EKONOMI PEMBANGUNAN
1
IDENTITAS DAN PENGESAHAN
2
TIM PENYUNTING PENULISAN BUKU AJAR
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN 2013
3
KATA PENGANTAR
Penulis
4
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Identitas dan Pengesahan .............................................. i
Penyunting ……………………………………………………... ii
Kata Pengantar ……………………………………………….. iii
Daftar Isi ……………………………………………………… iv
Peta Kompetensi Mata Kuliah ………………………………….. v
Tinjauan Mata Kuliah ………………………………………. vi
BAB I KONSEP, PRINSIP, MASALAH DASAR EKONOMI
PEMBANGUNAN …………………………………. 1
A. Pendahuluan ………………………………………. 1
B. Penyajian Materi .................................................... 1-17
C. Penutup...................................................................... 17-20
BAB II KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN
EKONOMI NEGARA SEDANG BERKEMBANG
A. Pendahuluan …………………………………….. 21
B. Penyajian Materi ……………………………… 21-28
C. Penutup ……………………………………… 29-31
BAB III PERSOALAN DASAR DALAM PROSES PEMBANGUNAN
DAN FAKTOR MEMPENGARUHI DAN PENGHAMBAT
A. Pendahuluan ………………………………….. 32
B. Penyajian Materi …………………………….. 32-46
C. Penutup …………………………………….. 46-49
BAB IV TEORI UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN MODEL
PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Pendahuluan …………………………………… 50
B. Penyajian Materi. ……………………………. 50-76
C. Penutup …………………………………………. 76-79
BAB V TEKNOLOGI SUMBERDAYA ALAM DAN SUMBER
DAYA MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN
A. Pendahuluan ………………………………………. 80
B. Penyajian Materi …………………………………. 80-90
C. Penutup ……………………………………… 91-94
BAB VI PERANAN PERDAGANGAN DALAM PEMBANGUNAN
DAN MASALAH HUBUNGAN INTERNASIONAL BAGI
NEGARA SEDANG BERKEMBANG
A. Pendahuluan …………………………………….. 95
B. Penyajian Materi …………………………….. 95-100
C. Penutup ……………………………………………100-104
5
BAB VII TINDAKAN DOMESTIK DAN UPAYA
INTERNASIONALISME DAN KEBIJAKSANAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Pendahuluan ……………………………………105
B. Penyajian Materi ………………………………105-202
C. Penutup ……………………………………………202-205
BAB VIII MASALAH PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
EKONOMI PEMBANUNAN
A. Pendahuluan …………………………………….206
B. Penyajian Materi …………………………..206-255
C. Penutup ……………………………………….255-257
SENARAI ………………………………………………….267-275
6
PETA KOMPETENSI MATA KULIAH EKONOMI
PEMBANGUNAN
(PETA KONSEP PERKULIAHAN)
7
TINJAUAN MATA KULIAH
B. DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas: Konsep,Prinsip, Masalah Dasar
Ekonomi Pembangunan, Karakteristik Umum Dan Struktur Kegiatan
Ekonomi Negara Sedang Berkembang, Persoalan Dasar Dalam Proses
Pembangunan Dan Faktor Mempengaruhi Dan Penghambat Ekonomi
Pembangunan, Teori Umum Pembangunan Ekonomi, Model
Pertumbuhan Ekonomi, Teknologi SumberDaya Alam Dan Sumber Daya
Manusia Dalam Pembangunan, Peranan Perdagangan Dalam
Pembangunan Dan Masalah Hubungan Internasional Bagi Negara
Sedang Berkembang, Tindakan Domestik Dan Upaya Internasionalisme
Dan Kebijaksanaan Pembangunan Ekonomi, Masalah Perencanaan Dan
Pelaksanaan Ekonomi Pembangunan.
C.TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan dasar, sikap dan keterampilan kritis-
analitis mahasiswa tentang cara berpikir ilmiah bidang Ekonomi
Pembangunan.
2. Meningkatkan kemampuan telaah terhadap kajian teori dan
empirik Ekonomi Pembangunan atas dasar studi pustaka maupun
lapangan di bidang Ekonomi.
3. Meningkatkan kemampuan dalam mengkaji permasalahan-
permasalahan ekonomi yang dihadapi dan mampu
merumuskannya dalam bentuk model-model teori pertumbuhan
ekonomi berdasarkan prinsip Ekonomi Pembangunan.
8
D. SILABI
Mata Kuliah : EKONOMI PEMBANGUNAN
Bobot Kredit : 2 (Dua) SKS
JML
POKOK BAHASAN /
NO TATAP
SUB POKOK BAHASAN
MUKA
1 1.Konsep,Prinsip, dan Masalah Dasar Ekonomi 1X
Pembangunan
1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi
Pembangunan
1.2. Arti dan Maksud Pembangunan Ekonomi
1.3. Arah dan Strategi Pembangunan Ekonomi
1.4. Ukuran Pembangunan:Pendapatan Per
Kapita dan Tingkat Kesejahteraan
1.5. Indek Harga Konsumen dan Indeks Harga
Produsen
E. POKOK KEGIATAN
Kegiatan pembelajaran dilakukan dalam bentuk:
1. Informasi tentang Silabus, Orientasi Materi, Dan Acara Kuliah.
2. Kuliah Tatap Muka.
3. Diskusi Dan Konsultasi tentang Materi Tugas Individu.
4. Penugasan Terstruktur.
5. Tes dalam Bentuk Subsumatif (Tes Mid Semester), Sumatif (Tes
Akhir Semester).
F. JADWAL PENYAJIAN
G. RANCANGAN EVALUASI
14
BAB I
KONSEP, PRINSIP, DAN MASALAH DASAR
EKONOMI PEMBANGUNAN
A. PENDAHULUAN
Secara umum materi pembelajaran ini bertujuan memberikan
pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa tentang gambaran
umum Ekonomi Pembangunan, sehingga setelah mempelajari materi
dalam Bab I ini, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami konsep, prinsip, dan masalah dasar ekonomi
pembangunan.
Secara khusus, diharapkan mahasiswa dapat:
1).mendefinisikan dan ruang lingkup ekonomi pembangunan;
2).menjelaskan arti dan maksud pembangunan ekonomi;
3).menjelaskan arah dan strategi pembangunan ekonomi;
4).menjelaskan ukuran pembangunan: pendapatan per kapita dan
tingkat kesejahteraan; 5).menjelaskan indeks harga konsumen dan
indeks harga produsen.
B. PENYAJIAN
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI
PEMBANGUNAN
Ekonomi Pembangunan (Development Economics) sebagai:
”Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis
masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara sedang
berkembang dan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu
supaya negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih
cepat”. Tujuan analisis ekonomi pembangunan adalah: untuk
menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan
atau pembangunan yang lambat dinegara-negara sedang berkembang
dan beberapa pendekatan dan cara-cara serta berbagai pilihan
kebijaksanaan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah yang
dihadapi oleh negara yang sedang berkembang sehingga dapat
mempercepat jalannya pembangunan (Sukirno, 1985:4). Usaha
pembangunan yang sedang giat dilaksanakan oleh negara sedang
berkembang (developing countries) didunia pada umumnya
berorientasi bagaimana memperbaiki atau mengangkat tingkat hidup
(level of living), harga diri dan kebebasan masyarakat dinegara
berkembang agar mereka bisa hidup seperti masyarakat di negara
maju (developed countries).
15
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Pembangunan digolongkan 2
yaitu:Pertama, pembangunan ekonomi baik bersifat deskriptif
maupun analitis bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
berbagai sifat perekonomian masyarakat di negara sedang
berkembang tentang berbagai sifat perekonomian masyarakat di
negara sedang berkembang dan implikasinya terhadap kemungkinan
untuk membangun ekonomi kawasan/negara; Kedua, berbagai pilihan
kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilakukan dalam usaha
untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di negara.
Berbagai pendekatan dalam upaya pemecahan problema dihadapi
oleh negara sedang berkembang terdapat 2 (dua) pendekatan
adalah:Pertama, menguraikan mengenai sifat masalah dan
mempertimbangkan arti kuantitatifnya: (apa sebenarnya yang
menjadi sumber hambatan (bottle-neck) negara sedang berkembang
dalam situasi pembangunan yang lambat ? dan dengan cara
bagaimana analisis ekononmi bisa memecahkan persoalan
pembangunan ekonomi?).Kedua,menyelidiki dan memilih alternatif
kebijaksanaan relevan seharusnya dilaksanakan di negara sedang
berkembang.
Dimensi pembangunan berorientasi pada perhatian untuk
mengatasi keterbelakangan dalam bentuk kemiskinan, pengangguran
dan ketimpangan.
Ilmu ekonomi berkaitan dengan alokasi sumberdaya untuk
menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi Pembangunan berdasarkan
pada alokasi sumberdaya bersangkutpaut formulasi kebijaksanaan
pemerintah.
16
Menurut definisi lama Ekonomi Pembangunan: Pembangunan
Ekonomi adalah suatu proses menyebabkan pendapatan per kapita
suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Pembangunan
Ekonomi diartikan sebagai: suatu proses menyebabkan pendapatan
per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka
panjang, dimana mengandung 3 (tiga) unsur yaitu:(1).pembangunan
ekonomi sebagai suatu proses berarti:perubahan terus menerus
didalamnya telah mengandung unsur kekuatan sendiri untuk investasi
baru; (2).usaha meningkatkan pendapatan per kapita;(3).kenaikan
pendapatan per kapita harus berlangsung dalam jangka panjang.
Menurut konggres ISEI(Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia)
berkesimpulan Teori Pembangunan berkembang sekarang dilihat dari
3 bagian besar yaitu:(1).Kelompok menekan faktor variabel ekonomi
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi oleh
Kindleberger;(2).Kelompok menekankan pada struktur
mempengaruhi pembangunan ekonomi oleh Todaro, Chenery,
Syrquin dan Mirdal banyak faktor lingkungan dan mengarah teori
ekonomi Neo-Marxis; (3).Kelompok Paul Streeton (Penulis)
buku:“The Frontiers Of Development Studies”, menekan faktor
pelaksana pembangunan mempengaruhi corak pembangunan.
Perkembangan ekonomi selalu dipandang sebagai kenaikan
dalam pendapatan per kapita karena kenaikan pendapatan per kapita
merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan dalam
kesejahteraan ekonomi masyarakat. Suatu alternatif umum, indek
ekonomi pembangunan sudah dipakai tingkat pertambahan Gross
National Product Per Capita sebagai bahan pertimbangan suatu
negara untuk mengukur output yang lebih besar.
Apakah pendapatan per kapita yang meningkat mencerminkan
tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan? Pengalaman
pembangunan di masa lalu orientasi strategi pembangunan terfokus
pada peningkatan pendapatan per kapita menimbulkan ketimpangan,
kemiskinan, pengangguran dan ketidakmerataan dalam distribusi,
pendapatan yang umum dialami negara yang mengalami kenaikan
pendapatan per kapita.
Ukuran pembanguann dengan pendapatan per kapita memiliki
banyak kelemahan diantaranya: (1).Tingkat kesejahteraan seseorang
sulit diukur dan subyektif sifatnya; (2). Dalam perhitungannya kurang
memperhatikan aspek distribusi pendapatan; (3).Pendapatan per
kapita tidak dapat memberikan gambaran mengenai masalah
pengangguran.
17
Masalah pembangunan merupkan suatu jalinan eksistensi dari
masalah sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, kebijaksanaan
pembangunan ekonomi yang dilaksanakan perlu mempertimbangkan
faktor bersifat non-ekonomi yaitu: untuk melengkapi analisis yang
ditinjau dari sudut ekonomi.
Pendapatan per kapita sebagai ukuran pembanguna memiliki
banyak kelemahan karena kurang mencerminkan tingkat
kesejahteraan yang sebenarnya, tidak menjamin kesempatan kerja
dan pemerataan.
Michael P. Todaro,(1977:87) dalam buku: ”Economics For
Development World: An Introduction To Principles Problem And
Polecies For Development”, sebagai berikut: “Economics
development should there part be received as a multidimensional
process involving the reorganization and reorientation of entire
economic and social system, it typically involves radical changes
institutional social and administrative structure as well as in popular
attitudes and sometimes even customs and beliefe. Finally,
development is usually in national contex, its widespread reaisation
may necessitate fundamental modification of the international
economic and social system”.
Definisi baru Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses
multidimensional yang melibatkan perubahan besar secara sosial
dalam ekonomi. Pembangunan diartikan sebagai: suatu proses
multideimensional yang melibatkan perubahan besar dalam struktur
sosial, sikap mental yang sudah terbiasa, dan lembaga nasional
termasuk percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan
dan pemberantasan kemiskinan yang absolut. Jadi, pengertian
pembangunan ekonomi sudah mengalami perubahan yang mencakup
berbagai aspek kehidupan, oleh sebab itu pengertian pembangunan
harus dilihat secara dinamis dan bukan sebagai konsep statis.
United Nation: Developments Administration: Current
approach and trade in public administration for national
development, 1975): mengenai Teori dan Strategi Pembangunan
Nasional: Prof.H.Bintaro Tjokroamidjojo dan Drs. Mustapadidjaya
AR, Jakarta, 1982).
18
sedangkan Pertumbuhan Ekonomi tidak memperhatikan pertumbuhan
penduduk.
Perbedaan pembangunan ekonomi (economic development)
dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah dalam
pembanguna ekonomi terkandung arti: adanya usaha untuk
meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat atau Gross
Domestic Product dimana kenaikan diikuti oleh perombakan dan
modernisasi serta memperhatikan aspek pemerataan pendapatan
(income equity), sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai:
kenaikan Gross Domestic Product (GDP) tanpa memandang
kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk
dan tanpa memandang apakah ada perubahan dalam struktur ekonomi
atau tidak. Jadi, pada umum pembangunan selalu diikuti dengan
pertumbuhan, tapi pertumbuhan belum tentu disertai dengan
pembangunan. Pada tingkat permulaan pembangunan ekonomi selalu
diikuti dengan pertumbuhan atau sebaliknya:makanan,pakaian dan
tempat tinggal (contoh: penghasilan US $ 50 per tahun) disebut:garis
kemiskinan internasional dipakai untuk memperkirakan luasnya
kemiskinan dunia (Todaro, 1978:72).
Kemiskinan Absolut adalah jumlah masyarakat yang hidup
dibawah tingkat penghasilan minimum yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok seperti: makanan, pakaian dan tempat
tinggal.
22
Gambar 1.1.Skematis Multidimensional Keterbelakangan
PERSEDIAAN TK TINGGI
ANGKA KEBUTUHAN TK
TINGKAT PENGANGGUR INVESTAS KETERSEDI
KEMATIA PERTUMB AN TINGGI AAN TK
I PER
N
UHAN DAN KAPITA MENGHAS
KARENA PENDUD RENDAH
PENYEBARAN ILKAN
PRODUKTIVIT
AS TENAGA
23
UKURAN PEMBANGUNAN: PENDAPATAN PER KAPITA DAN
TINGKAT KESEJAHTERAAN
24
bersangkutan dan kombinasi faktor dalam sektor ekonomi
bersangkutan.
(3).Distribusi pendapatan yang adil, artinya: adanya distribusi pendapatan
yang adil akan mendorong semangat kerja meningkat otomatis
produktivitas akan naik.
(4).Aspek masyarakat dimana kegiatan ekonomi berlangsung dalam suku
masyarakat, karena dalam pembangunan tidak lepas dan
memperhitungkan corak hidup, kebudayaan tradisi, politik dan nilai
sosial masyarakat. Kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan
tindakan kurang produktif dan tindakan didorong oleh rasa prestise
dikurangi serta masyarakat didorong untuk bertindak ekonomi.
Pertumbuhan cara berpikir masyarakat merupakan pra kondisi untuk
menciptakan pembangunan ekonomi sehat dan dinamis di negara
sedang berkembang dewasa ini.
GNPDEFLATO R
Qti.Pti X 100.
Qti.Pti
GNP DEFLATOR = INDEKS HARGA PAASCHE = INDEKS
NOMINAL.
GNIP Rill mengukur perubahan output fisik didalam
perekonomian antara periode waktu berbeda, cara: menilai semua barang
yang diproduksi didalam 2 periode pada harga yang sama atau constant
dollars.
GNP Nominal mengukur: nilai output dalam suatu periode
tertentu diukur: harga pasar pada periodenya atau nilai barang diproduksi
dengan harga berlaku tahun tersebut.
GNP Nominal berubah dari tahun ke tahun karena 2 (dua) sebab:
(1).Berubahnya output fisik dari barang-barang.
(2).Berubahnya harga pasar.
28
GNPNo min al
GNPDEFLATOR X 100
GNPRiil
GNPDEFLATOR
Qti.Pti X 100
Qti.Poi
GNP DEFLAOTOR = 2100/ 1100 X 100 = 199.
GNP DEFLATOR : Nilai = CDI atau IH
CPI
Qoi.Pti X 100
Qoi.Poi
Rp.170 .000
CPI X 100 Rp.189 .
Rp.90 .000
Perbedaan Qoi = jumlah barang tahun dasar muncul baik dalam
pembilang maupun penyebut dari rumus: CPI dan PPI, sedangkan Qti
muncul dalam rumus Deflator.
Untuk mengoreksi GNP menjadi ekonomi kesejahteraan (Net
Economic Welfare) harus dilakukan koreksi negatif dan koreksi positif
dalam menghitung GNP.
KOREKSI POSITIF
Koreksi positif dalam perhitungan GNP dilakukan menambahkan
waktu luang, pekerjaan informal terhadap GNP (underground economy)
terhadap GNP. Kepuasan waktu luang dhirapkan kepuasan diperoleh dari
barang dan jasa. Kegiatan Informal diperhitungkan GNP: ada 2 macam
kegiatan informal yaitu: kegiatan ekonomi illegal atau melawan hukum
(seperti: kegiatan perdagangan narkotika dan pembunuhan dengan
imbalan uang) dan kegiatan ekonomi legal tapi tidak tercatat sehingga
terhindar dari pajak (seperti: tukang batu di proyek, pekerja memperbaiki
pagar rumah, menerima uang saku atau bentuk barang dari pihak lain).
Umumnya ahli ekonomi tidak menambah nilai produk terhadap GNP,
karena sudah disepakati merupakan hal buruk dari segi sosial (bads and
not goods):Sameuelson, 1985: 152).
Koreksi positif dalam perhitungan GNP dilakukan menambahkan
waktu luang, pekerjaan informal terhadap GNP.
KOREKSI NEGATIF
Dilakukan cara: mengurangkan kerusakan/pencemaran lingkungan
dari GNP. Masa sekarang ini industri besar banyak didirikan yang
memberikan dampak terhadap pencemaran lingkungan, dan bangsa di
dunia semakin khawatir dengan berkurang lapisan ozon sebagai akibat
pencemaran industry negara besar berpengaruh perekonomian,
berdampak besar terhadap kegiatan ekonomi, berakibat dari pencemaran
akan menyebabkan angka GNP terlalu tinggi daripada sebenarnya.
Contoh: Hasil produk berguna, seperti: rumah nyaman di perkotaan
dalam GNP terkandung hasil merugikan (berupa: kerusakan tanah karena
galian batu, polusi air dan udara yang ditimbulkan oleh pabrik semen),
untuk pembangunan perumahan dan biaya untuk ganti kerusakan harus
dikurangkan dari GPP.
Eksternalitas disebut: kerusakan lingkungan seperti: pencemaran
udara, air, bukit, dan sebagainya merupakan biaya bagi masyarakat tidak
30
dibayar oleh perusahaan maupun oleh konsumen pembeli, dimana
penduduk yang kehilangan pekerjaan akibat penggusuran lahan pertanian
untuk industri. NEW = Net Economic Welfare = angka setelah dikurang
angka kesejahteraan ekonomi netto, dimana masyarakat dan pemerintah
menentukan prioritas pembangunan dan pertumbuhan suatu bangsa dan
perekonomian mengarah tujuan bersama luas memperhatikan
keseimbangan antara pembangunan dibidang fisik dan lingkungan atau
istilah pembangunan berwawasan lingkungan.
Angka kesejahteraan netto = NEW= Net Economic Welfare : angka
GNP dikurangi biaya kerusakan lingkungan dan ditambah nilai waktu
luang dan pekerjaan informal.
Dilihat dari definisi pembangunan ekonomi yang lama dan baru sangat
berbeda. Definisi pembangunan yang baru lebih menitikberatkan pada
proses multidimensional mencakup segala aspek kehidupan di negara
sedang berkembang. Oleh karena itu, dalam menghitung tolok ukur
pembangunan harus diperhatikan beberapa koreksi positif dan negatif
untuk menuju kesejahteraan yang dicita-citakan.
C.PENUTUP
Rangkuman
Dilihat dari definisinya pembangunan ekonomi yang lama dan
baru sangat berbeda. Definisi pembangunan yang baru lebih
menitikberatkan pada proses multidimensional mencakup segala aspek
kehidupan di negara sedang berkembang. Oleh karena itu, dalam
menghitung tolok ukur pembangunan harus diperhatikan beberapa
koreksi positif dan koreksi negatif untuk menuju kesejahteraan yang
dicita-citakan.
Ilmu ekonomi pembangunan adalah suatu perluasan penting dari
ilmu ekonomi tradisional dan politik ekonomi dan mementingkan alokasi
sumber secara efisien dan pertumbuhan output yang mantap,
memusatkan perhatian terutama kepada mekanisme perekonomian, sosial
dan kelembagaan yang diperlukan untuk menghasilkan perbaikan taraf
hidup yang cepat dan dalam skala besar bagi sejumlah besar orang
dinegara dunia ketiga, karena ilmu pembangunan ekonomi
memperhatikan perumusan kebijaksanaan pemerintah setepatnya dan
31
dirancang untuk mempengaruhi transformasi perekonomian,
kelembagaan dan sosial dari keseluruhan masyarakat dalam waktu
sesingkatnya dan sektor pemerintah mendapat peranan luas dan
menentukan dalam ilmu ekonomi pembangunan dibandingkan dengan
peranan yang ada dalam analisis ekonomi tradisional (barat).
Ilmu ekonomi membahas manusia dan cara terbaik untuk
memenuhi kebutuhannnya terhadap sarana material, untuk menolong
merealisasikan potensi kemanusiaannya dan ilmu ekonomi perlu
melibatkan norma dan pertimbangan tata nilai dan peningkatan
pembangunan adalah suatu pertimbangan tata nilai secara implisiti
mengandung hal baik (pembangunan) dan buruk (terbelakang).
Masalah utama perekonomian termasuk apa, dimana, bagaiman
dan untuk siapa seharusnya barang dan jasa diproduksi, siapa/kelompok
mana mempengaruhi pembuatan keputusan ekonomi dan untuk
keuntungan siapa keuntungan, tingkat internasional penting untuk
mempertimbangkan negara dan kelompok kuat dimana diantara negara
banyak mempengaruhi penggunaan dan penyebaran pangan dunia
langkan dan persediaan sumberdaya mineral.
Setiap analisis masalah pembangunan realistik perlu suplemen
variabel ekonomi seperti: pendapatan, penanaman modal dan tabungan
dengan faktor ekonomi sama relevan termasuk sifat pengaturan
penyewaan tanah, pengaruh stratifikasi sosial dan kelas, struktur kredit,
sistem pendidikan dan kesehatan, motivasi dan organisasi pemerintah,
perlengkapan pelayanan masyarakat, sikap masyarakat terahap pekerjaan,
terhadap waktu luang dan perbaikan diri, serta tata nilai, peranan dan
sikap elit politik dan ekonomi. Masa lalu strategi pembangunan ekonomi
berupaya untuk meningkatkan hasil pertanian, menciptakan lapangan
kerja, menghilangkan kemiskinan sering gagal karena para ekonom dan
penasehat kebijaksanaan lain tidak melihat perekonomian sebagai suatu
sistem sosial yang saling tergantung satu sama lain yang kekuatan
berinteraksi secara terus menerus,bersama dan waktu yang lain
berkontradiksi, karena penting untuk mempertingkan sistem sosial negara
berkembang dalam kerangka sistem sosial internasional luas, dari
keseluruhan bangsa miskin dan kaya.
Fenomena dominasi pengaruh kekuatan kelompok kecil banyak
terdiri dari negara kaya terhadap strategi global dan kepekaan negara
dunia ketiga terperangkap dalam dominasi serta ikatan ketergantungan
pada negara industri di Timur dan di Barat. Hal terjadi di negara
berkembang adalah: kelangkaan sumberdaya, bahan bahku, masalah
hutang luar negeri, menurun pasar ekspor, meningkat saling
32
ketergantungan diantara semua negara dan orang di dalam sistem sosial
internasional. Negara dunia ketiga merupakan bagian terbesar dari
organisasa global karena sifat dan ciri pembangunan di masa depan
seharusnya menjadi perhatian seluruh negara tanpa memandang orientasi
politik, ideologi, ekonomi masing-masing.
1.Kegitan Perkuliahan
a.Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi topik
I.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu untuk tugas.
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik I.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan
individu 1.
2.Evaluasi
a.Jenis Evaluasi : Pre tes dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b. Alat Evaluasi :Tes tertulis,bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 1.
c.Materi Evaluasi :
1). Jelaskan bagaimana perbedaan antara bahasan Ilmu Ekonomi
Pembangunan (Development Economics) dengan Ilmu
Ekonomi (Economics), mana yang lebih luas cakupannya,
dan mana merupakan cabangnya?
2).Sebutkan nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam
pembangunan ekonomi suatu negara menurut Goulet?
3).Jelaskan koreksi negatif dan koreksi positif terhadap ukuran
pembangunan ekonomi yang menekankan pada GNP per
kapita sebagai ukuran kesejahteraan ekonomi neto (net
economic welfare) suatu masyarakat?
4).Mengapa ukuran pembanguna ekonomi yang menekankan
pada pendapatan per kapita semata tidak memuaskan negara
sedang berkembang?
5).Bagi perusahaan yang merusak lingkungan hidup harus
dilakukan dengan cara bagaimanakah perhitungan produk
33
perusahaan dalam GNP?
6).Hitunglah GNP Deflator Indonesia, selama dua tahun
terakhir ini baik secara Laspeyers maupun Paasche ?
7).Jelaskan perbedaan istilah-istilah sebagai berikut:
a.Pertumbuhan Ekonomi- Pembangunan Ekonomi–
Modernisasi Ekonomi ?
b.Net Economic Welfare – GNP Deflator?
c.Underground Economic – Externality?
8).Mengapa ilmu ekonomi penting untuk memahami masalah
pembangunan ekonomi dunia ketiga?
9).Apakah konsep dunia ketiga suatu konsep yang berguna?
10).Mengapa orang harus skeptik terhadap setiap pendapat
bahwa teori ekonomi tradisional Barat dapat diterapkan
secara universal?
11).Apakah arti dari pernyataan bahwa asumsi dan proposisi
teori ekonomi mungkin berbeda dari masyarakat ke
masyarkat lain tetapi proses pemikirannya sebenarnya
tetap sama?
12).Apakah kesenjangan yang besar dalam hal kondisi
kehidupan dari “mengelilingi dunia” dapat ditemukan
dikebanyakan dunia ketiga?
13).Apakah yang Saudara harapkan dari pelajaran Ekonomi
Pembangunan?
14).Mengapa tata nilai dan premis tata nilai penting dalam
ilmu ekonomi ? Dapatkah ilmu ekonomi “bebas nilai”?
Mengapa ya dan tidak?
15).Mengapa pandangan perekonomian penting sebagai sistem
sosial dan beranjak melampaui faktor ekonomi dalam
menganalisa masalah pembangunan?
16).Apakah yang dimaksud “saling ketergantungan sistem
sosial internasional”? Dengan jalan apakah perekonomian
nasional semakin saling tergantung menjelang akhir abad
ke XXI?
34
BAB II
KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN
EKONOMI NEGARA SEDANG BERKEMBANG
A.PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada Bab II ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang karakteristik umum dan struktur
kegiatan ekonomi negara sedang berkembang. Secara khusus, setelah
mempelajari materi bab II ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1).mengelompokkan negara berdasarkan tingkat kemajuan ekonominya,
2).menggolongkan karakteristik umum negara sedang berkembang, 3).
Menjelaskan struktur kegiatan ekonomi negara sedang berkembang.
B.PENYAJIAN MATERI
Berdasarkan bahasan pada bab I, dapat dinyatakan bahwa pada
umumnya fenomena keterbelakangan dilihat dari konteks ekonomi dan
non ekonomi sesuai dengan karakteristik umum dan struktur kegiatan
ekonomi yang ada di negara sedang berkembang. Di negara sedang
berkembang struktur ekonomi sebagian besar adalah agraris yang
berpandangan sosial cultural, dengan produktivitas rendah. Negara
sedang berkembang untuk mengejar strategi pembangunan baik sektor
pertanian maupun industry, dilakukna untuk menaikkan produktivitas
yang rendah dan memenuhi kebutuhan dalam negeri, supaya tidak
tergantung pada the rest of the world.
Dilihat dari sudut perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat
negara di dunia dibedakan dalam 2 (dua) golongan adalah:
(1).Developed Countries/ negara sudah maju: ditopang kemajuan
ekonomi yang pertama, seperti: Eropa Barat, Amerika Utara, negara
Australia dan New Zealand: negara dunia kesatu/First World: negara
kapitalis /negara pertama didukung pengalaman jangka panjang dalam
pertumbuhan ekonomi.
(2).Second World/negara dunia kedua: negara maju yang ada di Eropa
Timur, seperti: Rusia, Polandia, Chekoslovakia atau negara sosialis sudah
maju ekonomi, seperti: Korea, Jepang.
(3).Third World/negara dunia ketiga: negara mempunyai tingkat
pembangunan yang rendah dan tingkat pendapatan per kapita tidak lebih
dari US $ 200 atau negara sedang berkembang (Developing Countries):
pendapatan per kapita kurang dari ( < US $ 200).
35
(4). Semi Developed Countries yaitu: negara sedang berkembang
mempunyai pendapatan per kapita lebih dari US $ 200.
Low Developed Countries/LDC: negara dunia keempat atau negara yang
terbelakang (UDC/Under Developed Countries) dan (LDC/Less
Developed Countries) :negara terbelakang dalam perekonomiannya
seperti: di Afrika Tengah dan Amerika Latin. Developed Countries/
negara sedang berkembang seperti: Libia, Kuwait, Brunai Darussalam.
Tahun 1985 negara dunia ketiga sebanyak 118 negara
berkembang di kawasan Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin,
umumnya ditandai : “low level of living, high populations pressures, low
income per capita”, dan di bidang teknologi serta ekonomi pada
umumnya tergantung (dependen) pada ekonomi negara dunia pertama,
dan kedua”.
Menurut kelompok Roma dalam buku: “Batas Pertumbuhan”
dibagi 3 kelompok, yaitu:
(1).Negara yang mempunyai potensi sumberdaya alam (SDA) dan
energi disertai kemampuan dan penguasaan teknologi.
(2).Negara memiliki sumberdaya alam (SDA) dan energy, tapi tidak
memiliki kemampuan dan penguasaan teknologi.
(3). Negara tidak memiliki sumberdaya alam (SDA) dan energy, serta
tidak mempunyai kemampuan dan penguasaan teknologi.
PBB/Perserikatan Bangsa-Bangsa membedakan 3 golongan yaitu:
(1).Golongan ekonomi pasar yang sudah maju;
(2).Golongan ekonomi yang direncanakan secara terpusat;
(3).Golongan ekonomi pasar yang sedang berkembang.
Bank Dunia membedakan 5 (lima) kelompok, yaitu:
(1). LIE/ Low Income Economies:dibawah
(2).MIE / Midle Income Economies:sedang
(3).HIOE / High Income Oil Exporter:diatas
(4).ENME / European Non Market Economies:non eropa
(5).HIME / High Income Market Economies: pendapatan tinggi
7 sifat digunakan untuk menggolongkan negara-negara yaitu:
(a).Tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahun;%
(b).GNP/Gross National Product;
(c).Tingkat GNP Per Kapita;lihat di APBN
(d).Angka buta huruf;pendidikan
(e).Harapan hidup waktu lahir;kesehatan
(f).Jumlah penduduk;
(g).Tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian.
36
KARAKTERISTIK UMUM NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Ciri-ciri umum negara sedang berkembang adalah memproduksi
bahan primer, tekanan penduduk dan beban tanggung jawab yang tinggi,
kekurangan modal, berorientasi pada perdagangan luar negeri, dominasi
, depedensi dan valuerabilitas.(ketergantungan antara Negara satu
dengan lainnya).
G.M.Meiyer dan RE.Baldwin dalam buku: “Economic
Development Theory, History, and Policy” mengemukakan: sifat
ekonomis yang terdapat di negara miskin atau negara sedang
berkembang,yaitu:
(1).It is primary–producing; (2).It faces population pressures; (3).It has
underdeveloped natural resources; (4).It has economically backward
population; (5).It is capital-deficien; (6).It is foreign trade oriented
(Baldwin, 1957:173). Umumnya penduduk bekerja di sektor primer
meliputi jumlah lebih dari 60 % dan di sektor tersier kurang dari 20 %.
Vicious Cycle adalah adalah lingkaran tak berujung pangkal yang
disebabkan oleh negara miskin sendiri memiliki kemiskinan baik dari sisi
permintaan dan sisi penawaran(saling membutuhkan). MP.Todaro, 1983:
66: ciri-ciri atau karakteristik umum negara sedang berkembang adalah:
(1).Taraf hidup yang rendah; (2).Produktivitas yang rendah; (3).Tingkat
pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi; (4).Angka
pengangguran yang tinggi; (5).Ketergantungan pada ekspor hasil
pertanian; (6).Dominasi, depedensi, dan vulnerabilitas dalam hubungan
internasional.
Rendahnya produktivitas disebabkan oleh kurangnya faktor input
komplementer berupa modal fisik dan manajemen. Negara sedang
berkembang kekurangan modal dilihat dari sudut, yaitu: (1).Kecilnya
jumlah mutlak kapital material; (2).Terbatasnya kapasitas dan keahlian
penduduk; (3).Rendahnya investasi netto.
Tekanan penduduk di negara sedang berkembang mempunyai 3
(tiga) bentuk pokok yaitu: (1).Rural Development (perkembangan
pembangunan); (2).Tingkat kelahiran yang tinggi; (3).Tingkat kematian
yang mulai menurun. Akibatnya penggunaan tenaga kerja kurang efektif
dan efisien dan melahirkan 2 (dua) bentuk pengangguran yaitu:
(1).Pengangguran Semu, yaitu: orang dipedesaan dan perkotaan bekerja
kurang dari semestinya (harian, mingguan, musiman), bekerja full time,
tapi produktivitas rendah; (2).Pengangguran Terbuka, yaitu: orang yang
sebenarnya ingin dan suka bekerja, tapi tidak tersedia pekerjaan. Ciri lain
37
negara berkembang adalah tergantung pada produk pertanian dan produk
ekspor.
Pengangguran Semu (tak kentara) adalah orang yang melakukan
pekerjaannya kurang dari semestinya dan pengangguran terbuka adalah
orang yang bersedia dan mau bekerja tapi tidak tersedia pekerjaan.
Depedensi adalah ketergantungan antara negara sedang
berkembang terhadap negara maju atau negara maju tergantung terhadap
negara sedang berkembang.
Dominasi adalah penguasaan atas sektor ekonomi dan sosial oleh
negara maju.
Vulnerabilitas adalah perasaan mudah tersinggung atau
terpengaruh akibat adanya ketergantungan (depedensi) kepada negara
maju.
38
sektor pertanian, digunakan untuk membiayai pembangunan di sektor
lain.
MPL = marginal productivity of labor pada sektor pertama adalah
nol (0), sebab berlaku hukum tambahan hasil yang semakin berkurang
(law of diminishing return).
Ada 3 (tiga) jenjang analisis dalam usaha memahami ekonomi
pertanian dan pembangunan pedesaan, diman terjadi: proses transisi dari
pertanian subsistensi tradisional menjadi pertanian komersial dan modern
adalah: (1).Pertanian Subsistensi: primitif dan murni dimana produtivitas
rendah;(2).Tingkat diversifikasi (penganekaragaman)/pertanian
campuran yang sebagian hasil untuk dimakan sendiri dan sebagian dijual
ke sektor komersial; (3).Tingkat pertanian modern: produksi sangat
tinggi disebut: pertanian spesialisasi, seluruhnya untuk melayani
keperluan pasar.
Perubahan sektor pertanian diawali dari sektor pertanian subsisten
ke pertanian campuran (diversifikasi) dan pertanian spesialisasi.
Faktor penyebab untuk mengusahakan tercapai pembangunan
pertanian dan pedesaan, meningkatkan produksi dan produktivitas maka
diusahakan ada penelitian pada sumber penyebabnya adalah: (1).Adanya
perubahan teknik produksi; (2).Adanya kebijaksanaan ekonomi
pemerintah yang sesuai; (3).Adanya lembaga sosial yang menunjang;
(4).Modernisasi struktur pertanian memenuhi kebutuhan pangan;
(5).Menciptakan adanya sistem penunjang yang efektif;
(6).Memungkinkan keadaan lingkungan pedesaan untuk memperbaiki
taraf hidup.
Ada 2 (dua) syarat dipenuhi untuk membangun dan
mentransformasikan pertanian subsisten(pertanian tradisional) menjadi
modern yaitu:
(a).Pemasaran hasil usaha tani; (b).Teknologi yang selalu berubah;
(c).Tersedia sarana produksi lokal; (d). Perangsang produksi bagi petani;
(e).Pengangkutan.
39
Gambar 2.1. Hubungan Antara Total Product (TP) dengan Marginal
Product (MP) dan Average Product (AP)
PRODUCT
TPL
APL
C.PENUTUP
Rangkuman
Fenomena keterbelakangan dilihat dari konteks ekonomi dan non
ekonomi sesuai dengan karakteristik umum dan struktur kegiatan
ekonomi yang ada di negara sedang berkembang. Dinegara sedang
berkembang struktur ekonomi sebagian besar adalah agraris yang
berpandangan sosial cultural, dengan produktivitas rendah. Negara
sedang berkembang untuk mengejar strategi pembangunan baik sektor
pertanian maupun industri dilakukan untuk menaikkan produktivitas
yang rendah dan memenuhi kebutuhan dalam negeri, supaya tidak
tergantung pada the rest of the world.
Tinjauan tentang perbedaan struktur ekonomi dunia ketiga
terdapat7 (tujuh):1.ukuran negara (geografis, penduduk, pendapatan),
2.evolusi sejarah, 3.sumberdaya manusia (SDM) dan fisik, 4.kepentingan
relatif sektor pemerintah dan swasta, 5.sifat struktur industri, 6.tingkat
ketergantungan terhadap ekonomi luar negeri dan kekuatan politik,
7.pembagian kekuasaan, kelembagaan dan politik dalam negeri. 6 (enam)
sifat umum negara berkembang sebagai berikut: 1).pertumbuhan
pendapatan nasional yang rendah dan lambat di kebanyakan negara,
2).pertumbuhan pendapatan per kapita yang rendah dan hamper tidak ada
kemauan, 3).pola distribusi pendapatan yang menceng/ tidak mengarah
dimana 20 % dari penduduk golongan atas menerima 5%-10% kali
pendapatan yang diterima oleh 40% golongan bawah, 4).Akibat butir 1-3
banyak penduduk dunia ketiga menderita kemiskinan jumlah berkisar
diantara U$ 850 juta – U$ 1.200 juta orang dengan pendapatan kurang
dari U$ 100 per tahun, 5).Banyak penduduk yang menderita karena
kesehatan yang buruk, kekurangan gizi dan penyakit yang melemahkan
tenaga serta tingkat kematian yang jumlahnya 10 kali lebih tinggi
dibandingkan keadaan di negara maju, 6). Dalam bidang pendidikan
mengenai fasilitas dan kurikulum pendidikan yang tidak
relevan dan kurang memadai, tingkat kegagalan (drop out) sekolah yang
tinggi serta tingkat melek huruf yang rendah.
Masalah keterbelakangan dilihat dalam konteks nasional dan
internasional dan kekuatan ekonomi dan sosial baik intern maupun
ekstern merupakan biang keladi terjadi kemiskinan, ketidakmerataan dan
produktivitas yang rendah di dunia negara dunia ketida pada umumnya.
43
Berhasilnya pembangunan ekonomi dan sosial yang memerlukan
formulasi strategi yang memadai di dunia ketida, tapi memerlukan
modifikasi sistem ekonomi internasional untuk membuat responsif
terhadap keperluan pembangunan negara miskin dan berguna untuk
mengadakan perubahan strategi dalam negeri serta internasional, masalah
pembangunan dan keterbelakangan.
