Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN MEDAN LISTRIK

Nama Praktikan : Anis Sholikah (1216020032)


Nama Anggota :
 Detrian Rekaudri (1216020036)
 Nanda Firdausia (1216020005)
 Riezky Budhi Adji (1216020006)
 Shobron Jamil Zhuhri (1216020046)

Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN MEDAN LISTRIK

Nama Praktikan : Detrian Rekaudri (1216020036)


Nama Anggota :
 Anis Sholikah (1216020032)
 Nanda Firdausia (1216020005)
 Riezky Budhi Adji (1216020006)
 Shobron Jamil Zhuhri (1216020046)

Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN MEDAN LISTRIK

Nama Praktikan : Nanda Firdausia (1216020005)


Nama Anggota :
 Anis Sholikah (1216020032)
 Detrian Rekaudri (1216020036)
 Riezky Budhi Adji (1216020006)
 Shobron Jamil Zhuhri (1216020046)

Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN MEDAN LISTRIK

Nama Praktikan : Riezky Budhi Adji (1216020006)


Nama Anggota :
 Anis Sholikah (1216020032)
 Detrian Rekaudri (1216020036)
 Nanda Firdausia (1216020005)
 Shobron Jamil Zhuhri (1216020046)

Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN MEDAN LISTRIK

Nama Praktikan : Shobron Jamil Zhuhri (1216020046)


Nama Anggota :
 Anis sholikah (1216020032)
 Detrian Rekaudri (1216020036)
 Nanda Firdausia (1216020005)
 Riezky Budhi Adji (1216020006)
Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Percobaan


Laporan praktikum yang dilaksanakan di Laboratorium Teknik Konversi Energi ini berjudul
“Laporan Praktikum Pemetaan Medan Listrik”

1.2 Tujuan Percobaan


Kuat medan listrik merupakan suatu pembebanan listrik pada suatu bahan dielektrik, oleh karena
itu penentuan kuat medan listrik merupakan suatu hal yang penting didalam teknik tegangan tinggi.
Penentuan kuat medan listrik dapat dilakukan dengan cara :
1. Penentuan kuat medan secara grafis
2. Pengukuran pada suatu model dalam medan arus
3. Pengukuran medan pada tegangan tinggi
4. Perhitungan secara numeris dan analitis
Dalam praktikum berikut ini hanya akan dilakukan pengukuran pada suatu model dalam medan arus
atau disebut “Pemetaan Medan Listrik” yang dilakukan dengan mempergunakan kertas konduktip.

1.3 Rumusan Masalah


 Bagaimanakah sistem kekuatan listrik pada suatu bahan isolasi?
 Bagaimana cara menentukan medan secara grafis?
 Bagaimana pengaruh beda potensial terhadap kuat medan dan bentuk gayanya?
 Bagaimana pengaruh jarak antara beda potensial terhadap kuat medan dan bentuk gayanya?
 Bagaimana pengaruh hambatan terhadap jarak dan bentuk gayanya?
 Apakah maksud dari meniru medan listrik dengan kertas konduktip?

1.4 Dasar Teori


Pengertian energy listrik secara umum adalah kondisi dari partikel subatomic tertentu misalnya
seperti electron serta proton yang akan menyebabkan penarikan serta penolakan gaya pada
keduanya. Hal-hal mengenai kelistrikan ini biasanya tidak terlalu banyak diperhatikan. Sekitar satu
abad yang lalu hanya ada sedikit lampu listrik dan belum ada peralatan yang lainnya. Hal ini
membuktikan bahwa pada waktu itu telah dikembangkan konsep mengenai kelistrikan. Pada
percobaan ini akan dipelajari beberapa konsep mengenai kelistrikan, dengan mengamati bagaimana
bentuk pemetaan medan listrik, bagaimana hubungannya terhadap jarak dan beda potensial.
Pengertian kekuatan listrik suatu bahan isolasi ialah kuat medan listrik yang masih
diperkenankan pada keadaan tertentu, keadaan yang dimaksud adalah jenis tegangan, lamanya
pembebanan, temperature, dan bentuk electrode. Batas-batas kekuatan listrik suatu isolasi akan
tercapai bila pada suatu tempat sembarang kuat medan tembusnya dilewati.
1.4.1 Penentuan Medan Secara Grafis
Jalannya garis medan listrik ditentukan oleh arah kuat medan listrik S. Pada setiap tempat garis
ini berjalan tegak lurus pada garis ekipotensial, jadi tegak lurus pada permukaaan elektroda,
dengan asumsi ada muatan permukaan pada bidang batas dua dielektrik, maka komponen normal
dari kuat medan listrik akan berbanding terbalik dengan konstanta dielektrik bahan isolasi.
Sedangkan komponen tangensial dari kuat medan listrik pada bidang batas akan tetap.
Umumnya pada medan dua dimensi pemetaan medan secara grafis mencapai ketelitian yang
khusus. Pada cara ini mula-mula digambarkan garis-garis ekipotensial dan garis-garis medan
menurut penaksiran, kemudian gambar medan dikoreksi selangkah demi selangkah dengan
bantuan hukum-hukun Dasar Medan Elektrostatis.
Daerah disepanjang yang dibatasi garis medan yang berdekatan, terdapat fluksi pergeseran
yang besarnya sama, sebagai Q = n bi lEi,, dimana l = lebar susunan yang tegak lurus pada
bidang gambar, ε = konstanta dielektrika. Bila Δφ dianggap sebagai selisih potensial tetap antara
dua garis ekipotensial berdekatan, maka Δφ = E a dan hubung berikut akan dipenuhi:

Konstanta K dipilh sembarang. diambil b/a = 1, bila jarak dari dua garis ekipotensial ditempat
sembarang sama dengan ai, maka kuat medan dihitung dari :

Bila jumlah garis ekipotensial yang digambarkan (tanpa bidang elektroda) = m, maka tegangan
terpasang total adalah :
U = (m+1)
Bila jumlah garis medan yang digambar antara elektroda sama dengan n, maka pergeseran
fluksi total adalah :
Q = n bil Ei
Kapasitansi susunan :

C=
Cara ini dapat digunakan pada medan tiga dimensi yang memiliki rotasi simetris. Dengan
pengukuran yang analog dengan pemetaan medan didapat hubungan :

Dimana r = jarak dari unsur volume diukur dari sumbu rotasi. Penentuan medan secara grafis
pada dasarnya dapat dipermudah, jika telah diketahui beberapa harga.
1.4.2 Hubungan Analogi Antara Medan Elektrostatis Dengan Medan Arus Listrik
Pengukuran medan pada model-model memanfaatkan analogi antara medan elektrosatatis dengan
medan arus listrik. Seperti :
Medan elektrostatis Medan arus listrik

Distribusi garis medan dan ekiptensial membentuk rumus matematik yang sama dalam kedua hal dan
hanya bergantung pada geometrid an material. Di dalam hal ini pergeseran listrik D, analog dengan
kerapatan arus S dan konstanta dielektrik ε dapat disimulasi oleh konduktivitas jenis dari medan arus.
Kapasitansi susunan dapat diketahui dari tahanan Ohm R, sebagai :

Hubung analogi ini menjadi dasar bagi simulasi medan listrik dengan kertas konduktif.

1.4.3 Meniru Medan Listrik Dengan kertas Konduktif


Medan dua dimensi dapat diukur dengan sederhana dan cukup teliti dengan menggunakan kertas
konduktif, dimana konstanta dieektrik sebanding dengan jumlah lapisan kertas konduktif. Sebagai kertas
konduktif dikenal kertas grafik dengan suatu tahanan permukaan (tahanan dari dua sisi yang berhadapan /
junction) sebesar kira-kira 10 k Ohm, seperti kertas yang digunakan sebagai lapisan konduktif dari kabel
tegangan tinggi.
Permukaan elektroda disimulasi dengan lapisan cat perak konduktif, dengan pengokoh foli logam,
dengan paku atau jarum yang dihubungkan satu sama lain tang dipakukan pada selembar papan kayu atau
dengan bahan logam yang ditekan. Pada batas antara elektroda dan dielektrik, antara dua dielektrik yang
berlainan kertas konduktif itu harus dihubungkan konduktif satu sama lain dengan baik. Untuk ini cocok
digunakan jarum yang dipakukan pada papan dasar.
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Alat dan Bahan


