Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

PADA SMPS KATOLIK INEMETE NANGAPANDA

OLEH

KELOMPOK MAHASISWA PPL


SMPS KATOLIK INEMETE NANGAPANDA

1. BERNADUS DALU DEORNAY (2015 231 021)


2. FELIX NGETAM (2015 240 168)
3. PETRUS BOLI KOTEN (2015 221 123)
4. PETRONELA HERYANA PUTRI (2015 230 371)
5. YAKOBUS NGGALI (2015 211 464)
6. IGNATIUS YULIANUS RAVICHO SUKU (2015 260 159)

UNIVERSITAS FLORES
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2018

iii
PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PPL S-1 FKIP UNIVERSITAS FLORES


PADA SMPS KATOLIK INEMETE

Ende, 07 desember 2018

Dosen Koordinator PPL Koordinator Mahasiswa PPL

ALOSIUS HARSO, S.Pd., M.Pd. BERNADUS D. DEORNAY


NIPY : NIM: 2015 230 021

Mengetahui

Dekan FKIP Kepala Sekolah


Universitas Flores SMPS Katolik Inemete

Drs. YOSEF TOMI ROE, M.A. FREDERIKUS PEJA JELOYA, S.Pd.


NIPY: NIP: 197110 312 00502 1003

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat bimbingan dan penyertaan-Nya dapat menyelesaikan laporan praktek
pengalaman lapangan (PPL) dengan baik.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi perkulihan
di kampus Universitas Flores Ende.

Menyadari sesungguhnya dalam menyelesaiakan laporan ini, penulis banyak


kesulitan namun bantuan berbagai pihak, sehingga semuanya dapat teratasi. Oleh
karena itu, pada kesempatan yang berarti ini penulis mengucapkan limpah terima
kasih.

Namun, penulis menyadari laporan ini masih jah dari kesempurnaan, untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan untuk menyempurnakan, atas bantuannya dihaturkan ucapan terima kasih.

Ende, desember 2018

penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

1.1 Latar Belakang................................................................................

1.2 Tujuan ..............................................................................................

1.3 Manfaat ............................................................................................

BAB II HASIL PELAKSANAAN PPL ......................................................

2.1 Gambaran Umum Lokasi PPL ......................................................

2.2 Pelaksanaan PPL ............................................................................

2.3 Hambatan-Hambatan PPL ............................................................


2.4 Usaha-Usaha Mengatasi Hambatan PPL .....................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................

3.1Kesimpulan .......................................................................................
3.2 Rekomendasi ...................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang
bersangkutan, melalui pelaksanaan pembangunan nasional. Sebagai bagian dari
pembangunan nasional, pendidikan merupakan bidang pembangunan yang tital. Hal
ini dipahami karena tanpa pendidikan, pembangunan tidak dapat berjalan dengan
lancar.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan


membangun manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
kapada Tuhan Yang Maha Esa yang berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan yang
tinggi.

Untuk mencapai pendidikan tersebut, maka Fakultas Keguruan dan Ilmu


Pendidikan (FKIP) UNIFLOR Ende sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan formal bagi tenaga-tenaga guru yang handal dan
memiliki kemampuan serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, maka salah
satu kegiatan Universitas Flores untuk FKIP adalah dengan melaksanakan kegiatan
praktek pengalaman lapangan (PPL). Dalam melaksanakan kegiatan ini, para
mahasiswa dilatih untuk mengaplikasikan dan menyesuaikan segala pengetahuan
teoritis dengan kegiatan empiris yang diterapkan pada sekolah tempat praktek.

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan intrakurikuler yang


dilaksanakan oleh mahasiswa FKIP yang mencakup pelatihan mengajar maupun tugas
kependidikan. Selain mengajar secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan
pembentukan profesional kependidikan. Adapun persyaratan-persyaratan yang
diberikan oleh Universitas Flores kepada mahasiswa FKIP untuk dapat melaksanakan
PPL yaitu dengan jenjang S1 sudah memperoleh 130 SKS dengan IPK minimal 3,00

iii
telah lulus mata kuliah yang diperlukan untuk PPL yang ditetapkan oleh
jurusan/Program Studi/Fakultas yaitu lulus mata kuliah Micro Teaching bagi program
studi/Jurusan Kependidikan.

Disini kita melihat bahwa para mahasiswa belajar secara langsung bagaimana
tugas dan tanggung jawab dari seorang guru yaitu bagaimana cara mengelola keadaan
kelas yang bisa nyaman dan harmonis dalam menunjang keberhasilan kegiatan belajar
mengajar (KBM), dan mendesain materi sedemikian rupa agar mudah dimengerti oleh
siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam satuan pembelajaran
khusus.

Dalam pendidikan terjadi proses penyadaran, maka sebagai calon guru harus
dilengkapi dengan seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan secara teoritis
dan praktis dengan latihan-latihan sehingga mampu membina manusia menjadi kreatif
dan inofatif, di satu sisi sebagai pelaku pembangunan yang bertumpu pada moralitas
luhur.

Berdasarkan uraian di atas, maka Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)


merupakan suatu kegiatan intra kurikuler yang integral dan dilayakkan kepada setiap
calon guru yang dinyatakan memenuhi syarat keguruan. Program Pengalaman
Lapangan (PPL) bertujuan untuk mengembangkan potensi keguruan dari seorang
calon guru di hadapan pserta didik, baik di dalam maupun di luar kelas.

Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dipusatkan di sekolah-


sekolah umum dan kejuruan di Kabupaten Ende dan sekitarnya sebagai mitra kerja
Universitas Flores-Ende-NTT, dengan kegiatannya terdiri dari beberapa tahap yaitu
tahap orientasi, tahap bimbingan, tahap mengajar mandiri, dan tahap akhir yaitu ujian
Praktek Pengalaman Lapangan di sekolah.

1.2 Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)


Berdasarkan ketentuan program pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), maka tujuan yang
dipakai dalam program pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) antara
lain:

iii
1. Tujuan Umum
a. Untuk melengkapi dan memenuhi syarat akademis bagi mahasiswa FKIP-
UNIFLOR.
b. Mempraktekkan penggunaan ilmu dan teknik mengajar yang diperoleh secara
teoritis.
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan pengetahuan dasar yang telah dimiliki calon guru serta
melatih keterampilan mengajar
b. Melatih calon guru untuk berdisiplin, berinisiatif, dan bertanggung jawab
c. Untuk menambah wawasan berpikir calon guru terhadap masalah pendidikan
di sekolah.
d. Untuk memperoleh pengetahuan praktis tentang proses belajar mengajar
(PBM) secara langsung.

1.3 Manfaat Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)


Adapun manfaat dari kegiatan program pelaksanaan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut.

1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai wadah mengoptimalisasikan teori yang sudah diperoleh dalam
kegiatan nyata.
b. Sebagai tempat untuk pengembangan diri bagi seorang pengajar
c. Dapat membentuk karakter mahasiswa sehingga benar-benar siap menjadi
tenaga pengajar (Guru).

2. Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan komperatif terhadap pelaksanaan kegiatan dengan apa yang
dilaporkan.
b. Laporan yang dibuat sebagai informasi yang dibutuhkan dan sebagai tolak
ukur sehingga hal yang baik dapat dibandingkan sedangkan yang kurang baik
dapat diperbaiki.
c. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam membimbing peserta dididik
maupun mahasiswa PPL serta dapat menambah profesionalisme didalam
proses belajar mengajar.

iii
3. Bagi Universitas Flores
a. Dapat meningkatkan kerja sama antara sekolah yang bermuara pada
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di indonesia.
b. Dapat memperoleh masukan tentang pendidikan yang dipakai sebagai bahan
pertimbangan penelitian.
c. Dapat memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL,
sehingga pengelolaan proses KBM di instansi atau sekolah dapat disesuaikan
degan tuntutan yang ada di lapangan.
d. Selain itu, Universitas Flores juga dapat memperluas dan meningkatkan
jaringan kerja sama dengan sekolah yang terkait.