1. Kegiatan Perkuliahan
a. Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi
topik/pokok bahasan 2.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu (untuk tugas 2).
b.Kegiatan Mahasiswa
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 2.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok 2 dan
individu.
2.Evaluasi
a.Jenis Evaluasi :Pre test dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 2.
c.Materi Evaluasi :
1).Karakteristik apa yang dapat menjelaskan perbedaan jurang
antara negara sedang berkembang dengan negara maju?
2).Jelasakan ciri–ciri pembentukan modal di negara sedang
berkembang pada umumnya sangat rendah?
3).Mengapa negara sedang berkembang dalam memilih
Trategi pembangunan lebih banyak menekankan pada
sektor industri dan jasa dibandingkan sektor pertanian,
padahal umumnya negara agraris?
4).Betulkah bahwa negara sedang berkembang memiliki
tekanan penduduk yang tinggi ?Mengapa? Jelaskan?
5).Mengapa dalam awal pembangunannya, negara sedang
berkembang biasanya menempuh strategi pembangunan
yang berorientasi pada industri substitusi impor?
6).Dalam era globalisasi, mengapa negara sedang berkembang
menjadi sangat depedensi, dominasi dan vulnerability
terhadap
44
negara maju?
7). Jelaskan dan sebutkan tahapan dari pertanian tradisional
menuju pertanian modern ada beberapa tahapannya?
8). Jelaskan perbedaan istilah:
(a).Underdeveloped Countries–Underdeveloped
Countries–
Developing Countries – Developed Countries ?
(b).Negara dunia kesatu- negara dunia kedua, negara dunia
ketiga, negara dunia keempat ?
(c). Dominasi – depedensi – vulnerability?
9).Jelaskan dengan menggunakan beberapa cara, perbedaan
struktur ekonomi, sosial dan politik di negara dunia ketiga.
Dihadapkan pada masalah yang sama. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan masalah yang sama dan menganut Saudara
masalah yang manakah yang paling penting. Mengapa?
10).Jelaskan perbedaan antara tingkat hidup yang rendah dengan
pendapatan per kapita yang rendah. Dapatkah tingkat hidup
yang rendah terjadi bersama-sama dengan pendapatan per
kapita yang tinggi. Jelaskan dan berikan contohnya?
11).Sebutkan beberapa ciri umum negara berkembang? Berikan
analisa pendapat Saudara?
12).Apakah keuntungan dan keru gian mempergunakan konsep
pada garis batas kemiskinan internasional?
13).Apakah pendapat Saudara mengenai hubungan yang erat
dengan kesehatan, produktivitas tenaga kerja dan tingkat
pendapatan?
14).Apakah yang dimaksud bahwa banyak negara di dunia ketiga
yang “rapuh, didominasi dan ketergantungan” dalam hubungan
dengan negara kaya? Berikan contohnya?
45
BAB III
PERSOALAN DASAR DALAM PROSES PEMBANGUNAN DAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SERTA PENGHAMBAT
A. PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada Bab III ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang persoalan dasar dalam proses
pembangunan dan faktor yang mempengaruhi serta penghambat. Secara
khusus, setelah mempelajari materi bab III ini, diharapkan mahasiswa
dapat: 1).menjelaskan permasalahan pokok pembangunan ekonomi,
2).menyebutkan faktor yang mempengaruhi pembangunan,
3).menyebutkan persyaratan pokok dan umum pembangunan ekonomi
dinegara sedang berkembang, 4).menyebutkan faktor penghambat pada
proses pembangunan, 5).menjelaskan struktur ekspor berupa bahan
mentah, 6).menjelaskan proses sebab akibat kumulatif.
B.PENYAJIAN MATERI
PERMASALAHAN POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh negara sedang
berkembang meliputi: kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran.
Kebutuhan dasar merupakan syarat minimum yang mutlak harus
dipenuhi oleh setiap orang.
Ahli ekonomi mengemukakan bahwa untuk perbaikan jurang
pendapatan nasional bila strategi pembangunan mengutamakan
keperluan mutlak (absolute necessity) dan syarat minimum untuk
memenuhi kebutuhan pokok (minimum requirement to cover basec
need), basic necessity (kebutuhan dasar) dan memuat 5 (lima) sasaran
utama yaitu:
(1).Dipenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan serta
peralatan sederhana dari berbagai kebutuhan secara luas
dipandang perlu oleh masyarakat bersangkutan.
(2).Dibutuhkan kesempatan yang luas untuk memperoleh berbagai
jenis publik, pendidikan, kesehatan, pemukiman yang dilengkapi
infrastruktur layak serta komunikasi, dan lain-lain.
(3).Dijaminnya hak untuk memperoleh kesempatan kerja produktif
(termasuk menciptakan kerja sendiri), mungkin ada balas jasa
setimpal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
(4).Terbina prasarana produksi barang dan jasa atau pedagang
internasional untuk memperoleh keuntungan dengan kemampuan
46
untuk menyisihkan tabungan untuk pembiayaan usaha
selanjutnya.
(5).Menjamin partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan
dan pelaksanaan proyek. Strategi sumber ekonomi dari dalam
maupun luar (bentuk bantuan luar negeri) terutama untuk
pembangunan pedesaan dan pertania, diarahkan usaha teratur
bentuk kemiskinan,material dan non-material, supaya dapat
memenuhi kebutuhan pokok golongan miskin.
Pokok sasaran pembangunan adalah pemberantasan kemiskinan,
penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan dan pemberantasan
ketimpangan. Salah satu sasaran pokok “Tata Ekonomi Internasional
Baru” ialah: untuk memperkecil jarak pemisah antara taraf hidup negara
kaya dan negara miskin (Adenan, 1985).
50
(1). Pendapatan Per Kapita,
(2).Pendapatan Nasional,
(3).Unsur Pasar,
(4).Pertumbuhan Seimbang (Balance Growth),
(5).Teknik Produksi.
Prinsip investasi akan menaikkan produk nasional dalam jumlah
sama yaitu: a).Dari sudut distribusi pendpaatan, proyek padat karya lebih
baik karena menaikkan pendapatan sebagian besar orang berpenghasilan
rendah daripada kenaikan pendapatan nasional banyak, tapi untuk
beberapa orang. b).Pendapatan per kapita, proyek padat karya di sektor
pertanian lebih jelek dibandingkan proyek pabrikan padat modal, sebab
proyek di sektor pertanian mendorong kenaikan penduduk, akibat
pendapatan per kapita tetap sama seperti semula atau menurun.
(5). Penyerapan kapital dan stabilitas: dimana setiap masyarakat suatu
negara mempunyai kemampuan terbatas dalam penyerapan kapital,
ditentukan 2 hal:(1).ada atau tersedia faktor produksi komplementer
bekerja sama dengan kapital dan (2).pihak syarat untuk menghindari
inflasi dan untuk mempertahankan keseimbangan cara pembayaran.
Umumnya keterbatasan kapasitas untuk menyerap kapital di negara
sedang berkembang disebabkan:(1).Kurangnya teknologi, (2).Kurangnya
tenaga ahli, (3).Tingkat mobilitas demografis rendah.
(6). Stabilitas dan Nilai Lembaga yang ada: Pola investasi merupakan
hasil pertimbangan politis, kebudayaa, agama, nilai-nilai dan lain-lain.
Pembangunan ekonomi dapat melaju cepat bila diciptakan kebutuhan
baru, motif baru, cara-cara, metode produksi baru dan lembaga yang ada
dalam masyarakat sendiri.
Menghemat Tenaga
Kerja
P Menghemat Modal
(Kapital)
Netral
52
Nelson dan Leibenstein dalam buku: “Theory Of Low Level
Equilibrium Trap In Underdeveloped Economics”: menganalisa
pengaruh langsung dari perkembangan penduduk terhadap
perkembangan tingkat kesejahteraan atau hubungan antara pendapatan
per kapita dan pertambahan penduduk.
Sadono Sukirno, (1985) The Low Level Equilibrium Trap
menjelaskan bahwa pada tingkat pendapatan per kapita yang rendah,
tingkat penanaman modal rendah, dan menyebabkan pertumbuhan dalam
pendapatan nasional rendah daripada pertumbuhan penduduk atau dalam
keadaan tingkat kesejahteraan masyarakat kembali ke subsistence.
Perkembangan penduduk akan menghambat peningkatan tingkat
kesejahteraan, sebab peningkatan pendapatan dapata merangsang
pertumbuhan penduduk dan faktor pengaruh langsung daripada
pertambahan penduduk yaitu faktor tertentu penting artinya dalam
pembangunan adalah:(a).Kemampuan masyarakat untuk menciptakan
tabungan, (b).Corak penanaman modal yang akan dilakukan, (c).
Masalah pemerataan pendapatan, (d). Strategi pemilihan strategi akan
digunakan, (e). Keperluan untuk mempercepat kenaikan produksi
pangan,
(f). Perkembangan perdagangan luar negeri.
55
Gambar 3.2. Lingkaran Kemiskinan Tidak Berujung Pangkal
Pembentukan Modal
Pembentukan Modal P
Pendapatan Rendah e
n
d
a
Masyarakat Terbelakang
Kekurangan
Modal
C.PENUTUP
Rangkuman
3(tiga) sasaran pembangunan yaitu: 1).meningkatkan
ketersediaan dan memperluas distribusi barang kebutuhan pokok seperti:
pangan, papan, kesehatan dan perlindungan; 2).meningkatkan taraf hidup
yaitu: selain meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan kerja,
pendidikan yang lebih baik, dan perhatian lebih besar kepada nilai
budaya dan kemanusiaan, keseluruhan akan memperbaiki bukan hanya
kesejahteraan material tapi menghasilkna rasa percaya diri sebagai
individu maupun bangsa, 3).memperluas pilihan ekonomi dan sosial yang
tersedia bagi setiap orang dan setiap bangsa dengan membebaskan
mereka dari perbudakan dan ketergantungan bukan hanya dalam
hubungan dengan orang dan negara lain tapi terhadap kebodohan dan
kesengsaraan manusia.
Seers tentang arti pembangunan merumuskan dan memperluas
pertanyaan sebagai berikut: 1).Sudahkan taraf hidup secara umum dalam
suatu negara sampai ke titik semakin berkurangnya kemiskinan absolut
60
(yaitu:ketiadaan barang kebutuhan pokok) dan ketidakmerataan distribusi
pendapatan, perbaikan dalam kesempatan kerja dan sifat serta kualitas
jasa pendidikan, kesehatan sosial dan budaya lainnya), 2).Sudahkan
kemajuan ekonomi meningkatkan sikap percaya diri secara perorangan
atau kelompok, baik suatu negara atau antar negara/wilayah, 3).Sudahkah
kemajuan ekonomi memperluas pilihan manusia dan membebaskan
manusia dari ketergantungan kepada pihak luar, serta perbudakan kepada
manusia atau lembaga lain atau hanya menggantikan satu (1) bentuk
ketergantungan (ekonomi) dengan yang lainnya (budaya).
Strategi pembangunan ekonomi menitikberatkan pada sasaran
pembangunan dalam arti pertumbuhan ekonomi muncul tidak
memuaskan, karena banyak negara sudah banyak mengalami
pertumbuhan ekonomi, tapi kurang mampu mengatasi kemiskinan,
ketimpangan dan pengangguran erat kaitan dengan tingkat kesehatan,
pendidikan adalah problema dasar pada umumnya dihadapi oleh negara
sedang berkembang. Oleh karena itu, tepat apabila inti pokok sasaran
pembangunan berkisar pada perkembangan kemiskinan, penciptaan
lapangan kerjad, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengisi
kemerdekaan dalam bidang politik dengan pembangunan ekonomi
dimana dalam proses ini diwujudkan pembagian pendapatan yang adil
dan merata.
Perwujudan kehendak pembangunan yang adil dan merata banyak
faktor mempengaruhinya dan pengalaman pembangunan negara sudah
maju, keberhasilan pembangunan pada dasarnya dipengaruhi oleh 2 (dua)
unsur pokok yaitu: unsure ekonomi dan non ekonomi. Unsur ekonomi
meliputi: mutu dan jumlah sumberdaya manusia, sumberdaya alam,
jumlah modal dan teknologi, sedangkan unsur non-ekonomi meliputi:
lembaga sosial, keadaan politis dan institusional yang akan
mempengaruhi sikap dan kemauan masyarakat sebagai pelaksanaan
pembangunan.
Pembangunan ekonomi yang sukses dan tidak perlu strategi yang
tepat dalam menciptakan output nasional, tapi perlu diciptakan kestabilan
nasional dalam arti seluasnya. Ketidakstabilan politik akan menghambat
kemajuan ekonomi, dan sebaliknya ketergantungan di bidang ekonomi
telah menimbulkan kerawanan dan ekses politik di dalam negeri.
Negara sedang berkembang pada umumnya terjera (lock in)
dalam lingkaran yang tak berujung pangkal (vicious cycle) yaitu
pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah, tabungan yang
rendah mengakibatkan pembentukan modal rendah, pembentukan modal
yang rendah mengakibatkan investasi rendah. Investasi rendah
61
mengakibatkan tingkat produktivitas yang rendah, dan akibatnya
pendapatan rendah dan seterusnya.
Hambatan lain yang sangat controversial adalah dalam bentuk
tingkat perkembangan penduduk sangat cepat dan dilengkapi tingkat
pengetahuan yang rendah, perekonomian bersifat dualistik, struktur
ekspor berupa bahan mentah, dan proses akibat kumulatif sendiri yang
diciptakan oleh negara yang sudah maju.
Akibat buruk dari semua sumber hambatan (bottle neck),negara
sedang berkembang mengalami pembangunan yang lamban dan terbatas.
1. Kegiatan Perkuliahan
a. Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi
topik/ pokok bahasan 3.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu (untuk tugas 3).
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 3.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan
individu 3.
2. Evaluasi
a.Jenis Evaluasi : Pre test dan post test, serta partisipasi kegiatan
pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 3.
c.Materi Evaluasi :
1).Jelaskan masalah pokok yang dihadapi oleh negara
berkembang dalam menghadapi pembangunannya dan
bagaimana cara mengatasi baik secara ekonomi maupun non-
ekonomi ?
2).Sebutkan keuntungan dan kerugian dari pemilihan strategi
pembangunan negara sedang berkembang selalu menghadapi
trade-off antara mementingkan pertumbuhan atau
pemerataan?
3).Faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi apa saja yang
mempengaruhi pembangunan?
4).Jelaskan bagaimana proses multidimensional keterbelakangan
terjadi?
5).Sebutkan 2 (dua) faktor yang sangat menentukan penyerapan
62
kapital dan stabilitas ekonomi suatu negara?
6).Jelaskan perbedaan antara pandangan M.P.Todaro Baldwin
Meiers dan Ragnar Nurkse dalam mengemukakan penyebab
keterbelakangan ekonomi di negara sedang berkembang?
7).Jelaskan perbedaan dari istilah sebagai berikut:
a.Low Level Equilibrium Trap-Vicious Cycle Of Proverty?
b.Back Wash Effect, Spread Effect ?
c.Internasional Demonstration Effect-Economic Dualistic?
d.Inclove Industries-Industries Substitution?
63
BAB IV
TEORI UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN
MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI
A. PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada bab IV ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang teori umum pembangunan ekonomi dan
model pertumbuhan ekonomi. Secara khusus, setelah mempelajari materi
bab IV ini, diharapkan mahasiswa dapat: 1).menjelaskan teori umum
pembangunan ekonomi: (a).Klasik, (b).Neo-Klasik, (c).Modern,
2).menyebutkan model pembangunan dan penerapan: (a).pertumbuhan,
(b).penciptaan lapangan kerja, (c).penghapusan kemiskinan,
(d).pemenuhan kebutuhan dasar, 3).menjelaskan pertumbuhan modal di
negara sedang berkembang: (a).tabungan sukarela, (b).anggaran belanja
defisit, (c).bantuan dan pinajaman luar negeri.
B. PENYAJIAN MATERI
TEORI UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI
(1).TEORI PERTUMBUHAN KLASIK
Ahli ekonomi Klasik dan neo-klasik seperti: Adam Smith, David
Ricardo, Thomas Robert Malthus, John Stuart Mill, Alfred Marshall,
Leon Walras dan Kurt Wicksel mengemukakan teori pembangunan (teori
pertumbuhan).
(a) Adam Smith
Ahli ekonomi Klasik pertama mengemukakan kebijaksanaan
laissesfaire atas mekanisme untuk memaksimalkan tingkat
perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Buku “An Inquiry Into The
Nature And Causes Of The Wealth Of The Nation” (1776): pembangunan
merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan
kemajuan teknologi. Dimana,titik permulaan Adam Smith dari teori
pertumbuhan ekonomi mengenai pembagian kerja yang meningkatkan
daya produktivitas tenaga kerja menghubungkan kenaikan
dengan:(1).meningkat keterampilan pekerja, (2).penghematan waktu
dalam memproduksi barang, (3).penemuan mesin hemat tenaga. Teori
Adam Smith memberi sumbangan besar dalam bagaimana pertumbuhan
ekonomi terjadi dan faktor apa saja serta kebijaksanaan apa yang
menghambatnya, khusus dalam hubungan petani, pedagang dan produsen
menunjukkan penting menabung dan memupuk modal serta penting
proses pertumbuhan berimbang.
64
Kelemahan kritis Teori Adam Smith: (1).pembagian masyarakat
secara lugas antara kapitalis (termasuk tuan tanah) dan para buruh,
(2).alasan tidak adil bagi kegiatan menabung, (3).asumsi tidak realistis
tentang persaingan sempurna, (4).pengabaian wiraswasta (pengusaha),
(5).asumsi tidak realistis tentang keadaan stasioner.
Penerapan teori Adam Smith pada negara terbelakang adalah:
ukuran pasar kecil, akibat kemampuan untuk menabung dan dorongan
untuk investasi rendah dan luas pasar ditentukan oleh volume produksi
tergantung tingkat pendapatan dan kemampuan untuk membeli artinya
kemampuan untuk memproduksi dan produktivitas dalam batas tertentu
tergantung seberapa besar modal ditanam dalam produksi dan ukuran
pasar kecil maka produktivitas kecil dan rendah produktivitas berarti
rendah tingkat pendapatan dan menyebabkan rendah kemampuan untuk
menabung dan dorongan untuk investasi menyebabkan ukuran pasar tapi
kecil dan pembangunan melalui kebijaksanaan pasar bebas dan
bermanfaat para petani, pedagang dan produsen mengembangkan
perekonomian dengan meningkatkan produktivitas dalam bidang masing-
masing dan saling ketergantungan pertumbuhan berimbang dan khusus
peranan tabungan faktor penting bagi pembentukan modal dinegara
terbelakang dimana setiap pemborosan akan menjadi musuh bagi pihak
masyarakat, dan setiap orang yang hemat akan menjadi dermawan dan
penekanan teknologi unggul, pembagian kerja dan perluasan pasar dalam
proses pembangunan menjadi landasan perluasan pasar dalam proses
pembangunan dan landasan bagi kebijaksanaan dalam negara, seperti
menurut Rostow, buku “The Wealth Of Nations“ dimana analisa dinamis
penting bagi program kebijaksanaan negara terbelakang.
(b). David Ricardo
David Ricardo mengenai pembangunan ekonomi dalam buku
“The Principles Of Political Economy And Taxation” (1917) dan asumsi
Teori David Ricardo (Ricardian) didasarkan pada: (1).Seluruh tanah
digunakan untuk produksi gandung dan angkatan kerja dalam pertanian
membantu menentukan distribusi industry, (2).”Law of diminishing
return” berlaku bagi tanah, (3). Persediaan tanah adalah tetap,
(4).Permintaan akan gandum inelastic, (5). Buruh dan modal adalah
masukan bersifat variabel, (6).Keadaan pengetahuan teknis adalah
tertentu (given), (7).Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup
untuk hidup secara minimal, (8). Harga penawaran buruh adalah tertentu
dan tetap, (9).Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal
dan baik harga permintaan maupun penawaran buruh tidak tergantung
pada produktivitas marginal tenaga kerja,(10).Terdapat persaingan
65
sempurna, (11).Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan. Ada 3
(tiga) kelompok dalam perekonomian yaitu:tuan tanah,kapitalis, buruh.
Pemupukan modal tergantung 2 (dua) faktor yaitu: Pertama, kemampuan
untuk menabung; Kedua, kemauan untuk menabung.
Proses pemupukan modal teori David Ricardo adalah: (1).tingkat
keuntungan, (2).kenaikan upah, (3).berkurang keuntungan pada industri
lain. Sumber lain pemupukan modal adalah: (1).pajak, (2).tabungan,
(3).perdagangan bebas.
Penilaian kritis David Ricardo sebagai pelopor ahli ekonomi
modern dan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut: (1).Pembangunan
pertanian, (2).Tingkat tabungan, (3).Pentingnya tabungan, (4).
Perdagangan luar negeri, (5).Teori dinamis menganalisa pengaruh
perubahan dari berbagai variabel pada pembangunan ekonomi seperti:
penduduk, upah, sewa, keuntungan dan sebagainya.
Kelemahan teori David Ricardo adalah: (1). Mengabaikan
pengaruh teknologi, (2).Pengertian yang salah tentang keadaan
stasioner,(3).Pengertian yang salah tentang penduduk, (4).Kebijaksanaan
pasar bebas yang tidak dapat diterapkan, (5).Mengabaikan faktor
kelembagaan, (6). Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori
pertumbuhan, (7).Tanah menghasilkan selain gandum,(8).Modal dan
buruh bukan koefisien yang tetap,(9).Mengabaikan tingkat suku
bunga,(10).Teori Ricardo dan negara terbelakang.
David Ricardo mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan
proses tarik menarik antara law of diminishing return dengan kemajuan
teknologi.
(c).Thomas Robert Malthus
Thomas Robert Malthus dalam buku: “Principles Of Political
Economy” (1820): proses pembangunan adalah suatu proses naik turun
aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar tidak aktivitas ekonomi
dan menitikberatkan pada “perkembangan kesejahteraan suatu negara
yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan
kesejahteraan suatu negara bergantung pada kuantitas produk yang
dihasilkan oleh tenaga kerja dan nilai atau produk dan kesejahteraan
suatu negara tidak selalu meningkat dalam proporsi sama dengan
peningkatan pada nilai, peningkatan nilai terjadi dasar penyusutan aktual
pada komoditi.
Dalam pembangunan ekonomi diperlukan pembangunan
berimbang antara sektor pertanian dan industi dan perlunya menaikkan
permintaaan yang efektif.
66
Langkah-langkah untuk meningkatkan pembangunan ekonomi
(Malthus): (1).Pertumbuhan berimbang, (2).Menaikkan permintaan
efektif. Rendahnya konsumsi atau kurang permintaan efektif
menimbulkan persediaan melimpah menyebabkan utama
keterbelakangan dan untuk pembangunan negara harus memaksimalkan
produksi di sektor pertanian dan industry memerlukan kemajuan
teknologi, pendistribusian kesejahteraan dan tanah secara adil, perluasan
perdagangan internal dan eksternal, peningkataan konsumsi tidak
produktif, peningkatan kesempatan kerja melalui rencana pekerjaan
umum dan terdapat faktor non-ekonomi seperti: pendidikan, standar
moral, kebiasaan bekerja keras, administrasi yang baik dah hukum yang
efisien dapat membantu meningkatkan produksi 2 sektor pertanian dan
industri dan faktor ekonomi dan non-ekonomi membawa kearah
pembangunan ekonomi.
Penilaian Robert Malthus menyangkal “hukum pasar” dari Say
dan menekan arti penting permintaan efektif dan merintangi maupun
meningkatkan pembangunan ekonomi, khusus kemajuan teknologi,
pendistribusian kesejahteraan secara adil, perdagangan internal dan
eksternal, program pekerjaan umum dan administrasi yang baik, kerja
keras dan pertumbuhan berimbang hal ini termasuk pertumbuhan
ekonomi modern.
Kelemahan teori Thomas Robert Malthus adalah: (1).Stagnasi
sekuler tidak melekat pada akumulasi modal, (2).Pandangan negatif
terhadap akumulasi modal, (3).Komoditi tidak dipertukarkan dengan
komoditi secara langsung, (4).Konsumen tidak produktif memperlambat
kemajuan, (5).Dasar tabungan bersisi satu dimana tuan tanah bersedia
menabung.
Penerapan negara terbelakang Thomas Robert Malthus adalah:
“Principles Of Political Economy” mengenai kemiskinan dan
keterbelakangan negara terbelakang, seperti: Spanyol, Hongaria, Turki,
Irlandia, negara Asia, Afrika, Amerika Latin, dimana pembagian dan
analisa perekonomian Malthus kedalam sektor pertanian dan industry
berkaitan negara terbelakang dan analisa mengenai sebab musabab
kemiskinan negara terbelakang realistis dalam hubungan negara
terbelakang masa kini serta hubungan antara pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi negara terbelakang dan negara hanya mengalami
pertambahan penduduk dan usaha peningkatan kesejahteraan akan
berjalan sangat lambat dan khusus negara Asia dan Afrika.
Langkah kebijaksanaan Malthus diterapkan rencana
pembangunan negara terbelakang adalah: (a).perubahan struktural untuk
67
mengurangi relatif penting pertanian, (b).land reforms, (c). pertumbuhan
berimbang sektor pertanian dan industri, (d).perluasan perdagangan
internal dan eksternal untuk memperlebar pasar, (e).pendistribusian
kesejahteraan dan tanah secara adil, (f).program pekerjaan umum.
Hal teori Malthus tidak dapat diterapkan negara terbelakang
adalah: Pertama, teori Malthus mengenai konsumsi rendah tidak
mempunyai relevansi negara terbelakang dan analisa konsumsi rendah
karena berkurangnya permintaan efektif dan rendah tingkat produksi,
Kedua, berkurangnya permintaan efektif karena sikap hemat pada
pemilik modal dan cara mengatasi konsumsi tidak produktif di pemilik
modal dan pekerja tidak produktif maka tidak dapat diterapkan kondisi
negara terbelakang dimana:tingkat pendapatan rendah, kecenderungan
untuk mengkonsumsi tinggi dan tabungan tidak cukup dan menimbulkan
inflasi dan permasalahannya bagaiman menaikkan tingkat pekerjaan,
pendapatan dan tabungan dan untuk mendorong pembangunan.
(d). John Stuart Mill
Buku “Principles Of Political Economy With Some Of Their
Applications To Social Philosophy” (1848): menganggap pembangunan
ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja, dan modal dan
peningkatan kesejahteraan hanya bila tanah dan modal mampu
meningkatkan produksi cepat dibandingkan angkatan kerja dan
kesejahteraan terdiri dari peralatan, mesin dan keterampilan angkatan
kerja serta tenaga kerja produktif merupakan penciptaan kesejahteraan
dan akumulasi modal merupkan fungsi dari bagian angkatan kerja
dipekerjakan secara produktif serta laba diterima dengan
memperkerjakan tenaga kerja tidak produktif hanya pengalihan
pendapatan, tenaga kerja tidak produktif tidak menghasilkan
kesejahteraan atau pendapatan hanya tenaga kerja produktif dapat
melakukan konsumsi produktif untuk memelihara dan meningkatkan
kemampuan produktif masyarakat merupakan input untuk memelihara
tenaga kerja produktif.
Akumulasi modal tergantung pada: (1).jumlah dana yang dapat
menghasilkan tabungan atau besar sisa hasil usaha, (2).kuatnya
kecenderungan untuk menabung. Kuatnya kecenderungan menabung
tergantung pada: (1).tingkat laba, (2).keinginan untuk menabung sebagai
keinginan efektif untuk mengakumulasi modal dan laba tergantung pada
biaya tenaga kerja dan tingkat laba adalah rasio laba terhadap upah dan
bial laba naik atau upah turun dan tingkat laba akan naik maka akan
menaikkan tingkat akumulasi modal. Faktor kecenderungan laba dapat
dicegah adalah: (1).kerugian modal pada masa krisis, (2).perbaikan
68
teknik, (3).perkembangan perdagangan luar negeri, (4).pinjamgan
pemerintah untuk pengeluaran tidak produktif, (5).mengekspor modal ke
negara jajahan untuk memproduksi barang konsumsi guna keperluan
negara asal.
J.S.Mill tidak mencoba membuat suatu sistem baru, tapi hanya
menambahkan perbaikan pada sistem D.Ricardo. Kritikan John Stuart
Mill adalah: (1).Keadaan stationer bukan suatu realitas, (2).Pikiran yang
salah mengenai cadangan upah, (3).Teori Malthus salah, (4).Hukum
mengenai hasil semakin berkurang tidak berlaku, (5).Laissez-Faire bukan
suatu kebijaksanaan praktis.
Penerapan teori Mill pada negara terbelakang adalah: akumulasi
modal, hasil semakin berkurang, pertumbuhan penduduk dan peranan
terbatas pemerintah dan dapat diterapkan di negara terbelakang. Dimana,
laju akumulasi modal ditingkatkan menimbulkan sisa hasil usaha dan
memperkuat kecenderungan menabung tergantung tingkat laba dan hasrat
menabung:cara pemecahana diterapkan untuk meningkatkan laju
akumulasi modal dinegara terbelakang, lahan dinegara terbelakang
terbatas luasnya dan tidak ada perbaikan teknologi dilakukan karena
hukum mengenai hasil semakin berkurang berjalan secara penuh
sehingga produktivitas lahan rendah dan dilakukan perbaikan teknologi
pada lahan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas merupakan
prinsip pokok pembangunan ekonomi di negara terbelakang serta Mill
percaya pada teori kependudukan oleh Malthus menekan pada
pengendalian penduduk melalui pembatasan kelahiran daripada
pengekangan moral dan pengalaman negara terbelakang membuktikan
teori Malhus diterapkan dan penduduk dikendalikan hanya pelaksanaan
pembatasan kelahiran dianjurkan Mill.
Mill penganut paham perdagangan bebas dan percaya pada
kebijaksanaan laissez-faire dimana peranan pemerintah dikurangi sampai
batas minimum dan perbaikan redistribusi pemilikan sarana produksi
melalui langkah-langkah seperti: batas minimum luas tanah, hak milik
petani, pembagian laba, kerjasama relevan keadaan negara terbelakang
terkandung ketimpangan pendapatan dan kesejahteraan dan saran Mill
ada perbaikan kerangka kelembagaan pasar merupakan langkah penting
dan wajib belajar dan pengurangan jam kerja buruh benar dan kenyataan
tidak mungkin ada pembangunan negara terbelakang tanpa memberikan
peranan kepada pemerintah kecil.
J.S.Mill pembangunan ekonomi sangat tergantung pada 2 (dua)
jenis perbaikan yaitu: (1).perbaikan dalam tingkat pengetahuan
69
masyarakat, (2).perbaikan berupa usaha untuk menghapus penghambat
pembangunan seperti: adat istiadat, kepercayaan dan berpikir tradisional.
J.Schumpeter pembangunan ekoonomi merupakan perubahan
spontan dan terputus-putus dan faktor terpenting dalam pembangunan
adalah entrepreneur. Pembaruan terjadi dalam bentuk barang baru, cara
produksi baru, daerah pasaran baru, bahan baku baru, dan organisasi
baru. Outonomous Investment adalah investasi yang didorong oleh
adanya penemuan dan kemajuan teknologi. Induced Investment adalah
investasi yang didorong oleh adanya kenaikan dalam produksi,
pendapantan, dan keuntungan perusahaan.
Pendidikan berfungsi dalam mempertinggi pengetahuan teknik
dan mempertinggi pengetahuan umum. Faktor pendidikan melaksanakan
2 (dua) fungsi yaitu: (1).mempertinggi pengetahuan teknik masyarakat,
(2).mempertinggi ilmu pengetahuan umum. Pendidikan dapat
menciptakan pandangan dan kebiasaan modern dan besar peranan untuk
menentukan kemajuan ekonomi masyarakat.
Kesimpulan Teori Klasik adalah:
(1).Tingkat perkembangan suatu masyarakta tergantung pada 4
(empat) faktor yaitu: (a).jumlah penduduk, (b).jumlah stok
modal, (c).luas tanah, (d).tingkat teknologi dicapai.
(2).Kenaikan upah akan menyebabkan kenaikan penduduk;
(3).Tingkat keuntungan merupakan faktor menentukan
pembentukan modal dan bila tidak terdapat keuntungan, maka
akan mencapai “stationary state”;
(4).The Law Of Deminishing Return berlaku untuk segala kegiatan
ekonomi sehingga mengakibatkan pertambahan produk akan
menurunkan tingkat upah, menurunkan tingkat keuntungan, tapi
menaikkan tingkat sewa tanah.
Penilaian Teori Klasik adalah: (1).Mengabaikan kelas menengah,
(2).Melalaikan sektor publik, (3).Meremehkan teknologi, (4).Hukum
yang tidak realistik, (5).Pemikiran keliru mengenai upah dan keuntungan,
(6).Proses pertumbuhan yang tidak realistik.
Teori pertumbuhan Neo-Klasik adalah teori yang melandaskan
pada pandangan dari Klasik.
74
Gambar 4.1. Model Neo-Klasik tentang Kombinasi Modal dan Tenaga
Kerja
Modal (Capital)
K2
I2
K1 I1
79
Negara dorongan menuju kedewasaan adalah: (1850) Inggris,
(1900) Amerika Serikat, (1910) Jerman, (1910) Perancis, (1930) Swedia,
(1940) Jepang, (1950) Rusia, (1950) Kanada.
(5).The Age Of High Mess Counsumption (Era konsumsi masa besar-
besaran)
Adalah suatu masyarakat dimana masyarakat menekan masalah
konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan bukan masalah produksi
atau keseimbangan perhatian masyarakat beralih dari penawaran ke
permintaan, dari persoalan produksi ke konsumsi dan kesejahteraan
dalam arti luas.
Cara masyarakat bersaing untuk mendapatkan sumberdaya yang
tersedia dan sokongan politik yaitu: (a).Memperbesar kekuasaan dan
pengaruh negara ke luar negeri dan penaklukan negara lain,
(b).Menciptakan suatu “welfare state”yaitu: kemakmuran merata kepada
penduduk dengan cara mengusahakan distribusi pendapatan melalui
sistem perpajakan progresif, (c). Kebutuhan pokok sudah tidak masalah,
tapi konsumbsi tinggi terhadap barang tahan lama dan barang mewah.
Contoh negara Amerika Serikat: (1920) dan Inggris (1930), Jepang,
Eropa Barat (1950), Rusia.
Kritik W.W.Rostow terhadap tahap pertumbuhan ekonomi
adalah: (1).Masyarakat tradisional tidak perlu bagi perkembangan,
(2).Pra-kondisi mungkin tidak mendahului tinggal landas, (3).Tumpang
tindih tahapan, (4).Kritik terhadap tinggal landas.
Kondisi era konsumsi masa besaran adalah:(a).tingkat
pertumbuhan investasi adalah arbitrer, (b).beberapa industri tertentu
bukan industri utama, (c).Beda antara syarat pertama: hadir kerangka
budaya menobatkan pertumbuhan ekonomi sebagai cirri utama dan syarat
kedua: kemampuan untuk mengerahkan modal dari sumber domestik.
(6). Stage Consumption Massal: No Cronologys / tahap konsumsi
massal:
tidak kronologis. Dimana periode konsumsi massal tidak mempunyai
arti apa-apa, selain mengurangi daya ideologisnya. Keterbatasan dan
penting tinggal landas bagi negara terbelakang adalah:(1).Rasio modal-
output tidak konstan, (2).Penghapusan pengangguran tidak
dipertimbangkan, (3).Unsur dua (2)makna, (4).Pembangunan ekonomi
tidak spontan, (5).Konsep penerbangan tidak tepat.
80
Kuznet pertumbuhan ekonomi adalah kemampuan jangka panjang
untuk menyediakan berbagai jenis barang yang tumbuh atas dasar
kemajuan teknologi, kelembagaan, dan ideologis dan (tahun 1871)
menerima hadiah nobel dalam “Ilmu Ekonomi” mendefinisikan
pertumbuhan ekonomi sebagai “kemampuan jangka panjang untuk
menyediakan berbagai jenis barang ekonomi yang terus meningkat
kepada masyarakat” dan tumbuh atas dasar kemajuan teknologi,
institusional dan ideologis diperlukan”(Kuznets, 1871) dan 3 (tiga)
komponen penting, yaitu:
(1) Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara
terus menerus persediaan barang dan peningkatan output terus
menerus dan terpelihara merupakan manifestasi pertumbuhan
ekonomi dan kemampuan untuk menyediakan berbagai macam
barang adalah tanda kematangan ekonomi.
(2) Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi
menentukan derajat kemampuan pertumbuhan dalam menyediakan
aneka macam barang kepada penduduk dan kemajuan ekonomi
memberi dasar pra-kondisi untuk pertumbuhan ekonomi diperlukan,
tapi belum cukup untuk merealisir pertumbuhan potensial dalam
teknologi baru,
(3) Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya
penyesuaian dibidang kelembagaan dan ideology sehingga inovasi
yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara
tepat dan pembaharuan teknologi diikuti pembaharuan sosial.
Analisa Kuznet ada 6 (enam) ciri pertumbuhan ekonomi modern yang
diinvestasikan dalam proses pertumbuhan ekonomi oleh semua negara
sekarang sudah maju adalah:
2 (dua) variabel ekonomi bersamaan (aggregate) meliputi:
1.Tinggi tingkat produk per kapita dan laju pertumbuhan penduduk
2.Tinggi peningkatan produktivitas terutama produktivitas tenaga
kerja.
2 (dua) struktur variabel transformasi adalah:
3.Tinggi tingkat transformasi struktur ekonomi.
4.Tinggi tingkat struktur sosial dan ideology.
2 (dua) variabel penyebaran internasional meliputi:
5.Kecenderungan negara ekonomi sudah maju untuk pergi
keseluruhan pelosok dunia untuk mendapatkan pasaran dan bahan
baku.
6.Arus barang modal dan orang antar bangsa yang meningkat.
81
Adalah sangat berinterelasi dan saling memperkuat.
Dimana, tinggi tingkat produktivitas per kapita adalah hasil dari
meningkat tingkat produktivitas tenaga kerja cepat dan tinggi
menyebabkan tinggi tingkat konsumsi per kapita dan memberi insentif
untuk mengubah struktur produksi (karena jika penghasilan
meningkat, maka permintaan barang industry dan jasa banyak
daripada permintaan akan produk pertanian) dan teknologi maju
diperlukan guna mencapai tingkat output dan mencapai perubahan
struktural menyebabkan skala produksi karakteristik unit usaha
ekonomi mengubah organisasi dan lokasi dan struktur tenaga kerja
dan hubungan status okupasional (penghasilan tuan tanah dan petani
menurun, sedangkan hasil para pengusaha pabrik dan industriawan
meningkat), termasuk aspek masyarakat dan akhir dimensi
pertumbuhan ekonomi modern berpasangan revolusi dalam teknologi
transportasi dan komunikasi memaksa jangkauan internasional ke
negara maju dan dunia sebagai “Global Village” (Desa Jagat).
Aplikasi masa pembaharuan teknologi akan mengakibatkan
pertumbuhan yang cepa, maka surplus ekonomi lanjut dan digunakan
untuk membiayai program pembangunan dalam penelitian ilmiah dan
membawa penemuan dan pembaharuan teknologi mendorong
pertumbuhan ekonomi selanjutnya dan negara sekarang maju dapat
mengadakan penelitian ilmiah, sedangkan negara miskin sukar
melakukan, terjadi jurang (gap) ekonomi diantara negara kaya dan
miskin makin melebar. Aplikasi masa pembaharuan teknologi
mengakibatkan pertumbuhan yang cepat, maka surplus ekonomi
digunakan untuk membiayai program pembangunan lanjut dalam
penelitian ilmiah dan menimbulkan kecenderungan untuk mengadakan
perubahan sendiri. Jadi, pertumbuhan ekonomi cepat penelitian dasar
ilmiah dan membawa penemuan dan pembaharuan teknologi
mendorong pertumbuhan ekonomi selanjutnya.
83
perangkap tingkat keseimbangan rendah (the low level equilibrium
trap atau teori perangkap keseimbangan rendah).
The big push menekan perlu program pembangunan di segala
bidang secara serempak.
Hambatan perlu pembangunan seimbang adalah: untuk menjaga
agar dalam pembangunan: (a).Memperoleh bahan mentah, tenaga ahli,
sumber tenaga, dan fasilitas lainnya, (b).Memperoleh pasaran untuk
barang hasil produksi.
