MODUL 18
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KONFLIK
Buku ini terdiri dari 5 (lima) bab yang terdiri dari Pendahuluan, Pengertian
Konflik, Manajemen Konflik, Kemampuan dan Peranan Pemimpin, dan Penutup.
Sistematika modul ini disusun secara normatif agar peserta pelatihan dapat
menangkap pembelajaran materi dengan lebih mudah. Proses pembelajaran
diarahkan agar dapat mengangkat peran aktif para peserta diklat.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun
atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan
dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu
dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah
dalam bidang Perumahan.
Tabel 1. Perbedaan Konflik dari Sudut Pandang Lama dan Baru ......................... 8
Deskripsi
Modul Kepemimpinan dan Manajemen Konflik terdiri dari lima kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas mengenai Pendahuluan.
Kegiatan belajar kedua membahas mengenai Pengertian Konflik. Kegiatan
belajar ketiga membahas mengenai Manajemen Konflik. Kegiatan belajar
keempat membahas mengenai Kemampuan dan Peranan Pemimpin, dan
kegiatan belajar kelima membahas mengenai kesimpulan dari Kepemimpinan
dan Manajemen Konflik.
Peserta diklat mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini sangat diperlukan karena materi ini
menjadi dasar pemahaman sebelum mengikuti pembelajaran modul-modul
berikutnya. Hal ini diperlukan karena masing-masing modul saling berkaitan.
Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi. Latihan atau
evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta diklat setelah
mempelajari materi dalam modul ini.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan peraturan
perundangan yang terkait dengan materi Kepemimpinan dan Manajemen
Konflik dalam modul ini.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan materi konsep kepemimpinan yang baik dan
konsep manajemen konflik oleh Widyaiswara, pemberian contoh-contoh konflik
dalam organisasi dan diberikan kesempatan tanya jawab, curah pendapat,
bahkan diskusi.
A. Latar Belakang
Jabatan Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) adalah jabatan yang sangat strategis di
lingkungan Kementerian PUPR karena tugas utama PISK adalah menjadi ujung
tombak pelaksanaan tugas di daerah, yaitu membangun dan menyediakan
sarana di bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) dan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan kondisi sebagai jabatan strategis
tersebut, maka setiap satuan kerja perlu dipimpin oleh seorang Pejabat Inti
Satker yang mampu menguasai wilayah kerjanya dan mempunyai kemampuan
untuk melaksankan tugas yang diamanatkan kepadanya.
Oleh karena itu, dirasakan suatu urgensi untuk mengadakan pendidikan dan
pelatihan (diklat) sebagai salah satu cara melakukan pembinaan terhadap
sumber daya aparatur sipil negara terkait dengan bidang PLP dan SPAM. Diklat
ini ditujukan bagi peserta yang telah memiliki pengalaman di bidang PLP dan
SPAM. Keberadaan modul diklat ini diharapkan dapat membantu para peserta
memahami berbagai mekanisme Manajemen Konflik yang perlu dilakukan
untuk berbagai pelaksanaan tugas sebagai aparat.
Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang konsep
kepemimpinan publik yang baik dalam arti kemampuan kepemimpinan yang
sesuai dengan kebutuhan kepemimpinan pada lingkungan strategis yang selalu
berubah (adaptive leader).
Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, para peserta diharapkan dapat
memahami dan mengerti konsep-konsep bagaimana mencegah dan
mengelola konflik yang terjadi pada pelaksanaan tugas, serta meningkatkan
kesadaran peserta akan peranan pemimpin untuk dapat menyelesaikan
konflik, masalah atau hambatan guna pencapaian tujuan organisasi.
Estimasi Waktu
Waktu yang diperlukan dalam mata diklat ini adalah 3 JP (1 Jam Pembelajaran
@ 45 menit).
Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat memahami
pengertian konflik yang meliputi definisi konflik, unsur-unsur konflik, penyebab
konflik, lokus konflik dan dampak konflik.
Definisi Konflik
Konflik adalah :
Konlik dalam organisasi adalah suatu kondisi dalam organisasi dimana terdapat
perbedaan pendapat atau pertentangan dalam menjalankan tugas untuk
melaksanakan visi dan misi organisasi. Konflik merupakan kondisi yang dapat
menghambat proses pelaksanaan tugas guna pencapaian tujuan organisasi.