 Kertas konduktif ukuran 10 cm x 10 cm
 buah elektroda paku
 1 buah power supply DC
 1 buah multimeter digital
 1 buah penggaris,
 Solasi secukupnya
 Cat Perak secukupnya

2.2 Prosedur Percobaan


2.2.1 Rangkaian Percobaan
Keterangan :
1. Simulasi elektroda
2. Kertas konduktif
3. Simulasi isolator / dielektrik
4. Jarum pelacak
5. Skala
Gambar 2. Rangkaian Percobaan

2.2.2 Langkah Kerja Manual


 Siapkan kertas konduktif dan dipotong dengan ukuran 10 x 10 cm
 Lalu ukur titik tengah menggunakan penggaris pada kertas konduktif
 Lalu gambar ½ lingkaran dan segitiga pada permukaan dua ujung kertas konduktif dengan
diameter lingkaran 1cm dan tinggi&lebar segitiga 1cm.
 Tandai permukaan ½ lingkaran sebagai positif (+) dan segitiga sebagai negatif (-)
 Cat permukaan luar ½ lingkaran positif dan segitiga negative menggunakan cat perak nitrat
 Setelah itu sambungkan kabel ke Galvanometer
 Setelah itu lilit tembaga kabel ke pinset yang sebelumnya sudah di hubungkan ke
Galvanometer
 Tusukan pinset pada masing masing permukaan ½ lingkaran (+) dan ½ segitiga (-)
 Letakan jarum pindai ke tiap titik di kertas konduktif
 Lalu amati angka yang terbaca pada Galvanometer serta tandai setiap titik di kertas yang
dimulai dari 90 µA sampai 10 µA
 Hubungkan tiap titik hingga membentuk garis menggunakan pensil
 Setelah semuanya terbentuk garis kemudian ukur jarak medan dari titik tengah permukaan ½
lingkaran (+)
 Catat hasil setelah pengukuran

2.2.3 Langkah Kerja Software QuickField


 Siapkan kertas untuk menggambar dengan cara klik file, lalu new problem setelah itu akan
tampil menu pada gambar dibawah ini. Pilih problem type DC Conduction dan length Unit
Centimeter
 Lalu setelah memilih menu diatas akan tampil sebuah lembaran kosong, lalu atur grid sebesar
0,2 mm
 Buat sebuah persegi dengan ukuran 10 x 10 cm
 Setelah itu buat ellips dengan ukuran 0,6 x 0,6 cm
 Buatlah sebuah setengah lingkaran dibawah persegi
 Setelah Itu blok persegi
 Lalu klik properties untuk memberi nama blok, beri nama blok dengan nama “Kertas” dengan
cara yang sama beri nama pada ½ lingkaran (+) dan ½ Segitiga (-)
 setelah memberi nama pada blok, selanjutnya memberi nama pada edge dengan cara
menandai garis terluar pada kertas, ½ lingkaran (+) ½ Segitiga (-)
 setelah itu isi nilai konduktivitas pada blok kertas, isi nilai konduktivitas 9 pada kertas lalu, isi
nilai konduktivitas masing masing 1 pada ½ lingkaran (+) dan Segitiga (-)
 Lalu setelah mengisi nilai konduktivitas, setelahnya isi nilai tegangan pada kertas, ½ lingkaran
(+) dan ½ Segitiga (-). Untuk Kertas Uo = 0, Untuk ½ lingkaran Uo = 100, dan Segitiga
Uo = 0
 Setelah itu Blok semua gambar dan klik Problem > Solve Problem.
BAB III
DATA PERCOBAAN

3.1 Data Percobaan

Gambar 3. Hasil pemetaan pada kertas konduktif

Data pengukuran yang didapatkan dari Praktikum Pemetaan Medan Listrik sebagai berikut:
 Dari Lingkaran (+) ke Segitiga (-)

NO. V (VOLT) I r (Meter) E (V/m) R (Ω)


