Anda di halaman 1dari 9

Volume 06, Nomor 01, Juli 2017

Hal 42 - 50

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN


PSAK NO. 16 PADA PT. SWADAYA GRAHA DI GRESIK
Rusdiyanto, Nur Izzatur Rohmah

ABSTRAK

Dalam mendukung perkembangan perusahaan agar semakin


lebih baik, perusahaan memerlukan suatu perlengkapan yaitu aset
tetap. Mengingat pentingnya perlakuan akuntansi aset tetap dalam
sebuah perusahaan, maka perlakuannya harus sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16. Berdasarkan
latar belakang yang ada, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisis perlakuan akuntansi aset tetap alat berat serta untuk
mengetahui kesesuaian perlakuan akuntansi aset tetap alat beratpada
PT. Swadaya Graha. Aset tetap pada PT. Swadaya Graha berupa alat
berat diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan terdiri dari harga
aset tersebut beserta biaya yang timbul saat memperoleh aset tersebut.
Perolehan aset tetap dilakukan dengan pembelian secara tunai dan
angsuran (kredit). Metode penyusutan yang digunakan adalah metode
saldo menurun berganda. PT. Swadaya Graha melakukan penghentian
atau pelepasan aset tetap dengan cara dilelang.
Kata kunci : Perlakuan Aset Tetap, PSAK No. 16

PENDAHULUAN juga mendapat kesan positif di mata


masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas
Latar Belakang perusahaan agar menjadi lebih baik
Perusahaan merupakan suatu diperlukan kemampuan manajemen yang
organisasi modern yang mempunyai baik dalam mengelola faktor-faktor yang
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan berperan dalam meningkatkan kualitas
tertentu. Baik itu perusahaan jasa, sebuah perusahaan.
perusahaan dagang maupun perusahaan Dalam mendukung perkembangan
manufaktur. Disamping untuk mencari suatu perusahaan agar semakin lebih
keuntungan, tujuan perusahaan yaitu baik, perusahaan memerlukan suatu
mencakup pertumbuhan yang terus- perlengkapan ataupun peralatan yaitu
menerus, kelangsungan hidup, dan aset tetap.Kesalahan dalam menilai aset

42
Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No. 16 Pada
PT. Swadaya Graha di Gresik

tetap dapat mengakibatkan kesalahan alat berat pada PT. Swadaya Graha di
yang cukup material karena nilai investasi Gresik.
yang ditanamkan pada aset tetap relatif 2. Untuk mengetahui kesesuaian
besar. Mengingat pentingnya perlakuan perlakuan akuntansi aset tetap berupa
akuntansi aset tetap dalam sebuah alat berat pada PT. Swadaya Graha
perusahaan, maka perlakuan akuntansinya dengan Pernyataan Standar Akuntansi
harus sesuai dengan Pernyataan Standar Keuangan (PSAK) No. 16.
Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16.
Berdasarkan latar belakang TINJAUAN PUSTAKA
masalah diatas, maka peneliti tertarik
untuk mengambil judul penelitian sebagai Pengertian Aset Tetap
berikut :“Perlakuan Akuntansi Aset Menurut Slamet Sugiri dalam
Tetap Berdasarkan PSAK No. 16 pada Buku Akuntansi Pengantar 2 Edisi
PT. Swadaya Graha di Gresik”. Kelima (2009:137) :“Aset tetap adalah
aset berwujud yang tujuan pemilikannya
Rumusan Masalah adalah untuk digunakan dalam produksi
Berdasarkan latar belakang atau penyediaan barang atau jasa, untuk
masalah yang telah disampaikan di atas, direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
maka peneliti dapat merumuskan masalah tujuan administratif ; dan diharapkan
sebagai berikut : untuk digunakan selama lebih dari satu
periode”.
1. Bagaimana perlakuan akuntansi
aset tetap berupa alat berat pada PT. Pengakuan Aset Tetap
Swadaya Graha di Gresik ?
2. Apakah perlakuan akuntansi aset tetap Menurut Pernyataan Standar
berupa alat berat pada PT. Swadaya Akuntansi Keuangan (PSAK) Per Efektif
Graha di Gresik sudah sesuai dengan 1 Januari 2015 No. 16 paragraf 07 halaman
Pernyataan Standar Akuntansi 16.2, menyatakan bahwa:
Keuangan (PSAK) No. 16? “Biaya perolehan aset tetap harus
diakui sebagai aset jika dan hanya jika :
Batasan Penelitian 1. kemungkinan besar entitas akan
Berdasarkan rumusan masalah memperoleh manfaat ekonomik masa
yang telah diuraikan di atas, maka depan dari aset tersebut; dan
peneliti membatasi penelitian ini dengan 2. biaya perolehan aset dapat diukur
mengambil objek penelitian hanya pada secara andal”.
aset tetap berupa alat berat yang dimiliki
oleh perusahaan PT. Swadaya Graha di Pengukuran Biaya Perolehan Aset
Gresik. Tetap
Dalam Pernyataan Standar
Tujuan Penelitian Akuntansi Keuangan (PSAK) Per Efektif
Berdasarkan uraian rumusan 1 Januari 2015 No. 16 paragraf 16 halaman
masalah di atas, adapun Tujuan Penelitian 16.4, menyatakan bahwa :
ini adalah: Biaya perolehan aset tetap meliputi :
1. Untuk mengetahui serta menganalisis 1. Harga perolehannya, termasuk bea
perlakuan akuntansi aset tetap berupa impor dan pajak pembelian yang tidak

