Kombinasi kontrol saraf dan hormonal mengelola fungsi osmoregulasi ginjal mamalia. Salah
satu hormon kunci dalam sirkuit regulasi ini adalah hormone antidiuretik (antidiuretic hormone,
ADH), juga disebut vasopressin. ADH dihasilkan di dalam hipotalamus otak dan disimpan di
dalam kelenjar pitutari posterior, terletak tepat dibawah hipotalamus. Sel-sel osmoreseptor di
dalam hipotalamus memonitor osmolaritas darah meregulasi pelepasan ADH dari pituitary
posterior.
Ketika osmolaritas darah naik, misalnya setelah melahab makanan asin atau kehilangan air
melalui berkeringat. Sebagai respons terhadap peningkatan osmolaritas diatas titik setelan 300
mOsm/L, lebih banyak ADH dilepaskan ke dalam aliran darah (Gambar). ketika ADH mencapai
ginjal, target utamanya adalah tubulus distal dan saluran pengumpul. Disana, ADH menyebabkan
osmolaritas darah kembali kea rah titik setelan. (hanya perolehan air tambahan dalam makanan
dan minuman dapat benar-benar mengembalikan osmolaritas ke 300 mOsm/L). Saat osmolaritas
darah berkurang, mekanisme umpan balik negative mengurangi aktivitas sel-sel osmoreseptor
dalam hipotalamus, dan sekresi ADH berkurang. Pengurangan osmolaritas darah dibawh titi
stelan