Anda di halaman 1dari 5

1.

Latar Belakang Perusahaan

Electronic Testing Operation (ETO) adalah salah satu divisi pada Seligram Company
yang menyediakan pengujian secara terpusat untuk komponen elektronik seperti integrasi
sirkuit. ETO dibentuk pada tahun 1979 untuk dapat melakukan pengujian komponon elektronik
secara konsolidasi dari 11 divisi lain yang dimiliki oleh Seligram Company. ETO mulai
beroperasi pada tahun 1983 dan diestimasikan dapat menghemat 20 juta dollar dalam investasi
di pengujian komponen elektronik secara terpusat selama lebih dari 5 tahun.

ETO beroperasi sebagai cost center dan mentransfer produk ke divisi lain secara biaya
penuh (direct cost ditambah dengan alokasi beban). Walaupun Seligram Company memiliki
ETO untuk pengujian komponen elektroniknya, akan tetapi divisi lain dapat melakukan
pengujian di luar ETO jika dirasa biaya yang dikeluarkan atau jasa yang diterima tidak sesuai
dengan permintaan/kebutuhan.

ETO melakukan pengujian secara elektrik dan mekanik. Pengujian elektrik dilakukan
untuk mengukur karakteristik komponen elektronik dan membandingkan ukurannya dengan
spesifikasi komponennya. Sedangkan pengujian mekanik tediri dari solderability, component
burn-in, thermal shock, lead straightening, dan leak detection.

Komponen elektronik bervariasi dalam jumlah dan jenis pengujian yang dibutuhkan
baik secara elektrik dan mekanik prosedur. Masing-masing komponen tersebut membutuhkan
pengembangan software tersendiri, alat yang khusus, dan perlengkapan tambahan. Oleh karena
itu fasilitas pengujian terbagi atas dua ruang. Ruang pengujian utama terdiri dari peralatan yang
digunakan untuk pengujian elektrik. Ruang pengujian mekanik terdiri dari peralatan yang
digunakan untuk pengujian mekanik sekaligus untuk penerimaan barang dan gudang.

Sistem akuntansi biaya yang saat ini digunakan mengukur dua komponen biaya yaitu :
direct labor dan beban, dimana beban tersebut dihitung secara single cost pool yang terdiri dari
seluruh biaya yang dikeluarkan dari masing-masing runag pengujian, dan juga biaya
pengembangan software dan peralatannya dan juga biaya administrasi dari divisi tersebut
(ETO). Perhitungan dengan sistem tersebut dapat terlihat pada gambar berikut:
Untuk menghitung rate bebannya diperoleh dari total beban dibagi dengan direct labor.
Diketahui pada tahun 1988 rate bebannya adalah 145% dimana lebih dari 40% nya disumbang
dari biaya depresiasi peralatan (mesin) seperti terlihat pada perhitungan berikut:

Beberapa tren menunjukkan keuangan dari proses alokasi beban yang sampai saat ini
dilakukan oleh Seligram Company. Sejak ETO ditemukan diketahui bahwa direct labor hours
dari komponen yang diujikan mengalami penurunan. Tren tersebut didorong karena adanya
peningkatan vendor yang memiliki sertifikasi mandiri, yang merupakan kunci dari Just in-Time
(JIT) delivery. Adanya vendor yang tersertifikasi maka supplier Seligram Company yang
melakukan pengujian utamanya sedangkan ETO hanya melakukan pengujian secara sample
untuk memverifikasi bahwa proses produksi supplier masih dalam batas kendali. Adanya JIT
inilah yang menyebabkan juga pengujian yang dilakukan oleh ETO semakin sedikit.

Sebagai tambahan menurunnya direct labor dan jumlah pengujian yang dilakukan
semakin sedikit, keusangan system alokasi berdasarkan beban berpindah dari jasa inspeksi
yang sederhana menjadi pengujian berdasarkan teknologi yang menyeluruh. Jika dibutuhkan
hanya pengujian sederhana, teknologi biasa di luar laboratorium jauh lebih murah terlebih
dalam skala pengujian yang besar. Sedangkan ETO dapat memberikan jasa yang mendukung
dengan adanya sumber daya mesin yang dimiliki untuk pengujian yang cepat dan biaya yang
efektif. Perpindahan dari semakin canggihnya teknologi yang digunakan maka berpindah pula
dari yang semula langsung ditangani secara personal menjadi tidak langsung ditangani secara
personal.

Pada akhirnya pengenalan komponen teknologi tinggi menciptakan kebutuhan


pengujian yang semakin otomatis, siklus pengujian yang lebih panjang, dan semakin banyak
data yang digunakan setiap bagiannya. Ada ketakutan bahwa kenaikan pada rate beban akan
menjauhkan customer. ETO sudah mengetahui adanya kenaikan jumlah dan frekuensi
komplain dari customer terkait rate yang mereka gunakan untuk menagih ke customer.

Hal inilah yang membuat accounting manager dari Seligram Company mengusulkan
sistem akuntansi biaya untuk meringankan masalah yaitu dengan mengalokasikan beban
menjadi dua alokasi yaitu alokasi pertama terdiri dari biaya pada fungsi administrasi dan
teknikal, sedangkan yang kedua terdiri dari keseluruhan total biaya yang menjadi beban dan
akan dibebankan berdasarkan jam penggunaan mesin.

Saat yang tidak berjauhan dengan proposal yang diajukan oleh manager akuntan,
konsultan yang di sewa oleh Seligram Company menyiapkan penugasan untuk sistem biaya
pada ETO. Hasilnya adalah konsultan merekomendasikan untuk mengimplementasikan tiga
sistem pusat beban yang terpisah untuk setiap ruang pengujian dan teknikal yang umum serta
pusat administratif. Seperti sistem yang diajukan oleh manager akuntansi, beban biaya pada
ruang pengujian akan dialokasikan berdasarkan waktu mesin yang digunakan, sedangkan biaya
teknikal dan administratif akan tetap dikenakan berdasarkan tingkat upah direct labor.

Pada tahun 1988, divisi menghadapi perubahan teknologi dalam pengujian yang
membutuhkan untuk mengambil keputusan mengakuisis peralatan berupa mesin baru. Mesin
ini diperlukan dalam pengujian untuk komponen elektronik yang lebih modern. Peralatan yang
baru ini tidak akan menggantikan peralatan yang lama tetapi menambah fungsi ETO yang
sebelumnya tidak dapat tercapai. Sebagai tambahan, peralatan yang baru ini mungkin hanya
dibutuhkan oleh satu atau dua pelanggan ke depannya, sehingga akibatnya akan mempercepat
penurunan jam direct labor yang digunakan untuk menguji komponen. Pada saat yang
bersamaan beban juga akan meningkat karena tambahan timbulnya biaya depresiasi dan biaya
Teknik berkaitan dengan mesin baru tersebut. Hasil akhirnya hal tersebut akan meningkatkan
tingkat beban direct labor per jam.
2. Permasalahan

Penggunaan sistem akuntansi biaya yang digunakan Seligram, Inc yaitu single cost pool
tidak relevan dengan kondisi yang dihadapi saat ini, padahal sistem biaya akan mendukung
keputusan harga/tarif pada perusahaan.

Sistem biaya saat ini mengasumsikan bahwa semua produk mengkonsumsi tenaga
kerja langsung dan overhead dalam proporsi yang sama. Pada kenyataannya produk yang
bervariasi menyebabkan pengujian yang dilakukan berbeda, diantaranya terdapat produk yang
dapat diuji dengan tenaga kerja dan peralatan sederhana sementara produk yang lain
membutuhkan peralatan otomatis yang sangat mahal.

Perkembangan teknologi juga mengakibatkan proses pengujian menjadi lebih rumit,


yaitu membutuhkan lebih banyak peralatan mahal dan padat karya yang menyebabkan proporsi
biaya akibat biaya overhead meningkat sementara proporsi biaya akibat tenaga kerja langsung
menurun. Membebankan biaya peralatan mahal yang hanya digunakan pada satu produk ke
seluruh produk menyebabkan penerapan tarif yang tidak sesuai dan keluhan dari konsumen.
Pada jangka panjang S company akan kehilangan konsumennya.

3. Solusi

1) Diajukan oleh accounting manager yaitu two cost pools, terdiri dari:
- first pool, jumlah beban yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan teknis. Tarif
yang dikenakan yaitu rate per direct labor dollar.
- second pool, jumlah seluruh beban selain pada first pool. Tarif yang dikenakan
berdasarkan jam mesin.
Perhitungan two cost pools dapat terlihat lebih jelas pada uraian berikut:
2) Diajukan oleh konsultan yaitu three burden pool system, perhitungannya dengan
memanfaatkan pusat beban terpisah untuk setiap ruang pengujian, teknikal dan
administrasi. Beban akan langsung dilacak pada masing-masing dari ketiga beban tersebut.
Seperti sistem yang diajukan oleh accounting manager, biaya beban di ruang pengujian
akan dialokasikan pada basis jam mesin sedangkan biaya teknis dan administrasi akan
terus dikenakan tarif per direct labor. Contoh penerapannya pada pengujian 5 komponen
adalah sebagai berikut:

Kesimpulan

Berdasarkan perbandingan antara 3 sistem biaya yaitu single cost pool, two cost pools,
dan three burden pool system kami menyimpulkan bahwa three burden pool system adalah
sistem biaya yang paling sesuai karena biaya akan dilacak pada setiap aktivitas pengujian.
Selain itu sistem tersebut juga menyediakan paling banyak informasi biaya yang akurat.
Meningkatnya jumlah pusat biaya pada three burden pool system memungkinkan sistem biaya
untuk menangkap perbedaan dalam konsumsi overhead pada berbagai bagian dari proses
produksi. Namun Seligram, Inc juga harus mempertimbangkan adanya biaya perencanaan
ulang sistem biaya yang mungkin akan cukup tinggi jika akan menggunakan three burden pool
system dalam sistem biayanya.

Anda mungkin juga menyukai