DISUSUN OLEH :
PO.71.31.1.16.015
Pada saat pratikum kami membuat 6 menu terdiri dari 3 menu utama dan 3
menu selingan atau snack. Di pagi hari pada jam 07.00 pasien diberikan makan nasi
tim, pepes ikan, sup bola-bola tahu, sayur cah labu siam dan wortel dan jus wortel.
Selingan pagi jam 10.00 pasien makan bubur sum-sum dan smoothie buah. Pada jam
13.00 pasien makan siang diberikan nasi tim, ayam suir bb tomat, rlade tempe, sup
sayur, dan jus melon. Selingan sore jam 15.00 pasien makan pudding jagung. Pada
makan malam jam 19.00 pasien makan dengan nasi tim, sup ikan gabus fillet, pepes
tahu dengan sayur cah kangkung dan jus jambu biji. Pada jam 21.00 pasien diberikan
selingan malam yaitu smoothie buah pisang ambon, jeruk manis ditambah yohurt,
gula pasir dan susu skim cair.
Hasil Praktikum Kasus Luka bakar pada Dewasa :
Pada saat praktikum, kami membuat makan utama 3x dan 4x pemberian cair
penuh. Menu masakan yang di gunakan sudah beragam namun masih harus di
perhatikan dalam pemilihan bahan menunya yang cocok untuk dikonsumsi oleh
pasien penyakit luka bakar. Yaitu dengan menghindari makanan berlemak tinggi dan
natrium tinggi. Untuk asuhan gizi dari assesmen, diagnosa, intervensi dan monev
sudah benar juga. Pasien juga harus selalu diberi edukasi dan pengobatan.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, menu yang dibuat sudah cukup
baik. Pasien kesulitan mencerna makanan secara oral akibat dari luka yang diderita,
maka diberikanlah makanan cair agar mudah dicerna dalam tubuh dan kebutuhan
terpenuhi. Namun diet ini tidak boleh terlalu lama diberikan, karena dapat
mengakibatkan pasien kehilangan berat badan yang drastis. Kuun waktu pemberian
makanan cair 2hari-7 hari pasca kejadian.
Hasil Praktikum Kasus Pra Bedah :
Pada saat praktikum, kami mendapatkan pengetahuan baru dan perbaikan atas
kasus yang telah kami kerjakan. Yang pertama adalah bentuk makanan cair kental
yang kami sajikan tidak ada makanan protein yang tinggi albumin, sebaiknya kami
menggunakan bahan yang tinggi albumin dan rendah natrium, karena pada saat itu
perlu sekali menaikan albumin dan kadar Hb, jadi kami harus member makanan yang
tinggi zat Fe dan vitamin C agar Fe dan menyerap dengan baik didalam tubuh. Untuk
pembuatan cair kental sudah baik, namun ketika pasien 3hari lagi mau operasi, pasien
harus diberi diet rendah sisa, karena pada saat operasi kondisi pasien harus baik dan
kadar Hb minimal 11 mg/dl, dan menaikkan kadar albumin sampai 4-4,5 gr/dl.
Hasil Praktikum Kasus Pasca Bedah :
Untuk kebutuhan energi, karena pasien dengan status gizi urus maka diberi
tambahan 250 kkal. Pasien diberikan diet TKTP.Kemudian seharusnya protein
diberikan 2/ kg BB karena masih anak-anak (selain digunakan untuk proses
penyembuhan, digunakan pula untuk proses pertumbuhan).Lemak 20 % dari
kebutuhan energi total. Dan karbohidrat sisa dari kebutuhan energi dikurangi protein
dan lemak.Yang menjadi skala prioritas dalam pemberian dietnya adalah peningkatan
kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan penyembuhan luka dibuktikan dengan
luka operasi dan Berat badan kurang berkaitan dengan peningkatan kebutuhan energi
dibuktikan dengan IMT pasien 17,35 (kurus tingkat ringan).
Kemudian, pada kasus pasien pasca bedah kali ini, karena pasien hipo
albumin, dan anemia maka asupan dianjurkan mengandung albumin yang tinggi dan
kadar Fe yang tinggi yaitu berupa ekstrak ikan gabus, daging merah dan banyak lagi.
Pada kasus ini, karena pasien mengalami hipertensi maka asupan natrium
dibatasi. Baik dari garam maupun bahan makanan yang mengandung inggi natrium.
Karena dapat memperparah hipertensi dan kondisi pasien.
Setelah itu, ketika membuat diet pasca bedah, dianjurkan menggunakan bahan
makanan energi tinggi dan protein tinggi serta mengandung vitamin. Untuk asuhan
gizi dari assesmen, diagnosa, intervensi dan monev telah benar, dan menggunakan
kata-kata dari buku PAGT dengan urutan diagnosis, etiologi menggunakan kata
berkaitan dengan, dan sign & symtomp menggunakan kata ditandai dengan.
Pada penderita pasca bedah ini diberikan edukasi terlebih dahulu. Setelah
pasien/client diberi edukasi, diberi diet yang benar, diatur pola makan dan jenis bahan
makanannya.