Lembaga Sertifikasi Profesi Lingkungan Hidup Indonesia
Lembaga Sertifikasi Profesi Lingkungan Hidup Indonesia
Skema sertifikasi kompetensi kerja untuk pekerjaan penyusunan studi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) ini dikembangkan dalam rangka menyusun rencana studi
AMDAL baik pada Lembaga/Instansi Pemerintah, dan Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD,
BUMS.
Oleh:
Komite Skema
Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI ANGGOTA TIM PENYUSUN AMDAL ATPA - LSP LHI 2016
1. LATAR BELAKANG
3. TUJUAN SERTIFIKASI
4. ACUAN NORMATIF
2
SKEMA SERTIFIKASI ANGGOTA TIM PENYUSUN AMDAL ATPA - LSP LHI 2016
8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1 Besarnya biaya uji kompetensi sebesar Rp 3.500.000,00 (Tiga Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah);
8.2 Biaya sertifikasi lanjutan bagi peserta yang belum kompeten penuh (kurang 1
hingga 4 unit kompetensi) adalah Rp 1.000.000 (Satu Juta Rupiah), yang harus
ditempuh maksimal tiga bulan setelah asesmen awal,
8.3 Biaya sertifikasi tersebut di atas belum termasuk biaya akomodasi dan
transportasi Asesor Kompetensi, yang diperhitungkan sesuai dengan kondisi dan
moda transportasi pelaksanaan asesmen
3
SKEMA SERTIFIKASI ANGGOTA TIM PENYUSUN AMDAL ATPA - LSP LHI 2016
9. PROSES SERTIFIKASI
9.2.1. Secara umum proses sertifikasi mencakup: peserta yang telah memastikan
diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk skema
Okupasi Anggota Tim Penyusun AMDAL.
9.2.2. Pemohon dapat mengajukan permohonan kepada LSP-LHI dan memilih
TUK sesuai dengan keinginan, mengisi formulir APL.01 untuk pemohon
dan formulir APL. 02 penilaian mandiri, kemudian LSP-LHI menugaskan
asesor kompetensi untuk melaksanakan assessmen sesuai dengan prinsip-
prinsip asesmen.
9.2.3. Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara menjamin bahwa
verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan dengan obyektif dan
sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi.
9.2.4. LSP-LHI melakukan verifikasi metoda untuk asesmen peserta sertifikasi,
verifikasi dilakukan untuk menjamin bahwa setiap asesmen adalah syah
dan adil.
9.2.5. LSP-LHI melakukan verifikasi dan menyediakan kebutuhan khusus peserta
sertifikasi, dengan alasan dan sepanjang integritas asesmen tidak
dilanggar serta mempertimbangkan aturan yang bersifat nasional.
9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara tertulis, lisan,
praktek, observasi, pengamatan atau cara lain yang andal dan obyektif,
serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi.
9.3.1. Metodologi dan prosedur asesmen dilakukan secara tepat sesuai dengan
kondisi asesi (peserta) yaitu :
a. Asesi fresh graduate dan belum berpengalaman dilakukan dengan
simulasi/praktek/demontrasi dan metode ases lain yang memadai.
b. Asesi perpengalaman dilakukan dengan verifikasi bukti tidak langsung
(portofolio) dan metode lain yang memadai.
9.3.2. LSP-LHI mempunyai prosedur untuk menjamin konsisten administrasi uji
kompetensi.
9.3.3. LSP-LHI menetapkan, mendokumentasikan dan memantau kriteria untuk
kondisi administrasi uji kompetensi.
9.3.4. Apabila ada peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian, LSP-
LHI menjamin bahwa peralatan tersebut telah diverifikasi atau dikaliberasi
secara tepat.
9.3.5. Metodologi dan prosedur yang tepat (misalnya, mengumpulkan dan
memelihara data statistik) didokumentasikan dan diterapkan dalam
batasan tertentu yang dibenarkan, untuk menegaskan kembali keadilan,
keabsahan, keandalan, dan kinerja umum setiap ujian, dan tindakan
perbaikan terhadap semua kekurangan yang dapat dikenali.
4
SKEMA SERTIFIKASI ANGGOTA TIM PENYUSUN AMDAL ATPA - LSP LHI 2016
9.6.1. Pemeliharaan sertifikasi dilakukan dengan mengisi log book, bukti laporan
kegiatan Angota Tim Penyusun AMDAL
9.6.2. Bukti pemeliharaan sertifikasi ini harus diserahkan kepada LSP LHI minimal
satu tahun sekali yaitu pada akhir bulan Desember
9.7.1. Proses sertifikasi ulang dilakukan dengan persyaratan seperti pada point
9.1. ditambah dengan bukti-bukti baru yang menunjukkan keterpeliharaan
kompetensinya dalam jangka waktu tertentu serta copy sertifikat yang
akan habis masa berlakunya.
9.7.2. Melampirkan laporan hasil kerja dan atau log book, selama sertifikat
kompetensi masih berlaku.
9.7.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP-LHI dan tidak
memberikan pernyataan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut
LSP-LHI dianggap menyesatkan atau tidak syah.
5
SKEMA SERTIFIKASI ANGGOTA TIM PENYUSUN AMDAL ATPA - LSP LHI 2016
9.8.3. Penggunaan sertifikat hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang
diberikan oleh LSP-LHI
9.8.4. Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP-LHI dan
tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang
menurut LSP-LHI dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;
9.8.5. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan
sertifikasi yang memuat acuan LSP-LHI setelah dibekukan atau dicabut
sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP-LHI yang
menerbitkannya, dan
9.8.6. Tidak menyalahgunakan sertifikat.
9.8.7. Apabila melanggar terhadap kode etik profesi, bersedia dituntut sesuai
ketentuan yang berlaku
9.9. Banding
9.9.1. Peserta uji kompetensi mempunyai hak banding apabila dirasa diperlakukan
tidak adil pada saat uji kompetensi. Proses banding akan ditindaklanjuti di
LSP-LHI secara adil dan hasilnya diberitahukan kepada peserta yang
mengajukan banding.
9.9.2 LSP-LHI membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa semua
banding ditangani secara konstruktif, tidak berpihak, tepat waktu, dan
dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.9.3 LSP-LHI bertanggung jawab atas semua keputusan di semua tingkat proses
penanganan banding dan menjamin personil yang terlibat dalam
pengambilan keputusan proses penanganan banding, akan berbeda dari
personil yang menyebabkan banding.