Aplikasi Journal Kelompok 1 Puskesmas Dau
Aplikasi Journal Kelompok 1 Puskesmas Dau
NERS
DEPERTEMEN KDP
OLEH :
Kelompok 1
Kelompok 1 KDP
Hari :
Tanggal :
Ketua Kelompok 1
( )
Mengetahui
( ) ( )
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 5 PENUTUP................................................................................................ 18
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 18
5.2 Saran ..................................................................................................... 18
LAMPIRAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
penelitian Fanada kompres hangat efektif dalam mengurangi nyeri sendi (Fanada,
2012).
Penggunaan terapi panas permukaan pada tubuh dapat memperbaiki
fleksibilitas tendon dan ligament, mengurangi spasme otot, meredakan nyeri,
meningktakan aliran darah dan meningkatkan metabolisme (Wachjudi, Dewi,
Hamijaya, & Pramudiyo, 2006; Kozier & Erb, 2009). Mekanismenya dalam
mengurangi nyeri tidak diketahui dengan pasti walaupun para peneliti yakin
bahwa panas dapat menonaktifkan serabut saraf, melepaskan endorphin, opium
yang sangat kuat yang dapat memblok transmisi nyeri Kozier & Erb, 2009).
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
peristaltik usus ; Mengurangi peradangan dan spasmus otot ; Meningkatan
aktivitas sel.
4
hangat pada bagian perut yang nyeri. Namun, kompres hangat tidak boleh
digunakan di perut pada orang yang mengalami radang atau infeksi usus buntu.
5
2.6. Mekanisme Tubuh Terhadap Kompres Hangat
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke
hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka
terhadap panas di hipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal
yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh
darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak,
dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi
panas melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan
suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.
6
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1.Profile Penelitian
Journal 1 Journal 2 Journal 3 Journal 4 Journal 5
Judul Penelitian
Efektifitas Kompres
Hangat Basah Dan Efektifitas managemen
Kompres hangat atasi Kering nyeri non farmakologi
nyeri pada petani Terhadap Nyeri kompres hangat dan
penderita nyeri Pengaruh kompres hangat massage punggung Kompres hangat efektif
Punggung Bawah Pada
punggung bawah di nyeri sendi pada lansia terhadap penurunan skala menurunkan nyeri sendi
Lansia nyeri sendi pada lansia di
kelurahan candi (60-76 tahun) pada penderita asam urat
kecamatan ampel Di Wilayah Kerja panti wreda pangesti
kabupaten boyolali Puskesmas Telen lawang
Kutai Timur Kalimantan
Timur
Pengarang/Author
7
Januari 2018, hal. 28-36 keperawatan 2015 3rd
adult nursing practice :
evidence in care
Key Words
Kompres hangat, Nyeri Nyeri Punggung Bawah - Kompres Hangat,
Nyeri sendi, kompres Nyeri sendi, asam urat,
punggung bawah, Skala Lansia - Kompres hangat Massage Punggung,
hangat, lansia kompres hangat
nyeri basah dan kering Nyeri.
Abstract
Latar Belakang: Nyeri Nyeri sendi menduduki WHO mendata penderita Penderita asam urat beresiko
Latar belakang: lansia peringkat pertama penyakit gangguan sendi di Indonesia mengalami gangguan nyeri
Punggung Bawah adalah
yang ada di wilayah degeratif yang diderita lansia. mencapai 81% dari populasi. pada persendian. Penimbunan
nyeri yang dirasakan Nyeri sendi akan Dalam menangani nyeri sendi kristal asam urat pada
daerah punggung puskesmas Talen
mengakibatkan pada lanjut usia, perlu persendian bisa menyebabkan
bawah. Nyeri punggung berjumlah 229 orang, ketidaknyamanan bahkan diberikan penanganan yang nyeri. Upaya nonfarmakologi
bawah terjadi karena terdapat 75 (32,75%) kecacatan yang menjadi tepat baik secara farmakologi untuk mengurangi nyeri sendi
penyebab utama menurunnya maupun non farmakologi. Non penderita asam melalui
sikap kebiasaan lansia mengalami nyeri kualitas hidup lansia. Upaya farmakologi bisa dilakukan kompres hangat.Tujuan
seseorang seperti punggung bawah. yang dilakukan untuk dengan massage punggung dan penelitian ini untuk
menduduk, Kompres hangat basah mengurangi nyeri sendi kompres hangat. Tujuan menganalisis Pengaruh
berdiri, membungkuk dilakukan dengan intervensi penelitian ini adalah untuk Kompres Hangat dalam
dan kering merupakan farmakologis dan non mengetahui efektifitas Penurunan Nyeri Sendi pada
yang terlalu lama.
Tujuan: mengetahui salah satu terapi farmakologis. Terapi dengan managemen nyeri non Penderita Asam
nonfarmakologi dalam non farmakologis untuk farmakologi kompres hangat Urat.Rancangan penelitian
pengaruh kompres hangat mengurangi nyeri sendi, yaitu dan massage punggung menggunakan Pra
terhadap penurunan nyeri mengurangi nyeri namun dengan aplikasi panas pada terhadap penurunan skala nyeri Eksperiment, one group pre-
pada petani penderita belum diketahui persendian yang sakit berupa sendi pada lansia di Panti post test design. Populasi pada
nyeri punggung bawah. kompres hangat. Penelitian ini Wreda Pangesti Lawang penelitian ini adalah pasien
efektivitas diantara dua bertujuan mengetahui Kabupaten Malang.Jenis asam urat di Puskesmas Kota
Metode: Metode terapi tersebut. pengaruh kompres hangat penelitian ini adalah Wilayah Selatan Kota Kediri
penelitian adalah pre terhadap nyeri sendi pada kuantitatif, dan desain sebesar 45 orang.Besar subjek
Tujuan: untuk
eksperiment, pendekatan lansia usia 60-74 tahun. penelitian yang digunakan adalah 32 orang.Sampling
8
one group pre test-post mengetahui efektivitas Rangcangan penelitian adalah adalah exsperimen dengan menggunakan Purposive
test. Sampel adalah true eksperiment, dengan pendekatan two group pretest- Sampling.Perlakuan yang
antara kompres hangat desain penelitian randomized posttest. Populasi dalam diberikan adalah kompres
petani penderita nyeri basah dan kering terhadap control group pre test post test penelitian ini adalah semua hangat, dengan variabel yaitu
punggung bawah desagn. Teknik pengambilan lansia di Panti Wreda Pangesti nyeri sendi pada penderita
nyeri punggung
sebanyak 30 orang sampling berupa systematic Lawang Kabupaten Malang asam urat.Instrument data
dengan teknik porposive bawah pada lansia di random sampling dengan sebanyak 64 orang, teknik menggunakan skala nyeri
sampling. wilayah kerja Puskesmas jumlah responden pada sampling yang digunakan Bourbanis. Selanjutnya,
penelitian adalah 15 responden adalah purposive sampling dianalisis menggunakan uji
Hasil: Sebagian besar Telen. Metode penelitian:
kelompok kontrol dan 15 sebanyak 30 orang. Metode Wilcoxon dengan tingkat
petani sebelum dilakukan Quasy eksperiment responden kelompok intervensi pengumpulan data yang signifikan α < 0,05.Hasil
kompres hangat dengan dengan kriteria inklusi dan digunakan adalah observasi penelitian rata-rata skala nyeri
mengalami nyeri sedang. eksklusi yang telah ditentukan. pretest dan posttest. Metode awal 6,93, setelah perlakuan
pre and post test without Rata – rata tingkat nyeri pada analisa data yang digunakan selama 2x20 menit terjadi
Dan sebagian besar petani
control. Pengambilan kelompok kontrol saat pre-test yaitu T-Test (paired T-Test), perubahan rata-rata skala nyeri
sesudah dilakukan sebesar 2,13 dan 1,67 saat dan Independent Samples menjadi 3,46 dengan
kompres hangat sampel dilakukan dengan
post-test dengan nilai p=0,004. TTest.Hasil penelitian penurunan sebesar 3,47. Hasil
mengalami nyeri ringan. tehnik Quota Sampling, Rata – rata tingkat nyeri pada menunjukkan ada efektifitas uji wilcoxon P=0,000 yang
Dari hasil analisa bivaratt jumlah kelompok intervensi sebesar managemen nyeri non diartikan ada perubahan yang
diperoleh nilai z hitung 2,93 saat pre-test dan 0,73 saat farmakologi dan terapi signifikan pada skala nyeri
sampel sebanyak 32 post test dengan nilai p=0,001. kompres hangat dan terapi sebelum dan setelah kompres
sebesar 5,166 degan responden yang dibagi Kompres hangat dapat massage punggung terhadap hangat pada penderita asam