Konflik didefinisikan juga sebagai kondisi yang saling bertabrakan, tidak sesuai,
terjadi perseteruan, perkelahian dan interaksi yang bertentangan sebagai akibat
adanya perbedaan kepentingan dari berbagai pihak. Konflik dapat terjadi dalam
kondisi apapun, tidak terbatas oleh tempat, waktu dan subjek.
Penyebab Konflik
Penyebab utama konflik, meliputi :
Penyebab utama konflik ini akan mempengaruhi jenis strategi penyelesaian dan
pencegahan konfliknya.
Konflik dilihat dari dua macam sudut pandang, yaitu berdasarkan sudut
pandang lama dan baru. Perbedaan kedua sudut pandang tersebut dijelaskan
dalam tabel berikut :
Konflik dari Sudut Pandang Lama Konflik dari Sudut Pandang Baru
Konflik dapat dihindarkan Konflik tidak dapat dihindarkan
Konflik disebabkan oleh : Konflik disebabkan oleh :
Kesalahan manajemen Struktur organisasi
Pengacau Perbedaan tujuan
Perbedaan persepsi dan nilai-nilai pribadi
Konflik mengganggu organisasi dan Konflik dapat membantu atau menghambat
menghalangi pelaksanaan optimal
Tugas manajer menghilangkan konflik Tugas manajer mengelola tingkat konflik dan
penyelesaiannya
Organisasi optimal membutuhkan Kegiatan organisasi optimal perlu tingkat
pemghapusan konflik konflik moderat
Lokus Konflik
Lokus dari suatu konflik meliputi :
1) antar individu;
2) internal tim work;
3) internal organisasi; dan
4) eksternal antar organisasi.
1) Dampak langsung :
tercipta kondisi lingkungan organisasi yang kurang kondusif; dan
terganggunya mekanisme kerja tim karena terhambatnya hubungan
kerja antar anggota tim.
2) Dampak tidak langsung :
terhambatnya proses pencapaian tujuan organisasi; dan
menurunnya kinerja organisasi.
Latihan
1. Bagaimana suatu konflik dapat terpicu dalam sebuah organisasi ?
a. Bila terjadi perbedaan pendapat dari pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan
b. Bila terjadi ketidaksamaan pengertian di antara pihak atas
peraturan yang ada
c. Bila terdapat beberapa peraturan yang saling bertentangan
d. Bila kerjasama tim yang dibangun kurang kuat
Rangkuman
Konflik adalah kondisi yang saling bertabrakan, tidak sesuai, terjadi perseteruan,
perkelahian, dan interaksi yang bertentangan. Konflik dapat disebabkan oleh
berbagai perbedaan, serta disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kegagalan
komunikasi, masalah hubungan pribadi, serta struktur organisasi yang
bermasalah. Konflik terdiri dari 5 lokus, yaitu konflik antar individu, konflik
internal tim, konflik internal organisasi, dan konflik antar organisasi. Semakin
luas lokus konflik, semakin kompleks permasalahannya dan semakin sulit
mencari solusi. Terjadinya konflik dapat menimbulkan dampak, baik langsung
maupun tidak langsung. Adapun dampak dari suatu konflik dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang meliputi skala konflik, lokus konflik dan tingkatan konflik.
Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat memahami
manajemen konflik, yang mencakup definisi manajemen, tujuan manajemen
konflik, serta teknik mencegah, menghindari, mengurangi risiko dan
menyelesaikan konflik.
Definisi Manajemen
Manajemen adalah Kegiatan mengelola sumberdaya secara efisien untuk
mencapai tujuan organisasi. Adapun manajemen konflik adalah usaha-usaha
yang perlu dilakukan dalam rangka mencegah, menghindari terjadinya konflik
serta mengurangi resiko dan menyelesaikan konflik sehingga tidak mengganggu
kinerja organisasi.
