Anda di halaman 1dari 10

Makalah Seminar Kerja Praktek

KONSUMSI ENERGI PT. POLIDAYAGUNA PERKASA

Dimas Agung Nurcahyo (L2F 008 111)


Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
E-mail : dimasdimpil@yahoo.com

Abstrak

Dalam era kemajuan teknologi dan informasi sekarang ini, pertumbuhan industri dan bisnis menjadi
semakin cepat dari waktu ke waktu. Namun hal ini juga mendorong penggunaan energi yang semakin tinggi dan
menjadikan penggunaan energi menjadi salah satu konstribusi besar biaya operasional yang harus dikeluarkan.
Oleh sebab itu Audit energi dapat menginformasikan detail penggunaan energi dalam sebuah fasilitas, mengenai
berapa besar yang harus dibayar dalam penggunaan energi-energi tersebut, potensi penggunaan energi terbesar
dan pada akhirnya proses audit energi dapat menghasilkan rekomendasi untuk penggantian proses operasional
atau peralatan pengkonsumsi energi, yang dapat lebih efektif dalam menghemat biaya penggunaan energy.
Pada Laporan kerja praktek ini, penulis akan membahas pengukuran energi PT Polidayaguna Perkasa
panelI. Hal ini meliputi perhitungan energi pada panel I, konsumsi beban harian, konsumsi daya harian,profil
tegangan, arus, dan harmonisa, serta potensi penghematan energi.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa potensi penghematan PT Polidayaguna Perkasa di sisi mekanik
adalah dengan mengganti heater konvensional atau band heater digantikan induction heater. Faktor efisiensi dan
penjelasan mengenai sistem induction heater inilah yang akan menjadi faktor penghematan.

Kata kunci : BOPP, perhitungan energi, panel I, tegangan, arus daya, penghematan energi