The Critical Minimum Effort Thesis perlu penanaman modal
untuk melepaskan dari low level equilibrium trap.
Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan modernisasi: ada
kenaikan GNP karena adanya peranan teknologi tinggi dan alat padat
model modern menyebabkan hasil produksi sektor modern dapat
bersaing dan diekspor.
Kebaikan model pembangunan berorientasi pada pertumbuhan
ekonomi:
(1).Meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas,
(2).Produksi nasional akan terus meningkat baik mutu, jenis
maupun jumlah barang yang diproduksi.
(3).Teknologi akan terus berkembang karena adanya inovasi.
(4).Adanya gerakan ekonomi menyebabkan:
a).Pendapatan per kapita meningkat, b).Perubahan struktur
ekonomi, c). Perubahan pada perdagangan internasional (Lewis,
1986:188).
Tujuan pembangunan seimbang adalah untuk menciptakan
berbagai industrI agar tercipta ekonomi eksternal.
Ada 3 (tiga) macam ekonomi eksternal yaitu:
1).Ekonomi eksternal akibat perluasan pasar, 2).Ekonomi eksternal
akibat industry yang berdekatan, 3).Ekonomi eksterna secara akibat
adanya industry secara komplementer. Untuk melepaskan diri dari
lingkaran perangkap kemiskinan, negara sedang berkembang perlu
mengadakan program pembangunan seimbang.
Analisa masalah alokasi sumberdaya diantara sektor (SOC)
Social Overhead Capital dengan DPA (Direct Productivity Activity)
yaitu diantara sektor prasarana dengan sektor langsung menghasilkan
barang.
3 (tiga) cara pendekatan dilakukan dalam pengembangan sektor
prasarana dan produktif yaitu: (1).pembangunan seimbang diantara 2
sektor pertanian dan industry, (2).pembangunan tidak seimbang
84
dimana pembangunan sektor prasarana dan (3).pembangunan tidak
seimbang dimana sektor produktif.
(2).Berorientasi pada penciptaan lapangan kerja: sasaran dicapai
peningkatan dalam kesempatan kerja produktif dan meningkatkan
produksi dan tekanan adalah sektor informal diperkotaan dan sektor
tradisional di pedesaan melalui pembangunan pedesaan, padat karya di
perkotaan dan pemanfaatan fasilitas berupa pendidikan, jasa kredit,
dan lain-lain.
(3).Berorientasi pada penghapusan kemiskinan: bertujuan untuk
peningkatan kesempatan kerja produktif dan peningkatan GNP
kelompok miskin dan dilakukan redistribusi kekayaan harta produktif
melalui kebijaksanaan fiskal dan kredit, pemanfaatan fasilitas,
reorientasi produksi melalui proyek padat karya dan realokasi
sumberdaya produktif menguntungkan golongan miskin melalui
pengalihan investasi dan konsumsi serta penekanan sektor tradisional
dan informal diperkotaan.
(4).Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar: (The Basic
Necessity Oriented):usahanya adalah: (1).Perubahan pada
pertumbuhan dan sumberdaya produktif dipergunakan dengan
baik, maka diusahakan:a).Tercapainya investasi yang tinggi,
b).Pemanfaatan teknologi tepat guna, c).Penggunaan SDA dalam
produksi;(2).Perubahan dalam pola redistribusi melalui:
a).Mobilitas pengangguran, b). Realokasi pelayanan jasa umum,
c).Landreform;
(3).Perubahan kelembagaan (pranata kemasyarakatan) meliputi:
a).Partisipasi Massa, b). Dukungan Pemerintah;
(4).Perubahan dalam tata ekonomi dunia baru melalui:
a).Pembaharuan struktur perdagangan,b).Pembaharuan
kebijaksanaan moneter internasional, c).Pengalihan arus SDA lebih
banyak dari negara berkembang, d).Peringanan utang luar negeri.
Tujuan pada perbaikan kualitas hidup, peningkatan produksi
barang dan jasa, penciptaan lapangan kerja baru dengan upah layak,
dengan harapan tercapai tingkat hidup minimal untuk semua rumah
tangga sampai batas maksimal.
86
Tabungan sukarela dibedakan 2 (dua) bagian yaitu:
(a)kemampuan menabung (ability to save), (b).kesanggupan untuk
menabung (willingness to save). Usaha kebijaksanaan penerima
pemerintah dari sektor perpajakan memberikan sumbangan maksimum
agar:(a).Penanaman modal bersifat spekulasi dikurang, (b).Tingkat
konsumsi masyarakat dikendalikan agar tidak berlebihan,
(c).Meningkatkan gairah masyarakat untuk menabung, (d). Memberikan
suasana pada masyarakat bergairah menanam modal, (e).Memberikan
sumbangan positif kepada usaha untuk meratakan distribusi pendapatan.
(2).Anggaran Belanja Negara Defisit: atau Keuangan Defisit sebagai:
setiap pengeluaran negara yang melebihi penerimaan, dilakukan 3
cara adalah (a).Penarikan neraca kas yang lalu oleh pemerintah,
(b).Pinjaman dari bank sentral, (c).Pencetakan mata uang (created
money) oleh pemerintah.
Dampak expansioner untuk negara sedang berkembang, dimana
keuangan defisit menimbulkan inflasi sebagai berikut:
(a).Investasi naik secara terus menerus, maka keseluruhan dari
produk fisik menjadi bertambah besar jumlah fisik sehingga
persediaan uang untuk tujuan transaksi dalam jumlah sama.
(b).Perekonomian berkembang sektor non-uang secara perlahan
berubah sektor uang sehingga permintaan uang meningkat.
(c).Proses pembangunan ekonomi berkesinambungan menghasilkan
peningkatan pendapatan sehingga timbul peningkatan
permintaan keseimbangan saldo kas masyarakat.
(d).Surplus impor sebagai akibat naik bantuan luar negeri, maka
permintaan akan uang tetap lebih besar.
Lewis dalam buku: “The Theory Of Economic Growth” bahwa
inflasi untuk kepentingan pembentukan modal akan diri sendiri (self
destructive) melalui 3 tahapan: Tahap Pertama, harga naik secara tajam,
sementara modal sedang tercipta, Tahap Kedua, inflasi akan mereda
dengan sendiri karena kenaikan dalam harga berarti mendistribusikan
sehingga tabungan sukarela cepat mengejar investasi, Tahap Ketiga,
harga jatuh output tambahan barang konsumsi (pembentukan modal)
membesar mengandung bahaya dan mencelakakan.
Rao 4 alasan bahaya kenaikan harga bersifat inflasi besar dalam
hal keuangan defisit:
(1).Pertambahan uang mengandung kemungkinan perluasan jumlah
uang beredar lebih besar melalui perluasan kredit,
(2).Ketiadaan hasil langsung dalam hal ketiadaan penawaran barang
dan jasa timbul dari pengeluaran pemerintah kepada masyarakat,
87
memperkecil kemungkinan menyedot pendapatan tercipta melalui
pengeluaran tambahan,
(3). Ketiadaan surat berharga dapat dijual, memperkecil kesempatan
menyedot pendapatan tambahan tercipta melalui pengeluaran
tambahan.
(4).Kegagalan dalam meningkatkan produktivitas bersama investasi
pemerintah mengakibatkan output tidak berhasil meningkat
dalam mengimbangi daya beli tambahan tercipta.
4(empat) Syarat anggaran belanja defisit tidak menimbulkan
inflasi bagi negara sedang berkembang sebagai berikut:
(1). ringan. Ciri-ciri aliran dari luar negeri bantuan luar negeri:
(1).Merupakan aliran modal bukan didorong oleh tujuan untuk mencari
keuntungan, (2).Diberikan syarat ringan daripada berlaku dalam pasar
internasional. Aliran luar negeri tergolong bantuan luar negeri adalah:
pemberian (grant) dan pinjaman luar negeri (loan) diberikan oleh negara
maju atau badan internasional lain, seperti: Bank Dunia (World Bank),
Bank Pembangunan Defisit terjadi dibiayai dari pinjaman dari
masyarakat dan badan
keuangan diluar bank sentral dan bank komersial,
(2).Tersedia tenaga ahli, tenaga terdidik, usahawan, dan alat modal
lebih banyak sehingga pertambahan permintaan ditimbulkan oleh
pertambahan daya beli diciptakan dalam defisit anggaran,
(3).Tersedia cadangan valuta asing cukup besar, dilakukan impor
tanpamengganggu kestabilian mata uang asing, sehingga kenaikan
barang impor tidak berlaku.
(4).Pengendalian upah dan harga, dimana defisit dalam anggaran
banyak menimbulkan tekanan inflasi, dielakan bila pemerintah
sanggup menjalankan kebijaksnaan pengendalian harga dan
tingkat upah secara efektif, dan menjaga agar tidak ada kenaikan
harga dan tidak ada tuntutan kenaikan gaji dan upah.
(3).Bantuan Luar Negeri
Bantuan luar negeri apabila berupa aliran modal dan
syarat Asia (Asean Development Bank).
Besar unsur bantuan terkandung dalam pinjaman luar negeri
tergantung pada: tenggang waktu (grace period) yaitu: jangka waktu
dimana cicilan pembayaran kembali tidak dilakukan dan jangka masa
pembayaran kembali (maturity atau amortization period) dan tingkat
bunga dari bantuan diberikan.
Pinjaman bersyarat ringan (soft loan): unsur bantuan terkandung
dalam suatu pinjaman luar negeri bertambah tinggi: apabila tenggang
88
waktu bertambah lama, jangka waktu pembayaran kembali bertambah
lama dan tingkat bunga bertambah kecil.
Pinjaman bersyarat berat (hard loan): pinjaman luar negeri
tergolong bertambah rendah: apabila tenggang waktu bertambah singkat,
jangka waktu pembayaran kembali bertambah pendek dan tingkat bunga
bertambah besar.
Syarat bantuan diberikan kepada negara sedang berkembang
tergantung pada faktor ekonomi dan politik, seperti:
1).Tingkat pendapatan per kapita, 2).Tingkat pertumbuhan ekonomi yang
diharapkan, 3).Tingkat perkembangan luar negeri dari negara yang
memberi bantuan, 4).Hubungan politik, 5).Jenis bantuan yang diberikan,
6).Motif negara donor.
Ditinjau sudut manfaat, bantuan pembangunan ekonomi di negara
sedang berkembang ada 2 (dua) peranan utama bantuan luar negeri yaitu:
1).Mengatasi masalah kekurangan tabungan (saving gap), 2).Mengatasi
masalah kekurangan mata uang asing (import gap).
Jurang ganda (the two gap problem) yaitu: jurang tabungan
(saving gap) bila tabungan yang diciptakan didalam negeri tidak cukup
untuk membiayai penanaman modal dapat dilaksanakan.
Jurang mata uang asing (foreign exchange gap) yaitu: bila mata
uang asing yang tersedia tidak cukup membiayai impor.
Kemampuan menyerap modal (absorptive capacity): besar jurang
tabungan tergantung kemampuan negara untuk melaksanakan penanaman
modal yang menguntungkan dan kemampuan untuk menciptakan modal.
Asumsi model pertumbuhan ekonomi mantap Harrod-Domar
sebagai berikut: (1).Ada ekuilibrium/keseimbangan awal pendapatan
dalam keadaan pekerjaan penuh, (2). Tidak ada campur tangan
pemerintah, (3).Model bekerja perekonomian tertutup tanpa perdagangan
luar negeri, (4).Tidak ada kesulitan di dalam penyesuaian antara investasi
dan penciptaan kapasitas produktif, (5).Kecenderungan menabung rata-
rata = kecenderungan menabung marjinal, (6). Kecenderungan menabung
marjinal tetap konstan, (7).Koefisien modal yaitu: rasio stok modal
terhadap pendapatan diasumsikan tetap, (8).Tidak ada penyusutan barang
modal diasumsikan memiliki daya pakai seumur hidup, (9).Tabungan dan
investasi berhubungan pendapatan tahun yang sama, (10).Tingkat harga
umum konstan yaitu: upah uang = pendapatan nyata,
(11).Tidak ada perubahan tingkat suku bunga, (12). Ada proporsi tetap
antara modal dan buruh dalam proses produksi, (13).Modal tetap dan
modal lancar disatukan menjadi modal.
Kesimpulan asumsi pokok Harrod-Domar adalah:
89
(1).Kecenderungan menabung dan rasio modal-output adalah tidak
konstan.
(2).Buruh dan modal tak dapat dipergunakan dalam proporsi tetap.
(3).Harga tidak akan tetap konstan.
(4).Tingkat sukubunga berubah.
(5).Program pemerintah tak dapat diabaikan.
(6).Perilaku wiraswasta tak dapat diabaikan.
(7).Kegagalan membedakan barang modal dengan barang
konsumen.
(8).Profesor Rose, sumber utama ketidakstabilan dalam sistem Harrod
terletak pada akibat ekses permintaan atau penawaran dalam keputusan
produksi dan tidak akibat langka modal atau berlebih keputusan
investasi.
Teori pertumbuhan di negara maju dihubungkan 3 konsep pokok
adalah:1).Fungsi tabungan,2).Investasi autonomous versus induced,
3).Produktivitas modal.
Alasan keterbatasan model pertumbuhan ekonomi mantap tidak
diterapkan di negara terbelakang sebagai berikut: (1).Perbedaan kondisi,
(2).Rasio tabungan,(3).Rasio modal-output,(4).Pengangguran struktural,
(5).Pengangguran tersembunyi, (6).Campur tangan pemerintah,
(7).Bantuan dan perdagangan luar negeri, (8). Perubahan harga,
(9).Perubahan institusional.
C.PENUTUP
Rangkuman
Dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
pembangunan dan penting faktor dalam menentukan pembangunan
ekonomi, para ahli ekonomi terdapat 2 (dua) pandangan yang berbeda.
Ahli ekonomi Neo-Klasik yang pada dasar analisisnya di dasarkan pada
teori Klasik menyatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi tergantung
pada pertambahan dan penawaran faktor-faktor produksi dan tingkat
kemajuan ekonomi. Sedangkan, teori Harrod-Domar (post-Keynesian)
menyatakan bahwa penanaman modal mempunyai fungsi ganda, yaitu:
sebagai perubahan kapasitas alat-alat modal dan mempertinggi
keseluruhan pengeluaran masyarakat dan yang terpenting.
Model pendekatan pembangunan nasional yang semata-mata
mengutamakan pada pertumbuhan ekonomi seperti oleh ahli ekonomi
Klasik, Neo-Klasik dan Harrod-Domar ternyata tidak memuaskan. Oleh
karena itu, ada 3 (tiga) model pendekatan pembangunan yang dianggap
tepat disebut model pendekatan pembangunan alternatif yaitu: a).Model
90
pendekatan yang berorientasi pada Pertumbuhan, b).Model pendekatan
yang berorientasi pada Lapangan Kerja, c).Model pendekatan yang
berorientasi pada Penghapusan Kemiskinan, d).Model pendekatan yang
berorientasi pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
1.Kegiatan Perkuliahan
a.Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi topik /
pokok bahasan 4.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu untuk tugas 4.
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 4.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan individu
2. Evaluasi
a. Jenis Evaluasi :Pre test dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 4.
c. Materi Evaluasi :
1). Jelaskan teori umum pembangunan ekonomi: a).Klasik, b).Neo-
-Klasik, c).Modern:Kuznet dan Harrod- Domar?
2). Jelaskan konsep teori dari: Adam Smith, Thomas Robert
Malthus, David Ricardo, Yoseph Schumpeter, J.E.Meade,
W.W.Rostow,Kuznet, Harrod-Domar,W.Beling dan O.Totten?
3). Bagaimana kesimpulan dari teori klasik ?
4). Sebutkan 5 bentuk pembaharuan (inovasi) yang diciptakan
oleh para pengusaha?
5). Bagaimana perkembangan ekonomi dari pendapat neo-klasik?
6).Sebutkan 5 tingkat perkembangan ekonomi dalam aspek
internasional bagi perkembangan ekonomi suatu negara pada
umumnya?
7).Jelaskan konsep istilah mengenai: a).laissez faire, b).stationary
state, c). the law of diminishing return, d). marginal product,
e).effectivedemand,f).entrepreneur,g).invention,h).inovation,
i).outonomous investment, j).induced investment, k).internal
economics, l).external economics, m).self-sustained growth, n).capital
output ration (COR),o).global village, p).saving gap, q).unbalanced
growth, r).the critical minimum effort thesis, s).big push, t).the low
91
level equilibrium trap, u).forward-backward-linkages effect,v).social
overhead capital (SOC) dan direct productivity activity (DPA), w).the
basic necessity oriented, x).supply and demand of capital, y).ability to
save dan willingness to save,z).created money, inflation, deficit
financing, grant, loan,soft dan hard loan, grace period, manurity/
amortization period, saving gap,import gap, foreign exchange gap,
absorptive capacity?
8).Jelaskan “the stages of economic” Rostow?
9).Sebutkan 4 ciri-ciri suatu negara tahap lepas landas atau belum
Rostow?
10).Sebutkan 3 sektor tahap take off Rostow ?
11).Sebutkan 3 ciri suatu negara tahap the drive to maturity?
12).Bagaimana cara tahap the age of high mess consumption
masyarakat bersaing untuk mendapatkan sumberdaya tersedia dan
sokongan politik ?
13).Sebutkan 3 komponen teori pertumbuhan modern menurut Kuznet?
14).Jelaskan analisa Profesor Kuznet: 6 ciri-ciri pertumbuhan ekonomi
modern?
15).Jelaskan model sederhana dari teori pertumbuhan mantap dari
Harrod- Domar?
16).Sebutkan 4 model pembangunan ekonomi?
17).Apa kebaikan teori pertumbuhan ekonomi berhubungan dengan
modernisasi?
18).Bagaimana tujuan pembangunan seimbang?
19).Sebutkan 3 macam ekonomi eksternal dari pertumbuhan ekonomi
seimbang: Rossenstein Rodan?
20).Bagaimana usaha modal pembangunana berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan dasar?
21).Faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan modal di negara
berkembang mengenai tabungan sukarela?
22).Bagaimana kebijaksanaan penerima pemerintah dari sektor
perpajakan memberikan sumbangan maksimum?
23).Sebutkan cara anggaran belanja defisit?
24).Bagaimana dampak ekspansioner untuk negara sedang
berkembang mengenai keuangan defisit, menimbulkan inflasi?
25).Sebutkan 4 alasan bahaya kenaikan harga bersifat inflasi lebih
besar daripada keuangan defisit menurut Dr. Rao?
26).Sebutkan 2 ciri aliran dana dari luar negeri?
27).Apa saja syarat bantuan diberikan kepada negara sedang
berkembang tergantung pada faktor ekonomi dan politik?
92
28).Bagaimana peranan utama bantuan luar negeri ditinjau sudut
manfaat bantuan pembangunan ekonomi di negara sedang
berkembang?
29).Sebutkan 4 model pendekatan pembangunan alternatif di suatu
negara?
30).Bagaimana konsep two gap problem: saving gap dan foreign
exchange gap?
31).Jelaskan perbedaan yang esensial antara teori tahap pertumbuhan
dan keterbelakangan, model pembaharu struktural dari Lewis dan
Chenery dan teori ketergantungan internasional dari konsep Neo-
Marxist dan paradigm palsu. Model mana yang memberikan
penjelasan paling baik terhadap keadaan di kebanyakan negara
dunia ketiga? Jelaskan?
32).Jelaskan arti dualism dan masyarakat yang dualistik? Apakah
konsep dualisme menggambarkan secara tepat keadaan
pembangunan di kebanyakan negara dunia ketiga? Jelaskan?
33).Beberapa orang menyatakan bahwa dualisme internasional dan
dualisme dalam negeri hanya manifestasi yang berbeda dari suatu
fenomena yang sama. Apakah yang Saudara maksudkan dan
apakah itu merupakan suatu konseptualisasi yang sahih? Jelaskan?
34).Jelaskan secara singkat berbagai “definisi pembangunan” yang
dikemukakan dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan?
Bila ada, jelaskan? Apabila tidak ada, jelaskan mengapa
penjelasan dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan tentang arti
pembangunan dianggap cukup?
35).Mengapa definisi pembangunan dari sisi ekonomi tidak tepat?
Apakah pemahaman Saudara mengenai “pembangunan
ekonomi”? Dapatkah Saudara memberikan contoh hipotesis atau
contoh nyata tentang keadaan suatu negara secara ekonomi
mungkin maju tapi masih tetap terbelakang?
36).Mengapa pemahaman tentang arti pembangunan sangat penting
dalam merumuskan kebijaksanaan di negara dunia ketiga?
93
BAB V
TEKNOLOGI, SUMBERDAYA MANUSIA DAN SUMBERDAYA
ALAM DALAM PEMBANGUNAN
A. PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada bab V ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang teknologi sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia dalam pembangunan. Secara khusus, setelah
mempelajari materi bab V ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1).menjelaskan sumberdaya alam dan teknologi dalam pembangunan
mengenai:a). kemajuan teknologi, b).alih teknologi dan teknologi tepat
guna;2).menguraikan sumberdaya manusia dan pengembangannya dalam
pembangunan, 3).menyebutkan persoalan sumberdaya manusia dan cara
pendekatannya, 4).menjelaskan pembangunan nasional dengan
persediaan tenaga kerja tak habis-habis.
B. PENYAJIAN MATERI
SUMBERDAYA ALAM DAN TEKNOLOGI DALAM
PEMBANGUNAN
Proses pembangunan ekonomi bisa dipercepat dengan adanya
penelitian dasar ilmiah di bidang teknologi dan aplikasi teknologi.
Sumber kekayaan alam yang berlimpah (tanah, bahan mineral dan lain-
lain) dipacu kemajuan teknologi menjadi negara di dunia dewasa
mengalami pertumbuhan ekonomi cepat. Negara sedang berkembang
kaya akan sumber alam untuk menerobos keterbelakangan melalui impor
modal dan teknologi dari negara sudah maju, dilakukan untuk
mempercepat proses pembangunan ekonomi akan mudah suatu negara
untuk menghimpun modal berguna untuk penelitian dasar ilmiah
dibidang teknologi mendorong pertumbuhan ekonomi dan akhirnya
sumber kekayaan alam potensial dapat direkayasa menjadi sumber
kekayaan riil.
Peranan penelitian dasar ilmiah dan pengembangan teknologi
dalam menopang pertumbuhan ekonomi dialami negara sekarang sudah
maju dan tingkat pertumbuhan tinggi dipertahankan dan dipelihara dasar
permainan antara aplikasi teknologi didasarkan atas kemajuan tepat dan
pengadaan pengetahuan ilmiah di bidang teknologi, dimana proses
kemajuan ilmu dari semua tingkatannya dari penelitian dasar sampai
pengembangan produk semua berpusat di negara kaya yaitu: negara
tertarik pada produk luar biasa, pasar besar dan metode teknologi maju
dengan dasar masukan modal dan keterampilan tinggi, sedangkan
94
dibidang ekonomi negara kurang tenaga kerja dan bahan baku (SDA).
Negara maju kemajuan teknologi dibidang penghematan modal/capital
saving merupakan fenomena jarang terjadi karena semua ilmu
pengetahuan dunia dan penelitian teknologi dilakukan tujuan untuk
mengadakan penghematan tenaga kerja bukan menghemat modal.
Sebaliknya, negara sedang berkembang dimana tenaga kerja
sangat berlimpah SDA belum diolah serta terbatas jumlah modal, maka
kemajuan teknologi memperbesar tenaga kerja yang diperlukan,
sedangkan kemajuan teknologi memperbesar tenaga kerja terjadi apabila
mutu atau keahlian tenaga kerja (SDM) ditingkatkan, contoh: pendidikan
keterampilan dan latihan.
Kemajuan teknologi untuk menghemat modal di negara maju
jarang terjadi, karena semua ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menghemat modal, sebaliknya kemajuan teknologi menghemat modal
dan memperbesar tenaga kerja bagi negara sedang berkembang mutlak
diperlukan.
(1).KEMAJUAN TEKNOLOGI
Teknologi adalah cara mengkombinasikan faktor produksi untuk
mencapai tujuan produksi atau untuk menghasikan barang dan jasa.
Menurut Hadi Prayitno (1986) buku:“Pengantar Ekonomi
Pembangunan” teknologi adalah cara bagaimana berbagai sumber
alam,modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk
merealisasikan tujuan produksi.
Pengertian teknologi mengandung dimensi luas dan mencakup
penelitian, pengembangan, perencanaan sistem produksi,
supply/penawaran bahan-bahan, sistem informasi, pembinaan dan
pengembangan keterampilan kerja dan entrepreneur, peralatan produksi
dan kebijakan pemerintah untuk menyediakan prasarana dan iklim
industri yang baik.
Penerapan teknologi terdiri dari: 3 (tiga) macam yaitu: teknologi
maju, adaptif, protektif.
(a).Teknologi maju yaitu:suatu teknologi yang dipersiapkan untuk
menghadapi persoalan yang besar bagi suatu bangsa dalam
perkembangan di masa depan, contoh: teknologi menyangkut sumber
energi, mineral, nuklir, angkasa, lautan dan udara.
b).Teknologi adaptif yaitu:teknologi bersumber pada penelitian dan
pengembangan teknologi di negara maju yang disesuaikan dengan
perimbangan keadaan masyarakat agar dapat dimanfaatkan sebaiknya
untuk pemecahan masalah konkrit seperti: di bidang pangan, pemukiman,
95
pemeliharaan tanah, perkembangan industri. Ukuran utama untuk proses
adaptasi dalam pengembangan teknologi ialah agar cocok dengan
perimbangan: (1).Penyerapan tenaga kerja, (2).Penggunaan bahan dalam
negeri, (3).Neraca pembayaran luar negeri.
c).Teknologi Protektif yaitu: suatu teknologi untuk memelihara,
melindungi dan mengamankan ekonologi dan lingkungan hidup masa
depan meliputi: konservasi, restorasi dan regenerasi SDA dan unsure
pokoknya adalah: peningkatan kelestarian, memulihkan kesuburan tanah
yang tandus, memanfaatkan tanah alang-alang menjadi tanah garapan
(Prayitno, 1986:88).
Ada 3 (tiga) gelombang perubahan teknologi yaitu: 1).Gelombang
pertama (800 before Christ – 1700), 2).Gelombang kedua (1700 – 1770),
3).Gelombang ketiga (1970-2000).
(1).Gelombang pertama (800 BC – 1700): belum ada revolusi industri
ditandai ada penerapan teknologi pertanian dan bercirikan adalah
penggunaan energi disimpan oleh alam (binatang, hutan, matahari, angin
dan air).
(2).Gelombang kedua (1700-1970) yaitu: masa revolusi industri dimulai
penemuan mesin uap berkembang teknologi elektronis tingkat tinggi dan
berdasarkan teknologi industri berkembang pesat, seperti: industri batu
bara, tekstil, kereta api, mobil, kimia, dan lain-lain dan ada produksi
masa serta ada pemisah antara produsen dan konsumen.
(3).Gelombang ketiga (1970-2000) ditandai ada kemajuan teknologi
dibidang:
a). Komunikasi dan pengolahan data, b).Penerbangan dan aplikasi
teknologi angkasa luar, c).Energi alternatif dan energi yang dapat
diperbaharui, d). Genetik dan bio-teknologi pada umumnya dengan
mikro elektoronik serta komputer sebagai teknologi intinya.
96
berkembang menghadapi kelebihan tenaga kerja lebih baik menggunakan
teknologi tepat guna yaitu: teknologi mudah diserap dan digunakan.
Alasan menurut Hadi Prayitno (1986:4-94):
(1).Teknologi tepat guna (sederhana) lebih mudah dipahami atau
dipraktekkan oleh masyarakat berada dalam tingkat kebudayaan
teknologi rendah.
(2).Peralatan murah dan memberikan kemungkinan skala produksi
rendah.
(3).Peralatan tua atau peralatan bekas mencakup teknologi
sederhana, kini mudah diperoleh dari negara industry harga
murah.
(4).Teknologi madya (menengah) bersifat padat karya membuka
kesempatan kerja luas.
(5).Segi kemasyarakatan teknologi menengah tidak bersifat
deskruktif, sehingga kepincangan sosial dapat dihindarkan atau
diminimalkan.
Teknologi tepat guna merupakan alternatif terbaik bagi negara
sedang berkembang karena berdasarkan: basis produksi, tersedia tenaga
kerja, luas pasaran serta pertimbangan sosial ekonomi lainnya.
Alih teknologi adalah suatu proses pemindahan teknologi
menyangkut bidang teknis maupun non-teknis, suatu proses yang tidak
dapat diselesaikan sepihak saja. Suatu tindakan tepat bagi negara sedang
berkembang dalam memilih teknologi tepat guna cara alih teknologi
diikuti adaptasi dan inovasi sesuai kondisi penerima membawa perbaikan
dalam kegiatan ekonomi.
C.PENUTUP
Rangkuman
Setiap masyarakat dan negara manapun, mengenai
SDA/sumberdaya alam, SDM/sumberdaya manusia, dan kemajuan
teknologi merupakan unsure penting dalam mempercepat lajunya
pembangunan ekonomi. Asal saja sumber-sumber tersebut diolah dan
dimanfaatkan sebaik mungkin. Sumberdaya manusia, sumberdaya alam
dan kemajuan teknologi yang sangat pesat, sumberdaya alam yang
berlimpah disertai dengan kemampuan manusia sebagai pengelola dan
pelaksana pembangunan yang tangguh akan mempercepat lajunya
pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan memudahkan negara
sedang berkembang bangkit secara ekonomi, karena sumberdaya
berguna, maka kegiatan ekonomi harus dibina dan diarahkan secara riil
dan sumberdaya yang akan menciptakan teknologi dan mengorganisasi
faktor-faktor produksi. Unsur pendidikan masyarakat sangat strategis
dalam mengupayakan sumberdaya manusia yang tidak terbatas.
1.Kegiatan Perkuliahan
a.Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi
topik / pokok bahasan 5.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu untuk tugas 5.
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 5.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan
individu 5.
2. Evaluasi
a. Jenis Evaluasi :Pre test dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 5.
c. Materi Evaluasi:
1).Jelaskan konsep teknologi dan 3 pembagian penggolongan
aplikasi teknologi teknologi menurut sifatnya (teknologi
maju, adaptif, protektif)?
2).Jelaskan 3 pembagian gelombang analisis perubahan dan
105
pembaharuan teknologi di dunia menurut sejarahnya
menurut Alvin Tofler dalam buku: “The Third Wafe”?
3).Bagaimana konsep alih teknologi dan teknologi tepat guna
dan apa alasan tenologi tepat guna menurut Hadi Prayitno
(1964:4)?
4).Jelaskan konsep penduduk dan bagaimana pengembangan
dalam pembangunan ?
5).Jelaskan persoalan SDM dan bagaimana 4 pendekatan
untuk mengatasi persoalan SDM?
6).Faktor-faktor apa saja yang timbul keadaan tingkat mutu
pendidikan di negara sedang berkembang rendah menurut
Sadono Sukirno?
7).Apa saja peranan pendidikan di negara berkembang ?
8).Faktor apa yang menyebabkan mutu pendidikan rendah di
negara berkembang ?
9).Apa saja tipologi pendidikan yang cocok untuk negara
sedang berkembang?
10).Jelaskan pembagian kelompok pekerjaan dan tipe
kebutuhan pengajaran/pendidikan di negara berkembang
dan negara maju menurut Philip H.Coombs dan Manzoor
Ahmad dalam buku: “Attacking Rural Poverty”;“How Non-
Formal Education Can Help”?
11).Sebutkan 3 asumsi dari teori Klasik dalam menganalisis
masalah proses pembangunan Arthur Lewis ?
12).Apa saja 3 aspek analisis A.Lewis mengenai proses
pembangunan dalam perekonomian yang menghadapi
kelebihan tenaga kerja?
13).Kelemahan apa saja teori A. Lewis mengenai pembangunan
nasional dengan persediaan tenaga kerja yang tak habis-
habis?
14).Bagaimana fungsi pendidikan bagi sumberdaya manusia?
15).Alasan apa sajakah yang Saudara dapat mengemukakan
mengenai besarnya jumlah anak putus sekolah di negara
berkembang? Apakah yang harus Saudara lakukan untuk
mengatasinya?
16).Sebenarnya apa saja perbedaan pokok antara pendidikan
Formal dan non-formal?Berikan contoh masing-masing
Pendidikan- tidak pendidikan?
17).Sering dikatakan bahwa sistem pendidikan dibanyak negara
Dunia ketiga, terutama di daerah pedesaan, tidak cocok
106
dengan kebutuhan pembangunan ekonomi dan sosial yang
sebenarnya. Apakah analisa Saudara atau tidak dengan
pernyataan ini? Jelaskan alasan-alasannya?
18).Jelaskan mengapa “biaya” dan “manfaat” relatif dari
pendidikan tinggi di negara berkembang lebih tinggi
daripada yang ada di negara maju?
19).Sebenarnya apa yang menjadi analisa Saudara atas
diberikan subsidi bagi pendidikan tinggi dibanyak negara
berkembang? Menurut pendapat Saudara, apakah analisa
bisa diterima bila ditinjau dari sudut pandangan ekonomi?
Jelaskan analisisnya?
20).Apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi pendidikan?
Menurut pendapat Saudara, sejauh manakah perencanaan
pendidikan dan pengambilan kebijakannya harus didasarkan
berbagai pertimbangan dan pengambilan kebijakannya harus
didasarkan berbagai pertimbangan ekonomi? Jelaskan dan
berikan contoh aktual maupun hipotesis?
21).Apakah saja hubungan antara sistem pendidikan, pasar
tenaga kerja, dan penentu penyerapan tenaga kerja di
negara sedang berkembang? Jelaskan mengenai proses yang
lambat laun menjadikan bidang pendidikan hanya sebagai
suatu tempat pelarian sehubungan dengan sulit memperoleh
pekerjaan di sektor modern?
22).Perbedaan antara segenap biaya dan manfaat pendidikan
berskala individual dari skala sosial. Faktor ekonomi apa
saja yang mengakibatkan melebarnya perbedaan penilaian
secara sosial dan individu atas segala biaya dan manfaat
pendidikan? Haruskah pemerintah turun tangan mengatasi
perbedaan melalui penerapan serangkaian kebijakan
pendidikan dan kebijakan ekonomi secara khusus?
Jelaskan pendapat Saudara?
23).Apakah pendidikan mampu mempercepat pertumbuhan
ekonomi? Mengapa?
24).Apakah sisitem pendidikan yang terdapat di negara dunia
ketiga dewasa ini cenderung untuk memperbaiki,
memperparah, atau tidak memberikan pengaruh sama
sekali terhadap ketimpangan dan kemiskinan? Jelaskan
analisa Saudara, disertai referensi kondisi aktual suatu
negara dunia ketiga ?
25).Apakah pendidikan turut merangsang terjadi arus migrasi
107
secara besar-besaran dari daerah pedesaan ke kota?
26).Apakah pendidikan bagi kaum wanita cenderung menurun
fertilitasnya?
27).Apakah sistem pendidikan yang terdapat diberbagai
negara berkembang benar-benar mampu memberikan
andil berarti bagi upaya meningkatkan pembangunan
daerah pedesaan? Jelaskan?
28).Faktor apa saja yang mendorong terjadi migrasi
internasional di kalangan tenaga professional yang
berpendidikan tinggi dari negara berkembang ke negara
maju?
29).Sebutkan faktor internal dan eksternal dan bagaimana
cara kebijakan dari pemerintah dapat mempengaruhi dan
menjadikan sistem pendidikan lebih bermakna serta
bermanfaat secara positif bagi upaya pembangunan secara
keseluruhan?
30).Mengapa kesehatan dan pendidikan terkait sangat erat
dengan tantangan pembangunan yang harus dibangun?
31).Tantangan dalam bidang kesehatan dan pendidikan
apakah yang paling besar pada saat ini? Mengapa sangat
sulit dipecahkan?
32).Faktor apa sajakah menentukan baik tidak serta adil tidak
sebuah sistem kesehatan? Sistem pendidikan yang
bagaimana?
33).Konsekuensi apa sajakah yang dapat terjadi dari bias
gender dalam kesehatan dan pendidikan?
34).Apakah yang disebut sebagai pendekatan modal manusia
dalam bidang kesehatan dan pendidikan? Menurut
Saudara, apa sajakah kekuatan dan kelemahan penting?
35).Strategi apa sajakah yang digunakan untuk mengatasi
masalah buruh anak-anak? Apa sajakah kekuatan dan
kelemahan dari strateginya?
36).Apakah hubungan antara kesehatan dan pendidikan di 1
(satu) sisi, dengan produktivitas dan pendapatan di sisi
yang lain?
37).Apa sajakah yang dapat dilakukan pemerintah untuk
membuat sistem kesehatan yang adil?
108
BAB VI
PERANAN PERDAGANGAN DALAM PEMBANGUNAN DAN
MASALAH HUBUNGAN INTERNASIONAL BAGI NEGARA
SEDANG BERKEMBANG
A. PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada bab VI ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang peranan perdagangan dalam
pembangunan dan masalah hubungan internasional bagi negara sedang
berkembang. Secara khusus, setelah mempelajari materi bab VI ini,
diharapkan mahasiswa dapat: 1). Menjelaskan peranan perdagangan
dalam pembangunan, 2).Menyebutkan neraca pembayaran dan
kebijaksanaan perdagangan luar negeri, 3). Menjelaskan
interdepedensi global dan tata ekonomi dunia baru.
B. PENYAJIAN MATERI
PERANAN PERDAGANGAN DALAM PEMBANGUNAN
Keuntungan dari perdagangan internasional adalah adanya
kenaikan produksi dan konsumsi barang dan jasa serta keuntungan dari
kenaikan produksi dan konsumsi disebut: “doktrin vent for surplus”.
Menurut ahli ekonomi David Ricardo dan John Stuart Mill menganggap
perdagangan internasional sebagai mesin pertumbuhan ekonomi (engine
of growth) konsep dan pandangan tetap berlaku hingga dewasa ini.
*Bagaimana perdagangan internasional mempengaruhi tingkat,
struktur dan sifat-sifat atau karakter pertumbuhan ekonomi negara
sedang berkembang?
*Dalam kondisi yang bagaimana perdagangan internasional mampu
menolongnegara sedang berkembang mencapai sasaran
pembangunan ekonomi?
Adam Smith adalah ahli ekonomi klasik pertama mengemukakan
tentang kemungkinan diperoleh keuntungan (gain from trade) dari
perdagangan internasional berupa: kenaikan produksi dan konsumsi
barang dan jasa dimana ada perdagangan luar negeri suatu negara dapat
menaikkan produksi barang tidak dapat dijual dalam negeri, tapi masih
laku di luarnegeri, sehingga terjadi ekspor impor antar suatu negara dan
terjadi perluasan pasar terjadi mendorong sektor produktif untuk
menggunakan teknik produksi tinggi yang diimpor dari luar negeri
sehingga perluasan pasar sebagai akibat keuntungan dari perdagangan
luar negeri Adam Smit disebut: “teori doctrin vent for surplus” kemudian
diterapkan di negara sedang berkembang sarjana ekonomi Burma Hla
109
Myint dimana terbuka pasar dunia dapat memberi kesempatan kepada
negara agraris untuk memanfaatkan sumberdaya yang dahulu
“underemployed” agar menghasilkan output ekspor ke luar negeri.
Doctrin productivity adalah kenaikan produksi akibat adanya perluasan
pasar yang mendorong perbaikan teknologi dan spesialisasi sehingga
produktivitas meningkat. John Stuart Mill menganggap bahwa
perdagangan luar negeri dan hubungan ekonomi dengan negara lain dapat
mempertinggi tingkat produktivitas kegiatan produksi dan faktor yang
menyebabkan perdagangan luar negeri menciptakan produksi karena
adanya perluasan pasar dan mendorong perbaikan teknologi dan
mempertinggi spesialisasi dan efisiensi dengan mengadakan inovasinya
serta timbul keuntungan kenaikan tingkat produksi sebagai akibat ada
hubungan ekonomi luarnegeri.
Sumbangan perdagangan luarnegeri terhadap pembangunan
ekonomi adalah:1).memperluas pasar,2). Mempertinggi tingkat
teknologi, 3).menaikkan produksi barang yang masih laku diluar negeri.