Untuk dapat menghadapi konflik, terdapat beberapa hal yang perlu dipahami
terkait konflik, antara lain yaitu :
1) Fungsi konflik
Konflik memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a) Sebagai alat kohesi
Hal ini diperlukan sehingga organisasi dapat membentuk
kekompakan untuk menghadapi lawan dan memiliki mental untuk
tidak menjelekkan organisasi lain namun dapat berpacu untuk
memperoleh prestasi.
b) Sebagai alat penimbul kreativitas
Tugas pemimpin adalah untuk menyediakan forum bagi anggota
organisasi yang berbeda pendapat dalam bentuk diskusi. Hasil
diskusi tersebut akan membentuk sebuah ide baru sebagai wujud
kreativitas.
c) Sebagai alat pelepas/ katup
Seorang pemimpin perlu memberikan kesempatan staff/anggota
untuk menyampaikan keluhan yang tidak berkenan di hati sehingga
dapat merasa puas.
d) Sebagai alat keseimbangan
Organisasi perlu memelihara agar konflik terbatas menjadi hidup,
namun organisasi tetap perlu menjaga sistem keseimbangan
tersebut supaya tidak berjalan monoton.
1) Stimulasi konflik
Hal tersebut dilakukan dalam satuan-satuan organisasi dimana
pelaksanaan kegiatan lambat karena konflik terlalu rendah. Metode
stimulasi konflik meliputi beberapa cara, yaitu :
a) pemasukan/penempatan orang luar ke dalam kelompok;
b) penyusunan kembali organisasi;
Peranan Pemimpin
Dengan kemampuan dan sikap yang bijak, pemimpin harus berupaya untuk :
Rangkuman
Manajemen Konflik adalah usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangka
mencegah, menghindari terjadinya konflik serta mengurangi resiko dan
menyelesaikan konflik sehingga tidak mengganggu kinerja organisasi. Teknik
mencegah konflik, meliputi objek pencetus konflik harus disosialisasikan secara
jelas, dihindari adanya kesalah pahaman, benefit harus dibagi secara adil dan
merata (fairness), transparansi perlu dijaga. Teknik menghindari konflik,
meliputi penundaan pelaksanaan menunggu kesiapan stakeholder, win-win
solution, penerapan exit strategi. Teknik mengurangi dampak, meliputi
mengurangi skala kegiatan dan penanganan di percepat. Adapun Teknik
penyelesaian konflik, antara lain kesetaraan antar obyek organisasi terkait, win-
win solution, masing masing pihak memenuhi tugas dan kewajibannya, masing
masing pihak sepakat terhadap output termasuk outcome kegiatan organisasi.
Kesimpulan
Seperti telah diuraikan dalam tujuan pembelajaran dalam modul ini, dengan
pelaksanaan selama 3 JP, diharapkan secara minimal dapat memberikan
pemahaman tentang bagaimana kepemimpinan yang baik dan bagaimana
mengelola sebuah konflik secara baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pada akhir dari pembelajaran atau pada
akhir Diklat perlu disisipkan sebuah tes bagi peserta untuk dapat memberikan
jawaban atas pertanyaaan yang diberikan.
Sebagai tindak lanjut dari modul ini, perlu dilakukan pendalaman dan
pengembangan modul dengan memberikan teknik dan strategi menangani
konflik dengan memperbanyak latihan tentang penyelesaian kasus konflik
sebagai wahana untuk aktualisasi kemampuan peserta. Waktu yang diperlukan
untuk melaksanakan ini minimal perlu tambahan 3 JP. Demikian, semoga modul
ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam pengembangan
kemampuan sumber daya manusia di lingkungan Kementerian PUPR.
Tindak Lanjut
Dari modul ini, perlu dilakukan pendalaman dan pengembangan modul
pembelajaran dengan memberikan tambahan materi tentang teknik dan
strategi menangani konflik dengan cara memperbanyak latihan tentang
penyelesaian kasus konflik sebagai wahana untuk aktualisasi kemampuan
peserta. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan ini minimal perlu
tambahan 3 JP. Demikian, semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi dalam pengembangan kemampuan sumber daya manusia di
lingkungan Kementerian PUPR.
Fisher, Roger, William Ury. 1983. Getting Yes, 2nd edition. London: Random
House Business Books.
Fisher, Simon, dkk. 2001. Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi Untuk
Bertindak. Jakarta: The British Counsil, Indonesia.
Gea, Antonius Atosokhi, dkk. 2002. Relasi Dengan Sesama. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Mindes, Gayle. 2006. Teaching Young Children Social Studies. United States of
America: Praeger Publishers.
Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi, Edisi
Ketiga. Jakarta: Arcan.