Anda di halaman 1dari 8

2.

Rumus Hukum Kirchoff 2


Secara sistematis Hukum Kirchoff dirumuskan sebagai berikut:

V = 0 atau ε + I R + 0 atau ΣE +ΣIR = 0


Keterangan:

 ΣE : jumlah aljabar “ggl sumber arus” (V)


 ΣIR: Jumlah penurunan tegangan (V)
 I: Arus listrik (A)
 R: Hambatan (Ω) atau (ohm)
Jika digambarkan menjadi sebuah arus rangkaian maka akan menghasilkan
rangkaian sebagai berikut:

Loop I : E1 + R1 – R2 = 0
Loop II : E2 – R3 – R2 = 0

Dengan menggunakan rumus di atas, Anda dapat menggunakan Hukum


Kirchoff 2 seperti dibawah ini.

 Langkah menggunakan Hukum Kirchoff 2

- Menentukan arah loop terlebih dahulu. Jika dalam satu rangkaian


terdapat beberapa ggl, maka dipakai ggl yang paling besar tegangannya
sebagai tempat pertama kali arus keluar dari terminal positif.
- Mengikuti perjanjian sebagai berikut :
* Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop dan bertanda
negatif jika berlawanan aah dengan arah loop, setelah arah loop ditentukan
terlebih dahulu.
** Nilai ggl ε positif, jika pada saat mengikuti arah loop, kutub positif
sumber tegangan dijumpai terlebih dahulu daripada kutub negatif. Namun
jika dijumpai kutub negatif dulu daripada kutub positif, maka ggl ε
bernilai negatif.

Rangkaian Dengan Satu Loop

dalam rangkaian dengan satu loop, kuat arus yang mengalir adalah sama
yaitu sebesar I. Jika rangkaian di atas Anda buat loop a-b-c-d maka sesuai
hukum kirchoff II berlaku persamaan
Σε + ΣI. R = 0
(ε1 – ε2) + I (R4 + r2 + R3 + r1) = 0

Jika Anda menjumpai sebuah rangkaian arus tertutup dengan loop tunggal
atau satu loop, maka Anda bisa menganalisisnya dengan menggunakan
Hukum Kirchoff 2. Berikut ini langkah-langkah untuk menganalisis
rangkaian tersebut.

1. Yang perlu Anda lakukan pertama kali ialah memilih arah dari loop.
Untuk mendapatkan suatu analisis yang mudah maka pilihlah loop
yang memiliki arah arus searah. Pastikan arah tersebut bersumber
dari suatu tegangan yang lebih besar dan menghindar dari arus kecil.
Arah harus Anda tuju ialah dari kutub positif ke negatif.
2. ketika arus melewati hambatan atau resistor (R) terjadi penurunan
potensial sehingga V = IR bertanda negatif.
3. jika arus bergerak dari potensial rendah ke tinggi (– ke +) maka maka
sumber ggl (E) tersebut bertanda positif karena terjadi pengisian
energi pada sumber ggl. Jika arus bergerak dari potensial tinggi ke
rendah (+ ke -) maka sumber ggl (E) tersebut bertanda negatif karena
terjadi pengosongan energi pada sumber ggl

Contoh soal :

Perhatikan gambar rangkaian di atas! Besar kuat arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut adalah…
Jawab :
Soal ini berkaitan dengan hokum II Kirchhoff.
Langkah-langkah dan cara menyelesaikan soal ini :
1. pilih arah arus sesuka hati anda. Anda bisa memilih arus berlawanan atau
searah dengan arah putaran jarum jam.
2. ketika arus melewati hambatan atau resistor (R) terjadi penurunan
potensial sehingga V = IR bertanda negatif.
3. jika arus bergerak dari potensial rendah ke tinggi (– ke +) maka maka
sumber ggl (E) tersebut bertanda positif karena terjadi pengisian energi
pada sumber ggl. Jika arus bergerak dari potensial tinggi ke rendah (+ ke
-) maka sumber ggl (E) tersebut bertanda negatif karena terjadi
pengosongan energi pada sumber ggl

Pada penyelesaian soal ini, arah arus dipilih searah dengan arah putaran
jarum jam.
-20 – 5I -5I – 12 – 10I = 0
-32 – 20I = 0
-32 = 20I
I = -32 / 20
I = -1,6 Ampere
Karena kuat arus listrik bertanda negatif maka arah arus listrik sebenarnya
berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Arah arus listrik tidak sesuai
dengan perkiraan awal yakni searah dengan arah putaran jarum jam.
Pada penyelesaian soal ini, arah arus dipilih searah dengan arah putaran
jarum jam.

Rangkaian dengan Dua Loop atau Lebih


Pada rangkaian dengan dua loop atau lebih secara prinsip dapat
dipecahkan seperti pada rangkaian satu loop, hanya perlu di perhatikan
kuat arus pada setiap percabangannya.
Berikut langkah-langkah yang bisa ditempuh:
- Tentukan kuat arus (simbol dan arahnya) pada setiap percabangan yang
dianggap perlu
- Sederhanakanlah susunan seri-pararel resisteor jika memungkinkan.
- Tentaukan arah masing-masing loop
- Tulislah persamaan setiap loop dengan menggunakan hukum II Kirchoff.
- Tulislah persamaan arus untuk tiap titik percabangan dengan
menggunakan hukum Kirchoff.

