Anda di halaman 1dari 15

6/1 (2018), 66-80

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior


Cruciate Ligament Sinistra Grade III Akibat Ruptur
Di RSPAD Gatot Soebroto

Iman Santoso1, Ikke Dwi Kartika Sari2, Mita Noviana3, Riza Pahlawi4
Program Studi Fisioterapi Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat1,2,3,4
Email: imansan79@gmail.com

Diterima : 13 Februari 2017


Layak Terbit : 1Januari 2018

Abstrak
Maka dari itu peran fisioterapi sangat penting dalam mengoptimalkan gerak dan fungsi pada
pasien dengan post op rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament sinistra Grade III akibat Ruptur. Fisioterapi
dapat dimulai pada hari pertama setelah rekonstruksi, latihan-latihan yang dilakukan tergantung fase-fase
yang berdasarkan dari hari keberapa setelah rekonstruksi ruptur Anterior Cruciate Ligament dilakukan.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mengangkat kasus pasca rekonstruksi ruptur Anterior Cruciate
Ligament sebagai pelaksanaan tugas akhir. Adapun kasus yang dibahas adalah kondisi dari seorang pasien
Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament Sinistra Grade III akibat Ruptur di Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat Gatot Soebroto

Kata Kunci : Physiotherapy, Anterior Cruciate Ligament Sinistra, Ruptur

Abstract

Physiotherapy Management In Post Op Reconstruction Anterior Cruciate Ligament Sinistra


Grade III Due To Rupture In RSPAD Gatot Soebroto. Therefore the role of physiotherapy is very important
in optimizing the motion and function in patients with post op reconstruction Anterior Cruciate Ligament
sinistra Grade III due to Rupture. Physiotherapy may begin on the first day after reconstruction, the
exercises being performed depending on the phases based on the day after reconstruction of the Anterior
Cruciate Ligament rupture are performed.Based on the above explanation, the authors raised cases after
reconstruction of Anterior Cruciate Ligament rupture as the final task implementation. The case discussed is
the condition of a patient of Post Op Reconstruction Anterior Cruciate Ligament Sinistra Grade III due to
Rupture at Central Hospital of Gatot Subroto.

Keywords: Physiotherapy, Anterior Cruciate Ligament Sinistra, Rupture

Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki hobi


PENDAHULUAN olahraga yang membutuhkan kerja otot yang
Latar Belakang tidak sedikit seperti sepak bola, voli, dan
Ada orang dewasa muda, dengan usia olahraga lainnya. Tidak jarang dari serangkaian
produktif antara 20-40 tahun, aktivitas menjadi kegiatan latihan fisik dan hobi olahraga yang
sangat tinggi. Bisa karena pekerjaan atau karena dilakukan secara rutin setiap harinya dapat
aktivitas- aktivitas lain, di usia ini banyak yang menimbulkan cedera fisik. Cedera fisik dapat
sangat aktif dalam kegiatan olah raga. mengakibatkan terganggunya sistem
Kesehatan dan kekuatan jasmani muskuloskeletal yang meliputi otot, tulang,
merupakan syarat yang harus dimiliki oleh setiap sendi, tendon, ligamen serta jaringan ikat yang
prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendukung dan mengikat jaringan dan organ
mengingat beratnya tanggung jawab yang harus bersama-sama. Salah satu cedera yang
diemban dalam menjaga keutuhan Indonesia diakibatkan dari serangkaian kegiatan tersebut
terutama bertumpu pada kekuatan fisik. Oleh adalah ruptur anterior cruciate ligament.
karena itu, dilakukanlah serangkaian kegiatan Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah
latihan fisik setiap harinya berupa lari, push up, satu dari empat ligamen utama (ligamen
pull up dan shuttle up. Selain itu, setiap prajurit menghubungkan tulang dengan tulang).
67 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