Masalah yang dihadapi dalam perdagangan luar negeri meliputi:
1).hambatan kenaikan volume ekspor karena adanya persaingan,
2).penurunan term of trade barang primer, 3).terjadi fluktuasi barang
primer. Jadi, pemerintah menggalakkan diversifikasi ekspor dimana
dilakukan untuk menstabilkan pendapatan ekspor dan memperbaiki
neraca pembayaran internasional.
C.PENUTUP
Rangkuman
Perdagangan dan pembangunan ekonomi dalam teori ekonomi
pembangunan adalah perdagangan menjadi suatu kekuatan yang
pendorong penting bagi kelancaran pembangunan serta terciptanya
pertumbuhan ekonomi secara cepat dan dibuktikan oleh pengalaman
sejumlah negara berkembang sudah berhasil sebagai kekuatan industri
baru, seperti:Brasil, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Chili,
Singapura dan Cina. Dimana, akses ke pasar negara maju (suatu faktor
penting bagi promosi bagi peningkatan pendayagunaan segenap
sumberdaya atau faktor produksi tenaga kerja dan modal di negara Dunia
Ketiga sebelumnya tidak dimanfaatkan secara optimal. Peningkatan
pendapatan devisa (foreign-exchange earnings) melalui perbaikan kinerja
ekspor penting bagi negara berkembang dalam rangka menyediakan dana
dan tenaga yang dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah sumberdaya
fisik dan financial sangat langka. Selama perdagangan membuka peluang
bagi tercipta atau terlaksananya transaksi ekonomi yang menguntungkan,
maka selama perdagangan luarnegeri yang menguntungkan, maka selama
perdagangan luarnegeri bisa menjadi faktor positif yang mendorong
pertumbuhan ekonomi agregat, seperti:oleh teori tradisional.
Pertumbuhan output nasionl secara pesat ternyata hanya memberi
dampak kecil bagi pembangunan secara keseluruhan. Strategi
pertumbuhan bertumpu pada ekspor, terutama jika menikmati sebagian
besar hasil adalah pihak asing hanya mengacaukan struktur ekonomi
domestik dan membawa kearah yang salah (karena tidak melayani
kebutuhan masyarakat lokal), tapi mengabadikan dualistik internal dan
eksternal serta karakter inegaliter (tidak adil, hanya menguntungkan
kelompok tertentu) dari pertumbuhan ekonomi. Jadi, perdagangan bebas
bisa melipatgandakan pendapatan ekspor, memperbesar tingkat output
nasional, tapi belum tentu perdagangan merupakan strategi yang
tepat dan benar-benar mampu mengembang misi pembangunan ekonomi
dan sosial yang hakiki, tergantung pada karakter sektor ekspor sendiri,
pola distribusi atas segenap hasil/keuntungannya, serta kadar
keterkaitannya dengan sektor lainnya dalam perekonomian secara
keseluruhannya.
114
Aspek distribusi: keuntungan tidak adil dari perdagangan
internasional adalah negara kaya dan bagian yang diterima oleh negara
miskin bukan kecil, melainkan kecil daripada seharunya terima.
Domestik di masing-masing negara berkembang dan diuntungkan oleh
perdagangan tidak masyarakat luas, tapi hanya perusahaan asing dan
kalangan elit. Hal ini merupakan penyimpangan dan hakekat segenap
ketimpangan merupakan cerminan dari tata institusional, sosial dan
ekonomi serba tidak egaliter di dalam sistem global, dimana negara kaya
dan perusahaan multinasional menguasai sejumlah besar sumberdaya
dunia dan menyimpulkan teori perdagangan tradisional yang menonjol
kemampuan perdagangan bebas untuk memeratakan pendapatan ternyata
hanya diatas kertas, dan belum terwujud dalam kenyataan. Oleh karena
itu perdagangan bebas dengan pendidikan yang tinggi, cenderung untuk
melanggengkan berbagai bentuk ketimpangan /kesenjangan yang ada.
Skala internasional, dampak yang ditimbulkan banyak bersifat negatif,
karena tidak terkontrol dan tidak ada suatu pemerintah supranasional
mampu bertindak secara efektif untuk mengawasi, mengatasi, dan
membatasi efek yang merusak seperti: pemerintahan nasional yang
mampu, tidak teoritis, untuk mengendalikan dampak negatif perdagangan
terhdap pola distribusi kesejahteraan domestik, misalnya: melalui pajak
hasil digunakan untuk membiayai program pembangunan bagi
penduduk/wilayah kurang beruntung ada ada faktor khas seperti: prinsip
hasil semakin meningkat (increasing returns), distribusi kepemilikan
asset ekonomi dan kekuasaan internasional tidak merata, terus meningkat
peranan dan pengaruh perusahaan multinasional praktek kolusi
(berlangsung terang-terangan) antara aparat pemerintah berkuasa dengan
pihak perusahaan raksasa, serta penggabungan kekuatan pemerintahan
negara maju dan perusahaan dalam rangka memanipulasi harga
internasional, tingkat penawaran atau produksi, dan pola permintaan
penting, tidak luput dari pengamatan teori perdagangan tradisional dan
menyimpulkan negara dunia ketiga dari kegiatan perdagangan
internasional dengan negara maju tidak adil karena kecil daripada negara
berkembang.
Syarat dan kondisi dipenuhi agar perdagangan internasional
membagi negara dunia ketiga dalam memenuhi segenap aspirasi
pembangunannya adalah: kemampuan negara berkembang sendiri
(kelompok) untuk mengusahakan konsesi dagang yang menguntungkan
dari negara maju, terutama dalam bentuk penghapusan (tidak
pengurangan) berbagai macam hambatan perdagangan tarif maupun non
tarif selama menghalangi masuk produk ekspor (khusus produk
115
manufaktur padat karya) negara berkembang ke pasar negara maju,
tercapai kesepakatan Uruguay Round/ Putaran Uruguay, perdagangan
multilateral dibawah perjanjian umum mengenai tarif dan perdagangan
(GATT/ General Aggrement On Tarif And Trade) dihargai suatu upaya
mengurangi berbagai kendala perdagangan antarnegara secara serentak
dan terkoordinasikan dan negara berkembang mampu memanfaatkan
segenap sumberdaya langka secara efisien memanfaatkan segenap
sumberdaya berlimpah secara maksimum (tenaga kerja belum terserap
secara memadai) akan menentukan sejauh mana rakyat negara yang
bersangkutan mendapat keuntungan bagi penerimaan ekspor dan tingkat
keterkaitan antara sektor ekspor dengan sektor ekonomi lain sangat
berpengaruh contoh: sektor pertanian skala kecil mampu mengekspor
akan meningkatkan permintaan terhadap produk domestik, contoh:
permintaan terhadap peralatan rumbah tangga buatan dalam negeri dan
pendapatan ekspor dari sektor manufaktur padat modal biasa digunakan
untuk membeli produk impor yang mahal buatan negara yang kaya dan
semua tergantung pada sebaik apa negara berkembang (terutama pihak
pemerintahnya) dapat mengawasi, mempengaruhi dan mengenalikan
sepak terjang perusahaan asing swasta dan kemampuan negara untuk
menjamin pembagian keuntungan yang adil kepada seluruh lapisan
masyarakat penting.
Negara berkembang terbatas sumberdaya dan ukuran pasar tidak
mandiri, tapi peluang untuk mempertahankan kelangsungan hidup (untuk
mendapat bahan pangan cukup) tergantung pada pasokan dari luar negeri,
tidak ada pilihan untuk berusaha berdagang guna memperoleh devisa
untuk membeli bahan kebutuhan pokok dan sumberdaya dari luar negeri,
ketidakadilan dan penyimpangan terhadap kepentingan pembangunan
negara berkembang dalam jangka panjang, sistem ekonomi internasional
sebagai kesempatan untuk mendapat sumberdaya modal dan teknologi
yang langka dan dibutuhkan sangat dipengaruhi oleh karakter proses
pembangunan dari suatu negara berkembang dan keuntungan jangka
panjang dari hubungan perdagangan diantara sesame negara berkembang
melalui pembentukan kerangka blok perdagangan regional (regional
trading blocs)seperti: Pasar Bersama Eropa (Uni Eropa/UE), hal –hal
mengenai penawaran suatu prospek lebih baik bagi tercipta strategi
pembangunan yang seimbang dan terdiversifikasi, dibandingkan standar
hubungan dagang tidak seimbang antara negara berkembang secara
individual negara maju dan kaya sumber mineral dan bahan mentah,
terutama berhasil menciptakan suatu posisi tawar menawar (bargaing
position) tangguh dalam menghadapi kelompok negara maju dan
116
perusahaan multinasional menjadi konsumen produk, contoh: negara
anggota OPEC, perdagangan internasional sudah dan merupakan sumber
utama pendapatan devisa guna membiayai segenap program dan usaha
pembangunan negara Indonesia.
Negara dunia ketiga memadukan tercipta perdagangan bebas
antarnegara secara individual dan peningkatan kerjasama negara
berkembang sebagai suatu kelompok untuk mempromosikan suatu
kemandirian kolektif (collective self-reliance):negara berkembang
berhasil mencapai kemakmuran dalam kerangka perdagangan global
yang ada (negara industri baru), tapi dirugikan banyak dan banyak
perekonomian bergantung pada negara maju. Fakta ada ketimpangan
mencolok dalam kekuatan dan kemakmuran internasional, sebagai
kebijakan perdagangan bebas dan pemerataan pola distribusi keuntungan
perdagangan internasional tinggal kertas dan karena selalu dirusak oleh
kelompok negara kaya dan perusahaan multinasional kuat mengejar
kepentingan bisnis dan nasional sendiri, sehingga negara dunia ketiga
bersikap selektif dalam menjalin hubungan ekonomi dengan negara maju
dan diupayakan ekspansi ekspor memperhatikan kewaspadaan agar tidak
terperangkap dalam kontrak dagang/investasi kontrol terhadap
perdagangan dan setiap peluang perdangangan menguntungkan pihak
luar dan negara berkembang berusaha memperbesar peranan dan pangsa
pasar dalam perdagangan dunia serta menjalin dan memperkokoh
kerangka kerjasama ekonomi dengan negara berkembang terinspirasi dari
kepentingang bersama dan negara dunia ketiga memiliki sumberdaya
untuk mengatasi keterbatasan daya serap pasar untuk mewujudkna
aspirasi pembangunan dan pola perdagangan dunia tidak adil, di
dominasi teknologi asing, ketidaksempurnaan pasar, kemampuan untuk
mempengaruhi kekuatan tawar menawar di pasar luas dan mendapat
persetujuan dengan pihak investor dan eksportir asing dan
merealisasikan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama
perdagangan di dunia dan persaingan politik antar kawasan batas negara
yang terpisah dan tidak merata untuk memperoleh keuntungan riil
potensial dari spesialisasi dan perdagangan sendiri dengan
meminimumkan dampak hambatan pembangunan merupakan hasil dari
sistem perdagangan dan ekonomi dunia saat ini didominasi negara kaya
dan perusahaan multinasional kuat dan untuk mendapat keuntungan dari
perdagangan internasional.
117
C.PENUTUP
1.Kegiatan Perkuliahan
a.Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi
topik / pokok bahasan 6.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu untuk tugas 6.
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 6.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan
individu 6.
2. Evaluasi
a. Jenis Evaluasi :Pre test dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 6.
c. Materi Evaluasi:
1).Bagaimana perdagangan internasional mempengaruhi
tingkat, struktur dan sifat-sifat atau karakter pertumbuhan
ekonomi negara sedang berkembang?
2).Dalam kondisi yang bagaimana perdagangan internasional
mampu menolong negara sedang berkembang mencapai
sasaran pembangunan ekonomi?
118
BAB VII
TINDAKAN DOMESTIK DAN UPAYA INTERNASIONALISME
DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
A.PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada bab VII ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman mengenai tindakan domestik dan upaya
internasionalisme dan kebijaksanaan pembangunan ekonomi. Secara
khusus, setelah mempelajari materi bab VII ini, diharapkan mahasiswa
dapat: menjelaskan tindakan domestik pembangunan ekonomi di
dunia:1).menjelaskan pembentukan modal dalam pembangunan ekonomi,
2).menggambarkan konsep pengangguran tersembunyi sebagai potensi
tabungan dalam pembangunan ekonomi,3).menjelaskan manfaat peranan
pertanian didalam pembangunan ekonoi,4).menjelaskan kebijaksanaan
moneter dan fiskal dalam pembangunan ekonomi, 5).menggambarkan
konsep keuangan defisit sebagai piranti pembangunan ekonomi,
6).menjelaskan kebijaksanaan harga dalam pembangunan ekonomi,
7).menggambarkan pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan
ekonomi, 8). Menjelaskan pembentukan modal manusia, 9).menjelaskan
kewiraswastaan dalam pembangunan ekonomi, 10).menjelaskan peranan
pemerintah dalam pembangunan ekonomi; dan upaya internasionalisme
pembangunan ekonomi di dunia; 11).menjelaskan peranan perdagangan
luarnegeri dalam pembangunan ekonomi, 12).menggambarkan
kebijaksanaan perdagangan dalam pembangunan ekonomi,
13).menjelaskan peranan modal asing dalam pembangunan ekonomi dan
2 jurang model bantuan luar negeri di dunia, 14).menjelaskan penanaman
modal asing swasta di dunia, 15). Penanaman modal asing negara; serta
kebijaksanaan pembangunan ekonomi di dunia: 16).menggambarkan
peranan analisis ekonomi dalam perumusan kebijaksanaan pembangunan,
17).menjelaskan proses multiplier di negara sedang berkembang,
18).menggambarkan tindakan domestik dibidang moneter dan fiskal,
19). Menjelaskan inflasi dalam pembangunan ekonomi di dunia.
B. PENYAJIAN MATERI
TINDAKAN DOMESTIK PEMBANGUNAN EKONOMI DI
DUNIA
119
Capital Formation (pembentukan modal) sebagai penentu utama
pertumbuhan ekonomi dan masyarakat mempergunakan seluruh aktivitas
produktif untuk kebutuhan dan keinginan konsumsi dan barang modal
seperti: perkakas dan alat-alat, mesin dan fasilitas angkutan, pabrik dan
perlengkapan segala macam bentuk modal nyata dapat meningkatkan
manfaat upaya produktif dan pengalihan sebagian sumberdaya sekarang
ada pada masyarakat ketujuan untuk meningkatkan persediaan barang
modal sehingga perluasan output dapat dikonsumsi masa depan.
Nurkse menyangkut pemupukan modal material dan
mengabaikan modal manusia dan menurut Dr. Singer, pembentukan
modal terdiri dari barang yang muncul seperti: pabrik, alat-alat dan
mesin, maupun barang tidak muncul seperti: pendidikan bermutu tinggi,
kesehatan, tradisi ilmiah dan penelitian. Menurut Kuznet,pembentukan
modal domestik tidak hanya mencakup biaya untuk konstruksi, peralatan
dan persediaan dalam negeri, tapi pengeluaran lain, kecuali pengeluaran
diperlukan untuk mempertahankan output pada tingkat yang ada,
mencakup pembiyaaan untuk pendidikan, rekreasi dan barang mewah
memberikan kesejahteraan dan produktivitas lebih pada individu dan
semua pengeluaran masyarakat berfungsi untuk meningkatkan moral
penduduk yang bekerja dan pembentukan modal meliputi: modal
material dan modal manusia.
Penting pembentukan mdal /pengumpulan modal dipandang
sebagai satu faktor dan utama dalam pembangunan ekonomi. Nurkse,
lingkaran setan kemiskinan di negara terbelakang digunting melalui
pembentukan modal, mengakibatkan: rendah tingkat pendapatan di
negara terbelakang, maka permintaan, produksi dan investasi
rendah/kurang, sehingga menyebabkan kurang dibidang barang modal
diatasi melalui pembentukan modal, melalui persediaan mesin, alat-alat
dan perlengkapan meningkat,skala produksi meluas, overhead ekonomi
dan sosial tercipta, pembentukan modal membawa pemanfaatan penuh
sumber yang ada dan dimana pembentukan modal menghasilkan
kenaikan besar output nasional, pendapatan dan pekerjaan dan masalah
inflasi dan neraca pembayaran, membuat perekonomian bebas dari beban
utang luar negeri.
Tujuan pokok pembangunan ekonomi adalah untuk membangun
peralatan modal dalam skala cukup meningkat produktivitas dibidang
pertanian, pertambangan, perkebunan dan industri. Modal diperlukan
untuk mendirikan sekolah, rumah sakit, jalan raya, jalan kereta api, dan
sebagainya. Hakikat pembangunan ekonomi adalah penciptaan modal
overhead sosial dan ekonomi, apabila laju pembentukan modal didalam
120
negeri cepat yaitu bial baigan dari pendapatan atau output masyarakat
dari pada hanya sedikit dipergunakan untuk konsumsi dan sisa ditabung
dan diinvestasikan dalam peralatan modal. Menurut Lewis masalah
pokok dalam teori pembangunan ekonomi adalah proses peningkatan
tabungan dan investasi nasional dari 4-5 % menjadi 12%-15% dari
pendapatan nasional.
Investasi dalam peralatan modal meningkatakan produksi, tapi
kesempatan kerja sehingga pembentukan modal menghasilkan kemajuan
teknik menunjang tercapai ekonomi produksi skala luas dan
meningkatkan spesialisasi dan pembentukan modal memberikan mesin,
alat dan perlengkapan bagi tenaga kerja makin meningkat dan
menguntungkan buruhnya serta menciptakan perluasan pasar untuk
membantu menghindari ketidaksempurnaan pasar melalui penciptaan
modal overhead sosial ekonomi, jadi, pemisahan lingkaran setan:
kemiskinan dari sisi penawaran dan permintaan dan pembentukan modal
membuat pembangunan ekonomi menjadi ada dan penduduk meningkat.
Negara terbelakang penduduk padat kenaikan output per kapita
berhubungan rasio modal buruh dan negara meningkatkan rasio modal
buruh terpaksa menghadapi 2 masalah yaitu: pertama, rasio modal buruh
jatuh akibat naik penduduk sehingga diperlukan investasi netto besar
untuk mengatasi kemerosotan rasio modal buruhnya, kedua, waktu
penduduk meningkat pesat menjadi sulit untuk mendapat tabungan cukup
untuk memperoleh sejumlah investasi yang diperlukan, menyebabkan
rendah pendapatan per kapita membuat kecenderungan marginal saving
di negara rendah dan salah satu masalah mempertinggi laju pembentukan
modal dan neraca pembayaran sebab ekspor barang primer dan
mengimpor barang manufaktur dan barang modal serta laju pembentukan
modal cepat maka lambat laun mengurangi kebutuhan akan modal asing
dan beban tekanan inflasioner negara sedang berkembang ditiadakan
dengan meningkat pembentukan modal mempengaruhi kesejahteraan
ekonomi suatu bangsa dan kenaikan laju pembentukan modal maka akan
menaikkan tingkat pendapatan nasional tergantung kenaikan laju
pembentukan modal merupakan jalan kelur/solusi utama dari masalah
rumit negara terbelakang dan kunci utama menuju pembangunan
ekonomi.
122
2).Eksternal: a).modal asing, b).pembatasan impor barang konsumsi,
c).terms of trade yang berat sebelah.
(a).Sumber Domestik
Sumber domestik pembentukan modal sebagai berikut:
1).kenaikan pendapatan nasional,2).penggalakan tabungan, 3).pendirian
lembaga keuangan, 4).tabungan desa, 5).simpanan emas,
6).mempertahankan kepincangan pendapatan,7).peningkatan keuntungan,
Sumbangan keuntungan nasional dalam pendapatan nasional
dapat dinaikkan dengan memperluas sektor kapitalis dalam
perekonomian adalah:1).beberapa perlindungan hukum harus diberikan
kepada investor swasta dari bahaya kemusnahan, 2).teknik pinjam
meminjam oleh perusahaan swasta harus diubah dalam rangka
memperkecil resiko kehilangan modal dan bank industry dan lembaga
khusus lain seperti: lembaga mendapatkan sumber keuangan dari
pemerintah, perusahaan pembangunan dan trust investasi harus
didirikan,3).sektor kapitalis dapat berkembang dengan cepat apabila
iklim investasi sangat menguntungkan dan kenaikan produktivitas
menghasilkan keuntungan dan meningkat karena persediaan buruh dan
upah rendah, kemajuan teknologi, perluasan pasar, penemuan geografis
dan perluasan overhead sosial, dimana semakin cepat berkembang
kesempatan untuk investasi produktif, maka akan semakin cepat
keuntungan berkembang dan semakin besar pembentukan modal,
4).inflasi rendah meningkatkan keuntungan dibandingkan pendapatan
lain, dimana keuntungan naik, investasi naik, laju pembentukan modal
naik dan keuntungan meningkat, tidak ada inflasi karena perubahan
teknologi dan kelembagaan dan keuntungan dinaikan dengan memberi
subsidi, potongan pajak, penyediaan cukup bahan mentah dan peralatan
modal, pembatasan impor barang kompetitif, pengendalian upah dan
serikat buruh dan pembelian barang industry oleh pemerintah, tapi
tindakan menciptakan invested interest dan membawa mal distribusi
sumber dalam perekonomian, 5).tindakan fiskal berupa:anggaran surplus
melalui peningkatan pajak, pengurangan pengeluaran pemerintah,
perluasan sektor ekspor, meningkat uang dengan pinjaman masyarakat,
pembelanjaan defisit, pemerintah menaikkan tabungan dengan
menyelenggaran BUMN efisien sehingga memperoleh keuntungan lebih
besar,dan pemerintah mengembangkan kebijaksanaan tabungan jangka
panjang orientasi pertumbuhan ekonomi sehingga tabungan akan naik
dan pembangunan memasuki tahap tinggal landas dan pajak merupakan
salah satu alat utama untuk mengurangi konsumsi swasta dan
mengalihakan sumber kepada pemerintah terselenggara investasi
123
produktif dan pajak mendorong pembentukan modal melalui 2 cara:
a).mengalihkan sumber swasta kepada negara untuk dipergunakan dalam
saluran diinginkan, b).menyediakan rangsangan kepada sektor swasta.
Dimana, menimbulkan 2 permasalahan pajak: a).berapa banyak pajak
harus dinaikkan, b).bagaimana pajak harus dialokasikan. Pajak ada 2:
1).pajak langsung dan 2).pajak tidak langsung. Pinjaman publik
merupakan alat penting untuk mengalihakn sumber dari bidang tidak
produktif ke produktif dan ruang lingkup pinjaman adalah: rendah tingkat
pendapatan, tabungan, tinggi kecenderungan konsumsi dan untuk
membuat pinjaman publik berhasil dilakukan kampanye bersama melalui
penerangan dan pendidikan sosial, didirikan jaringan badan tingkat
menengah dalam bentuk: bank tabungan, bank komersial, perusahaan
asuransi, trust, lembaga jaminan sosial, bursa saham terorganisasi.
Nurkse menyarankan tabungan paksa: apabila pinjaman dari masyarakat
secara sukarela tidak berhasil.
9).Inflasi merupakan kebijaksanaan potensial sebagai pajak
tersembunyi/tidak kelihatan, dimana: “bila harga naik, maka kenaikan
harga akan mengurangi konsumsi dan mengalihkan sumber dari
konsumsi uang ke investasi”, maka pemerintah menciptakan iflasi
melalui jalan: menerbitkan uang kertas lebih banyak keperedaran, untuk
memenuhi keperluannya dan inflasi meningkatkan tabungan, tapi
mengorbankan standar kehidupan masyarakat diman menaikkan harga
dan biaya, arinya mengurangi ekspor ke pasar dunia dan inflasi sebagai
suatu metode pembentukan modal dan membawa banyak kerugian
daripada keuntungan, kecuali bila pemerintah mengambil langkah
penangkal.
10). Keuntungan Badan Usaha Negara: menerima dana dari pasar bebas
dalam bentuk modal bersih (equity capital) dan utang obligasi (bonded
debt) menerima langsung dari pemerintah dan mendapat pinjaman dari
luar neger berkolaborasi perusahaan asing sebagai modal kerja dan
membantu mengorganisasi pasar uang dan modal dalam mengerahkan
tabungan domestik bagi pembentukan modal.
11).Pemanfaatan pengangguran tersembunyi: menurut Nurkse, salah satu
sumber penting pembentukan modal tabungan potensial tersembunyi
didalam pengangguran di pedesaan negara terbelakang padat penduduk
dan proyek padat modal seperti: irigasi, jalan raya pembangunan, gedung
dan sebagainya dan pekerja baru dilengkapi alat sederhana melalui
reorganisasi pertanian, alat diimpor dan alat sendiri sehingga proyek
investasi bila sudah selesai maka akan meningkatkan output dan
pendapatan dikenai pajak dan dipergunakan untuk investasi jauh.
124
(b).Sumber Ekternal: 1).Bantuan luar negeri, 2).Pembatasan impor,
3).Terms Of Trade yang menguntungkan.
Kesimpulan pembentukan modal merupakan faktor penentu penting
dalam pembangunan ekonomi, tapi terlalu naïf bila pembangunan
ekonomi sebagai masalah pembentukan modal tidak memperhatikan
faktor politik, sosial, budaya, teknologi dan wiraswasta.
2).menggambarkan konsep pengangguran tersembunyi sebagai potensi
tabungan dalam pembangunan ekonomi,
129
Nurkse memandang rasio tabungan marginal negara yaitu
kecenderungan marginal menabung, sebagai penentu penting
pertumbuhan ditingkatkan dengan pengeluaran pemerintah dalam
penciptaan overhead ekonomi dan sosial dan lembaga perkreditan dan
perbankan dan didalam mendirikan industry baru dan membantu
menaikkan output, lapangan pekerjaan, pendapatan negeri dan arus
tabungan sukarela didalam negara terbelakang kecil untuk menjembatani
tabungan wajib, perpajakan merupakan instrument bermanfaat dan pajak
merupakan instrumen fiskal penting dan berguna untuk mengurangi
konsumsi swasta dan mentransfer sumber terlantar untuk pembentukan
modal oleh pemerintah. Menurut laporan PBB mengenai “Taxes and
Fiscal Policy”: kebijaksanaan fiskal dibebani tugas utama untuk merebut
tabungan dalam jumlah yang cukup, dari negara terbelakang rendah,
untuk membiayai program pembangunan ekonomi dan menyiapkan arena
bagi kegiatan investasi publik hebat dan negara terbelakang dimana laju
pembentukan modal teraih secara efektif oleh kebijaksanaan moneter
sebagai akibat pasar modal dan uang kurang berkembang, maka
kebijaksanaan fiskal digunakan sebagai penunjang alternatif dan berperan
penting dalam renana pembangunan suatu keseimbangan dicapai baik arti
riil maupun uang dan rencana fisik harus disesuaikan dengan rencana
keuangan dan penerapan rencana keuangan dan pencapaian perimbangan
dalam arti riil dan keuangan jelas banyak tergantung pada tindakan fiskal.
PENTING PAJAK
Peranan perpajakan didalam pembangunan ekonomi:
(1).Perpajakan merupajan piranti penting dalam mengekang permintaan
makin meningkat terhadap barang konsumsi ditimbulkan oleh proses
pembangunan, (2).Perpajakan untuk mendapatkan penerimaan lebih
besar dan perangsang untuk menabung dan melakukan investasi,
(3).Negara terbelakang: pajak merupakan cara paling efisien untuk
mentransfer sumber kepada pemerintah digunakan produksif,
(4).Perpajakan harus memperbaiki pola investasi di dalam perekonomian,
(5).Salah satu tujuan penting perpajakan adalah untuk mengurangi jurang
perpedaan pendapatan si kaya dan si miskin, (6).Perpajakan harus
memobilisasi surplus ekonomi untuk pembangunan dan secara terus
menerus memperbesar surplus.
132
KEUANGAN DEFISIT SEBAGAI PIRANTI PEMBANGUNAN
EKONOMI
MAKNA
Deficit Financing/keuangan defisit sebagai: setiap pengeluaran
negara yang melebih penerimaan. Negara maju keuangan defisit
digunakan untuk menggambarkan suatu selisih pembelanjaan yang
sengaja diciptakan antara penerimaan dan pengeluaran negara, metode
pembelanjaan dengan jenis pinjaman mengakibatkan tambahan netto
pada pengeluaran nasional/agregat dan pengeluaran pemerintah dibiayai
dari masyarakat dimasukkan di dalam keuangan defisit. Metode lain
keuangan defisit melalui “pencetakan uang /created money dan sebagai
cara menembus jalan buntu melalui tabungan paksa / wajib dan pinjaman
dari masyarakat semata-mata berarti pengalihan sumber yang ada untuk
pembentukan modal. Keuangan defisit diberlakukan pada pengeluaran
dibiayai oleh sarana tertentu cenderung meningkatkan biaya total negara
bersangkutan.
Rao, investasi melibatkan pengeluaran nasional atau keduanya,
dan pengeluaran investasi melibatkan keuangan defisit. Menurut The
Indian Planning Commision, istilah keuangan defisit digunakan untuk
tambahan langsung pengeluaran nasional bruto melalui anggaran,
terlepas apakah defisit pada penerimaan atau perkiraan modal (capital
account).
Hakikat kebijaksanaan keuangan defisit terletak pada belanja
pemerintah melebihi pemasukan dan diterima dalam bentuk pajak,
keuntungan perusahaan negara, pinjaman dari masyarakat dana dan
deposito, dan sumber lain dan pihak pemerintah menutup defisit dengan
memperkecil saldo yang direncanakan atau meminjam dari sistem
perbankan (terutama dari bank sentral dan menciptakan uang). Keuangan
defisit mencakup: (a).penarikan neraca kas yang lalu oleh pemerintah,
(b).pinjaman dari bank sentral, (c).penerbitan mata uang baru oleh
pemerintah.
133
(2).Keuangan defisit digunakan untuk mengembangakan overhead sosial
dan ekonomi seperti: pembangunan jalan raya, jalan kereta api, proyek
tenaga, sekolah, rumah sakit dan sebagainya.
(3).Keungan defisti cara: meningkatkan pendapatan uang dapat
memperbesar tabungan masyarakat.
(4).Keuangan defisit selalu berdampak ekspansioner.
Tahapan pembangunan mendapat momentum, laju inflasi di
dalam perekonomian terpacu cepat menghendaki dosis tambahan jumlah
uang :
(1).Dengan naiknya investasi secara terus menerus keseluruhan produk
fisik lebih besar daripada sebelumnya sehingga memerlukna kenaikan
persediaan uang untuk tujuan transaksi dalam jumlah yang sama,
(2).Perekonomian berkembang sektor non-uang secara perlahan berubah
menjadi sektor uang sehingga permintaan uang meningkat,
(3).Proses pembangunan ekonomi berkesinambungan menghasilkan
peningkatan pendapatan dan meningkatkan permintaan keseimbangan
saldo kas (cash balance) di pihak masyarakat,
(4).Hal surplus impor sebagai akibat naiknya bantuan luar negeri,
permintaan akan uang tetap lebih besar, maka melalui keuangan defisit
pemerintah memenuhi semua permintaan uang menigkat dan
kebijaksanaan keuangan defisit merupakan piranti penting dan mujarab
bagi pembentukan modal.
134
tambahan, karena keuangan defisit selalu mengandung kemungkinan
inflasi dilakukan demi pembangunan.
139
(2).TEORI PERALIHAN KEPENDUDUKAN
Didasarkan pada kecenderungan penduduk sebenarnya di negara
maju di dunia terdapat 3 (tiga) tahap pertumbuhan penduduk berbeda:
Tahap pertama, angka kelahiran dan angka kematian tinggi dan laju
pertumbuhan penduduk rendah.
Tahap kedua, angka kelahiran tetap stabil tapi angka kematian turun
cepat, akibat laju pertumbuhan penduduk meningkat pesat.
Tahap ketiga, angka kelahiran mulai menurun dan = angka kematian dan
laju pertumbuhan penduduk rendah.
C.P.Blaker ada 5 (lima) tahapan teori peralihan kependudukan
yaitu: (1).Fase stasioner tinggi ditandai oleh angka fertilitas dan
mortalitas tinggi, (2).Fase pengembangan awal ditandai oleh fertilitas
tinggi dan mortalitas tinggi tapi menurun, (3).Fase pengembangan akhir:
fertilitas menurun tapi mortalitas menurun cepat, (4).Fase stasioner
rendah dan fertilitas rendah yang berimbang dengan mortalitas yang
rendah, (5). Fase penurunan dengan mortalitas rendah, fertilitas rendah
dan tinggi kematian daripada kelahiran.
Kesimpulan pertumbuhan penduduk pembangunan ekonomi
adalah teori transisi demografik adalah teori pertumbuhan penduduk
diterima dan tidak menekan pada penawaran bahan makanan seperti teori
Malthus, tidak mengembangkan harapan pesimis terhadap pertumbuhan
penduduk dan teori optimum meletakkan tekanan ekslusif pada kenaikan
pendapatan per kapita bagi pertumbuhan penduduk dan mengabaikan
faktor lain berpengaruh. Teori transisi demografik mengungguli semua
teori penduduk ada karena dilandaskan kecenderungan pertumbuhan
penduduk sebenarnya di negara maju Eropa dan 2 tahap : 1).negara maju,
2).negara terbelakang dan negara sedang berkembang.
8).menjelaskan pembentukan modal manusia
ARTI PENTING
Gagasan investasi modal manusia adalah baru, dimana proses
pertumbuhan ekonomi lazim menekan arti penting: akumulasi modal
fisik dan pertumbuhan persediaan modal nyata sampat batas tertentu
tergantung pembentukan modal manusia yaitu: “proses peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seluruh rakyat suatu
negara”.
Studi diadakan Schultz, Harbison, Dension, Kendrick, Moses
Abramovits, Becker, Mary Bowman, Kuznets dan kelompok ahli ekonomi
menyatakan bahwa salah satu dari beberapa faktor penting menyebabkan
pertumbuhan cepat perekonomian Amerika adalah pembiyaan
pendidikan meningkat, menunjukkan bahwa dolar diinvestasikan
pendidikan membawa kenaikan besar pada pendapatan nasional
dibandingkan dolar dipergunakan untuk bendungan, jalan raya, pabrik,
barang modal nyata lainnya.
Galbraith, “sebagian besar pertumbuhan industry diperoleh
sekarang bukan diperoleh dari investasi modal lebih besar, tapi dari
investasi manusia’. Adam Smith dan Veblen menekan penting modal
manusia didalam produksi, yaitu: stok modal tetap negara dan
memasukkan “kemampuan seluruh penduduk diperoleh dan bermanfaat”
dan Veblen bahwa: “pengetahuan dan keterampilan teknologi merupakan
peralatan immaterial/asset tidak nyata masyarakat, tidak modal fisik tidak
dimanfaatkan produktif, karena ekonom langka investasi modal manusia
merupakan penyebab lamban pertumbuhan negara terbelakang, tanpa
mengembangkan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan dan
menaikkan tingkat keterampilan dan efisiensi fisik rakyat, maka
141
produktivitas modal fiskal merosot. 2 macam problema tenaga kerja
negara terbelakang yaitu: kurang keterampilan kritis dibutuhkan bagi
sektor industry dan mempunyai tenaga buruh surplus dan ada buruh
surplus dalam batas tertentu merupakan akibat langka keterampilan kritis,
karena berkaitan satu sama lain.
Tujuan pembentukan modal manusia: menciptakan keterampilan
diperlukan manusia sebagai suatu sumber produktif dan memberi
pekerjaan menguntungkan.
Kebutuhan investasi pembentukan modal manusia didalam
perekonomian jelas fakta bahwa impor modal fisik secara besar ternyata
tidak mampu mempercepat laju pertumbuhan, karena sumber manusia
terbelakang. Pertumbuhan ekonomi terjadi melalui modal konvensional
meski tenaga buruh ada kurang terampil dan kurang pengetahuan, tapi
laju pertumbuhan ekonomi terbatas tanpa ada faktor modal manusia
“diperlukan untuk menyiapkan tenaga pemerintah makin penting, untuk
memperkenalkan sistem baru penggunaan lahan dan metode baru
pertanian, untuk membangun peralatan baru komunikasi, untuk
melaksanakan industry aliansi dan untuk membangun sistem pendidikan.
Jadi, pembaharuan/proses perubahan dari masyarakat statis atau
tradisional, memerlukan sejumlah besar modal manusia strategis.
Modal fisik produktif, bila negara mempunyai modal manusia
memadai dan negara terbelakang penuh semangat melaksanakan program
pembangunan jalan raya, bendungan, pusat tenaga, pabrik industry ringan
dan berat, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi dan kegiatan lain
berkaitan perencanaan pembangunan dan dibutuhkan insinyur, teknisi,
pengawasan teknis, tenaga pengelola dan tenaga administratif, ilmuwan,
sekretaris, juru steno dan sebagainya. Apabila berbagai macam modal
manusia tidak memadai jumlah, maka modal fisik tidak dapat
dimanfaatkan produktif, mengakibatkan mesin menjadi cepat rusak dan
tak terpakai, bahan dan komponen terbuang dan kualitas produksi turun.
Jef Rens bahwa:“di negara mencoba mempercepat pembangunan
ekonomi, bahwa pabrik modern dirancang oleh insinyur kelas satu
menggunakan metode dan mesin mutakhir dari negara industry maju, tapi
volume dan kualitas output sering tidak memuaskan, karena hal
manajemen dan pekerja tidak cukup terlatih dan kurang pengalaman.
Negara terbelakng mengimpor modal fisik bagi pembangunan, tapi tidak
mampu manfaat sepenuhnya karena kekurangan “kemampuan kritis”
diperlukan unutk pengoperasian. Pengetahuan dan keterampilan teknis
datang bersama modal asing, tapi tidak cukup untuk memenuhi aneka
macam keperluan ekonomi. Jadi, pertumbuhan modal manusia tidak
142
sejalan tingkat modal fisik merupakan penyebab rendah daya serap
(absorpsi) modal fisik, karena kebutuhan investasi modal manusia
penting.
Negara terbelakang ditandai oleh keterbelakangan ekonomi
berwujud dalam “efisiensi buruh rendah, faktor tidak mobil, spesialisasi
terbatasi pekerjaan dan perdagangan, nilai kebiasaan kurang siap (adat
istiadat) dan kewiraswastaaan serta lembaga sosial tradisional
mengurangi rangsang bagi perubahan ekonomi. Pertumbuhan
pengetahuan rendah ternyata merupakan kendala utama kemajuan.
Kualitas ekonomi penduduk tetap rendah bila tidak diketahui sumber apa
yang tersedia, teknik produksi alternatif apa yang mungkin, keterampilan
apa yang diperlukan, kondisi dan peluang pasar, dan lembaga yang dapat
dibentuk guna menunjang usaha ekonomi dan rasionalitas ekonomi”.
Untuk mengubah keterbelakangan ekonomi dan membangkitkan
kemampuan dan motivasi untuk maju, maka adalah penting untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan rakyat. Kenyataan tanpa
perbaikan kualitas faktor manusia tidak ada kemajuan.
Schultz, buku:“Reflection On Investment In Man” (1962):
“keadaan pendidikan, latihan dalam jabatan, kemajuan kesehatan dan
informasi luas mengenai perekonomian” dan kesimpulan Profesor Ajit
Dasgupta bahwa: “ teori investasi optimum berkenaan alokasi sumber
dari waktu ke waktu: sumber yang dialokasikan pada pendidikan
membantu meningkatkan kapasitas produktif sehingga menaikkan output
dan konsumsi di masa datang, karena pilihan berhubungan pendidikan
atau jenis prasarana sosial lainnya merupakan bagian dari teori
investasi”: “Economic Theory And The Developing Countries”, (1974).
144
(2).Apa yang diperoleh rakyat tidak semata-mata karena pendidikan
universitas, tapi hasil kemampuan alami, pengalaman, status sosial,
koneksi familik, latihan kerja, dan lain-lain,
(3).Mengukur tingkat pengembalian investasi swasta di bidang
pendidikan menggambarkan perbedaan produktivitas, upaya kolektif
kelompok (dokter, pekerja tangan, guru, ahli teknik melalui serikat
buruh) dan faktor lain mengubah penghasilan perekonomian, tingkat
pengembalian swasta tidak dapat dievaluasi dimana biaya
penyelenggaraan sekolah tidak berarti, seperti: sekolah guru
diselenggarakan tanpa biaya di banyak dusun,
(4).Pengembalian dari investasi dalam menciptakan keterampilan dan
pengetahuan tidak menaikkan pendapatan individu bersangkutan, tapi
kapasitas produktif total perekonomian,
(5).Eckaus bahwa harga buruh berpendidikan yang dipakai dalam
penghitungan tingkat pengembalian menggambarkan kelangkaan
relatif faktor terkait, tapi sebagian besar biaya investasi pendidikan
didukung oleh pemerintah, harga buruh berpendidikan tidak
menggambarkan kelangkaan input faktor ditentukan dalam pasar
bersaing, dan standar ini tidak dapat memberikan informasi mengenai
“berapa banyak” dan pendidikan tambahan “macam apa” yang
diperlukan bagi pembangunan ekonomi,
(6). Bowen, kesulitan terkait didalam mengidentifikasikan perbedaan
penghasilan dengan perbedaan produktivitas memaksa orang sedikit
hati-hati dalam mengambil kesimpulan yang umum mengenai
pengaruh pendidikan pada output nasional,
145
Menurut Solow, Kendrick, Denison, Jorgenson, Griliches, Kuznet
dan ahli ekonomi lain sudah mencoba: “mengukur seberapa besar
proporsi kenaikan produk nasional bruto dalam satu periode,
dihubungkan input modal dan buruh dapat diukur, dan seberapa
proporsi kenaikan pendapatan nasional bruto berasal dari faktor lain,
dikelompokkan sebagai: “residual”, terpenting faktor residual adalah:
pendidikan, penelitian, latihan, skala ekonomi dan faktor lain
mempengaruhi produktivitas manusia.
Kritik kriteria faktor residual pembentukan modal manusia
adalah:
(1).Faktor residual dipakai dalam pengertian luas mencakup faktor
beraneka ragam, seperti: ekonomi skala, perubahan teknis,
pendidikan, penelitian dan latihan.
(2).Faktor residual mencakup perbaikan pada asset modal
berhubungan perbaikan pada keterampilan dan pengetahuan
manusia,
(3).Jorgenson dan Griliches dalam studi residual dihubungkan
oleh Denison kepada:“kemajuan dalam pengetahuan” tidak
seberapa besar.Kenyataan bahwa residual kecil tanda
sumbangan investasi pada pertumbuhan ekonomi sebagian
besar diimbangi oleh penghasilan investasi swasta (private
returns to investment),
(4).Tidak ada residual , hanya koreksi kesalahan menyeluruh pada
modal buruh, hlarga dan sebagainya dan penyesuaian turun
sampai 0,1 % per tahun.
(5).Kriteria residual didasarkan pada fungsi produksi ditandai:
skala hasil (returns to scale) konstan, kenyataan ekonomi maju
tergantung skala hasil yang meningkat dan pertumbuhan
output banyak disebabkan oleh kenaikan input fisik dan
kurang pada kenaikan “ faktor residual”,
(6).Sumbangan modal terhadap pertumbuhan ekonomi yang
berkurang diperhitungkan didalam kriteria residual, dimana “ jika sumber
dipergunakan untuk kemajuan pengetahuan sebagai investasi dan
persediaan modal mencakup jenis investasi, maka laju pertumbuhan
banyak berhubungan kenaikan persediaan modal dan sedikit hasil
kenaikan di bidang pengetahuan, keterampilan, latihan dan lain-lain
masuk kategori residual tidak cukup mendapat dukungan dari ahli
ekonomi.
Kesimpulan: kesulitan terkandung dalam masalah investasi pada
modal manusia, sekarang sepenuhnya diakui bahwa pertumbuhan
146
negara terbelakang terhambat bukan karena kekurangan modal fisik,
tapi karena kekurangan keterampilan dan pengetahuan kritis
membatasi kapasitas perekonomian menyerap persediaan modal fisik
yang tersedia, karena pembentukan modal manusia dianggap penting
dibandingkan pembentukan modal material.
9).menjelaskan kewiraswastaan dalam pembangunan ekonomi
147
dan melakukan persekutuan, mengejar dan menginvestasikan kembali
labanya.
Fritz Redlich, buku: “The Business Leader In Theory And
Reality” (1948) :peranan pengusaha dibagi menjadi : kapitalis, manajer,
dan pengusaha. Dimana, pengusaha menyediakan dana dan sumber
lainnya, mengawasi dan mengkoordinasikan sumber produktif, serta
merencanakan, mengadakan pembaharuan dan mengambil keputusan
pokok. Perusahaan kecil berfungsi melaksanakan pengusaha sendiri dan
kekayaan menjadi satu dengan perusahaan yang terbuka terhadap resiko
bisnis dan berperan sepenuhnya secara terus menerus dalam proses
produktif sebenarnya.
Hoselitz, ciri utama pengusaha industry kecil tidak terletak pada
kesukaannya berpetualang maupun motivasi untuk menghasilkan laba,
tapi kemampuan memimpin orang lain dalam usaha bersama dan
kecenderungan mengadakan penemuan baru dan tahap awal
industrialisasi, melimpahnya penemuan baru adalah karena bersifat dasar
teknologi perlu peran serta langsung dan segera dari pihak pengusaha.
Perusahaan modern kewiraswataan diberikan kepada berbagai orang
dimana pemegang saham perusahaan adalah para kapitalis, berfungsi
untuk pengelolaan dilakukan oleh sejumlah orang ahli di bidang masing-
masing seperti: manajer penjualan, pembelian, produksi, personil dan
sebagainya dan dilaksanakan ketua dewan direksi mengambil keputusan
pokok melalui konsultasi dan persetujuan. Perusahaan umum di negara
terbelakang dikendalikan dan dikelola oleh negara dan modal disediakan
oleh pemerintah dan manajer untuk berbagai departemen diambil dari
berbagai bidang: spesialisasi dan keputusan usaha diambil oleh manajer
dan pihak penguasa.
148
(3).Ekonomi tipe ketimpangan sangat besar didalam distribusi
pendapatan dan kekayaan menghalangi pertumbuhan kewiraswastaan,
hanya 3–5% rakyat berada dipuncak piramida pendapatan yang mau
menabung yaitu pedagang dan tuan tanah tidak suka mengambil risiko
pada usaha bisnis bara, tapi suka investasi di bidang tidak produktif
seperti: pemupukan emas, perhiasan, batu mulia, inventaris pajangan,
rumah mewah, spekulasi, dan sebagainya, tapi pengusaha dan pedagang
memperdagangkan barang konsumen bertindak sebagai lintah darat dan
agen real estate.
(4).Pengusaha bergerak dibidang pembuatan beberapa barang konsumen,
dibidang perkebunan dan pertambangan menjadi monopolistic dan
kwasi-monopolistik dan mengadakan hubungan pribadi dan politik
dengan pejabat pemerintah, menikmati kedudukan istimewa, dan
menerima perlakuan istimewa dibidang keuangan, perpajakan, ekspor,
impor, dan sebagainya dan memulai industry baru dan mendirikan
kerajaan bisnis individu. Perusahaan bisnis besar seperti: merintangi
pertumbuhan kewiraswastaan baru di dalam negara dan kekurangan
fasilitas prasarana sehingga menambah risiko dan ketidakpastian usaha
dan sarana transportasi dan komunikasi tidak memadai, persediaan
tenaga mahal dan tidak teratur, persediaan bahan mentah tidak cukup,
buruh tidak terlatih, pasar modal dan uang tidak berkembang baik, dan
sebagainya.
(5).Keterbelakangan teknologi merupakan penghambat berkembang
kewiraswataan dinegara terbelakang dan mengurangi output per orang
dan produknya berada dibawah kualitas standar, negara tidak mempunyai
keterampilan teknis dan modal yang diperlukan untuk mengembangkan
teknik bersifat menaikkan output dan menyerap buruh dan bergantung
teknik padat modal impor tidak sesuai kekayaan faktor setempat.
Hoselitz bahwa hambatan ekonomi, sosial, dan administrative memaksa
rakyat di negara bersangkutan menjatuhkan pilihan pada teknik kuno
daripada teknik menaikkan output dalam buku: “ Problems Of Adopting
And Coummunicating Modern Techniques To Less Developed
Areas”(1954).
Schumpeter, Harry Wallich berpendapat: “orang hamper tidak
dapat mengatakan bahwa: “inovasi merupakan ciri khas utama negara
kurang berkembang dan proses baik proses asimilasi dan
mengorganisasikan industry baru di suatu negara kurang berkembang
merupakan suatu seni inisiatif berusaha, tapi berbeda proses inovasi yang
sebenarnya dan pengusaha tidak dapat memainkan peranan utama karena
berbagai hambatan ekonomi, sosial dan administratif”.
149
UPAYA MENDORONG KEWIRASWASTAAN
Kewiraswastaan hakikat merupakan gejala sosial ekonomi,
dimana masa lalu pengusaha muncul dari kelas khusus, seperti: di
Inggris, Amerika Serikat dan Turki para pengusaha sebagian besar
berasal dari para pedagang, muncul perusahaan kecil di Perancis karena
pola keluarga, di Jepang peranan pengusaha dipegang oleh samurai
membangun industry dan menjaga kebutuhan struktur sosial melalui
kebijaksanaan usahawan muda penuh semangat /mengambil keluarga
melalui perkawinan dalam buku: “M.J. Heryin, “Economic Growth Of
Brazil, India and Japan”, (1956) suntingan dari S.Kuznets.
Penemuan Hoselitz:tokoh pendiri industri pertama di Inggris,
Perancis, Jerman: orang keterampilan mekanik dibanding orang
keterampilan perdagangan dan keuangan dan orang datang dari golongan
pekerja tangan, buruh, administrator rendah dan pengrajin. Usahawan
pertama adalah bekerja tangan, berinovasi di bidang teknologi, sebagian
besar datang dari kelas rendah dan tidak mempunyai apa-apa.
Profesor Myrdal dalam Asian Drama menunjukkan masyarakat
Asia kekurangan kewiraswastaan bukan karena kurang uang/bahan
mentah, tapi karena kekurangan orang memiliki sikap dan pandangan
tepat dan orang Jepang cukup memiliki sikap terbukti dari hasil produksi
di bidang industry dan orang Cina dan India meninggalkan rumah untuk
mencari nasib lebih baik di awal abad XX membentuk diri menjadi
“pengusaha imigran” di Malaysia, Singapura, Indonesia, Burma, Hindia
Barat dan Afrika Timur.
W.W.Rostow menunjukkan apapun menjadi motivasi pendorong
untuk melakukan tindakan kepengusahaan konstruktif, maka semakin
nyata bahwa: “motivasi sangat beragam dari satu masyarakat ke
masyarakat lain dan motivasi jarang tidak mengandung sifat material”.
B.Hoselitz: problema utama negara terbelakang adalah bagaimana
menciptakan iklim kewiraswastaan dan penciptaan iklim pihak
tergantung pada pendirian lembaga sosial secara objektif mungkin
kebebasan berusaha bagi individu, dan pihak lain tergantung kematangan
dan pengembangan kepribadian berorientasi pada produktivitas,
pekerjaan, kreativitas kreatif.
Perwujudan dari syarat pertama (1) tergantung tindakan politik
mencakup modifikasi lembaga sosial, perlindungan hak milik secara
efisien, penegakan hukum dan ketertiban di dalam negeri, dan perlu
pendirian lembaga keuangan, mengumpulkan tabungan dan menyalurkan
diperlukan lembaga keuangan seperti: bank tabungan, bank investasi dan
rangkaian broker, dealer, bank dagang terdiri atas: pasar modal dan uang,
150
pemerintah menerapkan kebijaksanaan moneter dan fiskal mendorong
pertumbuhan kewiraswastaan.
Kelangkaan berbagai macam tenaga terampil seperti: pekerja
ilmuwan, teknisi, manajer, administrator, dan sebagainya merupakan
persoalan sulit perkembangan kewiraswastaan di negara terbelakang,
memerlukan ada lembaga ilmiah, teknologi, manajerial, penelitian dan
latihan. Manajemen dan kewiraswastaaan merupakan 2 hal berbeda di
sektor swasta maupun di sektor negara, tapi personil ilmiah, teknis dan
manajerial penting bagi keberhasilan kewiraswastaan, penyediaan modal
overhead ekonomi negara membantu mengembangkan teknologi tepat
guna di bidang sesuai kekayaan faktor negara. Negara terbelakang
memanfaatkan sumber ilmu pengetahuan di bidang teknologi negara
maju dan menyesuaikan serta menerapkan teknik dengan daya serap
sosial, ekonomis dan teknis setempat.
Fasilitas untuk membiayai teknik dan penyediaan bahan mentah
serta pasar luas lanjut akan meningkatkan jumlah pengusaha. Pendirian
semua lembaga sosial, ekonomi, teknologi akan mendorong bakat
potensial kewiraswastaan kearah benar. Jumlah wiraswasta di negara
terbelakang tergantung seperangkat lembaga tertentu, tapi perkembangan
kepribadian dan motivasi memacu pertumbuhannnya.
Mc Cleland dalam: “The Achieving Society”: teori didasarkan
pada penelitian bahwa kewiraswastaaan tergantung pada motivasi,
kebutuhan untuk prestasi, kesadaran untuk mengerjakan dan mendapat
sesuatu, dimana n-Ach atau n-prestasi adalah cirri kepribadian stabil dan
berakar pengalaman masa kanak-kanak dan variasi tingkgat n-Ach
berkaitan cerita dalam buku teks kanak-kanak, dan diketahui n-Ach di
Amerika Serikat 80 atau 90 tahun lalu sangat tinggi, dan di Rusia dan
Cina, di Meksiko dan Nigeria menaik, menghubungkan n-Ach hipotesa:
pembaharuan ideologi paham Protestan di Eropa dan Amerika, semangat
ideology komunis di Rusia dan Cina, jiwa nasionalisme negara
berkembang. N-Ach merupakan faktor penting bagi pertumbuhan
kewiraswastaan, tapi negara terbelakang 15-20 tahun untuk
mengembangkan diantara anak-anak melalui buku teks. Mc Cleland
bersama David Winter mengadakan percobaan di kota Kakinada Andhra
Pradesh di India bahwa uang maupun kasta atau kepercayaan tradisional
bagian penting di dalam faktor n-Ach dalam kebangkitan kewiraswastaan
muncul orang dilatih di Lembaga Latihan Pengembangan Industri Kecil
di Hyderabad tahun 1964-1965 dalam program motivasi selama 2
minggu menunjukkan tingkah laku kewiraswastaan aktif.
151
Kesimpulan: motivasi, kemampuan dan lingkungan sesuai faktor
menunjang pertumbuhan kewiraswastaan karena motivasi dan
kemampuan merupakan problema sosiologis jangka panjang, maka untuk
menumbuhkan kewiraswastaan negara terbelakang perlu diciptakan iklim
sosial, politik dan ekonomi sesuai.
10).menjelaskan peranan pemerintah dalam pembangunan ekonomi;
152
1.PERUBAHAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Langkah pembangunan ekonomi adalah usaha mengubah sikap
sosial budaya masyarakat di negara terbelakang, ciri-ciri: mempunyai
trasdisi budaya dan religious tidak menunjang pembangunan ekonomi
dan kerangka kelembagaan tidak mendorong tingkah laku individualistic
rasional, semangat persaingan usaha. Revolusi sosial: bila pembangunan
ekonomi ingin tetap berlanjut, maka sikap sosial, nilai dan pranata
berakar pada keluarga bersama, kasta, kekeluargaan dan kepercayaan
religious berubah. Proses perubahan evolusioner: bila tidak,
ketidakpuasan, frustasi, ketidaktenteraman dan kekerasan mencuat dan
merintangi pertumbuhan ekonomi.
Francis Hsu, Williamson dan Buttrick bagi Eropa perubahan
memakan waktu 10 abad atau lebih untuk menghasilkan suatu orientasi
kehidupan individualistic membawa ekonomi 200 tahun lalu, dan jangka
waktu pendek muncul tidak menghasilkan orientasi sama, dalam
hitungan tahun atau dasawarsa.
Bauer dan Yamey menunjukkan bahwa masyarakat mencoba
melembagakannya tergesa-gesa menghasilkan “apatisme atau revolusi”,
tergantung pada cara bagaimana proses pertumbuhan dan perubahan
digerakkan, bagaimana kecepatan proses dan seberapa jauh menembus
semua sektor perekonomian dan suatu pembangunan pelan tapi mantap
kurang menciptakan ketegangan politik, sosial dan ekonomi; upaya paksa
derap pembangunan cepat secara ekonomis akan sia-sia, karena
perubahan personil dan sosial belum terwujud perubahan diperlukan
guna mungkin masyarakat atau individu mengadakan pembangunan
diperlukan, agar masyarakat/individu memperoleh keuntungna dan
menunjang pembangunan.
Perubahan ekonomi disebabkan oleh perubahan kelembagaan dan
pembentukan modal meningkat sebagai akibat dari perubahan teknologi
menyebabkan perubahan kelembagaan, sebaliknya perubahan
kelembagaan disebabkan faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi seperti:
perubahan gagasan religious atau kerangka politik menyebabkan
perubahan kelembagaan. Jadi, hubungan sebab akibat antara perubahan
ekonomi dan lembaga dan perubahan berdiri sendiri dan faktor
kelembagaan meningkatkan pertumbu han ekonomi sepanjang
mengaitkan usaha imbalan, pembagian kerja jauh, perluasan perdagangan
dan kebebasan untuk memperoleh peluang ekonomi. Perubahan bermula
dari lembaga sosial, rakyat akan memperoleh kesempatan baru
melanjutkan perubahan lembaga, tapi sebab fundamental perubahan pada
situasi sulit, contoh: sukar menyatakan apakah pertumbuhan kesempatan
153
ekonomi menyebabkan Reformasi dan Kontra Reformasi di Eropa Barat
atau apakah perubahan pikiranrReligius mungkin rakyat memperoleh
kesempatan besar untuk maju (W.A.Lewis).
Kesempatan baru terjadi melalui cara: “penemuan baru
menciptakan komoditi baru atau mengurangi biaya produksi komoditi
lama, jalan baru, rute pelayaran baru atau perbaikan lain dibidang
komunikasi membuka kesempatan baru bagi perdagangan dan
perang/inflasi menciptakan permintaan baru, orang asing datang ke
negeri membawa perdagangan baru, menginvestasikan kerja baru dan
kesempatan baru membawa perubahan di bidang kelembagaan dan
berjalan berangsur dan jelas dan dimulai oleh para innovator, orang baru
berusaha memutuskan hubungan masa lampau dan mengubah kerangka
kelembagaan lama kedalam bentuk baru.
Inovator terdiri dari orang kota, menghadapi dan melawan segala
kekuatan politik dan sosial dan menyediakan kesempatan luas dan baru
di bidang ekonomi berhasil mengubah kepercayaan dan lembaga lama
dan hubungan orang asing menjadi alat dalam meruntuhkan model
masyarakat mapan dan seperti di India pembangunan jalan kereta api,
penyebaran pendidikan barat dan pendirian pusat industry abad ke-19
membantu melepaskan ikatan sosial dan keluarga dan sikap baru sosial
rasional menimbulkan gerakan popular bagi kemerdekaan politik negara,
pemerintah peranan penting dalam menentukan kerangka kelembagaan
dan pemerintah berbuat banyak dengan mengadakan pembaharuan adat
istiadat sosial dan ketaatan religious, sistem pemakaian tanah dan bidang
pendidikan dan memprakarsai pertumbuhan ekonomi dengan membuat
peraturan perundang-undangan, memberi pelayanan kepentingan umum
baik, membantu perkembangan industrI baru, dan sebagainya.
(2).PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan organisasi berperanan penting dalam pembangunan
ekonomi mencakup: pengembangan pasar dan organisasi pasar buruh dan
negara terbelakang perubahan dilakukan pemerintah dan membangun
sarana transportasi dan komunikasi untuk mengembangkan pasar, karena
perusahaan swasta tidak mampu melaksanakan kegiatannya dan
organisasi dan pembangunan lembaga keuangan untuk membantu
pertumbuhan pertanian dan industry dilakukan oleh pemerintah dan
lembaga keuangan berupa: koperasi, bank hipotik, bank industry,
perusahaan investasi dan keuangan dan sebagainya.
Organisasi pasar buruh termasuk fungsi pemerintah dan pasar
buruh terorganisasi akan meningkatkan produktivitas buruh dan
154
pemerintah membantu mengorganisasi buruh dengan membentuk serikat
buruh dan menetapkan jam kerja, pembayaraan upah, mengadakan
mekanisme penyelesaian perselisihan perburuhan, mengadakan langkah
keamanan masyarakat, dan sebagainya dan peraturan perundang-
undangan untuk menjalin hubungan baik antara majikan dan buruh dan
efisiensi buruh meningkat, produksi menaik dan biaya menurun.
Negara terbelakang sebagian besar buruh tidak mobil, mayoritas
rakyat tinggal di wilayah pedesaan dan bergerak di bidang pertanian
jangka waktu terbatas, sehingga sebenarnya setengah penganggur atau
penganggur tersembunyi, karena kurang informasi, tidak mengetahui ada
kesempatan kerja di kota dan pusat industry dan pemerintah membantu
dalam mendapatkan pekerjaan dengan membuka pusat informasi di
wilayah pedesaan dan pertukaran pekerja di kota dan cara pemerintah
membantu mobilitas buruh.
Jika pembangunan maka buruh bergerak dari wilayah pedesaan
ke wilayah perkotaan, muncul masalah urbanisasi perlu diatasi oleh
pemerintah dan permasalahan menyangkut perumahan, persediaan air
minum, listrik, daerah kumuh, transportasi, dan sebagainya dan
penyediaan pelayanan seperti: pembangunan wilayah pemukiman,
sekolah, universitas, rumah sakit, taman, transportasi kota, air minum,
penyediaan listrik, dan sebagainya termasuk dalam cakupan fungsi
pemerintah.
(4).PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pertanian adalah mata pencaharian utama di negara terbelakang
dan menyumbang lebih dari ½ bagian pendapatan nasional dan contoh: di
India: 70% penduduk pertanian, 50 % dari pendapatan nasional, sebab
utama:rendah produktivitas pertanian per are, alasan rendah hasil adalah:
luas pemilikan tanah tidak ekonomi, fragmentasi pemilikan lahan, sistem
pengolahan tanah kurang baik ditandai sewa tinggi, pengolahan tanah
159
tidak aman, kurang fasilitas kredit memadai, utang, tidak ada fasilitas
irigasi dan ketergantungan turun hujan, penggunaan metode produksi
using, tekanan penduduk berlebihan pada tanah. Negara terbelakang
petani miskin, buta aksara dan bodoh, tidak mengenal organisasi dan
tidak mempunyai motivasi cukup untuk melakukan perbaikan lahan,
cara hidup diatur kebiasaan dan tradisi, menjadi tugas pemerintah
mengadakan perbaikan lahan, menyiapkan rencana pembangunan
pertanian, keberhasilan suatu rencana tergantung seberapa jauh
produktivitas pertanian ditingkatkan dan kenaikan produksi pertanian
adalah penting untuk memenuhi bahan mentah keperluan industry, untuk
mencapai swasembada pangan, untuk mengendalikan harga, untuk
memperbesar sumber bagi kelangsungan pembangunan dan untuk
memanfaatkan efektif sumber tenaga kerja yang kurang dimanfaatkan
dan tidak dimanfaatkan dalam perekonomian.
Shariman Narayan dalam buku:“Trend In Indian
Planning”:mengelompokkan unsur utama dalam persiapan rencana
produksi pertanian di tingkat desa: (1).Pemanfaatan penuh fasilitas
irigasi, termasuk pemeliharaan saluran sawah keadaan baik bagi para
pengguna, reparasi dan pemeliharaan bangunan irigasi masyarakat,
(2).Peningkatan daerah dapat panen berkali lipat, (3).perbanyakan benih
unggul untuk desa dan distribusi kepada para petani, (4).penyediaan
pupuk, (5).program pupuk buatan dan pupuk hijau, (6).penerapan praktek
pertanian yang baik, contoh: konservasi tanah, pertanian tanah kering,
pembuangan air, reklamasi lahan, perlindungan tanaman, dan sebagainya,
(7).program pembangunan irigasi kecil akan dilaksanakan di desa melalui
partisipasi masyarakat maupun dasar individu, (8).program pengenalan
alat pertanian yang baik, (9).program peningkatan sayur mayor dan
buahan, (10).progam pembangunan peternakan, perikanan produk susu,
(11).peternakan hewan contoh: penyediaan sapi pejantanan, pendidikan
pusat inseminasi buatan dan pengebirian sapi dan sebagainya,
(12).program pengembangan padang rumput dan hutan kayu bakar
didesa.
Keberhasilan program produksi desa tergantung pada sejauh
mana petani tergabung dalam koperasi dan aparat pemerintah efisien
dalam memenuhi persyaratan diminta ahli pertanian saat tepat atau harus
ada hubungan dekat antara pemerintah dan masyarakat desa melalui
lembaga: Organisasi Pembangunan Masyarakat, terbukti di negara
Amerika Serikat dan India dan program pembangunan masyarakat
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui
pemakaian teknik pengolahan baik, benih baik, pupuk dan penerapan
160
praktek pertanian baik dan diperlukan ada perbaikan irigasi, komunikasi
jalan, kesehatan dan pelayanan sanitasi diwilayah pedesaan dan
pengembangan industry desa “jenis agro” dan produk pertanian,
peternakan serta produk susu, bertujuan untuk menghasilkan perubahan
dalam sikap mental rakyat pedesaan untuk melawan 5 raksasa: penyakit,
kelaparan, kebodohan, kemelaratan dan pengangguran mencekap negara
terbelakang.
Keberhasilan program pembangunan pertanian tergantung pada
tindakan land reform dilaksanakan oleh pemerintah, bertujuan utama:
Komisi Perencanaan India, ada 2 cara: (1).Untuk menyingkirkan
hambatan yang merintangi peningkatan produktivitas pertanian yang
timbul dari strukutur agrarian diwarisi dari masa lampau bertujuan:
membantu menciptakan kondisi bagi mempercepat perkembangan
ekonomi pertanian dengan tingkat efisiensi dan produktivitas tinggi,
(2).menghapuskan semua unsur penghisapan dan ketidakadailan sosial
didalam sistem agrarian, untuk memberi rasa aman bagi petani dan
menjamin persamaan derajat dan kesempatan kepada semua lapisan
penduduk perdesaan.
Langkah land reform mencakup: (1).penghapusan calo,
(2).jaminan masa sewa bagi petani penyewa, (3).hak untuk membeli
tanah yang ditanami penyewa, (4).ganti rugi atas perbaikan permanen
dilakukan pada lahan oleh petani penyewa, (5).membatasi uang sewa
dikenakan oleh para pemilik tanah, (6).penetapan pagu pemilikan
pertanian, (7).konsolidasi pemilikan.
Kesimpulan: pembangunan ekonomi berkesinambungan fluktuasi
tidak baik pada harga produk pertanian harus dihindarkan dan stabilitas
dalam batas tertentu dipertahankan dan harga rendah, karena harga
rendah tidak merangsang produksi, karena harga layak bagi produk
pertanian ditetapkan dan dijamin oleh pemerintah.
(5).PEMBANGUNAN INDUSTRI
Negara terbelakang: sumber alam belum tergali atau kurang digali
dan tetap dibawah pemerintahan penjajah, sumberalam tidak kenal
eksploitasi bagi pihak asing menjajah, karena bertentangan kepentingan
nasional, bila setelah merdeka pengembangan sumberalam berada
perusahaan swasta dikuasai asing dan pemerintah mempunyai tanggung
jawab untuk menasionalisasi pertambangan, perkebunan, dan sebagainya,
mensurvei sumber alam, mengambil kebijaksanaan tepat bagi eksploitasi
dan pengembangan dan mendirikan industri demi pemanfaatan
menguntungkan atas sumber ekonomi. Sektor swasta terutama
161
bergerak di bidang pembuatan barang konsumsi untuk konsumsi
domestik, untuk mempercepata laju pembangunan ekonomi, pendirian
industri dasar dan kunci seperti: besi, baja, alat listrik berat, kimia berat,
pupuk, alat mesin dan penting, industri memerlukan investasi besar dan
memerlukan masa persiapan lama, sehingga perusahaan swasta tidak mau
masuk dan tugas pemerintah untuk memulai industri seperti: gula,
pakaian, sebagainya membutuhkan rasionalisasi karena industry umum
beroperasi mesin, teknik sudah using dan tua, sisi lain untuk
mempercepat pembangunan ekonomi diperlukan promosi eksporda
industry substitusi impor dan industri terpusat di kota besar, sementara
daerah pedalaman tetap terbelakang dan tanpa industry.
Cara mengatasi masalah pemerintah mempunyai tugas untuk
merumuskan dan melaksanakan kebijaksanaan industri tepat sehingga
memberi dorongan seperlunya bagi pengembangan industri rakyat,
industri skala besar dan kecil. Pemerintah menerapkan kebijaksanaan
desentralisasi industry sehingga industry disebar ke seluruh wilayah
sehingga industry disebar ke seluruh wilayah sesuai kekayaan faktor dan
penerapan kebijaksanaan pendirian pusat industry di dan sekitar kota
kecil untuk membantu mengembangkan sumber setempat dan memberi
kesempatan kerja besar.
Pemerintah membantu pertumbbuhan industry swasta dengan
mengimpor bahan mentah, peralatan modal, mesin dan keterampilan
teknis. Usaha membantu perusahaan swasta dalam mendiriikan industri
pemerintah menyediakan fasilitas seperti: biaya murah, potongan pajak,
tenaga, air, transportasi, komunikasi, tanah murah untuk membangun
pabrik, dan sebagainya dan pemerintah membantu pembangunan wilayah
terbelakang mulai perusahaan negara sendiri dan mendorong perusahaan
swasta untuk mendirikan industri, memberi fasilitas dan konsesi.
MANFAAT LANGSUNG
Bila suatu negara khusus dirip pada produksi barang tertentu
sebagai akibat perdagangan luar negeri dan pembagian kerja,
mengekspor komoditi produksi murah untuk dipertukarkan dengan apa
yang dihasilkan negara lain dengan biaya rendah, dan dari perdagangan
164
luar negeri, maka negara memperoleh keuntungan dan pendapatan
nasional naik, menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi,
tingkat output tinggi lingkaran setan kemiskinan dipatahakan dan
pembanguanan ekonomi ditingkatkan. Negara terbelakang memiliki
pasar domestik kecil tidak mampun menyerap output ada, menyebabkan
rendah dorongan untuk berinvestasi, pasar kecil disebabkan oleh rendah
pendapatan per kapita dan daya beli. Perdagangan internasional
memperluas pasar dan merangsang investasi, pendapatan, tabungan
melalui alokasi sumberdaya efisien dan negara terbelakang khusus
produksi 1 atau 2 komoditi bahan makanan, dilakukan upaya ekspor,
upaya meluas pasar dan sumber yang ada digunakan produktif dan
alokasi sumber efisien berdasarkan fungsi produksi tertentu, adalah
keuntungan langsung dari perdagangan luar negeri: John Stuart Mill.
J.R.Hicks, “Essays In World Economics” (1959): perluasan pasar
menghasilkan sejumlah ekonomi internal dan eksternal dan karena
mengurangi biaya produksi dan perdagangan luar negeri membantu
mengalihkan sektor pangan (subsisten) ke sekotr uang karena pasar bagi
produk pertanian meningkat dan pendapatan serta standar kehidupan
kaum tani meningkat, keuntungan langsung dari perdagangan
internasional.
170
tinggi biaya dan harga, karena defisit eksternal besar menjadi
penghambat bagi ekspor.
Kesimpulan: tidak benar bahwa perdagangan internasional
berperan sebagai mekanisme ketimpangan internasional dan
memperlambat pembangunan negara terbelakang, sebaliknya
perdagangan luar negeri berfungsi sebagai mesin pertumbuhan.
Cairncross adalah benar waktu mengatakan: “pada 1 ½ abad lampau
pertumbuhan perdagangan internasional selalu membuka kesempatan
baru bagi spesialisasi dan pembangunan negara terlibat didalamnya dan
kesempatan khusus terbuka bagi negara penghasil barang primer di luar
negeri, masih dalam proses kemapanan, karena perdagangan
menggunakan sumber alam belum tergali dan membebaskan diri dari
keterbatasan pasar domestik.
173
(6).Fredie Mehta, buku: “The Effects Of Adverse Income Terms Of Trade
On The Secular Growth Of Underdeveloped Countries” dan dalam
Indian Economic Journal, Januari 1957: imbangan dagang
bukan faktor penentu pembangunan ekonomi penting, meski keuntungan
produktivitas tidak beralih ke negara terbelakang dalam bentuk produk
manufaktur harga rendah, tapi beralih kepada dalam bentuk perbaikan
produk, penemuan produk, diversifikasi produk dan negara terbelakang
sebenarnya keuntungan dari investasi luar negeri.
(7).Adalah tidak layak mengambil kesimpulan dari kondisi tahun 1870 –
1930 terdapat kemerosotan sekuler imbangan dagang negara
terbelakang sebagai akibat menurunnya permintaan dunia bai produk
primer dan tahun 1870 telah terjadi perubahan besar dibidang metode
produksi dan transportasi, produksi, perdagangan dunia, pada populasi
dunia dan standar kehidupan, karena tidak menilai pengaruh imbangan
perdagangan.
(8).Sebagai suatu langkah kebijaksanaan, menurut Prebisch
menganjurkan proteksi, dan Singer menyarankan: pemanfaatan
modal asing secara lebih baik dan tidak ada bantahan terhadap
saranSinger, tapi anjuran Prebisch dikritik secara tajam.
Myrdal: menyangsikan apakah negara terbelakang mempunyai cukup
kekuatan monopoli atau monopsoni untuk memperbaiki imbangan
dagang melalui pengenaan pajak ekspor atau impor, dan jika mempunyai
kerjasama monopolistik, keuntungan bersifat sementara karena dapat
ditiadakan tindakan balasan/perubahan didalam nilai elastisitas
permintaan dan penawaran dan lemah karena tidak menekankan arti
penting promosi ekspor, substitusi impor dan tindakan moneter dan fiskal
untuk memperbaiki terms of trade.
181
Kebijaksanaan perdagangan adalah kebijakan sedikit
menghadapi tantangan dalam persoalan, tapi bukan kebijakan
efektif/layak. Kebijaksanaan perdagangan adalah mudah mengendalikan
permintaan konsumen domestik melalui langkah-langkah kebijaksanaan
fiskal, tapi tidak menyentuh permasalahan dan terbaik dilakukan pada
akar permasalahan tidak terpecahkan.
183
Jika investor asing investasi modal, maka berbagai industri
dan proyek suatu negara terbelakang menerima keuntungan dan hal
tertentu dan royalti dikenakan pajak pemerintah negara pengimpor
modal. Jadi, pajak keuntungan investor asing dan royalty diterima maka
pendapatan pemerintah bertambah dan tekanan inflasi suatu negara
berkembang adalah ada ketidakseimbangan antara permintaan dan
penawaran barang domestik, permulaan program investasi negara dalam
jumlah besar dan dampak meningkat cepat permintaan atas barang dan
jasa dibandingkan penawaran, diman mengarah pada tekanan inflasi
makin berat karena ada kekakuan struktur menghambat peningkatan
bahan makanan dan barang konsumsi lain kedalam negeri, modal asing
membantu minimum tekanan inflasi dan tidak langsung: pemasukan
barang konsumen melalui bantuan asing menaikkan tingkat konsumsi
akan mempertinggi efisiensi produktif masyarakat.
Modal asing mengatasi kesulitan neraca pembayaran dialami oleh
suatu negara terbelakang dalam proses pembangunan: diperlukan impor
barang modal, komponen, bahan mentah, kecakapan teknik, dan lain-lain,
dan keperluan impor akan bahan makanan meningkat secara cepat karena
tekanan penduduk, tapi ekspor kenegara maju menjadi terhenti/
mempunyai kecenderungan menurun. Kesenjangan antara impor dan
ekspor menimbulkan kesulitan neraca pembayaran, melalui modal asing
negara terbelakang memenuhi semua keperluan impor dan saat sama
menghindar kesulitan neraca pembayaran dan ada kebutuhan untuk
menambah devisa untuk membayar utang luar negeri dan menimbulkan
masalah neraca pembayaran diselesaikan mengimpor modal.
Kesimpulan: pemasukan modal asing diperlukan untuk mempercepat
pembangunan ekonomi dan membantu dalam industrialisasi dalam
membantu modal overhead ekonomi dan menciptakan kesempatan kerja
luas dan modal asing tidak hanya membawa uang dan mesin, tapi
keterampilan teknik dan membuka daerah terpencil dan menggarap
sumber baru belum dimanfaatkan dan resiko dan kerugian pada tahap
perintisan ditanggung modal asing mendorong pengusaha setempat untuk
bekerjasama perusahaan asing dan meniadakan problem neraca
pembayaran dan menurunkan tekanan inflasi dan modal asing membantu
modernisasi masyarakat dan memperkuat sektor negara maupun swasta
dan penggunaan modal asing untuk mempercepat pembangunan ekonomi
negera terbelakang.
184
JENIS INVESTASI ASING
Modal asing masuk suatu negara dalam bentuk modal swasta dan
modal negara. Modal asing swasta mengambil bentuk investasi langsung
dan tidak langsung.
(1).Investasi Langsung berarti: perusahaan dari negara penanam modal
secara de facto dan de jure melakukan pengawasan atas asset (aktiva)
yang ditanam di negara pengimpor modal dengan cara investasi dan
investasi langsung bentuknya adalah: (a).pembentukan suatu cabang
perusahaan di negara pengimpor modal, (b).pembentukan suatu
perusahaan dalam mana perusahaan dari negara penanam modal
memiliki mayoritas saham, (c).pembentukan suatu perusahaan di negara
pengimpor dibiayai oleh perusahaan terletak di negara penanam modal,
(d).mendirikan suatu korporasi di negara penanam modal untuk secara
khusus beroperasi di negara lain, (e).menaruh asset (aktiva) tetap di
negara lain oleh perusahaan nasional dari negara penanam modal.
(2).Investasi Tidak Langsung sebagai: investasi portofolio atau rentier
sebagian besar terdiri dari: penguasaan atas saham dapat dipindahkan
(dikeluarkan/ dijamin oleh pemerintah negara pengimpor modal), atas
saham/ surat utang oleh warga negara dari beberapa negara lain dan
penguasa saham tidak = hak untuk mengendalikan perusahaan dan
berkembang investasi tidak langsung multilateral, sehingga warga negara
dari negara membeli surat obligasi International Bank For
Reconstruction And Development (IBRD): diambangkan biaya suatu
proyek khusus di negara terbelakang.
Modal Asing Negara (MAN) terdiri dari: (a).Pinjaman keras
bilateral yaitu: pemberian pinjaman oleh pemerintah Inggris dalam
bentuk poundsterling kepada pemerintah India,(b).Pinjaman lunak
bilateral yaitu: penjualan bahan makanan dan produk perkebunan lain
kepada India oleh Amerika Serikat berdasarkan PL 480, (c).Pinjaman
multilateral yaitu: sumbangan kepada Aid India Club, Colombo Plan, dan
lain-lain, oleh negara anggota dan termasuk: pinjaman disediakan badan
PBB seperti: IBRD:The International Bank For Reconstruction And
Development , IFC: International Finance Corporation, IDA:
International Development Association, SUNFED: Special United
Nations Fund For Economic Development, UNDP: United Nations
Development Program, dan lain-lain.
185
Perbedaan bantuan bersyarat dan bantuan tidak bersyarat adalah:
1).Bantuan Bersyarat karena sumber, proyek dan komoditi atau kedua
karena proyek dan sumber dan menjadi bantuan bersyarat ganda dan
2).Bantuan Tidak Bersyarat: suatu bantuan untuk tujuan umum dan
sebagai bantuan program/non-proyek.
(1).Bantuan Bersyarat: karena sumber dilaksanakan oleh pemerintah
Amerika Serikat dalam pemberian bantuan berdasarkan pinjaman PL 480
dan Exim Bank oleh Inggris dan Republik Federal Jerman dan program
bantuan Amerika Serikat harus India dan negara lain untuk
membelanjakan bantuan dimaksud pada barang dan jasa Amerika Serikat
dan semua kredit otomatis dihubungkan ekspor Amerika Serikat dan
setiap penyimpangan dari “syarat karena sumber” berarti: penghentian
bantuan dan metode arus bantuan sebagai bagian dari keseluruhan
perjanjian dagang oleh negara sosialis, termasuk biaya komoditi dan
proyek tertentu dimana negara donor menikmati keuntungan tertentu
didalam menawarkan barang tertentu dan praktek dilaksanakan Republik
Federal Jerman: (J.Bhagwati dan R.S.Eckaus,(ed.), “The Tying Aid”
dalam Foreign Aid). Diperkirakan bahwa bantuan bersyarat karena
sumber naik biaya proyek lebih 30 % pada negara penerima bantuan dan
bantuan bersyarat: ganda ganda menaikkan biaya pengadaan bantuan
tinggi dan fakta: negara penerima bantuan harus membayar mahal
dibanding harga pasaran dunia sebagai syarat kepada negara donor dan
pembayaran akan tinggi jika penawaran dari Amerika, negara penerima
bantuan dipaksa mendapat mesin, suku cadang, bahan mentah, dan lain-
lain menggunakan kapal dari negara donor, cenderung mengurangi nilai
riil bantuan.