Loop I
-ε1 + I(r1+R1) + I1(R2) = 0 (ada dua arus pada loop I)
Loop II
-ε2 +I1.R2 + I2 (r3 + R2) = 0 (ada dua arus pada loop 2)

Contoh Soal
Perhatikan rangkaian majemuk berikut ini!
Tentukan kuat arus yang mengalir dalam hambatan di 1Ω, 2,5Ω dan 6Ω
serta tentukan juga besarnya beda potensial antara titik A dan B.
Jawab:
Ini merupakan contoh soal yang penyelesaiannya menggunakan konsep
Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff. Misalkan untuk loop I
(pertama) kita arahkan sesuai dengan arah putaran jarum jam sedangkan
untuk loop II (kedua) kita arahkan berlawanan dengan arah putaran jarum
jam.

Berdasarkan hukum I Kirchhoff maka diperoleh,


I1 + I3 = I2 => I1 = I2 - I3 . . . . . (1)
Berdasarkan hukum II Kirchhoff, untuk loop I maka diperoleh:
Ʃε + ƩIR = 0
-4 + (0,5+1+0,5)I1 + 6I2 = 0
-4 + 2I1 + 6I2 = 0
I1 + 3I2 = 2 . . . . . (2)
Berdasarkan hukum II Kirchhoff, untuk loop II maka diperoleh:
Ʃε + ƩIR = 0
-2 + (2,5 +0,5)I3 + 6I2 = 0
-2 + 3I3 + 6I2 = 0
3I3 + 6I2 = 2 . . . . . . (3)
Dengan mensubstitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) maka akan
diperoleh:
I1 + 3I2 = 2
- I3 + 4I2 = 2
I3 = 4I2 – 2 . . . . (4)
Kemudian substitusikan persamaan (4) ke persamaan (3) maka diperoleh:
3I3 + 6I2 = 2
3(4I2 – 2) + 6I2 = 2
12I2 – 6 + 6I2 = 2
18I2 = 8
I2 = 8/18
I2 = 4/9A
Dari persamaan (4) akan diperoleh:
I3 = 4I2 – 2
I3 = 4(4/9) – 2
I3 = 16/9 – 2
I3 = 16/9 – 18/9
I3 = – 2/9A
Dari persamaan (1) akan diperoleh:
I1 = I2 - I3
I1 = 4/9A – (– 2/9A)
I1 = 6/9A
Jadi, besarnya kuat arus yang mengalir dalam hambatan 1Ω adalah 6/9A,
yang mengalir di dalam hambatan 2,5Ω adalah 4/9A, dan yang mengalir
dihambatan 6Ω adalah sebesar 2/9A (tanda negatif menunjukan bahwa arah
arus berlawanan arah dengan arah loop)
Besarnya tegangan yang mengalir di AB (VAB), yakni:
VAB =Ʃε + ƩIR
VAB =-4V+I1(0,5+1)Ω
VAB =-4V+(6/9A)(1,5Ω)
VAB =-4V+1V
VAB =-3Volt

Contoh soal :

Perhatikan gambar di atas, resistor-resistor yang ada memiliki hambatan


sebesar R1 = 25 Ohm, R2 = 45 Ohm, R3 = 150 Ohm, R4 = 78 ohm, R5 = 18
ohm, R 6 = 55 ohm. Arus yang mengalir melalui R 1 adalah I1 = 0.98
Ampere.
a. Berapa hambatan total rangkaian?
b. Berapa besar arus yang mengalir pada tiap resistor?
c. Berapa GGL baterai? (Anggap hambatan dalamnya nol.)
Jawab
a. Hambatan total rangkaian :
R1 dan R2 itu paralel
Rp1 = R1.R2 /(R1 + R2)
Rp1 = 25. 45 / (25 + 45)
Rp1 = 1125 / 70
Rp1 = 16.071429 ohm
R3 dengan R4 paralel
Rp2 = R3.R4 /(R3 + R4)
Rp2 = 150. 78 / (150 + 78)
Rp2 = 11700 / 228
Rp2 = 51.315789 ohm
R5 dengan R6 paralel
Rp3 = R5.R6 /(R5 + R6)
Rp3 = 18. 55 / (18 + 55)
Rp3 = 990 / 73
Rp3 = 13.561644 ohm
Rangkaian sekarang menjadi seri, maka
Rt = Rp1 + Rp2 + Rp3
Rt = 16.071429 + 51.315789 + 13.561644
Rt = 80.948862 ohm
b. Besar arus yang mengalir pada tiap-tiap resistor
I = 0.98 Ampere, R1 = 25 ohm, maka tegangannya
V = I.R1 = 0.98 x 25 = 24.5 volt
R2 paralel dengan R1, maka tegangannya sama.
I2 = V/ R2 = 24.5 / 45 =0.54444444 Ampere
Total arus yang mengalir pada pasangan ini adalah 0.98 + 0.544444
= 1.5244444 Ampere
Nilai ini sama saja dengan mencari lewat rumus I = V/Rp1 = 24.5 /
16.071429 = 1.524444.
Dengan memakai I tersebut, kita bisa menemukan V tiap pasangan lainnya
Pasangan R3 dan R4, V = I. Rp2 = 1.5244444 x 51.315789 = 78.228067 volt
I3 di R3 berarti I3 = V/R3 = 78.228067 / 150 = 0.5215204 Ampere
I4Arus di R4 tinggal di kurangi saja dari arus total, I4 = I – I3 = 1.5244444 –
0.5215204 = 1.002924
Pasangan R5 dan R6. V = I.Rp3 = 1.5244444 x 13.561644 = 20.673972 volt
I5 di R5 = V/ R5 = 20.673972 / 18 = 1.148554 Ampere
I6 di R6 = I – I5 = 1.5244444 – 1.148554 = 0.3758904 Ampere
c. GGl baterai
Untuk mencari GGL tinggal jumlahkan semua tegangan = 24.5 + 78.228067
+ 20.673972 = 123.40204 Volt

Anda mungkin juga menyukai