Anda di halaman 1dari 289

BUKU AJAR

EKONOMI PEMBANGUNAN

Alzefin Y.R.M. Sinolungan, SE.,M.Si.


NIP. 19730429 200212 2 001

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
AKTIVITAS INSTRUKSIONAL (LP2AI)
2013

1
IDENTITAS DAN PENGESAHAN

1.Judul Kegiatan Pelatihan Penulisan Bahan Ajar Mata Kuliah


EKONOMI PEMBANGUNAN
2.Identitas
Pengusul/Penulis
a.Nama Alzefin Y.R.M. Sinolungan, SE.,M.Si.
b.NIP 19730429 200212 2 001
c.Jabatan Lektor
d.Pangkat/Jabatan Penata Muda Tingkat I / IIIb
e.Program Studi Ekonomi/ Manajemen
f. Fakultas Ekonomi
g.Universitas Universitas Negeri Manado
3.Alamat
a.Alamat Kantor Kampus Fakultas Ekonomi UNIMA
di Tondano
b.Alamat Rumah Perum UNIMA Blok D/9 RS Tipe 36
Kelurahan Maesa Kecamatan
Tondano Selatan Kabupaten Minahasa
Sulawesi Utara
4.Jangka Waktu Program 4 (Empat) Bulan
5.Tenaga Administrasi
6.Biaya Yang Diusulkan Rp. 15.000.000,-
(Lima Belas Juta Rupiah)
Tondano, Januari 2013
Ketua Pelaksana,

Alzefin Y.R.M.Sinolungan, SE,M.Si.


NIP. 19730429 200212 2 001
Mengetahui: Menyetujui:
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua LP2AI UNIMA

Prof Dr. Arie F.Kawulur,MS.,DEA. Dr.Jefry H.Tamboto, M.Pd.


NIP. 19610818 198602 1 001 NIP.19600928 198602 1 001

2
TIM PENYUNTING PENULISAN BUKU AJAR
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TAHUN 2013

Penaggung Jawab : Prof.Dr.Ph.E.A.Tuerah,M.Si.,DEA.

Ketua Penyunting : Dr.Jefry H.Tamboto, M.Pd


Sekretaris : Dra.Ficke H.Rawung, MS

Dewan Penyunting : 1. Prof.Dr.Ph.E.A.Tuerah,M.Si


2. Prof.Dr.Sj.Pasandaran,M.Pd.
3. Prof.Dr.Arie Kawulur,M.Si,DEA.
4. Prof.Dr.Teo Mautang,M.Si.
5. Prof.Dr.Herry Sumual,M.Si.
6. Dr.Harol R. Lumapow,M.Pd
7. Dr.Jefry H. Tamboto,M.Pd

Penyunting Teknik : 1. Prof.Dr.MariaV.Wantah,M.Pd,


2. Dr.Cosmas Poulakan,M.Si
3. Dr.Ficke H.Rawung, MS

Sekretariat Pelaksana : 1. Dra.Paullina Pongoh., S.Pd


2. Dra.Agustin Tulong
3. Nova Singal,SE
4. Dra. H.J. Kaunang
5. Licky Lapod
6. M.L. Kawengian, S.Pd
7. Richard Seke, SE

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat


bimbingan-Nya sehingga laporan penulisan buku ajar ini dapat
terselesaikan. Kegiatan penulisan buku ajar ini dimaksudkan untuk
mempersiapkan pedoman materi dalam kegiatan pembelajaran bidang
studi Ekonomi Pembangunan. Disadari atau tidak, bahwa buku-buku
Ekonomi Pembangunan dianggap masih sangat kurang disbanding
dengan buku-buku mata kuliah lain. Oleh karenanya penulisan buku ajar
ini merupakan setitik sinar ilmu pengetahuan untuk pencerahan
pembelajaran mata kuliah Ekonomi Pembanguna. Sangat disadari bahwa
hasil karya ini dapat diselesaikan karena bantuan baik moril atau materil
demi pelaksanaan kegiatan ini.
Atas dasar itu melalui kegiatan ini saya menyatakan terima kasih
yang tak terhingga kepada: Rektor Universitas Negeri Manado
Prof.Dr.Ph.E.A.Tuerah,M.Si.,DEA, Ketua dan Sekretaris LP2AI
Universitas Negeri Manado masing-masing Dr.J.Tamboto,M.Pd., dan
Dra.F.H.Rawung,M.S., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Manado Prof.Dr.Arie F.Kawulur,MS,DEA serta unsur lainnya yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga
kegiatan pengabdian ini memberi manfaat dalam pengembangan ilmu.

Tondano, Januari 2013

Penulis

4
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Identitas dan Pengesahan .............................................. i
Penyunting ……………………………………………………... ii
Kata Pengantar ……………………………………………….. iii
Daftar Isi ……………………………………………………… iv
Peta Kompetensi Mata Kuliah ………………………………….. v
Tinjauan Mata Kuliah ………………………………………. vi
BAB I KONSEP, PRINSIP, MASALAH DASAR EKONOMI
PEMBANGUNAN …………………………………. 1
A. Pendahuluan ………………………………………. 1
B. Penyajian Materi .................................................... 1-17
C. Penutup...................................................................... 17-20
BAB II KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN
EKONOMI NEGARA SEDANG BERKEMBANG
A. Pendahuluan …………………………………….. 21
B. Penyajian Materi ……………………………… 21-28
C. Penutup ……………………………………… 29-31
BAB III PERSOALAN DASAR DALAM PROSES PEMBANGUNAN
DAN FAKTOR MEMPENGARUHI DAN PENGHAMBAT
A. Pendahuluan ………………………………….. 32
B. Penyajian Materi …………………………….. 32-46
C. Penutup …………………………………….. 46-49
BAB IV TEORI UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN MODEL
PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Pendahuluan …………………………………… 50
B. Penyajian Materi. ……………………………. 50-76
C. Penutup …………………………………………. 76-79
BAB V TEKNOLOGI SUMBERDAYA ALAM DAN SUMBER
DAYA MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN
A. Pendahuluan ………………………………………. 80
B. Penyajian Materi …………………………………. 80-90
C. Penutup ……………………………………… 91-94
BAB VI PERANAN PERDAGANGAN DALAM PEMBANGUNAN
DAN MASALAH HUBUNGAN INTERNASIONAL BAGI
NEGARA SEDANG BERKEMBANG
A. Pendahuluan …………………………………….. 95
B. Penyajian Materi …………………………….. 95-100
C. Penutup ……………………………………………100-104
5
BAB VII TINDAKAN DOMESTIK DAN UPAYA
INTERNASIONALISME DAN KEBIJAKSANAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
A. Pendahuluan ……………………………………105
B. Penyajian Materi ………………………………105-202
C. Penutup ……………………………………………202-205
BAB VIII MASALAH PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
EKONOMI PEMBANUNAN
A. Pendahuluan …………………………………….206
B. Penyajian Materi …………………………..206-255
C. Penutup ……………………………………….255-257

DAFTAR PUSTAKA …………………………………..258-266

SENARAI ………………………………………………….267-275

6
PETA KOMPETENSI MATA KULIAH EKONOMI
PEMBANGUNAN
(PETA KONSEP PERKULIAHAN)

KONSEP, PRINSIP, MASALAH


DASAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PERSOALAN DASAR DALAM PROSES


PEMBANGUNAN DAN FAKTOR
KARAKTERISTIK UMUM DAN
MEMPENGARUHI DAN
STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI PENGHAMBAT EKONOMI
NEGARA SEDANG BERKEMBANG PEMBANGUNAN

TEORI UMUM PEMBANGUNAN MODEL PERTUMBUHAN


EKONOMI EKONOMI

TEKNOLOGI SDA DAN SDM PERANAN PERDAGANGAN DALAM


DALAM PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN DAN MASALAH
HUBUNGAN INTERNASIONAL BAGI
NEGARA SEDANG BERKEMBANG

TINDAKAN DOMESTIK & UPAYA MASALAH PERENCANAAN DAN


INTERNASIONALISME & PELAKSANAAN EKONOMI
KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
EKONOMI

7
TINJAUAN MATA KULIAH

A.IDENTITAS MATA KULIAH :


Nama Mata Kuliah :EKONOMI PEMBANGUNAN
Kode Mata Kuliah :MKK -2542
Bobot Kredit : 2 (Dua) SKS
Prasyarat : Lulus Mata Kuliah:
Pengantar Ilmu Ekonomi
Teori Ekonomi Makro I dan II
Teori Ekonomi Mikro I dan II
Perekonomian Indonesia
Sejarah Pemikiran Ekonomi

B. DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas: Konsep,Prinsip, Masalah Dasar
Ekonomi Pembangunan, Karakteristik Umum Dan Struktur Kegiatan
Ekonomi Negara Sedang Berkembang, Persoalan Dasar Dalam Proses
Pembangunan Dan Faktor Mempengaruhi Dan Penghambat Ekonomi
Pembangunan, Teori Umum Pembangunan Ekonomi, Model
Pertumbuhan Ekonomi, Teknologi SumberDaya Alam Dan Sumber Daya
Manusia Dalam Pembangunan, Peranan Perdagangan Dalam
Pembangunan Dan Masalah Hubungan Internasional Bagi Negara
Sedang Berkembang, Tindakan Domestik Dan Upaya Internasionalisme
Dan Kebijaksanaan Pembangunan Ekonomi, Masalah Perencanaan Dan
Pelaksanaan Ekonomi Pembangunan.

C.TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan dasar, sikap dan keterampilan kritis-
analitis mahasiswa tentang cara berpikir ilmiah bidang Ekonomi
Pembangunan.
2. Meningkatkan kemampuan telaah terhadap kajian teori dan
empirik Ekonomi Pembangunan atas dasar studi pustaka maupun
lapangan di bidang Ekonomi.
3. Meningkatkan kemampuan dalam mengkaji permasalahan-
permasalahan ekonomi yang dihadapi dan mampu
merumuskannya dalam bentuk model-model teori pertumbuhan
ekonomi berdasarkan prinsip Ekonomi Pembangunan.

8
D. SILABI
Mata Kuliah : EKONOMI PEMBANGUNAN
Bobot Kredit : 2 (Dua) SKS

JML
POKOK BAHASAN /
NO TATAP
SUB POKOK BAHASAN
MUKA
1 1.Konsep,Prinsip, dan Masalah Dasar Ekonomi 1X
Pembangunan
1.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi
Pembangunan
1.2. Arti dan Maksud Pembangunan Ekonomi
1.3. Arah dan Strategi Pembangunan Ekonomi
1.4. Ukuran Pembangunan:Pendapatan Per
Kapita dan Tingkat Kesejahteraan
1.5. Indek Harga Konsumen dan Indeks Harga
Produsen

2 2. Karakteristik Umum dan Struktur Kegiatan 1X


Ekonomi Negara Sedang Berkembang
2.1. Pengelompokkan Negara Berdasarkan
Tingkat Kemajuan Ekonomi
2.2.Karakteristik Umum Negara Sedang
Berkembang
2.3. Struktur Kegiatan Ekonomi Negara Sedang
Berkembang

3 3.Persoalan Dasar Dalam Proses Pembangunan 1X


Dan Faktor Yang Mempengaruhi Dan
Penghambat
3.1.Permasalahan Pokok Pembangunan
Ekonomi
3.2. Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan
3.3.Persyaratan Pokok dan Umum
Pembangunan Ekonomi Di Negara Sedang
Berkembang
3.4.Faktor Penghambat Pada Proses
Pembangunan
3.5. Struktur Ekspor Berupa Bahan Mentah
9
3.6. Proses Sebab Akibat Kumulatif

4 4.Teori Umum Pembangunan Ekonomi dan 3X


Model Pertumbuhan Ekonomi
4.1. Teori Umum Pembangunan Ekonomi
4.1.1.Teori Pertumbuhan Klasik
4.1.2. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
4.1.3.Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern
4.2. Model Pembangunan Dan Penerapan
4.2.1. Model Pembangunan Yang Berorientasi
Pada Pertumbuhan
4.2.2. Model Pembangunan Yang Berorientasi
Pada Penciptaan Lapangan Kerja
4.2.3. Model Pembangunan Yang Berorientasi
Pada Penghapusan Kemiskinan
4.2.4. Model Pembangunan Yang Berorientasi
Pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar
4.3. Pertumbuhan Modal Di Negara Sedang
Berkembang
4.3.1. Tabungan Sukarela
4.3.2. Anggaran Belanja Defisit
4.3.3. Bantuan Dan Pinjaman Luar Negeri
5 5.Teknologi Sumberdaya Alam Dan Sumberdaya 1X
Manusia Dalam Pembangunan
5.1. Sumber Daya Alam dan Teknologi Dalam
Pembangunan
5.1.1. Kemajuan Teknologi
5.1.2. Alih Teknologi Dan Teknologi Tepat
Guna
5.2. Sumber Daya Manusia Dan Pengembangan
Dalam Pembangunan
5.3. Persoalan Sumber Daya Manusia Dan
Pendekatan
5.4. Pembangunan Nasional Dengan Persediaan
Tenaga Kerja Tak Habis-Habis
6 6.Peranan Perdagangan Dalam Pembangunan 1X
DanMasalah Hubungan Internasional Bagi
Negara Sedang Berkembang
6.1.Peranan Perdagangan Dalam Pembangunan
10
6.2. Neraca Pembayaran Dan Kebijaksanaan
Perdagangan Luar Negeri
6.3.Interdepedensi Global Dan Tata Ekonomi
Dunia Baru
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) 1X
7 7.Tindakan Domestik Dan Upaya 3X
Internasionalisme Dan Kebijaksanaan
Pembangunan Ekonomi
7.1.Tindakan Domestik Pembangunan Ekonomi
7.1.1.Pembentukan Modal Dan
Pembangunan Ekonomi
7 7.1.2.Pengangguran Tersembunyi Sebagai
Potensi Tabungan
7.1.3.Peranan Pertanian Di Dalam
Pembangunan Ekonomi
7.1.4.Kebijaksanaan Moneter Dalam
Pembangunan Ekonomi
7.1.5.Kebijaksanaan Fiskal Dalam
Pembangunan Ekonomi
7.1.6.Keuangan Defisit Sebagai Piranti
Pembangunan Ekonomi
7.1.7.Kebijaksanaan Harga Dalam
Pembangunan Ekonomi
7.1.8.Pertumbuhan Penduduk Dan
Pembangunan Ekonomi
7.1.9.Pembentukan Modal Manusia
7.1.10.Kewiraswastaaan Dalam
Pembangunan Ekonomi
7.1.11.Peranan Pemerintah Dalam
Pembangunan Ekonomi
7 7.2.Upaya Internasionalisme Pembangunan
Ekonomi

7.2.1.Peranan Perdagangan Luar Negeri


Dalam Pembangunan Ekonomi

7.2.2.Kebijaksanaan Perdagangan Dan


Pembangunan Ekonomi
7.2.3.Peranan Modal Asing Dalam
11
Pembangunan Ekonomi “Dua
Jurang” Model Bantuan Luar Negeri
7.2.4.Penanaman Modal Asing Swasta
7.2.5.Penanaman Modal Asing Negara
7 7.3.Kebijaksanaan Pembangunan Ekonomi
7.3.1.Peranan Analisis Ekonomi Dalam
Perumusan Kebijaksanaan
Pembangunan
7.3.2.Proses Multiplier Di Negara Sedang
Berkembang
7.3.3.Tindakan Domestik Di Bidang
Moneter Dan Fiskal
7.3.3.1.Kebijaksanaan Fiskal
7.3.3.2. Kebijaksanaan Moneter
7.3.4. Inflasi Dalam Pembangunan
8 8.Masalah Perencanaan Dan Pelaksanaan 3X
Ekonomi Pembangunan
8.1.1.Prinsip Dasar Dan Pertimbangan Dalam
Memilih Perencanaan
8.1.2.Tipe Perencanaan Pembangunan Dan
Penerapan Dalam Berbagai Sistem
Ekonomi
8.1.3.Macam Model Perencanaan
81.4. Model Pertumbuhan Agregatif
8.1.5. Model Pertumbuhan Multisektoral
8.2.1.Masalah Perencanaan Pembangunan
8.2.2.Perencanaan Ekonomi
8.2.3.Harga Bayangan
8.2.4.Evaluasi Proyek Dan Analisa Biaya Hasil
8.2.5.Pengawasan Di Dalam Perencanaan
8.2.6.Analisa Input – Output
8.2.7.Linear Programming
8.2.8.Konsep Rasio Modal- Output
8.2.9.Pemilihan Teknik
8.2.10.Kriteria Investasi Di Dalam
Pembangunan Ekonomi
8.2.11. Perencanaan Ekonomi Dan Mekanisme
Harga
8.3.1.Pelaksanaan Pembangunan Ekonomi
12
8.3.2.Orientasi Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan
8.3.3.Perencanaan Operasional Tahunan
8.3.4.Kaitan Antara Perencanaan Dan
Anggaran Belanja Negara
8.3.5.Stabilitas Dalam Pelaksanaan Rencana
8.3.6. Administrasi Pembangunan
8.3.7.Perencanaan Dan Pelaksanaan Proyek
Pembangunan
8.3.8.Pengawasan, Monitor,Pelaporan Dan
Evaluasi
8.3.9. Organisasi Perencanaan Pembangunan
8.3.10.Partisipasi Masyarakat
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) 1X

E. POKOK KEGIATAN
Kegiatan pembelajaran dilakukan dalam bentuk:
1. Informasi tentang Silabus, Orientasi Materi, Dan Acara Kuliah.
2. Kuliah Tatap Muka.
3. Diskusi Dan Konsultasi tentang Materi Tugas Individu.
4. Penugasan Terstruktur.
5. Tes dalam Bentuk Subsumatif (Tes Mid Semester), Sumatif (Tes
Akhir Semester).

F. JADWAL PENYAJIAN

Minggu Topik Materi


Ke: Ke:
1 1 Konsep, Prinsip, Masalah Dasar Ekonomi
Pembangunan
2 2 Karakteristik Umum dan Struktur
Kegiatan Ekonomi Negara Sedang
Berkembang
3 3 Persoalan Dasar Dalam Proses
Pembangunan Dan
Faktor Yang Mempengaruhi Dan
Penghambat
4,5,6 4 Teori Umum Pembangunan Ekonomi dan
Model
13
Pertumbuhan Ekonomi
7 5 Teknologi Sumberdaya Alam Dan
Sumberdaya
Manusia Dalam Pembangunan
8 6 Peranan Perdagangan Dalam
Pembangunan Dan
Masalah Hubungan Internasional Bagi
Negara Sedang Berkembang
9 1-6 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
10-12 7 Tindakan Domestik Dan Upaya
Internasionalisme
Dan Kebijaksanaan Pembangunan
Ekonomi
13-15 8 Masalah Perencanaan Dan Pelaksanaan
Ekonomi Pembangunan
16 1-8 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

G. RANCANGAN EVALUASI

No Unsur Penilaian Bobot


1 Aktivitas Tugas Mandiri 10 %
2 Aktivitas Tugas Terstruktur 20 %
3 Partisipasi Dalam Diskusi Dan Persentase 20 %
Dalam Seminar
4 Ujian Tengah Semester (UTS) 20 %
5 Ujian Akhir Semester (UAS) 30 %
Total Bobot 100 %

14
BAB I
KONSEP, PRINSIP, DAN MASALAH DASAR
EKONOMI PEMBANGUNAN

A. PENDAHULUAN
Secara umum materi pembelajaran ini bertujuan memberikan
pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa tentang gambaran
umum Ekonomi Pembangunan, sehingga setelah mempelajari materi
dalam Bab I ini, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami konsep, prinsip, dan masalah dasar ekonomi
pembangunan.
Secara khusus, diharapkan mahasiswa dapat:
1).mendefinisikan dan ruang lingkup ekonomi pembangunan;
2).menjelaskan arti dan maksud pembangunan ekonomi;
3).menjelaskan arah dan strategi pembangunan ekonomi;
4).menjelaskan ukuran pembangunan: pendapatan per kapita dan
tingkat kesejahteraan; 5).menjelaskan indeks harga konsumen dan
indeks harga produsen.

B. PENYAJIAN
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI
PEMBANGUNAN
Ekonomi Pembangunan (Development Economics) sebagai:
”Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis
masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara sedang
berkembang dan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu
supaya negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih
cepat”. Tujuan analisis ekonomi pembangunan adalah: untuk
menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan
atau pembangunan yang lambat dinegara-negara sedang berkembang
dan beberapa pendekatan dan cara-cara serta berbagai pilihan
kebijaksanaan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah yang
dihadapi oleh negara yang sedang berkembang sehingga dapat
mempercepat jalannya pembangunan (Sukirno, 1985:4). Usaha
pembangunan yang sedang giat dilaksanakan oleh negara sedang
berkembang (developing countries) didunia pada umumnya
berorientasi bagaimana memperbaiki atau mengangkat tingkat hidup
(level of living), harga diri dan kebebasan masyarakat dinegara
berkembang agar mereka bisa hidup seperti masyarakat di negara
maju (developed countries).
15
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Pembangunan digolongkan 2
yaitu:Pertama, pembangunan ekonomi baik bersifat deskriptif
maupun analitis bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
berbagai sifat perekonomian masyarakat di negara sedang
berkembang tentang berbagai sifat perekonomian masyarakat di
negara sedang berkembang dan implikasinya terhadap kemungkinan
untuk membangun ekonomi kawasan/negara; Kedua, berbagai pilihan
kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilakukan dalam usaha
untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di negara.
Berbagai pendekatan dalam upaya pemecahan problema dihadapi
oleh negara sedang berkembang terdapat 2 (dua) pendekatan
adalah:Pertama, menguraikan mengenai sifat masalah dan
mempertimbangkan arti kuantitatifnya: (apa sebenarnya yang
menjadi sumber hambatan (bottle-neck) negara sedang berkembang
dalam situasi pembangunan yang lambat ? dan dengan cara
bagaimana analisis ekononmi bisa memecahkan persoalan
pembangunan ekonomi?).Kedua,menyelidiki dan memilih alternatif
kebijaksanaan relevan seharusnya dilaksanakan di negara sedang
berkembang.
Dimensi pembangunan berorientasi pada perhatian untuk
mengatasi keterbelakangan dalam bentuk kemiskinan, pengangguran
dan ketimpangan.
Ilmu ekonomi berkaitan dengan alokasi sumberdaya untuk
menghasilkan barang dan jasa. Ekonomi Pembangunan berdasarkan
pada alokasi sumberdaya bersangkutpaut formulasi kebijaksanaan
pemerintah.

ARTI DAN MAKSUD PEMBANGUNAN EKONOMI


Ekonomi Pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang
bertujuan untuk menganalisis masalah yang dihadapi negara-negara
sedang berkembang.
Pembahasan Ekonomi Pembangunan bersifat deskriptif, analisis
dan pilihan kebijaksanaan.
Meier dan Baldwin dalam bukunya: “Economics Development,
Theory, History and Policy”. Menurut Baldwin, 1957:2-3:
“Economics development is a process whereby an economy is real
national income increase on a long period of time.And if the rate of
development is greather than rate of population growth, then per
capita real income will increase”.

16
Menurut definisi lama Ekonomi Pembangunan: Pembangunan
Ekonomi adalah suatu proses menyebabkan pendapatan per kapita
suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Pembangunan
Ekonomi diartikan sebagai: suatu proses menyebabkan pendapatan
per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka
panjang, dimana mengandung 3 (tiga) unsur yaitu:(1).pembangunan
ekonomi sebagai suatu proses berarti:perubahan terus menerus
didalamnya telah mengandung unsur kekuatan sendiri untuk investasi
baru; (2).usaha meningkatkan pendapatan per kapita;(3).kenaikan
pendapatan per kapita harus berlangsung dalam jangka panjang.
Menurut konggres ISEI(Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia)
berkesimpulan Teori Pembangunan berkembang sekarang dilihat dari
3 bagian besar yaitu:(1).Kelompok menekan faktor variabel ekonomi
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi oleh
Kindleberger;(2).Kelompok menekankan pada struktur
mempengaruhi pembangunan ekonomi oleh Todaro, Chenery,
Syrquin dan Mirdal banyak faktor lingkungan dan mengarah teori
ekonomi Neo-Marxis; (3).Kelompok Paul Streeton (Penulis)
buku:“The Frontiers Of Development Studies”, menekan faktor
pelaksana pembangunan mempengaruhi corak pembangunan.
Perkembangan ekonomi selalu dipandang sebagai kenaikan
dalam pendapatan per kapita karena kenaikan pendapatan per kapita
merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan dalam
kesejahteraan ekonomi masyarakat. Suatu alternatif umum, indek
ekonomi pembangunan sudah dipakai tingkat pertambahan Gross
National Product Per Capita sebagai bahan pertimbangan suatu
negara untuk mengukur output yang lebih besar.
Apakah pendapatan per kapita yang meningkat mencerminkan
tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan? Pengalaman
pembangunan di masa lalu orientasi strategi pembangunan terfokus
pada peningkatan pendapatan per kapita menimbulkan ketimpangan,
kemiskinan, pengangguran dan ketidakmerataan dalam distribusi,
pendapatan yang umum dialami negara yang mengalami kenaikan
pendapatan per kapita.
Ukuran pembanguann dengan pendapatan per kapita memiliki
banyak kelemahan diantaranya: (1).Tingkat kesejahteraan seseorang
sulit diukur dan subyektif sifatnya; (2). Dalam perhitungannya kurang
memperhatikan aspek distribusi pendapatan; (3).Pendapatan per
kapita tidak dapat memberikan gambaran mengenai masalah
pengangguran.
17
Masalah pembangunan merupkan suatu jalinan eksistensi dari
masalah sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, kebijaksanaan
pembangunan ekonomi yang dilaksanakan perlu mempertimbangkan
faktor bersifat non-ekonomi yaitu: untuk melengkapi analisis yang
ditinjau dari sudut ekonomi.
Pendapatan per kapita sebagai ukuran pembanguna memiliki
banyak kelemahan karena kurang mencerminkan tingkat
kesejahteraan yang sebenarnya, tidak menjamin kesempatan kerja
dan pemerataan.
Michael P. Todaro,(1977:87) dalam buku: ”Economics For
Development World: An Introduction To Principles Problem And
Polecies For Development”, sebagai berikut: “Economics
development should there part be received as a multidimensional
process involving the reorganization and reorientation of entire
economic and social system, it typically involves radical changes
institutional social and administrative structure as well as in popular
attitudes and sometimes even customs and beliefe. Finally,
development is usually in national contex, its widespread reaisation
may necessitate fundamental modification of the international
economic and social system”.
Definisi baru Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses
multidimensional yang melibatkan perubahan besar secara sosial
dalam ekonomi. Pembangunan diartikan sebagai: suatu proses
multideimensional yang melibatkan perubahan besar dalam struktur
sosial, sikap mental yang sudah terbiasa, dan lembaga nasional
termasuk percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan
dan pemberantasan kemiskinan yang absolut. Jadi, pengertian
pembangunan ekonomi sudah mengalami perubahan yang mencakup
berbagai aspek kehidupan, oleh sebab itu pengertian pembangunan
harus dilihat secara dinamis dan bukan sebagai konsep statis.
United Nation: Developments Administration: Current
approach and trade in public administration for national
development, 1975): mengenai Teori dan Strategi Pembangunan
Nasional: Prof.H.Bintaro Tjokroamidjojo dan Drs. Mustapadidjaya
AR, Jakarta, 1982).

MAKSUD PEMBANGUNAN EKONOMI


Pembangunan Ekonomi merupakan usaha peningkatan
pendapatan per kapita dengan memperhitungkan penduduk,

18
sedangkan Pertumbuhan Ekonomi tidak memperhatikan pertumbuhan
penduduk.
Perbedaan pembangunan ekonomi (economic development)
dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah dalam
pembanguna ekonomi terkandung arti: adanya usaha untuk
meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat atau Gross
Domestic Product dimana kenaikan diikuti oleh perombakan dan
modernisasi serta memperhatikan aspek pemerataan pendapatan
(income equity), sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai:
kenaikan Gross Domestic Product (GDP) tanpa memandang
kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk
dan tanpa memandang apakah ada perubahan dalam struktur ekonomi
atau tidak. Jadi, pada umum pembangunan selalu diikuti dengan
pertumbuhan, tapi pertumbuhan belum tentu disertai dengan
pembangunan. Pada tingkat permulaan pembangunan ekonomi selalu
diikuti dengan pertumbuhan atau sebaliknya:makanan,pakaian dan
tempat tinggal (contoh: penghasilan US $ 50 per tahun) disebut:garis
kemiskinan internasional dipakai untuk memperkirakan luasnya
kemiskinan dunia (Todaro, 1978:72).
Kemiskinan Absolut adalah jumlah masyarakat yang hidup
dibawah tingkat penghasilan minimum yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok seperti: makanan, pakaian dan tempat
tinggal.

ARAH DAN STRATEGI PEMBANGUNAN


Pergeseran persepsi ahli ekonomi untuk merumuskan arah
dan strategi pembangunan ekonomi menitikberatkan pada konsep: big
push (dorongan besar), take off (lepas landas), leaf-forward
(lompatan kedepan), unbalanced growth (pembangunan tak
seimbang), linkage (kaitan), growth inducing mechanism (mekanisme
yang mendorong pertumbuhan), commercial points (orientasi
komersial), disguised unemployment (pengangguran tak kentara)
sehingga menimbulkan ketimpangan ekonomi, kelebihan kapasitas
produksi, kepadatan perkotaan, pengangguran, kemiskinan, dan
stagnasi pedesaan.
Dewasa ini bergeser kepada strategi pembangunan yang
baru menitiberatkan: integrated rural development (pembangunan
pedesaan yang terpadu), agricultural intensification (intensifikasi
pertanian), intermediate technology (teknologi madya), appropriate
education (pendidikan yang layak), labor force expansion (ekspansi
19
tenaga kerja), small industries and export promotion (promosi
industry kecil dan ekspor), employment generation (penciptaan
lapangan kerja), nutricion and health development (perbaikan gizi
dan kesehatan), social and human resources development
(pengembangan sumberdaya manusia dan sosial), income distribution
(distribusi pendapatan), dan institutional change (perubahan
institusional) (Kwik Kian Gie, 1983:128).
Modernisasi suatu masyarakat adalah: suatu transformasi, suatu
perubahan masyarakat dalam segala aspeknya. Bidang ekonomi
modernisasi berarti: tumbuhnya komplek industry yang besar dimana
produksi barang-barang konsumsi dan barang sarana produksi
diadakan secara masal. Aspek yang spektakulaer dalam modernisasi
suatu masyarakat adalah pergantian teknik produksi dari cara
tradisional ke cara modern (Prof.Dr. J.W. Schoorl, Modernisasi
Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara Sedang Berkembang,
Gramedia, Jakarta, 1974,Hal:1).
Sedangkan menurut Gunnar Myrdal mengemukakan ide-ide
modernisasi mencakup:(1).Rasionalitas substitusi metode-metode
modern, cara berfikir,bertindak, berproduksi, distribusi dan konsumsi
bagi praktek kuno dan tradisional; (2).Perencanaan yaitu: mencari
sistem pelaksanaan kebijaksanaan yang terkoordinasi dan rasional
yang bisa membawa dan mempercepat pembangunan ekonomi;
(3).Persamaan sosial dan ekonomi, yaitu: persamaan dalam status,
kesempatan dalam memperoleh penghasilan, kekayaan, dan tingkat
kehidupan; (4).Perbaikan sikap-sikap dan lembaga-lembaga yang
ada. Oleh karena itu, ciri-ciri manusia modern meliputi: (1).Memiliki
kesiapan diri dan bersifat terbuka terhadap inovasi; (2). Mempunyai
jangkauan dan pandangan yang luas terhadap berbagai masalah; (3).
Lebih berorientasi terhadap masa sekarang dan masa depan; (5).
Percaya bahwa menguasai alam untuk mengatur hidup; (6). Percaya
bahwa kehidupan tidak dikuasai oleh nasib dan orang tertentu; (7).
Sadar dan menghormati masyarakat/ kehormatan orang lain; (8).
Mempunyai keyakinan tentang kegunaan ilmu dan teknologi;
(9).Memiliki keyakinan dan menggunakan prinsip keadilan sesuai
dengan peranan masing-masing (Siagian, Administrasi
Pembangunan, 1972).
Pembangunan ekonomi dipandang sebagai suatu proses
multidimensional mencakup segala aspek dan kebijaksanaan yang
komprehensif baik ekonomi maupun non-ekonomi. Hal terpenting
menentukan sasaran pembangunan, karena kebijaksanaan non-
20
ekonomi baik fisik realita maupun keadaan fikiran yang dimiliki oleh
masyarakat mencakup usaha untuk memperoleh kehidupan yang
lebih baik. Goulet ada 3 (tiga) nilai hakiki pembangunan yaitu:
perbaikan tingkat hidup, peningkatan harga diri, dan peningkatan
kebebasan.
Todaro, 1983:1280 mengenai sasaran pembangunan yang
minimal dan pasti harus ada adalah (1).Meningkatkan persediaan dan
memperluas pembagian/pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan
untuk bisa hidup, seperti: perumahan, kesehatan dan lingkungan;
(2).Mengangkat taraf hidup termasuk menambah dan mempertinggi
pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih
baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai budaya
manusiawi, bukan untuk memenuhi kebutuhan materi saja,tapi untuk
meningkatkan kesadaran harga diri baik individu maupun nasional;
(3).Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua
individu dan nasional dengan cara: membebasakan dari sikap budak
dan ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan
negara lain, tapi dari sumber kebodohan dan penderitaan.
Arah strategi pembangunan untuk mencapai sasaran
pembangunan ekonomi: (1).Meningkatkan output nyata/produktivitas
yang tinggi terus menerus meningkat (output tinggi dapat
meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian bahan
kebutuhan pokok untuk hidup, termasuk penyediaan perumahan,
pendidikan dan kesehatan); (2).Tingkat penggunaan tenaga kerja
yang tinggi dan pengangguran yang rendah ditandai tersedia lapangan
kerja yang cukup; (3).Pengurangan dan pemberantasan ketimpangan;
(4).Perubahan sosial, sikap mental, dan tingkah laku masyarakat dan
lembaga pemerintah.
Sebab akibat kumulatif sirkulasi adalah proses sebab akibat
dari proses mutldimensional keterbelakangan. Menurut Gunar
Myrdal, Asian Drama, Pantheon, New York, 1968.Apendik 4: Sebab
AkibatKumulatif Sirkuler/Circular Cummulative Causation: 3
komponen pokok keterbelakangan yaitu: tingkat penghasilan rendah
(kurang kebutuhan pokok untuk bisa hidup, rendah kesadaran akan
harga diri dan terbatasnya kebebasan). Rendahnya tingkat hidup
dalam bentuk tidak cukup kebutuhan pokok, kesehatan dan jaminan
sosial rendah, kurangnya pendidikan semua adalah saling
berhubungan satu sama lain dalam bentuk akibat pendapatan yang
rendah disebabkan karena produktivitas tenaga kerja rata-rata rendah.
Rendahnya produktivitas sebagai akibat berbagai faktor termasuk
21
bidang pengadaan dan pemeliharaan kesehatan buruk, makanan tidak
bergizi, sikap kerja kurang baik, tingginya pertumbuhan penduduk
dan tingginya pengangguran. Bidang ketenagakerjaan, kurang adanya
keahlian, managerial dan keseluruhan rendahnya pendidikan tenaga
kerja. Teknik penghematan dalam produksi yang kurang sebagai
akibat subsistensi modal untuk tenaga kerja. Rendahnya permintaan
tenaga kerja dan tinggi penawaran tenaga kerja mengakibatkan
banyak pengangguran rendah produktivitas dan rendah pendapatan
mengakibatkan rendah tabungan dan investasi dan membatasi tenaga
kerja. Pendapatan yang rendah menyebabkan tingkat hidup
(pendapatan, kesehatan dan pendidikan) rendah menyebabkan rendah
produktivitas dan seterusnya.

22
Gambar 1.1.Skematis Multidimensional Keterbelakangan

PERSEDIAAN TK TINGGI

ANGKA KEBUTUHAN TK
TINGKAT PENGANGGUR INVESTAS KETERSEDI
KEMATIA PERTUMB AN TINGGI AAN TK
I PER
N
UHAN DAN KAPITA MENGHAS
KARENA PENDUD RENDAH
PENYEBARAN ILKAN

PRODUKTIVIT
AS TENAGA

SIKAP KERJA KURANG BAIK


TINGKAT KESEMPAKEMAMPUAN
MANAJERIAL GIZI DAN TAN
KESEHATA PENDIDIKKURANG
MEMADAI
PENDAPA TABUNG
TAN AN

I. TINGKAT HIDUP YANG


RENDAH
1.Kemiskinan Mutlak: hidup tidak
berkecukupan dalam memenuhi

TIDAK DAPAT MENGONTROLNASIB SENDIRI


2.PENGHAR 3. KEBEBASAN YANG TERBATAS:
GAAN DIRI (A). DARI DOMINASI:
RENDAH 1. PERDAGANGAN
(Identitas, 2 BANTUAN MASYARAKAT
/ PRIBADI
Martabat,R 3. TEKNOLOGI
asa Hormat, 4. PENDIDIKAN
5. NILAI / TINGKAT GAYA
KEMAUAN UNTUK BERGANTUNG
DAN DI DOMINASI
HIDUP

23
UKURAN PEMBANGUNAN: PENDAPATAN PER KAPITA DAN
TINGKAT KESEJAHTERAAN

Pendapatan per kapita menggambarkan tingkat kesejahteraan


karena berhubungan dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Menurut
Hasibuan, 1987:40-41: pembangunan ekonomi ada kemajuan bila
pendapatan nasional atau pendapatan per kapita naik diikuti perubahan
struktur ekonomi, teknik produksi, ada modernisasi dan masyarakata
tradisional berkembang menjadi masyarakat dinamis berfikir rasional
ekonomi dalam tindakannya. Tingkat produktivitas sebenarnya memberi
gambaran nyata tentang keadaan ekonomi suatu negara. Menurut
Soemitro, produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara input-
output, sedangkan produktivitas per kapita adalah: besarnya produksi
yang dihasilkan per jiwa, per satu jam kerja (productivity per man hour):
rumus:
Y
Pr odutivitasPerKapita   h
N
dimana: Y = besarnya pendapatan nasional; N = jumlah tenaga kerja;
h = jumlah jam kerja rata-rata.
Tingkat produktivitas dilihat dari: ICOR = Incremental Capital Output
Ratio, yaitu: perbandingan antara capital yang diinvestasikan dengan
satuan output. Jadi, bila ICOR tinggi, maka produktivitas rendah dan
sebaliknya bila ICOR rendah, maka produktivitas tinggi.
Pembangunan ekonomi harus diikuti dengan kenaikan pendapatan
per kapita nasional dan perubahan struktur ekonomi dan struktur
masyarakat.
Pendapatan per kapita akan naik bila produktivitas per kapita
naik. Produktivitas per kapita dipengaruhi oleh: jumlah dan mutu faktor
produksi, alokasi, distribusi pendapatan dan aspek-aspek
kemasyarakatan.
Negara sedang berkembang tingkat produktivitas masih rendah
karena dipengaruhi oleh faktor ekonomis dan non-ekonomi dalam
pembangunan (Hasibuan, 1987:42-43) adalah:
(1).Jumlah dan mutu faktor produksi yang terbatas, dimana “semakin
banyak jumlah dan semakin baik mutu modal, tenaga kerja, alam, dan
skill yang dimiliki oleh suatu negara, produktivitas akan semakin
besar.
(2).Alokasi dari sumber-sumber, artinya: perimbangaan cara pemakaian
faktor produksi diantara berbagai faktor ekonomi dalam masyarakat

24
bersangkutan dan kombinasi faktor dalam sektor ekonomi
bersangkutan.
(3).Distribusi pendapatan yang adil, artinya: adanya distribusi pendapatan
yang adil akan mendorong semangat kerja meningkat otomatis
produktivitas akan naik.
(4).Aspek masyarakat dimana kegiatan ekonomi berlangsung dalam suku
masyarakat, karena dalam pembangunan tidak lepas dan
memperhitungkan corak hidup, kebudayaan tradisi, politik dan nilai
sosial masyarakat. Kebiasaan masyarakat dalam melaksanakan
tindakan kurang produktif dan tindakan didorong oleh rasa prestise
dikurangi serta masyarakat didorong untuk bertindak ekonomi.
Pertumbuhan cara berpikir masyarakat merupakan pra kondisi untuk
menciptakan pembangunan ekonomi sehat dan dinamis di negara
sedang berkembang dewasa ini.

CARA MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL


Menurut Samuelson, 1985:133: Pendapatan Nasional /National
Income adalah produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
dalam suatu perekonomian dinyatakan dalam 1(satu) tahun tertentu.
Pendapatan nasional sebagai tolak ukur prestasi ekonomi suatu negara
sampai saat ini digunakan untuk laju pembangunan.
Pendapatan nasional dihitung 3 (tiga) pendekatan,yaitu:
(1).Pendekatan Produksi
Dihitung melakukan perhitungan terhadap nilai produksi diciptakan
oleh faktor produksi yang ada di suatu negara, tanpa membedakan
apakah faktor produksi milik orang asing/warga negara dan hasilnya
disebut GDP/Gross Domestic Product, dihitung cara: menjumlahkan dari
tiap–tiap sektor sebagai berikut: (a).Sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan; (b).Sektor Pertambangan; (c).Sektor Industri dan Pengelolaan;
(d).Sektor Perusahaan Air, Listrik dan Gas;(e).Sektor Industri
Bangunan;(f).Sektor Pengangkutan, Perdagangan dan Jasa Lain.
Pendekatan Produksi untuk menghitung pendapatan nasional dihitung
hanya nilai tambah (value added) yaitu: selisih antara nilai penjualan
perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah serta jasa lain,
dilakukan untuk menghindari perhitungan ganda/dua kali (Double
Counting).
Apabila pendapatan nasional (GNP) dari setiap sektor dikurang
pendapatan diperoleh oleh orang asing dibawa ke luarnegeri, hasilnya
disebut: GNP/Gross National Product atau Pendapatan Nasional
Kotor(GNB/ Gross National Bruto).
25
(2). Pendekatan Pengeluaran
Dilakukan cara: menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai
golongan pembeli dalam masyarakat, hitung: nilai setiap transaksi jasa
dan arus barang akhir dan untuk menghindari ada double counting,
artinya:nilai barang antara/ intermediate goods yaitu: barang yang
digunakan untuk menghasilkan baranglain atau barang harus melalui
proses produksi lanjut sebelum dimanfaatkan langsung oleh konsumen,
sehingga nilai ll adalah value added = nilai barang akhir (final goods).
Analisis Ekonomi Makro menurut perhitungan Pendapatan
Nasional didasarkan sifat pengeluaran dilakukan oleh: setiap rumah
tangga konsumen, rumah tangga perusahaan, pemerintah, dan sektor luar
negeri berupa ekspor dan impor. Pendapatan nasional (Y) merupakan
penjumlahan dari nial pengeluaran rumah tangga (C), pengeluaran
perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor dan impor (X-
M): Y = C + I+ G+ (X – M). Hasil perhitungan cara pengeluaran disebut:
GNP /Gross National Product.
(3). Pendekatan Penerimaan
Dilakukan cara: menjumlahkan pendapatan dari faktor produksi
digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa. Pendapatan dihitung
adalah: pendapatan diperoleh oleh faktor produksi, seperti: para pemilik
modal, para pekerja dan para pengusaha. Para pemilik faktor produksi
masing-masing akan memperoleh : gaji (wage = w); sewa (rente = r);
profit (laba = keuntungan = p). Nilai yang diperoleh dinamaka: NI
(National Income).
NI  w  r  i  p
Pendapatan Nasional Riil harus dihitung menurut harga konstan atau
menggunakan GNP Deflator.
GNPNo min al
GNPDeflatoratauIndeksH arg a  X 100.
GNPRill
Pendapatan nasional menunjukkan: tingkat kegiatan ekonomi yang
dicapai pada suatu tahun, sedangkan pertumbuhane ekonomi merupakan
perubahan tingkat pendapatan berlaku dari tahun ke tahun.
Perekonomian mengalami pertumbuhan atau perkembangan apabila
tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada dicapai masa sebelum,
karena dari tahun ke tahun terjadi perubahan harga mempengaruhi nilai
nominal pendapatan nasional, maka pendapatan nasional dihitung
menurut harga konstan/tetap, yaitu: menggunakan Indeks Harga (Price
Index) : harga rata-rata hitung harga rata-rata tertimbang dari berbagai
jenis barang dan jasa yang masuk dalam pendapatan nasional dan
26
digunakan untuk mengabaikan laju inflasi atau untuk mendorong angka
GNP disebut: faktor penyesuaian GNP / GNP Deflator.
Peranan Indeks Harga (Price Index) adalah menyesuaiakan GNP
Nominal (GNP atas dasar harga yang berlaku menjadi GNP Rill (GNP
atas dasar harga konstan tahun dasar).
GNP Riil adalah GNP diukur atas harga tertimbang pada tahun
dasar.
100
PNR  XPNB
IH
Dimana: PNRt = Pendapatan Nasional Rill pada tahun berjalan.
PNBt = Pendapatan Nasional Nominal.
IH t = Indeks Harga tahun t.
Laju Pertumbuhan Ekonomi pada suatu tahun tertentu sebagai berikut:
PNRt  PNRt  1
GT  X 100
PNRti
dimana:
GT = Growth (Pertumbuhan Ekonomi)
PNRt = Pendapatan Nasional Riil pada Tahun Berjalan
PNRt-1 = Pendapatan Nasional Riil pada Tahun Sebelumnya.

INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INDEKS HARGA


PRODUSEN
CONSUMER PRICE INDEX/ Indeks Harga Konsumen (CPI)
mengukur biaya pembelian pembelian dari sejumlah barang tertentu
mewakili pembelian daripara konsumen di kota besar.
Perbedaan GNP Deflator dengan CPI terletak pada:
a.Deflator mengukur harga dari kelompok barang yang jauh luas
dari CPI,sedangkan CPI mengukur biaya dari barang tertentu yang
sama dari tahun ke tahun.
b.CPI mencakup secara langsung harga impor, sedangkan GNP
Deflator mencakup hanya harga yang diproduksi di dalam negeri.
c.Dalam CPI, komponen biaya bunga mewakili biaya perumahan.
2).PRODUCER PRICE INDEX/PPI atau INDEK HARGA PRODUSEN
PPI sangat berbeda dengan CPI dalam cakupan.
PPI dihitung adalah: barang setengah jadi dan bahan baku. PPI
khusus:indeks dari bahan sensitif dipakai sebagai salah satu indikator
lingkaran bisnis. PPI dan CPI adalah: indeks harga membandingkan
biaya sekarang dan biaya tahun dasar dari sekumpulan barang dengan
susunan tetap.
27
INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) atau INDEKS HARGA
 Qoi.Pti
PRODUSEN (IHP)  X 100 . (Dornbusch, 1984:62)
 Qoi.Poi
dimana:
Qoi  jumlah berbagai barang pada tahun dasar
Poi = harga tahun dasar
Pti  harga pada tahun dasar
 Dinamakan: INDEKS HARGA LASPEYERS/ INDEKS BASE
WEIGHT (tertimbang pada tahun dasar).
GNP DEFLATOR: tertimbang dari periode sekarang untuk menghitung
IHK DAN IHP.
GNPdiukurberdasarkanHARGASEKARANG
GNPDEFLATO R  X 100
GNPdiukurberdasarkanHARGATAHUNDASAR

GNPDEFLATO R 
 Qti.Pti X 100.
 Qti.Pti
GNP DEFLATOR = INDEKS HARGA PAASCHE = INDEKS
NOMINAL.
GNIP Rill mengukur perubahan output fisik didalam
perekonomian antara periode waktu berbeda, cara: menilai semua barang
yang diproduksi didalam 2 periode pada harga yang sama atau constant
dollars.
GNP Nominal mengukur: nilai output dalam suatu periode
tertentu diukur: harga pasar pada periodenya atau nilai barang diproduksi
dengan harga berlaku tahun tersebut.
GNP Nominal berubah dari tahun ke tahun karena 2 (dua) sebab:
(1).Berubahnya output fisik dari barang-barang.
(2).Berubahnya harga pasar.

Tabel 1.1. Gambaran GNP Riil dan Nominal


GNP Nominal 1992 GNP Nominal GNP Riil
2002 2002
Q p Qxp Q p QXp Q2002 P1982 QXp
15 10 150 20 30 600 20 10 200
50 15 750 60 25 1500 60 15 900
900 2100 110
Rumus GNP DEFLATOR:

28
GNPNo min al
GNPDEFLATOR  X 100
GNPRiil

GNPDEFLATOR 
 Qti.Pti X 100
 Qti.Poi
GNP DEFLAOTOR = 2100/ 1100 X 100 = 199.
GNP DEFLATOR : Nilai = CDI atau IH

INDEKS HARGA LAPSPEYER


Q1992 P1992 Total Q199 P1992 Total
2
15 Rp.1.00 Rp.15.00 15 Rp.3.00 Rp.45.000
0 0 0
50 Rp.1.50 Rp.75.00 50 Rp.2.50 Rp.125.00
0 0 0 0
Rp.900 Rp.170.00
0
Indeks
(Rp.900=10 100
0) 189

Formula CPI Laspeyers:

CPI 
 Qoi.Pti X 100
 Qoi.Poi
Rp.170 .000
CPI  X 100  Rp.189 .
Rp.90 .000
Perbedaan Qoi = jumlah barang tahun dasar muncul baik dalam
pembilang maupun penyebut dari rumus: CPI dan PPI, sedangkan Qti
muncul dalam rumus Deflator.
Untuk mengoreksi GNP menjadi ekonomi kesejahteraan (Net
Economic Welfare) harus dilakukan koreksi negatif dan koreksi positif
dalam menghitung GNP.

KOREKSI POSITIF DAN NEGATIF TERHADAP GNP DALAM


MENILAI KESEJAHTERAAN
Edward F.Denison (1982) dan Edward Feige serta Peter Gutman
(1970) dalam Samuelson, 1985:152): sektor informal benar-benar
membengkak, dimana masa sekarang ini terdapat kecenderungan lahiriah
29
yang mengorbankan kualitas hidup dan lingkungan, sehingga GNP
sebagai tolak ukur ekonomi dianggap telah memiliki cacat dalam menilai
tingkat kesejahteraan ekonomi suatu bangsa yang sesungguhnya dan
telah memberikan ketidakpuasan, disebabkan:
(1).GNP mencakup banyak elemen yang memberikan sumbangan
tidak jelas pada kesejahteraan perseorangan;
(2).Elemen pokok dari kesejahteraan justru diabaikan.
Diadakan suatu koreksi dari GNP ke”kesejahteraan ekonomi netto atau
Net Economic Welfare (NEW)”.

KOREKSI POSITIF
Koreksi positif dalam perhitungan GNP dilakukan menambahkan
waktu luang, pekerjaan informal terhadap GNP (underground economy)
terhadap GNP. Kepuasan waktu luang dhirapkan kepuasan diperoleh dari
barang dan jasa. Kegiatan Informal diperhitungkan GNP: ada 2 macam
kegiatan informal yaitu: kegiatan ekonomi illegal atau melawan hukum
(seperti: kegiatan perdagangan narkotika dan pembunuhan dengan
imbalan uang) dan kegiatan ekonomi legal tapi tidak tercatat sehingga
terhindar dari pajak (seperti: tukang batu di proyek, pekerja memperbaiki
pagar rumah, menerima uang saku atau bentuk barang dari pihak lain).
Umumnya ahli ekonomi tidak menambah nilai produk terhadap GNP,
karena sudah disepakati merupakan hal buruk dari segi sosial (bads and
not goods):Sameuelson, 1985: 152).
Koreksi positif dalam perhitungan GNP dilakukan menambahkan
waktu luang, pekerjaan informal terhadap GNP.
KOREKSI NEGATIF
Dilakukan cara: mengurangkan kerusakan/pencemaran lingkungan
dari GNP. Masa sekarang ini industri besar banyak didirikan yang
memberikan dampak terhadap pencemaran lingkungan, dan bangsa di
dunia semakin khawatir dengan berkurang lapisan ozon sebagai akibat
pencemaran industry negara besar berpengaruh perekonomian,
berdampak besar terhadap kegiatan ekonomi, berakibat dari pencemaran
akan menyebabkan angka GNP terlalu tinggi daripada sebenarnya.
Contoh: Hasil produk berguna, seperti: rumah nyaman di perkotaan
dalam GNP terkandung hasil merugikan (berupa: kerusakan tanah karena
galian batu, polusi air dan udara yang ditimbulkan oleh pabrik semen),
untuk pembangunan perumahan dan biaya untuk ganti kerusakan harus
dikurangkan dari GPP.
Eksternalitas disebut: kerusakan lingkungan seperti: pencemaran
udara, air, bukit, dan sebagainya merupakan biaya bagi masyarakat tidak
30
dibayar oleh perusahaan maupun oleh konsumen pembeli, dimana
penduduk yang kehilangan pekerjaan akibat penggusuran lahan pertanian
untuk industri. NEW = Net Economic Welfare = angka setelah dikurang
angka kesejahteraan ekonomi netto, dimana masyarakat dan pemerintah
menentukan prioritas pembangunan dan pertumbuhan suatu bangsa dan
perekonomian mengarah tujuan bersama luas memperhatikan
keseimbangan antara pembangunan dibidang fisik dan lingkungan atau
istilah pembangunan berwawasan lingkungan.
Angka kesejahteraan netto = NEW= Net Economic Welfare : angka
GNP dikurangi biaya kerusakan lingkungan dan ditambah nilai waktu
luang dan pekerjaan informal.

NEW  AngkaGNP  BiayaKerusakanLingkungan  NilaiWaktu Luang


 Pe ker jaanInformal.

Dilihat dari definisi pembangunan ekonomi yang lama dan baru sangat
berbeda. Definisi pembangunan yang baru lebih menitikberatkan pada
proses multidimensional mencakup segala aspek kehidupan di negara
sedang berkembang. Oleh karena itu, dalam menghitung tolok ukur
pembangunan harus diperhatikan beberapa koreksi positif dan negatif
untuk menuju kesejahteraan yang dicita-citakan.

C.PENUTUP
Rangkuman
Dilihat dari definisinya pembangunan ekonomi yang lama dan
baru sangat berbeda. Definisi pembangunan yang baru lebih
menitikberatkan pada proses multidimensional mencakup segala aspek
kehidupan di negara sedang berkembang. Oleh karena itu, dalam
menghitung tolok ukur pembangunan harus diperhatikan beberapa
koreksi positif dan koreksi negatif untuk menuju kesejahteraan yang
dicita-citakan.
Ilmu ekonomi pembangunan adalah suatu perluasan penting dari
ilmu ekonomi tradisional dan politik ekonomi dan mementingkan alokasi
sumber secara efisien dan pertumbuhan output yang mantap,
memusatkan perhatian terutama kepada mekanisme perekonomian, sosial
dan kelembagaan yang diperlukan untuk menghasilkan perbaikan taraf
hidup yang cepat dan dalam skala besar bagi sejumlah besar orang
dinegara dunia ketiga, karena ilmu pembangunan ekonomi
memperhatikan perumusan kebijaksanaan pemerintah setepatnya dan
31
dirancang untuk mempengaruhi transformasi perekonomian,
kelembagaan dan sosial dari keseluruhan masyarakat dalam waktu
sesingkatnya dan sektor pemerintah mendapat peranan luas dan
menentukan dalam ilmu ekonomi pembangunan dibandingkan dengan
peranan yang ada dalam analisis ekonomi tradisional (barat).
Ilmu ekonomi membahas manusia dan cara terbaik untuk
memenuhi kebutuhannnya terhadap sarana material, untuk menolong
merealisasikan potensi kemanusiaannya dan ilmu ekonomi perlu
melibatkan norma dan pertimbangan tata nilai dan peningkatan
pembangunan adalah suatu pertimbangan tata nilai secara implisiti
mengandung hal baik (pembangunan) dan buruk (terbelakang).
Masalah utama perekonomian termasuk apa, dimana, bagaiman
dan untuk siapa seharusnya barang dan jasa diproduksi, siapa/kelompok
mana mempengaruhi pembuatan keputusan ekonomi dan untuk
keuntungan siapa keuntungan, tingkat internasional penting untuk
mempertimbangkan negara dan kelompok kuat dimana diantara negara
banyak mempengaruhi penggunaan dan penyebaran pangan dunia
langkan dan persediaan sumberdaya mineral.
Setiap analisis masalah pembangunan realistik perlu suplemen
variabel ekonomi seperti: pendapatan, penanaman modal dan tabungan
dengan faktor ekonomi sama relevan termasuk sifat pengaturan
penyewaan tanah, pengaruh stratifikasi sosial dan kelas, struktur kredit,
sistem pendidikan dan kesehatan, motivasi dan organisasi pemerintah,
perlengkapan pelayanan masyarakat, sikap masyarakat terahap pekerjaan,
terhadap waktu luang dan perbaikan diri, serta tata nilai, peranan dan
sikap elit politik dan ekonomi. Masa lalu strategi pembangunan ekonomi
berupaya untuk meningkatkan hasil pertanian, menciptakan lapangan
kerja, menghilangkan kemiskinan sering gagal karena para ekonom dan
penasehat kebijaksanaan lain tidak melihat perekonomian sebagai suatu
sistem sosial yang saling tergantung satu sama lain yang kekuatan
berinteraksi secara terus menerus,bersama dan waktu yang lain
berkontradiksi, karena penting untuk mempertingkan sistem sosial negara
berkembang dalam kerangka sistem sosial internasional luas, dari
keseluruhan bangsa miskin dan kaya.
Fenomena dominasi pengaruh kekuatan kelompok kecil banyak
terdiri dari negara kaya terhadap strategi global dan kepekaan negara
dunia ketiga terperangkap dalam dominasi serta ikatan ketergantungan
pada negara industri di Timur dan di Barat. Hal terjadi di negara
berkembang adalah: kelangkaan sumberdaya, bahan bahku, masalah
hutang luar negeri, menurun pasar ekspor, meningkat saling
32
ketergantungan diantara semua negara dan orang di dalam sistem sosial
internasional. Negara dunia ketiga merupakan bagian terbesar dari
organisasa global karena sifat dan ciri pembangunan di masa depan
seharusnya menjadi perhatian seluruh negara tanpa memandang orientasi
politik, ideologi, ekonomi masing-masing.

1.Kegitan Perkuliahan
a.Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi topik
I.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu untuk tugas.

b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik I.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan
individu 1.

2.Evaluasi
a.Jenis Evaluasi : Pre tes dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b. Alat Evaluasi :Tes tertulis,bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 1.
c.Materi Evaluasi :
1). Jelaskan bagaimana perbedaan antara bahasan Ilmu Ekonomi
Pembangunan (Development Economics) dengan Ilmu
Ekonomi (Economics), mana yang lebih luas cakupannya,
dan mana merupakan cabangnya?
2).Sebutkan nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam
pembangunan ekonomi suatu negara menurut Goulet?
3).Jelaskan koreksi negatif dan koreksi positif terhadap ukuran
pembangunan ekonomi yang menekankan pada GNP per
kapita sebagai ukuran kesejahteraan ekonomi neto (net
economic welfare) suatu masyarakat?
4).Mengapa ukuran pembanguna ekonomi yang menekankan
pada pendapatan per kapita semata tidak memuaskan negara
sedang berkembang?
5).Bagi perusahaan yang merusak lingkungan hidup harus
dilakukan dengan cara bagaimanakah perhitungan produk
33
perusahaan dalam GNP?
6).Hitunglah GNP Deflator Indonesia, selama dua tahun
terakhir ini baik secara Laspeyers maupun Paasche ?
7).Jelaskan perbedaan istilah-istilah sebagai berikut:
a.Pertumbuhan Ekonomi- Pembangunan Ekonomi–
Modernisasi Ekonomi ?
b.Net Economic Welfare – GNP Deflator?
c.Underground Economic – Externality?
8).Mengapa ilmu ekonomi penting untuk memahami masalah
pembangunan ekonomi dunia ketiga?
9).Apakah konsep dunia ketiga suatu konsep yang berguna?
10).Mengapa orang harus skeptik terhadap setiap pendapat
bahwa teori ekonomi tradisional Barat dapat diterapkan
secara universal?
11).Apakah arti dari pernyataan bahwa asumsi dan proposisi
teori ekonomi mungkin berbeda dari masyarakat ke
masyarkat lain tetapi proses pemikirannya sebenarnya
tetap sama?
12).Apakah kesenjangan yang besar dalam hal kondisi
kehidupan dari “mengelilingi dunia” dapat ditemukan
dikebanyakan dunia ketiga?
13).Apakah yang Saudara harapkan dari pelajaran Ekonomi
Pembangunan?
14).Mengapa tata nilai dan premis tata nilai penting dalam
ilmu ekonomi ? Dapatkah ilmu ekonomi “bebas nilai”?
Mengapa ya dan tidak?
15).Mengapa pandangan perekonomian penting sebagai sistem
sosial dan beranjak melampaui faktor ekonomi dalam
menganalisa masalah pembangunan?
16).Apakah yang dimaksud “saling ketergantungan sistem
sosial internasional”? Dengan jalan apakah perekonomian
nasional semakin saling tergantung menjelang akhir abad
ke XXI?

34
BAB II
KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN
EKONOMI NEGARA SEDANG BERKEMBANG

A.PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada Bab II ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang karakteristik umum dan struktur
kegiatan ekonomi negara sedang berkembang. Secara khusus, setelah
mempelajari materi bab II ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1).mengelompokkan negara berdasarkan tingkat kemajuan ekonominya,
2).menggolongkan karakteristik umum negara sedang berkembang, 3).
Menjelaskan struktur kegiatan ekonomi negara sedang berkembang.

B.PENYAJIAN MATERI
Berdasarkan bahasan pada bab I, dapat dinyatakan bahwa pada
umumnya fenomena keterbelakangan dilihat dari konteks ekonomi dan
non ekonomi sesuai dengan karakteristik umum dan struktur kegiatan
ekonomi yang ada di negara sedang berkembang. Di negara sedang
berkembang struktur ekonomi sebagian besar adalah agraris yang
berpandangan sosial cultural, dengan produktivitas rendah. Negara
sedang berkembang untuk mengejar strategi pembangunan baik sektor
pertanian maupun industry, dilakukna untuk menaikkan produktivitas
yang rendah dan memenuhi kebutuhan dalam negeri, supaya tidak
tergantung pada the rest of the world.
Dilihat dari sudut perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat
negara di dunia dibedakan dalam 2 (dua) golongan adalah:
(1).Developed Countries/ negara sudah maju: ditopang kemajuan
ekonomi yang pertama, seperti: Eropa Barat, Amerika Utara, negara
Australia dan New Zealand: negara dunia kesatu/First World: negara
kapitalis /negara pertama didukung pengalaman jangka panjang dalam
pertumbuhan ekonomi.
(2).Second World/negara dunia kedua: negara maju yang ada di Eropa
Timur, seperti: Rusia, Polandia, Chekoslovakia atau negara sosialis sudah
maju ekonomi, seperti: Korea, Jepang.
(3).Third World/negara dunia ketiga: negara mempunyai tingkat
pembangunan yang rendah dan tingkat pendapatan per kapita tidak lebih
dari US $ 200 atau negara sedang berkembang (Developing Countries):
pendapatan per kapita kurang dari ( < US $ 200).
35
(4). Semi Developed Countries yaitu: negara sedang berkembang
mempunyai pendapatan per kapita lebih dari US $ 200.
Low Developed Countries/LDC: negara dunia keempat atau negara yang
terbelakang (UDC/Under Developed Countries) dan (LDC/Less
Developed Countries) :negara terbelakang dalam perekonomiannya
seperti: di Afrika Tengah dan Amerika Latin. Developed Countries/
negara sedang berkembang seperti: Libia, Kuwait, Brunai Darussalam.
Tahun 1985 negara dunia ketiga sebanyak 118 negara
berkembang di kawasan Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin,
umumnya ditandai : “low level of living, high populations pressures, low
income per capita”, dan di bidang teknologi serta ekonomi pada
umumnya tergantung (dependen) pada ekonomi negara dunia pertama,
dan kedua”.
Menurut kelompok Roma dalam buku: “Batas Pertumbuhan”
dibagi 3 kelompok, yaitu:
(1).Negara yang mempunyai potensi sumberdaya alam (SDA) dan
energi disertai kemampuan dan penguasaan teknologi.
(2).Negara memiliki sumberdaya alam (SDA) dan energy, tapi tidak
memiliki kemampuan dan penguasaan teknologi.
(3). Negara tidak memiliki sumberdaya alam (SDA) dan energy, serta
tidak mempunyai kemampuan dan penguasaan teknologi.
PBB/Perserikatan Bangsa-Bangsa membedakan 3 golongan yaitu:
(1).Golongan ekonomi pasar yang sudah maju;
(2).Golongan ekonomi yang direncanakan secara terpusat;
(3).Golongan ekonomi pasar yang sedang berkembang.
Bank Dunia membedakan 5 (lima) kelompok, yaitu:
(1). LIE/ Low Income Economies:dibawah
(2).MIE / Midle Income Economies:sedang
(3).HIOE / High Income Oil Exporter:diatas
(4).ENME / European Non Market Economies:non eropa
(5).HIME / High Income Market Economies: pendapatan tinggi
7 sifat digunakan untuk menggolongkan negara-negara yaitu:
(a).Tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahun;%
(b).GNP/Gross National Product;
(c).Tingkat GNP Per Kapita;lihat di APBN
(d).Angka buta huruf;pendidikan
(e).Harapan hidup waktu lahir;kesehatan
(f).Jumlah penduduk;
(g).Tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian.

36
KARAKTERISTIK UMUM NEGARA SEDANG BERKEMBANG
Ciri-ciri umum negara sedang berkembang adalah memproduksi
bahan primer, tekanan penduduk dan beban tanggung jawab yang tinggi,
kekurangan modal, berorientasi pada perdagangan luar negeri, dominasi
, depedensi dan valuerabilitas.(ketergantungan antara Negara satu
dengan lainnya).
G.M.Meiyer dan RE.Baldwin dalam buku: “Economic
Development Theory, History, and Policy” mengemukakan: sifat
ekonomis yang terdapat di negara miskin atau negara sedang
berkembang,yaitu:
(1).It is primary–producing; (2).It faces population pressures; (3).It has
underdeveloped natural resources; (4).It has economically backward
population; (5).It is capital-deficien; (6).It is foreign trade oriented
(Baldwin, 1957:173). Umumnya penduduk bekerja di sektor primer
meliputi jumlah lebih dari 60 % dan di sektor tersier kurang dari 20 %.
Vicious Cycle adalah adalah lingkaran tak berujung pangkal yang
disebabkan oleh negara miskin sendiri memiliki kemiskinan baik dari sisi
permintaan dan sisi penawaran(saling membutuhkan). MP.Todaro, 1983:
66: ciri-ciri atau karakteristik umum negara sedang berkembang adalah:
(1).Taraf hidup yang rendah; (2).Produktivitas yang rendah; (3).Tingkat
pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi; (4).Angka
pengangguran yang tinggi; (5).Ketergantungan pada ekspor hasil
pertanian; (6).Dominasi, depedensi, dan vulnerabilitas dalam hubungan
internasional.
Rendahnya produktivitas disebabkan oleh kurangnya faktor input
komplementer berupa modal fisik dan manajemen. Negara sedang
berkembang kekurangan modal dilihat dari sudut, yaitu: (1).Kecilnya
jumlah mutlak kapital material; (2).Terbatasnya kapasitas dan keahlian
penduduk; (3).Rendahnya investasi netto.
Tekanan penduduk di negara sedang berkembang mempunyai 3
(tiga) bentuk pokok yaitu: (1).Rural Development (perkembangan
pembangunan); (2).Tingkat kelahiran yang tinggi; (3).Tingkat kematian
yang mulai menurun. Akibatnya penggunaan tenaga kerja kurang efektif
dan efisien dan melahirkan 2 (dua) bentuk pengangguran yaitu:
(1).Pengangguran Semu, yaitu: orang dipedesaan dan perkotaan bekerja
kurang dari semestinya (harian, mingguan, musiman), bekerja full time,
tapi produktivitas rendah; (2).Pengangguran Terbuka, yaitu: orang yang
sebenarnya ingin dan suka bekerja, tapi tidak tersedia pekerjaan. Ciri lain
37
negara berkembang adalah tergantung pada produk pertanian dan produk
ekspor.
Pengangguran Semu (tak kentara) adalah orang yang melakukan
pekerjaannya kurang dari semestinya dan pengangguran terbuka adalah
orang yang bersedia dan mau bekerja tapi tidak tersedia pekerjaan.
Depedensi adalah ketergantungan antara negara sedang
berkembang terhadap negara maju atau negara maju tergantung terhadap
negara sedang berkembang.
Dominasi adalah penguasaan atas sektor ekonomi dan sosial oleh
negara maju.
Vulnerabilitas adalah perasaan mudah tersinggung atau
terpengaruh akibat adanya ketergantungan (depedensi) kepada negara
maju.

STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI DI NEGARA SEDANG


BERKEMBANG
Perubahan struktur ekonomi diawali dengan perubahan strategi
pertanian ke industry, perdagangan dan jasa.
A.SEKTOR PERTANIAN
Dilihat dari struktur perekonomian negara sedang berkembang
pada umumnya adalah ekonomi agrarian berpandangan sosial cultural
komersial maupun subsisten membentuk prinsip kegiatan ekonomi
berdasarkan pembagian okupasional tenaga kerja.
Negara berkembang sektor pertanian menampung tenaga kerja:
50 – 80% dari seluruh tenaga kerja, di negara maju sektor pertanian
hanya memberi pekerjaan tidak lebih dari 16 % dari seluruh penduduk
aktif bekerja. Sektor pendapatan nasional, negara sedang berkembang: 50
% dan 2/3 dari seluruh produk nasional berasal dari sektor pertanian, di
negara maju, sektor industry meningkat dan sektor pertanian menurun.
Asumsi MPL = marginal productivity labour : MPL = 0,
disebakan berlaku Law Of Deminishing Return/ hukum kenaikan hasil
semakin berkurang, disebabkan karena adanya luas tanah yang terbatas.
Asumsi Fei-Rennis adalah: (1).kelebihan tenaga kerja dari sektor
pertanian dapat ditarik tanpa mengurangi output; (2).Realokasi tenaga
kerja akan menciptakan surplus dibidang pertanian dan akan
menciptakan dana investasi, dikenal Teori Surplus Labor Theory: asumsi
bahwa dalam sektor pertanian MPL = 0, dan tenaga kerja dapat ditarik
dari sektor pertanian ke industry dengan tanpa mengurangi output dan
pemindahan tenaga kerja dari sektor pertanian dapat mengurangi ongkos

38
sektor pertanian, digunakan untuk membiayai pembangunan di sektor
lain.
MPL = marginal productivity of labor pada sektor pertama adalah
nol (0), sebab berlaku hukum tambahan hasil yang semakin berkurang
(law of diminishing return).
Ada 3 (tiga) jenjang analisis dalam usaha memahami ekonomi
pertanian dan pembangunan pedesaan, diman terjadi: proses transisi dari
pertanian subsistensi tradisional menjadi pertanian komersial dan modern
adalah: (1).Pertanian Subsistensi: primitif dan murni dimana produtivitas
rendah;(2).Tingkat diversifikasi (penganekaragaman)/pertanian
campuran yang sebagian hasil untuk dimakan sendiri dan sebagian dijual
ke sektor komersial; (3).Tingkat pertanian modern: produksi sangat
tinggi disebut: pertanian spesialisasi, seluruhnya untuk melayani
keperluan pasar.
Perubahan sektor pertanian diawali dari sektor pertanian subsisten
ke pertanian campuran (diversifikasi) dan pertanian spesialisasi.
Faktor penyebab untuk mengusahakan tercapai pembangunan
pertanian dan pedesaan, meningkatkan produksi dan produktivitas maka
diusahakan ada penelitian pada sumber penyebabnya adalah: (1).Adanya
perubahan teknik produksi; (2).Adanya kebijaksanaan ekonomi
pemerintah yang sesuai; (3).Adanya lembaga sosial yang menunjang;
(4).Modernisasi struktur pertanian memenuhi kebutuhan pangan;
(5).Menciptakan adanya sistem penunjang yang efektif;
(6).Memungkinkan keadaan lingkungan pedesaan untuk memperbaiki
taraf hidup.
Ada 2 (dua) syarat dipenuhi untuk membangun dan
mentransformasikan pertanian subsisten(pertanian tradisional) menjadi
modern yaitu:
(a).Pemasaran hasil usaha tani; (b).Teknologi yang selalu berubah;
(c).Tersedia sarana produksi lokal; (d). Perangsang produksi bagi petani;
(e).Pengangkutan.

39
Gambar 2.1. Hubungan Antara Total Product (TP) dengan Marginal
Product (MP) dan Average Product (AP)

PRODUCT

TPL

APL

Dimana: TPL = Total Product; MPL = Marginal Product Of Labour;


APL = Average Product Of Labour.
Keterangan: Total Product (TP) mencapai tingkat maksimum pada
titik A, yaitu: pada MPL = 0. Setiap titik sebelah kiri A, MPL adalah
positif, tambahan unit pekerja dapat memberikan sumbangan positif
terhadap output sejak TP naik sampai titik A. Setiap titik sebelah kanan
A, seperti titik B, MPL adalah negatif dan tambahan setiap unit kerja
akan mengurangi TP (total product) oleh turunnya TP. Banyak faktor
mempengaruhi produktivitas pertanian rendah di negara sedang
berkembang, maka esensi pertama ada pengetahuan dan keadaan atau
sifat sistem dan aspek transisi ekonomi dari pertanian subsistensi kepada
pertanian komersial. Dimana, 3 jenis analisis dalam usaha ekonomi
pertanian dan pembangunan pedesaan terjadi proses transisi dari
pertanian subsistensi tradisional menjadi pertanian komersial dan modern
ialah:
(1).Primitif dan murni adalah pertanian subsistensi produktivitas rendah,
biasa menghasilkan luaran sama dengan konsumsi, produktivitas rendah,
modal sedikit, teknologi terbatas, institusional kaku dan pasar terpisah
jauh, jaringan komuniskasi antar daerah pedesaan dengan perkotaan
40
cenderung akan menghambat tingkat hasil/produksi, dan hanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
(2).Tingkat diversifikasi (penganekaragaman)/pertanian campuran
sebagian hasil untuk dimakan sendiri dan sebagian dijual ke sektor
komersial, atau transisi menuju pertanian campuran dan diversifikasi dan
penganekaragaman pertanian/ pertanian campuran merupakan transisi
dari subsistensi ke spesialisasi produksi dan tanaman pokok tidak
mendominasi hasil pertanian, karena sudah ada tanaman
sampingan/selingan baru bersama usaha ternak dan
keberhasilan/kegagalan usaha untuk mentransformasikan pertanian
tradisional tergantung tidak hanya keterampilan dan kemampuan para
petani dalam meningkatkan produktivitas dan kondisi sosial dan
institiusional dimana berfungsi, spesifik memperoleh kepercayaan untuk
menikmati kredit, pupuk, air, penerangan mengenai pertanian, fasilitas
pertanian/pemasaran dan jika yakin mendapat keuntungan, maka petani
respons terhadap insentif ekonomi,
(3).Tingkat pertanian modern produksi sangat tinggi disebut: pertanian
spesialisasi, seluruh untuk melayani keperluan pasar dan negara industri
maju, keuntungan komersial kriteria keberhasilan dan hasil maksimum
per hektar dari hasil upaya manusia (seperti:irigasi, pupuk, pestisida,
bibit unggul) dan SDA dan menjadi obyek aktivitas pertanian, seluruh
produk diarahkan untuk keperluan pasar dan intensifikasi modal dan
produksi teknik penghematan tenaga serta percaya hukum ekonomi yaitu:
mengurangi biaya satuan minimal dan mendapat hasil maksimal untuk
mengusahakan tercapai pembangunan pertanian dan pedesaan,
meningkatkan produksi dan produktivitas, maka diusahakan ada
penelitian pada sumber faktor penyebab adalah:
(1).Ada perubahan teknik produksi, (2).Ada kebijaksanaan ekonomi
pemerintah sesuai, (3).Ada lembaga sosial menunjang, (4).Modernisasi
struktur pertanian memenuhi kebutuhan pangan, (5).Menciptakan ada
sistem penunjang efektif, (6).Keadaan lingkungan pedesaan untuk
memperbaiki taraf hidup.
Ada 2 (dua)syarat untuk membangun dan mentransformasikan
pertanian subsisten menjadi modern yaitu: a.pemasaran hasil usaha tani,
b.teknologi selalu berubah, c.tersedia sarana produksi total, d.perangsang
produksi bagi petani, e.pengangkutan.

B.SEKTOR INDUSTRI DAN JASA


Dalam menghadapi masalah dan umum strategi pembangunan
bervariasi tergantung (1).pada keadaan alam, struktur dan tingkat
41
interdepedensi antar sektor perindustrian pertama (pertanian, kehutanan,
perikanan),(2).Perindustrian secara umum, (3).Perdagangan, keuangan
dan jasa.
Negara sedang berkembang, sektor industri memberikan
sumbangan terhadap GNP berkisar antara 20 – 30 %, tapi saat ini naik
antara 40%-50% dari seluruh produksi nasional, artinya: dalam proses
pembangunan ekonomi peranan sektor industry dan jasa hanya menyerap
tenaga kerja < 20% dari seluruh tenaga kerja dan sisa sektor pertanian
subsisten: industri skala kecil dan kecil jumlah capital, maka negara
sedang berkembang dalam melakukan industrialisasi banyak menghadapi
masalah terutama masalah pilihan teknologi yaitu: memaksimalkan
output atau maksimal tenaga kerja, berhubungan harga faktor relatif:
masalah teknik, disebabkan banyak barang harus diproduksi dengan
berbagai alternatif kombinasi modal dan tenaga kerja serta untuk memilih
teknik terbaik/produksi ekonomis tergantung pada harga faktor (tenaga
kerja dan modal).
Labor Saving adalah tenaga kerja yang lebih sedikit dibandingkan
penggunaan modal.
Capital Saving adalah modal lebih banyak dibandingkan tenaga
kerja.
22
Capital Intensive Technology: jika harga capital/modal turun
secara relatif terhadap biaya tenaga kerja dan berarti terjadi “labor
saving”. Sebaliknya, bila harga tenaga kerja lebih murah, maka adanya
perencanaan pengeluaran untuk menghasilkan output dan harga, maka
pemerintah harus membelanjakan Total Outlay terhadap PK.
TO
Y
 PK  TO
X TO PK
PL

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI SUBSTITUSI


IMPORT
Strategi pengembangan industry substitusi impor yaitu:
memproduksi sendiri barang kebutuhan dalam negeri di impor disebut:
Kebijakan In-Ward-Looking.
Strategi subsititusi impor memiliki peranan ganda yaitu:
menggarap pasar dalam negeri dan menghemat devisa.
Permasalahan negara sedang berkembang dalam menjalankan
industrialisasi substitusi impor yaitu: (a).Kualitas barang yang dihasilkan
42
lebih rendah barang produksi luar negeri; (b).Biaya produksi terlalu
tinggi karena alat-alat dan tenaga ahli masih harus diimpor;
(c).Penggunaan faktor industri kurang efisien.

C.PENUTUP
Rangkuman
Fenomena keterbelakangan dilihat dari konteks ekonomi dan non
ekonomi sesuai dengan karakteristik umum dan struktur kegiatan
ekonomi yang ada di negara sedang berkembang. Dinegara sedang
berkembang struktur ekonomi sebagian besar adalah agraris yang
berpandangan sosial cultural, dengan produktivitas rendah. Negara
sedang berkembang untuk mengejar strategi pembangunan baik sektor
pertanian maupun industri dilakukan untuk menaikkan produktivitas
yang rendah dan memenuhi kebutuhan dalam negeri, supaya tidak
tergantung pada the rest of the world.
Tinjauan tentang perbedaan struktur ekonomi dunia ketiga
terdapat7 (tujuh):1.ukuran negara (geografis, penduduk, pendapatan),
2.evolusi sejarah, 3.sumberdaya manusia (SDM) dan fisik, 4.kepentingan
relatif sektor pemerintah dan swasta, 5.sifat struktur industri, 6.tingkat
ketergantungan terhadap ekonomi luar negeri dan kekuatan politik,
7.pembagian kekuasaan, kelembagaan dan politik dalam negeri. 6 (enam)
sifat umum negara berkembang sebagai berikut: 1).pertumbuhan
pendapatan nasional yang rendah dan lambat di kebanyakan negara,
2).pertumbuhan pendapatan per kapita yang rendah dan hamper tidak ada
kemauan, 3).pola distribusi pendapatan yang menceng/ tidak mengarah
dimana 20 % dari penduduk golongan atas menerima 5%-10% kali
pendapatan yang diterima oleh 40% golongan bawah, 4).Akibat butir 1-3
banyak penduduk dunia ketiga menderita kemiskinan jumlah berkisar
diantara U$ 850 juta – U$ 1.200 juta orang dengan pendapatan kurang
dari U$ 100 per tahun, 5).Banyak penduduk yang menderita karena
kesehatan yang buruk, kekurangan gizi dan penyakit yang melemahkan
tenaga serta tingkat kematian yang jumlahnya 10 kali lebih tinggi
dibandingkan keadaan di negara maju, 6). Dalam bidang pendidikan
mengenai fasilitas dan kurikulum pendidikan yang tidak
relevan dan kurang memadai, tingkat kegagalan (drop out) sekolah yang
tinggi serta tingkat melek huruf yang rendah.
Masalah keterbelakangan dilihat dalam konteks nasional dan
internasional dan kekuatan ekonomi dan sosial baik intern maupun
ekstern merupakan biang keladi terjadi kemiskinan, ketidakmerataan dan
produktivitas yang rendah di dunia negara dunia ketida pada umumnya.
43
Berhasilnya pembangunan ekonomi dan sosial yang memerlukan
formulasi strategi yang memadai di dunia ketida, tapi memerlukan
modifikasi sistem ekonomi internasional untuk membuat responsif
terhadap keperluan pembangunan negara miskin dan berguna untuk
mengadakan perubahan strategi dalam negeri serta internasional, masalah
pembangunan dan keterbelakangan.
1. Kegiatan Perkuliahan
a. Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi
topik/pokok bahasan 2.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu (untuk tugas 2).
b.Kegiatan Mahasiswa
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 2.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok 2 dan
individu.
2.Evaluasi
a.Jenis Evaluasi :Pre test dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 2.

c.Materi Evaluasi :
1).Karakteristik apa yang dapat menjelaskan perbedaan jurang
antara negara sedang berkembang dengan negara maju?
2).Jelasakan ciri–ciri pembentukan modal di negara sedang
berkembang pada umumnya sangat rendah?
3).Mengapa negara sedang berkembang dalam memilih
Trategi pembangunan lebih banyak menekankan pada
sektor industri dan jasa dibandingkan sektor pertanian,
padahal umumnya negara agraris?
4).Betulkah bahwa negara sedang berkembang memiliki
tekanan penduduk yang tinggi ?Mengapa? Jelaskan?
5).Mengapa dalam awal pembangunannya, negara sedang
berkembang biasanya menempuh strategi pembangunan
yang berorientasi pada industri substitusi impor?
6).Dalam era globalisasi, mengapa negara sedang berkembang
menjadi sangat depedensi, dominasi dan vulnerability
terhadap
44
negara maju?
7). Jelaskan dan sebutkan tahapan dari pertanian tradisional
menuju pertanian modern ada beberapa tahapannya?
8). Jelaskan perbedaan istilah:
(a).Underdeveloped Countries–Underdeveloped
Countries–
Developing Countries – Developed Countries ?
(b).Negara dunia kesatu- negara dunia kedua, negara dunia
ketiga, negara dunia keempat ?
(c). Dominasi – depedensi – vulnerability?
9).Jelaskan dengan menggunakan beberapa cara, perbedaan
struktur ekonomi, sosial dan politik di negara dunia ketiga.
Dihadapkan pada masalah yang sama. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan masalah yang sama dan menganut Saudara
masalah yang manakah yang paling penting. Mengapa?
10).Jelaskan perbedaan antara tingkat hidup yang rendah dengan
pendapatan per kapita yang rendah. Dapatkah tingkat hidup
yang rendah terjadi bersama-sama dengan pendapatan per
kapita yang tinggi. Jelaskan dan berikan contohnya?
11).Sebutkan beberapa ciri umum negara berkembang? Berikan
analisa pendapat Saudara?
12).Apakah keuntungan dan keru gian mempergunakan konsep
pada garis batas kemiskinan internasional?
13).Apakah pendapat Saudara mengenai hubungan yang erat
dengan kesehatan, produktivitas tenaga kerja dan tingkat
pendapatan?
14).Apakah yang dimaksud bahwa banyak negara di dunia ketiga
yang “rapuh, didominasi dan ketergantungan” dalam hubungan
dengan negara kaya? Berikan contohnya?

45
BAB III
PERSOALAN DASAR DALAM PROSES PEMBANGUNAN DAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SERTA PENGHAMBAT

A. PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada Bab III ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang persoalan dasar dalam proses
pembangunan dan faktor yang mempengaruhi serta penghambat. Secara
khusus, setelah mempelajari materi bab III ini, diharapkan mahasiswa
dapat: 1).menjelaskan permasalahan pokok pembangunan ekonomi,
2).menyebutkan faktor yang mempengaruhi pembangunan,
3).menyebutkan persyaratan pokok dan umum pembangunan ekonomi
dinegara sedang berkembang, 4).menyebutkan faktor penghambat pada
proses pembangunan, 5).menjelaskan struktur ekspor berupa bahan
mentah, 6).menjelaskan proses sebab akibat kumulatif.

