I. Kompetensi Dasar
3. 6 Mengidentifikasi pusat- pusat Peradaban Islam Masa Pemerintahan Abbasiyah
II. Indikator
3. 6.1 Menyebutkan pusat- pusat Peradaban Islam Masa Pemerintahan Abbasiyah
3. 6.2 Menguraikan pusat- pusat Peradaban Islam Masa Pemerintahan Abbasiyah
III. Peta Konsep
A. Pusat-pusat Peradaban Islam Masa Pemerintahan Abbasiyah
Baghadad
Samarra
PUSAT
PERADABAN Karkh
ISLAM
Anhar (Hasyimiah)
Bukhara dan
Samarkand
Mesir
1
B. Uraian Pusat-pusat Peradaban Islam Masa Pemerintahan Abbasiyah
Dibangun Khalifah Abu Ja’far al-
Mansyur
Baghdad Pusat Peradaban
Universitas Nizamiyah
Baitul Hikmah
IV. Rangkuman
PUSAT-PUSAT PERADABAN ISLAM MASA ABBASIYAH
1. Baghdad
Kota Baghdad dibangun oleh khalifah ke-2 Abu Ja’far al-mansyur tahun 136
H. Tujuan al-Mansyur membangun kota ini ialah untuk steril dari kelompok Syi’ah
maupun kelompok Bani Umayyah yang baru saja dikalahkan. Letaknya di tebing
sungai Dajlal. Baghdad dibangun 1000 pekerja dari seluruh wilayah Islam diawasi
oleh arsitek ahli dari Eropa yang dibayar mahal oleh khalifah al-Mansyur.
Di dalam kota Baghdad dibangun berbagai peradaban seperti istana, masjid,
madrasah, kuttab, dan perpustakaan, darul khalilah atau perkampungan khalifah dan
fasilitas lainnya. Pada masa Harun al-Rasyid kota Baghdad dibangun menjadi lebih
sempurna, dengan fasilitas pendidikan, diantaranya berdiri Universitas Nizamiyah
dan perpustakaan Baitul Hikmah, dilengkapi dengan fasilitas belajar yang lengkap.
2. Samarra
Kota Samarra dibangun oleh Khalifah ke-5 Harun al-Rasiyd di sebuah kota
tua di timur sungai Dajlah, sejauh 100 km dari kota baghdad. Kata Samarra berasal
dari bahasa Arab yang artinya siapa yang melihat pasti akan senang. Asalnya
dibangun kota ini oleh Khalifah Harun al-Rasyid adalah karena kota Baghdad
semakin sesak dengan penduduk dan peradaban. Diantara bangunan-bangunan besar
yang indah di kota Samarra ialah mahligai khalifah al-Mutawakkil.
2
3. Karkh
Kota Karkh dibangun oleh Khalifah Abu Ja’far al-Mansur dengan tujuan
sebagai kota bayangan bagi Baghdad. Kota Baghdad yang sudah penuh sesak
dengan berbagai bangunan, masjid, istana, madrasah, maktab, dan bangunan fasilitas
pemerintah lainnya, maka Khalifah al-Mansur memindahkan pusat-pusat perniagaan
dari kota Baghdad ke kota Karkh, perniagaan yang dominan adalah perniagaan
minyak wangi, tukang-tukang besi, tukang-tukang kayu, perniagaan-perniagaan
pakaian dan senjata, serta perniagaan bunga dan perniagaan alat musik.
4. Anhar (Hasyimiyah)
Kota Anhar adalah kota tua yang di bangun oleh salah seorang raja Persia yang
bergelar Heraklius. Pada saat Abbasiyah, maka Khalifah pertama Abu Abbas
Assafah memperbaiki kota ini dan mengganti namanya menjadi kota Hasyimiah.
5. Bukhara dan Samarkhand
Dua kota ini terdapat di wilayah paling jauh di wilayah perbatasan dengan
Mongol, Sejarah berdirinya dua kota ini adalah ketika Iskandar Zulkarnain
diperintahkan agar membatasi hegomoni Mongol mengadakan serangan ke wilayah
lain. Iskandar diutus kewilayah ini yang sekarang dikenal dengan nama wilayah
Tranxoania dan membangun Bukhara dan Samarkand menjadi pusat kota bagi
komunitas di wilayah ini. Dua kota ini masuk ke wilayah Abbasiyah yang dijadikan
pusat peradaban besar dan di kota ini lahir ulama-ulama seperti Imam Bukhari dan
Imam Samarkandi.
6. Mesir
Sejak dahulu kala telah berdiri beberapa kota tua yang dalam sejarah Mesir
Kuno yaitu kota Alexanderia, Fustat dan Kahira yang sekarang di kenal dengan
nama Kairo.
V. Sumber/Referensi
Buku SKI Kurikulum 2013 Kelas XII MA
Bahroin Suryanata. Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII. Jakarta: Yudistira 2015
Ahmad Al-Usairy. At-Tarikh Al-Islami terj. Samson Rahman. Sejarah Islam Sejak
Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX. Jakarta: Akbar Media, 2010.
Modul Sejarah Kebudayaan Islam
Internet