angka signifikan (p) menjadi 2 kelompok. digunakan sebagai alternatif penurunan skala nyeri sendi urat dengan nyeri
0,000. Berdasarkan hasil mengurangi nyeri sendi pada pada lansia di Panti Wreda sendi.Disimpulkan setelah
Instrumen Numeric lansia untuk meminimalkan Pangesti Lawang, hal ini kompres hangat selama 2x20
tersebut diketahui z
hitung (5,166 > z table Rating Scale. Uji penggunaan pengobatan dibuktikan dengan nilai Sig α menit pada pasien asam urat
statistik Mann Whitney. farmakologis yang dapat ≤ 0,05 dan nilai thitung ≥ dengan keluhan nyeri sendi
(1,96) sehingga ada meningkatkan resiko efek ttabel, selain itu ditemukan mampu menurunkan nyeri
pengaruh signifikan Hasil: Rata-rata samping medikasi. Perawat terapi massage punggung lebih sendi dari nyeri sedang (6,93)
pemberian kompres penurunan skala nyeri dapat diajarkan untuk dominan efektif dengan nilai menjadi nyeri ringan (3,46).
hangat terhadap melakukan kompres hangat signifikasi (0,000) terhadap
kompres hangat kering dan sebagai prosedur tetap penurunan skala nyeri jika
penurunan nyeri pada
1,94 dan basah mengurangi nyeri sendi pada dibandingkan dengan terapi
petani penderita nyeri lansia sebagai upaya kompres hangat yang nilai
9
punggung bawah 0,19 dengan P value peningkatan pelayanan signifikasinya (0,002). Oleh
kesehatan. karena itu manajemen terapi
Kesimpulan: terdapat 0,000 ≤ 0,05. Uji beda kompres hangat dan massage
pengaruh kompres hangat kompres hangat kering punggung efektif terhadap
terhadap penurunan nyeri penurunan skala nyeri sendi
dan basah P value 0,48.
pada petani penderita pada lansia di Panti Wreda
nyeri punggung bawah. Kesimpulan: Pangesti Lawang.
Tidak ada perbedaan
efektivitas kompres
hangat basah dan kering
terhadap nyeri punggung
bawah pada
lansia di wilayah kerja
Puskesmas Telen. Saran:
Untuk peneliti
selanjutnya teknik
pengambilan sampel
menggunakan random
agar memberi
kesempatan yang sama.
Tanggal Publikasi
1 Februari 2016 Januari 2018 Semarang, 13 juni 2015 Tahun 2017 Desember 2015
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh Untuk mengetahui Mengetahui pengaruh untuk mengetahui efektifitas
Tujuan penelitian ini
kompres hangat efektivitas antara kompres hangat terhadap managemen nyeri non
untuk menganalisis
terhadap penurunan nyeri kompres hangat basah nyeri sendi pada lansia farmakologi kompres hangat Pengaruh Kompres
10
pada petani penderita dan kering terhadap nyeri usia 60-74 tahun. dan massage punggung Hangat dalam Penurunan
nyeri punggung bawah. punggung terhadap penurunan skala nyeri Nyeri Sendi pada
bawah pada lansia di sendi pada lansia di Panti Penderita Asam Urat
wilayah kerja Puskesmas Wreda Pangesti Lawang
Telen. Kabupaten Malang.
Desain Penelitian
desain penelitian yang Penelitian ini
pre eksperiment, Quasy eksperimental Randomized control digunakan adalah exsperimen menggunakan Pra
pendekatan one group pre dengan pre and post test group pre test post test dengan pendekatan two group Eksperiment, One Group
test-post test without control. desagn pretest-posttest Pra-Pre Test Design
Pengumpulan Data
Pengumpulan data
menggunakan dua
kelompok
dengan intervensi yang Teknik pengambilan sampling
berbeda terhadap berupa systematic random
Pengumpulan data nyeri sendi
Pengumpulan data masing-masing kelompok sampling dengan jumlah
Metode pengumpulan data menggunakan skala nyeri
responden pada penelitian
menggunakan lembar kemudian dilakukan adalah 15 responden kelompok
yang digunakan adalah Bourbanis dan perlakuan
observasi sakala nyeri. pengukuran efek observasi pretest dan posttest. kompres hangat menggunakan
kontrol dan 15 responden
WWZ (Warm Water Zack).
