Oleh :
1841312076
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
A. KONSEP DASAR ILEUS
1. Defenisi Ileus
rintangan terhadap aliran normal dari isi usus, bisa juga karena
(Barbara, 2008).
tetap hidup.
peristaltic. Ileus timbul saat udara dan cairan sekresi tidak dapat keluar
kearah distal karena berbagai sebab, baik karena faktro instrinsik
Halim 2008).
2. Jenis-jenis Ileus
a. Ileus Obstruksi
usus tidak bisa melewati lumen usus sebagai akibat adanya sumbatan
usus, atau benda asing diluar usus yang menekan, serta kelainan
(Indrayani,2013).
b. Ileus paralitik
dan neoplasma.
2) Obstruksi strangulasi
pembedahan abdomen.
3) Batu empedu
6) Invaginasi/intususepsi
obstruksi vascular.
8) Volvulus
striktur iskemi, benda asing (batu empedu dalam ileum, atau benda
endometriosis.
b. Ileus paralitik
Menurut Saputra (2014), Ada bebrapa tanda dan gejala dari obstruksi
b. Nausea
c. Distensi abdomen
d. Muntah empedu dengan dengan muntahan berwarna hijau
e. Konstipasi dan singultus
f. Kenaikan suhu tubuh
g. Bising usus disebelah distal obstruksi tidak terdengar, bunyi usus
bernada tinggi terdengar disebelah proksimal obstruksi.
h. Penurunan berat badan
6. Patofisiologi
dari gas yang tertelan).Akumulasi gas dan cairan dapat terjadi di bagian
terjadinya retrograde
peristaltic sehingga terjadi kehilangan cairan dan elektrolit. Bila hal ini
pada otak, sel dan ginjal. Penurunan perfusi dalam sel menyebabkan
2007).
7. Komplikasi
peritonitis generalisata
demam kurang lebih dua minggu disertai nyeri kepala, batuk, dan
malaise yang disusul oleh nyeri perut, nyeri tekan, defans muskuler,
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Perawatan
b. Farmakologi
Obat antibiotik dapat diberikan untuk membantu mengobati atau
nyeri.
c. Tindakan Bedah
yang
d. Stent
Stent adalah suatu tabung logam kecil yang memperluas daerah usus
sebelum operasi.
B. KONSEP DASAR LAPARATOMI
1. Defenisi laparatomi
2. Indikasi laparatomi
halus dan usus besar, massa pada abdomen. Selain itu, pada bagian
atau peradangan akibat infeksi pada usus buntu. Bila infeksi parah,
usus buntu itu akan pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang
ujungnya buntu dan menonjol pada bagian awal unsur atau sekum
(Jitowiyono, 2010)
b. Secsio Cesarea
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500
c. Peritonitis
d. Kanker colon
Kanker kolon dan rektum terutama (95%) adenokarsinoma (muncul
dari lapisan epitel usus) dimulai sebagai polop jinak tetapi dapat
tumor primer dan menyebar ke dalam tubuh yang lain (paling sering
2006).
e. Abses Hepar
adalah rongga yang berisi nanah pada hati yang diakibatkan oleh
infeksi.
Penyebab abses hati yaitu oleh kuman gram negatif dan
f. Ileus Obstruktif
usus atau ia bisa karena suatu ileus. Ileus juga didefinisikan sebagai
mengatasi hambatan.
a. Midline insision; yaitu insisi pada daerah tengah abdomen atau pada
appendictomy.
cairan dan elektrolit, dan gangguan rasa nyaman dan kecelakaan (Azis,
2010)
a. Tromboplebitis
dari dinding pembuluh darah vena dan ikut aliran darah sebagai
c. Eviserasi
1. Pengkajian
pengumpulan data secara lengkap dan sistematis mulai dari pengumpulan data
1) Identitas pasien
Meliputi nama, nomor rekam medik, umur, jenis kelamin, suku, agama,
2) Keluhan Utama
adanya nyeri pada abdomen, tidak ada flatus dan tidak ada BAB.
3) Riwayat Kesehatan
nyeri pada luka post operasi, sulit untuk beraktivitas, dan tidak
nafsu makan.
b. Pola Nutrisi
c. Pola Eliminasi
Pada penderita ileus obstruksi biasanya terjadi perubahan pola
d. Pola Latihan-Aktivitas
f. Pola Istirahat-Tidur
energy. Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama
i. Pola Reproduksi/Seksual
5) Pemeriksaan fisik
suhu. Pada pasien post operasi akan mengalami nyeri, oleh sebab itu,
• Kepala
Palpasi: ada edema atau tidak, adanya nyeri tekan atau tidak.
• Mata
• Hidung
Inspeksi: kesimetrisan, adanya sekret atau tidak, terpasang NGT
atau tidak
hidung.
• Telinga
• Mulut
Inspeksi: Kesimetrisan, pemeriksaan mukosa bibir, lidah, adanya gigi
• Leher
Pemeriksaan adanya p embesaran kelenjar getah bening atau kelenjar
• Paru-paru
Inspeksi: menilai kesimetrisan dinding dada
• Jantung
tambahan.
• Abdomen
Inspeksi: melihat keadaan perut
atau tidak
• Ekstremitas
Mengobservasi keadaan kedua ekstremitas atas dan bawah.Menilai
kekuatan otot, gangguan pada ekstremitas, adanya lesi atau luka, dan
• Kulit
• Genitalia
Kaji apakah pasien terpasang kateter atau tidak dan gangguan lain
2. Masalah Keperawatan
Kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul pada kasus
gastrointestinal.
3. Rencana Asuhan Keperawatan Teoritis
Tabel 2.1 Daftar Diagnosa (NANDA), Kriteria Hasil (NOC), Rencana intervensi (NIC)
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan dinilai berdasarkan respon klien yaitu S (data
subjektif) yaitu yang dikatakan oleh pasien, O (data objektif), yaitu data yang
didapatkan perawat berdasarkan observasi, pemeriksaan penunnjang, A
(analisa) kesimpulan pencapaian tujuan berdasrkan krieria hasil yang sudah
ditetapkan sebelumnya dan P (Planning) rencana selanjutnya berdasarkan hasil
evaluasi yang dilakukan.