Bantuan Bersyarat: karena sumber mengganggu alokasi sumber
investasi negara penerima bantuan dan program pembangunan bias
terhadap proyek banyak mempunyai komponen eks-impor tertentu
ditentukan didalam syarat bantuan bersyarat, karena sumber membatasi
pilihan teknologi dipakai proyek investasi dan memaksa negara penerima
modal untuk memakai teknik padat modal tinggi/proyek tidak cocok bagi
suatu perekonomian surplus tenaga buruh.
Bantuan Proyek didefinisikan sebagai: “bantuan pembayaran
dihubungkan pada investasi modal di suatu kegiatan produktif terpisah”
menurut Alan Carlin, “Projects Versus Programme Aid From The Donor
Is Viewpoint”, Economic Journal, Maret 1967 dan seluruh bantuan
Soviet kepada India termasuk dan pendekatan proyek terhadap bantuan
mempunyai sejumlah keuntungan dari pandangan negara donor maupun
negara penerima: (a).ada pengawasan langsung oleh negara penerima
186
dalam pemilihan proyek dalam hal tertentu, (2).ada kesempatan luas
untuk mempengaruhi proyek, dalam perencanaan maupun pelaksanaan
dibiayai oleh negara donor, (3).ada alasan kuat untuk mempengaruhi
kebijaksanaan negara penerima bantuan di sektor perekonomian dibiayai
bantuan proyek, (4).ada rangsangan untuk memperbaiki kuantitas dan
kualitas proyek, (5).ada kesempatan lebih baik untuk mempublikasikan
program bantuan negara donor, (6).terbuka semakin luas informasi
mengenai sektor perekonomian negara penerima bantuan tempat proyek
dibiayai, (7).kurang pengaruh buruk pada neraca pembayaran negara
donor jika bantuan proyek digabung dengan syarat karena sumber.
Kelemahan bantuan proyek: (1).tidak bermanfaat bagi negara
penerima bantuan, jika menghadapi kesulitan dalam mempertahankan
impor, setiap upaya untuk menggunakan pengaruh mikro atau proyek
oleh negara donor akan membuat bantuan kurang menarik bagi penerima
bantuan, (2).menimbulkan friksi birokratis antar pemerintah ditimbulkan
ada pengawasan dalam perumusan dan pelaksanaan proyek,
(3).dihubungkan proyek tertentu mengganggu perioritas investasi negera
penerima bantuan harus menunda proyek lain sama penting, (4).
Dihubungkan penggunaan mesin tertentu, peralan dan lain-lain
menyebabkan kurang dimanfaatkan sumber domestik seperti: tenaga
kerja karena menimbulkan bias terhadap proyek padat impor (I.M.D. dan
J.M.Clifford, “International Aid” (1965), (5).karena sumber, bantuan
proyek menaikkan biaya riil pinjaman pada negara penerima bantuan bila
negara harus membeli mesin dan suku cadang dari negara pemberi
bantuan dengan harga tinggi.
Jagdish Bahagwati: kenaikan mencapai 1/5 dari keseluruhan
bantuan bersyarat dan hal tertentu perbedaan harga mencapai 100% atau
lebih.
(2).Bantuan Tidak Bersyarat: didefinisikan Carlin sebagai: “bantuan
yang pembayaran dihubungkan pada pengeluaran negara penerima
bantuan pada berbagai macam mata anggaran yang benar-benar
didasarkan pada keseluruhan kebutuhan dan rencana pembangunan
negara daripada didasarkan pada suatu proyek tertentu”. Contoh: India
menerima bantuan non-proyek dari Inggris dan Republik Federal Jerman
dalam bentuk bantuan neraca pembayaran, bantuan penyelesaian utang
dan untuk pengimporan bahan mentah, komponen dan suku cadang.
Bantuan bersyarat sesuai program pembangunan dibidang
pertanian, industry, angkutan, prasarana lainnya. Bantuan program:
menurunkan biaya riil bantuan bila negara penerima bantuan membeli
keperluarn dengan bersaing dari pasaran dunia dan tidak ada bentrokan
187
birokratis antar pemerintah seperti: bantuan bersyarat dan negara
penerima bantuan menggunakan teknologi tepat sesuai kekayaan faktor
dan mengalokasikan sumber dengan cara baik daripada berdasarkan
bantuan bersyarat.
Singer: bantuan program menjadi popular diantara negara
penerima bantuan daripada bantuan proyek, sebagai suatu keuntungan
dari bantuan program karena negara penerima bantuan untuk berusaha
keras dalam rangka memperoleh bantuan, memperlancar hubungan
antara pemberi bantuan dengan penerima bantuan, merupakan salah satu
tujuan dari bantuan dan bantuan dihubungkan proyek tertentu merupakan
suatu rangsangan bagi negara penerima bantuan untuk memikirkan
pembangunan dalam arti proyek nyata.
Pembangunan adalah kenyataan banyak pengeluaran dikategori
sebagai uang/konsumsi dekat artinya: pembangunan dibandingkan
pengeluaran dikategorikan sebagai:“proyek/pengeluaran modal”.
Bantuan program dan bantuan anggaran tahunan jelas disukai apabila
negara donor sependapat dengan negara penerima bantuan di masalah
kebijaksanaan dan prioritas pembangunan”(H.W.Singer, “External Aid:
For Plans Or Projects?”, Economic Journal, September 1965”).
LEMBAGA PEMERINTAH
BADAN REGIONAL DAN ORGANISASI DUNIA
Sumbangan multilateral diberikan melalui badan regional tertentu
seperti: Komisi Ekonomi untuk Amerika Latin, Komisi Ekonomi untuk
Asia dan Timur Jauh, Komisi Ekonomi untuk Afreika (PBB), Colombo
Plan, Organisasi Negara Amerika, Bank pembangunan Inter-Amerika
(IDB), Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Eropa,
MEE/Masyarakat Ekonomi Eropa, Air India Club, dan sebagainya.
201
Ekonomi Internasional: berkaitan dengan kegiatan ekonomi antar
negara, prinsipnya merupakan gabungan antara ekononmi mikro dan
makro. Persoalan dasar mengenai: apa, berapa banyak yang harus
diproduksi, yang dibahas dalam ekonomi mikro ditentukan oleh:
persetujuan bersama antara konsumen-konsumen digambarkan kurva
permintaan pasar masing-masing pasar dan jasa, sedangkan produsen
bertindak sebagai: pemenuhan dan pelayan konsumen yang memiliki
motivasi ingin meningkatkan keuntungan dan titik tolak analisisnya
memiliki motivasi ingin meningkatkan keuntungan dan titik tolak
analisisnya adalah: anggapan setiap perilaku dalam perekonomian akan
bertindak secara rasional dan ekonomis. Prinsip ekonomi akan berlaku,
dari pihak konsumen akan berusaha membeli sebanyaknya barang
dengan sejumlah anggaran tertentu. Pihak produsen akan berusaha
memproduksi barang dan menjual kepada konsumen dengan harapan
persoalan yang dihadapi, bersaing secara sempurna, keadaan kemampuan
individu untuk merubah harga, baik harga barang masukan input,
maupun harga output, oleh Adam Smit sebagai hasil dari kegiatan tangan
ajaib kapitalisme, tapi konsep ideal tidak pernah/jarang terjadi dalam
kehidupan nyata, dimana: hasil tangan ajaib /the invisible hand:negara
sedang berkembang tidak sejahtera seluruh masyarakat, tapi berada dan
menekan kebawah sebagian besar penduduk.
Dalam Ekonomi Makro:variabel ekonomi dan lembaga ditinjau
melalui keseimbangan kompetitif yaitu: keseimbangan antara permintaan
aggregate dengan penawaran aggregate akan menunjukkan tinggi rendah
luaran (output) nasional, maka akan semakin tinggi permintaan
aggregate, maka akan semakin tinggi tingkat pengerjaan (employment)
dan akan makin tinggi tingkat harga.
Keseimbangan antara permintaan aggregate dengan penawaran
aggregate akan menentukan tinggi rendahnya output nasional
keseimbangan.
Dimana, apabila permintaan sangat tinggi, maka semua pengusaha akan
menambah produksi, akan mempertinggi pendapatan nasional dan tingkat
kesempatan kerja dan permintaan terus menerus bertambah pada
penciptaan kesempatan kerja penuh. Apabilia permintaan masyarakat
terus bertambah, sehingga permintaan melebihi kemampuan
perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa sehinggan
menyebabkan inflasi.
J.M.Keynes: berusaha untuk mempengaruhi jalan perekonomian
melalui manipulasi permintaan aggregate, dan keadaan: kelesuan
ekonomi (resesi) pemerintah dapat memperbesar pengeluaran pemerintah
202
(G/government expenditure), menurunkan pajak (T/taxes) sehingga
lapangan kerja semakin penawaran aggregate melebihi kapasitas
produksi nasional sebagai penawaran aggrete, maka terjadi inflasi.
Keadaan pemerintah dapat menurun pengeluaran dan menaikkan pajak.
Tercapai keseimbangan antara demand aggregate dengan supply
aggregate, terjadi pendapatan nasional keseimbangan, disertai
keseimbangan pasar tenaga kerja.
Menurut sifat pengeluaran masyarakat (demand aggregate)
dibedakan 4 golongan: (1).Pengeluaran Rumah Tangga untuk Konsumsi
(C/Consumption Household), (2).Pengeluaran Investasi oleh Para
Pengusaha (I/Investment), (3).Pengeluaran Pemerintah Untuk Membeli
Barang dan Jasa (G/Governement Expenditure),
(4).Pengeluaran dari /Pendapatan dari Perdagangan Internasional (X
(Ekspor) – M (Impor).
Perubahan terjadi pada golongan pengeluaran tertentu akan
berpengaruh pada besar pendapatan nasional keseimbangan
menimbulkan perubahan golongan pengeluaran dan seterusnya, dan
pendapatan nasional akan bertambah menjadi beberapa kali lipat dan
untuk mengetahui besar pertambahan pendapatan nasional menimbulkan
oleh pertambahan pengeluaran semula disebut: “proses multiplier”.
Koefisien Multiplier dihitung rumus sebagai berikut:
1
K
1 MPC
Pertambahan pendapatan nasional dihitung:
I G X
1
Y
1 MPC
Karena:
1
k , maka: y k I G X
1 MPC
Dimana:
Y = Perubahan pendapatan nasional yang ditimbulkan oleh perubahan
variabel pengeluaran.
k = Koefisien Multiplier
MPC Marginal Propencity To Consume (Kecenderungan/Hasrat
Untuk Mengkonsumsi)
I = Perubahan Pengeluaran Untuk Investasi
G = Perubahan Pengeluaran Pemerintah
M = Perubahan Pengeluaran Untuk Impor
203
(AD) = Demand Aggregate adalah:keseluruhan yang terdiri dari
permintaan efektif untuk barang konsumsi (C), barang investasi (I), dan
pengeluaran pemerintah (G).
Menurut konsep multiplier pengeluaran pemerintah yang
bertambah akan menambah pendapatan masyarakat, dimana pendapatan
bertambah akan memperbesar kegiatan ekonomi dan tingkat kesempatan
kerja adalah teori umum John Maynard Keynes terkenal: penghasilan dan
determinasi pekerjaan. Persamaan sebagai berikut:
Pendapatan dan pengeluaran nasional (Y)ditentukan oleh tingkat Demand
Aggregat (Z), dimana:
(Z) = C+I + G atau Y = C+I+G.
Tingkat output nasional berhubungan dengan tingkat pekerjaan nasional
(N)dinyatakan dalam suatu Fungsi Produksi Nasional, umpanya: Y = f
(N,K,t), dimana: fn > 0 dan f’n <0.
Untuk suatu tingkat teknologi tertentu (t), dan persediaan tanah dan
modal tetap (K), jumlah output nasional (PNK Riil) akan berhubungan
unik dengan tingkat pengerjaan employment yaitu: tingkat pengerjaan
tinggi (Y) berhubungan dengan tingkat pengerjaan tinggi (N), tapi suatu
masyarakat tertentu jumlah pengerjaan dibatasi oleh jumlah angkatan
kerja yang aktif, maka terdapat beberapa tingkat pendapatan nasional
maksimum yaitu: waktu full employment (tingkat pengerjaan umum).
Tingkat pendapatan nasional pada waktu full (N) disebut: Output
Potential ditulis: Yf. Dimana: tingkat Yf semua tergantung pada Demand
Aggregatif (C+I+G). Karena bila konsumsi dan investasi sudah
ditetapkan tingkat pendapatan nasional yang ada, caranya:agar
permintaan aggregatif bisa ditingkatkan bagi pemerintah adalah:
meningkatkan jumlah pengeluaran (Government Expenditure/ G) yaitu:
dari G ke G’. Defisit anggaran belanja pemerintah diperlukan untuk
mengisi “gap”diantara: PNK potensial dengan PNK Riil, meningkatkan
tingkat output nasional dan konsekuensi mengurangi pengangguran.
Teori Keynes untuk mengurangi pengangguran tanpa inflasi ialah
dengan memanipulasi demand aggregate (DA): DA= C+I+G. Atau
meningkatkan total aggregate demand melalui peningkatan langsung
pengeluaran pemerintah atau melalui kebijaksanaan pemerintah tidak
langsung akan mendorong investasi swasta lebih banyak (contoh:
menurunkan tingkat bunga atas pinjaman, tax allowance, subsidi),
dimana pengangguran dan mengendor perekonomian, maka supply
barang dan jasa akan berpengaruh secara otomatis terhadap demand yang
tinggi dan menciptakan kondisi untuk memperbanyak income pada
tingkat employment banyak.
204
Fungsi pemerintah dalam perekonomian adalah: berusaha untuk
menciptakan kesempatan kerja penuh tanpa inflasi dan 2 alat
kebijaksanaan pemerintah dalam perekonomian adalah: (1).Untuk
menyesuaikan tingkat pengeluaran sehingga keseluruhan pengeluaran
dalam perekonomian akan mencapai/mendekati tingkat pendapatan
nasional pada tingkat full employment, (2).Untuk mempengaruhi tingkat
penanaman modal, ekspor, impor,dan pengeluaran rumah tangga,
sehingga tingkat pengeluaran secara aggregate ditambah pengeluaran
pemerintah akan menjamin full employment. Besarnya pengeluaran
pemerintah (G) yang diperlukan tergantung pada: selisih pendapatan
yang berhasil dicapai dengan tingkat pendapatan dalam full employment
dan besar multiplier tergantung pada: hasrat mengkonsumsi tambahan
(MPC/marginal propencity to consume) atau besar multiplier tergantung
pada MPC.
208
penanaman modal di sektornya, sedangkan pajak tinggi dikenakan 1
sektor akan menurunkan gairah pengusaha untuk memperluas usahanya.
Fiscal Incentive/ kebijaksanaan fiskal: digunakan untuk
mempengaruhi sumberdaya dalam perekonomian dengan memberikan
rangsangan fiskal kepada para pengusaha tertentu, contoh: memberi
modal dengan syarat ringan, pembebasan sementara pajak,
mengurangi/membebaskan pajak impor modal dan bahan baku dan
memacu pembentukan modal.
Jhingan, 1988:471: “konteks perekonomian negara terbelakang
negara terbelakang peranan kebijaksanaan fiskal adalah: untuk memacu
laju pembentukan modal, sebagai : piranti pembangunan ekonomi adalah:
(1).Meningkatkan laju investasi:tujuan untuk memacu dan
meningkatakan laju investasi disektor swasta dan sektor negara dapat
dicapai dengan cara: mengendalikan konsumsi baik aktua maupun
potensial dan meningkatkan rasio tabungan marjinal. “Peningkatan laju
investasi, maka pemerintah menerapkan kebijaksanaan investasi di
sektor publik, sehingga dapat mendorong investasi di sektor swasta”.
Negara sedang berkembang:modal asing kurang cukup, maka pengobatan
menurut Nurkse adalah: meningkatkan rasio tabungan incremental
melalui: keuangan negara, pajak, pinjaman wajib (Nurkse, 142-143).
Tripathy: “Public Finance In Underdeveloped Countries”: ada 6
(enam) metode diterapkan yaitu (1).Kontrol Fisik Langsung,
(2).Peningkatan Tarif Pajak Ada, (3).Penerapan Pajak Baru, (4).Surplus
Dari Perusahaan Negara, (5).Pinjaman Pemerintah Yang Tidak Bersifat
Inflasioner, (6).Keuangan Defisit (Jhingan, 1988: 474).
(2).Meningkatkan kesempatan kerja:maka pengeluaran pemerintah
diarahkan kepada penyediaan overhead sosial dan ekonomi dan jangka
panjang (long run) pengeluaran akan menciptakan lapangan kerja dan
menaikkan efisiensi produktivitas ekonomi,
(3).Untuk mendorong investasi optimal secara sosial:kebijaksanaan fiskal
harus mendorong investasi ke jalur overhead social and economy
diinginkan masyarakat secara optimal, seperti: investasi di bidang
transportasi, perhubungan, pengembangan tenaga dan investasi dibidang
pendidikan, kesehatan masyarakat dan fasilitas latihan teknik untuk
overhead social. Investasi menghasilkan ekonomi eksternal: memperluas
pasar,meningkatkan produktivitas dan eksternal, memperluas
pasar,meningkatkan produktivitas dan eksternal, memperluas pasar,
meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi,
(4).Untuk meningkatkan stabilitas ditengah ketidakstabilan ekonomi
internasional: dimana negara sedang berkembang umum mudah
209
digoncang oleh siklus ekonomi internasional karena sifat perekonomian
sendiri, mengekspor produk primer dan mengimpor barang modal dan
terms of trade negara menjadi buruk, pendapatan devisa merosot, hutang
luar negeri semakin membengkak sebagai akibat: konjungtur moneter
internasional, karena ulah kebijaksanaan ekonomi makro negara maju.
Dalam mengurangi kegoncangan ekonomi dan mengurangi
dampak fluktuasi siklus internasional masa: boom, ditetapkan pajak
ekspor dan impor. Dimana, pajak eskpor: menyedot winfall profit (rejeki
nomplok)timbul dari: kenaikan harga di pasar dunia, bea impor: dapat
menghambat daya beli barang mewah dan konsumsi.Masa resesi: di
pasar dunia penerimaan ekspor sangat merosot dan barang ekspor
terpukul keras, situasi pemerintah harus menyelenggarakan banyak
pekerjaan umum melalui: anggaran defisit, tapi jangka pendek: suntikan
menaikkan daya beli cenderung menaikkan harga karena sifat penawaran
inelastis, karena dalam mengurangi dampak siklus internasional
diperlukan suatu kebijaksanaan fiskal: kontra-siklus melalui anggaran
defisit masa depresi dan anggaran surplus masa inflasi, tapi
kebijaksanaan fiskal dilengkapi tindakan moneter tepat (Jhingan,
1988:477).
Laporan PBB mengenai “Method Of Findancing In
Underdeveloped Countries”memiliki 4 tujuan kebijaksanaan fiskal:
(a).Untuk meluruskan kembali ketimpangan berlebihan dalam distribusi
pendapatan dan kesejahteraan cara: memperluas pasar dalam negeri dan
mengurangi impor kurang perlu,
(b).Menanggulangi inflasi timbul dalam pembangunan ekonomi,
(c).Memberikan rangsangan kepada jenis proyek pembangunan
diinginkan dan membantu mendorong pembangunan kearah diinginkan,
(d).Meningkatkan jumlah tabungan total tersedia untuk pembangunan
ekonomi.
Kesimpulan: kebijaksanaan fiskal bagi negara maju adalah: untuk
menstabilkan perekonomian dan analisis J.M.Keynes: tindakan moneter
dipergunakan untuk mengurangi tabungan dan meningkatkan
kecenderungan konsumsi, sebaliknya negara sedang
berkembang/terbelakang: karena kecenderungan konsumsi tinggi dan
menabung rendah, maka kebijaksanaan fiskal diperlukan untuk
mengekang kecenderungan konsumsi dalam meningkatkan
kecenderungan menabung tercapai pembentukan modal bagi investasi,
sehingga kebijaksanaan fiskal berperanan dinamis dan berfungsi sebagai:
instrumen untuk menggalakkan pembangunan ekonomi, khusus sebagai
210
alat untuk: (a).Mempertinggi penggunaan sumber daya, (b).Sebagai alat
untuk memperbesar penanaman modal.
KEBIJAKSANAAN MONETER
Yaitu: kebijaksanaan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan cara:mempengaruhi penawaran uang dalam
masyarakat, cara: mempengaruhi tingkat bungan.
4(empat) Jenis Kebijaksanaan Moneter, yaitu:
(1).Reserve Ratio Policy : Merubah Cadangan Minimum Bank
Komersial;
(2).Politic Disconto : Merubah Tingkat Bunga;
(3).Credit Selective Control : Selektif Kredit Kontrol;
(4).Open Market Operation: Operasi Pasar Terbuka.
(1).Reserve Ratio Policy: merubah cadangan minimum bank
komersial: instrument penting untuk mempengaruhi permintaan dan
penawaran uang, dimana: ketidakseimbangan tercermin dalam tingkat
harga dan kurang persediaan uang akan menghambat pertumbuhan
ekonomi, sedangkan kelebihan akan uang mengakibatkan inflasi, karena
bank sentral harus mengatur cadangan bank komersial, sehingga tingkat
harga tercegah dari kenaikan dan tanpa berpengaruh buruk pada investasi
dan produksi.
(2).Politic Disconto:kebijaksanaan bank sentral untuk
mempengaruhi tingkat suku bunga, dimana: “suku bunga tinggi akan
merupakan hambatan bagi pertumbuhan investasi swasta maupun
publik”, sebaliknya “suku bunga rendah merupakan syarat penting untuk
mendorong investasi swasta dibidang pertanian dan industri, terutama
bagi pengusaha dan industry kecil”. Kebijaksanaan suku bunga rendah
(kebijaksanaan uang murah), yaitu: kebijaksanaan untuk menyediakan
pinjaman publik secara murah dan menjaga pelayanan uang publik yang
tetap rendah”. Kebijaksanaan uang murah, maka akan menarik investasi
asing: tapi kelemahan merangsang pinjaman untuk tujuan: spekulatif dan
konsumtif dan menghadapi pembiayaan investor produktif dan untuk
mencegah mengalir sumber ke jalur spekulatif, maka bank sentral harus
mengambil suku bunga diskriminatif, yaitu: mengenakan suku bunga
tinggi pada pinjaman tidak produktif dan mengenakan suku bunga rendah
pada pinjaman produktif.
(3).Credit Selective Control:kebijaksanaan moneter untuk
mempengaruhi pola investasi dan produksi,bertujuan utama untuk
mengendalikan tekanan inflasioner timbul didalam proses pembangunan
(a).pengendalian kredit secara kualitatif: efektif daripada
211
tindakan;(b).pengendalian kredit kuantitatif: mempengaruhi alokasi
kredit dan pola investasi.
Negara sedang berkembang suatu kecenderungan kuat untuk
menanam modal pada sektor non-produktif daripada sektor produktif.
Pengendalian kredit secara selektif adalah tepat karena dapat
mengendalikan tindakan spekulatif dan berhasil dalam mengendalikan
“inflasi seksional”, serta mengurangi permintaan impor dan penggunaan
rasio cadangan variabel sebagai: metode pengendali kredit efektif
daripada umum cadangan kas lebih besar dan bank sentral dapat
mengecek perluasan melalui caranya : untuk menaikkan rasio cadangan
wajib.
(4).Open Market Operation: Operasi Pasar Terbuka: sukses
operasi pasar terbuka tergantung pada: (a).Keberadaan pasar efek yang
terorganisir baik, (b).Pemeliharaan rasio cadangan kas tetap oleh bank
komersial, (c).Ketiadaan fasilitas rediskonto dari bank sentral.
Negara sedang berkembang open market operation:tidak bekerja
efektif, karena pasar efek amat kecil dan tidak berkembang, disebabkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah rendah, dan suka menyimpan
cadangan dalam bentuk likuid seperti: emas, valuta asing, uang kontan.
Kebijaksanaan moneter berperanan penting dalam: mendorong
perkembangan ekonomi terutama untuk menanggulangi inflasi dan
mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran internasional.
Dimana, keadaan resesi dan tingkat pengangguran tinggi,maka pihak
pemerintah harus berusaha mempertinggi penawaran uang dalam
masyarakat yaitu:mengurangi tingkat cadangan minimum, menaikkan
tingkat bunga/menjual surat berharga kepada masyarakat.
Faktor menimbulkan kebijaksanaan moneter bagi negara sedang
berkembang mempunyai kemampuan teratas dalam mempengaruhi
perubahan penawaran uang dan pengeluaran masyarakat:
(a).Bank komersial umum mempunyai cadangan berlebihan, sehingga
perubahan pada tingkat cadangan minimum tidak akan banyak
mempengaruhi kegiatan untuk meminjamkna uang kepada para
pengusaha dan masyarakat.
(b).Jumlah cadangan berlebihan dimiliki bank komersial mengakibatkan
jarang meminjam uang ke bank sentral, dan perubahan tingkat bunga
pinjaman dari bank sentral tidak banyak pengaruh terhadap kegiatan bank
komersial.
(c).Keadaan pasar uang dan pasar modal masih belum sempurna,
mengakibatkan operasi pasar terbuka tidak dapat dijalankan efektif
karena masyarakat belum banyak menjualbelikan surat berharga.
212
(d).Sistem bank belum berkembang, hanya sebagian kecil masyarakat
hubungan bank, dan kebijaksanaan moneter hanya sebagian kecil
mempengaruhi kegiatan perekonomian.
Sebagian besar penawaran uang di negara sedang berkembang
merupakan penawaran uang tunai, akibat kebijaksanaan moneter
bertujuan untuk: mempengaruhi penawaran uang diciptakan oleh sistem
perbankan, tapi mempengaruhi penawaran uang tunai dalam masyarakat.
“Semakin banyak penduduk dan makin tinggi penawaran uang harus
ditambah dari waktu ke waktu”. Masa inflasi:penawaran uang dikurangi
yaitu: menarik uang dari masyarakat sehingga akan menurun
pengeluaran”, caranya: menaikkan tingkat bunga kepada penyimpan
deposito berjangka dan langkah dapat mengurangi pengeluaran rumah
tangga dan membantu menyediakan dana untuk digunakan dalam
menanam modal.
Tugas kebijaksanaan moneter di negara sedang berkembang
umum berat daripada negara maju dan faktor penyebabnya antara lain:
(1).Tugas untuk menciptakan penawaran uang cukup, sehingga
pertambahan selaras dengan jalan:pembangunan, memerlukan disiplin
kuat dikalangan penguasa moneter dan pihak pemerintah dan kekurangan
modal dan terbatas pendapatan pemerintah mendorong pemerintah untuk
meminjam uang dari bank sentral, keadaan menimbulkan inflasi, karena
penawaran uang melebihi penawaran barang.
(2).Bank sentral dinegara sedang berkembang harus teliti dan berhati-hati
mengawasi penerimaan valuta asing dan mengawasi kegiatan dalam
sektor luar negeri (ekspor impor) karena mudah menimbulkan inflasi.
(3).Membantu mempercepat proses pembangunan dengan
cara:mengembangkan badan keuangan, untuk mempertinggi
pembentukan modal dan umum di negara sedang berkembang
menitikberatkan pemberian pinjaman pada sektor perdagangan, karena
menguntungkan dan resiko rendah, sedangkan sektor pertanian dan
industri, kurang mendapat fasilitas pinjaman karena resiko tinggi. Oleh
sebab itu, untuk menjamin mengalir uang tabungan ke sektor pertanian
dan industri diperlukan perhatian khusus oleh pemerintah melalui bank
sentral.
C.PENUTUP
Rangkuman
5 (lima) pertanyaan dasar mengenai perdagangan dan
pembangunan adalah; 1).Bagaimana pengaruh perdagangan internasional
terhadap kecepatan, struktur dan karakter pertumbuhan ekonomi di
negara berkembang?; 2).Bagaimana cara perdagangan internasional
mengubah distribusi pendapatan dan kekayaan dalam suatu negara dan
antara satu (1) negara dengan negara lainnya? Apakah perdagangan
merupakan suatu kekuatan yang cenderung menciptakan pemerataan
kesenjangan domestik dan internasional atau sebaliknya, cenderung
memperparah ketimpangan yang sudah ada? Bagaimana segenap
keuntungan maupun kerugian daripada perdagangan di distribusikan?
Siapa sajakah kondisi atau syarat yang harus dipenuhi agar perdagangan
internasional dapat membantu negara berkembang dalam mencapai
tujuan pembangunan nasionalnya?; 4). Bisakah negara berkembang
menentukan sendiri seberapa banyak mereka/ masyarakat berdagang baik
di negara berkembang dan negara maju?; 5).Pemerintahan negara
berkembang menerapkan suatu kebijakan berorientasi keluar (yakni:
pendukung menerapkan suatu kebijakan menambah transfer modal,
sumberdaya manusia, ide-ide dan teknologi dari luar), atau rangkaian
kebijakan yang berorientasi kedalam (menerapkan proteksionisme dalam
rangka memupuk kemandirian), atau harus berusaha untuk
mengkombinasikan keduanya (contoh: dalam bentuk pengembangan dan
perlembagaan kerjasama ekonomi regional) agar tercapai hasil yang
optimal? Apa sajakah argument/analisa yang mendukung dan yang
menentang masing-masing alternatif perdagangan bagi pembangunan
ekonomi? 2 (dua) pemikiran pokok teori kelimpahan faktor produksi
sebagai berikut: 1). setiap jenis produk/komoditi yang berbeda
membutuhkan aneka faktor produksi dalam proporsi yang berbeda,
contoh: produk pertanian membutuhkan faktor produksi tenaga kerja
dalam proporsi per unit modal besar daripada produk manufaktur,
sebaliknya produk manufaktur banyak memerlukan waktu kerja mesin
(modal) per pekerja daripada sebagian besar komoditi pertanian, dan
produk pertanian membutuhkan tenaga kerja (bersifat padat karya).
Proporsi atas faktor produksi benar digunakan untuk menghasilkan setiap
jenis produk akan ditentukan oleh harga relatif dan model kelimpahan
faktor produksi mengasumsikan bahwa ada 2 (dua) jenis produk yaitu:
216
a).padat modal, b).padat karya. Dimana, intensitas faktor produksi
digunakan untuk suatu jenis produks selalu sama, tidak peduli dimana
produk dibuat, contoh: produk primer akan menyerap banyak tenaga
kerja daripada modal, baik negara maju dan negara sedang berkembang;
2).produk manufaktur: akan menyerap banyak modal daripada tenaga
kerja.
2).Setiap negara memiliki kelimpahan faktor produksi yang berlainan
(tenaga kerja yang terampil, spesialisasi aneka produk berlainan tenaga
kerja yang terampil, spesialisasi aneka produk bersifat modal, contoh:
mobil, pesawat terbang, peralatan komunikasi canggih, computer
(modeer dan teknologi maju dikategori sebagai modal terbatas pada dana
financial dibandingkan padat karya) dan mengekspor sebagian produk,
diganti mengimpor komoditi padat tanah (memerlukan bahan lahan,
contoh: produk kayu) atau padat tenaga kerja, contoh: aneka hasil
pangan dan bahan mentah, mineral dari negara kaya akan faktor produksi
tanah dan tenaga kerja), dimana teori peranan bidang perdangan dan
pembangunan secara langsung dan tidak langsung sudah mendorong
negara berkembang untuk memfokuskan pengembangan aneka komoditi
primer padat tanah dan padat karya sebagai andalan ekspor, dimana
secara luas bahwa melalui konsentrasi produksi dan pengembangan
ekspor di sektor komoditi primer ditukarkan dengan produk manufaktur
(negara maju), maka negara berkembang berpeluang untuk
mengembangkan perekonomian serta keuntungan maksimat dari
hubungan perdagangan internasional dengan negara maju. Doktrin
perdagangan bebas mampu melayani kepentingan politik negara barat
dalam menjajah wilayah negara dunia ketiga penyedia bahan mentah bagi
ekspansi industri dan pasar pelemparan produk manufakturnya.
Mekanisme menyalurkan keuntungan perdagangan dan negara
lain menurut kelimpahan faktor oleh pendekatan klasik biaya tenaga
kerja dan beroperasi pada kurva kemungkinan produksi (
production possibility frontier): kurva peningkatan biaya oportunitas
berbentuk cembung ditentukan kondisi permintaan domestik dimana
terdapat pada negara dunia ketiga dan negara maju.
Teori perdagangan dan pembangunan dalam argument tradisional
adalah: 1).perdagangan merupakan faktor penting dalam merangsang
pertumbuhan ekonomi di setiap negara, 2).perdagangan cenderung
meningkatkan pemerataaan atas distribusi pendapatan dan kesejahteraan
dalam lingkup domestik maupun internasional, 3).perdagangan dapat
membantu semua negara dalam menjalankan usaha pembangunan
melalui promosi serta pengutamaan sektor ekonomi mengenai
217
keunggulan komparatif berupa ketersediaan faktor produksi tertentu
dalam jumlah yang melimpah, keunggulan efisiensi/produktivitas tenaga
kerja, perdagangan dapat membantu semua negara dalam mengambil
keuntungan dari skala ekonomi dimiliki, 4).jika perdagangan dunia yang
bebas tercipta, maka harga dan biaya produksi internasional akan mampu
berfungsi sebagai suatu determinan pokok mengenai seberapa banyak
sebuah negara harus berdagang dalam rangka memaksimalkan
kesejahteraan nasionalnya dan setiap negara akan bertindak sesuai
prinsip keunggulan komparatif, tidak akan mencoba mengganggu
beroperasi mekanisme pasar bebasa, 5).untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan umum, dimana setiap negara
perlu merumuskan dan menerapkan kebijaksanaan internasional
berorientasi keluar dan contoh: kemandirian berdasarkan isolasi yang
penuh dan sebagian, tetap secara ekonomi rendah nilai daripada
partisipasi kedalam perdagangan dunia bebas tanpa pembatasan atau
hambatan apapun.
4 (empat) kategori strategi promosi ekspor berorientasi keluar
versus strategi substitusi impor orientasi kedalam sebagai berikut:
1).kebijakan berorientasi keluar bagi barang primer (mendorong ekspor
atas produk pertanian dan bahan mentah umum), 2).kebijakan orientasi
keluar bagi barang sekunder (peningkatan ekspor produk industri
manufaktur), 3).kebijakan orientasi kedalam bagi berbagai macam
produk primer (contoh: kebijakan utama swasembaga di bidang
pertanian), 4).kebijakan berorientasi kedalam bagai orang barang
sekunder (yakni: mengutamakan swasembada dalam pemenuhan
kebutuhan akan barang industri manufaktru melalui substitusi impor).
D.Penutup
Kegiatan Perkuliahan
1.Kegiatan Dosen:
a.Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi topik 7.
b.Mengarahkan presentase dan diskusi.
c.Memberi dan menagih penugasan individu (untuk tugas 7).
2.Kegiatan Mahasiswa:
a.Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 7.
b.Melaksanakan diskusi dan presentase.
c.Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan individu
7.
Evaluasi:
1.Jenis Evaluasi: Pre test dan post test, serta partisipasi kegiatan
pembelajaran 7.
218
2.Alat Evaluasi: Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi pokok
bahasan 7.
3.Materi Evaluasi:
1.(a).Mengapa konsep-konsep dan prinsip-prinsip teori ekonomi
konvensional sangat sulit diterapkan
Sepenuhnya di negara berkembang?
(b).Apa saja peranan analisis ekonomi dalam perumusan
kebijaksanaan pembangunan di negarasedang berkembang?
2. J.M.Keynes mengemukakan suatu resep mujarab untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian agar mencapai
perekonomian pada keseimbangan penuh. Jelaskan resep apa
saja?
3.Ada 2 (dua) kebijaksanaan makro bagi negara sedang
berkembang yang dapat diadakan penyesuaian untuk
mempengaruhi jalannnya perekonomian tanpa inflasi.Sebutkan
dan jelaskan?
4.Mengapa proses multiplier di negara sedang berkembang tidak
berjalan sepenuhnya?
5.Jelaskan mengapa kebijaksanaan moneter yang diterapkan di
negara sedang berkembang memiliki kemampuan yang terbatas
dalam mempengaruhi permintaan dan penawaran uang?
6.Antara golongan monetaris dan golongan strukturalis terdapat
pandangan yang berbeda (monetary-structuralis-controvercy)
mengenai akibat ekspansi moneter. Jelaskan pandangan
golongan?
7.Jelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
a.Kebijaksanaan Fiskal Kontra Siklus?,
b.Multiplier?,
c..Akselerasi Pembangunan?,
d.Demand Full Inflation?,
e.Cost Push Inflation?,
f.Structural Inflation?.
219
BAB VIII
MASALAH PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
A.PENDAHULUAN
I.PERENCANAAN
1.Ilmu Perencanaan
2.Keperluan Akan Perencanaan
3.Arti Dan Fungsi Perencanaan
4.Perencanaan Di Berbagai Negara
5.Berbagai Macam Perencanaan
6.Derajat Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi
7.Dari Perencanaan Ekonomi Ke Perencanaan Pembangunan
8.Pengalaman Perencanaan Di Indonesia
B.PENYAJIAN MATERI
I.PERENCANAAN
(1). ILMU PERENCANAAN
Perencanaan Pembangunan diarahkan 4 hal:(1).latar belakang
falsafah kemasyarakatan yang mendorong adanya perencanaan,
(2).ajaran meliputi: prinsip dan cara bersifat umum perencanaan,
(3).bersifat teknik makro dan mikro dari perencanaan, bersifat analisa
kuantitatif, (4).pembahasan:substansi rencana dan kasus perencanaan.
Dalam rangka perencanaan sesungguhnya yaitu: perumusan
kebijaksanaan, usaha pemupukan modal dan penyusunan program
investasi diberbagai sektor dengan mempertimbangkan aspek regional,
pengembangan dan pembinaan institusional, disiplin lai terutama ilmu
ekonomi, tapi ilmu sosial campur berkembang berorientasi kebijaksanaan
(policy oriented) dan secara khusu untuk mendukung perencanaan
pembangunan. Kekurangan dan kelemahan data, statistik dan informasi
serta lemah penguasaan teknik perencanaan menyebabkan perlu
penggunaan cara pemikiran logika tinggi nilai (common sense)dalam
pengambilan dan perumusan kebijaksanaan dan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan khusus menyangkut perumusan kebijaksanaan
dasar, pemilihan alternatif cara dan arah pembangunan berlangsung
dalam proses politik.
Perencanaan pembangunan suatu usaha sebagai:refleksi dari
peranan pemerintah dalam mendorong gerak pembangunan kearah
tertentu, proses atau usaha pembangunan berencana adalah: proses atau
220
usaha pembangunan berencana adalah:proses usaha masyarakat luas
karena perencanaan pembangunan harus dilihat dalam konteks dinamik
proses pembnagunan dari sesuatu masyarakat bangsa.
ILMU PERENCANAAN
Dilihat dari segi perkembangan ilmu maka perencanaan ekonomi
sebagai satu cabang daripada ilmu ekonomi. Ilmu Ekonomi menelaah
tentang pemenuhan kebutuhan ekonomis dengan sumber sifat langkah
dan Adam Smith, buku: “An Inquiry Into The Nature And Causes Of The
Wealth Of Nation”:dalil pertumbuhan ekonomi tidak perlu diatur oleh
pemerintah, karena ada invisible hand. Perkembangan penting kearah
ilmu perencanaan ekonomi dimulai analisa ekonomi makro dipelopori:
John Maynard Keynes:secara makro peranan dalam perkembangan
ekonomi variabel seperti: tingkat pendapatan, tingkat tabungan, tingkat
konsumsi dan tingkat investasi.
