Anda di halaman 1dari 17

TITRASI ASAM BASA

Definisi
Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan
dgn konsentrasi yg diketahui & diperlukan untuk bereaksi
secara lengkap dg sejumlah contoh tertentu yg akan di
analisis.

>>Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan.


>> Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri >> Jika
larutan bakunya basa disebut alkalimetri
Asidi-Alkalimetri
Asidi-alkalimetri adalah teknik analisis kimia berupa
titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering
disebut titrasi asam-basa. Reaksi dijalankan dengan
titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret
sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang
direksikan tepat menjadi ekivalen (telah tepat
banyaknya untuk menghabiskan zat yang direaksikan)
satu sama lain.
PRINSIP TITRASI ASAM BASA
Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
Indikator Titrasi

Pada proses titrasi digunakan suatu indikator


yaitu suatu zat yang ditambahkan sampai
seluruh reaksi selesai yang dinyatakan dengan
perubahan warna. Perubahan warna
menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi
(Brady, 1999).
Indikator Asam-basa
Untuk mengetahui keadaan ekivalen dalam
proses asidi-alkalimetri ini, diperlukan suatu
zat yang dinamakan indikator asam-basa.
Indikator asam-basa adalah zat yang dapat
berubah warna apabila pH lingkungannya
berubah.
Perubahan warna
Indikator
Basa Pelarut
Asam

Thimol Biru Merah Kuning Air

Mhetyl Orange Merah Kuning -Jingga Air

Mhetyl Yellow Merah Kuning Etanol 90%

Mhetyl Red Merah Kuning Air

Bromthimol Blue Kuning Biru Air

phenoftalein Tidak berwarna Merah-ungu Etanol 70 %

Thimolftalein Tidak berwarna Biru Etanol 90%


Daerah Kerja Indikator
Cara Melakukan Titrasi Asam Basa
1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke
dalam buret yang telah ditera
2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau
erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator
fenoftalien
4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat
tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau
tissu putih di bawah wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi
sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan
warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !
Kurva Titrasi Asam kuat Basa kuat
Rumus Umum Titrasi Asam Basa
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen
asam akan sama dengan mol-ekuivalen basa,
maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian
antara normalitas (N) dengan volume, maka
rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut:
N asam x V asam = N basa x V basa
• Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara
molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam
atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus
diatas menjadi:
• (n x M asam) x V asam = (n x M basa) x V basa

Keterangan :
N=Normalitas
M=Molaritas
V=Volume
n=Jumlah ion H+ atau OH-
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Jika sisa yang dihasilkan berupa garam, maka nilai pH=7 (netral)
Titrasi Asam Kuat – Basa Lemah (tdk bersisa)
[H+]=√((Kw/Kb) x M)
pH yang dihasilkan kurang dari 7(<7)
Titrasi Asam lemah – Basa Kuat (tdk bersisa)
[OH-]=√((Kw/Ka) x M)
pH yang dihasilkan lebih dari 7 (>7)
Titrasi Asam Lemah – Basa Lemah (tdk bersisa)
[OH-]=√(Kw. kb/Ka)
[H+]=√(Kw. ka/Kb)
Soal
1. Hitung pH larutan HCl 0,025 M
2. Hitung Ph larutan H2SO4 0,1 M
3. Hitung pH larutan NaOH 10-7 M
4. Hitung pH campuran 50 ml NaOH dengan 50 ml CH3COOH 0,2
M (Ka=1,8x 10-5)
5. Tentukan pH larutan Kalsium Hidroksida 0,003 M
6. Hitung ph campuran 100 ml NH4OH 0,005 M dengan 200 ml
asam asetat 0,1 M (Kb=1,5x 10-5)
KUIS (open book)
1. 50 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M. Hitunglah pH campuran (plotkan grafik
antara pH dengan ml NaOH) setelah penambahan NaOH sebanyak : (a) 0 mL; (b) 40 mL;
(c) 45 mL; (d) 50 mL ; (e) 55 mL; (f) 80 mL; (g) 100 mL.
2. 50 mL NaOH 0,1 M dititrasi dengan HCl 0,1 M. Hitunglah pH campuran (plotkan grafik
antara pH dengan ml HCl) setelah penambahan HCl sebanyak : (a) 0 mL; (b) 40 mL; (c) 45
mL; (d) 50 mL ; (e) 55 mL; (f) 80 mL; (g) 100 mL.
3. 50 mL HCl 0,1 M dititrasi dengan NH4OH (kb = 10-5)0,1 M. Hitunglah pH campuran (plotkan
grafik antara pH dengan ml NH4OH) setelah penambahan NH4OH sebanyak : (a) 0 mL; (b)
40 mL; (c) 45 mL; (d) 50 mL ; (e) 55 mL; (f) 80 mL; (g) 100 mL.
4. 50 mL NaOH 0,1 M dititrasi dengan CH3COOH (ka = 10-5)0,1 M. Hitunglah pH campuran
(plotkan grafik antara pH dengan ml CH3COOH) setelah penambahan CH3COOH sebanyak :
(a) 0 mL; (b) 40 mL; (c) 45 mL; (d) 50 mL ; (e) 55 mL; (f) 80 mL; (g) 100 mL.
Sekian dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai