Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/346474383

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA pH ASAM ASETAT PADA BERBAGAI


KONSENTRASI

Experiment Findings · November 2020

CITATIONS READS

0 26,641

1 author:

Indayana Ratna Sari


Universitas Negeri Yogyakarta
13 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Indayana Ratna Sari on 30 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

pH ASAM ASETAT PADA BERBAGAI KONSENTRASI

Oleh:

INDAYANA RATNA SARI

NIM: 19728251019

Pendidikan Kimia C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
PERCOBAAN III

pH ASAM ASETAT PADA BERBAGAI KONSENTRASI


I. Tujuan

Menghitung tingkat keasaman asam asetat pada berbagai konsentrasi.

II. Dasar Teori

2.1 Asam dan Basa

Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting.
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab
yang berarti abu. Basa sering digunakan dalam pembuatan sabun dan telah lama
diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan
dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk yang memberi rasa
limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon
digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak
abad pertengahan, salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan
oleh para peneliti untuk memisahkan emas dan perak. Berkaitan dengan sifat asam
dan basa, larutan dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu bersifat asam, basa
dan netral. Sifat asam-basa dari suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur
pH nya (Gonggo, 2013).

2.2 Asam Asetat

Asam asetat merupakan senyawa organik yang termasuk dalam golongan


asam karboksilat dengan gugus fungsi -COOH dan memiliki rumus kimia
CH3COOH dan merupakan contoh dari asam lemah dikarenakan ketika dilarutkan
ke dalam air, ion-ionnya akan terionisasi sebagian atau tidak terionisasi secara
sempurna (Chang, 2003).

Gambar 1. Struktur Asam asetat (Sumber: Indiamart.com)


2.3 pH dan pH meter

PH adalah parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman


suatu larutan. Larutan asam mempunyai pH kurang dari 7 , basa mempunyai pH
lebih besar dari 7 dan larutan netral mempunyai pH 7. Mempelajari bagaimana
menentukan pH dan sifat larutan sangatlah penting untuk mengetahui sifat larutan
apakah bersifat asam ataupun basa. Cara yang biasa digunakan untuk menentukan
sifat dan pH larutan adalah menggunakan indikator. Indikator yang digunakan
adalah kertas lakmus, larutan fenolftalein, brom timol biru, metil merah, serta metil
orange. Ada beberapa cara yang biasa digunakan dalam mengukur pH suatu larutan
di antaranya adalah dengan menggunakan indikator universal atau kertas indikator
pH, menggunakan pH meter, menggunakan kertas lakmus ataupun melalui
perhitungan dengan mengetahui konsentrasi suatu larutan tersebut (Tahir, 2008).

PH meter merupakan alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH


(keasaman atau alkalinitas) dari larutan. Pada prinsipnya, pengukuran suatu pH
didasarkan pada potensial elektrokimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di
dalam elektroda gelas (membran gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang
terdapat diluar elektroda gelas yang belum diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan
tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya
relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potensial hidrogen.
Elektroda dapat mudah rusak sehingga perlu penggunaan yang benar dan hati-hati.
Jika pH meter sedang tidak digunakan maka elektroda harus dalam keadaan
terendam dalam larutan ber-pH 4 (Haqiqi, 2008).
III. Metode Penelitian

3.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pH-meter, labu ukur 100
mL, gelas beker 50 mL dan 100 mL, pipet tetes, pipet ukur 10 mL, pro pipet dan
gelas ukur 50 mL.

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Asam asetat dan
akuades.

3.2 Metode Kerja

3.2.1 Pembuatan arutan Asam Asetat 0,5 M

Diambil 50 mL larutan asam asetat 1 M, kemudian dimasukkan ke


dalam labu ukur 100 mL. Diencerkan hingga tanda batas dan dihomogenkan.

3.2.2 Pembuatan larutan Asam Asetat pada berbagai konsentrasi

Larutan asam asetat dibuat pada beberapa konsentrasi yaitu konsentrasi


5 x 10-3 M; 5 x 10-5 M; 5 x 10-7 M dan 5 x 10-9 M. Konsentrasi 5 x 10-3 M dibuat
dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan asam asetat 0,5 M, dimasukkan ke
dalam labu ukur 100 mL, diencerkan hingga tanda batas dan dihomogenkan.
Konsentrasi 5 x 10-5 M dibuat dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan asam
asetat 5 x 10-3 M, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, diencerkan hingga tanda
batas dan dihomogenkan. Konsentrasi 5 x 10-7 M dibuat dengan mengambil
sebanyak 1 mL larutan asam asetat 5 x 10-5 M, dimasukkan ke dalam labu ukur 100
mL, diencerkan hingga tanda batas dan dihomogenkan. Sedangkan konsentrasi 5 x
10-9 M dibuat dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan asam asetat 5 x 10-7 M,
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, diencerkan hingga tanda batas dan
dihomogenkan.
3.2.3 Pengukuran pH larutan

Masing –masing larutan konsentrasi 0,5 M; 5 x 10-3 M; 5 x 10-5 M; 5 x


10-7 M dan 5 x 10-9 M diambil sebanyak 50 mL, dimasukkan ke dalam gelas beker
dan diukur pH-nya menggunakan pH meter.

IV. Data Pengamatan

Konsentrasi Asam Volume pH


Larutan
Asetat (M) (mL)
1 2 Rata-rata
-1
1 5 x 10 100 mL 2,9 2,9 2,9
2 5 x 10-3 100 mL 3,5 3,6 3,55
3 5 x 10-5 100 mL 4,3 4,4 4,35
4 5 x 10-7 100 mL 5,0 4,9 4,95
5 5 x 10-9 100 mL 5,3 5,3 5,3
V. Analisa Data

5. 1 Pembuatan larutan pada berbagai konsentrasi


a. Asam Asetat 5 x 10-1 M
M1 × V1 = M2 × V2
1 × V1 = 0,5 × 100 mL
= 50 mL
b. Asam Asetat 5 x 10-3 M
M1 × V1 = M2 × V2
0,5 × V1 = 0,005 × 100 mL
= 1 mL

c. Asam Asetat 5 x 10-5 M


M1 × V1 = M2 × V2
0,005 × V1 = 0,00005 × 100 mL
= 1 mL
d. Asam Asetat 5 x 10-7 M
M1 × V1 = M2 × V2
0,00005 × V1 = 0,0000005 × 100 mL
= 1 mL
e. Asam Asetat 5 x 10-9 M
M1 × V1 = M2 × V2
0,0000005 × V1 = 0,000000005 × 100 mL
= 1 mL

5. 2 pH asam asetat sebenarnya pada masing-masing konsentrasi

Diketahui : Ka Asam Asetat : 1,754 x 10-5

a. Asam Asetat 5 x 10-1 M


[H+] = √𝐾𝑎 × [𝐻𝐴]
= √1,754 x 10−5 × 5 𝑥 10−1

= √8,77 x 10−6
= 2,96 x 10-3
pH = - log [H+]
= - log 2,96 x 10-3
= 3 – log 2,96
pH = 2,53
b. Asam Asetat 5 x 10-3 M
[H+] = √𝐾𝑎 × [𝐻𝐴]

= √1,754 x 10−5 × 5 𝑥 10−3

= √8,77 x 10−8
= 2,96 x 10-4
pH = - log [H+]
= - log 2,96 x 10-4
= 4 – log 2,96
pH = 3,53
c. Asam Asetat 5 x 10-5 M
[H+] = √𝐾𝑎 × [𝐻𝐴]

= √1,754 x 10−5 × 5 𝑥 10−5

= √8,77 x 10−10
= 2,96 x 10-5
pH = - log [H+]
= - log 2,96 x 10-5
= 5 – log 2,96
pH = 4,53
d. Asam Asetat 5 x 10-7 M
[H+] = √𝐾𝑎 × [𝐻𝐴]

= √1,754 x 10−5 × 5 𝑥 10−7

= √8,77 x 10−12
= 2,96 x 10-6
pH = - log [H+]
= - log 2,96 x 10-6
= 6 – log 2,96
pH = 5,53
e. Asam Asetat 5 x 10-9 M
[H+] = √𝐾𝑎 × [𝐻𝐴]

= √1,754 x 10−5 × 5 𝑥 10−9

= √8,77 x 10−14
= 2,96 x 10-7
pH = - log [H+]
= - log 2,96 x 10-7
= 7 – log 2,96
pH = 6,53
VI. Pembahasan

Jum’at, 8 November 2019 telah dilakukan percobaan tentang “pH Asam


Asetat pada Berbagai Konsentrasi” yang bertujuan untuk mengukur pH larutan
Asam Asetat pada berbagai konsentrasi yang telah dibuat. Pada percobaan ini
larutan Asam Asetat yang akan diukur pH-nya dibuat pada berbagai konsentrasi,
yaitu konsentrasi 5 x 10-1 M, 5 x 10-3 M, 5 x 10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M.

