Satuan Acara Penyuluhan RSJ
Satuan Acara Penyuluhan RSJ
A. Latar Belakang
Perilaku tantrum yang terjadi pada anak usia prasekolah sering terjadi
dan bahkan ada pula yang diiringi dengan muntah dan buang air kecil di celana
(Izzaty, 2017). Perilaku tantrum merupakan suatu perilaku yang umum dan
normal yang terjadi pada anak. Namun, banyak dari orangtua yang merespon
suatu hal yang mengganggu dan distress (Syamsuddin, 2013). Penelitian lebih
anak dengan tenang, lembut, dan memanjakan, anak tersebut akan mengamuk.
Ledakan ini bisa membuat frustasi dan frustasi bagi orang tua, pengasuh, dan
bahwa anak-anak tersebut mengalami amukan yang berupa perilaku fisik dan
minimal tiga kali dalam seminggu (Carlson, Danzig, Dougherty, Bufferd, &
Klein, 2016). Penelitian lain juga menyebutkan bahwa sebagian besar orang tua
pada anak biasanya diakhiri dengan perkelahian (Hiniker, Suh, Cao, & Kientz,
2016).
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan sasaran mampu memahami penanganan pada
anak yang tantrum.
C. Tujuan Khusus
Mengetahui Pengertian Tantrum
Mengetahui Faktor Penyebab Tantrum
Mengetahui Langkah Mencegah Terjadinya Tantrum
Tips Menghadapi Anak dengan Tantrum
D. Materi
Penyuluhan tentang penangan penanganan pada anak tantrum
E. Metode
Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode ceramah, Tanya
jawab,dan menampilkan media yang digunakan
F. Media
Lembar Balik
Leaflet
G. Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab :
2. Penyuluhan : Mahasiswa STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi
a. Ketua : -Reni Sundari
b. Presentator : -Fauzi Rahman
c. Moderator : - Cintia
d. Fasilitator : - GustikaPutriCania
- Giftamia
e. Observer : - Rini Sundari
f. Notulen : - Silfira
H. Penatalaksanaan Kegiatan
1. Topik : Tips menangani anak tantrum
2. Metode : Ceramah dan tanya jawab
3. Media dan alat : Leaflet dan Lembar balik
4. Waktu dan tempat
- Hari /tanggal :
- Jam :
- Tempat :
5. Seting Tempat
B
P K
P K
D
e
hi
la
n
o o g
Keterangan :
Fasilitator Moderator a
n
Ibu-ibu B CI Klinik k
es
P Penyaji materi D Dosen Pebimbing a
d
O Observer Media ar
a
K Ketua Notulen n
PL
I. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta Waktu
1 Pembukaan
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 5 menit
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan dan
Penkes memperhatikan
2 Pelaksanaan
1. Menggali pengetahuan 1. Mengemukakan pendapat 15
tentang anak dengan menit
tantrum
2. Memberikan pujian
3. Menjelaskan tentang anak 2. Menerima pujian
dengan tantrum. 3. memperhatikan dengan
baik.
3 1. Memberikan kesempatan 1. Mengajukan pertanyaan
ibu untuk bertanya 15
2. Menjawab pertanyaan yang 2. Mendengarkan dan menit
diajukan ibu-ibu memperhatikan
4 Penutup
1. Menyimpulkan yang telah 1. Menyimpulkan hasil 5 menit
disampaikan penyuluhan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Memberikan pujian
2. Memberikan salam untuk 2. Menjawab salam
penutup
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan
b. 50% ibu-ibu yang memiliki bayi menghadiri penyuluhan
c. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
c. 50 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan anak dengan tantrum.
d. 85 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
1) Ibu mampu menyebutkan Pengertian Tantrum
2) Ibu mampu menyebutkan Faktor Penyebab Tantrum
3) Ibu mampu menyebutkan Langkah Mencegah Terjadinya Tantrum
4) Ibu mampu menyebutkan Tips Menghadapi Anak dengan Tantrum
Diketahui,
CI Klinik Pembimbing Akademik
( ) ( )
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian
Tantrums merupakan suatu luapan emosi yang meledak-ledak dan
tidak terkontrol. Temper Tantrum (untuk selanjutnya disebut sebagai
Tantrum) seringkali muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun.
(Verdinand zaveira)
Menurut Pakar Perunding Pediatrik, Datuk Dr. Zulkifli Ismail,
kanak-kanak yang suka mengamuk atau lebih dikenali dengan istilah
tantrum adalah keadaan emosi yang datang secara tiba-tiba. Ia menyebabkan
kanak-kanak boleh merengek, menangis, menendang atau memukul orang
lain tanpa sebab.
