Anda di halaman 1dari 12

PENGIMPLEMENTASIAN TEORI HIMPUNAN DALAM

PENGELOMPOKKAN SAMPAH

PAPER
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Nilai UTS
Pada Universitas Amikom Yogyakarta

Dosen :
Sri Mulyatun, Dra.,M.M

Disusun Oleh:
Fajar Rizkiantoro
17.11.1582

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karuia-Nya kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan pembuatan paper yang
berjudul “Pengimplementasian Teori Himpunan Dalam Pengeompokkan Sampah”,
dengan baik.

Paper ini disusun guna memenuhi tugas UTS mata kuliah matematika diskrit.
Paper ini merupakan kumpulan data yang saya dapatkan di kampus, di internet, dan
media-media yang lain.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya menyadari


masih banyak kekurangan dalam paper ini. Saya mengharapkan kritik dan saran kepada
pembaca.

Yogyakarta, November 2018

Penulis

ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Himpunan merupakan pengelompokkan suatu benda atau yang lainnnya.
Dengan himpunan kita bisa membedakan mana yang himpunan A dan mana yang
bukan himpunan A.
Konsep itu juga yang dapat kita terapkan kedalam pengelompokkan
sampah. Sampah mana yang menjadi anggota himpunan sampah organik, mana
yang menjadi anggota himpunan anorganik, dan mana yang menjadi anggota
himpunan sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Mulai dari sekarang marilah kita meningkatkan kesadaran untuk
memperhatikan pemilahan atau pengelompokkan sampah yang baik dan benar
sehingga dimasa yang akan datang kita dapat menerapkannya kepada anak cucu
kita.

B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian himpunan?
 Sebutkan jenis-jenis himpunan?
 Sebutkan cara menyatakan himpunan?
 Sebutkan operasi himpunan?
 Sebutkan sifat operasi himpunan?
 Menjelaskan prinsip inklusi dan eksklusi?
 Bagaimana manfaat belajar himpunan dalam kehidupan sehari-hari khususnya
dalam memilah sampah?

C. Tujuan Masalah
 Mengetahui pengertian himpunan
 Mengetahui jenis-jenis himpunan
 Mengetahui cara menyatakan himpunan
 Menyebutkan oresasi himpunan
 Mengetahui sifat operasi himpunan
 Mengetahui prinsip inklusi dan eksklusi
 Mengetahui manfaat belajar himpunan dalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam memilah sampah

1
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HIMPUNAN
Himpunan adalah kumpulan objek-objek atau lambang-lambang yang
mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang termasuk
anggoa himpunan dan mana yang bukan termasuk anggota himpunan.
Dalam Kabus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), himpunan berasal dari kata
dasar himpun yang berarti kumpul, dan apabilan diberikan imbuhan –an, maka
menjadi kumpulan atau perkumpulan. Adapun menurut bahasa Matematika
himpunan adalah kumpulan objek yang terdefinisikan syarat-syaratnya secara
jelas.

B. JENIS-JENIS HIMPUNAN
1. Himpunan Kosong
Merupakan himpunan yang tidak mempunyai elemen satupun. Dengan
notasi { } atau Ø.
Contoh :
a. S = {x | x adalah akar-akar persamaan kuadrat x2 + 5x + 10 = 0},
|S| = 0
b. K = { orang indonesia yang pernah ke bintang}, |K| = 0
2. Himpunan Bagian (Subset)
Humpunan bagian adalah sebuah himpunan yang menjadi bagian dari
himpunan lain. Denga notasi A ⊆ B.
Contoh :
Tentukan himpunan bagian dari A = {kaleng, pestisida, sisa
makanan,plastik, kaporit} yang anggotanya adalah:
a. Himpunan sampah organik
b. Himpunan sampah anorganik
c. Himpunan sampah B3