B.PENYAJIAN MATERI
PERMASALAHAN POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh negara sedang
berkembang meliputi: kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran.
Kebutuhan dasar merupakan syarat minimum yang mutlak harus
dipenuhi oleh setiap orang.
Ahli ekonomi mengemukakan bahwa untuk perbaikan jurang
pendapatan nasional bila strategi pembangunan mengutamakan
keperluan mutlak (absolute necessity) dan syarat minimum untuk
memenuhi kebutuhan pokok (minimum requirement to cover basec
need), basic necessity (kebutuhan dasar) dan memuat 5 (lima) sasaran
utama yaitu:
(1).Dipenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan serta
peralatan sederhana dari berbagai kebutuhan secara luas
dipandang perlu oleh masyarakat bersangkutan.
(2).Dibutuhkan kesempatan yang luas untuk memperoleh berbagai
jenis publik, pendidikan, kesehatan, pemukiman yang dilengkapi
infrastruktur layak serta komunikasi, dan lain-lain.
(3).Dijaminnya hak untuk memperoleh kesempatan kerja produktif
(termasuk menciptakan kerja sendiri), mungkin ada balas jasa
setimpal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
(4).Terbina prasarana produksi barang dan jasa atau pedagang
internasional untuk memperoleh keuntungan dengan kemampuan
46
untuk menyisihkan tabungan untuk pembiayaan usaha
selanjutnya.
(5).Menjamin partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan
dan pelaksanaan proyek. Strategi sumber ekonomi dari dalam
maupun luar (bentuk bantuan luar negeri) terutama untuk
pembangunan pedesaan dan pertania, diarahkan usaha teratur
bentuk kemiskinan,material dan non-material, supaya dapat
memenuhi kebutuhan pokok golongan miskin.
Pokok sasaran pembangunan adalah pemberantasan kemiskinan,
penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan dan pemberantasan
ketimpangan. Salah satu sasaran pokok “Tata Ekonomi Internasional
Baru” ialah: untuk memperkecil jarak pemisah antara taraf hidup negara
kaya dan negara miskin (Adenan, 1985).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN


Keberhasilan suatu usaha pembangunan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:
(1).Faktor Ekonomi (SDA, SDM, Pembentukan Modal dan
Kewirausahaan dan Teknologi); dan (2).Faktor Non-Ekonomi (Politik,
Sosial, Budaya, Kebiasaan, Sikap Mental, Adat Istiadat, Motivasi, dan
lain-lain nilai yang ada dalam masyarakat).
Faktor Ekonomi meliputi 4 (empat) :
(1).SDM/sumberdaya manusia (labor supply, education, discipline,
motivation, dan lain-lain): dilengkapi keterampilan dan sikap mental
terhadap pekerjaan, serta kemampuan untuk berusaha sendiri merupakan
modal utama bagi tercipta pembangunan. Menurut Jhingan, 1988:96:
“Peningkatan GNP sangat berkaitan dengan pengembangan SDM seperti
dalam efisien dan produktivitas. Oleh karena itu, pembentukan modal
insane, yaitu: suatu proses peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan seluruh penduduk mutlak diperlukan”.
(2).SDA (natural resources): meliputi: rumah, mineral, iklim, bahan
bakar dikenal: sumber fisik. Menurut Jhingan, 1988:86: “Tersedianya
sumber alam secara melimpah belum cukup bagi pertumbuhan ekonomi.
Apa yang diperlukan ialah pemanfaatannya. Sumber alam sebenarnya
dikembangkan semaksimal melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan
kemajuan ilmu teknologi dapat memperbaiki SDM sebagai subyek dan
obyek pembangunan andal. Lewis: “The Economic Of Growth” bahwa:
“nilai suatu SDA tergantung kegunaannya dan berubah sepanjang waktu
karena perubahan dalam selera, perubahan dalam teknik atau penemuan
baru”.
47
(3).Pembentukan Modal/Capital Formation: merupakan investasi dalam
bentuk mesin, perusahaan, pabrik, jalan raya dan infrastruktur lain.
Menurut Jhingan, 1988:88: pembentukan modal bersifat kumulatif dan
membiayai diri sendiri, sekali diciptakan pembentukan modal, maka
proses berkesinambungan menciptakan modal baru dan mencakup 3
(tiga) tahap saling berkaitan meliputi : (a).Keberadaan tabungan nyata
dan kenaikannya, (b).Keberadaan lembaga keuangan dan kredit untu
menggalakan tabungan dan menyalurkan kearah yang dikehendaki,
(c).Mempergunakan tabungan untuk investasi barang modal.
(4).Teknologi dan Kewirausahaan (Technology and
Enterpreneurship):Science,Engineering,Management,Entrepreneurship
merupakan faktor pertumbuhan ekonomi. Perubahan teknologi langsung
atau tidak berkaitan perubahan metode produksi sebagai hasil dari teknik
penelitian baru. Perubahan teknologi sudah menaikkan produktivitas
buruh modal dan faktor produksi lain.
Kuznet ada 5 (lima) pola penting pertumbuhan teknologi
ekonomi modern adalah: (i).Penemuan ilmiah / penyempurnaan
pengetahuan teknik, (ii).Invensi, (iii).Inovasi, (iv).Penyempurnaan,
(v).Penyebarluasan penemuan diikuti penyempurnaan.
Kuznet, Inovasi memiliki 2 (dua) dampak yaitu:1). penurunan
biaya tidak menghasilkan perubahan atau kualitas produk,
2).pembaharuan menciptakan produk baru dan menciptakan permintaan
baru akan produk atau perubahan menciptakan permintaan. Bauer bahwa
penentuan utama yang mempengaruhi pembangunan ekonomi adalah:
“bakat, kemampuan, kualitas, politik dan lembaga”.
Keterbelakangan teknologi tercermin hal-hal sebagai berikut:
(1).Ongkos produksi rata-rata yang tinggi meskipun upah buruh
rendah,(2).Tingginya ratio buruh output dan modal rendah,
(3).Besarnya angkatan kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, (4).Besarnya
jumlah barang modal yang diperlukan untuk menghasilkan output
nasional. Untuk meningkatkan kemampuan dibidang teknologi negara
sedang berkembang perlu pengembangan pendidikan bersifat
professional dan pendidikan kejuruan merupakan sarana terbaik untuk
meningkatkan keterampilan manajerial, organisasi dan keterampilan
teknologis meningkatkan efisiensi dan produktivitas dan proses
pembangunan cepat.
Ada perubahan non ekonomi diserta kebijaksanaa moneter dan
fiskal tepat serta tindakan domestik non-moneter lain (paket ekspor,
deregulasi, debirokratisasi) merupakan instrument tepat untuk tercipta
pembangunan nasional di bidang ekonomi secara efisien.
48
PERSYARATAN POKOK DAN UMUM PEMBANGUNAN
EKONOMI DI NEGARA SEDANG BERKEMBANG
(1).PERSYARATAN POKOK
Baldwin Meiyers: persyaratan pokok pembangunan ekonomi
meliputi :
(1). Kekuatan dari dalam/ Indegenous Force: kekuatan dari dalam yang
ada untuk berkembang memperbaiki nasib dan prakarsa untuk
mengadakan kemajuan material: faktor non ekonomi dalam
pembangunan terpusat muncul jenis kepribadian kreatif dari inovatif
dan pencetus pembaharuan serta kemajuan ekonomi (Everett Hagen,
1962). Inclore Industries: industri yang berakibat pada investaor, biasa
menggunakan manajemen, tenaga kerja, mesin yang berasal dari
negara investor dan mau jika industri menghasilkan bahan baku untuk
kepentingan negara.
(2).Mobilitas faktor produksi adalah: pemberdayaan sumberdaya alam
(SDA), sumber daya manusia (SDM), modal dan skill secara
maksimum; Cara untuk meniadakan market inperfection adalah:
(a).Mengganti bentuk teknologi sosial dan ekonomi, memberikan
kesempatan untuk menaikkan produktivitas pada tingkat teknik
sama,(b).Tingkat teknologi harus ditingkatkan serta kemungkinan
penjualan, keadaan monopoli harus dikurangi dan pasar kapital
diperluas; (c).Fasilitas kredit agar dipermudah bagi petani dan
pedagang kecil; (d).Harus ada pengarahan penggunaan sumber secara
efisien dan dihilangkan ketidaksempurnaan pasar, maka ekonomi
makin efisien serta alokasi sumber ekonomi efisien serta
mendorong ekspor impor makin cepat dan luas. Jadi, lingkaran
kemiskinan tidak berujung pangkal dapat mudah ditembus.
(3). Akumulasi modal merupakan faktor penting dalam proses terjadi
pembangunan ekonomi. Menurut Todaro, akumulasi capital
dilakukan melalui:
(1).Kenaikan dalam volume tabungan riil, sehingga sumber uang
semula untuk tujuan konsumtif diarahkan untuk tujuan
produktif.
(2).Ada mekanisme kredit, agar sumber uang digunakan oleh
para investor terutama untuk membuat barang kapital
terutama agar produktivitas ditingkatkan.
(3).Ada struktur pasar kuat agar mempengaruhi mobilitas,
alokasi kapital dan dapat menyalurkan tabungan kearah
investasi produktif.Jadi, pembangunan ekonomi untuk
menaikkan permintaan uang dan menaikkan output riil.
49
Hal untuk mengukur banyak kapital dibutuhkan bagi pembangunan
ekonomi sebagai berikut:(1).Perkiraan tingkat pertambahan
produksi,(2).Target kenaikan pendapatan per kapita riil,(3).Angka rasio
pertambahan investasi dan output (ICOR).
Ada 5 (lima) cara pendapatan per kapita dinaikkan antara
lain:(1).Tingkat tabungan dinaikkan dengan membatasi konsumsi,
contoh: menaikkan pajak, (2).Membatasi ekspor barang konsumsi dan
jika impor barang kapital, (3). Mengadakan pinjaman luar negeri,
(4).Memindahkan pengangguran tersembunyi dari sektor pertanian ke
sektor industri dan jasa, (5).Memperluas sektor perdagangan luar negeri
dengan term of trade, dimana bila harga barang ekspor diinvestasikan di
dalam negeri.
(4). Kriteria dan Arah Investasi:
Kriteria dan arah investasi akan menjamin efisiensi kegiatan
ekonomi. Tujuan alokasi investasi untuk memaksimalkan output,
menentukan distribusi tenaga kerja dan distribusi pendapatan, keadaan
sosial dan kebudayaan, pertumbuhan dan kualitas penduduk, selera
dalam kemajuan teknologi dan bersifat dinamis sesuai dinamika
masyarakat.
Prinsip kriteria investasi adalah:
(1).Investasi harus diarahkan kepada penggunaan paling produktif,
sehingga COR/ Ratio Curren Output Ratio diturunkan,
(2).Investasi harus dijalankan dalam proyek padat karya yaitu:
proyek memperbesar the labor investment ratio,
(3).Proyek investasi harus diseleksi agar menghasilkan barang
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan memperluas
eksternal economic,
(4). Investasi harus dijalankan pada industri menyerap valuta asing,
mengurangi tekanan neraca pembayaran dan memperbesar the
ratio of export goods to investment.
COR adalah sejumlah unit modal tertentu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu (1) unit output.
K
ICOR = INCREMENTAL CAPITAL OUTPUT RATIO: COR  K
I
K
ICOR  ICOR adalah: tambahan unit modal tertentu yang
O
diperlukan untuk menghasilkan satu (1) unit tambahan output.
Kriteria produktivitas marginal menimbulkan hal-hal sebagai
berikut:

50
(1). Pendapatan Per Kapita,
(2).Pendapatan Nasional,
(3).Unsur Pasar,
(4).Pertumbuhan Seimbang (Balance Growth),
(5).Teknik Produksi.
Prinsip investasi akan menaikkan produk nasional dalam jumlah
sama yaitu: a).Dari sudut distribusi pendpaatan, proyek padat karya lebih
baik karena menaikkan pendapatan sebagian besar orang berpenghasilan
rendah daripada kenaikan pendapatan nasional banyak, tapi untuk
beberapa orang. b).Pendapatan per kapita, proyek padat karya di sektor
pertanian lebih jelek dibandingkan proyek pabrikan padat modal, sebab
proyek di sektor pertanian mendorong kenaikan penduduk, akibat
pendapatan per kapita tetap sama seperti semula atau menurun.
(5). Penyerapan kapital dan stabilitas: dimana setiap masyarakat suatu
negara mempunyai kemampuan terbatas dalam penyerapan kapital,
ditentukan 2 hal:(1).ada atau tersedia faktor produksi komplementer
bekerja sama dengan kapital dan (2).pihak syarat untuk menghindari
inflasi dan untuk mempertahankan keseimbangan cara pembayaran.
Umumnya keterbatasan kapasitas untuk menyerap kapital di negara
sedang berkembang disebabkan:(1).Kurangnya teknologi, (2).Kurangnya
tenaga ahli, (3).Tingkat mobilitas demografis rendah.
(6). Stabilitas dan Nilai Lembaga yang ada: Pola investasi merupakan
hasil pertimbangan politis, kebudayaa, agama, nilai-nilai dan lain-lain.
Pembangunan ekonomi dapat melaju cepat bila diciptakan kebutuhan
baru, motif baru, cara-cara, metode produksi baru dan lembaga yang ada
dalam masyarakat sendiri.

(2). PERSYARATAN UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI


Persyaratan umum bagi negara untuk pembangunan ekonomi
sebagai berikut: (Todaro, 1981: 140): (1).Akumulasi modal, termasuk
akumulasi baru dalam bentuk: tanah, peralatan fisik dan SDA,
(2).Perkembangan penduduk yang diikuti pertumbuhan tenaga kerja dan
keahliannya,(3).Kemajuan teknologi.
Capital Intensive Technology adalah teknologi padat modal. Labor
Intensive Technology ialah tekonologi padat karya.
Ada 3 (tiga) pokok dalam kemajuan teknologi yaitu: (1).bersifat
netral, (2).capital saving (menghemat modal), (3).capital intensive
technology (menghemat modal intensif teknologi).
Kemajuan teknologi diklasifikasikan pada slope isoquant baru
yaitu: ratio baru produk fisik marginal adalah:(1).Tidak berubah
51
MPK/MPK (Y1)=MPK/MPL(Y0) menunjukkan kemajuan netral,(2).
Lebih rendah MPL/MPK (Y2) < MPL/MPK (Y0) menunjukkan
kemajuan penghematan tenaga,(3). Lebih tinggi MPL/MPK (Y3) > MPL/
MPK (Yo) menunjukkan kemajuan penghematan modal.
Menghemat modal atau menghemat tenaga kerja tergantung pada ratio
harga faktor relatif.

Gambar 3.1. Kemajuan Teknologi Tenaga Kerja Padat


Modal Dan Netral
Kapita (Capacity)

Menghemat Tenaga
Kerja

P Menghemat Modal
(Kapital)

Netral

FAKTOR PENGHAMBAT PADA PROSES PEMBANGUNAN


Faktor-faktor penghambat proses pembangunan ekonomi
meliputi: perkembangan penduduk, dualism ekonomi, pembentukan
modal rendah, ekspor bahan mentah, dan proses sebab akibat kumulatif.
Theories Of Underdevelopment /Teori Penghambat Pembangunan
atau Bottle Neck Pembangunan ialah:
(a).Perkembangan penduduk tinggi dilengkapi ilmu pengetahuan
yang rendah, dimana perkembangan penduduk diperlukan jika
penduduk memiliki kapasitas untuk menghasilkan dan menyerap
produksi dihasilkan.

52
Nelson dan Leibenstein dalam buku: “Theory Of Low Level
Equilibrium Trap In Underdeveloped Economics”: menganalisa
pengaruh langsung dari perkembangan penduduk terhadap
perkembangan tingkat kesejahteraan atau hubungan antara pendapatan
per kapita dan pertambahan penduduk.
Sadono Sukirno, (1985) The Low Level Equilibrium Trap
menjelaskan bahwa pada tingkat pendapatan per kapita yang rendah,
tingkat penanaman modal rendah, dan menyebabkan pertumbuhan dalam
pendapatan nasional rendah daripada pertumbuhan penduduk atau dalam
keadaan tingkat kesejahteraan masyarakat kembali ke subsistence.
Perkembangan penduduk akan menghambat peningkatan tingkat
kesejahteraan, sebab peningkatan pendapatan dapata merangsang
pertumbuhan penduduk dan faktor pengaruh langsung daripada
pertambahan penduduk yaitu faktor tertentu penting artinya dalam
pembangunan adalah:(a).Kemampuan masyarakat untuk menciptakan
tabungan, (b).Corak penanaman modal yang akan dilakukan, (c).
Masalah pemerataan pendapatan, (d). Strategi pemilihan strategi akan
digunakan, (e). Keperluan untuk mempercepat kenaikan produksi
pangan,
(f). Perkembangan perdagangan luar negeri.

(2). PEREKONOMIAN BERSIFAT DUALISTIK


Perkembangan dualistik dapat menyebabkan produktivitas rendah
dan terbatas usaha untuk mengadakan perubahan. Hambatan
perekonomian bersifat dualistik karena:(a).Menyebabkan produktivitas
berbagai kegiatan produktif sangat rendah, (b).Usaha untuk mengadakan
perubahan terbatas. Hal rawan hambatan berupa dualism sosial dan
teknologi sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar sehingga
sumberdaya tersedia tidak menggunakan secara efektif dan efisien.
Penggunaan teknologi tinggi di sektor modern akan mempersulit
kesempatan kerja dan menambah kerumitan masalah pengangguran, dan
tercipta jurang melebar diantara sektor modern dan tradisional. Usaha
untuk mengadakan perubahan sangat terbatas karena masih terdapat
masyarakat tradisional, cara hidup dipengaruhi oleh nilai dan adat istiadat
dipraktikkan turun temurun, sesuai kebiasaan alam dan sikap sosial dan
politik mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Ciri masyarakat tradisional menimbulkan ketidaksempurnaan
didalam pasar karena ketidaktahuan masyarakat mengenai keadaan pasar,
sikap masyarakat sendiri terhadap pasar sempurna dimana kenaikan
harga atau permintaan mendorong kenaikan produksi, sedangkan sektor
53
tradisional belum merupakan perangsang untuk kenaikan produksi,
menimbulkan inflasi, disebabkan karena kemampuan masyarakat untuk
menaikkan produksi terbatas. Ketidaksempurnaan pasar menyebabkan
sumberdaya di negara sedang berkembang tidak digunakan secara efisien
sehingga menyebabkan pengangguran dan arah perkembangan kecil dan
pengaruh ketidaksempurnaan pasar terhadap produksi dalam suatu
masyarakat menggunakan kurva batas kemungkinan produksi/
Production Possibilities Curve.
Dualisme ekonomi dapat memperberat persoalan pengangguran
struktural, pengangguran teknologis dan tersembunyi. Hal dualisme
teknologi mempengaruhi laju pembangunan ekonomi adalah:(1).Akibat
penggunaan modal asing di sektor modern, maka sebagian besar
keuntungan akan dibawa keluar negeri berarti: mengurangi potensial
tabungan untuk investasi dalam negeri; (2).Akibat keadaaan dualism
ekonomi adalah memperbesar persoalan
pengangguran struktural tersembunyi di pedesaan dan kegiatan di sektor
modern umum mengalami perkembangan pesat daripada sektor
tradisional.Jadi, jurang kesejahteraan sektor pertanian dan industri makin
lama maka makin bertambah lebar.

(3).TINGKAT PEMBENTUKAN MODAL YANG RENDAH


Produktivitas yang rendah dapat menyebabkan rendahnya
pendapatan riil. Pendapatan riil yang rendah menyebabkan tabungan
dana investasi rendah berarti tingkat pembentukan: modal rendah.
Tingkat pembentukan modal rendah merupakan hambatan utama
bagi pembangunan ekonomi. Pembentukan modal di negara sedang
berkembang merupakan “vicious cycle” (lingkaran tak berujung
pangkal). Produktivitas rendah mengakibatkan rendah pendapatan riil
mengakibatkan low saving dan low investment dan rendahnya
pembentukan modal berarti negara sedang berkembang tetap (lock in)
terjerat dalam lingkaran kemiskinan yaitu: “ suatu rangkaian kekuatan
saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga menimbulkan suatu
keadaan dimana negara tetap miskin dan mengalami kesukaran untuk
mencapai tingkat pembangunan baik” (Nurkse, 1953:4).
Buku “Problem Of Capital Formation In Underdeveloped
Countries”, Nurkse mengemukakan “kemiskian bukan disebabkan oleh
ketiadaan pembangunan di masa lalu, tapi menimbulkan hambatan
pembangunan di masa akan datang, dan suatu negara miskin karena
adalah negara miskin (“A Country Is Poor Because It Is Poor”). Menurut
Nurkse terdapat 2 (dua) rintangan menghalangi negara berkembang
54
untuk mencapai tingkat pembangunan pesat yaitu: keadaan menyebabkan
timbul hambatan (bottle-neck) kepada tercipta pembentukan modal
tinggi. Tingkat pembentukan modal ditentukan oleh perangsang untuk
modal, dan pihak menentukan oleh penawaran modal berupa tingkat
tabungan, artinya: dari segi penawaran modal dikuasai oleh kesanggupan
dan kesediaan masyarakat untuk menabung, sedangkan dari segi
permintaan dikuasai oleh daya tarik penanaman modal.
Nurkse ada 2 (dua) lingkaran perangkap kemiskinan yaitu:
Lingkaran Perangkap Kemiskian (1).Segi Penawaran Supply (S): tingkat
pendapatan masyarakat rendah diakibatkan oleh tingkat produktivitas
rendah menyebabkan kemampuan masyarakat untuk menabung rendah
menyebabkan tingkat pembentukan modal rendah (investasi)
menyebabkan kekurangan modal, dan tingkat produktivitas rendah dan
seterusnya. (2).Segi Permintaan Demand (D): di negara miskin
perangsang untuk menanamkan modal adalah rendah, karena luas pasar
untuk berbagai jenis barang terbatas, disebabkan karena pendapatan
masyarakat rendah karena tingkat produktivitas rendah, sebagai wujud
dari tingkat pembentukan modal terbatas rendah, sebagai wujud dari
tingkat pembentukan modal terbatas di masa lalu disebabkan kekurangan
perangsang untuk menanam modal dan seterusnya.
Pembentukan modal dibatasi oleh lingkaran perangkap
kemiskinan dan internasional demonstration effect yaitu: kecenderungan
untuk mencontoh pola konsumsi masyarakat maju, sehingga negara
sedang berkembang mengimpor barang lebih baik dari negara maju.
Pengeluaran impor bertambah akan mengurangi tingkat tabungan,
mengurangi pembentukan modal dan mengurangi kemampuan untuk
meningkatkan produksi nasional. Jadi, internasional demonstration effect
akan memperburuk keadaan lingkaran perangkap kemiskinan di negara
sedang berkembang. Internasional demonstration effect adalah
kecenderungan untuk meniru pola konsumsi/ gaya hidup masyarakat di
negara maju.

55
Gambar 3.2. Lingkaran Kemiskinan Tidak Berujung Pangkal

Produktivitas Produktivitas Rendah


Rendah

Pembentukan Modal
Pembentukan Modal P
Pendapatan Rendah e
n
d
a

Jhingan (1988:39): “Demonstration Effect”: mengurangi


kemampuan untuk menabung, mempersulit pemerintah dalam
menggunakan keuangan negara sebagai sarana pembentukan modal” dan
tidak usah dibesarkan karena peniruan standar kehidupan tinggi
mempunyai perangsang untuk meningkatkan usaha dan produktivitas
orang di negara terbelakang dan memberi pengaruh sehat, merangsang
prakarsa dan usaha setempat.
Meier dan Baldwin mengemukakan bahwa lingkaran perangkap
kemiskinan timbul dari hubungan saling mempengaruhi diantara keadaan
masyarakat masih terbelakang dan tradisional dan kekayaan alam masih
potensial harus ada tenaga kerja mempunyai keahlian untuk memimpin
dan melaksanakan berbagai macam kegiatan ekonomi. Dinegara sedang
berkembang kekayaan alam belum penuh dikembangkan/potensial,
karena tingkat pendidikan rendah, kurang tenaga ahli dan terbatas
sumberdaya, sebaliknya kekayaan alam belum sepenuhnya
dikembangkan, maka tingkat pembangunan masyarakat rendah dan
membatasi kemampuan untuk mempertinggi rendah dan membatasi
kemampuan untuk mempertinggi tingkat pengetahuan dan keahlian
penduduk.
Lingkaran keterbelakangan karena kekurangan modal dan
masyarakat terbelakang, maka kekayaan alam belum dimanfaatkan riil,
akibat produktivitas rendah otomatis pendapatan riil rendah
mengakibatkan tabungan rendah akan melemahkan pembentukan modal,
56
kekurangan modal, masyarakat terbelakang, kekayaan alam belum
diolah, merupakan lingkaran tidak berujung pangkal.
Ada 3 (tiga) faktor yang menghambat tercipta pembentukan
modal, yaitu: ketidakmampuan mengerahkan tabungan, kurangnya modal
dan taraf pendidikan serta kemahiran masyarakat rendah.
Hakikat teori perangkap kemiskinan bahwa: (1).Ketidakmampuan
untuk mengarahkan tabungan cukup, (2).Kurangnya perangsang untuk
melakukan penanaman modal, (3).Taraf pendidikan,pengetahuan dan
kemahirang masyarakat rendah merupakan 3 faktor utama menghambat
tercipta pembentukan modal dan perkembangan ekonomi pesat di negara
sedang berkembang.
Teori perangkap kemiskinan mendapat kritik dari Bauer (Dissent
On Development) mengemukakan bahwa negara sedang berkembang
terjerat dalam 1 (satu) lingkaran perangkap kemiskinan dan stagnasi
adalah tidak benar, mengandung kesalahan yaitu: (1).Variabel dipandang
sebagai penghambat pembangunan kurang penting peranannya dalam
menentukan laju pembangunan, (2). Andaikata teori itu benar, maka
berbagai individu di pelosok dunia tidak pernah mencapai tingkat
kekayaan dan kesejahteraan sekarang, (3).Kenyataan terdapat negara
dulu miskin sekarang sangat maju perekonomian tanpa bantuan luar
negeri.
Antara Bauer dan para penyokong teori internasional
demonstration effect terdapat perbedaan pandangan mengenai pengaruh
hubungan dengan dunia luar terhadap usaha negara sedang berkembang
untuk mempercepat pembangunan ekonomi.
Teori “demonstration effect” bahwa: perdagangan dengan negara
maju akan menaikkan tingkat konsumsi akan mengurangi laju
pertumbuhan ekonomi dicapai, karena tingkat konsumsi tinggi terhadap
pembelanjaaan luar negeri akan mengurangi tabungan dalam negeri dan
pembentukan modal berkurang.
Bauer tetap yakin para ahli ekonomi Klasik bahwa hubungan
ekonomi internasional sangat menguntungkan negara miskin. Hubungan
dengan dunia luar diperoleh berbagai jenis barang barang dan barang
bermutu tinggi merangsang penduduk negara berkembang untuk bekerja
giat dan tingkat pendapatan tinggi dan untuk mempertinggi konsumsi,
pendapatan tinggi akan mempertinggi tingkat tabungan, sehignga tingkat
pembentukan modal menjadi bertambah besar dan akan mempercepat
pertumbuhan ekonomi.
Teori internasional demonstration effect bahwa perdagangan
negara lebih maju akan menaikkan tingkat konsumsi, mengurangi laju
57
tingkat pertumbuhan ekonomi. Bauer mengemukakan bahwa
perdagangan internasional akan menjadi perangsang untuk mempertinggi
daya usaha masyarakat dan menaikkan tingkat kegiatan ekonomi.

Gambar 3.3. Lingkaran Keterbelakangan (L.Perangkap


Kemiskinan)

Kekayaan Alam Potensial

Masyarakat Terbelakang
Kekurangan
Modal

Pembentukan Modal Rendah


Produktivitas Rendah

STRUKTUR EKSPOR BERUPA BAHAN MENTAH


Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan
“engine of growth” karena bersifat industry yang mendorong ekonomi
dualism yang kurang mendorong perkembangan ekonomi lebih lanjut.
Prof.Hia Mynt (1964) melaksanakan bahwa sektor ekspor bagi
negara sedang berkembang tidak dapat diandalkan sebagai “engine of
growth”, bertolak dari pemikiran antara lain:
a.Sektor ekspor merupakan “income industry” berarti orientasi
produksinya pada kepentingan negara induk yaitu negara maju sebagai
investor, b.Sektor ekspor merupakan kegiatan sektor usaha modern
mendorong struktur ekonomi dualism bagi negara berkembang,
c.Kebijaksanaan tenaga kerja sekktro ekspor kurang mendorong pada
perkembangan ekonomi lanjut pada: (1) tingkat upah yang
rendah,(2).tenaga kerja terserap dalam skala rendah,(3).sifat pekerjaan
tidak dapat meningkatkan karier.
58
Ciri-ciri struktur ekspor negara sedang berkembang merupakan
struktur ekspor colonial adalah:1).Sebagian besar kondisi ekspor
merupakan bahan mentah hasil industry primer (pertanian,
pertambangan, kehutanan), 2).Kondisi ekspor sangat terbatas pada
beberapa jenis, 3).Sektor ekspor pada mula dikembangkan terutama
setelah pengusaha berasal dari negara jajahannya.
Pubish dan Singer (1950) berpendapat bahwa dalam jangka
panjang daya tukar barang-barang (term of trade) diperdagangkan oleh
negara sedang berkembang dengan negara maju menjadi bertambah
buruk dan merugikan negara sedang berkembang. Dampak lanjut syarat
perdagangan makin buruk bila harga indeks harga ekspor berkembang
lambat daripada indeks harga barang impor dan memperburuk neraca
pembayaran. Dimana, permintaan atas barang mentah adalah inelastic
daripada permintaan barang impor (berupa barang industry), akibat
volume ekspor mengalami perkembangan lambat daripada volume impor
dan dalam jangka panjang membawa dampak negatif terhadap neraca
pembayaran negara sedang berkembang. Hia Mintz kelemahan pada segi
ada kuasa monopoli dalam perdagangan impor dan monopoli pada
perdagangan ekspor di negara sedang berkembang. Menurut teori
ketidakseimbangan dalam hubungan ekonomi antar dua (2) negara oleh
Myrdal adalah adanya proses “back wash effect”bagi negara sedang
berkembang seperti: terjadi perpindahan penduduk dan perpindahan
modal dari negara terbelakang ke negara maju.

PROSES SEBAB AKIBAT KUMULATIF (CIRCULAR


COMMULATIVE CAUSATION)
Myrdal dalam buku: “Economic Theory And Underdeveloped
Regions”mengemukakan bahwa pembangunan di daerah lebih maju akan
menciptakan beberapa keadaan menimbulkan hambatan lebih besar
kepada daerah terbelakang untuk berkembang dan back wash
effect:keadaan yang menghambat pembangunan ekonomi. Sebab akibat
kumulatif sirkuler adalah hambatan pembangunan di daerah miskin
sebagai akibat pembangunan di daerah yang lebih maju sehingga timbul
gap antara daerah maju dengan daerah miskin.
Backwash effect adalah efekt kemunduran di daerah miskin akibat
kemajuan di daerah lain yang lebih maju.
(1).BWE bersumber dari perpindahan penduduk dari daerah miskin ke
daerah maju dan umumnya penduduk pindah adalah penduduk muda dan
berpendidikan baik dan semangat kerja tinggi daripada tetap tinggal di
daerah miskin.
59
(2).BWE bersumber dari corak pengaliran modal beraksi, disebabkan:
(1).Kurangnya permintaan modal di negara miskin, (2).Modal terjamin
dan menghasilkan pendapatan tinggi di daerah maju, (3).Pola
perdagangan dan kegiatan perdagangan terutama didominasi oleh
industry di daerah maju, menyebabkan daerah miskin mengalami
kesukaran untuk mengembangkan pasar hasil industry dan
memperlambat perkembangan di daerah miskin, (4). BWE keadaan
jaringan pengangkutan baik di daerah lebih maju, sehingga menyebabkan
kegiatan produksi dan perdagangan dilaksanakan efisien.
Myrdal mengemukakan bahwa pembangunan di daerah maju
dapat menimbulkan dorongan akan mempercepat pembangunan ekonomi
Spread effect adalah perkembangan di daerah miskin akibat
pembangunan di daerah maju dan berbentuk permintaan bertambah dari
daerah kaya terhadap barang produksi dari daerah miskin berupa hasil
pertanian, hasil industry rumah tangga, dan barang konsumsi, sehingga
“spread effect” lemah daripada “back wash effect” karena dibandingkan
tingkat pembangunan diberbagai daerah, pembangunan tercapai di daerah
maju selalu cepat daripada daerah terbelakang dan jangka panjang
menyebabkan jurang tingkat kesejahteraan diantara kaya dan miskin
menjadi bertambah lebar.
Sasaran minimal pembangunan kebutuhan pokok, mengangkat
taraf hidup, dan memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial.

C.PENUTUP
Rangkuman
3(tiga) sasaran pembangunan yaitu: 1).meningkatkan
ketersediaan dan memperluas distribusi barang kebutuhan pokok seperti:
pangan, papan, kesehatan dan perlindungan; 2).meningkatkan taraf hidup
yaitu: selain meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan kerja,
pendidikan yang lebih baik, dan perhatian lebih besar kepada nilai
budaya dan kemanusiaan, keseluruhan akan memperbaiki bukan hanya
kesejahteraan material tapi menghasilkna rasa percaya diri sebagai
individu maupun bangsa, 3).memperluas pilihan ekonomi dan sosial yang
tersedia bagi setiap orang dan setiap bangsa dengan membebaskan
mereka dari perbudakan dan ketergantungan bukan hanya dalam
hubungan dengan orang dan negara lain tapi terhadap kebodohan dan
kesengsaraan manusia.
Seers tentang arti pembangunan merumuskan dan memperluas
pertanyaan sebagai berikut: 1).Sudahkan taraf hidup secara umum dalam
suatu negara sampai ke titik semakin berkurangnya kemiskinan absolut
60
(yaitu:ketiadaan barang kebutuhan pokok) dan ketidakmerataan distribusi
pendapatan, perbaikan dalam kesempatan kerja dan sifat serta kualitas
jasa pendidikan, kesehatan sosial dan budaya lainnya), 2).Sudahkan
kemajuan ekonomi meningkatkan sikap percaya diri secara perorangan
atau kelompok, baik suatu negara atau antar negara/wilayah, 3).Sudahkah
kemajuan ekonomi memperluas pilihan manusia dan membebaskan
manusia dari ketergantungan kepada pihak luar, serta perbudakan kepada
manusia atau lembaga lain atau hanya menggantikan satu (1) bentuk
ketergantungan (ekonomi) dengan yang lainnya (budaya).
Strategi pembangunan ekonomi menitikberatkan pada sasaran
pembangunan dalam arti pertumbuhan ekonomi muncul tidak
memuaskan, karena banyak negara sudah banyak mengalami
pertumbuhan ekonomi, tapi kurang mampu mengatasi kemiskinan,
ketimpangan dan pengangguran erat kaitan dengan tingkat kesehatan,
pendidikan adalah problema dasar pada umumnya dihadapi oleh negara
sedang berkembang. Oleh karena itu, tepat apabila inti pokok sasaran
pembangunan berkisar pada perkembangan kemiskinan, penciptaan
lapangan kerjad, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengisi
kemerdekaan dalam bidang politik dengan pembangunan ekonomi
dimana dalam proses ini diwujudkan pembagian pendapatan yang adil
dan merata.
Perwujudan kehendak pembangunan yang adil dan merata banyak
faktor mempengaruhinya dan pengalaman pembangunan negara sudah
maju, keberhasilan pembangunan pada dasarnya dipengaruhi oleh 2 (dua)
unsur pokok yaitu: unsure ekonomi dan non ekonomi. Unsur ekonomi
meliputi: mutu dan jumlah sumberdaya manusia, sumberdaya alam,
jumlah modal dan teknologi, sedangkan unsur non-ekonomi meliputi:
lembaga sosial, keadaan politis dan institusional yang akan
mempengaruhi sikap dan kemauan masyarakat sebagai pelaksanaan
pembangunan.
Pembangunan ekonomi yang sukses dan tidak perlu strategi yang
tepat dalam menciptakan output nasional, tapi perlu diciptakan kestabilan
nasional dalam arti seluasnya. Ketidakstabilan politik akan menghambat
kemajuan ekonomi, dan sebaliknya ketergantungan di bidang ekonomi
telah menimbulkan kerawanan dan ekses politik di dalam negeri.
Negara sedang berkembang pada umumnya terjera (lock in)
dalam lingkaran yang tak berujung pangkal (vicious cycle) yaitu
pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah, tabungan yang
rendah mengakibatkan pembentukan modal rendah, pembentukan modal
yang rendah mengakibatkan investasi rendah. Investasi rendah
61
mengakibatkan tingkat produktivitas yang rendah, dan akibatnya
pendapatan rendah dan seterusnya.
Hambatan lain yang sangat controversial adalah dalam bentuk
tingkat perkembangan penduduk sangat cepat dan dilengkapi tingkat
pengetahuan yang rendah, perekonomian bersifat dualistik, struktur
ekspor berupa bahan mentah, dan proses akibat kumulatif sendiri yang
diciptakan oleh negara yang sudah maju.
Akibat buruk dari semua sumber hambatan (bottle neck),negara
sedang berkembang mengalami pembangunan yang lamban dan terbatas.

1. Kegiatan Perkuliahan
a. Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi
topik/ pokok bahasan 3.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu (untuk tugas 3).
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 3.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan
individu 3.
2. Evaluasi
a.Jenis Evaluasi : Pre test dan post test, serta partisipasi kegiatan
pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 3.
c.Materi Evaluasi :
1).Jelaskan masalah pokok yang dihadapi oleh negara
berkembang dalam menghadapi pembangunannya dan
bagaimana cara mengatasi baik secara ekonomi maupun non-
ekonomi ?
2).Sebutkan keuntungan dan kerugian dari pemilihan strategi
pembangunan negara sedang berkembang selalu menghadapi
trade-off antara mementingkan pertumbuhan atau
pemerataan?
3).Faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi apa saja yang
mempengaruhi pembangunan?
4).Jelaskan bagaimana proses multidimensional keterbelakangan
terjadi?
5).Sebutkan 2 (dua) faktor yang sangat menentukan penyerapan
62
kapital dan stabilitas ekonomi suatu negara?
6).Jelaskan perbedaan antara pandangan M.P.Todaro Baldwin
Meiers dan Ragnar Nurkse dalam mengemukakan penyebab
keterbelakangan ekonomi di negara sedang berkembang?
7).Jelaskan perbedaan dari istilah sebagai berikut:
a.Low Level Equilibrium Trap-Vicious Cycle Of Proverty?
b.Back Wash Effect, Spread Effect ?
c.Internasional Demonstration Effect-Economic Dualistic?
d.Inclove Industries-Industries Substitution?

63
BAB IV
TEORI UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN
MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI

A. PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada bab IV ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang teori umum pembangunan ekonomi dan
model pertumbuhan ekonomi. Secara khusus, setelah mempelajari materi
bab IV ini, diharapkan mahasiswa dapat: 1).menjelaskan teori umum
pembangunan ekonomi: (a).Klasik, (b).Neo-Klasik, (c).Modern,
2).menyebutkan model pembangunan dan penerapan: (a).pertumbuhan,
(b).penciptaan lapangan kerja, (c).penghapusan kemiskinan,
(d).pemenuhan kebutuhan dasar, 3).menjelaskan pertumbuhan modal di
negara sedang berkembang: (a).tabungan sukarela, (b).anggaran belanja
defisit, (c).bantuan dan pinajaman luar negeri.

B. PENYAJIAN MATERI
TEORI UMUM PEMBANGUNAN EKONOMI
(1).TEORI PERTUMBUHAN KLASIK
Ahli ekonomi Klasik dan neo-klasik seperti: Adam Smith, David
Ricardo, Thomas Robert Malthus, John Stuart Mill, Alfred Marshall,
Leon Walras dan Kurt Wicksel mengemukakan teori pembangunan (teori
pertumbuhan).
(a) Adam Smith
Ahli ekonomi Klasik pertama mengemukakan kebijaksanaan
laissesfaire atas mekanisme untuk memaksimalkan tingkat
perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Buku “An Inquiry Into The
Nature And Causes Of The Wealth Of The Nation” (1776): pembangunan
merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan
kemajuan teknologi. Dimana,titik permulaan Adam Smith dari teori
pertumbuhan ekonomi mengenai pembagian kerja yang meningkatkan
daya produktivitas tenaga kerja menghubungkan kenaikan
dengan:(1).meningkat keterampilan pekerja, (2).penghematan waktu
dalam memproduksi barang, (3).penemuan mesin hemat tenaga. Teori
Adam Smith memberi sumbangan besar dalam bagaimana pertumbuhan
ekonomi terjadi dan faktor apa saja serta kebijaksanaan apa yang
menghambatnya, khusus dalam hubungan petani, pedagang dan produsen
menunjukkan penting menabung dan memupuk modal serta penting
proses pertumbuhan berimbang.

64
Kelemahan kritis Teori Adam Smith: (1).pembagian masyarakat
secara lugas antara kapitalis (termasuk tuan tanah) dan para buruh,
(2).alasan tidak adil bagi kegiatan menabung, (3).asumsi tidak realistis
tentang persaingan sempurna, (4).pengabaian wiraswasta (pengusaha),
(5).asumsi tidak realistis tentang keadaan stasioner.
Penerapan teori Adam Smith pada negara terbelakang adalah:
ukuran pasar kecil, akibat kemampuan untuk menabung dan dorongan
untuk investasi rendah dan luas pasar ditentukan oleh volume produksi
tergantung tingkat pendapatan dan kemampuan untuk membeli artinya
kemampuan untuk memproduksi dan produktivitas dalam batas tertentu
tergantung seberapa besar modal ditanam dalam produksi dan ukuran
pasar kecil maka produktivitas kecil dan rendah produktivitas berarti
rendah tingkat pendapatan dan menyebabkan rendah kemampuan untuk
menabung dan dorongan untuk investasi menyebabkan ukuran pasar tapi
kecil dan pembangunan melalui kebijaksanaan pasar bebas dan
bermanfaat para petani, pedagang dan produsen mengembangkan
perekonomian dengan meningkatkan produktivitas dalam bidang masing-
masing dan saling ketergantungan pertumbuhan berimbang dan khusus
peranan tabungan faktor penting bagi pembentukan modal dinegara
terbelakang dimana setiap pemborosan akan menjadi musuh bagi pihak
masyarakat, dan setiap orang yang hemat akan menjadi dermawan dan
penekanan teknologi unggul, pembagian kerja dan perluasan pasar dalam
proses pembangunan menjadi landasan perluasan pasar dalam proses
pembangunan dan landasan bagi kebijaksanaan dalam negara, seperti
menurut Rostow, buku “The Wealth Of Nations“ dimana analisa dinamis
penting bagi program kebijaksanaan negara terbelakang.
(b). David Ricardo
David Ricardo mengenai pembangunan ekonomi dalam buku
“The Principles Of Political Economy And Taxation” (1917) dan asumsi
Teori David Ricardo (Ricardian) didasarkan pada: (1).Seluruh tanah
digunakan untuk produksi gandung dan angkatan kerja dalam pertanian
membantu menentukan distribusi industry, (2).”Law of diminishing
return” berlaku bagi tanah, (3). Persediaan tanah adalah tetap,
(4).Permintaan akan gandum inelastic, (5). Buruh dan modal adalah
masukan bersifat variabel, (6).Keadaan pengetahuan teknis adalah
tertentu (given), (7).Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup
untuk hidup secara minimal, (8). Harga penawaran buruh adalah tertentu
dan tetap, (9).Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal
dan baik harga permintaan maupun penawaran buruh tidak tergantung
pada produktivitas marginal tenaga kerja,(10).Terdapat persaingan
65
sempurna, (11).Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan. Ada 3
(tiga) kelompok dalam perekonomian yaitu:tuan tanah,kapitalis, buruh.
Pemupukan modal tergantung 2 (dua) faktor yaitu: Pertama, kemampuan
untuk menabung; Kedua, kemauan untuk menabung.
Proses pemupukan modal teori David Ricardo adalah: (1).tingkat
keuntungan, (2).kenaikan upah, (3).berkurang keuntungan pada industri
lain. Sumber lain pemupukan modal adalah: (1).pajak, (2).tabungan,
(3).perdagangan bebas.
Penilaian kritis David Ricardo sebagai pelopor ahli ekonomi
modern dan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut: (1).Pembangunan
pertanian, (2).Tingkat tabungan, (3).Pentingnya tabungan, (4).
Perdagangan luar negeri, (5).Teori dinamis menganalisa pengaruh
perubahan dari berbagai variabel pada pembangunan ekonomi seperti:
penduduk, upah, sewa, keuntungan dan sebagainya.
Kelemahan teori David Ricardo adalah: (1). Mengabaikan
pengaruh teknologi, (2).Pengertian yang salah tentang keadaan
stasioner,(3).Pengertian yang salah tentang penduduk, (4).Kebijaksanaan
pasar bebas yang tidak dapat diterapkan, (5).Mengabaikan faktor
kelembagaan, (6). Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori
pertumbuhan, (7).Tanah menghasilkan selain gandum,(8).Modal dan
buruh bukan koefisien yang tetap,(9).Mengabaikan tingkat suku
bunga,(10).Teori Ricardo dan negara terbelakang.
David Ricardo mengenai pertumbuhan ekonomi merupakan
proses tarik menarik antara law of diminishing return dengan kemajuan
teknologi.
(c).Thomas Robert Malthus
Thomas Robert Malthus dalam buku: “Principles Of Political
Economy” (1820): proses pembangunan adalah suatu proses naik turun
aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar tidak aktivitas ekonomi
dan menitikberatkan pada “perkembangan kesejahteraan suatu negara
yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan
kesejahteraan suatu negara bergantung pada kuantitas produk yang
dihasilkan oleh tenaga kerja dan nilai atau produk dan kesejahteraan
suatu negara tidak selalu meningkat dalam proporsi sama dengan
peningkatan pada nilai, peningkatan nilai terjadi dasar penyusutan aktual
pada komoditi.
Dalam pembangunan ekonomi diperlukan pembangunan
berimbang antara sektor pertanian dan industi dan perlunya menaikkan
permintaaan yang efektif.

66
Langkah-langkah untuk meningkatkan pembangunan ekonomi
(Malthus): (1).Pertumbuhan berimbang, (2).Menaikkan permintaan
efektif. Rendahnya konsumsi atau kurang permintaan efektif
menimbulkan persediaan melimpah menyebabkan utama
keterbelakangan dan untuk pembangunan negara harus memaksimalkan
produksi di sektor pertanian dan industry memerlukan kemajuan
teknologi, pendistribusian kesejahteraan dan tanah secara adil, perluasan
perdagangan internal dan eksternal, peningkataan konsumsi tidak
produktif, peningkatan kesempatan kerja melalui rencana pekerjaan
umum dan terdapat faktor non-ekonomi seperti: pendidikan, standar
moral, kebiasaan bekerja keras, administrasi yang baik dah hukum yang
efisien dapat membantu meningkatkan produksi 2 sektor pertanian dan
industri dan faktor ekonomi dan non-ekonomi membawa kearah
pembangunan ekonomi.
Penilaian Robert Malthus menyangkal “hukum pasar” dari Say
dan menekan arti penting permintaan efektif dan merintangi maupun
meningkatkan pembangunan ekonomi, khusus kemajuan teknologi,
pendistribusian kesejahteraan secara adil, perdagangan internal dan
eksternal, program pekerjaan umum dan administrasi yang baik, kerja
keras dan pertumbuhan berimbang hal ini termasuk pertumbuhan
ekonomi modern.
Kelemahan teori Thomas Robert Malthus adalah: (1).Stagnasi
sekuler tidak melekat pada akumulasi modal, (2).Pandangan negatif
terhadap akumulasi modal, (3).Komoditi tidak dipertukarkan dengan
komoditi secara langsung, (4).Konsumen tidak produktif memperlambat
kemajuan, (5).Dasar tabungan bersisi satu dimana tuan tanah bersedia
menabung.
Penerapan negara terbelakang Thomas Robert Malthus adalah:
“Principles Of Political Economy” mengenai kemiskinan dan
keterbelakangan negara terbelakang, seperti: Spanyol, Hongaria, Turki,
Irlandia, negara Asia, Afrika, Amerika Latin, dimana pembagian dan
analisa perekonomian Malthus kedalam sektor pertanian dan industry
berkaitan negara terbelakang dan analisa mengenai sebab musabab
kemiskinan negara terbelakang realistis dalam hubungan negara
terbelakang masa kini serta hubungan antara pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi negara terbelakang dan negara hanya mengalami
pertambahan penduduk dan usaha peningkatan kesejahteraan akan
berjalan sangat lambat dan khusus negara Asia dan Afrika.
Langkah kebijaksanaan Malthus diterapkan rencana
pembangunan negara terbelakang adalah: (a).perubahan struktural untuk
67
mengurangi relatif penting pertanian, (b).land reforms, (c). pertumbuhan
berimbang sektor pertanian dan industri, (d).perluasan perdagangan
internal dan eksternal untuk memperlebar pasar, (e).pendistribusian
kesejahteraan dan tanah secara adil, (f).program pekerjaan umum.
Hal teori Malthus tidak dapat diterapkan negara terbelakang
adalah: Pertama, teori Malthus mengenai konsumsi rendah tidak
mempunyai relevansi negara terbelakang dan analisa konsumsi rendah
karena berkurangnya permintaan efektif dan rendah tingkat produksi,
Kedua, berkurangnya permintaan efektif karena sikap hemat pada
pemilik modal dan cara mengatasi konsumsi tidak produktif di pemilik
modal dan pekerja tidak produktif maka tidak dapat diterapkan kondisi
negara terbelakang dimana:tingkat pendapatan rendah, kecenderungan
untuk mengkonsumsi tinggi dan tabungan tidak cukup dan menimbulkan
inflasi dan permasalahannya bagaiman menaikkan tingkat pekerjaan,
pendapatan dan tabungan dan untuk mendorong pembangunan.
(d). John Stuart Mill
Buku “Principles Of Political Economy With Some Of Their
Applications To Social Philosophy” (1848): menganggap pembangunan
ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja, dan modal dan
peningkatan kesejahteraan hanya bila tanah dan modal mampu
meningkatkan produksi cepat dibandingkan angkatan kerja dan
kesejahteraan terdiri dari peralatan, mesin dan keterampilan angkatan
kerja serta tenaga kerja produktif merupakan penciptaan kesejahteraan
dan akumulasi modal merupkan fungsi dari bagian angkatan kerja
dipekerjakan secara produktif serta laba diterima dengan
memperkerjakan tenaga kerja tidak produktif hanya pengalihan
pendapatan, tenaga kerja tidak produktif tidak menghasilkan
kesejahteraan atau pendapatan hanya tenaga kerja produktif dapat
melakukan konsumsi produktif untuk memelihara dan meningkatkan
kemampuan produktif masyarakat merupakan input untuk memelihara
tenaga kerja produktif.
Akumulasi modal tergantung pada: (1).jumlah dana yang dapat
menghasilkan tabungan atau besar sisa hasil usaha, (2).kuatnya
kecenderungan untuk menabung. Kuatnya kecenderungan menabung
tergantung pada: (1).tingkat laba, (2).keinginan untuk menabung sebagai
keinginan efektif untuk mengakumulasi modal dan laba tergantung pada
biaya tenaga kerja dan tingkat laba adalah rasio laba terhadap upah dan
bial laba naik atau upah turun dan tingkat laba akan naik maka akan
menaikkan tingkat akumulasi modal. Faktor kecenderungan laba dapat
dicegah adalah: (1).kerugian modal pada masa krisis, (2).perbaikan
68
teknik, (3).perkembangan perdagangan luar negeri, (4).pinjamgan
pemerintah untuk pengeluaran tidak produktif, (5).mengekspor modal ke
negara jajahan untuk memproduksi barang konsumsi guna keperluan
negara asal.
J.S.Mill tidak mencoba membuat suatu sistem baru, tapi hanya
menambahkan perbaikan pada sistem D.Ricardo. Kritikan John Stuart
Mill adalah: (1).Keadaan stationer bukan suatu realitas, (2).Pikiran yang
salah mengenai cadangan upah, (3).Teori Malthus salah, (4).Hukum
mengenai hasil semakin berkurang tidak berlaku, (5).Laissez-Faire bukan
suatu kebijaksanaan praktis.
Penerapan teori Mill pada negara terbelakang adalah: akumulasi
modal, hasil semakin berkurang, pertumbuhan penduduk dan peranan
terbatas pemerintah dan dapat diterapkan di negara terbelakang. Dimana,
laju akumulasi modal ditingkatkan menimbulkan sisa hasil usaha dan
memperkuat kecenderungan menabung tergantung tingkat laba dan hasrat
menabung:cara pemecahana diterapkan untuk meningkatkan laju
akumulasi modal dinegara terbelakang, lahan dinegara terbelakang
terbatas luasnya dan tidak ada perbaikan teknologi dilakukan karena
hukum mengenai hasil semakin berkurang berjalan secara penuh
sehingga produktivitas lahan rendah dan dilakukan perbaikan teknologi
pada lahan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas merupakan
prinsip pokok pembangunan ekonomi di negara terbelakang serta Mill
percaya pada teori kependudukan oleh Malthus menekan pada
pengendalian penduduk melalui pembatasan kelahiran daripada
pengekangan moral dan pengalaman negara terbelakang membuktikan
teori Malhus diterapkan dan penduduk dikendalikan hanya pelaksanaan
pembatasan kelahiran dianjurkan Mill.
Mill penganut paham perdagangan bebas dan percaya pada
kebijaksanaan laissez-faire dimana peranan pemerintah dikurangi sampai
batas minimum dan perbaikan redistribusi pemilikan sarana produksi
melalui langkah-langkah seperti: batas minimum luas tanah, hak milik
petani, pembagian laba, kerjasama relevan keadaan negara terbelakang
terkandung ketimpangan pendapatan dan kesejahteraan dan saran Mill
ada perbaikan kerangka kelembagaan pasar merupakan langkah penting
dan wajib belajar dan pengurangan jam kerja buruh benar dan kenyataan
tidak mungkin ada pembangunan negara terbelakang tanpa memberikan
peranan kepada pemerintah kecil.
J.S.Mill pembangunan ekonomi sangat tergantung pada 2 (dua)
jenis perbaikan yaitu: (1).perbaikan dalam tingkat pengetahuan

69
masyarakat, (2).perbaikan berupa usaha untuk menghapus penghambat
pembangunan seperti: adat istiadat, kepercayaan dan berpikir tradisional.
J.Schumpeter pembangunan ekoonomi merupakan perubahan
spontan dan terputus-putus dan faktor terpenting dalam pembangunan
adalah entrepreneur. Pembaruan terjadi dalam bentuk barang baru, cara
produksi baru, daerah pasaran baru, bahan baku baru, dan organisasi
baru. Outonomous Investment adalah investasi yang didorong oleh
adanya penemuan dan kemajuan teknologi. Induced Investment adalah
investasi yang didorong oleh adanya kenaikan dalam produksi,
pendapantan, dan keuntungan perusahaan.
Pendidikan berfungsi dalam mempertinggi pengetahuan teknik
dan mempertinggi pengetahuan umum. Faktor pendidikan melaksanakan
2 (dua) fungsi yaitu: (1).mempertinggi pengetahuan teknik masyarakat,
(2).mempertinggi ilmu pengetahuan umum. Pendidikan dapat
menciptakan pandangan dan kebiasaan modern dan besar peranan untuk
menentukan kemajuan ekonomi masyarakat.
Kesimpulan Teori Klasik adalah:
(1).Tingkat perkembangan suatu masyarakta tergantung pada 4
(empat) faktor yaitu: (a).jumlah penduduk, (b).jumlah stok
modal, (c).luas tanah, (d).tingkat teknologi dicapai.
(2).Kenaikan upah akan menyebabkan kenaikan penduduk;
(3).Tingkat keuntungan merupakan faktor menentukan
pembentukan modal dan bila tidak terdapat keuntungan, maka
akan mencapai “stationary state”;
(4).The Law Of Deminishing Return berlaku untuk segala kegiatan
ekonomi sehingga mengakibatkan pertambahan produk akan
menurunkan tingkat upah, menurunkan tingkat keuntungan, tapi
menaikkan tingkat sewa tanah.
Penilaian Teori Klasik adalah: (1).Mengabaikan kelas menengah,
(2).Melalaikan sektor publik, (3).Meremehkan teknologi, (4).Hukum
yang tidak realistik, (5).Pemikiran keliru mengenai upah dan keuntungan,
(6).Proses pertumbuhan yang tidak realistik.
Teori pertumbuhan Neo-Klasik adalah teori yang melandaskan
pada pandangan dari Klasik.

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI NEO-KLASIK


(e). Joseph Alois Schumpeter
Mengemukakan Teori Pertumbuhan Ekonomi, buku: “Theory Of
Economic Development”(1911) dan “Business Cycles”(1939) dan
“Capitalism, Socialism,And Democracy”(1942)dan makna pembangunan
70
ekonomi asumsi: bahwa ada perekonomian persaingan sempurna berada
dalam keseimbangan mantap terkandung: tidak ada laba, suku bunga, dan
tabungan, investasi, pengangguran terpaksa dan arus sirkuler adalah
suatu aliran hidup dari sumber tenaga buruh dan lahan pertanian mengalir
terus menerus dan setiap periode ekonomi ke pendapatan, pemuasan
keinginan.
Perintis teori Neo-Klasik yaitu: Solow, Edmund Philips, Harry
Johnson, J.E.Meade.
Pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-putus
pada saluran arus sirkuler, gangguan terhadap keseimbangan selalu
mengubah dan mengganti keadaan keseimbangan yang ada sebelumnya.
Inovasi terdiri dari: (1)pengenalan barang baru, (2).pengenalan
metode produksi baru, (3).pembukaan pasar baru, (4).penguasaan sumber
panawaran barau bahan mentah, (5).pembentukan organisasi baru pada
setiap industri seperti: penciptaan monopoli. Jadi, pengenalan produk
baru dan perbaikan terus menerus pada produk membawa kepada
pembangunan. Peranan innovator tidak kepada kapitalis, tapi kepada
pengusaha didorong oleh: (a)keinginan untuk mendirikan kerajaan bisnis
swasta, (b).keinginan untuk menguasai dan membuktikan
superioritasnya, (c). kesenangan membuat dan mendapatkan sesuatu dan
menyalurkan kepintaran dan tenaga seseorang sehingga sifat dan
tindakan tergantung lingkaran sosio-budaya. Ada 2 (dua) hal pengusaha
untuk menjalankan fungsi ekonomi yaitu: (1).ada pengetahuan teknologi
dalam rangka memproduksi barang baru, (2).kemampuan mengatur
faktor produksi dalam bentuk modal pinjaman. Jadi, pengusaha
merupakan tokoh kunci di dalam menghasilkan pembangunan ekonomi
dalam cara yang spontan dan terputus-putus dan gerakan siklis
merupakan biaya pembangunan ekonomi dibawah kapitalisme suatu ciri
tetap perjalanan yang dinamis dan jangka panjang: kemajuan teknologi
berkesinambungan akan menghasilkan output keseluruhan dan ouput per
kapita karena secara historis dalil hasil semakin menurun tidak berlaku
pada kemajuan teknologi berlangsung dan tingkat laba akan positif
karena sumber daya diinvestasikan tidak pernah habis dan kesempatan
untuk berinvestasi dan kapitalis mempertahankan para pengusaha
bertindak kesatria dan pioner dan berakibat 3 tekanan merupakan awal
dari kematian kapitalisme secara perlahan, yaitu: (1).kemerosotan fungsi
kewirastawaan, (2).kehancuran keluarga bourjouis, (3).kerusakan
kerangka kelembagaan masyarakat kapitalis.
Kritik Schumpeter mengenai pertumbuhan ekonomi adalah:
1).Keseluruhan teori Schumpeter didasarkan pada innovator sebagai
71
pribadi ideal, 2).Pembangunan ekonomi adalah akiat dari proses siklis,
3).Perubahan siklis merupakan akibat inovasi tidak benar, 4).Inovasi
sebagai sebab utama pembangunan ekonomi, 5).Teorinya terlalu banyak
menekankan pentingnya kredit bank, 6).Analisanya proses peralihan dari
kapitalisme ke sosialisme tidak benar,
Analisa J.Schumpeter negara terbelakang adalah: 1).Perbedaan
tatanan sosio-ekonomi, 2).Kurangnya kewiraswastaaan, 3).Tidak terdapat
diterapkan pada negara sosialis, 4).Tidak dapat diterapkan pada ekonomi
campuran, 5).Yang dibutuhkan adalah perubahan kelembagaan dan
bukan inovasi, 6).Asimilasi inovasi (Henry Wallich), 7).Mengabaikan
konsumsi, 8).Mengabaikan tabungan, 9).Mengabaikan pengaruh
eksternal, 10).Mengabaikan pertumbuhan penduduk,11).Tidak
memuaskan mengenai tekanan inflasi.
Kesimpulan J.Schumpeter adalah: pembiayaan inflasioner dan
inovasi sebagai faktor utama dalam pembangunan ekonomi dan
merupakan satu metode tepat kini dicoba untuk diterapkan di negara
terbelakang, dan analisa relevan negara terbelakang dilihat dari segi
kenaikan jangka panjang produktivitas dan penyerapan surplus tenaga
kerja pada lapangan pekerjaan menguntungkan sebagai akibat dari
inovasi dan teorinya untuk menganalisa masalah kapitalisme barat, tapi
dapat memberi petunjuk masalah timbul dinegara terbelakang dan suatu
proses industrialisasi mulai, memberi pelajaran untuk menghindari
kesulitan tambahan dan tidak menyertai suatu pembangunan tak
terkoordinasi dan tak terencana.
Ikhtisar pendapatan Neo-Klasik tentang perkembangan ekonomi
sebagai berikut: a).Ada akumulasi kapital merupakan faktor penting
dalam pembangunan ekonomi, b).Perkembangan merupakan proses yang
gradual, c).Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan
kumulatif, d).Adanya pikiran yang optimis terhadap perkembangan,
e).Aspek internasional merupakan faktor bagi perkembangan.
Neo-Klasik J.E.Meade, “A Neo-Classical Theory Of Economisof
Growth” (1961): model pertumbuhan ekonomi neo-klasik dirancang
untuk menjelaskan bagaimana bentuk paling sederhana dari sistem
ekonomi klasik akan berperilaku selama proses pertumbuhan
ekuilibrium.
Asumsi model Meade: Neo-Klasik adalah:
(1).Ada suatu perekonomian tertutup dengan sistem pasar bebas didalam
terdapat persaingan sempurna, (2).Returns To Scale konstan,
(3).Perekonomian dalam diproduksi 2 jenis barang yaitu barang
konsumsi dan modal, (4).Mesin merupakan satu bentuk modal,
72
(5).Semua mesin diasumsikan serupa, (6).Harga barang konsumsi dalam
uang diasumsikan konstan, (7).Tanah dan buruh dipergunakan secara
penuh, (8).Rasio buruh terhadap mesin dapat diubaha, baik dalam jangka
pendek dan panjang, (9).Barang modal dan konsumsi sama sekali dapat
dipertukarkan didalam produksi, (10).Ada penyusutan karena aus/habis
yaitu: setiap tahun sekian persen dari mesin dihapuskan dan memerlukan
penggantian.
4 (empat) faktor perekonomian output bersih diproduksi
tergantung:1).Stok modal netto yang tersedia dalam bentuk mesin,
2).Jumlah tenaga buruh yang tersedia, 3).Tanah dan SDA tersedia,
4).Keadaan pengetahuan teknik yang terus membaik sepanjang waktu.
Hubungan bentuk fungsi produksi sebagai berikut: Y= F
(K,L,N,t). Dimana: Y = output netto/ pendapatan nasional netto, K = stok
modal/mesin yang ada, L = labour/tenaga kerja, N = land = tanah dan
sumberdaya alam (SDA), t = time = waktu = kemajuan teknik.
3 syarat keadaan pertumbuhan ekonomi mantap untuk menjamin
suatu laju pertumbuhan konstan dalam pendapatan total adalah:
(a).Semua elastisitas substitusi antara berbagai faktor = 1, (b).Kemajuan
teknik sifat netral terhadap semua faktor dimana proporsi pertumbuhan
pendapatan nasional terhadap keuntungan (U)upah, (Q) sewa, (Z) tetap
konstan, (c).Proporsi dari keuntungan yang ditabung, upah yang ditabung
dan sewa yang ditabung semua konstan (S = SvU +SwQ+SgZ. Jadi, rasio
keseluruhan tabungan terhadap keseluruhan pendapatan nasional konstan.
Laju pertumbuhan pendapatan: persamaan dasar: y = Uk + Q1
+r, dimana: U, Q, 1 dan r diasumsikan konstan.
k = SY / K.
Penilaian kritik J.E.Meade Neo-Klasik adalah: 1).Persaingan
sempurna, 2). Returns To Scale yang konstan, 3).Hubungan kausal semu,
4).Mesin sepenuhnya dapat diubah-ubah, 5).Tiada tempat bagi
ketidakpastian, 6).Ekonomi tertutup, 7).Mengabaikan faktor
kelembagaan, 8).Model matematika: saling hubungan kompleks antara
berbagai macam variabel.
Kesimpulan J.E.Meade adalah: kelebihan dalam pengaruh
pertumbuhan penduduk, akumulasi modal dan kemajuan teknik pada laju
pertumbuhan pendapatan nasional dan pendapatan nasional per
orang/jiwa disepanjang waktu dan keadaan pertumbuhan mantap dengan
cara realistik dengan mengkaji perilaku variabel asumsi konstan.
Afred Marshall (teori Neo-Klasik) bahwa tidak mengurangi
penting penemuan baik investasi maupun penggunaan teknik baru
merupakan proses gradual dan terus menerus serta suatu mata rantai dari
73
penemuan lain dan proses perkembangan ekonomi sebagai hasil dari
hubungan harmonis antara faktor internal/ internal economics timbul
karena adanya kenaikan skala produksi akibat adanya efisiensi dan faktor
eksternal/external economics timbul sebagai akibat adanya
perkembangan industry yang saling ketergantungan dan komplementer
dari berbagai sektor produksi dalam perekonomian dan meningkat
keuntungan industry dan mendorong sektor lain untuk berkembang.
Perbedaan pandangan Klasik dan Neo-Klasik adalah: Klasik
bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet karena terbatas sumber alam
dan Neo-Klasik yakin kemajuan teknik dan perbaikan kualitas buruh
cenderung meningkatkan pendapatan tinggi sehingga permintaan
masyarakat akan meningkat dan seterusnya.
5 (lima) tingkat perkembangan ekonomi aspek internasional bagi
perkembangan ekonomi suatu negara umumnya yaitu:
(1).Mula-mula negara bersangkutan pinjam atau impor kapital (negara
peminjam masih muda), (2).Setelah kapital dapat menghasilkan, maka
membayar bunga atas pinjaman (pinjaman pokok belum dibayar),
(3).Setelah penghasilan negara meningkat terus, maka sebagian
digunakan untuk melunasi utangnya dan sebagian dipinjamkan ke negara
membutuhkkan (negara berada
dalam tingkat debitur sudah mapan), (4).Negara sudah dapat menerima
deviden dan bunga menjadi surplus, maka utang semakin sedikit dan
piutang makin besar dan negara tingkat debitur belum mapan, (5).Negara
selalu menerima deviden dan bunga dari negara lain.
Teori Neo-Klasik: pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh
perbaikan sumberdaya manusia (SDM) dan teknologi dan bukan oleh
kapital.

74
Gambar 4.1. Model Neo-Klasik tentang Kombinasi Modal dan Tenaga
Kerja

Modal (Capital)

K2

I2

K1 I1

Dimana: model neo-klasik tentang kombinasi modal dan tenaga kerja


bahwa tingkat produksi yang sama dapat dihasilkan dalam kombinasi
faktor produksi (teknologi) yang berbeda. Tingkat produksi I1,
kombinasi modal dan tenaga kerja antara OL3 +OK2 (Capital Intensive)
maupun antara OL1 + OK1 (Padat Kerja). Jadi, untuk memperoleh hasil
yang lebih besar (I2) dapat dihasilkan dari stock capital /stok modal yang
sama dikombinasikan dengan jumlah tenaga kerja (labor) lebih besar
(OK2 + OL2).

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN


A.TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI PROFESOR
W.W.ROSTOW
Bukunya “The Stages Of Economie Growth”(1960, “The Process
Of Economic Growth” (1953), “The Trends In The Allocation Of
Resources In Secular Growth” dalam L.H.Fupriex dan D.C.Hague,
“Economic Progress”, Bab 15 (1955), “The Take Off Into Self Sustained
Growth” dalam Aggrawal dan Singh, “The Stages Of Economic
Growth”, “Economic History Review”, (Agustus, 1959).
Pembangunan ekonomi adalah suatu transformasi suatu
masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern dan merupakan
75
proses berdimensi banyak. Pembangunan ekonomi menyangkut
perubahan dalam struktur ekonomi dan proses yang menyebabkan:
(1)Perubahan reorientasi organisasi ekonomi, (2).Perubahan masyarakat,
(3).Perubahan cara penanaman modal dari tidak produktik menjadi
produktif, (4).Perubahan cara masyarakat dalam menentukan kedudukan
seorang dari family system ditentukan oleh kesanggupan melaksanakan
pekerjaan, (5).Perubahan pandangan masyarakat mula yakin bahwa
kehidupan manusia harus memanipulasi keadaan alam sekitar untuk
menciptakan kemajuan.
Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses menyebabkan
perubahan dalam masyarakat yaitu: perubahan politik, struktur sosial,
nilai sosial dan struktur kegiatan ekonomi.
Buku “The Stages Of Economics“ (1960) mengemukakan tahap
dalam proses pembangunan ekonomi dialami setiap negara umumnya.
Pendekatan sejarah dalam menjelaskan proses perkembangan ekonomi
dan membedakan 5 (lima) tahap pertumbuhan ekonomi yaitu:
(a). The Traditional Society
(b).The Pre-condition For Take Off
(c). The Take Off
(d).The Drive To Maturitity
(e).The Age Of High Mass Consumption.
(1).The Traditional Society/Masyarakat tradisional:
Adalah masyarakat yang memiliki cara berpikir, berproduksi, dan
teknologi primitif dan tradisional atau suatu masyarakat struktur ekonomi
berkembang dalam fungsi produksi terbatas didasarkan pada teknologi
dan ilmu pengetahuan dan bersikap masih primitif dan berfikir irasional
dan menyebabkan pertumbuhan berlaku yaitu pertumbuhan ekonomi
terjadi dan berada pada taraf prasyarat untuk lepas landas (Pre-Condition
For Take-Off) dan fakta menunjukkan keinginan untuk menggunakan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern secara teratur dan sistematis
pada suatu batas (pagu) yaitu tingkat output per kapita yang dapat dicapai
dan struktur sosial masyarakat bersifat berjenjang hubungan darah dan
keluarga peranan penting dan lebih dari 75% penduduk bekerja dibidang
pertanian sumber pendapatan negara dan para bangsawan, pembangunan
candi, monumen lain, pesta penguburan dan perkawinan dan perang.
(2).The Pre-condition For Take Off (Persyaratan Tinggal Landas)
Adalah persyaratan yang diperlukan untuk tumbuh dan
mempersiapkan atau dipersiapkan dari luar untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi mempunyai kekuatan untuk terus berkembang (self-sustained
growth)dan berlaku secara otomatis dan pertumbuhan swadaya
76
dibangun/diciptakan seperti: di Eropa Barat:akhir abad 15 dan awal abad
16 didorong 4 kekuatan yaitu: Renaisance (Era pencerahan), Kerajaan
baru, Dunia Baru, Agama Baru/Reformasi dan kekuatan menempatkan
“penalaran/reasoning”, dan “ketidakpercayaan/skepticism” sebagai
pengganti kepercayaan/faith” dan “kewenangan/authority” dan
“feodalisme/ negara kebangsaan menanamkan semangat menghasilkan
penemuan baru dan pembaharuan serta timbul kaum bourjouis-golongan
elit- dikota dagang baru, bersifat instrumental perubahan sikap, harapan,
struktur dan nilai sosial baik dari dalam dan luar.
Gagasan kebanggan nasional, keuntungan pribadi, kesejahteraan
umum, kehidupan lebih baik bagi anak cucu dan pendidikan meluas dan
berkembang untuk kebutuhan kehidupan modern. Manusia bekerja keras
muncul sektor ekonomi swasta, pemerintah, manusia baru bersedia
menggalakkan tabungan, mengambil resiko dalam mengejar modal,
investasi meningkat dibidang pengangkutan, perhubungan, bahan mentah
mempunyai daya tarik ekonomis bagi bangsa lain dan jangkauan
perdagangan kedalam dan keluar luas, muncul perusahaan manufacturing
menggunakan metode baru.
Prasyarat diperlukan untuk mempertahankan industrialisasi
menurut W.W.Rostow perlu perubahan radikal 3 (tiga) sektor non-
industri:
Pertama, perluasan modal overhead soaial, khusus dibidang transport,
untuk memperluas pasar, untuk menggarap sumber daya alam (SDA)
produktif dan untuk negara memerintah efektif,
Kedua, revolusi teknologi dibidang pertanian, sehingga produktivitas
pertanian meningkat untuk memenuhi permintaan penduduk kota makin
membesar dan penduduk lain umum,
Ketiga,perluasan impor termasuk impor modal dibiayai oleh produksi
efisien dan pemasaran sumberdaya alam untuk ekspor.
Pembangunan berkesinambungan dan perluasan industry modern
terjadi: terutama menanamkan kembali keuntungan ke saluran investasi
yang menguntungkan. Rostow: hakikat masa peralihan sebagai kenaikan
investasi ke suatu tingkat teratur, mendasar, dan nyata melampaui tingkat
pertumbuhan penduduk dan peranan faktor sosial dan politik dalam
penciptaan pra-kondisi hubungan negara terbelakang dan jajahan.
Nasionalisme reaktif yaitu: reaksi melawan ketakutan akan
dominasi asing, berfungsi sebagai potensial didalam melahirkan masa
transisi dan meluasnya pendidikan modern secara perlahan menghasilkan
transformasi dibidang pemikiran, pengetahuan dan sikap anggota
masyarakat, semangat nasionalisme makin tinggi mulai memusuhi
77
penguasa kolonial dan pengaruh kuat “international demonstration
effect”:membutuhkan produk industri modern dan teknologi modern
sendiri.
(3).Take Off (Tinggal Landas)
Adalah suatu masa dimana berlaku perubahan sangat drastis
dalam masyarakat seperti: revolusi politik, tercipta kemajuan pesat dalam
inovasi/berupa terbentuk pasar baru dan sebagai “revolusi industry yang
bertalian secara langsung dengan perubahan radikal di dalam metode
produksi yang jangka waktu singkat menimbulkan konsekuensi yang
menentukan”. Tahap tinggal landas merupakan: menentukan didalam
kehidupan suatu masyakat “saat pertumbuhan mencapai kondisi normal,
kekuatan modernisasi berhadapan dengan adat istiadat dan lembaga” dan
nilai dan kepentingan masyarakat tradisional membuat terobosan
menentukan dan kepentingan bersama membentuk struktur
masyarakat dan kepentingan bersama menunjukkan pertumbuhan
ekonomi berjalan menurut deret ukur seperti: rekening tabungan yang
bunga dibiarkan bergabung dengan simpanan pokok dan langsung
perubahan radikal didalam metod produksi jangka waktu singkat
menimbulkan konsekuensi menentukan, berlangsung dua dasawarsa
dimana mengudara masing-masing.
3(tiga ) syarat tinggal landas W.W.Rostow adalah:
(1).Kenaikan laju investasi produktif, contoh: dari 5% atau < 10%
dari pendapatan nasional atau produk nasional netto;
(2).Perkembangan salah satu atau beberapa sektor manufaktur
penting dengan laju pertumbuhan ekonomi tinggi: ada 3 sektor
suatu perekonomian yaitu (a).sektor pertumbuhan primer, (b)
sektor-sektor pertumbuhan suplementer, (c).sektor pertumbuhan
turunan:bidang pendapatan nasional, penduduk, produksi
industri/ variabel lain keseluruhan meningkat cepat.
(3).Cepat kerangka politik, sosial dan organisasi menampung hasrat
ekspansi di sektor modern dan memberi daya dorong pada
pertumbuhan ekonomi: hadir atau muncul kerangka budaya
mendorong ekspansi di sektor modern dan syarat penting ialah:
kemampuan perekonomian untuk menggalakkan besar tabungan
daripada pendapatan bertambah guna meningkatkan permintaan
efektif terhadap barang pabrik, dan kemampuan untuk menciptakan
ekonomi eksternal melalui ekspansi sektor penting dimana: “tinggal
landas memerlukan seperangkat prasyarat besar, sampai ke jantung
organisasi ekonomi masyarakat, pollitik dan tatanan efektif nilai dan
orang modern perekonomian biasa meraih secara definitif bidang
78
sosial, ekonomi, budaya atas orang bersikeras ingin mempertahankan
masyarakat tradisional atau mencari tujuan lain dan secara
keseluruhan mendorong masyarakat untuk memusatkan dan terus
melakukan segala upaya menyebarluaskan rahasia teknologi modern
ke luar sektor dimodern selama masa tinggal landas”. Jadi, pola
pertumbuhan ekonomi tinggal landasan menjadi swadaya (self-
sustained).
Negara tinggal landas adalah: (1783-1802) negara Inggris, (1830-
1860) negara Perancis, (1833-1860) negara Belgia, (1843-1860) negara
Amerika Serikat, (1850-1873) negara Jerman, (1868-1890) negara
Swedia, (1878-1900) negara Jepang, (1890-1914) negara Rusia, (1896-
1914) negara Kanada, (1935) negara Argentia, (1973) negara Turki,
(1952) negara India, (1960) negara Cina.
W.W.Rostow pertumbuhan cepat sektor utama tergantung ada 4
(empat) faktor dasar yaitu: Pertama, harus ada kenaikan permintaan
efektif terhadap produk sektor dicapai melalui pengurangan konsumsi,
impor modal, melalui peningkatan tajam pendapatan nyata, Kedua, harus
ada pengenalan fungsi produksi baru dan perluasan kapasitas didalam
sektornya, Ketiga, harus ada keuntungan investasi dan modal dulu yang
memadai untuk tinggal landasa pada sektornya, Keempat, sektor penting
harus mendorong perluasan output di sektor lain melalui transformasi
teknik.
Jadi, tinggal landas didahului oleh suatu rangsangan atau
dorongan kurat, seperti: perkembangan suatu sektor penting atau revolusi
politik membawa perubahan mendasar dalam proses produksi atau
kenaikan proporsi investasi netto menjadi >10% dari pendapatan nasional
melampaui pertumbuhan jumlah penduduk dunia.
(4). The Drive To Maturity (Dorongan Menuju Kedewasaan)
Adalah suatu masa suatu masyarakat secara efektif menggunakan
teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan
alam. Ciri-ciri the drive to maturity/dorongan menuju kedewasaan
adalah: (1).Teknologi menyebar pada sektor perekonomian, (2). Adanya
perluasan produksi. Tahap the drive to maturity bersifat non-ekonomi
yaitu: (a).Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan,
sektor industry tambah penting peranan, sedangkan sektor pertanian
bertambah menurun, (b). Sifat kepemimpinan dalam perusahaan
mengalami perubahan dan peranan manajer professional menjadi
penting, (c).Masyarakat bertambah bosan dengan kewajiban diciptakan
oleh industri.

79
Negara dorongan menuju kedewasaan adalah: (1850) Inggris,
(1900) Amerika Serikat, (1910) Jerman, (1910) Perancis, (1930) Swedia,
(1940) Jepang, (1950) Rusia, (1950) Kanada.
(5).The Age Of High Mess Counsumption (Era konsumsi masa besar-
besaran)
Adalah suatu masyarakat dimana masyarakat menekan masalah
konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan bukan masalah produksi
atau keseimbangan perhatian masyarakat beralih dari penawaran ke
permintaan, dari persoalan produksi ke konsumsi dan kesejahteraan
dalam arti luas.
Cara masyarakat bersaing untuk mendapatkan sumberdaya yang
tersedia dan sokongan politik yaitu: (a).Memperbesar kekuasaan dan
pengaruh negara ke luar negeri dan penaklukan negara lain,
(b).Menciptakan suatu “welfare state”yaitu: kemakmuran merata kepada
penduduk dengan cara mengusahakan distribusi pendapatan melalui
sistem perpajakan progresif, (c). Kebutuhan pokok sudah tidak masalah,
tapi konsumbsi tinggi terhadap barang tahan lama dan barang mewah.
Contoh negara Amerika Serikat: (1920) dan Inggris (1930), Jepang,
Eropa Barat (1950), Rusia.
Kritik W.W.Rostow terhadap tahap pertumbuhan ekonomi
adalah: (1).Masyarakat tradisional tidak perlu bagi perkembangan,
(2).Pra-kondisi mungkin tidak mendahului tinggal landas, (3).Tumpang
tindih tahapan, (4).Kritik terhadap tinggal landas.
Kondisi era konsumsi masa besaran adalah:(a).tingkat
pertumbuhan investasi adalah arbitrer, (b).beberapa industri tertentu
bukan industri utama, (c).Beda antara syarat pertama: hadir kerangka
budaya menobatkan pertumbuhan ekonomi sebagai cirri utama dan syarat
kedua: kemampuan untuk mengerahkan modal dari sumber domestik.
(6). Stage Consumption Massal: No Cronologys / tahap konsumsi
massal:
tidak kronologis. Dimana periode konsumsi massal tidak mempunyai
arti apa-apa, selain mengurangi daya ideologisnya. Keterbatasan dan
penting tinggal landas bagi negara terbelakang adalah:(1).Rasio modal-
output tidak konstan, (2).Penghapusan pengangguran tidak
dipertimbangkan, (3).Unsur dua (2)makna, (4).Pembangunan ekonomi
tidak spontan, (5).Konsep penerbangan tidak tepat.

B.TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN MENURUT


KUZNET

80
Kuznet pertumbuhan ekonomi adalah kemampuan jangka panjang
untuk menyediakan berbagai jenis barang yang tumbuh atas dasar
kemajuan teknologi, kelembagaan, dan ideologis dan (tahun 1871)
menerima hadiah nobel dalam “Ilmu Ekonomi” mendefinisikan
pertumbuhan ekonomi sebagai “kemampuan jangka panjang untuk
menyediakan berbagai jenis barang ekonomi yang terus meningkat
kepada masyarakat” dan tumbuh atas dasar kemajuan teknologi,
institusional dan ideologis diperlukan”(Kuznets, 1871) dan 3 (tiga)
komponen penting, yaitu:
(1) Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara
terus menerus persediaan barang dan peningkatan output terus
menerus dan terpelihara merupakan manifestasi pertumbuhan
ekonomi dan kemampuan untuk menyediakan berbagai macam
barang adalah tanda kematangan ekonomi.
(2) Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi
menentukan derajat kemampuan pertumbuhan dalam menyediakan
aneka macam barang kepada penduduk dan kemajuan ekonomi
memberi dasar pra-kondisi untuk pertumbuhan ekonomi diperlukan,
tapi belum cukup untuk merealisir pertumbuhan potensial dalam
teknologi baru,
(3) Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya
penyesuaian dibidang kelembagaan dan ideology sehingga inovasi
yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara
tepat dan pembaharuan teknologi diikuti pembaharuan sosial.
Analisa Kuznet ada 6 (enam) ciri pertumbuhan ekonomi modern yang
diinvestasikan dalam proses pertumbuhan ekonomi oleh semua negara
sekarang sudah maju adalah:
 2 (dua) variabel ekonomi bersamaan (aggregate) meliputi:
1.Tinggi tingkat produk per kapita dan laju pertumbuhan penduduk
2.Tinggi peningkatan produktivitas terutama produktivitas tenaga
kerja.
 2 (dua) struktur variabel transformasi adalah:
3.Tinggi tingkat transformasi struktur ekonomi.
4.Tinggi tingkat struktur sosial dan ideology.
 2 (dua) variabel penyebaran internasional meliputi:
5.Kecenderungan negara ekonomi sudah maju untuk pergi
keseluruhan pelosok dunia untuk mendapatkan pasaran dan bahan
baku.
6.Arus barang modal dan orang antar bangsa yang meningkat.

81
Adalah sangat berinterelasi dan saling memperkuat.
Dimana, tinggi tingkat produktivitas per kapita adalah hasil dari
meningkat tingkat produktivitas tenaga kerja cepat dan tinggi
menyebabkan tinggi tingkat konsumsi per kapita dan memberi insentif
untuk mengubah struktur produksi (karena jika penghasilan
meningkat, maka permintaan barang industry dan jasa banyak
daripada permintaan akan produk pertanian) dan teknologi maju
diperlukan guna mencapai tingkat output dan mencapai perubahan
struktural menyebabkan skala produksi karakteristik unit usaha
ekonomi mengubah organisasi dan lokasi dan struktur tenaga kerja
dan hubungan status okupasional (penghasilan tuan tanah dan petani
menurun, sedangkan hasil para pengusaha pabrik dan industriawan
meningkat), termasuk aspek masyarakat dan akhir dimensi
pertumbuhan ekonomi modern berpasangan revolusi dalam teknologi
transportasi dan komunikasi memaksa jangkauan internasional ke
negara maju dan dunia sebagai “Global Village” (Desa Jagat).
Aplikasi masa pembaharuan teknologi akan mengakibatkan
pertumbuhan yang cepa, maka surplus ekonomi lanjut dan digunakan
untuk membiayai program pembangunan dalam penelitian ilmiah dan
membawa penemuan dan pembaharuan teknologi mendorong
pertumbuhan ekonomi selanjutnya dan negara sekarang maju dapat
mengadakan penelitian ilmiah, sedangkan negara miskin sukar
melakukan, terjadi jurang (gap) ekonomi diantara negara kaya dan
miskin makin melebar. Aplikasi masa pembaharuan teknologi
mengakibatkan pertumbuhan yang cepat, maka surplus ekonomi
digunakan untuk membiayai program pembangunan lanjut dalam
penelitian ilmiah dan menimbulkan kecenderungan untuk mengadakan
perubahan sendiri. Jadi, pertumbuhan ekonomi cepat penelitian dasar
ilmiah dan membawa penemuan dan pembaharuan teknologi
mendorong pertumbuhan ekonomi selanjutnya.

C.TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI MANTAP HARROD-


DOMAR
Harrod-Domar adalah ahli ekonomi yang mengembangkan
analisis Keynes menekan mengenai penting penanaman modal dalam
menciptakan pertumbuhan ekonomi. Setiap usaha ekonomi harus
menyelamatkan proporsi tertentu dari pendapatan nasional, yaitu:
menambah stok modal digunakan dalam investasi baru. “Ada
hubungan ekonomi yang langsung antar besarnya stok modal (K) dan
jumlah produksi nasional (Y).
82
Formula teori pertumbuhan ekonomi mantap adalah:
(a).Tabungan (S) saving adalah proporsi (s) dari pendapatan nasional
(Y), sehingga : S = s.Y. ; (b).Investasi (I) investment sebagai
perubahan stok modal (K), maka:I = K; (c).Stok modal membawa
hubungan langsung dengan pendapatan nasional (Y), maka: delta K =
K. Y ; (d).S = I, menjadi: S = s.Y = k. delta y = K = T,
disederhanakan menjadi: s.Y = k .delta y dibagi Y dan k, sehingga: s/
k = delta Y/Y, dimana: s / k adalah tingkat pertumbuhan ekonomi (G).
Growth = S / COR
Dimana: Growth = G = pertumbuhan ekonomi; S = saving =
tabungan; COR = Capital Output Ratio.
Kegunaan teori pertumbuhan ekonomi mantap adalah untuk
meramalkan dan merencanakan perekonomian di negara sedang
berkembang.

MODEL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERTUMBUHAN


EKONOMI DAN PENERAPAN
Williard A.Beling dan O.Totten, buku: “Modernisasi Masalah
Model Pembangunan”mengemukakan 3 (tiga) macam arti
fundamental dari istilah model pembangunan ekonomi: tahap dan
strategi- teori: ada 4 (empat) model pembangunan ekonomi yaitu:
(1).Berorientasi pada pertumbuhan: Pembangunan seimbang adalah
pembangunan yang dilaksanakan secara besar-besaran disegala bidang
secara serentak. Ada 2 (dua) model pembangunan orientasi pada
pertumbuhan yaitu: (a).Balance Growth/pertumbuhan ekonomi yang
seimbang:diperlukan modal investasi secara besaran disegala bidang
secara serentak untuk mencapai tahap dimana dapat dicapai suatu
kenaikan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan asumsi
terdapat pelengkap/complementary teknis dan komersial diantara
industry baru pada tahap produksi dan sektor ekonomi hal external
economic dan produksi skala besar. Teori pembangunan seimbang
sebagai teori usaha besar (big push), thesis usaha minimum kritis (the
critical minimum effort thesis) (Myint, 1967: Bab 7) implikasi
kebijaksanaan yaitu: menekan penanaman modal besar danteori
pembangunan seimbagn menjelaskan program pembangunan disegala
bidang sebagai usaha untuk menciptakan pasar barang industry dan
menciptakan ekonomi ekstern (external economies), sedangkan thesis
usaha minimum kritis perlu mempertinggi tingkat penanaman modal
untuk mengusahakan agar negara berkembang melepaskan diri dari

83
perangkap tingkat keseimbangan rendah (the low level equilibrium
trap atau teori perangkap keseimbangan rendah).
The big push menekan perlu program pembangunan di segala
bidang secara serempak.
Hambatan perlu pembangunan seimbang adalah: untuk menjaga
agar dalam pembangunan: (a).Memperoleh bahan mentah, tenaga ahli,
sumber tenaga, dan fasilitas lainnya, (b).Memperoleh pasaran untuk
barang hasil produksi.
The Critical Minimum Effort Thesis perlu penanaman modal
untuk melepaskan dari low level equilibrium trap.
Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan modernisasi: ada
kenaikan GNP karena adanya peranan teknologi tinggi dan alat padat
model modern menyebabkan hasil produksi sektor modern dapat
bersaing dan diekspor.
Kebaikan model pembangunan berorientasi pada pertumbuhan
ekonomi:
(1).Meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas,
(2).Produksi nasional akan terus meningkat baik mutu, jenis
maupun jumlah barang yang diproduksi.
(3).Teknologi akan terus berkembang karena adanya inovasi.
(4).Adanya gerakan ekonomi menyebabkan:
a).Pendapatan per kapita meningkat, b).Perubahan struktur
ekonomi, c). Perubahan pada perdagangan internasional (Lewis,
1986:188).
Tujuan pembangunan seimbang adalah untuk menciptakan
berbagai industrI agar tercipta ekonomi eksternal.
Ada 3 (tiga) macam ekonomi eksternal yaitu:
1).Ekonomi eksternal akibat perluasan pasar, 2).Ekonomi eksternal
akibat industry yang berdekatan, 3).Ekonomi eksterna secara akibat
adanya industry secara komplementer. Untuk melepaskan diri dari
lingkaran perangkap kemiskinan, negara sedang berkembang perlu
mengadakan program pembangunan seimbang.
Analisa masalah alokasi sumberdaya diantara sektor (SOC)
Social Overhead Capital dengan DPA (Direct Productivity Activity)
yaitu diantara sektor prasarana dengan sektor langsung menghasilkan
barang.
3 (tiga) cara pendekatan dilakukan dalam pengembangan sektor
prasarana dan produktif yaitu: (1).pembangunan seimbang diantara 2
sektor pertanian dan industry, (2).pembangunan tidak seimbang

84
dimana pembangunan sektor prasarana dan (3).pembangunan tidak
seimbang dimana sektor produktif.
(2).Berorientasi pada penciptaan lapangan kerja: sasaran dicapai
peningkatan dalam kesempatan kerja produktif dan meningkatkan
produksi dan tekanan adalah sektor informal diperkotaan dan sektor
tradisional di pedesaan melalui pembangunan pedesaan, padat karya di
perkotaan dan pemanfaatan fasilitas berupa pendidikan, jasa kredit,
dan lain-lain.
(3).Berorientasi pada penghapusan kemiskinan: bertujuan untuk
peningkatan kesempatan kerja produktif dan peningkatan GNP
kelompok miskin dan dilakukan redistribusi kekayaan harta produktif
melalui kebijaksanaan fiskal dan kredit, pemanfaatan fasilitas,
reorientasi produksi melalui proyek padat karya dan realokasi
sumberdaya produktif menguntungkan golongan miskin melalui
pengalihan investasi dan konsumsi serta penekanan sektor tradisional
dan informal diperkotaan.
(4).Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar: (The Basic
Necessity Oriented):usahanya adalah: (1).Perubahan pada
pertumbuhan dan sumberdaya produktif dipergunakan dengan
baik, maka diusahakan:a).Tercapainya investasi yang tinggi,
b).Pemanfaatan teknologi tepat guna, c).Penggunaan SDA dalam
produksi;(2).Perubahan dalam pola redistribusi melalui:
a).Mobilitas pengangguran, b). Realokasi pelayanan jasa umum,
c).Landreform;
(3).Perubahan kelembagaan (pranata kemasyarakatan) meliputi:
a).Partisipasi Massa, b). Dukungan Pemerintah;
(4).Perubahan dalam tata ekonomi dunia baru melalui:
a).Pembaharuan struktur perdagangan,b).Pembaharuan
kebijaksanaan moneter internasional, c).Pengalihan arus SDA lebih
banyak dari negara berkembang, d).Peringanan utang luar negeri.
Tujuan pada perbaikan kualitas hidup, peningkatan produksi
barang dan jasa, penciptaan lapangan kerja baru dengan upah layak,
dengan harapan tercapai tingkat hidup minimal untuk semua rumah
tangga sampai batas maksimal.

PEMBENTUKAN MODAL DI NEGARA SEDANG


BERKEMBANG
Pembentukan modal akan mengakibatkan pendapatan dalam
produktivitas serta memperluas kesempatan kerja. Akumulasi modal
merupakan keharusan bagi pembangunan ekonomi bagi negara sedang
85
berkembang, karena pembangunan perlu modal, dimana semakin besar
modal yang tersedia, maka akan semakin cepat pembangunan ekonomi
yang dapat dilaksanakan.
Harrod-Domar bahwa akumulasi modal mempunyai peranan
ganda yaitu: menimbulkan pendapatan dan kenaikan kapasitas produksi
dimana pembentukan modal akan menaikkan pendapatan serta
memperluas kesempatan kerja dan menaikkan investasi selanjutnya.
*Berapa besar investasi yang harus dilakukan untuk dapat menahan
tingkat pendapatan tertentu? Dimana, tergantung pada tingkat
ICOR dan tingkat pertumbuhan penduduk negara bersangkutan.
*Darimanakah sumberdaya atau modal untuk pembangunan
diperoleh?
Menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu: 1).Supply Of Capital: di negara
sedang berkembang pada “vicious cycle” dan pendapatan rendah
dinegara sedang berkembang menyebabkan: (a).Tabungan yang
diciptakan masyarakat rendah, (b).Pendapatan pemerintah dari sektor
perpajakan rendah, untuk mempercepat pembangunan ekonomi
memerlukan modal besar dan kemampuan negara untuk menyediakan
modal untuk mempercepat pembangunan terbatas. Modal dan skill,
entrepreneur, sistem pemerintahan yang efisien, kesanggupan untuk
menciptakan dan menggunakan teknologi dan corak sikap masyarakat.
Jadi modal mempunyai kedudukan istimewa dalam pembangunan
didasarkan pada kesanggupan modal untuk menciptakan faktor lain
dalam pembangunan.
Ada 2 (dua) golongan usaha pengerahan modal yaitu:
(1).pengerahan modal dalam negeri berasal dari tabungan masyarakat,
tabungan pemerintah, bantuan luar negeri dan penanaman modal asing;
(2). Pengerahan modal luar negeri: suatu negara mencapai tingkat
pembangunan tanpa terjadi inflasi, caranya: memperlambat
pembangunan dan melaksanakan anggaran belanja defisit secara hati-
hati.
Ada 3 (tiga) macam sumber pembentukan modal yaitu:
(1).Tabungan Sukarela adalah bagian pendapatan yang diterima
masyarakat secara sukarela bersedia untuk tidak dikonsumsi dan faktor
mempengaruhi tabungan sukarela yaitu: (a).tingkat pendapatan per kapita
masyarakat, (b). distribusi pendapatan masyarakat, (c).besar keuntungan
sektor perusahaan. Kesanggupan menabung ditentukan oleh pendapatan
per kapita, distribusi pendapatan dan kemampuan perusahaan untuk
menabung.

86
Tabungan sukarela dibedakan 2 (dua) bagian yaitu:
(a)kemampuan menabung (ability to save), (b).kesanggupan untuk
menabung (willingness to save). Usaha kebijaksanaan penerima
pemerintah dari sektor perpajakan memberikan sumbangan maksimum
agar:(a).Penanaman modal bersifat spekulasi dikurang, (b).Tingkat
konsumsi masyarakat dikendalikan agar tidak berlebihan,
(c).Meningkatkan gairah masyarakat untuk menabung, (d). Memberikan
suasana pada masyarakat bergairah menanam modal, (e).Memberikan
sumbangan positif kepada usaha untuk meratakan distribusi pendapatan.
(2).Anggaran Belanja Negara Defisit: atau Keuangan Defisit sebagai:
setiap pengeluaran negara yang melebihi penerimaan, dilakukan 3
cara adalah (a).Penarikan neraca kas yang lalu oleh pemerintah,
(b).Pinjaman dari bank sentral, (c).Pencetakan mata uang (created
money) oleh pemerintah.
Dampak expansioner untuk negara sedang berkembang, dimana
keuangan defisit menimbulkan inflasi sebagai berikut:
(a).Investasi naik secara terus menerus, maka keseluruhan dari
produk fisik menjadi bertambah besar jumlah fisik sehingga
persediaan uang untuk tujuan transaksi dalam jumlah sama.
(b).Perekonomian berkembang sektor non-uang secara perlahan
berubah sektor uang sehingga permintaan uang meningkat.
(c).Proses pembangunan ekonomi berkesinambungan menghasilkan
peningkatan pendapatan sehingga timbul peningkatan
permintaan keseimbangan saldo kas masyarakat.
(d).Surplus impor sebagai akibat naik bantuan luar negeri, maka
permintaan akan uang tetap lebih besar.
Lewis dalam buku: “The Theory Of Economic Growth” bahwa
inflasi untuk kepentingan pembentukan modal akan diri sendiri (self
destructive) melalui 3 tahapan: Tahap Pertama, harga naik secara tajam,
sementara modal sedang tercipta, Tahap Kedua, inflasi akan mereda
dengan sendiri karena kenaikan dalam harga berarti mendistribusikan
sehingga tabungan sukarela cepat mengejar investasi, Tahap Ketiga,
harga jatuh output tambahan barang konsumsi (pembentukan modal)
membesar mengandung bahaya dan mencelakakan.
Rao 4 alasan bahaya kenaikan harga bersifat inflasi besar dalam
hal keuangan defisit:
(1).Pertambahan uang mengandung kemungkinan perluasan jumlah
uang beredar lebih besar melalui perluasan kredit,
(2).Ketiadaan hasil langsung dalam hal ketiadaan penawaran barang
dan jasa timbul dari pengeluaran pemerintah kepada masyarakat,
87
memperkecil kemungkinan menyedot pendapatan tercipta melalui
pengeluaran tambahan,
(3). Ketiadaan surat berharga dapat dijual, memperkecil kesempatan
menyedot pendapatan tambahan tercipta melalui pengeluaran
tambahan.
(4).Kegagalan dalam meningkatkan produktivitas bersama investasi
pemerintah mengakibatkan output tidak berhasil meningkat
dalam mengimbangi daya beli tambahan tercipta.
4(empat) Syarat anggaran belanja defisit tidak menimbulkan
inflasi bagi negara sedang berkembang sebagai berikut:
(1). ringan. Ciri-ciri aliran dari luar negeri bantuan luar negeri:
(1).Merupakan aliran modal bukan didorong oleh tujuan untuk mencari
keuntungan, (2).Diberikan syarat ringan daripada berlaku dalam pasar
internasional. Aliran luar negeri tergolong bantuan luar negeri adalah:
pemberian (grant) dan pinjaman luar negeri (loan) diberikan oleh negara
maju atau badan internasional lain, seperti: Bank Dunia (World Bank),
Bank Pembangunan Defisit terjadi dibiayai dari pinjaman dari
masyarakat dan badan
keuangan diluar bank sentral dan bank komersial,
(2).Tersedia tenaga ahli, tenaga terdidik, usahawan, dan alat modal
lebih banyak sehingga pertambahan permintaan ditimbulkan oleh
pertambahan daya beli diciptakan dalam defisit anggaran,
(3).Tersedia cadangan valuta asing cukup besar, dilakukan impor
tanpamengganggu kestabilian mata uang asing, sehingga kenaikan
barang impor tidak berlaku.
(4).Pengendalian upah dan harga, dimana defisit dalam anggaran
banyak menimbulkan tekanan inflasi, dielakan bila pemerintah
sanggup menjalankan kebijaksnaan pengendalian harga dan
tingkat upah secara efektif, dan menjaga agar tidak ada kenaikan
harga dan tidak ada tuntutan kenaikan gaji dan upah.
(3).Bantuan Luar Negeri
Bantuan luar negeri apabila berupa aliran modal dan
syarat Asia (Asean Development Bank).
Besar unsur bantuan terkandung dalam pinjaman luar negeri
tergantung pada: tenggang waktu (grace period) yaitu: jangka waktu
dimana cicilan pembayaran kembali tidak dilakukan dan jangka masa
pembayaran kembali (maturity atau amortization period) dan tingkat
bunga dari bantuan diberikan.
Pinjaman bersyarat ringan (soft loan): unsur bantuan terkandung
dalam suatu pinjaman luar negeri bertambah tinggi: apabila tenggang
88
waktu bertambah lama, jangka waktu pembayaran kembali bertambah
lama dan tingkat bunga bertambah kecil.
Pinjaman bersyarat berat (hard loan): pinjaman luar negeri
tergolong bertambah rendah: apabila tenggang waktu bertambah singkat,
jangka waktu pembayaran kembali bertambah pendek dan tingkat bunga
bertambah besar.
Syarat bantuan diberikan kepada negara sedang berkembang
tergantung pada faktor ekonomi dan politik, seperti:
1).Tingkat pendapatan per kapita, 2).Tingkat pertumbuhan ekonomi yang
diharapkan, 3).Tingkat perkembangan luar negeri dari negara yang
memberi bantuan, 4).Hubungan politik, 5).Jenis bantuan yang diberikan,
6).Motif negara donor.
Ditinjau sudut manfaat, bantuan pembangunan ekonomi di negara
sedang berkembang ada 2 (dua) peranan utama bantuan luar negeri yaitu:
1).Mengatasi masalah kekurangan tabungan (saving gap), 2).Mengatasi
masalah kekurangan mata uang asing (import gap).
Jurang ganda (the two gap problem) yaitu: jurang tabungan
(saving gap) bila tabungan yang diciptakan didalam negeri tidak cukup
untuk membiayai penanaman modal dapat dilaksanakan.
Jurang mata uang asing (foreign exchange gap) yaitu: bila mata
uang asing yang tersedia tidak cukup membiayai impor.
Kemampuan menyerap modal (absorptive capacity): besar jurang
tabungan tergantung kemampuan negara untuk melaksanakan penanaman
modal yang menguntungkan dan kemampuan untuk menciptakan modal.
Asumsi model pertumbuhan ekonomi mantap Harrod-Domar
sebagai berikut: (1).Ada ekuilibrium/keseimbangan awal pendapatan
dalam keadaan pekerjaan penuh, (2). Tidak ada campur tangan
pemerintah, (3).Model bekerja perekonomian tertutup tanpa perdagangan
luar negeri, (4).Tidak ada kesulitan di dalam penyesuaian antara investasi
dan penciptaan kapasitas produktif, (5).Kecenderungan menabung rata-
rata = kecenderungan menabung marjinal, (6). Kecenderungan menabung
marjinal tetap konstan, (7).Koefisien modal yaitu: rasio stok modal
terhadap pendapatan diasumsikan tetap, (8).Tidak ada penyusutan barang
modal diasumsikan memiliki daya pakai seumur hidup, (9).Tabungan dan
investasi berhubungan pendapatan tahun yang sama, (10).Tingkat harga
umum konstan yaitu: upah uang = pendapatan nyata,
(11).Tidak ada perubahan tingkat suku bunga, (12). Ada proporsi tetap
antara modal dan buruh dalam proses produksi, (13).Modal tetap dan
modal lancar disatukan menjadi modal.
Kesimpulan asumsi pokok Harrod-Domar adalah:
89
(1).Kecenderungan menabung dan rasio modal-output adalah tidak
konstan.
(2).Buruh dan modal tak dapat dipergunakan dalam proporsi tetap.
(3).Harga tidak akan tetap konstan.
(4).Tingkat sukubunga berubah.
(5).Program pemerintah tak dapat diabaikan.
(6).Perilaku wiraswasta tak dapat diabaikan.
(7).Kegagalan membedakan barang modal dengan barang
konsumen.
(8).Profesor Rose, sumber utama ketidakstabilan dalam sistem Harrod
terletak pada akibat ekses permintaan atau penawaran dalam keputusan
produksi dan tidak akibat langka modal atau berlebih keputusan
investasi.
Teori pertumbuhan di negara maju dihubungkan 3 konsep pokok
adalah:1).Fungsi tabungan,2).Investasi autonomous versus induced,
3).Produktivitas modal.
Alasan keterbatasan model pertumbuhan ekonomi mantap tidak
diterapkan di negara terbelakang sebagai berikut: (1).Perbedaan kondisi,
(2).Rasio tabungan,(3).Rasio modal-output,(4).Pengangguran struktural,
(5).Pengangguran tersembunyi, (6).Campur tangan pemerintah,
(7).Bantuan dan perdagangan luar negeri, (8). Perubahan harga,
(9).Perubahan institusional.

C.PENUTUP
Rangkuman
Dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
pembangunan dan penting faktor dalam menentukan pembangunan
ekonomi, para ahli ekonomi terdapat 2 (dua) pandangan yang berbeda.
Ahli ekonomi Neo-Klasik yang pada dasar analisisnya di dasarkan pada
teori Klasik menyatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi tergantung
pada pertambahan dan penawaran faktor-faktor produksi dan tingkat
kemajuan ekonomi. Sedangkan, teori Harrod-Domar (post-Keynesian)
menyatakan bahwa penanaman modal mempunyai fungsi ganda, yaitu:
sebagai perubahan kapasitas alat-alat modal dan mempertinggi
keseluruhan pengeluaran masyarakat dan yang terpenting.
Model pendekatan pembangunan nasional yang semata-mata
mengutamakan pada pertumbuhan ekonomi seperti oleh ahli ekonomi
Klasik, Neo-Klasik dan Harrod-Domar ternyata tidak memuaskan. Oleh
karena itu, ada 3 (tiga) model pendekatan pembangunan yang dianggap
tepat disebut model pendekatan pembangunan alternatif yaitu: a).Model
90
pendekatan yang berorientasi pada Pertumbuhan, b).Model pendekatan
yang berorientasi pada Lapangan Kerja, c).Model pendekatan yang
berorientasi pada Penghapusan Kemiskinan, d).Model pendekatan yang
berorientasi pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
1.Kegiatan Perkuliahan
a.Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi topik /
pokok bahasan 4.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu untuk tugas 4.
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 4.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan individu
2. Evaluasi
a. Jenis Evaluasi :Pre test dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 4.

c. Materi Evaluasi :
1). Jelaskan teori umum pembangunan ekonomi: a).Klasik, b).Neo-
-Klasik, c).Modern:Kuznet dan Harrod- Domar?
2). Jelaskan konsep teori dari: Adam Smith, Thomas Robert
Malthus, David Ricardo, Yoseph Schumpeter, J.E.Meade,
W.W.Rostow,Kuznet, Harrod-Domar,W.Beling dan O.Totten?
3). Bagaimana kesimpulan dari teori klasik ?
4). Sebutkan 5 bentuk pembaharuan (inovasi) yang diciptakan
oleh para pengusaha?
5). Bagaimana perkembangan ekonomi dari pendapat neo-klasik?
6).Sebutkan 5 tingkat perkembangan ekonomi dalam aspek
internasional bagi perkembangan ekonomi suatu negara pada
umumnya?
7).Jelaskan konsep istilah mengenai: a).laissez faire, b).stationary
state, c). the law of diminishing return, d). marginal product,
e).effectivedemand,f).entrepreneur,g).invention,h).inovation,
i).outonomous investment, j).induced investment, k).internal
economics, l).external economics, m).self-sustained growth, n).capital
output ration (COR),o).global village, p).saving gap, q).unbalanced
growth, r).the critical minimum effort thesis, s).big push, t).the low
91
level equilibrium trap, u).forward-backward-linkages effect,v).social
overhead capital (SOC) dan direct productivity activity (DPA), w).the
basic necessity oriented, x).supply and demand of capital, y).ability to
save dan willingness to save,z).created money, inflation, deficit
financing, grant, loan,soft dan hard loan, grace period, manurity/
amortization period, saving gap,import gap, foreign exchange gap,
absorptive capacity?
8).Jelaskan “the stages of economic” Rostow?
9).Sebutkan 4 ciri-ciri suatu negara tahap lepas landas atau belum
Rostow?
10).Sebutkan 3 sektor tahap take off Rostow ?
11).Sebutkan 3 ciri suatu negara tahap the drive to maturity?
12).Bagaimana cara tahap the age of high mess consumption
masyarakat bersaing untuk mendapatkan sumberdaya tersedia dan
sokongan politik ?
13).Sebutkan 3 komponen teori pertumbuhan modern menurut Kuznet?
14).Jelaskan analisa Profesor Kuznet: 6 ciri-ciri pertumbuhan ekonomi
modern?
15).Jelaskan model sederhana dari teori pertumbuhan mantap dari
Harrod- Domar?
16).Sebutkan 4 model pembangunan ekonomi?
17).Apa kebaikan teori pertumbuhan ekonomi berhubungan dengan
modernisasi?
18).Bagaimana tujuan pembangunan seimbang?
19).Sebutkan 3 macam ekonomi eksternal dari pertumbuhan ekonomi
seimbang: Rossenstein Rodan?
20).Bagaimana usaha modal pembangunana berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan dasar?
21).Faktor apa saja yang mempengaruhi pembentukan modal di negara
berkembang mengenai tabungan sukarela?
22).Bagaimana kebijaksanaan penerima pemerintah dari sektor
perpajakan memberikan sumbangan maksimum?
23).Sebutkan cara anggaran belanja defisit?
24).Bagaimana dampak ekspansioner untuk negara sedang
berkembang mengenai keuangan defisit, menimbulkan inflasi?
25).Sebutkan 4 alasan bahaya kenaikan harga bersifat inflasi lebih
besar daripada keuangan defisit menurut Dr. Rao?
26).Sebutkan 2 ciri aliran dana dari luar negeri?
27).Apa saja syarat bantuan diberikan kepada negara sedang
berkembang tergantung pada faktor ekonomi dan politik?
92
28).Bagaimana peranan utama bantuan luar negeri ditinjau sudut
manfaat bantuan pembangunan ekonomi di negara sedang
berkembang?
29).Sebutkan 4 model pendekatan pembangunan alternatif di suatu
negara?
30).Bagaimana konsep two gap problem: saving gap dan foreign
exchange gap?
31).Jelaskan perbedaan yang esensial antara teori tahap pertumbuhan
dan keterbelakangan, model pembaharu struktural dari Lewis dan
Chenery dan teori ketergantungan internasional dari konsep Neo-
Marxist dan paradigm palsu. Model mana yang memberikan
penjelasan paling baik terhadap keadaan di kebanyakan negara
dunia ketiga? Jelaskan?
32).Jelaskan arti dualism dan masyarakat yang dualistik? Apakah
konsep dualisme menggambarkan secara tepat keadaan
pembangunan di kebanyakan negara dunia ketiga? Jelaskan?
33).Beberapa orang menyatakan bahwa dualisme internasional dan
dualisme dalam negeri hanya manifestasi yang berbeda dari suatu
fenomena yang sama. Apakah yang Saudara maksudkan dan
apakah itu merupakan suatu konseptualisasi yang sahih? Jelaskan?
34).Jelaskan secara singkat berbagai “definisi pembangunan” yang
dikemukakan dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan?
Bila ada, jelaskan? Apabila tidak ada, jelaskan mengapa
penjelasan dalam mata kuliah Ekonomi Pembangunan tentang arti
pembangunan dianggap cukup?
35).Mengapa definisi pembangunan dari sisi ekonomi tidak tepat?
Apakah pemahaman Saudara mengenai “pembangunan
ekonomi”? Dapatkah Saudara memberikan contoh hipotesis atau
contoh nyata tentang keadaan suatu negara secara ekonomi
mungkin maju tapi masih tetap terbelakang?
36).Mengapa pemahaman tentang arti pembangunan sangat penting
dalam merumuskan kebijaksanaan di negara dunia ketiga?

93
BAB V
TEKNOLOGI, SUMBERDAYA MANUSIA DAN SUMBERDAYA
ALAM DALAM PEMBANGUNAN

A. PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada bab V ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang teknologi sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia dalam pembangunan. Secara khusus, setelah
mempelajari materi bab V ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1).menjelaskan sumberdaya alam dan teknologi dalam pembangunan
mengenai:a). kemajuan teknologi, b).alih teknologi dan teknologi tepat
guna;2).menguraikan sumberdaya manusia dan pengembangannya dalam
pembangunan, 3).menyebutkan persoalan sumberdaya manusia dan cara
pendekatannya, 4).menjelaskan pembangunan nasional dengan
persediaan tenaga kerja tak habis-habis.

B. PENYAJIAN MATERI
SUMBERDAYA ALAM DAN TEKNOLOGI DALAM
PEMBANGUNAN
Proses pembangunan ekonomi bisa dipercepat dengan adanya
penelitian dasar ilmiah di bidang teknologi dan aplikasi teknologi.
Sumber kekayaan alam yang berlimpah (tanah, bahan mineral dan lain-
lain) dipacu kemajuan teknologi menjadi negara di dunia dewasa
mengalami pertumbuhan ekonomi cepat. Negara sedang berkembang
kaya akan sumber alam untuk menerobos keterbelakangan melalui impor
modal dan teknologi dari negara sudah maju, dilakukan untuk
mempercepat proses pembangunan ekonomi akan mudah suatu negara
untuk menghimpun modal berguna untuk penelitian dasar ilmiah
dibidang teknologi mendorong pertumbuhan ekonomi dan akhirnya
sumber kekayaan alam potensial dapat direkayasa menjadi sumber
kekayaan riil.
Peranan penelitian dasar ilmiah dan pengembangan teknologi
dalam menopang pertumbuhan ekonomi dialami negara sekarang sudah
maju dan tingkat pertumbuhan tinggi dipertahankan dan dipelihara dasar
permainan antara aplikasi teknologi didasarkan atas kemajuan tepat dan
pengadaan pengetahuan ilmiah di bidang teknologi, dimana proses
kemajuan ilmu dari semua tingkatannya dari penelitian dasar sampai
pengembangan produk semua berpusat di negara kaya yaitu: negara
tertarik pada produk luar biasa, pasar besar dan metode teknologi maju
dengan dasar masukan modal dan keterampilan tinggi, sedangkan
94
dibidang ekonomi negara kurang tenaga kerja dan bahan baku (SDA).
Negara maju kemajuan teknologi dibidang penghematan modal/capital
saving merupakan fenomena jarang terjadi karena semua ilmu
pengetahuan dunia dan penelitian teknologi dilakukan tujuan untuk
mengadakan penghematan tenaga kerja bukan menghemat modal.
Sebaliknya, negara sedang berkembang dimana tenaga kerja
sangat berlimpah SDA belum diolah serta terbatas jumlah modal, maka
kemajuan teknologi memperbesar tenaga kerja yang diperlukan,
sedangkan kemajuan teknologi memperbesar tenaga kerja terjadi apabila
mutu atau keahlian tenaga kerja (SDM) ditingkatkan, contoh: pendidikan
keterampilan dan latihan.
Kemajuan teknologi untuk menghemat modal di negara maju
jarang terjadi, karena semua ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menghemat modal, sebaliknya kemajuan teknologi menghemat modal
dan memperbesar tenaga kerja bagi negara sedang berkembang mutlak
diperlukan.

(1).KEMAJUAN TEKNOLOGI
Teknologi adalah cara mengkombinasikan faktor produksi untuk
mencapai tujuan produksi atau untuk menghasikan barang dan jasa.
Menurut Hadi Prayitno (1986) buku:“Pengantar Ekonomi
Pembangunan” teknologi adalah cara bagaimana berbagai sumber
alam,modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk
merealisasikan tujuan produksi.
Pengertian teknologi mengandung dimensi luas dan mencakup
penelitian, pengembangan, perencanaan sistem produksi,
supply/penawaran bahan-bahan, sistem informasi, pembinaan dan
pengembangan keterampilan kerja dan entrepreneur, peralatan produksi
dan kebijakan pemerintah untuk menyediakan prasarana dan iklim
industri yang baik.
Penerapan teknologi terdiri dari: 3 (tiga) macam yaitu: teknologi
maju, adaptif, protektif.
(a).Teknologi maju yaitu:suatu teknologi yang dipersiapkan untuk
menghadapi persoalan yang besar bagi suatu bangsa dalam
perkembangan di masa depan, contoh: teknologi menyangkut sumber
energi, mineral, nuklir, angkasa, lautan dan udara.
b).Teknologi adaptif yaitu:teknologi bersumber pada penelitian dan
pengembangan teknologi di negara maju yang disesuaikan dengan
perimbangan keadaan masyarakat agar dapat dimanfaatkan sebaiknya
untuk pemecahan masalah konkrit seperti: di bidang pangan, pemukiman,
95
pemeliharaan tanah, perkembangan industri. Ukuran utama untuk proses
adaptasi dalam pengembangan teknologi ialah agar cocok dengan
perimbangan: (1).Penyerapan tenaga kerja, (2).Penggunaan bahan dalam
negeri, (3).Neraca pembayaran luar negeri.
c).Teknologi Protektif yaitu: suatu teknologi untuk memelihara,
melindungi dan mengamankan ekonologi dan lingkungan hidup masa
depan meliputi: konservasi, restorasi dan regenerasi SDA dan unsure
pokoknya adalah: peningkatan kelestarian, memulihkan kesuburan tanah
yang tandus, memanfaatkan tanah alang-alang menjadi tanah garapan
(Prayitno, 1986:88).
Ada 3 (tiga) gelombang perubahan teknologi yaitu: 1).Gelombang
pertama (800 before Christ – 1700), 2).Gelombang kedua (1700 – 1770),
3).Gelombang ketiga (1970-2000).
(1).Gelombang pertama (800 BC – 1700): belum ada revolusi industri
ditandai ada penerapan teknologi pertanian dan bercirikan adalah
penggunaan energi disimpan oleh alam (binatang, hutan, matahari, angin
dan air).
(2).Gelombang kedua (1700-1970) yaitu: masa revolusi industri dimulai
penemuan mesin uap berkembang teknologi elektronis tingkat tinggi dan
berdasarkan teknologi industri berkembang pesat, seperti: industri batu
bara, tekstil, kereta api, mobil, kimia, dan lain-lain dan ada produksi
masa serta ada pemisah antara produsen dan konsumen.
(3).Gelombang ketiga (1970-2000) ditandai ada kemajuan teknologi
dibidang:
a). Komunikasi dan pengolahan data, b).Penerbangan dan aplikasi
teknologi angkasa luar, c).Energi alternatif dan energi yang dapat
diperbaharui, d). Genetik dan bio-teknologi pada umumnya dengan
mikro elektoronik serta komputer sebagai teknologi intinya.

(2).ALIH TEKNOLOGI DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA


Teknologi tepat guna adalah teknologi sederhana yang mudah
dipahami dan dipraktekkan disebut: teknologi madya dan berbasis
produksi, menyerap tenaga kerja, dan mempertimbangkan masalah
sosial.
Strategi pembangunan dengan kebijaksanaan industrialisasi di
negara sedang berkembang menghadapi kelebihan tenaga kerja
sebenarnya menghadapi 2 (dua) masalah penting yaitu: 1).penggunaan
teknologi yang baru untuk memaksimalkan output, 2).penggunaan
teknologi memaksimalkan penyerapan tenaga kerja. Bagi negara sedang

96
berkembang menghadapi kelebihan tenaga kerja lebih baik menggunakan
teknologi tepat guna yaitu: teknologi mudah diserap dan digunakan.
Alasan menurut Hadi Prayitno (1986:4-94):
(1).Teknologi tepat guna (sederhana) lebih mudah dipahami atau
dipraktekkan oleh masyarakat berada dalam tingkat kebudayaan
teknologi rendah.
(2).Peralatan murah dan memberikan kemungkinan skala produksi
rendah.
(3).Peralatan tua atau peralatan bekas mencakup teknologi
sederhana, kini mudah diperoleh dari negara industry harga
murah.
(4).Teknologi madya (menengah) bersifat padat karya membuka
kesempatan kerja luas.
(5).Segi kemasyarakatan teknologi menengah tidak bersifat
deskruktif, sehingga kepincangan sosial dapat dihindarkan atau
diminimalkan.
Teknologi tepat guna merupakan alternatif terbaik bagi negara
sedang berkembang karena berdasarkan: basis produksi, tersedia tenaga
kerja, luas pasaran serta pertimbangan sosial ekonomi lainnya.
Alih teknologi adalah suatu proses pemindahan teknologi
menyangkut bidang teknis maupun non-teknis, suatu proses yang tidak
dapat diselesaikan sepihak saja. Suatu tindakan tepat bagi negara sedang
berkembang dalam memilih teknologi tepat guna cara alih teknologi
diikuti adaptasi dan inovasi sesuai kondisi penerima membawa perbaikan
dalam kegiatan ekonomi.

(2). SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENGEMBANGAN


DALAM PEMBANGUNAN
Penduduk berfungsi sebagai faktor produksi dan sumberdyaa
menciptakan dan mengembangkan teknologi, serta sebagai
pengorganisasi faktor produksi. Pertambahan penduduk yang cepat
muncul maka makin menambah rumit dalam usaha pembangunan di
negara sedang berkembang, karena pihak perkembangan penduduk cepat
akan menambah jumlah tenaga kerja cepat, dilain pihak negara sedang
berkembang mempunyai kemampuan sangat terbatas untuk menciptakan
kesempatan kerja baru, mengakibatkan timbul pengangguran serius baik
di kota maupun di desa dan masalah urbanisasi.
Open unemployment/ pengangguran terbuka yaitu: tenaga kerja
sepenuhnya menganggur dan disguised unemployment/ pengangguran
terbuka yaitu: pengangguran tersembunyi dan underemployment /
97
pengangguran: penggunaan tenaga kerja rendah dari jam kerja yang
normal merupakan masalah universal dihadapi negara sedang
berkembang, permasalahan kependudukan menimbulkan keadaan sulit
usaha negara sedang berkembang untuk mempercepat proses
pembangunan ekonomi yaitu: memperlambat tingkat pertumbuhan
pendapatan nasional.
Perbedaan besar antar tingkat pertumbuhan pendapatan nasional:
tingkat pertumbuhan produksi domestik (domestic product) dan tingkat
pertambahan pendapatan per kapita merupakan bukti umum disebabkan
berlaku tingkat perkembangan penduduk pesat.
Ahli ekonomi dan para perencana pembangunan bahwa
pengurangan laju pertambahan penduduk merupakan langkah penting
dan mendesak dilakukan untuk mempercepat laju pembangunan
ekonomi, dimana kebijaksanaan kependudukan dan pelaksanaan program
keluarga berencana yang baik memberi efek terhadap keinginan untuk
memperkecil jumlah keluarga, usaha penciptaan lapangan kerja
pendidikan, kesehatan bagi kelompok miskin dinegara sedang
berkembang membantu ekonomi dan substansial dan nyat terhadap
motivasi untuk memperkecil jumlah keluarga.
Unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan usaha untuk
membangun suatu perekonomian adalah jumlah penduduk besar, bila
dibina dan memiliki keterampilan tinggi. Penduduk merupakan sumber
tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan dan tenaga usahawan
diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi, mengakibatkan
penduduk merupakan faktor produksi, sumberdaya yang menciptakan
dan mengembangkan teknologi dan mengorganisir penggunaan berbagai
faktor produksi. Kemampuan suatu masyarakat dalam mengembangkan
teknologi dan menggunakan faktor produksi lain dengan efisien
tergantung taraf kemahiran dan pengetahuan masyarakat, dan taraf
pendidikan masyarakat merupakan satu faktor penting menentukan
kemampuan penduduk suatu negara, menyebabkan masalah pendidikan
diperhatikan analisis pembangunan ekonomi.

(3).PERSOALAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN


PENDEKATAN
Negara sedang berkembang pada umumnya memiliki persoalan
SDM kompleks meliputi: 1).Kualitas rendah, 2).Penawaran tenaga kerja
yang melebihi permintaan, 3).Banyaknya lulusan sekolah yang
menganggur, 4).Surplus tenaga kerja tidak terdidik.
(1) Kualitas SDM
98
Umumnya sangat rendah dan kurang mobil dan dilihat dari
tingkat produktiitas tenaga kerja (productivity per man hour) bidang
produksi dan distribusi maupun dibidang penelitian ilmiah lain dan
umum kurang mobil dan tidak memiliki keterampilan, kecakapan dan
semangat kerja tinggi, karena rendah tingkat pendidikan dan siap bekerja
lapangan kerja kurang inovatif, bekerja sebagai pekerja (worker) dan
bukan employers dan pola pendidikan mempersiapkan lulusan kreatif dan
inisiatif untuk menciptakan para pengusaha (employers) harus diperluas.
(2).Penawaran tenaga kerja yang melebihi permintaan tenaga kerja
Supply of labor melebihi demand of labor merupakan masalah
dalam mengembangkan SDM, rendah tingkat investasi dan rendah
kualitas SDM merupakan penyebab rendah permintaan tenaga kerja dan
tingkat investasi tinggi, tapi tingkat permintaan tenaga kerja lokal tetap
rendah, karena dibutuhkan untuk investasi tertentu adalah tenaga kerja
memiliki kualifikasi tertentu. Sektor modern: tingkat teknologi tinggi,
maka dibutuhkan tenaga kerja menguasai teknologi. Negara sedang
berkembang tenaga kerja kurang, sehingga tidak jarang untuk
mendatangkan tenaga kerja asing dengan jenjang tingkat upah mencolok
dan tenaga kerja lokal kurang bersaing di bursa kerja nasional maupun
internasional, mengakibatkan tenaga kerja lokal tidak terserap. Jadi,
penawaran /supply tenaga kerja melebihi permintaan/demand tenaga
kerja menimbulkan jenis pengangguran (unemployment and
underemployment) dan rendah tingkat upah.
(3).Tingginya lulusan sekolah yang menganggur
Dimana, semakin tinggi lulusan sekolah yang menganggur pada
negara sedang berkembang disebabkan oleh kurang proyeksi pendidikan
dan proyeksi lapangan pekerjaan dan kebanyakan lembaga pendidikan
hanya menghasilkan lulusan kurang marketable. Kebanyakan lembaga
pendidikan di negara sedang berkembang hanya menghasilkan worker
(pekerja) bukan employers (entrepreneur).
(4).Surplus tenaga kerja tidak terdidik
Umumnya adalah melek huruf dan berpikir tradisional dan sulit
disalurkan pada lapangan kerja yang diperlukan.
Ada 4 (empat) pendekatan untuk mengatasi persoalan SDM yaitu:
1).Pendekatan koefisien input tetap (the fixed input-coeficient approach)
yaitu: suatu pendekatan mengutamakan koefisien tingkat pendidikan
yang diperlukan oleh setiap sektor berdasarkan tingkat pendidikan
diperlukan.
2).Pendekatan elastisitas (the infinite price-elasticity of demand
approach) yaitu: pendekatan menggambarkan berapa banyak orang yang
99
berpendidikan dan berketrampilan khusu dapat menghasilkan (produktif)
tapi tingkat upah yang rendah.
3).Pendekatan linear programming (linear programming approach)
yaitu: pendekatan mengutamakan perhitungan tingkat pendidikan dan
keterampilan diperlukan oleh setiap sektor, estimasi produtivitas
keterampilan dan pendidikan setiap sektor, proyeksi output di masa akan
datang, apakah memaksimumkan GNP atau tidak?
4).Pendekatan tingkat pengembalian pendidikan atau pendekatan manfaat
(the return to education approach) yaitu: estimasi tingkat pengembalian
(return) setiap tipe investasi pendidikan dan tingkat skill dan pendidikan
menguntungkan yang diperlukan.
Tingkat pendidikan masyarakat tinggi dapat membantu
mempercepat pembangunan ekonomi. Faktor yang menyebabkan perlu
mengembangkan tingkat pendidikan didalam usaha untuk membangun
perekonomian adalah: pertama, pendidikan tinggi memperluas
pengetahuan masyarakat dan mempertinggi rasionalitas pengetahuan,
kedua, pendidikan mungkin masyarakat mempelajari pengetahuan teknik
diperlukan untuk memimpin dan menjalankan perusahaan modern,
ketiga, pengetahuan baik diperoleh dari pendidikan dapat perangsang
untuk menciptakan pembaharuan dalam bidang teknik, ekonomi dan
aspek kehidupan masyarakat lainnya.
Jadi, tingkat pendidikan tinggi akan menjamin perbaikan terus
berlangsung dalam tingkat teknologi digunakan masyarakat.
Negara maju tingkat pendidikan pesat dapat mendorong kemajuan
teknologi pesat dan lahir tenaga professional dibidang teknologi dan
berkembang teknologi mutahir merupakan bukti empiris dari kemajuan
di bidang pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan masyarakat
dan perkembangan teknologi berpacu untuk mempertahankan tingkat
pertumbuhan ada. Sebaliknya negara sedang berkembang tingkat
pendidikan tidak tinggi dan tinggi angka buta huruf. Kepentingan relatif
dan menghadapi masalah pendidikan bersifat kuantitatif yaitu: kurang
tenaga kependidikan menghadapi masalah pendidikan bersifat kualitatif
yaitu mutu pendidikan rendah dan dinegara sedang berkembang rendah
daripada negara maju. Jadi mutu pendidikan rendah bukan berarti
merosot mutu pendidikan, tapi tingkat kemajuan pendidikan tidak
mampu mengejar kemajuan teknologi negara sudah maju.
Hia Mynt, “the economics of development countries”(1965)
dimana kegagalan missal dan penurunan umum standar akademis
cenderung menurunkan efisiensi para sarjana dan sarjana yang
diperkerjakan pada sektor swasta dan sektor negara dan tidak
100
memberikan harapan bagi pembentukan kepemimpinan dinamis bagi
pembangunan ekonomi. Karena tidak ada perencanaan tenaga kerja dan
pendidikan siap pakai, maka permintaan terhadap tenaga kerja tidak
sanggup memenuhinya. Cepat atau lambat dalam pengembangan
pendidikan negara sedang berkembang menghadapi problema eksplosif
berkenan ketidakpuasan dan frustasi problem pengangguran sarjana
(Jhingan, 1988; 527).
Sadono Sukirno mengemukakan faktor menimbulkan keadaan
tingkat mutu pendidikan di negara sedang berkembang rendah yaitu:
(1).Mutu pendidikan yang rendah disebabkan karena kekurangan biaya
yang dapat disediakan, (2).Kurangnya buku teks yang sesuai dengan
kepentingan dan keadaan negara bersangkutan digunakan dan
didatangkan dari negara barat mempunyai dasar analisis serta struktur
belum pasti digunakan dinegara sedang berkembang, sehingga buku barat
sukar dipraktekkan bagi kepentingan kehidupan sehari-hari,
(3).Kurangnya fasilitas dan gaji rendah mengurangi gairah para pengajar
dan para mahasiswa dengan sebaiknya dan fasilitas perpusatakaan
dilengkapi buku teks yang relevan, laboratorium dan alat teknis untuk
melakukan percobaan keadaan sangat kurang (Sukirno, 1985:199-200).
Gaji rendah memperburuk keadaan karena para
pengajar/guru/dosen terpaksa harus mencari tambahan pendapatan
dengan bekerja di bidang lain, dan mengurangi waktu disediakan untuk
menyempurnakan kandungan pelajaran yang diberikan. Masalah
kuantitatif adalah masalah ketidaksesuaian diantara corak pendidikan
diberikan corak pendidikan sebenarnya harus diberikan atau diperlukan
di negara sedang berkembang. Sebagian besar penduduk negara dunia
ketiga adalah terlibat langsung dalam kegiatan pertanian dan didesa,
maka pembangunan pedesaan tidak boleh dilihat perpektif luas.
Philip H.Coombs seorang tipologi ekonomi pendidikan mencakup
4 (empat) kelompok: 1).Pendidikan dasar atau umum: pendidikan dasar,
baca tulis, hitung dan pengetahuan elementer tentang sains dan
lingkungan hidup oleh SD, SMP, SMU umum ingin dicapai;
2).Pendidikan Kesejahteraan Keluarga: terutama untuk mendalami
pengetahuan, keterampilan, dan sikap berguna untuk memperbaiki
kualitas kehidupan keluarga, termasuk kesehatan dan nutrisi, rumah sehat
dan perawatan anak, membangun rumah dan perbaikan, keluarga
berencana, dan sebagainya; 3).Pendidikan Kesejahteraan Masyarakat:
untuk memperkuat lembaga kemasyarakatan baik lokal maupun nasional,
koperasi, proyek kemasyarakatan; 4). Pendidikan Keterampilan Kerja
untuk mengembangkan pengetahuan dan kecakapan khusus berkaitan
101
dengan aktivitas ekonomi dan bermanfaat bagi usaha membina
kehidupan.
Program pendidikan yang efektif dan diatur dengan baik serta
cocok untuk semua pekerjaan adalah sangat diperlukan untuk menunjang
pembangunan pedesaan.
Philip H.Coombs and Manzoor Ahmad, “Attacking Rural
Proverty”; “How Non-Formal Education Can Help”, John Hopkins
University Press. 1974, hal.15:Kelompok Pekerja dan Kebutuhan
Pengajaran

A.ORANG TERLIBAT LANGSUNG DI DALAM PERTANIAN


Kelompok pekerjaan: 1.Petani komersial, 2.Keluarga petani
subsisten dan semi subsisten, 3.Buruh tani:
Tipe Kebutuhan Pengajaran:
(a).Perencanaan dan manajemen tanah, pengambilan keputusan
yang rasional, pencatatan, perputaran biaya dan pendapatan,
penggunaan kredit;
(b).Aplikasi masukan baru, varietas bibit, praktik pengolahan
pertanian lebih baik;
(c).Penyimpangan, prosesing dan cadangan pangan;
(d).Keterampilan tambahan mengenai pemeliharaan dan
peningkatan lahan, pekerjaan sambilan untuk memperoleh
penghasilan tambahan;
(e).Pengetahuan tentang pelayanan pemerintah, kebijaksanaan,
program dan target pemerintah,
(f).Pengetahuan dan keterampilan mengenai kesejahteraan
keluarga,seperti:kesehatan, perawatan anak dan keluarga
berencana;
(g).Keahlian masyarakat (contoh: pengetahuan mengenai koperasi,
tentang fungsi pemerintah daerah dan pusat).

B.ORANG AKTIVITAS DI LUAR BIDANG PERTANIAN


Kelompok pekerjaan:
1).Pengecer dan pedagang besar sarana produksi pertanian.
2).Pembayaran jasa reparasi dan pemeliharaan.
3).Pengolahan dan penyimpanan komoditi pertanian.
4).Penyalur jasa perbankan dan perkreditan.
5).Tukang bangunan dan lainnya.
6).Penyalur suku cadang dan jasa.
7).Manufaktur.
102
Tipe kebutuhan pengajaran:
(a).Pengetahuan teknis yang dapat diterapkan di bidang pengadaan
dan jasa.
(b).Pengawasan kualitas/mutu barang konsumsi dan lainnya.
(c).Pengetahuan teknis tentang barang yang dikelolanya agar dapat
memberikan penjelasan kepada pelanggan carapenggunaan dan
cara pemeliharaan, dan sebagainya.
(d).Kecakapan manajemen (perencanaan, pembuatan catatan, dan
penghitungan biaya, perbaikan perbekalan, analisis pasar dan
metoda penjualan, hubungan dengan pelanggan dan karyawan,
pengetahuan mengenai jasa pemerintah, peraturan, perpajakan
dan perkreditan).

C. ORANG BERGERAK DI BIDANG JASA UMUM:


ADMINISTRATOR DESA, PERENCANAAN DAN PARA
AHLI TEKNIS
Kelompok pekerjaan:
1).Administrator pemerintah, perencanaan dan analis diberbagai
bidang.
2).Manajer, perencana, teknis I dan para pembimbing di bidang
jasa pemerintah tertentu (contoh: pertanian, transportasi,
irigasi, kesehatan, industri kecil, pendidikan dan jasa keluarga,
pemerintah daerah dan sebagainya).
3).Manajer koperasi dan asosiasi petani lainnya.
4).Manajer dan personil jasa lainnya.
Tipe kebutuhan pengajaran:
(a).Keterampilan di bidang admintrasi perencanaan,pelaksanaan,
arus informasi, aktivitas promosi;
(b).Keterampilan teknis dan manajemen mengenai spesialisasi
tertentu;
(c).Kepemimpinan dalam menggerakkan komunitas dan kegiatan
kolektif, kerja sama staf dan dukungan dari eselon.

PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN PERSEDIAAN TENAGA


KERJA YANG TAK HABIS
Negara yang memiliki tenaga kerja yang tak habis-habis
pemindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor lain tidak akan
mengurangi output di sektor.
Dilihat struktur negara sedang berkembang memiliki jumlah
pendudk tidak seimbang jika dibandingkan dengan modal dan kekayaan
103
alam tersedia, mengakibatkan kegiatan ekonomi di negara berkembang
mempunyai produktivitas tenaga kerja kecil atau nol atau negatif.
Lewis proses pembangunan dalam perekonomian menghadapi
kelebihan tenaga kerja menganalisa dalam 3 (tiga) aspek yaitu:
(1).Analisis mengenai corak proses pertumbuhan ekonomi,
(2).Analisis mengenai faktor utama yang mungkin tingkat
penanaman modal menjadi bertambah tinggi dalam proses
pembangunan,
(3).Analisis mengenai faktor yang menyebabkan proses pembangunan
ekonomi tidak berlaku.
Model teori Lewis sektor ekonomi terdiri dari 2 (dua) sektor:
(a).Sektor subsistensi pedesaan tradisional ditandai produktivitas rendah
atau nol dan surplus tenaga kerja, (b).Sektor industry perkotaan modern
produktivitas tinggi dan tenaga kerja dari sektor subsistensi pedesaan
pindah secara bertahap dan surplus tenaga kerja negara sedang
berkembang tahun 1950 dan 1960.
Analisa masalah proses pembangunan Lewis menggunakan
asumsi digunakan teori Klasik diantaranya:(1).Para pengusaha selalu
berusaha memaksimumkan keuntungan, (2).Keuntungan maksimum akan
tercapai apabila tingkat produksi riil = tingkat produksi (marginal
product), (3).Selama penawaran tenaga kerja melebihi dari apa yang
diperlukan, maka tingkat upah tidak akan mengalami perubahan.
Analisis faktor penanaman modal tinggi selama proses
pembangunan menyebabkan faktor tingkat tabungan makin besar selama
proses pembangunan: sektor tradisional- sektor subsisten- sektor
pertanian-sektor modern dan faktor menyebabkan tingkat upah: kenaikan
tingkat upah akan mengurangi keuntungan di sektor modern dan
menurunkan kemampuan pengusaha untuk menanamkan modal.
Kelemahan teori Lewis diantaranya:
(1).Keuntungan diperoleh di sektor modern Lewis mempunyai
hubungan proporsional dengan kesempatan kerja dan banyak
keuntungan di sektor modern yang diinvestasikan dalam bentuk
peralatan yang menghemat tenaga kerja,
(2).Lewis ada surplus tenaga kerja di pedesaan dan pekerjaan di
daerah perkotaan dan kenyataan menunjukkan dikota banyak
pengangguran,sedangkan di pedesaan surplus tenaga kerja
sedikit,
(3).Pengupahan riil yang konstan di daerah pedesaan sampai
pengadaan tenaga kerja habis, ternyata bertentangan dengan apa
yang dialami oleh negara sedang berkembang dimana tendensi
104
kenaikan upah berjalan terus (MP.Todaro, 1983: 350-351).

C.PENUTUP
Rangkuman
Setiap masyarakat dan negara manapun, mengenai
SDA/sumberdaya alam, SDM/sumberdaya manusia, dan kemajuan
teknologi merupakan unsure penting dalam mempercepat lajunya
pembangunan ekonomi. Asal saja sumber-sumber tersebut diolah dan
dimanfaatkan sebaik mungkin. Sumberdaya manusia, sumberdaya alam
dan kemajuan teknologi yang sangat pesat, sumberdaya alam yang
berlimpah disertai dengan kemampuan manusia sebagai pengelola dan
pelaksana pembangunan yang tangguh akan mempercepat lajunya
pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan memudahkan negara
sedang berkembang bangkit secara ekonomi, karena sumberdaya
berguna, maka kegiatan ekonomi harus dibina dan diarahkan secara riil
dan sumberdaya yang akan menciptakan teknologi dan mengorganisasi
faktor-faktor produksi. Unsur pendidikan masyarakat sangat strategis
dalam mengupayakan sumberdaya manusia yang tidak terbatas.
1.Kegiatan Perkuliahan
a.Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi
topik / pokok bahasan 5.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu untuk tugas 5.
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 5.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan
individu 5.
2. Evaluasi
a. Jenis Evaluasi :Pre test dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 5.
c. Materi Evaluasi:
1).Jelaskan konsep teknologi dan 3 pembagian penggolongan
aplikasi teknologi teknologi menurut sifatnya (teknologi
maju, adaptif, protektif)?
2).Jelaskan 3 pembagian gelombang analisis perubahan dan
105
pembaharuan teknologi di dunia menurut sejarahnya
menurut Alvin Tofler dalam buku: “The Third Wafe”?
3).Bagaimana konsep alih teknologi dan teknologi tepat guna
dan apa alasan tenologi tepat guna menurut Hadi Prayitno
(1964:4)?
4).Jelaskan konsep penduduk dan bagaimana pengembangan
dalam pembangunan ?
5).Jelaskan persoalan SDM dan bagaimana 4 pendekatan
untuk mengatasi persoalan SDM?
6).Faktor-faktor apa saja yang timbul keadaan tingkat mutu
pendidikan di negara sedang berkembang rendah menurut
Sadono Sukirno?
7).Apa saja peranan pendidikan di negara berkembang ?
8).Faktor apa yang menyebabkan mutu pendidikan rendah di
negara berkembang ?
9).Apa saja tipologi pendidikan yang cocok untuk negara
sedang berkembang?
10).Jelaskan pembagian kelompok pekerjaan dan tipe
kebutuhan pengajaran/pendidikan di negara berkembang
dan negara maju menurut Philip H.Coombs dan Manzoor
Ahmad dalam buku: “Attacking Rural Poverty”;“How Non-
Formal Education Can Help”?
11).Sebutkan 3 asumsi dari teori Klasik dalam menganalisis
masalah proses pembangunan Arthur Lewis ?
12).Apa saja 3 aspek analisis A.Lewis mengenai proses
pembangunan dalam perekonomian yang menghadapi
kelebihan tenaga kerja?
13).Kelemahan apa saja teori A. Lewis mengenai pembangunan
nasional dengan persediaan tenaga kerja yang tak habis-
habis?
14).Bagaimana fungsi pendidikan bagi sumberdaya manusia?
15).Alasan apa sajakah yang Saudara dapat mengemukakan
mengenai besarnya jumlah anak putus sekolah di negara
berkembang? Apakah yang harus Saudara lakukan untuk
mengatasinya?
16).Sebenarnya apa saja perbedaan pokok antara pendidikan
Formal dan non-formal?Berikan contoh masing-masing
Pendidikan- tidak pendidikan?
17).Sering dikatakan bahwa sistem pendidikan dibanyak negara
Dunia ketiga, terutama di daerah pedesaan, tidak cocok
106
dengan kebutuhan pembangunan ekonomi dan sosial yang
sebenarnya. Apakah analisa Saudara atau tidak dengan
pernyataan ini? Jelaskan alasan-alasannya?
18).Jelaskan mengapa “biaya” dan “manfaat” relatif dari
pendidikan tinggi di negara berkembang lebih tinggi
daripada yang ada di negara maju?
19).Sebenarnya apa yang menjadi analisa Saudara atas
diberikan subsidi bagi pendidikan tinggi dibanyak negara
berkembang? Menurut pendapat Saudara, apakah analisa
bisa diterima bila ditinjau dari sudut pandangan ekonomi?
Jelaskan analisisnya?
20).Apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi pendidikan?
Menurut pendapat Saudara, sejauh manakah perencanaan
pendidikan dan pengambilan kebijakannya harus didasarkan
berbagai pertimbangan dan pengambilan kebijakannya harus
didasarkan berbagai pertimbangan ekonomi? Jelaskan dan
berikan contoh aktual maupun hipotesis?
21).Apakah saja hubungan antara sistem pendidikan, pasar
tenaga kerja, dan penentu penyerapan tenaga kerja di
negara sedang berkembang? Jelaskan mengenai proses yang
lambat laun menjadikan bidang pendidikan hanya sebagai
suatu tempat pelarian sehubungan dengan sulit memperoleh
pekerjaan di sektor modern?
22).Perbedaan antara segenap biaya dan manfaat pendidikan
berskala individual dari skala sosial. Faktor ekonomi apa
saja yang mengakibatkan melebarnya perbedaan penilaian
secara sosial dan individu atas segala biaya dan manfaat
pendidikan? Haruskah pemerintah turun tangan mengatasi
perbedaan melalui penerapan serangkaian kebijakan
pendidikan dan kebijakan ekonomi secara khusus?
Jelaskan pendapat Saudara?
23).Apakah pendidikan mampu mempercepat pertumbuhan
ekonomi? Mengapa?
24).Apakah sisitem pendidikan yang terdapat di negara dunia
ketiga dewasa ini cenderung untuk memperbaiki,
memperparah, atau tidak memberikan pengaruh sama
sekali terhadap ketimpangan dan kemiskinan? Jelaskan
analisa Saudara, disertai referensi kondisi aktual suatu
negara dunia ketiga ?
25).Apakah pendidikan turut merangsang terjadi arus migrasi
107
secara besar-besaran dari daerah pedesaan ke kota?
26).Apakah pendidikan bagi kaum wanita cenderung menurun
fertilitasnya?
27).Apakah sistem pendidikan yang terdapat diberbagai
negara berkembang benar-benar mampu memberikan
andil berarti bagi upaya meningkatkan pembangunan
daerah pedesaan? Jelaskan?
28).Faktor apa saja yang mendorong terjadi migrasi
internasional di kalangan tenaga professional yang
berpendidikan tinggi dari negara berkembang ke negara
maju?
29).Sebutkan faktor internal dan eksternal dan bagaimana
cara kebijakan dari pemerintah dapat mempengaruhi dan
menjadikan sistem pendidikan lebih bermakna serta
bermanfaat secara positif bagi upaya pembangunan secara
keseluruhan?
30).Mengapa kesehatan dan pendidikan terkait sangat erat
dengan tantangan pembangunan yang harus dibangun?
31).Tantangan dalam bidang kesehatan dan pendidikan
apakah yang paling besar pada saat ini? Mengapa sangat
sulit dipecahkan?
32).Faktor apa sajakah menentukan baik tidak serta adil tidak
sebuah sistem kesehatan? Sistem pendidikan yang
bagaimana?
33).Konsekuensi apa sajakah yang dapat terjadi dari bias
gender dalam kesehatan dan pendidikan?
34).Apakah yang disebut sebagai pendekatan modal manusia
dalam bidang kesehatan dan pendidikan? Menurut
Saudara, apa sajakah kekuatan dan kelemahan penting?
35).Strategi apa sajakah yang digunakan untuk mengatasi
masalah buruh anak-anak? Apa sajakah kekuatan dan
kelemahan dari strateginya?
36).Apakah hubungan antara kesehatan dan pendidikan di 1
(satu) sisi, dengan produktivitas dan pendapatan di sisi
yang lain?
37).Apa sajakah yang dapat dilakukan pemerintah untuk
membuat sistem kesehatan yang adil?

108
BAB VI
PERANAN PERDAGANGAN DALAM PEMBANGUNAN DAN
MASALAH HUBUNGAN INTERNASIONAL BAGI NEGARA
SEDANG BERKEMBANG

A. PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada bab VI ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman tentang peranan perdagangan dalam
pembangunan dan masalah hubungan internasional bagi negara sedang
berkembang. Secara khusus, setelah mempelajari materi bab VI ini,
diharapkan mahasiswa dapat: 1). Menjelaskan peranan perdagangan
dalam pembangunan, 2).Menyebutkan neraca pembayaran dan
kebijaksanaan perdagangan luar negeri, 3). Menjelaskan
interdepedensi global dan tata ekonomi dunia baru.

B. PENYAJIAN MATERI
PERANAN PERDAGANGAN DALAM PEMBANGUNAN
Keuntungan dari perdagangan internasional adalah adanya
kenaikan produksi dan konsumsi barang dan jasa serta keuntungan dari
kenaikan produksi dan konsumsi disebut: “doktrin vent for surplus”.
Menurut ahli ekonomi David Ricardo dan John Stuart Mill menganggap
perdagangan internasional sebagai mesin pertumbuhan ekonomi (engine
of growth) konsep dan pandangan tetap berlaku hingga dewasa ini.
*Bagaimana perdagangan internasional mempengaruhi tingkat,
struktur dan sifat-sifat atau karakter pertumbuhan ekonomi negara
sedang berkembang?
*Dalam kondisi yang bagaimana perdagangan internasional mampu
menolongnegara sedang berkembang mencapai sasaran
pembangunan ekonomi?
Adam Smith adalah ahli ekonomi klasik pertama mengemukakan
tentang kemungkinan diperoleh keuntungan (gain from trade) dari
perdagangan internasional berupa: kenaikan produksi dan konsumsi
barang dan jasa dimana ada perdagangan luar negeri suatu negara dapat
menaikkan produksi barang tidak dapat dijual dalam negeri, tapi masih
laku di luarnegeri, sehingga terjadi ekspor impor antar suatu negara dan
terjadi perluasan pasar terjadi mendorong sektor produktif untuk
menggunakan teknik produksi tinggi yang diimpor dari luar negeri
sehingga perluasan pasar sebagai akibat keuntungan dari perdagangan
luar negeri Adam Smit disebut: “teori doctrin vent for surplus” kemudian
diterapkan di negara sedang berkembang sarjana ekonomi Burma Hla
109
Myint dimana terbuka pasar dunia dapat memberi kesempatan kepada
negara agraris untuk memanfaatkan sumberdaya yang dahulu
“underemployed” agar menghasilkan output ekspor ke luar negeri.
Doctrin productivity adalah kenaikan produksi akibat adanya perluasan
pasar yang mendorong perbaikan teknologi dan spesialisasi sehingga
produktivitas meningkat. John Stuart Mill menganggap bahwa
perdagangan luar negeri dan hubungan ekonomi dengan negara lain dapat
mempertinggi tingkat produktivitas kegiatan produksi dan faktor yang
menyebabkan perdagangan luar negeri menciptakan produksi karena
adanya perluasan pasar dan mendorong perbaikan teknologi dan
mempertinggi spesialisasi dan efisiensi dengan mengadakan inovasinya
serta timbul keuntungan kenaikan tingkat produksi sebagai akibat ada
hubungan ekonomi luarnegeri.
Sumbangan perdagangan luarnegeri terhadap pembangunan
ekonomi adalah:1).memperluas pasar,2). Mempertinggi tingkat
teknologi, 3).menaikkan produksi barang yang masih laku diluar negeri.
Masalah yang dihadapi dalam perdagangan luar negeri meliputi:
1).hambatan kenaikan volume ekspor karena adanya persaingan,
2).penurunan term of trade barang primer, 3).terjadi fluktuasi barang
primer. Jadi, pemerintah menggalakkan diversifikasi ekspor dimana
dilakukan untuk menstabilkan pendapatan ekspor dan memperbaiki
neraca pembayaran internasional.

NERACA PEMBAYARAN DAN KEBIJAKSANAAN EKONOMI


LUAR NEGERI
Neraca pembayaran menyangkut 2 (dua) arus aliran sumberdaya
yaitu: arus dana investasi asing dan arus sumberdana pemerintah berupa
bantuan luar negeri.
Dua arus aliran sumberdaya keuangan neraca pembayaran
penting yaitu: (1).Arus dana investasi asing dan sumber dana lainnya dan
masuk melalui sarana modern perusahaan multinasional (Multinational
Cooperation), (2).Arus sumberdaya pemerintah berupa bantuan luar
negeri, baik bilateral maupun multilateral.
3(tiga) komponen penting dalam neraca pembayaran suatu negara
yaitu:(1).Komponen rekening arus (Current Account) merupakan arus
barang dan jasa dalam bentuk ekspor dan impor suatu negera dalam
1(satu) tahun dan menganalisis pengaruh kebijaksanaan komersial
dibidang perdagangan komoditi, (2).Rekening modal (Capital Account)
adalah merekam volume investasi swasta asing, grant dan pinjaman luar
negeri pemerintah suatu negara maupun badan moneter negara donor
110
lainnya, (3).Rekening konstan (Cash Account) memperlihatkan neraca
konstan (cadangan luar negeri dan tagihan jangka pendek).
Dewasa ini abad 21 negara dunia ketiga memiliki jumlah utang
dan beban bunga menunjukkan jumlah sangat besar melebihi pemasukan
moneter pemerintah seperti: di Amerika Latin dan negara di Asia
merupakan negara peminjam banyak jumlah utangnya dan negara sedang
berkembang memiliki DSR/debt service ratio melebih ambang batas
ditetapkan IMF/international monetary fund yaitu 20 % dimana : “bila
DSR suatu negara diatas 35 %, maka suatu negara dinyatakan bahaya
secara ekonomi”.
Untuk menghadapi neraca pembayaran defisit dapat dilakukan:
(1).memperbaiki rekening konstan, (2).meningkatkan penanaman modal
asing, (3).Kebijakan outward dan inward, (4).adanya pembaharuan tata
ekonomi dunia baru.
Hipotesis menggambarkan neraca pembayaran defisit sebagai
berikut: menghadapi proyeksi neraca pembayaran defisit pada rekening
koran dan modal negara sedang berkembang memiliki kebijaksanaan
ekonomi luar negeri (dewasa ini) sebagai berikut:
A. Alternatif Pertama yaitu: memperbaiki rekening arus
Untuk memperbaiki koran dilakukan Export Drive atau
mengurangi impor dilakukan peningkatan ekspor produk primer atau
produk sekunder, sedangkan untuk mengurangi impor ditempuh
kebijaksanaan substitusi impor yaitu: proteksi dan mendorong industri
dalam negeri untuk memproduksi barang yang impor atau mengadakan
pembatasan kuota impor. Kebijaksanaan lain ditempuh untuk mencapai
kedua sasaran secara simultan dan sekaligus yaitu: merubah kurs atau
nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap valuta asing, melalui uang
asing, maka nilai mata uang asing akan naik dan turun, mengakibatkan
harga barang dalam negeri dilihat dari luarnegeri murah dan merangsang
para turis asing untuk membeli barang produk dalam negeri, sedangkan
dalam negeri harga barang luar negeri mahal membatasi para importir
untuk mendatangkan barang produk luar negeri, sehingga gabungan
akibat devaluasi secara tidak langsung akan memperbaiki neraca
rekening koran.
B.Alternatif Kedua: memperbaiki posisi neraca rekening modal,
dilakukan caranya meningkatkan penanaman modal asing yang langsung
produktif maupun bantuan luar negeri yang proporsi lebih keil (yaitu
dalam bentuk grant), sehingga penanaman modal swasta asing harus
selektif mungkin jangan sampai mendorong mengalir keuntungan keluar
negeri.
111
C.Alternatif Ketiga: kebijaksanaan Outward dan Inward
Streeten (1973:1-10): kebijaksanaan outward looking tidak hanya
mendorong perdagangan bebas, tapi mengalihkan modal, buruh pekerja,
perusahaan dan teknologi akan membuka pintu bagi masuknya
Multinasional Company (MNC)serta sistem komunikasi antar bangsa
secara bebas. Sebaliknya, pandangan kedalam (inward looking)lebih baik
model pembangunan sendiri dan untuk menentukan nasib negara sendiri
sesuai “resources endowment” negeri.
Dalam pendekatan filosofis mengenai pembangunan secara
khusus strategi perdagangan komoditi 4 tahapan (Todaro, 1985:262):
1) Primer Outward Looking Policies yaitu: meningkatkan ekspor
(outward) bahan mentah dan pertanian.
2) Secondary Outward Looking Polices yaitu:peningkatan ekspor
manufaktur.
3) Primary Inward Looking Policies yaitu: industri ditujukan untuk
swasembada pangan dan bahan pokok.
4) Inward Looking Policies yaitu: swasembada di bidang manufaktur
melalui sustitusi impor.

D.PERLU PEMBAHARUAN DARI NEGARA MAJU


Todaro (1985:297) ada 4 (empat) bidang kebijaksanaan
perdagangan dan ekonomi negara maju penting artinya terhadap
perdagangan luarnegeri negara sedang berkembang di masa akan datang
yaitu: 1). Rintangan tarif dan non-tarif terhadap ekspor dari negara Less
Developed Countries, 2).Insentif ekspor negara maju, 3).Bantuan
penyesuaian (Adjustment Assistance) untuk buruh yang dipecat, karena
ekspor LDC (Less Developed Countries)murah biaya produksi karena
menggunakan sistem padat karya, 4). Pengaruh umum kebijaksanaan
ekonomi dalam negeri negara kaya terhadap perekonomian negara dunia
ketiga.

INTERDEPEDENSI GLOBAL DAN TATA EKONOMI DUNIA


BARU
Perekonomian dunia semakin kompleks konsistensi antara negara
kaya dan miskin secara gradual menjadi suatu sistem sosial internasional
interdepedensi. Ketergantungan negara sedang berkembang kepada “rest
of the world” khusus ekspor produk primer mengakibatkan tidak
fleksibel struktur ekonomi negara berkembang dan makin rawan dalam
menghadapi situasi pasar internasional sulit diramalkan. Gabungan antara
ketergantungan kepada perdagangan dunia kurang menguntungkan dan
112
tawar menawar (bargaining) lemah dan terbatas menyebabkan posisi
perekonomian negara sedang berkembang secara lokal sangat rawan dan
gampang terpengaruh oleh kebijaksanaan ekonomi dalam dan luar negeri
khusus dibuat oleh negara kaya, sehingga ketergantungan membatasi
kemampuan negara sedang berkembang untuk memanipulasi variabel
ekonomi dalam negeri seperti:tabungan, investasi, harga komoditi dan
employment.
Ada 4 (empat) rintangan kebijakan ekonomi negara maju yang
menghambat negara sedang berkembang yaitu: 1).perdagangan dunia,
2).bantuan luar negeri, 3).bantuan swasta asing, 4).inflasi dunia.
Sehubungan konteks perdagangan tidak adil antara negara kaya
dan miskin, berarti: adanya dukungan sumberdaya (resource
endowments) tidak adil cenderung diperkuat oleh perdagangan.
Menyebarnya “increasing returns” berpengaruh perusahaan
multinasional (mulinational company) secara mencolok serta
kemampuan untuk memanipulasikan “term of international trade” dan
pola produksi dan permintaan dunia serta gabungan antara menurun
“term of trade” menimbulkan defisit perdagangan yang kronis dan semua
interdepedensi membuat negara sedang berkembang terperangkap (lock
in) dalam ketidakadilan negara (nation state), dimana kawasan “kutub
pertumbuhan“ (growth pole) akan makin kaya, sebaliknya negara sedang
berkembang tetap ketinggalan dibelakang.
Rintangan kebijaksanaan ekonomi negara maju meliputi: 4 bidang
yaitu: 1).perdagangan dunia, 2).bantuan luar negeri, 3).bantuan swasta
asing, 4).inflasi dunia berhubungan dampak negatif kebijaksanaan
ekonomi makro negara maju.
Inflasi menjadi berlipat ganda oleh kenyataan negara maju dalam
usaha mengendalikan inflasi menempuh kebijaksanaan langsung dan
tidak langsung merugikan kesejahteraan ekonomi negara miskin dan
kontrol tarif dan non tarif terhadap impor, pemotongan bantuan finansial
dan teknik luar negeri serta kebijaksanaan penghematan ekonomi dunia
memantul perekonomian negara sedang berkembang tidak menentu.
Persoalan sangat pelik timbul setelah negara kaya sangat tergantung
kepada energi dunia ketiga. Era baru merupakan jaman serba langka
merangsang ada revisi besar didalam sistem ekonomi internasional di
negara dunia ketiga oleh rapat khusus sidang umum PBB tahun 1874
menghasilkan deklarasi controversial mengenai dibentuk “Tata Ekonomi
Internasional Baru”. “Orde Ekonomi Dunia Baru didasarkan kepada
prinsip bahwa” masing-masing negara dan masing-masing aspirasi
pembangunan berhubungan dunia kesatu, kedua, ketiga dapat
113
dihilangkan dan berubah menjadi satu: ONE WORLD, bersamaan karena
mempunyai tujuan ekonomi sama, dipimpin oleh prinsip kedamaian,
persaudaraan dan saling menghormati.

C.PENUTUP
Rangkuman
Perdagangan dan pembangunan ekonomi dalam teori ekonomi
pembangunan adalah perdagangan menjadi suatu kekuatan yang
pendorong penting bagi kelancaran pembangunan serta terciptanya
pertumbuhan ekonomi secara cepat dan dibuktikan oleh pengalaman
sejumlah negara berkembang sudah berhasil sebagai kekuatan industri
baru, seperti:Brasil, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Chili,
Singapura dan Cina. Dimana, akses ke pasar negara maju (suatu faktor
penting bagi promosi bagi peningkatan pendayagunaan segenap
sumberdaya atau faktor produksi tenaga kerja dan modal di negara Dunia
Ketiga sebelumnya tidak dimanfaatkan secara optimal. Peningkatan
pendapatan devisa (foreign-exchange earnings) melalui perbaikan kinerja
ekspor penting bagi negara berkembang dalam rangka menyediakan dana
dan tenaga yang dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah sumberdaya
fisik dan financial sangat langka. Selama perdagangan membuka peluang
bagi tercipta atau terlaksananya transaksi ekonomi yang menguntungkan,
maka selama perdagangan luarnegeri yang menguntungkan, maka selama
perdagangan luarnegeri bisa menjadi faktor positif yang mendorong
pertumbuhan ekonomi agregat, seperti:oleh teori tradisional.
Pertumbuhan output nasionl secara pesat ternyata hanya memberi
dampak kecil bagi pembangunan secara keseluruhan. Strategi
pertumbuhan bertumpu pada ekspor, terutama jika menikmati sebagian
besar hasil adalah pihak asing hanya mengacaukan struktur ekonomi
domestik dan membawa kearah yang salah (karena tidak melayani
kebutuhan masyarakat lokal), tapi mengabadikan dualistik internal dan
eksternal serta karakter inegaliter (tidak adil, hanya menguntungkan
kelompok tertentu) dari pertumbuhan ekonomi. Jadi, perdagangan bebas
bisa melipatgandakan pendapatan ekspor, memperbesar tingkat output
nasional, tapi belum tentu perdagangan merupakan strategi yang
tepat dan benar-benar mampu mengembang misi pembangunan ekonomi
dan sosial yang hakiki, tergantung pada karakter sektor ekspor sendiri,
pola distribusi atas segenap hasil/keuntungannya, serta kadar
keterkaitannya dengan sektor lainnya dalam perekonomian secara
keseluruhannya.

114
Aspek distribusi: keuntungan tidak adil dari perdagangan
internasional adalah negara kaya dan bagian yang diterima oleh negara
miskin bukan kecil, melainkan kecil daripada seharunya terima.
Domestik di masing-masing negara berkembang dan diuntungkan oleh
perdagangan tidak masyarakat luas, tapi hanya perusahaan asing dan
kalangan elit. Hal ini merupakan penyimpangan dan hakekat segenap
ketimpangan merupakan cerminan dari tata institusional, sosial dan
ekonomi serba tidak egaliter di dalam sistem global, dimana negara kaya
dan perusahaan multinasional menguasai sejumlah besar sumberdaya
dunia dan menyimpulkan teori perdagangan tradisional yang menonjol
kemampuan perdagangan bebas untuk memeratakan pendapatan ternyata
hanya diatas kertas, dan belum terwujud dalam kenyataan. Oleh karena
itu perdagangan bebas dengan pendidikan yang tinggi, cenderung untuk
melanggengkan berbagai bentuk ketimpangan /kesenjangan yang ada.
Skala internasional, dampak yang ditimbulkan banyak bersifat negatif,
karena tidak terkontrol dan tidak ada suatu pemerintah supranasional
mampu bertindak secara efektif untuk mengawasi, mengatasi, dan
membatasi efek yang merusak seperti: pemerintahan nasional yang
mampu, tidak teoritis, untuk mengendalikan dampak negatif perdagangan
terhdap pola distribusi kesejahteraan domestik, misalnya: melalui pajak
hasil digunakan untuk membiayai program pembangunan bagi
penduduk/wilayah kurang beruntung ada ada faktor khas seperti: prinsip
hasil semakin meningkat (increasing returns), distribusi kepemilikan
asset ekonomi dan kekuasaan internasional tidak merata, terus meningkat
peranan dan pengaruh perusahaan multinasional praktek kolusi
(berlangsung terang-terangan) antara aparat pemerintah berkuasa dengan
pihak perusahaan raksasa, serta penggabungan kekuatan pemerintahan
negara maju dan perusahaan dalam rangka memanipulasi harga
internasional, tingkat penawaran atau produksi, dan pola permintaan
penting, tidak luput dari pengamatan teori perdagangan tradisional dan
menyimpulkan negara dunia ketiga dari kegiatan perdagangan
internasional dengan negara maju tidak adil karena kecil daripada negara
berkembang.
Syarat dan kondisi dipenuhi agar perdagangan internasional
membagi negara dunia ketiga dalam memenuhi segenap aspirasi
pembangunannya adalah: kemampuan negara berkembang sendiri
(kelompok) untuk mengusahakan konsesi dagang yang menguntungkan
dari negara maju, terutama dalam bentuk penghapusan (tidak
pengurangan) berbagai macam hambatan perdagangan tarif maupun non
tarif selama menghalangi masuk produk ekspor (khusus produk
115
manufaktur padat karya) negara berkembang ke pasar negara maju,
tercapai kesepakatan Uruguay Round/ Putaran Uruguay, perdagangan
multilateral dibawah perjanjian umum mengenai tarif dan perdagangan
(GATT/ General Aggrement On Tarif And Trade) dihargai suatu upaya
mengurangi berbagai kendala perdagangan antarnegara secara serentak
dan terkoordinasikan dan negara berkembang mampu memanfaatkan
segenap sumberdaya langka secara efisien memanfaatkan segenap
sumberdaya berlimpah secara maksimum (tenaga kerja belum terserap
secara memadai) akan menentukan sejauh mana rakyat negara yang
bersangkutan mendapat keuntungan bagi penerimaan ekspor dan tingkat
keterkaitan antara sektor ekspor dengan sektor ekonomi lain sangat
berpengaruh contoh: sektor pertanian skala kecil mampu mengekspor
akan meningkatkan permintaan terhadap produk domestik, contoh:
permintaan terhadap peralatan rumbah tangga buatan dalam negeri dan
pendapatan ekspor dari sektor manufaktur padat modal biasa digunakan
untuk membeli produk impor yang mahal buatan negara yang kaya dan
semua tergantung pada sebaik apa negara berkembang (terutama pihak
pemerintahnya) dapat mengawasi, mempengaruhi dan mengenalikan
sepak terjang perusahaan asing swasta dan kemampuan negara untuk
menjamin pembagian keuntungan yang adil kepada seluruh lapisan
masyarakat penting.
Negara berkembang terbatas sumberdaya dan ukuran pasar tidak
mandiri, tapi peluang untuk mempertahankan kelangsungan hidup (untuk
mendapat bahan pangan cukup) tergantung pada pasokan dari luar negeri,
tidak ada pilihan untuk berusaha berdagang guna memperoleh devisa
untuk membeli bahan kebutuhan pokok dan sumberdaya dari luar negeri,
ketidakadilan dan penyimpangan terhadap kepentingan pembangunan
negara berkembang dalam jangka panjang, sistem ekonomi internasional
sebagai kesempatan untuk mendapat sumberdaya modal dan teknologi
yang langka dan dibutuhkan sangat dipengaruhi oleh karakter proses
pembangunan dari suatu negara berkembang dan keuntungan jangka
panjang dari hubungan perdagangan diantara sesame negara berkembang
melalui pembentukan kerangka blok perdagangan regional (regional
trading blocs)seperti: Pasar Bersama Eropa (Uni Eropa/UE), hal –hal
mengenai penawaran suatu prospek lebih baik bagi tercipta strategi
pembangunan yang seimbang dan terdiversifikasi, dibandingkan standar
hubungan dagang tidak seimbang antara negara berkembang secara
individual negara maju dan kaya sumber mineral dan bahan mentah,
terutama berhasil menciptakan suatu posisi tawar menawar (bargaing
position) tangguh dalam menghadapi kelompok negara maju dan
116
perusahaan multinasional menjadi konsumen produk, contoh: negara
anggota OPEC, perdagangan internasional sudah dan merupakan sumber
utama pendapatan devisa guna membiayai segenap program dan usaha
pembangunan negara Indonesia.
Negara dunia ketiga memadukan tercipta perdagangan bebas
antarnegara secara individual dan peningkatan kerjasama negara
berkembang sebagai suatu kelompok untuk mempromosikan suatu
kemandirian kolektif (collective self-reliance):negara berkembang
berhasil mencapai kemakmuran dalam kerangka perdagangan global
yang ada (negara industri baru), tapi dirugikan banyak dan banyak
perekonomian bergantung pada negara maju. Fakta ada ketimpangan
mencolok dalam kekuatan dan kemakmuran internasional, sebagai
kebijakan perdagangan bebas dan pemerataan pola distribusi keuntungan
perdagangan internasional tinggal kertas dan karena selalu dirusak oleh
kelompok negara kaya dan perusahaan multinasional kuat mengejar
kepentingan bisnis dan nasional sendiri, sehingga negara dunia ketiga
bersikap selektif dalam menjalin hubungan ekonomi dengan negara maju
dan diupayakan ekspansi ekspor memperhatikan kewaspadaan agar tidak
terperangkap dalam kontrak dagang/investasi kontrol terhadap
perdagangan dan setiap peluang perdangangan menguntungkan pihak
luar dan negara berkembang berusaha memperbesar peranan dan pangsa
pasar dalam perdagangan dunia serta menjalin dan memperkokoh
kerangka kerjasama ekonomi dengan negara berkembang terinspirasi dari
kepentingang bersama dan negara dunia ketiga memiliki sumberdaya
untuk mengatasi keterbatasan daya serap pasar untuk mewujudkna
aspirasi pembangunan dan pola perdagangan dunia tidak adil, di
dominasi teknologi asing, ketidaksempurnaan pasar, kemampuan untuk
mempengaruhi kekuatan tawar menawar di pasar luas dan mendapat
persetujuan dengan pihak investor dan eksportir asing dan
merealisasikan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama
perdagangan di dunia dan persaingan politik antar kawasan batas negara
yang terpisah dan tidak merata untuk memperoleh keuntungan riil
potensial dari spesialisasi dan perdagangan sendiri dengan
meminimumkan dampak hambatan pembangunan merupakan hasil dari
sistem perdagangan dan ekonomi dunia saat ini didominasi negara kaya
dan perusahaan multinasional kuat dan untuk mendapat keuntungan dari
perdagangan internasional.

117
C.PENUTUP
1.Kegiatan Perkuliahan
a.Kegiatan Dosen:
1).Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi
topik / pokok bahasan 6.
2).Mengarahkan presentase dan diskusi.
3).Memberi dan menagih penugasan individu untuk tugas 6.
b.Kegiatan Mahasiswa:
1).Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 6.
2).Melaksanakan diskusi dan presentase.
3).Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan
individu 6.

2. Evaluasi
a. Jenis Evaluasi :Pre test dan post test, serta partisipasi
kegiatan pembelajaran.
b.Alat Evaluasi :Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi
pokok bahasan 6.
c. Materi Evaluasi:
1).Bagaimana perdagangan internasional mempengaruhi
tingkat, struktur dan sifat-sifat atau karakter pertumbuhan
ekonomi negara sedang berkembang?
2).Dalam kondisi yang bagaimana perdagangan internasional
mampu menolong negara sedang berkembang mencapai
sasaran pembangunan ekonomi?

118
BAB VII
TINDAKAN DOMESTIK DAN UPAYA INTERNASIONALISME
DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A.PENDAHULUAN
Materi pembelajaran pada bab VII ini secara umum bertujuan
memberikan pemahaman mengenai tindakan domestik dan upaya
internasionalisme dan kebijaksanaan pembangunan ekonomi. Secara
khusus, setelah mempelajari materi bab VII ini, diharapkan mahasiswa
dapat: menjelaskan tindakan domestik pembangunan ekonomi di
dunia:1).menjelaskan pembentukan modal dalam pembangunan ekonomi,
2).menggambarkan konsep pengangguran tersembunyi sebagai potensi
tabungan dalam pembangunan ekonomi,3).menjelaskan manfaat peranan
pertanian didalam pembangunan ekonoi,4).menjelaskan kebijaksanaan
moneter dan fiskal dalam pembangunan ekonomi, 5).menggambarkan
konsep keuangan defisit sebagai piranti pembangunan ekonomi,
6).menjelaskan kebijaksanaan harga dalam pembangunan ekonomi,
7).menggambarkan pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan
ekonomi, 8). Menjelaskan pembentukan modal manusia, 9).menjelaskan
kewiraswastaan dalam pembangunan ekonomi, 10).menjelaskan peranan
pemerintah dalam pembangunan ekonomi; dan upaya internasionalisme
pembangunan ekonomi di dunia; 11).menjelaskan peranan perdagangan
luarnegeri dalam pembangunan ekonomi, 12).menggambarkan
kebijaksanaan perdagangan dalam pembangunan ekonomi,
13).menjelaskan peranan modal asing dalam pembangunan ekonomi dan
2 jurang model bantuan luar negeri di dunia, 14).menjelaskan penanaman
modal asing swasta di dunia, 15). Penanaman modal asing negara; serta
kebijaksanaan pembangunan ekonomi di dunia: 16).menggambarkan
peranan analisis ekonomi dalam perumusan kebijaksanaan pembangunan,
17).menjelaskan proses multiplier di negara sedang berkembang,
18).menggambarkan tindakan domestik dibidang moneter dan fiskal,
19). Menjelaskan inflasi dalam pembangunan ekonomi di dunia.

B. PENYAJIAN MATERI
TINDAKAN DOMESTIK PEMBANGUNAN EKONOMI DI
DUNIA

(1) PEMBENTUKAN MODAL DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI

119
Capital Formation (pembentukan modal) sebagai penentu utama
pertumbuhan ekonomi dan masyarakat mempergunakan seluruh aktivitas
produktif untuk kebutuhan dan keinginan konsumsi dan barang modal
seperti: perkakas dan alat-alat, mesin dan fasilitas angkutan, pabrik dan
perlengkapan segala macam bentuk modal nyata dapat meningkatkan
manfaat upaya produktif dan pengalihan sebagian sumberdaya sekarang
ada pada masyarakat ketujuan untuk meningkatkan persediaan barang
modal sehingga perluasan output dapat dikonsumsi masa depan.
Nurkse menyangkut pemupukan modal material dan
mengabaikan modal manusia dan menurut Dr. Singer, pembentukan
modal terdiri dari barang yang muncul seperti: pabrik, alat-alat dan
mesin, maupun barang tidak muncul seperti: pendidikan bermutu tinggi,
kesehatan, tradisi ilmiah dan penelitian. Menurut Kuznet,pembentukan
modal domestik tidak hanya mencakup biaya untuk konstruksi, peralatan
dan persediaan dalam negeri, tapi pengeluaran lain, kecuali pengeluaran
diperlukan untuk mempertahankan output pada tingkat yang ada,
mencakup pembiyaaan untuk pendidikan, rekreasi dan barang mewah
memberikan kesejahteraan dan produktivitas lebih pada individu dan
semua pengeluaran masyarakat berfungsi untuk meningkatkan moral
penduduk yang bekerja dan pembentukan modal meliputi: modal
material dan modal manusia.
Penting pembentukan mdal /pengumpulan modal dipandang
sebagai satu faktor dan utama dalam pembangunan ekonomi. Nurkse,
lingkaran setan kemiskinan di negara terbelakang digunting melalui
pembentukan modal, mengakibatkan: rendah tingkat pendapatan di
negara terbelakang, maka permintaan, produksi dan investasi
rendah/kurang, sehingga menyebabkan kurang dibidang barang modal
diatasi melalui pembentukan modal, melalui persediaan mesin, alat-alat
dan perlengkapan meningkat,skala produksi meluas, overhead ekonomi
dan sosial tercipta, pembentukan modal membawa pemanfaatan penuh
sumber yang ada dan dimana pembentukan modal menghasilkan
kenaikan besar output nasional, pendapatan dan pekerjaan dan masalah
inflasi dan neraca pembayaran, membuat perekonomian bebas dari beban
utang luar negeri.
Tujuan pokok pembangunan ekonomi adalah untuk membangun
peralatan modal dalam skala cukup meningkat produktivitas dibidang
pertanian, pertambangan, perkebunan dan industri. Modal diperlukan
untuk mendirikan sekolah, rumah sakit, jalan raya, jalan kereta api, dan
sebagainya. Hakikat pembangunan ekonomi adalah penciptaan modal
overhead sosial dan ekonomi, apabila laju pembentukan modal didalam
120
negeri cepat yaitu bial baigan dari pendapatan atau output masyarakat
dari pada hanya sedikit dipergunakan untuk konsumsi dan sisa ditabung
dan diinvestasikan dalam peralatan modal. Menurut Lewis masalah
pokok dalam teori pembangunan ekonomi adalah proses peningkatan
tabungan dan investasi nasional dari 4-5 % menjadi 12%-15% dari
pendapatan nasional.
Investasi dalam peralatan modal meningkatakan produksi, tapi
kesempatan kerja sehingga pembentukan modal menghasilkan kemajuan
teknik menunjang tercapai ekonomi produksi skala luas dan
meningkatkan spesialisasi dan pembentukan modal memberikan mesin,
alat dan perlengkapan bagi tenaga kerja makin meningkat dan
menguntungkan buruhnya serta menciptakan perluasan pasar untuk
membantu menghindari ketidaksempurnaan pasar melalui penciptaan
modal overhead sosial ekonomi, jadi, pemisahan lingkaran setan:
kemiskinan dari sisi penawaran dan permintaan dan pembentukan modal
membuat pembangunan ekonomi menjadi ada dan penduduk meningkat.
Negara terbelakang penduduk padat kenaikan output per kapita
berhubungan rasio modal buruh dan negara meningkatkan rasio modal
buruh terpaksa menghadapi 2 masalah yaitu: pertama, rasio modal buruh
jatuh akibat naik penduduk sehingga diperlukan investasi netto besar
untuk mengatasi kemerosotan rasio modal buruhnya, kedua, waktu
penduduk meningkat pesat menjadi sulit untuk mendapat tabungan cukup
untuk memperoleh sejumlah investasi yang diperlukan, menyebabkan
rendah pendapatan per kapita membuat kecenderungan marginal saving
di negara rendah dan salah satu masalah mempertinggi laju pembentukan
modal dan neraca pembayaran sebab ekspor barang primer dan
mengimpor barang manufaktur dan barang modal serta laju pembentukan
modal cepat maka lambat laun mengurangi kebutuhan akan modal asing
dan beban tekanan inflasioner negara sedang berkembang ditiadakan
dengan meningkat pembentukan modal mempengaruhi kesejahteraan
ekonomi suatu bangsa dan kenaikan laju pembentukan modal maka akan
menaikkan tingkat pendapatan nasional tergantung kenaikan laju
pembentukan modal merupakan jalan kelur/solusi utama dari masalah
rumit negara terbelakang dan kunci utama menuju pembangunan
ekonomi.

SEBAB RENDAHNYA LAJU PEMBENTUKAN MODAL


Alasan pokok rendah tingkat pembentukan modal di negara
terbelakang sebagai berikut: 1).Pendapatan rendah, 2).Produktivitas
rendah,3).Alasan kependudukan,4).Kekurangan wiraswasta, 5).Kurang
121
Overhead Ekonomi,6).Kurang peralatan modal, 7).Ketimpangan dalam
distribusi pendapatan,8).Pasar sempit, 9).Kekurangan lembaga keuangan,
10).Keterbelakangan ekonomi, 11).Keterbelakangan teknologi,
12).Anggaran defisit, 13).Kenaikan pajak, 14).Demonstration Effect:
setiap orang terdorong untuk meniru gaya hidup tetangga makmur,
disebabkan oleh film asing, majalah asing, kunjungan ke luarnegeri
mengakibatkan kenaikan pendapatan dibelajakan lebih besar konsumsi
barang mewah dan tabungan statis dan tidak atau laju pembentukan
modal gagal meningkat.
SUMBER TABUNGAN
Negara terbelakang laju tabungan sukarela pribadi sangat rendah,
karena rendah tingkat pendapatan dan tinggi kecenderungan berkonsumsi
dan petani pendapatan sama dan menabung lebih banyak daripada buruh
bekerja di kota dan kelas penerima upah/gaji :kelas menengah merupakan
sumber tabungan dan tabungan bisnis dan tabungan perusahaan dalam
bentuk keuntungan didistribusikan dan tidak didistribusikan.
Permasalahan pengerahan tabungan swasta domestik mempunyai
2 (dua) sifat ganda yaitu: pertama, masalah meningkatkan tabungan
bisnis, dan mempermudah penggunaan tabungan secara efektif, kedua,
masalah merangsang individu agar menabung lebih banyak dan
membiarkan tabungan digunakan untuk membiayai investasi mendorong
pertumbuhan ekonomi. Salah satu ciri pertumbuhan ekonomi adalah naik
sumbangan pemerintah di dalam pendapatan nasional: negara
terbelakang: < 5% dan dan negara industry: > 10 %.

SUMBER PEMBENTUKAN MODAL


Proses pembentukan modal menyangkut 3 langkah yaitu:
1).Meningkatkan volume tabungan nyata, 2).Mengerahkan tabungan
melalui lembaga kredit dan keuangan,3).Menginvestasikan tabungan.
Masalah pembentukan modal di negara terbelakang menjadi 2
kali lipat yaitu:1).Bagaimana meningkatkan kecenderungan menabung
penduduk kelompok berpendatan rendah, 2).Bagaimana mempergunakan
tabungan uang bagi pembentukan modal.
Sumber pembentukan modal digolongkan 2:
1).Domestik: a).kenaikan pendapatan nasional, b).pengurangan konsumsi,
c).penggalakan tabungan, d).pendirian lembaga keuangan,
e).mengerahkan simpanan emas, f).mengabadikan kepincangan
pendapatan, g).meningkatkan keuntungan, h).langkah fiskal dan moneter,
i).memanfaatkan tenaga penganggur tersembunyi.

122
2).Eksternal: a).modal asing, b).pembatasan impor barang konsumsi,
c).terms of trade yang berat sebelah.
(a).Sumber Domestik
Sumber domestik pembentukan modal sebagai berikut:
1).kenaikan pendapatan nasional,2).penggalakan tabungan, 3).pendirian
lembaga keuangan, 4).tabungan desa, 5).simpanan emas,
6).mempertahankan kepincangan pendapatan,7).peningkatan keuntungan,
Sumbangan keuntungan nasional dalam pendapatan nasional
dapat dinaikkan dengan memperluas sektor kapitalis dalam
perekonomian adalah:1).beberapa perlindungan hukum harus diberikan
kepada investor swasta dari bahaya kemusnahan, 2).teknik pinjam
meminjam oleh perusahaan swasta harus diubah dalam rangka
memperkecil resiko kehilangan modal dan bank industry dan lembaga
khusus lain seperti: lembaga mendapatkan sumber keuangan dari
pemerintah, perusahaan pembangunan dan trust investasi harus
didirikan,3).sektor kapitalis dapat berkembang dengan cepat apabila
iklim investasi sangat menguntungkan dan kenaikan produktivitas
menghasilkan keuntungan dan meningkat karena persediaan buruh dan
upah rendah, kemajuan teknologi, perluasan pasar, penemuan geografis
dan perluasan overhead sosial, dimana semakin cepat berkembang
kesempatan untuk investasi produktif, maka akan semakin cepat
keuntungan berkembang dan semakin besar pembentukan modal,
4).inflasi rendah meningkatkan keuntungan dibandingkan pendapatan
lain, dimana keuntungan naik, investasi naik, laju pembentukan modal
naik dan keuntungan meningkat, tidak ada inflasi karena perubahan
teknologi dan kelembagaan dan keuntungan dinaikan dengan memberi
subsidi, potongan pajak, penyediaan cukup bahan mentah dan peralatan
modal, pembatasan impor barang kompetitif, pengendalian upah dan
serikat buruh dan pembelian barang industry oleh pemerintah, tapi
tindakan menciptakan invested interest dan membawa mal distribusi
sumber dalam perekonomian, 5).tindakan fiskal berupa:anggaran surplus
melalui peningkatan pajak, pengurangan pengeluaran pemerintah,
perluasan sektor ekspor, meningkat uang dengan pinjaman masyarakat,
pembelanjaan defisit, pemerintah menaikkan tabungan dengan
menyelenggaran BUMN efisien sehingga memperoleh keuntungan lebih
besar,dan pemerintah mengembangkan kebijaksanaan tabungan jangka
panjang orientasi pertumbuhan ekonomi sehingga tabungan akan naik
dan pembangunan memasuki tahap tinggal landas dan pajak merupakan
salah satu alat utama untuk mengurangi konsumsi swasta dan
mengalihakan sumber kepada pemerintah terselenggara investasi
123
produktif dan pajak mendorong pembentukan modal melalui 2 cara:
a).mengalihkan sumber swasta kepada negara untuk dipergunakan dalam
saluran diinginkan, b).menyediakan rangsangan kepada sektor swasta.
Dimana, menimbulkan 2 permasalahan pajak: a).berapa banyak pajak
harus dinaikkan, b).bagaimana pajak harus dialokasikan. Pajak ada 2:
1).pajak langsung dan 2).pajak tidak langsung. Pinjaman publik
merupakan alat penting untuk mengalihakn sumber dari bidang tidak
produktif ke produktif dan ruang lingkup pinjaman adalah: rendah tingkat
pendapatan, tabungan, tinggi kecenderungan konsumsi dan untuk
membuat pinjaman publik berhasil dilakukan kampanye bersama melalui
penerangan dan pendidikan sosial, didirikan jaringan badan tingkat
menengah dalam bentuk: bank tabungan, bank komersial, perusahaan
asuransi, trust, lembaga jaminan sosial, bursa saham terorganisasi.
Nurkse menyarankan tabungan paksa: apabila pinjaman dari masyarakat
secara sukarela tidak berhasil.
9).Inflasi merupakan kebijaksanaan potensial sebagai pajak
tersembunyi/tidak kelihatan, dimana: “bila harga naik, maka kenaikan
harga akan mengurangi konsumsi dan mengalihkan sumber dari
konsumsi uang ke investasi”, maka pemerintah menciptakan iflasi
melalui jalan: menerbitkan uang kertas lebih banyak keperedaran, untuk
memenuhi keperluannya dan inflasi meningkatkan tabungan, tapi
mengorbankan standar kehidupan masyarakat diman menaikkan harga
dan biaya, arinya mengurangi ekspor ke pasar dunia dan inflasi sebagai
suatu metode pembentukan modal dan membawa banyak kerugian
daripada keuntungan, kecuali bila pemerintah mengambil langkah
penangkal.
10). Keuntungan Badan Usaha Negara: menerima dana dari pasar bebas
dalam bentuk modal bersih (equity capital) dan utang obligasi (bonded
debt) menerima langsung dari pemerintah dan mendapat pinjaman dari
luar neger berkolaborasi perusahaan asing sebagai modal kerja dan
membantu mengorganisasi pasar uang dan modal dalam mengerahkan
tabungan domestik bagi pembentukan modal.
11).Pemanfaatan pengangguran tersembunyi: menurut Nurkse, salah satu
sumber penting pembentukan modal tabungan potensial tersembunyi
didalam pengangguran di pedesaan negara terbelakang padat penduduk
dan proyek padat modal seperti: irigasi, jalan raya pembangunan, gedung
dan sebagainya dan pekerja baru dilengkapi alat sederhana melalui
reorganisasi pertanian, alat diimpor dan alat sendiri sehingga proyek
investasi bila sudah selesai maka akan meningkatkan output dan
pendapatan dikenai pajak dan dipergunakan untuk investasi jauh.
124
(b).Sumber Ekternal: 1).Bantuan luar negeri, 2).Pembatasan impor,
3).Terms Of Trade yang menguntungkan.
Kesimpulan pembentukan modal merupakan faktor penentu penting
dalam pembangunan ekonomi, tapi terlalu naïf bila pembangunan
ekonomi sebagai masalah pembentukan modal tidak memperhatikan
faktor politik, sosial, budaya, teknologi dan wiraswasta.
2).menggambarkan konsep pengangguran tersembunyi sebagai potensi
tabungan dalam pembangunan ekonomi,

PENGANGGURAN TERSEMBUNYI SEBAGAI POTENSI


TABUNGAN
Rossenstein-Rodan, artikel konsep pengangguran tersembunyi
dalam teori keterbelakangan : “Problems Of Industrialization Of Eastern
And South Eastern Europe”, dan Ragnar Nurkse: arti sempit dengan
teknik dan sumber produktif tertentu, produktivitas marginal buruh di
sektor pertanian negara terbelakang adalah nol dan untuk mengalihakn
kelebihan tenaga buruh dari sektor pertanian tanpa mengurangi output
total pertanian. Profesor A.K.Sen, tidak sependapat dengan penafsiran
pengangguran tersembunyi, diman: “jika produktivitas marginal buruh
pada jajaran luas adalah nol, maka mengapa sama sekali dipergunakan
buruh? Kerancuan timbul akibat: ketidakmampuan membedakan antara
tenaga dan jam kerja.
Nurkse membagi masalah pengerahan pengangguran
tersembunyi sebagai potensi tabungan 2 (dua) bagian adalah: pertama,
bagaimana memberi makan kelebihan penduduk yang dialihkan
keberbagai proyek modal, kedua, bagaimana menyediakan peralatan
kerja kepada pekerja baru.
Hambatan timbul kebocoran tertentu dalam dana makanan
tersedia untuk pembentukan modal: a).para pekerja yang baru
diperkerjakan mulai mengkonsumsi makanan lebih banyak dibandingkan
konsumsi dahulu di daerah pertanian, b).para petani yang tertinggal di
daerah pertanian sendiri mulai mengkonsumsi makanan lebih banyak dari
sebelum, c).masalah beban biaya angkut bahan makanan dari daerah
pertanian ke proyek modal.

KESULITAN KONSEP PENGANGGURAN TERSEMBUNYI


SEBAGAI POTENSI TABUNGAN
1).Kecenderungan berkonsumsi tidak konstan, 2).Masalah pengumpulan
dan pembagian surplus, 3).Surplus barang yang dapat dipasarkan tidak
meningkat, 4).Sulit mengerahkan pengangguran tersembunyi,
125
5).Mustahil mendapatkan pekerjaan tanpa pembayaran upah, 6).Hanya
berhasil dinegara totaliter, 7).Masalah inflasi dan neraca pembayaran,
8).Buruh tidak terdidik tidak mungkin menaikkan output modal tetap,
9).Asumsi tidak realistis tentang netralitas teknologi, 10).Dampak
pertambahan penduduk pada pembentukan modal, 11).Tidak dapat
diterapkan pada kegiatan produktif langsung, 12).Kemerosotan produksi,
13). 20-30% surplus tenaga kerja sama tidak tepat dan menyesatkan.
AM Khusro ada 3 metode :pengangguran tersembunyi sebagai
potensi tabungan adalah: 1).para pekerja agak menganggur
/underemployed, 2).para pekerja setengah penganggur/time lag,
3).masalah menjembatani jurang antara pekerjaan (pembayaran upah)
dan produk. Inti permasalahannya adalah: organisasi dilapangan dan
pembahasan proyek dilihat dari segi efisiensi.

3).menjelaskan manfaat peranan pertanian di dalam pembangunan


ekonoi,

PERANAN PERTANIAN DI DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI
Sumbangan atau jasa sektor pertanian pada pembangunan
ekonomi terletak dalam hal: (1).menyediakan surplus pangan makin
besar kepada penduduk meningkat, (2).meningkatkan permintaan akan
produk industri dan mendorong permintaan akan produk industri dan
mendorong keharusan diperluas sektor sekunder dan tersier,
3).menyediakan tambahan penghasilan devisa untuk impor barang modal
bagi pembangunan melalui ekspor hasil pertanian terus-menerus,
4).meningkatkan pendapatan desa untuk dimobilisasi pemerintah,
5).memperbaiki kesejahteraan rakyat pedesaan.
Kuznet laju pembentukan modal reinvestasi disebut kontribusi
produk sektor pertanian memperbesar hal: (1).pertumbuhan output neto
total perekonomian, (2).pertumbuhan output per kapita.
Johnston dan Mellor: “peningkatan produktivitas sektor pertanian
merupakan kombinasi antara penurunan input, maka penurunan harga
hasil pertanian dan peningkatan penerimaan pertanian”. Jalan keluar:
menstabilikan harga produk pertanian dan “ peralihan dari suatu
tingkatan tabungan dan pendapatan menyebabkan stagnasi ketingkatan
laju perekonomian tertentu tak dapat tercapai kecuali bila pertanian dapat
memberikan sumbangan bersih cuku pkepada pembentukan modal di
sektor negara sedang berkembang”, dan kenaikan pendapatan daerah
pedesaan sebagai akibat: surplus hasil pertanian cenderung memperbaiki
126
kesejahteraan daerah pedesaan dan surplus hasil pertanian makin
meningkat mempunyai dampak meningkat standar kehidupan sebagian
besar rakyat pedesaan.

MASALAH SURPLUS YANG DAPAT DIPASARKAN


Adalah masalah pengalokasian investasi secara sektoral antara
industry dan pertanian didalam suatu perekonomian sedang berkembang.
Menurut Maurice Dobb, “ada alasan untuk menduga surplus pertanian
yang dapat dipasarkan berperan penting di negara terbelakang didalam
menentukan batas laju industrialisasi dicapai”,sehingga perekonomian
negara terbelakang umum berorientasi pertanian, tingkat produktivitas,
pendapatan, tabungan dan investasi rendah. Peningkatan pendapatan
bersih kontan para petani dapat dimobilisasi untuk pembentukan modal
melalui 2 (dua) cara: 1).Mengalihakn produk pertanian dari sektor
pertanian sehingga menghasilkan surplus dapat dipasarkan, 2). Memaksa
penduduk pertanian untuk menabung lebih. Gejala pihak pola konsumsi
para petani harus mengalami perubahan sebagai sumber pembiayaan bagi
industri: a).Ekspansi sektor barang konsumsi atas beban sektor barang
modal, b).Ekspansi sektor swasta atas beban sektor publik. Cara lain
menyedot surplus barnag dapat dipasar bagi kepentingan pembangunan
adalah: merangsang petani mengusahakan industry agro-industri sendieri
dan membuka lapangan kerja kepada penganggur tersembunyi penduduk
pedesaan, asumsi: fasilitas pendidikan, latihan tersedia didalam agro-
industri termasuk mesin dan perlengkapan.
(2).Tabungan Wajib: pajak 80%-90% dan meminta para petani untuk
membayar kewajiban kepada negara untuk pajak, penerimaan tanah, tarif
air minum, input beli, sebagian bentuk natura.
Langkah tindakan untuk mengubah “terms of trade” antara
barang manufaktur dan hasil pertanian dilakukan:
(1).Jika tingkatan harga pada umumnya naik, maka harga produk
pertanian harus dicegah dari kenaikan sepadan dengan harga
barang manufaktur melalui mekanisme pengendalian harga biasa,
(2).Barang perkotaan, secara aktual/potensial menjadi sasaran
konsumsi penduduk desa, dapat dikenakan pajak (mekanisme
fiskal),
(3).Proteksi terhadap industry dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan tingkat harga barang manufaktur dalam negeri,
sambil membiarkan harga hasil pertanian = harga tingkat dunia,
(4).Melalui perusahaan negara yang memperdagangkan barang
manufaktur masuk konsumsi penduduk desa.
127
KESULITAN
Hambatan penerapan kebijaksanaan pengumpulan surplus :
(1).Suatu perekonomian sulit untuk menentukan jumlah sebenarnya
surplus yang dapat dipasarkan (sadar harga),
(2).Menghimpun surplus hasil pertanian melalui pajak langsung
merupakan masalah sulit negara terbelakang dimana
penghindaran pajak besar,karena pendapatan pertanian sulit
untuk dihitung dan tergantung kejujuran dan efisiensi pihak
administrasi.
(3).Masalah politik jauh ruwet proses penyedotan surplus pertanian.
(4).Ketidaktegasan negara dan kelemahan struktur pajak menjadi
penghalang bagi penghimpunan surplus pertanian.
Kesimpulan kenyataan di negara terbelakang dimana pertanian
mencakup 40%-60% dari pendapatan nasional, laju pertumbuhan
ekonomi yang berkesinambungan tidak dapat dicapai dan dipertahankan,
kecuali apabila tercipta surplus pertanian dikumpul sebagai sarana
pembentukan modal.
4).menjelaskan kebijaksanaan moneter dan fiskal dalam
pembangunan ekonomi,

KEBIJAKSANAAN MONETER DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI MAKNA DAN ARTI PENTING
Kebijaksanaan moneter mengacu pada kebijaksanaan otorita
moneter suatu negara menyangkut masalah moneter berkenaan dengan:
(a).Pengendalian lembaga keuangan, (b).Penjualan dan pembelian secara
aktif kertas berharga oleh otorita moneter sebagai ikhtisar sengaja untuk
mempengaruhi perubahan keadaan uang, c).pembelian dan penjualann
secara pasif kertas berharga (paper assets) timbul dari usaha
mempertahankan struktur sukubunga tertentu, stabilitas harga saham,
untuk memenuhi kewajiban dan komitmen tertentu lainnya.

CIRI UTAMA KEBIJAKSANAAN MONETER


(1).Pendirian dan perluasan lembaga keuangan, (2).Kebijaksanaan suku
bunga yang cocok, (3).Manajemen utang, (4).Perimbangan tepat antara
penawaran dan permintaan uang, (5).Pengendalian kredit,
J.D.Sethl kebijaksanaan moneter berfungsi untuk:
(1).Mendapatkan dan untuk mengambil manfaat dari struktur tingkat
suku bunga sesuai, (2).Meraih perimbahgan yang tepat antara permintaan
dan penawaran uang, (3).Menyediakan fasilitas kredit yang tepat bagi
perekonomian sedang berkembang dan menghentikan perkembangan
128
tidak wajar dan penyaluran kredit kepada para pengguna sesuai investasi
yang direncanakan sebelumnya,(4).Pendirian, pelaksanaan dan perluasan
lembaga keuangan, (5).Manajemen utang.
Sukses operasi pasar terbutka tergantung pada: (a).Keberadaan
pasar efekt yang terorganisasi baik, (b).Pemeliharaan rasio cadangan kas
tetap oleh bank komersial, (c).Ketidakadaan fasilitas re-diskonto dari
bank sentral.
Metode pengendalian kredit kuantitatif dan kualitatif adalah:
(a).pengendalian langsung terhadap pabrik dan perlengkapan,
(b).pengendalian pengeluaran modal,(c).pajak diskrimintatif,
(d).pengendalian atas impor dan ekspor dilakukan, tapi pengendalian
fisik secara langsung atas pasar komoditi dilakukan untuk mensukseskan
kebijaksanaan pengendalian umumnya.
Kesimpulan:.Baljit Singh: “pembangunan fasilitas perbankan dan
lembaga tabungan, reorganisasi kredit pertanian dan industry, integrasi
dan penyempurnaan pasar uang, pertumbuhan bakn sentral yang mantap,
menutup pasar bebas emas dan perak, penggantian penimbunan dan
diatas segalanya reformasi mata uang merupakan hal mendesak
diperlukan, hanya bila kekuarangan diperbaiki, maka aparatur moneter
negara terbelakang berperan efektif dalam membantuk konstruksi dan
pembangunan, namun jika gagal maka akan berjalan lamban dan terpaksa
berhenti mengganti sistem perekonomian dengan perencaaan dan
realokasi secara menyeluruh sumber melalui pengawasan langsung
negara.

KEBIJAKSANAAN FISKAL DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI CIRI-CIRI
Kebijaksanaan Fiskal berarti: penggunaan pajak, pinjaman
masyarkat, pengeluaran masyarakat oleh pemerintah untuk tujuan:
“stabilisasi pembangunan” dan bertujuan untuk menggalakkan
pembangunan.
Analisa J.M.Keynes kebijaksanaan fiskal diterapkan dinegara
maju untuk menstabilkan laju pertumbuhan ekonomi dan konteks
perekonomian negara terbelakang peranan kebijaksanaan fiskal adalah
untuk memacu laju pembentukan modal, dirancang sebagai piranti
pembangunan ekonomi dan tindaka moneter dipergunakan untuk
mengurangi tabungan dan meningkatkan kecenderungan mengkonsumsi,
diperlukan mengekang kecenderungan mengkonsumsi dalam
meningkatakan kecenderungan menabung.

129
Nurkse memandang rasio tabungan marginal negara yaitu
kecenderungan marginal menabung, sebagai penentu penting
pertumbuhan ditingkatkan dengan pengeluaran pemerintah dalam
penciptaan overhead ekonomi dan sosial dan lembaga perkreditan dan
perbankan dan didalam mendirikan industry baru dan membantu
menaikkan output, lapangan pekerjaan, pendapatan negeri dan arus
tabungan sukarela didalam negara terbelakang kecil untuk menjembatani
tabungan wajib, perpajakan merupakan instrument bermanfaat dan pajak
merupakan instrumen fiskal penting dan berguna untuk mengurangi
konsumsi swasta dan mentransfer sumber terlantar untuk pembentukan
modal oleh pemerintah. Menurut laporan PBB mengenai “Taxes and
Fiscal Policy”: kebijaksanaan fiskal dibebani tugas utama untuk merebut
tabungan dalam jumlah yang cukup, dari negara terbelakang rendah,
untuk membiayai program pembangunan ekonomi dan menyiapkan arena
bagi kegiatan investasi publik hebat dan negara terbelakang dimana laju
pembentukan modal teraih secara efektif oleh kebijaksanaan moneter
sebagai akibat pasar modal dan uang kurang berkembang, maka
kebijaksanaan fiskal digunakan sebagai penunjang alternatif dan berperan
penting dalam renana pembangunan suatu keseimbangan dicapai baik arti
riil maupun uang dan rencana fisik harus disesuaikan dengan rencana
keuangan dan penerapan rencana keuangan dan pencapaian perimbangan
dalam arti riil dan keuangan jelas banyak tergantung pada tindakan fiskal.

TUJUAN KEBIJAKSANAAN FISKAL


(1).Untuk meningkatakan laju investasi, (2).Untuk mendorong investasi
optimal secara sosial, (3).Untuk meningkatkan kesempatan kerja,
(4).Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan
internasional, (5).Untuk menanggulangi inflasi, (6).Untuk meningkatkan
dan meredistribusikan pendapatan nasional.
Keberhasilan kebijaksanaan fiskal dalam mencapai tujuan adalah:
(1).Jumlah penerimaan negara dapat ditingkatkan, (2).Jumlah dan arah
pengeluaran negara. Sarana fiskal penting dipergunakan oleh pemerintah
untuk meningkatkan sumber ialah: surplus anggaran, pajak, pinjaman
dari masyarakat dan bank dan membawa arah pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas ekonomi.

PAJAK SEBAGAI PIRANTI PALING EFEKTIF


KEBIJAKSANAAN FISKAL
Pentingnya perpajakan ialah negara mengambil langkah
menggerakkan tabungan, dan tindakan investasi merupakan gerakan
130
pemerintah, swasta, campuran. Economic Bulletin For Asia And The Far
East: “Perpajakan oleh karena tetap merupakan satu instrument keuangan
untuk mengurangi konsumsi dan investasi perorangan dan mengalihkan
sumber kepada pemerintah bagi pembangunan ekonomi.
Tujuan meningkatkan pembangunan ekonomi suatu negara pajak:
(1).Untuk membatasi konsumsi dan mentransfer sumber dari konsumsi
ke investasi, (2).Untuk meningkatkan dorongan menabung dan menanam
modal, (3).Untuk mentransfer sumber dari tangan masyarakat ke tangan
pemerintah sehingga mungkin ada investasi pemerintah, (4).Untuk
memodifikasi pola investasi, (5).Untuk mengurangi ketimpangan
ekonomi,(6).Untuk memobilisasi surplus ekonomi.

PENTING PAJAK
Peranan perpajakan didalam pembangunan ekonomi:
(1).Perpajakan merupajan piranti penting dalam mengekang permintaan
makin meningkat terhadap barang konsumsi ditimbulkan oleh proses
pembangunan, (2).Perpajakan untuk mendapatkan penerimaan lebih
besar dan perangsang untuk menabung dan melakukan investasi,
(3).Negara terbelakang: pajak merupakan cara paling efisien untuk
mentransfer sumber kepada pemerintah digunakan produksif,
(4).Perpajakan harus memperbaiki pola investasi di dalam perekonomian,
(5).Salah satu tujuan penting perpajakan adalah untuk mengurangi jurang
perpedaan pendapatan si kaya dan si miskin, (6).Perpajakan harus
memobilisasi surplus ekonomi untuk pembangunan dan secara terus
menerus memperbesar surplus.

PERANAN PINJAMAN PUBLIK DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI
Pinjaman dari masyarakat menjadi sumber penting lain dalam
membentuk modal. Tindakan tertetnu untuk memperbesar jangkauan
pinjaman publik dengan membuat pinjaman menarik dan menyedot
tabungan kecil dimana: (1).pemerintah harus menghalangi tabungan
mengalir kejalur tidak produktif seperti: emas, intan berlian, real estate
dan benda mewah dan masyarakat didorong untuk gairah menabung dan
dilakukan melalui pendidikan, penerimaan, dan ajakan, (2).harus ada
jaringan badan perantara untuk menarik tabungan dari masyarakat dan
pendirian bank tabungan, bank komersial, perusahaan asuransi, trust,
lembaga jaminan sosaila dan sebagainya, dapat mendorong orang untuk
banyak menabung, (3).harus didirikan bursa saham terorganisasi baik,
(4).sukses program peminjaman dari masyarakat tergantung seberapa
131
kuat kepercayaan masyarakat terhadap stabilitas pemerintah di bidang
politik dan keuangan dan tingkat pendapatan nyata meningkat dan
ketidaktakutan inflasi menyebabkan peminjaman pemerintah berhasil dan
pemerintah memilih pinjaman wajib sebagai cara mobilisasi sumber bagi
pembentukan modal dank arena individu tidak hanya memiliki, maka ada
alasan untuk pinjaman wajib sebagai alternatif pajak dan pinjaman wajib
sebagai pengganti pajak dianggap sebagai metode tabungan wajib dalam
bentuk dan hakikatnya.

PERANAN PENGELUARAN NEGARA DIDALAM


PEMBANGUNAN EKONOMI
(1).Peranan belanja negara dalam pembangunan ekonomi terletak dalam:
peningkatan laju pertumbuhan perekonomian, penyediaan kesempatan
kerja, peningkatan pendapatan dan standar kehidupan, penurunan
kesenjangan pendapatan dan kemakmuran, dalam mendorong inisiatif
dan usaha swasta dan mewujudkan keseimbangan regional di dalam
perekonomian.
(2).Pengeluaran negara untuk pendirian industri berat dan barang pokok
pada tahap awal meningkatakan laju pertumbuhan ekonomi, dan
overhead sosial dan ekonomi memberikan kesempatan kerja, menaikkan
pendapatan dan meningkatkan kapasitas perekonomian. (3).Pengeluaran
negara untuk overhead sosial dan ekonomi memberikan kesempatan
kerja, menaikkan pendapatan dan meningkatkan pekerjaan umum seperti:
pembangunan jalan raya, kereta api, proyek pembangkit tenaga, terusan
dan sebagainya, pekerjaan memberi kesempatan kerja kepada jutaan
penganggur seperti: penyeidaan membantu meningkatkan produksi,
perdagangan dan usaha bisnis serta pengeluaran negara untuk overhead
soaial seperti: pendidikan, kesehatan masyarakat, perumahan murah dan
sebagainya membuat rakyat sehat dan efisien dan negara menciptakan
“keterampilan penting” diperlukan pembangunan melalui investasi modal
manusia.
(4).Pengeluaran negara membantu memperbaiki alokasi sumber kearah
jalur yang diinginkan.
Jadi, pengeluaran negara merupakan salah satu piranti untuk memacu
pembangunan ekonomi.
5).menggambarkan konsep keuangan defisit sebagai piranti
pembangunan ekonomi

132
KEUANGAN DEFISIT SEBAGAI PIRANTI PEMBANGUNAN
EKONOMI
MAKNA
Deficit Financing/keuangan defisit sebagai: setiap pengeluaran
negara yang melebih penerimaan. Negara maju keuangan defisit
digunakan untuk menggambarkan suatu selisih pembelanjaan yang
sengaja diciptakan antara penerimaan dan pengeluaran negara, metode
pembelanjaan dengan jenis pinjaman mengakibatkan tambahan netto
pada pengeluaran nasional/agregat dan pengeluaran pemerintah dibiayai
dari masyarakat dimasukkan di dalam keuangan defisit. Metode lain
keuangan defisit melalui “pencetakan uang /created money dan sebagai
cara menembus jalan buntu melalui tabungan paksa / wajib dan pinjaman
dari masyarakat semata-mata berarti pengalihan sumber yang ada untuk
pembentukan modal. Keuangan defisit diberlakukan pada pengeluaran
dibiayai oleh sarana tertentu cenderung meningkatkan biaya total negara
bersangkutan.
Rao, investasi melibatkan pengeluaran nasional atau keduanya,
dan pengeluaran investasi melibatkan keuangan defisit. Menurut The
Indian Planning Commision, istilah keuangan defisit digunakan untuk
tambahan langsung pengeluaran nasional bruto melalui anggaran,
terlepas apakah defisit pada penerimaan atau perkiraan modal (capital
account).
Hakikat kebijaksanaan keuangan defisit terletak pada belanja
pemerintah melebihi pemasukan dan diterima dalam bentuk pajak,
keuntungan perusahaan negara, pinjaman dari masyarakat dana dan
deposito, dan sumber lain dan pihak pemerintah menutup defisit dengan
memperkecil saldo yang direncanakan atau meminjam dari sistem
perbankan (terutama dari bank sentral dan menciptakan uang). Keuangan
defisit mencakup: (a).penarikan neraca kas yang lalu oleh pemerintah,
(b).pinjaman dari bank sentral, (c).penerbitan mata uang baru oleh
pemerintah.

PERANAN KEUANGAN DEFISIT


(1).Keuangan defisit merupakan metode mujarab bagi peningkatan
pembangunan ekonomi di negara terbelakang dan bersifat investasi
swasta besar akibat faktor sosail, ekonomi dan kelembagaan dan
tanggung jawab memperbesar laju investasi netto berpindah ke
pemerintah dan sumber untuk membiayai investasi negara pemerintah
menempuh metode keuangan defisit,

133
(2).Keuangan defisit digunakan untuk mengembangakan overhead sosial
dan ekonomi seperti: pembangunan jalan raya, jalan kereta api, proyek
tenaga, sekolah, rumah sakit dan sebagainya.
(3).Keungan defisti cara: meningkatkan pendapatan uang dapat
memperbesar tabungan masyarakat.
(4).Keuangan defisit selalu berdampak ekspansioner.
Tahapan pembangunan mendapat momentum, laju inflasi di
dalam perekonomian terpacu cepat menghendaki dosis tambahan jumlah
uang :
(1).Dengan naiknya investasi secara terus menerus keseluruhan produk
fisik lebih besar daripada sebelumnya sehingga memerlukna kenaikan
persediaan uang untuk tujuan transaksi dalam jumlah yang sama,
(2).Perekonomian berkembang sektor non-uang secara perlahan berubah
menjadi sektor uang sehingga permintaan uang meningkat,
(3).Proses pembangunan ekonomi berkesinambungan menghasilkan
peningkatan pendapatan dan meningkatkan permintaan keseimbangan
saldo kas (cash balance) di pihak masyarakat,
(4).Hal surplus impor sebagai akibat naiknya bantuan luar negeri,
permintaan akan uang tetap lebih besar, maka melalui keuangan defisit
pemerintah memenuhi semua permintaan uang menigkat dan
kebijaksanaan keuangan defisit merupakan piranti penting dan mujarab
bagi pembentukan modal.

AKIBAT BURUK KEUANGAN DEFISIT


Alasan mengapa bahaya kenaikan harga bersifat inflasi lebih
besar dalam hal keuangan defisit:
(1).Pertambahan mata uang mengandung kemungkinan perluasan jumlah
uang beredar dengan besar melalui perluasan kredit,
(2).Ketiadaan hasil langsung dalam hal ketiadaan penawaran barang dan
jasa timbul dari pengeluaran pemerintah kepada masyarakat,
memperkecil kemungkinan menyedot pendapatan tambhan tercipta
melalui pengeluaran tambahan,
(3).Ketiadaan surat berharaga yang dapat dijual dan tujuan mengapa
pengeluaran pemerintah dilakukan dan memperkecil kesempatan
menyedot pendapatan tambahan tercipta melalui pengeluaran tambahan,
(4).Kemungkinan besar timbul kegagalan dalam meningkatkan
produktivitas bersama investasi pemerintah tanpa ada administrasi negara
yang kompeten dan jujur mengakibatkan output tidak berhasil meningkat
dan mengimbangi daya beli tambahan tercipta oleh pengeluaran

134
tambahan, karena keuangan defisit selalu mengandung kemungkinan
inflasi dilakukan demi pembangunan.

AMBANG BAHAYA KEUANGAN DEFISIT


Kebijaksanaan keuangan defisit menghasilkan pembentukan
modal tanpa menimbulkan kenaikan harga inflasioner adalah:
(1).Laju pertumbuhan ekonomi, (2).Pertumbuhan sektor uang,
(3).Kenaikan pinjaman dan pajak, (4).Pengendalian upah dan harga,
(5).Penciptaan surplus impor, (6).Peningkatan penawaran barang,
(7).Kenaiakan dalam modal saham, laba tidak dibagi dan surplus
anggaran, (8).Semangat untuk berkorban.
Kesimpulan keuangan defisit dalam pembangunan ekonomi
dimana penggunaan keuangan defisit bagi pembangunan ekonomi: mirip
api jika tidak dikendalikan maka akan menjadi malapetaka, sedangkan
jika dikendalikan memberikan terang dan kehangatan dan sebagian besar
tergantung pada seberapa jauh berhati-hati dalam
menggunakannya.(6).menjelaskan kebijaksanaan harga dalam
pembangunan ekonomi, \

KEBIJAKSANAAN HARGA DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI
HAKIKAT KEBIJAKSANAAN HARGA
Kenaikan harga merupakan hal dari proses pembangunan yaitu:
perencanaan pembangunan, ketidakseimbangan antara permintaan dan
penawaran barang dan faktor penting dan permintaan barang dan jasa
meningkat sebagai akibat meningkat investasi dalam skala luas dan
muncul pendapatan uang dan pengeluaran membengkak dibidang
administrasi, non-pembangunan, pertahanan serta tekanan penduduk
mendorong lanjut permintaan dan penawaran ada tidak memenuhi
permintaan meningkat karena kebanyakan investasi di negara terbelakang
dilakukan proyek kematangan memerlukan tempo panjang dan teknologi
terbelakang, keahlian rendah, ketidaksempurnaan pasar, berbagai
hambatan lain membataasi penawaran barang konsumsi dan kesenjangan
permintaan dan penawaran menyebabkan harga naik.

TUJUAN KEBIJAKSANAAN HARGA


Menyangkut upaya menguasai harga, mempertahankan kestabilan
harga pada tingkat tertentu, dan gerakan harga barang dan jasa secara
umum maupun relatif. Dimana,(1).Untuk menciptakan keseimbangan
antara permintaan barang dan jasa,(2).Untuk menciptakan fleksibilitas
135
harga,(3).Untuk menstabilkan harga barang konsumsi,(4).2 segi
kebijaksanaan harga,(5).Kebijaksanaan harga barang pertanian,
(6).Kebijaksanaan harga barang konsumsi,(7).Kebijaksanaan harga bahan
baku industri,(8).Kebijaksanaan harga dalam hubungan dengan
perusahaan,(9).Hubungan antara kebijaksanaan harga dan upah. Jadi,
kebijaksanaan harga dapat menghindarkan jalinan yang berbelit-belit
antara biaya dan harga dan upah melalui interaksi keuangan defisit.
7).menggambarkan pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan
ekonomi
PERTUMBUHAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI
(1).PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK PADA
PEMBANGUNAN EKONOMI
Adam Smith, buku: “Wealth Of Nations”,dimana: “Buruh tahunan
setiap bangsa merupakan kekayaan yang mulanya memasok bangsa
dengan segala kenyamanan hidup yang diperlukan. Malthus dan Ricardo
mencanangkan tanda bahaya mengenai:dampak pertumbuhan penduduk
pada perekonomian, khawatir terbukti tak berdasarkan karena
pertumbuhan penduduk di Eropa Barat mempercepat prose
industrialisasi. Pertumbuhan penduduk membantu ekonomi negara
karena sudah makmur, punya modal melimpah sedangkan buruh kurang
dan kenyataan kenaikan jumlah penduduk menghasilkan kenaikan GNP
tinggi dibandingkan proporsional.
Pertumbuhan penduduk cepat memperberat tekanan pada lahan
dan menyebabkan pengangguran dan penyediaan pangan banyak dan
kebutuhan untuk menyediakan prasarana kepada rakyat mengalihkan
pengeluaran negara dari aktiva produktif dan penyediaan fasilitas
pendidikan dan sosial makin sulit terpenuhi dan tekanan penduduk
menimbulkan masalah pada neraca pembayaran, pangan,barang
konsumen,bahan mentah,peralatan modal diperlukan untuk diimpor
untuk memenuhi permintaan penduduk makin membengkak dan
kegagalan permintaan meningkat bertambah memperberat tekanan
inflasioner dimana pertumbuhan penduduk makin menekan pendapatan
per kapita, maka akan menurunkan standar kehidupan dan menurunkan
tingkat pembentukan modal. (1).Penduduk dan pendapatan
perkapita:ada 3 cara pengaruh pertumbuhan penduduk pada pendapatan
per kapita biasa tidak menguntungkan:(a).memperberat beban penduduk
pada lahan,(b).menaikkan biaya barang konsumsi dan(3).merosot
akumulasi modal, karena tambah anggota keluarga maka biaya
meningkat dan mempengaruhi buruk makin parah, bila prosentase anak-
136
anak pada keseluruhan penduduk tinggi, dimana setiap kenaikan output
nasional diikuti oleh jumlah konsumen makin besar dan harapan hidup
pendek, artinya: jumlah anak menjadi tanggungan keluarga lebih besar
daripada jumlah menghasilkan pendapatan per kapita rendah dan
berdampak pertumbuhan penduduk menurunkan pendapatan per kapita.
(2).Penduduk dan standar kehidupan: pendapatan per kapita, maka faktor
mempengaruhi pendapatan per kapita dalam hubungan dengan
pertumbuhan penduduk mempengaruhi standar kehidupan.
Hirschman bahwa :”tekanan penduduk pada standar kehidupan
akan melahirkan tekanan balik melahirkan kegiatan yang dirancang
untuk mempertahankan/memperbaiki standar kehidupan sehingga
kemampuan penduduk diri sendiri menjadi baik.
Colin Clar bahwa pertumbuhan penduduk membawa kesulitasn
ekonomi bagi masyarakat yang hidup dengan metode tradisional, tapi
tenaga kuat masyarakat mampu mengubah metodenya dan jangka
panjang beralih masyarakat maju dan produktif, sehingga tekanan
penduduk menyebabkan menurunkan standar kehidupan akan mendorong
rakyat bekerja keras untuk memperbaiki standar kehidupan dan
menurunkan standar kehidupan.
(3).Penduduk dan pembangunan pertanian: mata pencaharian dan
tekanan penduduk pada lahan meningkat karena penawaran lahan tidak
elastis menambah pengangguran tersembunyi dan mengurangi
produktivitas per kapita jauh rendah mengurangi kecenderungan untuk
menabung dan menginvestasi, mengakibatkan pemakaian teknik lebih
baik dan perbaikan lain lahan kecil dan pembentukan modal pertanian
menyedihkan dan perekonomian terhenti pada tingkat perekonomian
pangan (subsisten) dan masalah menyiapkan pangan bagi penduduk
makin membengkak bertambah gawat karena persediaan bahan makanan
terbatas dan kekuarangan bahan makanan diimpor sehingga
menimbulkan kesulitan neraca pembayaran dan pertumbuhan penduduk
memperlambat pembangunan pertanian dan menciptakan.
(4).Penduduk dan lapangan kerja: penduduk dengan cepat
menjerumuskan perekonomian pengangguran kekurangan lapangan
kerja, karena penduduk meningkat proporsi pekerja pada penduduk total
naik, karena ketiadaan sumber pelengkap dan untuk tidak
mengembangkan lapangan pekerjaan, mengakibatkan tenaga buruh,
pengangguran dan kurang lapangan kerja meningkat. Dimana,penduduk
meningkat cepat mengurangi pendapatan, tabungan dan investasi, karena
pembentukan modal lambat dan kesempatan kerja kurang dan meningkat
pengangguran. Apabila tenaga buruh dibandingkan lahan meningkat,
137
sumber modal dan lainnya, faktor komplemen tersedia per pekerja
merosot dan akibat pengangguran dan pekerjaan meningkat. Negara
terbelakang ditimpa bencana pengangguran terus menumpuk akibat
penduduk meningkat cepat, cenderung memperbesar jumlah
pengangguran dibandingkan kenaikan jumlah tenaga buruh sebenarnya.
Pemecahan meningkat kesempatan kerja dengan jumlah pengangguran
tapi mengendalikan penduduk aktif melalui program keluarga berencana.
(5).Penduduk dan Overhead Sosial: penduduk cepat memerlukan
investasi besar dibidang overhead sosial dan pengalihan sumber dari
aktiva produktif dengan segera, karena kurang sumber negara tidak
menyediakan fasilitas pendidikan, kesehatan, pengobatan, transportasi
dan perumahan kepada keseluruhan penduduk dan kepadatan penduduk
mengakibatkan kualitas pelayanan menurun dimana: “jumlah penduduk
semakin besar mengurangi kualitas diri manusia sebagai agen produktif
dan kenaikan jumlah penduduk usia sekolah dan jumlah tenaga buruh
ikut memperberat beban penyediaan fasilitas pendidikan dan latihan, dan
memperlambat perbaikan/laju kenaikan penduduk cepat memperburuk
problem perbaikan kesehatan penduduk”, semua perlu investasi besar.
(6).Penduduk dan Tenaga Buruh: tenaga buruh didalam suatu
perekonomian adalah rasio antara penduduk bekerja dengan penduduk
total, asumsi 50 tahun sebagai harapan hidup rata-rata di negara
terbelakang, tenaga buruh pokok adalah penduduk kelompok usia 15-50
tahun dan selama tahap peralihan demografis tingkat kelahiran
meningkat dan tingkat kematian menurun, akibat sebagian terbesar
penduduk berada pada kelompok usia rendah 1-15 tahun dan sebagian
kelompok usia tenaga buruh dan ada anak dewasa didalam tenaga buruh
mengandung makna orang berpartisipasi pekerjaan produktif sebenarnya
sedikit, dan bila angka kelahiran mulai menurun, tenaga buruh tersedia
bagi pekerjaan produktif dalam jangka pendek tetap sama, sebaliknya
jumlah anak-anak menjadi turun dan pendapatan nasional meningkat
karena jumlah konsumen menurun. Sesudah tahap peralihan
kependudukan dilalui dapat menurunkan tingkat kesuburan berarti angka
kelahiran tinggi dan angka kematian rendah, tenaga buruh tidak
meningkat, berarti tambahan kelompok usia rendah lebih besar
dibandingkan kelompok usia kerja, jadi tenaga buruh meningkat bersama
naik jumlah penduduk.
(7).Penduduk dan pembentukan modal: pertumbuhan penduduk
memperlambat pembentukan modal, dimana “bila penduduk meningkat,
maka pendapatan per kapita menurun” dan pendapatan sama orang
terpaksa memberi makan kepada anak-anak banyak, berarti: bagian
138
terbesar pendapatan terpakai untuk pengeluaran konsumsi dan tabungan
rendah menjadi semakin rendah, mengakibatkan tingkat investasi
semakin rendah. Kenaikan penduduk akan menyebabkan pengalihan
investasi modal dari kegiatan produktif langsung pada modal overhead
sosial. Penduduk meningkat cepat memerlukan penyediaan fasilitas dasar
banyak dalam bentuk sekolah, jalan raya, rumah sakit, air, dan
sebagainya tidak menambah produk nasional langsung dan segera, akibat
laju pertumbuhan perekonomian rendah. Keuntungan modal
diinvestasikan pada kegiatan langsung produktif adalah tinggi
dibandingkan modal overhead sosial dan pengaliharn sumber pemerintah
dari manfaat produktif kepada manfaat sekarang untuk memenuhi
kebutuhan rakyat mendesak, karena merugikan pembentukan modal.
Tabungan negara dan pembentukan modal turun sebagai akibat dari
penduduk tumbuh cepat. “Bila pendapatan turun dan pengeluaran
konsumsi meningkat, maka sulit bagi pemerintah untuk memungut pajak
dari rakyat. Pembebasan pajak tertentu terpaksa diberikan, akibat
pendapatan negara turun sehingga mengurangi investasi dan
pembentukan modal,kecuali bila pemerintah mengambil langkah
alternatif lain”.
Bila penduduk meningkat cepat konsumsi domestik atas barang
diekspor meningkat dan surplus barang diekspor menurun, sisi untuk
memenuhi permintaan penduduk makin meningkat diperlukan bahan
makanan/barang konsumen lain banyak, menyebabkan kenaikan impor.
Kemerosotan ekspor dan kenaikan impor akan mengakibatkan
kemerosotan posisi neraca pembayaran. Pembayaran terpaksa
mengurangi pemasukan barang modal, berpengaruh buruk pada program
investasi, mengakibatkan memperlambat pembentukan modal dan akhir
penduduk tumbuh cepat dengan tingkat pembentukan modal rendah
menghasilkan tingkat teknologi rendah dan penduduk meningkat cepat
menurun pendapatan, tabungan dan investasi, memaksa rakyat
menggunakan teknologi tingkat rendah memperlambat pembentukan
modal.
Kesimpulan: penduduk meningkat cepat akan memperlambat
seluruh usaha pembangunan di negara terbelakang, kecuali bila diikuti
laju pembentukan modal dan kemajuan teknologi tinggi, tapi faktor netral
tidak ada dan akibat ledakan penduduk mengakibatkan produktivitas
pertanian merosot, pendapatan per kapita rendah, standar kehidupan
rendah, pengangguran dan tingkat pembentukan modal rendah.

139
(2).TEORI PERALIHAN KEPENDUDUKAN
Didasarkan pada kecenderungan penduduk sebenarnya di negara
maju di dunia terdapat 3 (tiga) tahap pertumbuhan penduduk berbeda:
Tahap pertama, angka kelahiran dan angka kematian tinggi dan laju
pertumbuhan penduduk rendah.
Tahap kedua, angka kelahiran tetap stabil tapi angka kematian turun
cepat, akibat laju pertumbuhan penduduk meningkat pesat.
Tahap ketiga, angka kelahiran mulai menurun dan = angka kematian dan
laju pertumbuhan penduduk rendah.
C.P.Blaker ada 5 (lima) tahapan teori peralihan kependudukan
yaitu: (1).Fase stasioner tinggi ditandai oleh angka fertilitas dan
mortalitas tinggi, (2).Fase pengembangan awal ditandai oleh fertilitas
tinggi dan mortalitas tinggi tapi menurun, (3).Fase pengembangan akhir:
fertilitas menurun tapi mortalitas menurun cepat, (4).Fase stasioner
rendah dan fertilitas rendah yang berimbang dengan mortalitas yang
rendah, (5). Fase penurunan dengan mortalitas rendah, fertilitas rendah
dan tinggi kematian daripada kelahiran.
Kesimpulan pertumbuhan penduduk pembangunan ekonomi
adalah teori transisi demografik adalah teori pertumbuhan penduduk
diterima dan tidak menekan pada penawaran bahan makanan seperti teori
Malthus, tidak mengembangkan harapan pesimis terhadap pertumbuhan
penduduk dan teori optimum meletakkan tekanan ekslusif pada kenaikan
pendapatan per kapita bagi pertumbuhan penduduk dan mengabaikan
faktor lain berpengaruh. Teori transisi demografik mengungguli semua
teori penduduk ada karena dilandaskan kecenderungan pertumbuhan
penduduk sebenarnya di negara maju Eropa dan 2 tahap : 1).negara maju,
2).negara terbelakang dan negara sedang berkembang.
8).menjelaskan pembentukan modal manusia

PEMBENTUKAN MODAL MANUSIA


PENGERTIAN
Pembentukan modal manusia adalah “proses memperoleh dan
meningkatkan jumlah orang mempunyai keahlian, pendidikan dan
pengalaman menentukan bagi pembangunan ekonomi dan politik suatu
negara. Dimana, pembentukan modal manusia karena dihubungkan
investasi manusia dan pengembangan sebagai sumber kreatif dan
produktif.
Schultz buku “Investment In Human Capital”(1961) ada 5 (lima)
cara pengembangan sumberdaya manusia: (1).Fasilitas dan pelayanan
kesehatan umum mencakup semua pengeluaran mempengaruhi harapan
140
hidup, kekuatan dan stamina, tenaga serta vitalitas rakyat, (2).Latihan
jabatan, termasuk magang model lama yang diorganisasikan oleh
perusahaan,(3).Pendidikan yang diorganisasikan secara formal pada
tingkat dasar, menengah, tinggi, (4).Program studi bagi orang dewasa
tidak diorganisasikan oleh perusahaan termasuk program ekstension
khusus pertanian, (5).Migrasi perorangan dan keluarga untuk
menyesuaikan diri dengan kesempatan kerja selalu berubah. Dimasukkan
bantuan teknis, keahlian dan konsultan.
Pengertian luas investasi modal manusia berarti: pengeluaran di
bidang pelayanan kesehatan, pendidikan dan sosial umum; pengertian
sempit investassi modal manusia berarti: pengeluaran dibidang
pendidikan dan latihan dan diukur dibandingkan pengeluaran untuk
pelayanan masyarakat.

ARTI PENTING
Gagasan investasi modal manusia adalah baru, dimana proses
pertumbuhan ekonomi lazim menekan arti penting: akumulasi modal
fisik dan pertumbuhan persediaan modal nyata sampat batas tertentu
tergantung pembentukan modal manusia yaitu: “proses peningkatan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seluruh rakyat suatu
negara”.
Studi diadakan Schultz, Harbison, Dension, Kendrick, Moses
Abramovits, Becker, Mary Bowman, Kuznets dan kelompok ahli ekonomi
menyatakan bahwa salah satu dari beberapa faktor penting menyebabkan
pertumbuhan cepat perekonomian Amerika adalah pembiyaan
pendidikan meningkat, menunjukkan bahwa dolar diinvestasikan
pendidikan membawa kenaikan besar pada pendapatan nasional
dibandingkan dolar dipergunakan untuk bendungan, jalan raya, pabrik,
barang modal nyata lainnya.
Galbraith, “sebagian besar pertumbuhan industry diperoleh
sekarang bukan diperoleh dari investasi modal lebih besar, tapi dari
investasi manusia’. Adam Smith dan Veblen menekan penting modal
manusia didalam produksi, yaitu: stok modal tetap negara dan
memasukkan “kemampuan seluruh penduduk diperoleh dan bermanfaat”
dan Veblen bahwa: “pengetahuan dan keterampilan teknologi merupakan
peralatan immaterial/asset tidak nyata masyarakat, tidak modal fisik tidak
dimanfaatkan produktif, karena ekonom langka investasi modal manusia
merupakan penyebab lamban pertumbuhan negara terbelakang, tanpa
mengembangkan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan dan
menaikkan tingkat keterampilan dan efisiensi fisik rakyat, maka
141
produktivitas modal fiskal merosot. 2 macam problema tenaga kerja
negara terbelakang yaitu: kurang keterampilan kritis dibutuhkan bagi
sektor industry dan mempunyai tenaga buruh surplus dan ada buruh
surplus dalam batas tertentu merupakan akibat langka keterampilan kritis,
karena berkaitan satu sama lain.
Tujuan pembentukan modal manusia: menciptakan keterampilan
diperlukan manusia sebagai suatu sumber produktif dan memberi
pekerjaan menguntungkan.
Kebutuhan investasi pembentukan modal manusia didalam
perekonomian jelas fakta bahwa impor modal fisik secara besar ternyata
tidak mampu mempercepat laju pertumbuhan, karena sumber manusia
terbelakang. Pertumbuhan ekonomi terjadi melalui modal konvensional
meski tenaga buruh ada kurang terampil dan kurang pengetahuan, tapi
laju pertumbuhan ekonomi terbatas tanpa ada faktor modal manusia
“diperlukan untuk menyiapkan tenaga pemerintah makin penting, untuk
memperkenalkan sistem baru penggunaan lahan dan metode baru
pertanian, untuk membangun peralatan baru komunikasi, untuk
melaksanakan industry aliansi dan untuk membangun sistem pendidikan.
Jadi, pembaharuan/proses perubahan dari masyarakat statis atau
tradisional, memerlukan sejumlah besar modal manusia strategis.
Modal fisik produktif, bila negara mempunyai modal manusia
memadai dan negara terbelakang penuh semangat melaksanakan program
pembangunan jalan raya, bendungan, pusat tenaga, pabrik industry ringan
dan berat, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi dan kegiatan lain
berkaitan perencanaan pembangunan dan dibutuhkan insinyur, teknisi,
pengawasan teknis, tenaga pengelola dan tenaga administratif, ilmuwan,
sekretaris, juru steno dan sebagainya. Apabila berbagai macam modal
manusia tidak memadai jumlah, maka modal fisik tidak dapat
dimanfaatkan produktif, mengakibatkan mesin menjadi cepat rusak dan
tak terpakai, bahan dan komponen terbuang dan kualitas produksi turun.
Jef Rens bahwa:“di negara mencoba mempercepat pembangunan
ekonomi, bahwa pabrik modern dirancang oleh insinyur kelas satu
menggunakan metode dan mesin mutakhir dari negara industry maju, tapi
volume dan kualitas output sering tidak memuaskan, karena hal
manajemen dan pekerja tidak cukup terlatih dan kurang pengalaman.
Negara terbelakng mengimpor modal fisik bagi pembangunan, tapi tidak
mampu manfaat sepenuhnya karena kekurangan “kemampuan kritis”
diperlukan unutk pengoperasian. Pengetahuan dan keterampilan teknis
datang bersama modal asing, tapi tidak cukup untuk memenuhi aneka
macam keperluan ekonomi. Jadi, pertumbuhan modal manusia tidak
142
sejalan tingkat modal fisik merupakan penyebab rendah daya serap
(absorpsi) modal fisik, karena kebutuhan investasi modal manusia
penting.
Negara terbelakang ditandai oleh keterbelakangan ekonomi
berwujud dalam “efisiensi buruh rendah, faktor tidak mobil, spesialisasi
terbatasi pekerjaan dan perdagangan, nilai kebiasaan kurang siap (adat
istiadat) dan kewiraswastaaan serta lembaga sosial tradisional
mengurangi rangsang bagi perubahan ekonomi. Pertumbuhan
pengetahuan rendah ternyata merupakan kendala utama kemajuan.
Kualitas ekonomi penduduk tetap rendah bila tidak diketahui sumber apa
yang tersedia, teknik produksi alternatif apa yang mungkin, keterampilan
apa yang diperlukan, kondisi dan peluang pasar, dan lembaga yang dapat
dibentuk guna menunjang usaha ekonomi dan rasionalitas ekonomi”.
Untuk mengubah keterbelakangan ekonomi dan membangkitkan
kemampuan dan motivasi untuk maju, maka adalah penting untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan rakyat. Kenyataan tanpa
perbaikan kualitas faktor manusia tidak ada kemajuan.
Schultz, buku:“Reflection On Investment In Man” (1962):
“keadaan pendidikan, latihan dalam jabatan, kemajuan kesehatan dan
informasi luas mengenai perekonomian” dan kesimpulan Profesor Ajit
Dasgupta bahwa: “ teori investasi optimum berkenaan alokasi sumber
dari waktu ke waktu: sumber yang dialokasikan pada pendidikan
membantu meningkatkan kapasitas produktif sehingga menaikkan output
dan konsumsi di masa datang, karena pilihan berhubungan pendidikan
atau jenis prasarana sosial lainnya merupakan bagian dari teori
investasi”: “Economic Theory And The Developing Countries”, (1974).

PROBLEM PEMBENTUKAN MODAL MANUSIA


Problema konsep pembentukan modal manusia dalam konteks
investasi di bidang pendidikan:
(a).Berapa banyak persediaan total modal manusia diperlukan?
(b).Pada tahapan pembangunan mana paling banyak diperlukan?
(c).Seberapa besar laju akumulasi modal manusia?
(d).Jenis pendidikan apa yang harus diberikan, sejauh mana dan
kapan?
(e). Bagaimana hasil dari investasi pendidikan harus diukur?
Problema utama pembentukan modal di negara terbelakang
adalah:
(a).Penduduk yang tumbuh dengan pesat, (b).Pengangguran yang
meningkat di sektor perekonomian modern dan meluasnya pengangguran
143
pada pertanian tradisional, (c).langkah tenaga manusia dengan
keterampilan dan pengetahuan kritis diperlukan bagi pembangunan
nasional efektif, (d).organisasi dan lembaga tidak memadai dan
terbelakang untuk memobilisasi usaha manusia,
108

(e).kurang rangsangan bagi orang untuk melibatkan diri pada kegiatan


tertentu penting bagi pembangunan nasional.

KRITERIA INVESTASI PADA MODAL MANUSIA


Ahli ekonomi menyarankan kriteria investasi pada modal manusia
sebagai berikut:
(1) KRITERIA TINGKAT PENGEMBALIAN; kriteria biaya hasil
tentang Evaluasi Proyek: Profesor G.M. Meier, buku: “Leading
Issues In Economic Development” (1976) berpandangan
bahwa”setiap analisa biaya hasil mengenai hasil panen (returns) dari
pendidikan harus menghubungkan/mencakup interaksi antara
pendidikan dengan perekonomian, dengan perhatian utama pada
pendidikan sebagai suatu investasi, peranan penting pendidikan
pedesaan di dalam perekonomian sedang berkembang, dan saling
ketergantungan antara pendidikan, kebutuhan tenaga kerja, dan
pembangunan”.
Dimana, pendidikan sebagai suatu investasi mempunyai 2 komponen
yaitu: a).komponen konsumsi masa depan, b).komponen penghasilan
masa depan. Dimana, investasi dibidang keterampilan dan
pengetahuan menaikkan penghasilan masa depan, sementar kepuasan
diperoleh dari pendidikan merupakan komponen konsumsi.
Menurut Schultz sebagai “ suatu komponen konsumsi yang
bersifat tetap, maka pendidikan merupakan sumber kegunaan masa
depan yang sama tidak masuk dalam pendapatan nasional yang
terukur”. Jadi, dalam menghitung pengembalian investasi di bidang
pendidikan, komponen penghasilan masa depan betul diperhatikan
dan metode dipakai didasarkan pada perbandingan antara penghasilan
hidup rata-rata orang berpendidikan orang kurang berpendidikan
bekerja dengan profesi sama.

KESULITAN PEMBENTUKAN MODAL MANUSIA


(1).Hanya mengukur keuntungan material langsung dan tidak langsung
akan diperoleh negara dari perbaikan pada tingkat masyarakat,

144
(2).Apa yang diperoleh rakyat tidak semata-mata karena pendidikan
universitas, tapi hasil kemampuan alami, pengalaman, status sosial,
koneksi familik, latihan kerja, dan lain-lain,
(3).Mengukur tingkat pengembalian investasi swasta di bidang
pendidikan menggambarkan perbedaan produktivitas, upaya kolektif
kelompok (dokter, pekerja tangan, guru, ahli teknik melalui serikat
buruh) dan faktor lain mengubah penghasilan perekonomian, tingkat
pengembalian swasta tidak dapat dievaluasi dimana biaya
penyelenggaraan sekolah tidak berarti, seperti: sekolah guru
diselenggarakan tanpa biaya di banyak dusun,
(4).Pengembalian dari investasi dalam menciptakan keterampilan dan
pengetahuan tidak menaikkan pendapatan individu bersangkutan, tapi
kapasitas produktif total perekonomian,
(5).Eckaus bahwa harga buruh berpendidikan yang dipakai dalam
penghitungan tingkat pengembalian menggambarkan kelangkaan
relatif faktor terkait, tapi sebagian besar biaya investasi pendidikan
didukung oleh pemerintah, harga buruh berpendidikan tidak
menggambarkan kelangkaan input faktor ditentukan dalam pasar
bersaing, dan standar ini tidak dapat memberikan informasi mengenai
“berapa banyak” dan pendidikan tambahan “macam apa” yang
diperlukan bagi pembangunan ekonomi,
(6). Bowen, kesulitan terkait didalam mengidentifikasikan perbedaan
penghasilan dengan perbedaan produktivitas memaksa orang sedikit
hati-hati dalam mengambil kesimpulan yang umum mengenai
pengaruh pendidikan pada output nasional,

(2) KRITERIA SUMBANGAN PENDIDIKAN PADA


PENDAPATAN NASIONAL BRUTO
Investasi di bidang pendidikan ditentukan oleh sumbangan dalam
menaikkan pendapatan nasional bruto atau pembentukan modal fisik
dalam 1 periode.
Penilaian: realistis dibandingkan perkiraan pengembalian
pendidikan karena mengukur dampak investasi pendidikan pada
perekonomian, didasarkan pada biaya alternatif pendidikan berarti
pendapatan siswa yang hilang selama di sekolah, akademi dan
universitas dan biaya yang dikeluarkan pda pendidikan formal setelah
memperhitungkan biaya penyusutan.

(3). KRITERIA FAKTOR RESIDUAL

145
Menurut Solow, Kendrick, Denison, Jorgenson, Griliches, Kuznet
dan ahli ekonomi lain sudah mencoba: “mengukur seberapa besar
proporsi kenaikan produk nasional bruto dalam satu periode,
dihubungkan input modal dan buruh dapat diukur, dan seberapa
proporsi kenaikan pendapatan nasional bruto berasal dari faktor lain,
dikelompokkan sebagai: “residual”, terpenting faktor residual adalah:
pendidikan, penelitian, latihan, skala ekonomi dan faktor lain
mempengaruhi produktivitas manusia.
Kritik kriteria faktor residual pembentukan modal manusia
adalah:
(1).Faktor residual dipakai dalam pengertian luas mencakup faktor
beraneka ragam, seperti: ekonomi skala, perubahan teknis,
pendidikan, penelitian dan latihan.
(2).Faktor residual mencakup perbaikan pada asset modal
berhubungan perbaikan pada keterampilan dan pengetahuan
manusia,
(3).Jorgenson dan Griliches dalam studi residual dihubungkan
oleh Denison kepada:“kemajuan dalam pengetahuan” tidak
seberapa besar.Kenyataan bahwa residual kecil tanda
sumbangan investasi pada pertumbuhan ekonomi sebagian
besar diimbangi oleh penghasilan investasi swasta (private
returns to investment),
(4).Tidak ada residual , hanya koreksi kesalahan menyeluruh pada
modal buruh, hlarga dan sebagainya dan penyesuaian turun
sampai 0,1 % per tahun.
(5).Kriteria residual didasarkan pada fungsi produksi ditandai:
skala hasil (returns to scale) konstan, kenyataan ekonomi maju
tergantung skala hasil yang meningkat dan pertumbuhan
output banyak disebabkan oleh kenaikan input fisik dan
kurang pada kenaikan “ faktor residual”,
(6).Sumbangan modal terhadap pertumbuhan ekonomi yang
berkurang diperhitungkan didalam kriteria residual, dimana “ jika sumber
dipergunakan untuk kemajuan pengetahuan sebagai investasi dan
persediaan modal mencakup jenis investasi, maka laju pertumbuhan
banyak berhubungan kenaikan persediaan modal dan sedikit hasil
kenaikan di bidang pengetahuan, keterampilan, latihan dan lain-lain
masuk kategori residual tidak cukup mendapat dukungan dari ahli
ekonomi.
Kesimpulan: kesulitan terkandung dalam masalah investasi pada
modal manusia, sekarang sepenuhnya diakui bahwa pertumbuhan
146
negara terbelakang terhambat bukan karena kekurangan modal fisik,
tapi karena kekurangan keterampilan dan pengetahuan kritis
membatasi kapasitas perekonomian menyerap persediaan modal fisik
yang tersedia, karena pembentukan modal manusia dianggap penting
dibandingkan pembentukan modal material.
9).menjelaskan kewiraswastaan dalam pembangunan ekonomi

KEWIRASWASTAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI


Entrepreneur atau wiraswasta atau pengusaha (Perancis) berarti
pemimpin music atau pertunjukkan lain dan ilmu ekonomi seorang
pengusaha berarti: seorang pemimpin ekonomi yang mempunyai
kemampuan untuk mendapatkan peluang secara berhasil
memperkenalkan mata dagangan baru, teknik baru, sumber pemasukan
baru, dan merangkum pabrik, peralatan, manajemen, dan tenaga buruh
yang diperlukan serta mengorganisasikan kedalam suatu teknik
pengoperasian perusahaan dan apapun bentuk tatanan ekonomi dan
politik negara kewiraswastaaan merupakan faktor penting bagi
pembangunan ekonomi.
Negara sosialis: negara bertindak sebagai pengusaha dan negara
terbelakang: pengusaha swasta kurang berani mengambil risiko usaha
baru, masyarakat kapitalis maju : pengusaha swasta memainkan peranan
penting dalam pembangunan ekonomi.
Fungsi seorang pengusaha ahli ekonomi mengalami bervariasi
:pengambil risiko dan ketidakpastian dan koordinasi sumber produktif
dan menurut Schumpeter adalah pemrakarsa penemuan baru, tapi ahli
lain penyedia modal.
Williamson dan Buttrick, pengusaha adalah: tokoh dari setiap
usaha bisnis, karena tanpa roda perindustrian didalam perekonomian
tidak dapat bergerak.
Yale Brozen, dalam jangka panjang pengusaha swasta adalah
unsur yang amat diperlukan dalam pembangunan ekonomi.
Kualitas pengusaha yang berpendidikan tinggi, terlatih dan
terampil atau buta huruf memiliki keahlian tinggi sebagai berikut:
(a).Enerjik, banyak akal, siap siaga terhadap peluang baru, mampu
menyesuaikan diri terhadap kondisi yang berubah dan mau
menanggung resiko dalam perubahan dan perkembangan,
(b).Memperkenalkan perubahan teknologi dan memperbaiki kualitas
produknya,
(c).Mengembangkan skala operasi

147
dan melakukan persekutuan, mengejar dan menginvestasikan kembali
labanya.
Fritz Redlich, buku: “The Business Leader In Theory And
Reality” (1948) :peranan pengusaha dibagi menjadi : kapitalis, manajer,
dan pengusaha. Dimana, pengusaha menyediakan dana dan sumber
lainnya, mengawasi dan mengkoordinasikan sumber produktif, serta
merencanakan, mengadakan pembaharuan dan mengambil keputusan
pokok. Perusahaan kecil berfungsi melaksanakan pengusaha sendiri dan
kekayaan menjadi satu dengan perusahaan yang terbuka terhadap resiko
bisnis dan berperan sepenuhnya secara terus menerus dalam proses
produktif sebenarnya.
Hoselitz, ciri utama pengusaha industry kecil tidak terletak pada
kesukaannya berpetualang maupun motivasi untuk menghasilkan laba,
tapi kemampuan memimpin orang lain dalam usaha bersama dan
kecenderungan mengadakan penemuan baru dan tahap awal
industrialisasi, melimpahnya penemuan baru adalah karena bersifat dasar
teknologi perlu peran serta langsung dan segera dari pihak pengusaha.
Perusahaan modern kewiraswataan diberikan kepada berbagai orang
dimana pemegang saham perusahaan adalah para kapitalis, berfungsi
untuk pengelolaan dilakukan oleh sejumlah orang ahli di bidang masing-
masing seperti: manajer penjualan, pembelian, produksi, personil dan
sebagainya dan dilaksanakan ketua dewan direksi mengambil keputusan
pokok melalui konsultasi dan persetujuan. Perusahaan umum di negara
terbelakang dikendalikan dan dikelola oleh negara dan modal disediakan
oleh pemerintah dan manajer untuk berbagai departemen diambil dari
berbagai bidang: spesialisasi dan keputusan usaha diambil oleh manajer
dan pihak penguasa.

FAKTOR YANG MENGHAMBAT PERTUMBUHAN


KEWIRASWASTAAN
(1).Kewiraswastaan terhalang oleh sistem sosial menolak peluang
kemampuan kreatif dan kekuatanm adat istiadat, kekakuan status dan
kecurigaan pada gagasan baru dan hasrat intelektual bersama
menciptakan suasana tidak cocok bagi percobaan dan penemuan baru.
(2).Negara terbelakang sikap tradisional tidak menunjang pemanfaatan
penuh sumberdaya manusia dan rakyat dikelompokkan tidak menurut
kemampuan dalam melakukan pekerjaan tertentu, tapi oleh seks, kasta,
suku dan keluarga, dan sistem nilai budaya di negara miskin tidak
mengutamakan prestasi ekonomi.

148
(3).Ekonomi tipe ketimpangan sangat besar didalam distribusi
pendapatan dan kekayaan menghalangi pertumbuhan kewiraswastaan,
hanya 3–5% rakyat berada dipuncak piramida pendapatan yang mau
menabung yaitu pedagang dan tuan tanah tidak suka mengambil risiko
pada usaha bisnis bara, tapi suka investasi di bidang tidak produktif
seperti: pemupukan emas, perhiasan, batu mulia, inventaris pajangan,
rumah mewah, spekulasi, dan sebagainya, tapi pengusaha dan pedagang
memperdagangkan barang konsumen bertindak sebagai lintah darat dan
agen real estate.
(4).Pengusaha bergerak dibidang pembuatan beberapa barang konsumen,
dibidang perkebunan dan pertambangan menjadi monopolistic dan
kwasi-monopolistik dan mengadakan hubungan pribadi dan politik
dengan pejabat pemerintah, menikmati kedudukan istimewa, dan
menerima perlakuan istimewa dibidang keuangan, perpajakan, ekspor,
impor, dan sebagainya dan memulai industry baru dan mendirikan
kerajaan bisnis individu. Perusahaan bisnis besar seperti: merintangi
pertumbuhan kewiraswastaan baru di dalam negara dan kekurangan
fasilitas prasarana sehingga menambah risiko dan ketidakpastian usaha
dan sarana transportasi dan komunikasi tidak memadai, persediaan
tenaga mahal dan tidak teratur, persediaan bahan mentah tidak cukup,
buruh tidak terlatih, pasar modal dan uang tidak berkembang baik, dan
sebagainya.
(5).Keterbelakangan teknologi merupakan penghambat berkembang
kewiraswataan dinegara terbelakang dan mengurangi output per orang
dan produknya berada dibawah kualitas standar, negara tidak mempunyai
keterampilan teknis dan modal yang diperlukan untuk mengembangkan
teknik bersifat menaikkan output dan menyerap buruh dan bergantung
teknik padat modal impor tidak sesuai kekayaan faktor setempat.
Hoselitz bahwa hambatan ekonomi, sosial, dan administrative memaksa
rakyat di negara bersangkutan menjatuhkan pilihan pada teknik kuno
daripada teknik menaikkan output dalam buku: “ Problems Of Adopting
And Coummunicating Modern Techniques To Less Developed
Areas”(1954).
Schumpeter, Harry Wallich berpendapat: “orang hamper tidak
dapat mengatakan bahwa: “inovasi merupakan ciri khas utama negara
kurang berkembang dan proses baik proses asimilasi dan
mengorganisasikan industry baru di suatu negara kurang berkembang
merupakan suatu seni inisiatif berusaha, tapi berbeda proses inovasi yang
sebenarnya dan pengusaha tidak dapat memainkan peranan utama karena
berbagai hambatan ekonomi, sosial dan administratif”.
149
UPAYA MENDORONG KEWIRASWASTAAN
Kewiraswastaan hakikat merupakan gejala sosial ekonomi,
dimana masa lalu pengusaha muncul dari kelas khusus, seperti: di
Inggris, Amerika Serikat dan Turki para pengusaha sebagian besar
berasal dari para pedagang, muncul perusahaan kecil di Perancis karena
pola keluarga, di Jepang peranan pengusaha dipegang oleh samurai
membangun industry dan menjaga kebutuhan struktur sosial melalui
kebijaksanaan usahawan muda penuh semangat /mengambil keluarga
melalui perkawinan dalam buku: “M.J. Heryin, “Economic Growth Of
Brazil, India and Japan”, (1956) suntingan dari S.Kuznets.
Penemuan Hoselitz:tokoh pendiri industri pertama di Inggris,
Perancis, Jerman: orang keterampilan mekanik dibanding orang
keterampilan perdagangan dan keuangan dan orang datang dari golongan
pekerja tangan, buruh, administrator rendah dan pengrajin. Usahawan
pertama adalah bekerja tangan, berinovasi di bidang teknologi, sebagian
besar datang dari kelas rendah dan tidak mempunyai apa-apa.
Profesor Myrdal dalam Asian Drama menunjukkan masyarakat
Asia kekurangan kewiraswastaan bukan karena kurang uang/bahan
mentah, tapi karena kekurangan orang memiliki sikap dan pandangan
tepat dan orang Jepang cukup memiliki sikap terbukti dari hasil produksi
di bidang industry dan orang Cina dan India meninggalkan rumah untuk
mencari nasib lebih baik di awal abad XX membentuk diri menjadi
“pengusaha imigran” di Malaysia, Singapura, Indonesia, Burma, Hindia
Barat dan Afrika Timur.
W.W.Rostow menunjukkan apapun menjadi motivasi pendorong
untuk melakukan tindakan kepengusahaan konstruktif, maka semakin
nyata bahwa: “motivasi sangat beragam dari satu masyarakat ke
masyarakat lain dan motivasi jarang tidak mengandung sifat material”.
B.Hoselitz: problema utama negara terbelakang adalah bagaimana
menciptakan iklim kewiraswastaan dan penciptaan iklim pihak
tergantung pada pendirian lembaga sosial secara objektif mungkin
kebebasan berusaha bagi individu, dan pihak lain tergantung kematangan
dan pengembangan kepribadian berorientasi pada produktivitas,
pekerjaan, kreativitas kreatif.
Perwujudan dari syarat pertama (1) tergantung tindakan politik
mencakup modifikasi lembaga sosial, perlindungan hak milik secara
efisien, penegakan hukum dan ketertiban di dalam negeri, dan perlu
pendirian lembaga keuangan, mengumpulkan tabungan dan menyalurkan
diperlukan lembaga keuangan seperti: bank tabungan, bank investasi dan
rangkaian broker, dealer, bank dagang terdiri atas: pasar modal dan uang,
150
pemerintah menerapkan kebijaksanaan moneter dan fiskal mendorong
pertumbuhan kewiraswastaan.
Kelangkaan berbagai macam tenaga terampil seperti: pekerja
ilmuwan, teknisi, manajer, administrator, dan sebagainya merupakan
persoalan sulit perkembangan kewiraswastaan di negara terbelakang,
memerlukan ada lembaga ilmiah, teknologi, manajerial, penelitian dan
latihan. Manajemen dan kewiraswastaaan merupakan 2 hal berbeda di
sektor swasta maupun di sektor negara, tapi personil ilmiah, teknis dan
manajerial penting bagi keberhasilan kewiraswastaan, penyediaan modal
overhead ekonomi negara membantu mengembangkan teknologi tepat
guna di bidang sesuai kekayaan faktor negara. Negara terbelakang
memanfaatkan sumber ilmu pengetahuan di bidang teknologi negara
maju dan menyesuaikan serta menerapkan teknik dengan daya serap
sosial, ekonomis dan teknis setempat.
Fasilitas untuk membiayai teknik dan penyediaan bahan mentah
serta pasar luas lanjut akan meningkatkan jumlah pengusaha. Pendirian
semua lembaga sosial, ekonomi, teknologi akan mendorong bakat
potensial kewiraswastaan kearah benar. Jumlah wiraswasta di negara
terbelakang tergantung seperangkat lembaga tertentu, tapi perkembangan
kepribadian dan motivasi memacu pertumbuhannnya.
Mc Cleland dalam: “The Achieving Society”: teori didasarkan
pada penelitian bahwa kewiraswastaaan tergantung pada motivasi,
kebutuhan untuk prestasi, kesadaran untuk mengerjakan dan mendapat
sesuatu, dimana n-Ach atau n-prestasi adalah cirri kepribadian stabil dan
berakar pengalaman masa kanak-kanak dan variasi tingkgat n-Ach
berkaitan cerita dalam buku teks kanak-kanak, dan diketahui n-Ach di
Amerika Serikat 80 atau 90 tahun lalu sangat tinggi, dan di Rusia dan
Cina, di Meksiko dan Nigeria menaik, menghubungkan n-Ach hipotesa:
pembaharuan ideologi paham Protestan di Eropa dan Amerika, semangat
ideology komunis di Rusia dan Cina, jiwa nasionalisme negara
berkembang. N-Ach merupakan faktor penting bagi pertumbuhan
kewiraswastaan, tapi negara terbelakang 15-20 tahun untuk
mengembangkan diantara anak-anak melalui buku teks. Mc Cleland
bersama David Winter mengadakan percobaan di kota Kakinada Andhra
Pradesh di India bahwa uang maupun kasta atau kepercayaan tradisional
bagian penting di dalam faktor n-Ach dalam kebangkitan kewiraswastaan
muncul orang dilatih di Lembaga Latihan Pengembangan Industri Kecil
di Hyderabad tahun 1964-1965 dalam program motivasi selama 2
minggu menunjukkan tingkah laku kewiraswastaan aktif.

151
Kesimpulan: motivasi, kemampuan dan lingkungan sesuai faktor
menunjang pertumbuhan kewiraswastaan karena motivasi dan
kemampuan merupakan problema sosiologis jangka panjang, maka untuk
menumbuhkan kewiraswastaan negara terbelakang perlu diciptakan iklim
sosial, politik dan ekonomi sesuai.
10).menjelaskan peranan pemerintah dalam pembangunan ekonomi;

PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI
Saat ini secara universal diketahui bahwa dalam mengatasi sifat
kaku di negara terbelakang, maka pemerintah memegang peranan positif
dan problema negara terbelakang adalah mekanisme bebas kekuatan
ekonomi dan perusahaan swasta tidak mampu menyelesaikan masalah
karena alam modern dan tindakan pemerintah diperlukan bagi
pembangunan ekonomi dan negara keluar dari titik mati stagnasi
diperlukan ada pembaharuan rasio-ekonomi secara cepat.
Tahap peranan pemerintah dalam pembangunan ekonomi
adalah:investasi dilakukan di bidang meningkatkan ekonomi eksternal
mengarah penciptaan overhead sosial dan ekonomi seperti: tenaga,
transportas, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya, dan perusahaan
swasta tidak tertarik melaksanakan kegiatan karena resiko besar dan
keuntungan kecil, timbul kebutuhan untuk menyeimbangkan
pertumbuhan berbagai sektor perekonomian sehingga penawaran sesuai
permintaan, karena pengawasan dan pengaturan oleh negara, menjadi
penting dalam mencapai keseimbangan pertumbuhan dan keseimbangan
memerlukan pengawasan atas produksi, distribusi dan konsumsi
komoditi. Pemerintah harus merencanakan pengawasan fisik dan langkah
fiskal dan moneter untuk mengurangi ketidakseimbangan ekonomi dan
sosial mengancam negara terbelakang.
G.Myrdal, “Economic Theory And Underdeveloped Regions”
Bahwa “mengatasi perbedaan sosial dan menciptakan situasi psikologis,
ideologis, sosial dan politik menguntungkan bagi pembangunan ekonomi
merupakan tugas terpenting pemerintah”.
Lewis, ruang lingkup tindakan pemerintah luas dan menyeluruh
mencakup: “penyelenggaraan pelayanan umum, menentukan sikap,
membentuk lembaga ekonomi, menentukan penggunakan sumber,
menentukan distribusi pendapatan, mengendalikan jumlah uang,
mengendalikan fluktuasi, menjamin pekerjaan penuh dan menentukan
laju investasi”.

152
1.PERUBAHAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Langkah pembangunan ekonomi adalah usaha mengubah sikap
sosial budaya masyarakat di negara terbelakang, ciri-ciri: mempunyai
trasdisi budaya dan religious tidak menunjang pembangunan ekonomi
dan kerangka kelembagaan tidak mendorong tingkah laku individualistic
rasional, semangat persaingan usaha. Revolusi sosial: bila pembangunan
ekonomi ingin tetap berlanjut, maka sikap sosial, nilai dan pranata
berakar pada keluarga bersama, kasta, kekeluargaan dan kepercayaan
religious berubah. Proses perubahan evolusioner: bila tidak,
ketidakpuasan, frustasi, ketidaktenteraman dan kekerasan mencuat dan
merintangi pertumbuhan ekonomi.
Francis Hsu, Williamson dan Buttrick bagi Eropa perubahan
memakan waktu 10 abad atau lebih untuk menghasilkan suatu orientasi
kehidupan individualistic membawa ekonomi 200 tahun lalu, dan jangka
waktu pendek muncul tidak menghasilkan orientasi sama, dalam
hitungan tahun atau dasawarsa.
Bauer dan Yamey menunjukkan bahwa masyarakat mencoba
melembagakannya tergesa-gesa menghasilkan “apatisme atau revolusi”,
tergantung pada cara bagaimana proses pertumbuhan dan perubahan
digerakkan, bagaimana kecepatan proses dan seberapa jauh menembus
semua sektor perekonomian dan suatu pembangunan pelan tapi mantap
kurang menciptakan ketegangan politik, sosial dan ekonomi; upaya paksa
derap pembangunan cepat secara ekonomis akan sia-sia, karena
perubahan personil dan sosial belum terwujud perubahan diperlukan
guna mungkin masyarakat atau individu mengadakan pembangunan
diperlukan, agar masyarakat/individu memperoleh keuntungna dan
menunjang pembangunan.
Perubahan ekonomi disebabkan oleh perubahan kelembagaan dan
pembentukan modal meningkat sebagai akibat dari perubahan teknologi
menyebabkan perubahan kelembagaan, sebaliknya perubahan
kelembagaan disebabkan faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi seperti:
perubahan gagasan religious atau kerangka politik menyebabkan
perubahan kelembagaan. Jadi, hubungan sebab akibat antara perubahan
ekonomi dan lembaga dan perubahan berdiri sendiri dan faktor
kelembagaan meningkatkan pertumbu han ekonomi sepanjang
mengaitkan usaha imbalan, pembagian kerja jauh, perluasan perdagangan
dan kebebasan untuk memperoleh peluang ekonomi. Perubahan bermula
dari lembaga sosial, rakyat akan memperoleh kesempatan baru
melanjutkan perubahan lembaga, tapi sebab fundamental perubahan pada
situasi sulit, contoh: sukar menyatakan apakah pertumbuhan kesempatan
153
ekonomi menyebabkan Reformasi dan Kontra Reformasi di Eropa Barat
atau apakah perubahan pikiranrReligius mungkin rakyat memperoleh
kesempatan besar untuk maju (W.A.Lewis).
Kesempatan baru terjadi melalui cara: “penemuan baru
menciptakan komoditi baru atau mengurangi biaya produksi komoditi
lama, jalan baru, rute pelayaran baru atau perbaikan lain dibidang
komunikasi membuka kesempatan baru bagi perdagangan dan
perang/inflasi menciptakan permintaan baru, orang asing datang ke
negeri membawa perdagangan baru, menginvestasikan kerja baru dan
kesempatan baru membawa perubahan di bidang kelembagaan dan
berjalan berangsur dan jelas dan dimulai oleh para innovator, orang baru
berusaha memutuskan hubungan masa lampau dan mengubah kerangka
kelembagaan lama kedalam bentuk baru.
Inovator terdiri dari orang kota, menghadapi dan melawan segala
kekuatan politik dan sosial dan menyediakan kesempatan luas dan baru
di bidang ekonomi berhasil mengubah kepercayaan dan lembaga lama
dan hubungan orang asing menjadi alat dalam meruntuhkan model
masyarakat mapan dan seperti di India pembangunan jalan kereta api,
penyebaran pendidikan barat dan pendirian pusat industry abad ke-19
membantu melepaskan ikatan sosial dan keluarga dan sikap baru sosial
rasional menimbulkan gerakan popular bagi kemerdekaan politik negara,
pemerintah peranan penting dalam menentukan kerangka kelembagaan
dan pemerintah berbuat banyak dengan mengadakan pembaharuan adat
istiadat sosial dan ketaatan religious, sistem pemakaian tanah dan bidang
pendidikan dan memprakarsai pertumbuhan ekonomi dengan membuat
peraturan perundang-undangan, memberi pelayanan kepentingan umum
baik, membantu perkembangan industrI baru, dan sebagainya.

(2).PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan organisasi berperanan penting dalam pembangunan
ekonomi mencakup: pengembangan pasar dan organisasi pasar buruh dan
negara terbelakang perubahan dilakukan pemerintah dan membangun
sarana transportasi dan komunikasi untuk mengembangkan pasar, karena
perusahaan swasta tidak mampu melaksanakan kegiatannya dan
organisasi dan pembangunan lembaga keuangan untuk membantu
pertumbuhan pertanian dan industry dilakukan oleh pemerintah dan
lembaga keuangan berupa: koperasi, bank hipotik, bank industry,
perusahaan investasi dan keuangan dan sebagainya.
Organisasi pasar buruh termasuk fungsi pemerintah dan pasar
buruh terorganisasi akan meningkatkan produktivitas buruh dan
154
pemerintah membantu mengorganisasi buruh dengan membentuk serikat
buruh dan menetapkan jam kerja, pembayaraan upah, mengadakan
mekanisme penyelesaian perselisihan perburuhan, mengadakan langkah
keamanan masyarakat, dan sebagainya dan peraturan perundang-
undangan untuk menjalin hubungan baik antara majikan dan buruh dan
efisiensi buruh meningkat, produksi menaik dan biaya menurun.
Negara terbelakang sebagian besar buruh tidak mobil, mayoritas
rakyat tinggal di wilayah pedesaan dan bergerak di bidang pertanian
jangka waktu terbatas, sehingga sebenarnya setengah penganggur atau
penganggur tersembunyi, karena kurang informasi, tidak mengetahui ada
kesempatan kerja di kota dan pusat industry dan pemerintah membantu
dalam mendapatkan pekerjaan dengan membuka pusat informasi di
wilayah pedesaan dan pertukaran pekerja di kota dan cara pemerintah
membantu mobilitas buruh.
Jika pembangunan maka buruh bergerak dari wilayah pedesaan
ke wilayah perkotaan, muncul masalah urbanisasi perlu diatasi oleh
pemerintah dan permasalahan menyangkut perumahan, persediaan air
minum, listrik, daerah kumuh, transportasi, dan sebagainya dan
penyediaan pelayanan seperti: pembangunan wilayah pemukiman,
sekolah, universitas, rumah sakit, taman, transportasi kota, air minum,
penyediaan listrik, dan sebagainya termasuk dalam cakupan fungsi
pemerintah.

(3).OVERHEAD SOSIAL DAN EKONOMI


Negara terbelakang termasuk dalam kegiatan pemerintah dan
kebutuhan bagi pelayanan dasar seperti: jalan kereta api, transportasi
darat, telekomunikasi, gas, listrik, alat irigasi, dan sebagainya penting
bagi pembangunan masa depan dan pembangunan perlu investasi besar
melampaui kemampuan perusahaan swasta negara dan investasi dibidang
pekerjaan umum mengandung risiko tingig dan keuntungan baru muncul
setelah melalui masa panjang dank arena tanggung jawab pemerintah
untuk menyediakan keperluan umum.
Pemerintah harus menyusun rencana bagi pembangunan
pelayanan penting atas dasar prioritas bahwa: jika kebutuhan mendesak
adalah untuk menyediakan fasilitas irigasi, dipenuhi memusatkan diri
pada fasilitas irigasi kecil dibanding membentuk sungai besar dan
penyediaan pelayanan kepentingan umum berarti: dimiliki dan
dioperasikan oleh pemerintah dan menyetujui rencana proyek tertentu
dan memberikan biaya dan fasilitas konstruksi lain kepada suatu
perusahaan swasta mendirikan dan memilikinya, tapi pelaksanaannya
155
diatur oleh pemerintah, sebenarnya pemilikan dan pengoperasian suatu
usaha oleh pemerintah atau perusahaan swasta tergantung sifat dan
kepentingan. Contoh: di India, pembangunan sarana transportasi dan
komunikasi termasuk dalam kegiatan pemerintah dan jalan kereta api,
lintas udara dan komunikasi dimiliki dan dioperasikan pemerintah dan
pemilikan transportasi darat ada di tangan sektor negara dan swasta dan
menjalankan bus tidak memerlukan banyak pengeluaran dan hasil cepat
dibandingkan kereta api.
Pendidikan: pembangunan ekonomi didukung pendidikan.
Myrdal bahwa “untuk memulai program pembangunan nasional sambil
membiarkan sebagian besar penduduk tetap buta huruf kelihatan bagi
saya akan menjadi sia-sia”. Bagi pembangunan ekonomi, kualitas buruh
penting dan pekerja tidak terampil, bekerja dengan jam kerja panjang,
akan memperoleh pendapatan per kapita rendah dan buta huruf dan
tenaga tidak terlatih tidak dapat diharapkan untuk menjalankan dan
memelihara mesin canggih. Investasi produktivitas ditingkatkan melalui
pendidikan umum pemerintah dapat meningkatkan persediaan buruh
efektif dan kapasitas produktif bangsa. Program pendidikan bersifat luas
dan beranekaragam dan pendidikan primer disediakan agar setiap anak
usia sekolah menjalani wajib belajar. Materi bagi universitas dan
memberi fasilitas pendidikan luas, diperlukan dibuka sekolah menengah
banyak dan waktu lembaga latihan diperlukan untuk memberi pengajaran
kepada ahli mesin, montir listrik, tukang, perawat, guru, penyuluh
pertanian dan sebagainya dan pendidikan tinggi dan lembaga penelitian
didirikan untuk mencetak dan meningkatkan jumlah dokter,
administrator, insinyur dan semua jenis personil terlatih.
G.O.I. buku: “Third Five Year Plan” bahwa “program pendidikan
didasarkan pada usaha menjalin kesatuan bangsa pada umumnya dan
untuk memanfaatkan energy rakyat dan membangun bangsa dan
sumberdaya manusia di seluruh negeri” dan investasi di bidang luas dan
beraneka ragam seperti: dibidang pendidikan hanya dilakukan oleh atau
melalui inisiatif pemerintah. Investasi pada modal manusia bersifat
produktif dan negara terbelakang membutuhkan ahli industri dan
pertanian, dokter, insinyur, guru, administrator dan sebagainya, makin
memperlancar arus barang dan jasa sehingga mempercepat derap
pembangunan, masalah pengadaan fasilitas pendidikan batas kemampuan
suatu negara terbelakang karena terbatas dana dan dana dibagi secara adil
atas dasar perioritas dan ahli ekonomi berbeda pendapat mengenai
masalah perioritas dan pendidikan merupakan suatu investasi secara
langsung meningkatkan produktivitas.
156
Uang digunakan untuk pendidikan dan latihan para dokter, guru,
insinyur atau administrator sesungguhnya merupakan suatu investasi
modal sama dengan pembangunan suatu waduk, tapi penggunaan uang
untuk gerakan pemberantasan buta huruf dalam rangak mendidik petani
tidak secara langsung produktif oleh Lewis mengemukakan bahwa:
“bagian pendidikan karena bukan merupakan investasi yang
mendatangkan untung adalah sama derajat dengan barang konsumsi lain
seperti: pakainan, rumah, gramophone, karena membantu petani, tukang
cukur, pembantu rumah tangga “untuk banyak menikmati sesuatu (guru,
surat kabar)atau untuk memahami sesuatu baik”.
Galbraith menganggap investasi dalam mendidik masa sama
produktifnya dan menolong petani dan pekerja dari kebutahurufan
merupakan tujuan tersendiri, merupakan langkah pertama diperlukan
bagi setiap bentuk kemajuan pertanian, dimana di dunia tidak ada
seorang petani buta huruf tapi maju, dan pendidikan suatu bentuk
investasi sangat produktif dan disimpulkan bahwa “apakah suatu hal
merupakan jasa konsumsi dan sumber modal produktif bagi masyarakat
tidak mengurangi arti penting investasi, tapi makin mempertinggi arti
penting” karena tanggung jawab pemerintah untuk memprakarsai
program jangka panjang pengembangan dan pembaharuan pendidikan
secara luas merentang mulai dari gerakan pembebasan buta huruf sampai
tingkat universitas, sehingga semua cabang kehidupan nasional
pendidikan titik pusat pembangunan negara.
Kesehatan masyarakat dan keluarga berencana: dimana
pemerintah melakukan langkah positif adalah kesehatan masyarakat
dimana untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas buruh, kesehatan
rakyat makin diperbaiki dan langkah kesehatan masyarakat meliputi:
(a).perbaikan sanitasi lingkungan diwilayah pedesaan maupun perkotaan,
(b).pembuangan air kotor dan menggenang, (c).pembenahan daerah
kumuh, (d).perumahan baik, (e).penyediaan air bersih, (f).fasilitas
pembuangan kotoran baik, (g).pengawasan penyakit menular,
(h).penyediaan pelayanan medis dan kesehatan khusus kesejahteraan ibu
dan andak, (i).pendidikan kesehatan dan keluarga berendana, (j).latihan
petugas medis dan kesehatan, (k).usaha terencanan pihak penguasa
negara.
2 alasan langkah kesehatan masyarakat mempunyai arti penting
bagi negara terbelakang adalah: pertama, langkah membantu proses
pembangunan dengan menambah produktivitas dan efisiensi buruh,
kedua, mengurangi angka kematian langkah menaikkan laju
pertumbuhan penduduk, sehingga memaksa pemerintah untuk
157
mengadakan program keluarga berencana dan akselerasi pembangunan,
tapi semua usaha pemerintah akan sia-sia, bila pertumbuhan jumlah
penduduk tidak diawasi, karena angka kematian di negara terbelakang
menurun, maka resep adalah menurunkan angka kelahiran dari 40 per
1000 berlaku di negara terbelakang sebesar 20 per 1000 dimana
kebutuhan untuk mempercepat laju pembangunan makin besar, tapi
untuk meningkatkan pendapatan per kapita dan untuk memperbaiki
standar hidup, laju pertambahan penduduk diawasi dan program keluarga
berencana mendapat prioritas utama.
Stephen Enke memperhitungkan bahwa:“nilai konsumsi netto
masa hidup bayi baru lahir di negara terbelakang adalah kira-kira 125
dollar sesudah dipotong produksi masa hidup akan datang dan US $ 125
dipotong produksi masa hidup akan datang merupkan nilai negatif dan
beban ekonomi bagi negara terbelakang padat penduduk.
Keluarga berencana adalah pengurangan angka kelahiran secara
terencana ,seperti di India: negara terbelakang pertama melaksanakan
program KB pada tingkat pemerintahan dan kenyataan menunjukkan
pengendalian penduduk dapat dicapai melalui penurunan angka kelahiran
ke tingkat keperluan perekonomian nasional, dicapai melalui
pelaksanaan KB dalam skala luas oleh rakyat dan pemberian bimbingan
dan pelayanan diperlukan didasarkan metode ekonomi, tidak berbahaya,
efisien dan diterima dan pembatasan keluarga atau jarang anak perlu dan
diinginkan dalam menjamin kesehatan ibu agar merawat serta
membesarkan anak lebih baik, karena langkah diarahkan tujuan bagian
dari program kesehatan masyarakat. Rencana Lima Tahun Ketiga
menekan bahwa “tujuan menstabilkan pertumbuhan penduduk dalam
jangka waktu layak merupakan titik pusat pembangunan terencanan
sendiri, menyangkut pendidikan secara intensif, penyediaan fasilitas dan
nasihat dalam skala luas dan popular kepada setiap masyarakat pedesaan
dan perkotaan serta keluarga berencana dilaksanakan sebagai program
pembangunan utama, sebagai suatu gerakan nasional mencerminkan
sikap dasar menuju kehidupan baik bagi individu, keluarga dan
masyarakat.
Program KB menyangkut:
(1).Pendidikan masyarakat mengenai keluarga berencana mencakup
pendidikan seks, nasihat perkawinan dan bimbingan anak-anak dan
media berupa organisasi sosial, film, radio dan media cetak,
(2).Pelayanan KB diselenggarakan dalam skala besar dan pelayanan KB
diintegrasikan pelayanan media dan kesehatan biasa dan klinik KB
dibuka di wiilayah pedesaan, industry dan pemukiman lain dan harus ada
158
unit mobil untuk masalah KB, bantuan organisasi sukarela diterima,
pusat KB memberi alat kontrasepsi melakukan vasektormi gratis dan
disubsidi oleh pemerintah.
(3).Pendidikan dan pemeliharaan jaringan luas pusat latihan para petugas,
(4).Program penelitian luas dalam masalah biologi, kedokteran dan
kependudukan, seperti: di India program meliputi; (a).pengembangan
studi genetic manusia, (b).studi mengenai fisiologi dan reproduksi,
(c).pengembangan alat kontrasepsi lokal efektif, (d).pengembangan alat
kontrasepsi oral sesuai, (e).menindaklanjuti kasus sterilisasi pria dan
wanita, serta memeriksa dampaknya, (5).alat kontrasepsi harus dibuat
didalam negeri sehingga penyediaan tidak terlambat dan alat sederhana,
murah dan aman, (6).biaya pencegahan kelahiran di negara terbelakang
menurut Dr. Stephen Enke: US 125, karena ada 2 cara yaitu:
(a).pemerintah harus memberi bonus kepada instri tidak hamil,
(b).menawarkan bonus bagi suami dengan 2 anak persetujuan istri
menyerahkan diri untuk divasektomi cuma-cuma, seperti: negara
terbelakang dimana rakyat miskin, sistem bounus menjadi rangsang baik
bagi masyarakat dan di India: menyerahkan uang kontan sebesar Rs 100
dan cuti 1 minggu atas tanggungan negara/perusahaan kepada orang
yang menjalani vasektomi dan menurut Dr.Enke menerapkan sistem
bounis kepada wanita menggunakan alat kontrasepsi intra-uterine
(IUDC) atau IUD, bagi pembatasan kelahiran 10 atau 15 tahun,
(7).tekanan diletakkan usaha menyingkirkan hambatan sosial pembatasan
kelahiran dengan menaikkan batas usia kawin, mendidik wanita dan
memberi kesempatan kerja luas di daerah pinggiran kota.
Kesimpulan menurut Lewis bahwa: “orang harus meletakkan
semua bahan kedalam kue, yakin pemimpin masyarakat bahaya suatu
tingkat kelahiran tinggi, sehingga sanksi religious dan tahu berbalik
melawan, menaikkan standar hidup dan pendidikan secara cepat,
sehingga wanita memperoleh keyakinan untuk mempunyai anak sedikit,
membuat propaganda luas tentang teknik pembatasan kelahiran dan
tindakan diperlukan pada semua bidang secara serentak.

(4).PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pertanian adalah mata pencaharian utama di negara terbelakang
dan menyumbang lebih dari ½ bagian pendapatan nasional dan contoh: di
India: 70% penduduk pertanian, 50 % dari pendapatan nasional, sebab
utama:rendah produktivitas pertanian per are, alasan rendah hasil adalah:
luas pemilikan tanah tidak ekonomi, fragmentasi pemilikan lahan, sistem
pengolahan tanah kurang baik ditandai sewa tinggi, pengolahan tanah
159
tidak aman, kurang fasilitas kredit memadai, utang, tidak ada fasilitas
irigasi dan ketergantungan turun hujan, penggunaan metode produksi
using, tekanan penduduk berlebihan pada tanah. Negara terbelakang
petani miskin, buta aksara dan bodoh, tidak mengenal organisasi dan
tidak mempunyai motivasi cukup untuk melakukan perbaikan lahan,
cara hidup diatur kebiasaan dan tradisi, menjadi tugas pemerintah
mengadakan perbaikan lahan, menyiapkan rencana pembangunan
pertanian, keberhasilan suatu rencana tergantung seberapa jauh
produktivitas pertanian ditingkatkan dan kenaikan produksi pertanian
adalah penting untuk memenuhi bahan mentah keperluan industry, untuk
mencapai swasembada pangan, untuk mengendalikan harga, untuk
memperbesar sumber bagi kelangsungan pembangunan dan untuk
memanfaatkan efektif sumber tenaga kerja yang kurang dimanfaatkan
dan tidak dimanfaatkan dalam perekonomian.
Shariman Narayan dalam buku:“Trend In Indian
Planning”:mengelompokkan unsur utama dalam persiapan rencana
produksi pertanian di tingkat desa: (1).Pemanfaatan penuh fasilitas
irigasi, termasuk pemeliharaan saluran sawah keadaan baik bagi para
pengguna, reparasi dan pemeliharaan bangunan irigasi masyarakat,
(2).Peningkatan daerah dapat panen berkali lipat, (3).perbanyakan benih
unggul untuk desa dan distribusi kepada para petani, (4).penyediaan
pupuk, (5).program pupuk buatan dan pupuk hijau, (6).penerapan praktek
pertanian yang baik, contoh: konservasi tanah, pertanian tanah kering,
pembuangan air, reklamasi lahan, perlindungan tanaman, dan sebagainya,
(7).program pembangunan irigasi kecil akan dilaksanakan di desa melalui
partisipasi masyarakat maupun dasar individu, (8).program pengenalan
alat pertanian yang baik, (9).program peningkatan sayur mayor dan
buahan, (10).progam pembangunan peternakan, perikanan produk susu,
(11).peternakan hewan contoh: penyediaan sapi pejantanan, pendidikan
pusat inseminasi buatan dan pengebirian sapi dan sebagainya,
(12).program pengembangan padang rumput dan hutan kayu bakar
didesa.
Keberhasilan program produksi desa tergantung pada sejauh
mana petani tergabung dalam koperasi dan aparat pemerintah efisien
dalam memenuhi persyaratan diminta ahli pertanian saat tepat atau harus
ada hubungan dekat antara pemerintah dan masyarakat desa melalui
lembaga: Organisasi Pembangunan Masyarakat, terbukti di negara
Amerika Serikat dan India dan program pembangunan masyarakat
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui
pemakaian teknik pengolahan baik, benih baik, pupuk dan penerapan
160
praktek pertanian baik dan diperlukan ada perbaikan irigasi, komunikasi
jalan, kesehatan dan pelayanan sanitasi diwilayah pedesaan dan
pengembangan industry desa “jenis agro” dan produk pertanian,
peternakan serta produk susu, bertujuan untuk menghasilkan perubahan
dalam sikap mental rakyat pedesaan untuk melawan 5 raksasa: penyakit,
kelaparan, kebodohan, kemelaratan dan pengangguran mencekap negara
terbelakang.
Keberhasilan program pembangunan pertanian tergantung pada
tindakan land reform dilaksanakan oleh pemerintah, bertujuan utama:
Komisi Perencanaan India, ada 2 cara: (1).Untuk menyingkirkan
hambatan yang merintangi peningkatan produktivitas pertanian yang
timbul dari strukutur agrarian diwarisi dari masa lampau bertujuan:
membantu menciptakan kondisi bagi mempercepat perkembangan
ekonomi pertanian dengan tingkat efisiensi dan produktivitas tinggi,
(2).menghapuskan semua unsur penghisapan dan ketidakadailan sosial
didalam sistem agrarian, untuk memberi rasa aman bagi petani dan
menjamin persamaan derajat dan kesempatan kepada semua lapisan
penduduk perdesaan.
Langkah land reform mencakup: (1).penghapusan calo,
(2).jaminan masa sewa bagi petani penyewa, (3).hak untuk membeli
tanah yang ditanami penyewa, (4).ganti rugi atas perbaikan permanen
dilakukan pada lahan oleh petani penyewa, (5).membatasi uang sewa
dikenakan oleh para pemilik tanah, (6).penetapan pagu pemilikan
pertanian, (7).konsolidasi pemilikan.
Kesimpulan: pembangunan ekonomi berkesinambungan fluktuasi
tidak baik pada harga produk pertanian harus dihindarkan dan stabilitas
dalam batas tertentu dipertahankan dan harga rendah, karena harga
rendah tidak merangsang produksi, karena harga layak bagi produk
pertanian ditetapkan dan dijamin oleh pemerintah.

(5).PEMBANGUNAN INDUSTRI
Negara terbelakang: sumber alam belum tergali atau kurang digali
dan tetap dibawah pemerintahan penjajah, sumberalam tidak kenal
eksploitasi bagi pihak asing menjajah, karena bertentangan kepentingan
nasional, bila setelah merdeka pengembangan sumberalam berada
perusahaan swasta dikuasai asing dan pemerintah mempunyai tanggung
jawab untuk menasionalisasi pertambangan, perkebunan, dan sebagainya,
mensurvei sumber alam, mengambil kebijaksanaan tepat bagi eksploitasi
dan pengembangan dan mendirikan industri demi pemanfaatan
menguntungkan atas sumber ekonomi. Sektor swasta terutama
161
bergerak di bidang pembuatan barang konsumsi untuk konsumsi
domestik, untuk mempercepata laju pembangunan ekonomi, pendirian
industri dasar dan kunci seperti: besi, baja, alat listrik berat, kimia berat,
pupuk, alat mesin dan penting, industri memerlukan investasi besar dan
memerlukan masa persiapan lama, sehingga perusahaan swasta tidak mau
masuk dan tugas pemerintah untuk memulai industri seperti: gula,
pakaian, sebagainya membutuhkan rasionalisasi karena industry umum
beroperasi mesin, teknik sudah using dan tua, sisi lain untuk
mempercepat pembangunan ekonomi diperlukan promosi eksporda
industry substitusi impor dan industri terpusat di kota besar, sementara
daerah pedalaman tetap terbelakang dan tanpa industry.
Cara mengatasi masalah pemerintah mempunyai tugas untuk
merumuskan dan melaksanakan kebijaksanaan industri tepat sehingga
memberi dorongan seperlunya bagi pengembangan industri rakyat,
industri skala besar dan kecil. Pemerintah menerapkan kebijaksanaan
desentralisasi industry sehingga industry disebar ke seluruh wilayah
sehingga industry disebar ke seluruh wilayah sesuai kekayaan faktor dan
penerapan kebijaksanaan pendirian pusat industry di dan sekitar kota
kecil untuk membantu mengembangkan sumber setempat dan memberi
kesempatan kerja besar.
Pemerintah membantu pertumbbuhan industry swasta dengan
mengimpor bahan mentah, peralatan modal, mesin dan keterampilan
teknis. Usaha membantu perusahaan swasta dalam mendiriikan industri
pemerintah menyediakan fasilitas seperti: biaya murah, potongan pajak,
tenaga, air, transportasi, komunikasi, tanah murah untuk membangun
pabrik, dan sebagainya dan pemerintah membantu pembangunan wilayah
terbelakang mulai perusahaan negara sendiri dan mendorong perusahaan
swasta untuk mendirikan industri, memberi fasilitas dan konsesi.

(6).KEBIJAKSANAAN MONETER DAN FISKAL


Pemeritnah membantu pembangunan ekonomi melalui
kebijaksanaan
moneter dan fiskal, melalui pemerintah mampu menyingkirkan hambatan
ekonomi, kelembagaan dan sosial dinegara terbelakang.
Kebijaksanaan moneter berperanan penting dalam
hal:mempercepata pembangunan dengan mempengaruhi biaya dan
tersedia kredit, mengendalikan inflasi, menjaga keseimbangan neraca
pembayaran, melalui Bank Sentral Negara yaitu: mengendalikan kredit,
memperluas fasilitas perbankan menciptakan lembaga keuangan,
mengembangkan pinjaman pemerintah dan mengelola utang negara, dan
162
menetapakan suku bunga dalam rangka mendorong tabungan dan
investasi.
Kebijaksanaan fiskal pemerintah: mencoba memperbaiki
ketimpangan pendapatan dan kesejahteraan melebar bersama
pembangunan dan memperluas pasar internal, mengurangi impor tidak
penting, meniadakan tekanan inflasioner, merangsang berbagai jenis
proyek pembangunan diinginkan dan dilakukan pemerintah menerapkan
kebijaksanaan tepat dibidang perpajakan, anggaran pendapatan, belanja
dan pinjaman negara.

(7).PENINGKATAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI


Negara terbelakgn orientasi perdagangan luar negeri, tapi nilai
dan kuantitas kecil dan terutama ekspor produk primer, seperti: mineral,
bahan mentah, produk pertanian, sebaliknya mengimpor barang
konsumsi manufaktur dan barang modal, karena barang mahal
dibandingkan barang nilai impor tingnggi disbanding nilai ekspor,
menimbulkan persoalan neraca pembayaran dan devisa dipecahkan
(diatasi) oleh pemerintah.
Pemerintah mengatasi persoalan mengadakan promosi ekspor dan
kebijaksanaan substitusi impor, membantu para eksportir dengan
mengimpor bahan mentah dan peralatan modal, diperlukan bagi produski
barang diekspor, tepat waktu, menghapuskan hambatan ekspor,
memberikan kredit, asuransi dan fasilitas angkutan kepada eksportir dan
mengekang pertumbuhan konsumsi domestik melalui tindakan fiskal atau
tindakan langsung, pemerintah dapat memberikan rangsang pajak,
mengadakan persetujuan dagang bilateral dengan negara lain dan
berperan serta pada pameran dagang di luar negeri untuk pemasarn
barang ekspor.
Langkah penting dilakukan pemerintah adalah: mendorong
industri substitusi impor, bertujuan: pemerintah mengenakan pajak
impor, kuota, biaya (pajak) tambahan, dan sistem kurs berganda sebagai
alat pelindung harga, pembebasan pajak dan subsidi dipakai untuk
mengurangi biaya pada industri substitusi impor.
Bantuan luar negeri pemerintah mencoba mengatasi kesulitan
neraca pembayaran, dimana mengimpor langsung barang modal,
komponen (suku cadang), bahan mentah, minyak, keterampilan teknik,
dan sebagainya, dari negara lain atau melalui badan internasional. Jadi,
besar pasar bagi barang dalam negeri melalui perdagangan luar negeri,
pemerintah mampu menaikkan pendapatan, investasi dan tingkat
pekerjaan perekonomiannya.
163
UPAYA INTERNASIONALISME PEMBANGUNAN EKONOMI
(1). Peranan perdagangan luar negeri dalam pembangunan ekonomi;
(2). Kebijaksanaan perdagangan pembangunan ekonomi;
(3). Peranan modal asing (PMA) dalam pembangunan ekonomi “2
Jurang”Model Bantuan Luar Negeri;
(4). PMA Swasta;
(5). PMA Negara.

(1) PERANAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI DALAM


PEMBANGUNAN EKONOMI
PENGANTAR
Peranan perdagangan luar negeri dalam pembangunan ekonomi
menonjol, dimana ahli ekonomi klasik dan neo-klasik penting
perdagangan internasional dalam pembangunan suatu negara, sebagai
mesin pertumbuhan, sebaliknya historis perdagangan luar negeri
menyebabkan kesenjangan internasional, negara kaya menjadi kaya
dengan merugikan negara miskin, karena negara terbelakang terpaksa
mengorbankan manfaat timbula dari spesialisasi internasional, tapi
menerapkan kebijaksanaan substitusi impor dan industrialisasi terencana,
memperluas output untuk konsumsi dalam negeri, dicapai 1 tingkat
pembangunan tinggi:1).bagaimana perdagangan internasional menopang
pembanguan ekonomi dan 2).seberapa jahu menghambat pembangunan
negara terbelakang.

PENTING PERDAGANGAN LUAR NEGERI


Perdagangan luar negeri arti penting bagi negara terbelakang,
berarti: perlu membangun, pengetahuan dan pengalaman mungkin
pembangunan serta memberikan sarana untuk melaksanakannya.
Menurut Haberler berpendapat: “kesimpulan umum adalah perdagangan
internasional telah memberikan sumbangan luar biasa bagi pembangunan
negar kurang berkembang di abad ke 19 dan 20 dan diharapkan
sumbangan sama di masa datang dan perdagangan bebas dengan sedikit
perbaikan atau penyimpangan tidak mendasar/marjinal adalah
kebijaksanaan terbaik dilihar dari sudut pembangunan ekonomi.

MANFAAT LANGSUNG
Bila suatu negara khusus dirip pada produksi barang tertentu
sebagai akibat perdagangan luar negeri dan pembagian kerja,
mengekspor komoditi produksi murah untuk dipertukarkan dengan apa
yang dihasilkan negara lain dengan biaya rendah, dan dari perdagangan
164
luar negeri, maka negara memperoleh keuntungan dan pendapatan
nasional naik, menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi,
tingkat output tinggi lingkaran setan kemiskinan dipatahakan dan
pembanguanan ekonomi ditingkatkan. Negara terbelakang memiliki
pasar domestik kecil tidak mampun menyerap output ada, menyebabkan
rendah dorongan untuk berinvestasi, pasar kecil disebabkan oleh rendah
pendapatan per kapita dan daya beli. Perdagangan internasional
memperluas pasar dan merangsang investasi, pendapatan, tabungan
melalui alokasi sumberdaya efisien dan negara terbelakang khusus
produksi 1 atau 2 komoditi bahan makanan, dilakukan upaya ekspor,
upaya meluas pasar dan sumber yang ada digunakan produktif dan
alokasi sumber efisien berdasarkan fungsi produksi tertentu, adalah
keuntungan langsung dari perdagangan luar negeri: John Stuart Mill.
J.R.Hicks, “Essays In World Economics” (1959): perluasan pasar
menghasilkan sejumlah ekonomi internal dan eksternal dan karena
mengurangi biaya produksi dan perdagangan luar negeri membantu
mengalihkan sektor pangan (subsisten) ke sekotr uang karena pasar bagi
produk pertanian meningkat dan pendapatan serta standar kehidupan
kaum tani meningkat, keuntungan langsung dari perdagangan
internasional.

MANFAAT TIDAK LANGSUNG


J.S.Mill ada manfaat dinamis tidak langsung timbul dari
perdagangan luar negeri: meluas pasar dan cakupan spesialisasi,
perdagangan internasional mendorong banyak pemakaian mesin,
mendorong penemuan dan pembaharuan, meningkatkan produktivitas
buruh, menurunkan biaya, membawa kearah pembangunan ekonomi.
G.Haberler: perdagangan luar negeri kepada rakyat produk baru dan
menarik, mendorong untuk bekerja giat menabung dan menghimpun
modal bagi pemuasan atas keinginan baru, pemasukan modal luar negeri
dan membangkitkan gagasan baru, kemampuan teknis, keterampilan,
bakat manajer dan kewiraswastaan, mendorong persaingan sehat,
mencegah monopoli tidak efisien. Manfaat tidak langsung perdagangan
luar negeri bagi negara terbelakang: (1).Perdagangan luar negeri
membantu mempertukarkan barang mempunyai kemampuan
pertumbuhan rendah dengan barang luar negeri mempunyai kemampuan
pertumbuhan tinggi yaitu: komoditi bahan makanan negara terbelakang
ditukar mesin, barang modal, bahan mentah, produk setengah jadi
diperlukan untuk pembangunan ekonomi, karena kekurangan barang
modal dan bahan, maka untuk mempercepat langkah pembangunan dapat
165
mengimpor negara maju, mendirikan overhead sosial dan ekonomi dan
kegiatan langsung produktif. Jadi, A.K.Cairncross: ekspor lebih besar
memperluas volume impor alat perlengkapan dibiayai tanpa
membahayakan neraca pembayaran dan tingkat kebebasan lebih tinggi
membuat mudah untuk merencanakan investasi domestik bagi
pembangunan.
(2).Perdagangan luar negeri mempunyai “pengaruh mendidik”, dimana
negara terbelakang kurang keterampilan penting tertentu merupakan
rintangan lebih besar bagi pembangunan daripada kekurangan barang
modal. Haberler, perdagangan luar negeri dapat mengatasi kelemahan
karena perdagangan luar negeri adalah sarana dan wahana untuk
menyebarluaskan pengetahuan teknis, pemasukan gagasan, keterampilan,
bakat manajer,kewiraswastaan dan pemasukan gagasan, kemampuan dan
keterampilan merupakan perangsang kuat bagi kemajuan teknologi,
memberi kesempatan untuk belajar dari keberhasilan maupun dari
kegagalan negara maju. Dimana, perdagangan luar negeri membantu
memacu pembangunan negara miskin karena peminjaman
gagasan,keterampilan, kemampuan tertentu dari negara berkembang dan
menerapkan sesuai kekayaan faktor setempat, seperti hasil efek mendidik
perdagangan luar negeri adalah kecepatan pembangunan AS, Jepang,
Soviet Rusia.
J.S.Mill: ditengah keadaan tanpa perbaikan manusia seperti saat ini,
hamper tidak ada tepat untuk menggambarkan penting arti menempatkan
orang untuk berhubungan dengan orang lain berbeda, cara berpikir, cara
tindak berbeda dengan kenal sebelumnya dan komunikasi selalu terjadi
dan khusus merupakan salah satu sumber utama kemajuaan, dalam buku:
“Principles Of Political Economy”, jilid II, Buku III:
(1).Perdagangan luar negeri membantu mempertukarkan barang
mempunyai kemampuan pertumbuhan rendah dengan barang luar negeri
mempunyai kemampuan pertumbuhan tinggi dan komoditi bahan
makanan negara terbelakang ditukar mesin, barang modal, bahan mentah
dan produk setengah jadi diperlukan untuk pembangunan ekonomi,
karena kekurangan barang modal dan bahan, maka untuk mempercepat
langkah pembangunan dapat mengimpor dari negara maju, mendirikan
overhead sosial dan ekonomi dan kegiatan langsung produktif. Jadi,
ekspor lebih besar memperluas volume impor alat perlengkapan dibiayai
tanpa membahayakan neraca pembayaran dan tingkat kebebasan lebih
tinggi membuat mudah untuk merencanakan investasi domestik bagi
pembangunan (A.K.Cairncross); (2).Perdagangan luar negeri mempunyai
“pengaruh mendidik” dan negara terbelakang kurang keterampilan
166
penting tertentu, merupakan rintangan besar bagi pembangunan daripada
kurang akan barang modal. Menurut Haberler perdagangan luar negeri
mengatasi kelemahan karena sarana dan wahana menyebarluaskan
pengetahuan teknis, pemasukan gagasan, keterampilan, bakat manajer,
kewiraswastaan dan pemasukan gagasan, kemampuan dan keterampilan
merupakan perangsang kuat bagi kemajuan teknologi, memberi
kesempatan untuk belajar dari keberhasilan maupun kegagalan negara
maju dan perdagangan luar negeri membantu pembangunan negara
miskin karena peminjaman gagasan, keterampilan dan kemampuan
tertentu dari negara berkembang dan menerapkan sesuai kekayaan faktor
setempat, kecepatan pembangunan AS, Jepang, Soviet. John Stuart Mill:
ditengah keadaan tanpa perbaikan manusia saat ini, hamper tidak ada
ungkapan tepat untuk menggambarkan penting arti menempatkan orang
untuk hubungan orang lain berbeda dengan cara berpikir dan tindak
berbeda kenal sebelumnya dan komunikasi selalu terjadi dan khusus abad
ini merupakan salah satu dari sumber utama kemajuan, buku “Principles
Of Political Economy”.
(4).Perdagangan luar negeri memberi dasar bagi pemasukan modal luar
negeri ke negara terbelakang, dimana “jika tidak ada perdagangan luar
negeri, maka modal luar negeri tidak akan mengalir dari negara kaya ke
negara miskin” dan volume modal luar negeri tergantung faktor lain,
pada volume perdagangan dan “semakin besar volume perdagangan,
maka semakin besar kemungkinan suatu negara dapat membayar kembali
dengan mudah suku bunga dan pokok pinjaman”, mudah mendapat
modal luar negeri untuk industry peningkatan ekspor daripada untuk
substitusi impor dan industri keperluan umum, negara pengimpor
penggunaan modal asing untuk substitusi impor, industry keperluan
umum dan industry impor, industri keperluan umum dan industri
manufaktur bermanfaat untuk ekspor dan modal luar ngeri membantu
menambah lapangan kerja, output dan pendapatan, tapi mempermulus
neraca pembayaran dan tekanan inflasi, menghasilkan mesin,
perlengkapan, pengetahuan, keterampilan, gagasan dan latihan bagi
tenaga pribumi. J.S.Mill: modal luar negeri menciptakan peningkatan
produksi tidak tergantung secara ekslusif pada sifat hemat atau penduduk
sendiri, memberi teladan dan membangkitkan gagasan baru dan
mematahkan rantai kebiasaan, jika tidak memperbaiki keadaan nyata
penduduk, perdagangan luar negeri menawarkan kepada masyarakat
keinginan baru, ambisi dan pemikiran tinggi bagi masa depan.
(4). Perdagangan luar negeri menguntungkan negara terbelakang, secara
tidak langsung, karena meningkatkan persaingan sehat dan
167
mengendalikan monopoli tidak efisien dan persaingan sehat perlu bagi
pengembangan sektor ekspor ekonomi dan perlu untuk mengendalikan
monopoli eksploitatif tidak efisien lazim dilakukan dengan alasan
proteksi industry baru, manfaat statis disebabkan oleh alokasi sumber
efisien berdasarkan fungsi produksi tertentu maka perdagangan luar
negeri memberi keuntungan dan mengubah fungsi produksi ada dan
mendorong keatas dan keluar.

PANDANGAN YANG BERLAWANAN


Analisa doktrin biaya komparatif dikritik ahli ekonomi seperti:
Prebisch, Singer, Myrdal,bahwa secara historis: menurut R.Prebisch,
“The Economic Development Of Latin America And Its Principal
Problems“, (1950) dan H.W.Singer buku “The Distribution Of Gains
Between Investing And Borrowing Countries“, American Economic
Review, Mei 1950; G.Myrdal, buku: “An International Economy”,
(1950): perdagangan luar negeri memperlambat pembangunan negara
terbelakang.
Myrdal, “akibat wajar perdagangan bebasa antara 2 negara
dimana industri, proses kumulatif pemiskinan dan stagnasi negara
belakangan”. 3 kiat (argument)dalam menyokong pandangan bahwa
perdagangan internasional menghambat pembangunan: (1).dampak
negatif pergerakan modal internasional, (2).demonstration effect
internasional merugikan, (3).kemerosotan sekuler imbangan perdagangan
barang (commodity terms of trade).
Faktor peranan perdagangan luar negeri dalam pembangunan
ekonomi adalah: (1).Gerakan modal dari negara kaya ke negara miskin
mengarah pada model pembangunan tidak seimbang, dan investasi luar
negeri menghasilkan produksi barang primer merugikan produk domestik
dan sektor ekspor adalah sektor padat modal dengan koefisien tetap yang
tidak mampu menyerap banyak tenaga kerja dan sisi sektor domestik
adalah sektor padat karya dengan koefisien variabel terlupakan dan
terbelakang dan investasi rendah dan tidak dapat memperluas dan
menciptakan kesempatan kerja luas, sebaliknya menimbulkan
pengangguran tak kentara dan pertambangan dan perkebunan dimiliki
pihak asing menghisap buruh pribumi dengan pembayaran upah rendah
melalui pembelian monopsonistik, dan invesstasi luar negeri mengarah
pada pengurasan sumber domestik dalam bentuk keuntungan dan bunga
mengalir ke negara pemberi modal.
Kritikan :tidak berdasar bahwa tidak ada bukti empiris
menunjukkan pembangunan sektor ekspor telah merugikan sektor
168
domestik dan investasi asing tidak sejalan investasi domestik, tapi pasar
domestik kecil dan kurang faktor kerja sama memadai negara terbelakang
mendorong investor luar negeri untuk menanam modal di sektor ekspor.
Nurkse dimana: “pertumbuhan yang tidak mantap, melalui
perdagangan luar negeri, lebih baik daripada tidak ada pertumbuhan
sama sekali”. Jawaban pokok kritik lain mengenai perdagangan luar
negeri: “modal luar negeri ditanam di bidang ekspor menghasilkan
tambahan permintaan tenaga kerja setempat, meningkat upah, pembelian
pada pasar setempat, sumber baru pajak, hal konsesi pertambangan,
membuahkan rencana bagi hasil menguntungkan dan semua keuntungan
membantu meningkatkan perluasan ekonomi domestik menurut
R.Nurkse, buku: “Trade Theory And Development Policy”, dalam H.S.
Ellis dalam “Economic Development In Latin America”,
(1961);(2).Dituduhkan bahwa berlangsung demonstration effect
internasional, melalui perdagangan luar negeri, berdampak negatif
terhadap pembentukan modal di negara terbelakang, pandangan tidak
benar dan sebagian besar terbelakang sektor perkotaan adalah kecil dan
mengimpor bahan makanan dan produk primer, demonstration effect
tidak berpengaruh,
Kritik: pengaruh faktor demonstration terlalu dibesarkan: usaha
menyamai standar kehidupan tinggi dan barang konsumen mewah
berfungsi sebagai: pendorong untuk meningkat usaha dan produktivitas
negara terbelakang, mendorong perkembangan usaha jasa dalam hal
menyediakan barang mewah, mendatangkan pengaruh sehat dalam
merangsang inisiatif, datang pengaruh sehat dalam merangsang inisiatif
dan kegiatan usaha setempat dan pengaruh pemakaian standar konsumsi
barat menguntungkan sektor pangan (subsisten), dan pemasukan susu,
telur, sayuran dan buah dalam menu makanan mendorong para produsen
pertanian untuk memproduk barang lebih banyak, sebagai tambahan
produksi bahan pangan dan penambahan produksi mendorong
penggunaan banyak modal dan perbaikan dalam produksi pertanian susu
dan ternak, menambah lapangan kerja, pendapatan dan menyebabkan
akumulasi modal lanjut dan perekonomian pangan dialihkan secara
berangsur-angsur kepada ekonomi pertukaran, pemerintah didorong
untuk menyediakan banyak fasilitas dalam bentuk sarana lebih baik di
bidang transportasi, komunikasi, irigasi, tenaga dan sebagainya, terdapat
kecenderungan pihak rakyat untuk pindah dari desa ke kota guna mencari
kerja pada bidang sekunder dan jasa memproduksi jasa dan barang
konsumsi baru dan peniruan metode produksi maju lanjut membantu
meningkatkan tingkat akumulasi modal pada negara terbelakang.
169
Pemerintah negara mendorong penyebaran teknik yang baik seperti:
proses produksi baja L-D pengenalan jagung hibrida usia pendek,
gandum Meksiko, metode penanaman padi Jepang, bibit unggul dan
pupuk, dan sebagainya, karena tidak seluruh benar untuk demonstration
effect internasional merintangi kecenderungan menabung dan
pembentukan modal pada negara terbelakang dan kenyataan meniru
model investasi dan konsumsi negara maju telah mampu mempercepat
langkah kemajuan ekonomi.
(3).Prebisch: ada suatu kemerosotan sekuler dalam “terms of trade”
negara terbelakang, bahwa dari 70 tahun negara terbelakang mengalami
gangguan serius lantaran kapasitas impor terus merosot dan
memperlemah kemampuan industri produk primer ada untuk menopang
pertumbuhan penduduk menggagalkan alih kemajuan teknik, upaya
masing-masing negara untuk meningkatkan produktivitas industri primer
pada kemerosotan terms of trade, pengangguran dan ketidakseimbangan
neraca pembayaran, memperlambat laju pembentukan modal dan
pertumbuhan ekonomi, jadi, didalam kemerosotan sekuler “terms of
trade”, pengangguran dan ketidakseimbangan neraca pembayaran,
memperlambat laju pembentukan modal dan pertumbuhan ekonomi, jadi
didalam kemerosotan sekuler terms of trade negara terbelakang terjadi
semacam pengalihan pendapatan dari negara miskin ke negara kaya dan
keuntungan dari perdagangan luar negeri banyak menglir ke negara maju
merugikan negara miskin berarti: mengurangi tingkat pendapatan nyata
dan kemampuan pembangunan, Kritik: hanya rekaan belakan dan tidak
dilandaskan data akhir dan dimulai setiap negara terbelakang bergantung
ekspor produk primer,produksi negara sebagian kecil dari keseluruhan
ekspor.
GATT, negara terbelakang hanya mengimpor 1/3 dari
kebutuhan total konsumsi barang manufaktur dn proporsi kini menurun
dan sisa 2/3 produksi sendiri didalam negeri dan barang konsumsi
manufaktur hamper tidak mencapai 10 % dari total impor dan ekspor
terdiri dari tekstil, mesin ringan, peralatan mesin, baja, aneka barang
konsumsi manufaktru. Menurut Cairncross bahwa barang seperti: minyak
tanah, minuman tekstil, serat, logam dasar, gula, bahan minyak, lemak
dan karet mewakili hamper ¾ % dari total ekspor produk primer negara
terbelakang dan kurang daripada 40% ekspor produk primer berasal dari
negara maju dan saham negara terbelakang di dunia perdagangan untuk
barang meningkat dari 43 ke 64%, merosot terms of trade negara
terbelakang karena kurang permintaan dunia, tekanan inflasi mendorong

170
tinggi biaya dan harga, karena defisit eksternal besar menjadi
penghambat bagi ekspor.
Kesimpulan: tidak benar bahwa perdagangan internasional
berperan sebagai mekanisme ketimpangan internasional dan
memperlambat pembangunan negara terbelakang, sebaliknya
perdagangan luar negeri berfungsi sebagai mesin pertumbuhan.
Cairncross adalah benar waktu mengatakan: “pada 1 ½ abad lampau
pertumbuhan perdagangan internasional selalu membuka kesempatan
baru bagi spesialisasi dan pembangunan negara terlibat didalamnya dan
kesempatan khusus terbuka bagi negara penghasil barang primer di luar
negeri, masih dalam proses kemapanan, karena perdagangan
menggunakan sumber alam belum tergali dan membebaskan diri dari
keterbatasan pasar domestik.

CATATAN PADA TESIS PREBISCH-SINGER


Menyatakan kemerosotan jangka panjang dalam imbangan
dagang (terms of trade) merupakan faktor penting menghambat
pertumbuhan negara terbelakang dan negara pinggiran (negara
terbelakang)dan negara pusat (negara maju) telah bergeser untuk
keuntungan negara ada unsur monopolistik produk dan pasar faktor
manfaat kemajuan teknologi dalam bentuk peningkatan pendapatan
faktor, sebaliknya negara keuntungan dalam produktiitas ditelan oleh
kemerosotan harga.
Asumsi Prebisch bahwa kemampuan mengimpor/ imbangan
pendapatan (income terms of trade) merupakan faktor penentu
pertumbuhan ekonomi negara terbelakang dan terms of trade merupakan
sarana penting bagi penyaluran keuntungan produktivitas dari negara
pusat ke negara pinggiran, pendirian adalah dalam pertumbuhan organic
perekonomian dunia selama 7 tahun terakhir, negara pinggiran/penghasil
barang primer gagal memetik keuntungan dari pertumbuhan ekonomi
dunia dihasilkan oleh negara pusat merosot dan menurut F.A.Mehta
dalam buku: “The Effects Of Adverse Income Terms Of Trade On The
Secular Growth Of Underdeveloped Countries “, Indian Economic
Journal, Januari 1957.
R.Prebisch, buku: “The Economic Development Of Latin
America And Some Of Its Problems” (1949): atas dasar imbangan dagang
negara Inggris dengan negara miskin dan antara tahun 1870 dan 1930 ada
kecenderungan menurun jangka panjang pada harga produk primer relatif
terhadap harga produk primer relatif terhadap harga produk manufaktur
dan sebab perubahan harga produk adalah: di negara pendapatan
171
pengusaha dan faktor produktif, relatif meningkat banyak daripada
produktivitas, sebaliknya di negara pinggiran kenaikan pendapatan lebih
sedikit daripada kenaikan di bidang produktivitas, dan sementara negara
pusat meneguk seluruh manfaat perkembangan teknologi industry,
negara pinggiran tidak dan gagal mengambil manfaat produktivitas dari
negara maju, tapi dalam mempertahankan produtivitas sendiri karena
tekanan penduduk, keterbelakangan teknologi dan pokok karena ekonomi
didominasi oleh siklus kegiatan industri di negara industry.
H.W.Singer,buku:“The Distribution Of Gains Between Investing
And Borrowign Countries”, American Economic Review, Mei (1950):
pembukaan negara terbelakang untuk perdagangan luar negeri dan
investasi menghambat pembangunan karena maksud dan tujuan investasi
adalah untuk membuka sumber bahan makanan baru bagi rakyat dan bagi
mesin negara industry dan spesialisasi negara terbelakang pada ekspor
bahan makanan dan bahan mentah untuk negara industry, sebagian besar
akibat investasi oleh negara belakangan, tidak menguntungkan negara
terbelakang karena 3 (tiga) sebab sebagai berikut: (1).Negara investor
memperoleh bagian lebih besar dari efek multiplikasi kumulatif investasi
asing dalam bentuk mengair keuntungna lebih besar ke negara asal;
(2).Spesialisasi mengalihkan negara terbelakang ke jenis kegiatan kurang
tumbuh kemajuan teknologi ekonomi eksternal dan internal,
(3).Memperburuk imbangan dagang (terms of trade) negara terbelakang.
Kritik: ahli ekonomi mengkritik dengan tajam teori kemerosotan sekuler
Prebisch-Singer, baik argumen statik maupun analitis: 1).Tesis secara
keseluruhan didasarkan pada “kebalikan” dari indeks tahunan imbangan
dagang negara Inggris. 5 keberatan untuk menentang indeks imbangan
dagang: (a).Tidak memperhitungkan perubahan mutu produk dan
kemungkinan produk baru, membawa bias terhadap produk primer
dianggap tidak berubah mutu dan menguntungkan produk industri mutu
dan peringkat semakin baik; (b).Mengabaikan unsur jasa: imbangan
dagang Inggris harga impor dilakukan c.i.f. dengan harga ekspor dengan
f.o.b. sehingga biaya transpor cakup didalam harga impor tapi tidak
tercakup dalam harga ekspor;(c).Tesis adalah suatu perampakan
(generalisasi) didasarkan imbangan dagang Inggris tidak mewakili negara
industri lain; (d).Imbangan dagang Inggris sebagai wakil negara industri
dan indeks harga impor merupakan suatu “mixed bag” menyembunyikan
berbagai trend harga bahan makanan, mineral, bahan mentah.
(e).Imbangan dagang antara barang produk primer dan manufaktur tidak
sama antara negara terbelakang dan negara maju. (f).Tidak benar
praduga bahwa harga berbagai produk primer seperti: bahan makanan,
172
mineral, bahan mentah bergerak bersama-sama. Negara terbelakang
mengekspor beraneka macam produk primer, karena mengelompokkan
bersama demi kepentingan tesis tidak benar.
Haberler:“Dapatkah seseorang mengatakan bahwa: perubahan
imbangan dagang jangka panjang adalah sama untuk (a).Eksportir hasil
pertanian:(Argentina, Uruguay),(b).Negara pertambangan
(Bolivia),(c).Eksportir kopi (Brazil),(d).Eksportir minyak (Venezuela).

(2).Tesis kemerosotan jangka panjang oleh Kindleberger, Ellsworth,


Morgan, Haberler, Lipsey belum dibuktikan kebenaran berdasar
penelitian modern. Buku: “The Terms Of Trade, A Europe Case Study”
(1956); “The Terms Of Trade Between Primary Producing And Industrial
Countries”, “Inter American Economic Affairs “, Summer (1956);
T.Morgan, buku: “The Long Run Terms Of Trade Between Agricultural
And Manufacturing”, dan Econometrica (1957); G.Haberler,
“International Trade And Economic Development” (1959); dan
R.E.Lipsey, buku: “Price And Quantity Trends In The Foreign Trade Of
The US” (1963). Lipsey menyimpulkan studi: 2 keyakinan dianut luas
mengenai net-barter terms of trade tidak mendapat konfirmasi data di
Amerika Serikat yaitu: (a).telah terjadi perbaikan jangka panjang
mendasar imbangan dagang negara maju, termasuk Amerika Serikat;
(b).telah terjadi kemerosotan jangka panjang menonjol pada imbangan
dagang produk primer bila dibandingkan produk manufaktur, meski ada
goncangan besar sangat besar pada imbangan dagang Amerika Serikat
tahun 1879, tapi tidak ada trend jangka panjang terjadi dan tingkat rata-
rata imbangan dagang Amerika Serikat PD II = sebelum PD I.
(3).Adalah tidak benar menyamaratakan bahwa semua negara
terbelakang mengekspor produk primer dan semua negara maju
mengekspor manufaktur, sebab banyak negara terbelakang seperti: India
mengekspor manufaktur dan negara maju seperti: Australia dan Denmark
mengekspor produk primer.
(4).Unsur monopolistik pada negara industry mengangkangi keuntungan
kemajuan teknologi sendiri dan merugikan produsen produk primer di
negara terbelakang belum didukung bukti empiris.
(5).Anggapan bekerja hukum Engel cenderung mengurangi secara
sekuler permintaan negara industri akan produk primer terlalu dilebihkan
karena hukum berlaku untuk bahan makanan dan tidak untuk bahan
mentah dan harga relatif tergantung tidak hanya pada permintaan tapi
syarat penawaran mengalami perubahan besar dalam jangka panjang.

173
(6).Fredie Mehta, buku: “The Effects Of Adverse Income Terms Of Trade
On The Secular Growth Of Underdeveloped Countries” dan dalam
Indian Economic Journal, Januari 1957: imbangan dagang
bukan faktor penentu pembangunan ekonomi penting, meski keuntungan
produktivitas tidak beralih ke negara terbelakang dalam bentuk produk
manufaktur harga rendah, tapi beralih kepada dalam bentuk perbaikan
produk, penemuan produk, diversifikasi produk dan negara terbelakang
sebenarnya keuntungan dari investasi luar negeri.
(7).Adalah tidak layak mengambil kesimpulan dari kondisi tahun 1870 –
1930 terdapat kemerosotan sekuler imbangan dagang negara
terbelakang sebagai akibat menurunnya permintaan dunia bai produk
primer dan tahun 1870 telah terjadi perubahan besar dibidang metode
produksi dan transportasi, produksi, perdagangan dunia, pada populasi
dunia dan standar kehidupan, karena tidak menilai pengaruh imbangan
perdagangan.
(8).Sebagai suatu langkah kebijaksanaan, menurut Prebisch
menganjurkan proteksi, dan Singer menyarankan: pemanfaatan
modal asing secara lebih baik dan tidak ada bantahan terhadap
saranSinger, tapi anjuran Prebisch dikritik secara tajam.
Myrdal: menyangsikan apakah negara terbelakang mempunyai cukup
kekuatan monopoli atau monopsoni untuk memperbaiki imbangan
dagang melalui pengenaan pajak ekspor atau impor, dan jika mempunyai
kerjasama monopolistik, keuntungan bersifat sementara karena dapat
ditiadakan tindakan balasan/perubahan didalam nilai elastisitas
permintaan dan penawaran dan lemah karena tidak menekankan arti
penting promosi ekspor, substitusi impor dan tindakan moneter dan fiskal
untuk memperbaiki terms of trade.

KEBIJAKSANAAN PERDAGANGAN DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI
PENGANTAR
Kebijaksanaan perdagangan sebagai: kebijaksanaan yang dapat
menopang percepatan laju pembangunan ekonomi dengan:
(a).Memungkinkan negara terbelakang memperoleh bagian lebih besar
dari manfaat perdagangan, (b).Meningkatkan laju pembentukan modal,
(c).Meningkatkan industrialisasi, (d).Menjaga keseimbangan neraca
pembayaran.
(1). Argumen terms of trade,
(2). Argumen rasio tabungan,
(3).Argumen investasi asing,
174
(4).Argumen industri (the infant industry argument),
(5). Argumen ekonomi eksternal,
(6). Argumen redistribusi faktor (factor redistribution argument),
(7).Argumen neraca pembayaran (the balance of payments
argument).
Langkah untuk mengatasi kesulitan neraca pembayaran
adalah:(1).Peningkatan ekspor: (a).Prasyarat penting bagi pemenuhan
rencana ekspor adalah realisasi sasaran produksi yang ditetapkan di
sektor pertanian,pertambangan dan industri, (b).Pengendalian
pertumbuhan konsumsi domestik komoditi melalui tindakan fiskal atau
langkah lain dalam rangka menciptakan surplus ekspor yang memadai,
(c).Pemeliharaan stabilitas harga informal yang layak, (d).Modernisasi
industri berorientasi ekspor, (e).Tepat waktu mengimpor bahan mentah
dan peralatan modal yang dibutuhkan untuk produksi barang dapat
diekspor dan menyediakan barang yang dibutuhkan harga subsidi,
(f).Pengendoran/penghapusan pembatasan ekspor atas barang dapat
diekspor, (g).Penyediaan fasilitas kredit, asuransi, angkutan bagi
eksportir, contoh: di India: fasilitas kredit bagi eksportir diberikan oleh
The Reserve Bank Of India, The State Bank Of India, The Refinance
Corporation, Export Insurance Corportation mengasuransikan semua
resiko ekspor, memberikan jaminan pada bak atas nama eksportir untuk
fasilitas kredit, memberikan fasilitas kredit tambahan untuk peningkatan
ekspor, The Indian Railways: memberi fasilitas angkutan khusus dan
murah, (h).Kelonggaran pajak bagi eksportir memakai bahan mentah,
barang setengah jadi dan komponen eks-impor pada perusahaan pembuat
barang dapat dieskpor, (i).Stabilisasi harga barang yang dapat diekspor,
(j).Penerapan dan pelaksanaan pengawasan mutu dan pemeriksaan wajib
sebelum pengapalan bagi berbagai komoditi dapat diekpor, seperti: di
India: The Export Inspection Council, (k).Pendirian lembaga penelitian
perdagangan bagi pengumpulan dan penyebaran informasi kepentingan
eksportir dan perusahaan impor asing, (l). Pendirian perusahaan dagang
untuk mewakili kepentingan bisnis eksportir di negara lain mempunyai
cabang di pusat penting dunia, (m).Promosi dan partisipasi di dalam
pameran dagang dan industry diluar negeri dan mengadakan publikasi
dagang untuk tujuan peningkatan ekspor, (n).Mendirikan Badan
Koordinasi Ekspor bagi barang ekspor utama, seperti: di India ada 18
badan Promosi Ekspor: menjalankan fungsi penasihat dan eksekutif dan
didirikan untuk menjamin kerjasama aktif antara para penanam modal,
produsen dan eksportir upaya negara menggalakkan peningkatan ekspor,
diantara:membuka pusat regional ditempat penting di India dan luar
175
negeri, (o).Pengikatan persetujuan dagang bilateral dengan negara maju,
(p).Kerjasama antaranegara sedang berkembang di bidang perdagangan
luar negeri.
(2).Substitusi Impor:strategi adalah mengurangi impor barang konsumsi
dan memproduksi sendiri di dalam negeri. Myrdal: keadaan bahaya di
bidang devisa memberikan alasan untuk
mengarahkan investasi dibidang industry kepada produksi komoditi yang
menggantikan barang impor.
4 faktor pendorong industrialisasi substitusi impor adalah:
(a).kesulitan neraca pembayaran, (b). perang, (c).pertumbuhan
pendapatan yang lamban, (d).kebijaksanaan pembangunan berencana.
Langkah diambil 2 motivasi adalah: bea impor, kuota dan biaya
tambahan impor/biaya tambahan pertukaran, kurs multiple (multiple
exchange rate) sebagai peralatan proteksi biaya,pembebasan pajak dan
substitusi dipakai untuk mengurangi biaya pada industry pesaing impor.
O.Hirschman, buku : “The Political Economy Of Import Substituting
Industrialiazation In Latin America”, QJE, Februari (1968): negara
mengimpor pabrik pengolah, perakit dan pencampur dan menolak barang
konsumsi sudah jadi sebelum diimpor dan dilanjutkan sampai tahap
produksi tinggi-pada barang setengah jadi dan mesin melalui backward
linkage effect”.
Dalih substitusi impor: didasarkan pada alasan bahwa secara
historis perdagangan berjalan sebagai suatu mekanisme ketimpangan
internasional tidak menguntungkan negara terbelakang, karena alasan
bagi penerapan strategi industrialisasi melalui substitusi impor tujuan
untuk cukup keperluan sendiri dalam jangka panjang dan menghemat
devisa melalui penggantian barang impor dengan produksi dalam negeri.
Menurut H.B.Chenery: pengalaman negara maju diambil untuk
mendukung substitusi impor dan sejarah negara: tidak hanya peranan
output industry meningkat karena pembangunan, tapi pertumbuhan
industry atas dasar substitusi impor memberikan andil besar dalam
keseluruhan kenaikan produksi industri dan 1 argumen penting dari
kebijaksanaan substitusi impor adalah: menghindari ketidaktentuan dan
risiko terkandung usaha mencari pasar bagi industry substitusi impor,
karena impor dihentikan, pasar untuk industri baru suadah ada dan
terjamin.
Permintaan suatu negara sedang berkembang akan impor barang
industry bertambah cepat disbanding permintaan luar negeri untuk
barang ekspor dan negara ekspor barang primer permintaan seret dank
arena negara tidak mampu mengimpor barang industry dalam jumlah
176
memadai, sebagai tukaran barang ekspor dan timbul kebutuhan untuk
memproduksi barang industry didalam negeri sendiri guna memenuhi
permintaan domestik. Industrialisasi substitusi impor memperbesar
tingkat tabungan dan investasi domestik dan negara menggunakan alat
bersifat membatasi seperti: tarif, lisensi, kuota, dan lain-lain untuk
memproteksi industry substitusi impor dari persaingan asing, produsen
bisa menaikkan harga barang dana memperoleh laba tinggi dan jika laba
ditabung dan diinvestasi pembangunan akan memperoleh kemajuan pesat
dan proteksi terhadap industry substitusi impor akan mengubah
imbangan dagang sektor tidak diproteksi dan mengubah distribusi
pendapatan sehingga mendorong tabungan dan investasi didalam
perekonomian.
Kesempatan kerja (employment): industrialisasi substitusi impor
pertlu untuk menyediakan pekerjaan menarik bagi tenaga kerja setengah
menganggur ada, guna menyerap surplus tenaga kerja meningkat akibat
bertambah produktivitas pertanian melalui penggunaan teknik mutakhir
menghemat tenaga kerja dan untuk mengatasi pertumbuhan angkatan
kerja sebagai akibat pertumbuhan penduduk.
Dukungan industrialisasi substitusi impor dari sudut
kesejahteraan ekonomi negara terbelakang dalam jangka panjang:
substitusi impor dilaksanakan melalui investasi asing langsung dalam
jumlah besar, negara memperoleh keuntungan dalam bentuk
keterampilan dan teknik industry mutakhir dan berpartisipasi langsung
dalam keterampilan teknologi mutakhir negara maju, berarti: berada pada
posisi untuk mempercepat laju akumulasi modal. Tujuan akhir
industrialisasi melalui substitusi impor adalah 2 segi: (a).untuk mencapai
swasembaga produksi barang konsumsi sudah jadi,barang setengah jadi,
mesin; (b).mengekspor barang ke negara sedang berkembang dan negara
maju.

ALASAN MENENTANG SUBSTITUSI IMPOR


S.Maccario, “Protectionism And Industrialization In Latin
America”, Economic Bulletin For Latin America, Maret (1965):
kebijaksanaan substitusi impor dilaksanakan sampai diluar batas
ekonomi, akibat muncul penyimpangan pada struktur perekonomian
negara bersangkutan dan perkembangan kegiatan efisien dan produktif
terkena pengaruh buruk sampai merusak kemungkinan ekspor. Argumen
menentang substitusi impor adalah: tujuan pokok diarahkan pada
penghematan devisa ternyata telah gagal menghasilkan tabungan riil,
menyebabkan pemborosan devisa dan industry substitusi impor: kurang
177
bahan mentah, barang setengah jadi dan peralatan modal, sehingga
kebutuhan akan barang impor untuk besar daripada sebaliknya. Jadi,
tabungan devisa langsung kecil dibandingkan pengeluaran devisa tidak
langsung pada input dan barang modal dibutuhkan untuk industry
substitusi impor dan mengarh pemborosan karena nilai barang diganti
produksi domestik.
Chenery: mendukung industrialisasi melalui substitusi impor:
kenaikan produksi industry terjadi melalui pertumbuhan impor, impor
bahan mentah, barang setengah jadi, peralatan modal membantu
pendirian industry domestik di suatu negara terbelakang, kenyataan:
impor membantu pemanfaatan sumber tenaga kerja setengah menganggur
produktif, dalam menciptakan permintaan dan mendorong kegiatan
kewiraswastaan dalam perekonomian, impor membuka jalan bagi
pendirian industry substitusi impor menciptakan suatu dasar bagi
industri. Argumen industrialisasi substitusi impor adalah untuk
permintaan domestik akan barang industry cara: menghentikan impor
berarti mengabaikan kebutuhan impor lebih besar. Hirschmann:bagian
terbesar industry baru di negara sedang berkembang berada disektor
barang konsumsi, dan arena industri dilaksanakan sesuai proses sudah
dipahami, atas dasar imput dan mesin diimpor, industrialisasi melalui
subsitusi impor menjadi masalah urutan/pentahapan ketat.
Konsekuensi kecenderungan substitusi impor yang menciptakan
permintaan impor:(1).Meningkatkan ketergantungan ekonomi pada
impor dibanding menurun, (2).Perekonomian tidak mampu mengimpor
bahan mentah, peralatan modal dan suku cadang karena kekurangan
devisa atau tidak cukup untuk dialokasikan kepada bahan dan suku
cadang impor, timbul kelebihan kapasitas manufaktur mengakibatkan:
kemacetan kerja, pengangguran, jatuh pendapatan, (3).Substitusi impor
cenderung mengubah distribusi pendapatan menguntungkan sektor
perkotaan dan kelompok berpendapatan tinggi, pola pengeluaran khas
mengandung komponen impor tinggi cenderung meningkat permintaan
impor jauh, jadi bia substitusi impor diperluas sehingga mencakup
jajaran barang luas, maka permintaan impor akan makin melonjank
akibat berpengaruh buruk pada perekonomian.
John Power (1966), “Import Substitution As An Industrialization
Strategy”, Philippines Economic Journal, Jilid V,No.2, 1966: substitusi
impor barang konsumsi sudah jadi cenderung menurun daripada
menaikkan tabungan dan investasi domestik dan penekanan produksi
barang konsumsi untuk kepentingan domestik cenderung menaikkan
konsumsi dan mengabaikan ekspor dan substitusi impor berhubungan
178
keterbelakangan, kebijaksanaan seperti: membawa pengaruh buruk pada
efisiensi teknis dan ekonomis, sehingga mengurangi pendapatan, labag
dan tabungan, karena untuk memperbesar tingkat pendapatan nasional,
tabungan dan investasi bagi pertumbuhan selanjutnya dan investasi lebih
baik dilakukan dibidang barang modal dan disektor ekspor daripada di
sektor barang konsumsi.
Substitusi impor memperbesar output di sektor manufacturing
tapi tidak dapat menciptakan lapangan kerja bagi angkatan kerja makin
bertambah. Penggunaan strategi substitusi impor sebagai sarana untuk
mencapai swasembada di bidang produksi industri membawa kearah
misalokasi sumberdaya dan pengaruh jelek terhadap produktivitas
industri. V.V. Desai, “Import Substitution And Growth Of Consumer
Industrialies”, Economic And Political Weekly, 15 Maret 1969”: tujuan
swasembaga memberi impor substitusi baik bagi perekonomian, akibat
sejumlah besar sumberdaya dihabiskan untuk produksi barang sebagai
barang konsumsi berprioritas rendah dan pertumbuhan produksi tidak
esensial mencapai Rs 800 tahun 1954-1955 dan 1963-1964, akibat pada
tidak memadai perencanaan struktur industry dan kurang perkiraan
sistematis kebutuhan devisa pada rencana substitusi impor, akibat
kebutuhan akan devisa tinggi daripada tersedia, sehingga memaksa
industry operasi dibawah kapasitas dan kesimpulan: investasi besaran
salah arah didalam industri prioritas rendah dan membutuhkan devisa
besar, semakin jauh dari tujuan swasembaga di sektor industry dicapai
melalui substitusi impor.
Raul Prebisch,“Towards A New Trade Policy For Development”
(1964): proteksionisme berlebihan pada pereknomian secara umum
menutup pasar nasional dari persaingan luar negeri, lemah dan merusak
semangat untuk memperbaiki mutu barang, menurun biaya. Biaya
produksi tinggi merupakan penyebab proteksi berlebihan, pengaruh
buruk struktur industri karena proteksionisme lebih mendorong pendirian
unit kecil tidak ekonomis, melemahkan rangsangan untuk teknik
mutakhir dan memperlambat kenaikan produktivitas. Tercipta lingkaran
setan hal ekspor barang manufaktur,ekspor menghadapi kesulitasn besar
karena biaya internal tinggi karena ekspor memperluas pasar sedikit,
industrialisasi substitusi impor gagal meningkatkan ekspor negara sedang
berkembang.
Kesimpulan substitusi impor sudah gagal menghemat devisa dan
barang konsumsi tidak berhasil meningkatkan pendapatan riil, tabungan,
investasi, gagal membawa perekonomian tujuan swasembaga didalam
produksi industry, tidak berhasil dalam menciptakan cukup lapangan
179
kerja guna menyerap angkatan kerja bertambah, tapi tidak menghasilkan
memajukan sektor ekspor. Negara India mendirikan industry manufaktur
dengan peralatan dan mesin canggih sudah mencapai kemajuan penting
dibidang substitusi impor dan tepat dasar kuat berdikari dibidang rencana
investasi dan kemampuan pertahanan di masa depan dan prestasi
mencolok industry dasar seperti: besi, baja, minyak mentah, barang-
barang, pupuk, kimia berat, aluminium, aneka macam mesin, sejumlah
barang konsumsi tahan lama seperti: kipas angin, mesin jahit.

PROMOSI EKSPOR VERSUSU SUBSTITUSI IMPOR


Tujuan: mengatasi kesulitan neraca pembayaran. Kelemahan
kebijaksanaan substitusi impor adalah: menghemat devisa, tapi
meningkatkan permintaan akan mesin, suku cadang, peralatan eks-impor,
proteksi keterlaluian pendirian unit tidak efisien dengan produk biaya
produksi tinggi tidak efisien dengan produk penghalang bagi
pertumbuhan substitusi impor, diperlukan kebijaksanaan peningkatan
ekspor, tapi “substitusi impor dapat menjadi 1 alat efektif asal saja dapat
dilaksanakan tanpa mendirikan industry terlalu diproteksi, tidak efisien
dan berbiaya tinggi dan sisi perekonomian tekanan pengembangan
ekspor menciptakan kondisi menguntungkan bagi produksi efisien,
karena pertumbuhan ekspor terus menerus, melibatkan persaingan
internasional, membutuhkan biaya besar dan kesadaran akan mutu tinggi
dan bertujuan negara sedang berkembang 2 bagian: (a).negara tidak
mengalami tekanan penduduk gawat, (b).negara berpenduduk padat.
Negara penduduk padat seperti: India harus barang manufaktur
untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor,karena pasar bagi barang
ekspor tradisional India, seperti: the, goni, tekstil katun mengalami
stagnasi/perkembangan lamban dan alasan lain: persaingan keras negara
sedang berkembang: katun dan negara maju: mobil, sekuter, tape
recorder, AC, kulkas, TV, kamera, dan lain-lain. Ekspor barang non-
tradisional ke negara maju oleh rintangan proteksi kuat diatasi negara
sedang berkembang dan menurut R.Harrod, “Economic Development
And Asia Regional Cooperation”, Pakistan Development Review, Spring,
1962: apapun kebijaksanaan dari negara mapan, maka negara sedang
berkembang harus berusaha memperluas output manufaktur dapat
diekspor pada harga bersaing sehingga mampu mengatasi rintangan
proteksi negara mapan. Argumen pendirian industri mesin dan barang
setengah jadi serentak tergantung skala ekonomi, berarti: industrialisasi
melalui substitusi impor dengan cara intensif. Jadi, untuk mengatasi
kesulitasn neraca pembayaran dan untuk mempercepat langkah
180
pembangunan suartu negara sedang berkembang seperti: India
menggabungkan kebijaksanaan pengembangan ekspor substitusi impor
intensif. Kesimpulan: pengaturan perdagangan luar negeri merupakan
prinsip dasar dari kebijaksanaan perdagangan, karena tanpa suatu
pengaturan ketat, suatu negara terbelakang tidak mulai pembangunan
ekonomi dan proteksi menaikkan tingkat pembentukan modal,
mengembangkan industrialisasi dan menggeser ketidakseimbangan
neraca pembayaran, tapi apakah negara terbelakang harus mengikuti
kebijaksanaan perdagangan restriktif atau kebijaksanaan perdagangan
liberal. Menurut Myrdal: pembatasan impor beberapa komoditi kepada
lain dan umum kepada barang dibutuhkan bagi pembangunan ekonomi
dan pembatasan impor dan subsidi ekspor tidak mengurangi jumlah
keseluruhan perdagangan dunia dan menjauhkan perdagangan luar
negeri dan negara terbelakang mempunyai dasar rasional untuk negara
maju liberalisasi perdagangan secara sepihak dan pedagang bebas kokoh,
tapi tetap mempertahankan hak sendiri untuk memberikan subsidi ekspor
dan membatasi impor dan kuat melawan setiap orang logika tidak
konsisten.
Meier dan Baldwin: kebijaksanaan perdagangan bersifat proteksi
akan mengganggu pola optimum perdagangan dunia dan mengarah
praktek produktif tidak ekonomis dan merintangi arus modal asing, sisi
kebijaksanaan perdagangan liberal menjadi kekuatan penting dalam
menentukan tingkat suatu negara akan membangun. Jadi, suatu negara
terbelakang tidak memanfaatkan keuntungan dari perdagangan
internasional hanya akan mengabadikan kemiskinan, didasarkan praduga
penerapan kebijaksanaan protektif dirancang mengarah pemanfaatan
penuh sumber daya yang menganggur sehingga mengembangkan dan
menganekaragaman perekonomian, menuju pengembangan perdagangan
luar negeri.
Jika negara terbelakang memilih antara pembangunan ekonomi
dan perdagangan luar negeri, maka memilih dan kebijaksanaan
perdagangan mudah untuk mempercepat pembangunan ekonomi.
Nurkse: Jika masalah merangsang kesempatan kerja, maka penghentian
impor merupakan metode sederhana dan masalah: mengumpulkan pajak
bagi pendapatan pemerintah, tarif tidak sulit untuk diberlakukan dan
sudah sangat popular di negara kurang berkembang, bila proteksi
diperlukan bagi industri baru berdiri (infant industries) dan pembatasan
impor adalah mudah peningkatan dana untuk membayar subsidi langsung
kepada industri diproteksi.

181
Kebijaksanaan perdagangan adalah kebijakan sedikit
menghadapi tantangan dalam persoalan, tapi bukan kebijakan
efektif/layak. Kebijaksanaan perdagangan adalah mudah mengendalikan
permintaan konsumen domestik melalui langkah-langkah kebijaksanaan
fiskal, tapi tidak menyentuh permasalahan dan terbaik dilakukan pada
akar permasalahan tidak terpecahkan.

PERANAN MODAL ASING DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI
PENGANTAR
Bangsa maju tahap awal pembangunan banyak tergantung pada
modal asing dan abad ke 17 dan 18 Inggris meminjam modal dari
Belanda dan pertumbuhan Amerika cepat karena persediaan tenaga
manusia dan uang besar dari Eropa abad ke-19 dan di Rusia: penyediaan
modal, secara liberal selama 1890-1914 dari Eropa Barat, pembangunan
ekonomi Rusia merupakan kebijakan lanjutan dari Revolusi Oktober,
tapi lepas landas awal tahun sebelum PD I. Secara umum bangsa Eropa
Barat, termasuk Inggris sedikit menerima modal asing bagi pembangunan
selama lepas landas, tapi tidak benar dan sebenarnya memeras bantuan
paksa dari negara jajahan.

ARTI PENTING MODAL ASING


Ciri negara terbelakang adalah: modal kurang atau tabungan
rendah dan investasi rendah, persediaan modal kecil, laju pembentukan
modal uang rendah. Rata-rata investasi kotor hanya: 5 % - 6 % dari
pendapatan nasional kotor, di negara maju antara: 15 %- 20%. Laju
tabungan rendah: pertumbuhan penduduk cepat dengan laju 2%-2,5% per
tahun: investasi proyek modal baru. Sebenarnya laju tabungan ada, tidak
menutup penyusutan modal dan untuk mengganti peralatan modal ada
dan usaha mobilisasi tabungan domestik melalui perpajakan dan
pinjaman masyarakat tidak cukup untuk menaikkan laju pembentukan
modal ada melalui investasi.
Langkah menyebabkan: merosot standar konsumsi, membuat
rakyat semakin menderita, impor modal asing membantu mengurangi
kekurangan tabungan domestrik melalui pemasukan peralatan modal dan
bahan mentah dan menaikkan laju tabungan marjinal dan laju
pembentukan modal. Tabungan rendah dan investasi rendah
mencerminkan: kurang modal, negara terbelakang mengalami
keterbelakangan teknologi pada biaya rata-rata produksi tinggi dan
produktivitas buruh dan modal rendah, karena tenaga buruh tidak
182
terampil dan using peralatan modal, hal penting: keterbelakangan pada
rasio output modal tinggi yaitu: untuk membuat 1 unit output diperlukan
modal banyak dan penggunaan modal asing tidak mengatasi kekurangan
modal, tapi keterbelakangan teknologi. Bersama modal uang dan fisik,
modal asing membawa, keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman
organisasi, informasi pasar, teknik produksi maju, pembaharuan produk,
dan lain-lain, melatih tenaga kerja setempat keahlian baru merupakan
percepatan pembangunan ekonomi.
Negara terbelakang sangat kurang modal overhead ekonomi
langsung diperlukna untuk mudah investasi dan infrastruktur diperlukan
bagi pembangunan adalah : proyek jalan kereta api, jalan raya, kanal,
sumber tenaga, karena investasi modal besar dan mempunyai masa
persiapan panjang, negara tidak mampu melaksanakan tanpa bantuan
modal asing. Modal asing mendirikan pabrik baja, alat mesin, pabrik
elektrik berat dan kimia, dan lain-lain, penggunaan modal asing suatu
industry mendorong perusahaan setempat dengan mengurangi biaya
industri lain mengarah perluasan mata rantai industri hubungan lain dan
membantu industry ekonomi dan perusahaan swasta di negara
terbelakang melakukan usaha mengandung resiko, seperti: penggarapan
sumber alam belum dimanfaatkan dan penggarapan daerah baru dan
modal asing menanggung semua resiko dan kerugian timbul tahap
perintisan dan modal asing membuka daerah baru, memanfaatkan sumber
baru, membantu lipat ganda sumber alam dan menghilangkan
ketidakseimbangan kawasan.
Pengadaan prasarana negara, pendirian industri baru,
pemanfaatan sumber baru, pembukaaan daerah baru maka akan
meningkatkan kesempatan kerja dalam perekonomian. Jadi, pengimporan
modal menciptakan banyak pekerjaan di sektor perkotaan, menimbulkan
perpindahan surplus tenaga kerja dari sektor pedesaan ke perkotaan dan
tekanan penduduk pada tanah pertanian berkurang dan pengangguran
terselubung dihilangkan adalah keuntungan sosial diperoleh modal asing
menunjukkan modal asing menaikkan tingkat produktivitas, pendapatan
dan pekerjaan nasional mengarah pada upah riil buruh makin tinggi,
menurun harga bagi konsumen dan naik standar kehidupan, dimana”bila
masuk modal asing tenaga kerja setempat menjadi terampil, maka
produktivitas marjinal dan keseluruhan upah riil tenaga buruh dan bila
industri baru diawali dengan mengimpor teknologi, manajemen, mesin,
peralatan tingkat tinggi, maka tersedia barang baru dan bermutu dalam
jumlah besar bagi konsumen dengan harga rendah”.

183
Jika investor asing investasi modal, maka berbagai industri
dan proyek suatu negara terbelakang menerima keuntungan dan hal
tertentu dan royalti dikenakan pajak pemerintah negara pengimpor
modal. Jadi, pajak keuntungan investor asing dan royalty diterima maka
pendapatan pemerintah bertambah dan tekanan inflasi suatu negara
berkembang adalah ada ketidakseimbangan antara permintaan dan
penawaran barang domestik, permulaan program investasi negara dalam
jumlah besar dan dampak meningkat cepat permintaan atas barang dan
jasa dibandingkan penawaran, diman mengarah pada tekanan inflasi
makin berat karena ada kekakuan struktur menghambat peningkatan
bahan makanan dan barang konsumsi lain kedalam negeri, modal asing
membantu minimum tekanan inflasi dan tidak langsung: pemasukan
barang konsumen melalui bantuan asing menaikkan tingkat konsumsi
akan mempertinggi efisiensi produktif masyarakat.
Modal asing mengatasi kesulitan neraca pembayaran dialami oleh
suatu negara terbelakang dalam proses pembangunan: diperlukan impor
barang modal, komponen, bahan mentah, kecakapan teknik, dan lain-lain,
dan keperluan impor akan bahan makanan meningkat secara cepat karena
tekanan penduduk, tapi ekspor kenegara maju menjadi terhenti/
mempunyai kecenderungan menurun. Kesenjangan antara impor dan
ekspor menimbulkan kesulitan neraca pembayaran, melalui modal asing
negara terbelakang memenuhi semua keperluan impor dan saat sama
menghindar kesulitan neraca pembayaran dan ada kebutuhan untuk
menambah devisa untuk membayar utang luar negeri dan menimbulkan
masalah neraca pembayaran diselesaikan mengimpor modal.
Kesimpulan: pemasukan modal asing diperlukan untuk mempercepat
pembangunan ekonomi dan membantu dalam industrialisasi dalam
membantu modal overhead ekonomi dan menciptakan kesempatan kerja
luas dan modal asing tidak hanya membawa uang dan mesin, tapi
keterampilan teknik dan membuka daerah terpencil dan menggarap
sumber baru belum dimanfaatkan dan resiko dan kerugian pada tahap
perintisan ditanggung modal asing mendorong pengusaha setempat untuk
bekerjasama perusahaan asing dan meniadakan problem neraca
pembayaran dan menurunkan tekanan inflasi dan modal asing membantu
modernisasi masyarakat dan memperkuat sektor negara maupun swasta
dan penggunaan modal asing untuk mempercepat pembangunan ekonomi
negera terbelakang.

184
JENIS INVESTASI ASING
Modal asing masuk suatu negara dalam bentuk modal swasta dan
modal negara. Modal asing swasta mengambil bentuk investasi langsung
dan tidak langsung.
(1).Investasi Langsung berarti: perusahaan dari negara penanam modal
secara de facto dan de jure melakukan pengawasan atas asset (aktiva)
yang ditanam di negara pengimpor modal dengan cara investasi dan
investasi langsung bentuknya adalah: (a).pembentukan suatu cabang
perusahaan di negara pengimpor modal, (b).pembentukan suatu
perusahaan dalam mana perusahaan dari negara penanam modal
memiliki mayoritas saham, (c).pembentukan suatu perusahaan di negara
pengimpor dibiayai oleh perusahaan terletak di negara penanam modal,
(d).mendirikan suatu korporasi di negara penanam modal untuk secara
khusus beroperasi di negara lain, (e).menaruh asset (aktiva) tetap di
negara lain oleh perusahaan nasional dari negara penanam modal.
(2).Investasi Tidak Langsung sebagai: investasi portofolio atau rentier
sebagian besar terdiri dari: penguasaan atas saham dapat dipindahkan
(dikeluarkan/ dijamin oleh pemerintah negara pengimpor modal), atas
saham/ surat utang oleh warga negara dari beberapa negara lain dan
penguasa saham tidak = hak untuk mengendalikan perusahaan dan
berkembang investasi tidak langsung multilateral, sehingga warga negara
dari negara membeli surat obligasi International Bank For
Reconstruction And Development (IBRD): diambangkan biaya suatu
proyek khusus di negara terbelakang.
Modal Asing Negara (MAN) terdiri dari: (a).Pinjaman keras
bilateral yaitu: pemberian pinjaman oleh pemerintah Inggris dalam
bentuk poundsterling kepada pemerintah India,(b).Pinjaman lunak
bilateral yaitu: penjualan bahan makanan dan produk perkebunan lain
kepada India oleh Amerika Serikat berdasarkan PL 480, (c).Pinjaman
multilateral yaitu: sumbangan kepada Aid India Club, Colombo Plan, dan
lain-lain, oleh negara anggota dan termasuk: pinjaman disediakan badan
PBB seperti: IBRD:The International Bank For Reconstruction And
Development , IFC: International Finance Corporation, IDA:
International Development Association, SUNFED: Special United
Nations Fund For Economic Development, UNDP: United Nations
Development Program, dan lain-lain.

BANTUAN BERSYARAT VERSUS BANTUAN TIDAK


BERSYARAT

185
Perbedaan bantuan bersyarat dan bantuan tidak bersyarat adalah:
1).Bantuan Bersyarat karena sumber, proyek dan komoditi atau kedua
karena proyek dan sumber dan menjadi bantuan bersyarat ganda dan
2).Bantuan Tidak Bersyarat: suatu bantuan untuk tujuan umum dan
sebagai bantuan program/non-proyek.
(1).Bantuan Bersyarat: karena sumber dilaksanakan oleh pemerintah
Amerika Serikat dalam pemberian bantuan berdasarkan pinjaman PL 480
dan Exim Bank oleh Inggris dan Republik Federal Jerman dan program
bantuan Amerika Serikat harus India dan negara lain untuk
membelanjakan bantuan dimaksud pada barang dan jasa Amerika Serikat
dan semua kredit otomatis dihubungkan ekspor Amerika Serikat dan
setiap penyimpangan dari “syarat karena sumber” berarti: penghentian
bantuan dan metode arus bantuan sebagai bagian dari keseluruhan
perjanjian dagang oleh negara sosialis, termasuk biaya komoditi dan
proyek tertentu dimana negara donor menikmati keuntungan tertentu
didalam menawarkan barang tertentu dan praktek dilaksanakan Republik
Federal Jerman: (J.Bhagwati dan R.S.Eckaus,(ed.), “The Tying Aid”
dalam Foreign Aid). Diperkirakan bahwa bantuan bersyarat karena
sumber naik biaya proyek lebih 30 % pada negara penerima bantuan dan
bantuan bersyarat: ganda ganda menaikkan biaya pengadaan bantuan
tinggi dan fakta: negara penerima bantuan harus membayar mahal
dibanding harga pasaran dunia sebagai syarat kepada negara donor dan
pembayaran akan tinggi jika penawaran dari Amerika, negara penerima
bantuan dipaksa mendapat mesin, suku cadang, bahan mentah, dan lain-
lain menggunakan kapal dari negara donor, cenderung mengurangi nilai
riil bantuan.
Bantuan Bersyarat: karena sumber mengganggu alokasi sumber
investasi negara penerima bantuan dan program pembangunan bias
terhadap proyek banyak mempunyai komponen eks-impor tertentu
ditentukan didalam syarat bantuan bersyarat, karena sumber membatasi
pilihan teknologi dipakai proyek investasi dan memaksa negara penerima
modal untuk memakai teknik padat modal tinggi/proyek tidak cocok bagi
suatu perekonomian surplus tenaga buruh.
Bantuan Proyek didefinisikan sebagai: “bantuan pembayaran
dihubungkan pada investasi modal di suatu kegiatan produktif terpisah”
menurut Alan Carlin, “Projects Versus Programme Aid From The Donor
Is Viewpoint”, Economic Journal, Maret 1967 dan seluruh bantuan
Soviet kepada India termasuk dan pendekatan proyek terhadap bantuan
mempunyai sejumlah keuntungan dari pandangan negara donor maupun
negara penerima: (a).ada pengawasan langsung oleh negara penerima
186
dalam pemilihan proyek dalam hal tertentu, (2).ada kesempatan luas
untuk mempengaruhi proyek, dalam perencanaan maupun pelaksanaan
dibiayai oleh negara donor, (3).ada alasan kuat untuk mempengaruhi
kebijaksanaan negara penerima bantuan di sektor perekonomian dibiayai
bantuan proyek, (4).ada rangsangan untuk memperbaiki kuantitas dan
kualitas proyek, (5).ada kesempatan lebih baik untuk mempublikasikan
program bantuan negara donor, (6).terbuka semakin luas informasi
mengenai sektor perekonomian negara penerima bantuan tempat proyek
dibiayai, (7).kurang pengaruh buruk pada neraca pembayaran negara
donor jika bantuan proyek digabung dengan syarat karena sumber.
Kelemahan bantuan proyek: (1).tidak bermanfaat bagi negara
penerima bantuan, jika menghadapi kesulitan dalam mempertahankan
impor, setiap upaya untuk menggunakan pengaruh mikro atau proyek
oleh negara donor akan membuat bantuan kurang menarik bagi penerima
bantuan, (2).menimbulkan friksi birokratis antar pemerintah ditimbulkan
ada pengawasan dalam perumusan dan pelaksanaan proyek,
(3).dihubungkan proyek tertentu mengganggu perioritas investasi negera
penerima bantuan harus menunda proyek lain sama penting, (4).
Dihubungkan penggunaan mesin tertentu, peralan dan lain-lain
menyebabkan kurang dimanfaatkan sumber domestik seperti: tenaga
kerja karena menimbulkan bias terhadap proyek padat impor (I.M.D. dan
J.M.Clifford, “International Aid” (1965), (5).karena sumber, bantuan
proyek menaikkan biaya riil pinjaman pada negara penerima bantuan bila
negara harus membeli mesin dan suku cadang dari negara pemberi
bantuan dengan harga tinggi.
Jagdish Bahagwati: kenaikan mencapai 1/5 dari keseluruhan
bantuan bersyarat dan hal tertentu perbedaan harga mencapai 100% atau
lebih.
(2).Bantuan Tidak Bersyarat: didefinisikan Carlin sebagai: “bantuan
yang pembayaran dihubungkan pada pengeluaran negara penerima
bantuan pada berbagai macam mata anggaran yang benar-benar
didasarkan pada keseluruhan kebutuhan dan rencana pembangunan
negara daripada didasarkan pada suatu proyek tertentu”. Contoh: India
menerima bantuan non-proyek dari Inggris dan Republik Federal Jerman
dalam bentuk bantuan neraca pembayaran, bantuan penyelesaian utang
dan untuk pengimporan bahan mentah, komponen dan suku cadang.
Bantuan bersyarat sesuai program pembangunan dibidang
pertanian, industry, angkutan, prasarana lainnya. Bantuan program:
menurunkan biaya riil bantuan bila negara penerima bantuan membeli
keperluarn dengan bersaing dari pasaran dunia dan tidak ada bentrokan
187
birokratis antar pemerintah seperti: bantuan bersyarat dan negara
penerima bantuan menggunakan teknologi tepat sesuai kekayaan faktor
dan mengalokasikan sumber dengan cara baik daripada berdasarkan
bantuan bersyarat.
Singer: bantuan program menjadi popular diantara negara
penerima bantuan daripada bantuan proyek, sebagai suatu keuntungan
dari bantuan program karena negara penerima bantuan untuk berusaha
keras dalam rangka memperoleh bantuan, memperlancar hubungan
antara pemberi bantuan dengan penerima bantuan, merupakan salah satu
tujuan dari bantuan dan bantuan dihubungkan proyek tertentu merupakan
suatu rangsangan bagi negara penerima bantuan untuk memikirkan
pembangunan dalam arti proyek nyata.
Pembangunan adalah kenyataan banyak pengeluaran dikategori
sebagai uang/konsumsi dekat artinya: pembangunan dibandingkan
pengeluaran dikategorikan sebagai:“proyek/pengeluaran modal”.
Bantuan program dan bantuan anggaran tahunan jelas disukai apabila
negara donor sependapat dengan negara penerima bantuan di masalah
kebijaksanaan dan prioritas pembangunan”(H.W.Singer, “External Aid:
For Plans Or Projects?”, Economic Journal, September 1965”).

“DUA JURANG” MODEL BANTUAN LUAR NEGERI : HOLLIS


CHENERY
Hollis Chenery: pendekatan “2 jurang” pada pembangunan
ekonomi, dasar pemikiran: “jurang tabungan dan jurang
devisa”merupakan 2 kendala terpisah dan independen pencapaian target
tingkat pertumbuhan di negara kurang maju dan bantuan luar negeri
sebagai suatu cara untuk menutup 2 jurang dalam rangka mencapai laju
pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan”. Perhitungan lebar jurang: suatu
target pertumbuhan ekonomi ditetapkan bersama rasio modal output
tertentu, dimana jurang tabungan timbul “apabila laju tabungan domestik
kecil daripada investasi diperlukan untuk mencapai target”, dalam
H.Chenery dan A.Stent, “Foreign Assitant And Economic Development”,
AER, Jilid 56, September 1956; H.Chenery dan M.Bruno, “Development
Alternatives In An Open Economy”, EJ, Jilid 72, Maret 1962; H.Chenery
dan I.Adelman, “Foreign Aid And Economic Development”, RES, Jilid
48, Februati 1966”.
Contoh: “jika laju pertumbuhan pendapatan riil nasional adalah 6
% per tahun, dan rasio modal output: 3:1, maka perekonomian harus
menabung 18 % dari pendapatan nasional untuk mencapai target
pertumbuhan ekonomi.
188
Formula: Harrod: Gw = s / Cr. Bila hanya 12 % tabungan
dimobilisasikan didalam negeri, jurang tabungan menjadi 6 % dari
pendapatan nasional dan perekonomian mencapai target laju
pertumbuhan ekonomi dengan menutup jurang tabungan dengan bantuan
luar negeri dan hubungan ditetapkan antara kebutuhan devisa ditargetkan
dan pendapatan neto ekspor dimana: “jika pendapatan ekspor netto lebih
kecil daripada kebutuhan devisa, muncul jurang devisa ditutup bantuan
luar negeri”.
Formula perhitungan pendapatan nasional: E – Y = I – S = M – X
= F.
Dimana: E = pengeluaran nasional, Y = output dan pendapatan nasional,
I = investasi, X = ekspor, F = arus masuk modal netto.
(I – S) = jurang tabungan domestik; (M – X) = jurang devisa.
Ex-Post = sama untuk sembarang periode perhitungan dan Ex-Ante =
berbeda dalam jangka panjang ekspor dan impor adalah orang berbeda,
sehingga selama proses perencanaan, rencana para penabung, investor,
importir dan eksportir berbeda.
Investasi ex-ante = direncanakan adalah berhubungan target laju
pertumbuhan ekonomi, dimana: “bila target tinggi, maka investasi akan
tinggi,tapi tabungan domestik bergantung pada tingkat dan distribusi
pendapatan didalam masyarakat.
Impor Ex-Ante meliputi input diimpor diperlukan bagi pembangunan dan
dipengaruhi oleh besar pendapatan nasional dan distribusi pendapatan
diantara sektor negara dan perekonomian.
Ekspor secara Eksogen: ditentukan oleh harga dunia dan oleh harga
dunia dan oleh kuantitas berubah karena musim/keadaan alam.
Asumsi independen, maka besar jurang tabungan dan jurang devisa tidak
sama dalam pengertian ex-ante, asumsi bahwa: tabungan dan devisa tidak
dapat didistribusikan satu sama lain dan negara tidak dapat
menstransformasi tabungan potensial ke ekspor.
Saran Chenery: pembatasan pada pola konsumsi, distribusi pendapatan,
tingkat dan pertumbuhan pekerjaan dan perubahan pada nilai tukar dan
langkah memperlambat pertumbuhan.
Ahli ekonomi mempunyai pandangan bila harga bersifat fleksibel,
maka kekakuan tidak ada, dimana: “jika sumber dialokasikan secara
optimal, maka hanya akan terdapat kendala pada pertumbuhan dan
karena hanya terdapat jurang tabungan pada perekonomian. “Jika
diterapkan kebijaksanaan nilai tukar atau kebijaksanaan harga tepat,
maka sumber akan bergerak menghilangkan perbedaan antara efek
pertumbuhan impor dan tabungan domestik, karena menghilangkan
189
perbedaan pada jurang ex-ante dan “jika jurang devisa bersifat
dominan, maka disebabkan oleh kebijaksanaan harga tidak tepat
mengakibatkan alokasi sumber”, asumsi: seluruh barang modal diimpor
dan hanya barang konsumen diproduksi di dalam negeri model 2 jurang
bahwa: kekakuan struktural mengandung makna: (a).substitusi tidak
mungkin terjadi antara barang modal yang diimpor dan faktor domestik
dalam produksi, (b).substitusi tidak mungkin terjadi antara berbagai
barang konsumen di dalam konsumsi.
Bantuan luar negeri diperlukan untuk menutup jurang ditentukan
oleh jurang dominan dalam bilangan waktu tertentu, dimana: “jika jurang
tabungan lebih besar daripada jurang devisa, maka perekonomian berada
kendala tabungan”, sisi “jika jurang devisa lebih besar daripada jurang
tabungan, maka perekonomian berada pada kendala devisa”. Bantuan
luar negeri dapat menolong dalam meniadakan kendala tabungan melalui
pemasukan modal, dan jangka panjang: jumlah bantuan luar negeri
diperlukan akan menyamakan perbedaan antara kenaikan pada investasi
dan kenaikan pada tabungan dihasilkan oleh pendapatan meningkat” dan
bila jurang tabungan lenyap/habis maka target laju pertumbuhan ekonomi
akan dipertahankan. Jika kendala devisa bersifat dominan/ mencekam
negara kurang maju pada bilangan waktu tertentu, maka bantuan luar
negeri akan membantu mengatasi modal asing dan negara melancarkan
proyek investasi baru dengan mengimpor modal dan barang setengah jadi
dan bantuan teknik. Jangka panjang bantuan luar negeri diperlukan:
menyamakan perbedaan antara kenaikan impor dan ekspor dan jurang
devisa lenyap, bila ekspor naik ke tingkat menutup impor diperlukan bagi
target laju pertumbuhan perekonomian, sehingga terutama mendominasi
negara kurang maju : Chenery dan Stroley mengemukakan data empiris
menunjukkan negara pertama harus menghilangkan kendala tabungan
dominan dan kendala devisa dalam pelaksanan pembangunan dan
sebenarnya membagi negara mempunyai kendala tabungan dan devisa
menjadi 2 kategori terpisah.

PENILAIAN KRITIS 2 JURANG MODEL BANTUAN LUAR


NEGERI
Asumsi restriktif tertentu sehingga penerapan untuk pencapaian
target laju pertumbuhan di negara kurang maju terbatas dan
memperkirakan bahwa: “kenaikan tabungan domestidk tdiak dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti (substitusi) devisa diperlukan untuk
mempertahankan investasi bagi target laju pertumbuhan”, asumsi: negara
tidak dapat melaksanakan kebijaksanaan promosi ekspor dan substitusi
190
impor dan ada kekakuan struktrual dan mustahil substitusi antara
berbagai jenis barang dan dimana: “jika jurang devisa lebih lebar
daripada jurang tabungan, maka potensi tabungan domestik tidak akan
dipakai untuk memproduksi barang modal maupun ekspor dan tidak
realistis dan tidak didukung oleh bukti empiris.
Kritik: negara kurang maju dengan kendala tabungan dominan
tidak memerlukan bantuan luar negeri dan jurang tabungan dominan
mengandung arti: negara berjalan dalam keadaan tingkat pekerjaan
penuh, karena tidak menggunakan devisa untuk mengimpor barang
modal bagi tujuan investasi karena sumber domestik terpakai
sepenuhnya, karena ada pekerjaan penuh, maka investasi dibidang barang
modal melalui impor akan mengakibatkan inflasi.
Analisa 2 jurang merupakan pendekatan agregatif menganggap
semua jenis investasi modal sebagai homogen, tidak realistis karena
keperluarn modal negara terbelakang untuk kebutuhan khas dan
menerima bantuan luar negeri dalam bentuk proyek dan sektoral dan
bersifat mekanistis dan bantuan luar negeri tidak sepenuhnya diharapkan
untuk jangka panjang dan pembangunan mengalami kekakuan struktural
hilang dan perekonomian domestik berubah sehingga menyeimbangkan 2
jurang dan kebijaksanaan domestik ditujukan pada substitusi impor dan
promosi ekspor menentukan jumlah dan jenis keperluan bantuan negara
kurang maju, bantuan menolong dalam menghilangkan kekakuan dan
menghasilkan transformasi struktural perekonomian, jadi model 2 jurang
sangat mekanistis yaitu menitikberatkan upaya menutup jurang dibanding
transformasi perekonomian melalui bantuan luar negeri dan analisa 2
jurang kadang merupakan perkiraan untuk menghitung keperluarn
bantuan luar negeri negara kurang maju dan kesulitan menetapkan
keperluan impor dan menetapkan jumlah investasi, persyaratan, dan
tabungan domestik potensial diperlukan serta penghasilan devisa
diharapkan dan merupakan metode mentah untuk memperkirakan
keperluarn bantuan luar negeri negara kurang maju.

BIAYA DAN HASIL (COST AND BENEFIT )DARI BANTUAN


Bantuan luar negeri mengalir dari negara donor dalam bentuk
hibah, pinjaman, bantuan teknis, sumbangan dalam bentuk nature, dan
sebagainya, kepada negara penerima merupakan biaya riil (1) dan hasil
(keuntungna) bagi (2). Menurut John Pincus, “Economic Aid And
International Cost-Sharing”, 1965, dan “Cost And Benefits Of Aid: An
Empirical Analysis”, UNCTAD, 1967”:mengukur dana biaya riil arus
modal bagi eksportir modal sebagai pendapatan yang dikorbankan
191
sebagai akibat dari pengeluaran modal, ada alternatif lain penggunaan
modal sama dan keuntungan riil bagi importir modal diukur: kenaikan
marginal netto pendaptan sebagai akibat dari penanaman modal yang
diterima, jika dibandingkan melakukan investasi = modal dari sumber
alternatif”, pengukuran arus modal dari negara maju ke negara kurang
maju: konsep “padanan hibah”adalah: sejenis pemberian dari negara
maju kepada negara kurang maju dimana tidak perlu membayar bunga/
melakukan pembayaran kembali dan pinjaman diberikan kepada negara
maju dengan syarat: lunak, seperti: suku bunga rendah, periode bebas
pajak, periode pembayaran kembali panjang mengandung unsur
kelonggaran di bandingkan persyaratan pasar komersial dan = hibat.
Unsur kelonggaran/padanan hibah adalah perbedaan antara jumlah
pinjaman dan nilai sekarang pembayaran kembali didiskonto berdasar
sukubunga pasar jangka panjang negara donor dan biaya riil pinjaman
bantuan bagi donor adalah perbedaan antara nilai sekarang dari
pembayaran kembali akan datang didiskonto berdasar sukubunga pasar
jangka panjang negara donor dan besar pinjaman. Karena nilai sekarang
pinjaman bantuan tergantung beban sukubunga dibandingkan tingkat
penghasilan diperoleh negara donor: “bila jumlah sama di investasikan di
dalam negeri dan periode pembayaran kembali pinjaman bantuan” dan
“bila tingkat bunga pinjaman = tingkat penghasilan di negara donor,
maka padanan hibah adalah nol dan pinjaman berarti tanpa biaya bagi si
pemberi pinjaman”. “Jika tingkat penghasilan di negara donor lebih
tinggi dibandingkan tingkat bunga pinjaman, maka biaya riil pinjaman
akan tinggi bagi si pemberi pinjaman”, sebaliknya “ jika tingkat bunga
pinjaman lebih tinggi daripada tingkat penghasilan biaya riil akan
rendah bagi si pemberi pinjaman akan memperoleh keuntungan dengan
meminjamkan”.
Keuntungan riil dari pinjaman bantuan bagi si penerima berbeda
biaya riil bagi negara donor, dan keuntungan riil dari suatu pinjaman
akan bergantung: pada tingkat penghasilan (tingkat diskonto) di negara
penerima dibandingkan sukubunga dikenakan oleh negera donor dan
“jika tingkat penghasilan untuk pinjaman di negara penerima adalah
tinggi dibandingkan sukubunga pinjaman bantuan, keuntungan riil suatu
pinjaman bagi si peminjam akan besar, dan sebaliknya”. Tergantung
tingkat penghasilan dan sukubunga pinjaman, biaya riil, keuntungan riil
pinjaman bantuan tergantung pada periode bebas pajak dan periode
pembayaran kembali. “Jika tingkat penghasilan tinggi dibandingkan
tingkat bunga pinjaman di negara pemberi pinjaman dan periode bebas
pajak dan periode pengembalian panjang, biaya riil bagi donor akan
192
tinggi, dan sebaliknya”. Sisi “jika tingkat penghasilan pada negara
penerima tinggi dibandingkan tingkat bunga pinjaman dan periode bebas
pajak dan periode pembayaran kembali lebih lama, maka keuntungan riil
bagi donor akan lebih besar, dan sebaliknya”.
Kesulitan untuk menghitung biaya riil bantuan bila bantuan
bersyarat dan bentuk sumbangan berbentuk natura, dimana: “jika negara
donor mengikat bantuan dengan minta negara penerima untuk impor dari
negara donor, padanan hibah akan berkurang bagi si penerima”. Dimana,
biaya riil bagi negara donor, maka rendah karena masuk barang dengan
harga tinggi dibandingkan harga pasar dunia, karena padanan hibah
dalam turun, keuntungan riil bagi si penerima bantuan bersyarat turun.
“Bila si negara donor memberi bantuan dalam bentuk sumbangan bentuk
natura, seperti: surplus komoditi pertanian dinilai dengan harga tinggi
dibandingkan harga pasar dunia. Sebaliknya, terjadi “bila bantuan tidak
bersyarat dan barang dinilai dengan harga pasar dunia”, karena
menghitung biaya riil bantuan luar negeri bagi negara donor dalam
perekonomian pekerjaan penuh menurut John Pincus masuk jumlah:
(1).Hibah termasuk bantuan teknik, berdasarkan nilai nominal,
(2).Pinjaman yang dinilai dari perbedaan antara jumlah pinjaman dan
nilai saat ini di diskonto berdasar sukubunga pasar, (3).Sumbangan dalam
bentuk natura dinilai dengan harga pasar dunia, (4).Penjualan
barang/pinjaman yang dapat dibayar kembali dengan mata uang negara
penerima dinilai sebagai hibah, setelah memperhatikan dana sebenarnya
dikeluarkan oleh donor di negara penerima.
Analisa penghitungan biaya riil bagi negara donor didasarkan
asumsi tertentu:
(1).Asumsi sumber digunkana sepenuhnya di negara donor, dalam hal
sumber kurang digunakan bantuan menggunakan bantuan mengandung
biaya riil, bila sumber kurang dipergunakan bantuan mengandung biaya
riil bila sumber digeser dari proyek domestik aktual kepada bantuan luar
negeri. “Jika proyek domestik belum dilaksanakan sepenuhnya, maka
bantuan tidak mengandung biaya riil,
(2).Analisa asumsi bahwa: “harga dan jasa dibawah bantuan bersyarat
dinilai berdasarkan harga pasar dunia,
(3).Padanan hibah untuk setiap tahun diukur tanpa mengurangkan
pembayaran utang dan bunga dari pinjaman terdahulu.
Analisa diterapkan pada keuntungan riil arus masuk modal bagi
penerima, dimana: “semakin tinggi padanan hibah bagi si penerima,
maka akan semakin besar keuntungan riil baginya, dan padanan hibah
tinggi jika syarat bantuan lunak”. “Jika sebagian besar porsi bantuan
193
tidak bersyarat, maka semakin besar keuntungna riil negara penerima”,
keadaan seperti: jumlah nominal arus masuk modal sama menyebabkan
kenaikan keuntungan riil. Jika syarat bantuan dibuat lunak dan pengaruh
buruk bantuan bersyarat dikurangi, maka keuntungan riil pemasukan
modal bagi negara penerima dapat semakin mendekati nilai nominal
pemasukan modal.
Keuntungan riil bantuan diukur seperti: biaya riil, tapi nial
berbeda karena alasan-alasan sebagai berikut: (1).Sukubungan diskonto
biasa berbeda di negara donor dan negara penerima, dimana: “jika tingkat
diskonto di negara penerima rendah dibandingkan dinegara donor, maka
hibah bagi penerima adalah rendah dibandingkan donor”; (2).Dinegara
menerapkan pengendalian devisa, tingkat diskonto harus dibayar oleh
negara penerima akan menyamai tingkat di pasar obligasi internasional,
dimana: “bila mata uang negara donor dinilai tinggi, maka tingkat
diskonto negara penerima dinaikkan,
(3).Bantuan bersyarat akan menurunkan padanan hibah, bila negara
donor menetapkan harga barang dan jasa tinggi dibandingkan harga
dunia, mengakibatkan perbedaan antara perkiraan biaya bagi negara
donor dan perkiraan keuntungan si penerima mengenai padanan hibah;
(4).Sulit untuk menghitung keuntungan dari investasi swasta, khusus efek
bantuan teknik dan alih teknologi bermanfaat pada negara penerima
dicengkam oleh kesulitan teknis dan semua pertimbangan membawa
perbedaan antara keuntungan riil bantuan bagi negara penerima dengan
biaya riil bagi negara donor dan mengurangi estimasi padangan hibah
bagi si penerima dan si pemberi.

IMPLIKASI DUA (2) JURANG MODEL BANTUAN LUAR


NEGERI
Analisa biaya-keuntungan bantuan luar negeri menghasilkan
implikasi kebijaksanaan tertentu: syarat bantuan lunak menaikkan biaya
riil bagi negara donor dan bantuan bersyarat menurunkan biaya riil pada
donor dimana waktu sama bantuan bersyarat menaikkan beban
pembayaran kembali bagi penerima dan mengurangi keuntungan riil
bantuan, karena negara kurang maju penerima bantuan sejauh mungkin
menekan bantuan tak bersyarat. Dimana, negara maju meringankan
syarat bantuan kepada negara kurang maju dimana:harus mengatur
bantuan sehingga padanan hibah per unit nilai bantuan meningkat
dibandingkan turun dan dimana:”semakin kuat dariadanya kenyataan
bahwa sejumlah negara kurang maju mempunyai kewajiban utang
(pokok dan bunga)
194
sangat tinggi dan menemui kesulitan untuk membayar kembali utang
menumpuk, dan beban utang di negara berlomba dengan mutlak
memperoleh devisa, sehingga berpengaruh buruk pada tabungan
domestik, investasi dan pembangunan karena negara maju harus naik
padanan hibah setiap dolar bantuan luar negeri diberikan kepada negara
kurang maju.

PENANAMAN MODAL ASING SWASTA


SIFAT
Nurkse: peralihan abad 1920-an kebanyakan modal asing swasta
mengalir dalam bentuk investasi tidak langsung dari Eropa ke negara
terbelakang, berbentuk investasi langsung dibidang produksi ekspor,
sedangkan bidang manufaktur tidak banyak. PD II: lebih dari separuh
investasi swasta merupakan investasi langsung terpusat pada: eksploitasi
bahan mentah seperti: besi, minyak, mangan, boksit, tembaga, energy
listrik, dan sebagainya. Dimana, manufaktur tetap kurang diminati dan
baru saat perekonomian lepas landas, investasi langsung menyerbu
perusahaan manufaktur, menyebabkan mengapa investasi langsung pada
perusahaan manufaktur mengalir ke negara industry belum maju dan
mempunyai pasar domestik luas. Jadi, pola lama mapan, modal asing
bergairah memenuhi produksi primer untuk ekspor berlanjut sekarang.

KELEBIHAN INVESTASI LANGSUNG


Kesukaan investasi langsung dibandingkan investasi portofolio
tahun terakhir berhubungan kelebihan tertentu dimiliki oleh investasi
langsung adalah:(a).Investasi asing langsung mengenal manfaat ilmu,
teknologi, organisasi mutakhir ke negara terbelakang, (b).Giliran
mendorong perusahaan lokal untuk menginvestasikan sendiri lebih
banyak pada industry pendukung atau bekerja sama perusahaan asing,
kenyataan perusahaan asing mendorong perusahaan lokal 2 cara:
(a).secara langsung: membantu perkembangan perusahaan lokal dengan
tenaga manusia, uang, bahan serta memberi latihan dan pengalaman
kepada para personil, (b).tidak langsung: menciptakan permintaan bagi
jasa tambahan (seperti: agen transportasi, latihan) bagi perusahaan asing
swasta tidak ekonomis ditangan sendiri, (c).investasi langsung
mempunyai keuntungan tambahan melebihi investasi portofolio dalah hal
negara terbelakang memperoleh: jumlah modal lebih besar, dimana
sebagian laba dari investasi langsung umum ditanamkan ke
pengembangan, modernisasi atau pembangunan industri terkait,
(d).investasi asing swasta disalurkan pada penggunaan logis dan
195
produktif, karena menambah kapasitas produksi negara peminjam modal,
(e).investasi langsung: kemungkinan pelarian modal dari negara
peminjam kurng dan karena beban neraca pembayaran kecil selama
depresi karena investasi langsung, seperti: obligasi dibayar dengan
deviden dihubungkan laba, (f).tahap awal pembangunan investasi asing
langsung meringankan beban neraca pembayaran negara terbelakang,
karena tenggang waktu antara pengoperasian perusahaan bisnis baru dan
perolehan laba adalah lama, produksi laba kecil dan perolehan laba dari
investasi langsung kurang membawa tekanan pada neraca pembayaran
dibandingkan investasi portofolio, (g).investasi asing langsung mengalir
ke sektor pertanian dan industry pengolahan memproduksi barang primer
untuk ekspor, membantu meringankan posisi neraca pembayaran negara
terbelakang dan negara berkembang seperti: India: investasi langsung
akibat neraca pembayaran karena membantu memproduksi barang
manufaktur, hanya pasar domestik dan luar negeri, (h).investasi langsung
mengalir ke negara sedang berkembang mendorong pengusaha untuk
menanam modal di negara terbelakang lain dan contoh: di India:investasi
di Nepal,Uganda, Etiopia, Kenya:meminjam dari luar negeri.
Ditinjau dari sudut sukubunga investasi portofolio baik daripada
investasi langsung karena tidak perlu biaya besar, dan pengusaha lokal
akan memiliki banyak untuk mengawasi penggunaan, rasa tanggung
jawab lebih besar untuk meletakkan dana pada saluran mendatangkan
hasil dan investasi portofolio kehilangan makna, bila dibandingkan
investasi langsung.

HAMBATAN PADA INVESTASI ASING SWASTA


Faktor menghambat investasi asing swasta di negara terbelakang :
faktor ekonomi, politik, hukum, budaya adalah (1).Kecilnya pasar
domestik menyebabkan: ROR/Rate Of Return pada modal rendah,
(2).Kekurangan fasilitas dasar, seperti: transportasi, tenaga, keperluan
umum lain, sistem perbankan dan kredit, buruh terampil, (3).pembatasan
pada pembayaran laba, repartiasi modal,atau khawatir akan penolakan
semua, (4).ancaman pengambilalihan, nasionalisasi,pemilikan oleh
negara, reservasi jenis industri tertentu bagi perusahaan domestik
(investor khusus nasionalisasi atau pengambilalihan perusahaan asing di
sejumlah negara Afrika, Asia Barat, Amerika Latin dan Asia Tenggara),
(5).pengaturan perusahaan asing secara ketat untuk tujuan nasional
menetapkan pagu penghasilan, dengan diskriminasi pajak laba,
mewajibakan perusahaan asing untuk melatih dan memperkerjakan
sejumlah tertentu buruh lokal tidak pada posisi biasa, tapi posisi eselon
196
tinggi, (6).pengendalian devisa ketat dan khusus ruwet dan kelambatan
administratif berhubungan pengendalian alat tukar, (7).khawatir
diskriminasi pada pengadilan lokal karena perbedaan konsepsi hukum,
(8).ketidakstabilan politik dan ekonomi, “perang dingin” dan cenderung
sosialis di negara terbelakang menyebabkan ketidakmenentu dan
kekurangyakinan pihak investor asing negara kapitalis.
Akibat: modal asing menjadi “malu” dan tidak mau masuk ke negara
terbelakang.

PEMBENARAN PMA SWASTA


PMA mengarah pada pengurasan SDA negara pengimpor modal
dalam rangka menguntunkan dan memperkaya negara induk dan
investasi asing langsung hanya masuk industry pengolahan mengabaika
industry dasar, berat, pembangunan ekonomi berat sebelah. Lewis:
“khawatir tetap ada dan merupakan salah satu alasan terkuat mengapa
negara kurang maju melaksanakan kebijaksanaan yang sangat hati-hati
terhadap modal asing dan menginginkan agar PBB menciptakan lembaga
untuk pengalihan modal, sehingga tidak tergantung penerimaan modal
dari salah satu negara adikuasa”.

LANGKAH UNTUK MENDORONG INVESTASI ASING


SWASTA (10)
(1).Stabilitas politik dan keamanan harta dan jiwa di negara peminjam
modal adalah tercipta iklim menguntungkan bagi pemasukan investasi,
masalah: diluar bidang ahli ekonomi, tapi penyedaian fasilitas asuransi
jiwa dan kekayaan bagi orang asing membantu dan pemerintah dari
negara meminjam modal harus mendirikan perusahaan asuransi milik
sendiri, pemerintah pemberi pinjaman memberi jaminan, asuransi risiko
dari investasi asing disetujui,
(2).Pemerintah negara terbelakang memberi informasi kepada perusahaan
asing mengenai ruang lingkup kesempatan informasi melalui konsultan
dagang di negara maju dan seperti: Pusat Investasi di India: para negara
terbelakang di negara maju atau Juni 1960 3 tujuan pokok
(a).mengumupulkan data perundang-undangan dan data ekonomi
keuangan dasar diperlukan oleh investor asing berkenan pendirian
industry di India, untuk mempersiapkan penelitian pasar tentang peluang
investasi di India, (b).berfungsi sebagai penengah antara investor asing
dan India dalam hubunga, (c).memberi panduan kepada investor asing
potensial dalam memperoleh izin dan fasilitas lain dari berbagai
departemen pemerintah di India, (c).pemerintah negara peminjam modal
197
menurnkan biaya produksi perusahaan asing menyediakan fasilitas dasar
memadai (contoh: transportasi, tenaga, pekerjaan umum,dan sebagainya)
di dalam negeri, perlu usaha investasi terus menerus oleh pihak penguasa
negara bersangkutan, kelangkaan buruh lokal terlatih diatasi
mengembangkan fasilitas pendidikan teknik, (d).Jika negara terbelakanga
menarik modal asing swasta, maka memberi fasilitas bagi pengalihan
laba, deviden, bunga, pinjaman pokok memperhatikan posisi neraca
pembayaran sendiri dan negara peminjam modal harus memberi jaminan
pengalihan/lebih baik negara peminjam dan memberi pinjaman
mengadakan perjanjian bilateral untuk mengatur syarat pengalihan modal
dan penghasilan,
(e).Persoalan utama bagi seorang kapitalis adalah keamanan modal,
karena untuk menarik modal asing, maka pemerintah negara terbelakang
memberi jaminan tertentu, ada nasionalisasi perusahaan asing selama
periode tertentu dan ada nasionalisasi akan membayar ganti rugi wajar,
cukup, disetujui sebelum pengambilalihan dilaksanakan serta dialihkan
ke negara asal dengan nilai tukar berlaku hari dilakukan nasionalisasi dan
tidak ada persetujuan, diselesaikan melalui arbitrase dan persoalan
arbitrase adalah tidak ada negara berdauat bersedia menerima keputusan
bertentangan dengan kepentingannya dan jalan terbaik bagi negara
pemberi pinjaman adalah: mengadakan perjanjian bilateral dengan negara
peminjam mengenai prinsip berkenan keamanan dan status perusahaan
swasta beroperasi di negara terbelakang,
(f).Rangsangan pajak mempunyai daya tarik kuat bagi pengusaha bisnis
baik negara pengimpor maupun negara pengekspor modal memberi
kelonggaran pajak, tapi praktek penerimaan pajak tinggi dan kemampuan
menyerap pajak tinggi, kemampuan menyerap kerugian dalam
penerimaan timbul.
Rangsangan pajak oleh negara pemberi pinjaman
berupa:(1).sistem kredit pajak ditemui diKanada, Amerika Serikat,
Inggris, (2).Perjanjian bilateral antara pemerintah negara pemberi
pinjaman dan negara peminjam untuk menghapuskan pajak ganda,
(3).Penghapusan semua pajak atas pendapatan bisnis diperoleh di luar
negeri, (4).Izin untuk meniadakan biaya investasi modal asing sebagai
pengeluaran perusahaan.
Negara pengimpor modal mengambil langkah perpajakan
tertentu, yaitu:(1).pembebasan pajak bagi perusahaan asing selama
periode tertentu sesudah investasi awal, (2).rabat pembangunan pada
investasi modal baru, (3).rabat pada laba tidak dibagi, (4).kelonggaran
penyusutan tambahan pada investasi baru.
198
(g).Sistem usaha patungan (joint venture) merupakan pendorong bagi
pemasukan modal ke negara terbelakang, dilakukan disektor swasta dan
sektor negara dimana investor asing bekerjasama investor
lokal/pemerintah dan pihak asing menyumbang: pemberian modal bersih,
keterampilan teknis, peralatan modal dan mesin dan proses usaha kepada
mitra usaha lokal dan menyediakan fasilitas latihan ke buruh lokal: Asia,
Afrika, Amerika Latin.
(h).Suatu negara dimana perusahaan lokal tidak bisa maju tapi
permintaan akan produk luar negeri meningkat dan menempuh
kebijaksanaan perluasan yang dialihkan,
(i).Meier dan Baldwin: untuk meningkatkan arus masuk modal lebih
besar memberi pembebasan bea masuk bagi pabrik dan peralatan serba
bahan mentah diperlukan oleh industry asing baru,memberi hak ekslusif
periode tertentu, membantu perusahaan asing informasi, nasihat dalam
masalah hukum, penerimaan pegawai, pemilihan tempat, peningkatan
modal dan problem lainnya.
(j).Negara pengimpor modal berlaku kebijaksanaan sama terhadap
investasi asing dan terhadap investasi domestik, pajak sama baik pihak
asing maupun mitra usaha nasional dan perlakuan sama di hukum bagi
perlindungan jiwa dan hak atas kekayaan dan kepentingan, tidak ada
pembatasan penerimaan personil administratif dan teknis dan pemilihan
manajer, tidak dilakukan pembatasan imigrasi personil teknis perushaan
asing, kecuali untuk keamanan nasional, sisi diberi perlakuan baik, tapi
diwajibkan bagi perusahaan asing untuk melatih buruh lokal.
Terlalu banyak menggantungkan nasib perlindungan dan
rangsangan bentuk peraturan investasi, jaminan, kewajiban perjanjian
dan tindakan fiskal atau langkah legislatif tidak mendorong arus investasi
asing swasta, fakta: pengalaman dan kuntungan ekonomi nyata
menguntungkan pribadi investor dapat meratakan jalan bagi arus deras
masuk modal asing swasa dan apa yang diperlukan sebenarnya adalah:
“waktu dan kekeluargaan yang semakin erat melalui persahabatan”.

PENANAMAN MODAL ASING (PMA) NEGARA


ARTI PENTING
Investasi asing negara untuk mempercepata pembangunan
ekonomi adalah: penting dibandingkan modal asing swasta. Investasi
asing swasta tidak mau terlibat masalah: pengeluaran sosial seperti:
bidang pendidikan, kesehatan masyarakt, program medis, latihan
teknis,penelitian, dan sebagainya. Investasi asing swasta syarat: ada jasa
pelayanan umum pokok dinegara terbelakang dan perlu jumlah dan
199
resiko besar dimana modal swasta tidak akan mampu melaksanakan,
karena investasi proyek berbuah rendah dan lambat berbuah dilakukan
dasar pinjaman negara sesuai program pembangunan. Bantuan asing
mengalir ke negara terbelakang bentuk: pinjaman, bantuan, hibah dari
berbagai organisasi pemerintah dan internasional.

LEMBAGA PEMERINTAH
BADAN REGIONAL DAN ORGANISASI DUNIA
Sumbangan multilateral diberikan melalui badan regional tertentu
seperti: Komisi Ekonomi untuk Amerika Latin, Komisi Ekonomi untuk
Asia dan Timur Jauh, Komisi Ekonomi untuk Afreika (PBB), Colombo
Plan, Organisasi Negara Amerika, Bank pembangunan Inter-Amerika
(IDB), Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Eropa,
MEE/Masyarakat Ekonomi Eropa, Air India Club, dan sebagainya.

FAKTOR YANG MENENTUKAN JUMLAH BANTUAN LUAR


NEGERI BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI:
(1).Tersedia dana, (2).Daya serap negara penerima, (3).Tersedia sumber-
sumber: SDM dan SDA kurang memadai, (4).Kemampuan negara
penerima untuk membayar kembali: langsung, karena beban pembayaran
pinjaman menjadi penghambat bagi negara terbelakang untuk mengambil
pinjaman dalam jumlah besar, (5).Kemauan dan usaha si negara
penerima untuk membangun dan menurut Nurkse bahwa modal
sebenarnya dibuat didalam negeri dan peranan modal asing adalah
sebagai sarana efektif untuk memobilisasi keinginan suatu negara.

BANTUAN ATAU PERDAGANGAN


GeraldM.Meier:“Leading Issues In Economic Development”
mengamati seksama bahwa:“arus modal asing dari negara maju kepada
negara kurang maju tidak pernah meningkat, dan problem pelunasan
utang luar negeri menjadi semakin memberat, karena surplus impor
ditunjang modal asing merosot secara mencolok pada tahun ini, dan
pengalihan sumber diluar impor didasarkan pada ekspor menjadi relatif
tidak penting bagi sebagian besar negara kurang maju dan selama
kendala devisa tidak diatasi maka negara kurang maju tidak akan dapat
memenuhi kebutuhan impor bagi program pembangunan, akibat: negara
kurang maju terpaksa menempuh salah satu atau gabungan dari
kebijaksanaan: mengurangi laju pembangunan negara, mengganti impor,
mengembangkan ekspor, memperbaiki imbangan perdagangan (terms of
trade),merangsang arus bantuan asing lebih besar’. Tapi kebijaksanaan
200
utama perdagangan dan bukan bantuan hanya berhasil jika tabungan
domestik meningkat sama tinggi dengan kenaikan peneriaman ekspor.
Perdagangan akan mengganti peranan bantuan bila penerimaan ekspor
menaikkan pendapatan nasional sehingga tabungan meningkat dan
perdagangan membantu dalam mengalihkan sumber riil untuk investasi
bila negara kurang maju mampu menetapkan harga tinggi atas ekspor ke
negara maju dibawah perjanjian perdagangan preferensi dan mampu
menggunakan penerimaan ekspor untuk pembentukan modal tapi tidaka
ada negara maju berseida membeli pada harga tinggi daripada pasar
dunia, jadi menstabilkan tingkat harga di negara sedang berkembang dan
perdagangan dengan mulus mengganti bantuan luar negeri, dan bantuan
perdagangan karena untuk jangka waktu lama akan mengembangkan
perdagangan melalui bantuan.

KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI


(1). PERANAN ANALISIS EKONOMI DALAM PERUMUSAN
KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN
(2). PROSES MULTIPLIER DI NEGARA SEDANG
BERKEMBANG
(3). TINDAKAN DOMESTIK DI BIDANG MONETER DAN
FISKAL
(4). INFLASI DALAM PEMBANGUNAN

(1).PERANAN ANALISIS EKONOMI DALAM PERUMUSAN


KEBIJAKSANAN PEMBANGUNAN
Teori ekonomi sekarang diajarkan negara sedang berkembang
umum merupakan teori ekonomi konvensional (teori ekonomi
barat),yaitu; teori ekonomi mempunyai karakteristik institusional dan
struktur negera industri telah maju. Perbedaan negara maju dan negara
berkembang adalah: keadaan ekonomi dan problem ekonomi dan tingkat
pertumbuhan penduduk, tingkat teknologi, tingkat kualitas tenaga kerja,
orientasi setiap sektor.
Teori ekonomi secara garis besar dibagi 3 (tiga) kategori yaitu:
(1).Teori Ekonomi Mikro:fokus pada perilaku individu dalam kegiatan
mengkonsumsi dan memproduksi dan dibedakan 3 (tiga) bagian
yaitu:(a).Teori Harga, (b).Teori Produksi, (c).Teori Distribusi;
(2).Teori Ekonomi Makro: keadaan ekonomi secara agregat
(keseluruhan), meliputi: konsumsi, tabungan,investasi, pasar uang, pasar
tenaga kerja, anggaran pemerintah.

201
Ekonomi Internasional: berkaitan dengan kegiatan ekonomi antar
negara, prinsipnya merupakan gabungan antara ekononmi mikro dan
makro. Persoalan dasar mengenai: apa, berapa banyak yang harus
diproduksi, yang dibahas dalam ekonomi mikro ditentukan oleh:
persetujuan bersama antara konsumen-konsumen digambarkan kurva
permintaan pasar masing-masing pasar dan jasa, sedangkan produsen
bertindak sebagai: pemenuhan dan pelayan konsumen yang memiliki
motivasi ingin meningkatkan keuntungan dan titik tolak analisisnya
memiliki motivasi ingin meningkatkan keuntungan dan titik tolak
analisisnya adalah: anggapan setiap perilaku dalam perekonomian akan
bertindak secara rasional dan ekonomis. Prinsip ekonomi akan berlaku,
dari pihak konsumen akan berusaha membeli sebanyaknya barang
dengan sejumlah anggaran tertentu. Pihak produsen akan berusaha
memproduksi barang dan menjual kepada konsumen dengan harapan
persoalan yang dihadapi, bersaing secara sempurna, keadaan kemampuan
individu untuk merubah harga, baik harga barang masukan input,
maupun harga output, oleh Adam Smit sebagai hasil dari kegiatan tangan
ajaib kapitalisme, tapi konsep ideal tidak pernah/jarang terjadi dalam
kehidupan nyata, dimana: hasil tangan ajaib /the invisible hand:negara
sedang berkembang tidak sejahtera seluruh masyarakat, tapi berada dan
menekan kebawah sebagian besar penduduk.
Dalam Ekonomi Makro:variabel ekonomi dan lembaga ditinjau
melalui keseimbangan kompetitif yaitu: keseimbangan antara permintaan
aggregate dengan penawaran aggregate akan menunjukkan tinggi rendah
luaran (output) nasional, maka akan semakin tinggi permintaan
aggregate, maka akan semakin tinggi tingkat pengerjaan (employment)
dan akan makin tinggi tingkat harga.
Keseimbangan antara permintaan aggregate dengan penawaran
aggregate akan menentukan tinggi rendahnya output nasional
keseimbangan.
Dimana, apabila permintaan sangat tinggi, maka semua pengusaha akan
menambah produksi, akan mempertinggi pendapatan nasional dan tingkat
kesempatan kerja dan permintaan terus menerus bertambah pada
penciptaan kesempatan kerja penuh. Apabilia permintaan masyarakat
terus bertambah, sehingga permintaan melebihi kemampuan
perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa sehinggan
menyebabkan inflasi.
J.M.Keynes: berusaha untuk mempengaruhi jalan perekonomian
melalui manipulasi permintaan aggregate, dan keadaan: kelesuan
ekonomi (resesi) pemerintah dapat memperbesar pengeluaran pemerintah
202
(G/government expenditure), menurunkan pajak (T/taxes) sehingga
lapangan kerja semakin penawaran aggregate melebihi kapasitas
produksi nasional sebagai penawaran aggrete, maka terjadi inflasi.
Keadaan pemerintah dapat menurun pengeluaran dan menaikkan pajak.
Tercapai keseimbangan antara demand aggregate dengan supply
aggregate, terjadi pendapatan nasional keseimbangan, disertai
keseimbangan pasar tenaga kerja.
Menurut sifat pengeluaran masyarakat (demand aggregate)
dibedakan 4 golongan: (1).Pengeluaran Rumah Tangga untuk Konsumsi
(C/Consumption Household), (2).Pengeluaran Investasi oleh Para
Pengusaha (I/Investment), (3).Pengeluaran Pemerintah Untuk Membeli
Barang dan Jasa (G/Governement Expenditure),
(4).Pengeluaran dari /Pendapatan dari Perdagangan Internasional (X
(Ekspor) – M (Impor).
Perubahan terjadi pada golongan pengeluaran tertentu akan
berpengaruh pada besar pendapatan nasional keseimbangan
menimbulkan perubahan golongan pengeluaran dan seterusnya, dan
pendapatan nasional akan bertambah menjadi beberapa kali lipat dan
untuk mengetahui besar pertambahan pendapatan nasional menimbulkan
oleh pertambahan pengeluaran semula disebut: “proses multiplier”.
Koefisien Multiplier dihitung rumus sebagai berikut:
1
K
1  MPC
Pertambahan pendapatan nasional dihitung:
 I  G  X 
1
Y 
1  MPC
Karena:
1
 k , maka: y  k I  G  X 
1  MPC
Dimana:
Y = Perubahan pendapatan nasional yang ditimbulkan oleh perubahan
variabel pengeluaran.
k = Koefisien Multiplier
MPC  Marginal Propencity To Consume (Kecenderungan/Hasrat
Untuk Mengkonsumsi)
I = Perubahan Pengeluaran Untuk Investasi
G = Perubahan Pengeluaran Pemerintah
M = Perubahan Pengeluaran Untuk Impor

203
(AD) = Demand Aggregate adalah:keseluruhan yang terdiri dari
permintaan efektif untuk barang konsumsi (C), barang investasi (I), dan
pengeluaran pemerintah (G).
Menurut konsep multiplier pengeluaran pemerintah yang
bertambah akan menambah pendapatan masyarakat, dimana pendapatan
bertambah akan memperbesar kegiatan ekonomi dan tingkat kesempatan
kerja adalah teori umum John Maynard Keynes terkenal: penghasilan dan
determinasi pekerjaan. Persamaan sebagai berikut:
Pendapatan dan pengeluaran nasional (Y)ditentukan oleh tingkat Demand
Aggregat (Z), dimana:
(Z) = C+I + G atau Y = C+I+G.
Tingkat output nasional berhubungan dengan tingkat pekerjaan nasional
(N)dinyatakan dalam suatu Fungsi Produksi Nasional, umpanya: Y = f
(N,K,t), dimana: fn > 0 dan f’n <0.
Untuk suatu tingkat teknologi tertentu (t), dan persediaan tanah dan
modal tetap (K), jumlah output nasional (PNK Riil) akan berhubungan
unik dengan tingkat pengerjaan employment yaitu: tingkat pengerjaan
tinggi (Y) berhubungan dengan tingkat pengerjaan tinggi (N), tapi suatu
masyarakat tertentu jumlah pengerjaan dibatasi oleh jumlah angkatan
kerja yang aktif, maka terdapat beberapa tingkat pendapatan nasional
maksimum yaitu: waktu full employment (tingkat pengerjaan umum).
Tingkat pendapatan nasional pada waktu full (N) disebut: Output
Potential ditulis: Yf. Dimana: tingkat Yf semua tergantung pada Demand
Aggregatif (C+I+G). Karena bila konsumsi dan investasi sudah
ditetapkan tingkat pendapatan nasional yang ada, caranya:agar
permintaan aggregatif bisa ditingkatkan bagi pemerintah adalah:
meningkatkan jumlah pengeluaran (Government Expenditure/ G) yaitu:
dari G ke G’. Defisit anggaran belanja pemerintah diperlukan untuk
mengisi “gap”diantara: PNK potensial dengan PNK Riil, meningkatkan
tingkat output nasional dan konsekuensi mengurangi pengangguran.
Teori Keynes untuk mengurangi pengangguran tanpa inflasi ialah
dengan memanipulasi demand aggregate (DA): DA= C+I+G. Atau
meningkatkan total aggregate demand melalui peningkatan langsung
pengeluaran pemerintah atau melalui kebijaksanaan pemerintah tidak
langsung akan mendorong investasi swasta lebih banyak (contoh:
menurunkan tingkat bunga atas pinjaman, tax allowance, subsidi),
dimana pengangguran dan mengendor perekonomian, maka supply
barang dan jasa akan berpengaruh secara otomatis terhadap demand yang
tinggi dan menciptakan kondisi untuk memperbanyak income pada
tingkat employment banyak.
204
Fungsi pemerintah dalam perekonomian adalah: berusaha untuk
menciptakan kesempatan kerja penuh tanpa inflasi dan 2 alat
kebijaksanaan pemerintah dalam perekonomian adalah: (1).Untuk
menyesuaikan tingkat pengeluaran sehingga keseluruhan pengeluaran
dalam perekonomian akan mencapai/mendekati tingkat pendapatan
nasional pada tingkat full employment, (2).Untuk mempengaruhi tingkat
penanaman modal, ekspor, impor,dan pengeluaran rumah tangga,
sehingga tingkat pengeluaran secara aggregate ditambah pengeluaran
pemerintah akan menjamin full employment. Besarnya pengeluaran
pemerintah (G) yang diperlukan tergantung pada: selisih pendapatan
yang berhasil dicapai dengan tingkat pendapatan dalam full employment
dan besar multiplier tergantung pada: hasrat mengkonsumsi tambahan
(MPC/marginal propencity to consume) atau besar multiplier tergantung
pada MPC.

(2).PROSES MULTIPLIER DI NEGARA SEDANG


BERKEMBANG
Multiplier adalah: peningkatan pendapatan yang berlipat ganda
akibat adanya pertambahan investasi (I) atau konsumsi (C), dan
pembelanjaan pemerintah (G).
Proses multiplier di negara sedang berkembang tidak berjalan
semestinya karena: kemampuan perekonomian dalam berproduksi sangat
terbatas dan masih tradisional.
Konsep Analisis Makro:apabila suatu perekonomian menghadapi
pengangguran, maka harus dilakukan pertambahan dalam pengeluaran
masyarakat (C), dan besar pertambahan dalam pengeluaran dilakukan
supaya full employment tergantung pada MPC dan jurang diantara
pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh dan pendapatan
nasional sekarang dicapai, sehingga “semakin tinggi MPC, maka akan
makin besar Multiplier”, artinya:semakin sedikit pertambahan
pengeluaran diperlukan untuk menciptakan sejumlah pertambahan dalam
pendapatan nasional dan untuk mencapai full employment.
Negara sedang berkembang umumnya merupakan negara
memiliki MPC tinggi, dimana”apabila proses multiplier berjalan mulus,
maka usaha untuk selalu mencapai pendapatan nasional keseimbangan
pada pengerjaan penuh akan dilakukan dengan mudah dan cepat, karena
koefisien multiplier kecil, bila dibandingkan negara maju”. Kenyataan
berbeda, dimana”bila pemerintah negara sedang berkembang menambah
pengeluaran dengan tujuan: menghilangkan pengangguran, menimbulkan
inflasi, sehingga negara sedang berkembang memiliki tingkat inflasi
205
tinggi diikuti tingkat pengangguran tinggi, disebabkan oleh 2(dua) faktor
yaitu: (1).Kemampuan perekonomian untuk menambah produksi sangat
terbatas bila dibandingkan negara maju, (2).Corak kegiatan ekonomi di
negara sedang berkembang sangat berbeda dengan negara sudah maju.
Negara sedang berkembang sektor tradisional: menguasai
sebagian besar kegiatan ekonomi, terjadi permintaan dan mampu
menaikkan produksi cepat, karena mempunyai alat-alat produksi dan skill
terbatas, sehingga produktivitas terbatas dan mutu produksi rendah
dibanding mutu produksi dari negara maju. Oleh karena itu, kemampuan
sektor tradisional untuk memperbesar tingkat produksi sangat terbatas,
maka bila pertambahan pengeluaran masyarakat terlalu besar,
sedangkan kemampuan sektor tradisional untuk memenuhi permintaan
sangat terbatas terjadi:kenaikan harga.
Daya beli besar, akibat terjadi persaingan bertambah diantara
pembeli untuk mendapatkan barang dan jasa, maka akan menaikkan
harga barang.Pertambahan dalam pengeluaran pemerintah meliputi:
kenaikan permintaan atas barang impor, menimbulkan masalah neraca
pembayaran karena impor lebih besar barang impor, dan “bila kenaikan
harga di sektor impor menjalar ke seluruh perekonomian, maka
perekonomian akan dilanda inflasi dan sektor perusahaan bersifat
responsive terhadap rangsangan terjadi dipasar, menambah kemampuan
sektor produksi untuk memenuhi kenaikan permintaan terdapat dipasar
dari masa ke masa.
Reaksi di negara sedang berkembang menyebabkan: ada kurang
modal, skill dan tenaga terdidik, sektor pertanian kurang responsif,
menyebabkan harga hasil pertanian tidak stabil bila dibandingkan harga
barang industri, tenaga kerja di sektor pertanian mempunyai kemampuan
sangat terbatas, bila dibandingkan sektor pengusaha sektor modern.
Kesimpulan apabila analisis ekonomi makro digunakan untuk
menganalisis keadaan kegiatan ekonomi di negara sedang berkembang
dan sebagai landasan untuk merumuskan kebijaksanaan ekonomi di
negara yang bersangkutan, maka harus berhati-hati.

(3).TINDAKAN DOMESTIK DI BIDANG MONETER DAN


FISKAL
Kebijaksanaan ekonomi makro dapat disesuaikan dengan keadaan
di negara sedang berkembang adalah:Kebijaksanaan Fiskal dan
Kebijaksanaan Moneter.
(1).Kebijaksanaan Fiskal: kebijaksanaan pemerintah dalam
pengeluaran dan pendapatannya dengan bertujuan untuk: menciptakan
206
kesempatan kerja tinggi tanpa inflasi. Atau kebijaksanaan Fiskal adalah
kebijaksanaan pemerintah dalam mempengaruhi permintaan dan
pengeluaran APBN untuk menciptakan kesempatan kerja tanpa inflasi.
Tujuan adalah: mengusahakan agar keseluruhan pengeluaran masyarakat
dapat mencapai atau mendekati tingkat produksi maksimum atau
pendapatan nasional pada tingkat kesempatan kerja penuh (kapasitas
penuh), keadaan dimana seluruh pengeluaran dalam suatu perekonomian
adalah lebih besar daripada kesanggupan maksimum perekonomian
untuk memproduksi barang, maka inflasi berlaku.
Cara untuk menghidari terjadi kenaikan harga, tingkat
pengeluaran masyarakat diturunkan (Sukirno, 1985: 264-265), dimana
ada 3 instrumen kebijaksanaan fiskal yaitu: (1).Menaikkan pajak rumah
tangga, (2).Mengurangi pengeluaran pemerintah fiskal (fiscal incentive)
pada pengusaha tertentu,
(3).Memberi rangsangan fiskal (Fiscal Incentive):pada pengusaha
tertentu.
Pertama, kenaikan pajak rumah tangga menyebabkan jumlah pendapatan
dapat dibelanjakan masyarakat berkurang, sehingga menyebabkan
penurunan konsumsi masyarakat dan pajak merupakan instrumen efektfi
dari segala kebijaksanaan fiskal untuk mengurangi konsumsi swasta dan
mengalihkan sumber-sumber kepada pemerintah terselenggara investasi
produktif. Perpajakan mendorong pembentukan modal melalui 2 cara:
(a).mengalihkan sumber swasta kepada negara untuk digunakan dalam
saluran produktif yang diinginkan, (b).dengan menyediakan rangsangan
pada sektor swasta untuk menaikkan produksi (Jhingan, 1988: 480).
J.Chelliah: dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi
suatu negara pajak digunakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
(1).Untuk membatasi konsumsi dan mentransfer sumber dari
konsumsi ke investasi,
(2).Untuk meningkatkan dorongan menabung dan menanam modal,
(3).Untuk mentransfer sumber-sumber dari tangan masyarakat ke
tangan pemerintah sehingga memungkinkan adanya investasi
pemerintah,
(4).Untuk memodifikasikan pola investasi,
(5).Untuk mengurangi ketimpangan ekonomi,
(6).Untuk memobilisasi surplus ekonomi (J.Chelliah, “Fiscal Policy In
Underdeveloped Countries: 55).
Kedua,mengurangi pengeluaran pemerintah:akan menurunkan
pengeluaran masyarakat, mengurangi tekanan inflasi, dimana: “jika
keseluruhan pengeluaran pemerintah dilakukan dalam perekonomian
207
maka akan lebih kecil daripada kemampuan maksimum untuk
memproduksi barang, maka masalah timbul adalah deflasi atau
pengangguran”.
Langkah dijalankan untuk mengatasi masalah pengangguran
dengan kebijaksanaan fiskal bagi negara sedang berkembang: akibat
timbul beda negara maju: negara berkembang masalah pengangguran
tidak dapat diatasi dengan cara: menurunkan tingkat pajak dikenakan
pada masyarakat dan menaikkan pengeluaran pemerintah dan jumlah
tenaga kerja berlebihan dibanding faktor produksi lain, karena tambahan
pengeluaran pemerintah besar penananman modal para pengusaha dan
kenaikan pengeluaran konsumsi rumah tangga (C+I+G) sebagai akibat:
penurunan pajak tidak akan menaikkan kegiatan ekonomi dan mengatasi
masalah pengangguran, tapi sebaliknya menaikkan harga; negara maju:
sering pemerintah harus menjalankan kebijaksanaan belanja defisit untuk
mengatasi masalah pengangguran, dan mengatasi inflasi timbul sebagai
akibat dari tercapai tingkat kesempatan kerja tinggi dan terobosan untuk
mempercepat perkembangan industry dan pemerintah memberi
rangsangan fiskal, seperti: (a).pemberian pembebasan pajak sementara
(tax holiday), (b).pembebasan atas pajak impor untuk barang modal
didatangkan dari luar negeri.
Kesimpulan: cara mengatasi keadaan inflasi di negara sedang
berkembang dengan jalan: menurunkan pengeluaran dan menaikkan
pajak akan memperburuk masalah pengangguran dan memperlambat
proses pembentukan modal untuk pembangunan dan pengeluaran
pemerintah dan kenaikan pajak akan menurunkan laju pembangunan;
sektor industry tidak tertarik untuk memperluas usaha, cenderung batas
rencana penanaman modal, akibat: pertumbuhan ekonomi jadi lambat
dan jumlah pengangguran bertambah besar, sedangkan inflasi dihadapi
jangka pendek belum dapat diatasi, dan pengurangan pemerintah dapat
mengurangi laju inflasi.
Kebijaksanaan fiskal tradisional tidak menciptakan hasil sama
efektif dengan negara maju, apabila kebijaksanaan fiskal dilaksanakan
untuk mempercepat proses pembangunan, maka peranan dalam usaha
pembangunan dilakukan antara lain:
(1).Kebijaksanaan fiskal harus dijalankan dengan konservatif (hati-hati),
yaitu: selalu menjaga pengeluaran dan penerimaan dalam keadaan
seimbang dan menghindari pengeluaran berlebihan,
(2).Kebijaksanaan fiskal digunakan untuk mempengaruhi sumberdaya
ekonomi, dan pembelajaran pemerintah di satu sektor menggalakkan

208
penanaman modal di sektornya, sedangkan pajak tinggi dikenakan 1
sektor akan menurunkan gairah pengusaha untuk memperluas usahanya.
Fiscal Incentive/ kebijaksanaan fiskal: digunakan untuk
mempengaruhi sumberdaya dalam perekonomian dengan memberikan
rangsangan fiskal kepada para pengusaha tertentu, contoh: memberi
modal dengan syarat ringan, pembebasan sementara pajak,
mengurangi/membebaskan pajak impor modal dan bahan baku dan
memacu pembentukan modal.
Jhingan, 1988:471: “konteks perekonomian negara terbelakang
negara terbelakang peranan kebijaksanaan fiskal adalah: untuk memacu
laju pembentukan modal, sebagai : piranti pembangunan ekonomi adalah:
(1).Meningkatkan laju investasi:tujuan untuk memacu dan
meningkatakan laju investasi disektor swasta dan sektor negara dapat
dicapai dengan cara: mengendalikan konsumsi baik aktua maupun
potensial dan meningkatkan rasio tabungan marjinal. “Peningkatan laju
investasi, maka pemerintah menerapkan kebijaksanaan investasi di
sektor publik, sehingga dapat mendorong investasi di sektor swasta”.
Negara sedang berkembang:modal asing kurang cukup, maka pengobatan
menurut Nurkse adalah: meningkatkan rasio tabungan incremental
melalui: keuangan negara, pajak, pinjaman wajib (Nurkse, 142-143).
Tripathy: “Public Finance In Underdeveloped Countries”: ada 6
(enam) metode diterapkan yaitu (1).Kontrol Fisik Langsung,
(2).Peningkatan Tarif Pajak Ada, (3).Penerapan Pajak Baru, (4).Surplus
Dari Perusahaan Negara, (5).Pinjaman Pemerintah Yang Tidak Bersifat
Inflasioner, (6).Keuangan Defisit (Jhingan, 1988: 474).
(2).Meningkatkan kesempatan kerja:maka pengeluaran pemerintah
diarahkan kepada penyediaan overhead sosial dan ekonomi dan jangka
panjang (long run) pengeluaran akan menciptakan lapangan kerja dan
menaikkan efisiensi produktivitas ekonomi,
(3).Untuk mendorong investasi optimal secara sosial:kebijaksanaan fiskal
harus mendorong investasi ke jalur overhead social and economy
diinginkan masyarakat secara optimal, seperti: investasi di bidang
transportasi, perhubungan, pengembangan tenaga dan investasi dibidang
pendidikan, kesehatan masyarakat dan fasilitas latihan teknik untuk
overhead social. Investasi menghasilkan ekonomi eksternal: memperluas
pasar,meningkatkan produktivitas dan eksternal, memperluas
pasar,meningkatkan produktivitas dan eksternal, memperluas pasar,
meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi,
(4).Untuk meningkatkan stabilitas ditengah ketidakstabilan ekonomi
internasional: dimana negara sedang berkembang umum mudah
209
digoncang oleh siklus ekonomi internasional karena sifat perekonomian
sendiri, mengekspor produk primer dan mengimpor barang modal dan
terms of trade negara menjadi buruk, pendapatan devisa merosot, hutang
luar negeri semakin membengkak sebagai akibat: konjungtur moneter
internasional, karena ulah kebijaksanaan ekonomi makro negara maju.
Dalam mengurangi kegoncangan ekonomi dan mengurangi
dampak fluktuasi siklus internasional masa: boom, ditetapkan pajak
ekspor dan impor. Dimana, pajak eskpor: menyedot winfall profit (rejeki
nomplok)timbul dari: kenaikan harga di pasar dunia, bea impor: dapat
menghambat daya beli barang mewah dan konsumsi.Masa resesi: di
pasar dunia penerimaan ekspor sangat merosot dan barang ekspor
terpukul keras, situasi pemerintah harus menyelenggarakan banyak
pekerjaan umum melalui: anggaran defisit, tapi jangka pendek: suntikan
menaikkan daya beli cenderung menaikkan harga karena sifat penawaran
inelastis, karena dalam mengurangi dampak siklus internasional
diperlukan suatu kebijaksanaan fiskal: kontra-siklus melalui anggaran
defisit masa depresi dan anggaran surplus masa inflasi, tapi
kebijaksanaan fiskal dilengkapi tindakan moneter tepat (Jhingan,
1988:477).
Laporan PBB mengenai “Method Of Findancing In
Underdeveloped Countries”memiliki 4 tujuan kebijaksanaan fiskal:
(a).Untuk meluruskan kembali ketimpangan berlebihan dalam distribusi
pendapatan dan kesejahteraan cara: memperluas pasar dalam negeri dan
mengurangi impor kurang perlu,
(b).Menanggulangi inflasi timbul dalam pembangunan ekonomi,
(c).Memberikan rangsangan kepada jenis proyek pembangunan
diinginkan dan membantu mendorong pembangunan kearah diinginkan,
(d).Meningkatkan jumlah tabungan total tersedia untuk pembangunan
ekonomi.
Kesimpulan: kebijaksanaan fiskal bagi negara maju adalah: untuk
menstabilkan perekonomian dan analisis J.M.Keynes: tindakan moneter
dipergunakan untuk mengurangi tabungan dan meningkatkan
kecenderungan konsumsi, sebaliknya negara sedang
berkembang/terbelakang: karena kecenderungan konsumsi tinggi dan
menabung rendah, maka kebijaksanaan fiskal diperlukan untuk
mengekang kecenderungan konsumsi dalam meningkatkan
kecenderungan menabung tercapai pembentukan modal bagi investasi,
sehingga kebijaksanaan fiskal berperanan dinamis dan berfungsi sebagai:
instrumen untuk menggalakkan pembangunan ekonomi, khusus sebagai

210
alat untuk: (a).Mempertinggi penggunaan sumber daya, (b).Sebagai alat
untuk memperbesar penanaman modal.

KEBIJAKSANAAN MONETER
Yaitu: kebijaksanaan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan cara:mempengaruhi penawaran uang dalam
masyarakat, cara: mempengaruhi tingkat bungan.
4(empat) Jenis Kebijaksanaan Moneter, yaitu:
(1).Reserve Ratio Policy : Merubah Cadangan Minimum Bank
Komersial;
(2).Politic Disconto : Merubah Tingkat Bunga;
(3).Credit Selective Control : Selektif Kredit Kontrol;
(4).Open Market Operation: Operasi Pasar Terbuka.
(1).Reserve Ratio Policy: merubah cadangan minimum bank
komersial: instrument penting untuk mempengaruhi permintaan dan
penawaran uang, dimana: ketidakseimbangan tercermin dalam tingkat
harga dan kurang persediaan uang akan menghambat pertumbuhan
ekonomi, sedangkan kelebihan akan uang mengakibatkan inflasi, karena
bank sentral harus mengatur cadangan bank komersial, sehingga tingkat
harga tercegah dari kenaikan dan tanpa berpengaruh buruk pada investasi
dan produksi.
(2).Politic Disconto:kebijaksanaan bank sentral untuk
mempengaruhi tingkat suku bunga, dimana: “suku bunga tinggi akan
merupakan hambatan bagi pertumbuhan investasi swasta maupun
publik”, sebaliknya “suku bunga rendah merupakan syarat penting untuk
mendorong investasi swasta dibidang pertanian dan industri, terutama
bagi pengusaha dan industry kecil”. Kebijaksanaan suku bunga rendah
(kebijaksanaan uang murah), yaitu: kebijaksanaan untuk menyediakan
pinjaman publik secara murah dan menjaga pelayanan uang publik yang
tetap rendah”. Kebijaksanaan uang murah, maka akan menarik investasi
asing: tapi kelemahan merangsang pinjaman untuk tujuan: spekulatif dan
konsumtif dan menghadapi pembiayaan investor produktif dan untuk
mencegah mengalir sumber ke jalur spekulatif, maka bank sentral harus
mengambil suku bunga diskriminatif, yaitu: mengenakan suku bunga
tinggi pada pinjaman tidak produktif dan mengenakan suku bunga rendah
pada pinjaman produktif.
(3).Credit Selective Control:kebijaksanaan moneter untuk
mempengaruhi pola investasi dan produksi,bertujuan utama untuk
mengendalikan tekanan inflasioner timbul didalam proses pembangunan
(a).pengendalian kredit secara kualitatif: efektif daripada
211
tindakan;(b).pengendalian kredit kuantitatif: mempengaruhi alokasi
kredit dan pola investasi.
Negara sedang berkembang suatu kecenderungan kuat untuk
menanam modal pada sektor non-produktif daripada sektor produktif.
Pengendalian kredit secara selektif adalah tepat karena dapat
mengendalikan tindakan spekulatif dan berhasil dalam mengendalikan
“inflasi seksional”, serta mengurangi permintaan impor dan penggunaan
rasio cadangan variabel sebagai: metode pengendali kredit efektif
daripada umum cadangan kas lebih besar dan bank sentral dapat
mengecek perluasan melalui caranya : untuk menaikkan rasio cadangan
wajib.
(4).Open Market Operation: Operasi Pasar Terbuka: sukses
operasi pasar terbuka tergantung pada: (a).Keberadaan pasar efek yang
terorganisir baik, (b).Pemeliharaan rasio cadangan kas tetap oleh bank
komersial, (c).Ketiadaan fasilitas rediskonto dari bank sentral.
Negara sedang berkembang open market operation:tidak bekerja
efektif, karena pasar efek amat kecil dan tidak berkembang, disebabkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah rendah, dan suka menyimpan
cadangan dalam bentuk likuid seperti: emas, valuta asing, uang kontan.
Kebijaksanaan moneter berperanan penting dalam: mendorong
perkembangan ekonomi terutama untuk menanggulangi inflasi dan
mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran internasional.
Dimana, keadaan resesi dan tingkat pengangguran tinggi,maka pihak
pemerintah harus berusaha mempertinggi penawaran uang dalam
masyarakat yaitu:mengurangi tingkat cadangan minimum, menaikkan
tingkat bunga/menjual surat berharga kepada masyarakat.
Faktor menimbulkan kebijaksanaan moneter bagi negara sedang
berkembang mempunyai kemampuan teratas dalam mempengaruhi
perubahan penawaran uang dan pengeluaran masyarakat:
(a).Bank komersial umum mempunyai cadangan berlebihan, sehingga
perubahan pada tingkat cadangan minimum tidak akan banyak
mempengaruhi kegiatan untuk meminjamkna uang kepada para
pengusaha dan masyarakat.
(b).Jumlah cadangan berlebihan dimiliki bank komersial mengakibatkan
jarang meminjam uang ke bank sentral, dan perubahan tingkat bunga
pinjaman dari bank sentral tidak banyak pengaruh terhadap kegiatan bank
komersial.
(c).Keadaan pasar uang dan pasar modal masih belum sempurna,
mengakibatkan operasi pasar terbuka tidak dapat dijalankan efektif
karena masyarakat belum banyak menjualbelikan surat berharga.
212
(d).Sistem bank belum berkembang, hanya sebagian kecil masyarakat
hubungan bank, dan kebijaksanaan moneter hanya sebagian kecil
mempengaruhi kegiatan perekonomian.
Sebagian besar penawaran uang di negara sedang berkembang
merupakan penawaran uang tunai, akibat kebijaksanaan moneter
bertujuan untuk: mempengaruhi penawaran uang diciptakan oleh sistem
perbankan, tapi mempengaruhi penawaran uang tunai dalam masyarakat.
“Semakin banyak penduduk dan makin tinggi penawaran uang harus
ditambah dari waktu ke waktu”. Masa inflasi:penawaran uang dikurangi
yaitu: menarik uang dari masyarakat sehingga akan menurun
pengeluaran”, caranya: menaikkan tingkat bunga kepada penyimpan
deposito berjangka dan langkah dapat mengurangi pengeluaran rumah
tangga dan membantu menyediakan dana untuk digunakan dalam
menanam modal.
Tugas kebijaksanaan moneter di negara sedang berkembang
umum berat daripada negara maju dan faktor penyebabnya antara lain:
(1).Tugas untuk menciptakan penawaran uang cukup, sehingga
pertambahan selaras dengan jalan:pembangunan, memerlukan disiplin
kuat dikalangan penguasa moneter dan pihak pemerintah dan kekurangan
modal dan terbatas pendapatan pemerintah mendorong pemerintah untuk
meminjam uang dari bank sentral, keadaan menimbulkan inflasi, karena
penawaran uang melebihi penawaran barang.
(2).Bank sentral dinegara sedang berkembang harus teliti dan berhati-hati
mengawasi penerimaan valuta asing dan mengawasi kegiatan dalam
sektor luar negeri (ekspor impor) karena mudah menimbulkan inflasi.
(3).Membantu mempercepat proses pembangunan dengan
cara:mengembangkan badan keuangan, untuk mempertinggi
pembentukan modal dan umum di negara sedang berkembang
menitikberatkan pemberian pinjaman pada sektor perdagangan, karena
menguntungkan dan resiko rendah, sedangkan sektor pertanian dan
industri, kurang mendapat fasilitas pinjaman karena resiko tinggi. Oleh
sebab itu, untuk menjamin mengalir uang tabungan ke sektor pertanian
dan industri diperlukan perhatian khusus oleh pemerintah melalui bank
sentral.

INFLASI DALAM PEMBANGUNAN


Salah satu resiko paling besar dengan melalui kebijaksanaan
moneter dan fiskal agresif adalah: inflasi. Inflasi adalah: kenaikan harga-
harga secara umum. Jika pemerintah memperluas perluasan
kredit/pembelanjaan, maka harga akan naik dan mempengaruhi stabilitas.
213
Kenaikan tingkat harga umum disebut: inflasi dan laju inflasi akan
semakin cepat apabila masyarakat semakin tidak percaya terhadap nilai
tukar uang, sehingga untuk membelanjakan setiap pendapatan yang
diterima dan terjadi: “increasing demand”: harga naik, maka laba
diperoleh pengusaha semakin besar, pasar ramai, produksi terjual, para
pengusaha akan memperbesar produksi, permintaan tenaga kerja naik,
dan pembangunan lancar”,tapi “bila tingkat inflasi tinggi, maka
mengakibatkan modal/dana diinvestasikan menjurus pada spekulatif
(lapangan kerja tidak bertambah), produksi nasional tidak bertambah.
Kebijaksanaan investasi diarahkan pada sektor produktif, supaya output
nasional bertambah, lapangan kerja semakin luas dan tingkat inflasi
diperkecil. Jadi, jika inflasi terlalu tinggi akan menghambat
pembangunan ekonomi, setiap pembangunan ekonomi baru akan
terlaksana diikuti oleh inflasi, mengapa? Karena disebabkan dalam
pembangunan ekonomi,modal,dan diinvestasikan kepada beraneka
macam pabrik, dan sebagainya besar, sedangkan antara pembangunan
pabrik hingga berproduksi mempunyai tenggang waktu dan tegasnya
investasi dilakukan, tapi produksi belum dihasilkan.
3 (tiga) jenis inflasi dilihat dari penyebabnya yaitu:
(1).Demand Full Inflation:adalah inflasi yang disebabkan oleh adanya
kenaikan dalam permintaan, dimana: “apabila permintaan meningkat
lebih cepat daripada penawaran output nyata, dan harga naik akibat tidak
sesuai permintaan penawaran,
(2).Cost Pusth Inflation adalah inflasi akibat adanya dorongan kenaikan
balas jasa (biaya), terjadi: “bila harga terdorong naik (tanpa permintaan),
akibat permintaan kenaikan balas jasa dari segolongan masyarakat,
(3).Structural Inflation:”jika kesulitan secara fisik dalam produksi tidak
dapat memenuhi permintaan dan inflasi dapat menaikkan ratio investasi.
Diantara para perencana pembangunan terdapat: suatu
pertentangan pendapat tentang inflasi dan pertentangan pendapat dikenal
sebagai “The Monetaris-Structural Controversi”/Perbedaaan Diantara
Golongan Monetaris Dan Strukturalis adalah: inflasi yang disebabkan
oleh kesulitan dalam fisik produksi tidak dapat memenuhi permintaan.
Golongan monetaris:inflasi disebabkan oleh ekspansi moneter
yaitu:kelebihan penawaran uang dan permintaan aggregate masyarakat,
sesuai teori konvensional yaitu:”apabila permintaan terus bertambah,
sedangkan kapasitas untuk memproduksi barang sudah mencapai tingkat
maksimum berarti: penawaran tidak ditambah, maka infalsi terjadi dan
keinginan untuk mempercepat laju pembangunan sudah mendorong
negara sedang berkembang melaksanakan ekspansi moneter berlebihan
214
dan terutama ditujukan untuk membiayai anggaran belanja defisit
pemerintah.
Golongan monetaris tidak menyetujui kebijaksanaan dilaksanakan
dan menyarankan agar kebijaksanaan mempercepat pembangunan bukan
ekspansi moneter, dengan pengaliran pemerintah dan para pengusaha,
jadi kebijaksnaan defisit dalam anggaran pemerintah dan mengadakan
perubahan sistem perpajakan.
Golongan monetaris berpendapat bahwa:inflasi di negara sedang
berkembang disebabkan oleh kelemahan dalam struktur ekonomi.
Golongan strukturalis: dalam masyarakat tidak ada ekspansi moneter,
inflasi terjadi dan sumber inflasi bukan sebagai: akibat ekspansi moneter,
tapi karena umum sistem perekonomian negara sedang berkembang tidak
sanggup memenuhi tambahan permintaan berlaku sebagai akibat
perubahan dalam struktur masyarakat dan perkembangan ekonomi.
Dalam menghadapi inflasi golongan strukturalis: tidak setuju dengan
kebijaksanaan diusulkan kaum monetaris yaitu: pemerintah harus
mengekang dirinya dari menciptakan ekspansi moneter dari anggaran
belanja defisit dan kebijaksanaan moneter longgar.
Menurut golongan monetaris: kebijaksanaan pembangunan tidak
boleh dijalankan ekspansi moneter berlebihan, karena memperburuk
inflasi dan menghambat pembangunan ekonomi. Moneter structural
controversy adalah: perbedaan pandangan antara golongan moneter dan
strukturalis tentang penyebab inflasi.
Golongan strukturalis: kebijaksanaan diusulkan golongan
monetaris tidak dapat menciptakan dana diperlukan untuk meningkatkan
penanaman modal dan sebab akan menghambat laju pembangunan dan
memperburuk masalah pengangguran. Structural Inflation adalah:inflasi
yang disebabkan oleh kesulitan dalam fisik produksi tidak dapat
memenuhi permintaan.
Kesimpulan kebijaksanaan pembangunan ekonomi adalah: teori
ekonomi konvensional diajarkan pada negara sedang berkembang
ternyata terbatas relevansi jika digunakan untuk menganalisis keadaan
kegiatan ekonomi dan sebagai landasan untuk merumuskan
kebijaksanaan ekonomi di negara sedang berkembang. Proses tangan
ajaib dan prose multiplier tidak berjalan baik, disebabkan teori ini
mempunyai struktur dasar analisa berbeda jika diterapkan dinegara
sedang berkembang, sebab perlu memilih kebijaksanaan tepat diadakan
penyesuaian yaitu berupa: kebijaksanaan moneter dan fiskal dan pihak
pemerintah dapat mengendalikan inflasi dan setiap pembangunan
ekonomi baru akan terlaksana, bila diikuti oleh inflasi dan asal inflasi
215
tidak melebihi daya beli konsumen dan inflasi tinggi justru akan
menghambat pembangunan.