Terdapat juga kes di mana kanak-kanak yang sengaja menahan nafas
sehingga pengsan apabila mengamuk. Lebih teruk, ia boleh menyebabkan
kanak-kanak itu membenci seseorang, melukakan diri atau orang lain.
Bagaimanapun Zulkifli berkata, kelakuan itu adalah agak normal
dalam kalangan kanak-kanak berumur bermula usia dua tahun dan ia
berlaku bukan sahaja kepada kanak-kanak lelaki bahkan, kanak-kanak
perempuan.
Sementara, istilah tantrum di laman sesawang Mayoclinic.com
melalui artikel Temper tantrums: How to keep the peace menjelaskan,
kebanyakkan pakar psikologi kanak-kanak melihat ia sebagai luahan rasa
kekecewaan kanak-kanak tidak kira dari sudut fizikal, emosi atau mental.
Menurut artikel itu, dalam lingkungan usia dua hingga tiga tahun,
anak kecil cenderung untuk mudah marah kerana kehendaknya tidak
difahami. (Datuk Dr. Zulkifli Ismail)
Dalam buku Tantrums Secret to Calming the Storm (La Forge: 1996)
banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa Tantrum adalah suatu
perilaku yang masih tergolong normal yang merupakan bagian dari proses
perkembangan, suatu periode dalam perkembangan fisik, kognitif dan emosi
anak. Sebagai bagian dari proses perkembangan, episode Tantrum pasti
berakhir.
Tantrum biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi
berlimpah. Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang
dianggap "sulit", dengan ciri-ciri sebagai berikut
1. Memiliki kebiasaan tidur, makan dan buang air besar tidak teratur.
2. Sulit menyukai situasi, makanan dan orang-orang baru.
3. Lambat beradaptasi terhadap perubahan.
4. Mood-nya (suasana hati) lebih sering negatif.
5. Mudah terprovokasi, gampang merasa marah.
6. Sulit dialihkan perhatiannya.
Tantrum termanifestasi dalam berbagai perilaku. Di bawah ini
adalah beberapa contoh perilaku Tantrum, menurut tingkatan usia:
Di bawah usia 3 tahun:
* Menangis
* Menggigit
* Memukul
* Menendang
* Menjerit
* Memekik-mekik
* Melengkungkan punggung
* Melempar badan ke lantai
* Memukul-mukulkan tangan
* Menahan nafas
* Membentur-benturkan kepala
* Melempar-lempar barang
Usia 3 - 4 tahun:
* Perilaku-perilaku tersebut diatas
* Menghentak-hentakan kaki
* Berteriak-teriak
* Meninju
* Membanting pintu
* Mengkritik
* Merengek
Usia 5 tahun ke atas:
* Perilaku- perilaku tersebut pada 2 kategori usia di atas
* Memaki
* Menyumpah
* Memukul kakak/adik atau temannya
* Mengkritik diri sendiri
* Memecahkan barang dengan sengaja
* Mengancam
IV. Berikut tips yang bisa kita lakukan dalam menghadapi anak tantrum
1. tetap tenang. Beri anak waktu menguasi diri nya sendiri.
2. jangan hiarukan anak hingga dia bisa lebih tenang.
3. lakukan apapun yang sedang anda lakukan selama masa tantrum
berlangsung.
4. jangan memukul atau melakukan hukuman fisik apapun.
5. jangan menyerah pada tantrum anak, begitu menyerah mereka akan
belajar mempergunakan perilaku tak pada tempatnya untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan.
6. Ajarkan anak memilih di dalam batasan (Kamu ingin makan telur atau
sosis? Kamu ingin main air atau mandi?).
7. Ajarkan perbedaan antara kebutuhan dengan keinginan. Anak berhak
mendapatkan semua kebutuhannya (kasih sayang, kehangatan, dll)
tetapi tidak semua keinginan yang dapat diperolehnya.
Ajari anak berlatih menguasai dan mengendalikan emosinya, yaitu dengan
cara mengajaknya bermain musik, melukis, bermain bola, atau permainan lainnya.
Lewat permainan, anak akan belajar menerima kekalahan, belajar untuk tidak
sombong jika menang, bersikap sportif,juga dapat bersaing secara sehat.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TIPS MENANGANI ANAK TANTRUM
KELOMPOK GARUDA :
CINTIA
FAUZI RAHMAN
GIFTAMIA
GUSTIKA PUTRI CANIA
RENI SUNDARI
RINI SUNDARI
SILFIRA
PROGRAM NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
2018