Anda di halaman 1dari 30

Diklat Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) Bidang Perumahan

MODUL 18
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KONFLIK

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah i


KATA PENGANTAR

Modul Kepemimpinan dan Manajemen Konflik bertujuan untuk memberikan


pemahaman tentang pentingnya peranan dan kemampuan seorang pemimpin
dalam mengelola dan mencegah konflik pada pelaksanaan tugas pembangunan.

Buku ini terdiri dari 5 (lima) bab yang terdiri dari Pendahuluan, Pengertian
Konflik, Manajemen Konflik, Kemampuan dan Peranan Pemimpin, dan Penutup.
Sistematika modul ini disusun secara normatif agar peserta pelatihan dapat
menangkap pembelajaran materi dengan lebih mudah. Proses pembelajaran
diarahkan agar dapat mengangkat peran aktif para peserta diklat.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun
atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan
dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu
dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah
dalam bidang Perumahan.

Bandung, Desember 2016

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i


Daftar Isi............................................................................................................ ii
Daftar Tabel ..................................................................................................... iv
Petunjuk Penggunaan Modul............................................................................. v
Deskripsi ............................................................................................... v
Persyaratan ........................................................................................... v
Metode ................................................................................................. v
Alat Bantu/Media ................................................................................. vi
Bab 1 Pendahuluan............................................................................................ 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 2
Deskripsi Singkat ................................................................................... 2
Tujuan Pembelajaran............................................................................. 3
Materi dan Submateri Pokok ................................................................. 3
Estimasi Waktu...................................................................................... 4
Bab 2 Pengertian, Penyebab, Objek dan Dampak Konflik .................................. 5
Indikator Keberhasilan........................................................................... 6
Definisi Konflik ...................................................................................... 6
Unsur-unsur Konflik............................................................................... 7
Penyebab Konflik................................................................................... 7
Lokus Konflik ......................................................................................... 8
Dampak Konflik menurut Tingkatan Obyek Konflik ................................ 9
Latihan ................................................................................................ 10
Rangkuman ......................................................................................... 10
Bab 3 Manajemen Konflik, Kemampuan dan Peranan Pemimpin dalam
Mengelola Konflik............................................................................................ 11
Indikator Keberhasilan......................................................................... 12

ii Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


Definisi Manajemen ............................................................................. 12
Tujuan Manajemen Konflik .................................................................. 12
Teknik Mencegah, Menghindari, Mengurangi Risiko dan Menyelesaikan
Konflik ................................................................................................. 12
Kemampuan Dasar Pemimpin .............................................................. 16
Sikap Perilaku Pemimpin ...................................................................... 17
Peranan Pemimpin .............................................................................. 17
Latihan................................................................................................. 18
Rangkuman.......................................................................................... 18
Bab 4 Penutup ................................................................................................. 19
Kesimpulan .......................................................................................... 20
Tindak Lanjut ....................................................................................... 20
Daftar Pustaka ................................................................................................. 21
Glosari ............................................................................................................. 22

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik iii


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan Konflik dari Sudut Pandang Lama dan Baru ......................... 8

iv Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Deskripsi
Modul Kepemimpinan dan Manajemen Konflik terdiri dari lima kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas mengenai Pendahuluan.
Kegiatan belajar kedua membahas mengenai Pengertian Konflik. Kegiatan
belajar ketiga membahas mengenai Manajemen Konflik. Kegiatan belajar
keempat membahas mengenai Kemampuan dan Peranan Pemimpin, dan
kegiatan belajar kelima membahas mengenai kesimpulan dari Kepemimpinan
dan Manajemen Konflik.

Peserta diklat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini sangat diperlukan karena materi ini
menjadi dasar pemahaman sebelum mengikuti pembelajaran modul-modul
berikutnya. Hal ini diperlukan karena masing-masing modul saling berkaitan.
Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi. Latihan atau
evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta diklat setelah
mempelajari materi dalam modul ini.

Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan peraturan
perundangan yang terkait dengan materi Kepemimpinan dan Manajemen
Konflik dalam modul ini.

Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan materi konsep kepemimpinan yang baik dan
konsep manajemen konflik oleh Widyaiswara, pemberian contoh-contoh konflik
dalam organisasi dan diberikan kesempatan tanya jawab, curah pendapat,
bahkan diskusi.

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik v


Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu :

1) note book dan LCD;


2) papan tulis atau white board dengan penghapusnya;
3) bahan tayang; serta
4) modul dan/atau bahan ajar.

vi Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


BAB 1
PENDAHULUAN

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 1


Pendahuluan

A. Latar Belakang
Jabatan Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) adalah jabatan yang sangat strategis di
lingkungan Kementerian PUPR karena tugas utama PISK adalah menjadi ujung
tombak pelaksanaan tugas di daerah, yaitu membangun dan menyediakan
sarana di bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) dan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan kondisi sebagai jabatan strategis
tersebut, maka setiap satuan kerja perlu dipimpin oleh seorang Pejabat Inti
Satker yang mampu menguasai wilayah kerjanya dan mempunyai kemampuan
untuk melaksankan tugas yang diamanatkan kepadanya.
Oleh karena itu, dirasakan suatu urgensi untuk mengadakan pendidikan dan
pelatihan (diklat) sebagai salah satu cara melakukan pembinaan terhadap
sumber daya aparatur sipil negara terkait dengan bidang PLP dan SPAM. Diklat
ini ditujukan bagi peserta yang telah memiliki pengalaman di bidang PLP dan
SPAM. Keberadaan modul diklat ini diharapkan dapat membantu para peserta
memahami berbagai mekanisme Manajemen Konflik yang perlu dilakukan
untuk berbagai pelaksanaan tugas sebagai aparat.

Mata diklat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana


melakukan manajemen konflik dalam Penyelenggaraan Pembangunan
Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) dan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) oleh para Kasatker dan PPK di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Mata diklat
ini disajikan melalui metode ceramah dan diskusi interaktif. Keberhasilan
peserta dinilai dari meningkatnya pemahaman peserta terhadap mekanisme
pengelolaan konflik dalam penyelenggaraan pembangunan PLP dan SPAM
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang konsep
kepemimpinan publik yang baik dalam arti kemampuan kepemimpinan yang
sesuai dengan kebutuhan kepemimpinan pada lingkungan strategis yang selalu
berubah (adaptive leader).

2 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


Di samping itu, mata Diklat ini juga membekali peserta dengan prinsip-prinsip
dasar pengelolaan dan penyelesaian konflik secara baik termasuk usaha
pencegahan terjadinya konflik yang pasti akan ditemui oleh seorang Pejabat Inti
Satuan Kerja dalam pelaksanaan tugasnya.

Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, para peserta diharapkan dapat
memahami dan mengerti konsep-konsep bagaimana mencegah dan
mengelola konflik yang terjadi pada pelaksanaan tugas, serta meningkatkan
kesadaran peserta akan peranan pemimpin untuk dapat menyelesaikan
konflik, masalah atau hambatan guna pencapaian tujuan organisasi.

2. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan dapat :

1) Menjelaskan pengertian, penyebab, objek dan dampak konflik; dan


2) Menjelaskan peranan dan kemampuan kepemimpinan yang diharapkan
dapat mengelolan dan mencegah konflik.