Terdapat 3 tulang utama untuk TINJAUAN PUSTAKA


membentuk tulang yang baik yaitu femur, tibia Definisi
dan patella (Jon C. Thompson : 2010). Fungsi
dari sendi secara umum adalah untuk melakukan 1. Definisi Anterior Cruciate Ligament
gerakan pada tubuh dan sebagai stabilisasi. Ini Anterior Cruciate Ligament merupakan
berjalan pada akhir tulang paha (notch bagian dari empat ligamen utama yang
interkondilaris) dan berasal dibagian belakang menstabilisasi sendi lutut. Anterior Cruciate
femur (aspek postero-medial kondilus femoral Ligament (ACL) dan Posterior Cruciate
lateral) dan menempel pada bagian depan tibia. Ligament (PCL) terentang dari tulang disekitar
Rupture adalah robeknya atau koyaknya fosa interkondiler femur sampai ketibia masing-
jaringan yang diakibatkan oleh trauma. ACL masing didepan dan dibelakang interkondiler
adalah salah satu ligamen utama pada lutut yang (William E. Prentice: 2016). Penamaan anterior
berfungsi untuk mencegah tulang tibia bergeser dan posterior berdasarkan perlekatannya pada
kearah depan dari tulang femur dan untuk tibia. Kedua ligamen ini saling menyilang seperti
mengontrol gerakan rotasi dari lutut. Rupture huruf X. ACL melonggar ketika knee fleksi dan
ACL dapat disebabkan karena kontak langsung tegang ketika ekstensi penuh. Mencegah tulang
maupun tidak langsung pada lutut. Kontak tibia dari pergeseran yang berlebihan dan
langsung dapat terjadi karena adanya gaya dari menstabilisasi knee dalam melakukan berbagai
samping atau luar seperti benturan langsung pada aktivitas. Posterior Cruciate Ligament tegang
lutut. Kontak tidak langsung contohnya seperti ketika knee joint fleksi dan berguna untuk
mendarat setelah melompat dengan lutut dalam membatasi pergerakan femur ke anterior dan
keadaan hiperekstensi dengan rotasi panggul dan tibia ke posterior terutama ketika knee fleksi.
kaki yang berlebihan. Hal ini dapat 2. Definisi Ruptur Anterior Cruciate Ligament
mengakibatkan sendi lutut menjadi tidak stabil
sehingga tulang tibia dapat bergerak terlalu
bebas.
Prevalensi kejadian cedera ACL yang
lebih besar ditemukan pada wanita dibandingkan
dengan laki-laki. Sekitar 5% pasien dengan
cedera ACL juga didapati ruptur pada meniskus.
Pada cedera ACL akut, meniskus lateralis lebih
sering robek, pada ACL kronis, meniskus medial Gambar 1. Ligamen Lutut
lebih sering robek. Pada penelitian Sumber:
prevalensimengenai cedera ACL pada populasi http://umm.edu/health/medical/ency/images/a
umum, didapati bahwa 1 kasus dijumpai dalam nterior-cruciate- ligament-acl-injury
3500 orang, memperkirakan 95.000 ruptur ACL Ruptur adalah robek atau putusnya jaringan
per tahun (Quinn, E: 2016). lunak yang disebabkan karena trauma dimana
Sekitar 200.000 ACL terkait cedera dapat terjadi secara parsial maupun komplit.
terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, dengan Ruptur Anterior Cruciate Ligament dapat
sekitar 95.000 ruptur ACL. Sekitar 100.000 ACL digolongkan menjadi: (William E. Prentice:
rekonstruksi dilakukan setiap tahun. Insiden 2016)
cedera ACL lebih tinggi seperti basket, sepak
bola. Pada tanggapan frekuensi partisipasi,
a. Derajat I Serat dari ligamen yang meregang
tetapi tidak robek ada pembengkakan
prevalensi cedera ACL yang lebih tinggi diamati
sedikit dan nyeri ringan. Tidak
pada wanita dari laki-laki, pada tingkat 2,4-9,7
meningkatkan kelemahan dan ada end feel.
kali lebih besar pada wanita (Quinn, E: 2016).
Penanganan pada cedera ACL yang robek dapat b. Derajat II Serat ligamen yang robek
berbeda tergantung pada kebutuhan pasien. sebagian atau robek lengkap dengan
Contohnya, TNI yang masih berusia muda dan perdarahan. Ada pembengkakan yang
ingin terlibat dalam kegiatan olahraganya sangat moderat dengan beberapa hilangnya fungsi.
mungkin memerlukan tindakan rekonstruksi Sendi mungkin merasa tidak stabil selama
untuk dapat kembali ke tingkat aktivitas aktivitas. Nyeri dan sakit meningkat
sebelumnya secara aman. Dimana ACL yang dengan Lachman dan anterior drawer stress
telah rusak diganti dengan tendon graft atau test.
tendon transfer. Salah satu komplikasi yang c. Derajat III Serat-serat ligamen benar-benar
paling umum paska rekonstruksi ACL adalah robek (ruptured). Ligamen telah robek
nyeri lutut dan keterbatasan gerak yang dapat sepenuhnya menjadi dua bagian. Ada
menyebabkan kelemahan otot. Penelitian telah kelembutan tetapi tidak banyak rasa sakit
menunjukkan bahwa setelah operasi ACL juga terutama bila dibandingkan keseriusan
dapat memberikan dampak kekakuan pada sendi cedera. Mungkin ada pembengkakan
lutut karena imobilisasi. sedikit atau banyak pembengkakan.
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
68 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

Ligamen tidak dapat mengendalikan


gerakan lutut. Lutut terasa tidak stabil.

Anatomi dan Fisiologi Sendi lutut


Seperti halnya anggota gerak atas,
anggota gerak bawah dihubungkan oleh sebuah
gelang sendi. Anggota bawah khusus untuk
menopang berat badan, mengatur gaya berat dan
berjalan (Quinn, E: 2016). Persendian atau
artikulasi adalah suatu hubungan antara dua Gambar 2. ujung atas Femur dilihat dari
tulang atau lebih yang dihubungkan melalui depan dan belakang Sumber: Gibson
pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan John. Fisiologi dan Anatomi Modern
pada bagian dalam terdapat rongga sendi dengan untuk Perawat. Oxford.1990
permukaan tulang yang dilapisi oleh tulang
rawan. Fungsi dari sendi secara umum adalah
untuk melakukan gerakan pada tubuh (Edward R. e. Patela
: 2010). Patela atau tempurung lutut adalah tulang
Lutut memiliki beberapa persendian sesamoid bentuk segitiga berdiameter sekitar
antara lain adalah tibiofemoral joint, 5 cm yang tertanam dalam tendon insersi
patellofemoral joint, proximal tibiofemoral joint. m.quadriceps femoris. Bila otot ini lemas,
Meskipun sendi lutut memiliki konstruksi yang patela dapat digerakan kekiri dan kanan dan
baik, fungsinya sering terganggu bila terjadi sedikit keatas dan kebawah. Patela
gerakan berlebihan pada lutut. Sendi lutut mempunyai dua permukaan, anterior, dan
tersusun atas tulang, otot, ligamen, bursa, artikuler; punya tiga tepi, superior, medial,
meniskus, kapsul sendi, saraf, dan vaskularisasi dan lateral.
(Quinn, E: 2016).
1. Tulang Pembentuk
Sendi lutut dibentuk oleh empat tulang yaitu
femur,tibia, fibulla, dan patella. Pergerakan
utama dari sendi lutut terjadi antara tulang-
tulang tersebut. Setiap tulang yang
berhubungan tersebut dibungkus oleh
kartilago articular yang keras, namun halus
dan didesain untuk mengurangi resiko
terjadinya cedera antar tulang. Bagian-
bagian dari tulang-tulang pembentuk sendi
lutut antara lain:
d. Femur Gambar 3. Tulang Patela tampak dari depan
Femur atau tulang paha adalah tulang yang Sumber: Gibson John. Fisiologi dan Anatomi
terberat dan terpanjang. Panjangnya kira- Modern untuk Perawat.Oxford.1990
kira seperempat sampai sepertiga panjang
badan. Pada sikap berdiri femur
f. Tibia
menyalurkan berat badan dari panggul ke Tibia atau tulang kering merupakan tulang
tibia.Femur terdiri dari sebuah batang tulang terpanjang dan terberat setelah femur. Letaknya
dan dua ujung, atas, dan bawah. Pada ujung pada bagian medial tungkai bawah. Pada sikap
atas terdapat kepala, leher dan dua trokanter, berdiri tulang ini menyalurkan beban dari femur
mayor dan minor. Pada ujung bawah ke tumit dan kaki. Permukaan anterior tibia
terdapat dua kondilus yang melengkung merupakan tempat menempelnya ligamen
bagai spiral kondilus medial dan lateral. patella.

Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1


69 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

biceps femoris
Gambar 4. Tulang Tibia Insersio :Permukaan posterior medial condylus
Sumber: Zunilda S Butami. Anatomi Kajian tibia
Ranah Tubuh Mansuia.Jakarta; Penerbit Fungsi :Fleksi knee, rotasi hip ke arah medial
Universitas Indonesia. 1995 (endorotasi) Inervasi :Nervus tibial (L5-S2)
g. Fibula 4) M.Gracilis
Origo :1/2 bawah symphisis pubis dan ½ atas
Fibula terletak disebelah lateral tungkai bawah, arcus pubis Insersio
kira-kira sejajar dengan tibia. Panjangnya hampir :Pemukaan medial dan superior tibia
sama dengan tibia, dan sangat ramping. Kedua melalui tendon pesanserinus
ujungnya agak melebar. Fibula membentuk sendi Fungsi :Adduksi hip, fleksi knee, dan rotasi ke
sinovial dengan tibia diatas dan dengan talus arah medial (endorotasi)
dibawah. Bagian tengahnya dihubungkan dengan Inervasi :Nervus obturator (L3,L4)
tibia oleh membran interoseus. Tulang ini tidak 5) M.Sartorius
menanggung berat badan, karena bagian Origo :Spina iliaca anterior superior
tengahnya terbungkus otot, hanya teraba di Insersio :Permukaan antero medial atas os tibia
kedua ujungnya. otot Penyusun, Dalam sendi tepat di pes anserinus
lutut terdapat dua gerakan utama, yaitu fleksi dan Fungsi :Fleksi, abduksi dan external rotasi hip
ekstensi. Untuk dapat melakukan gerakan joint. Fleksi dan internal rotasi knee joint
tersebut dibutuhkan kelompok otot sekitar sendi Inervasi :Nervus Femoral (L2-L3)
lutut. Berikut ini adalah kelompok otot yang 6) M.Gastrocnemius
membantu pergerakan fleksi dan ekstensi lutut: Origo :Caput medial dan lateral dari permukaan
posterior condylus femoralis
h. Fleksor lutut Insersio :Permukaan posterior calcaneus
Kelompok otot fleksor lutut adalah hamstring membentuk tendon achiles
yang terdiri dari biceps femoris, semitendinosus, Fungsi :Plantar fleksi kaki, fleksi knee
semimebranosus. Selain itu juga dibantu otot- Inervasi :Nervus tibial (S1-S2)
otot gracilis, sartorius, gastrocnemius, popliteus 7) M.Popliteus
dan plantaris (Marieb EN, et. al : 2012). Origo :Permukaan lateral condyles lateral
Insersio :Permukaan posterior proksimal
shaft tibial
Fungsi :Fleksi lutut, membantu dalam rotasi
medial tibia Inervasi :Nervus tibial (variabel:
L4,S1).
8) M.Plantaris
Gambar 5. Knee Fleksor aspek medial dan Origo :Lateral supracondylus femur di atas
posterior Sumber: Gibson John. Fisiologi lateral head gastrocnemius
dan Anatomi Modern untuk Insersio :Tendon calcaneus
Perawat.Oxford.1990 Fungsi :Plantar fleksi kaki dan fleksi knee
Inervasi :Nervus tibial
1) M.Biceps Femoris (Caput Brevis) Origo : i. Ekstensor lutut
Linea Aspera Femur Insersio : Kelompok otot ekstensor lutut adalah quadriceps
permukaan lateral caput fibula Fungsi : yang terdiri dari: rectus femoris, vastus medialis,
Fleksi knee, rotasi tibia ke arah lateral vastus intermedius, vastus lateralis. Keempat otot
(eksorotasi), ekstensi hip Inervasi : quadriceps bersatu membentuk tendon dan
n.Ischiadicus (L5, S1, S2) melekat pada tulang tibia (tuberositas tibialis)
2) M.Semitendinosus melalui ligamen patella (Marieb EN, et. al :
Origo :Tuberositas ischiadicum, membagi tendon 2012).
sama besar dengan semitendinosus dan
biceps femoris
Insersio :Permukaan medial dari superior
tibia melalui tendon pes anserinus
Fungsi :Fleksi knee, rotasi hip ke arah medial
(endorotasi) Inervasi
:nervus tibial (L5-S2)
3) M.Semimembranosus
Origo :Tuberositas ischiadicum, membagi tendon
sama besar dengan semitendinosus dan Gambar 6. Otot Ekstensor Lutut

Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1


70 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

Sumber: Gibson John. Fisiologi dan Anatomi ini terdiri dari dua bagian yaitu posterior dan
Modern untuk Perawat. Oxford.1990 anterior sesuai dengan perlekatannya pada
tibia. Ligamen ini penting karena merupakan
a) M.Rectus Femoris pengikat utama antara femur dan tibia.
Origo :Spina iliaca anterior inferior dan bagian
superior lekukan acetabulum
Insersio :Tuberositas tibia METODOLOGI
Fungsi :Fleksi hip dan ekstensi knee
Inervasi :Nervus femoral (L2-L4) Fase inflamasi adalah adanya respon
b) M.Vastus Medialis vaskuler dan seluler yang terjadi akibat
Origo :Linea intertrochanterica dan bagian perlukaan yang pada jaringan lunak. Tujuan yang
medial linea aspera hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan
Insersio :Tendon patella dan tuberositas tibia dan membersihkan area luka dari benda asing,
Fungsi : Ekstensi sendi lutut sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan
Inervasi :Nervus Femoris (L2-L4) dimulainya proses penyembuhan (Backer, M :
c) M.Vastus Intermedius 2010).
Origo :2/3 atas bagian anterior dan permukaan Pada awal fase ini kerusakan pembuluh
lateral os femur darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang
Insersio :Tuberositas tibialis berfungsi sebagai hemostasis. Platelet akan
Fungsi :Ekstensi sendi lutut (knee joint) Inervasi menutupi vaskuler yang terbuka dan juga
:Nervus Femoral (L2-L4) mengeluarkan “substansi vasokonstriksi” yang
mengakibatkan pembuluh darah kapiler
d) M. Vastus Lateralis
vasokonstriksi. Selanjutnya terjadi penempelan
Origo :Trochanter major dan permukaan lateral endotel yang akan menutup pembuluh darah.
atas linea aspera Periode ini berlangsung 5-10 menit dan setelah
Insersio :Tuberositas tibia itu akan terjadi vasodilatasi kapiler akibat
Fungsi :Ekstensi sendi lutut Inervasi stimulasi saraf sensoris (Local sensory nerve
:Nervus femoris (L2-L4) ending), local reflex action dan adanya substansi
vasodilator (histamin, bradikinin, serotonin dan
sitokin). Histamin juga menyebabkan
2. Ligamen peningkatan permeabilitas vena, sehingga cairan
Ligamen adalah jaringan ikat yang plasma darah keluar dari pembuluh darah dan
terbuat dari serabut kolagen yang masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi
menghubungkan tulang dengan tulang atau oedema jaringan dan keadaan lingkungan
tulang rawan yang menyokong memperkuat tersebut menjadi asidosis. (Backer, M : 2010).
persendian. Fungsi utama dari ligamen untuk Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan:
menjaga tulang kerangka dan mencegah gerakan eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit
abnormal dari sendi. yang berlangsung sampai hari ke-3 atau hari ke-
Ligamen terbagi menjadi ekstrakapsuler 4. (Backer, M : 2010)
dan intrakapsuler. Ligamen ekstrakapsuler 3. Fase Ploriferasi
terletak dibagian luar kapsul. Sedangkan ligamen Proses kegiatan seluler yang penting pada fase
intrakapsuler terletak dibagian dalam kapsul. ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan
Ligamen termasuk material keras dan tidak akan jaringan lunak dan ditandai dengan proliferasi
putus dengan mudah. Kerusakan paling umum sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses
pada ligamen pada titik pertemuan dengan perbaikan yaitu bertanggung jawab pada
tulang. Ligamen akan mengulur ketika terjadi persiapan menghasilkan produk struktur protein
gerakan persendian misalnya fleksi yang akan digunakan selama proses rekonstruksi
jaringan. (Backer, M : 2010).
Lutut,dan kembali ke semula ketika 4. Fase Maturasi
rileksasi. Akan tetapi ligamen tidak dapat Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah
mempertahankan bentuk aslinya apabila terjadi perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12
gerakan yang berlebihan di dalam persendian bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan menyempurnakan terbentuknya jaringan baru
ligamen yang akan menimbulkan ketidakstabilan menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan
sendi misalnya akan terjadi ruptur (robek) bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan
ligament (Beardshaw A, et. al : 2015). jaringan granulasi, warna kemerahan dari
j. Ligamen Intra Capsular jaringan mulai berkurang dan serat fibrin dari
kolagen bertambah banyak untuk memperkuat
Ligamen cruciata adalah dua ligamen intra
capsular yang sangat kuat, saling jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan
mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah
menyilang didalam rongga sendi. Ligamen
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
71 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

perlukaan (Backer, M : 2010). stabilitas dari graft.


Untuk mencapai penyembuhan yang
optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen 5. Pemilihan Graft
yang diproduksi dengan yang dipecahkan.
Kolagen yang berlebihan akan terjadi penebalan a. Rekonstruksi menggunkan tendon patella
jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya graft
produksi yang berkurang akan menurunkan
kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu
terbuka (Backer, M : 2010).
Jaringan lunak dikatakan sembuh jika
terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan
jaringan parut mampu atau tidak mengganggu
untuk melakukan aktifitas normal. Meskipun
proses penyembuhan luka sama bagi setiap
penderita, namun outcome atau hasil yang
dicapai sangat tergantung pada kondisi biologis
masing-masing individu, lokasi serta luasnya
luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai
proses yang cepat dibandingkan dengan kurang
gizi, diserta penyakit sistemik (diabetes mielitus)
Gambar 7. Tendon Patela Graft Sumber:
(Backer, M : 2010).
Booklet Oxford University Hospital
HASIL DAN PEMBAHASAN
Patella tendon graft biasanya diambil dari
Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament bagian lutut untuk menggantikan ACL yang
Merupakan suatu tindakan operasi untuk rusak. Dalam prosedur ini, bagian tengah ketiga
menyambung kembali ligamen ACL. Standar dari tendon patella diambil dan ditempatkan
operasi Arthroscopy ACL Reconstruction yang pada lokasi ACL berada yaitu menyilang pada
dipakai adalah Arthroscopic ACL Double Bundle femur dan tibia.
Reconstruction. Tehnik ini telah dilakukan lebih Penggunaan patella tendon graft memiliki
dari 200 kali sejak tahun 2007. Tehnik operasi indikasi yang relative untuk digunakan pada atlet
ini sangat populer di USA, Eropa, dan Jepang untuk dapat kembali beraktivitas atau bertanding
karena dengan tehnik ini, hasilnya sangat tanpa adanya keluhan secepatnya. Akan tetapi
memuaskan pasien. Saat ini tehnik operasi ini penggunaan patella tendon graft dikhawatirkan
dipakai sebagai standard untuk operasi cedera adanya permasalahan pada anterior lutut seperti
ACL atlet-atlet papan atas kelas dunia (Boucher, adanya fraktur patella, patellar tendinitis, dan
L : 2016). rupture tendon patella.
Penanganan operasi rekonstruksi pada
ruptur ACL harus dilakukan untuk memperbaiki b. Rekonstruksi menggunakan tendon
robekan serta mengembalikan stabilitas sendi hamstring graft
lutut. Hal ini akan mengakibatkan gangguan
stabilitas lutut, maka rekonstruksi yang
dilakukan menggunakan rekonstruksi dengan
arthroscopy (Arnheim D. :1985)
Dalam melakukan tindakan rekontruksi
pada ACL, dokter bedah dan dokter anastesi
melakukan pembiusan yang digunakan untuk
rekonstruksi dimulai dari pemeriksaan lutut
pasien apakah sudah dalam keadaan rileks dan
memeriksa kelonggaran ligamen yang berada di
lutut. Setelah pemeriksaan fisik, dilakukan Gambar 8. tendon hamstring graft Booklet
pemilihan tendon untuk menjadi graft. Setelah Oxford University Hospital
cangkok disiapkan, ahli bedah menempatkan
Hamstring graft adalah pengambilan graft
arthroscopy ke dalam sendi. Dilakukan sayatan lebih baru dari pada graft patella. Tapi bukti yang
kecil yang dibuat di bagian depan lutut untuk mendukung bahwa menggunakan hamstring graft
memasukan arthroscopy. pilihan yang lebih baik. Studi terbaru
Sebelum operasi selesai, dokter bedah menunjukan tingkat keberhasilan serupa dengan
akan memeriksa kondisi graft untuk memastikan
patella tendon grafts.
apakah memiliki tegangan yang baik, pastikan
Hamstring tendon graft juga biasanya
bahwa lutut memiliki sejumlah gerakan dan
diambil dari lutut yang mengalami ruptur ACL.
dilakukan tes seperti tes lachman untuk menilai
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
72 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

Tendon diambil dari dua otot, semitendinosus (Range of Motion), MMT (Manual Muscle
dan gracilis. Dua otot ini terletak dibagian Testing), dan status fungsional. Terdapat target-
belakang lutut didalam (medial) sisi. Dua tendon target yang harus dicapai pada fase ini yang
kemudian disatukan untuk membuat satu graft. diantaranya adalah perlindungan jaringan
Graft ini tidak melekat dengan tulang. penyembuhan, penurunan nyeri, penurunan
Terowongan di bor di femur dan tibia. Tendon oedem, ROM mencapai 0o- 0o-110o, peningkatan
hamstring ditempatkan pada lokasi ACL berada kekuatan otot, Weight Bearing. Oleh karena itu
yaitu menyilang pada tibia dan femur.13 untuk dapat mencapai target-target diperlukan
Penggunaan tendon hamstring pada operasi intervensi berupa modalitas dan exercise.
rekonstruksi rupture ACL memiliki lebih sedikit Intervensi pada fase I antara lain:14
masalah dibandingkan dengan penggunaan 1) Penggunaan modalitas TENS guna
tendon yang lain, diantaranya seperti fiksasi dari mengurangi nyeri
tendon hamstring menimbulkan nyeri yang lebih 2) PRICE (Protective, Bracing, Ice,
sedikit, masalah kekauan pasca operasi yang Compression, Elevation)
lebih sedikit, sayatan operasi yang lebih kecil,
serta penyembuhan yang lebih cepat.Rehabilitasi
3) Gait training menggunakan axillary crutches
bilateral dengan partial weight bearing
pasca operasi sangat penting dalam
mengoptimalkan fungsi dan kembali ke olahraga
setelah ACL rekonstruksi.
Sering selama rekonstruksi ACL, cedera
atau patologi lainnya ditangani selama operasi.
Ini prosedur tambahan khusus pasca operasi
tindakan pencegahan. Proses kembali ke kegiatan
fisik dan atletik tidak berdasarkan waktu, itu
didasarkan pada kemampuan individu untuk
mencapai kriteria tertentu . Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan hal ini akan
bervariasi dari individu ke individu.13 Pasien
dengan defisiensi ACL cocok untuk operasi
rekonstruksi, edukasi pada sifat masalah, teknik
bedah dan peri operatif rehabilitasi oleh ahli
bedah. Pada saat kunjungan klinik pertama. Gambar 9. Pola jalan menggunakan
Mereka juga dikunjungi oleh fisioterapis Crutche
sebelum operasi dan dipandu melalui program Sumber: ACL Reconstruction
rehabilitasi. Untuk mendapatkan kembali Physiotherapy Advice for Patients.pdf
berbagai gerak, kekuatan dan propriosepsi
sebelum dan sesudah operasi.

6. Rehabilitasi Pasca Rekonstruksi


Rehabilitasi pasca-operasi dimulai sehari setelah
operasi. Empat fase rehabilitasi pasca operasi
Program ini akan memiliki efek langsung pada
fungsi pasien dan kembali ke olahraga. Oleh
karena itu, untuk dapat mencapai target- target
diperlukan intervensi berupa modalitas dan Gambar 10. Ekstensi pada Guling
exercise.
a. Fase I antara lain:
Fase ini dimulai setelah operasi dan berlanjut
selama 2-4 Minggu pasca rekonstruksi. Terdapat
perubahan-perubahan pada lutut seperti reaksi
inflamasi yang dapat dilihat dengan adanya
bengkak, kemerahan, hangat dan hilangnya Gambar 11. Heel slides dengan assisted
fungsi. Selain itu juga akan menimbulkan nyeri
disekitar area lutut yang cedera.
Fase ini, dapat dilakukan beberapa prosedur
pemeriksaan diantaranya adalah VAS (Visual
Analogue Scale), pengukuran oedem, ROM
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
73 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

3) Functional Strengthening

Gambar 12. Fleksi lutut, duduk Sumber:


ACL Reconstruction Physiotherapy
Advice for Patients.pdf
Gambar 16. Squat

Gambar 17. Step Back


Gambar 13. Mobilisasi Patella

4) Latihan Keseimbangan
a) Aktivasi Otot
5) Core body

Gambar 14. Standing leg lifts


Gambar 18 Sit-up

Gambar 19. One legged bridge (below)


Sumber: University of Wisconisn Sport
Medicine. Rehabilitation Guide Anterior
Cruciate Ligament Recontruction. United
States of America; 2013
Gambar 15. Double leg mini squats
3. Fase III dapat dimulai ketika tujuan dari
Sumber: University of Wisconisn Sport Medicine. fase 2 terpenuhi. Rata-rata ini akan mulai
Rehabilitation Guide Anterior Cruciate Ligament 6-8 minggu setelah operasi :
Recontruction. United States of America; 2013
2. Fase II ini di mulai 2-6 Minggu setelah
operasi. Biasanya akan memakan waktu 1) Range of Motion
3-5 Minggu untuk mencapai tujuan di fase 2) Penguatan fungsional (squat dengan
ini. mengangkat lutut)

Pada fase ini terdapat banyak


perubahan yang terjadi antara lain sudah
terdapat penurunan nyeri, penurunan oedem,
peningkatan LGS, peningkatan kekuatan otot,
serta pasien sudah dapat mobilisasi mandiri
dengan keluhan minimal. Intervensi yang
dilakukan pada fase II antara lain:
1) Menggunakan modalitas TENS guna Gambar 20. Squat and reach
mengurangi nyeri

2) Active dan pasive Range of Motion


Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
74 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

dan untuk mengobati beberapa masalah.


Instrument bedah juga dapat dimasukkan melalui
arthroscope untuk mengambil sampel jaringan
atau untuk memperbaiki luka atau kerusakan
pada sendi. Secara umum, pemulihan setelah
operasi arthroscopic lebih cepat dan lebih mudah
Gambar 21. Lateral lunge walk daripada operasi tradisional yang menggunakan
sayatan yang lebih besar. Kebanyakan pasien
dapat pulang dari rumah sakit pada hari yang
sama.4
Diagnosis fisioterapi dihasilkan dari proses
pemeriksaan, pengukuran, dan evaluasi dengan
mempertimbangkan adanya gangguan pada
jaringan tertentu. Diagnosis berfungsi dalam
Gambar 22 Forward lunge walk menggambarkan kondisi pasien saat ini serta
3) Balance untuk menentukan teknologi fisioterapi yang
digunakan dan menuntun penyusunan rencana
4) Core body intervensi.
Bedah (ACL rekonstruksi) akan memungkinkan
pasien kembali ke olahraga profesional di sekitar
6 sampai 9 bulan. Rehabilitasi akan
menghasilkan perubahan yang baik pada pasien
rupture ACL. Risiko re-pecah adalah sekitar 5
persen dalam waktu 5 tahun. Rekonstruksi ini
akan melindungi lutut dari cedera meniskus lebih
lanjut atau cedera tulang rawan. Namun,
melakukan rekonstruksi atau tidak, lutut akan
lebih rentan terhadap stres dan dalam jangka
Gambar 23. Iso abs (stabilization) panjang, 10 sampai 20 tahun, risiko osteoartritis
berkembang secera signifikan, dibandingkan
dengan non cedera lutut. Pasien dapat mencapai
lingkup gerak sendi secara sempurna apabila
pasien rajin mengikuti prosedur latihan
rehabilitasi penyembuhan lutut pasca operasi,
sehingga diharapkan pasien dapat menjalani
kehidupan sehari-hari tanpa adanya keluhan pada
Gambar 24. V-Sit and twist (rotation) lututnya.17
Komplikasi atau resiko graft kegagalan karena
Sumber: University of Wisconisn Sport Medicine. luka kambuh, risiko infeksi luka, operasi
Rehabilitation Guide Anterior Cruciate Ligament menyebabkan radang sendi, otot melemah dan
Recontruction. United States of America; 2013 kekurangan daya gerakan (ROM). Jika nyeri
5) Menggunakan sepeda static bertambah karena inflamasi, drainase, atau
pertambahan pendarahan di lutut.
6) Sudah mulai diberikan latihan olahraga Penatalaksanaan fisioterapi merupakan proses
dengan intensitas minimal seperti jogging fisioterapi yang diawali dengan anamnesis,
pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus,
4. Fase IV Fase ini dapat dimulai ketika tujuan mengurutkan masalah fisioterapi, diagnosa
Tahap 3 terpenuhi . Fase ini biasanya akan fisioterapi, memberikan program fisioterapi
dimulai 12-16 minggu setelah operasi . hingga evaluasi.
1)Resisted strengthening, Pada pemeriksaan
exercise pada khusus,
otot yang quadriceps
perlu dan hamst
diperhatikan saat inspeksi yaitu posture, gait,
2)Latihan keseimbangan deformitas, kontur jaringan lunak, warna dan
tekstur kulit, luka atau tanda tanda cidera, tanda
3)Menggunakan speda statik radang, pola gerakan abnormal atau tidak. Yang
perlu diperhatikan saat palpasi yaitu adanya
4)Latihan pool walking spasme otot dan oedem.
a. Arthroscopy Dalam pemeriksaan gerak, aspek lain yang
dilihat adalah:
Arthroscopy dapat digunakan untuk
mendiagnosa penyakit sendi dan cedera sendi 1. Pemeriksaan Panjang Tungkai
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
75 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

Pemeriksaan panjang tungkai bertujuan untuk


mengetahui apakah ada perbedaan antara
panjang tungkai kanan dan kiri. Cara pengukuran
menggunakan midline, yang diukur dari Spina
Iliaca Superior malleolus medial.19 Gambar 25. Lachman’s Test
Sumber:http://www.elportaldelasalud.com
/trauma-agudo-de- rodilla/
2. Antopometri c. Anterior drawer test
Pengukuran antopometri merupakan ilmu Anterior drawer test dipergunakan untuk
pengukuran komposisi tubuh mengenai bentuk mengetahui adanya hipermobilitas. Tes ini hanya
dan dimensi tubuh seperti tinggi badan, lingkar dapat dilihat apabila otot-otot disekitarnya dalam
tubuh, dan komposisi lemak yang akan keadaan rileks.21 Prosedur: posisi os dalam posisi
diintegrasi dengan temuan riwayat dan sistem terlentang atau long sitting. Posisi lutut flexi
review dengan hasil lainnya yang digunakan 70°.Terapis memfiksasi kaki os. Tangan terapis
untuk penegakan diagnosis.20 Dalam kasus ini, pada proksimal tibia. Terapis menarik kearah
pemeriksaan antopometri bertujuan untuk anterior. Assesment: Positif rupture ligament
mengetahui lingkar segmen tungkai dan bawah cruciatum anterior bila terdapat soft end feel dan
yang salah satunya untuk mengetahui apakah ada gerakan kearah anterior yang berlebihan.
oedem atau tidak. Kemudian hasil pengukuran
dibandingkan antara sisi yang sehat dengan sisi
yang sakit karena oedem dapat terjadi pada sisi
yang sakit diakibatkan fase akut yang dialami
sehabis operasi.

3. Tes Khusus pada Lutut


a. Ballotement Test Gambar 26. Anterior Drawer Test
Sumber:
Pasien dalam keadaan tidur terlentang dengan http://medicaldictionary.thefreedictionary.
tungkai dan lutut dalam posisi lurus. Tangan com/drawer+sign
terapis berada di atas patella pasien, lalu tekan
perlahan ke arah inferior. Tangan tetap pada d. Pivot-Shift’s Test
posisi menekan ke bawah. Tangan lainnya secara
cepat menekan inferior patella ke arah Tes Pivot-shift dirancang untuk menentukan
berlawanan (superior) dan kembali ke posisi ketidakstabilan putaran anterolateral. Tes Pivot-
shift paling sering digunakan dalam kondisi
semula. Jika positif, patella akan seperti
melayang atau terdengar suara ketukan pada kronis dan merupakan tes sensitif pada saat
ligamen cruciate bagian depan telah robek. Cara
lutut. Tes ini dilakukan untuk mengetahui
adanya cairan berlebihan dalam sendi. pemeriksaan yaitu penderita berbaring telentang,
salah satu tangan pemeriksa ditekan pada bagian
b. Lachman Test kepala dari tulang fibula, tangan yang satunya
memegang pergelangan kaki penderita tersebut.
Tes Lahmann merupakan tes untuk melihat Untuk memulainya, tungkai bawah diputar secara
pergeseran antara tungkai atas dan tungkai bawah internal dan lutut diekstensikan secara penuh.
yang menunjukkan adanya ketidakstabilan lutut. Tungkai atas kemudian difleksikan dengan sudut
Pergeseran sebanyak 5 mm dapat menjadi 30 derajad dari pinggul, saat itu lutut juga
indikasi untuk dilakukan rekonstruksi. difleksikan dan daya valgus diterapkan oleh
Tes ini dilakukan dengan meletakkan lutut pada tangan bagian atas pemeriksa. Jika ligamen
posisi fleksi dalam sudut 30 derajat, dengan cruciate bagian anterior robek, maka tibia sebelah
tungkai diputar secara eksternal. Satu tangan dari lateral tanpa ada kemajuan (tetap atau ”ajeg”)
pemeriksaan mestabilkan tungkai bawah dengan akan disubluksasikan dalam posisi ini. Lutut
memegang bagian akhir atau ujung distal dari difleksikan pada sudut 20-30 derajad tibia sebelah
tungkai atas, dan tangan yang lain memegang lateral tetap akan berkurang dengan sendirinya,
bagian proksimal dari tulang tibia, kemudian ini berakibat menghasilkan palpable shift atau
usahakan untuk digerakkan ke arah anterior.21 “clunk”.16

Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1


76 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

Efek penyebaran ultra sonik dalam jaringan


bergantung pada kedalaman penetrasi yang
tergantung pada absorpsi dan penyebaran
pancaran ultra sonik selama dalam jaringan.
Merupakan penerima panas yang dikonversikan
dari energi akustik.24
Penetrasi terdalam pada setiap media:
Gambar 27. Pivot-Shift’s Test
a. Bila tulang: penetrasi 7mm pada frekuensi
1MHz, pada 3MHz tidak diperoleh penetrasi.
Sumber:
https://www.studyblue.com/notes/note/n/k b. Bila media kulit: penetrasi 36 mm pada
nee/deck/13579918 frekuensi 1 MHz, pada 3 MHz 12 mm
4. Metode Pemberian Fisioterapi c. Bila media tendon: penetrasi 21 mm pada
frekuensi 1MHz, pada 3MHz 7 mm
a. Modalitas TENS dan US
b. Terapi Latihan AROM, PROM, PNF
d. Bila media otot: penetrasi 30 mm pada
frekuensi 1MHz, pada 3 MHz 7 mm
Stretching dengan Hold Relax
c. Strengthening QSE dan HSE
e. Bila media lemak: penetrasi 165 mm pada
frekuensi 1 MHz, pada 3 MHz 55 mm (3
d. Ankle Pumping MHz penetrasi 1/3 dari frekuensi 1 MHz.
1) Dosis
1. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve
Stimulation)
a) Frekuensi
Ultrasound dapat diberikan setiap 2-3 hari
TENS adalah sebuah modalitas yang bertenaga b) Intensitas
listrik rendah yang dialirikan ke kulit melewati Merupakan rata-rata energi yang dipancarkan tiap
elektrodra yang di letakkan di atas area yang unit area, dan dinyatakan dalam watt per
mengalami nyeri. Arus listrik yang dapat sentimeter persegi (W/cm2). Umumnya intensitas
diberikan TENS dapat merangsang sel neuron untuk terapi ultra sonik ini berkisar antara 0 s.d 5
sensory yang berdiameter besar untuk masuk W/cm2. Pemberian ultrasound dengan intensitas
lebih dahulu ke gate disubstansia gelatinosa dan tinggi dapat mengakibatkan terjadinya unstable
menghambat sel nosiceptor yang berdiameter cavitation ataupun mikrotrauma jaringan.
kecil untuk memberikan informasi ke otak, c) Durasi
sehingga rangsang nyeri tidak sampai ke otak dan Waktu pemberian ultrasound di dasarkan pada
membuat nyeri berkurang.22 luas area yang diterapi dengan rumus luas daerah
a. Indikasi TENS: yang diterapi dibagi luas tranducer dikali 1-2
1) Trauma muskuloskeletal baik akut maupun menit. Waktu maksimal pemberian ultrasound
kronis yaitu 15 menit.
2) Nyeri pasca operasi 2. Aplikasi Tranducer
3) Nyeri myofacial Penggunaan tranduser diaplikasikan tegak lurus
4) Nyeri visceral secara stroking sirkuler ataupun transversal
terhadap area yang akan diterapi.
5) Nyeri panthom
3. Coupling Media
b. Kontraindikasi TENS Untuk dapat meneruskan gelombang ultrasound
1) Penggunaan pacmaker ke dalam jaringan tubuh maka dibutuhkan suatu
2) Adanya kecendrungan pendarahan (pada area medium yang berada antar tranduser dan
yang diterapi) permukaan tubuh yang akan di ultrasound.
3) Epilepsi Adapun ciri-ciri coupling media yang baik pada
4) Wanita hamil (bila diberikan pada daerah penggunaan ultrasound secara umum adalah:
abdomen atau panggul) a) Bersih dan steril
5) Area arteri karotis b) Tidak terlalu cair kecuali metode under water
6) Jaringan parut dekat sisi fraktur yang baru c) Tidak terlalu cepat diserap oleh kulit
7) Luka terbuka yang sangat lebar d) Tranparansi
2. Ultrasound Therapy23 e) Mudah dibersihkan
Terapu US merupakan jenis thermotherapy 4. Efek yang ditimbulkan oleh ultrasound:
(terapi panas) yang dapat mengurangi nyeri akut a) Efek Biologis
maupun kronis. Terapi US biasanya dilakukan Efek lain dari micromassage adalah efek biologis
pada rentang frekuensi 0,8 sampai dengan 3 MHz. yang merupakan refleks fisiologis dari pengaruh
Frekuensi yang lebih rendah dapat menimbulkan mekanik dan pengaruh panas. Efef biologis yang
penetrasi yang lebih dalam (sampai dengan 5 cm). ditimbulkan oleh ultrasound antara lain:
Penyebaran efek ultra sonik dalam jaringan Meningkatkan sirkulasi darah, Rileksasi otot serta
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
77 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

