DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
Delia 1703012
Eltasia R. Laimeheriwa 1703013
Erna Budi Sulistyawati 1703014
Ni Wayan Sudari 1703025
Pablo Yohanes Ngadhi 1703029
Pranata 1703030
Riana Yigi Balom 1703034
Sandiwan 1703036
Yustanty Rebecha Suni 1703044
Oshin Marsella 1703048
i
KATA PENGANTAR
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna,
baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang
bersangkutan dan rekan – rekan semuanya, sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dan makalah – makalah
selanjutnya.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
A. Pengertian ..................................................................................................... 3
F. Pengkajian .................................................................................................... 8
G. Diagnosis (sesuai NIC dan atau ICNP) dan Nursing Outcome (NOC) ....... 9
I. Intervensi/Prosedur .................................................................................... 17
J. Evaluasi ...................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ................................................................................................ 21
B. Saran ........................................................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengobatan adalah ilmu dan seni menyembuhan, dimana bidang ini
serta relaksasi.
Salah satu teknik relaksasi yang dapat dijadikan terapi alternatif untuk
mengatasi adanya nyeri, ansietas, stres dan masalah lain yang dapat
yaitu mengurangi rasa sakit pada tubuh, bisa juga mencegah berbagai
1
Pijat refleksi ini ada teknik-teknik dasar yang sering dipakai yaitu:
teknik merambatkan ibu jari, memutar tangan dan kaki pada satu titik,
rangsangan yang diberikan berupa tekanan pada tangan dan kaki ini
B. Tujuan
1. Tujuan umum
hidup.
2. Tujuan khusus
2
BAB II
KONSEP DASAR REFLEKSOLOGI
A. Pengertian
Reflexologi adalah terapi komplementer kompleks yang digunakan
prinsip bahwa ada area reflex di kaki, dan menstimuli reflek tersebut
reflexology, 2012).
dan bagian tubuh lainnya ditata dalam pengaturan yang sama pada kaki
(Dougans, 2005).
B. Tujuan Terapi
1. Untuk mengobati atau mendiagnosis gangguan medis tertentu
3
2. Untuk mencapai dan mempertahankan kesehatan, meningkatkan
(Tiran, 2002).
3. Membantu pasien untuk menjadi lebih utuh dan merasa lebih baik.
yang dikontrol oleh otak dan sistem saraf, yakni sistem kelenjar-
5. Pijat refleksi dapat membuat otot dan jaringan lunak tubuh lebih
Pelatihan, 2015).
4
getah bening, metabolisme atau pencernaan tubuh, sistem
dipengaruhi oleh sistem saraf dan otot. Kalsium adalah zat yang
(kuratif)
C. Indikasi Terapi
Pijat refleksi telah lama dikenal sebagai terapi alternatif untuk
mengatasi gangguan pada saraf dan peredaran darah. Selain itu, pijat
2. Insomnia
3. Migraine
4. Depresi
5
D. Kontraindikasi terapi
Pijat refleksi termasuk salah satu metode penyembuhan atau terapi
secara baik dan sesuai petunjuk. Namun ada beberapa penyakit yang
membuat urat saraf menjadi tumpul atau kurang peka, karena peran
yang alami telah di gantikan atau dimatikan oleh obat kimia tersebut.
pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah dipetakan sesuai pada zona
terapi. Pada zona- zona ini, ada suatu batas atau letak reflek-reflek yang
bagian tubuh terletak dalam jalur yang sama berdasarkan fungsi system
saraf.
6
Telapak kaki terdapat gambaran tubuh, dimana kaki kanan mewakili
tubuh bagian kanan dan kaki kiri mewakili tubuh bagian kiri. Potter &
Apabila titik tekan dipijat atau disentuh dan diberi aliran energi maka
Rasa sakit yang dirasakan oleh tubuh di atur oleh dua sistem serabut
saraf yaitu serabut A-Delta bermielin dan cepat dan serabut C tidak
bermeilin berukuran sangat kecil dan lambat mengo lah sinyal sebelum
7
dikirim ke sistem saraf pusat atau sistem serebral. Rangsangan yang
rasa sakit yang menuju ke serabut saraf C, serabut saraf C bekerja untuk
intensitas rasa sakit yang dihasilkan. Seseorang yang merasa sakit bila
reflek orang akan mengusap bagian yang cedera atau organ tubuh
manusia yang berkaitan dengan daerah titik tekan tersebut. Usaha tubuh
sakit yang diterima otak bisa berkurang bahkan tidak terasa sama sekali
F. Pengkajian
1. Identitas pasiesn
b. Kapan
4. Pola eliminasi
8
b. BAK meliputi frekuensi, warna urine, jumlah urine, kesulitan
BAK.
5. Pola nutrisi
7. Pemeriksaan fisik
c. Inspeksi
d. Palpasi
1) Nyeri tekan
9
H. RENCANA KEPERAWATAN
10
e. Melaporkan gejala pada c. Gali bersama pasien c. Memberikan data
petugas kesehatan. faktor-faktor yang mengenai faktor-
dapat menurunkan faktor yang
atau memperberat menurunkan
nyeri. kemampuan klien
untuk mentoleransi
nyeri dan
No Diagnosis Keperawatan NOC NIC Rasionalisasi
meningkatakan tingkat
nyeri pasien.