Materi dan Submateri Pokok


Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Mata Diklat ini terdiri atas :

1) Pengertian, penyebab, objek dan dampak konflik


a) Pengertian Konflik
b) Definisi Konflik
c) Unsur-unsur Konflik
d) Penyebab Konflik
e) Dampak Konflik menurut tingkatan obyek konflik
2) Manajemen Konflik, Kemampuan dan Peranan Pemimpin dalam
Mengelola Konflik
a) Definisi Manajemen
b) Tujuan Manajemen Konflik

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 3


c) Teknik Mencegah, Menghindari, Mengurangi Risiko, dan
Menyelesaikan Konflik
d) Kemampuan dasar pemimpin
e) Sikap Perilaku pemimpin
f) Peranan Pemimpin
g) Peranan Pemimpin dalam Manajemen Konflik

Estimasi Waktu
Waktu yang diperlukan dalam mata diklat ini adalah 3 JP (1 Jam Pembelajaran
@ 45 menit).

4 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


BAB 2
PENGERTIAN, PENYEBAB, OBJEK
DAN DAMPAK KONFLIK

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 5


Pengertian, Penyebab, Objek
dan Dampak Konflik

Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat memahami
pengertian konflik yang meliputi definisi konflik, unsur-unsur konflik, penyebab
konflik, lokus konflik dan dampak konflik.

Definisi Konflik
Konflik adalah :

1) suatu kondisi tanpa adanya keharmonisan;


2) suatu kondisi dimana terjadi suatu pertentangan;
3) suatu kondisi dimana tidak ada kesepakatan; dan
4) konflik merupakan kondisi yang dinamis (konflik tergantung
perkembangan lingkungan strategis).

Konlik dalam organisasi adalah suatu kondisi dalam organisasi dimana terdapat
perbedaan pendapat atau pertentangan dalam menjalankan tugas untuk
melaksanakan visi dan misi organisasi. Konflik merupakan kondisi yang dapat
menghambat proses pelaksanaan tugas guna pencapaian tujuan organisasi.

Konflik didefinisikan juga sebagai kondisi yang saling bertabrakan, tidak sesuai,
terjadi perseteruan, perkelahian dan interaksi yang bertentangan sebagai akibat
adanya perbedaan kepentingan dari berbagai pihak. Konflik dapat terjadi dalam
kondisi apapun, tidak terbatas oleh tempat, waktu dan subjek.

6 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


Unsur-unsur Konflik
Unsur-unsur konflik terdiri atas :

1) aktor : minimal terdapat dua pihak yang bersengketa;


2) obyek : terdapat obyek yang dipertentangkan (kebijakan, tatalaksana
dan tatacara, tujuan, hasil); serta
3) situasi : aturan yang berlaku, budaya kerja yang berlaku.

Penyebab Konflik
Penyebab utama konflik, meliputi :

1) adanya perbedaan kepentingan;


2) adanya perbedaan pengertian/pemahaman;
3) adanya perbedaan cara pandang;
4) adanya ketidakjelasan tujuan;
5) adanya perbedaan peraturan yang dianut; dan
6) adanya perubahan situasi baru.

Penyebab utama konflik ini akan mempengaruhi jenis strategi penyelesaian dan
pencegahan konfliknya.

Konflik juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut, yaitu :

1) Kegagalan komunikasi, dikarenakan beberapa penyebab, yaitu :


a) salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat;
b) bahasa yang sulit dimengerti;
c) informasi yang mendua dan tidak lengkap; dan
d) gaya individu manajer yang tidak konsisten.
2) Masalah hubungan pribadi/ dari pihak yang berkepentingan,
dikarenakan beberapa penyebab, yaitu:
a) ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan
dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka; dan
b) perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi.

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 7


3) Struktur organisasi yang bermasalah, dikarenakan beberapa penyebab,
yaitu :
a) pertarungan kekuasaan antardepartemen dengan kepentingan-
kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan;
b) persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas; dan
c) saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-kelompok kegiatan
kerja untuk mencapai tujuan.

