Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Aves termasuk dalam amniota, yaitu vertebrata yang di dalam embrionya terdapat
amnion, sama seperti reptil dan mamalia. Aves dan reptil memiliki perkembangan yang
hampir sama, tapi perkembangan aves lebih maju dari reptil (Gilbert, 2010). Bagian kuning
telur beserta blastodiskusnya pada aves merupakan sel tunggal (ovum). Besarnya sel telur ini
disebabkan oleh banyaknya timbunan zat makanan cadangan (yolk) di dalamnya. Komponen
telur lainnya adalah putih telur, membran cangkang telur, dan cangkang telur yang bersifat
nonseluler dan dihasilkan ketika sel telur melalui saluran reproduksi betina (Surjono, 2003).
Fertilisasi pada aves terjadi di oviduk, tepatnya pada infundibulum sebelum albumin
dan cangkang telur menyelubunginya. Tipe telur aves adalah telolecital, yaitu sel telur yang
banyak mengandung yolk dan hampir mengisi seluruh isi telur, sedangkan inti dan sedikit
sitoplasma menempati hanya bagian puncak dari kutub animal (Surjono, 2003).
Tipe pembelahan pada aves adalah meroblastik diskoidal, sama seperti pisces dan
reptil. Alur pembelahan hanya terjadi pada bagian tengah blastodiskus. Blastodiskus adalah
suatu struktur berbentuk cakram atau keping keputihan pada telur yang baru dibuahi (zigot),
blastodiskus merupakan protoplasma aktif yang berdiameter ± 3 mm dan terdapat di kutub
animal. Daerah seputar blastodiskus tampak gelap dan disebut periblas (Surjono, 2003).
Pembelahan tidak terjadi pada sitoplasma yang mengandung banyak yolk (Gilbert, 2010).
Pembelahan zigot menjadi blastomer merupakan proses mitosis yang terus-menerus
hingga ukuran sel makin mengecil. Pentingnya pembelahan adalah menyiapkan sel-sel untuk
membangun tubuh. Selama pembelahan awal, volume sel keseluruhan masih sama dengan
volume zigot karena belum terjadi pertumbuhan. Bagian yang membelah ada yang
holoblastik bila sel telur berukuran kecil. Pembelahan meroblastik pada sel telur yang
berukuran besar. Variasi pembelahan zigot ada yang membelah secara lengkap membentuk
anakan sel baru dengan selaput sel, ada yang membelah intinya saja tidak diikuti pembelahan
sitoplasma (synsitium) (Yatim, 1994)
Blastula adalah tahapan perkembangan embrio yang terdiri dari blastomer yang belum
terdiferensiasi. Struktur blastula ada yang coeloblastula; discoblastula; stereoblastula dan
blastocyst (blastosis). Pada umumnya blastula berongga bulat atau pipih. Rongga itu
berfungsi untuk memberi ruang dan kesempatan gerak sel-sel pada proses gastrulasi. Setiap
sel pada organisme multiseluler mempunyai keterbatasan fungsi dalam aktivitas hidup
organisme tersebut, di mana sel-sel itu muncul melalui proses mitosis atau meiosis.
Pembelahan mitosis dimaksudkan untuk membangun tubuh, sedangkan pembelahan meiosis
dipersiapkan untuk membentuk generasi berikutnya. Organisme itu dibangun dari satu sel
yaitu sel telur yang sudah dibuahi (zygot), melalui serangkaian pembelahan mitosis yang
berjalan cepat dan diikuti dengan perkembangan sel-selnya (Surjono, 2003)
Blastomer pada pembelahan awal berbentuk bulat seperti bentuk telur sebelum
membelah. Adanya pengaruh tekanan, permukaan blastomer yang saling bersentuhan
menjadi rata tetapi permukaan bebasnya tetap bundar. Bentuk embrio pada stadium ini
disebut morulla. Penyusunan kembali blastomer dalam stadium morulla dapat berbedabeda
tergantung dari kelompok hewan (Gilbert, 2010)

DAFTAR RUJUKAN

Gilbert, S. F. (2010). Developmental Biology. 4-th. Edition. Sinauer Association


Inc.,Massachusetts.

Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi & Embryologi : untuk Mahasiswa Biologi & Kedokteran. Bandung
: Tarsito Press.

Surjono, T.W. 2003. Perkembangan Hewan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas


Terbuka

Anda mungkin juga menyukai