Anda di halaman 1dari 2

LINGNKUNGAN INTERNAL : BUDAYA PERUSAHAAN

Lingkungan internal adalah lingkup manajer bekerja yang terdiri atas budaya perusahaan,
teknologi produksi, struktur organisasi dan sarana fisik. Sedangkan budaya perusahaan adalah hal
yang sangat penting demi keuntungan persaingan. Budaya internal perusahaan harus sesuai dengan
kebutuhan lingkungan eksternal yang akan menentukan strategi perusahaan. Ketika terjadi
kesesuaian antara internal perusahaan dengan lingkungan eksternal, maka akan menciptakan
organisasi yang memiliki kinerja yang sangat baik dan akan sulit untuk ditandingi.
Seorang manajer harys mempertimbangkan pentingnya budaya, karena biasanya budaya
berperan sangat penting dalam kesuksesan organisasi. Kebanyakkan orang tidak memikirkan
budaya, karena menganggap budaya hanyalah ‘kebiasaan disuatu tempat’ atau ‘cara yang biasa di
suatu tempat’. Budaya di dalam organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, pemahaman dan
norma inti yang diegang oleh anggota-anggota sebuah organisasi atau secara luasnya budaya
merupakan pola dari nilai-nilai dan asumsi yang diyakini mengenai bagaimana bekerja dalam
sebuah organisasi.
Budaya dapat digolongkan menjadi yang terlihat dan tidak telihat. Budaya dapat dianalisis
menjadi tiga tingkatan, yaitu: pada tingkatan permukaan yang dapat terlihat terdiri atas gaya
berpakaian , pola tingkah lakum symbol fisik, upcara organisasi dan tata ruang kantor. Sedangkan
pada tingkatan yang lebih dalam ada nilai-nilai yang diekspresikan dan diyakini, tidak dapat
diamati tetapi dapat dilihat dari cara seseorang menjelaskan atau membenarkan pekerjaannya yang
tertanam didalam kesadaran mereka. Nilai-nilai mendasar yang menjadi ciri sebuah budaya
organisasi dapat dipahami melalui manifestasi simbol, cerita, panutan slogan dan seremoni.
 Simbol merupakan sebuah objek, tindakan atau peristiwa yang membawa makna bagi orang
lain. Simbol dapat dianggap sebagai bahasa nonverbal yang kaya secara hidup dapat
menyampaikan nilai-nilai peting organisasi yang menyangkut cara orang-orang berhubungan
satu sama lain dan berinteraksi dengan lingkungan.

 Cerita merupakan suatu bentuk narasi yang didasarkan pada kejadian nyata dan sering kali
diceritakan dan diulang-ulang di antara para pegawai organisasi. Cerita dapat memberikan
gambaran yang dapat menyimbolisasikan visi dan nilai-nilai suatu firma serta membantu
pegawai memahami dan menyerapnya.

 Panutan merupakan figur yang memberikan contoh perbuatan, karakter dan sifat dari budaya
yang kuat. Panutan adalah orang yang menjadi contoh bagi pegawai yang menunjukan
bagaimana bekerja dengan benar dalam organisasi. Perusahaan yang memiliki budaya yang
kuat mengambil keuntungan dari prestasi untuk memnentukan panutan yang menegakkan
nilai-nilai pedoman.

 Slogan merupakan frasa atau kalimat yang secara singkat dan jelas mengekspresikan nilai
pedoman perusahaan.
 Seremoni merupakan momen istimewa yang memperkuat pencapaian nilai-nilai, menciptakan
sebuah ikatan di antara orang-orang. Manajer menggunakan seremoni sebagai wadah untuk
memberikan contoh dramatis dari nilai-nilai perusahaan.

Dengan demikian budaya organisasi mewakili nilai, norma, pemahaman dan asumsi dasar
yang dipegang para pegawainya, dan nilai-nilai ini dicirikan orleh simbol, cerita, panutan, slogan
dan seremoni. Manajer berperan untuk membantu dalam menentukan simbol, cerita dan panutan
yang penting untuk membentuk budaya perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai