Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Wilayah Pesisir yang dibimbing
oleh :
Disusun oleh:
1. Farhan Rizky H 232016001
2. Fajar Fahlevi Yusuf 232016005
3. Ajie Ahmad Fauzie 232016013
4. Cindy Aulia P 232016031
5. Yoga Nur Septian 232016078
Kelas B
http://lppm.unsika.ac.id/sites/default/files/
field/document/Paparan%20KNM%20Uns
ika%202016.pdf
Pantai landai, yakni berupa pantai Tekstur tanah yang tergolong kelas pasir
berpasir yang mengandung mineral berlempung menyebabkan karawang
ekonomis. Pantai berpasir ini juga rentan terkena abrasi, karena ukuran
ditambang oleh penduduk sebagai partikelnya yang kecil mudah terbawa
bahan galian oleh arus laut.
Perikanan
Salah satu yang menjadi kajian aspek
lingkungan adalah keberadaan ekosistem
mangrove. Keberadaan mangrove
sebagian besar dijumpai hanya di
beberapa lokasi, yaitu dari Desa Sedari
(Cibuaya) menuju arah barat hingga
Tanjung Pakis (Pakis Jaya). Diantara
lokasi ini terdapat lahan mangrove dengan
status kepemilikan Perhutani yang sebagia
besar terdapat di Pantai Cikeong, Desa
Segar Jaya, Kecamatan Batu Jaya. Di
lokasi ini kondisi ekosistem mangrove
diperuntukan sebagai tambak pola empang
parit (silvofishery).
Potensi Gelombang tinggi dari Samudra Abrasi, merupakan peristiwa terkikisnya
permasalahan Hindia lapisan tanah oleh air laut. Kondisi ini
dijumpai hampir disebagian besar wilayah
Menururt BMKG Indonesia akan di pesisir Kabupaten Karawang. Namun
hantam gelombang tinggi dari kondisi terparah dijumpai di Pusaka Jaya
samudra hindia, BMKG Utara dan Cemara Jaya.
memprakirakan puncak gelombang
ekstrem terjadi pada 24-25 Juli dan Pesisir Pantai Karawang merupakan salah
gelombang tinggi hingga empat satu kawasan Pantai Utara yang
meter masih berpeluang terjadi mengalami laju abrasi akut. Diperkirakan,
hingga 28 Juli 2018 karena garis Pantai Karawang yang terkena abrasi
memasuki puncak musim kemarau telah mundur antara 50-300 meter ke arah
pada Juli-Agustus. daratan, bahkan pada beberapa kawasan
telah menghancurkan sebagian
Harus diperhatikan risiko tinggi pemukiman maupun sarana transportasi.
terhadap keselamatan pelayaran (http://bappeda.karawangkab.go.id/sites/d
adalah untuk perahu nelayan efault/files/file%20dokumen-
waspadai angin dengan kecepatan perencanaan/RPJMD.pdf)
di atas 15 knot dan ketinggian
gelombang di atas 1,25 m. Kapal
tongkang waspadai angin dengan
kecepatan lebih dari 16 knot dan
ketinggian gelombang lebih dari 1,5
m. Kapal ferry waspadai kecepatan
angin lebih dari 21 knot dan
ketinggian gelombang lebih dari 2,5
m. Kapal ukuran besar seperti Garis pantai di Desa Cemara Jaya,
kargo dan pesiar waspadai Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten
kecepatan angin lebih dari 27 knot Karawang, Jawa Barat, mengalami
Mangrove rusak
Kerusakan ini disebabkan adanya konversi
Di atas ini merupakan gambaran
lahan menjadi area penggunaan lain,
gelombang tinggi yang akan
perambahan, hama dan penyakit,
datang.
pencemaran dan perluasan tambak, serta
Contoh dari akibat gelombang
praktik budidaya yang tidak berkelanjutan.
tinggi yang terjadi salah satunya
adalah pemukiman warga yang
dekat dengan wilayah pesisir
menjadi rusak karena hantaman
yang keras dari gelombang tinggi
yang berdatangan.
http://www.mongabay.co.id/2017/12/21/m
angrove-yang-tak-lagi-melindungi-
masyarakat-pesisir-karawang/
Sampah
Berdasarkan data yang dilansir BPLH
Kabupaten Karawang, jumlah perkiraan
timbulan sampah dari masyarakat adalah
sebanyak 6.070 m3 per hari. Sementara
cara pembuangan dengan ditimbun dan
dibakar belum banyak digunakan karena
sarana angkutan sampah belum
menjangkau secara merata, padahal
dampak lingkungan yang ditimbulkan
akibat cara pembuangan tersebut cukup
merugikan baik terhadap kesehatan
masyarakat maupun kondisi lingkungan
terutama udara dan tanah.