43
Volume 06, Nomor 01, Juli 2017

boleh dikreditkan setelah dikurangi yang diharapkan mendapat manfaat dari


diskon pembelian dan potongan- penggunaan aktiva tersebut”.
potongan lain;
2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan Metode Perhitungan Depresiasi
secara langsung untuk membawa aset Menurut Pernyataan Standar
ke lokasi dan kondisi yang diinginkan Akuntansi Keuangan (PSAK) Per Efektif
agar aset siap digunakan sesuai 1 Januari 2015 No. 16 paragraf 62 halaman
dengan intensi manajemen; 16.10, menyatakan bahwa :
3. Estimasi awal biaya pembongkaran
dan pemindahan aset tetap dan Berbagai metode penyusutan
restorasi lokasi aset. Kewajiban atas dapat digunakan untuk mengalokasikan
biaya tersebut timbul ketika aset jumlah yang disusutkan secara sistematis
tersebut diperoleh atau karena entitas dari suatu aset selama umur manfaatnya.
menggunakan aset tersebut selama Metode tersebut antara lain metode
periode tertentu untuk tujuan selain garis lurus (straight line method),
untuk menghasilkan persediaan. metode saldo menurun (diminishing
balanced method), dan metode jumlah
Pengeluaran Selama Masa Pemilikan unit (sum of unit method). Metode
garis lurus menghasilkanpembebanan
Aset Tetap yang tetap selama umur manfaat aset
Menurut Pernyataan Standar jika nilairesidunya tidak berubah.
Akuntansi Keuangan (PSAK) Per Efektif Metode saldo menurun menghasilkan
1 Januari 2015 No. 16 paragraf 12 halaman pembebanan yang menurun selama
16.3, menyatakan bahwa : umur manfaat aset. Metode jumlah unit
Sesuai dengan prinsip pengakuan menghasilkan pembebanan berdasarkan
dalam paragraf 07, entitas tidak boleh pada penggunaan output yang diharapkan
mengakui biaya perawatan sehari- dari suatu aset. Metode penyusutan aset
hari aset tetap sebagai bagian dari aset dipilih berdasarkan ekspektasi pola
bersangkutan. Biaya-biaya ini diakui konsumsi manfaat ekonomik masa
dalam laba rugi saat terjadinya. Biaya depan dari aset dan diterapkan secara
perawatan sehari-hari terutama terdiri atas konsisten dari periode ke periode kecuali
biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai ada perubahan dalam ekspektasi pola
(consumables) termasuk didalamnya suku konsumsi manfaat ekonomik masa depan
cadang kecil. Pengeluaran-pengeluaran dari aset tersebut.
untuk hal tersebut sering disebut “biaya
pemeliharaan dan perbaikan” aset tetap. Penghentian Pengakuan Aset Tetap
Menurut Pernyataan Standar
Pengertian Depresiasi Akuntansi Keuangan (PSAK) Per Efektif
Menurut, Donald E. Kieso, 1 Januari 2015 No. 16 paragraf 67-68
Weygant Jerry J, Warfield Terry D. Dalam halaman 16.10, menyatakan bahwa :
buku Akuntansi Intermediate Edisi Jumlah tercatat aset tetap
Kesepuluh Jilid 2 (2002:58) : dihentikan pengakuannya :
“Penyusutan adalah proses 1. Pada saat pelepasan; atau
akuntansi dalam mengalokasikan biaya 2. ketika tidak terdapat lagi manfaat
aktiva berwujud ke beban dengan cara yang ekonomik masa depan yang diharapkan
sistematis dan rasional selama periode dari penggunaan atau pelepasannya.

