Astm TBP Efv
Astm TBP Efv
DISUSUN OLEH
NAMA ( NIM) : Rahmad Hidayat (15 644 018)
Rizqie Chandra Pratama (15 644 019)
Sarah Elvina (15 644 049)
Lilik Marwaty (15 644 053)
Fanida Ariani Ningtias (15 644 054)
KELOMPOK : VI (Enam)
KELAS : VII A / S-1 Terapan
a. Initial Boiling Point (IBP): Pembacaan termometer terkoreksi yang di amati saat
terjadi tetesan kondensat pertama kali di gelas ukur penampung 100ml.
b. Persen evaporated : Penjumlahan dari persen yang ter recover di gelas ukur
penampung 100ml dengan persen loss
c. Persen loss : Adalah 100 dikurangi persen total kondensat yang tertampung di gelas
ukur 100ml dan dikurangi lagi dengan persen residu
d. Persen recovered : Volume kondensat yang tertampung di gelas ukur 100ml dan
dinyatakan dalam persen volume dari volume sample.
e. Persen recovery : Persen recover maksimum yang di dapat saat distilasi telah
dihentikan.
g. Persen residu : Volume residu yang tertinggal di labu dan dinyatakan dalam persen
volume dari volume sample.
1.2.2 TBP-EFV
1.2.2.1 Distilasi TBP (True Boiling Point)
Distilasi TBP dilakukan dalam sebuah kolom distilasi dengan 15-100 plates (trays)
teoritis dengan refluks ratio yang tinggi (5:1 atau lebih). Tingkat fraksinasi yang tinggi
pada pengujian ini memberikan distribusi komponen campuran yang akurat. Kekurangan
distilasi TBP adalah tidak adanya standarisasi alat dan prosedur pengujian. Meskipun
demikian, variasi antara laboratorium pengujian yang ada hanya sedikit karena
pemisahan komponen campuran dapat tercapai dengan baik dengan pengujian yang
dilakukan. Distilasi TBP ini dilakukan untuk mengetahui % volume produk yang
diperoleh dari cutting kurva berdasarkan cut point produk yang diharapkan.
1.2.2.2 Distilasi EFV (Equilibrium Flash Vaporization)
Distilasi EFV sangat identik dengan distilasi pada unit distilasi yang sebenarnya.
Oleh karenanya hasil pengujian distilasi EFV ini dijadikan dasar penentuan kondisi
operasi. Pada pengujian distilasi EFV ini, terjadi kesetimbangan vapor-liquid. Namun
demikian, proses pengujian yang menargetkan terjadinya kesetimbangan vapor-liquid
tersebut memakan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan metode pengujian yang
lainnya. Metode ini juga bersesuaian dengan perhitungan secara flash (flash calculation
method). Distilasi EFV ini berfungsi untuk menentukan kondisi operasi unit distilasi.
3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui metode, alat dan standar pada
ASTM D86, kemudian dapat mengkonversi kurva ASTM – TBP – EFV. Destilasi ASTM
D86 ialah destilasi yang sederhana, dimana sejumlah sampel minyak bumi didihkan
sampai tidak ada lagi yang menguap. Uap yang terbentuk diembunkan dalam kondensor,
dan kemudian tetes cairan hasil destilat ditampung dalam gelas ukur.
Destilasi ASTM D86 ini dilakukan untuk mengetahui kualitas produk yang
beredar di pasaran. Pada praktikum ini sampel yang diuji yaitu bensin dengan volume
100 mL dan memasukkannya ke dalam labu destilasi 500 mL dan dipanaskan dengan
mengatur temperatur ±250°C pada heat mantel.
Pada proses destilasi ini data yang diamati adalah temperatur, dimana temperatur
destilasi dicatat setiap 10 mL. Temperatur mula-mula setelah menetes (IBP) tercatat
sebesar 46,2°C. Kemudian pada %volume pertama yaitu 5% memiliki temperatur
sebesar 59,2°C dan dicatat seterusnya hingga tidak ada destilat yang menetes.
Temperatur paling tinggi terjadi pada %volume 40% yaitu 88,2°C yang merupakan end
point dari destilasi ASTM D-86. Untuk hasil destilasi yang diperoleh hingga tidak
terdapat tetesan (berhenti menetes) yaitu maksimal pada %volume 90% dengan
temperatur sebesar 61,3°C dan residu sebesar 10%.
ASTM-TBP-EFV
250
200
150
T (F)
100
50
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
%vOLUME
Dari kurva diatas, hasil perpotongan antara kurva TBP dengan EFV diketahui
bahwa jumlah destilat yang diharapkan adalah sebesar 40% volume. Dengan
mengeplotkan %volume dan menarik garis vertikal hingga memotong kurva destilasi
EFV, kemudian ditarik garis secara horizontal dan diperoleh temperatur untuk umpan
masuk kolom destilasi adalah 187.16˚C.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1. ASTM D86 merupakan metode yang digunakan untuk menguji kualitas produk
BBM misalnya bensin dengan menggunakan alat destilasi sederhana
2. Hasil Uji kualitas produk bensin dibandingkan dengan standar yang dikeluarkan
oleh Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang berisikan
Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88
3. Hasil konversi kurva ASTM-TBP-EFV diperoleh %volume produk yang
diharapkan sebesar 40% dengan kondisi temperatur umpan masuk unit kolom
destilasi sebesar 187,16˚C.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
ASTM. (2012). Annual Book Of ASTM Standar D-1298 Standar Test Method For
Density, Relative Density (Specific Gravity), Or API Gravity Of Crude Petrolium
And Liquid Petroleum Product By Hidrometer. Philadelphia : American Society
For Testing And Material
Cahyono, M. D. (2014). Crude Oil. 10 September 2018.
https://www.facebook.com/pengolahan.migas/posts/220633734797699
Fathony, A dkk. (2014). Tugas Pengolahan Minyak Bumi. 15 September 2018.
https://id.scribd.com/doc/257717346/Tugas-3-Pengolahan-Minyak-Bumi
Juanda, A. (2011). Makalah Pengolahan Minyak Bumi. 14 September 2018.
http://www .anakciremai.com/2008/07/makalah-kimia-tentang-minyak-bumi.html
Pratama, R. C. (2013). Analisa Fluida Reservoir. 16 September 2018.
http://the-petroleum-engineer.blogspot.co.id/2013/12/penentuan-densitasspecific-
gravity-dan.html
Puspasari, R. (2012). Laporan Resmi AFR. 14 September 2018.
https://www.academia.edu/11370909/Laporan_Resmi_AFR_2012
Tim Laboratorium. (2018). Modul Praktikum Pilot Plant. Politeknik Negeri Samarinda :
Samarinda