Anda di halaman 1dari 3

4 Peraturan dalam Permainan Bulu Tangkis

Bulu tangkis adalah salah satu olahraga yang paling populer di Indonesia. Berbagai kejuaraan dunia
dapat diraih oleh para atlet kita yang membanggakan. Ada beberapa kejuaraan bergengsi dalam
pertandingan bulu tangkis. Beberapa diantaranya adalah Olimpiade, kejuaraan dunia, All England dan
Asian Games dan Sea Games untuk pertandingan regional. Ada juga beberapa pertandingan super
series yang diselenggarakan oleh berbagai negara di dunia. Untuk kejuaraan nasional ada beberapa
kejurnas dan sirnas yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.

Banyak juga masyarakat Indonesia yang gemar bermain bulu tangkis. Mulai dari anak-anak hingga
tua dan muda. Akan lebih baik selain memainkan bulu tangkis dengan teknik yang benar, kita juga
mengetahui apa saja peraturan dalam permainan olahraga bulu tangkis ini.

Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh Induk organisasi Bulu tangkis Internasional atau
BWF. Berikut ini adalah peraturan dalam permainan bulu tangkis yang perlu diketahui.

Baca : Sejarah Bulutangkis – Macam-macam Partai dalam Pertandingan Bulutangkis – Jenis Cabang
Olahraga yang Dipertandingkan di Sea Games – Macam-macam Olahraga di Dunia – Ukuran
Lapangan Bulutangkis

1. Peraturan Penilaian
Ada beberapa macam penilaian dalam permainan olahraga bulu tangkis, antara lain:

 Dalam permainan bulu tangkis dalam nomor ganda ataupun tunggal, terdiri atas 21 angka, seperti
yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya saja kedua belah pihak dapat angka sama yaitu 20-20,
maka selisih poin harus 2. Misalkan Anda meraih angka 21 terlebih dahulu dan lawan Anda mendapat
angka 20, maka Anda belum keluar sebagai pemenang. Anda akan menjadi pemenang jika selisih
angka Anda dan tim lawan adalah 2 , menjadi 22 – 20. Angka maksimal tiap game adalah 30. Untuk
itulah apabila terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai
angka 30.
 Pertandingan dalam olahraga bulu tangkis, nomor tunggal maupun nomor ganda, terdiri dari 2 set.
Jika tim Anda memenangkan 2 set langsung, maka tentu saja tidak akan ada tambahan set ketiga.
Jika tim Anda menang pada set pertama dan kalah pada set kedua, maka ada tambahan satu set
yang biasa disebut rubber game. Set ketiga adalah set penentuan di mana yang menang pada set
ketiga berarti keluar sebagai pemenangnya.

2. Peraturan Pertandingan Ganda


Beberapa peraturan dalam olahraga bulu tangkis nomor pertandingan ganda adalah sebagai berikut:

 Sebelum pertandingan dimulai, telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama
kali. Pemain di bidang servis kanan akan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara
diagonal dihadapannya.
 Pukulan servis pertama yang dilakukan selalu dilakukan dari bidang servis kanan.

Hanya pemain yang menjadi berdiri secara diagonal dihadapan pemain yang servislah yang dapat
menerima bola atau shuttlecock. Jika shuttlecock hasil servis tersentuh atau dipukul oleh pemain
pasangannya atau yang tidak berhadapan dengan si pemain yang melakukan servis, maka pihak
yang servislah mendapat angka.
Baca : Macam-Macam Nomor Lari dalam Atletik beserta Penjelasannya – Macam-Macam Start dalam
Perlombaan Lari – Macam-macam Nomor Lempar dalam Atletik – Jenis-jenis Olahraga Lompat dalam
Atletik – Strategi dan Formasi dalam Futsal

3. Peraturan Pertandingan Tunggal


Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal olahraga bulu tangkis adalah sebagai berikut:

 Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan hanya bila
nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan seperti nilai 2, 4, 6 dan seterusnya. Servis
dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil seperti 1,
3, 5 dan seterusnya.
 Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-masing pemain itu
berdiri setiap kali sebuah angka dihasilkan dalam setiap pertandingan.

4. Kesalahan Pemain
Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan pemain ketika melakukan servis. Kesalahan yang
dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan atau peain yang melakukan servis akan
menggagalkan servis yang dilakukannya dan akan menambah poin bagi tim lawan. Jika kesalahan
dilakukan oleh pemain yang berada di sisi luar atau sisi lapangan yang menerima servis, maka poin
akan didapatkan bagi yang melakukan servis.

Kesalahan-kesalahan dalam servis yang biasanya dilakukan pemain adalah sebagai berikut:

 Ketika pemain melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas
ketinggian pinggang dari pemain yang melakukan servis atau salah satu bagian dari kepala raket
berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang memegang raket
ketika shuttlecock disentuh raket. Jika hal ini terjadi maka service judge akan meneriakkan foul dan
pemain lawan yang akan mendapatkan poin atau nilai.
 Saat pemain melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah. Jatuhnya shuttlecock
tidk berada di posisi yang berdiagonal dengan pemain yang melakukan servis; atau jatuh di depan
garis servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping
lapangan. Jika shuttlecock jatuh di depan garis servs pendek maka pemain dapat membiarkan saja
tanpa memukul shuttlecock. Jika shuttlecock keluar maka poin akan didapatkan oleh pemain yang
menerima servis tersebut.
 Kesalahan yang selanjutnya adalah kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki
penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal.

Baca : Macam-macam Senam Irama – Macam-macam Gerakan Yoga untuk Kesehatan – Tips dan
Cara Memilih Olahraga Sesuai Usia – Teknik Dasar dalam Lompat Jangkit – Peraturan dan
Kesalahan Umum dalam Lompat Jangkit

 Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu atau pura-pura atau
secara sengaja mengejutkan lawannya dan memecahkan konsentrasi dari pemain yang lawannya
maka hal ini juga termasuk dalam jenis pelanggaran.
 Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock mengenai badan pemain, jatuh ke luar lapangan dan
mengenai net. Makah al ini termasuk kesalahan dan poin akan diberikan kepada tim lawan.
 Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak
yang melakukan pukulan, biasanya hal ini terjadi ketika adu netting dengan bola yang tanggung dan
cukup dekat dengan net. Jika bola tersebut belum masuk ke area permainan sendiri, maka bola
tersebut tidak boleh dipukul. Jika shuttlecock masih di area permainan lawan dan sudah dipukul maka
akan terjadi foul dan lawan akan mendapatkan poin.
 Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang peyangga dengan raket,
bagian tubuh, atau bajunya. Hal ini juga termasuk pelanggaran dan poin akan diberikan pada tim
lawan.
 Kejadian shuttlecock dipukul dua kali berurutan atau juga peristiwa penempelan shuttlecock di raket
saat pukulan dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada nomor ganda, jika shuttlecock sudah menyentuh
pemain yang ada di depan maka pemain belakang tidak boleh memukul shuttlecock lagi. Jika hal ini
terjadi maka akan foul dan poin akan diberikan pada tim lawan. Begitu juga jika shuttlecock telah
mengenai badan satu pemain maka pemain lain dalam tim tersebut tidak boleh memukul shuttlecock
yang sudah menyentuh badan rekannya.
 Pemain pelaku servis diharuskan melakukan servis jika pemain lawan sudah siap memulai permainan.
Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk menerima servis yang telah
dibayangkan. Jika penerima servis belum siap, maka penerima tersebut dapat mengangkat tangan
sebagai tanda bahwa dia belum siap menerima servis dari pemain lawannya.
 Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-masing dan bagian
dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga
shuttlecock disentuh raket. Pemain yang melakukan dan menerima servis atau pemain lain dalam
nomor ganda tidak boleh melakukan gerakan yang berlebihan yang dapat memecah konsentrasi tim
lawan ketika akan melakukan servis.
 Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah. Jika shuttlecock tidak dapat menyebrangi net maka tentu saja poin
akan diberikan pada tim lawan.

https://gurupenjaskes.com/peraturan-dalam-permainan-bulu-tangkis

Anda mungkin juga menyukai