Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Peran Orang Tua Dengan Perilaku Konsumsi Sopi Pada Remaja Di Dusun Kawatu

Desa Rumberu Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram

Email : elinwakole11914@gmail.om
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Maluku Husada
Dosen STIKes Maluku Husada

ABSTRAK
Minuman keras sudah lama dikenal di kalangan masyarakat dan telah menjadi masalah umum di seluruh dunia.
sebanyak 61,7% populasi di seluruh dunia telah meminum alkohol selama lebih dari 12 bulan yang
menyebabkan sekitar 3,3 juta kematian atau 5,9% dari seluruh kematian di seluruh dunia.Konsumsi alkohol juga
telah menjadi kebiasaan di Indonesia.. Diketahui bahwa di Indonesia, prevalensi peminum alkohol mencapai
4,6%. Pengguna alkohol meningkat mulai pada umur antara 15-24 tahun, yaitu sebesar 5,5% yang selanjutnya
meningkat menjadi 6,7% pada umur 25-34 tahun, namun kemudian turun seiring dengan bertambahnya umur.
terdapat 159 remaja. Berdasarkan studi pendahuluan 7 dari 10 remaja mengaku sudah mengkonsumsi sopi dan 3
dari 10 remaja mengaku sering mengkonsumsi sopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran
orang tua dengan perilaku konsumsi sopi pada remaja Di Dusun kawatu desa rumberu kecamatan inamosol
kabupaten seram bagian barat tahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik
dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 40 orang.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengelolahan data dengan SPSS, menggunakan uji statistik chi
square. Hasil uji menunjukkan bahwa sebanyak 20 responden(50%) mempunyai peran orang tua 20 responden
yang tidak berperan, dan responden mengkonsumsi sopi sebanyak 22 orang (55%), yang tidak mengkonsumsi
sopi sebanyak 18 orang (45%). Berdasarkan hasil uji chi square menunjukan Ho ditolak dengan nilai p<0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran Orang Tua dengan perilaku konsumsi sopi pada
remaja.
Kata Kunci : Sopi, Peran Orang Tua, Perilaku

Relationship Role Parents With Sopi Consumption Behavior In Youth In Hamlet Kawatu Rumberu Village
Inamosol District Seram District
Western Part of 2017

Email: elinwakole11914@gmail.om
Student of Nursing Science Program STIKes Maluku Husada
Lecturer STIKes Maluku Husada

ABSTRACT
Liquor has long been known to the public and has become a common problem all over the world. as many as
61.7% of the population worldwide has been drinking alcohol for more than 12 months causing about 3.3 million
deaths or 5.9% of all deaths worldwide. Alcohol consumption has also become a habit in Indonesia. It is known
that in Indonesia, the prevalence of alcohol drinkers reached 4.6%. Alcohol users increased between the ages of
15-24 years, at 5.5%, which subsequently increased to 6.7% at 25-34 years of age, but subsequently decreased
with age. there are 159 teenagers. Based on preliminary study 7 out of 10 adolescents claimed to have consumed
sopi and 3 out of 10 adolescents admitted often consume sopi. This study aims to determine the relationship of
the role of parents with sopi consumption behavior in adolescents In Dusun kawatu rumberu village sub district
inamosol seram west part of 2017. This research use descriptive analytic research design using cross sectional
approach. The sample in this study amounted to 40 people. The research instrument used questionnaire. Data
management with SPSS, using chi square statistical test. The test result showed that 20 respondents (50%) had
parent roles of 20 respondents who did not play a role, and the respondents consumed sopi as much as 22 people
(55%), who did not consume sopi as much as 18 people (45%). Based on the results of chi square test shows Ho
is rejected with a value of p <0.05, it can be concluded that there is a relationship between the role of Parents
with sopi consumption behavior in adolescents.
Keywords: Sopi, Parent Role, Behavior
PENDAHULUAN atau erosi gigi, mulut kering, buruknya
kebersihan mulut, hingga terjadinya kanker
Minuman beralkohol tradisional mulut (Dental Health Australia). Selain itu,
merupakan salah satu jenis minuman yang minuman keras juga akan mengganggu fungsi
marak di beberapa wilayah Indonesia. Minuman dan proses sistem reproduksi. Hasil penelitian
beralkohol tradisional dibuat dan dikemas eksperimen dari Ilyas membuktikan bahwa
secara sederhana serta sering dijadikan sebagai pemberian tuak pada mencit jantan dengan
jamuan di acara adat, misalnya Minuman Cap dosis yang lebih tinggi dan waktu yang lebih
Tikus dari Manado dan Minahasa, Ballo dari lama cenderung menurunkan kualitas
Makassar, Sopi dari Maluku dan sekitarnya, spermatozoa dan menekan jumlah anak hasil
Lapen dari Yogyakarta, Arak Bali dan lain perkawinannya (Ilyas, 2013)
sebagainya (BPOM, 2014). Tuak juga Setiawan dalam penelitian kualitatif di
merupakan salah satu minuman beralkohol Kabupaten Maluku Tengah membuktikan
tradisional yang berasal dari daerah Sumatera bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat akan
Utara terutama di daerah Tapanuli Utara dan membentuk persepsi dan kontrol yang salah
sekitarnya. Tuak terbuat dari batang kelapa atau terhadap minuman keras sehingga peluang
batang aren dan diambil airnya kemudian munculnya perilaku konsumsi minuman keras
dicampurkan dengan raru. Nira aren yang akan semakin besar (Setiawan, 2013). Harju
merupakan bahan dasar pembuatan tuak dalam Ruslan (2013) menyatakan bahwa sikap
mengandung alkohol dengan kadar 4% (Ilyas, memainkan peran kunci dalam memutuskan
2013) munculnya sebuah tindakan atau perilaku.
Minuman beralkohol, dapat
mempengaruhi psikologis seseorang yang Sopi merupakan minuman beralkohol
mengkonsumsinya. Penelitian Khairiyah tahun tradisional masyarakat di Maluku yang tingkat
2013 menyebutkan bahwa remaja yang konsumsinya cukup tinggi. Keberadaan sopi
mengonsumsi minuman keras akan merasakan sudah ada sejak zaman leluhur yang hanya
emosi negatif sehingga akan semakin mudah dimanfaatkan untuk menegaskan suatu
marah ketika tujuan yang diinginkan tidak keputusan adat, namun masyarakat sering
tercapai. Selain itu, remaja akan sering mengkonsumsi pada saat acara kumpul-kumpul
membangkang pada orang tua, sering seperti kumpul keluarga, kumpul dengan
bertengkar dengan teman, sering ugal-ugalan teman-teman, maupun pada acara pesta seperti
dan terkadang menjadi pendiam dan tidak pesta pernikahan, pesta ulang tahun acara
banyak bicara (Khairiyah, 2013). pergantian tahun, begadang di rumah duka dan
Penyakit yang paling sering diakibatkan lain sebagainya, ini dilakukan oleh sebagian
oleh konsumsi minuman beralkohol secara masyarakat untuk menambah semangat dan
berlebihan adalah hipertensi. Hasil penelitian kegembiraan (Lourens, 2016)
Suanders di Sidney menunjukkan bahwa lebih Di Dusun Kawatu Desa Rumberu Kec.
dari 50% peminum alkohol memiliki tekanan Inamosol Kab. Seram Bagian Barat, terdapat
darah di atas 140/90mmHg (Saunders, 1987). 159 remaja. Berdasarkan studi pendahuluan 7
Sesso juga menyebutkan terdapat hubungan dari 10 remaja mengaku sudah mengkonsumsi
positif antara konsumsi alkohol dengan sopi dan 3 dari 10 remaja mengaku sering
munculnya penyakit hipertensi baik pada pria mengkonsumsi sopi.
maupun wanita (Sesso, 2008) Faktor-faktor yang mempengaruhi
Konsumsi alkohol juga dapat kenakalan remaja dalam mengkonsumsi
mengganggu fungsi dari semua bagian saluran minuman beralkohol terbagi menjadi dua faktor
pencernaan. Alkohol konsumsi akut yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
menyebabkan perubahan dalam motilitas internal seperti kepribadian, konsep diri dan
esophagus dan perut yang mendukung kontrol diri yang lemah, sedangkan faktor
terjadinya reflux gastroesophageal dan refluks eksternal seperti teman sebaya yang kurang
esfofagitis sehingga dapat menyebabkan baik, komunitas atau tempat tinggal yang
kerusakan mukosa lambung (Bode & Bode., kurang baik dan peran orang tua. Menurut Mars
1997) (2005). Menurut Lourens (2016), memiliki
Dental Health Australia menyebutkan teman yang mengkonsumsi sopi dan sering
bahwa hal-hal yang dapat terjadi akibat berkumpul dengan temang-teman yang
konsumsi alkohol antara lain adalah kerusakan mengkonsumsi sopi merupakan salah satu
pemicu remaja dalam mengkonsumsi sopi. dan yang paling sedikit berusia 17
tahun dengan jumlah 6 orang (15%).
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tantang 2. Tingkat Pendidikan
“Hubungan Peran Orang Tua Terhadap
Konsumsi Sopi pada Remaja Di Dusun Kawatu Distribusi Frekuensi Responden
Desa Rumberu Kecamatan Inamosol Kabupaten Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Seram Bagian Barat”. Dusun Kawatu Desa Rumberu
Kecamatan Inamosol Kabupaten
METODE Seram Bagian Barat Tahun 2017

