Abstrak
Pada penelitian ini dilakukan Pengamatan ke Usaha Kecil Menengan (UKM) Cilok
Denok CLDK dengan melakukan wawancara, pengambilan video dan pengukuran jarak untuk
memperoleh data. Jumlah pekerja di UKM ini telah mencapai 100 orang lebih dengan
mayoritas wanita. Tidak dilukannya pergiliran kerja karena jam kerja dalam satu harinya 10
jam atau dari pukul 08.00 – 17.00. Masalah yang dihadapi oleh pekerja khususnya pekerja
pada work station 2 (mengadoni atau menguleni adonan). Terlihat bahwa mayoritas pekerja
mengalami gangguan fisik yaitu pada pergelangan tangan dengan kondisi luka memar biru-
biru akibat menguleni adonan dengan beban yang besar dan dikerjakan secara manual.
Analisis dilakukan dengan pembuatan Peta Proses Operasi, Peta Aliran Proses dan Peta
Tangan Kiri Tangan Kanan. Untuk mengurangi masalah yang dialami oleh pekerja maka
terdapat usulan alat bantu yaitu meja putar yang mampu berputar 3600 sehingga memudahkan
perkerja dalam proses mengadoni dan mengurangi beban yang diterima oleh pergelangan
tangan pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan perbaikan metode
kerja sehingga proses pengerjaannya menjadi lebih singkat. Rancangan perbaikan metode
kerja ini dilakukan melalui pembuatan peta kerja usulan.
Keywords: Peta Proses Operasi, Peta Aliran Proses, Peta Tangan Kiri Tangan Kanan, Meja
Putar
1. PENDAHULUAN
Cilok (singkatan dari Aci dicolok) adalah sebuah makanan rakyat khas Jawa
Barat. Cilok dengan bentuk khasnya bulat-bulat seperti bakso terbuat dari tepung kanji
(aci dalam bahasa sunda). Cilok dikenal dengan jajanan anak-anak tetapi pada zaman
modern ini ternyata hampir semua orang menyukai cilok mulai dari anak kecil hingga
dewasa.
1
Dalam proses pembuatan cilok khususnya di UKM Cilok Denok CLDK, setiap
prosesnya masih dikerjakan secara manual. Saat ini sebenarnya sudah ada mesin cetak
cilok otomatis berbentuk bulat, tetapi pemilik UKM Cilok Denok CLDK tidak ingin
beralih untuk menggunakan mesin hal tersebut dikarenakan tujuan utama beliau
membuka UKM ini untuk mensejahterakan masyarakat sekitar dengan cara membuka
lapangan pekerjaan. Jika beralih untuk menggunakan mesin, maka banyak pekerja yang
diberhentikan.
Proses pembuatan cilok ini terbagi atas beberapa work station. Pada proses
menguleni bahan perlu dilakukan perbaikan karena pada proses ini pekerja berdiri
selama proses pencampuran bahan dan menguleni berlangsung, hal tersebut akan
membuat pekerja mudah kelelahan. Tingga meja yang terlalu pendek membuat pekerja
harus sedikit membungkuk hal tersebut membuat pekerja mudah lelah. Selain itu,
pekerja saat menguleni adonan masih dilakukan secara manual dengan memutar wadah
yang besar, sehingga terlihat pegerlangan tangan pekerja yang biru-biru akibat terlalu
sering memutar wadah sambil menguleni adonan.
Dalam melakukan pekerjaan dengan beban yang berat dan fasilitas yang tidak
ergonomis mengakibatkan pengerahan tenaga yang berlebihan dan postur yang salah
seperti memutar wadah yang cukup besar dengan berdiri membungkuk. Jika hal
tersebut berlangsung dalam jangka waktu lama, maka pekerja akan menimbulkan
penyakit.
Untuk mengurangi resiko kelulahan pada pekerja cilok, diperlukan solusi
perbaikan untuk mengurangi beban pekerja dan gerakan-gerakan atau posisi kerja yang
tidak ergonomis. Maka dalam penelitian ini diusulkan sebuah alat sederhana yang
mampu membantu proses produksi cilok sehingga dapat meringankan pekerjaan
pekerja. Alat tersebut berupa meja putar yang memiliki tinggi ideal dan meja putar ini
tentunya akan mengurangi resiko cidera pada pergelangan tangan pekerja.
2. DASAR TEORI
2.1 Peta Kerja
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta kerja kita bisa meilihat semua
langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja.
Pada dasarnya peta kerja dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya
yaitu peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat.
A. Peta Kerja Keseluruhan
2
Peta Proses Operasi (OPC) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku
mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan hingga menjadi produk.
Peta diagram aliran adalah peta yang menggambarkan tata letak dari
suatu fasilitas kerja. (Wignjosoebroto, 1995). Diagram aliran dapat
membantu proses aliran dengan memperjelas dari peta aliran proses.
B. Peta Kerja Setempat
3
2.2 Produktivitas Kerja
Secara luas, produktivitas kerja mempunyai arti yaitu kemampuan
karyawan dalam memproduksi produk dibandingkan dengan input yang
digunakan, seorang karyawan dapat dikatakan sudah mencapai tahap produktif
apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan
dalam waktu yang singkat, cepat, dan yang dihasilkan tepat.
4
2.2.2 Pengukuran Produktivitas Kerja
3.2 Prosedur
Untuk memperoleh data, kami melakukan wawancara terhadap pemilik dan
para pekerja guna untuk mengetahui permasalahan dalam UKM tersebut. Selanjutnya,
kami mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung untuk mengetahui waktu yang
dibutuhkan untuk setiap kegiatannya. Dan juga tidak lupa kami mengukur jarak antar
setiap work station. Lebih jelasnya, dibawah ini merupakan alur pengambilan data yang
kami lakukan.
5
4. DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Peta Kerja Eksisting
UKM Cilok Denok CLDK, membuat cilok dibagi atas beberapa periode
dalam satu harinya. Pembagian periode dilakukan karna UKM ini tidak bisa
membuat cilok sekaligus dengan bahan baku yang banyak, hal tersebut karena
keterbatasan dari kompor dan terbatasnya pegawai yang bertugas untuk
mengadoni adonan. Mengadoni adonan disini masih dilakukan secara manual.
6
Peta Proses Operasi digunakan untuk mengetahui alur proses yang terjadi,
waktu yang dibutuhkan serta alat atau mesin yang digunakan. Peta Proses Operasi
diatas menggambarkan waktu untuk pembuatan cilok dalam satu periode. Terdapat 8
kegiatan proses yang berlangsung serta satu kali proses pemeriksaan. Waktu total yang
dibutuhkan untuk membuat cilok dalam satu periode yaitu 25 menit.
8
Dengan menggunakan kamera video, maka dapat terlihat jelas aktivitas
yang dialami oleh tangan kiri dan tangan kanan. Peta Tangan Kiri dan Tangan
Kanan diatas menggamabarkan aktivitas pada work station 2 yaitu proses
pengadonan (menguleni) adonan. Dapat terlihat aktivitas pada work station 2
memakan waktu selama 6 menit untuk setiap siklus atau periodenya.
Masalah yang akan kami bahas yaitu pada proses mengadoni atau menguleni
adonan, pekerja saat menguleni adonan masih dilakukan secara manual dengan
memutar wadah yang besar, sehingga terlihat pegerlangan tangan pekerja yang biru-
biru akibat terlalu sering memutar wadah sambil menguleni adonan dengan bobot
bahan baku yang besar.
Berdasarkan masalah yang terjadi pada UKM Cilok Denok CLDK yaitu pada
proses pengadonan atau tepatnya pada work station 2. maka kami memiliki alat usulan
yaitu Meja Putar.
9
Meja putar dapat mengurangi beban mengaduk adonan karena mengurangi gaya
yang diberikan operator untuk mengaduk, sehingga beban yang diterima pergelangan
tangan operator lebih kecil dari sebelumnya, meja putar memanfaatkan momen kopel
dari meja putar dengan bearing yang terdapat dibawah meja, dibandingkan mengaduk
tanpa menggunakan meja putar operator harus mengeluarkan gaya lebih besar dari gaya
gesek antara baskom dan dasar meja itu sendiri, mengingat proses pengadukan
berlangsung cukup lama, itulah sebabnya meja putar dapat mengurangi beban kerja
fisik sebanyak 80% karena hampir seluruh proses dilakukan dengan pemutaran
baskom.
Berikut dibawah ini merupakan desain meja putar usulan kami. Meja putar ini
berbahan dasar kayu dengan rubber diatasnya bertujuan agar baskom yang nantinya
diletakakkan diatas meja tidak mudah berpindah. Kaki meja terbuat dari karet agar gaya
gesek makin besar dan meja tidak mudah berpindah karena diberi gaya.
5. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa UKM
Cilok Denok CLDK hampir seluruh aktivitasnya dilakukan secara manual. Oleh sebab
itu dapat terlihat jelas permasalahan yang terjadi, yaitu pada proses mengadoni atau
menguleni adonan. Pekerja yang bertugas dalam work station ini mengalami keluhan
yang terjadi pada pergelangan tangan, rata-rata pergelangan tangan pekerja tersebut
luka memar biru-biru akibat dari terlalu sering menguleni dengan tangan dan memutar
baskom yang bebannya besar.
Oleh sebab itu, maka alat usul perbaikan yang kami usulkan yaitu meja putar.
Dengan hadirnya meja putar ini maka pekerja saat menguleni adonan dan memutar
baskom tidak membutuhkan gaya yang besar. Sehingga beban yang diterima oleh
pergelangan tangan semakin kecil. Tentunya dengan usulan alat ini, maka diharapkan
10
tidak adanya keluhan yang dialami oleh pekerja. Diharapkan juga dengan alat bantu ini
maka aktivitas proses menguleni atau mengadoni adonan memakan waktu lebih
singkat.
6. Pustaka
11