Pembuatan larutan asam asetat 5 x 10-1 M dibuat dengan mengambil sebanyak


50 mL larutan asam asetat 1 M, dan diencerkan dalam labu ukur 100 mL hingga
tanda batas kemudian diukur pH-nya secara diplo. pH rata-rata yang diperoleh yaitu
2,9 sedangkan pH hitung 2,53. Pembuatan larutan asam asetat 5 x 10-3 M dibuat
dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan asam asetat 5 x 10-1 M, dan diencerkan
dalam labu ukur 100 mL hingga tanda batas kemudian diukur pH-nya secara diplo.
pH rata-rata yang diperoleh yaitu 3,55 sedangkan pH hitung 3,53. Pembuatan
larutan asam asetat 5 x 10-5 M dibuat dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan
asam asetat 5 x 10-3 M, dan diencerkan dalam labu ukur 100 mL hingga tanda batas
kemudian diukur pH-nya secara diplo. pH rata-rata yang diperoleh yaitu 4,35
sedangkan pH hitung 4,53. Pembuatan larutan asam asetat 5 x 10-7 M dibuat dengan
mengambil sebanyak 1 mL larutan asam asetat 5 x 10-5 M, dan diencerkan dalam
labu ukur 100 mL hingga tanda batas kemudian diukur pH-nya secara diplo. pH
rata-rata yang diperoleh yaitu 4,95 sedangkan pH hitung 5,53. Terakhir, Pembuatan
larutan asam asetat 5 x 10-9 M dibuat dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan
asam asetat 5 x 10-7 M, dan diencerkan dalam labu ukur 100 mL hingga tanda batas
kemudian diukur pH-nya secara diplo. pH rata-rata yang diperoleh yaitu 5,3
sedangkan pH hitung 6,53.

Larutan asam asetat mempunyai pH berbeda-beda pada konsentrasi yang


berbeda. Hal ini terlihat dari hasil percobaan pH pengukuran dan pH hasil hitung.
Semakin besar konsentrasi larutan asam asetat atau semakin besar pengencerannya,
maka pH semakin besar atau tingkat keasaman larutan semakin kecil. Hal ini terjadi
karena semakin diencerkan menggunakan akuades, maka larutan akan semakin
mendekati pH netral (pH=7).
VII. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. pH larutan Asam Asetat hasil percobaan berbeda dengan pH hitung


(sebenarnya), dimana pada konsentrasi 5 x 10-1 M diperoleh pH rata-rata 2,9
sedangkan pH hitung 2,53. Pada konsentrasi 5 x 10-3 M diperoleh pH rata-rata 3,55
sedangkan pH hitung 3,53. Pada konsentrasi 5 x 10-5 M diperoleh pH rata-rata 4,35
sedangkan pH hitung 4,53. Pada konsentrasi 5 x 10-7 M diperoleh pH rata-rata 4,95
sedangkan pH hitung 5,53. Pada konsentrasi 5 x 10-9 M diperoleh pH rata-rata 5,3
sedangkan pH hitung 6,53.

2. pH larutan asam asetat berbanding terbalik dengan konsentrasi. Semakin kecil


konsentrasi larutan Asam Asetat (pengencerannya semakin besar) maka pH-nya
semakin besar yang berarti bahwa tingkat keasamannya lemah karena larutan
menjadi semakin basa.
Daftar Pustaka

Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti, Edisi Ketiga, Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

Gonggo ST, Ratman M. 2013. Penuntun praktikum kimia dasar II. Sulawesi:
Universitas Tadulako.
Haqiqi, S. H. 2008. pH Meter Elektroda. Malang : Universitas Brawijaya.
Tahir I. 2008. Arti penting kalibrasi pada proses pengukuran analitik: aplikasi
pada penggunaan pH meter dan spektrofotometer uv-vis. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
Lampiran – lampiran

Lampiran 1. Larutan Asam Asetat

Lampiran 2. Larutan Asam Asetat pada berbagai konsentrasi


Lampiran 3. Pengukuran pH larutan Asam Asetat pada Berbagai Konsentrasi
Lampiran 4. Laporan Sementara

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai