Anda di halaman 1dari 3

PIDATO PENYULUHAN PENYAKIT KULIT (SKABIES)

SKABIES DAN PENCEGAHANNYA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang terhormat Ibu dr. Imat Rahmatillah selaku Kepala Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi

Yang terhormat Ibu dan Bapak petugas kesehatan Puskesmas kebon Kopi Kota Jambi

Yang terhormat Ketua RT/RW, serta tokoh agama dan kader setempat serta para hadirin
sekalian yang saya muliakan

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-NYA lah kita semua
dapat bertemu, bersilaturahmi dalam keadaan sehat walafiat sehingga kita bersama sama
dapat berkumpul dalam kegiatan penyuluhan ini, yang penuh ilmu dan manfaat untuk kita
semua.

Hadirin yang berbahagia,

Scabies atau yang biasa disebut budukan adalah penyakit kulit yang di sebabkan oleh
parasit atau yang biasa kita sebut dengan “tungau” yang bernama Sarcoptes Scabei dimana
parasit ini akan masuk kedalam kulit yang selanjutnya akan membuat suatu terowongan di
bawah permukaan kulit. Siklus hidup tungau ini berasal dari pertemuan antara tungau jantan
dan tungau betina yang bertemu di terowongan yang sudah disiapkan oleh tungau betina
dibawah permukaan kulit yang selanjutnya akan kawin, setelah kawin tungau jantan akan
mati dan tertinggal di dalam terowongan tadi dan tungau betina akan keluar dan membuat
terowongan baru. Terowongan baru inilah yang akan menjadi tempat tungau betina
meletakkan telur nya sebanyak 2-3 telur dalam sehari dan proses inilah yang akan
menyebabkan gatal. Setelah 2-3 hari telur akan menetas menjadi larva yang akan
bersembunyi di lapisan terluar kulit, setelah 3-4 hari larva akan berubah menjadi nimfa yang
akan di temukan di folikel rambut.
Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular yang dapat ditularkan melalui
kontak langsung dengan orang yang menderita penyakit scabies ini lebih dulu, atau
menggunakan pakaian atau handuk dari orang yang menderita penyakit ini lebih dahulu,
selain itu dapat juga disebabkan oleh karena higienitas yang kurang seperti tempat tidur yang
kotor, tidak pernah dijemur, sprei yang kotor, ataupun penggunaan selimut dalam jangka
waktu yang lama dan tidak pernah dicuci sehingga menjadi tempat perkembangan tungau ini.

Ada banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini seperti sosial
ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, sanitasi yang buruk. Penyakit ini juga merupakan
penyakit yang identik dengan penyakit kelompok, dimana apabila satu penderita didapatkan
menderita scabies, maka kemungkinan besar orang disekitar nya juga mengalami hal yang
serupa, hal ini disebabkan oleh penularan yang bisa kontak langsung dengan penderita.
Tungau scabies ini paling suka pada keadaan suhu yang dingin atau kondisi ruangan yang
lembab.

Hadirin yang berbahagia,

Gejala penyakit scabies yang dapat kita ketahui adalah penderita mengeluhkan rasa
gatal yang sering terjadi pada malam hari, dapat dilihat adanya terowongan berupa benjolan
benjolan dan lepuhan merah kecil pada bagian tertentu seperti di sela-sela jari, lipatan siku,
ketiak, punggung, lipat paha, dan pada kelamin.

Penularan dari penyakit ini dapat terjadi melalui dua cara yakni penularan secara
langsung dan penularan secara tidak langsung. Penularan secara langsung dapat terjadi
dengan bersentuhan langsung dengan penderita seperti berjabat tangan atau bersalaman,
berpelukan dan juga melalui hubungan seksual dengan orang yang menderita penyakit ini
sebelumnya. Penularan melalui kontak tidak langsung dapat terjadi melalui penggunaan alat
mandi, penggunaan handuk, penggunaan pakaian secara bersama sama, selain itu juga dapat
ditularkan melalui penggunaan alas tidur bersama atau berasal dari kasur yang kotor.

Hadirin yang berbahagia,

Oleh karena penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan dan keadaan
lingkungan yang kurang baik, sehingga ada beberapa cara pencegahan yang dapat kita
lakukan untuk menghindari tertular penyakit ini, dengan cara rutin mandi secara teratur dua
kali sehari dengan menggunakan sabun, mencuci pakaian, sprei, handuk, sarung bantal,
selimut, dan lainnya minimal dua minggu sekali, tidak saling bertukar pakaian dan handuk
dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang-orang yang menderita penyakit ini,
menjaga kebersihan rumah dan ventilasi cukup menjaga agar sinar matahari dapat masuk ke
ruangan agar ruangan tidak lembab, dan biasakan untuk mencuci tangan pada saat sebelum
makan dan sesudah makan, dan setelah memegang hewan.

Hadiri sekalian yang berbahagia,

Apa yang harus kita lakukan apabila ternyata kita sudah menderita penyakit kulit ini?
Atau kita merasakan gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan tadi sebelumnya? Adapun
beberapa hal yang dapat kita lakukan apabila sudah terkena penyakit scabies ini, hal yang
dapat kita lakukan adalah hindari untuk menggaruk area yang gatal untuk mencegah
penyebaran tungau ke bagian tubuh yang lain dan tidak berkembang menjadi infeksi bakteri,
selanjutnya segera periksakan ke puskesmas atau ke klinik terdekat untuk mendapatkan
pengobatan yang tepat, selain itu ajak juga anggota keluarga atau orang sekitar apabila
terdapat keluhan yang serupa yang mana hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai
penyebaran agar tidak terjadi lagi hal serupa.

Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat
bermanfaat dan menjadi pengingat kepada kita semua untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan serta dapat menjadi sumber informasi untuk diteruskan kepada keluarga dan
orang-orang terdekat para hadirin semuanya untuk saling mengingatkan mengenai pentingnya
kebersihan dan informasi tentang penyakit kulit scabies.

Akhir kata saya ucapkan Wabiilahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamu’alaikum


Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai