Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS

Mioma Servikal
Ervan Surya,1 Musrah Muzakkar2
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta
1

2
SMF Obstetri dan Ginekologi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Mioma servikal merupakan neoplasma ginekologi yang jarang, dijumpai hanya sekitar 0,4% dari seluruh mioma. Manifestasi klinis mioma servikal
tidak terlalu berbeda dengan mioma lainnya. Penatalaksanaan dapat konservatif ataupun operatif. Tindakan operatif dilakukan bila terapi
medikamentosa tidak dapat mengatasi keluhan. Prosedur operatif dapat berupa histerektomi, miomektomi, atau miolisis.

Kata kunci: Histerektomi, mioma servikal, mioma uteri

ABSTRACT
Cervical myoma is a rare gynecologic neoplasms, the incidence is only about 0.4% of all myomas. The clinical manifestations of cervical uterine
myoma are not different from other myomas. The management may be conservative to treat the symptoms, or surgical. Surgical procedure is
performed if medicamentosa treatment fails to manage the symptoms. Surgical procedures include hysterectomy, myomectomy, or myolysis.
Ervan Surya, Musrah Muzakkar. Cervical Myoma: case report

Keywords: Cervical myoma, hysterectomy, uterine myoma

PENDAHULUAN uteri tersusun atas otot polos, jaringan ikat adalah mioma yang tumbuh di lapisan
Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos fibrosa, dan banyak pembuluh darah.2,3 tengah dinding uterus. Sedangkan mioma
uterus yang terdiri dari sel-sel jaringan submukosa adalah mioma yang tumbuh
otot polos, jaringan pengikat fibroid, dan Faktor risiko pertumbuhan mioma uteri di lapisan endometrium dan tumbuh ke
kolagen.1 Mioma uteri yang disebut juga adalah kadar hormon estrogen karena arah kavum uteri. Bila mioma tumbuh dan
dengan leiomioma uteri atau fibromioma mioma uteri kaya akan reseptor estrogen.2 bertangkai, maka dapat keluar masuk ke
uteri, merupakan neoplasma jinak yang Hal ini menyebabkan insidens mioma uteri dalam vagina disebut mioma geburt.1-3 Mioma
paling umum dan sering dialami oleh wanita. meningkat pada usia subur dan pada kondisi yang tumbuh di serviks hanya sekitar 0,4%.
Insidens mioma uteri adalah sebesar 20-25% kadar estrogen meningkat seperti pada wanita Mioma sangat jarang di ovarium, tuba falopi,
wanita usia subur, bervariasi berdasarkan dengan indeks massa tubuh (IMT) melebihi vagina, dan vulva.2,3
usia dan ras. Sekitar 10% mioma uteri masih normal, polycystic ovarian syndrome (PCOS),
tumbuh setelah menopause.1,2 dan wanita dengan terapi sulih hormon. Diagnosis mioma uteri sering didapatkan
Efek progesteron pada mioma uteri masih pada pemeriksaan panggul berupa
Gejala klinis neoplasma ini bervariasi belum jelas, bervariasi antara efek inhibisi dan pembesaran uterus dan atau permukaan
berdasarkan besar, jumlah, dan letaknya; stimulasi.2 ireguler. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
yang paling sering adalah menoragia mendapatkan variasi hipo- hingga hiperekoik
(jumlah perdarahan >80 mL). Gejala lain Mioma uteri diklasifikasikan berdasarkan letak berdasarkan rasio otot polos dan jaringan ikat.
berupa pembesaran abdomen progresif pertumbuhannya pada lapisan uterus, yaitu Color flow Doppler dapat membedakan mioma
sehingga dirasa penuh dan tekanan di perut mioma subserosa, mioma intramural, dan dengan massa pelvis lain dengan adanya pola
bawah. Mioma uteri yang besar juga dapat mioma submukosa. Mioma subserosa terletak vaskular yang meningkat.5 Histerosalpingografi
menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis di lapisan serosa uterus. Pertumbuhannya (HSG) juga dapat menunjukkan kelainan
akibat tekanan pada ureter. Kadang-kadang ke arah luar uterus. Bila mioma uteri hanya lapisan endometrium. Magnetic resonance
juga menyebabkan infertilitas.1,3,4 dihubungkan oleh tangkai ke uterus, disebut imaging (MRI) dapat dilakukan jika pencitraan
mioma bertangkai. Mioma uteri subserosa lain sulit, dapat menilai secara akurat ukuran,
Secara patologi, mioma uteri berbentuk bulat, yang melekat pada struktur pelvis lain dan jumlah, dan lokasi mioma. 3,6,7
putih mutiara, licin, dan kenyal. Mioma uteri mendapat vaskularisasi dari struktur yang
tidak menyatu pada lapisan miometrium dilekatinya disebut mioma parasitik. Jika Tatalaksana mioma dapat konservatif atau
melainkan dilapisi jaringan ikat tipis di berada pada ligamentum latum disebut operatif, konservatif untuk mengobati
permukaan luarnya. Secara histologi, mioma mioma intraligamen. Mioma intramural gejala. Cara operatif digunakan bila terapi