Perkembangan ilmu ekonomi mazhab Klasik tokohnya adalah:
T.R.Malthus dan D.Ricardo dan mazhab Neo-Klasik: peralatan analisa
penawaran dan permintaan dikembangkan oleh: A.Marshall, diikuti
mashab Klasik: Karl Marx. Peranan pemerintah menggunakan peralatan
analisa melakukna perumusan kebijaksanaan mempengaruhi:
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan “hanya sekedar
mempengaruhi” karena intensi utama bukan suatu usaha pertumbuhan
ekonomi mantap, tapi peralatan analisa makro berguna dalam menelaah
perkembangan ekonomi. Mazhab Neo-Keynesian: masalah pertumbuhan
atau pembangunan ekonomi.
Gagasan ekonomi berencana atau usaha campur tangan
pemerintah untuk memperbaiki ekonomi dan pertumbuhan ekonomi oleh:
Walther Rathenau: pertumbuhan ekonomi adalah negara baru
berkembang, maka peralatan analisa ekonomi makro J.M.Keynes:
dipakai untuk menelaah masalah pembangunan.
Ilmu Ekonomi Pembangunan:menurut Djojohadikusumo: teori
ekonomi pembangunan terdapat berbagai kecendeungan pemikiran
pembangunan ekonomi dengan penawaran tenaga kerja tidak terbatas
W.A.Lewis: analisa dari Gustaf Ranis dan John Fei dan pendekatan
T.R.Malthus dan cara pendekatan historis dari W.W.Rostow.
Berkembang peralatan analisa ekonomi untuk menelaah kegiatan
usaha ekonomi bersifat mikro, contoh: badan usaha/proyek dan ekonomi
secara nasional ditelaah dalam ekonomi makro membantu banyak
ekonomi pembangunan dan menelaah masalah mikro disebut:Ekonomi
Mikro. Peralatan analisa ekonomi makro dalam ekonomi pembangunan
221
dan ekonomi mikro berkembagn kearah orientasi ekonomi dan
berkembang ekonomi perencanaan dan bersifat makro maupun mikro.
Ilmu statistic dan ekonometri berkembang mendukung dan
perkembangan teknik seperti: operations research dan linear
programming membantu perkembangan peralatan analisa ekonomi untuk
menanggapi masalah kegiatan usaha ekonomi.
Analisa ekonomi untuk perumusan kebijaksanaan ekonomi dalam
rangka pertumbuhan/pembangunan ekonomi, maka perencanaan
ekonomi masuk:unsure tata cara perencanaan, teknik dan mekanisme.
Dalam perkembangan berbagai aspek non-ekonomi masuk wilayah
peralatan analisa perencanaan ekonomi, contoh: keserasian antara
perencanaan ekonomi dan sosial.
Kenyataan dalam proses pembangunan suatu masyarakat dan
bangsa diperlukan hubungan mendukung dari pertumbuhan berbagai
bidang, dimana perencanaan ekonomi untuk keberhasilan mendapat
bantuan perencanaan dan perkembangan bidang sosial dan non-ekonomi
serasri karena berkembang cenderung proses perkembangan dan
pembangunan dilihat dari segi multi-disiplin. Penelaahan cukup
mendalam tentang perencanaan pembangunan di Indonesia oleh Widjojo
Nitisastro dan Mohammad Hatta pelopor usaha pembangunan berencana
di Indonesia menyampaikan:dalam perencanaan ekonomi sebagai:
peralatan analisa dibagi: perencanaan ekonomi mikro, perencanaan
ekonomi sektoral, perencanaan ekonomi mikro, perencanaan proyek.
Ilmu statistik, demografi dan ekonometrika mendukung perencanaan
ekonomi, kecuali dikembangkan perencanaan bidang non ekonomi
berhubungan dan mempunyai implikasi ekonomi. Dalam perencanaan
ekonomi makro dikembangkan berbagai model pertumbuhan didukung
oleh teknik perencanaan makro dan di bidang perencanaan sektoral
berkembang dan didukung oleh: ekonomi pertanian, ekonomi
industri,dan lain-lain dan teknik penetapan sasaran sektoral.
Perencanaan Pembangunan merupakan suatu kegiatan ilmu yang
multidisipliner dan berbagai ilmu pengetahuan terus berkembang untuk
menelaah gejala maupun kecenderungan serta motivasi pertumbuhan
masyarakat dan kemampuan peralatan analisa masing-masing.
Bidang perencanaan pembanguna terutama mengenai teknik buku
Bank Dunia:Charles R.Blitzer (et.al), “Economy Wide Models And
Development Planning”, World Bank, Oxford University Press, 1975.
Re-identifikasi daripada masalah pokok pertumbuhan
ekonomi/pertumbuhan masyarakat umum dewasa ini:masalah lingkungan
hidup, keterbatasan sumber ekonomi, maka akan makin mendesak
222
kesejahteraan hidup the 40 % bottom dari penduduk, saling
ketergantungan antara negara intens dan berbagai krisis melanda dunia
sebagai akibat: inter-relasi kurang serasi dari variabel sosial ekonoi
menimbulkan pikiran prihatin, gagasan mengenai pertumbuhan ekonomi
diarahkan:pemerataan, kesempatan kerja, peningkatan kemampunan
sendiri (self reliance), masa depan manusia dan tekanan usaha
permasalahan ditujukan kepada: peningkatan dan kesengsaraan manusia
dalam bumi makin terbatas.
225
universally urged that each of them should have an overall, integrated
national plan”.
Rencana pembangunan rumus:
“The plan is a programme for the strategy of a national government in
applying a system of state interference with the play of the market forces,
thereby conditioning them in such a way as to give an upward push to the
social process”.
Albert Waterston menyebut: “planning as an organized,
intelligent attempt to select the best available alternatives to achieve
specific goals”.
Charles A.Merriam:”The National Resources Planning Board”
dalam Gregory B.Calloway (ed).Planning For A America,
1941:”Planning is an organized effort to utilize social intelligence in the
determination of national policies. It is based upon fundamental facts
regarding resources, carefully assembled and thoroughly analized; upon
a look around and the various factors which must be bought together in
order to avoid clashing of policies or lack of unity in general direction;
upon a look forward and look backward. Considering our resources and
trends as carefully as possible, and considering the emerging problems,
planners look forward to the determination of long time policies”.
Widjojo:”Analisa Ekonomi Dan Perencanaan Pembangunan”,
Pidato pada upacara pengukuhan jabatan gurubesar tetap dalam Ilmu
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesi di Jakarta pada
tanggal 10 Agustus 1963: salah satu kegiatan penting dalam suatu usaha
pembangunan berencana adalah perencanaan pembangunan.
Mohammad Hatta: “Ekonomi Berencana”(Gunung Agung,
Jakarta, 1971, hal:7-8): “yang dituju dengan ekonomi berencana atau
“planning”ialah mengadakan suatu perekonomian nasional yang diatur,
yang direncanakan tujuannya dan jalannya”, dan “tujuan daripada
rencana ekonomi ialah: melaksanakan supaya produksi disesuaikan
dengan keperluan sosial, supaya kemiskinan rakyat dilenyapkan atau
kemakmuran rakyat ditumbuhkan”.
Widjojo Nitisastro adalah: “Perencanaan ini pada asasnya berkisar
kepada 2(dua) hal:
(1).Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan konkrit yang hendak
dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai yang dimiliki
masyarakat,
(2).Pilihan diantara cara alternatif yang efisien serta rasional guna
mencapai tujuan untuk penentuan tujuan meliputi: jangka waktu tertentu
226
maupun bagi pemilihan cara-cara diperlukan ukuran atau kriteria tertentu
lebih dahulu harus dipilih.
Pengambilan keputusan mengenai pilihan alternatif yang
berkenaan dengan kesediaan untuk mengendalikan tingkat konsumsi
pada waktu kini guna memungkinakan pertambahan produksi serta
konsumsi dalam masa kemudian, pilihan terdapat keharusan untuk
memilih pola investasi, pola pembagian pendapatan, pola perkembangan
institusional, dan berbagai macam pilihan lain.
3 (lima) hal pokok didalam perencanaan atau perencanaan
pembangunan:
(1).Permasalahan pembangunan suatu negara/masyarakat yang
dihubungkan sumber pembangunan dapat diusahakan, dalam sumberdaya
ekonomi dan sumberdaya lainnya,(2).Tujuan serta sasaran rencana yang
ingin dicapai,(3).Kebijaksanaan dan cara untuk mencapai tujuan dan
sasaran rencana dengan melihat penggunaan sumber dan pemilihan
alternatif yang terbaik, (4).Penterjemahan dalam program atau kegiatan
usaha yang konkrit, (5).Jangka waktu pencapaian tujuan.
Mengenai pemilihan tujuan dan sasaran rencana maupun
kebijaksanaan dan cara mencapai tergantung dari:preferensi berdasar
nilai sosial dan politik masyarakat bangsa tertentu. Dalam penetapan
tujuan dan terutama dalam cara pencapaian tujuan pembangunan ada 3
unsur penting daripada perencanaan yang meminta perhatian adalah:
(1).Perlu koordinasi, (2).Konsistensi antara berbagai variabel sosial
ekonomi suatu masyarakat, (3).Penetapan skala perioritas.
Mohammad Hatta: perencanaan memerlukan “pengetahuan yang
tepat tentang persangkutpautan masalah”. Menurut Widjojo Nitisastro:
dalam metodologi perencanaan pengertian inti tentang kait berkaitnya
masalah dalam suatu kerangka umum yang saling berhubungan sosial
ekonomi, mempengaruhi variabel lain dalam kerangka umum secara
sederhana dan kerangka hubungan merupakan sistem disederhanakan
tentu diusahakan tanpa mengorbankan ciri-ciri yang sama.
Variabel Endogen:variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh variabel lain.
Variabel Eksogen:variabel yang tidak dipengaruh oleh variabel
endogen.
Policy Instruments/Policy Variables: variabel yang dapat dipakai
untuk mempengaruhi keadaan oleh perencana/pengambil keputusan.
Pengetahuan yang tepat tentang sangkutpaut masalah: dasar
daripada perencanaan:
227
“Gejala itu hanya dapat dimengeri apabila dilihat sebagai: suatu
resultante daripada bekerja sekumpulan faktor berbeda macam serta
intensitasnya dan diri masing-masing merupkan resultante daripada
pengaruh timbal balik dengan faktor lain, jadi suatu pengertian hanya
akan diperoleh apabila persoalan dilihat dari konteks keseluruhan
daripada inter relasi yang kompleks”.
“Suatu syarat yang harus dipenuhi agar perekonomian yang bersangkutan
dapat bergerak menuju kearah pertumbuhan ialah: adanya suatu serangan
bersamaan terhadap segala variabel merupakan determinan produksi
karena suatu usaha hanya dikonsentrasikan terhadap salah satu
determinan saja hanya akan membawa akibat lokal dalam waktu pendek
akan dicairkan oleh pengaruh variabel lain”
“Usaha pembangunan hanya akan berhasil apabila merupakan usaha
yang cukup besar dan meliputi segala bidang yang memegang peranan
strategis”.
Jan Tinbergen sebagai berikut: “The Design Of Development,
The Economic Development Institute (IBRD)” , 1958, hal.9: “To assure
consistency and to avoid large scale waste and disorganization, cara
should be taken that the component parts of the program form a coherent
and coordinated whole. It is the purpose of general programming to see
to this coherence and coordination”.
Gambaran kerangka hubungan berbagai variabel yang
disederhanakan tidak akan tercakup semua variabel, hal-hal: “dilain
pihak kalau semua faktor hendak dicakup dalam analisa, maka biasa hal
terlampau kompleks dan variabel yang ikut mempunyai pengaruh kepada
pertumbuhan ekonomi banyak, sehingga sulit bagi kita untuk
mendapatkan suatu oersicht”. Hal pokok perencanaan: hasrat dan
motivasi untuk membanguna daripada masyarakat dan derajat kesediaan
berkorban untuk mencapai tujuan pembangunannya.
232
Dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai macam tingkat
peranan (derajat campur tangan) untuk menggerakkan kegiatan
perekonomian masyarakat.
Irving Sverdlow tentang tingkat peranan pemerintah sebagai
berikut:
(a).Operation/pelaksanaan operasi sendiri oleh pemerintah: kegiatan
sosial ekonomi, contoh: pembuatan jalan, pembangunan pabrik,
pengurusan langsung produksi dan distribusi listrik, pembangunan dan
pembangunan dan operasi rumah sakit, dan lain-lain,
(b).Direct Control/pengendalian secara langsung: peranan pemerintah
diberikan dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat melalui
pengendalian secara langsung, misalnya: dilakukan melaluipemberian
izin,penentuan kuota, tariff, dan lain-lain guna menggerakkan kegaitan
masyarakat danpabrik tekstil misalnya: didirikan oleh masyarakat tapi
harus melalui izin dan perusahaan angkutan umum tarif ditentukan oleh
pemerintah,
(c).Indirect Control/pengendalian secara tidak langsung: melakukan
campur tangan dalam rangka mengarahkan kegiatan sosial ekonomi
masyarakat melalui penggunaan berbagai ketentuan, kriteria merupakan
aturan dan kondisi (rules and conditions)dilaksanakan dan ditaati dan
campur tangan peranan pemerintah ringan karena kegiatan sosial
ekonomi masyarakat tertentu beroperasi tidak mendapat izin lebih
dahulu,contoh: pembangunan sekolah/perguruan tinggi.
(d).Direct Influence/pemenuhan secara langsung: pemerintah melakukan
peranan dengan mempengaruhi secara langsung/memberikan prayojana
(motivasi) supaya masyarakat melakukan kegiatan sosial ekonomi
tertentu, contoh:pemengaruhan supaya masyarakat gemar menabung,
cara: pemberian perangsang tertentu dan program KB, dorongan
masyarakat golongan ekonomi lemah membentuk koperasi sebagai
wahan sosial ekonominya.
(e).Indirect Influence/pemengaruhan secara tidak langsung: peranan
pemerintah ringan dalam mengarahkan kegiatan sosial ekonomi
masyarakat, cara: memberi informasi/penerangan sehingga orang
bersedia mengikuti kehendak/petunjuk pemerintah, contoh: pemberian
informasi pasaran untuk barang ekspor. Klasifikasi 1 disebut:sebagai
pemilikan dan pengusahaan sendiri oleh pemerintah.
Klasifikasi Direct dan Indirect Control disebut: peran pengaturan
(regulatory)daripada pemerintah.
Badan Pengaturan (Regulatory Agencies):badan yang mengatur sifat
action laden departments dan klarifikasi pemengaruhan secara langsung
233
dan tak langsung sebagai: peran melalui kebijaksanaan dan penyuluhan
(bimbingan).
Dalam rencana ketat (rigid) terdapat peranan pemerintah bersifat
pemengaruhan secara langsung maupun tidak langsung, sebaliknya
perencanaan sifat longgar terdapat operasi maupun pengendalian secara
langsung. Dimana, negara perencanaan ketat (rigid),maka banyak
kegiatan dilakukan cara operasi dan pengendalian langsung contoh:
Eropa Timur oleh pemerintah/negara, sebaliknya di negara perencanaan
longgar dipabrik senjata dilaksanakan oleh perusahaan swasta.
Pemilihan derajat peranan pemerintah dipengaruhi oleh sikap
etatisme suatu negara dalam peran diri sebagai pendorong pembangunan
(agent of development),sebaliknya didorong sikap masyarakat memberi
hak dan keleluasaan besar kepada sektor swasta. Cara langsung
dilakukan pemerintah sebagai hal sementara menunggu sektor swasta
bertambah kuat, pemerintah menyerahkan pelaksanaan sektor swasta.
Derajat peranan pemerintah pada macam rencana
dilakukan:planning by perspective, planning by inducement, planning by
direction dan complete control planning(ringan-ketat). Umum peranan
pemerintah dalam rangka usaha perkembangan sosial ekonomi
masyarakat banyak negara bertambah besar, karena luas persoalan
ditanggapi dan memerlukan peranan pemerintah, cara langsung adalah
baik. Keterbatasan birokrasi pemerintah, kompleksitas ekonomi
masyarakat, memberikan kecenderungan untuk menggunakan
mekanisme pasar harga dalam perencanaan, mempengaruhi pilihan
tentang derajat peranan dilakukan pemerintah dalam kegiatan dan
perkembangan sosial ekonomi.
“The state can use different forms of planning to achieve the same
purposes; planning by direction is much inferior to planning by
inducement”.
236
(a).Ternyata pembangunan ekonomi merupakan sektor mempunyai daya
dongkrak (leverage effect)terbesar, dimana: masa lalu bidang ekonomi
merupakan kenyataan keterbelakangan banyak negara baru berkembang,
dan pihak ukuran perbandingan kemajuan antara negara terutama bersifat
ekonomi, dimana pembangunan ekonomi pencapaian pembangunan
dibidang lain mudah diusahakan,
(b).Prinsip dan teknik perencanaan ekonomi berkembang paling maju
dalam peralatan analisa, disebabkan karena perencanaan ekonomi mudah
dihitung (quantifyable), dalam perencanaan ekonomi mudah
mengidentifikasikan keterbatasan dan kemungkinannya,
(c).Indikator pembangunan dalam bidang ekonomi mudah
dikembangkan, karena ukuran mudah dihitung,
(d).Masih relatif lemah peralatan analisa ilmu sosial dalam menunjang
perkembangan sosial ekonomi, atau lemah orientasi kebijaksanaan ilmu
sosial dan lemah indikator pembangunan dibidang sosial budaya dan
sekarang sedang giat diusahakan peningkatan peranannya untuk social
engineering (menurut Selo Sumardjan, “Peranan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam
Pembangunan”, Pidato Ilmiah Pada Upacara Dies Natalis ke XXII UI, 12
Februari 1972).
Diselenggarakan suatu “International Simposium On The Social Sciences
And Their Role In Development”(Paris, 21 October 1969).
B.PENYAJIAN MATERI
(1).PROSES PEMBANGUNAN SECARA BERENCANA
Pembangunan ekonomi dan politik, masyarakat bangsa
diklasifikasi secara historis kedalam 3 kategori:(1).masyarakat bersifat
tradisional, (2).masyarakat bersifat peralihan (transitional),
(3).masyarakat maju (modern).
Dalam proses/usaha perubahan sosial (societal change) berarti:
suatu proses dan usaha pembangunan, pokok hal: suatu usaha perubahan
237
dan pembangunan dari suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan
tertentu kepada suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan yang
dianggap lebih baik (diinginkan). Kekuatan pembaharuan dalam
masyarakat oleh Milton J.Esman Autonomous Energies:”The Politics Of
Development Administration”, dalam John D.Montgomery (et.al),
“Approaches To Development:Politics, Administration And Change”,
Mc.Graw Hill Book Company, 1966, hal:73”.
“The frequent occurrence of serious social tensions and social conflict
often accompanies the early stages of industrialization, urbanization, and
modernization. In the first place, the break up of the traditional kinship
and tribal groups that are characteristic of low income countries
produces tensions, both personal and social, between primary loyalities
to the small community and the new, broader loyalties demanded by the
modern nation-state”(W.Arthur Lewsi, “Developing Planning”. The
Essentials Of Economic Policy, Harper And Row, New York, 1966).
Kemerdekaan suatu bangsa meningkat perasaan persamaan
sebagai warga masyarakat dan bangsa dan menjadi beban warga berat
bagi elite pemerintahan untuk memimpin, mengarahkan dan membina
kegiatan mendorong proses pembangunan dan dipikirkan cara
pengembangan kekuatan pembaharuan didalam masyarakat sendiri, tapi
beba daripada elite pemerintah,karena penting bila elite pemerintah
sendiri menjadi unsure pembaharu dan usaha pembaharauan dan
pembangunan tergantung dari sekelompok kecil unsur pembaharu dan
peranan penentu adalah kepemimpinan nasional.
Bagaimana orientasi dan komitment terhadap usaha
pembangunan secara berencana dan kesediaan menggunakan prinsip
ekonomi dan administrasi serta peralatan analisa ilmu yang
dikembangkan dalam rangka perumusan kebijaksanaannya?
“The impact of the political situation upon economic growth is
illustrated by the fact that, without a strong leadership commitment to
economic development, no viable economic plan could have been
adapted, and the necessary pre-plan steps would not have been
taken”(Irma Adelman and Cynthia Taft Morris, “Economic Growth And
Social Equity In Developing Countries”, Standford University Press,
Stanford, California, 1973, hal.33).
Umum pembangunan nasional banyak negara baru berkembang
ditekankan pada pembangunan ekonomi, disebabkan oleh karena
keterbelakangan ekonomi, pembangunan dibidang mendukung
pembaharuan dalam bidang kehidupan lain daripada masyarakat,
pembangunan ekonomi menjamin unutk suatu proses pembangunan
238
nasional stabil dan kontinu, kemajuan kesejahteraan ekonomi,
ketidakadilan ekonomi, tidak mencerminkan kemajuan dan kualitas
hidup suatu masyarakat dan dewasa ini dikembangkan pendekatan
integral/unified.
Peranan pemerintah dilaksanakan atas dasar cara untuk
berencana, dimana perencanaan dipakai sebagai:suatu alat untuk
mencapai tujuan perubahan masyarakat lebih baik dan bersifat campur
tangan pemerintah ketat dalam rangka kegiatan ekonomi bangsa tapi
perencanan memberi keleluasaan cukup besar terhadap sektor swasta dan
pola pembangunan bersifat serba negara yaitu dalam sistem ekonomi
sosialis (tradisional) disebut:sistem ekonomi yang dipimpin secara sentral
dan peranan pemerintah dilaksanakan luas melalui cara perencanaan
untuk pembangunan ekonomi dan perubahan masyarakat dilakukan arah
dan kegiatan pembangunan diserahkan terutama kepada kekuatan dalam
masyarakat sendiri serta berjalan mekanisme pasar dan harga dan
peranan pemerintah dalam bentuk perencaaan umumnya hanya menjaga
keseimbangan dan kestabilan dan usaha pembangunan daerah
terbelaknag dan studi perspektif jangka panjang dan perencanan
dilakukan suatu pola pembnagunan perekonomian campuran dan peranan
pemerintah melalui perencanan sadar bersifat pengarahan pertumbuhan
dan pembangunan, tapi leluasa bagi sektor swasta/masyarakat untuk
melakukna kegiatan pembangunan, kecuali perencanaan digunakan
mekanisme harga dan pasar dan peranan pemerintah berusaha
menyempurnakan struktur pasa yang pincang dan hubungan harga tidak
wajar dan kenyataan pembangunan secara berencana dirasakan sebagai
suatu kebutuan masyarakat belum atau baru berkembang, ditelaah
berbagai kondisi masyarakat terutam keadaan keterbelakangan dan ciri
keterbelakangan dibidang sosial:sifat masyarakat tradisional terikat pada
nilai asli (primordial) memelihara tetap apa yang ada dan tidak memberi
peluang cukup untuk ada perubahan serta tumbuh kekuatan pembaharuan
dalam masyarakat dari feodalisme dan kolonialisme masa lampau dan
kelompok elit politik terbentuk masa lepas kolonialisme dilihat dari sifat
penerus/preservasi cirri dari tradisi dan feodalisme menjadi pendorong
pembaharuan/pembangunan dan membina pembaharuan melalui
penempaan identitas suatu bangsa berniat untuk maju, dan kesatuan
bangsa, ada ideologi politik bangsa, dasar pendidikan, orientasi masa
depan, pengolahan sumber ekonomi dan tempat dunia antar bangsa.
Lingkaran tak berujung pangkal adalah: kurang serta parah dalam
modal dan keterampilan, kurang modal untuk investasi disebabkan
karena tabungan masyarakat rendah, akibat pendapatan rendah,
239
produktivitas rendah, akibat kurang modal, kurang modal untuk investasi
menyebabkan tidak dapat diusahakan pertumbuhan ekonomi,
keterbatasan investasi dipengaruhi oleh kurang perangsang investasi
dalam bentuk kurang permintaan efektif atau tenaga beli rendah,
disebabkan karena rendah pendapatan, kecuali dipengaruh struktur pasar
pincang dan kurang prasarana sosial ekonomi (social overhead capital)
dan pola struktur ekonoi masyarakat agraris dan kelemahan konjungtur
peka terhadap keadaan perkembangan ekonomi dunia dan struktur
colonial, sektor modern perusahaan dikuasai modal, kepentingan asing
dan sektor tradisional terdiri dari pertanian rakyat dan pola
perkembangan renggang laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat
kesejahteraan masing-masing sektor di Indonesia. Dimana, perluasan
lapangan kerja karena kurang investasi terbatas, kecuali penduduk pesat
laju pertumbuhan penduduk masyarakat, penyerapan penduduk tidak
merata, tingkat urbanisasi tinggi “burden of dependency”:besar dan laju
pertumbuhan dari golongan penduduk usia kerja dan terdapat
pengangguran terselubung tinggi dan dunia usaha lemah karena kurang
wirausaha (entrepreneurship), diakibatkan karena semangat tradisional,
warisan kolonialisme, semangat etatisme, sosialisme tradisional banyak
pengaruh tahap permulaan perkembangan negara merdeka, kecuali
kurang perangsang untuk motivasi perkembangan. Hambatan utama
adalah ketidakstabilan sebagai akibat mencari identitas bangsa dan suatu
ideology nasional, kecuali karena disebabkan karena pertarungan politik
dilandasi pengelompokkan kekuatan politik (pribadi), bukan atas dasar
program pembaharuan/pembangunan).
241
(3).KELEMAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NEGARA
BARU BERKEMBANG
(a).Perencanaan ekonomi/perencanaan pembangunan dinegara baru
berkembang merupakan dokumen politik mengenal cita-cita
pembangunan dikehendaki, tapi untuk mencapai tujuan pembangunan
tertentu dan perencanaan pembangunan tidak berkaitan perencanaan
dengan pelaksanaan, kekuatan dan kepentingan politik ada dalam
masyarakat, maka rencana diterima politis, kehilangan cirri utama
sebagai rencana yaitu:konsekuensi dan sistem perioritas,
(b).Dirumuskan suatu rencana teknis cukup baik, kelemahan: kurang
mendapat dukungan politik diperlukan dan kurang terdapat kestabilan
politik pelaksanan rencana kontinu, pemerintahan silih berganti
mengakibatkan pelaksanaan rencana,perencanaan silih berganti rencana
cukup dukungan politik, waktu pematangan sehingga terlibat aparatur
pemerintah, masyarakat dalam pelaksanaan,
(c).Terdapat kurang hubungan antara penyusunan rencana dan para
penyusun dengan pelaksanaan rencana dan para pelaksana, menyebabkan
rencana kurang feasible(kurang dapat dilaksanakan teknis), disebabkan
karena para perencana terlalu banyak bekerja “dibelakang meja” atau
kurang kuat kedudukan suatu badan perencana dalam hubungan badan
operasional dimana kelemahan hubungan antara perencanaan dan
kebijaksanaan anggaran serta moneter,contoh:Edward Mason:kelemahan
Rencana pembangunan lima tahun 1956-1960:pembentukan organisasi
dan administrasi perencanaan sebagai proses dilakukan banyak
badan/lembaga pemerintahan dan jaringan keserasian dan kerjasama
dalam pembentukan kebijaksanaan dan perumusan program
pembangunan.
(d).Bidang pilihan berbagai alternatif merupakan:”trade
offs”:menguntungkan bagi 1, tapi merugikan bagi yang lain,
contoh:pilihan antara peningkatan laju pertumbuhan ekonomi cepat
melalui pemakaian teknologi maju, usaha realisasi keadilan/pemerataan
pembangunan terutama dibidang perluasan kesempatan kerja dan
kemajuan untuk menampung semua tujuan baik dalam waktu sama, tidak
dapat mencapai semuannya dan kecuali kesepakatan
(reconciliation)antara berbagai tujuan pembangunan, memperkirakan
(mengakses)kemampuan rencana berdasar sumber secara nyata.
(e).Kurang data statistik,informasi, hasil riset dan survai untuk mendasari
suatu perencanaan baik, diperlukan untuk menyusun proyeksi,perkiraan,
proyek pembangunan:feasibility study.
242
(f).Kurang penguasaan terhadap teknik perencanaan,disebabkan kurang
tenaga terdidik dalam bidang dan penguasaan teknik perlu pengetahuan
spesialisasi, seperti:negara baru berkembang tergantung penyediaan
tenaga ahli asing dari Bank Dunia, Development Advisory Service:
rencana kerangka makro/rencana dan hubungan unsur/variabel ekonomi
hubungan serta implikasi satu sama lain, kecuali diperlukan perencanaan
sektoral dan regional, kesulitan karena sukar pilihan penggunaan teknik
serasi, misalnya:teknik perencanaan menyeluruh untuk negara baru
berkembang di Asia timbul kontroversi antara tipe Harrod-Domar atau
J.M.Keynes.
(g).Usaha perumusan suatu rencana:antara perencanaan dan pelaksanaan,
tergantung keadaan dan proses politik berlaku suatu masyarakat tertentu.
(h).Masalah kemampuan administrasi pemerintah untuk melaksanakan
rencana pembangunan, seperti: Arthur Lewis dan Albert
Waterston:administrasi dan politik merupakan hambatan utama
pelaksanaan perencanaan pembangunan dan bidang administrasi
pemerintah dilakukan suatu reform administrasi maupun pembinaan
administrasi untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan.
“The secret of successful planning lies more in sensible politics and good
public administration” (W.Arthur Lewis, “Development Planning. The
Essentials Of Economic Policy. Harper And Row, New Yorks, 1966).
243
(2).Perkiraan keadaan masa dilalui rencana disebut: forecasting:
diperlukan data statistik, hasil penelitian dan teknik proyeksi dan
mekanisme informasi untuk perspektif masa depan;
(3).Penetapan tujuan rencana (plan objective)dan pemilihan cara
pencapaian tujuan rencana, nilai politik,sosial masyarakat berperan
penting,teknis didasarkan tinjauan keadaan dan masa dilaluirencana dan
luas asas konsistensi dan perioritas, dilakukan penyusunan kerangka
menyeluruh/kerangka makro dan implikasi hubungan antara berbagai
variabel,parameter bidang ekonomi dan sosial menyeluruh;
(4).Identifikasi kebijaksanaan/kegiatan usaha dilakukan dalam rencana
didukung program pembangunan, operasional rencana kegiatan usaha
dilakukan pemilihan alternatif terbaik,dilakukan pemilihan alternatif
terbaik, berdasar opportunity cost dan skala perioritas dan bagiproyek
pembangunan identifikasi didukung oleh feasibility studies dan survai
pendahuluan dan penyusunan kebijaksanaan dan program pembangunan
dilakukan sektoral dilakukan sasaran sektoral;
(5).Persetujan rencana, bertingkat dari bidang: teknis, masuk wilayah
proses politik, diusahakanPenyerasian dengan perencanaan pembiayaan
umum daripada program perencanaan dilakukan.
(b). Penyusunan Program Rencana
Dilakukan perumusan terperinci mengenai tujuan/sasaran dalam
jangka waktu tertentu, suatu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan
jadwal pembiayaan serta penentuan lembaga/kerjasama antara lembaga
yang melakukan program pembnagunan dan masing-masing
pembangunan sebagai bagian atau tidak dari pada program dahulu, sering
dipakai suatu program kegiatan dan pembiayaan konkrit daripada
program atau proyek pembangunan dalam project plan dituang project
form menjadi alat rencana, alat pembiayaan, alat pelaksanaan dan alat
evaluasi rencana penting dan pengesahan rencana dan dibantu
penyusunan suatu flow chart, operation plan/ network plan.
(d).Pengawasan atas pelaksanaan rencana, bertujuan:
(1).Mengusahakan supaya pelaksanaan rencana berjalan sesuai rencana,
(2).Bila terdapat penyimpangan, maka diketahui seberapa jauh
penyimpangan dan apa sebabnya, (3).Dilakukan tindakan korektif
terhadap ada penyimpangan. Diperlukan sistem monitoring
mengusahakan pelaporan dan feedback baik daripada pelaksanaan
rencana.
(e).Evaluasi membantu kegiatan pengawasan, dilakukan evaluasi/tinjauan
berjalan secara terus menerusdisebut: Concurrent Review, dilakukan
sebagai pendukung tahap penyusunan rencana yaitu:situasi sebelum
244
rencana dimulai dan evaluasi tentang pelaksanaan rencana sebelumnya
dan dilakukanperbaikan terhadap perencanaan selanjut atau penyesuaian
diperlukan dalam pelaksanaan-pelaksanaan perencanaan sendiri. Proses
perencanaan pembangunan untuk dilakukan forwar maupun backward
planning oleh Arthur Lewis.
Proses Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan adalah:
(1).Informasi untuk perencanaan (statistik, penelitian, dan lain-lain).
(2).Identifikasi masalah pembangunan.
(3).Analisa dan pembentukan kebijaksanaan.
(4).Rencana makro.
(5).Perkiraan sumber-sumber pembangunan (terutama sumber
pembiayaan).
(6).Perencanaan sektoral.
(7).Perencanaan regional.
(8).Perencanaan dan penganggaran.
(9).Aktivasi rencana, program pelaksanaan.
(10).Manajemen pelaksanaan,fungsi pengaturan pemerintah.
(11).Kebijaksanaan stabilisasi.
(12).Komunikasi dukungan pembangunan.
(13).Pengendalian pelaksanaan.
(14).Pengawasan.
(15).Tinjauan pelaksanaan.
(16).Perkiraan perkembangan jangka jauh.
245
bersangkutan,(b).Tingkat perkembangan pembangunan (stage of
development) : negara sosialis dan negara demokrasi liberal.
(3).Dalam pemilihan dan penentuan tujuan rencana/pembangunan
terdapat kelemahan yaitu ada tujuan saling bersaing,contoh: tujuan
menaikkan pendapatan nasional dengan tujuan pembagia pendapatan
merata:sektor industri dengan teknologi tinggi bersaing tujuan untuk
meningkatkan/memperluas kesempatan kerja dan tujuan kualitatif dan
kuantitatif.
(4).Penetapan tujuan rencana/pembangunan umum perlu merupakan
suatu putusan politik, tujuan:perencanaan/pembangunan nasional
merupakan hasil pendapat/penyatuan pendapat politik ekonomi dan sosial
dalam masyarakat, perumusan melalui perhitungan berbagai alternatif
tentang prioritas, sumber, kemungkinan dicapai, direncanakan oleh para
perencana.
(5).Perkembangan ini terdapat suatu kecenderungan untuk
(a).memperluas tujuan rencana/pembangunan, menyangkut bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan/keamanan. Tujuan
pembangunan adalah pembangunan manusia sendiri artinya:peningkatan
kualitas hidup manusia material maupun spiritual dan pendekatan
operasional.
(b).Ada kerangka rencana, disebut: kerangka makro rencana,
dihubungkan berbagai variabel pembangunan (ekonomi)serta implikasi
hubungan.
(c).Perkiraan sumber pembangunan pembiayaan merupakan keterbatasan
strategis dalam usaha pembangunan dan diperkirakan saksama.
(d).Kerangka kebijaksanaan konsisten:dirumuskan dan dilaksanakan
serasi dan konsisten antara lain: kebijaksanaan fiskal, penganggaran,
moneter, harga, sektor lain,pembangunan daerah.
(e).Program investasi dilakukan sektoral:bidangpertanian,industri,
pertambangan, pendidikan,perumahan, dan lain-lain dan penyusunana
program investasi secara sektoral dilakukan penyusunan sasaran rencana
(Plan Targets/Development Targets),diperlukan perencanaan operasional
cara: merencanakan program investasi sampai komponen unit kegiatan
usaha terkecilyaitu proyek pembangunan dan dalam penyusunan program
investasi dan sasaran rencana pertimbangan ekonomi dan pembangunan
diserasikan dengan biaya wajar. 3 pertimbangan penting diperhatikan
yaitu: (1).Konsistensi dan saling mendukung antara program dan proyek
investasi, (2).Penetapan skala prioritas secara tajam, (3).Lebih menjamin
proses pertumbuhan.
246
(f).Administrasi pembangunan: pelaksanaan dan diperlukan suatu
administrasi negara mendukung usaha perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan dan perencanaan penyempurnaan administrasi negara dan
pembinaan sistem administrasi untuk mendukung perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan direncanakan sebagai bagian integral dari
rencana pembangunan sendiri, usaha termasuk penelaahan terhadap
mekanisme dan kelembagaan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan (planning machinery) disebut:Administrasi Pembangunan.
B.PENYAJIAN MATERI
(1).TINJAUAN KEADAAN, PERMASALAHAN DAN POTENSI
PEMBANGUNAN
Bidang ekonomi mengenai faktor produksi mengenai: penduduk,
tenaga kerja:pokok sumberdaya manusia, termasuk: jumlah dan struktur
penduduk serta perkembangan,penyebaran penduduk, tersedia tenaga
249
kerja keterampilan dan aspek keterampilan umum, produktivitas
kerja,tingkat pengangguran atau tidak kentara,aspek khusus
seperti:penyebaran tenaga berketrampilan per daerah.
Bidang modal; sifat,tingkat,struktur dan arah daripada
tabungan,konsumsi dan investasi, yaitu: pembentukan modal, dana valuta
asing, ekspor dan impor,neraca pembayaran luar negeri umum dan
perkembangan.
Sumberdaya material: sumber alam dan peralatan dasar penting
seperti: prasarana fisik.
Bidang sosial:tingkat dan kualitas pendidikan,
kesehatan,perumahan, produktivitas kerja.
Tinjauan kemampuan aparatur pemerintah terutama dalam usaha
mendukung kegiatan pembangunan, tabungan dan investasi. Aspek
kemampuan kegiatan masyarakat/sektor swasta sendiri dan aspek politik,
kebudayaa,keamanan dan proses perencanaan melakukan identifikasi
permasalahan pokok sebagai keterbatasan utama (basic constraints) dan
hambatan dalam usaha pembangunan berencana,permasalahan dilihat
menyeluruh lebih dulu, sektoral,regional dan kebutuhan dan kepentingan
masyarakat dan dasar bagi perumusan kebijaksanaan pembangunan.
Contoh:penduduk; tingkat kelahiran penduduk berdasarkan 15-20 tahun,
terdapat tekanan kesempatan kerja adalah keadaan masalah,kebutuhan
usaha perluasan kesempatan kerja menonjol dan kegiatan tinjauan
keadaan,masalah dan potensi pembangunan perlu bahan statisk dan hasil
penelitian, analisa ekonomi, sosial dan dikembangkan secara
multidisipliner dan potensi sumber alam,tenaga kerja, letak geografis,
perkembangan kegiatan ekonomi internasional dan pelaksanaan
pembangunan dan tinjauan tahunan dan usaha potensi pekerjaan
proyeksi/forecasting jangka pendek dan menengah sesuai penetapan
tujuan dan cara pencapaian pasti (Sumitro Djojohadikusumo, “Indonesia
Dalam Perkembangan Dunia Kini Dan Masa Datang”, LP3ES, 1976).
251
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas usaha
kekeluargaan.
Kebijaksanaan dasar tujuan pembangunan dirumuskan terarah
dalam GBHN dan landsan kebijaksanaan dasar Repelita II (1).Tujuan
nasional rumusan:Pembukaan UUD 1945, (2).Tujuan pembangunan
nasional:masyarakat adil dan makmur,merata spiritual dan material
berdasarkan Pancasila, (3).Sebagai orientasi mencapai tujuan
pembangunan nasional dirumuskan arah pembangunan jangka
panjang:utuh dalam pembangunan seluruh masyarakat Indonesia dan
manusia seutuhnya: keselarasan, keserasian,keseimbangan antara
kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah dan masyarakat seluruh
meliputi: dimensi antara golongan masyarakat, antara masyarakat
berbagai daerah seluruh daerah negara,masyarakat generasi sekarang dan
generasi mendatang, (4).Pembangunan jangka panjang dilakukan secara
bertahap dengan sasaran tercipta landasan kuat untuk tumbuh dan
berkembang atas kekuatan sendiri, (5).Titik berat pembangunan
diletakkan pada pembangunan ekonomi, bertahap dilakukan perioritas
pembangunan sebagai berikut:(a).Repelita I:sektor pertanian dan industri
mendukung sektor pertanian, (b).Repelita II:sektor pertanian dengan
meningkat industri mengolah bahan mentah menjadi bahan baku,
(c).Repelita III:sektor pertanian dengan meningkat industri mengolah
bahan baku menjadi barang jadi, (d).Repelita IV:sektor pertanian dengan
meningkat industri menghasilkan mesin industri baik berat maupun
ringan yang terus dikembangkan dalam Repelita
selanjutnya;(6).Pembangunan diluar bidang ekonomi dilaksanakan
seirama dan serasi dengan kemajuan dicapai dalam bidang ekonomi,
(7).Dalam pelaksanaan pembangunan diberi perhatian terhadap orientasi
keadilan, pemerataan pembangunan, perluasan lapangan kerja,partisipasi
masyarakat,(8).Tata penyelenggaraan pembangunan didasarkan pada
demokrasi ekonomi, berperan aktif dalam kegiatan pembangunan dan
pemerintah wajib memberi pengarahan dan bimbingan serta menciptakan
iklim sehat, (9).Usaha pembangunan tetap diusahakan suatu stabilitas
dinamis.
