Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok Pertemuan Ke 3 EMS Alat Berat

Nama Kelompok:

 Brata Sukma Dwi Pangestu (16504241042)


 Andang Muhamad Rizqi (16504241054)
 Fahmi Fergianto (16504241052)
 Windra Aji Saputra (16504241051)

1. Sebuah kendaraan dengan sistem EFI mengalami gangguan sulit untuk


menghidupkan pertama kali. Butuh beberapa saat untuk menstart sampai engine
hidup. Analisislah kemungkinan penyebab hal tersebut, jelaskan masing masing
kemungkinan penyebab tersebut !
2. Jelaskan efek yang ditimbulkan jika injektor terjadi kebocoran/tetesan terhadap
kinerja engine !

3. Jelaskan perbedaan antara sistem D-EFI dengan sistem L-EFI ditinjau dari sistem
induksi udaranya!

4. Sebuah kendaraan dengan sistem D-EFI mengalami gangguan tidak dapat berputar
idle dengan baik (idle terlalu tinggi). Menurut Anda apa yang menyebabkan
gangguan tersebut? Jelaskan secara logis dan jelas!

Jawab.

1. Berberapa analisis yang menyebabkan susah stater


 Sistem bahan bakar kanginan, Menyebabkan penyemprotan bahan bakar
terjeda sedikit, sehingga kurangnya suplay bahan bakar ke ruang bakar
menyebabkan susahnya mobil hidup pada saat distater awal
 Saluran bahan bakar bocor, Menyebabkan tekanan bahan bakar kurang dari
standar penyemprotan, dan pengkabutan bahan bakar tidak bagus dan tidak
sesuai dengan kebutuhan pembakaran. Dikarenakan sebagian bahan bakar
keluar tidak melewati injector, yang menyebabkan bahan bakar terbuang sisa
sia
 Kelistrikan pada sistem EFI tidak bagus, seperti penggunaan distributor pada
timor, sambungan kelistrikan pada timor sangatlah riskan sekali rusak, jika
tidak tersambung dengan baik maka akan terjadi mobil susah distater bahkan
jika mobil dalam kondisi panas kemungkinan tidak bisa hidup
 Regulator fuel pump rusak. Menyebabkan setelah mesin dimatikan bahan
bakar akan langsung turun ke tangki bahan bakar sehingga pada saat di
starter awal pipa fuel delivery dalam keadaan kosong dan kendaraan perlu
waktu yang lebih lama starter, dikarenakan fuel pump harus mengisi pipa fuel
delivery dan injektor terlebih dahulu untuk menyemprotkan bahan bakar ke
ruang bakar berbeda dengan kendaraan normal yang ketika di strarter, bahan
bakar akan langsung disemprotkan oleh injektor ke ruang bakar karena
bahan bakar tidak turun ke tangki atau tertahan didalam injektor dan pipa fuel
delivery.

2. A. Multi point injection, ketika terjadi kebocoran pada body injector akan menyebabkan
tekanan bahan bakar menurun dan bentuk kabutan bahan bakar yang kurang baik.
Terlalu banyak bahan bakar yang masuk keruang bakar sehingga campuran bahan bkar
terlalu gemuk yang akan menyebabkan daya atau torsi yang dihasilkan tidak teratur.
B. Gasoline direct injection, apabila terjadi kebocoran pada body injector pada awal
langkah hisap hingga akhir langkah hisap terlalu banyak bahan bakar yang
disemprotkan karena belum saatnya untuk menyemprot namun bahan bakar sudah
massuk ke ruang bakar karena kebocoran. Campuran bahan bakar akan tidak
homogen karena terdapat bahan bakar yang menetes sebelum disemprotkan,
Sehingga rpm tidak stabil kareana pembakaran kurang sempurna. Jika bahan bakar
yang masuk ke ruang bakar terlalu banyak dan campuran tidak himogen maka
sensor O2 akan mendeteksi terlalu banyak Co dan memungkinkan knalpot njebluk-
njebluk. Jika O2 sensor mendeteksi terlalu banyak bahan bakar yg belum terbakar
maka durasi timing injektor akan dikurangi dan pembakaran akan tidak sempurna.

3. Injeksi Tipe D

System D-EFI menggunakan huruf D sebagai singkatan yang berasal dari bahasa
jerman yaitu Druck, yang memiliki arti Tekanan. Pada EFI tipe D ini kontrol injeksinya
didasari oleh tekanan udara yang masuk kedalam silinder. Dengan sensor untuk
mengukur tekanan udara yang ada dimanifold, sensor ini adalah Manifold Absolute
Pressure Sensor atau MAP Sensor.

Injeksi Tipe L

System L-EFI menggunakan huruf L yang berasal dari bahasa jerman yaitu Luft, yang
mempunyai arti Udara. Pada EFI tipe L ini kontrol injeksinya dilakukan secara elektronik
oleh ECU berdasarkan jumlah udara yang masuk kedalam manifold. Sensor yang ada
di pipa manifold akan mengukur jumlah udara yang masuk kedalam silinder. Sensor
ini akan memberikan informasi kepada ECU seberapa banyak bahan bakar yang akan
disemprotkan kedalam silinder sesuai dengan Air Flow Mater yang telah disesuaikan.

4. Pada system D-EFI mengalami gangguan berupa idle yang tinggi dikarenakan terdapat
gangguan pada MAP sensor yang mengakibatkan pembacaan tekanan intake menjadi
tidak karuan, salah satunya pembacaan kevakuman intake yang rendah yang
menyebabkan injector menyemprotkan bahan bakar yang lebih banyak dan bisa
menyebabkan putaran idle selalu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai