“R” 28 TAHUN
DI BPM BIDAN “R” DI DESA MANCAGAHAR KECAMATAN
PAMEUNGPEUK KABUPATEN GARUT
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Praktik Klinik Kebidanan III
Disusun Oleh :
ISTIQOMAH NURANISA
KHG. B15009
ISTIQOMAH NURANISA
NIM : KHG. B15009
Mengetahui,
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ISTIQOMAH NURANISA
NIM : KHG.B15009
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi D-III Kebidanan
STIKes Karsa Husada Garut
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat rahmat
terselesaikan.
1. DR. (HC) H. Amas setiana, selaku Ketua Pembina Yayasan Dharma Husada
Insani Garut.
3. Hj. Iis Hindasah, AM.Keb., SKM., M.M.Kes. selaku Ketua prodi D-III Kebidanan
Komprehensif ini.
iii
5. Bidan Reni Kartini, S.Tr.Keb. yang dengan ikhlas turut serta menyumbangkan
Ny R.
7. Ny. R dan keluarga yang bersedia bekerja sama dan bersilaturahmi dengan
8. Ayahanda, Alm. Ibunda dan Keluarga tercinta yang tiada henti memberikan
laporan ini.
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................3
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................4
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................6
2.1 Kehamilan..............................................................................................6
2.1.1 Definisi Konsep Kehamilan.......................................................6
2.1.2 Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan.......................................7
2.1.3 Pelayanan Ante Natal Care.......................................................10
1.2 Persalinan.............................................................................................17
2.2.1 Definisi Konsep Persalinan......................................................17
2.2.2 Tujuan Asuhan Persalinan........................................................18
2.2.3 Proses Persalinan......................................................................18
2.2.4 Partograf...................................................................................23
2.2.5 Asuhan Sayang Ibu dan Bayi...................................................25
2.3 Nifas....................................................................................................26
2.3.1 Definisi Konseptual Masa Nifas..............................................26
2.3.1 Perubahan Fisiologis Masa Nifas.............................................27
2.3.2 Program Kebijakan Teknis Masa Nifas....................................28
2.3.3 Edukasi dan Konseling Pada Masa Nifas.................................33
i
ii
i
DAFTAR SINGKATAN
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
satunya ditentukan oleh Angka Kematian Ibu dan Bayi yang berguna
Indonesia, 2016).
dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara
gangguan metabolik 1% dan lain –lain 30% (Data Rutin Kesehatan Ibu
pneumonia 4%, sepsis 3%, diare 3%, kelainan saluran cerna 1%, lain-lain
yaitu 797 kasus, dan 3.041 kasus Kematian Bayi di Jawa barat yang
1
2
menjadi penyumbang ketiga (Data Rutin Kesehatan Ibu dan Anak Tahun
2016).
bayi (AKB) dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berdiri sendiri
kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Garut yaitu : sebanyak 74 kasus
Kematian Ibu, dan 333 kasus Kematian Bayi (Data Rutin Kesehatan Ibu
bahwa tidak ada kematian ibu dan 6 kasus kematian bayi yang diakibatkan
daya manusia yang kompeten agar dapat mencapai tujuan, terutama bidan.
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir serta mampu mengatasai
dan mengenal secara dini komplikasi yang terjadi selama masa tersebut
Garut”.
Pameungpeuk.
Pameungpeuk,
4
Pameungpeuk.
neonatus.
1. Mahasiswa
dan neonatus.
2. Ibu
3. Bidan
5
4. Pendidikan
November 2017.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
dengan keluarnya sel telur matang pada saluran telur yang kemudian
akan tumbuh.
bayi yaitu lamanya hamil normal 280 hari ( 40 minggu 9 bulan 7 hari)
6
7
besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
(Prawirohardjo, 2013).
b. Ovarium
d. Kulit.
(Prawirohardjo, 2013).
e. Payudara.
2013).
2. Sistem Kardiovaskular
Astuti, 2017).
3. Sistem Urinaria
4. Sistem Muskuloskeletal
5. Sistem Respirasi
6. Sistem Hematologi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang meliputi fisik dan mental untuk
yang meliputi 14 T.
1. Tujuan :
(2014) adalah :
(Prawirohardjo, 2013).
14-28).
setiap bulannnya.
(Prawirohardjo, 2013).
B erat B adan ( B B )
I MT =
T inggi B adan ( �� � ) X T inggi B adan ( m )
Tabel 2.1
Rekomendasi penambahan berat badan selama
Kehamilan berdasarkan indeks masa tubuh
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah <19,8 12,5-18
Normal 19,8 – 26 11,5-16
Tinggi 26-29 7-11,5
Obesitas >29 ≥7
Gameli 16-20,5
Sumber : Sri Astuti, 2017.
mengukur TFU.
Keterangan :
sampai 160 kali / menit, bila jumlah detak dalam satu menit
kurang dari 120 dan lebih dari 160 dan tidak teratur, maka
2015).
Tabel 2.2
Jadwal Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Antige Lama %
Interval
n Perindungan perlindungan
TT1 Kunjungan ANC ke-1 - -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
25 tahun /
TT5 1 tahun setelah TT4 seumur 99
hudup
15
FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 mg,
f. Tes HB
seperti sifilis.
hamil.
a.2 Persalinan
(janin-uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan
turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-40 minggu), lahir
2014).
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
18
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
hasil konsepsi yang telah dapat hidup diluar kandungan secara spontan,
dengan presentasi belakang kepala, kurang dari 18 jam dan tanpa ada
komplikasi.
bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang
progesterone tertentu.
2. Teori Oxcytosin
keluarnya janin
4. Pengaruh Janin
5. Teori Prostaglandin
20
b. Kontraksi
Prawirohardjo, 2014).
2014).
pertama postpartum.
1. Turunnya kepala
2. Fleksi
4. Ekstensi
panggul.
terjadinya ekstensi.
6. Expulsi
2.2.4 Partograf
(Prawirohardjo, 2013) :
pemeriksaan vagina.
b. 1 : sutura bersesuaian
pemeriksaan dala. Pada posisi 0/5, sinsiput (s) atau paruh atas
10. Obat yang diberikan. Catat semua obat lain yang diberikan
11. Nadi. Catatlah setiap 30-60 menit dan tandai dengan sebuah
12. Tekanan darah. Catatlah setiap 4 jam dan tandai dengan anak
panah (↕)
14. Protein, aseton, dan volume urin. Catalah setiap kali ibu
berkemih
dan janin dan segera mencari rujukan yang tepat (Sarwono, 2013).
dan kelahiran bayi. Berikut ini merupakan asuhan sayang ibu dan
asuhan.
kekhawatiran.
26
selama bersalin.
2.3 Nifas
Masa Nifas atau puerperium berasal dari bahasa latin yaitu dari
kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” yang berarti melahirkan.
kondisi sebelum hamil. Masa ini dimulai setelah plasenta lahir, dan
27
sebagai tanda berakhirnya masa nifas yaitu pada saat alat – alat
Tabel 2.3
Involusi Uteri
Diameter
Involusi Uteri TFU Berat Uterus
Uterus
Setinggi
Plasenta lahir 1000 gr 12,5 cm
pusat
Pertengahan
7 hari post
pusat 500 gr 7,5 cm
partum
symphisis
2 minggu post Tidak 350 gr 5 cm
partum teraba
6 minggu Normal 60 gr 2,5 cm
28
postpartum
Sarwono Prawirohardjo, 2013.
plasenta. Lochea ini keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-14.
partum.
hematologi,
psikologis
masalah,
maupun bayinya
untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk
yang terjadi.
Tabel 2.4
Kunjungan Ibu Nifas
KF Waktu Tujuan
1. 6 jam - 3 1 Mencegah perdarahan masa nifas karena
hari atonia uteri.
setelah 2 Mendeteksi dan merawat penyebab lain
persalinan perdarahan : rujuk bila perdarahan
berlanjut.
3 Memberikan konseling pada ibu atau salah
30
Tabel 2.5
Asuhan yang Normal Pada Ibu Nifas
menyusui).
4 Pil zat besi harus diminum untuk menambah
zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
persalinan.
5 Minum kapsul vitamin A 1 kapsul 200.000 IU
diminum segera setelah persalinan dan 1
kapsul 200.000 IU diminum 24 jam
kemudian.
1. Gi
2. K
eluarga Berencana
3. Ta
4. H
ubungan seksual
5. M
enyusui
6. Pe
7. Pe
8. Pe
42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000
6. Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
35
cukup.
sempurna.
13. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
2016 : 3) :
1. St
2. St
3. St
pernafasan awal.
2016 : 3).
lahir (JNPKR,2008) :
penilaian sepintas :
baru lahir.
39
Tabel 2.6
Penilaian Apgar Score
Nilai
Tanda 0 1 2
Denyut jantung Tidak Lambat
>100
(pulse) ada < 100
Lambat,
Usaha nafas Tidak Menangis
tidak
(respisration) ada dengan keras
teratur
Fleksi
Tonus otot pada
Lemah Gerakan aktif
(activity) ekstremi
tas
Kepekaan reflek Tidak
Merintih Menangis kuat
(gremace) ada
Tubuh
merah
Warna Biru Seluruhnya
muda,
(apperence) pucat merah muda
ekstremi
tas biru
Sumber : Saifuddin, 2013.
Klasifikasi :
7-8)
bayi.
40
POGI,APN, 2008)
hangat. Dengan cara :
panas tubuh.
41
aksila bayi
hangatkan bayi.
f. Identifikasi bayi
lahir :
c) Nomor bayi
d) Jenis kelamin
h. Perawatan mata
i. Pemberian vitamin K
berikut :
kurang gizi.
memiliki bau yang sama, selain itu dada ibu tidak boleh
yang harus dilakukan pada bayi baru lahir karena bayi baru
pencegahan infeksi.
bersih.
1%),
4. Imunisasi
46
resiko tinggi.
a. menper
Tabel 2.7
Standar Kunjungan Neonatal
Kunjungan Penatalaksanaan
Kunjungan 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Neonatal ke-1 2. Dilakukan pemeriksaan fisik
(KN 1) a. Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan
dilakukan dalam mata dan kepala
kurun waktu 6- b. Mata :. Tanda-tanda infeksi
48 jam setelah c. Hidung dan mulut :Bibir dan langitanPeriksa
bayi lahir. adanya sumbing Refleks hisap, dilihat pada
saat menyusu.
d. Leher : Pembekakan,Gumpalan
e. Dada : Bentuk, Puting, Bunyi nafas, Bunyi
jantung
f. Bahu lengan dan tangan : Gerakan Normal,
Jumlah Jari
g. System syaraf : Adanya reflek moro
h. Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat
pada saat menangis, Pendarahan tali pusat ?
tiga pembuluh, Lembek (pada saat tidak
menangis), Tonjolan.
i. Kelamin laki-laki : Testis berada dalam
skrotum, Penis berlubang pada letak ujung
lubang
j. Kelamin perempuan : Vagina berlubang, Uretra
berlubang, Labia minor dan labia mayor
k. Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak
normal, Jumlah jari
l. Punggung dan Anus : Pembekakan atau
cekungan, Ada anus atau lubang
m. Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau
48
1. 2.
Perawatan tali pusat Imunisasi
3. 4.
Pemberian ASI Perawatan harian atau rutin
5. 6.
Jaga Kehangatan Bayi Tanda – tanda bahaya
7.
Pencegahan infeksi dan
kecelakaan
b.5 Pendokumentasian
efektif, dan efisien, baik bagi pasien maupun bidan sebagai petugas
kesehan.
pemeriksaan.
telah dikumpulkan.
Dengan Aman.
1. Su
2. O
3. A
4. Pe
TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Kehamilan
Tempat : BPM
A. Data Subjektif
1. Identitas
4. Riwayat obstetri
memiliki riwayat haid normal, haid pertama pada usia 13 tahun, siklus
haid 28 hari, konsistensi cair dan biasa ganti pembalut 2-3 kali, tidak
54
55
janin aktif dan pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 4 bulan,
dalam sehari bayi bergerak > 10 kali gerak. Pada kehamilannya ibu
kelamin anak pertama laki – laki, BB 2750 gram, PB 49 cm, anak lahir
hidup. Riwayat nifas normal tidak ada penyulit dan kelainan lainnya.
7. Riwayat Ginekologi
8. Riwayat Kesehatan
lainya.
ibu menikah pertama kali pada usia 17 tahun, suami pada usia 22
Ibu tinggal bersama suami, anak serta orang tuanya di rumah orang
a. Nutrisi
b. Eliminasi
BAB 1x/ hari tanpa ada keluhan BAK 6x/hari tanpa ada keluhan.
