Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan monitoring populasi macan tutul jawa (Panthera pardus melas) tahun 2015 di Taman Nasional
Baluran akan dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2015. Lokasi monitoring akan dilaksanakan
di site monitoring yang teridentifikasi sebagai habitat penting macan tutul jawa sebagaimana tercantum
dalam peta berikut ini.

Lokasi tersebut dipilih karena merepresentasikan seluruh tipe tutupan lahan yang terdapat di Taman
Nasional Baluran, antara lain hutan lahan kering primer, hutan tanaman industri, hutan lahan kering
sekunder, semak/belukar, savana dan hutan mangrove sekunder. Dari hasil kegiatan pendataan yang
dilaksanakan oleh PEH Taman Nasional Baluran sebelumnya, site monitoring tersebut juga mewakili
seluruh tipe ekosistem yang ada di Baluran, yaitu evergreen forest, savana, wetland, mangrove, .....Total
luas site monitoring tersebut adalah 8690.95 hektar, atau sekitar 35% dari total luas kawasan Taman
Nasional Baluran.
B. Alat dan Bahan

Peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan monitoring populasi macan tutul jawa adalah sebagai
berikut:
1. Kamera trap sebanyak 70 unit
2. GPS
3. Peta topografi skala 1:25000
4. Talleysheet
5. Alat tulis
6. Eksternal Hardisk
7. Laptop

Sedangkan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan monitoring macan tutul jawa adalah sebagai
berikut:
1. Baterai Alkaline A2 sebanyak 560 buah
2. Memory Card 16GB sebanyak 70 buah

C. Metode Kegiatan:

a. Pemasangan dan Pengambilan Kamera

Monitoring populasi macan tutul jawa dilakukan dengan menggunakan sistem grid dengan luas
masing-masing grid 1 KM2. Luas 1 KM2 ini didapat berdasarkan hasil penghitungan homerange
macan tutul terkecil melalui studi homerange menggunakan GPS Collar di Kenya (± 45KM2).
Secara total, terdapat 90 grid yang akan disurvey di dalam site monitoring. Karena jumlah kamera
yang ada hanya mampu memenuhi 45 grid, maka pemasangan kamera trap dilakukan secara
bertahap dengan durasi masing-masing periode 30 hari.

Pada masing-masing grid, ditempatkan satu titik pengamatan menggunakan kamera trap.
Masing-masing titik pengamatan terdapat 2 kamera trap yang saling berhadapan dengan maksud
foto individu macan tutul jawa dapat didapat dari kedua sisi untuk kepentingan identifikasi.
Setelah 30 hari, kamera trap diambil untuk analisa data.

Informasi yang dicatat pada saat pemasangan kamera trap adalah sebagai berikut:

 Position ID (Grid RBM id)


 Camera ID (camera label)
 Habitat (forest, grassland, stream)
 UTM Easting (7 digit integer)
 UTM Northing (7 digit integer)
 Latitude (deg-min-sec)
 Longitude (deg-min-sec)
 Start Date (day/month/year)
 Start time (24 hour clock hour-min)
 Stop Date (day/month/year)
 Stop time (24 hour clock hour-min)
 Comments (broken, batteries died, etc)
 Total Trap Hours (decimal)
 Total Trap Days

b. Data Input

Data hasil kamera trap diinput menggunakan metode Camera Trap Data Processing menurut Jim
Sanderson (2011)

c. Analisa Data

Data macan tutul jawa dianalisa menggunakan Spatial Explisit Capture Recapture (SECR) untuk
mengetahui distribusi dan kepadatan, untuk kemudian digunakan untuk memperkirakan jumlah
individu macan tutul jawa di Taman Nasional Baluran.

Anda mungkin juga menyukai