perlakuan dengan cara kelompok intervensi dengan
membandingkan nilai kriteria inklusi dan eksklusi.
pretest dan posttest
nyeri menggunakan
Numeric Rating Scale
Analisis Data
Tidak dijelaskan Metode analisa data yang di
Uji wilcoxon macth pairs Mann Whitney gunakan yaitu T-Test (paired
dianalisis menggunakan
11
test T-Test) dan Indepndent uji Wilcoxon dengan
Sample T-Test tingkat signifikan α <
0,05
12
kontrol dan lansia yang
mendapatkan nomor urut
ganjil dijadikan
kelompok kontrol dan
lansia dengan nomor urut
genap dijadikan
kelompok intervensi.
Kriteria inklusi pada
penelitian ini adalah
lansia dengan rentang
umur 60-73 tahun, lansia
dengan nyeri sendi, dan
belum mendapatkan
analgesik. Kriteria
eksklusi dalam penelitian
ini antara lain : lansia
elergi terhadap panas,
lansia dengan bed rest
total dan penderita tidak
kooperatif.
Intervention
Kompres hangat basah Responden yang telah
Pemberian memenuhi kriteria penelitian
diberikan perlakuan kompres
menggunakan observasi pretest dan hangat satu kaliselama 2x20
kompres dilakukan pada dijelaskan mengenai
handuk yang telah posttest. Memberikan menit. Pengumpulan data nyeri
bagian radang maksudndan tujuan penelitian
direndam dengan air sebelum meminta persetujuan
terapi kompres hangat sendi menggunakan skala
persendian, kejang otot, nyeri Bourbanis dan perlakuan
hangat ke bagian tubuh (informed consent) pasien dengan terapi masage
perut kembung, dan kompres hangat menggunakan
yang nyeri dengan suhu untuk berpartisipasi. Setelah pada bagian yang nyeri
kedinginan pasien setuju, peneliti
WWZ (Warm Water Zack).
air sekitar 37°-40°C.
13
Kompres hangat kering menjelaskan prosedur
menempatkan penelitian yang harus
dilakukan oleh responden, hak
kantong berisi air hangat – hal responden dan hak- hak
pada bagian peneliti. Selanjutnya peneliti
tubuh luar/Warm Water melakukan pre-test dengan
Zag (WWZ) mengamati dan memberiakan
lembar pengukuran skala nyeri
terhadap responden. Setelah
lembar skala nyeri sendi
selesai diisi maka selanjutnya
dengan pemberian intervensi
kompres hangat pada daerah
lutut dengan menggunakan hot
pack gel pada suhu 37-40oC
sebanyak dua kali dengan
masing – masing waktu
intervensi 15 menit dengan
jeda selama 5 menit. Setelah
intervensi diberikan peneliti
meminta responden mengisi
kembali lembar observasi
dengan kriteria dengan kriteria
perubahan tingkat nyeri sendi
yang dirasakan dengan
tindakan. Sementara pada
kelompok kontrol peneliti
hanya melakukan pengukuran
pertama tingkat nyeri
kemudian setelah 30 menit
peneliti kembali mengukur
skala nyeri lansia.
14
Comparator
Penelitian ini
menggunakan 2
kelompok, untuk
Pnelitian ini hanya
membandingkannya
dilakukan 1 kelompok Penelitian ini hanya Penelitian ini tidak
karena penelitian ini menggunaakan 2 kelompok,
dan semua responden menggunakan sampel
menggunakan desain yang pertama kelompok
yang mengalami nyeri Penelitian ini menggunakan pembanding yaitu Pra
Quasi Experimental pretest dan yang kedua
akan di berikan kompres sampel pembanding atau
kelompok postest untuk Eksperiment, one group pre-
dengan rancangan sampel kontrol dan intervensi post test design
hangat dan di observasi membandingkan karena
Posttest only without Dimana diberikan perlakuan
dengan pre dan post test peneliti menggunakan desain
control group. Analisis two group pretest-posttest sebelum dan sesudah
untuk mengetahui skala
data dilakukan setelah
nyeri
dilakukan perlakuan
kepada kelompok
intervensi
Hasil Penelitian
Sebagian besar petani Hasil penelitian Hasil penelitian Hasil penelitian rata-rata
sebelum dilakukan menggunakan uji menunjukkan ada skala nyeri awal 6,93,
kompres hangat nonparametrik Mann Rata – rata tingkat nyeri pada efektifitas managemen setelah perlakuan selama
mengalami nyeri sedang. Whitney. Hasil penelitian kelompok kontrol saat pre-test nyeri non farmakologi 2x20 menit terjadi
Dan sebagian besar petani menunjuk-kan rata-rata sebesar 2,13 dan 1,67 saat dan terapi kompres perubahan rata-rata skala
post-test dengan nilai p=0,004,
sesudah dilakukan penurunan skala nyeri rata – rata tingakt nyeri pada
hangat dan terapi nyeri menjadi 3,46
kompres hangat kompres hangat kering kelompok intervensi sebesar massage punggung dengan penurunan
mengalami nyeri ringan. sebesar 1,94 dan basah 2,93 saat pre-test dan 0,73 saat terhadap penurunan skala sebesar 3,47. Hasil uji
Dari hasil analisa bivaratt sebesar 0,19 dengan P post-test dengan nilai p=0,001. nyeri sendi pada lansia di wilcoxon P=0,000 yang
diperoleh nilai z hitung value 0,000 ≤ 0,05. Uji Panti Wreda Pangesti diartikan ada perubahan
sebesar 5,166 degan beda kompres hangat Lawang, hal ini yang signifikan pada
15
angka signifikan (p) kering dan basah P value dibuktikan dengan nilai skala nyeri sebelum dan
0,000. Berdasarkan hasil 0,48. Sig α ≤ 0,05 dan nilai setelah kompres hangat
tersebut diketahui z thitung ≥ ttabel, selain itu pada penderita asam urat
hitung (5,166 > z table ditemukan terapi massage dengan nyeri sendi.
(1,96) sehingga ada punggung lebih dominan
pengaruh signifikan efektif dengan nilai
pemberian kompres signifikasi (0,000)
hangat terhadap terhadap penurunan skala
penurunan nyeri pada nyeri jika dibandingkan
petani penderita nyeri dengan terapi kompres
punggung bawah hangat yang nilai
signifikasinya (0,002).
3.3.Validitas Internal
Journal 1 Journal 2 Journal 3 Journal 4 Journal 5
peneliti menggunakan Penelitian ini Penelitian ini
Kemungkinan secara
experiment dalam Penelitian ini dikatakan valid tidak terlalu valid dikarenakan
internal penelitian ini karena peneliti sudah dari judul peneliti mengambil
pengambilan data, dan
valid yang di sini peneliti menggunakan 2 kelompok pre judul dengan makna yang lain
hanya memberikan Kemungkinan secara internal
menggunakan experiment dan post untuk dan untuk desain penelitian dia
lembar observasi tidak di penelitian ini valid karena
membandingkan hasil nya menggunakan cross sectional
dalam pengambilan data, telah di test kevalidannya.
wawancarai seberapa disini terapi masage lebih yang hal ini hanya untuk
dan dengan desain
keparahan atau efektif dibanding terapi menghubungkan, bukan untuk
penelitian quasi menggunakna kompres hangat mengetahui pengaruh yang
penurunan nyeri setelah
experiment. akan dia teliti.
diberikan kompres hangat
16
3.4.Validitas Eksternal
Journal 1 Journal 2 Journal 3 Journal 4 Journal 5
Untuk dari kevalidan Penelitian ini secara eksternal
penelitian ini sudah valid
eksternal, penelitian ini Untuk dari kevalidan eksternal, Untuk dari kevalidan eksternal, antara valid dan tidak valid,
dikarenakan dari segi penelitian ini kemungkinan penelitian ini kemungkinan karena cara peneliti
kemungkinan valid, yang valid, yang dikarenakan dari valid, yang dikarenakan dari menentukan sampelnya dan
analisis data, desain
dikarenakan dari segi segi analisis data, desain segi analisis data, desain untuk pengukuran hasil nya
penelitian, dan cara
analisis data, desain penelitian, dan cara penelitian, dan cara bisa dipertanggung jawabkan,
oengambilan populasi oengambilan populasi dan pengambilan populasi dan tapi dari segi desain penelitian
penelitian, dan teknik
dan teknik sampelnya, teknik sampelnya, sesuai teknik sampelnya, sesuai dia menggunakan pre dan post
sampelnya, sesuai dengan
sesuai dengan apa yang dengan apa yang ingin di teliti dengan apa yang ingin di teliti tapi di hasil malah untuk
apa yang ingin di teliti peneliti. peneliti. menurunkan nyeri sedang ke
ingin di teliti peneliti.
peneliti. nyeri ringan
17
BAB 4
APLIKASI JOURNAL
4.1. Data Demografi Pasien yang Diaplikasi Journal
Pasien diambil di sekitar puskesmas dau yang datang kontrol rawat jalan
maupun yang rawat inap (jika ada yang di rawat inap), pasien atau sampel diambil
jika klien mengeluh nyeri di smeua bagian tubuh yang terjadi nyeri dan terhindar
dari kontra indikasi yang telah ditentukan, klien bisa dari semua umur jika terjadi
nyeri yang telah dideskripsikan secara subjektif atau secara langsung oleh pasien
itu sendiri.
4.2. Cara Pelaksanaan dan Pengambilan Data
1. Cara Pelaksanaan Kompres hangat
Pelaksanaan kompres hangat sudah ditentukan dengan disiapkan SOP Kompres
Hangat supaya dapat dilakukan secara terstruktur dan dapat di evaluasi dengan
baik karena telah dibuat SOP nya supaya penilaian nya bisa menjadi valid, dan
data yang diambil valid untuk di persentasikan. Untuk SOP nya ada di
lampiran aplikasi journal ini.
2. Pengambilan Data
Pengambilan data untuk kompres hangat ini sudah di siapkan dengan lembar
observasi pasien atau sampel, yang di dalamnya terdiri dari nama, jenis
kelamin, umur, keluhan dan observasi untuk pemeriksaan nyeri secara
komprehensif, yang dari ini dapat dilihat perubahan atau penurunan nyeri klien
saat sudah diberi terapi kompres hangat. Untuk lembar observasi ada di
lampiran aplikasi journal ini.
4.3. Hipotesis Hasil Penelitian
Dari penelitian ini dapat di hipotesiskan, sebagai berikut:
Ho Tidak ada perubahan skala nyeri setelah di beri terapi kompres hangat.
H₁ Ada perubahan skala nyeri setelah di beri terapi kompres hangat.
4.4. Deskripsi Data Singkat Pasien yang Diaplikasi Journal
Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang mengalami
keluhan nyeri yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan sesuai
terapi yang dilaksanakan, dalam penelitian ini didapatkan sebanyak 12 sampel
yang bisa dilakukan tindakan yang sesuai dengan kriteria inklusi, dengan cara
18
Random sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek secara acak didasarkan atas
ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Adapun ciri-ciri sampel yang memenuhi kriteria
inklusi dalam penelitian ini yaitu:
a. Orang yang mengalami nyeri (nyeri sendi, punggung kepala d;;) yang
Jenis
Jumlah %
Kelamin
Laki Laki 6 50,0
Perempuan 6 50,0
Total 12 100,0
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dari 12 responden sampel laki laki dan
19
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur
(Tahun)
Jumlah %
41 - 45 1 8,3
46 - 50 0 0,0
51 - 55 2 16,7
56 - 60 7 58,3
61 -65 1 8,3
66 - 70 0 0,0
71 - 75 1 8,3
Total 12 100
tahun, yaitu sebanyak 7 responden (58,3%), dan sebagian kecil berumur 41-45;
Keluhan Jumlah %
Kepala 3 25,0
Pinggul 3 25,0
Punggung 2 16,7
Lutut
4 33,3
Kaki
Total 12 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dari 12 responden sebagian besar keluhan yang
dialami adalah nyeri di lutut kaku, yaitu sebanyak 4 responden (33,3%), dan
20
sebagian kecil nyeri pada bagian punggung, yaitu sebanyak 2 responden
(16,7%).
Tabel 4.4 Berdasarkan hasil dari sebelum dan sesudah diberikan terapi
Skala Nyeri
Sampel Skala Nyeri Sebelum
Sesudah
S1 4 2
S2 4 3
S3 4 1
S4 3 0
S5 4 1
S6 4 1
S7 3 0
S8 4 1
S9 6 5
S10 5 2
S11 5 4
S12 4 3
Rata Rata 4 2
21
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Selisih ,365 12 ,000 ,680 12 ,001
a. Lilliefors Significance Correction
Dari Tabel 4.5 di atas didapatkan nilai p pada uji shapiro-wilk o,oo1. Artinya
sebaran data selisih nilai berpasangan tersebut berbeda signifikan dengan sebaran
data normal, yang artinya sebaran data selisih nilai berpasangan tidak berdistribusi
normal, jadi tidak bisa dilakukan uji secara parametirik dengan uji paired t test,
tapi dapat dilakukan uji wilcoxon.
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik wilcoxon berdasarkan pemberian terapi kompres
hangat Sebelum dan Sesudah pada responden di puskesmas dau
2019.
Wilcoxon Tests
Asymp. Sig. (2-
Variabel Keputusan
sided) / P - Value
Ho ditolak
Sebelum*Sesudah 0,002
H₁ diterima
Berdasarkan Tabel 4.6 dari hasil uji statistik, diketahui tingkat hubungannya (Sig.
(2-Sided)) p-value sebesar 0,002 < 0,05, jadi Ho ditolak H₁ diterima, artinya Ada
perubahan skala nyeri setelah di beri terapi kompres hangat. Perubahan tersebut
dapat dilihat dari nilai rata rata perubahan.
Tabel 4.7 Perubahan pada terapi kompres hangat sebelum dan sesudah.
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Sebelum DI Terapi Kompres 12 4,17 ,835 3 6
Hangat
Sesudah Di Terapi Kompres 12 1,92 1,564 0 5
Hangat
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas diketahui kalau perubahan dari sebelum dan
sesudah diberi kompres hangat terjadi penurunan yaitu dengan nilai rata ratanya
4,17 menjadi 1,92. Jadi dari sini dapat disimpulkan kalau ada penurunan tingkat
nyeri dari terapi kompres hangat.
22
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah
di kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian
tubuh tertentu.
2. Tujuan dari kompres hangat ini adalah untuk memperlancar sirkulasi darah ;
menurunkan suhu tubuh ; mengurangi rasa sakit, memberi rasa hangat,
nyaman dan tenang pada klien ; Memperlancar pengeluaran eksudat ;
Merangsang peristaltik usus ; Mengurangi peradangan dan spasmus otot ;
Meningkatan aktivitas sel. Manfaat kompres hangat ada banyak ayitu untuk
menurunkan demam, menghilangkan rasa nyeri, dan untuk mengalirkan
epredaran darah. Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran
darah ke bagian yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki
peredaran daerah di dalam jaringan tersebut. Pada otot, panas memiliki efek
menurunkan ketegangan, meningkatkan sel darah putih secara total dan
fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh darah yang
mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan tekanan kapiler.
3. Indikasi dari terapi kompres hangat adalah, Klien yang kedinginan(suhu
tubuh yang rendah) ; Klien dengan perut kembung ; Klien yang punya
penyakit peradangan, seperti radang persendian ; Sepasme otot.Adanya abses,
hematoma ; Digunakan untuk cedera yang sudah lebih dari 48 jam.
Kontraindikasinya yaitu Gangguan sensibilitas ; Buerger diseases ; Gangguan
peredaran darah arterial perifir ; Tidak boleh digunakan untuk yang cedera
akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah
bengkak yang sudah ada.
4. Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat
rileks, mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke
daerah. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi
tidak boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak,
karena panas dapat memperparah bengkak yang sudah ada.
23
5. Dari aplikasi journal ini dapat disimpulkan kalau Ada perubahan skala nyeri
setelah di beri terapi kompres hangat, yaitu perubahan dari sebelum dan
sesudah diberi kompres hangat terjadi penurunan yaitu dengan nilai rata
ratanya 4,17 menjadi 1,92. Jadi dari sini dapat disimpulkan kalau ada
penurunan tingkat nyeri dari terapi kompres hangat.