(µA)
1. 1 10 0.003 333,3 0,1
2. 2 20 0.01 200 0,1
3. 3 30 0.02 150 0,1
4. 4 40 0.032 125 0,1
5. 5 50 0.044 113,6 0,1
6. 6 60 0.055 109,1 0,1
7. 7 70 0.067 104,5 0,1
8. 8 80 0.075 106,6 0,1
9. 9 90 0.08 112,5 0,1
Perbandingan Tegangan terhadap Jarak
10
9
8
7
Tegangan (V)

6
5
4 V (VOLT)
3
2
1
0
0.003 0.01 0.02 0.032 0.044 0.055 0.067 0.075 0.08
Jarak (m)

Perbandingan Arus terhadap Jarak


100
90
80
70
60
Arus (µA)

50
40 I (µA)
30
20
10
0
0.003 0.01 0.02 0.032 0.044 0.055 0.067 0.075 0.08
Jarak (m)
Perbandingan Medan terhadap Jarak
350

300

250
Medan (V/m)

200

150
E (V/m)

100

50

0
0.003 0.01 0.02 0.032 0.044 0.055 0.067 0.075 0.08
Jarak (m)

Perbandingan Hambatan terhadap Jarak


0.12

0.1

0.08
Hambatan (Ω)

0.06
R (Ω)
0.04

0.02

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak (m)
 Dari Segitiga (-) ke Lingkaran (+)

NO. V (VOLT) I r (Meter) E ( V/m) R (Ω)


(µA)
1. 1 10 0.002 500 0,1
2. 2 20 0.007 285.71 0,1
3. 3 30 0.015 200 0,1
4. 4 40 0.022 181.81 0,1
5. 5 50 0.038 131.57 0,1
6. 6 60 0.05 120 0,1
7. 7 70 0.062 112.9 0,1
8. 8 80 0.072 111.11 0,1
9. 9 90 0.079 113.92 0,1

Perbandingan Tegangan terhadap Jarak


10
9
8
7
Tegangan (V)

6
5
4 V (VOLT)
3
2
1
0
0.002 0.007 0.015 0.022 0.038 0.05 0.062 0.072 0.079
Jarak (m)
Perbandingan Arus terhadap Jarak
100
90
80
70
60
Arus (µA)

50
40 I (µA)
30
20
10
0
0.002 0.007 0.015 0.022 0.038 0.05 0.062 0.072 0.079
Jarak (m)

Perbandingan Medan terhadap Jarak


600

500

400
Medan (V/m)

300
E ( V/m)
200

100

0
0.002 0.007 0.015 0.022 0.038 0.05 0.062 0.072 0.079
Jarak (m)
Perbandingan Hambatan terhadap Jarak
0.12

0.1

0.08
Hambatan (Ω)

0.06
R (Ω)
0.04

0.02

0
0.002 0.007 0.015 0.022 0.038 0.05 0.062 0.072 0.079
Jarak (m)

 Gambar pemetaan dari software Quick Field


 Data percobaan dari software Quick Field

Grafik Voltage terhadap Jarak

Grafik Medan Listrik terhadap Jarak


3.2 Analisa Data
aaaaaaaaa
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan dapat dilihat bahwa semakin besar tegangan maka
semakin besar juga kuat medannya dan itu berlaku sebaliknya.
2. Bidang pemetaan pada kertas konduktip tiap kelompok mempengaruhi garis vector pada kertas
konduktip tiap kelompok hal itu dapat dilihat dari garis vector pada kertas konduktip setiap
kelompok yang berbeda bentuknya.
3. Untuk Kelompok kami awal mula menggunakan bidang Segitiga (+) dengan ½ lingkaran (-)
namun karena terjadi kesalahan saat pemberian cat perak maka yang terbentuk adalah ½
lingkaran yang sama antar bidang. Sehingga perbandingan anatara ½ lingkaran ini hampir sama
garis vector medan pemetaannya.

4.2 Saran
1. Penggunaan alat pemetaan diharapkan dengan baik dengan benar tanpa ada kesalahan
contohnya penggunaan cat perak yang bisa mempengaruhi bentuk bidang pemetaan.
2. Jangan menghapus garis vector medan pada kertas konduktip karena akan mempengaruhi garis
vector berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai