Disusun oleh :
Widya Pangestika
18728251023
A. Tujuan
Menghitung tingkat keasaman asam asetat pada berbagai konsentrasi
B. Dasar Teori
Asam (Chang, 2005) dideskripsikan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen
ketika dilarutkan dalam air. Arrhenius menyatakan bahwa (Prajonto, 2008) senyawa ionik
dalam larutan akan terdissosiasi menjadi ion-ion penyusunnya. Menurut Arrhenius:
Asam merupakan zat atau senyawa yang dapat menghasilkan H + ketika dilarutkan ke
dalam air.
Basa merupakan zat/senyawa yang dapat menghasilkan OH- ketika dilarutkan ke
dalam air.
Asam asetat merupakan contoh dari asam lemah dikarenakan ketika dilarutkan ke
dalam air ion-ionnya akan terionisasi sebagian atau tidak terionisasi secara sempurna.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan dengan sederhana, didapatkan ketika diujicobakan
nyala lampu yang dihasilkan menyala redup atau mati dan gelembung udara yang didapatkan
juga sedikit. Pada kesetimbangan, larutan berair dari asam lemah mengandung xampuran
antar molekul asam yang tidak terionisasi, ion H 3O+, dan basa konjugat (Chang, 2005). Asam
cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-
COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Berikut bentuk struktur dari asam asetat:
Asam monoprotik seperti asam asetat, konsentrasi asam yang mengalami ionisasi sama
dengan konsentrasi ion H+. Banyaknya asam lemah yang terioniasi bergantung pada
konsentrasi awal. Semakin encer larutan, semakin besar persen ioniasi. Berdasarkan asas Le
Chatelier bila suatu asam diencerkan, mula-mula jumlah partikel (molekul asam yang tidak
terionisasi) perunit volume akan menurun. Ketika pengenceran kesetimbangan bergeser dari
asam yang tidak terionisasi ke H+dan basa konjugatnya untuk menghasilkan partikel ion
sehingga nilai pH semakin naik.
Menurut Horne, M.M dan Swearingan, P.L (2001) semakin besar konsentrasi suatu
larutan maka semakin asam suatu larutan dan pH semakin rendah.
C. Metodologi Percobaan
1. Alat dan Bahan
1 buah pH – meter
1 buah labu ukur 100 ml
1 buah batang pengaduk
1 buah gelas ukur 50 ml
3 buah pipet tetes
3 buah gelas beaker
Bahan :
Asam asetat 1 M
Aquades
2. Cara Kerja
1 1 mlml larutan
larutan 3 2 diambil
diambil dan
dan
Mencatat pH larutan asam asetat
diencerkandalam
diencerkan dalamlabu
labuukur
ukur100
100mlml Mencatat pH larutan asam asetat
dengan pH meter
dandihasilkan
dan dihasilkanlarutan
larutan4 3 dengan pH meter
1 ml larutan 4 diambil dan
diencerkan dalam labu ukur 100 ml Mencatat pH larutan asam asetat
D. Analisis Data
Hasil Pengamatan
No Konsentrasi pH Warna
1 0,5 ml asam asetat 1M dalam labu ukur 100 4 Tidak berwarna
ml
2 1 ml larutan 1 diambil dan diencerkan dalam 4,6 Tidak berwarna
labu ukur 100 ml (larutan 2)
3 1 ml larutan 2 diambil dan diencerkan dalam 5,2 Tidak berwarna
labu ukur 100 ml (larutan 3)
4 1 ml larutan 3 diambil dan diencerkan dalam 5,6 Tidak berwarna
labu ukur 100 ml (larutan 4)
5 1 ml larutan 4 diambil dan diencerkan dalam 7,3 Tidak berwarna
labu ukur 100 ml (larutan 5)
Perhitungan
+¿
−¿
C H 3 COO¿
¿
H¿¿
¿
Ka=¿
−5 −5
[3,98 x 10 ][3,98 x 10 ]
Ka= −5
[1,02 x 10 ]
Ka=¿ 1,55 x 10-4
3. CH3COOH 5x10-7 M, pH = 5,2
+¿¿
H
¿
¿
pH =−log ¿
+¿¿
H
¿
¿
5,2=−log ¿
+¿¿
H
¿
¿
¿ 3,98 x 10−6
−¿
+ ¿+C H 3 COO¿
C H 3 COOH ⇌ H ¿
Mula-mula : 5x10-7 0 0
Bereaksi :
Setimbang : 3,98x10-6
+¿
−¿
C H 3 COO¿
¿
H¿¿
¿
Ka=¿
Pada larutan 3, 4, dan 5 harga Ka tidak dapat dihitung karena larutan terlalu encer.