Jawab :

a. A = {sisa makanan}
b. B = {kaleng, plastik}
c. C = {pestisisda, kaporit}

2
3. Himpunan Sama
Himpunan sama adalah dua buah himpunan yang anggota di dalamnya
sama, walaupun urutan di dalam himpunan tidak sama. Dengan notasi A = B
↔ A ⊆ B dan B ⊆ A.
Cara menuliskan elmen himpunan yang sama
a. Elemen didalam himpunan diabaikan
Jadi, {Plastik, Kardus, Ban bekas, Kertas, Kaleng} = {Kardus, Plastik,
kertas, Ban bekas, kaleng } = {Kaleng, Kertas, Ban bekas, Kardus,
Plastik}
b. Elemen yang sama diabaikan. Dan dituliskan hanya satu elemen saja.
Jadi, {2, 2, 2, 2} = {2, 2} = {2}
4. Himpunan Ekuivalen
Himpunan Ekivalen adalah dua buah himpunan yang dapat mempunyai
kardinal yang sama meskipun anggota kedua himpunan tersebut berbeda.
Dengan notasi A ⁓ B ↔ |A| = |B|.
5. Himpunan Saling Lepas
Himpunan saling lepas adalah jika kedua himpunan tida memiliki anggita
yang sama satu pun . Denga notasi A // B.
Contoh :
Himpunan A = { Plastik, Kardus, Ban bekas, Kertas, Kaleng} dan
himpunan B = { Penghaum ruangan, kaporit, pestisida, benzena }
Maka A // B.
6. Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa adalah satu terminologi yang banyak ditemukan dalam
literatur ilmu komputer. Definisi himpunan kuasa (power set) dari himpunan
A adalah satu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian
dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A sendiri. Dengan Notasi
2n .

3
C. CARA MENYATAKAN HIMPUNAN
Ada beberapa cara yang digunakan untuk menyatakan himpunan yuitu
sebagai berikut:
1. Secara kata-kata (Verbal)  Menyatakan himpunan dengan kata-kata kita
sendiri sesuai dengan kondisi.
Contoh :
 Himpunan A adalah himpunan banyaknya sampah anorganik yang
kurang dari 6.
 Himpunan B adalah himpunan banyaknya sampah B3 yang kurang
dari 5.
 Himpunan C adalah himpunan banyaknya sampah organik yang
kurang dari 4.
2. Secara Mendaftar (Tabulasi)  Menyatakan himpunan secara langsung apa
saja yang termasuk himpunan A, himpunan B, maupun himpunan C.

Contoh :

 A = {Plastik, Kardus, Ban bekas, Kertas, Kaleng}


 B = {Penghaum ruangan, kaporit, pestisida, benzena}
 C = {Kulit buah, Daun kering, Sisa makanan}
3. Secara Notasi  Menyatakan himpunan dengan mengibaratkan x itu sebagai
anggota-anggota dari suatu himpunan.
Contoh :
 A = { x | x < 6 , € bilangan bulat}
 B = { x | x < 5 , € bilangan bulat}
 C = { x | x < 6 , € bilangan bulat}

4
D. OPERASI HIMPUNAN
1. Union
Dinotasikan dengan A  B, yaitu { x  S | x  A  x  B}
contoh:
A = {a,b}, B = {1,2,3}, dan C = {x|x = 2n, 0≤n<4, xbil. bulat}
maka A  B = {a,b,1,2,3}, A  C = {a,b,1,2,4,8}
Tentukan C  B dan B  C, A  (C  B) dan (A  C)  B
2. Intersection
Dinotasikan dengan A  B, yaitu { x  S | x  A  x  B}
contoh:
A = {a,b}, B = {1,2,3}, dan C = {x|x = 2n, 0≤n<4, xbil. bulat}
maka A  B = , B  C = {1,2}
Tentukan A  C dan C  A, B  (A  C), dan (B  A)  C
3. Complemen
Dinotasikan dengan Ac , yaitu { x  S | x  A}
contoh:
S = {x Y | Y kumpulan huruf alfabetik sebelum f dan bilangan oktal},
A = {a,b}, B = {1,2,3}, dan C = {x|x = 2n, 0≤n<3, xbilangan bulat}
Maka: Ac = {c,d,e, 0,1,2,3,4,5,6,7}, Cc = {a,b,c,d,e,3,5,6,7}
Tentukan Bc, (Cc)c, (AB)c, (AB)c, dan B komplemen terhadap C
4. Difference
Dinotasikan dengan A – B, yaitu { x S | x  A  x  B }
contoh:
S = {x Y | Y kumpulan huruf alfabetik sampai h dan bilangan oktal}, A
= {a,b,c,d}, B = {c,d,e,f}, dan C = {x|x = 2n, 0≤n<3, xbilangan bulat}
Maka: S – A = {e,f,g,h, 0,1,2,3,4,5,6,7},
S – C = {a,b,c,d,e,f,g,h,0,3,5,6,7}

5
5. Simetric Difference
Dinotasikan dengan A  B, yaitu (AB)-(AB)
contoh:
S = {x Y | Y kumpulan huruf alfabetik sampai h dan bilangan oktal}, A
= {a,b,c,d}, B = {c,d,e,f}, dan C = {x|x = 2n, 0≤n<3, xbilangan bulat}
Maka: A  B = {a,b,e,f}, B  C = {c,d,e,f, 1,2,4}

E. SIFAT OPERASI HIMPUNAN


1. Komulatif
Yaitu A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A
A = {a,b,c,d}, dan B = {c,d,e,f}
Maka,
A ∪ B = {a, b, c, d, e, f}
B ∪ A = {a, b, c, d, e, f}
A ∩ B = {c, d}
B ∩ A = {c, d}
Sehingga dapat disimpulkan
A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A

2. Asosiatif
Yaitu (A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C), dan (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) A = {a,
b}, B = {b, c, d}, C = {1, 2, 3, 4}
Maka,
A ∪ B = {a,b,c,d}, (A ∪ B) ∪ C = {a,b,c,d,1,2,3,4}
B ∪ C = {b,c,d,1,2,3,4} A ∪ (B ∪ C) = {a,b,c,d,1,2,3,4}
A ∩ B = {b}, (A ∩ B) ∩ C = { }
B∩C={} A ∩ (B ∩ C) = { }

Sehingga dapat disimpulkan:


(A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C), dan (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)

6
F. PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI
Banyak anggota himpunan gabungan antara dua buah himpunan yaitu A
dan himpunan B merupakan jumlah bnyaknya anggota dalam himpunan tersebut
dikurangi anggota di dalam irisannya. Dengan,
1. Dua buah himpunan : n(A ∪ B ) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B).
2. Tiga buah himpunan : n(A ∪ B ∪ C) = n(A) + n(B) + n(C) – n(A
∩ B) – n(A ∩ C ) – n(B ∩ C) + n(A ∩ B ∩ C).
3. Empat buah himpunan : n(A ∪ B ∪ C ∪ D ) = n(A) + n(B) + n(C) +
n(D) – n(A ∩ B ) – n(A ∩ C) – n(A ∩ D) – n(B ∩ C) - n(B ∩ D) - n(C
∩ D) + n(A ∩ B ∩ C) + n(A ∩ B ∩ D) + n(A ∩ C ∩ D) + n(B ∩ C ∩
D) – n(A ∩ B ∩ C ∩ B)

G. MANFAAT BELAJAR HIMPUNAN DALAM PENGELOMPOKKAN


SAMPAH
Dengan adanya paper tentang pengimplementasian teori himpunan dalam
pengelompokkan sampah ini semoga menjadi awal yang baik untuk kita semua
dalam pemilahan sampah mana yang termasuk himpunan sampah organik,
anorganik, dan B3. Dan semoga kemampuan logika semakin terasah agar kita
mampu berfikir secara logis dalam pengelompokkan sampah. Berikut adalah
beberapa manfaat penerapan teori himpunan dalam pengelompokkan sampah,
yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan berfikir secara cermat, abstrak dan objektif,
2. Kita dapat mengetahui yang mana himpunan sampah organik, sampah
anorganik, dan B3,
3. Menambah kemampuan berfikir dan kecerdasan berfikir,
4. Dapat menghindari dalam kesalahan pembuangan sampah,
5. Membuat lingkungan menjadi bersih,
6. Memudahkan dalam pendaur ulang sampah karen sampahnya sudah
dikelompokkan sesuai jenis sampah tersebuts.

7
Contoh Penerapan Himpunan Dalam Pengelompokkan Sampah

Menurut survei yang dilakukan oleh ABC corp tentang macam-macam sampah yang
ingin dibuang oleh penduduk desa A didapatkan data sebagai berikut:

 660 orang ingin membuang sampah organik


 500 orang ingin membuang sampah anorganik
 580 orang ingin membuang sampah B3
 200 orang ingin membuang sampah organic dan anorganik
 340 orang ingin membuang sampah anorganik dan B3
 360 orang ingin membuang sampah organic dan B3
 260 orang ingin membuang sampah semuanya

Pertanyaan :

a. Jika total mahasiswa informatika ada 1200 orang berapa banyak yang
tidak ingin membuang sampah ketiganya?
b. Berapa orang ingin membuang 2 macam samapah?
c. Berapa orang ingin membuang 1 macam sampah?

Jawab:

Diketahui :

Total penduduk desa A n(S) = 1200, yang ingin membuang Sampah organik n(A) =
660, yang ingin membuang Sampah anorganik (B) = 580, yang ingin membuang
Sampah B3 n(C) = 500

(A ∩ B) = 360, (A ∩ C) = 200, (B ∩ C) = 340. (A ∩ B ∩ C) = 260

Diagram venn:

8
Hasil (A ∩ B) yang sebenarnya pada diagram venn

(A ∩ B) - (A ∩ B ∩ C) = 360 – 260 = 100

Hasil (A ∩ C) yang sebenarnya pada diagram venn

(A ∩ B ∩ C) - (A ∩ C) = 260 – 200 = 60

Hasil (B ∩ C) yang sebenarnya pada diagram venn

(B ∩ C) - (A ∩ B ∩ C) = 340 – 260 = 80

Hasil n(A) yang sebenarnya pada diagram venn

n(A) – (100 + 60 + 260) = 660 – 420 = 240

Hasil n(B) yang sebenarnya pada diagram venn

n(B) – (100 + 80 + 260) = 580 – 440 = 140

Hasil n(C) yang sebenarnya pada diagram venn

n(C) – (60 + 80 + 260) = 500 – 400 = 100

Dari penyelesaian diatas, dapat disimpulkan bahwa jawaban nya adalah

a. Jumlah orang yang tidak ingin membuang sampah ketiganya adalah 220 orang
Cara: 1200 – (240 + 140 + 100 + 100 + 80 + 60 + 260) = 220
b. Jumlah orang yang ingin membuang dau macam sampah adalah 240 orang
Cara: (100 + 80 + 60) = 240
c. Jumlah orang yang ingin membuang satu macam sampah adalah 480 orang
Cara: (240 + 140 + 100) = 480

9
PENUTUP

Kesimpulan
Sangat banyak materi dalam matematika diskrit yang dapat di implementasikan
dalam beberapa bidang salah satunya yaitu dalam bidang pengelompokkan sampah, salah
satunya materi himpunan. Himpunan adalah kumpulan objek-objek atau lambang-
lambang yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang
merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan. Dengan mempelajari
himpunan kemampuan logika kita akan semakin terasah dan memacu kita agar kita
mampu berfikir secara logis.

Saran
Teruslah belajar matematika walaupun itu sulit dan kamu tidak mengetahui materi
tersebut digunakan untuk apa dikehidupanmu, karena setiap ilmu pasti memiliki manfaat
tersendiri yang akan mengantarkanmu menjadi pribadi yang lebih baik.

10

Anda mungkin juga menyukai