I. PENDAHULUAN pada area-area yang diperlukan. Dengan kita


1.1 Latar Belakang melakukan konservasi energi, kita dapat
Industri plastik setiap tahun selalu menghemat penggunaan energi pada PT.
mengalamikenaikan, ke depan industri plastik Polidayaguna Perkasa.
akan naik sekitar 7 – 8 persen per tahun seiring
dengan pertumbuhan industrimakanan dan 1.2 Tujuan
minuman, bahan kimia dan farmasi. Mengetahui penggunaan energi yang
Sementara itu penyediaan energi sekarang digunakan dan menganalisis efisiensi energi
ini masih bergantung pada bahan bakar fosil, serta mengetahui potensi penghematan energi
terutama bahan bakar minyak dan cadangan sistem kelistrikan.
semakin menipis, sementara harga energi
khusunya harga bahan bakar minyak melonjak
tajam, sementara penggunaan energi masih 1.3 Pembatasan Masalah
tergolong boros 1 Prinsip dasar energi listrik.
Begitu pula masalah yang dihadapi oleh 2 Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi
PT. Polidayaguna Perkasa. Dengan makin kualitas daya listrik.
tingginya harga minyak dunia, maka uang yang 3 Potensi penghematan Energi.
dikeluarkan untuk biaya produksi akan semakin 4 Tidak membahas secara mendetail tiap
meningkat yang tentu juga akan mempengaruhi panel yang diukur, hanya panel utama
jumlah pendapatan dari PT. Polidayaguna *panel I
Perkasa yang semakin sedikit. Maka dari itu 5 Tidak dibahas secara mendalam mengenai
untuk mengatasi permasalahan di atas PT. rangkaian elektronika daya, kontrol.
Polidayaguna Perkasa melakukan program
konservasi energi dengan melakukan efisiensi
6 Tidak membahas desain lilitan kumpara lembaran yang masih panassecara cepat dan
penginduksi dan jarak antar kumparan merata sehingga temperatur menjadi20-80° C.
penginduksi. 2.1.4 Longitudinal Stretching
7 Tidak membahas mengenai bahan yang Mesin yang dilakukan untuk
digunakan pada induction heater secara melakukanorientasi longitudinal disebut
mendetail. “longitudinalstretching” dan mesin yang
digunakan untuk melakukan orientasi transversal
II. PROSES PRODUKSI BOPP FILM disebut “transversalstretcher”. Longitudinal
PADA PT POLIDAYAGUNA PERKASA stretcher terdiri darirangkaian roll, dimana
masing-masing kecepatan rollberbeda-beda.
2.1. Pengertian Dasar Proses 2.1.5 Transversal Stretching
BOPP Film adalah singkatan dari “Biaxially Setelah Proses londitudinal stetching
Oriented Polypropylene Film”, dibuat dari resin kemudian OPP Film dilanjutkan dengan
polypropylene dan bahan lainnya yang prosesTransversal stetching untuk melebarkan
dipersiapkan sebagai bahan baku BOPP Film. ukuranplastik. Film yang dihasilkan dari
Secara garis besarr proses pembuatannya dapa tranversalstretching kemudian diukur ketebalan
dilihat pada Gambar 1 oleh thicknessgauge.
2.1.6 Corona Treatment
Tegangan permukaan relatif rendah
pada BOPP Film bahwa, maka perlu diberi
perlakuan khusus, yaitu “corona treatment”
untuk meningkatkan adhesivitas.
Unit corona treatment terdiri dari HFG
(HighFrekuensi Generator) dan corona station.
Efek samping dari tegangan dan frekuensiyang
tinggi ini, yaitu perubahan gas oksigen (O2 )
dariudara sekitar alat tersebut menjadi gas ozon
(O3 ).
2.1.7 Winding
Unit ini bertugas menggulung BOPP
Film yang telah mendapatkan corona
2.1.1 Raw Material Handling treatmentpenggulungan dilakukan pada mill roll
Raw material handling yaitu persiapan film.
dan pengangkutan bahan baku utama dan bahan 2.1.8 Seasoning
baku tambahan (additive) ke mesin-mesin Gulungan BOPP Film disimpan ± 48
produksi. jam di seasoning rack dengan tujuan untuk
2.1.2 Extrusion memperolehsifat-sifat film yang diinginkan dan
Proses extrusion adalah proses stabil.
pencetakanbarang plastik (thermoplastic) 2.1.9 Slitting
melalui “die” yang menentukan bentuk barang Pada proses ini gulungan film yang
yang dihasilkan. Alat yangdigunakan untuk beradapada mill roll akan dipotong menjadi 9
proses extrusi disebut extruder yang pada (sembilan) bagiangulungan yang lebar
dasarnya merupakan screw conveyor. gulungannya sama, dan sisa darikupingan dari
2.1.3 Casting gulungan tersebut akan didaur ulangkembali.
Hasil extrusi dari main extruder dan Alat atau mesin yang digunakan pada
extruder berupa lembaran yang kemudian prosesslitting yang disebut slitter.
diterima oleh castingmachine yang rangkaian
nol. Tugas mesin ini yaituuntuk mendinginkan
2.1.10 Packing  Energi Sekunder
Pada bagian ini, film yang sudah dibagi Energi yang diperoleh dari energi primer
menjadi empat bagian, dipotong kembali sesuai yang diubah melalui proses teknologi
dengan permintaan konsumen yang langsung menjadi bentuk energi yang lebih praktis
meminta dikirim secepatnya maka secara digunakan. Misalnya : minyak tanah, gas
otomatis pekerja dari perusahaan akan buatan, briket batu bara dan lain – lain
mengemas di dalam kardus dan langsung  Energi final
ditandai. Eenergi yang dapat dimanfaatkan
2.1.11 Reclaiming langsung oleh pengguna energi conrtoh
Reclaim adalah pengolahan waste yang energi ini adalah energi listrik
berasal dari kegagalan produksi maupun sisa  Energi bermanfaat
produksi. Pada proses reclaim, waste terlebih Energi dalam bentuk panas, cahay, kerja
dahulu dipotong-potong menjadi halus pada atau gerakan atau tenaga mekanik dan
mesin crusser kemudian ditampung dalam silo, lain–lain
setelah itu kemudian dileburkan dalam extruder 2. Dari sisi ekonomi energi dapat
dan hasil peleburan ini di cetak menjadi biji dikelompokkan menjadi
plastik kembali.  Energi komersial
Adalah energi yang bisa diperjual belikan
2.2 Bahan Baku  Energi Non komersial
BOPP Film terdiri dari beberapa lapis fi Adalah energi yang tidak layak diperjual
bagian tengahnya disebut sebagai “core” belikan
dabagian atas bawahnya disebut “skin”. 3 Ditinjau dari ketersediaannya, energi terbagi
Corterbentuk dari polypropylene homopolymer menjadi energi tebarukan dan tidak
dantambahan/additive, Sedangkan skin terbarukan
terbentuk darpolypropylene copolymer dan
bahantambahan/additive. 3.2 Energi Listrik

Sesuai hukum kekekalan energi “energi


dapat berubah bentuk dari satu ke bentuk
yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun
dimusnahkan” . Energi listrik terbentuk
karena ada nya muatan listrik. Ada dua jenis
muatan listrik yaitu positif dan negatif.
III. ENERGI LISTRIK Sesuai hukum Coulomb di dapatkan bahwa
muatan yang sejenis jika di dekatkan maka
3.1 Energi akan tolak menolak sedangkan muatan yang
Secara teoritis energi diartikan berlawanan jenis akan tarik – menarik.
kemampuan untuk melakukan kerja panas. Adapun persamaan nya dapat di lihat sebagi
Bentuk energi berbeda – beda menurut berikut
keperluan dan ketersediaan nya. Dalam
kehidupan sehari – hari diartikan dan
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Menurut tingkat pemanfaatannya energi Listrik mengalir dari muatan positif ke
terbagi menjadi muatan negatif. Listrik yang mengalir ini
 Energi Primer yang di sebut arus listrik. Arus listrik dapat
Energi primer adalah energi yang mengalir jika ada media yang menghantarkan
diperoleh langsung dari alam atau konduktor. Konduktor atau penghantar
seperti:minyak bumi , gas bumi, batu memiliki hambatan. Adapun persamaan nya
bara, tenaga air, panas bumi, angin, dan adalah
lain lain
3.4 Besaran Listrik

3.3 Daya Listrik Arus Bolak – Balik


3.3.1 Daya 1 Fasa
Besar nya daya listrik untuk arus bolak –
balik dapat di tuliskan sebagai berikut

IV. PENGUKURAN ENERGI PT.


POLIDAYAGUNA PERKASA PADA
PANEL I1

3.3.2 Daya Aktif atau Daya Nyata (watt) 4.1 Sistem Tenaga Listrik
Untuk tenanga listrik nyata yang 4.1.1 Kualitas Daya
dikeluarkan oleh arus bolak – balik dengan fasa
𝜑° dengan tegangan bolak – balik yaitu

Gambar Single Line Diagram


Kualitas daya listrik merupakan
parameter terpenting dalam suatu sistem
kelistrikan. Semakin sedikit daya yang hilang
maka kualitas daya listrik dalam sistem semakin
baik. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas daya listrik, antara lain:
3.3.3 Daya Reaktif (VAR)
 Faktor daya (Power Factor);
Daya reaktif adalah daya yang secara
elektrik bisa diukur. Secara Vektor merupakan  Ketidakseimbangan tegangan dan arus
penjumlahan dari vektor perkalioan E x I dimana sistem;
arus mengalir pada komponen resistor sehingga  Harmonisa (THD) tegangan dan arus;
arah vektor nya searah dengang tegangan  Arus netral.
(referensinya) dan vektor 90 terhadap tegangan. Berkaitan dengan kualitas daya listrik pada PT
Polidayaguna Perkasa, perlu dilakukan
Tergantung pada beban seperti induktif atau pengukuran di MDP. Pengukuran dilakukan
kapasitif. dengan menggunakan alat ukur PQ LEM V242
Power Quality Analyzer. Pencuplikan data
dilakukan tiap lima menit sekali dalam waktu 24
jam
maksimum dari profil tegangan di atas tidak
memenuhi standar voltage swell yaitu 5% dari
tegangan nominal.
4.1.3 Profil Arus
Dari hasil pengukuran arus, didapatkan
grafik arus selama 24 jam
Gambar 4.1 Pengukuran Di Main Distribution Panel
(MDP) PT Polidayaguna Perkasa
Dari Pengukuran pada sisi MDP bisa didapatkan Profil Arus
data meliputi :
 Tegangan 1000