E. Pembahasan
Percobaan praktikum kimia yang kedua ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 19 Oktober
2018 . Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menghitung tingkat keasaman asam
asetat pada berbagai konsentrasi.
Pada perhitungan pH asam asetat dengan berbagai konsentrasi didapatkan hasil yang
berbeda baik secara teoritis maupun secara percobaan. Adapun data hasil perhitungan pH
akan saya lampirkan pada tabel dibawah ini:
No pH secara perhitungan pH secara percobaan
.
1 3,529 4
2 4,529 4,6
3 5,529 5,2
4 6,529 5,6
5 7,529 7,3
Berdasarkan data hasil percobaan, semakin encer konsentrasi asam asetat, maka nilai
pH asam asetat tersebut akan semakin besar (mendekati netral, 7). Terjadinya kenaikan nilai
pH larutan seiring dengan semakin kecilnya konsentrasi larutan yang dipercobakan atau
larutan yang dipercobakan semaki encer disebabkan karena kemampuan ionisasi H 3O+ yang
semakin besar pada saat pengenceran larutan. Jika pH dari suatu larutan semakin mendekati
pH netral, maka kekuatan asam dari larutan tersebut semakin lemah.
Larutan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan asam asetat yang
dikategorikan sebagai asam lemah. Hal ini disebabkan apabila asam lemah dilarutkan ke
dalam air maka ion-ionnya akan terionisasi sebagian. Jumlah asam yang terionisasi di dalam
air tergantung pada konsentrasi awal larutan. Semakin tinggi konsentrasi asam lemah maka
pH yang dimiliki hampir sama dengan asam kuat. Hal ini disebabkan karena larutan
terionisasi sempurna.
Berdasarkan asas Le Chatelier menyatakan bahwa pada saat suatu larutan asam
diencerkan, awalnya jumlah partikel per unit volume akan menurun. Saat pengenceran
kesetimbangan dari asam yang tidak terionisasi ke H 3O+, basa konjugasinya menghasilkan
pertikel ion sehingga pH semakin naik.
Hasil pengukuran pH larutan asam asetat dengan konsentrasi 5x10-3 M, 5x10-5 M,
5x10-7 M, 5x10-9 M, 5x10-11 M berdasarkan hasil perhitungan berturut-turut adalah 3,529;
4,529; 5,529; 6,529; 7,529. Hasil pengukuran pH larutan asam asetat dengan
konsentrasi 5x10-3 M, 5x10-5 M, 5x10-7 M, 5x10-9 M, 5x10-11 M menggunakan pH-meter
berturut-turut adalah 4; 4,6; 5,2; 5,6; 7,3.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai pH larutan asam asetat hasil
pengukuran dan perhitungan hampir sama. Hanya saja pada konsentrasi 5x10 -9 M, 5x10-11 M,
pH hasil pengukuran dengan perhitungan cukup berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena
beberapa faktor, antara lain: kesalahan praktikan ketika melakukan pengenceran larutan asam
asetat sehingga larutan yang terbentuk tidak merata dan mengakibatkan hasil pH-meter hanya
sedikit saja mendeteksi ion-ion asam asetat yang terionisasi.
A. KESIMPULAN
F. Daftar Pustaka