Ibu tidur selama 7 jam di malam hari tanpa ada keluhan dan
d. Personal Hygiene
57
e. Aktivitas sehari-hari
f. Pola seksual
B. Data Objektif
2. Antropometri
3. Tanda-tanda vital
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
58
melihat
3) Mulut : Gusi tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
kelenjar limfe
d. Abdomen
a) Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, ada striae gravidarum dan
linea nigra.
b) Palpasi : Mc Donald : 33 cm
(bokong)
Leopold IV : Divergen
pergerakan normal.
5. Pemeriksaan penunjang
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
minggu.
taksiran persalinan.
yang sering dan teratur, keluar lendir campur darah, nyeri pinggang yang
bayinya.
8. Memberikan teraphy obat vitamin 1x1, tablet penambah darah 1x1 dan
cara pengkonsumsiannya
A. Data Subjektif
Ibu mengaku hamil 9 bulan, merasa mules teratur akan melahirkan sejak
pukul 20.00 WIB, belum keluar air-air, ada pengeluaran lendir campur
B. Data Objektif
2. Tanda-tanda vital
3. Pemeriksaan Fisik
a. Palpasi
melenting(bokong).
Leopold IV : Divergen
c. His : 4x10’45”
d. Pemeriksaan Dalam
e. Ekstremitas
pucat.
C. Analisa
G2P1A0 gravida 41- 42 minggu janin tunggal hidup intra uterine inpartu
D. Penatalaksanaan
akan diberikan,
S : Ibu merasa mules semakin kuat dan disertai ada dorongan ingin meneran.
O :
P :
diberikan
3. Melakukan amniotomi pukul 03.33 WIB. Ketuban jernih, DJJ 138 x/m.
5. Memimpin persalinan
Evaluasi : Jam 04.35 WIB bayi lahir spontan, menangis kuat, warna
O :
P :
kanan ibu.
6. Melakukan PTT,
masase,
O :
P :
diberikan.
laserasi.
digunakan.
satu jam pertama dan 30 menit sekali pada jam kedua pasca
bersalin.
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama : Ibu masih merasakan sedikit mules dan darah yang
2. Riwayat psikologi
3. Riwayat nutrisi
68
Ibu sudah makan nasi satu porsi habis dan minum dua gelas teh manis
4. Riwayat eliminasi
5. Riwayat persalinan
6. Pola aktifitas
Ibu sudah bisa miring kanan, miring kiri, pergi ke kamar mandi
B. Data Objektif
2. Tanda-tanda vital
3. Pemeriksaan
69
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
diberikan,
payudara,
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
R : 19 x/m S : 36,20C
3. Pemeriksaan fisik
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
akan diberikan bahwa ibu sudah membaik dan dalam keadaan sehat,
bayinya,
A. Data Subjektif
Ibu tidak ada keluhan dan tidak ada penyulit yang dirasakan
B. Data Objektif
R : 21 x/m S : 36,70C
3. Pemeriksaan fisik
Ekstremitas : Tangan dan kaki tidak ada oedema, tanda homan (-),
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
dan serat,
A. Data Subjektif
1. Identitas Bayi
2. Riwayat Persalinan
Ibu hamil 41-42 minggu, lahir spontan, menangis kuat, warna ketuban
jernih, tonus otot kuat, kulit kemerahan. Ibu bersalin di tolong oleh
bidan di rumah.
B. Data Objektif
2. Antropometri
BB : 3200 gram PB : 50 cm
LK : 32 cm LD : 33 cm
3. Tanda-tanda vital
4. Pemeriksaan Fisik
75
cephalhematoma.
tanda infeksi.
cairan.
k. Anogenital : Tidak ada kelainan, lubang anus (+) dan BAB (+).
C. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan ( NCB SMK ) usia 2 jam
fisiologis.
76
D. Penatalaksanaan
selimut.
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
C. Analisa
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NCB SMK) usia 7 jam
fisiologis.
D. Penatalaksanaan
sehat.
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan kuat dan sering, bergerak aktif,
tidak ada tanda bahaya. Bayi sudah BAB dan BAK, tali pusat telah lepas
B. Data Objektif
1 Antropometri
: 33 cm
3 Pemeriksaan Fisik
C. Analisa
Minggu fisiologis.