11
dan kurang
pengetahuan).
e. Pemijatan memberikan
e. Lakukan pemijatan
aliran energy sehingga
pada titik pemijatan.
sistem cerebral akan
menekan besarnya
sinyal nyeri yang masuk
kedalam sistem saraf
yaitu dengan
mengaktifkan sistem
nyeri.
f. Ajarkan klien
f. Meningkatkan jumlah
penggunaan teknik
pilihan dan strategi yang
non farmakologi
tersedia untuk
seperti relaksasi,
mengatasi nyeri.
imajinasi
12
No Diagnosis Keperawatan NOC NIC Rasionalisasi
13
c. Ajarkan pada pasien menganggu tidur
dan keluarga untuk pasien.
menghilangkan
situasi yang
menimbulkan
14
a. Dapat beristirahat masalah dengan cara b. Pemahaman tentang
b. Ekspresi wajah konstruksif. proses sakit,
rileks b. Jelaskan kepada penanganan dan
c. Mengatakan tidak pasien tentang proses prognosis
cemas penyakit, penanganan meningkatkan
d. Tekanan darah dan prognosis. kerjasama dan
normal mengurangi
e. Frekuensi nadi kecemasan.
normal. c. Dukung penggunaan c. Kebutuhan akan
spiritualitas. makna dan tujuan
hidup, menemukan
makna hidup dalam
membangun hubungan
yang selaras
15
alam sekitarnya baik
unutk kesehatan jiwa
seseorang.
d. Anjurkan kepada e. Keluarga mempunyai
keluarga untuk tugas memelihara
memberikan pertumbuhan
dukungan sosial psikososial dan
yang adekuat. kesejahteraan hidup
pasien
16
I. Intervensi/Prosedur
a. Persiapan alat
b. Proses
17
9) Tehik pemijatan bisa menggunakan salah satu tehnik dibawah
ini:
a) Tehnik Thumb-Walking
Tujuan tehnik thumb-walking adalah menerapkan tekanan
konstan kepermukaan kaki atau tangan
Satu tangan memegang punggung kaki (pada posisi
telentang). Letakkan ibu jari di telapak kaki dan jari jari
terapis diatas kaki (posisi tangan menggengam).
Dorong pergelangan tangan untuk menciptakan daya
ungkit yang memberikan tekanan dengan jempol.
Tekuk dan lepaskan kepalan ibu jari, gerakkan kedepan
sedikit demi sedikit. Ketika tangan anda teras meregang,
posisikan ulang dan lanjutkan lagi.
Tekan pelan pelan pada setiap tekukan. Tujuan dari
tindakan ini pada titik dengan takanan dan perasaan yang
konstan. Jaga agar ibu jari anda sedikit miring agar saat
melakukan pemijatan untuk mencegah pemijatan yang
tidak tepat pada titik.
b) Hook and Back-Up
Tehnik hook and back up digunakan untuk area yang spesifik
pada area yang luas. Merupakan tehnik yang stabil, hanya
menggunakan gerakan kecil ibu jari.
Tekan dan lindungi area yang akan dilakukan pemijatan
dengan pegangan tangan. Tangan berada disekitar area
sementara ibu jari dan jari menekan ditempat tersebut.
Letakkan jari jari tangan yang digunakan untuk memijat
diatas tangan yang memegang.
Tempatkan ibu jari yang digunakan untuk memijat
ditengah area yang akan dipijat. Hook and back-up
menggunakan tepi ibu jari.
18
10) Pada setiap akhir sesi pasien diberi waktu untuk releks selama
beberapa menit.
J. Evaluasi
Terapis harus berhati-hati terhadap tekanan pijatan jika ada masalah
terkait dengan aliran darah ke anggota badan karena diabetes, penyakit
saraf, atau arteriosklerosis. Orang dewasa yang lebih tua mungkin
memerlukan tindakan pencegahan khusus, karena adanya kekhawatiran
seperti keterbatasan gerak, inkontinensia, arthritis, dan nyeri sendi.
Ketika berhadapan dengan kondisi seperti itu, mungkin lebih baik jika
mempertimbangkan kenyamanan dan nuansa sentuhan seseorang
sebagai tujuan utama.
19
3. Jaga agar ibu jari anda sedikit miring agar saat melakukan
4. Berikan tekanan bagian datar ibu jari (bukan dengan ujung jari)
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengobatan adalah ilmu dan seni menyembuhan, dimana bidang ini
dan nonfarmakologi.
dan tempat yang sudah dipetakan sesuai pada zona terapi. Pada zona-
zona ini, ada suatu batas atau letak reflek-reflek yang berhubungan
dengan organ tubuh manusia, dimana setiap organ atau bagian tubuh
prinsip bahwa ada area reflex di kaki, dan menstimuli reflek tersebut
reflexology, 2012).
21
B. Saran
Meningkatkan penerapan terapi pemijatan tempat-tempat tertentu yang
menjadi sumber titik- titik pengobatan yang dilakukan tanpa
penggunaan obat-obatan. Pengobatan secara non farmakologi ini sangat
membantu proses pemulihan suatu penyakit yang tidak terlalu berat
menambah resiko terhadap penyakit.
22
DAFTAR PUSTAKA
Singapura: Elsevier.
Guyton dan Hall. (2011). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi revisi berwarna
Elsevier.
Singapura. Elsevier.
23