1.4 Sistematika Penulisan Laporan


Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut:

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Sistematika Penulisan Laporan
BAB II HASIL PELAKSANAAN PPL
2.1 Gambaran Umum Lokasi PPL
2.1.1 SEJARAH LOKASI PPL
2.1.2 KEADAAN GURU
2.1.3 KEADAAN SISWA
2.1.4 SARANA DAN PRASARANA
2.1.5 STRUKTUR ORGANISASI
2.1.6 DESKRIPSI TUGAS GURU
2.2 Pelaksanaan PPL
2.2.1 PERSIAPAN

iii
2.2.2 PELAKSANAAN
2.2.3 EVALUASI
2.3 Hambatan-Hambatan PPL
2.4 Usaha-Usaha Mengatasi Hambatan PPL

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Rekomendasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB II
HASIL PELAKSANAAN PPL

2.1. GAMBARAN UMUM LOKASI PPL

Adapun gambaran umum lokasi PPL pada SMPS KATOLIK INEMETE


NANGAPANDA dilihat dari beberapa aspek antara lain:

2.1.1 Sejarah Lokasi PPL

SMPS Katolik Inemete Nangapanda yang didirikan pada tahun 1962 adalah
merupakan prakarsa tokoh umat bersama Pastor Paroki St. Eduardus Nangapanda,
pemerintah setempat, toko adat (mosalaki) dan umat setempat, situasi pendidikan
yang masih memprihatinkan dipengaruhi pula oleh bimbingan orang-orang tua
dengan pendidikannya yang masih sangat minim serta keadaan ekonomi keluarga
yang pas pasan yang pada umumnya dengan hidup bertani. Hal ini tentunya
memperngaruhi pertumbuhan anak-anak.dengan pendidikan kurang memadai, baik
dari orang tua , para guru, maupun warga masyarakat pada umumnya.

Malas merupakan salah satu penyebab utama daerah kita tidak maju, kita
tertinggal dengan daerah lain khususnya sumber daya manusia. Malas bisa berarti
dalam banyak hal masalah belajar (umum, terjadinya pada peserta didik/siswa) malas
untuk bekerja dan menemukan sesuatu (misalnya saja Guru kurang mengedepankan
yang menjadi tugas pokoknya). Namun mari kita mengambil hikmah dari rasa malas
dari sudut pandang yang lebih baik. Malas diibaratkan dengan Iman kita yang sudah
menurun, menyebabkan yang menjadi tugas pokok kita abaikan, kita dahulukan yang
lain akhirnya tidak terselesaikan dari waktu ke waktu.

Tentunya semua kita tidak ingin untuk tetap berjalan di tempat, kita mau
mengatasi kemalasan di sekolah kita. Kita mau berkompetensi dengan diri sendiri
dengan menetapakan setandar untuk maju seperti sekolah lain. Menetapkan sikap dan

iii
tindakan . Untuk itu masyarakat di harapkan semua komponen pendidikan mulai dari
siswa, guru, orang tua, seluruh lapisan masyarakat di lingkungan sekolah pro aktif
dalam setiap gerakan untuk meningkatkan sumber daya manusia di masyarakat kita
dengan mengikuti pedoman sekolah ini.

2.1.2 Keadaan Guru


Jumlah guru di SMPS KATOLIK INEMETE NANGAPANDA sebanyak 17
orang, dengan status PNS sebanyak 5 orang, guru tenaga yayasan sebanyak 1 dan
guru tidak tetap sebanyak 11orang.
 Tabel 1. Status Guru dan Pegawai:

No Status Guru/pegawai L P Jumlah Keterangan


1. Guru Negeri yang Dipekerjakan 3 2 5 Lima
2. Guru Tidak Tetap 4 7 11 Sebelas
3. Guru Kontrak atau bantu - - - -
4. Guru tenaga yayasan - 1 1 Satu
5. pegawai tata usaha negeri - - - -
6. pegawai tata usaha - 2 2 Dua
7. pegawai perpustakaan - - - -
8. Satpam - - - -
9. Cleaning Service - - - -
10. Penjaga Sekolah - - - -
Jumlah 7 12 19 Sembilan belas

 Tabel 2. Data Guru Permata Pelajaran

Keterangan
Banyaknya Guru
No Mata Pelajaran Jumlah Sertifikasi
PNS GTT Sudah Belum
1. Pend. Agama 1 1 
2. Pkn 1 1 2 
3. Bahasa Indonesia 1 1 2 
4. Bahasa Inggris - 1 1 

iii
5. IPS - 2 2 
6. IPA 1 1 2 
7. Matematika - 2 2 
8. Penjaskes - 1 1 
9. Prakarya - 1 1 
2.1.3 Keadaan Siswa
Jumlah keseluruhan siswa siswi dari kelas VII sampai kelas IX sebanyak 139
orang, dengan kelas VII sebanyak 50 Orang, kelas VIII sebanyak 54 orang, dan kelas
IX sebanyak 35 orang, dengan jumlah siswa laki – laki sebanyak 66 orang dan
perempuan sebanyak 73 orang.