Alamat Korespondensi email: ervansurya21@yahoo.com

118 CDK-249/ vol. 44 no. 2 th. 2017


LAPORAN KASUS

medikamentosa tidak dapat mengatasi metode kontrasepsi suntikan KB 3 bulanan. gambaran pusaran air. Adneksa tidak terdapat
keluhan, dapat berupa histerektomi, kelainan.
miomektomi, atau miolisis.8,9 Pemeriksaan Fisik
Saat masuk pasien tampak sakit sedang, Diagnosis dan Tatalaksana
kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, Diagnosis adalah mioma uteri. Pada hari
nadi 99x/menit, suhu 36,7°C, pernapasan ketiga dilakukan laparotomi miomektomi
20x/menit. Pemeriksaan fisik toraks dalam dengan teknik TAH-SOD (total abdominal
batas normal. Abdomen terlihat membesar, hysterectomy – salpingo-oophorectomy dextra),
simetris, teraba massa 3 jari di atas umbilikus didapatkan servikal mioma ukuran 15 × 15 ×
(tinggi fundus uteri 25 cm), terfiksasi, batas 20 cm. Jaringan dikirim untuk pemeriksaan
tegas, tanpa undulasi, nyeri tekan, perkusi patologi anatomi.
pekak. Pada pemeriksaan dalam, teraba massa
padat diameter sekitar 8-9 cm sejajar Hodge III. Pasien menjalani perawatan selama 6 hari.
Vulva, adneksa, dan parametrium dalam batas
normal. Terdapat fluor bening yang berbau, DISKUSI
fluksus tidak ada. Pasien wanita P1A1 usia 37 tahun didiagnosis
Gambar 1. Klasifikasi mioma uteri berdasarkan letak awal mioma uteri berdasarkan anamnesis,
pertumbuhannya.1 Pemeriksaan Penunjang pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan laboratorium darah mendapati Diagnosis postoperasi adalah mioma servikal,
Indikasi histerektomi menurut American anemia mikrositik hipokrom dan peningkatan didukung oleh hasil pemeriksaan patologi
College of Obstetricians and Gynecologist LED (35 mm/jam) tanpa leukositosis. Pada USG anatomi. Benjolan di perut bagian bawah
(ACOG) adalah salah satu dari kriteria berikut:1,2 ginekologi transabdominal didapatkan uterus relatif lama, disertai nyeri, berat, dan rasa
1. Mioma asimptomatik yang dapat teraba membesar setinggi umbilikus, antefleksi, penuh, disertai sering BAK menandakan
dari dinding perut dan dikeluhkan oleh kavum uteri kempis, terdapat 2 massa ukuran kemungkinan mioma uteri berukuran besar
pasien. 85,8 × 93,8 × 99,4 mm dan 73,6 × 64,3 × 73,2 sehingga menekan saluran kemih. Perdarahan
2. Perdarahan uterus berlebihan, yang mm, berbatas tegas, tepi rata, membulat, haid relatif melebihi normal menyebabkan
ditandai/diikuti oleh: noduler, echo heterogen rendah, terdapat anemia mikrositik hipokrom.
„„ Perdarahan banyak dan bergumpal
atau berulang selama >8 hari.
„„ Anemia akibat kehilangan darah akut
atau kronis.
3. Rasa tidak nyaman di pelvis yang:
„„ akut dan hebat,
„„ rasa tertekan pada perut bagian
bawah atau pinggang, atau
„„ penekanan vesika urinaria yang
meningkatkan frekuensi miksi bukan
disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

LAPORAN KASUS
Seorang wanita, P1A1, usia 37 tahun, dengan
perut makin membesar sejak 3 tahun disertai
rasa nyeri dan berat di perut bagian bawah.
Pasien juga mengeluh rasa penuh di perut, Gambar 2 dan 3. Mioma uterus setelah tindakan operasi.
sering BAK tanpa nyeri, BAB tidak ada keluhan.
Terdapat keputihan yang banyak, bening, Tabel 1. Indikasi pengobatan medikamentosa pada mioma uteri.1
berbau amis disertai gatal. Haid teratur sekitar
Terapi NSAIDs COCs DMPA LNG-IUS GnRH Agonist
5 hari dengan siklus haid 30 hari sejumlah
Gejala
sekitar 4 pembalut setiap hari. Pasien sering Dismenorea + + + + +
merasa nyeri setiap hari pertama haid. Tidak Menoragia + + + + +
ada keluhan saat koitus. Dispareunia – – – – +
Tekanan pelvis – – – – +
Pasien menarche pada usia 12 tahun dan Infertilitas – – – – +
menikah pada usia 19 tahun. Anak pertama
NSAIDs = nonsteroidal antiinflamatory drugs; COCs = combination oral contraceptive pills; DMPA = depot
berusia 18 tahun. Pasien abortus 1 kali 3 tahun medroxyprogesterone acetate; GnRH = gonadotropin-releasing hormone; LNG-IUS = levonorgestrel-releasing
yang lalu. Setelah abortus, pasien memilih intrauterine system

CDK-249/ vol. 44 no. 2 th. 2017 119


LAPORAN KASUS

Pemeriksaan abdomen menunjukkan massa Pada operasi didapatkan korpus uteri dalam infertilitas karena gangguan pada kavum uteri
padat relatif besar, 3 jari di atas umbilikus batas normal. Mioma ditemukan di bagian ataupun oklusi tuba, nyeri, dan penekanan
(tinggi fundus uteri 25 cm), terfiksasi, batas serviks uteri sehingga diputuskan tindakan yang sangat mengganggu, gangguan
tegas, tanpa undulasi, nyeri tekan, dan TAH-SOD (total abdominal hysterectomy - berkemih, ataupun obstruksi traktus urinarius
perkusi pekak. Pada pemeriksaan dalam, salpingo-oophorectomy dextra); didapatkan serta anemia akibat perdarahan.1,2
massa menyatu dengan uterus, mengisi mioma servikal dengan ukuran 15 × 15 x 20
kavum Douglasi dengan konsistensi padat cm. SIMPULAN
dan permukaan rata. Pada pemeriksaan USG Mioma servikal adalah salah satu jenis mioma
transabdominal didapatkan kesan uterus Indikasi terapi bedah untuk mioma uteri yang jarang. Gejala mioma sulit dibedakan
miomatosus berupa 2 massa besar. Magnetic menurut American College of Obstetricians dari mioma jenis lain, sehingga diagnosis
resonance imaging (MRI) membutuhkan biaya and Gynecologist (ACOG) adalah perdarahan pasti membutuhkan pemeriksaan lanjutan.
lebih besar dan memerlukan waktu lebih uterus yang tidak responsif terhadap terapi Tatalaksana tidak berbeda dari jenis mioma
lama, tetapi tidak memberikan informasi yang konservatif, sangkaan adanya keganasan, lain, yaitu pembedahan.
lebih penting dibandingkan USG. pertumbuhan mioma pada masa menopause,

Daftar Pustaka:
1. Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2nd ed. China: McGraw-Hill; 2012. p. 247-59.
2. Edmonds DK. Dewhurst’s texbook of obstetrics & gynaecology. 7th ed. Massachusetts: Blacwell; 2007. p. 638-44.
3. Parker WH. Etiology, symtomatology, and diagnosis of uterine myomas. Internat J Fertil Steril. 2007;87:726-36.
4. Bukulmez O, Dooky KJ. Clinical features of myomas. Obstet Gynecol Clin North Am. 2006;33:69-84.
5. Qidwai GI, Caughey AB, Jacoby AF. Obstetric outcomes in women with sonographycally identified uterine leiomyomata. Obstet Gynecol. 2006;107:376-82.
6. Choi YJ, Chang JA, Kim YA, Chang SH, Chun KC, Koh JW. Innervation in women with uterine myoma and adenomyosis. Obstet Gynecol Sci. 2015;58(2):150-6.
7. Kurjak A, Chervenak FA. Textbook of ultrasound in obstetrics & gynecology. New Delhi: Jaypee; 2010. p. 736-8.
8. Wallach EE, Einsberg E. Hysterectomy. Baltimore: The John Hopkins University Press; 2014. p. 47-9.
9. Zhang X, Lu B, Huang X, Xu H, Zhou C, Lin J. Innervation of endometrium and myometrium in women with painful adenomyosis and uterine fibroids. Fertil Steril.
2010;94:730-7.

120 CDK-249/ vol. 44 no. 2 th. 2017

Anda mungkin juga menyukai