MI.1 - Etika Pelayanan Kesehatan Haji (5nov) PDF
MI.1 - Etika Pelayanan Kesehatan Haji (5nov) PDF
DESKRIPSI SINGKAT
21
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
TUJUAN PEMBELAJARAN
22
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
BAHAN BELAJAR
23
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
PEMBELAJARAN
POKOK
Tenaga Kesehatan Haji Indonesia
BAHASAN 1
Langkah 1: Membahas sub pokok bahasan 1, tentang etika TKHI terhadap diri
sendiri.
25
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
URAIAN MATERI
Sikap dan Perilaku seseorang dibatasi oleh Hukum dan Moral. Hukum
membatasi sisi lahiriahnya, sedangkan moral membatasi sisi sikap batiniahnya.
Disamping itu, sikap dan perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh EI (Emotional
Intelligence) atau Kecerdasan emosional orang itu sendiri. Kecerdasan Emosional
adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosinya saat menghadapi
situasi atau masalah yang menyenangkan maupun menyakitkan. Daniel Goleman
(1995), dalam bukunya ? Emotional Intellegence: Why it can matter more than IQ?,
menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki
seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan,
mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa
seseorang. Agar EI seseorang dapat tercapai dengan optimal, maka Daniel Goleman
membagi EI dalam 5 (lima) tahapan bidang kompetensi yang harus dikuasai
seseorang.
Bidang kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan untuk mengindentifikasi atau mengenal emosi dirinya sendiri
serta memahami hubungan antara emosi, pikiran dan tindakan,
2) Kemampuan untuk mengelola emosi, ini berarti, bahwa seseorang harus
dapat mengatur perasaannya agar perasaannya tersebut dapat terungkap
dengan baik dan benar,
3) Kemampuan untuk memotivasi diri dengan sikap optimis dan berpikir positif,
4) Kemampuan untuk membaca dan mengenal emosi orang lain (empati),
5) Kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain. Bidang
kompetensi tersebut dapat merupakan bentuk keterampilan yang sangat
mendukung keberhasilan seorang Tenaga Kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
26
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
27
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
POKOK BAHASAN
Prinsip-Prinsip Dasar Etika Pelayanan
Kesehatan Haji
Kita pernah mendengar keluhan dari Jemaah haji tentang buruknya praktek
pelayanan yang diberikan petugas kloter khususnya tenaga kesehatan kepada.
Makin banyaknya pengaduan Jemaah Haji dan pihak-pihak yang berinteraksi
dengan petugas TKHI terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, Hal ini
ditunjang dengan data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan terdapat
penurunan tingkat kepuasan Jemaah haji terhadap pelayanan yaitu sebesar -2,59
dari tahun 2012 ke 2013.
Suatu saat akan ada berita yang mengupas buruknya pelayanan kesehatan haji
dan kesalahan medik yang diberikan oleh para Tenaga Kesehatan, dimana hal
tersebut sampai-sampai tidak bisa diterima oleh Profesi Tenaga Kesehatan tersebut,
kejadian tersebut tidak bisa lepas begitu saja dari sikap dan perilaku tenaga
kesehatan itu sendiri. Tenaga Kesehatan Haji yang merupakan tenaga profesional,
seyogyanya selalu menerapkan etika dalam sebagian besar aktifitas sehari-hari.
Etika yang merupakan suatu norma perilaku atau biasa disebut dengan asas moral,
sebaiknya selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat kelompok
manusia. Etika yang berlaku dimasyarakat modern saat ini adalah Etika Terapan
(applied ethics) yang biasanya menyangkut suatu profesi, dimana didalamnya
membicarakan tentang pertanyaan-pertanyaan etis dari suatu individu yang terlibat.
Sehingga pada masing-masing profesi telah dibentuk suatu tatanan yang dinamakan
kode etik profesi.
Perilaku ini memang agak sulit menanganinya, kecuali kesadaran sendiri
masing-masing Tenaga Kesehatan dalam menerapkan, mengaplikasikan,
menghayati, memahami, kode etik profesinya. Karena, etika profesi lebih bersifat
moral.
28
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
pelayanan dan penghargaan yang akan diberikan, mau terjun langsung ke lapangan
dan melihat apa yang terjadi, bersikap sabar dan tidak mudah puas dengan hasil
yang didapat, mau mendengar dan mensikapi terhadap gagasan yang timbul
terhadap pelayanan yang berkualitas.
31
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
POKOK BAHASAN
Penerapan Etika Pelayanan Kesehatan Haji
Etika petugas kesehatan haji ini diadopsi dari etika pegawai negeri sipil.
Karena pada dasarnya seorang petugas haji adalah pegawai negara yang ditetapkan
jabatannya oleh surat keputusan menteri kesehatan sebagai pengemban tugas
negara.
1. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, Negara dan
Pemerintah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan Republik
Indonesia
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab.
4. Menyimpan rahasia jabatan
32
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
33
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
35
Modul Etika Pelayanan Kesehatan Haji
REFERENSI
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 25 tahun 2013 tentang Rekrutmen
Petugas Kesehatan Haji
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
2407/menkes/per/xii/2011 tentang pelayanan kesehatan haji
Undang-undang republik indonesia nomor 13 tahun 2008 tentang
penyelenggaraan ibadah haji
36