Tabel 4. Keadaan Siswa

Jenis Kelamin
No Kelas
laki – laki perempuan Jumlah
1. VII 26 24 50
2. VIII 25 29 54
3. IX 15 20 35

2.1.4 Sarana dan prasarana


SMPS KATOLIK INEMETE NANGAPANDA memilki enam (6) gedung
dengan fasilitas gedung diantaranya: tiga (6) ruang kelas, satu ruang perpustakaan,
satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang Laboratorium sekolah dan dua
buah wc.
 Tabel 5. Keadaan Sekolah

No Jenis Bangunan Jumlah Keterangan


1. Gedung Sekolah 6 Enam
2. Ruang Kelas 6 Enam
3. Perpustakaan 1 Satu
4. Ruang Kepala sekolah 1 Satu
5. Ruang Guru 1 Satu
6. Ruang keterampilan - Tidak ada
7. ruang BP ̸ BK - Tidak ada

iii
8. ruang laboratorium 1 Satu
9. Aula - Tidak ada
10. Kantin - Tidak ada
11. Wc 2 Dua

 Tabel 6. Peralatan Sekolah:

Keadaan Keadaan
No Jenis Alat Jumlah
Baik Rusak
1. Kursi murid 139 139 -
2. Kursi guru 19 19 -
3. Meja panjang 3 3 -
4. Meja pendek 14 14 -
5. Meja guru 18 18 -
6. Papan tulis 7 7 -
8. Meja murid 70 70 -

 Tabel 7. Peralatan Kantor:

Keadaan Keadaan
No Jenis Alat Jumlah
Baik Rusak
1. Kursi kantor 20 20 -
2. Meja kantor 19 19 -
3. Lemari 6 6
4. Rak surat - - -
5. Mesin ketik besar - - -
6. Mesin ketik kecil - - -
7. Computer 3 3 -
8. Jam dinding 2 2 -
9. Mesin stensil - - -
10. Atribut kantor - - -
11. Loudspeaker,amplifer,mic 2 2 -
12. Kursi tamu 8 8 -

iii
13. Meja tamu 2 2 -
14. Filimg cabinet - - -

2.1.5 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

SMPS KATOLIK INEMETE NANGAPANDA

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH

SIMON SAMBO, S.Ag FREDERIKUS PEJA JELOYA, S.Pd

WAKIL KEPALA SEKOLAH

FERDINANDUS BATE, S.Pd

UNIT PERPUSTAKAAN TATA USAHA

SISILIA SENGU, S.Pd


ANASTASIA TANDI, A.Md
AAAA.M.D

WAKIL UR. KRIKULUM WAKIL UR. KESISWAAN WAKIL UR. PRASARANA WAKIL UR. HUMAS

DOROTHEA SARENG,S.Ag POLIKARPUS JANGA, S.Pd MARIA I. SIJA, S.Pd OKTAVIANUS U. NAMELA S.Pd

JABATAN

WALI KELAS VII A WALI KELAS VIII A WALI KELAS IX A

POLIKARPUS JANGA, S.Pd ANATASIA ARI,S.Pd SISILIA SENGU, S.Pd

WALI KELAS VII B WALI KELAS VIII B WALI KELAS IX B

MARIA I. SIJA, S.Pd ANASTASIA SONA,S.Pd MARIA E. PANGGO, S.Pd


iii
GURU
SISWA
MASYARAKAT

2.1.6 Deskripsi Tugas Guru


Tugas guru adalah mengajar dan fungsi guru adalah membantu terciptanya
kesempatan belajar dan memperlancar terjadinya proses pendidikan yang dapat
menunjang tecapainya tujuan pendidikan. Dalam laporan ini penulis menguraikan
tugas guru sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manager, administrator
dan supervisor, pemimpin atau lender inovator, motivator.
a. Sebagai Kepala sekolah Madrasah
Kepala sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar
mengajar secara efektif dan efisien.
b. Kepalah sekolah di Bidang Kurikulum
Kepala sekolah selaku manager mempunyai tugas sebagai berikut :
 Menyusun perencanaan
 Mengorganisasikan kegiatan
 Mengarahkan kegiatan
 Mengkoordinasikan kegiatan
 Melaksanakan pengawasan
 Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan
 Menentukan kebijakan
 Mengadakan rapat
 Mengambil keputusan
 Mengatur proses belajar mengajar
 Mengatur administrasi, ketata usahaan, siswa, ketenangan, sarana dan
prasarana, keuangan (RAPES)
 Mengatur organisasi siswa intra sekolah (OSIS)
 Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

iii
c. Kepala Sekolah Selaku Adminstrator
Kepala sekolah selaku administrator bertugas bertugas menyelenggarakan
administrasi seperti :
 Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
 Pengkoordinasian
 Pengawasan
 Keuangan
 Perpustakaan
 Kurikulum
 Kesiswaan
 Ketata usahaan
 Ketenagaan
 Kantor dan kepegawaian
 Laboraturium
 Ruang keterampilan/ kesenian
 Bimbingan konseling
 UKS
 Osis, gedung, media, serbaguna dan 7 K
d. Kepala Sekolah Selaku Supervisor
Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menjalankan supervisi
mengenai :
- Kegiatan KBM
- Kegiatan bimbingan dan konseling
- Kegiatan kurikulum dan ekstra kurikuler
- Kegiatan ketatausahaan
- Kerjasama dengan masyarakan dan instansi terkait
- Sarana dan prasarana
- Kegiatan Osis
- Kegiatan 7 K
e. Kepala sekolah selaku pimpinan
Kepala sekolah selaku pimpinan mempunyai tugas sebagai berikut :
- Menyusun perencanaan
- Mengorganisasikan kegiatan

iii
- Mengarahkan kegiatan
- Mengkoordinasikan kegiatan
- Mengadakan rapat
- Melaksanakan pengawasan
- Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
- Mengatur proses KBM
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan
antara lain :
- Menyusun perencanaan, membuat jadwal pelaksanaan
- Pengorganisasian, pengarahan
- Pengkoordinasian
- Pengawasan, penilaian
- Penyusunan laporan
b. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum bertugas membantu kepala
sekolah dalam hal :
- Menyusun program pengajaran
- Menyusun pembagian tugas guru
- Menyusun jadwal pelaksanaan
- Penyusunan pelaksanaan UAS-UAN
- Penyusunan jadwal evaluasi pelajaran
- Penyusunan program satuan pendidikan
c. Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan bertugas sebagai berikut :
- Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendali kegiatan
siswa dalam rangka menegakan disiplin dan tatatertib sekolah
- Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan
- Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili kegiatan sekolah
- Menyusun program dan jadwal pembinaan secara berkala dan
ensidentil
- Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan penerimaan
beasiswa
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala
d. Wakil Kepala Sekolah urusan HUMAS mepunyai tugas sebagai berikut :
iii
- Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dan orang tua
wali siswa
- Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan
hubungan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosialnya
- Membina hubungan antar sekolah dengan komite

e. Wakil kepala sekolah urusan SAPRAS (sarana/prasarana) mempunyai


tugas sebagai berikut :
- Menginfetarisasi barang
- Pendaya guna sarana barang
- Pengolahan alat-alat pengajaran
3. Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan proses belajar dan pembelajaransecara efektif dan efisien.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi :
1. Membuat program pengajaran
2. Membuat Silabus, RPP, dan LKS
3. Mekukan kegiatan belajar dan pengajaran
4. Melaksanakan penilaian belajar (semester)
5. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
6. Membuat dan menyusun lembar kerja untuk mata pelajaran yang
membutuhkan lembar kerja
7. Membuat catatan tentang hasil belajar masing-masing
8. Mengatur kebersihan ruang tempat praktek, pengembalian alat
pinjaman, pemeliharaan dan keamanan sarana praktek
a. Wali Kelas atau Guru Kelas
Walikelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :
- Pengelolaan kelas
- Penyelenggaraan administrasi kelas
- Penyusunan atau pembuatan statistik bantuan bulanan siswa
- Pengisian daftar nilai siswa
- Pembuatan catatan khusus tentang siswa
- Pengisian buku laporan pendidikan
b. Urusan bidang perpustakaan, mempunyai tugas sebagai berikut :
iii
- Perencanaan, pengadaan
- Pengurusan pelayanan perpustakaan
- Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku
- Infentarisasi buku-buku/bahan perpustakaan
- Penyimpanan buku-buku perpustakaan

c. Bimbingan penyuluhan, mempunyai tugas sebagai berikut


- Penyusunan program dan pelaksanaan penyuluhan
- Koordinasi dengan kepala sekolah dalam rangka mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam belajar
- Memberi layanan bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih
berprestasi dalam kegiatan belajar
- Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam
memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan lapangfan
pekerjaan yang sesuai
- Kepala urusan tata usaha, mempunyai kegiatan sebagai berikut:
 Penyusunan program ketata usahan sekolah
 Penyusunan keuangan sekolah
 Penyusunan perlengkapan sekolah
 Kepengurusan pegawai
 Pembinaan dan pengembangan pegawai tata usaha sekolah
 Penyusunan dan penyajian data

2.2 Pelaksanaan PPL


2.2.1 Persiapan
1. Pembekalan PPL
Untuk memperlancar rencana pelaksanaan kegiatan PPL, para
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan melakukan berbagai
persiapan agar kegiatan ini berjalan sesuai tujuan yang hendak dicapai. Salah satu
persiapan yang dilakukan adalah dilaksanakannya kegiatan pembekalan.
Pembekalan PPL dilaksanakan pada tanggal 22september 2016 dengan
materi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan mahasiswa PPL di lapangan.
Pelaksanaan pembekalan PPL ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa PPL

iii
dapat mengerti dan melaksanakan tugas lapangannya dengan baik,sistematis,dan
akurat. Materi-materi yang diberikan selain materi pokok untuk kegiatan praktik,
juga diberikan materi berupa pelaksanaan pendidikan pada daerah yang akan
dijadikan sebagai tempat pelaksanaan PPL.

Selain itu, pembekalan PPL ini dilakukan agar ketika mahasiswa


berada di lapangan /lokasi PPL dapat bekerja dengan baik dan berusaha
semaksimal mungkin sehingga tujuan dilaksanakannya kegiatan yang juga
termasuk dalam salah satu mata kuliah ini dapat tercapai.

2. Pendalaman Materi
Kegiatan pendalaman materi merupakan kegiatan yang menuntut
mahasiswa calon PPL agar memahami dengan jelas materi-materi yang telah
didapatkan serta dapart menjadi sebuah acuan pembelajaran saat berada di
lokasi PPL.
Setelah mendapatkan pembekalan, para peserta PPL diberikan
pendalaman materi sebagai pegangan saat berada di lokasi PPL. Hal ini bertujuan
agar materi-materi ang telah didapat saat kegiatan pembekalan dapat menjadi
pedoman yang tepat dalam melakukan kegiatan PPL.

3. Latihan Mengajar (Micro Teaching)


Pelaksanaan PPL tidak terlepas dari micro teaching yang merupakan salah
satu mata kuliahyng wajib diikuti mahasiswa keguruan dan am Pengalaman
Lapangan (PPL). Micro Teaching yang merupakan salah satu mata kuliah
sebagai prasyarat melakukan kegiatan PPL ini telah diajarkan pada semester VI
oleh setiap program di lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Flores. Selain mendapatkan teori, mahasiswa juga telah melakukan
praktik mengajar yang dilakukan di kelas maupun laboraturium micro teaching
dengan mendapat pengawasan langsung dari dosen pengampu. Selain itu, dalam
kegiatan tersebut mahasiswa juga dievakuasi dengan tujuan dapat menunjukan
perubahan-perubahan yang berarti sehingga saat mengulang pratikum tidak
terjadi kesalahan.
Dalam Micro Teaching masiswa dilatih untuk membeerikan kegiatan
pembelajaran kepada teman yag dianggap sebagai siswa sekolah. Kegiatan ini
iii
memuat penyusunan pengajar dan kerangka pembelajaran, proses belajar dikelas
atau laboratorium hingga sampai kepada melakukan evakuasidan memberikan
penilaian. Selain itu, Micro teaching juga merupakan sarana belajar untuk
mahasiswa calon guru atau mahasiswa yang akan melakukan PPL agar dapat
melaksanakan praktiknya tidak mengalami hambatan, seperti gugup, hambatan
dalam menyusun pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan proses belajar
mengajar, yang menyebabkan proses praktikum berjalan tidak sesuai dengan apa
yang diharapakan.
Oleh karena itu,dengan adanya mata kuliah Micro Teaching ini dapat
membantu mahasiswa PPL untuk memulai dan melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tujuan yang di harapkan.

2.2.2 Pelaksanaan
1. Observasi Awal
Observasi merpakan kegiatan pengamatan yang dilakukan sebelum
melaksanakan praktik mengajar di kelas. Kegiatan ini dilakukan agar
mahasiswa dapat mengenal secara jelas lingkungan tempat dilaksanakannya
PPL, baik lokasi, keadaan guru dan siswa, keadaan sekolah, administrasi
sekolah maupun kegiatan pembeljaran yang dilakukan di sekolah tersebut.
Observasi ini dimulai pada tanggal 1oktober sampai 4 oktober 2015.
Kegiatan ini diawali dengan rapat disertai perkenalan dengan kepala sekolah,
para guru dan pegawai laludilanjutkan dengan perkenalan dengan para siswa,
yakni berkenalan secara langsung di ruang kelas.
Selain itu, kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap administrasi
sekolah, keadaan gedung sekolah, keadaan siswa dan guru, pembagian guru
pamong sesuai dengan bidng studi, serta penetapan jadwal kegiatan
pembelajaran yang akan dilangsungkan selama 2 bulan.

2. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Egiatan penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan oleh guru
pamong dengan mahasiswa PPL secara bersama-sama sesuai dengan mata
pelajaran masing-masng dengan mengikuti petunjuk yang telah ditentuan
oleh sekolah.

iii
Kegiatan ini meliputi penetapan dan pembagian jadwal mengajar,
pembagian silabus yakni menentukan standandar kompetensi dan kompetensi
dasar yang akan dijadikan acuan kegiatan pembelajaran, penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat bahan ajar atau materi
ajar, membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun baan untuk evaluasi
serta penilaian, baik penilaian proses belajar maupun penilaian hasil belajar
siswa.
Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas,
pemberangkatan pembelajaran yang telah disusun, dikonsultasikan kepada
guru pamong dan diperiksa terlebih dahulu oleh kepala sekolah untuk
kemudian diperbaiki dan selanjutnya dipakai dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan yang telah
direncanakan dan mencapai tjuan pembelajaran dengan maksimal.

3. Penyelesaian Tugas-Tugas Administrasi Kelas


Kegiatan yang dilakukan seain menyusun perangkat pembelajaran,
guru PPL juga menyelesaikan tugas-tugas administrasi kelas seperti
menyesuaikan jadwal pelajaran haria yang telah ditetapkan oleh sekolah
bersama guru pamong, pembagian tugas mengajar, menetapkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, menyusun materi atau bahan ajar,
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas, menyusun daftar hadir,
membuat daftar penilaian (penilaian proses belajar dan penilaian hasil
belajar), melaksanakan evaluasi, serta pemberian nilai akhir.

4. Pengawasan
Dalam setiap kegiatan pembelajaran dikelas, guru PPL selalu
melakukan pengawasan terhadap siswa, baik saat proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung maupun di luar kegiatan pembelajaran, mulai dari
awal hingga akhir kegiatan pembelajaran. Selain itu guru PPL juga
mengawasi perilaku siswa dengan tujuan untuk mempelajari karakter siswa
sehingga mudah mengenali karakter siswa dalam proses belajar mengajar di
kelas.