Tujuan dan tema pokok Repelita II adalah:pertumbuhan
ekonomi,perluasan kesempatan kerja, pemerataan pembangunandan
partisipasi aktif masyarakat. Perincian sebagai berikut:
(1).(a).Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh
rakyat;(b).Meletakkan landasan kuat untuk tahap pembangunan berikut;
(2).Perioritas adalah:pembangunan ekonomi titik berat pembangunan
sektor pertanian dan peningkatan industri yang mengolah bahan mentah
252
menjadi bahan baku, (3).Pembangunan dibidang lain (sosial)tetap
dikembangkan dan menunjang pembangunan ekonomi dan kemajuan
ekonomi membantu kesempatan besar untuk memecahkan berbagai
masalah sosial, (4).Menggarap dalam masalah sejak semula disadari
belum akan terpecahkan dalam Repelita I: (a).Perluasan kesempatan
kerja, (b).Perluasan kesempatan berusaha, (c).Pembangian kembali hasil
pembangunan secara merata, (d).Usaha perbaikan struktur pasar pincang,
(e).Peningkatan laju perkembangan ekonomi didaerah,
(f).Transmigrasi,(g).Peningkatan partisipasi rakyat dalam pembangunan
melalui koperasi, (h).Perhatian besar masalah pendidikan dan sosial,
(i).Peningkatan kemampuan aparatur pemerintah; (5).Motivasi dan
pengembangan iklim sosial menuju partisipasi seluruh masyarakat dalam
pembangunan, (6).Memelihara stabilisasi nasional.
255
Sumber pembiayaan pembangunan umum dibagi atas (a).sumber
penerimaan dalam negeri khusus tersedia tabungan pemerintah,
(b).tabungan masyarakat, (c).sumber dana dari luar negeri.
(9)PERENCANAAN REGIONAL
Konsiderasi regional dalam perencanaan pembangunan
diusahakan bahan mengenai kebutuhan yang dirasakan (feel needs) dari
daerah dan menelaah benar kebutuhan obyektif pembangunan didaerah
(real needs):perencanaan sektoral masing-masing daerah diusahakan
penyusunan monografi daerah, tinjauan potensi maupun permasalahan
pembangunan di daerah. Menurut Gunnar Myrdal: (a).Back Wash Effect:
menaikkan tenaga dan modal diperlukan kepada tempat mulai dibangu,
sehingga daerah lain sekitar daerah menjadi mundur dan terbelakang,
(b).Spread Effects:perluasan aktivitas dari pusat pembangunan ekonomi
ke daerah lain.
Perencanaan regional lengkap dan menunjang perencanaan
pembangunan nasional dan bentuk mudah dilaksanakan adalah
perencanaan daerah administratif atau otonom sesuai sistem politik dan
pemerintah negara tertentu meliputi:berbagai aspek kehidupan
pembangunan masyarakat daerah meliputi:aspek kehidupana
pembangunan masyarakat daerah meliputi:kegiatan usaha pemerintah
pusat maupun daerah ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan sosial
ekonomi daerah dan masyarakat dan kesulitan:perencanaan dasar wilyaha
pembangunan fungsi regional tertentu dalam kerangka pembangunan
nasional, dibidang fungsi maritime dan aquaculture (produksi
berhubungan dengan air).
258
Di Indonesia dikembangkan pemikiran mengenai 10 wilayah
pembangunan dan 4 wilayah pembangunan utama dihubungkan konsep
kutu perkembangan (growth poles/growth center concept).
Dasar alasan program bantuan adalah: (1).Spreading Effect,
(2).Compensatory Programme, (3).Matching Principle, (4).Keterlibatan
masyarakat daerah dengan perluasan kesempatan kerja serta peningkatan
pendapatan, (5).Peningkatan kemampuan dalam perencanaan karena
bersifat desentralisasi bertahap melalui pemberian pedoman penggunaan
dan dalam program community development programs. Perencanaan
Regional adalah:perencanaan kota, wilayah, pemukiman
(settlement):pemukiman penduduk karena transmigrasi/pembukaan
tanah, wilayah aliran sungai serbaguna dan mengandung hal unsur
ekonomi, sosial, fisik lingkungan dan wilayah
pembangunan:perencanaan daerah perkotaan (urban) dan daerah
pedesaan (rural),ditingkatkan potensi daerah dalam proses
pembangunan.
259
serta tingkat pertumbuhan, maka diperhitungkan kenaikan pendapatan
per kapita, dan diperinci menurut sektor, daerah dan industri.
B.PENYAJIAN MATERI
(1).ORIENTASI PELAKSANAAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Implementation Orientation:
260
(a).Bila ada suatu rencana, maka rencana harus benar dilaksanakan.
Unsur prasyarat suatu rencana dilaksanakan dengan
baik:(4)(1).Dukungan/commitment dari elite politik terutama pimpinan
pemerintahan, (2).Ada stabilitas politik:kebijaksanaan dan rencana
sendiri, (3).Rencana harus technical feasible artinya secara teknis dapat
dilaksanakan, (4).Pelaksanaan tergantung daripada kapasitas administrasi
negara yang ada.
(b).Perencanaan terdapat suatu sifat/cara menjamin rencana dapat
dilaksanakan. Disain perencanaan dikembangkan: (1).Perencanaan
Rolling Plans:tiap akhir tahun pelaksanaan rencana dilakukan perubahan
serta penyesuaian kembali daripada perkiraan sasaran dan proyek untuk
rencana tahun berikut, contoh:5 tahun, dasar penyesuaian kembali adalah
hasil pelaksanaan rencana sebelumnya,perkiraan keadaan masa rencana
dilalui rencana baru dan terdapat informasi baru tidak diperoleh
sebelumnya dan rencana memerlukan perubahan bagi kemungkinan
pelaksanaan lanjut dan kelemahan adalah karena tidak ada pegangan
kepastian bagi masyarakat maupun perencana sendiri dan suatu aparatur
perencana cukup mampu untuk memikirkan kembali dan mengadakan
revisi jangka menengah cepat setiap tahun, (2).Cara rolling
plans:modifikasi bentuk perencanaan operasional tahunan (annual
operational plan) cara: perencanaan rencana tahunan merupakan
penterjemahan dalam 1 tahun konkrit, spesifik, operasional dari rencana
jangka menengah yaitu: tujuan,kebijaksanaan, prioritas, sasaran tetap
dipegang dan dinegara baru berkembang, (3).Syarat penting rencana
dapat dilaksanakan adalah perlu hubungan erat antara perencanaan
tahunan dengan penyusunan anggaran belanja negara (APBN) dan
jaminan pelaksanaan suatu rencana adalah bila kegiatan usaha dalam
bentuk program dan proyek pembangunan dimuat dalam APBN, terdapat
jaminan pembiayaan sebagai unsur pentung dalam pelaksanaan, sebab di
Indonesia, (4).Perlu direncanakan penyempurnaan administrasi negara
dan pembinaan administrasi untuk mendukung perencanaan serta
pelaksanaan pembangunan sebagai bagian integral daripada perencanaan
pembangunan menyeluruh untuk menyusun mekanisme diperlukan bagi
pelaksanaan rencana dan orientasi pada administrasi negara
disebut:Administrasi Pembangunan.\
263
(4).STABILITAS DALAM PELAKSANAAN RENCANA
Diarahkan umum stabilitas ekonomi moneter, politik, sosial
budaya. Gejolak inflasi:untuk stabil tingkat harga terutama harga
barang/jasa strategis peningkatah harga lain, upaya melalui pengaturan
daripada arus uang dan barang dan kerangka ekonomi makro upaya
didasarkan pada usaha mendapat keseimbangan moneter.
Sumitro Djojohadikusumo: keseimbangan moneter:(X-M)+ (E-
T)+(I-S)=0. Dimana: X= ekspor, M= impor, E=pengeluaran negara
(expenditure), T= pendapatan negara berasal dari pajak (taxes), S =
tabungan (saving), O = jumlah hasil produksi dalam masyarakat (output),
Y = pendapatan nasional (pendapatan masyarakat).
Inflatoir: X > M dan Deflatoir : M > X. Dimana: X akibat arus
uang dan M akibat arus barang.
Sektor Keuangan Negara: “jika pengeluaran negara (expenditure)
melebihi pemasukan uang berasal dari pajak (taxes), maka terjadi:
tekanan inflatoir” dan “jika penerimaan negara berasal dari pajak (taxes)
melebihi pengeluaran negara, maka terjadi; tekanan deflatoir”.
“Jika investasi swasta > privat saving (tabungan masyarakat), maka
terjadi tekanan inflatoir”, dan sebaliknya “apabila privat saving >
investasi, maka terjadi tekanan deflatoir”.
(5).ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Fungsi Administrasi Pembangunan meliputi 2 segi: (1).Usaha
penyempurnaan administrasi negara disebut pembangunan bidang
administrasi (the development of administration):dilakukan usaha
penyempurnaan dibidang organisasi dan kelembagaan,kepegawaian, tata
cara, tata laksana administrasi negara dan sarana fisik administrasi negara
disebut: penyempurnaan kembali administrasi/aparatur
negara/administrative reform; (2).pembinaan dibidang administrasi untuk
mendukung perencaan dan pelaksanaan pembangunan
disebut:administrasi untuk pembangunan (the administration for
development) dan administrasi untuk mendukung perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan (the administration of planning and plan
implementation),untuk mengembangkan dan membina perlembagaan
sosial ekonomi
masyarakat supaya kondusif bagi pembangunan dan terutama pemupukan
modal dan investasi dan perencanaan untuk memperbaiki pelaksanaan
ekonomi pasar pincang, pasar uang dan modal, lembaga perkoperasian,
dan lain-lain, usaha mengubah struktur hubungan feudal, kurang lugas
dan usaha untuk melibatakan masyarakat luas dan merata dalam kegiatan
264
produktif dan usaha pembangunan dan berhasil pembangunan tergantung
dari kegiatan usaha masyarakat yaitu:proses kesediaan dan kemampuan
pendewasaan,orientasi kemajuan dilandasi oleh kesadaran dan tanggung
jawab sebagai warganegara serta usaha administrasi pembangunan
direncanan secara menyeluruh, tapi pelaksanaan dilakukan secara
bertahap sesuai prioritas dalam mendukung usaha pembangunan
berencanan dan umum penyempurnaan, perbaikan, penertiban pekerjaan
terus menerus dan perbaikan administrasi negara efektif.
Perencanaan usaha pembangunan administrasi negara dilakukan
melalui:penelaahan kondisi administrasi aparatur negara dan waktu
tertentu, masalah pokok pembangunan dan kegiatan usaha adminstrasi
pembangunan dan proses pembangunan sehat adalah tanggapan
terhadap: “misbehavior birocrat”,khusus korupsi:menyangkut masalah
boros dalam kegiatan usaha, distorsi rules of the game wajar dan
orientasi keadilan sosial.
266
b c k
1 i b c
t
t t
t
t
t t kt 0PV
b c k
1 i b c
t
t t
t
t
t t kt 0PV
267
Monitoring:(1).Identifikasi program dan proyek pembangunan,
(2).Mendukung usaha (penyempurnaan) perencanaan berikut dengan
menyediakan informasi tentang status perkembangan suatu
program/proyek pembangunan. Monitoring efektif dan seluruh sistem
perencanaan,penyusunan program, penganggaran dan evaluasi
pelaksanaan. Ukuran monitoring kemajuan suatu program/proyek
ditentukan oleh ukuran dipakai dalam penyusunan program rencana.
Hal diperlukan dalam kegiatan monitoring
(1).Perencanaan:analisa keadaan dan data, perumusan kebijaksanaan,
penyusunan proyek, penyusunan anggaran, pedoman pelaksanaan
rencanan dan anggaran; (2).Pengamatan dan penilaian pelaksanaan;
monitoring pelaksanaan, penilaian dan penyesuaian, review tahunan.
(9).PARTISIPASI MASYARAKAT
(1).Pengambil kebijaksanan tertinggi, para perencana, aparatur pelaksana
operasional, tapi petani, nelayan, buruh, pedagang kecil, para pengusaha,
dan lain-lain.
(2).Keterlibatan dalam beban dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan, berupa sumbangan dalam mobilisasi sumber
pembiayaan pembangunan, kegiatan produktif serasi, pengawasan sosial
atas jalan pembangunan dan arah kegiatan masyarakat mendukung
peningkatan tabungan dan investasi dan pembentukan modal dan sistem
pemungutan pajak yang adil dan merata menggerakkan kesediaan
membayar pajak adalah suatu bentuk partisipasi dalam bernegara bila
akan membangun.
(3).Keterlibatan dalam memetik hasil dan manfaat pembangunan secara
berkeadilan dan bentuk kegiatan produktif melalui perluasan kesempatan
dan pembinaan tertentu: bentuk pembangunan daerah terbelakang,
kebijaksanaan dan program pembangunan merangsang keterlibatan
produktifgolongan masyarakat berpenghasilan rendah dan program
disebut: community development.
Bentuk partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
dikembangkan tergantung dengan sistem kemasyarakatan dianut
adalah:pembinaan kegiatan usaha melalui koperasi mencakup wahana
partisipasi masyarakat dalam kegiatan membangun bersifat sosial,politik,
ekonomi dan di negara sedang berkembang adalah mendapatkan
pekerjaan.
268
Ada 2 cara dalam perencanaan pembangunan adalah:
(1).Mobilisasi kegiatan masyarakat serasi untuk kepentingan pencapaian
tujuan pembangunan.
(2).Perencanaan melalui mekanisme pasar/harga, pemerintah bertindak
sebagai unsur pembaharu, pembimbing, pengarah melalui perencanaan
pembangunan, sesuai kemampuan masyarakat terutama organisasi
masyarakat, perlembagaan ekonomi keuangan disebabkan oleh karena
proses pembangunan perlu:pembaharuan orientasi, nilai,sikap,struktur
kelembagaan dalam masyarakat kondusif untuk pembangunan dalam
pembinaan wirausaha (entrepreneur), seperti:golongan muda,
pengusaha,mahasiswa, cendekiawan, pemimpin agama, ulama,dan
sebagainya. Dimana, pembangunan berencana cukup berhasil akan
memberikan sarana perluasan keterlibatan masyarakat dalam
membangun pembangunan.
C.PENUTUP
Rangkuman
Teori ekonomi konvensional yang diajarkan negara sedang
berkembang ternyata terbatas relevansinya apabila digunakan untuk
menganalisis keadaan kegiatan ekonomi dan sebagai landasan untuk
merumuskan kebijaksanaan ekonomi di negara sedang berkembang.
Proses tangan ajaib dan proses multiplier tidak berjalan baik. Hal ini
disebabkan teori ekonomi pembangunan mempunyai struktur dasar
analisa yang berbeda apabila diterapkan di negara sedang berkembang.
Negara sedang berkembang diperlukan pemilihan kebijaksanaan
yang tepat dapat diadakan penyesuaian yaitu: berupa kebijaksanaan
moneter dan fiskal. Dengan demikian, kebijaksanaan ini pihak
pemerintah dapat mengendalikan inflasi, tapi diperlukan setiap
pembangunan ekonomi baru akan terlaksana apabila diikuti oleh inflasi.
Asal saja inflasi tidak melebihi daya beli pihak konsumen dan inflasi
tidak terlalu tinggi walaupun akan menghambat pembangunan
ekonominya.
Perencanaan ekonomi adalah suatu usaha untuk
mengkoordinasikan keputusan ekonomi untuk mengendalikan dan
mempengaruhi variabel-variabel ekonomi. Proses perencanaan ekonomi
meliputi:1).memilih tujuan, 2).menyusun target, 3).mengkoordinasikan
dan monitoring.
Beberapa prinsip perencanaan ada 10 yaitu: 1).harus ada komisi
perencanaan, 2).data statistic, 3).tujuan rencana, 4).penetapan sasaran
dalam perioritas, 5).mobilisasi sumbernya, 6).keseimbangan
269
rencana,7).administrasi yang efisien dan tidak korup,
8).kebijaksanaan pembangunan yang tepat,9).memiliki teori konsumsi
sendiri, 10).dukungan masyarakat.
Sistem ekonomi kapitalis perekonomian tidak direncanakan oleh
pihak pemerintah, tapi diserahkan pada mekanisme pasar. Dalam sistem
ekonomi sosialis, perencanaan ekonomi diatur oleh pemerintah melalui
perencanaan pusat melalui badan perencanaan pusat. Dalam ekonomi
campuran: lembaga produksi dimiliki oleh swasta dengan kontrol dan
pengendalian pemerintah.
Variabel Indogen adalah variabel yang nilainya ditentukan dari
dalam sistem ekonomi, seperti: konsumsi pendapatan nasional, tabungan,
investasi, dan sebagainya.
Model aggregate adalah model perencanaan yang
menggambarkan ekonomi sebagai keseluruhan.
Model multisektoral adalah perencanaan ekonomi yang
menghubungkan agregat ekonomi makro dalam bentuk input dan output.
Kegiatan Perkuliahan
1.Kegiatan Dosen:
a.Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi topik
8.
b.Mengarahkan presentase dan diskusi.
c.Memberi dan menagih penugasan individu (untuk tugas 8).
2.Kegiatan Mahasiswa:
a.Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 8.
b.Melaksanakan diskusi dan presentase.
c.Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan individu 8.
Evaluasi:
1.Jenis Evaluasi:Pre test dan post test, serta partisipasi kegiatan
pembelajaran 8.
2.Alat Evaluasi: Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi pokok
bahasan 8.
3.Materi Evaluasi :
1).Jelaskan konsep perencanan dan perencanaan pembangunan
secara umum?
2).Sebutkan program dan kebijaksanaan perencanaan
pembangunan?
3).Bagaimana perencanaan pembangunan dan pelaksanaan
ekonomi pembangunan?
4).Sebutkan dan jelaskan beberapa prinsip perencanaan yang
dapat digunakan oleh negara sedang berkembang menurut
270
PBB?
5).Pertimbangan apa saja yang harus diperhatikan dalam
menyusun suatu perencanaan ekonomi?
6).Mengapa perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang
seringkali jauh dari pelaksanaan dan mengalami kegagalan?
7).Apakah perencanaan ekonomi itu hanya memperhatikan aspek
kuantitatif sajakah?
8).Jelaskan perbandingan antara perencanaan pembangunan
nasional negara Indonesia?
9).Pada sistem ekonomi campuran seperti negara Indonesia, tipe
perencanaan yang bagaimana yang paling tepat?
10).Ada beberapa manfaat yang menggunakan model dalam
perencanaan pembangunan ekonomi. Bagaimanakah
perencanaan ekonomi pembangunan yang paling tepat?
11).Pada sistem perekonomian mulisektoral, model apakah yang
paling tepat digunakan untuk menyusun perencanaan
pembangunan ekonomi tersebut?
12).Jelaskan perbedaan istilah:
a).Constraints – Restraints;
b).Incremental Capital Output Ratio (ICOR)- Capital Output
Ratio (COR)?
c).Perencanaan Sektoral – Mulitisektoral Perencanaan
Makro?
271
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Arsjad, Thee Kian Wie, Iwan Jaya Azis (editor). “Pemikiran,
Pelaksanaan, Dan Perintisan Pembangunan Ekonomi” Penerbit
PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.1992.
Anwar Arsjad, Sri-Edi Swasono, Iwan J.Azis. “Ekonomi Indonesia:
Masalah Dan Prospek Tahun 1988-1989”. Penerbit UI.Jakarta. 1988.
A.Madjid Ibrahim, “Perencanaan Regional Dalam Pembangunan
Nasional”, Prisma, No.3, April 1976.
Alan M.Strout, “Rural Dynamics”: Research On Rural Change”,
Ekonomi Dan Keuangan Indonesia, No.IV, Desember 1973.
Albert Waterston,“Development Planning. Lesson Of Experience”, John
Hopkins Press, 1965.
Alesina,Alberto,and Roberto Perotti (1994). “The Political Economy Of
Growth: A Critical Survey OF The Recent Literature”. World Bank
Economic Review, Vol.8(3).,pp.351-371.
Alesina.Alberto, and Dani Rodrik. “Distributive Politics And Economic
Growth”, Quarterly Journal Of Economics.Vol.109, pp.465-490.
Alvin Mayne, “Perspective Planning In India”, April 11, 1957.
Arestis, Phillip, and Panicos Demetriades. “Financial Development And
Economic Growth:Assesing The Evidence“, Economic Journal,
Vol.107, pp.783-799.
Bahmani-Oskooee, Mohsen,and Janardhanan Alse.“Export Growth And
Economic Growth: An Application Of Cointragration And Error-
Correction Modelling”, Journal Of Developing Areas. Vol.27.pp.535-
542.
Barli Halim, “Industri, Teknologi Dan Pembangunan” , Paper 1971.
Baldwin, Richard E. “Measurable Dynamic Gains From Trade”, Journal
Of Politival Economy; vol.100 (11).pp.162-174.1992.
Baldwin R.E.Meiyer, 1981. “Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi
Di Negara Sedang Berkembang”, Jakarta: Bina Aksara.
Bardhan, Pranab, “Corruption And Development: A Review Of The
Issues”, “Journal Of Economic Literature, Vol.35, pp.1320-1346.
Barro, Robert J. “Econmic Growth In A Cross Section Of Countries”,
Quarterly Journal Of Economics, Vol.106 (2), pp.407-433.1991.
Barro, Robert J., “Determinants Of Economic Growth”, Cambride,
Mass:MIT Press.1997.
Barro, Robert J.,and Xavier Sala-i-Martin, “Economic Growth”, New
York: Mc Graw-Hill. 1995.
272
Benjamin Higgins, “Indonesia Is Economic Stabilization And
Development”, Institute Of Pacific Relation, New York, 1957.
Bintoro Tjokroamidjojo, “Aspek Dan Program Sosial Dalam
Pembangunan Ekonomi”, paper, 1971.
Bruce Glasburner, “Economic Policy Making In Indonesia,1950-1957,
EconomicDevelopment And Cultural Change, Januari 1962.
Charles W.Anderson, Fred R.V.D. Mehden,And Crawford Young,
“Issues Of Political Development”, Prentive Hall, 1967.
Chelliah J.Fiscal. 1983.“Policy In Underdeveloped And Planning”.Vicas
Publishing.
Clair Wilcox, “The Planning And Execution Of Economic Development
In South East Asia”, Harvard University. Center For International
Affairs, 1965.
Dawson, John W. ”Institution,Investment,And Growth:New Cross-
Country And Panel Data Evidence, “ Economic Inquiry,Vol.36
(4).pp.603-619. 1998.
De Gregorio, Jose, and Pablo Guidotti. “Financial Development And
Economic Growth”. World Development. Vol.23(3). pp.433-448.
Djamasri Adenan, at.al. 1985. Materi Pokok Ekonomi Pembangunan.
Jakarta: Karunika-UT.
Djunaedi Hadisumarto, “Pembinaan Pengusaha Golongan Ekonomi
Lemah Pribumi”, Management Dan Usahawan Indonesia, Edisi 15/
1975.
Djojohadikusumo,Sumitro. Perkembangan Pemikian Ekonomi. Edisi 1
Cetakan 1.Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 1991.
Dornbusch Rudiger, Stanley Fisher, 1984. “Macroeconomic”. New
York:Mc Graw Hill Incorporation.
Dornbusch, Rudiger, “Stabilization, Debt, And Reform”. Englewood
Cliffs, N.J.: Prentice-Hall.
Domar,Evsey D. “Capital Expansion, Rate Of Growth, And
Employment”, Econometrica, Vo.14.pp. 137-147. 1946.
Donela H.Meadows Dennis at.al.1980. “Batas-Batas Pertumbuhan”, Terj.
M.T.Zen. Jakarta: Gramedia.
Douglas S.Paauw, “Development Planning In Asia”, Centre For
Development Planning, National Planning Association. 1965
Douglas, Stratford, And Howard J.Wall, “The Revelead Cost Of
Unemployment”, Federal Reserve bank Of St. Louis Review, Vol.82
(2), pp.1-10. 2000.
Dougherty,JohnC.“AComparison Of Productivity And Economic Growth
In The G-7Countries”,Ph.D.thesis.Harvad University.
273
E.S.Mason, “Economic Planning In Underdeveloped Areas: Government
And Business”, New York, 1958.
Ecafe, Conference Of Asian Economic Planners, “Report Of The Expert
Group On Criteria, Machinery And A Detailed Scheme For Periodic
Performance Evaluation During The Second Development Decade”.
Bangkok, 22 Nor.- 1 Dec 1971.
Edwards, Sebastian, “Trade Orientation, Distortions And Growth In
Developing Countries”, Journal Of Development Economics, Vol.39
(1), pp.31-57. 1992.
Edwards, Sebastian, “Openness, Trade Liberalization, And Growth In
Developing Countries”, Journal Of Economic Literature, Vol.31(3),
pp. 1358-1393.
Edwards, Sebastian, “Openness, Productivity And Growth: What Do We
Really Know?”, Economic Journal, Vol.108(1).pp.383-398.
Ehrlich, PaulA.,.and A.H.Ehrlich, “Population, Resources,
Environment:Issues In Human Ecology”. San Fransisco: Fredman.
1970.
Eugene L.Grant. W.Grant Ireson,Richard S.Leavenworth. “Dasar-Dasar
Ekonomi Teknik”. Jilid1. PT.Rineka Cipta. Jakarta.2001.
Elliott,Kimberly Ann, “Corruption And The Global Economy”,
Washingtion, D.C.: Institute For International Economics. 1997.
Everett E.Hagen (ed), “Planning Economic Development”, Richard D.
Irwin Incorp., Homewood Illionis,1963, hal.3.
Everett E.Hagen. “The Economics Of Development”. London: Irwin.
Evenson, Robert E.,And Lakhwinder Singh, “Economic Growth,
International Technological Spillovers And Public Policy: Theory
And Empirical Evidence From Asia”, Discussion Paper No.777,
Economic Growth Center, Yale University. 1997.
Feder, Gershon, “On Exports And Economic Growth”,Journal Of
Development Economics, Vol.12., pp.59-73. 1982.
Fischer, Stanley, “The Role Of Macroeconomic Factors In Growth”,
Journal Of Monetary Economics, Vol.32.pp.485-512. 1993.
Forbes, Kristin J. “A Reassessment Of The Relationship Between
Inequality And Growth,” American Economic Review, Vol. 90 (4),
pp.869-887. 2000.
Galor, Odded, and David N.Weil, “From Malthusian Stagnation To
Modern Growth”, American Economic Review, Vol.89(2)., pp.150-
154. 1999.
Gerald M.Meier. “Leading Issues In Economic Development”.
5thEdition.Oxford University Press Incorporation. 1989.
274
Glynn, Patrick, Stephen J.Korbin, And Moises naim, “The Globalization
Of Corruption,” in Kimberly Annn Elliott, ed., “Corruption And The
Global Economy” Washington, D.C.:Institute For International
Economics. 1997.
G.M.Heal, “The Theory Of Economic Planning”,American Elsevier
Public Comp.Incorporation., New York, 1973.
Gunnar Myrdal, “National Economic Planning In Underdeveloped
Countries”,Except Of Chapter7.“Economic TheoryAnd
Underdeveloped Regions”, London, May, 1957.
Gustaf Rannis And John Fei, “Development Of The Labour Surplus
Economy” Richard D.Irwin Incorporation, 1964.
Greenwood, Jeremy, “The Third Industrial Revolution: Technology,
Productivity, And Income Inequality”, Economic Review (Cleveland
Federal Reserve Bank), Vol.35 (1). 1999.
Griliches, Zvi , “Patent Statistics As Economic Indicators:A Survey”,
Journal Of Economic Literature, Vol.28 (4)., pp. 1681-1707. 1990.
Grossman, Gene M, and Elhanan Helpman , “Trade ,Innovation, And
Growth”, American Economic Review, Vol.80 (May), pp.86-91.
1990.
Grossman, Gene M, and Elhanan Helpman, “Innovation And Growth In
The Global Economy”, Cambridge, Mass,: MIT Press. 1991.
Gwartney, James, Robert Lawson, and walter Block, “Economic
Freedom In The World 1975-1995”, Washington, D.C.: Cato
Institute. 1996.
Hasibuan Malayu SP.1987.Ekonomi Pembangunan Dan Perekonomian
Indonesia. Bandung: Armico.
Hamzah Merghani, “Action Under Planning”, paper, 1972.
Herman Hatzfeldt, “Economic Development Planning In Indonesia”, The
Ford Foundation, Bangkok,
Juen 1969.
Higgins.Benjamin, “Economic Development”, New York: Norton,
1968.
Hollis Chenery (et.al), “Redistribution With Growth”. World Bank
And The Institute Of Development Studies, Oxford University
Press, 1974.
Irma Adelman dan Cynthia Taft Morris, “Economic Growth And
Social Equity In Developing Countries”, Stanford University
Press, Stanford, California, 1973.
Jhingan.M.L. “The Economics Of Development And Planning”. New
Delhi: Vicas Publishing House Lt.
275
J.H.Boeke, “Economics And Economic Policy Of Dual Societies”,
H.D.Tjeenk Willink En Zoon NV, Haarlem, 1953.
Josef Pajestha, “The Social Dimensions Of Development”. UN Center For
Economic And Social Information, 1970, hal.7.
John Maynard Keynes, “The General Theory Of Employment, Interest
And Money “, 1936.
Jan Drenowski, “Social Indicators And Welfare Measurement:Remarks
On Methodology”, Journal Of Development Studies, Vol.VIII, No.3,
1972.
Jan Tinbergen, dalam “Development Planning”, sejarah perencanaan
berasal dari Ekonometri.
Julian Lutha, “Analisa Input-Output” penetarapannya terhadap strukutr
ekonomi Indonesia, “EkonomI Dan Keuangan Indonesia”,
Vol.XXIII, No.1, Maret 1975.
Kadarijah, “Ekonomi Perencanaan”, Lembaga Penerbit FE-UI.
Kadarijah, “Perencanaan Pembangunan Regional Yang
Komprehensif”,1971.
Kadarijah, “A Model Of Regional Economic Development In Indonesia”.
An Illustration”, paper submitted to the Graduate Faculty In The
School Of Public And International Affairs In Partial Fulfillment Of
The Requirements For The Degree Of MPIA, 1965.
Keefer, Philip, and Stephen Knack, “Why Do Not Poor Countries Catch
Up?” A Cross-National Test Of An Institutional Explanation,“
Economic Inquiry, Vol.35 (3). Pp.590-602. 1997.
Kelly, Morgan, “The Dynamics Of Smithian Growth”, Quarterly Journal
Of Economics, August, pp.939-964. 1997.
Kim, Se-Jik, And Yong Jin Kim, “Growth Gains From Trade And
Education”, IMF Working Paper WP/99/23 March. 1999.
King, Robert G.,And Ross Levine, “Finance, Enterpreneurship, And
Growth: Theory And Evidence”, Journal Of Monetary Economics,
Vol.32. pp.413-542. 1993.
King, Robert G., And Ross Levine, “Finance And Growth: Schumpeter
Migh Be Right”, Quarterly Journal Of Monetary Economics,
Vol.108, pp.718-737. 1993.
Klenow, Peter J., and Andres Rodriguez-Clare, “The Neoclassical
Revival In Growth Economics : Has It Gone Too Far? In 1997
NBER Macroeconomics Annual, Cambridge, Mass: MIT Press.
1997.
Kuznets Simon. “Modern Economic Growth. New Have: Yale
University Press. 1966.
276
Kuznets Simon. “Economic Modern Growth. Findings And Reflection.
Merican Review.1973.
Kwik Kian Gie. Pembangunan Ekonomi Dan Pemerataan. Jakarta:
LP3ES. 1983.
L.S.Bath, “Concepts,Theories And Technique Of Regional Development
Planning”, paper for ECAFE, 1973.
Lewis Arthur W. “The Theory Of Economic Growth”. London: Allen
Urwin. 1957.
Lewis Arthur. “The Principles Of Economic Planning And
Development”. London: Allen Urwin.
Lucian W. Pye, “Foreward”, dalam Leonard Binder, (et.al), “Crises And
Sequence In Political Development” Princeton University Press,
1971, ha.7.
Lucas, Robert E.,Jr.,“Models Of Business Cycles”, Oxford:Basil
Blackwell. 1987.
Lester R.Brown, “In The Human Interest. A Strategy To Stabilize World
Population”, W.W.Norton And Company Incorporation, New York,
1974.
Letiche, J.M., “Adam Smith And David Ricardo On Economic Growth”,
in Bert F.Hoselitz, ed, Theories Of Economic Growth, New York:
Free Press. 1960.
Louis J.Walinsky,“The Planning And Execution Of Economic
Development A Non Technical Guide For Policy Makers And
Administrator”, Mc.Graw-Hill Book Company Inc., 1963.
Oscar Lange, “Fundamental Of Economic Planning”, paper 23 March,
1956.
P.C.Mahalanobois,“The Approach Of Operational Research To Planning
In India”, Sankhya 16, 1961.
P.N. Rossenstein-Rodan, “Notes On The Theory Of The Big Push”.
Center For International Studies, MIT 1958, dikutif dari Waskito,
“Beberapa Masalah Dalam Perencanaan Pembangunan Di
Indonesia”, Skripsi FE UI, 1961.
Prayitno Hadi. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE - UGM.
1986.
Ranis J.C. Fei G. “Development Of Labor Surplus Economy: Theory And
Policy, Homewood, Irwin.
Richard L.Meier, “Development Planning”, Mc Graw-Hill Book
Company, 1965. Pembahasan: “The Entrepreneurial Societies”.
Rostow W.W. “The Stage Of Economic Growth: A Non Comunism
Manifesto”. London: Canbridge University Press.
277
Rostow W.W. “The Economic Of Take Off Into Self Sustained Growth”.
London:Mac Millan. 1964.
Salvatore Dominic. “Development Economic”. London: Mc Graw Hill
Incorporation. 1977.
Sayuti Hasibuan, “Memaksimumkan Pertumbuhan Pendapatan Kotor
Atau Memaksimumkan Kesempatan Kerja”, Paper 1971.
Dan Emil Salim, “Pertumbuhan Dengan Keadilan”, Prasaran pada
Konggres ISEI, 1972.
Samuelson Nordhaus. “Economics”. Singapore: Mc Graw Hill
Incorporation.1977.
Schumpeter, Joseph, “The Theory Of Economic Development”,
Cambridge, Mass: Harvard Universitay Press, 1934.
Siagian Sondang. “Proses Pengelolaan Pembangunan Nasional”.
Jakarta: Gunung Agung. 1984.
Siagian Sondang. “Administrasi Pembangunan”. Jakarta: Gunung
Agung. 2000.
Schoorl.J.W. “Modernisasi:Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara
Sedang Berkembang”. Jakarta: Gramedia.
Selo Sumardjan, “Peranan Ilmu Sosial Dalam Pembangunan”, Pidato
Ilmiah pada Upacara Dies Natalis ke XXII UI, 12 Februari 1972.
Soedjatmoko, “Technology, Development And Culture”, paper, 1972,
hal.2.
Soeparman Sumahamidjaja, “Beberapa Pokok Tentan Semangat
Wiraswasta Atau Entrepreneurship”, Berita Antropologi, Tahun VII,
23 September 1975.
Soemarwoto Otto. Pembangunan Berkelanjutanan Antara Konsep Dan
Realitas. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Padjadjara
Bandung Guru Besar Emeritus Dalam Ceramah Umum Ulang Tahun
Ke-80 20 Februari 2006. Bandung. 2006.
Suhadi Mangkusuwondo dalam karangan “Faktor-Faktor Non Ekonomi
Dalam Penentuan Sasaran Pembangunan”, paper, 14 Oktober 1971,
mengemukakan dalam usaha pembangunan berencan terdapat 2
macampendekatan:1.P.Kultural,2.P.Ekonomis,dikemukakan Roeslan
Abdulgani dalam “The Lesson Of Indonesia Is In Planning”, Uniterd
Asia, Vol.12 No.5, 1960.
Sukirno Sadono. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah Dan Dasar
Kebijaksanaan. Jakarta: FE-UI.2005.
Sumitro Djojohadikusumo, Ekonomi Pembangunan, Pembangunan,
Jakarta, 1965.
278
Suryana, “Problematika Dan Pendekatan Eknomi Pembangunan”
Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. 2000.
Suseno Triyanto Widodo. “Indikator Ekonomi Dasar Perhitungan
Perekonomian Indonesia”. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 1990.
Sri-Edi Swasono,“The Land Beyond, Transmigration And Development
In Indonesia”, Abstract.” Jurusana Ekonomi Pemerintahan Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 1969.
Smith, Adam. “An Inquiry Into The Nature And Causses Of The Welth
Of Nations”, Chicago: University Of Chicago Press. (1776)-1976.
Solow,Robert, “A Contribution To The Theory Of Economic Growth”,
Quarterly Journal Of Economic, Vol. 70.(1)., pp.65-94. 1956.
Thomas R. Malthus, “Essay On The Principle Of Population As Its
Affects The Future Improvement Of Society”, 1798.
Todaro, Michael P. “Pembangunan Ekonomi Di Di Dunia Ketiga” Edisi
Kedelapan. Jilid 2. Alih bahasa: Haris Munandar, Puji
A.L.; editor:Wisnu C.Kristiaji, Jakarta: Erlangga, 2003.Jilid 1
dan 2.
Malthus, Thomas, “An Essay On The Principle Of Population”, London:
Pickering.1798.
Meutia F.Swasono, “Entrepreneur Di Indonesia”, Berita Antropologi,
Tahun VII, 23 September 1975.
Meiyer H. “Economic Development Theory, History, Policy”. New York:
Mc Graw Hill. 1957.
Milton J.Esman, “The Politics Of Development Administration”,dalam
John D.Montgomery (et.al),“Approaches To Development
Administration”, dalam Joh D.Montgomery (et.el), “Approaches To
Development:Politics, Administration And Change”, Mc.Graw Hill
Book Company, 1966, hal.73.
Michael P.Todaro. “Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga” Edisi
Ketiga Jilid 1. Alih bahasa: Ir.Burhanuddin Abdullah M.A., Penerbit
Erlangga. Jakarta. 1991.
Myintz H. “Economic Of Development Countries” London: Hutchinson.
Myrdal G. “The Challenge Of World Poverty” . New York: Pantheon.
Mohammad Hatta, “Ekonomi Terpimpin”, Fasco Jakarta, 1960, hal.48-
49.
Nurkse, Ragnar. “Problems Of Capital Formation In Underdeveloped
Countries” Oxford; Basil Blachwell.
Noegroho, “Indonesia Sekitar Tahun 2000”, Archipel, Bogor, 1972.
Van Den Berg, Hendrik. “Economic Growth And Development:An
Analysis Of Our Greatest Economic Achievements And Our Most
279
Exciting Challenges. The Mc Graw-Hill Companies, Incorporation.
Singapore. 2001.
W.A. Lewis, “Economics Development With Limmited Supplies Of
Labour”, 1954.
Widjojo Nitisastro, “Analisa Ekonomi Dan Perencanaan
Pembangunan”, Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar Tetap dalam
Ilmu Ekonomi pada FE UI, 10 Agustus 1963.
Mohammad Hatta, Ekonomi Berencana, Gunung Agung, Jakarta, 1971.
W.Isard dan John H. Camberland, (eds)., “Regional Economic
Planning”, “Techinques Of Analysis”, European Productivity
Agency Of The Organization For European Economic Corporation,
1960.
W.I.M. Poli, “Quo Vadis Teori Dan Pembangunan Ekonomi”, paper
Konggres ISEI, Ujung Padang, 7 Juli 1975.
Walter Rathenau, “Die Neue Wirtshaft”, 1917.Direkomendasikan oleh
Mohammad Hatta dalam Ekonomi Berencana,Gunung
Agung,Jakarta, 1971, hal.18.
W.Leontief, “The Structure Of The American Economy 1919-1939”,
New York, Oxford University Press, 1951.
W.W.Rostow, “The Stages Of Economic Growth”, Cambridge
University Press, 1971.
Winardi. “Pengantar Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi”. Penerbit
ALUMNI 1982.Bandung.1982.
280
SENARAI
289