Konflik dilihat dari dua macam sudut pandang, yaitu berdasarkan sudut
pandang lama dan baru. Perbedaan kedua sudut pandang tersebut dijelaskan
dalam tabel berikut :

Tabel 1. Perbedaan Konflik dari Sudut Pandang Lama dan Baru

Konflik dari Sudut Pandang Lama Konflik dari Sudut Pandang Baru
Konflik dapat dihindarkan Konflik tidak dapat dihindarkan
Konflik disebabkan oleh : Konflik disebabkan oleh :
 Kesalahan manajemen  Struktur organisasi
 Pengacau  Perbedaan tujuan
 Perbedaan persepsi dan nilai-nilai pribadi
Konflik mengganggu organisasi dan Konflik dapat membantu atau menghambat
menghalangi pelaksanaan optimal
Tugas manajer menghilangkan konflik Tugas manajer mengelola tingkat konflik dan
penyelesaiannya
Organisasi optimal membutuhkan Kegiatan organisasi optimal perlu tingkat
pemghapusan konflik konflik moderat

Lokus Konflik
Lokus dari suatu konflik meliputi :

1) antar individu;
2) internal tim work;
3) internal organisasi; dan
4) eksternal antar organisasi.

8 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


Semakin luas lokus konflik, semakin komplek permasalahannya dan semakin
sulit mencari solusi.

Konflik memiliki tingkatan-tingkatan yang terdiri atas :

1) tingkat kebijakan : adanya konflik kepentingan;


2) tingkat manajemen pelaksanaan kebijakan : adanya konflik strategi
penggunaan sumber daya;
3) tingkat pelaksanaan program : adanya konflik prioritas alokasi sumber
daya; dan
4) tingkat pelaksanaan kegiatan : adanya konflik tatalaksana dan tatacara
pelaksanaan.

Dampak Konflik menurut Tingkatan Obyek Konflik


Faktor yang mempengaruhi dampak dari suatu konflik, meliputi :

1) skala konflik : semakin luas skala konflik semakin kompleks dampak


negatif yang ditimbulkan;
2) lokus konflik : semakin luas lokus konflik semakin banyak yang terlibat
sehingga semakin banyak yang merasakan dampak negatifnya; dan
3) tingkatan konflik : semakin tinggi tingkatan konfliknya semakin sulit dan
kompleks masalah yang ditimbulkan.

Dampak konflik terbagi 2 (dua), yaitu :

1) Dampak langsung :
 tercipta kondisi lingkungan organisasi yang kurang kondusif; dan
 terganggunya mekanisme kerja tim karena terhambatnya hubungan
kerja antar anggota tim.
2) Dampak tidak langsung :
 terhambatnya proses pencapaian tujuan organisasi; dan
 menurunnya kinerja organisasi.

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 9


Pengaruh dampak konflik terdiri dari :

1) skala nasional, daerah, lokal;


2) dampak positif dan negatif terhadap kinerja organisasi;
3) eksternal organisasi atau internal organisasi;
4) berlanjut; dan
5) berhenti pada satu proses.

Pengaruh dampak konflik di atas tergantung dari jenis konfliknya. Namun


demikian pengaruh dampak konflik tersebut tidak berhubungan langsung
dengan tingkat kesulitan dalam penyelesaian sebuah konflik. Dalam arti
semakin luas dampak sebuah konflik tidak berarti semakin sulit dalam
penyelesaiannya.

Latihan
1. Bagaimana suatu konflik dapat terpicu dalam sebuah organisasi ?
a. Bila terjadi perbedaan pendapat dari pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan
b. Bila terjadi ketidaksamaan pengertian di antara pihak atas
peraturan yang ada
c. Bila terdapat beberapa peraturan yang saling bertentangan
d. Bila kerjasama tim yang dibangun kurang kuat

Rangkuman
Konflik adalah kondisi yang saling bertabrakan, tidak sesuai, terjadi perseteruan,
perkelahian, dan interaksi yang bertentangan. Konflik dapat disebabkan oleh
berbagai perbedaan, serta disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kegagalan
komunikasi, masalah hubungan pribadi, serta struktur organisasi yang
bermasalah. Konflik terdiri dari 5 lokus, yaitu konflik antar individu, konflik
internal tim, konflik internal organisasi, dan konflik antar organisasi. Semakin
luas lokus konflik, semakin kompleks permasalahannya dan semakin sulit
mencari solusi. Terjadinya konflik dapat menimbulkan dampak, baik langsung
maupun tidak langsung. Adapun dampak dari suatu konflik dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang meliputi skala konflik, lokus konflik dan tingkatan konflik.

10 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


BAB 3
MANAJEMEN KONFLIK, KEMAMPUAN DAN
PERANAN PEMIMPIN DALAM
MENGELOLA KONFLIK

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 11


Manajemen Konflik, Kemampuan dan Peranan
Pemimpin dalam Mengelola Konflik

Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat memahami
manajemen konflik, yang mencakup definisi manajemen, tujuan manajemen
konflik, serta teknik mencegah, menghindari, mengurangi risiko dan
menyelesaikan konflik.

Definisi Manajemen
Manajemen adalah Kegiatan mengelola sumberdaya secara efisien untuk
mencapai tujuan organisasi. Adapun manajemen konflik adalah usaha-usaha
yang perlu dilakukan dalam rangka mencegah, menghindari terjadinya konflik
serta mengurangi resiko dan menyelesaikan konflik sehingga tidak mengganggu
kinerja organisasi.

Tujuan Manajemen Konflik


Manajemen Konflik bertujuan untuk :

1) mencegah kemungkinan terjadinya konflik;


2) menghindari dari adanya konflik yang terjadi;
3) mengurangi dampak resiko yang diakibatkan oleh adanya konflik; dan
4) menyelesaikan konflik dalam waktu sesingkat mungkin.

Teknik Mencegah, Menghindari, Mengurangi Risiko dan


Menyelesaikan Konflik
Teknik mencegah konflik, meliputi :

1) objek pencetus konflik harus disosialisasikan secara jelas;


2) dihindari adanya kesalah pahaman;
3) benefit harus dibagi secara adil dan merata (fairness); dan
4) transparansi perlu dijaga.

12 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


Teknik menghindari konflik, meliputi :

1) penundaan pelaksanaan menunggu kesiapan stakeholder;


2) win-win solution; dan
3) penerapan exit strategi.

Teknik mengurangi dampak, meliputi :

1) mengurangi skala kegiatan; dan


2) penanganan atau penyelesaian dipercepat (semakin lama penyelesaian
konflik dapat mengakibatkan semakin berkembangnya masalah.

Untuk dapat menghadapi konflik, terdapat beberapa hal yang perlu dipahami
terkait konflik, antara lain yaitu :

1) Fungsi konflik
Konflik memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a) Sebagai alat kohesi
Hal ini diperlukan sehingga organisasi dapat membentuk
kekompakan untuk menghadapi lawan dan memiliki mental untuk
tidak menjelekkan organisasi lain namun dapat berpacu untuk
memperoleh prestasi.
b) Sebagai alat penimbul kreativitas
Tugas pemimpin adalah untuk menyediakan forum bagi anggota
organisasi yang berbeda pendapat dalam bentuk diskusi. Hasil
diskusi tersebut akan membentuk sebuah ide baru sebagai wujud
kreativitas.
c) Sebagai alat pelepas/ katup
Seorang pemimpin perlu memberikan kesempatan staff/anggota
untuk menyampaikan keluhan yang tidak berkenan di hati sehingga
dapat merasa puas.
d) Sebagai alat keseimbangan
Organisasi perlu memelihara agar konflik terbatas menjadi hidup,
namun organisasi tetap perlu menjaga sistem keseimbangan
tersebut supaya tidak berjalan monoton.

