Wong JJ Obat-Obatan Yang Digunakan Dalam Klinik Kedokteran Gigi Ilmu Bedah Mulut
Wong JJ Obat-Obatan Yang Digunakan Dalam Klinik Kedokteran Gigi Ilmu Bedah Mulut
Dari obat-obatan yang disebut diatas, yang paling sering digunakan pada klinik
kedokteran gigi bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial adalah golongan antibiotik
dan anestesi lokal.
I. Antibiotik
Amoxicillin dan Penicillin adalah antibiotik paling umum yang tersedia di pasaran.
Kedua jenis antibiotik digolongkan dibawah keluarga antibiotik yang dinamakan
Penicillin Family. Antibiotik dari golongan ini berasal dari fungus Penicillium.
Contoh lain yang terdapat dari golongan ini adalah Ampicillin dan Nafcillin.
Obat-obatan dari golongan ini berfungsi hampir sama untuk menangani infeksi, tetapi
digunakan untuk bakteri yang berbeda, dan mengandungi efek samping yang berbeda.
Dosis Amoxicillin
Dokter yang akan menentukan dosis dan lama konsumsi amoxicillin berdasarkan
infeksi yang terjadi, tingkat keparahannya, dan respons tubuh. Umumnya dosis
amoxicillin per hari berkisar antara 500-1500 mg untuk 7-14 hari.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami ruam, pembengkakan pada wajah atau
mulut, atau kesulitan bernapas. Ini mungkin pertanda Anda alergi terhadap antibiotik
jenis ini. Segera hentikan penggunaan amoxicillin dan pergilah ke rumah sakit
terdekat
Penggunaan Umum Amoksisilin Pada Kedokteran Gigi
Daftar penyakit kedokteran gigi yang disebabkan bakteri dan dapat disembuhkan
dengan bantuan amoksisilin adalah sebagai berikut:
1. Antibiotik ini sangat umum digunakan untuk mengobati infeksi sinus. Amoksisilin
bisa diambil secara oral, secara intravena, atau dapat pula digunakan sebagai semprot
hidung.
2. Infeksi bakteri yang terjadi setelah operasi dapat dicegah dengan amoksisilin.
Amoksisilin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tablet kunyah, dan tetes untuk
suspensi oral.
Antibiotik ini cocok digunakan oleh semua kelompok umur dan merupakan salah satu
obat yang paling sering diresepkan.
Amoksisilin harus dihabiskan sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter.
Pengobatan infeksi bakteri harus dilakukan secara tuntas.
a. Articaine
Gambar 2. Articaine
Secara farmakologi, artikain merupakan derivat dari tiopen, sehingga
membuatnya berbeda dengan anestesi lokal golongan amida lainnya. Derivat tiopen
ini dapat meningkatkan kelarutan lemak. Hal lain yang membedakan artikain dengan
anestesi okal goongan amida lainnya yaitu ikatan ester tabahan. Ikatan ester tambahan
ini memungkinkan artikain dapat dihidrolisis oleh plasta esterase sama seperti enzim
pada hepar sehingga 90-95% artikain dimetabolisme dalam darah dan sisanya 5-10%
dimetabolisme di hepar. Obat-obatan yang dimetabolisme dalam hepar dapat
meningkatkan resiko toksisitas sistemik. Struktur kimia dari artikain terdiri dari cincin
tiopen sebagai pengganti dari cincin benzene yang ditemukan pada amida. Cincin
tiopen ini dianggap memberikan kemampuan difusi molekul yang lebih baik jika
dibandingkan dengan lidokain dan anastetikum amida lainnya.
Artikain dengan konsentrasi 4% yang dikombinasikan dengan epinefrin
1:100.000 telah digunakan di Amerika pada tahun 2000. Efektifitas artikain sepertiga
hampir sama dengan lidokain dan mepivakain.Hal ini menunjukkan artikain memiliki
durasi kerja yang sedang yaitu sekitar 60-75 menit untuk anastesi pulpa dan3-6 ja
untuk anestesi jaringan lunak.
b. Lidokain
Gambar 3. Lidokain
Lidokain, derivat dari xylidine merupakan anestesi lokal golongan amida pertama
yang cocok digunakandala anestesi blok dalambidangkedokterangigi.Oleh karena itu,
lidokainmenjadi anestesi lokal yangpalingbanyak digunakan dan dijadikan standar
perbandingan untuk semua jenis anestesi lokal. Lidokain mempunyai potensi
menyebabkan vasodilatasi, sehingga lidokain murni yang digunakan pada anestesi
pulpa hanya bertahan 5-10 menit, dan biasanya jarang digunakan tanpa penambahan
vasokonstriktor yang digunakan sangat tinggi yaitu lidokain 2% dengan epinefrin
1:50.000, telah dibuktikan tidak ada penurunan rasa nyeri yang signifikan jika
berbanding dengan konsentrasi epinefrin 1:100.000, akan tetapi hal ini dapat
menimbulkan efek samping yaitu timbulnya reaksi pada jantung. Lidokain
dimetabolisme dalam hepar melalui jalur metabolisme yang kompleks dengan
memanfaatkan enzim dalam hepar. Oleh karena itu, dosis lidokain harus dikurangi
untuk pasien dengan disfungsi hepar dan pada pasien yang mengonsumsi obat-obatan
yang dapat menghalangi metabolisme lidokain pada enzim dalam hepar.