Arus (Ampere)
500 R
 Arus
 THD Tegangan dan Arus 0 S

2:44:…
6:44:…
14:4…
18:4…
22:4…

10:4…
14:4…
 Daya aktif ( watt ) T
 Daya semu ( VA )
 Daya reaktif (VAR ) Gambar 5.3 Profil Arus PT. Polidayaguna
Perkasa 18 - 19 November 2011
4.1.2 Profil Tegangan Dari grafik di atas, didapatkan nilai arus
Dari hasil pengukuran tegangan, maksimum, minimum, dan rata-rata tiap fasa
didapatkan grafik tegangan selama 24 jam yang ditunjukkan pada Tabel 5.2 berikut:
yang dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut: Tabel 4.2 Arus Minimum, Rata-Rata, dan
Maksimum
Arus R (A) S (A) T (A)
Profil Tegangan
Min 79,612 72,988 80,862
240
R
Tegangan (volt)

220 Rata-rata 656,4387 649,8003 611,9846


200 S
14:…
18:…
22:…
2:4…
6:4…
10:…
14:…

T Max 876,354 868,48 816,989

Gambar 5.2 Profil Tegangan PT.


Polidayaguna Perkasa 18 - 19 November 2011 4.1.4 Harmonisa
Dari grafik 4.2 didapatkan nilai 4.1.4.1 Harmonisa Tegangan
tegangan maksimum, minimum, serta tegangan
rata-rata tiap fasa yang ditunjukkan pada tabel THD Tegangan
%, V

4.1 berikut:
Tabel 4.1 Tegangan Minimum, Rata-Rata, dan 2
Maksimum 1 Series1
Tegangan VRN(volt) VSN(volt) VTN(volt) 0 Series2
18:4…
23:4…

14:4…
Tang…

4:44:…
9:44:…

Min 220,538 224,363 221,8 Series3

Rata-rata 224,5718 227,417 224,698 Gambar 4.4 Grafik THD tegangan PT.
Polidayaguna Perkasa
Max 227,075 227,538 227,887

Nilai tegangan minimal dari profil


tegangan PT. Polidayaguna Perkasa masih
memenuhi standar kualitas dari voltage sag yaitu
sebesar 10%. Sedangkan nilai tegangan
4.1.4.2 Harmonisa Arus 4.1.4.3 Faktor Daya (cos phi)
1,5
THD Arus 1
0,5 fasa R
10 R
5 0 fasa S
%