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 13


2) Pemicu konflik
Konflik timbul karena adanya pemicu. Pemicu tersebut antara lain
adalah perbedaan prinsip/ nilai, fakta harapan, sentimen/ subyektivitas,
data, dan kompensasi.
3) Spiral konflik
Apabila konflik tidak ditangani dengan baik, maka semakin lama konflik
akan semakin melebar sampai pada tahap puncak yang bersifat
destruktif/ merusak. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menghindari adanya pelebaran konflik, yaitu :
a) tidak mengungkit masalah pribadi;
b) tidak mengungkit masa lalu;
c) tidak mengubah masalah;
d) tidak anarkis dan melakukan tindakan fisik; dan
e) alternatif penyelesaian konflik.
Alternatif solusi dalam penyelesaian konflik terdiri dari beberapa hal,
yaitu :
a) Kolaborasi (Win-win solution)
Dengan adanya kolaborasi maka tiap pihak akan mendapatkan
keuntungan dan dapat mencapai penyelesaian masalah dengan
musyawarah mufakat.
b) Kompromi
Kompromi dilakukan jika jumlah hal yang diperebutkan terbatas
dan apabila posisi salah satu pihak sama kuatnya dengan pihak lain
dalam suatu konflik.
c) Akomodasi
Apabila salah satu pihak merupakan pihak yang salah dan lawan
menjadi pihak yang benar, maka pihak yang salah sebaiknya
berusaha menyesuaikan diri dengan pihak lawan.

14 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


d) Kompetisi
Kompetisi terjadi pada suatu kondisi dimana salah satu pihak
merupakan pihak yang kuat dan benar, sementara pihak yang lain
merupakan lawan yang lemah dan salah.
e) Menghindar
Upaya menghindari konflik dapat dilakukan apabila masalah yang
menjadi konflik merupakan hal yang sepele. Dalam arti masalahnya
tidak berhubungan langsung dengan peningkatan kinerja organisasi
atau pencapaian tujuan.

Teknik penyelesaian konflik, antara lain :

1) identifikasikan sumber penyebab konflik;


2) kesetaraan antar obyek organisasi terkait dalam menyelesaikan konflik;
3) win-win solution;
4) masing masing pihak memenuhi tugas dan kewajibannya; dan
5) masing masing pihak sepakat terhadap output termasuk outcome
kegiatan organisasi.

Untuk dapat menyelesaikan konflik, diperlukan juga berbagai alternatif solusi.


Pihak yang terlibat perlu memutuskan solusi yang paling tepat untuk dapat
menyelesaikan konflik. Dasar pemilihan solusi secara optimal akan bergantung
pada dua hal penting, yaitu :

1) dengan siapa kita berkonflik; dan


2) masalah yang dibahas dalam konflik.

Upaya penyelesaian konflik disebut sebagai proses manajemen konflik.


Terdapat tiga bentuk manajemen konflik, yaitu :

1) Stimulasi konflik
Hal tersebut dilakukan dalam satuan-satuan organisasi dimana
pelaksanaan kegiatan lambat karena konflik terlalu rendah. Metode
stimulasi konflik meliputi beberapa cara, yaitu :
a) pemasukan/penempatan orang luar ke dalam kelompok;
b) penyusunan kembali organisasi;

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 15


c) penawaran bonus, pembayaran insentif, dan penghargaan untuk
mendorong persaingan;
d) pemilihan manajer-manajer yang tepat; dan
e) perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.
2) Pengurangan atau penekanan konflik
Bentuk manajemen konflik ini digunakan untuk mengelola tingkat
konflik melalui pendinginan suasana tetapi tidak menangani masalah-
masalah yang semula menimbulkan konflik. Metode yang digunakan
dalam pengurangan konflik, antara lain adalah :
a. mengganti tujuan yang bisa diterima kedua kelompok; dan
b. mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk
menghadapi ancaman atau musuh yang sama.
3) Penyelesaian konflik
Metode penyelesaian konflik dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
a) dominasi dan penekanan, dilakukan melalui kekerasan,
penenangan, penghindaran, atau pemberlakuan aturan mayoritas;
serta
b) kompromi, dilakukan melalui pemisahan, arbitrasi, kembali ke
peraturan-peraturan, ataupun penyuapan.