44
Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No. 16 Pada
PT. Swadaya Graha di Gresik

Keuntungan atau kerugian yang berkenaan dengan perlakuan akuntansi


timbul dari penghentian pengakuan aset aset tetap berdasarkan PSAK No. 16,
tetap dimasukkan dalam laba rugi ketika diperlukan adanya data-data yang relevan
aset tersebut dihentikan pengakuannya dan akurat. Oleh karena itu, penelitian
(kecuali PSAK 30: Sewa mensyaratkan ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan
perlakuan yang berbeda dalam transaksi dengan perlakuan akuntansi aset tetap
jual dan sewa-balik). Keuntungan berupa alat berat pada PT. Swadaya
tidak boleh diklasifikasikan sebagai Graha di Gresik. Hal tersebut dilakukan
pendapatan. untuk mengetahui kelemahan pada PT.
Swadaya Graha sehingga dapat dijadikan
METODE PENELITIAN evaluasi perbaikan agar semakin lebih
baik kedepannya.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan Jenis dan Sumber Data
dalam penelitian ini adalah perusahaan Adapun dari segi sumber data
swasta yang bergerak di bidang jasa terdiri dari :
konstruksi yaitu PT. Swadaya Graha di 1. Sumber data utama (primer)
Gresik. Sumber data utama (primer)
merupakan data yang diperoleh dari
Jenis dan Pendekatan Penelitian sumber di dalam perusahaan, seperti
Jenis Penelitian yang dilakukan macam dan perlakuan akuntansi yang
peneliti adalah penelitian yang berbentuk terdapat pada perusahaan.
deskriptif, yaitu penelitian yang 2. Sumber data kedua (sekunder)
menguraikan sifat-sifat dan keadaan Sumber data kedua (sekunder)
sebenarnya dari suatu objek penelitian. merupakan data yang diperoleh dari
Tujuannya adalah mengumpulkan fakta sumber-sumber lain yang terkait
dan menguraikannya secara menyeluruh dengan penelitian, yang diperoleh
dan teliti sesuai dengan permasalahan yang dari studi kepustakaan, dengan
akan dipecahkan. Dan Pendekatan yang menggunakan dokumentasi dan
digunakan peneliti adalah pendekatan literatur-literatur yang berkaitan
kualitatif. dengan permasalahan.

Fokus dan Dimensi Penelitian Metode Pengumpulan Data


Dalam melakukan suatu penelitian 1. Penelitian kepustakaan (library
terhadap perusahaan, peneliti memberikan research), yaitu memahami dengan
fokus penelitian dan dimensi penelitian. baik teori yang menyangkut pokok
Fokus penelitian ini dilakukan dengan permasalahan yang sedang diteliti
tujuan untuk membatasi wilayah amatan dengan cara mengkaji dan menelaah
dengan memberikan batasan konseptual buku-buku serta artikel-artikel yang
terhadap fenomena yang akan diteliti. berhubungan dengan permasalahan
Sedangkan dimensi penelitian dilakukan dalam penelitian.
untuk menetapkan kriteria-kriteria untuk 2. Penelitian lapangan (field research),
menjawab dan menjelaskan permasalahan yaitu kegiatan pengumpulan data yang
yang diteliti. Untuk dapat mengetahui dilakukan pada objek dan sasaran yang
dan menganalisis rumusan masalah yang diteliti pada PT. Swadaya Graha.

45
Volume 06, Nomor 01, Juli 2017

Adapun penelitian lapangan berat membawa manfaat ekonomi


meliputi : masa depan. Dengan adanya alat berat
1. Metode Dokumentasi tersebut selain untuk membantu proses
2. Metode Wawancara pekerjaan juga dapat disewakan sehingga
membawa manfaat ekonomi masa depan
Metode Analisis Data bagi perusahaan. Suatu aset tetap yang
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
Untuk menyampaikan tujuan aset pada awalnya harus diukur sebesar
penelitian maka data yang terkumpul biaya perolehan. Pada perusahaan PT.
akan dianalisis dengan langkah-langkah Swadaya Graha biaya perolehan terdiri
sebagai berikut : dari harga aset beserta biaya-biaya yang
1. Metode deskriptif timbul saat memperoleh aset tersebut.
2. Metode deduktif Dalam hal pengakuan aset tetap alat berat
PT. Swadaya Graha sudah menerapkan
Teknik Analisis Data Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 16.
Menurut Sugiyono dalam buku
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Pengukuran Biaya Perolehan Aset
dan R&D (2011:244) :
Tetap
Dalam hal analisis data kualitatif,
Pada perusahaanPT. Swadaya
Bogdan menyatakan bahwa “Data
Graha pengukuran biaya perolehan terdiri
analysis is the process of systematically
dari harga aset tersebut beserta biaya-
searching and arranging the interview
biaya yang timbul saat memperoleh aset
transcripts, fieldnotes, and other materials
tersebut.PT. Swadaya Graha memperoleh
that you accumulate to increase your own
aset tetap alat berat dengan berbagai cara,
understanding of them and to enable
yaitu :
you to present what you have discovered
to others”. Analisis data adalah proses 1. Pembelian Secara Tunai
mencari dan menyusun secara sistematis Pembelian secara tunai dilakukan bila
data yang diperoleh dari hasil wawancara, harga aset tetap alat berat tersebut
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, tidak lebih dari Rp1.000.000.000 .
sehingga dapat mudah difahami, dan Jurnal transaksi yang dicatat oleh PT.
temuannya dapat diinformasikan kepada Swadaya Graha pada saat pembelian
orang lain. Analisis data dilakukan dengan Forklift Capacity 7 Ton TCM pada
mengorganisasikan data, menjabarkannya tahun 2013 adalah sebagai berikut :
ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, URAIAN DEBET KREDIT
menyusun ke dalam pola, memilih mana Forklift Capacity 7 Ton TCM xxxxx
yang penting dan yang akan dipelajari,
PPN xxxxx
dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain. Kas Xxxxx

HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Pembelian Secara Mengangsur/


Kredit
Pengakuan Aset Tetap PT. Swadaya Graha memperoleh
aset tetap alat berat dengan cara
Pada perusahaan PT. Swadaya mengangsur atau kredit apabila
Graha setiap pembelian aset tetap alat harga aset alat berat tersebut seharga

46
Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No. 16 Pada
PT. Swadaya Graha di Gresik

lebih dari Rp1.000.000.000 . Jurnal 2. Biaya Perbaikan


transaksi yang dicatat oleh PT. Adalah pelaksanaan perbaikan
Swadaya Graha pada saat pembelian alat berat yang disebabkan karena
secara mengangsur Crawler Crane adanya kerusakan mendadak
250 Ton pada tahun 2013 adalah sehingga mengakibatkan tidak dapat
sebagai berikut : dioperasikannya peralatan tersebut.
URAIAN DEBET KREDIT Jurnal transaksi yang dicatat oleh PT.
Crawler Crane 250 Ton
Swadaya Graha pada saat terjadinya
xxxxx
biaya perbaikan adalah sebagai
Utang Usaha xxxxx berikut:
Dalam biaya perolehan tidak termasuk URAIAN DEBET KREDIT

