Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018
Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018
Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018
Kelompok 2 (4E)
Tanggal Praktikum : 24 Mei 2018
Konstanta K dipilh sembarang. diambil b/a = 1, bila jarak dari dua garis ekipotensial ditempat
sembarang sama dengan ai, maka kuat medan dihitung dari :
Bila jumlah garis ekipotensial yang digambarkan (tanpa bidang elektroda) = m, maka tegangan
terpasang total adalah :
U = (m+1)
Bila jumlah garis medan yang digambar antara elektroda sama dengan n, maka pergeseran
fluksi total adalah :
Q = n bil Ei
Kapasitansi susunan :
C=
Cara ini dapat digunakan pada medan tiga dimensi yang memiliki rotasi simetris. Dengan
pengukuran yang analog dengan pemetaan medan didapat hubungan :
Dimana r = jarak dari unsur volume diukur dari sumbu rotasi. Penentuan medan secara grafis
pada dasarnya dapat dipermudah, jika telah diketahui beberapa harga.
1.4.2 Hubungan Analogi Antara Medan Elektrostatis Dengan Medan Arus Listrik
Pengukuran medan pada model-model memanfaatkan analogi antara medan elektrosatatis dengan
medan arus listrik. Seperti :
Medan elektrostatis Medan arus listrik
Distribusi garis medan dan ekiptensial membentuk rumus matematik yang sama dalam kedua hal dan
hanya bergantung pada geometrid an material. Di dalam hal ini pergeseran listrik D, analog dengan
kerapatan arus S dan konstanta dielektrik ε dapat disimulasi oleh konduktivitas jenis dari medan arus.
Kapasitansi susunan dapat diketahui dari tahanan Ohm R, sebagai :
Hubung analogi ini menjadi dasar bagi simulasi medan listrik dengan kertas konduktif.
Data pengukuran yang didapatkan dari Praktikum Pemetaan Medan Listrik sebagai berikut:
Dari Lingkaran (+) ke Segitiga (-)
6
5
4 V (VOLT)
3
2
1
0
0.003 0.01 0.02 0.032 0.044 0.055 0.067 0.075 0.08
Jarak (m)
50
40 I (µA)
30
20
10
0
0.003 0.01 0.02 0.032 0.044 0.055 0.067 0.075 0.08
Jarak (m)
Perbandingan Medan terhadap Jarak
350
300
250
Medan (V/m)
200
150
E (V/m)
100
50
0
0.003 0.01 0.02 0.032 0.044 0.055 0.067 0.075 0.08
Jarak (m)
0.1
0.08
Hambatan (Ω)
0.06
R (Ω)
0.04
0.02
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jarak (m)
Dari Segitiga (-) ke Lingkaran (+)
6
5
4 V (VOLT)
3
2
1
0
0.002 0.007 0.015 0.022 0.038 0.05 0.062 0.072 0.079
Jarak (m)
Perbandingan Arus terhadap Jarak
100
90
80
70
60
Arus (µA)
50
40 I (µA)
30
20
10
0
0.002 0.007 0.015 0.022 0.038 0.05 0.062 0.072 0.079
Jarak (m)
500
400
Medan (V/m)
300
E ( V/m)
200
100
0
0.002 0.007 0.015 0.022 0.038 0.05 0.062 0.072 0.079
Jarak (m)
Perbandingan Hambatan terhadap Jarak
0.12
0.1
0.08
Hambatan (Ω)
0.06
R (Ω)
0.04
0.02
0
0.002 0.007 0.015 0.022 0.038 0.05 0.062 0.072 0.079
Jarak (m)
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan dapat dilihat bahwa semakin besar tegangan maka
semakin besar juga kuat medannya dan itu berlaku sebaliknya.
2. Bidang pemetaan pada kertas konduktip tiap kelompok mempengaruhi garis vector pada kertas
konduktip tiap kelompok hal itu dapat dilihat dari garis vector pada kertas konduktip setiap
kelompok yang berbeda bentuknya.
3. Untuk Kelompok kami awal mula menggunakan bidang Segitiga (+) dengan ½ lingkaran (-)
namun karena terjadi kesalahan saat pemberian cat perak maka yang terbentuk adalah ½
lingkaran yang sama antar bidang. Sehingga perbandingan anatara ½ lingkaran ini hampir sama
garis vector medan pemetaannya.
4.2 Saran
1. Penggunaan alat pemetaan diharapkan dengan baik dengan benar tanpa ada kesalahan
contohnya penggunaan cat perak yang bisa mempengaruhi bentuk bidang pemetaan.
2. Jangan menghapus garis vector medan pada kertas konduktip karena akan mempengaruhi garis
vector berikutnya.