Kemampuan Dasar Pemimpin


Kompetensi pemimpin yang diharapkan meliputi :

1) mempunyai kemampuan berfikir sistem untuk mencari akar masalah


sebuah konflik;
2) mempunyai kemampuan teknik komunikasi yang baik dalam arti
mampu mengkomunikasikan konflik yang terjadi dengan baik sehingga
masalah tidak melebar;
3) mempunyai kemampuan teknik negosiasi yang tinggi (kemampuan
mencari solusi bersama yang saling menguntungkan); dan
4) mempunyai kemampuan mempengaruhi orang yang tinggi
(kemampuan untuk membuat orang mengikuti ide atau pikiran kita).

16 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


Dalam memimpin, seorang pemimpin dapat mengalami kegagalan. Berdasarkan
Teori “The Pitfalls of Leader” dari Henry Blakaby, kegagalan seseorang saat
menjadi pemimpin disebabkan oleh 10 faktor utama, yaitu :

kesombongan, tidak mau mendengar dan tidak mau belajar;


dosa seks;
sinisme;
keserakahan;
kemalasan mental/intelektual;
terlalu sensitif;
kegersangan spiritualitas;
mengabaikan keluarga;
kecerobohan administratif; dan
kelamaan dalam jabatan/posisi.

Sikap Perilaku Pemimpin


Seorang pemimpin adalah orang yang menjadi teladan. Keteladanan ini akan
diikuti oleh para pengikutnya. Keteladanan dapat ditunjukkan dengan
konsistensi perbuatan/ perilaku, ketegasan bertindak, dan kecepatan membuat
keputusan bersama.

Peranan Pemimpin
Dengan kemampuan dan sikap yang bijak, pemimpin harus berupaya untuk :

1) mencegah terjadinya konflik;


2) meredam dan melokalise konflik tidak berkembang;
3) menyelesaikan konflik dalam waktu sesingkat mungkin; dan
4) mengurangi dampak konflik seminimal mungkin agar tidak menjadi
hambatan dalam pencapaian tujuan organisasi.

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 17


Latihan
1. Faktor apa yang paling dapat mempengaruhi keberhasilan dalam proses
penyelesaian konflik ?
a. Adanya faktor kepemimpinan yang kuat
b. Adanya kemauan dan terbukanya jalan untuk kompromi dari pihak
yang bersengketa
c. Adanya jaminan terpenuhinya kebutuhan/kepentingan dari
masing-masing pihak
d. Adanya dukungan yang besar dari para stakeholder lain yang
terkait

Rangkuman
Manajemen Konflik adalah usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangka
mencegah, menghindari terjadinya konflik serta mengurangi resiko dan
menyelesaikan konflik sehingga tidak mengganggu kinerja organisasi. Teknik
mencegah konflik, meliputi objek pencetus konflik harus disosialisasikan secara
jelas, dihindari adanya kesalah pahaman, benefit harus dibagi secara adil dan
merata (fairness), transparansi perlu dijaga. Teknik menghindari konflik,
meliputi penundaan pelaksanaan menunggu kesiapan stakeholder, win-win
solution, penerapan exit strategi. Teknik mengurangi dampak, meliputi
mengurangi skala kegiatan dan penanganan di percepat. Adapun Teknik
penyelesaian konflik, antara lain kesetaraan antar obyek organisasi terkait, win-
win solution, masing masing pihak memenuhi tugas dan kewajibannya, masing
masing pihak sepakat terhadap output termasuk outcome kegiatan organisasi.