C.PENUTUP
Rangkuman
5 (lima) pertanyaan dasar mengenai perdagangan dan
pembangunan adalah; 1).Bagaimana pengaruh perdagangan internasional
terhadap kecepatan, struktur dan karakter pertumbuhan ekonomi di
negara berkembang?; 2).Bagaimana cara perdagangan internasional
mengubah distribusi pendapatan dan kekayaan dalam suatu negara dan
antara satu (1) negara dengan negara lainnya? Apakah perdagangan
merupakan suatu kekuatan yang cenderung menciptakan pemerataan
kesenjangan domestik dan internasional atau sebaliknya, cenderung
memperparah ketimpangan yang sudah ada? Bagaimana segenap
keuntungan maupun kerugian daripada perdagangan di distribusikan?
Siapa sajakah kondisi atau syarat yang harus dipenuhi agar perdagangan
internasional dapat membantu negara berkembang dalam mencapai
tujuan pembangunan nasionalnya?; 4). Bisakah negara berkembang
menentukan sendiri seberapa banyak mereka/ masyarakat berdagang baik
di negara berkembang dan negara maju?; 5).Pemerintahan negara
berkembang menerapkan suatu kebijakan berorientasi keluar (yakni:
pendukung menerapkan suatu kebijakan menambah transfer modal,
sumberdaya manusia, ide-ide dan teknologi dari luar), atau rangkaian
kebijakan yang berorientasi kedalam (menerapkan proteksionisme dalam
rangka memupuk kemandirian), atau harus berusaha untuk
mengkombinasikan keduanya (contoh: dalam bentuk pengembangan dan
perlembagaan kerjasama ekonomi regional) agar tercapai hasil yang
optimal? Apa sajakah argument/analisa yang mendukung dan yang
menentang masing-masing alternatif perdagangan bagi pembangunan
ekonomi? 2 (dua) pemikiran pokok teori kelimpahan faktor produksi
sebagai berikut: 1). setiap jenis produk/komoditi yang berbeda
membutuhkan aneka faktor produksi dalam proporsi yang berbeda,
contoh: produk pertanian membutuhkan faktor produksi tenaga kerja
dalam proporsi per unit modal besar daripada produk manufaktur,
sebaliknya produk manufaktur banyak memerlukan waktu kerja mesin
(modal) per pekerja daripada sebagian besar komoditi pertanian, dan
produk pertanian membutuhkan tenaga kerja (bersifat padat karya).
Proporsi atas faktor produksi benar digunakan untuk menghasilkan setiap
jenis produk akan ditentukan oleh harga relatif dan model kelimpahan
faktor produksi mengasumsikan bahwa ada 2 (dua) jenis produk yaitu:
216
a).padat modal, b).padat karya. Dimana, intensitas faktor produksi
digunakan untuk suatu jenis produks selalu sama, tidak peduli dimana
produk dibuat, contoh: produk primer akan menyerap banyak tenaga
kerja daripada modal, baik negara maju dan negara sedang berkembang;
2).produk manufaktur: akan menyerap banyak modal daripada tenaga
kerja.
2).Setiap negara memiliki kelimpahan faktor produksi yang berlainan
(tenaga kerja yang terampil, spesialisasi aneka produk berlainan tenaga
kerja yang terampil, spesialisasi aneka produk bersifat modal, contoh:
mobil, pesawat terbang, peralatan komunikasi canggih, computer
(modeer dan teknologi maju dikategori sebagai modal terbatas pada dana
financial dibandingkan padat karya) dan mengekspor sebagian produk,
diganti mengimpor komoditi padat tanah (memerlukan bahan lahan,
contoh: produk kayu) atau padat tenaga kerja, contoh: aneka hasil
pangan dan bahan mentah, mineral dari negara kaya akan faktor produksi
tanah dan tenaga kerja), dimana teori peranan bidang perdangan dan
pembangunan secara langsung dan tidak langsung sudah mendorong
negara berkembang untuk memfokuskan pengembangan aneka komoditi
primer padat tanah dan padat karya sebagai andalan ekspor, dimana
secara luas bahwa melalui konsentrasi produksi dan pengembangan
ekspor di sektor komoditi primer ditukarkan dengan produk manufaktur
(negara maju), maka negara berkembang berpeluang untuk
mengembangkan perekonomian serta keuntungan maksimat dari
hubungan perdagangan internasional dengan negara maju. Doktrin
perdagangan bebas mampu melayani kepentingan politik negara barat
dalam menjajah wilayah negara dunia ketiga penyedia bahan mentah bagi
ekspansi industri dan pasar pelemparan produk manufakturnya.
Mekanisme menyalurkan keuntungan perdagangan dan negara
lain menurut kelimpahan faktor oleh pendekatan klasik biaya tenaga
kerja dan beroperasi pada kurva kemungkinan produksi (
production possibility frontier): kurva peningkatan biaya oportunitas
berbentuk cembung ditentukan kondisi permintaan domestik dimana
terdapat pada negara dunia ketiga dan negara maju.
Teori perdagangan dan pembangunan dalam argument tradisional
adalah: 1).perdagangan merupakan faktor penting dalam merangsang
pertumbuhan ekonomi di setiap negara, 2).perdagangan cenderung
meningkatkan pemerataaan atas distribusi pendapatan dan kesejahteraan
dalam lingkup domestik maupun internasional, 3).perdagangan dapat
membantu semua negara dalam menjalankan usaha pembangunan
melalui promosi serta pengutamaan sektor ekonomi mengenai
217
keunggulan komparatif berupa ketersediaan faktor produksi tertentu
dalam jumlah yang melimpah, keunggulan efisiensi/produktivitas tenaga
kerja, perdagangan dapat membantu semua negara dalam mengambil
keuntungan dari skala ekonomi dimiliki, 4).jika perdagangan dunia yang
bebas tercipta, maka harga dan biaya produksi internasional akan mampu
berfungsi sebagai suatu determinan pokok mengenai seberapa banyak
sebuah negara harus berdagang dalam rangka memaksimalkan
kesejahteraan nasionalnya dan setiap negara akan bertindak sesuai
prinsip keunggulan komparatif, tidak akan mencoba mengganggu
beroperasi mekanisme pasar bebasa, 5).untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan umum, dimana setiap negara
perlu merumuskan dan menerapkan kebijaksanaan internasional
berorientasi keluar dan contoh: kemandirian berdasarkan isolasi yang
penuh dan sebagian, tetap secara ekonomi rendah nilai daripada
partisipasi kedalam perdagangan dunia bebas tanpa pembatasan atau
hambatan apapun.
4 (empat) kategori strategi promosi ekspor berorientasi keluar
versus strategi substitusi impor orientasi kedalam sebagai berikut:
1).kebijakan berorientasi keluar bagi barang primer (mendorong ekspor
atas produk pertanian dan bahan mentah umum), 2).kebijakan orientasi
keluar bagi barang sekunder (peningkatan ekspor produk industri
manufaktur), 3).kebijakan orientasi kedalam bagi berbagai macam
produk primer (contoh: kebijakan utama swasembaga di bidang
pertanian), 4).kebijakan berorientasi kedalam bagai orang barang
sekunder (yakni: mengutamakan swasembada dalam pemenuhan
kebutuhan akan barang industri manufaktru melalui substitusi impor).
D.Penutup
Kegiatan Perkuliahan
1.Kegiatan Dosen:
a.Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi topik 7.
b.Mengarahkan presentase dan diskusi.
c.Memberi dan menagih penugasan individu (untuk tugas 7).
2.Kegiatan Mahasiswa:
a.Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 7.
b.Melaksanakan diskusi dan presentase.
c.Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan individu
7.
Evaluasi:
1.Jenis Evaluasi: Pre test dan post test, serta partisipasi kegiatan
pembelajaran 7.
218
2.Alat Evaluasi: Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi pokok
bahasan 7.
3.Materi Evaluasi:
1.(a).Mengapa konsep-konsep dan prinsip-prinsip teori ekonomi
konvensional sangat sulit diterapkan
Sepenuhnya di negara berkembang?
(b).Apa saja peranan analisis ekonomi dalam perumusan
kebijaksanaan pembangunan di negarasedang berkembang?
2. J.M.Keynes mengemukakan suatu resep mujarab untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian agar mencapai
perekonomian pada keseimbangan penuh. Jelaskan resep apa
saja?
3.Ada 2 (dua) kebijaksanaan makro bagi negara sedang
berkembang yang dapat diadakan penyesuaian untuk
mempengaruhi jalannnya perekonomian tanpa inflasi.Sebutkan
dan jelaskan?
4.Mengapa proses multiplier di negara sedang berkembang tidak
berjalan sepenuhnya?
5.Jelaskan mengapa kebijaksanaan moneter yang diterapkan di
negara sedang berkembang memiliki kemampuan yang terbatas
dalam mempengaruhi permintaan dan penawaran uang?
6.Antara golongan monetaris dan golongan strukturalis terdapat
pandangan yang berbeda (monetary-structuralis-controvercy)
mengenai akibat ekspansi moneter. Jelaskan pandangan
golongan?
7.Jelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
a.Kebijaksanaan Fiskal Kontra Siklus?,
b.Multiplier?,
c..Akselerasi Pembangunan?,
d.Demand Full Inflation?,
e.Cost Push Inflation?,
f.Structural Inflation?.

219
BAB VIII
MASALAH PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN EKONOMI

A.PENDAHULUAN

I.PERENCANAAN
1.Ilmu Perencanaan
2.Keperluan Akan Perencanaan
3.Arti Dan Fungsi Perencanaan
4.Perencanaan Di Berbagai Negara
5.Berbagai Macam Perencanaan
6.Derajat Peranan Pemerintah Terhadap Perkembangan Sosial Ekonomi
7.Dari Perencanaan Ekonomi Ke Perencanaan Pembangunan
8.Pengalaman Perencanaan Di Indonesia

B.PENYAJIAN MATERI
I.PERENCANAAN
(1). ILMU PERENCANAAN
Perencanaan Pembangunan diarahkan 4 hal:(1).latar belakang
falsafah kemasyarakatan yang mendorong adanya perencanaan,
(2).ajaran meliputi: prinsip dan cara bersifat umum perencanaan,
(3).bersifat teknik makro dan mikro dari perencanaan, bersifat analisa
kuantitatif, (4).pembahasan:substansi rencana dan kasus perencanaan.
Dalam rangka perencanaan sesungguhnya yaitu: perumusan
kebijaksanaan, usaha pemupukan modal dan penyusunan program
investasi diberbagai sektor dengan mempertimbangkan aspek regional,
pengembangan dan pembinaan institusional, disiplin lai terutama ilmu
ekonomi, tapi ilmu sosial campur berkembang berorientasi kebijaksanaan
(policy oriented) dan secara khusu untuk mendukung perencanaan
pembangunan. Kekurangan dan kelemahan data, statistik dan informasi
serta lemah penguasaan teknik perencanaan menyebabkan perlu
penggunaan cara pemikiran logika tinggi nilai (common sense)dalam
pengambilan dan perumusan kebijaksanaan dan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan khusus menyangkut perumusan kebijaksanaan
dasar, pemilihan alternatif cara dan arah pembangunan berlangsung
dalam proses politik.
Perencanaan pembangunan suatu usaha sebagai:refleksi dari
peranan pemerintah dalam mendorong gerak pembangunan kearah
tertentu, proses atau usaha pembangunan berencana adalah: proses atau
220
usaha pembangunan berencana adalah:proses usaha masyarakat luas
karena perencanaan pembangunan harus dilihat dalam konteks dinamik
proses pembnagunan dari sesuatu masyarakat bangsa.

ILMU PERENCANAAN
Dilihat dari segi perkembangan ilmu maka perencanaan ekonomi
sebagai satu cabang daripada ilmu ekonomi. Ilmu Ekonomi menelaah
tentang pemenuhan kebutuhan ekonomis dengan sumber sifat langkah
dan Adam Smith, buku: “An Inquiry Into The Nature And Causes Of The
Wealth Of Nation”:dalil pertumbuhan ekonomi tidak perlu diatur oleh
pemerintah, karena ada invisible hand. Perkembangan penting kearah
ilmu perencanaan ekonomi dimulai analisa ekonomi makro dipelopori:
John Maynard Keynes:secara makro peranan dalam perkembangan
ekonomi variabel seperti: tingkat pendapatan, tingkat tabungan, tingkat
konsumsi dan tingkat investasi.
Perkembangan ilmu ekonomi mazhab Klasik tokohnya adalah:
T.R.Malthus dan D.Ricardo dan mazhab Neo-Klasik: peralatan analisa
penawaran dan permintaan dikembangkan oleh: A.Marshall, diikuti
mashab Klasik: Karl Marx. Peranan pemerintah menggunakan peralatan
analisa melakukna perumusan kebijaksanaan mempengaruhi:
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan “hanya sekedar
mempengaruhi” karena intensi utama bukan suatu usaha pertumbuhan
ekonomi mantap, tapi peralatan analisa makro berguna dalam menelaah
perkembangan ekonomi. Mazhab Neo-Keynesian: masalah pertumbuhan
atau pembangunan ekonomi.
Gagasan ekonomi berencana atau usaha campur tangan
pemerintah untuk memperbaiki ekonomi dan pertumbuhan ekonomi oleh:
Walther Rathenau: pertumbuhan ekonomi adalah negara baru
berkembang, maka peralatan analisa ekonomi makro J.M.Keynes:
dipakai untuk menelaah masalah pembangunan.
Ilmu Ekonomi Pembangunan:menurut Djojohadikusumo: teori
ekonomi pembangunan terdapat berbagai kecendeungan pemikiran
pembangunan ekonomi dengan penawaran tenaga kerja tidak terbatas
W.A.Lewis: analisa dari Gustaf Ranis dan John Fei dan pendekatan
T.R.Malthus dan cara pendekatan historis dari W.W.Rostow.
Berkembang peralatan analisa ekonomi untuk menelaah kegiatan
usaha ekonomi bersifat mikro, contoh: badan usaha/proyek dan ekonomi
secara nasional ditelaah dalam ekonomi makro membantu banyak
ekonomi pembangunan dan menelaah masalah mikro disebut:Ekonomi
Mikro. Peralatan analisa ekonomi makro dalam ekonomi pembangunan
221
dan ekonomi mikro berkembagn kearah orientasi ekonomi dan
berkembang ekonomi perencanaan dan bersifat makro maupun mikro.
Ilmu statistic dan ekonometri berkembang mendukung dan
perkembangan teknik seperti: operations research dan linear
programming membantu perkembangan peralatan analisa ekonomi untuk
menanggapi masalah kegiatan usaha ekonomi.
Analisa ekonomi untuk perumusan kebijaksanaan ekonomi dalam
rangka pertumbuhan/pembangunan ekonomi, maka perencanaan
ekonomi masuk:unsure tata cara perencanaan, teknik dan mekanisme.
Dalam perkembangan berbagai aspek non-ekonomi masuk wilayah
peralatan analisa perencanaan ekonomi, contoh: keserasian antara
perencanaan ekonomi dan sosial.
Kenyataan dalam proses pembangunan suatu masyarakat dan
bangsa diperlukan hubungan mendukung dari pertumbuhan berbagai
bidang, dimana perencanaan ekonomi untuk keberhasilan mendapat
bantuan perencanaan dan perkembangan bidang sosial dan non-ekonomi
serasri karena berkembang cenderung proses perkembangan dan
pembangunan dilihat dari segi multi-disiplin. Penelaahan cukup
mendalam tentang perencanaan pembangunan di Indonesia oleh Widjojo
Nitisastro dan Mohammad Hatta pelopor usaha pembangunan berencana
di Indonesia menyampaikan:dalam perencanaan ekonomi sebagai:
peralatan analisa dibagi: perencanaan ekonomi mikro, perencanaan
ekonomi sektoral, perencanaan ekonomi mikro, perencanaan proyek.
Ilmu statistik, demografi dan ekonometrika mendukung perencanaan
ekonomi, kecuali dikembangkan perencanaan bidang non ekonomi
berhubungan dan mempunyai implikasi ekonomi. Dalam perencanaan
ekonomi makro dikembangkan berbagai model pertumbuhan didukung
oleh teknik perencanaan makro dan di bidang perencanaan sektoral
berkembang dan didukung oleh: ekonomi pertanian, ekonomi
industri,dan lain-lain dan teknik penetapan sasaran sektoral.
Perencanaan Pembangunan merupakan suatu kegiatan ilmu yang
multidisipliner dan berbagai ilmu pengetahuan terus berkembang untuk
menelaah gejala maupun kecenderungan serta motivasi pertumbuhan
masyarakat dan kemampuan peralatan analisa masing-masing.
Bidang perencanaan pembanguna terutama mengenai teknik buku
Bank Dunia:Charles R.Blitzer (et.al), “Economy Wide Models And
Development Planning”, World Bank, Oxford University Press, 1975.
Re-identifikasi daripada masalah pokok pertumbuhan
ekonomi/pertumbuhan masyarakat umum dewasa ini:masalah lingkungan
hidup, keterbatasan sumber ekonomi, maka akan makin mendesak
222
kesejahteraan hidup the 40 % bottom dari penduduk, saling
ketergantungan antara negara intens dan berbagai krisis melanda dunia
sebagai akibat: inter-relasi kurang serasi dari variabel sosial ekonoi
menimbulkan pikiran prihatin, gagasan mengenai pertumbuhan ekonomi
diarahkan:pemerataan, kesempatan kerja, peningkatan kemampunan
sendiri (self reliance), masa depan manusia dan tekanan usaha
permasalahan ditujukan kepada: peningkatan dan kesengsaraan manusia
dalam bumi makin terbatas.

(2).KEPERLUAN AKAN PERENCANAAN


Masyarakat sosialisme dan intervensionisme bahwa: arah
pembangunan masyarakat baik dilakukan melalui suatu pengarahan dan
campurtangan pemerintah. Dasar alasan latarbelakang karena ada
pengarahan dan campurtangan pemerintah, maka perkembangan
masyarakat tidak didasarkan pada (1).Penggunaan sumber pembangunan
secara efisien dan efektif, (2).Keperluan mendobrak kearah perubahan
struktural ekonomi dan sosial masyarakat,(3).Penting: arah
perkembangan untuk kepentingan keadilan sosial, contoh: perencanaan
de etatisme dilakukan Indonesia:akhir tahun 1966.
Perencanaan dilihat segi suatu alat/cara untuk mencapai tujuan
lebih baik mendapat alasan kuat untuk melakukan perencanaan:
(1).Dengan ada perencanaan diharapkan terdapat suatu pengarahan
kegiatan, ada pedoman bagi pelaksanaan kegiatan ditujukan kepada
pencapaian tujuan pembangunan,
(2).Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan
(forecasting)terhadap hal masa pelaksanaan akan dilalui,perkiraan
dilakukan mengenai potensi dan prospek perkembangan, tapi hambatan
dan risiko dihadapi dan perencanan mengusahakan supaya ketidakpastian
dapat dibatasi sedikit,
(3).Perencanaan memberi kesempatan untuk memilih berbagai alternatif
tentang cara terbaik (the best alternative)/kesempatan untuk memilih
kombinasi cara terbaik (the best combination),
(4).Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala perioritas dan
memilih urutan dari segi penting suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan
usahanya,
(5).Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur/standar
untuk mengadakan pengawasan/evaluasi (control/evaluation),
Segi ekonomi, maka perencanaan dasar alasannya adalah:
(1).Penggunaan dan alokasi sumber pembangunan yang terbatas
adanya secara lebih efisien dan efektif, diusahakan dihindari
223
keborosan dan suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara
maksimal daripada penggunaan resources/sumber tersedia,
(2).Perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi
secara terus menerus meningkat,
(3).Stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.
Mengapa dilakukan perencanaan ekonomi dan tidak diserahkan
sepenuhnya kepada ekonomi pasar? Hal sebagai berikut (Arthur
Lewis):karena:(1).Perlu penanggulangan terhadap in-stabilitas
ekonomi/terdapat fluktuasi konjungtur;(2).Ekonomi pasar dapat
menghasilkan distribusi pendapatan kurang adil, (3).Mekanisme pasar
dapat mempunyai kekurangan dalam soal hubungan upah,(4).Keborosan
ekonomi pasar, (5).Perencanaan ekonomi sering dilakukan untuk
menanggapi perubahan besar.
Alasan bagi negara baru berkembang antara lain:
(1).Keyakinan ideologi politik,seperti: menganut falsafah masyarakat
sosialistis,
(2).Belum sempurna atau lemah mekanisme pasar, mengakibatkan
kepincangan dalam mekanisme pasar, misalnya:dalam hubungan
harga (price relationship)tidak mendorong perkembangan
ekonomi sehat,
(3).Perubahan struktur ekonomi:agraris/ ekstraktif antara lain: in-
fleksibilitas supply serta daya absorpsi kesempatan kerja
terbatas,
(4).Tingkat investasi rendah, disebabkan oleh tingkat pendapatan
rendah, umum tingkat tabungan menyebabkan tingkat investasi
rendah dan investasi merupakan variabel pokok dalam pembinaan
modal dan pertumbuhan ekonomi,
(5).Belum berkembang kemampuan wirausaha (entrepreneur),
kenyataan peranan kegiatan produktif dalam masyarakat tidak dapat
banyak diserahkan kepada sektor kegiatan usaha swasta dan kelompok
penting sampai seorng pengarang bahwa ada negara cepat maju karena
terdapat kelompok wirausaha kurat dalam masyarakat,
(6).Teknologi masih lemah dan teknologi merupakan variabel pentinga
lain dalam proses pembangunan.
Perencanaan dilakukan di negara baru berkembang karena
keperluan untuk menerima bantuan luar negeri dan negara donor tertarik
untuk memberi bantuan kepada negara menggunakan bantuan dalam
suatu program usaha secara berencana.
Hamzah Merghani, “Action Under Planning”, Paper,
(1972):”Another impetus for planning has been the encouragement by
224
aid giving countries and organizations for recipients of aid to subject
their development efforts to the discipline of planning. Economic
development plans thus embody the developing countries hopes of
economic progress and serve as instruments of attracting external
assistance”.

(3).ARTI DAN FUNGSI PERENCANAAN


Arti dan fungsi perencanaan rumusan tentang perencanaan yang
diharapkan:
(a).Perencanaan dalam arti seluas-luasnya adalah: suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan yang akan dilakunan untuk
mencapai sesuatu tujuan tertentu, karena hakekatnya terdapat
pada tiap jenis usaha manusia;(b).Perencanaan adalah suatu cara
bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maximum output)dengan
sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif;(c).Perencanaan
adalah:penentuan tujuan yang akan dicapai/akan dilakukan,
bagaimana,bilamana dan oleh siapa;(d).Albert Waterston: “Development
Planning, Lessons Of Experience”,John Hopkins Prss, Baltimore.
Maryland, 1965: perencanaan pembangunan adalah:”melihat ke depan
dengan mengambil pilihan berbagai alternatif dari kegiatan untuk
mencapai tujuan masa depan dengan terus mengikuti agar supaya
pelaksanaannnya tidak menyimpang dari tujuan”.
(f).Perencanaan Pembangunan adalah: suatu pengarahan penggunaan
sumber pembangunan (termasuk sumber ekonomi) yang terbatas adanya,
untuk mencapai tujuan keadaan sosial ekonomi yang baik secara efisien
dan efektif.
Tujuan pengertian perencanaan berhubungan erat perumusan
kebijaksanaan (policy formulation):”Planning For Economic
Development”, United Nations, 1963: “A plan provide guidelines for
policy through the translation of these general objectives into physical
targets and specific tools for particular economic and social activities”.
Tinbergen: pengertian Kebijaksanaan Pembangungan
(Development Policy)luas daripada Perencanaan (Plans). Usaha
berencana dilakukan melalui peran pemerintah umum termasuk kategori
1 sedangkan 2 berarti: suatu program investasi terdiri dari proyek.
Gunnar Myrdal:”National Economic Planning In
Underdeveloped Countries, Excerpt Of Charter 7: “Economic Theory
And Underdeveloped Regions”, London, May, 1957:”they should each
and all have a national economic development policy. Indeed it is also

225
universally urged that each of them should have an overall, integrated
national plan”.
Rencana pembangunan rumus:
“The plan is a programme for the strategy of a national government in
applying a system of state interference with the play of the market forces,
thereby conditioning them in such a way as to give an upward push to the
social process”.
Albert Waterston menyebut: “planning as an organized,
intelligent attempt to select the best available alternatives to achieve
specific goals”.
Charles A.Merriam:”The National Resources Planning Board”
dalam Gregory B.Calloway (ed).Planning For A America,
1941:”Planning is an organized effort to utilize social intelligence in the
determination of national policies. It is based upon fundamental facts
regarding resources, carefully assembled and thoroughly analized; upon
a look around and the various factors which must be bought together in
order to avoid clashing of policies or lack of unity in general direction;
upon a look forward and look backward. Considering our resources and
trends as carefully as possible, and considering the emerging problems,
planners look forward to the determination of long time policies”.
Widjojo:”Analisa Ekonomi Dan Perencanaan Pembangunan”,
Pidato pada upacara pengukuhan jabatan gurubesar tetap dalam Ilmu
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesi di Jakarta pada
tanggal 10 Agustus 1963: salah satu kegiatan penting dalam suatu usaha
pembangunan berencana adalah perencanaan pembangunan.
Mohammad Hatta: “Ekonomi Berencana”(Gunung Agung,
Jakarta, 1971, hal:7-8): “yang dituju dengan ekonomi berencana atau
“planning”ialah mengadakan suatu perekonomian nasional yang diatur,
yang direncanakan tujuannya dan jalannya”, dan “tujuan daripada
rencana ekonomi ialah: melaksanakan supaya produksi disesuaikan
dengan keperluan sosial, supaya kemiskinan rakyat dilenyapkan atau
kemakmuran rakyat ditumbuhkan”.
Widjojo Nitisastro adalah: “Perencanaan ini pada asasnya berkisar
kepada 2(dua) hal:
(1).Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan konkrit yang hendak
dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai yang dimiliki
masyarakat,
(2).Pilihan diantara cara alternatif yang efisien serta rasional guna
mencapai tujuan untuk penentuan tujuan meliputi: jangka waktu tertentu

226
maupun bagi pemilihan cara-cara diperlukan ukuran atau kriteria tertentu
lebih dahulu harus dipilih.
Pengambilan keputusan mengenai pilihan alternatif yang
berkenaan dengan kesediaan untuk mengendalikan tingkat konsumsi
pada waktu kini guna memungkinakan pertambahan produksi serta
konsumsi dalam masa kemudian, pilihan terdapat keharusan untuk
memilih pola investasi, pola pembagian pendapatan, pola perkembangan
institusional, dan berbagai macam pilihan lain.
3 (lima) hal pokok didalam perencanaan atau perencanaan
pembangunan:
(1).Permasalahan pembangunan suatu negara/masyarakat yang
dihubungkan sumber pembangunan dapat diusahakan, dalam sumberdaya
ekonomi dan sumberdaya lainnya,(2).Tujuan serta sasaran rencana yang
ingin dicapai,(3).Kebijaksanaan dan cara untuk mencapai tujuan dan
sasaran rencana dengan melihat penggunaan sumber dan pemilihan
alternatif yang terbaik, (4).Penterjemahan dalam program atau kegiatan
usaha yang konkrit, (5).Jangka waktu pencapaian tujuan.
Mengenai pemilihan tujuan dan sasaran rencana maupun
kebijaksanaan dan cara mencapai tergantung dari:preferensi berdasar
nilai sosial dan politik masyarakat bangsa tertentu. Dalam penetapan
tujuan dan terutama dalam cara pencapaian tujuan pembangunan ada 3
unsur penting daripada perencanaan yang meminta perhatian adalah:
(1).Perlu koordinasi, (2).Konsistensi antara berbagai variabel sosial
ekonomi suatu masyarakat, (3).Penetapan skala perioritas.
Mohammad Hatta: perencanaan memerlukan “pengetahuan yang
tepat tentang persangkutpautan masalah”. Menurut Widjojo Nitisastro:
dalam metodologi perencanaan pengertian inti tentang kait berkaitnya
masalah dalam suatu kerangka umum yang saling berhubungan sosial
ekonomi, mempengaruhi variabel lain dalam kerangka umum secara
sederhana dan kerangka hubungan merupakan sistem disederhanakan
tentu diusahakan tanpa mengorbankan ciri-ciri yang sama.
Variabel Endogen:variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh variabel lain.
Variabel Eksogen:variabel yang tidak dipengaruh oleh variabel
endogen.
Policy Instruments/Policy Variables: variabel yang dapat dipakai
untuk mempengaruhi keadaan oleh perencana/pengambil keputusan.
Pengetahuan yang tepat tentang sangkutpaut masalah: dasar
daripada perencanaan:

227
“Gejala itu hanya dapat dimengeri apabila dilihat sebagai: suatu
resultante daripada bekerja sekumpulan faktor berbeda macam serta
intensitasnya dan diri masing-masing merupkan resultante daripada
pengaruh timbal balik dengan faktor lain, jadi suatu pengertian hanya
akan diperoleh apabila persoalan dilihat dari konteks keseluruhan
daripada inter relasi yang kompleks”.
“Suatu syarat yang harus dipenuhi agar perekonomian yang bersangkutan
dapat bergerak menuju kearah pertumbuhan ialah: adanya suatu serangan
bersamaan terhadap segala variabel merupakan determinan produksi
karena suatu usaha hanya dikonsentrasikan terhadap salah satu
determinan saja hanya akan membawa akibat lokal dalam waktu pendek
akan dicairkan oleh pengaruh variabel lain”
“Usaha pembangunan hanya akan berhasil apabila merupakan usaha
yang cukup besar dan meliputi segala bidang yang memegang peranan
strategis”.
Jan Tinbergen sebagai berikut: “The Design Of Development,
The Economic Development Institute (IBRD)” , 1958, hal.9: “To assure
consistency and to avoid large scale waste and disorganization, cara
should be taken that the component parts of the program form a coherent
and coordinated whole. It is the purpose of general programming to see
to this coherence and coordination”.
Gambaran kerangka hubungan berbagai variabel yang
disederhanakan tidak akan tercakup semua variabel, hal-hal: “dilain
pihak kalau semua faktor hendak dicakup dalam analisa, maka biasa hal
terlampau kompleks dan variabel yang ikut mempunyai pengaruh kepada
pertumbuhan ekonomi banyak, sehingga sulit bagi kita untuk
mendapatkan suatu oersicht”. Hal pokok perencanaan: hasrat dan
motivasi untuk membanguna daripada masyarakat dan derajat kesediaan
berkorban untuk mencapai tujuan pembangunannya.

(4).PERENCANAAN DI BERBAGAI NEGARA


(a).Perencanaan Ekonomi/Perencanaan Pembangunan umum dilakukan
oleh masyarakat menganut falsah negara/masyarakat berasas
Sosialisme:negara dilaksanakan suatu perencanaan terpusat secara ketat
(centralized rigid planning), negara di Rusia:perencanaan awal abad ke-
20 cukup berhasil, dan penarik kegiatan usaha perencanaan
ekonomi/pembangunan di banyak negara baru berkembang setelah
memperoleh kemerdekaan, perencanaan ketat terpusat awal
pembangunan alat cukup efektif, keadaan masyarakat bertambah
kompleks banyak menimbulkan kesulitan karena dilakukan
228
pelonggaran/desentralisasi dalam perencanaan ekonomi/pembangunan di
Yugoslavia.
(b).Perencanaan ekonomi dilakukan di negara industri maju dengan
sektor swasta kuat, yaitu:dinegara dimana berlaku mekanisme pasar dan
harga secara leluasa dan masyarakat ekonomi berdasarkan kekuatan
ekonomi pasar mendapat fluktuasi konjungtur dan melakukan
perencanaan anti siklus (anticyclical planning):mengusakan stabilitas
karena ada fluktuasi dan keadaan harga naik dan upah, ongkos, maka
pemerintah melakukan kontraksi moneter. Keadaan depresi/resesi
pemerintah dapat melonggarkan supply uang melalui tingkat bunga
rendah dan proyek kegiatan pekerjaan umum, pokok kebijaksanaan dan
program dilakukan untuk mengusahakan stabilisasi ekonomi, usaha sadar
untuk pembangunan banyak diserahkan kepada kekuatan di dalam
masyarakat sendiri, bekerja invisible hand mekanisme pasar.
(c).Negara suatu perencanaan terpusat atau negara baru berkembang
sudah maju perlatan statistik dilaksanakan perencanaan
perspektif:menurut Alvin Mayne, “Perspective Planning In India”,April
11, 1957.Dimana, perencanaan mengadakan tinjauan jangka jauh,
proyeksi kecenderungan berdasar variabel ekonomi yang ada seperti:
perkembangan penduduk, teknologi, kegiatan ekonomi terutama
menyangkut: tabungan, konsumsi, investasi, dan lain-lain. Studi
kecenderungan ini, maka kegiatan dan kelakuan unit ekonomi dalam
masyarakat dapat menyesuaikan sendiri langkahnya.
(d).Banyak negara maju melakukan perencanaan pembangunan, dilandasi
oleh dasar pikiran negara memerlukan pertumbuhan secara terus
menerus, perkembangan ingin mengoreksi kelemahan ekonomi pasar,
kecuali untuk menunjang sektor ekonomi dan wilayah daerah kurang
berkembang, rencana bersifat indikatif menyediakan suatu kerangka
menyeluruh bagi penelaahan perkembangan ekonomi nasional. Contoh:
di Perancis.
W.Birmingham and A.G.Ford, eds, “Planning And Growth In
Rich And Poor Countries”, George Allen and Unwin Ltd, New York,
1965:”Because with economic growth as an economic objective of high
priority in every nation, planning has become as essential exercise for
eery government wether it be of a country with an advanced economy or
of one which is the least developed of the underdeveloped”.
(e).Dinegara baru berkembang dilakukan perencanaan
ekonomi/pembangunan dilakukan adalah:
(1).Perencanaan Proyek demi Proyek (Project By Project Approach):
menurut Albert Waterson, “Development Planning, Lesson Of
229
Experience” The John Hopkins Press, Baltimore, Maryland, 1965.
Adalah: perencanaan dan pelaksanaan proyek demi proyek di sektor
publik dan hubungan antara proyek bisa ada hubungan bisa tidak dan
perencanaan proyek tidak dilandasi/didasari suatu kerangka dasar
(unified concept)/kebijaksanaan bersifat menyatukan.
(2).Perencanaan Sektoral:perencanaan kebijaksanaan dan kegiatan usaha
untuk perkembangan suatu sektor kegiatan ekonomi tertentu. Adalah:
perencanaan bidang pertaninan/usaha industrialisasi, diusahakan
peningkatan produksi pangan dan umum menyangkut sektor publik dan
kurang memberi perhatian terhadap kaitan dan implikasi dengan sektor
lain.
(3).Perencanaan Investasi: menyeluruh sektor publik (Integrated Public
Investmen Planning). Dimana, perencananaan investasi sektor publik
terdiri dari berbagai proyek dan proyek dilandasi suatu kerangka dasar
dan kebijaksanaan menyatukan disektor publik, dilakukan perkiraan
tentang sumber pembiayaan pemerintah dimaksudkan untuk
dipergunakan bagi investasi sektor publik dan berusaha mempengaruhi
perkembangan sektor publik.
(4).Perencanaan Komprehensif meliputi: sektor pemerintah dan sektor
masyarakat. disebut sebagai: Perencanaan menyeluruh meliputi: seluruh
kehidupan bidang politik, ekonomi, sosial, budaya. Kenyaatan suatu
negara menganut perencanaan komprehensif atau perencanaan investasi
menyeluruh sektor publik dilakukan suatu perencanaan proyek demi
proyek.
(f).Perencanaan di negara baru berkembang dengan pola dan gaya
etatisme, serba negara dan cara perencanaan terpusat, diselenggarakan
pola dan sistem ekonomi campuran. Perencanaan
dilakukan melalui penggunaan mekanisme pasar/harga, melalui
kebijaksanaan perencanaan menjadi indikatif.
(g).Pengalaman perencanaan negara baru berkembang di Asia, Douglas
Paauw: 4 klasifikasi perencanaan di Asia (1).Perencanaan pembangunan
cukup maju (cara perencanaan),misalnya: diIndia,(2).golongan the small
effective planners, menggunakan policies efektif terhadah sektor swasta,
di Malaysia, Taiwan,(3).The free enterprice equivators
yaitu:menyerahkan kepada kekuatan pasar dan tidak ada perencanaan
sesungguhnya seperti: di Philipinan, (4).The doctrinaire nationalists
sebenarnya suatu sistem perencanaan etatisme:dilakukan di Ceylon,
Birma, Indonesia:penilaian sampai 1965 (menurut Douglas S.Paauw,
“Development Planning In Asia, Centre For Development Planning,”,
National Planning Association, 1965.
230
(5).BERBAGAI MACAM PERENCANAAN
Berbagai macam rencana dengan cara klasifikasi berlainan:
(A).Klasifikasi 1 adalah: macam-macam rencana yang sering
dilaksanakan oleh negara umumnya.(1).Rencana di waktu perang: Albert
Waterson, “Development Planning Lessons Of Eperience”, The John
Hopkins Press, Baltimore, Maryland, 1965(2). Perencanan Anti
Siklus,(3). Perencanaan Perspektif (4). Perencanaan Proyek Demi Proyek
(5).Perencanaan Investor Sektor Publik, (6).Perencanaan
Komprehensif,(7).Perencanaan Regional Secara Fisik adalah: suatu
perencanaan tata ruang/tata tanah (landuse planning)adalah suatu
perencanaan mengusahakan kemanfaatan fungsional secara optimum dari
tata ruang/tata tanah dan mengusahakan keseimbangan ekologis. Contoh
perencanaan adalah: (a).Perencanaan Kota, (b).Perencanaan Wilayah
(Area Development), (c).Perencanaan Daerah Transmigrasi/Daerah
Pemukiman Baru (Resettlement), (d).Perencanaan Wilayah:aliran sungai
secara serbaguna (multipurpose water resources development plan).
(8).Perencanaan Pembangunan: rencana investasi sektor publik, rencana
komprehensif dimasukkan dan perencanaan regional bersifat:sosial
ekonomi artinya:suatu perencanaan regional mempunyai tujuan
perkembangan sosial ekonomi suatu daerah.Banyak negara yang
mempunyai rencana komprehensif menyerasikan rencana pada tingkat
menyeluruh (aggregate),sektor, proyek.
(B).Klasifikasi perencanaan dari segi ketat/kurang ketat perlu
(imperative)/kurang perlu suatu rencana:
(1).Planning By Perspective: perencanaan hanya memberikan
gambaran tentang prospek perkembangan keadaan masa depan,
kemungkinan perkembangan masa depan, rencana ini
merupakan suatu studi proyeksi keadaan.
(2).Planning By Inducement disebut: Planning Through The
Market:bersifat mendorong/mempengaruhi melalui berbagai
kebijaksanaan serta penggunaan mekanisme pasar kegiatan
sosial ekonomi masyarakat, contoh di Indonesia: kebijaksanaan
harga beras yaitu:penetapan floor dan ceiling price, dilakukan
suatu operasi pasar oleh badan logistik disebut: perencanaan
indikatif (indicative planning).
(3).Planning By Direction: ketat, ada tujuan jelas dan tegas,
pelaksanaan ketat untuk mencapai tujuan dan pengarahan secara
sadar, oleh G.M.Heal sebagai Planning In A Command
Economy dimana: pemerintah dapat memberikan binding
231
directives mengenai rencana konsumsi dan produksi kepada
semua konsumen dan produsen dalam ekonomi.
(4).Complete Control Planning:perencanaan diliputi segi kehidupan
luas dengan menetapkan secara tegas pola investasi, produksi,
distribusi dan konsumsi dan diusahakan penetapan
sasaran jelas dengan menggunakan sistem indeks atau metode
neraca, contoh: di Rusia (W.Arthur Lewis: ”The Principles Of
Economic Planning”, Public Affairs Press, Washington DC, 1951 ).
(C).Klasifikasi perencanaan dari segi luas/kurang luas wilayah diliputi
oleh suatu rencana:
(1).Perencanaan Kota adalah: suatu perencanaan meliputi
suatu wilayah kota.
(2).Perencanaan Regional meliputi: suatu wilayah luas, atau
suatu daerah administrative tertentu tapi meliputi:
beberapa daerah administrative atau suatu wilayah kini
sedang dikembangkan pemikiran disebut: Wilayah
Pembangunan.
(3).Perencanaan Sektor Publik: Wilayah Seluruh Negara,
(4).Perencanaan Nasional: sektor publik/pemerintah maupun
sektor masyarakat.
(5).Perencanan Wilayah Antar Negara: MEE/Masyarakat
Ekonomi Eropa.
(D).Klasifikasi perencanaan dari segi jangka waktu rencana:
(1).Panjang, (2).Menengah, (3).Pendek.
(E).Klasifikasi perencanaan komprehensif dilihat dari segi perumusan:
diusahakan penyerasian antara perencaan:(1).Menyeluruh
(Aggregate), (2).Sektoral, (3).Proyek;
1).Forward Planning/Planning From Above:penyusunan rencana
menyeluruh (aggregate) dan membagi (disaggregates) dalam
rencana sektor dan rencana proyek,
2).Backward Planning/Planning From Below:rencana kegiatan
investasi pemerintah maupun non-pemerintah disusun lebih dulu
dan baru diserasikan dengan kerangka makro.
(Albert Waterston, “Development Planning Lessons Of
Experinces”, The John Hopkins Press,
Baltimore, Maryland, 1965).

(6).DERAJAT PERANAN PEMERINTAH TERHADAP


PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

232
Dilakukan oleh pemerintah dalam berbagai macam tingkat
peranan (derajat campur tangan) untuk menggerakkan kegiatan
perekonomian masyarakat.
Irving Sverdlow tentang tingkat peranan pemerintah sebagai
berikut:
(a).Operation/pelaksanaan operasi sendiri oleh pemerintah: kegiatan
sosial ekonomi, contoh: pembuatan jalan, pembangunan pabrik,
pengurusan langsung produksi dan distribusi listrik, pembangunan dan
pembangunan dan operasi rumah sakit, dan lain-lain,
(b).Direct Control/pengendalian secara langsung: peranan pemerintah
diberikan dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat melalui
pengendalian secara langsung, misalnya: dilakukan melaluipemberian
izin,penentuan kuota, tariff, dan lain-lain guna menggerakkan kegaitan
masyarakat danpabrik tekstil misalnya: didirikan oleh masyarakat tapi
harus melalui izin dan perusahaan angkutan umum tarif ditentukan oleh
pemerintah,
(c).Indirect Control/pengendalian secara tidak langsung: melakukan
campur tangan dalam rangka mengarahkan kegiatan sosial ekonomi
masyarakat melalui penggunaan berbagai ketentuan, kriteria merupakan
aturan dan kondisi (rules and conditions)dilaksanakan dan ditaati dan
campur tangan peranan pemerintah ringan karena kegiatan sosial
ekonomi masyarakat tertentu beroperasi tidak mendapat izin lebih
dahulu,contoh: pembangunan sekolah/perguruan tinggi.
(d).Direct Influence/pemenuhan secara langsung: pemerintah melakukan
peranan dengan mempengaruhi secara langsung/memberikan prayojana
(motivasi) supaya masyarakat melakukan kegiatan sosial ekonomi
tertentu, contoh:pemengaruhan supaya masyarakat gemar menabung,
cara: pemberian perangsang tertentu dan program KB, dorongan
masyarakat golongan ekonomi lemah membentuk koperasi sebagai
wahan sosial ekonominya.
(e).Indirect Influence/pemengaruhan secara tidak langsung: peranan
pemerintah ringan dalam mengarahkan kegiatan sosial ekonomi
masyarakat, cara: memberi informasi/penerangan sehingga orang
bersedia mengikuti kehendak/petunjuk pemerintah, contoh: pemberian
informasi pasaran untuk barang ekspor. Klasifikasi 1 disebut:sebagai
pemilikan dan pengusahaan sendiri oleh pemerintah.
Klasifikasi Direct dan Indirect Control disebut: peran pengaturan
(regulatory)daripada pemerintah.
Badan Pengaturan (Regulatory Agencies):badan yang mengatur sifat
action laden departments dan klarifikasi pemengaruhan secara langsung
233
dan tak langsung sebagai: peran melalui kebijaksanaan dan penyuluhan
(bimbingan).
Dalam rencana ketat (rigid) terdapat peranan pemerintah bersifat
pemengaruhan secara langsung maupun tidak langsung, sebaliknya
perencanaan sifat longgar terdapat operasi maupun pengendalian secara
langsung. Dimana, negara perencanaan ketat (rigid),maka banyak
kegiatan dilakukan cara operasi dan pengendalian langsung contoh:
Eropa Timur oleh pemerintah/negara, sebaliknya di negara perencanaan
longgar dipabrik senjata dilaksanakan oleh perusahaan swasta.
Pemilihan derajat peranan pemerintah dipengaruhi oleh sikap
etatisme suatu negara dalam peran diri sebagai pendorong pembangunan
(agent of development),sebaliknya didorong sikap masyarakat memberi
hak dan keleluasaan besar kepada sektor swasta. Cara langsung
dilakukan pemerintah sebagai hal sementara menunggu sektor swasta
bertambah kuat, pemerintah menyerahkan pelaksanaan sektor swasta.
Derajat peranan pemerintah pada macam rencana
dilakukan:planning by perspective, planning by inducement, planning by
direction dan complete control planning(ringan-ketat). Umum peranan
pemerintah dalam rangka usaha perkembangan sosial ekonomi
masyarakat banyak negara bertambah besar, karena luas persoalan
ditanggapi dan memerlukan peranan pemerintah, cara langsung adalah
baik. Keterbatasan birokrasi pemerintah, kompleksitas ekonomi
masyarakat, memberikan kecenderungan untuk menggunakan
mekanisme pasar harga dalam perencanaan, mempengaruhi pilihan
tentang derajat peranan dilakukan pemerintah dalam kegiatan dan
perkembangan sosial ekonomi.
“The state can use different forms of planning to achieve the same
purposes; planning by direction is much inferior to planning by
inducement”.

(7).DARI PERENCANAAN EKONOMI KE PERENCANAAN


PEMBANGUNAN
Sebelum tahun 1965 tulisan maupun uraian dibidang perencanaan
umum adalah perencanaan ekonomi, buku: Arthur Lewis, Edward Mead,
buku:United Nations, E.S.Mason tentang Prinsip-Prinsip Dan Teknik-
Teknik Perencanaan Di Bidang Ekonomi. Tahun 1965 keatas
berkembang kecenderungan tulisan dan pembahasan perencanaan
ekonomi:perencanaan pembangunan. Arthur Lewis tahun 1965, buku:
“Development Planning”dan buku dasar utama lain ditulis: Albert
Waterston, berjudul: “Development Planning, Lessons Of Experience”.
234
Perkembangan kecenderungan dari perencaan ekonomi ke
perencanaan pembangunan antara lain disebabkan karena alasan-alasan
sebagai berikut:
(a).Dalam usaha pelaksanaan pembangunan terasa bahwa perencanaan
ekonomi menghasilkan berbagai kemajuan ekonomi,serta diukur melalui
berbagai indikator ekonomi belum dapat memberikan gambaran bahwa
usaha pembangunan berjalan sehat, wajar, diberbagai bidang saling
mendukung.
Pembangunan memerlukan indikator (petunjuk) atau ukuran
yang lain menunjukkan: sampai
berapa jauh tingkat pembangunan sosial ekonomi berlangsung.
“The group agreed that as a measure of development or welfare, the
national product, as conventionally defined, suffers from serious
dificiencies. Some of these deficiencies are partly made good by the
addition of complementary goals and indicators such as those related
to income distribution, nutrition and housing. Major dificiencies
remain, however, and until they have been remedied, national
products growth should only be used with great caution as an
indicator of progress, and then always in connexion with
complementary goals”(Ecafe, Conference Of Asian Economic
Planners, “Report Of The Expert Group On Criteria, Machinery And
A Detailed Scheme For Periodic Performance Evaluation During
The Second Development Decade”, Bangkok, 22 November – 1
December 1971).
Pokok masalah adalah:karena makin lama pembangunan diberbagai
bidang, politik ekonomi-sosial-budaya saling berkaitan dan
mendukung.
(b).Dasar alasan keberhasilan pembangunan ekonomi didukung oleh
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dibidang lain, contoh:
bidang pertanian:pembangunan kesediaan para petani untuk
menggunakan alat maju serta cara berekonomi baik, bidang industri:
dibantu dengan perencanaan pembangunan dibidang pendidikan dan
latihan dan dalam perencanaan aspek kuantitatif khususdibidang
ekonomi, tapi aspek kualitatif banyak dibidang sosial budaya dan
variabel non-ekonomi berperan besar dalam menentukan laju
pertumbuhan ekonomi,
(c).Orientasi didukung oleh adanya perencanaan mendukung suatu usaha
pembangunan secara berencana, mengusahakan keterlibatan aktif
masyarakat berarti; suatu proses usaha pendewasaan masyarakat untuk
dapat maju dan berkembang atas oto-aktivitas dan swakaryanya, dan
235
pendekatan bersifat pendekatan kebudayaan dan sosial: (Suhadi
mangkusuwondo dalam karangan: “Faktor-
Faktor Non Ekonomi Dalam Penentuan Sasaran
Pembangunan”,Paper 14 Oktober 1971, mengemukakan bahwa: dalam
usaha pembangunan berencana terdapat 2 (dua) macam pendekatan:
(a).Pendekatan Kultural:mempunyai persamaan dengan pendekatan
Nation-Building dan cara berbeda, (b).Pendekatan Ekonomis, oleh
Roeslan Abdulgani dalam “The Lessons Of Indonesia
Is Experience In Planning”, United Asia, Vol.12 No.5, 1960).
Pengalaman banyak negara perencanaan ditujukan untuk perubahan
struktural mendalam dalam masyarakat, bertujuan untuk perencanaan
adalah pembinaan dan pembangunan bangs (nation building: Albert
Waterston).
(d).PBB: kebijaksanaan dan program ekonomi bertujuan: mencapai hasil
sifat ekonomi, tapi tidak dapat disangkat kebijaksanaan dan program
ekonomi secara langsung atau tidak akan mempunyaipengaruh dan hasil
yang bersifat sosial, dan sebaliknya.
Pembangunan jalan menuju desa terpencil mempunyai potensi
ekonomi akan menaikkan tingkat perkembangan ekonomi desa,tapi
mungkin anak daerah bersekoloah maju. Program KB karena
pelaksanaan bersifat medis dan sosial dimasukkan dalam bidang sosial,
tapi dasar alasan dan pengaruh adalah benar bersifat ekonomi.
“It was used not to advocate equal allocation of resources between
economic and social sectors of development nor the simultaneous
development of all sectors, but rather to stress the need for some
optimum relationship between and within social and economic sectors,
and for carefull studies of their mutual support and incompatabilities so
that their effect on growth either singly or in combination could be
produced”.
Merupakan bagian dari kecenderungan dalam perencanaan pendekatan
Integratif (Integrated Approach/Unified Approach). Perkembangan
dewasa ini diterima dalam perencanaan, sehingga perencanaan ekonomi
berkembang menjadi perencanaan pembangunan.
“A major conceptual advance in development strategies is to view social
and economic development as a single, unifying process involving
consideration of both social and economic aspects and aimed at the
achievement of overall integrated development objectives”.
Ahli terhadap pelaksanaan dasawarsa pembangunan pertama dari PBB,
mempunyai alasan sebagai berikut:

236
(a).Ternyata pembangunan ekonomi merupakan sektor mempunyai daya
dongkrak (leverage effect)terbesar, dimana: masa lalu bidang ekonomi
merupakan kenyataan keterbelakangan banyak negara baru berkembang,
dan pihak ukuran perbandingan kemajuan antara negara terutama bersifat
ekonomi, dimana pembangunan ekonomi pencapaian pembangunan
dibidang lain mudah diusahakan,
(b).Prinsip dan teknik perencanaan ekonomi berkembang paling maju
dalam peralatan analisa, disebabkan karena perencanaan ekonomi mudah
dihitung (quantifyable), dalam perencanaan ekonomi mudah
mengidentifikasikan keterbatasan dan kemungkinannya,
(c).Indikator pembangunan dalam bidang ekonomi mudah
dikembangkan, karena ukuran mudah dihitung,
(d).Masih relatif lemah peralatan analisa ilmu sosial dalam menunjang
perkembangan sosial ekonomi, atau lemah orientasi kebijaksanaan ilmu
sosial dan lemah indikator pembangunan dibidang sosial budaya dan
sekarang sedang giat diusahakan peningkatan peranannya untuk social
engineering (menurut Selo Sumardjan, “Peranan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam
Pembangunan”, Pidato Ilmiah Pada Upacara Dies Natalis ke XXII UI, 12
Februari 1972).
Diselenggarakan suatu “International Simposium On The Social Sciences
And Their Role In Development”(Paris, 21 October 1969).

II. PERENCANAAN PEMBANGUNAN UMUM


A.PENDAHULUAN
II. UMUM: PERENCANAAN PEMBANGUNAN
1.Proses Pembangunan Secara Berencana
2.Ciri Dan Tujuan Perencanaan Pembangunan
3.Kelemahan Perencanaan Pembangunan
4.Proses Perencanaan Pembangunan
5.Unsur Pokok Dalam Perencanaan Pembangunan
6.Jangka Waktu Rencana Pembangunan

B.PENYAJIAN MATERI
(1).PROSES PEMBANGUNAN SECARA BERENCANA
Pembangunan ekonomi dan politik, masyarakat bangsa
diklasifikasi secara historis kedalam 3 kategori:(1).masyarakat bersifat
tradisional, (2).masyarakat bersifat peralihan (transitional),
(3).masyarakat maju (modern).
Dalam proses/usaha perubahan sosial (societal change) berarti:
suatu proses dan usaha pembangunan, pokok hal: suatu usaha perubahan
237
dan pembangunan dari suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan
tertentu kepada suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan yang
dianggap lebih baik (diinginkan). Kekuatan pembaharuan dalam
masyarakat oleh Milton J.Esman Autonomous Energies:”The Politics Of
Development Administration”, dalam John D.Montgomery (et.al),
“Approaches To Development:Politics, Administration And Change”,
Mc.Graw Hill Book Company, 1966, hal:73”.
“The frequent occurrence of serious social tensions and social conflict
often accompanies the early stages of industrialization, urbanization, and
modernization. In the first place, the break up of the traditional kinship
and tribal groups that are characteristic of low income countries
produces tensions, both personal and social, between primary loyalities
to the small community and the new, broader loyalties demanded by the
modern nation-state”(W.Arthur Lewsi, “Developing Planning”. The
Essentials Of Economic Policy, Harper And Row, New York, 1966).
Kemerdekaan suatu bangsa meningkat perasaan persamaan
sebagai warga masyarakat dan bangsa dan menjadi beban warga berat
bagi elite pemerintahan untuk memimpin, mengarahkan dan membina
kegiatan mendorong proses pembangunan dan dipikirkan cara
pengembangan kekuatan pembaharuan didalam masyarakat sendiri, tapi
beba daripada elite pemerintah,karena penting bila elite pemerintah
sendiri menjadi unsure pembaharu dan usaha pembaharauan dan
pembangunan tergantung dari sekelompok kecil unsur pembaharu dan
peranan penentu adalah kepemimpinan nasional.
Bagaimana orientasi dan komitment terhadap usaha
pembangunan secara berencana dan kesediaan menggunakan prinsip
ekonomi dan administrasi serta peralatan analisa ilmu yang
dikembangkan dalam rangka perumusan kebijaksanaannya?
“The impact of the political situation upon economic growth is
illustrated by the fact that, without a strong leadership commitment to
economic development, no viable economic plan could have been
adapted, and the necessary pre-plan steps would not have been
taken”(Irma Adelman and Cynthia Taft Morris, “Economic Growth And
Social Equity In Developing Countries”, Standford University Press,
Stanford, California, 1973, hal.33).
Umum pembangunan nasional banyak negara baru berkembang
ditekankan pada pembangunan ekonomi, disebabkan oleh karena
keterbelakangan ekonomi, pembangunan dibidang mendukung
pembaharuan dalam bidang kehidupan lain daripada masyarakat,
pembangunan ekonomi menjamin unutk suatu proses pembangunan
238
nasional stabil dan kontinu, kemajuan kesejahteraan ekonomi,
ketidakadilan ekonomi, tidak mencerminkan kemajuan dan kualitas
hidup suatu masyarakat dan dewasa ini dikembangkan pendekatan
integral/unified.
Peranan pemerintah dilaksanakan atas dasar cara untuk
berencana, dimana perencanaan dipakai sebagai:suatu alat untuk
mencapai tujuan perubahan masyarakat lebih baik dan bersifat campur
tangan pemerintah ketat dalam rangka kegiatan ekonomi bangsa tapi
perencanan memberi keleluasaan cukup besar terhadap sektor swasta dan
pola pembangunan bersifat serba negara yaitu dalam sistem ekonomi
sosialis (tradisional) disebut:sistem ekonomi yang dipimpin secara sentral
dan peranan pemerintah dilaksanakan luas melalui cara perencanaan
untuk pembangunan ekonomi dan perubahan masyarakat dilakukan arah
dan kegiatan pembangunan diserahkan terutama kepada kekuatan dalam
masyarakat sendiri serta berjalan mekanisme pasar dan harga dan
peranan pemerintah dalam bentuk perencaaan umumnya hanya menjaga
keseimbangan dan kestabilan dan usaha pembangunan daerah
terbelaknag dan studi perspektif jangka panjang dan perencanan
dilakukan suatu pola pembnagunan perekonomian campuran dan peranan
pemerintah melalui perencanan sadar bersifat pengarahan pertumbuhan
dan pembangunan, tapi leluasa bagi sektor swasta/masyarakat untuk
melakukna kegiatan pembangunan, kecuali perencanaan digunakan
mekanisme harga dan pasar dan peranan pemerintah berusaha
menyempurnakan struktur pasa yang pincang dan hubungan harga tidak
wajar dan kenyataan pembangunan secara berencana dirasakan sebagai
suatu kebutuan masyarakat belum atau baru berkembang, ditelaah
berbagai kondisi masyarakat terutam keadaan keterbelakangan dan ciri
keterbelakangan dibidang sosial:sifat masyarakat tradisional terikat pada
nilai asli (primordial) memelihara tetap apa yang ada dan tidak memberi
peluang cukup untuk ada perubahan serta tumbuh kekuatan pembaharuan
dalam masyarakat dari feodalisme dan kolonialisme masa lampau dan
kelompok elit politik terbentuk masa lepas kolonialisme dilihat dari sifat
penerus/preservasi cirri dari tradisi dan feodalisme menjadi pendorong
pembaharuan/pembangunan dan membina pembaharuan melalui
penempaan identitas suatu bangsa berniat untuk maju, dan kesatuan
bangsa, ada ideologi politik bangsa, dasar pendidikan, orientasi masa
depan, pengolahan sumber ekonomi dan tempat dunia antar bangsa.
Lingkaran tak berujung pangkal adalah: kurang serta parah dalam
modal dan keterampilan, kurang modal untuk investasi disebabkan
karena tabungan masyarakat rendah, akibat pendapatan rendah,
239
produktivitas rendah, akibat kurang modal, kurang modal untuk investasi
menyebabkan tidak dapat diusahakan pertumbuhan ekonomi,
keterbatasan investasi dipengaruhi oleh kurang perangsang investasi
dalam bentuk kurang permintaan efektif atau tenaga beli rendah,
disebabkan karena rendah pendapatan, kecuali dipengaruh struktur pasar
pincang dan kurang prasarana sosial ekonomi (social overhead capital)
dan pola struktur ekonoi masyarakat agraris dan kelemahan konjungtur
peka terhadap keadaan perkembangan ekonomi dunia dan struktur
colonial, sektor modern perusahaan dikuasai modal, kepentingan asing
dan sektor tradisional terdiri dari pertanian rakyat dan pola
perkembangan renggang laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat
kesejahteraan masing-masing sektor di Indonesia. Dimana, perluasan
lapangan kerja karena kurang investasi terbatas, kecuali penduduk pesat
laju pertumbuhan penduduk masyarakat, penyerapan penduduk tidak
merata, tingkat urbanisasi tinggi “burden of dependency”:besar dan laju
pertumbuhan dari golongan penduduk usia kerja dan terdapat
pengangguran terselubung tinggi dan dunia usaha lemah karena kurang
wirausaha (entrepreneurship), diakibatkan karena semangat tradisional,
warisan kolonialisme, semangat etatisme, sosialisme tradisional banyak
pengaruh tahap permulaan perkembangan negara merdeka, kecuali
kurang perangsang untuk motivasi perkembangan. Hambatan utama
adalah ketidakstabilan sebagai akibat mencari identitas bangsa dan suatu
ideology nasional, kecuali karena disebabkan karena pertarungan politik
dilandasi pengelompokkan kekuatan politik (pribadi), bukan atas dasar
program pembaharuan/pembangunan).

(2).CIRI-CIRI DAN TUJUAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Tujuan pembangunan (Development Objectives) dan ciri
pembangunan:
(a).Perencanaan pembangunan adalah usaha dicerminkan dalam rencana
untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi tetap (steady social
economic growth):dalam usaha peningkatan produksi nasional, berupa
tingkat laju pertumbuhan ekonomi positif diusahan tetap dalam jangka
waktu panjang.
(b).Usaha dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per kapita,
kelanjutan dan ekonomi positif yaitu setelah dikurangi laju pertumbuhan
penduduk menunjukkan kenaikkan pendapatan per kapita.
(c).Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi, disebabkan
karena umum negara baru berkembang struktur ekonominya ke agraris
mengakibatkan terdapat kelemahan konjungtural, diusahakan ada
240
keseimbangan struktur ekonomi keseimbangan antara sumbangan sektor
agrarian terhadap produksi nasional dengan sumbangan sektor lain
terutama industri terhadap produksi nasional disebut: produksi nasional
disebut usaha difersifikasi nasional.
(d).Perluasan kesempatan kerja, kecuali usaha menanggulangi ada
pengangguran kentara di negara baru berkembang, upaya: perluasan
kesempatan kerja untuk menampung masuk golongan usia kerja dalam
kehidupan ekonomi merupakan suatu tantangan berat dalam usaha
perencanaan pembangunan.
(e).Usaha pemerataan pembangunan disebut:distributive
justice:pemerataan pembangunan ke pemerataan pendapatan antara
golongan dalam masyarakat dan pemerataan pembangunan antara daerah
dalam negara dan pemerataan adalah memikul beban
pembangunan,bertanggung jawab atas tujuan,cara dan pelaksanaan
pembangunan serta manfat pembangunan dan tujuan pembangunan
berusaha menumbuhkan rasa keadilan bentuk keadilan sosial (social
justice), termasuk pengayoman hukum, kesempatan pendidikan,
kebebasan pendapat bertanggungjawab, kehidupan spiritual, dan lain-
lain.
(f).Ada usaha pembinaan lembaga ekonomi masyarakat menunjang
kegiatan pembangunan terdapat lemah institusional,lemah mekanisme
pasar/harga sendiri dan lembaga ekonomi masyarakat dikembangkan
seperti:koperasi,lembaga keuangan,kamar dagang,para konsultan,dan
lain-lain.
(g).Usaha kemampuan membangun secara bertahap didasarkan
kemampuan nasional, pembangunan bantuan luar negeri sebagai
komponen kebuuthan bagi investasi diperlukan untuk membangun
(resource gap) dan peningkatan kemampuan membangun dihitung dari
segi modal,pengalihan keterampilan,transfer teknologi.
(h).Terdapat usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi, usaha
perencanaan anti siklus.
(i).Tujuan pembangunan jangka panjang, contoh: perubahan struktural
perlembagaan masyarakat, pla pemilihan dan pengusahaan faktor
produksi berdasarkan orientasi keadilan sosial dan peningkatan
kemampuan nasional, pembangunan bangsa (nation building)dan
pembangunan/peningkatan kualitas hidup manusia.
Merupakan peranan daripada pemerintah sebagai pendorong
pembangunan (agent of development)bagi banyak negara baru
berkembang.

241
(3).KELEMAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NEGARA
BARU BERKEMBANG
(a).Perencanaan ekonomi/perencanaan pembangunan dinegara baru
berkembang merupakan dokumen politik mengenal cita-cita
pembangunan dikehendaki, tapi untuk mencapai tujuan pembangunan
tertentu dan perencanaan pembangunan tidak berkaitan perencanaan
dengan pelaksanaan, kekuatan dan kepentingan politik ada dalam
masyarakat, maka rencana diterima politis, kehilangan cirri utama
sebagai rencana yaitu:konsekuensi dan sistem perioritas,
(b).Dirumuskan suatu rencana teknis cukup baik, kelemahan: kurang
mendapat dukungan politik diperlukan dan kurang terdapat kestabilan
politik pelaksanan rencana kontinu, pemerintahan silih berganti
mengakibatkan pelaksanaan rencana,perencanaan silih berganti rencana
cukup dukungan politik, waktu pematangan sehingga terlibat aparatur
pemerintah, masyarakat dalam pelaksanaan,
(c).Terdapat kurang hubungan antara penyusunan rencana dan para
penyusun dengan pelaksanaan rencana dan para pelaksana, menyebabkan
rencana kurang feasible(kurang dapat dilaksanakan teknis), disebabkan
karena para perencana terlalu banyak bekerja “dibelakang meja” atau
kurang kuat kedudukan suatu badan perencana dalam hubungan badan
operasional dimana kelemahan hubungan antara perencanaan dan
kebijaksanaan anggaran serta moneter,contoh:Edward Mason:kelemahan
Rencana pembangunan lima tahun 1956-1960:pembentukan organisasi
dan administrasi perencanaan sebagai proses dilakukan banyak
badan/lembaga pemerintahan dan jaringan keserasian dan kerjasama
dalam pembentukan kebijaksanaan dan perumusan program
pembangunan.
(d).Bidang pilihan berbagai alternatif merupakan:”trade
offs”:menguntungkan bagi 1, tapi merugikan bagi yang lain,
contoh:pilihan antara peningkatan laju pertumbuhan ekonomi cepat
melalui pemakaian teknologi maju, usaha realisasi keadilan/pemerataan
pembangunan terutama dibidang perluasan kesempatan kerja dan
kemajuan untuk menampung semua tujuan baik dalam waktu sama, tidak
dapat mencapai semuannya dan kecuali kesepakatan
(reconciliation)antara berbagai tujuan pembangunan, memperkirakan
(mengakses)kemampuan rencana berdasar sumber secara nyata.
(e).Kurang data statistik,informasi, hasil riset dan survai untuk mendasari
suatu perencanaan baik, diperlukan untuk menyusun proyeksi,perkiraan,
proyek pembangunan:feasibility study.

242
(f).Kurang penguasaan terhadap teknik perencanaan,disebabkan kurang
tenaga terdidik dalam bidang dan penguasaan teknik perlu pengetahuan
spesialisasi, seperti:negara baru berkembang tergantung penyediaan
tenaga ahli asing dari Bank Dunia, Development Advisory Service:
rencana kerangka makro/rencana dan hubungan unsur/variabel ekonomi
hubungan serta implikasi satu sama lain, kecuali diperlukan perencanaan
sektoral dan regional, kesulitan karena sukar pilihan penggunaan teknik
serasi, misalnya:teknik perencanaan menyeluruh untuk negara baru
berkembang di Asia timbul kontroversi antara tipe Harrod-Domar atau
J.M.Keynes.
(g).Usaha perumusan suatu rencana:antara perencanaan dan pelaksanaan,
tergantung keadaan dan proses politik berlaku suatu masyarakat tertentu.
(h).Masalah kemampuan administrasi pemerintah untuk melaksanakan
rencana pembangunan, seperti: Arthur Lewis dan Albert
Waterston:administrasi dan politik merupakan hambatan utama
pelaksanaan perencanaan pembangunan dan bidang administrasi
pemerintah dilakukan suatu reform administrasi maupun pembinaan
administrasi untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan.
“The secret of successful planning lies more in sensible politics and good
public administration” (W.Arthur Lewis, “Development Planning. The
Essentials Of Economic Policy. Harper And Row, New Yorks, 1966).

(4).PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Perencanaan berarti kegiatan penyusunan rencana atau suatu
proses kegiatan usaha yang terus menerus dan menyeluruh dari
penyusunan suatu rencana, penyusunana program kegiatan, pelaksanaan
serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan disebut pengendalian (suatu
rencana sebagai alat untuk pencapaian tujuan antara lain dalam Saul
M.Katz,“A System Approach To Development Administration”, 1965).
Tahap dalam proses perencanaan sebagai berikut:
(a).Penyusun Rencana terdiri dari unsur: (1).Tinjauan Keadaan/Review:
berupa tinjauan sebelum mulai sesuatu rencana (review before take off)
atau tinjauan pelaksanaan rencana sebelum (review of
performance),diusahakan dilakukan,diidentifikasi masalah pokok
(masih)dihadapi, seberapa jauh kemajuan sudah dicapai untuk menjamin
kontinuitas kegiatan usaha, hambatan ada, potensi serta prospek
dikembangkan;

243
(2).Perkiraan keadaan masa dilalui rencana disebut: forecasting:
diperlukan data statistik, hasil penelitian dan teknik proyeksi dan
mekanisme informasi untuk perspektif masa depan;
(3).Penetapan tujuan rencana (plan objective)dan pemilihan cara
pencapaian tujuan rencana, nilai politik,sosial masyarakat berperan
penting,teknis didasarkan tinjauan keadaan dan masa dilaluirencana dan
luas asas konsistensi dan perioritas, dilakukan penyusunan kerangka
menyeluruh/kerangka makro dan implikasi hubungan antara berbagai
variabel,parameter bidang ekonomi dan sosial menyeluruh;
(4).Identifikasi kebijaksanaan/kegiatan usaha dilakukan dalam rencana
didukung program pembangunan, operasional rencana kegiatan usaha
dilakukan pemilihan alternatif terbaik,dilakukan pemilihan alternatif
terbaik, berdasar opportunity cost dan skala perioritas dan bagiproyek
pembangunan identifikasi didukung oleh feasibility studies dan survai
pendahuluan dan penyusunan kebijaksanaan dan program pembangunan
dilakukan sektoral dilakukan sasaran sektoral;
(5).Persetujan rencana, bertingkat dari bidang: teknis, masuk wilayah
proses politik, diusahakanPenyerasian dengan perencanaan pembiayaan
umum daripada program perencanaan dilakukan.
(b). Penyusunan Program Rencana
Dilakukan perumusan terperinci mengenai tujuan/sasaran dalam
jangka waktu tertentu, suatu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan
jadwal pembiayaan serta penentuan lembaga/kerjasama antara lembaga
yang melakukan program pembnagunan dan masing-masing
pembangunan sebagai bagian atau tidak dari pada program dahulu, sering
dipakai suatu program kegiatan dan pembiayaan konkrit daripada
program atau proyek pembangunan dalam project plan dituang project
form menjadi alat rencana, alat pembiayaan, alat pelaksanaan dan alat
evaluasi rencana penting dan pengesahan rencana dan dibantu
penyusunan suatu flow chart, operation plan/ network plan.
(d).Pengawasan atas pelaksanaan rencana, bertujuan:
(1).Mengusahakan supaya pelaksanaan rencana berjalan sesuai rencana,
(2).Bila terdapat penyimpangan, maka diketahui seberapa jauh
penyimpangan dan apa sebabnya, (3).Dilakukan tindakan korektif
terhadap ada penyimpangan. Diperlukan sistem monitoring
mengusahakan pelaporan dan feedback baik daripada pelaksanaan
rencana.
(e).Evaluasi membantu kegiatan pengawasan, dilakukan evaluasi/tinjauan
berjalan secara terus menerusdisebut: Concurrent Review, dilakukan
sebagai pendukung tahap penyusunan rencana yaitu:situasi sebelum
244
rencana dimulai dan evaluasi tentang pelaksanaan rencana sebelumnya
dan dilakukanperbaikan terhadap perencanaan selanjut atau penyesuaian
diperlukan dalam pelaksanaan-pelaksanaan perencanaan sendiri. Proses
perencanaan pembangunan untuk dilakukan forwar maupun backward
planning oleh Arthur Lewis.
Proses Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan adalah:
(1).Informasi untuk perencanaan (statistik, penelitian, dan lain-lain).
(2).Identifikasi masalah pembangunan.
(3).Analisa dan pembentukan kebijaksanaan.
(4).Rencana makro.
(5).Perkiraan sumber-sumber pembangunan (terutama sumber
pembiayaan).
(6).Perencanaan sektoral.
(7).Perencanaan regional.
(8).Perencanaan dan penganggaran.
(9).Aktivasi rencana, program pelaksanaan.
(10).Manajemen pelaksanaan,fungsi pengaturan pemerintah.
(11).Kebijaksanaan stabilisasi.
(12).Komunikasi dukungan pembangunan.
(13).Pengendalian pelaksanaan.
(14).Pengawasan.
(15).Tinjauan pelaksanaan.
(16).Perkiraan perkembangan jangka jauh.

(5).UNSUR POKOK DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN


(a).Kebijaksanaan dasar/strategi dasar rencana pembangunan disebut:
tujuan,arah dan prioritas pembangunan, meliputi sasaran pembangunan.
Merupakan dasar daripada seluruh rencana, dituangkan dalam unsur
pokok perencanaan pembangunan lainnya. Hal penting penetapan tujuan
rencana (development objectives/plan objectives).
Hal perumusan tujuan perencanaan sebagai berikut:
(1).Perumusan tujuan perencanaan/pembangunan merupakan
komponen pertama daripada suaturencana pembangunan merupakan
prasyarat bagi penentuan strategi baik untuk menggunakan sumber
pembangunan kepada alokasi keperluan investasi menunjang alokasi
keperluan investasi menunjang pencapaian tujuan pembangunan.
(2).Perumusan/penetapan tujuan perencanaan/pembangunan tergantung
dari: (a).Preferensi nasional/pilihan nasional didasarkan kondisi serta
nilai dianut dibidang politik, sosial dan ekonomi masyarakat

245
bersangkutan,(b).Tingkat perkembangan pembangunan (stage of
development) : negara sosialis dan negara demokrasi liberal.
(3).Dalam pemilihan dan penentuan tujuan rencana/pembangunan
terdapat kelemahan yaitu ada tujuan saling bersaing,contoh: tujuan
menaikkan pendapatan nasional dengan tujuan pembagia pendapatan
merata:sektor industri dengan teknologi tinggi bersaing tujuan untuk
meningkatkan/memperluas kesempatan kerja dan tujuan kualitatif dan
kuantitatif.
(4).Penetapan tujuan rencana/pembangunan umum perlu merupakan
suatu putusan politik, tujuan:perencanaan/pembangunan nasional
merupakan hasil pendapat/penyatuan pendapat politik ekonomi dan sosial
dalam masyarakat, perumusan melalui perhitungan berbagai alternatif
tentang prioritas, sumber, kemungkinan dicapai, direncanakan oleh para
perencana.
(5).Perkembangan ini terdapat suatu kecenderungan untuk
(a).memperluas tujuan rencana/pembangunan, menyangkut bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan/keamanan. Tujuan
pembangunan adalah pembangunan manusia sendiri artinya:peningkatan
kualitas hidup manusia material maupun spiritual dan pendekatan
operasional.
(b).Ada kerangka rencana, disebut: kerangka makro rencana,
dihubungkan berbagai variabel pembangunan (ekonomi)serta implikasi
hubungan.
(c).Perkiraan sumber pembangunan pembiayaan merupakan keterbatasan
strategis dalam usaha pembangunan dan diperkirakan saksama.
(d).Kerangka kebijaksanaan konsisten:dirumuskan dan dilaksanakan
serasi dan konsisten antara lain: kebijaksanaan fiskal, penganggaran,
moneter, harga, sektor lain,pembangunan daerah.
(e).Program investasi dilakukan sektoral:bidangpertanian,industri,
pertambangan, pendidikan,perumahan, dan lain-lain dan penyusunana
program investasi secara sektoral dilakukan penyusunan sasaran rencana
(Plan Targets/Development Targets),diperlukan perencanaan operasional
cara: merencanakan program investasi sampai komponen unit kegiatan
usaha terkecilyaitu proyek pembangunan dan dalam penyusunan program
investasi dan sasaran rencana pertimbangan ekonomi dan pembangunan
diserasikan dengan biaya wajar. 3 pertimbangan penting diperhatikan
yaitu: (1).Konsistensi dan saling mendukung antara program dan proyek
investasi, (2).Penetapan skala prioritas secara tajam, (3).Lebih menjamin
proses pertumbuhan.

246
(f).Administrasi pembangunan: pelaksanaan dan diperlukan suatu
administrasi negara mendukung usaha perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan dan perencanaan penyempurnaan administrasi negara dan
pembinaan sistem administrasi untuk mendukung perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan direncanakan sebagai bagian integral dari
rencana pembangunan sendiri, usaha termasuk penelaahan terhadap
mekanisme dan kelembagaan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan (planning machinery) disebut:Administrasi Pembangunan.

(6). STATUS FORMAL RENCANA


3 pola status formal adalah;
(a).Negara perencanaan pembangunan dilakukan pembahasan serta
disahkan melalui suatu keputusan lembaga perwakilan rakyat dan
penyusunan dilakukan badan perencanaan bersifat teknis.
Suatu rencana pembangunan mempunyai kekuatan hukum tinggi,
karena mempunyai sanksi kuat disebut suatu sistem obligatory: negara
sosialis.
Kebaikan dari pola sistem obligatory adalah: (1).Rencana bersifat
representatif, memberi peluang mewakili/mencerminkan aspirasi
kepentingan berbagai golongan dalam masyarakat, (2).Dengan ada dasar
hukum melalui suatu lembaga perwakilan, maka terdapat ada dukungan
(commitment) masyarakat, (3).Terdapat kontinuitas, karena merubah
sulit, dilakukan melalui suatu keputusan lembaga perwakilan (undang-
undang).
Kelemahan rencana formal berencana melalui keputusan lembaga
perwakilan rakyat dan badan perencanaan bersifat teknis:
(1).Merangkum kepentingan dan pendapat banyak pihak,maka bersifat
kompromi/kombinasi, mengurangi tingkat konsistensi dan terdapat
pertentangan antara bahagiannya.
(2).Terlalu tiggi dasar hukum suatu rencana mengakibatkan kurang
fleksibilitas, perlu bagi perencanaan pembangunan negara baru
berkembang, sebab karena kelakuan kehidupan ekonomi mempunyai
derajat ketidakpastian dan ketidakterdugaan cukup besar,seperti: di
Indonesia Repelita 1956-1960 dan RPNSB/Rencana Pembangunan
Nasional Semesta 1961-1968 mendapat status formal TAP
No.II/MPRS/1960 dan penyusunan RPNSB oleh Depernas terdiri dari
golongan politik,fungsional masyarakat Indonesia.
(b).Rencana pembangunan suatu kebijaksanaan pemerintah
saja:peraturan pemerintah atau keputusanpimpinan pemerintahan
(Keputusan Presiden).
247
Kebaikan adalah:(1).Kebijaksanaan pemerintah sifat operasional
dasar atas kepastian pelaksanaan tinggi (technical feasibility), digunakan
ahli perencana sehingga teknis baik dan konsisten tinggi, (2).Luwes
(flexible) sebagai keputusan/kebijaksanaan pemerintah,maka rencana
disesuaikan situasi dan kondisi dalam perkembangan pelaksanaan
rencana.
Kelemahan:(1).Relatif kurang representatif karena tidak melalui
pembahasan berbagai pihak secara aktif dalam proses pengambilan
keputusan, (2).Relatif kurang mendapat dukungan dari masyarakat,
karena tidak melalui keputusan lembaga perwakilan,(3).Sebagai campur
tangan terlalu besar dari pemerintah: Indonesia
REPELITA I:KEPPRES No.319 Tahun 1968.
(c).Garis besar atau kebijaksanaan dasar suatu rencana pembangunan
disetujui/ditetapkan lembaga perwakilan,sedangkan kebijaksanaan dan
program pembangunan:keputusan pemerintah dan pola untuk
menampung berbagai kekuatan/kebaikan dari pola 1 dan 2 serta untuk
mengurangi kelemahan pola 1 dan 2 sesuai komitmen dan dukungan
cukup tinggi dan kebijaksanaan pelaksanaan disusun secara teknis dan
luwes dan Ketetapan MPR No.IV Tahun 1973: dituang REPELITA
II:KEPPRES No. 11 Tahun 1974 dalam APBN: UUD 1945 sebagai suatu
tata cara pemerintahan demokratis.

(7).JANGKA WAKTU RENCANA


3 pola yaitu:
(a).Rencana Jangka Panjang (Long Term Plan): jangka waktu 10 tahun
keatas. Sifat 2 macam: (1).Sifat studi perkiraan/proyeksi keadaan masa
depan jangka waktu panjang: variabel ekonomi maupun kondisi lain
dalam masyarakat:perencanaan perspektif, dilakukan bila terdapat
peralatan analisa cukup, data statistik serta informasi lain lengkap serta
kelakuan kehidupan ekonomi pasti dan negara maju:Belanda,
Cekoslavakia, (2).Perencanan mencapai tujuan
perkembangan dalam masyarakat bersifat fundamental dan struktural
jangka panjang, di Malaysia, Indonesia GBHN.
(b).Perencanaan pembangunan jangka menengah (Medium Term
Plan):jangka waktu antara 3-8 tahun, dilaksanakan oleh negara, sebab
antara lain (1).Cukup waktu untuk memperhitungkan tingkat
pematangan (gestation)pelaksanaan pembangunan berbagai program dan
proyek,
(c).Cukup waktu untuk memperkirakan pemupukan sumber serta usaha
meningkatkan sumber pembiayaan pembangunan.
248
(3).Disesuaikan periode pemerintahan/periode lembaga perwakilan,
misalnya: jangka waktu Presiden,
(4).Disesuaikan perjanjian internasional, misalnya:Eropa Barat:Rencana
Marshall. Rencana jangka menengah:5 tahun terdiri dari: 2 dan 3 tahun
dan sifat terperinci dan indikatif.
(c).Rencana Jangka Pendek (Short Term Plan):jangka waktu ½ sampai 2
tahun. Ada 2 macam rencana yaitu: (1). ½ atau 1 atau 2 tahun: untuk
menanggulangi keadaan bersifat mendesak, contoh:keadaan habis perang
situasi labil, penanggulangan krisis ekonomi, bencana alam
Indonesia:bentuk Program Stabilisasi dan Rehabilitasi 1967-1969:untuk
menanggulangi keadaan yang parah,terutama mengendalikan hyper
inflation akhir tahun 1966, (2).Rencana Tahunan (Annual Plan):jangka
menengah, konkrit, spesifik, operasional disebut: Perencanaan
Operasional Tahunan (Annual Operational Plan), di negara berkembang.
Contoh: Indonesia: GBHN TAP MPR NO.IV Tahun 1973, dituangkan
REPELITA II, KEPPRES No.11 Tahun 1974:operasional rencana
tahunan yaitu: APBN.

III. KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM :PERENCANAAN


PEMBANGUNAN
A.PENDAHULUAN
1.Tinjauan Keadaan, Permasalahan Dan Potensi Pembangunan
2.Kebijaksanaan Dasar Pembangunan
3.Rencana Menyeluruh Dan Kerangka Makro
4.Kerangka Kebijaksanaan Konsisten
5.Sumber Pembiayaan Pembangunan
6.Program Investasi Sektoral Dan Sasaran Rencana
7.Perencanaan Sektor Non Ekonomi
8.Perencanaan Sektor Usaha Swasta
9.Perencanaan Regional
10.Penyerasian Rencana Dalam Rangka Kerjasama Internasional
11.Statistik Dan Penelitian Untuk Perencanaan
12.Tinjauan Kebijaksanaan Dan Program

B.PENYAJIAN MATERI
(1).TINJAUAN KEADAAN, PERMASALAHAN DAN POTENSI
PEMBANGUNAN
Bidang ekonomi mengenai faktor produksi mengenai: penduduk,
tenaga kerja:pokok sumberdaya manusia, termasuk: jumlah dan struktur
penduduk serta perkembangan,penyebaran penduduk, tersedia tenaga
249
kerja keterampilan dan aspek keterampilan umum, produktivitas
kerja,tingkat pengangguran atau tidak kentara,aspek khusus
seperti:penyebaran tenaga berketrampilan per daerah.
Bidang modal; sifat,tingkat,struktur dan arah daripada
tabungan,konsumsi dan investasi, yaitu: pembentukan modal, dana valuta
asing, ekspor dan impor,neraca pembayaran luar negeri umum dan
perkembangan.
Sumberdaya material: sumber alam dan peralatan dasar penting
seperti: prasarana fisik.
Bidang sosial:tingkat dan kualitas pendidikan,
kesehatan,perumahan, produktivitas kerja.
Tinjauan kemampuan aparatur pemerintah terutama dalam usaha
mendukung kegiatan pembangunan, tabungan dan investasi. Aspek
kemampuan kegiatan masyarakat/sektor swasta sendiri dan aspek politik,
kebudayaa,keamanan dan proses perencanaan melakukan identifikasi
permasalahan pokok sebagai keterbatasan utama (basic constraints) dan
hambatan dalam usaha pembangunan berencana,permasalahan dilihat
menyeluruh lebih dulu, sektoral,regional dan kebutuhan dan kepentingan
masyarakat dan dasar bagi perumusan kebijaksanaan pembangunan.
Contoh:penduduk; tingkat kelahiran penduduk berdasarkan 15-20 tahun,
terdapat tekanan kesempatan kerja adalah keadaan masalah,kebutuhan
usaha perluasan kesempatan kerja menonjol dan kegiatan tinjauan
keadaan,masalah dan potensi pembangunan perlu bahan statisk dan hasil
penelitian, analisa ekonomi, sosial dan dikembangkan secara
multidisipliner dan potensi sumber alam,tenaga kerja, letak geografis,
perkembangan kegiatan ekonomi internasional dan pelaksanaan
pembangunan dan tinjauan tahunan dan usaha potensi pekerjaan
proyeksi/forecasting jangka pendek dan menengah sesuai penetapan
tujuan dan cara pencapaian pasti (Sumitro Djojohadikusumo, “Indonesia
Dalam Perkembangan Dunia Kini Dan Masa Datang”, LP3ES, 1976).