Penlitian ini menggunakan rancangan Tingkat Pendidikan N %


penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti Pengangguran 12 30.0
melakukan pengamatan langsung pada SD/Sederajat 6 15.0
responden dan melakukan penyebaran SMP/Sederajat 20 50.0
kuesioner dengan menggunakan pendekatan SMU/Sederajat 2 5.0
cross sectiona. S1 6 15.0
Total 40 100%
Populasi dalam penelitian ini adalah Sumber : Data Primer. 2017
seluruh remaja usia 15-19 tahun di Dusun Tabel di atas menjelaskan bahwa
Kawatu Desa Rumberu Kecamatan Inamosol paling banyak responden dengan
Kabupaten Seram Bagian Barat yang berjumlah pendidikan SMP sebanyak 20 orang
159 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah (50%), yang paling sedikit memiliki
remaja usia 15-19 tahun di Dusun Kawatu pendidikan SMA dengan jumlah 2
Desa Rumberu Kecamatan Inamosol Kabupaten orang (5%).
Seram Bagian Barat yang berjumlah 40 orang.
Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik 3. Pekerjaan Orang Tua
random sampling.

Penelitian ini di laksanakan selama satu Distribusi Frekuansi Responden


bulan pada tanggal 24 Agustus – 24 Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
September 2017. di Dusun Kawatu Desa Rumberu
Kecamatan Inamosol Kabupaten
Seram Bagian Barat Tahun 2017

HASIL Pekerjaan Orang Tua N %


Petani 34 85.0
A. Karakteristik Responden Guru 2 5.0
1. Umur Responden PNS 4 10.0
Total 40 100%
Distribusi Frekuensi Responden Sumber : Data Primer. 2017
Berdasarkan Kelompok Umur di Tabel di atas menjelaskan bahwa
Dusun Kawatu Desa Rumberu paling banyak pekerjaan orang tua
Kecamatan Inamosol Kabupaten responden sebagai petani sebanyak 34
Seram Bagian Barat Tahun 2017 orang (85%) dan yang paling sedikit
Kelompok Umur N % memiliki sebagai guru sebanyak 2
15 7 17.5 orang (5%).
16 12 30.0
17 6 15.0
18 7 17.5
19 8 20.0
Total 40 100%
Sumber : Data Primer. 2017 B. Analisa Univariat
Tabel di atas menunjukkan bahwa 1. Peran Orang Tua
paling banyak responden berusia 16
tahun dengan jumlah 12 orang (30%)
Distribusi Frekuansi Peran Orang 1 3 9 22. 2 6
Tidak
Tua sebagai panutan di Dusun 5 7. 5 4 0 0,2
Pernah
Kawatu Desa Rumberu Kecamatan 5 43
Inamosol Kabupaten Seram Bagian 2 5 1 44 4 1
Barat Tahun 2017 Total 2 5, 8 0 0
Peran Orang Tua N % 2 0
Selalu 16 40.0 Sumber : Data Primer. 2017
Tidak Berperan 24 60.0 Berdasarkan hasil uji chi square pada
Total 40 100% table diatas menunjukan bahwa dari
Sumber : Data Primer. 2017 16(40%)responden yang orang tuanya selalu
Tabel di atas menjelaskan bahwa memberikan panutan, 7 orang (17,5%)
sebanyak 24 responden (60%) dan mengkonsumsi sopi sedang yang tidak
selalu menjadi panutan sebanyak 16 pernah memberikan panutan 15 orang
orang (40%). (37,5.0%) mengkonsumsi sopi. Berdasarkan
hasil uji chi square menunjukan Ho diterima
2. Konsumsi Sopi dengan nilai p>0,05 yang berarti tidak ada
hubungan antara peran orang tua sebagai
Distribusi Frekuansi Peran Orang panutan dengan perilaku konsumsi sopi pada
Tua Sebagai Pengawas di Dusun remaja.
Kawatu Desa Rumberu Kecamatan
Inamosol Kabupaten Seram Bagian PEMBAHASAN
Barat Tahun 2017
Berdasarkan hasil penelitian remaja di
Konsumsi Sopi N % Dusun Kawatu desa Rumberu Kecamatan
Ya 22 55 Inamosol, 18 responden tidak mengkonsumsi
Tidak 18 45 sopi dan 22 responden mengkonsumsi sopi
Total 40 100% dengan peran teman sebaya bagi responden
Sumber : Data Primer. 2017 sebanyak 20 orang (50%) hal ini dikarenakan
Tabel di atas menjelaskan bahwa sebagian responden yang tidak menyelesaikan
paling banyak responden pendidikan pada bangku sekolah hanya
mengkonsumsi sopi sebanyak 22 orang menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan
(55%), yang paling sedikit memiliki teman sebaya yang kemudian mempengaruhi
yang tidak mengkonsumsi sopi remaja yang lain salah satu hal yang dilakukan
sebanyak 18 orang (45%). pada saat berkumpul adalah mengkonsumsi
minuman keras. Dari 22 responden yang
C. Analisa Bivariat mengkonsumsi, 2 responden mengaku bahwa
1. Hubungan Peran Orang Tua sebagai teman tidak terlalu berperan namun ada faktor
panutan dengan konsumsi sopi lain seperti kurang nya pengawasan dari orang
tua.
Hubungan Peran Orang Tua sebagai Hal ini sesuai dengan penelitian Lourens
panutan dengan konsumsi sopi di Dusun (2016) yang menyatakan bahwa remaja yang
Kawatu Desa Rumberu Kecamatan memiliki teman yang mengkonsumsi sopi juga
Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat mengkonsumsi sopi. Kebiasaan kumpul dengan
Tahun 2017 teman-teman biasa dilakukan baik untuk belajar
kelompok maupun untuk main atau sekedar
nongkrong.Tempat nongkrong yang biasanya
Konsumsi Sopi digunakan yaitu di tepi pantai, kadang disaat
Panuta Total Nil nongkrong itulah mereka diajak patungan untuk
n Ya Tidak ai p membeli sopi, dan dengan uang sebesar dua
N % N % N % puluh ribu mereka dapat memperoleh satu botol
7 1 9 2 1 sopi. Perkembangan seorang remaja.
Selalu 7 2. 6 40
5 Remaja yang telah menjadi bagian dalam
kelompok sosialnya akan saling memberi
motivasi yang baik ataupun buruk. Pertemanan
yang tidak kondusif memiliki kecenderungan Bustan, M.N. 2008. Epidemiologi penyakit
yang sangat merugikan perkembangan remaja. tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta.
Apabila remaja masuk dalam kelompok geng, Direktorat jendral bina farmasi dan klinis. 2016.
maka hal ini akan berpengaruh buruk terhadap Pharamaceutical care. Untuk penyakit
remaja dan mendorongnya untuk melakukan hipertensi. Ditjen BINA kefarmasian dan
perbuatan-perbuatan yang tidak baik, seperti alat kesehatan. Departemen kesehatan,
mengkonsumsi alkohol. Keterikatan teman Bakti Husada.
sebaya adalah merupakan persepsi remaja Endriyani.et.all. 2014. Buku ajar keperawatan
tentang sejauh mana ia bergantung dan terikat komonitas. Yogjakarta: ar-ruzz media.
dengan teman sebayanya (Ramayanti 2000). Hadi, sujono. 2002. Ulkus peptikum (tukak
peptik). Gastroentrerology edisi 7. Hal:
KESIMPULAN 204-207.
Ilyas, S. 2013. Evaluasi kualitas spermatozoa
1. Peran orang tua yang paling berperan adalah dan jumlah turunan mencit (Mus
sebagai pengawas pada remaja di Dusun musculus L.) (F1) setelah pemberian
Kawatu Desa rumberu Kecamatan Inamosol tuak. Prosidim semi rata FMIPA.
kabupaten Seram Bagian barat tahun 2017 Universitas Lampung.
2. Sebagian besar remaja di Dusun Kawatu, Isidora, KS, ddk. 2013. Hubungan antara BBR
desa Rumberu Kecamatan inamosol dengan SGOT peminum tuak yang
kabupaten Seram Bagian Barat menderita SAR (penelitian pendahuluan).
mengkonsumsi sopi Dentofasian.
3. Ada Hubungan antara peran orang tua KemenKes RI. 2007. Riset Kesehatan Daerah.
dengan perilaku konsumsi sopi pada remaja Khairiyah,N. 2013. Dampak psikologi
di Dusun Kawatu, Desa Rumberu minuman keras pada remaja (suatu kajian
Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram di dusun talung pemesun kec. Jujuhan
Bagian Barat mengkonsumsi sopi Kab. Bungo prov. Jambi.).
Kumalasari, I. , & andyantoro, I. 2012.
Kesehatan reproduksi. Jakarta: salemba
SARAN medika.
Lourens, viona, Md. 2013. Faktor-faktor yang
1. Bagi peneliti berhubungan dengan prektik mengkon.
Hasil penelitian ini hendaknya dapat sumsi sopi (minuman alkohol tradisional)
dijadikan tambahan wawasan dan pada remaja di desa tawiri kec. Teluk
pengetahuan tentang peran orang tua ambon.
2. Bagi Responden Panggabean, sukmahu, M. 2015. Analisis
Lebih meningkatkan hubungan yang konsumsi tuak pada peminum tuak di
kuat dengan keluarga terutama orang tua desa lumban siagian jae kec. Siatas barita
sehingga tidak mudah melakukan hal-hal kab. Tapanuli utara sumatera utara tahun
negatif 2015.
3. Bagi Institusi Pendidikan Rahmadi, dedi. 2010. Penyakit ginjal
Sebaiknya hasil penelitian ini dapat kronik.departemen ilmu kesehatan anak
digunakan sebagai referensi dan masukan fakultas kedokteran universitas
bagi mahasiswa untuk menambah wawasan padjajaran bandung.
tentang peran teman sebaya dan konsumsi Rory, peggy, LP. 2016. Pengaruh penggunaan
sopi. minuman keras pada kehidupan remaja di
desa kali kec. Pineleng kab. Minahasa.
DAFTAR PUSTAKA Ruslan. 2013. Pengaruh pengetahuan, sikap,
persepsi terhadap perilaku pencarian
pengobatan penderita kusta pada fasilitas
Adnyana, P. 2012. Pengaruh alkohol terhadap kesehatan di kabupaten bima.
kesehatan. Singaraja. Hal: 19-23 Santrock. 2007. Peran teman sebaya terhadap
BPOM RI. 2014. Topik sajian utama: menilik perilaku remaja.
regulasi minuman beralkohok di Saskara, pande MA,. Suryadarma 2013.
indonesia. infoPOM-vol.15.no.3 MEI- Laporan kasus : sirosis heptis. Bagian/
JUNI 2015. sms. Ilmu penyakit dalam fakultas
kedokteran universitas udayana
dempasar.
SDKI. 2012. Kesehatan reproduksi remaja.
Utina, S.S. 2011. Alkohol dan pengaruhnya
terhadap kesehatan mental.
WHO. 2014. Global status report on alcohol
and health. Switzerland.

Anda mungkin juga menyukai