PENDAHULUAN
sekitar muara sungai dimana air melambat dan mengendapkan lumpur yang
yang sangat menarik, sebagai ciri khas perairan tropik dan subtropik. Peranan
Data dan informasi mengenai daya dukung ekologis mangrove masih kurang
memadai.
1
2
B. Identifikasi Masalah
berikut:
mangrove?
Karangsong?
Karangsong?
Pantai Karangsong?
mangrove?
Karangsong?
3
Karangsong?
Karangsong?
mangrove?
16. Bagaimana pengaruh pasang surut air laut terhadap kualitas tanah?
Karangsong?
Karangsong?
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
dengan tujuan:
vegetasi mangrove.
F. Kegunaan Penelitian
maksud dan tujuan penelitian baik secara umum maupun secara khusus antara
lain:
Indramayu.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Deskripsi Teoritis
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Tanaman mangrove bersifat unik
atau dengan kata lain berada di tempat perpaduan antara habitat pantai
adaptasi yang luar biasa. Akarnya yang selalu tergenang oleh air, dapat
salinitas dan garam. Hal ini menjadi suatu habitat atau ekosistem yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan Ini tumbuh khususnya di
5
sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur
5
6
daerah pantai yang dibawa oleh aliran sungai, bercampur dengan pasir
sebagai hasil erosi pantai. Watson juga mengatakan bahwa jenis mangrove
lumpur.
surut (terutama pada pantai yang terlindung, laguna, muara sungai) yang
tergenang pasang dan bebas genangan pada saat surut yang komunitas
merupakan suatu sistem yang terdiri atas organisme (hewan dan tumbuhan)
7
mangrove.
yaitu halic hydraquent dan halic sulfaquent. Sedangkan keadaan tekstur tanah
secara umum sangat halus dengan kadar partikel-partikel koloid yang tinggi.
Kesuburan tanah mangrove tergantung dari endapan yang di bawa oleh air
sungai, yang umumnya kaya akan bahan organik dan mempunyai nilai
dengan tanahnya yang bertekstur klei, klei berdebu dan lom. Topografi hutan
sampai sub tropis, terutama pada pantai yang landai, dangkal, terlindung dari
gelombang besar dan muara sungai. Secara umum hutan mangrove dapat
berkembang dengan baik pada habitat dengan jenis tanah berlumpur, berlom,
atau berpasir, dengan bahan bentukan berasal dari lumpur, pasir atau pecahan
karang koral. Habitat mangrove tergenang air laut secara berkala, dengan
frekuensi sering (harian) atau hanya saat pasang purnama saja, frekuensi
8
dipengaruhi oleh air laut, habitat mangrove juga menerima pasokan air tawar
yang cukup, baik berasal dari sungai, mata air maupun air tanah yang berguna
untuk menurunkan kadar garam dan menambah pasokan unsur hara dan
lumpur. Kondisi air di habitat mangrove dengan air payau dengan salinitas
Tanah daerah mengrove dicirikan oleh tiga hal, yaitu: salinitas tanah
yang tinggi, tingkat kematangan tanah yang rendah, serta mengandung tanah
klei masam (cat clay). Klei masam (cat clay) adalah klei dalam tanah yang
mengandung sejumlah sulfida atau sulfat. Hal ini terjadi karena pengaruh
pasang air laut atau air payau pada saat pembentukan tanah ini dan proses
B. Kerangka Berpikir
yang bercampur bahan organik dengan keadaan tekstur tanah halus dan
METODE PENELITIAN
1. Waktu penelitian
Hari : Sabtu
2. Tempat Penelitian
B. Metode Penelitian
tulis ilmiah dengan pendekatan studi kasus ini adalah metode deskriptif, yaitu
fenomena.
berikut:
a. Metode Observasi
9
10
dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya dalam masalah yang
diteliti.
b. Metode Kepustakaan
literaur, naik buku teks (teori) maupun hasil penelitian orang lain,
2. Sumber Data
seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut
untuk mewakili seluruh itemnya. Sebagian item yang dipilih disebut sampel.
11
Sedangkan seluruh item yang ada disebut populasi. Jadi teknik pengambilan
dari populasi.
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
mangrove.
bakau hitam dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang berlumpur dan dapat
beradaptasi dengan tanah lumpur berpasir. Selain itu, tanaman ini juga
Rhizophora stylosa Griff atau dalam bahasa lokal bakau kecil dapat
12
13
B. Kesimpulan Penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
14
15
B. Saran
tidak merusaknya.