5.2. Saran
Para pembaca diharapkan dapat mengetahui tentang Terapi Kompres
Hangat utnuk menurunkan nyeri, dan supaya dapat menjadi ilmu dan menambah
wawasan, dan juga dapat bertindak dengan tepat tentang ini. Terima kasih.
24
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006. Ketermpilan dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta : EGC
Sari, R.D.P., Susilowati, T. 2016. Kompres Hangat Atasi Nyeri Pada Petani
Penderita Nyeri Punggung Bawah Di Kelurahan Candi Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali. GASTER Vol. XIV No. 1 Februari 2016.
Haryanti, P., Juniarti, G. 2018. Efektifitas Kompres Hangat Basah Dan Kering
Terhadap Nyeri Punggung Bawah Pada Lansia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Telen Kutai Timur Kalimantan Timur. Jurnal Kesehata. Volume
5, Nomor 2, Januari 2018, hal. 28-36.
Muliawan, I., Hariyanto, T., Adi, W.R.C. 2017. Efektifitas Managemen Nyeri Non
Farmakologi Kompres Hangat Dan Massage Punggung Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Sendi Pada Lansia Di Panti Wreda Pangesti
Lawang. Nursing News Volume 2, Nomor 3, 201.
Kurniajati, S., Prana,S.A. 2015. Kompres Hangat Efektif Menurunkan Nyeri Sendi
Pada Penderita Asam Urat. Jurnal STIKES Vol. 8, No.2, Desember 2015.
25
Lampiran 1
A. Identitas Responden
Nama : ....................................................................................
Keluhan : .....................................................................................
....................................................................................
B. Observasi Nyeri
T
Lampiran 2
KOMPRES HANGAT
(.........................................) (..................................................)
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan kantung berisi air hangat yang
Pengertian menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Kompres hangat dengan suhu 37°-40°C dapat dilakukan dengan
menempelkan kantung karet yang diisi air hangat ke daerah tubuh yang nyeri (Haryanti, 2018)
Tujuan dari kompres hangat adalah memprlancar sirkulasi darah, melunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks,
Tujuan
menurunkan rasa nyeri, dan mempelancar pasokan aliran darah dan memberikan ketenangan pada klien (Haryanti, 2018)
Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah).
Klien dengan perut kembung.
Indikasi Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian.
Sepasme otot.Adanya abses, hematoma.
Digunakan untuk cedera yang sudah lebih dari 48 jam
Gangguan sensibilitas.
Buerger diseases.
Kontra
Gangguan peredaran darah arterial perifir.
Indikasi tidak boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak
yang sudah ada.
Lampiran 2
Haryanti1, P., Juniarti, G. 2018. Efektifitas Kompres Hangat Basah Dan Kering Terhadap Nyeri Punggung Bawah Pada
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Telen Kutai Timur Kalimantan Timur. Jurnal Kesehatan, Volume 5, Nomor 2, Januari
2018, hal. 28-36.
Referensi Rochana, N., Utami, R.S. 2015. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia. Proceeding Seminar Ilmiah
Nasional Keperawatan 2015 159 3rd Adult Nursing Practice: Using Evidence in Care.
Program Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi.2009.Panduan Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur :
EGC.
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk.2006.Ketermpilan Dan Prosedur Laboratorium.Jakarta : EGC.
1. Buli – buli dan sarungnya atau botol dan sarungnya
Persiapan
2. Perlak dan pengalas
Alat
3. Termos dan air panas dengan suhu 37°-40°C
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Isi kantung karet dengan air hangat dengan suhu 37°-40°C
4. Tutup kantung karet yang telah diisi air hangat kemudian dikeringkan
5. Masukkan kantung karet kedalam kain.
6. Tempatkan kantung karet pada daerah yang nyeri.
Tahap
7. Angkat kantung karet tersebut setelah 5-10menit, kemudian isi lagi kantung karet dengan air hangat lakukan kompres
Pelaksanaan
ulang jika klien menginginkan
8. Catat perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan pada menit ke 15-20.
9. Cuci tangan.
10. Kompres hangat yang digunakan berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, menstimulasi sirkulasi darah, dan
mengurangi kekakuan.Selain itu, kompres hangat juga berfungsi menghilangkan sensasi rasa sakit.
11. Evaluasi Respon klien secara verbal setelah dilakukan perlakuan dan lakukan ulang pengukuran sekala nyeri.
Lampiran 2