5.25 PM
12.10 PM

3.40 PM

7.10 PM
8.55 PM
10.40 PM

7.35 AM
1.55 PM

12.25 AM
8.40 AM
10.25 AM

3.55 AM
5.40 AM
2.10 AM
0 -0,5 fasa T
14:44…
19:44…
0:44:…
5:44:…
10:44…
15:44…
T -1
Netral
Gambar 4.6 Grafik faktor Daya selama 24 jam di
Gambar 4.5 Grafik THD arus PT. Polidayaguna PT. Polidayaguna Perkasa
Perkasa
Pada Tabel 4.4 menunjukkan nilai cos phi
Dari grafik harmonisa di atas terlihat maksimal, minimal, dan rata – rata selama
bahwa pada saat jam operasi pabrik harmonisa dilakukan pengukuran.
yang didapatkan lebih kecil dari pada standard Tabel 4.4 Nilai cos phi pada saat maksimal, rata
IEEE. Standard IEEE untuk total harmonisa – rata dan minimal di setiap fasa
tegangan VTHD harus lebih kecil dari 5 %(1)
sedangkan untuk total harmonisa arus ITHD Fasa (Volt)
kurang dari 10%.(2) Cos phi
Pada Tabel 4.3 berikut akan R S T
diperlihatkan fluktuasi nilai total harmonisa Minimal 0,62 0,23 -0,6
selama 24 jam pengukuran di PT. Polidaya
Gunaperkasa. Rata-rata 0,93 0,86 0,67
Maksimal 0,99 0,97 0,97
Tabel 4.3 Nilai THD Tegangan dan Arus
maksimal, rata – rata, dan minimal
4.2 Konsumsi Beban Harian Peralatan
Total Harmonisa Distortion Utama
Tegangan (THD) % 4.2.1 Konsumsi Beban Pada Panel
R S T Utama *Panel 1
Pengambilan data hanya dilakukan pada
Maksimal 1,489 1,369 1,434 panel-panel dengan konsumsi energi listrik yang
Rata – besar dan berkaitan dengan proses produksi.
rata 1,0263 0,984423 1,014808 Pengukuran ini tidak dilakukan secara
Minimal kontinu tetapi hanya sesaat (spot). Data yang
0,92 0,223 0,199 diambil pada waktu pengukuran adalah
tegangan, arus, cos phi, daya aktif, harmonisa
Total Harmonisa Distortion (THD) % tegangan, dan harmonisa arus. Data hasil
Arus
R S T Netral pengukuran di panel-panel SDP dapat dilihat
Maksimal 7,197 6,612 1,266 7,62 pada Tabel.
Rata - Tabel 5.5 Spesifikasi peralatan pada panel I
rata 5,3609 4,990577 0,886154 5,7
Spesifikasi Panel 1
Minimal 0,6 0,66 0,02 3,8
satex power dp I2I
satex power dp I3I
air compressor II
Power bromwade
Casting / winder power dp 90I
Tabel 4.7 Konsumsi Daya Harian PT.
Hari Waktu Daya Aktif (KW) Polidayaguna Perkasa pada panel utama *panel I
R S T
14.44 184,9 184,7 173
18/01 17.44 179,2 180,14 167,9 Daya Reaktif
/2012 20.44 184,2 187,7 172,2 (KVar) Daya Total (KVA)
23.44 18 16,5 18 R S T R S T
02.44 162,5 165,5 152 45,5 46,9 41,3 193,2 193,6 180
05.44 21 19,4 20,5 42 43,8 38,7 187,3 188,6 175,6
19/01 47,2 50,9 45,9 193,4 197,8 181,7
08.44 177,8 177,9 165,5
/2012
11.44 182,3 181,5 169,5 0,52 -2,1 -2,4 180,7 168 18,3
14.44 180 178,6 167,8 32,38 3,4 31,7 168,5 17,2 158
Ts power dp 60I 9,8 7,6 6,4 232,8 21 21,6
48,4 5 44,4 187 187,8 174,2
Main extruder 1 dp I0I
49,8 5,1 45 191,5 191,4 178
Main extruder 2 dp III 23,7 2,4 19,4 183,7 182,5 171,1
Tabel 5.6 Profil Beban Harian PT. Polidayaguna
Perkasa pada panel utama *panel I
ARUS (AMPERE) Dari Tabel
Cos Phi 4.7 Apabila di
R S T R S T asumsikan bahwa
876,354 866,106 816,989 0.97 0.95 0.96 mesin beroperasi
848,234 840,735 791,743 0.96 0.95 0.96 sama seperti saat
0.96 0.96 0.97 pengambilan data
864,231 868,48 808,49 dan mesin
0.96 0.92 -0.97
79,612 72,988 80,862 0.98 0.89 0.62 beroperasi 24 jam
0.95 0.86 0.64
nonstop, dan faktor
753,499 757,999 704,258
daya (cos phi)
0.8 0.79 0.75
103,983 92,235 96,359 standart PLN
0.68 0.44 0.42 sebesar 0.8.Contoh
835,861 827,612 776,621 0.96 0.96 0.97 perhitungan
859,982 847,359 796,992 Berdasarkan data pada pengukuran :
818,239 802,241 759,998 Ptotal = (PR+PS+PT) = (184,9+184,7+173)
= 542,6 Kwh
DAYA TOTAL (VA) Stotal= P / cos Phi = 542,6 Kwh / 0.8
R S T = 678,25 KVA
193269,36 193596 180799,67
TEGANGAN (VOLT)
187321,45 188672 175608,6 Waktu VRN VSN VTN
193404,53 197883 181788,98 14.44 220,538 223,525 221,3
18071,924 16805 18367,8 17.44 220,837 224,413 221,8
18/01/12
20.44 223,788 227,85 224,85
168557,73 172179 158062,26
23.44 227 230,238 227,15
23289,592 20955 21592,8 02.44 223,7 227,15 224,438
187096,62 187827 174254,34 05.44 223,975 227,188 224,087
191571,31 191.429 177997,8 19/01/12 08.44 223,837 226,95 224,375
11.44 222,762 225,913 223,337
183735,57 182.540 171142,43
14.44 224,55 227,538 225,188
Pada perhitungan berdasarkan pengukuran diatas 4.2.3 Konsumsi Beban Pada Panel 3
daya yang digunakan dalam satu hari beroperasi Tabel 4.10 Spesifikasi peralatan pada panel III
sebesar 542,6 Kwh Panel III
Berdasarkan data dari panel cubicle induk
Crusher reclaim
*panel I atau incoming 20 KV
 Kuota Polidaya 43 A : Roof fan supply fan slitter area
Perhitungan daya (3 phase) = V x I x √3 Laborat
.........( Arus berdasarkan arus R,S,T yang Panel lampu winder area
tertinggi dipilih salah satunya) Water chiller raw material cp 1810
KW = 20 KV x 43 x √3 x 0,8
= 1191,6 KW Air compressor 1 broonwide
= 1,19 MegaWatt Roof fan ts / blower HFG

S = 1191,6 / 0,8 Tabel 5.11 Hasil pengukuran tegangan , arus,


= 1400 KVA cos phi dan daya aktif pada panel III
 Penaikan rutin saat produksi rata-rata= 39A Parameter R S T
KW = 20 KV x 39 x √3 x 0,8 Tegangan 225 223 229,5
= 1080,8 KW
= 1,08 MegaWatt Arus 431 457 331
Berarti saat proses itu terjadi daya yang
Daya(KVA) 97 102 76
digunakan adalah 678,25 KVA (pada *panel I)
dari daya yang tersambung dari PT. PLN Cos Phi
0.97 0.95 0.96
(persero) yaitu sebesar 1400 KVA.
P total 264 Kw
4.2.2 Konsumsi Beban Pada Panel 2
Tabel 4.8 Spesifikasi peralatan pada panel II Daya total diperoleh dari :
 Daya (KVA) x cos phi
Panel II Kw (phase R) = 97 KVA x 0,97
Power Heater satex tp I2I = 94 Kwh
Power Reclaim  Daya Total = (PR+PS+PT)
= 94 + 97 + 73
Main extruder and die heater power tp 101
= 264 Kw
Dist. Power HFG Thickness cp 910 (PLC)
4.2 Analisa Penghematan
Tabel 4.9 Hasil pengukuran tegangan , arus, cos 4.2.1 Analisa Penghematan Energi dari sisi
phi dan daya aktif pada panel II Kelistrikan
Parameter R S T Adapun cara menghitung kebutuhan
kapasitor adalah sebagai berikut :
Tegangan 227 229 229,5
Dari data harian didapatkan Daya Maksimal
Arus 541 617 425 adalah sebesar 230,91 KVA
Sedangkan cos phi minimum yang diperoleh
Daya ( VA ) 112807 141293 97325 dari hasil pengukuran adalah 0,52
Cos Phi Jika diinginkan cos phi sebesar 0,9 maka
0.97 0.95 0.96 S = 230,91 KVA
P total 336,4 Kw Cos Phi I = 0,52
Daya total diperoleh dari : Cos Phi II = 0,9
 Daya (KVA) x cos phi Dengan menggunakan rumus
Kw (phase R) = 112,8 KVA x 0,97 𝑠= 𝑃2 + 𝑄2 (5.1)
= 109,4 Kw
Maka di peroleh saat cos phi I P = 120,073 kW
 Daya Total = (PR+PS+PT)
Q = 197,236 KVAR
= 109,4 + 134 + 93
Saat cos phi II P = 207,819 kW
= 336,4 Kw
Q = 100,651 KVAR
Dari dua kondisi di atas dapat di cari selisih daya
reaktif nya yaitu sebesar
Λ 𝑄 = 𝑄1 − 𝑄2 (5.2)
Λ 𝑄 = 197,236 − 100,651
= 96,584 KVAR
Dari perhitungan di atas dapat di ketahui
kebutuhan kapasitor bank sebesar 96, 584
KVAR atau 100 kVAR. Kapasitor yang
digunakan terbagi menjadi 6 step yaitu
25,25,25,10,10,5 KVAR
Gambar 4.9 Perbandingan konsumsi daya antara
4.2.2 Analisa Penghematan Energi dari sisi heater konvensional dengan induction heater
Mekanik
Pada mulanya PT Polidayaguna Perkasa Tabel 5.17 Perbandingan perhitungan efisiensi
menggunakan band heater atau heater Heater konvensional dengan Induction heater
konvensional pada proses extrusi waste. Namun NO Heater Konvensional Induction Heater
karena faktor efisiensi maka heater konvensional 1 Daya terpasang 50,4 Kw 35 Kw
atau band heater digantikan induction heater. 2 Waktu Heat up 4 Jam 20 menit
Faktor efisiensi dan penjelasan mengenai sistem 3 Biaya Heat up P x t x harga P x t x harga
induction heater inilah yang akan menjadi faktor tiap Kwh = tiap Kwh
penghematan. Berikut ini merupakan analisa 50,4 x 4 x = 35 x (20/60) x
perhitungan induction heater. 880 880 = 10.267
Tabel 4.16 Perbandingan Penggunaan Heater = 177.408
konvensional dengan Induction heater 4 Konsumsi Daya per 566, 4 Kwh 393,6 Kwh
No Heater Induction Heater hari ( menurut
Konvensional pengukuran )
1 Memiliki efisiensi Memiliki efisiensi 95% 5 Biaya Per Hari = P x Harga = P x Harga /
30-70% Rugi-rugi coil ≈ 2%, / Kwh Kwh
rugi-rugi power =566,4 x =393,6 x 880
module ≈ 2% 880 = 346.368
= 498.432
2 Panas harus Panas dihasilkan
dihubungkan secara langsung
sepanjang kontak didalam dinding barrel Dari data diatas dapat kita hitung
resistan Penghematannya sebagai berikut :
3 Panas tidak dapat Panas dapat diterapkan  Penghematan dalam rupiah (P) : Biaya heat
diterapkan secara seragam di seluruh up heater konvensional- Biaya heat up
seragam ke barrel induction heater
seluruh barel P =177.408- 10.267 = 167.141
4 Operasi elemen Operasi elemen dingin
 Penghematan Daya per hari
pemanas memiliki sehingga tidak
batas waktu memiliki batas waktu
PD = 566,4 Kwh – 393,6 Kwh
5 Massa panas Inersia thermal = 172.8 Kwh
dijumlahkan pemanas dapat  Prosentase Penghematan
dengan inersia dihilangkan PP (%) = 566,4 Kwh–393,6 Kwh x 100%
termal pada sistem 566,4
6 Waktu start up Waktu start up cepat = 30 %
lama  Penghematan Biaya =498.432 – 346.368
7 Tidak hemat Hemat energi dan per hari =152.064
energi mampu meningkatkan  Penghematan Biaya =152.064 x 30
kualitas produksi
Per bulan = 4.561.920
Dari perhitungan diatas dapat kita lihat induction heater memiliki life time yang panjang
bahwa dengan menggunakan induction heater dan induction heater memiliki biaya perawatan
dapat menghemat biaya per bulan hingga Rp. yang murah.
4.561.920 rupiah. Jika biaya pengadaan dari 1 6.2 Saran
buah induction heater adalah 10.000.000, maka 1. Mengganti heater konvensional dengan
BEP (Back Even Point) dapat kita hitung sebagi induction heater
berikut : 2. Melakukan audit pada tiap panel MDP
 Jumlah Induction Heater =17 buah (Main Distribution Panel), tidak hanya
 Harga total induction heater pada panel utamanya *panel I
H = 17 x 10.000.000 = 170.000.000 3. Perbaikan kontrol pada kapasitor bank
 BEP = 170.000.000 / 4.561.920 4. Pembinaan Sumber Daya Manusia
= 37, 265 Bulan = 3,1 tahun 5. Penambahan filter harmonisa

V. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


5.1 Kesimpulan 1) SNI 03-6169-2000. 31-03-2009.
1. Kebutuhan Enegi PT. Polidayaguna Prosedur audit energi p bangunan
Perkasa adalah sebesar 1427 KVA dan gedung. Jurnal Insinyur Mesin.com.
semua energi berasal dari PT. PLN 2) SNI 03-6090-2000. 31-03-2009.
(persero) Konservasi energi sistem
2. Konsumsi Energi sebesar 543 Kw pada udara pada bangunan gedung. Jurnal
panel utama *panel I Insinyur Mesin.c
3. PT. Polidayaguna Perkasa belum 3) SNI 03-6197-2000. 31-03-2009.
memiliki kebijakan di bidang energi. Konversi energi pada sistem
4. Setelah dilakukan audit diperoleh pencahayaan. Jurnal Insinyur
potensi-potensi penghematan yang bisa Mesin.com.
dilakukan antara lain : 4) Sulasno, 2001, Teknik dan Sistem
a. Pergantian lampu merkuri ke lampu Distribusi Tenaga Listrik, Semarang.
hemat energi Badan Penerbit Undip Semarang.
b. Perbaikan kontrol pada kapasitor
bank BIODATA
c. Pembinaan Sumber Daya Manusia Dimas Agung Nurcahyo
d. Penambahan filter harmonisa (L2F008111) Dilahirkan di
e. Sosialisasi hemat energi Semarang, Indonesia, pada
5. Dari data yang telah didapat pada panel tanggal 05 Mei 1990.
utama *panel I, maka didapat Menempuh pendidikan TK
perhitungan penghematan, yaitu Maryam Semarang, SD
penghematan induction heater biaya per St.Aloysius Semarang, SLTP
bulan hingga Rp. 4.561.920 rupiah. Jika PL Domenico Savio
biaya pengadaan dari 1 buah induction Semarang, SMA N 1 Semarang, dan sekarang
heater adalah 10.000.000 sedang menempuh pendidikan di Universitas
6. BEP (Back Even Point) dapat kita Diponegoro Fakultas Teknik Jurusan Teknik
hitung sebagi berikut : Elektro, Konsentrasi Ketenagaan
o Jumlah Induction Heater =17
o Harga total induction heater Mengetahui,
H=17x10.000.000=170.000.000
o BEP = 170.000.000 / 4.561.920 Pembimbing
= 37, 265 Bulan = 3,1 tahun Karnoto, ST ,MT
Dalam waktu 3,1 tahun perusahan sudah dapat 19610616 199303 1 002
mendapatkan keuntungan yang senilai dengan
pengadaaan induction heater sementara

Anda mungkin juga menyukai