D. Penatalaksanaan
sehat.
tanda-tanda bahaya.
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
2 Antropometri
Panjang Badan : 52 cm
4 Pemeriksaan Fisik
C. Analisa
Minggu fisiologis.
D. Penatalaksanaan
sehat.
tanda-tanda bahaya.
PEMBAHASAN
Oktober 2017 sampai 28 November 2017, yaitu saat kehamilan, bersalin, bayi
baru lahir, sampai 29 hari post partum didapatkan hasil yaitu pada saat kehamilan
ibu normal, bersalin normal, asuhan bayi baru lahir normal, dan asuhan post
partum normal.
tersebut masih normal karena menurut Sri Astuti (2017) bahwa persalinan
persalinan ibu sesuai dengan rumus Neagle yaitu tanggal hari pertama
mengganti pembalut 2-3 kali sehari, dan tidak ada keluhan pada saat haid.
82
83
Trimester III 3 Kali, hal ini sesui dengan teori menurut Saefuddin (2014)
kali pada Trimester I, 1 kali pada Trimester II, 2 kali pada Trimester III.
Status TT ibu T2, hal ini sesuai dengan standar minimal pelayanan
antenatal (10 T) yang salah satunya yaitu Skrining status imunisasi TT/DT.
gerakan bayi aktif, >10 kali gerak dalam sehari, ibu hanya mengkonsumsi
hal ini sesuai dengan teori menurut Saefuddin (2014) yaitu pemberian
ingin memiliki anak. Bagi ibu dan suami ini adalah pernikahan yang
kedua, ibu menikah pertama kali pada usia 17 tahun, suami 22 tahun, lama
pernikahan 2 tahun.
84
Ibu tinggal bersama suami, anak serta orang tuanya. Ibu dan keluarga
ibu dengan suami, keluarga dan tetangga terjalin baik. Ibu berencana
Ibu makan dengan menu yang bervariasi, minum 6-8 gelas/hari. BAB
1 kali perhari, BAK 6 x sehari tanpa ada keluhan. Ibu tidur malam 7 jam
dan 1 jam pada siang hari. Mandi 2 kali sehari, menggosok gigi 2 kali
sehari, ganti pakaian 2 kali sehari, dan sering ganti celana dalam. Kegiatan
ibu sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Ibu dan suami ± 3 minggu tidak
kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil. Tinggi badan ibu 165
bahwa tinggi badan normal yaitu > 145 cm untuk mencegah resiko
panggul sempit.
Kenaikan berat badan ibu sebanyak 11 kg. Hal ini sesuai dengan teori
yang menyatakan kenaikan berat badan minimal pada ibu hamil yaitu 9 kg
(Sri Astuti, 2017). IMT diketahui 24,6 dan menurut teori hal ini adalah
Karena menurut Sri Astuti (2017) ambang batas LILA WUS dengan resiko
Tekanan Darah Ibu 120/80 mmHg hal ini adalah normal, karena
terjadina hipertensi. Nadi 86 x/, respirasi 19 x/m, suhu 36,6 0C hal tersebut
normal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil muka tidak ada cloasma dan
oedema, mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, ibu dapat
melihat, mulut ibu bersih, gusi tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe di leher, payuda
simetris, puting menonjol, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa,
striae gravidarum dan linea nigra hal ini sesuai dengan teori
yaitu terjadi perubahan warna pada kulit yang disebabkan oleh kenaikan
didapatkan hasil pada pundus teraba bokong, pada bagian kanan teraba
bagian kecil janin dan bagian kiri teraba bagian keras memanjang
bagian, DJJ 142 x/m reguler hasil tersebut normal, Karena menurut
86
berat badan janin 3255 gram, sesuai dengan teori menurut johson dan
155 gram =3255 gram. Pemeriksaan genetalia tidak dilakukan karena ibu
Kesehatan RI, 2015 bahwa kadar HB normal yaitu >11 gr%, protein urine
Dari hasil data subjektif dan objektif didapatkan hasil tidak ada
menjelaskan hasil pemeriksaan ibu dan janin baik, usia kehamilan ibu 40
dapat terjadi 2 minggu sebelum dan sesudah TP. Memberi teraphy obat
cairan lendir bercampur darah melalui vagina dan keluar cairan ketuban
Asuhan yang diberikan pada ibu saat kunjungan ANC sesuai dengan
timbang berat dan ukur tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, nilai
presentasi janin dan DJJ, Skrining Status Imunisasi TT, Pemberian Tablet
dan konseling.
sejak pukul 20.00 WIB, terdapat pengeluaran lendir campur darah dari
jalan lahir, pengeluaran air – air (-), gerakan janin (+). Hal ini menunjukan
2014).
mmHg, nadi 87 x/m, respirasi 2 x/menit, suhu 36,80C hal tersebut dalam
batas normal.
88
fundus teraba bokong, di bagian kiri perut ibu teraba punggung, di bagian
kanan perut ibu teraba bagian terkecil janin, di bagian bawah teraba
kepala, divergen. Palpasi perlimaan 3/5 bagian, DJJ 148 x/m reguler, his
4x10’45”. V/v tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan serviks 8
cm, ketuban (+), penurunan kepala di H III, moulage (0). Ekstremitas atas
gravida 41-42 minggu kala 1 fase aktif janin hidup tunggal intra uterine
TTV, DJJ, his dan pembukaan, menganjurkan ibu makan dan minum,
yang diperlukan, hal ini sesuai dengan teori Ai Nurasiah (2014) bahwa
Pada jam 03.30 WIB ibu merasakan mules semakin kuat disertai
menonjol dan vulva membuka, dan didapatkan His semakin kuat dan
teratur, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Ai Nurasiah, 2014).
(APN) 60 Langkah.
kesadaran compos mentis. Nadi 86 x/m, DJJ 146 x/m, his 5x10’47”, portio
tidak teraba, pembukaan lengkap (10 cm), ketuban utuh, penunjuk UUK
depan, Hodge : IV. Maka dapat di analisa G 2P1A0 gravida 41-42 minggu
kala II janin tunggal hidup intra uterin. Hal tersebut sesuai dengan teori
pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, menggelas alas bokong dan
partus set, melakukan amniotomi jam 03.33, dengan hasil ketuban jernih
djj 138 x/m. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik, meminpin
persalinan dengan hasil jam 04.35 WIB bayi lahir spontan, menangis kuat,
warna kemerahan, tonus otot aktif, jenis kelamin perempuan, jepit- jepit
potong, IMD. Hal ini sesuai dengan teori Sarwono Prawirohardjo (2014),
bahwa Kala II berlangsung selama 1 jam pada multigravida. Hal ini sesuai
adalah dapat menjaga kehangatan bayi, bounding attachment ibu dan bayi,
Jam 04.35 dilakukan asuhan kala III, ibu masih merasakan mules.
baik, kandung kemih kosong. Maka dapat dianalisa P2A0 Inpartu kala III
diberikan, melakukan cek fundus untuk cek bayi kedua, memberitahu ibu
lahir lengkap pada pukul 04.40. Hal ini sesuai dengan teori dari Sarwono
kelengkapan plasenta.
jam pertama setelah persalinan sesuai dengan partograf dengan hasil : ibu
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 79 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36,8 0C
hal tersebut dalam batas normal, TFU 1 Jari di bawah pusat, kontaksi baik,
normal (±150 cc), lochea rubra. Maka dari data subjektif dan objektif
dan kandung kemih setiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit sekali
pada jam kedua pasca persalinana. Hal ini sesuai dengan teori Sarwono
jam 06.05 WIB, ibu tidak ada keluhan yang dirasakan, dan darah yang
keluar dari jalan lahir normal seperti haid. Ibu merasa senang dengan
baik. Ibu sudah makan nasi satu porsi, minum dua gelas teh manis dan dua
gelas air putih setelah persalinan. Ibu telah BAK 2 kali, dan belum BAB
setelah persalinan. Setelah bersalin ibu sudah tidur 1 jam. Ibu sudah bisa
miring kanan, miring kiri, pergi ke kamar mandi sendiri, posisi setengah
duduk dan bisa berjalan. Ibu hanya mengkonsumsi obat yang diberikan
merah muda, sklrea putih, kolostrum (+), kontraksi baik, TFU 2 jari di
rubra. Hal ini sesuai dengan teori Sri Astuti, dkk (2015) bahwa
Dari data subjektif dan objektif maka dapat dianalisa P 2A0 8 Jam
kepada ibu dan keluarga cara menilai kontraksi dan mencegah perdarahan
dan seimbang.
yaitu 6-3 hari setelah persalinan yaitu memberi konseling kepada ibu dan
uteri, pemberian ASI dan masa awal menjadi ibu dan menjaga bayi tetap
120/70 mmHg, nadi 79 x/m, respirasi 19 x/m, suhu 36,2 0C. Konjungtiva
merah muda, TFU pertengahan pusat symphisis, hal ini sesuai dengan teori
antara pusat dan symphisis. Kandung kemih kosong, lochea serosa. Hal ini
sesuai dengan referensi bahwa pengeluaran lochea pada hari ke 7-14 hari
Dari data subjektif dan objektif dapat di analisa P 2A0 1 minggu post
yaitu 4-18 hari setelah persalinan yaitu memberi konseling kepada ibu dan
uteri, pemberian ASI dan masa awal menjadi ibu dan menjaga bayi tetap
x/m, suhu 36,70C hal tersebut dalam batas normal. Konjungtiva merah
muda, sklera putih, payudara tidak ada pembengkakan, asi (+), TFU tidak
teraba, hal ini sesuai dengan teori Sarwono Prawirohardjo (2013) bahwa
involusi uterus sudah tidak teraba sejak 2 minggu post partum. Lochea
alba, hal ini sesuai dengan teori Sri Astuti, dkk (2013) bahwa pengeluaran
lochea dari 2-6 minggu yaitu alba. Ekstremitas : tangan dan kaki tidak ada
Dari data subjektif dan objektif dapat dianalisa P 2A0 29 hari post
2015 dan ibu memilih alat kontrasepsi suntik 3 bulan pada 40 hari setelah
melahirkan.
3 jam post partum, 4-28 hari setelah persalinan, 29-42 hari setelah
pertama tanggal 30 oktober 2017, jam 13.00 WIB. By. Ny. R , lahir
spontan menangis kuat, warna kemerahan, tonus otot kuat, hal ini sesuai
dengan materi penilaian awal pada bayi baru lahir oleh JNPK-R 2008
yaitu menilai tangisan, warna kulit dan tonus otot. Ditolong oleh bidan di
rumah.
48-52 cm, LK : 33-35 cm, LD : 30-38 cm. Tanda-tanda vital : Heart Rate
145 x/m, Suhu 36,80C, Respirasi 49 x/m, hal tersebut normal dan sesuai
dengan teori batas normal frekuensi jantung 120-160 x/m, respirasi 40-60
putih, konjungtiva merah muda, tidak ada tanda infeksi. Hidung Simetris,
tidak ada nafas cuping hidung, bersih. Telinga : Simetris, sejajar dengan
mata, tidak ada pengeluaran cairan. Mulut : Bersih, tidak ada kelainan,
reflek rooting (+), reflek sucking (+), reflek swallowing (+), hal ini sesuai
dengan ciri-ciri bayi lahir normal menurut Kementrian Kesehatan RI, 2015
96
bahwa reflek bayi telah berfungsi dengan baik. Leher tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid dan KGB. Dada tidak ada kelainan, tidak ada
retraksi dinding dada. Abdomen tidak ada kelainan, tali pusat bersih, tidak
ada perdarahan. labia mayor menutupi labi minor, terdapat lubang uretra
dan lubang vagina, BAK (+). Ekstremitas atas dan bawah Jari-jari lengkap,
tidak ada kelainan, refleks babinsky (+). Tidak ada polidaktil dan sindaktil.
Reflek morro (+). Anogenital tidak ada kelainan, lubang anus (+) dan BAB
(+). Punggung : Tidak spina bifida. Berdasarkan hasil data subjektif dan
secara IM dengan dosis 0,5 cc di 1/3 paha kiri antero lateral setelah satu
jam bayi lahir, menyuntikan HB O secara IM di 1/3 paha kanan atas antero
perdarahan pada otak dan tali pusat, kemudian salep mata diberikan untuk
bayi.
Pada kunjungan rumah bayi berusia 7 jam, bayi menetek kuat dan
sering, gerakan aktif, menangis kuat, telah BAB dan BAK. Keadaan
umum baik H 143 x/m, R 45 x/m, S 36,70C, TTV dalam batas normal. Dari
hasil data subjektif dan objektif maka dapat di ambil kesimpulan NCB
RI (2015) bahwa Kunjungan Neonatus 1 yaitu pada 6-48 jam pasca lahir
dan memberikan asuhan sesuai dengan standar asuhan pada neonatus 6-48
dan sering, bergerak aktif, tidak ada tanda bahaya, telah BAB dan BAK,
tali pusat terlepas pada hari ke-4. Keadaan umum baik, BB 3250 gram, PB
51 cm, LK 33 cm, LD: 33 cm, H 149 x/m, R 48 x/m, S 36,8 0C, TTV
dalam batas normal. Dari pemeriksaan fisik kepala tidak ada kelainan,
mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada napas
kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening, dada simetris, dan tidak ada
98
retraksi dinding dada, pada abdomen tidak ada kelainan, BAK (+), tidak
ada lesi, ekstremitas atas bawah tidak menunjukan ada tanda-tanda ikterus.
dilakukan dari 3-7 hari, dan asuhan yang diberikan pun sesuai dengan teori
sehat tidak ada keluhan apapun. Keadaan umum baik, BB 3300 gram, PB
52 cm, H 152 x/m, R 46 x/m, S 36,40C, TTV dalam batas normal. Dari
merah muda, sklera putih, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada
getah bening, dada simetris, dan tidak ada retraksi dinding dada, pada
abdomen tidak ada kelainan, BAK (+), tidak ada lesi, ekstremitas atas
kunjungan ulang imunisasi BCG dan polio ketika bayi berumur satu bulan,
imunisasi BCG.
dalam kondisi sehat, tidak terdapat tanda infeksi dan telah memiliki refleks
hingga asuhan bayi baru lahir diurutkan sesuai 7 langkah Varney dan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sesuai dengan standar asuhan ibu dalam masa persalinan dan tidak
Asuhan yang diberikan sesuai dengan standar asuhan post partum dan
kerjasama yang baik antara pengkaji, bidan, klien dan keluarga. Hal
5.2 Saran
penurunan angkat kematian ibu dan bayi maka pada kesempatan ini
1. Bagi Masyarakat
khususnya pada ibu hamil, bersalin nifas dan bayi baru lahir.
4. Bagi penulis
Astuti Sri, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. ISBN : 978-602-
Jakarta : Erlangga.
Bahiyatun. 2013. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. ISBN : 979-044-
1. Jakarta : EGC.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Buku kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :
______. 2015. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
______. 2015. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. ISBN : 978-
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit
5. Jakarta : EGC.
105
106
Antenatal Care Pada Ibu Hami Di Wilayah Kerja Puskesmas Motoboi Kecil
Mulyanti Lia, dkk. 2010. Hubungan Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Dengan
Nurasiah Ai, dkk. 2012. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. ISBN : 978-602-
Oktarina, Mika. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Setiyani Astuti, dkk. 2016. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
Varney Helen, dkk. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. ISBN : 979-
108
109
LEMBAR KONSUL
Hari /
NO Materi Perbaikan Paraf
Tanggal
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Kehamilan
Waktu : 15 Menit
Peserta : Ny. R
1. Tujuan
n. Khusus :
satu tanda.
4. Materi : Terlampir.
5. Evaluasi Terlampir.
6. Rencana kegiatan
suatu tanda bahaya atau resiko lebih besar dari biasanya ( baik bagi ibu
2009).
1. Pendarahan Vagina
terjadi.
preeklampsia.
Demam tinggi yang dimaksud yaitu demam yang terjadi pada ibu
hamil dengan suhu > 380C, yang tentunya akan menimbulkan suatu
masalah.
membahayakan keselamatan
bulan.
sebelum persalinan
vagina atau servic. Penentuan ini dapat dilakukan dengan tes lakmus
Gerakan bayi akan lebih mudah dirasakan apabila ibu berbaring atau
Mual dan muntah adalah gejala yang sering dirasakan oleh ibu
hamil pada trimester I. Mual ini biasanya terjadi di pagi hari, gejala ini
minggu.
lebih buruk.
diatasi dengan cara makan makanan yang kering, tidak berlemak, dan
berbayang.
Nyeri perut yang hebat tetapi masuk dalam kategori normal terjadi
pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi dari rahim ibu yang
sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
preeklampsia.