bunga. Bunga selama masa angsuran Biaya Perbaikan Excavator xxxxx


dikeluarkan dari biaya perolehan dan Kas xxxxx
dibebankan sebagai biaya bunga. PT.
Swadaya Graha sudah menerapkan
Pernyataan Standar Akuntansi Dalam hal biaya-biaya setelah
Keuangan (PSAK) No. 16dalam hal perolehan awal aset tetap alat berat,
pengukuran biaya perolehan Aset perusahaan sudah menerapkan Pernyataan
tetap. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 16.
Pengeluaran Selama Masa Pemilikan
Perhitungan Penyusutan
Aset Tetap
PT. Swadaya Graha menggunakan
Setelah aset tersebut diperoleh metode penyusutan saldo menurun
dan siap untuk digunakan dalam kegiatan berganda untuk perhitungan penyusutan
operasional perusahaan, maka akan aset tetap alat berat. Penyusutan dicatat
timbul biaya-biaya untuk memelihara dalam jurnal penyusutan dan daftar
aset tersebut agar dapat beroperasi dengan penyusutan aset tetap yang dilakukan
baik. Pengeluaran yang terjadi pada PT. secara komputerisasi. Dari hasil
Swadaya Graha setelah perolehan aset analisa yang ada, berikut perhitungan
tetap adalah: penyusutan aset tetap alat berat
1. Biaya Pemeliharaan Excavator Daewoo :
Adalah pelaksanaan pemeliharaan Pengadaan pembelian Excavator
alat berat yang telah direncanakan Daewoo pada tahun 2005 dengan biaya
dan waktu yang terjadwal. Yang perolehan sebesar Rp873.901.160 dan
termasuk pemeliharaan rutin adalah diperkirakan memiliki umur ekonomis
service rutin dan service berkala. selama 8 tahun. Penyusutan tahun 2005 :
Jurnal transaksi yang dicatat oleh PT.
Swadaya Graha pada saat terjadinya Biaya Penyusutan
biaya pemeliharaan adalah sebagai =
berikut :
=
URAIAN DEBET KREDIT
=
Biaya Pemeliharaan Excavator xxxxx
=
Kas xxxxx

47
Volume 06, Nomor 01, Juli 2017

Nilai Buku = Nilai Perolehan – Akumulasi URAIAN DEBET KREDIT


Penyusutan
Akumulasi Penyusutan xxxxx
=
= Laba penjualan aset tetap Xxxxx
(Pendapatan lain-lain)

Perusahaan melakukan pencatatan


penyusutan Excavator Daewoo dengan Dalam hal penghentian pengakuan
jurnal : aset tetap alat berat, PT. Swadaya Graha
sudah menerapkan Pernyataan Standar
URAIAN DEBET KREDIT Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16.
Biaya Penyusutan
xxxxx
Excavator Daewoo KESIMPULAN DAN SARAN
Kas xxxxx
Kesimpulan
PT. Swadaya Graha telah Dari hasil penelitian dan
menerapkan metode penyusutan pada pembahasan mengenai penerapan
setiap aset tetap berupa alat berat yang perlakuan akuntansi aset tetap alat berat
berarti telah sesuai dengan Pernyataan pada PT. Swadaya Graha berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 16. (PSAK) No. 16, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
Penghentian Pengakuan Aset Tetap 1. Setiap pembelian aset tetap alat berat
Pada perusahaan PT. Swadaya membawa manfaat ekonomi masa
Graha aset tetap alat berat bisa dilepaskan depan. Dengan adanya alat berat
atau dihentikan pengakuannya jika tersebut selain untuk membantu
aset tersebut sudah tidak lagi memiliki proses pekerjaan juga dapat disewakan
manfaat ekonomi masa depan, kemudian sehingga membawa manfaat ekonomi
aset tetap alat berat tersebut dilelang. bagi perusahaan.
Aset tetap alat berat yang dihentikan 2. Biaya perolehan terdiri dari harga
pengakuannya atau yang dilelang nilai aset tersebut beserta biaya-biaya
tercatatnya dikeluarkan dari kelompok yang timbul saat memperoleh
aset tetap. Keuntungan atau kerugian aset tersebut. Perolehan aset tetap
dari penjualan aset tetap tersebut alat berat dilakukan dengan cara
kemudian dibukukan dalam laporan laba pembelian secara tunai dan angsuran
rugi. Perusahaan melakukan pencatatan (kredit).
pelepasan aset tetap alat berat dengan 3. Pengeluaran yang timbul setelah aset
jurnal: tetap alat berat tersebut diperoleh
yaitu biaya pemeliharaan dan biaya
URAIAN DEBET KREDIT
perbaikan.
Akumulasi Penyusutan xxxxx
4. Metode penyusutan yang digunakan
Excavator (Aset Tetap) xxxxx adalah metode saldo menurun
berganda. Metode ini menghasilkan
Jika nilai buku Excavator tersebut pembebanan yang menurun selama
sudah nol (0), maka untuk mencatat umur manfaat aset. Karena nilai
keuntungan penjualannya adalah sebagai buku selalu menurun maka beban
berikut : penyusutannya juga selalu menurun.

48
Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No. 16 Pada
PT. Swadaya Graha di Gresik

5. Jika aset tetap alat berat tersebut sudah Dewan Standar Akuntansi Keuangan
tidak lagi memiliki manfaat ekonomi Ikatan Akuntan Indonesia. 2015.
di masa depan maka perusahaan akan Standar Akuntansi Keuangan Per
menghentikan pengakuannya. Efektif 1 Januari 2015. Jakarta:
6. Kemudian perusahaan akan melelang Ikatan Akuntan Indonesia.
aset tetap alat berat tersebut. Kieso, Donald E. Jerry J, Weygant. Terry
7. Perlakuan akuntansi pada perusahaan D, Warfield. 2002. Akuntansi
PT. Swadaya Graha mengenai aset Intermediate Edisi Kesepuluh
tetap alat berat sudah sesuai dengan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Pernyataan Standar Akuntansi Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi
Keuangan (PSAK) No. 16. Revisi. Yogyakarta: Andi.
Saran Martini, Dwi. Veronica NPS, Sylvia.
Wardhani, Ratna. Farah,ita,
Berdasarkan dari kesimpulan di Aria. Tanujaya, Edward. 2014.
atas, maka peneliti memberikan saran Akuntansi Keuangan Menegah
sebagai berikut : Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba
1. Bagi Perusahaan PT. Swadaya Graha Empat.
Perlakuan akuntansi terhadap aset Giri, EfraimFerdinan. 2014.
tetap alat berat pada PT. Swadaya AkuntansiKeuanganMenengah 1
Graha sudah sesuai dengan Pernyataan Perspektif IFRS. Yogyakarta: UPP
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) STIM YKPN.
Nomor 16. Oleh karena itu diharapkan Purba, Marisi P. 2013. Akuntansi
PT. Swadaya Graha tetap konsisten Keuangan Aset Tetap dan Aset
dalam menerapkan standar akuntansi Tak Berwujud. Yogyakarta: Graha
keuangan terhadap perlakuan Ilmu.
akuntansi yang berhubungan dengan Rahman, Pura. 2013. Pengantar
aset tetap, salah satunya pada aset Akuntansi 1. Jakarta: Penerbit
tetap alat berat. Erlangga.
2. Bagi peneliti selanjutnya Sugiri, Slamet. 2009. Akuntansi
Karena peneliti membatasi penelitian Pengantar 2 Edisi Kelima.
hanya pada aset tetap berupa alat berat Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
pada PT. Swadaya Graha. Maka bagi
peneliti selanjutnya dapat membahas Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
tentang perlakuan akuntansi pada aset Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
tetap berupa tanah atau bangunan. Bandung : Alfabeta.
Tim Penyusun, 2013, Panduan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA Skripsi. Gresik: Un- Gres.
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian
Riahi-Belkaoui, Ahmed. 2006. Teori Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Akuntansi Edisi 5. Jakarta: Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate
Salemba Empat. Accounting. Edisi 8.Yogyakarta:
Warren, Carl S. Reeve, James M. Fees, BPFE-Yogyakarta.
Philip E. 2008. Accounting Achmad Ridwan Abd. 2011. Perlakuan
Pengantar Akuntansi Edisi 21. Akuntansi Aset Biologis PT.
Jakarta: Salemba Empat. Perkebunan Nusantara XIV

49
Volume 06, Nomor 01, Juli 2017

Makassar (Persero). Makassar:


Universitas Hasanuddin Makassar.
(Skripsi)
Hidayatullah. 2010. Analisis
Perbandingan Perencanaan
Pajak Untuk Pengadaan Aktiva
Dengan Cara Sewa Guna Usaha
(Leasing) dan Pembelian Tunai
Dalam Rangka Penghematan
Pajak Pada PT. ELS Indonesia
Prima. Jakarta: Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta. (Skripsi)

50

Anda mungkin juga menyukai