(2).KEBIJAKSANAAN DASAR PEMBANGUNAN


(a).Kondisi sosial-ekonomi masyarakat,potensi, permasalahan dan
kemungkinan,
(b).Masalah pilihan antara berbagai alternatif fundamental.
Implisit pemerataan pendapatan dan keadilan sosial politik kritik
tajam. Tujuan kebijaksanaan pembangunan dilakukan mengenai interksi
dari partisipasi dan pertumbuhan ekonomi,partisipasi politik dan keadilan
sosial/pemerataan pendapatan, perombakan struktural dalam pola
pemilikan faktor produksi, transformasi dasar sosial, institusional dan
250
politik peningkatan keadilan ekonomi,sosial dan politik menyangkut
perluasan kesempatan sama bagi masyarakat seperti: peningkatan SDM,
pengembangan wirausaha, kebijaksanaan khusus pemerataan
pembangunan, usaha perluasan kesempatan kerja bersifat padat karya,
landreform, dan lain-lain sebagai prasyarat dasar suatu pertumbuhan kuat
pembangunan masyarakat, perusahaan negara dan pembinaan koperasi.
 Reorientasi kebijaksanaan dasar pembangunan diarahkan kepada
masalah pemerataan pembangunan terutama peningkatan hidup dari
40% golongan berpenghasilan rendah masyarakat bangsa:
“Redistribution With Growth” Montek S.Ahluwalia tentang : Pola
Inequality sebagai berikut; “Apabila 40% bottom terdahulu
mendapatkan 25 % dari jumlah seluruh penerimaan masyarakat, maka
keadaan pembagian pendapatan dianggap cukup baik”. “Apabila
kurang lebih 16 % keadaan sedang, dan jika 9 sampai 12,5 % sudah
dianggap suatu tingkat keadilan jelek”, kriteria tentang kemelaratan
absolut (absolute poverty)yaitu: tingkat pendapatan per kapita sebesar
US $ 50 sampai US $75 dan diarahkan untuk menanggulangi masalah
pemerataan pendapatan dalam keseluruhannya.
Keadaan lain:tingkat tabungan masyarakat suatu waktu, sektor
produksi dan kemungkinan pengembangan terhadap pemupukan
produksi nasional dan kemampuan aparatur negara dan tingkat
pendidikan masyarakat dan tersedia data statistik dan hasil
penelitian:penetapan kebijaksanaan dasar pembangunan.
Analisa ekonomi dan sosial tentang keadaan masyarakat bangsa
periode tertentu dan kondisi permasalahan potensi dan kemungkinan
usaha pembangunan berencana dan kebijaksanaa dasar pembangunan
di Indonesia khusus cara pembangunan bidang ekonomi Pasal 33
UUD 1945:
(1).Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan,
(2).Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hayat hidup orang banyak dikuasai oleh negara,
(3).Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat
sebesar-besarnya.
Penjelsan Pasal 33 UUD 1945: “Tercantum dasar demokrasi
ekonomi, produksi, dikerjakan oleh semua,untuk semua dibawah
pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat dan kemakmuran
masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang, sebab

251
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas usaha
kekeluargaan.
Kebijaksanaan dasar tujuan pembangunan dirumuskan terarah
dalam GBHN dan landsan kebijaksanaan dasar Repelita II (1).Tujuan
nasional rumusan:Pembukaan UUD 1945, (2).Tujuan pembangunan
nasional:masyarakat adil dan makmur,merata spiritual dan material
berdasarkan Pancasila, (3).Sebagai orientasi mencapai tujuan
pembangunan nasional dirumuskan arah pembangunan jangka
panjang:utuh dalam pembangunan seluruh masyarakat Indonesia dan
manusia seutuhnya: keselarasan, keserasian,keseimbangan antara
kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah dan masyarakat seluruh
meliputi: dimensi antara golongan masyarakat, antara masyarakat
berbagai daerah seluruh daerah negara,masyarakat generasi sekarang dan
generasi mendatang, (4).Pembangunan jangka panjang dilakukan secara
bertahap dengan sasaran tercipta landasan kuat untuk tumbuh dan
berkembang atas kekuatan sendiri, (5).Titik berat pembangunan
diletakkan pada pembangunan ekonomi, bertahap dilakukan perioritas
pembangunan sebagai berikut:(a).Repelita I:sektor pertanian dan industri
mendukung sektor pertanian, (b).Repelita II:sektor pertanian dengan
meningkat industri mengolah bahan mentah menjadi bahan baku,
(c).Repelita III:sektor pertanian dengan meningkat industri mengolah
bahan baku menjadi barang jadi, (d).Repelita IV:sektor pertanian dengan
meningkat industri menghasilkan mesin industri baik berat maupun
ringan yang terus dikembangkan dalam Repelita
selanjutnya;(6).Pembangunan diluar bidang ekonomi dilaksanakan
seirama dan serasi dengan kemajuan dicapai dalam bidang ekonomi,
(7).Dalam pelaksanaan pembangunan diberi perhatian terhadap orientasi
keadilan, pemerataan pembangunan, perluasan lapangan kerja,partisipasi
masyarakat,(8).Tata penyelenggaraan pembangunan didasarkan pada
demokrasi ekonomi, berperan aktif dalam kegiatan pembangunan dan
pemerintah wajib memberi pengarahan dan bimbingan serta menciptakan
iklim sehat, (9).Usaha pembangunan tetap diusahakan suatu stabilitas
dinamis.
Tujuan dan tema pokok Repelita II adalah:pertumbuhan
ekonomi,perluasan kesempatan kerja, pemerataan pembangunandan
partisipasi aktif masyarakat. Perincian sebagai berikut:
(1).(a).Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh
rakyat;(b).Meletakkan landasan kuat untuk tahap pembangunan berikut;
(2).Perioritas adalah:pembangunan ekonomi titik berat pembangunan
sektor pertanian dan peningkatan industri yang mengolah bahan mentah
252
menjadi bahan baku, (3).Pembangunan dibidang lain (sosial)tetap
dikembangkan dan menunjang pembangunan ekonomi dan kemajuan
ekonomi membantu kesempatan besar untuk memecahkan berbagai
masalah sosial, (4).Menggarap dalam masalah sejak semula disadari
belum akan terpecahkan dalam Repelita I: (a).Perluasan kesempatan
kerja, (b).Perluasan kesempatan berusaha, (c).Pembangian kembali hasil
pembangunan secara merata, (d).Usaha perbaikan struktur pasar pincang,
(e).Peningkatan laju perkembangan ekonomi didaerah,
(f).Transmigrasi,(g).Peningkatan partisipasi rakyat dalam pembangunan
melalui koperasi, (h).Perhatian besar masalah pendidikan dan sosial,
(i).Peningkatan kemampuan aparatur pemerintah; (5).Motivasi dan
pengembangan iklim sosial menuju partisipasi seluruh masyarakat dalam
pembangunan, (6).Memelihara stabilisasi nasional.

(3). RENCANA MENYELURUH (AGGREGATE) DAN


KERANGKA MAKRO
Kerangka makro rencana/kerangka rencana adalah suatu
gambaran menyeluruh daripada hubungan variabel ekonomi menentukan
keseimbangan antara sumberdaya dan kebutuhan investasi untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Variabel ekonomi
adalah:penerimaan dalam negeri, tabungan pemerintah, tabungan
masyarakat,tabungan dalam negeri, ekspor,impor, neraca pembayaran
luar negeri, investasi, investasi masing-masing sektor ekonomi,laju
pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur ekonomi dalam
perkembangan produksi nasional.
(1).Kerangka rencana didasarkan atas suatu model ekonomi makro
bersifat matematis dan makro diperlukan perhitungan statistic ekonomi
nasional baik, (2).Kelakuan ekonomi banyak derajat ketidakterdugaan:
penyusunan untuk perencanaan pembangunan.
Model Harrod-Domar:model input output Leontief: model
menghubungkan pertambahan pendapatan nasional dengan pembentukan
modal: MPS = marginal propencity of saving dan ICOR= incremental
capital output ratio. Tingkat pembangunan ekonomi (rate of economic
development)= G.
Hubungan antara pembentukan modal (capital formation) = (S), laju
pertumbuhan penduduk = rate of population change = (r), COR = (k) =
capital output ratio: G = S/ k – r.
Alasan bagi perubahan COR adalah: teori Harrod dan Domar
sama-sama mengasumsikan bahwa: koefisien kapital adalah stabil dan
kelangkaan modal di Indonesia dan output per unit modal baru adalah
253
sangat tinggi dan ekonomi maju dan rasio modal buruh meningkat
ketingkat tinggi dan jumlah modal per unit output tinggi dan apabila
produksi dalam pereknomian maju pada jasa dan kurang barang,maka
Capital Output Ratio (COR) = Rasio Modal Output serta kenaikan besar
dalam output dialami akibat rehabilitasi. Dimana, perbaikan
jalan,jembatan dan irigasi dan akibat kenaikan output besar, dengan input
modal baru kecil.
Pertumbuhan produksi terdapat perkembangan dalam teori
Harrod-Domar:pertumbuhan produksi tergantung kepada 1 faktor
produksi saja : Y = delta K, dimana:Y = pendapatan nasional, K = modal
= kapital.
Model Neo-Klasik:koefisien modal (delta) variabel tergantung
dari teknologi dan rasio antara tenaga kerja dan modal, rumus: Y = A
(L/K) bK.; dimana L= labor=tenaga kerja, A=parameter teknologi, b =
elastisitas produksi dari tenaga kerja.
Pertumbuhan ekonomi rumus: Y= Gt + aGk + bG1. Dimana: Gt =
tingkat kenaikan perubahan teknologi, Gk = tingkat pertambahan modal,
G1 = tingkat penyediaan tenaga kerja, a = elastisitas produksi dari modal.
Widjojo Nitisastro model ekonomi tentang pertumbuhan ekonomi
adalah: “Disamping faktor produksi yang tradisional yakni: modal,
kekayaan alam dan tenaga kerja, maka ada 2 faktor lain yang tidak kecil
pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya tingkat produksi, yakni: faktor
teknologi dan sosial politik-kultural.Jadi menunjukkan hubungan antara
tingkat produksi di 1 pihak dan 5 variabel lain secara eksplisit kecepatan
pertumbuhan produksi dan kecepatan pertumbuhan produksi, bukan
ekonomi saja”.
Model pembangunan komprehensif dan lengkap digunkan
dalam:programming adalah inter-industry input-output system, berdasar
allocation of resources antara berbagai sektor ekonomi sehingga terdapat
suatu perencanaan investasi efisien dan input output system
disebut:economic linkages antar industri dan tabel input output lengkap
dalam penggunaan kesamaan data berbagai variabel memberikan
kerangka koordinasi perencanaan dalam aspek kuantitatif teknis.

(4).KERANGKA KEBIJAKSANAN YANG KONSISTEN


Development Policies/kebijaksanaan pembangunan:
pembangunan konsisten dan development objective dan strategy:alat
mencapai tujuan pembangunan untuk mengarahkan,membina dan
mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat sesuai dengan tujuan,
arah dan cara yang dikehendaki dalam rencana. Kebijaksanaan
254
pembangunan mencerminkan dan mendukung pencapaian tujuan
pembangunan, strategi dasar, skala prioritas rencana pembangunan serta
alat pendorong arah, kegiatan dan stabilitas pembangunan dan
keterbatasan modal, peranan kebijaksanaan pembangunan menjadi alat
utama dan dirumuskan dan dilaksanakan untuk: (a).meningkatkan
produksi nasional,(b).pemeratanaan pembangunan, (c). mobilisasi dana
pembangunan, (d).pembinaan potensi nasional, (e).mengusahakan
stabilitas,(f).usaha untuk mengarahkan dan menggairahkan
perkembangan kegiatan disektor swasta dan memperluas keterlibatan
masyarakat dalam kegiatan usaha pembangunan,(g).perencanaan
menggunakaan mekanisme pasar/harga (planning through the market),
(h).digunakan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan
pembangunan dalam masyakat,(i).menciptakan iklim menggairahkan
bagi kegiatan masyarakat.
Kebijaksanaan pembangunan dipakai: kebijaksanaan fiskal dan
penganggaran (budget),perkreditan, moneter seperti: kebijaksanaan
perpajakan, suku bunga kredit, nilai tukar devisa (exchange
rate),penyediaan uang (money supply),transfer pendapatan dan subsidi,
harga, penanaman modal, perpajakan, tenaga kerja (manpower policy),
kebijaksanaan manajemen penduduk (population policy), sektoral, antar
sektor dan regional.

(5).SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN


Meliputi: (1).Sumber Ekonomi dan (2).Sumber Lain.
(1).Sumber Ekonomi terdiri dari: (a).faktor produksi potensial, terdiri
dari: sumber tenaga kerja dan keterampilan/keahlian,(b).sumber daya
alam dan material.
(2).Sumber Lain: semangat dan kesediaan membangaun,adaptasi
terhadap teknolgi,perubahan nilai dan sikap masyarakat kondusif bagi
pembangunan. Khusus negara baru berkembang:sumber pembangunan
langka dan keterbatasan (constraint)pembangunan adalah modal dan
keterampilan: mendorong pembangunan disebabkan data dan penguasaan
manipulatif terhadap sumberdaya lain lembah dan proses perencanaan
pembanguan dan sumber pembiayaan pembangunan: dasar utama
pelaksanaan rencana pembangunan dasar utama bagi pelaksanaan
rencana pembangunan dilakukan menjadi dasar bagi perumusan
kebijaksanaan, program investasi dan penetapan sasaran rencana
pembangunan.

255
Sumber pembiayaan pembangunan umum dibagi atas (a).sumber
penerimaan dalam negeri khusus tersedia tabungan pemerintah,
(b).tabungan masyarakat, (c).sumber dana dari luar negeri.

(6).PROGRAM INVESTASI SEKTORAL DAN SASARAN


RENCANA
Disektor pertanian dan pengembangan industri atau sektor
prasarana luas (social overhead capital):sektor ekonomi dan non
ekonomi dilakukan pendekatan integratif, diperlukan pertimbangan dasar
pilihan mengenai peran pemerintah terhadap sektor swasta dan
pembagian kerja antara sektor pemerintah dan sektor swasta (Rencana
sebagian/partial plan-Rencana Terpadu/Integrated Public Investment
Plan-Rencana Sektoral (Sectoral Plan).
Rumus komponen sumbangan masing-masing sektor terhadap
produksi nasional adalah: hubungan dengan perkiraan laju pertumbuhan
ekonomi:kerangka dasar dalam bentuk rumusan:
gT = g1 v1 + g2 v2 + gn vn ; dimana; gT = pertumbuhan total, g1,g2,gn
= target pertumbuhan dari masing-masing sektor; v1,v2, vn = bagian dari
produksi total yang dihasilkan oleh masing-masing sektor dalam tahun
dasar yang dipilih.

(7).PERENCANAAN SEKTOR NON EKONOMI


Meliputi: (a).Tahap penentuan tujuan dan sasaran pembangunan,
(b).Tahap waktu memilih,
(c).Tahap operasional pelaksanaan pembangunan. Pola dan orientasi
politik, kekuatan politik masyarakat diusahakan kondusif bagi
pembangunan dan menjamin stabilitas untuk tingkat kematangan usaha
pembangunan, sarana hukum dikembangkan untuk pelaksanaan kegiatan
dan perkembangan ekonomi dan nilai spiritual bangsa dan agama,
seperti:pendorong untuk kemajuan dan kemanfaatan sertap penahan
untuk kekurangan manfaat dan penyelewengan. Perubahan nilai hidup
dan sikap masyarakat, pertimbangan dalam perencanaan dilakukan
melalui:sistem dan isi pendidikan, komunikasi sosial, sikap teladan
unsure pembaharu, penghayaatan agama dalam nilai hidup kondusif
untuk pembangunan dan insentif ekonomi dan masalah mentalitas dalam
pembangunan (Koentjaraningrat:”Rintangan Mental Dalam
Pembangunan Ekonomi Di Indonesia”, Bhratara, Jakarta , 1969;
Kebudayaan, Mentalitet Dan Pembangunan”, Jakarta, 1974).
Bidang ekonomi, non ekonomi, politik, sosial, dan analisa
manfaat dan ongkos (Cost And Benefit Analysis), Pendekatan Permintaan
256
Sosial (Social Demand Approach),Pendekatan Keperluan Tenaga Kerja
(Manpower Approach),Pendekatan Efektivitas Ongkos (Cost
Effectiveness Approach), Perumusan Indikator Sosial, Evaluation Of
Social Development Programmes.
Menurut Makaminan Makagiansar: 3 variabel dalam perencanaan
pendidikan yaitu: (a).Sikap (behavior), (b).Lingkungan (Environment)
dan (c).Skenario Masa Depan (Future Scenario).

(8).PERENCANAAN SEKTOR USAHA SWASTA


Perencanaan pembangunan bersifat komprehensif dilakukan
cara:pengendalian langsung dan terpusat negara dan masyarakat ekonomi
campuran berjalan mekanisme pasar/harga.
Hal perencanaan sektor usaha swasta adalah(a).Penelitian berbagai
potensi pembangunan, survey sumber alam, kegiatan usaha dan survey
pasar menjadi sarana informatif kegiatan usaha produktif sektor swasta,
(b).Penyediaan dan pembangunan social overhead capital seperti: jalan,
komunikasi umum, tenaga listrik, dan lain-lain, (c).Penyediaan program
pendidikan dan latihan, khusus sektor prioritas dan pendidikan teknik dan
management, (d).Penyediaan sarana hukum untuk kegiatan ekonomi,
contoh: bidang hukum, peraturan menyangkut: perusahaan,penanaman
modal, saham,transaksi usaha, dan lain-lain, tanah:izin seksama,
pengarahan dan ketertiban, (e).Pembianaan prasarana dan sarana
institusional lembaga ekonomi/keuangan seperti:perbankan, asuransi,
financial corporation, development corporation, program perkreditan
khusus:bidang pertanian rakyat, bantuan pemasaran, pembianan
konsultan, pengawasan, notariat; (f).Kebijaksanaan penanaman modal
sistem perangsang sebagai: pengarahan,badan investasi, tata cara
penanaman modal yang baik, dan lain-lain, (g).Pembinaan wirausaha
(entrepreneur):domestik berketrampilan dan inovatif, (h).Pembinaan
infant industries:industri baru ingin dikembangkan dan pemerintah
bertindak sebagai pionir dalam penciptaan lapangan usaha baru/sarana
industrial estates, export zone, dan lain-lain, (i).Kebijaksanaan fiskal
dilakukan sebagai:leverage (daya angkat)bagi insentif kegiatan usaha
swasta, contoh: bidang tarif pajak perseroan, tax holiday, dan lain-lain
dan kebijaksanaan perkreditan dan suku bunga:kebijaksanaan moneter,
(j).Kebijaksanaan bersifat proteksi dan subsidi:lemah
pembinaan,(k).Program pendidikan dan latihan serta kebijaksanaan
penyuluhan diusahkan unit kegiatan usaha ekonomi swasta berjalan dasar
asas ekonomi niaga sehat, efisien serta memperhatikan economics of
scale antara lain: merger/penggabungan, (l).Kebijaksanaan dibidang
257
tenaga kerja dan perburuhan:misalnya:syarat perburuhan, upah dan lain-
lain menunjang industrial peace.
Negara berkembang: pembinaan koperasi dan golongan ekonomi
lemah dan saran pembinaan (Djunaedi Hadisumarto: sarana fasilitas,
permodalan, perlindungan/proteksi, hubungan perburuhan,
pengembangan sikap pengusaha, pembinaan organisasi pengusaha, iklim
usaha dikembangkan oleh adminstrasi pemerintah.
Pembinaan dan peranan wiraswasta (entrepreneurship):tujuan
untuk merubah struktur sosial ekonomi masyarakat dilakukan pembinaan
perlembagaan ekonomi, keuangan masyarakat, melelui pemberian
proteksi dan efficiency lost (kerugian efisiensi) dibayar oleh konsumen
dan cara pengendalian izin oleh pemerintah, saran untuk perencanaan
melalui penelitian sikap golongan masyarakat terhadap kegiatan usaha
ekonomi bersifat mengandung resiko, pembinaan prasarana iklim usaha,
peta dagang, menunjang usaha merger dan joint venture,pembinaan
jangka panjang.

(9)PERENCANAAN REGIONAL
Konsiderasi regional dalam perencanaan pembangunan
diusahakan bahan mengenai kebutuhan yang dirasakan (feel needs) dari
daerah dan menelaah benar kebutuhan obyektif pembangunan didaerah
(real needs):perencanaan sektoral masing-masing daerah diusahakan
penyusunan monografi daerah, tinjauan potensi maupun permasalahan
pembangunan di daerah. Menurut Gunnar Myrdal: (a).Back Wash Effect:
menaikkan tenaga dan modal diperlukan kepada tempat mulai dibangu,
sehingga daerah lain sekitar daerah menjadi mundur dan terbelakang,
(b).Spread Effects:perluasan aktivitas dari pusat pembangunan ekonomi
ke daerah lain.
Perencanaan regional lengkap dan menunjang perencanaan
pembangunan nasional dan bentuk mudah dilaksanakan adalah
perencanaan daerah administratif atau otonom sesuai sistem politik dan
pemerintah negara tertentu meliputi:berbagai aspek kehidupan
pembangunan masyarakat daerah meliputi:aspek kehidupana
pembangunan masyarakat daerah meliputi:kegiatan usaha pemerintah
pusat maupun daerah ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan sosial
ekonomi daerah dan masyarakat dan kesulitan:perencanaan dasar wilyaha
pembangunan fungsi regional tertentu dalam kerangka pembangunan
nasional, dibidang fungsi maritime dan aquaculture (produksi
berhubungan dengan air).

258
Di Indonesia dikembangkan pemikiran mengenai 10 wilayah
pembangunan dan 4 wilayah pembangunan utama dihubungkan konsep
kutu perkembangan (growth poles/growth center concept).
Dasar alasan program bantuan adalah: (1).Spreading Effect,
(2).Compensatory Programme, (3).Matching Principle, (4).Keterlibatan
masyarakat daerah dengan perluasan kesempatan kerja serta peningkatan
pendapatan, (5).Peningkatan kemampuan dalam perencanaan karena
bersifat desentralisasi bertahap melalui pemberian pedoman penggunaan
dan dalam program community development programs. Perencanaan
Regional adalah:perencanaan kota, wilayah, pemukiman
(settlement):pemukiman penduduk karena transmigrasi/pembukaan
tanah, wilayah aliran sungai serbaguna dan mengandung hal unsur
ekonomi, sosial, fisik lingkungan dan wilayah
pembangunan:perencanaan daerah perkotaan (urban) dan daerah
pedesaan (rural),ditingkatkan potensi daerah dalam proses
pembangunan.

(10).PENYERASIAN RENCANA DALAM RANGKA


KERJASAMA INTERNASIONAL
3 hal penyerasian rencana dalam rangka kerjasama internasional
adalah:
(1).Berbagai kenyataan dan perkembangan ekonomi suatu negara dalam
hubungan dengan dunia luar,(2).Penyerasian dalam rencana karena
adanya persetujuan dalam rangka kerjasama internasional atau regional,
(3).Penyerasian rencana secara internasional atau regional dalam rangka
menyempurnakan tata kerjasama internasional sendiri.

(11).STATISTIK DAN PENELITIAN UNTUK PERENCANAAN


(1).Menilai dan mengetahui keadaan sewaktu titik tolak pelaksanaan
rencana,(2).Menyusun perkiraan dan proyeksi masa depan,khusus masa
pelaksanaan rencana,(3).Data bagi perencanaan sektoral maupun
menyeluruh, proyek dan data statistik diikuti dan dinilai perkembangan
pelaksanaan rencana.
Data statistik dasar bagi perencanaan pembangunan berkisar pada
data pendapatan nasional (National Accounts)termasuk data tentang
tabungan, investasi, angka perbandingan antara pemakaian modal dan
buruh:capital labour ratio; antara modal dan hasil produksi:capital
output ratio.Dimana, data dasar dipakai dalam memperkirakan tingkat
kenaikan pendapantan nasional/laju pertumbuhan ekonomi dan penduduk

259
serta tingkat pertumbuhan, maka diperhitungkan kenaikan pendapatan
per kapita, dan diperinci menurut sektor, daerah dan industri.

(12).TINJAUAN KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM


Bersifat umum/menyeluruh menekan penelaahan aspek strategis
dalam perkembangan pembangunan: impact: perngaruh/ hasil suatu
kebijaksanaan dan program berisfat concurrent (terus menerus) melalui
monitoring program atau proyek aspek mikro perkembangan kegiatan
(fisik, pembiayaan) dari program dan proyek pembangunan.
Mid term review:suatu tinjauan pelaksanaan rencana
pembangunan dilakukan ditengah jangkawaktu pelaksanaannya dan
performans pelaksanaan rencana,dicek kembali apakah asumsi semula
mengenai variabel dasar dipakai dalam rencana tepat, sasaran rencana. Di
Indonesia tinjauan pelaksanaan dilakukan secara 2 kali setiap tahun
yaitu:Tinjauan Pelaksanaan Pembangunan dalam bentuk Lampiran
Pidato Kenegaraan Presiden RI dan Pelaksanaan Tahun ke dalam
Repelita pada pertengahan bulan Agustus dan Nota Keuangan
Pemerintah awal bulan Januari.
Tinjauan keadaan untuk mulai suatu rencana, pelaksanaan
rencana terus menerus/concurrent review, pengawasan, monitoring dan
evaluasi.

IV. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN EKONOMI


PEMBANGUNAN
A.PENDAHULUAN
1.Orientasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan
2.Perencanaan Operasional Tahunan
3.Hubungan Antara Perencanaan dan Anggaran Belanja Negara
4.Stabilitas Dalam Pelaksanaan Rencana Pembangunan
5.Administrasi Pembangunan
6.Perencanaan Dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan
7.Pengawasan, Monitoring, Pelaporan Dan Evaluasi Pembangunan
8.Organisasi Perencanaan Pembangunan
9.Partisipasi Masyarakat

B.PENYAJIAN MATERI
(1).ORIENTASI PELAKSANAAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Implementation Orientation:

260
(a).Bila ada suatu rencana, maka rencana harus benar dilaksanakan.
Unsur prasyarat suatu rencana dilaksanakan dengan
baik:(4)(1).Dukungan/commitment dari elite politik terutama pimpinan
pemerintahan, (2).Ada stabilitas politik:kebijaksanaan dan rencana
sendiri, (3).Rencana harus technical feasible artinya secara teknis dapat
dilaksanakan, (4).Pelaksanaan tergantung daripada kapasitas administrasi
negara yang ada.
(b).Perencanaan terdapat suatu sifat/cara menjamin rencana dapat
dilaksanakan. Disain perencanaan dikembangkan: (1).Perencanaan
Rolling Plans:tiap akhir tahun pelaksanaan rencana dilakukan perubahan
serta penyesuaian kembali daripada perkiraan sasaran dan proyek untuk
rencana tahun berikut, contoh:5 tahun, dasar penyesuaian kembali adalah
hasil pelaksanaan rencana sebelumnya,perkiraan keadaan masa rencana
dilalui rencana baru dan terdapat informasi baru tidak diperoleh
sebelumnya dan rencana memerlukan perubahan bagi kemungkinan
pelaksanaan lanjut dan kelemahan adalah karena tidak ada pegangan
kepastian bagi masyarakat maupun perencana sendiri dan suatu aparatur
perencana cukup mampu untuk memikirkan kembali dan mengadakan
revisi jangka menengah cepat setiap tahun, (2).Cara rolling
plans:modifikasi bentuk perencanaan operasional tahunan (annual
operational plan) cara: perencanaan rencana tahunan merupakan
penterjemahan dalam 1 tahun konkrit, spesifik, operasional dari rencana
jangka menengah yaitu: tujuan,kebijaksanaan, prioritas, sasaran tetap
dipegang dan dinegara baru berkembang, (3).Syarat penting rencana
dapat dilaksanakan adalah perlu hubungan erat antara perencanaan
tahunan dengan penyusunan anggaran belanja negara (APBN) dan
jaminan pelaksanaan suatu rencana adalah bila kegiatan usaha dalam
bentuk program dan proyek pembangunan dimuat dalam APBN, terdapat
jaminan pembiayaan sebagai unsur pentung dalam pelaksanaan, sebab di
Indonesia, (4).Perlu direncanakan penyempurnaan administrasi negara
dan pembinaan administrasi untuk mendukung perencanaan serta
pelaksanaan pembangunan sebagai bagian integral daripada perencanaan
pembangunan menyeluruh untuk menyusun mekanisme diperlukan bagi
pelaksanaan rencana dan orientasi pada administrasi negara
disebut:Administrasi Pembangunan.\

(2).PERENCANAAN OPERASIONAL TAHUNAN


Unsur apakah yang perlu ditetapkan dalam perencanaan
operasional tahunan: (a).Kegiatan apa yang perlu dilakukan,(b).Siapa
yang melakukan kegiatan terdahulu dan tata hubungan kerja antara
261
masing-masing, (c).Jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang perlu
dilakukan, (d).Bentuk/hasil daripada kegiatan yang dilakukan.
Kegiatan dalam perencanaan operasional tahunan perlu dilakukan
adalah:
(1).Review:tinjauan pelaksanaan, tujuan: mengetahui secara lebih baik,
sampai kemana yang telah dapat dilaksanakan, masalah apa yang
dihadapi dan memerlukan perhatian, prospek apa yang dapat diambil
langkah kebijaksanannya; (2).Forecast:perkiraan tentang perkembangan
keadaan pada masa akan dilalui rencana, dan perkiraan dilakukan tentang
gambaran perkembangan sosial ekonomi umum, dunia internasional
mempunyai pengaruh terhadap perkembangan dalam negeri, sektoral dan
regional, institusional; (3).Resources Assesment:perkiraan sumber
pembangunan, meliputi sumber SDM, sumber alam dan material serta
sumber pembiayaan pembangunan dimana bahan statistik,informasi
lemah,maka digunakan perencanaan hanya sumber pembiayaan
pembangunan; (4).Penetapan kebijaksanaan pembangunan untuk tahun
akan datang dan tiap tahun terdapat nuansa keadaan membutuhkan
perhatian suatu kebijaksanaan khusus; (5).Penyusunan program investasi
sektoral dengan pertimbangan regional dan aspek fisik pembangunan dan
aspek pembiayaan dan terdiri dari program pembangunan dan proyek
pembangunan dan disusun berdasar suatu analisa proyek dan rencana
proyek dimuat projet form di Indonesia disebtu:DIP/Daftar Isian Proyek,
tingkatan dilakukan
penyerasian antara perencanaan program dan proyek dengan perencanaan
dan penyusunan anggaran, pengarahan perkreditan dan penanaman
modal dan program sektoral didukung oleh kebijaksanaan sektoral;
(6).Implementasi program dan proyek substantif keberhasilan tergantung
tata hubungan kerja antara lembaga, tingkat perencanaan dan
pengendalian pelaksanaan; (7).Feedback (umpan balik):monitoring dan
evaluasi pelaksanaan dan mendapat informasi tentang pelaksanaan
kebijaksanaan dan program pembangunan (termasuk proyek), monitoring
melalui sistem pelaporan, hasil mendapat analisa/evaluasi, penyesuaian
dilakukan baik dan waktu.
Perencanaan operasional tahunan sempurna didasarkan
atas:penyusunan anggaran ekonomi nasional (national economic
budgeting)dan pendekatan penyusunan dilakukan Ekonometri tapi
eclectic, bila data statistic belum cukup memadai, maka cara pendekatan
ke 2 yang banyak dipakai. Perencanaan operasional tahunan
membutuhkan kerjasama serasi antara berbagai badan pemerintahan
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan terutama
262
dilakukna antara badan perencanaan pusat dan badan penyusunan APBN,
dan merupakan a unifying element dalam perencanaan pembangunan.

(3).HUBUNGAN ANTARA PERENCANAAN DAN ANGGARAN


BELANJA NEGARA
Tujuan adalah: apa yang direncanakan sebagai kegiatan usaha
pembangunan dapat kepastian penyediaan pembiayaannya, cara
dilakukan penilaian suatu kegiatan usaha pembangunan (program
maupun proyek) dari segi kemungkinan pembiayaan. Pihak dalam APBN
menjamin kepastian pembiayaan dan pihak perencanaan akan
memberikan perhatian terhadap keterbatasan pembiayaan, kecuali
perencanaan proyek terhadap masalah ongkos (cost conscious).
Di Indonesia:APBN:Nota Keuangan Pemerintah meliputi:
tinjauan pelaksanaan anggaran/pembangunan masa sebelumnya,
kebijaksanaan penting untuk tahun anggaran berlaku, rancangan
APBN,perkiraan perkembangan neraca pembayaran luar negeri,
pengarahan perkreditan dan pengarahan penanaman modal. Keserasian
hubungan dicerminkan tata cara perencanaan dan penyusunan anggaran,
diserasikan jadwal kegiatan perencanaan dan jadwal kegiatan
penyusunan anggaran (planning cycle dan budget cycle), berdasarkan
tahun fiskal berlaku, dan pengawasnan pelaksanaan pembangunan
memuat aspek perkembangan fisik, tapi pelaksanaan pembiayaan dan
negara berkembang APBN: dilaksanakan melalui persetujuan lembaga
legislatif, maka pelaksanaan pembangunan diberi suatu landasan hukum
kuat dan dukungan dan pengawasan daripada masyarakat.
Dalam penyerasian anggaran dengan perencanaan tahunan, maka
dilakukan 3 cara dalam penyusunan anggaran adalah: (1).Cara
penyusunan anggaran yang tradisional dimana pengeluaran diklasifikasi
sesuai obyek pengeluaran/pembelian dihubungkan badan pemerintah
yang mengeluarkan, (2).Performance Budgeting:aspek managemen
pelaksanaan kegiatan pemerintah, (3).Planning, Programming,
Budgeting System atau PPBS di Indonesia menjadi
SIPPA:pengembangan sistem penyusunan anggara berorientasi kepada:
perencanaan strategis, pertimbangan kepada pengaruhnya secara ekologis
dan jangka waktu kemuka, berdasar atas usaha pencapaian tujuan
(menurut Femont J.Lyder dan Ernest G.Miller (eds),
“Planning,Programming, Budgeting System”-A System Approach To
Management. Chicago Markkan Publishing Comp, 1967).

263
(4).STABILITAS DALAM PELAKSANAAN RENCANA
Diarahkan umum stabilitas ekonomi moneter, politik, sosial
budaya. Gejolak inflasi:untuk stabil tingkat harga terutama harga
barang/jasa strategis peningkatah harga lain, upaya melalui pengaturan
daripada arus uang dan barang dan kerangka ekonomi makro upaya
didasarkan pada usaha mendapat keseimbangan moneter.
Sumitro Djojohadikusumo: keseimbangan moneter:(X-M)+ (E-
T)+(I-S)=0. Dimana: X= ekspor, M= impor, E=pengeluaran negara
(expenditure), T= pendapatan negara berasal dari pajak (taxes), S =
tabungan (saving), O = jumlah hasil produksi dalam masyarakat (output),
Y = pendapatan nasional (pendapatan masyarakat).
Inflatoir: X > M dan Deflatoir : M > X. Dimana: X akibat arus
uang dan M akibat arus barang.
Sektor Keuangan Negara: “jika pengeluaran negara (expenditure)
melebihi pemasukan uang berasal dari pajak (taxes), maka terjadi:
tekanan inflatoir” dan “jika penerimaan negara berasal dari pajak (taxes)
melebihi pengeluaran negara, maka terjadi; tekanan deflatoir”.
“Jika investasi swasta > privat saving (tabungan masyarakat), maka
terjadi tekanan inflatoir”, dan sebaliknya “apabila privat saving >
investasi, maka terjadi tekanan deflatoir”.

(5).ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Fungsi Administrasi Pembangunan meliputi 2 segi: (1).Usaha
penyempurnaan administrasi negara disebut pembangunan bidang
administrasi (the development of administration):dilakukan usaha
penyempurnaan dibidang organisasi dan kelembagaan,kepegawaian, tata
cara, tata laksana administrasi negara dan sarana fisik administrasi negara
disebut: penyempurnaan kembali administrasi/aparatur
negara/administrative reform; (2).pembinaan dibidang administrasi untuk
mendukung perencaan dan pelaksanaan pembangunan
disebut:administrasi untuk pembangunan (the administration for
development) dan administrasi untuk mendukung perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan (the administration of planning and plan
implementation),untuk mengembangkan dan membina perlembagaan
sosial ekonomi
masyarakat supaya kondusif bagi pembangunan dan terutama pemupukan
modal dan investasi dan perencanaan untuk memperbaiki pelaksanaan
ekonomi pasar pincang, pasar uang dan modal, lembaga perkoperasian,
dan lain-lain, usaha mengubah struktur hubungan feudal, kurang lugas
dan usaha untuk melibatakan masyarakat luas dan merata dalam kegiatan
264
produktif dan usaha pembangunan dan berhasil pembangunan tergantung
dari kegiatan usaha masyarakat yaitu:proses kesediaan dan kemampuan
pendewasaan,orientasi kemajuan dilandasi oleh kesadaran dan tanggung
jawab sebagai warganegara serta usaha administrasi pembangunan
direncanan secara menyeluruh, tapi pelaksanaan dilakukan secara
bertahap sesuai prioritas dalam mendukung usaha pembangunan
berencanan dan umum penyempurnaan, perbaikan, penertiban pekerjaan
terus menerus dan perbaikan administrasi negara efektif.
Perencanaan usaha pembangunan administrasi negara dilakukan
melalui:penelaahan kondisi administrasi aparatur negara dan waktu
tertentu, masalah pokok pembangunan dan kegiatan usaha adminstrasi
pembangunan dan proses pembangunan sehat adalah tanggapan
terhadap: “misbehavior birocrat”,khusus korupsi:menyangkut masalah
boros dalam kegiatan usaha, distorsi rules of the game wajar dan
orientasi keadilan sosial.

(6).PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROYEK


Baik buruk suatu rencana tergangutn daripada perencanaan
proyeknya. Suatu program baik mempunyai unsur inovatif
(pembaharuan),ada suatu inisiatif baru, pendekatan eksperimental dan
aplikasi gagasan baru dan bersifat pembangunan, dimana negara
maju:hirarki administrasi terorganisasi rapi, kebutuhan program lebih
dalam badan pemerintahan ada, program dikehendaki karena sifat
kegiatan antar lembaga dan program digunakan sebagai alat untuk
pemecahan masalah. Hambatan dan kelemahan dalam masyarakat
ditanggulangi program, dukungan masyarakat, motivasi,kegairahan dan
inisiatif dan sumber pembiayaan.
Perumusan rencana investasi dilakukan sektoral mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut:
1).Tujuan yang dirumuskan secara jelas,2).Penentuan peralatan terbaik
untuk mencapai tujuan, 3).Suatu kerangka kebijaksanaan konsisten dan
proyek berkaitan untuk mencapai tujuan program seefektif mungkin,
4).Pengukuran dengan ongkos diperkirakan dan keuntungan diharapkan
akan dihasilkan program, 5).Hubungan dengan kegiatan lain dalam usaha
pembangunan dan program pembangunan lain,6).Berbagai upaya
dibidang managemen, termasuk penyediaan tenaga, pembiayaan, dan
lain-lain untuk melaksanakan programnya.
Program pembangunan terbagi atas: proyek pembangunan
dilakukan segala kegiatan pembangunan. Tahap perencanaan proyek:
(a).Perencanaan meliputi:identifikasi suatu proyek berdasar penelaahan
265
keadaan secara obyektif, hasil survey, feasibility study, analisa proyek,
persetujuan rencana proyek; (b).Penyusunan program proyek:jaringan
kegiatan kerja,jadwal waktu, rencana biaya wajar; (c).Implementasi
proyek: konstruksi, rehabilitasi, perluasan dan perbaikan serta operasi,
managemen proyek, (d).Evaluasi dan pengawasan:terus menerus, dinilai
pelaksanaan tindakan korektif dalam capai tujuan: ukuran kemajuan
sesuatu proyek (benchmarking).
Dalam perencaan proyek perlu dilakukan penilaian/evaluasi atas
dasar sebagai berikut:
(1).Evaluasi ekonomis, (2).Evaluasi teknis, (3).Evaluasi financial,
(4).Evaluasi pemasaran, (5).Evaluasi organisasi, (6).Evaluasi
managemen. Dasar prinsip time value of money.
6 kriteria oleh Mears dan Djarot Siwijatmo, “Project Evaluation
Indonesia Cases And Experiencess”, PPN, 1976”:
(1).PV atau NPV = Present Value atau Net Present Value:
b c k
t t 1 t i t t
Jumlah PV atau NPV positif atau lebih besar dari 0 merupakan salah
satu kriteria diterima proyek.
“Makin besar nilai PV adalah makin baik,sedangkan jika nilai kecil
PV negatif maka tidak baik”.
(2).IRR = Internal Rate Of Return : Selama PV = 0.
“Jika IRR > OCC (Opportunity Cost Of Capital)”. “Jika seseorang
menabung sebagian uang di bank, maka melakukan keputusan tingkat
bungan diterima adalah lebih besar” daripada “jika ditanamkan pada
suatu aktifitas produksi”, tapi “jika tingkat keuntungan diterima dari
usaha produksi maka memberikan kemungkinan besar, maka lebih baik
menanamkan uang disimpan di bank”.
(3).NET B/C : Benefit Cost Ratio :
b
t 1 t i t
c k
t 1t  i tt
Dimana: “Jika diterima suatu proyek atas dasar kriteria : jika angka
B/C sama atau lebih besar dari satu (1). “Makin besar angka 1 adalam
makin baik”.
(4).Net B/C = Benefit Cost Ratio Net:

266
b c k
 1  i  b  c
t
t t
t
t
t t  kt  0PV 

b c k
 1  i  b  c
t
t t
t
t
t t  kt  0PV 

Dimana: angka diperoleh membandingkan jumlah nilai NPV positif


dengan jumlah nilai NPV negatif selama perkiraan umur proyek dan
kriteria diterima atau tidak suatu proyek berdasarkan analisa = kriteria
Benefit / Cost.
(5).PR atau PV’/K : Profitability Ratio
bt  ct
1  i t
t kt
1  i t
Dimana: kriteria diterima atau tidak suatu proyek atas dasar adalah:
“jika PR sama atau lebih besar dari satu (1)”.
Proyek yang baik mempunyai angka/persentase dari kriteria
tinggi dan metode analisa (Least Cost Method):berguna untuk
membanding proyek bersifat mutually exclusive seperti:intermodal
transport dan proyek pendidikan dana yang dimiliki terbatas.
Dalam pelaksanaan proyek diperhatikan hal: managemen proyek,
hubungan antara proyek dengan badan pemerintahan, cara dan
pelaksanaan pengaturan penyediaan biaya, permasalahan kontrak
pemborongan dan pembelian, aspek teknis, perburuhan, pemenuhan
syarat pengawasan, network plan berdasar prinsip CPM (Critical Path
Method) atau teknik PERT (Programme, Evaluation and Review
Technique) membantu pelaksanaan proyek.

(7).PENGAWASAN, MONITORING,PELAPORAN DAN


EVALUASI
Pengawasan untuk mengusahakan pelaksanaan berjalan sesuai
yang direncanakan. Keberhasilan program kebijaksanan atau program
pembangunan tergantung secara serasi pelaksanaan kebijaksanaan dari
program lainnya dan kemacetan suatu kegiatan usaha, mengakibatkan
terhambat pelaksanaan pembangunan sektor luas yang lain.
Pengawasan dan koordinasi pelaksanaan rencana perlu dilakukan
secara:kontinu, periodik,didukung oleh peningkatan sistem pelaporan
dari staf pengolah yang baik.

267
Monitoring:(1).Identifikasi program dan proyek pembangunan,
(2).Mendukung usaha (penyempurnaan) perencanaan berikut dengan
menyediakan informasi tentang status perkembangan suatu
program/proyek pembangunan. Monitoring efektif dan seluruh sistem
perencanaan,penyusunan program, penganggaran dan evaluasi
pelaksanaan. Ukuran monitoring kemajuan suatu program/proyek
ditentukan oleh ukuran dipakai dalam penyusunan program rencana.
Hal diperlukan dalam kegiatan monitoring
(1).Perencanaan:analisa keadaan dan data, perumusan kebijaksanaan,
penyusunan proyek, penyusunan anggaran, pedoman pelaksanaan
rencanan dan anggaran; (2).Pengamatan dan penilaian pelaksanaan;
monitoring pelaksanaan, penilaian dan penyesuaian, review tahunan.

(8).ORGANISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN


(1).Dilihat dari fungsi dilakukan, (2).Dilihat dari teknis.

(9).PARTISIPASI MASYARAKAT
(1).Pengambil kebijaksanan tertinggi, para perencana, aparatur pelaksana
operasional, tapi petani, nelayan, buruh, pedagang kecil, para pengusaha,
dan lain-lain.
(2).Keterlibatan dalam beban dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan, berupa sumbangan dalam mobilisasi sumber
pembiayaan pembangunan, kegiatan produktif serasi, pengawasan sosial
atas jalan pembangunan dan arah kegiatan masyarakat mendukung
peningkatan tabungan dan investasi dan pembentukan modal dan sistem
pemungutan pajak yang adil dan merata menggerakkan kesediaan
membayar pajak adalah suatu bentuk partisipasi dalam bernegara bila
akan membangun.
(3).Keterlibatan dalam memetik hasil dan manfaat pembangunan secara
berkeadilan dan bentuk kegiatan produktif melalui perluasan kesempatan
dan pembinaan tertentu: bentuk pembangunan daerah terbelakang,
kebijaksanaan dan program pembangunan merangsang keterlibatan
produktifgolongan masyarakat berpenghasilan rendah dan program
disebut: community development.
Bentuk partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
dikembangkan tergantung dengan sistem kemasyarakatan dianut
adalah:pembinaan kegiatan usaha melalui koperasi mencakup wahana
partisipasi masyarakat dalam kegiatan membangun bersifat sosial,politik,
ekonomi dan di negara sedang berkembang adalah mendapatkan
pekerjaan.
268
Ada 2 cara dalam perencanaan pembangunan adalah:
(1).Mobilisasi kegiatan masyarakat serasi untuk kepentingan pencapaian
tujuan pembangunan.
(2).Perencanaan melalui mekanisme pasar/harga, pemerintah bertindak
sebagai unsur pembaharu, pembimbing, pengarah melalui perencanaan
pembangunan, sesuai kemampuan masyarakat terutama organisasi
masyarakat, perlembagaan ekonomi keuangan disebabkan oleh karena
proses pembangunan perlu:pembaharuan orientasi, nilai,sikap,struktur
kelembagaan dalam masyarakat kondusif untuk pembangunan dalam
pembinaan wirausaha (entrepreneur), seperti:golongan muda,
pengusaha,mahasiswa, cendekiawan, pemimpin agama, ulama,dan
sebagainya. Dimana, pembangunan berencana cukup berhasil akan
memberikan sarana perluasan keterlibatan masyarakat dalam
membangun pembangunan.

C.PENUTUP
Rangkuman
Teori ekonomi konvensional yang diajarkan negara sedang
berkembang ternyata terbatas relevansinya apabila digunakan untuk
menganalisis keadaan kegiatan ekonomi dan sebagai landasan untuk
merumuskan kebijaksanaan ekonomi di negara sedang berkembang.
Proses tangan ajaib dan proses multiplier tidak berjalan baik. Hal ini
disebabkan teori ekonomi pembangunan mempunyai struktur dasar
analisa yang berbeda apabila diterapkan di negara sedang berkembang.
Negara sedang berkembang diperlukan pemilihan kebijaksanaan
yang tepat dapat diadakan penyesuaian yaitu: berupa kebijaksanaan
moneter dan fiskal. Dengan demikian, kebijaksanaan ini pihak
pemerintah dapat mengendalikan inflasi, tapi diperlukan setiap
pembangunan ekonomi baru akan terlaksana apabila diikuti oleh inflasi.
Asal saja inflasi tidak melebihi daya beli pihak konsumen dan inflasi
tidak terlalu tinggi walaupun akan menghambat pembangunan
ekonominya.
Perencanaan ekonomi adalah suatu usaha untuk
mengkoordinasikan keputusan ekonomi untuk mengendalikan dan
mempengaruhi variabel-variabel ekonomi. Proses perencanaan ekonomi
meliputi:1).memilih tujuan, 2).menyusun target, 3).mengkoordinasikan
dan monitoring.
Beberapa prinsip perencanaan ada 10 yaitu: 1).harus ada komisi
perencanaan, 2).data statistic, 3).tujuan rencana, 4).penetapan sasaran
dalam perioritas, 5).mobilisasi sumbernya, 6).keseimbangan
269
rencana,7).administrasi yang efisien dan tidak korup,
8).kebijaksanaan pembangunan yang tepat,9).memiliki teori konsumsi
sendiri, 10).dukungan masyarakat.
Sistem ekonomi kapitalis perekonomian tidak direncanakan oleh
pihak pemerintah, tapi diserahkan pada mekanisme pasar. Dalam sistem
ekonomi sosialis, perencanaan ekonomi diatur oleh pemerintah melalui
perencanaan pusat melalui badan perencanaan pusat. Dalam ekonomi
campuran: lembaga produksi dimiliki oleh swasta dengan kontrol dan
pengendalian pemerintah.
Variabel Indogen adalah variabel yang nilainya ditentukan dari
dalam sistem ekonomi, seperti: konsumsi pendapatan nasional, tabungan,
investasi, dan sebagainya.
Model aggregate adalah model perencanaan yang
menggambarkan ekonomi sebagai keseluruhan.
Model multisektoral adalah perencanaan ekonomi yang
menghubungkan agregat ekonomi makro dalam bentuk input dan output.
Kegiatan Perkuliahan
1.Kegiatan Dosen:
a.Dengan metode ceramah bervariasi menjelaskan materi topik
8.
b.Mengarahkan presentase dan diskusi.
c.Memberi dan menagih penugasan individu (untuk tugas 8).
2.Kegiatan Mahasiswa:
a.Memperhatikan dan mengkaji penjelasan materi topik 8.
b.Melaksanakan diskusi dan presentase.
c.Menyelesaikan dan menyerahkan tugas kelompok dan individu 8.
Evaluasi:
1.Jenis Evaluasi:Pre test dan post test, serta partisipasi kegiatan
pembelajaran 8.
2.Alat Evaluasi: Tes tertulis, bahan hasil penemuan materi pokok
bahasan 8.
3.Materi Evaluasi :
1).Jelaskan konsep perencanan dan perencanaan pembangunan
secara umum?
2).Sebutkan program dan kebijaksanaan perencanaan
pembangunan?
3).Bagaimana perencanaan pembangunan dan pelaksanaan
ekonomi pembangunan?
4).Sebutkan dan jelaskan beberapa prinsip perencanaan yang
dapat digunakan oleh negara sedang berkembang menurut
270
PBB?
5).Pertimbangan apa saja yang harus diperhatikan dalam
menyusun suatu perencanaan ekonomi?
6).Mengapa perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang
seringkali jauh dari pelaksanaan dan mengalami kegagalan?
7).Apakah perencanaan ekonomi itu hanya memperhatikan aspek
kuantitatif sajakah?
8).Jelaskan perbandingan antara perencanaan pembangunan
nasional negara Indonesia?
9).Pada sistem ekonomi campuran seperti negara Indonesia, tipe
perencanaan yang bagaimana yang paling tepat?
10).Ada beberapa manfaat yang menggunakan model dalam
perencanaan pembangunan ekonomi. Bagaimanakah
perencanaan ekonomi pembangunan yang paling tepat?
11).Pada sistem perekonomian mulisektoral, model apakah yang
paling tepat digunakan untuk menyusun perencanaan
pembangunan ekonomi tersebut?
12).Jelaskan perbedaan istilah:
a).Constraints – Restraints;
b).Incremental Capital Output Ratio (ICOR)- Capital Output
Ratio (COR)?
c).Perencanaan Sektoral – Mulitisektoral Perencanaan
Makro?

271
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Arsjad, Thee Kian Wie, Iwan Jaya Azis (editor). “Pemikiran,
Pelaksanaan, Dan Perintisan Pembangunan Ekonomi” Penerbit
PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.1992.
Anwar Arsjad, Sri-Edi Swasono, Iwan J.Azis. “Ekonomi Indonesia:
Masalah Dan Prospek Tahun 1988-1989”. Penerbit UI.Jakarta. 1988.
A.Madjid Ibrahim, “Perencanaan Regional Dalam Pembangunan
Nasional”, Prisma, No.3, April 1976.
Alan M.Strout, “Rural Dynamics”: Research On Rural Change”,
Ekonomi Dan Keuangan Indonesia, No.IV, Desember 1973.
Albert Waterston,“Development Planning. Lesson Of Experience”, John
Hopkins Press, 1965.
Alesina,Alberto,and Roberto Perotti (1994). “The Political Economy Of
Growth: A Critical Survey OF The Recent Literature”. World Bank
Economic Review, Vol.8(3).,pp.351-371.
Alesina.Alberto, and Dani Rodrik. “Distributive Politics And Economic
Growth”, Quarterly Journal Of Economics.Vol.109, pp.465-490.
Alvin Mayne, “Perspective Planning In India”, April 11, 1957.
Arestis, Phillip, and Panicos Demetriades. “Financial Development And
Economic Growth:Assesing The Evidence“, Economic Journal,
Vol.107, pp.783-799.
Bahmani-Oskooee, Mohsen,and Janardhanan Alse.“Export Growth And
Economic Growth: An Application Of Cointragration And Error-
Correction Modelling”, Journal Of Developing Areas. Vol.27.pp.535-
542.
Barli Halim, “Industri, Teknologi Dan Pembangunan” , Paper 1971.
Baldwin, Richard E. “Measurable Dynamic Gains From Trade”, Journal
Of Politival Economy; vol.100 (11).pp.162-174.1992.
Baldwin R.E.Meiyer, 1981. “Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi
Di Negara Sedang Berkembang”, Jakarta: Bina Aksara.
Bardhan, Pranab, “Corruption And Development: A Review Of The
Issues”, “Journal Of Economic Literature, Vol.35, pp.1320-1346.
Barro, Robert J. “Econmic Growth In A Cross Section Of Countries”,
Quarterly Journal Of Economics, Vol.106 (2), pp.407-433.1991.
Barro, Robert J., “Determinants Of Economic Growth”, Cambride,
Mass:MIT Press.1997.
Barro, Robert J.,and Xavier Sala-i-Martin, “Economic Growth”, New
York: Mc Graw-Hill. 1995.

272
Benjamin Higgins, “Indonesia Is Economic Stabilization And
Development”, Institute Of Pacific Relation, New York, 1957.
Bintoro Tjokroamidjojo, “Aspek Dan Program Sosial Dalam
Pembangunan Ekonomi”, paper, 1971.
Bruce Glasburner, “Economic Policy Making In Indonesia,1950-1957,
EconomicDevelopment And Cultural Change, Januari 1962.
Charles W.Anderson, Fred R.V.D. Mehden,And Crawford Young,
“Issues Of Political Development”, Prentive Hall, 1967.
Chelliah J.Fiscal. 1983.“Policy In Underdeveloped And Planning”.Vicas
Publishing.
Clair Wilcox, “The Planning And Execution Of Economic Development
In South East Asia”, Harvard University. Center For International
Affairs, 1965.
Dawson, John W. ”Institution,Investment,And Growth:New Cross-
Country And Panel Data Evidence, “ Economic Inquiry,Vol.36
(4).pp.603-619. 1998.
De Gregorio, Jose, and Pablo Guidotti. “Financial Development And
Economic Growth”. World Development. Vol.23(3). pp.433-448.
Djamasri Adenan, at.al. 1985. Materi Pokok Ekonomi Pembangunan.
Jakarta: Karunika-UT.
Djunaedi Hadisumarto, “Pembinaan Pengusaha Golongan Ekonomi
Lemah Pribumi”, Management Dan Usahawan Indonesia, Edisi 15/
1975.
Djojohadikusumo,Sumitro. Perkembangan Pemikian Ekonomi. Edisi 1
Cetakan 1.Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. 1991.
Dornbusch Rudiger, Stanley Fisher, 1984. “Macroeconomic”. New
York:Mc Graw Hill Incorporation.
Dornbusch, Rudiger, “Stabilization, Debt, And Reform”. Englewood
Cliffs, N.J.: Prentice-Hall.
Domar,Evsey D. “Capital Expansion, Rate Of Growth, And
Employment”, Econometrica, Vo.14.pp. 137-147. 1946.
Donela H.Meadows Dennis at.al.1980. “Batas-Batas Pertumbuhan”, Terj.
M.T.Zen. Jakarta: Gramedia.
Douglas S.Paauw, “Development Planning In Asia”, Centre For
Development Planning, National Planning Association. 1965
Douglas, Stratford, And Howard J.Wall, “The Revelead Cost Of
Unemployment”, Federal Reserve bank Of St. Louis Review, Vol.82
(2), pp.1-10. 2000.
Dougherty,JohnC.“AComparison Of Productivity And Economic Growth
In The G-7Countries”,Ph.D.thesis.Harvad University.
273
E.S.Mason, “Economic Planning In Underdeveloped Areas: Government
And Business”, New York, 1958.
Ecafe, Conference Of Asian Economic Planners, “Report Of The Expert
Group On Criteria, Machinery And A Detailed Scheme For Periodic
Performance Evaluation During The Second Development Decade”.
Bangkok, 22 Nor.- 1 Dec 1971.
Edwards, Sebastian, “Trade Orientation, Distortions And Growth In
Developing Countries”, Journal Of Development Economics, Vol.39
(1), pp.31-57. 1992.
Edwards, Sebastian, “Openness, Trade Liberalization, And Growth In
Developing Countries”, Journal Of Economic Literature, Vol.31(3),
pp. 1358-1393.
Edwards, Sebastian, “Openness, Productivity And Growth: What Do We
Really Know?”, Economic Journal, Vol.108(1).pp.383-398.
Ehrlich, PaulA.,.and A.H.Ehrlich, “Population, Resources,
Environment:Issues In Human Ecology”. San Fransisco: Fredman.
1970.
Eugene L.Grant. W.Grant Ireson,Richard S.Leavenworth. “Dasar-Dasar
Ekonomi Teknik”. Jilid1. PT.Rineka Cipta. Jakarta.2001.
Elliott,Kimberly Ann, “Corruption And The Global Economy”,
Washingtion, D.C.: Institute For International Economics. 1997.
Everett E.Hagen (ed), “Planning Economic Development”, Richard D.
Irwin Incorp., Homewood Illionis,1963, hal.3.
Everett E.Hagen. “The Economics Of Development”. London: Irwin.
Evenson, Robert E.,And Lakhwinder Singh, “Economic Growth,
International Technological Spillovers And Public Policy: Theory
And Empirical Evidence From Asia”, Discussion Paper No.777,
Economic Growth Center, Yale University. 1997.
Feder, Gershon, “On Exports And Economic Growth”,Journal Of
Development Economics, Vol.12., pp.59-73. 1982.
Fischer, Stanley, “The Role Of Macroeconomic Factors In Growth”,
Journal Of Monetary Economics, Vol.32.pp.485-512. 1993.
Forbes, Kristin J. “A Reassessment Of The Relationship Between
Inequality And Growth,” American Economic Review, Vol. 90 (4),
pp.869-887. 2000.
Galor, Odded, and David N.Weil, “From Malthusian Stagnation To
Modern Growth”, American Economic Review, Vol.89(2)., pp.150-
154. 1999.
Gerald M.Meier. “Leading Issues In Economic Development”.
5thEdition.Oxford University Press Incorporation. 1989.
274
Glynn, Patrick, Stephen J.Korbin, And Moises naim, “The Globalization
Of Corruption,” in Kimberly Annn Elliott, ed., “Corruption And The
Global Economy” Washington, D.C.:Institute For International
Economics. 1997.
G.M.Heal, “The Theory Of Economic Planning”,American Elsevier
Public Comp.Incorporation., New York, 1973.
Gunnar Myrdal, “National Economic Planning In Underdeveloped
Countries”,Except Of Chapter7.“Economic TheoryAnd
Underdeveloped Regions”, London, May, 1957.
Gustaf Rannis And John Fei, “Development Of The Labour Surplus
Economy” Richard D.Irwin Incorporation, 1964.
Greenwood, Jeremy, “The Third Industrial Revolution: Technology,
Productivity, And Income Inequality”, Economic Review (Cleveland
Federal Reserve Bank), Vol.35 (1). 1999.
Griliches, Zvi , “Patent Statistics As Economic Indicators:A Survey”,
Journal Of Economic Literature, Vol.28 (4)., pp. 1681-1707. 1990.
Grossman, Gene M, and Elhanan Helpman , “Trade ,Innovation, And
Growth”, American Economic Review, Vol.80 (May), pp.86-91.
1990.
Grossman, Gene M, and Elhanan Helpman, “Innovation And Growth In
The Global Economy”, Cambridge, Mass,: MIT Press. 1991.
Gwartney, James, Robert Lawson, and walter Block, “Economic
Freedom In The World 1975-1995”, Washington, D.C.: Cato
Institute. 1996.
Hasibuan Malayu SP.1987.Ekonomi Pembangunan Dan Perekonomian
Indonesia. Bandung: Armico.
Hamzah Merghani, “Action Under Planning”, paper, 1972.
Herman Hatzfeldt, “Economic Development Planning In Indonesia”, The
Ford Foundation, Bangkok,
Juen 1969.
Higgins.Benjamin, “Economic Development”, New York: Norton,
1968.
Hollis Chenery (et.al), “Redistribution With Growth”. World Bank
And The Institute Of Development Studies, Oxford University
Press, 1974.
Irma Adelman dan Cynthia Taft Morris, “Economic Growth And
Social Equity In Developing Countries”, Stanford University
Press, Stanford, California, 1973.
Jhingan.M.L. “The Economics Of Development And Planning”. New
Delhi: Vicas Publishing House Lt.
275
J.H.Boeke, “Economics And Economic Policy Of Dual Societies”,
H.D.Tjeenk Willink En Zoon NV, Haarlem, 1953.
Josef Pajestha, “The Social Dimensions Of Development”. UN Center For
Economic And Social Information, 1970, hal.7.
John Maynard Keynes, “The General Theory Of Employment, Interest
And Money “, 1936.
Jan Drenowski, “Social Indicators And Welfare Measurement:Remarks
On Methodology”, Journal Of Development Studies, Vol.VIII, No.3,
1972.
Jan Tinbergen, dalam “Development Planning”, sejarah perencanaan
berasal dari Ekonometri.
Julian Lutha, “Analisa Input-Output” penetarapannya terhadap strukutr
ekonomi Indonesia, “EkonomI Dan Keuangan Indonesia”,
Vol.XXIII, No.1, Maret 1975.
Kadarijah, “Ekonomi Perencanaan”, Lembaga Penerbit FE-UI.
Kadarijah, “Perencanaan Pembangunan Regional Yang
Komprehensif”,1971.
Kadarijah, “A Model Of Regional Economic Development In Indonesia”.
An Illustration”, paper submitted to the Graduate Faculty In The
School Of Public And International Affairs In Partial Fulfillment Of
The Requirements For The Degree Of MPIA, 1965.
Keefer, Philip, and Stephen Knack, “Why Do Not Poor Countries Catch
Up?” A Cross-National Test Of An Institutional Explanation,“
Economic Inquiry, Vol.35 (3). Pp.590-602. 1997.
Kelly, Morgan, “The Dynamics Of Smithian Growth”, Quarterly Journal
Of Economics, August, pp.939-964. 1997.
Kim, Se-Jik, And Yong Jin Kim, “Growth Gains From Trade And
Education”, IMF Working Paper WP/99/23 March. 1999.
King, Robert G.,And Ross Levine, “Finance, Enterpreneurship, And
Growth: Theory And Evidence”, Journal Of Monetary Economics,
Vol.32. pp.413-542. 1993.
King, Robert G., And Ross Levine, “Finance And Growth: Schumpeter
Migh Be Right”, Quarterly Journal Of Monetary Economics,
Vol.108, pp.718-737. 1993.
Klenow, Peter J., and Andres Rodriguez-Clare, “The Neoclassical
Revival In Growth Economics : Has It Gone Too Far? In 1997
NBER Macroeconomics Annual, Cambridge, Mass: MIT Press.
1997.
Kuznets Simon. “Modern Economic Growth. New Have: Yale
University Press. 1966.
276
Kuznets Simon. “Economic Modern Growth. Findings And Reflection.
Merican Review.1973.
Kwik Kian Gie. Pembangunan Ekonomi Dan Pemerataan. Jakarta:
LP3ES. 1983.
L.S.Bath, “Concepts,Theories And Technique Of Regional Development
Planning”, paper for ECAFE, 1973.
Lewis Arthur W. “The Theory Of Economic Growth”. London: Allen
Urwin. 1957.
Lewis Arthur. “The Principles Of Economic Planning And
Development”. London: Allen Urwin.
Lucian W. Pye, “Foreward”, dalam Leonard Binder, (et.al), “Crises And
Sequence In Political Development” Princeton University Press,
1971, ha.7.
Lucas, Robert E.,Jr.,“Models Of Business Cycles”, Oxford:Basil
Blackwell. 1987.
Lester R.Brown, “In The Human Interest. A Strategy To Stabilize World
Population”, W.W.Norton And Company Incorporation, New York,
1974.
Letiche, J.M., “Adam Smith And David Ricardo On Economic Growth”,
in Bert F.Hoselitz, ed, Theories Of Economic Growth, New York:
Free Press. 1960.
Louis J.Walinsky,“The Planning And Execution Of Economic
Development A Non Technical Guide For Policy Makers And
Administrator”, Mc.Graw-Hill Book Company Inc., 1963.
Oscar Lange, “Fundamental Of Economic Planning”, paper 23 March,
1956.
P.C.Mahalanobois,“The Approach Of Operational Research To Planning
In India”, Sankhya 16, 1961.
P.N. Rossenstein-Rodan, “Notes On The Theory Of The Big Push”.
Center For International Studies, MIT 1958, dikutif dari Waskito,
“Beberapa Masalah Dalam Perencanaan Pembangunan Di
Indonesia”, Skripsi FE UI, 1961.
Prayitno Hadi. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: BPFE - UGM.
1986.
Ranis J.C. Fei G. “Development Of Labor Surplus Economy: Theory And
Policy, Homewood, Irwin.
Richard L.Meier, “Development Planning”, Mc Graw-Hill Book
Company, 1965. Pembahasan: “The Entrepreneurial Societies”.
Rostow W.W. “The Stage Of Economic Growth: A Non Comunism
Manifesto”. London: Canbridge University Press.
277
Rostow W.W. “The Economic Of Take Off Into Self Sustained Growth”.
London:Mac Millan. 1964.
Salvatore Dominic. “Development Economic”. London: Mc Graw Hill
Incorporation. 1977.
Sayuti Hasibuan, “Memaksimumkan Pertumbuhan Pendapatan Kotor
Atau Memaksimumkan Kesempatan Kerja”, Paper 1971.
Dan Emil Salim, “Pertumbuhan Dengan Keadilan”, Prasaran pada
Konggres ISEI, 1972.
Samuelson Nordhaus. “Economics”. Singapore: Mc Graw Hill
Incorporation.1977.
Schumpeter, Joseph, “The Theory Of Economic Development”,
Cambridge, Mass: Harvard Universitay Press, 1934.
Siagian Sondang. “Proses Pengelolaan Pembangunan Nasional”.
Jakarta: Gunung Agung. 1984.
Siagian Sondang. “Administrasi Pembangunan”. Jakarta: Gunung
Agung. 2000.
Schoorl.J.W. “Modernisasi:Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara
Sedang Berkembang”. Jakarta: Gramedia.
Selo Sumardjan, “Peranan Ilmu Sosial Dalam Pembangunan”, Pidato
Ilmiah pada Upacara Dies Natalis ke XXII UI, 12 Februari 1972.
Soedjatmoko, “Technology, Development And Culture”, paper, 1972,
hal.2.
Soeparman Sumahamidjaja, “Beberapa Pokok Tentan Semangat
Wiraswasta Atau Entrepreneurship”, Berita Antropologi, Tahun VII,
23 September 1975.
Soemarwoto Otto. Pembangunan Berkelanjutanan Antara Konsep Dan
Realitas. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Padjadjara
Bandung Guru Besar Emeritus Dalam Ceramah Umum Ulang Tahun
Ke-80 20 Februari 2006. Bandung. 2006.
Suhadi Mangkusuwondo dalam karangan “Faktor-Faktor Non Ekonomi
Dalam Penentuan Sasaran Pembangunan”, paper, 14 Oktober 1971,
mengemukakan dalam usaha pembangunan berencan terdapat 2
macampendekatan:1.P.Kultural,2.P.Ekonomis,dikemukakan Roeslan
Abdulgani dalam “The Lesson Of Indonesia Is In Planning”, Uniterd
Asia, Vol.12 No.5, 1960.
Sukirno Sadono. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah Dan Dasar
Kebijaksanaan. Jakarta: FE-UI.2005.
Sumitro Djojohadikusumo, Ekonomi Pembangunan, Pembangunan,
Jakarta, 1965.

278
Suryana, “Problematika Dan Pendekatan Eknomi Pembangunan”
Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. 2000.
Suseno Triyanto Widodo. “Indikator Ekonomi Dasar Perhitungan
Perekonomian Indonesia”. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 1990.
Sri-Edi Swasono,“The Land Beyond, Transmigration And Development
In Indonesia”, Abstract.” Jurusana Ekonomi Pemerintahan Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 1969.
Smith, Adam. “An Inquiry Into The Nature And Causses Of The Welth
Of Nations”, Chicago: University Of Chicago Press. (1776)-1976.
Solow,Robert, “A Contribution To The Theory Of Economic Growth”,
Quarterly Journal Of Economic, Vol. 70.(1)., pp.65-94. 1956.
Thomas R. Malthus, “Essay On The Principle Of Population As Its
Affects The Future Improvement Of Society”, 1798.
Todaro, Michael P. “Pembangunan Ekonomi Di Di Dunia Ketiga” Edisi
Kedelapan. Jilid 2. Alih bahasa: Haris Munandar, Puji
A.L.; editor:Wisnu C.Kristiaji, Jakarta: Erlangga, 2003.Jilid 1
dan 2.
Malthus, Thomas, “An Essay On The Principle Of Population”, London:
Pickering.1798.
Meutia F.Swasono, “Entrepreneur Di Indonesia”, Berita Antropologi,
Tahun VII, 23 September 1975.
Meiyer H. “Economic Development Theory, History, Policy”. New York:
Mc Graw Hill. 1957.
Milton J.Esman, “The Politics Of Development Administration”,dalam
John D.Montgomery (et.al),“Approaches To Development
Administration”, dalam Joh D.Montgomery (et.el), “Approaches To
Development:Politics, Administration And Change”, Mc.Graw Hill
Book Company, 1966, hal.73.
Michael P.Todaro. “Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga” Edisi
Ketiga Jilid 1. Alih bahasa: Ir.Burhanuddin Abdullah M.A., Penerbit
Erlangga. Jakarta. 1991.
Myintz H. “Economic Of Development Countries” London: Hutchinson.
Myrdal G. “The Challenge Of World Poverty” . New York: Pantheon.
Mohammad Hatta, “Ekonomi Terpimpin”, Fasco Jakarta, 1960, hal.48-
49.
Nurkse, Ragnar. “Problems Of Capital Formation In Underdeveloped
Countries” Oxford; Basil Blachwell.
Noegroho, “Indonesia Sekitar Tahun 2000”, Archipel, Bogor, 1972.
Van Den Berg, Hendrik. “Economic Growth And Development:An
Analysis Of Our Greatest Economic Achievements And Our Most
279
Exciting Challenges. The Mc Graw-Hill Companies, Incorporation.
Singapore. 2001.
W.A. Lewis, “Economics Development With Limmited Supplies Of
Labour”, 1954.
Widjojo Nitisastro, “Analisa Ekonomi Dan Perencanaan
Pembangunan”, Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar Tetap dalam
Ilmu Ekonomi pada FE UI, 10 Agustus 1963.
Mohammad Hatta, Ekonomi Berencana, Gunung Agung, Jakarta, 1971.
W.Isard dan John H. Camberland, (eds)., “Regional Economic
Planning”, “Techinques Of Analysis”, European Productivity
Agency Of The Organization For European Economic Corporation,
1960.
W.I.M. Poli, “Quo Vadis Teori Dan Pembangunan Ekonomi”, paper
Konggres ISEI, Ujung Padang, 7 Juli 1975.
Walter Rathenau, “Die Neue Wirtshaft”, 1917.Direkomendasikan oleh
Mohammad Hatta dalam Ekonomi Berencana,Gunung
Agung,Jakarta, 1971, hal.18.
W.Leontief, “The Structure Of The American Economy 1919-1939”,
New York, Oxford University Press, 1951.
W.W.Rostow, “The Stages Of Economic Growth”, Cambridge
University Press, 1971.
Winardi. “Pengantar Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi”. Penerbit
ALUMNI 1982.Bandung.1982.

280
SENARAI

Absorptive Capacity = kapasitas penyerapan


Absolute Poverty = kemiskinan absolut
Agency Costs = biaya kelembagaan
Agent = lembaga
Agrarian Systems = sistem agraria
Aid Failure = kegagalan bantuan
Asset Ownership = kepemilikan aset
Asymmetric Information = informasi asimetris
Average Product = produk rata-rata
Anglomeration Economies = ekonomi anglomerasi
Basic Education = pendidikan dasar
Biomass fuel = bahan bakar biomas
Big Push = dorongan besar
Birth Rate = tingkat kelahiran
Brain Drain = pengikisan intelektual
Brain Drain = pelarian sumber daya
Intelektual
Cash Crops = tanaman pangan yang mudah
dijual
Capital Accumulation = akumulasi modal
Capital Augmenting Tecnological
Progress = kemajuan teknologi
yang meningkatkan modal
Capital Saving Technological
Progress =kemjauan teknologi yang hemat
modal
Capital Stock = cadangan/stok modal
Character Of Economic Growth =karakter pertumbuhan ekonomi
Crude Birthrate = tingkat kelahiran kasar
Capital Labor Ratio = rasio modal tenaga kerja
Capital Output Ratio = rasio modal output
Capital Stock = cadangan/stok modal
Center = pusat
Clean Technologies = teknologi bersih
Closed Economy = perekonomian tertutup
Comprador groups = kelompok komprador/antek
Common Property Resources = sumberdaya milik umum
Complementarities = komplementaritas
281
Complementary Investments = Investasi Komplementer
Congestion = kemacetan
Consumer Surplus = surplus konsumen
Cordination Failure = kegagalan koordinasi
Debt For Nature Swap = pertukaran utang untuk modal
lingkungan
Death Rate = tingkat kematian
Deforestration = penggundulan hutan
Derived Demand = permintaan turunan
Desertfvication =penggurunan tanah/desertifikasi
Demographic Transition = transisi demografi
Doubling Time = kurun waktu pelipatgandaan
Developing Countries = negara-negara berkembang
Development = pembangunan
Development Economics = ilmu ekonomi pembangunan
Depedency Burden = beban ketergantungan
Developed World = dunia yang sedang berkembang
Dominance = dominasi
Deep Intervention = intervensi mendalam
Diversified Farming = pola pertanian terdiversifikasi
Disposable Income = pendapatan disposabel
Dualism = dualisme
Economic Growth = pertumbuhan ekonomi
Economic Planning = Perencanaan Ekonomi
Endegenous Growth = Pertumbuhan endogen
Environmental Accounting = perhitungan lingkungan
Environmental Capital = modal lingkungan hidup
Elasticity Of Factor Substitution = elastisitas substitusi faktor
produksi
Externality = eksternalitas
Equalization Economic And
Social = pemerataan ekonomi dan sosial
Economic Variable = variabel Ekonomi
Educational Certification = sertifikasi pendidikan
Educational Gender Gap = kesenjangan pendidikan antar
gender
Efficiency Wage = upah efisiensi
Empowermant Of Women = pemberdayaan kaum wanita
Enrollment rates = tingkat proporsi bersekolah
Expected Income = pendapatan/penghasilan yang
282
diharapkan
Family Farm = unit pertanian keluarga
Farm Yields = hasil/panen pertanian
Family Planning Programs = program keluarga berencana
Free Rider Problem = masalah penumpang gratis
Fertility Rate = tingkat kelahiran
Foreign Exchange = Devisa, Valuta Asing
Free Trade = perdagangan bebas
Factor Price Distortions = distorsi harga faktor produksi
Factor Of Production = faktor produksi
Factor Share Distribution Of
Income =distribusi pendapatan
berdasarkan sumbangan
masing-masing faktor produksi
False Paradigma Model = model paradigm palsu
Functional Distribution Of
Income =distribusi pendapatan
fungsional
Free Market = pasar bebas
Free Market Analysis = analisis pasar bebas
Foster Green Tharbecke (FGT) = Indeks Foster Green Thorbecke
Gini Coefficient = Koefisien Gini
Green Revolution = Revolusi Hijau
GDP = Gross Domestic Product/produk
domestik bruto
Globalization = globalisasi
Global Public Goods = barang publik global
Global Warming = pemanasan global
Green House Gasses = gas penyebab efek rumah kaca
GNP =gross national product/produk
nasional bruto
Harris-Todaro Model = Model Harris- Todaro
HDI =human development index/indeks
pembangunan manusia
Human Resources = sumberdaya manusia
Human Capital = modal manusia
Human immunodeficiency virus = virus penurun kekebalan
manusia
Harrod-Domar Growth = model pertumbuhan Harrod-
Domar
283
Human Capital = modal atau SDM
Induced Migration = dorongan migrasi
Infrastructure = fasilitas dasar/ infrastruktur
Informal Sector = sektor informal
Integrated Rural Development = pembangunan daerah pedesaan
yang integratif
Interlocking Factor Markets = pasar faktor produksi saling
berkaitan
Internalization = internalisasi
Human Poverty Index (HPI) = indeks kemiskinan manusia
Human Resources = sumberdaya manusia
Hiden Momentum Of Population
Growth = momentum pertumbuhan
populasi penduduk
tersembunyi
Income Per Capita = pendapatan per kapita
Income gap = kesenjangan pendapatan
Income Inequality =ketimpangan pendapatan
Incomplete Information =ketidaklengkapan informasi
Indirect Taxes = pajak tidak langsugn
Infant Mortality Rate = tingkat kematian bayi
International Poverty Line =garis kemiskinanan
internasional
Imperfect Market = ketidaksempurnaan pasar
Kuznets Curve = kurva Kuznet
Landlord = tuan tanah
Land Reform = reformasi pertanahan
Latifundio = pertanian besa
LDCs =Less Developed
Countries/Negara
Dunia Ketiga
Labor Productivity = Produktivitas Tenaga Kerja
Labor Turnover = perputaran/pergantian tenaga
kerja
Land Reform = reformasi hak pertanahan
Labor Augmenting Technological
Progress =kemajuan teknologi yang
meningkatkan tenaga kerja
Labor Saving Technological =kemajuan teknologi yang
hemat/ membatasi tenaga kerja
284
Levels Of Living = Standar Hidup
Lewis Two Sector Model = model dua sektor Lewis
LICs =Low Income Countries/ Negara
berpendapatan Rendah
Literacy = kemampuan baca tulis
Linkage = keterkaitan
Life Expectancy At Birth = usia harapan hidup
Localization Economies = ekonomi lokalisasi
Lorenz Curve = kurva Lorenz
Malnutrition = kekurangan gizi
Malthusian Population Trap = jebakan populasi Malthus
Marginal Product = produk marjinal
Marginal Cost = biaya marjinal
Marginal Net Benefit = keuntungan neto marjinal
Market Friendly Approach = pendekatan ramah terhadap
pasar
Medium Sized Farm = unit pertanian skala menengah
Minifundio = pertanian kecil
Mixed Farming = pertanian campuran
Modernization Ideals = cita-cita modernisasi
Moneylander = rentenir
MDCs =More Developed Countries/
Negara Maju
MICs =Middle Income
Countries/Negara
Berpendapatan Menengah
Microeconomic Theory Of
Fertility = teori mikroekonomi fertilitas
Mixed Economic Systems = Sistem Ekonomi Campuran
MultipleEqulibria = Ekuilibria Jamak
Mortality = tingkat kematian
Natural Increase = pertambahan alami
NICs =Newly Industrializing Countries/
Negara Industri Baru
Net International Migration = migrasi internasional neto
Neutral Technological Progress =kemajuan teknologi bersifat
Netral
Necessary Conditions = syarat perlu/penting
Neoclassical Price Incentive Model = model Neo-Klasik insentif –
harga
285
Neoclassical counterrevolution = kontrarevolusi neo-klasik
Neocolonial dependence model = model ketergantungan
neo-kolonial
New institusionalism = institusionalisme baru
New political economy approach = pendekatan ekonomi politik
Baru
New Growth Theory = Teori Pertumbuhan Baru
Non Economic Variable =Variabel Non Ekonomi
O- ring Model = model cincin – o
O- ring Production Function = fungsi produksi cincin - o
Open Economy = perekonomian terbuka
Ozone Depletion = penipisan lapisan ozon
Patterns Of Development
Analysis = analisis pola pembangunan
Pareto Improvement = perbaikan pareto
Per Capita GNP = GNP Per Kapita
Per Capita Agricultural
Production = produksi pertanian per kapita
Per capita food production = produksi pangan per kapita
Personal Distribution Of
Income =distribusi pendaptan
perseorangan
Pecuniary Externalities = eksternalitas keuangan
Periphery = pinggiran
Price Bands = kendala harga
Private Benefits Of Education = manfaat pendidikan secara
perorangan
Private Costs Of Education =biaya pendidikan secara
perorangan
Present Value = nilai sekarang
Productivity Gap = kesenjangan produktivitas
Physical Resources =Sumber Daya Fisik/ Alam
Population Poverty Cycle = siklus populasi kemiskinan
Population Pyramid = piramida penduduk
Positive Checks = pemeriksaan pengendalian
positif
Poverty Gap =kesenjangan /jurang kemiskinan
Poverty Trap = Jebakan kemiskinan
Population Tax = pajak polusi
Present Value = nilai sekarang
286
Preventive Checks = pemeriksaan pengendalian
preventif
Prisoners’ Dilemma = dilema tahanan
Private Cost = biaya perseorangan/pribadi
Primary Industrial Sector = Sektor Industri Primer
Production Function = Fungsi Produksi
Producer Surplus = surplus produsen
Progressive Income Tax = pajak pendapatan progresif
Proverty Rights = hak milik
Public Bads = penyakit publik
Public Good = barang publik
Public Choice Theory = teori pilihan publik
Public Consumption = konsumsi publik
Purchasing Power Equivalent = Kesetaraan/Kadar Daya Beli
PPP =Purchasing Power Parity/paritas
daya beli
Rate Of Population Increase =laju/tingkat pertambahan
penduduk
Redistribution Policies = kebijakan distribusi
Reproductive Choice = pilihan reproduktif
Regressive Tax = pajak regresif
Resource Endowments =KetersediaanFaktor/
SumberDaya Alam /SDA
Romer Endegenous
Growth Model =model pertumbuhan endogen
Romer
Rural Urban Migration = migrasi desa- kota
Savings Ratio = rasio tabungan
Self Sustaining Growth =pertumbuhan
berkesinambungan
Size Distribution Of Income = distribusi ukuran pendapatan
Subsidy = subsidi
Scale Neutral = skala netral
Scarcity Rent = rente kelangkaan
Secondary Industrial Sektor = Sektor Industri Sekunder
Social Benefits Of Education = manfaat sosial pendidikan
Social Costs = biaya sosial
Soil Erosion = erosi tanah
Social Costs Of Education = biaya sosial pendidikan
Social Capital = modal sosial
287
Sharecropper = buruh tani,penggarap lahan
Shifting Cultivation = perladangan berpindah
Staple Food = bahan pangan pokok
Subsistence Farming = pertanian subsisten
Sollow Neoclassical Growth = model pertumbuhan neoklasik
Sollow
Sollow Residual = residu Sollow
Stages Of Growth Model Of
Development = model tahapan pertumbuhan
Ekonomi
Structural Change Theory = teori perubahan struktural
Structural Transformation = transformasi struktural
Sufficient Condition = syarat cukup
Surplus Labor = surplus tenaga kerja
Sustainable Development = pembangunan berkelanjutan
Sustainable National Income/
Sustainable Net National Product
(NNP) = pendapatan nasional neto
berkesinambungan
Tenant Farmer = petani penyewa lahan
Transaction Costs = biaya transaksi
Todaro Migration Model = model migrasi Todaro
Technological Externalities = eksternalitas teknologi
Tertiary Industrial Sector = Sektor Industri Tersier
Total Fertility Rate = tingkat fertilitas total
Total Net Benefit = total keuntungan netto
Production Possibility Curve = kurva kemungkinan produksi
Rationality = rasionalitas
Research And Development (R&D) = penelitian dan pengembangan
Traditional Neo Classical Growth = teori pertumbuhan neo-klasik
tradisional
Technological Progress =kemajuan teknologi
Terms Of Trade = dasar-dasar/nilai pertukaran
Total Factor Productivity (TFP) = total produktivitas faktor
Underdevelopment = keterbelakangan
Urban Bias = bias perkotaan/urban
Urbanization Economies = ekonomi urbanisasi
Underdevelopment Trap = jebakan keterbelakangan
Youth Depedency Ratio = rasio ketergantungan pemuda
Wage Subsidy = subsidi upah
288
Where To Meet Dilema = dilemma dimana bertemu
World Bank = Bank Dunia
Workfare Programs = program ketenagakerjaan

289

Anda mungkin juga menyukai