18 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


BAB 4
PENUTUP

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 19


Penutup

Kesimpulan
Seperti telah diuraikan dalam tujuan pembelajaran dalam modul ini, dengan
pelaksanaan selama 3 JP, diharapkan secara minimal dapat memberikan
pemahaman tentang bagaimana kepemimpinan yang baik dan bagaimana
mengelola sebuah konflik secara baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada akhir dari pembelajaran atau pada
akhir Diklat perlu disisipkan sebuah tes bagi peserta untuk dapat memberikan
jawaban atas pertanyaaan yang diberikan.

Dengan membaca jawaban peserta, maka penyelenggara diklat dapat


mengevaluasi tingkat pemahaman dan pengertian peserta tentang
kepemimpinan yang baik dan pengelolaan konflik.

Sebagai tindak lanjut dari modul ini, perlu dilakukan pendalaman dan
pengembangan modul dengan memberikan teknik dan strategi menangani
konflik dengan memperbanyak latihan tentang penyelesaian kasus konflik
sebagai wahana untuk aktualisasi kemampuan peserta. Waktu yang diperlukan
untuk melaksanakan ini minimal perlu tambahan 3 JP. Demikian, semoga modul
ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam pengembangan
kemampuan sumber daya manusia di lingkungan Kementerian PUPR.

Tindak Lanjut
Dari modul ini, perlu dilakukan pendalaman dan pengembangan modul
pembelajaran dengan memberikan tambahan materi tentang teknik dan
strategi menangani konflik dengan cara memperbanyak latihan tentang
penyelesaian kasus konflik sebagai wahana untuk aktualisasi kemampuan
peserta. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan ini minimal perlu
tambahan 3 JP. Demikian, semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi dalam pengembangan kemampuan sumber daya manusia di
lingkungan Kementerian PUPR.

20 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik


DAFTAR PUSTAKA

Fisher, Roger, William Ury. 1983. Getting Yes, 2nd edition. London: Random
House Business Books.

Fisher, Simon, dkk. 2001. Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi Untuk
Bertindak. Jakarta: The British Counsil, Indonesia.

Forsyth, Donelson R. 1983. An Introduction To Group Dynamics. California:


Brooks/Cole Publishing Company.

Gea, Antonius Atosokhi, dkk. 2002. Relasi Dengan Sesama. Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Maftuh, Bunyamin. 2005. Pendidikan Resolusi Konflik: Membangun Generasi


Muda yang Mampu Menyelesaikan Konflik Secara Damai. Bandung:
Program Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mindes, Gayle. 2006. Teaching Young Children Social Studies. United States of
America: Praeger Publishers.

Morton, Deutsch, and Peter T. Coleman. 2006. The Handbook of Conflict


Resolution, Theory and Practice. San Fransisco: Jossey-Bass Publisher.

Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi, Edisi
Ketiga. Jakarta: Arcan.

Stoner, James A.F., R. Edward Freeman, and Daniel R. Gilbert. 1996.


Manajemen, Jilid II. Jakarta: Prenhallindo.

Winardi. 1994. Manajemen Konflik (Konflik Perubahan dan Pengembanga).


Bandung: Mandar Maju.

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik 21


GLOSARI

Figur Head Sosok teladan bagi anggota di bawahnya dalam


kedinasan dan kegiatan seremonial

Kepemimpinan Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang


lain melalui dirinya sendiri dengan cara tertentu
sehingga perilaku orang lain itu berubah/tetap menjadi
integratif

Konflik Kondisi yang saling bertabrakan, tidak sesuai, terjadi


perseteruan, perkelahian, dan interaksi yang
bertentangan

Leader Pembina dan penggerak bawahannya

Liasion Penghubung dalam menjalin kerjasama dengan


lembaga yang menjadi mitra kerjanya

Manajemen Kegiatan mengelola sumberdaya secara efisien untuk


mencapai tujuan organisasi

Manajemen Konflik Usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangka


mencegah, menghindari terjadinya konflik serta
mengurangi resiko dan menyelesaikan konflik sehingga
tidak mengganggu kinerja organisasi

22 Kepemimpinan dan Manajemen Konflik

Anda mungkin juga menyukai