5. Remedial
iii
Kegiatan remedial merupakan kegiatan pengajaran ulang terhadap
siswa yang dinyatakan belum tuntas atau belum memenuhi nilai standar
yang ditetapkan oleh guru. Kegiatan ini bertujuan untuk menuntaskan nilai
siswa yang tidak mencapai standar minimum atau kriteria ketuntasan
minimum (KKM).
2.2.3 Evaluasi
Untuk melihat berhasil tidaknya program pengajaran tentu harus
diadakan evaluasi pelasanaan kegiatan belajar mengajar. Pentingnya
diadakan evaluasi kegiatan belajar mengajar tersebut mempunyai arti positif
bagi mahasiswa calon guru yang sedang mengadakan proses kegiatan belajar
mengajar.
Hal ini berarti calon guru yang hendak meningkatkan cara mengajar
dan dengan diadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar itu,
calon guru semakin berusaha untuk memperbaiki cara mengajar yang dirasa
belum atau kurang mantap sehingga dengan demikian setiap calon guru
merasakan ada motivasi untuk memperbaikinya pada kegiatan belajar
mengajar berikutnya.
Disamping itu berdasarkan ketentuan yang berlaku, maka dalam
minggu terakhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) diadakan ujian dimulai
tanggal 13-17 November 2018.
2.3 Hambatan-Hambatan PPL
Dari pengalaman yang dihadapi pada saat praktek khususnya bagi kami yang
praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pada SMPS KATOLIK INEMETE
NANGAPANDA maka hambatan-hambatan yang dihadapi diantaranya:
1) Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, sulit untuk menghadapi
siswa/siswi yang nakal, dimana kurang memperhatikan penjelasan yang
diberikan.
2) Segala perangkat dan administrasi yang menyangkut kurikulum 2013 sangat
sulit dipahami dan administrasi tersebut hanya sedikit yang kami dapatkan
pada bangku kuliah.
3) Kurangnya refrensi atau buku-buku panduan siswa maupun buku-buku guru
sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan KBM

2.4 Usaha-Usaha Mengatasi Hambatan PPL


iii
Sebagai calon guru kita diharapkan agar mampu menghadapi segala
problema yang terjadi hal-hal tersebut dengan :
1) Sebagai calon guru kita diharapkan untuk mampu mengatasi segala problema
dalam kenakalan yang dihadapi dengan memberikan arahan,dorongan,dan
motivasi kepada siswa/siswi yang bersangkutan demi terciptanya mutu
lulusan siswa/siswi yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat,bangsa
dan negara.
2) Kami para guru diberikan bimbingan dan arahan tentang cara-cara
bagaimana mengajarkan atau membuat program pengajaran dimaksud.
3) Memberikan motivasi pada siswa tentang bagaimana cara belajar yang baik,
serta menumbuhkan minat belajar siswa/siswi khususnya pelajaran yang
diminat

iii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas. maka dapat disimpulkan bahwa PPL ini


memberikan kesempatan kepada calon guru untuk melakukan refleksi atas
petunjuk kinerjanya. Dengan refleksi teresebut calon guru tahu dimana
kekurangan dan kelebihannya yang dilakukan selama pelatihan baik melalui
analisis maupun melalui observasi yang dilakukan. Dengan mengetahui
kelemahannya maka guru dapat memperbaiki kelemahan tersebut. Dengan cara
ini diharapkan calon guru terus berusaha untuk memperbaiki diri sehingga kelak
akan menjadi guru yang, profesional, yaitu guru yang sadar akan kemampuan dan
keterbatasan serta dapat memprakarsai perbaikannya.

3.2 Saran Rekomendasi

Setelah kami melaksanakan kegiatan PPL pada SMPS KATOLIK INEMETE


NANGAPANDA, banyak hal yang kami alami didalamnya mulai dari persiapan
pelaksanaan maupun evalusai. Maka adapun saran rekomendasi yang kami
berikan antara lain:

1. Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan PPL ditahun yang akan datang,
diharapkan mempersiapkan diri lebih matang, terutama dalam penguasaan
materi, mental, dan penguasaan kelas.
2. Untuk lembaga Universitas Flores
 Diharapkan kepada supervisor dan dosen pembimbing untuk
memantau dan mengkoordinir mahasiswa selama PPL secara berkala.
 Pelaksaan PPL hendaknya disesuaikan dengan kelender pendidikan
disekolah yakni pelaksanaan PPL dilaksanakan pada awal semester
bukan pada pertengahan semester yang seperti kami rasakan.
Sehingga mahasiswa- mahasiswi benar – benar merasakan keefektifan

iii
dari kegiatan PPL.
3. Untuk SMPS KATOLIK INEMETE NANGAPANDA
 Tanamkan disiplin dan waktu yang kondusif
 Bagi guru pamong diharapkan memantau mahasiswa/i dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas terutama pada
penyusunan perangkat pembelajaran.

iii

Anda mungkin juga menyukai