Mengurangi nyeri. Teknik penguluran dimana pasien dalam keadaan


5. Indikasi : rileks dan tanpa mengadakan gerakan, penguluran
Spasme (neuromuskuler/muskuloskeletal) pada dilakukan oleh terapis.
cedera atlet, kompresi akar saraf dan beberapa Prosedur:
jenis neuritis, tendinitis (peradangan tendon), 1) Stretching dimulai dari keterbatasan LGS
bursitis, sprain, cedera rotator cuff, frozen 2) Pasien harus rileks
shoulder, arthritis, CTS. 3) Kekuatan stretch paling sedikit 6 detik
6. Kontraindikasi : dengan pengulangan dalam 1 sesi
Epifise tulang yang sedang tumbuh, uterus wanita 4) Intensitas dan durasi stretching sesuai dengan
hamil, tonjolan tulang, mata, jaringan testis, pace toleransi pasien
maker, hati-hati pada gangguan sensorism di b. Hold Relax
dalam air hati-hati tangan terkena paparan yang Suatu tehnik dimana kontraksi isometris
lama, proses osteogenik pada penyembuhan mempengaruhi otot antagonis yang mengalami
fraktur, keganasan, inflamasi akut. pemendekan, yang diikuti dengan hilang atau
3. ROM Excercises berkurangnya ketegangan dari otot-otot tersebut
Latihah Range of Motion adalah latihan yang (Prinsip reciproke inhibisi). Hold relax digunakan
dilakukan untuk mempertahankan atau untuk relaksasi otot antagonis, meningkatkan
memperbaiki tingkat kemampuan menggerakan mobilisasi dan mengurangi nyeri.
persendian secara normal dan lengkap untuk Prosedur:
meningkatkan masa otot dan tonus otot. Latihan 1) Otot yang tegang dalam posisi mengulur dan
ROM diberikan untuk mempertahankan mobilitas nyaman
persendian dan jaringan lunak untuk
meminimalkan kehilangan kelenturan jaringan
2) Pasien diminta melakukan kontraksi
isometrik pada otot yang tegang tersebut
dan pembentuk kontraktrur. Latihan ROM terdiri
selama 5-10 detik
dari :
a. Aktif ROM 3) Kemudian pasien diminta untuk relaks
Merupakan gerakan yang disebabkan oleh kembali
gerakan aktif dari otot itu sendiri 4) Fisioterapis kemudian mengulur otot tersebut
b. Pasif ROM sampai batas kemampuan untuk LGS
Merupakan gerakan yang sepenuhnya 5) Ulangi prsedur ini setelah beberapa detik
disebabkan oleh gerakan dari luar dengan sangat 5. Strengthening
sedikit ataupun tidak ada gerakan sadar dari otot. Merupkan suatu bentuk latihan yang
Sumber gerakan dapat berasal dari gravitasi, penguatan otot dengan melawan tahanan, dengan
mesin, individu yang lain maupun bagian tubuh kontraksi otot secara dinamik maupun statik.
individu itu sendiri. Tujuan dilakukan strengthening yaitu untuk
Kontraindikasi latihan ROM yaitu jika meningkatkan kekuatan otot dan ketahanan otot.
latihan tersebut menggangu proses penyembuhan, Karena dengan memberikan latihan strengthening
harus dilakukan dengan hati-hati serta latihan maka akan terjadi penambahan jumlah sarkomer
yang tidak tepat adalah timbulnya nyeri dan dan serabut otot (filamen aktin dan miosin yang
peradangan.29 diperlukan dalam kontraksi otot), sehingga
4. Proprioceptive Neuromuscular Fascilitation dengan terbentuknya serabut-serabut otot yang
(PNF) baru maka kekuatan otot dapat meningkat.
Proprioseptif neuromuskular Fasilitasi Terdapat 3 tipe resistance exercise yaitu :
(PNF) Proprioceptive dengan methode PNF maka Isotonik Resistance ExerciseMerupakan latihan
akan semakin diperkuat dan diintensifkan dinamis dengan melawan beban yang menetap
rangsangan-rangsangan spesifik melalui receptor- atau berubah – ubah.29 Isokinetik Exercise
receptor yaitu panca-indra dan atau proprioceptor. Suatu bentuk latihan dinamis dimana
Neuromuscular, juga untuk meningkatkan respons kecepatan otot memendek atau memanjang
dari sistem neuromuscular. dikontrol oleh alat yang mengatur kecepatan
Teknik PNF adalah alat fasilitasi yang gerakan dari bagian tubuh tersebut.29
dipilih dengan maksud yang spesifik tehnik- c. Isometrik Resistance Exercise
tehnik tersebut mempunyai tujuan antara lain Merupakan bentuk latihan statik yang
mengajarkan gerak, menambah kekuatan otot, terjadi bila otot berkontraksi tanpa berubah
relaksasi, memperbaiki koordinasi, mengurangi panjangnya otot atau tanpa terjadi gerakan sendi.
sakit, menambah ruang lingkup gerak sendi, Kekuatan otot akan meningkat bila otot
menambah stabilisasi, mencegah kelelahan, berkontraksi isometrik melawan tahanan dan
mengajarkan kembali gerakan dan memperbaiki dipertahankan paling sedikit 6 detik.
sikap.25 tipe stretching yang digunakan adalah Pada kasus yang dibahas dimakalah ini
PNF stretching dengan hold relax.26 strengthening yang digunakan adalah QSE dan
a. Passive stretching HSE.
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
78 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

1) QSE bagian dari isometric exercises yang sinistra, spasme otot hamstring dan gastrocnemius
melibatkan kontraksi isometrik dengan sinistra, keterbatasan LGS fleksi dan ekstensi
intensitas rendah tanpa beban. Latihan knee sinistra dan penurunan kekuatan otot fleksor
digunakan untuk mengurangi spasme dan dan ekstensor knee sinistra.
nyeri pada otot quadriceps dan meningkatkan Fisioterapi berperan untuk membantu
rileksasi post injury jaringan lunak pada mengembalikan fungsi tubuh yang hilang dengan
penyembuhan yang masih akut.26 cara memberikan intervensi yang dapat
2) HSE salah satu latihan penguatan pada mengurangi nyeri dengan TENS, mengurangi
m.hamstring. Latihan ini merupakan latihan spasme dengan menggunakan Ultrasound
penguatan isometrik dimana otot Therapy, meningkatkan lingkup gerak sendi fleksi
berkontraksi dan menghasilkan force tanpa dan ekstensi pada sendi lutut dengan ROM
perubahan panjang otot dan tanpa adanya exercises, meningkatkan kekuatan otot dengan
pergerakan sendi. memberikan latihan stretching dan strengthening.
Intervensi yang pertama kali penulis lakukan pada
6. Ankle Pumping kasus ini adalah penggunaan modalitas TENS
ankle pumping merupakan mekanisme
yang dimana menggunakan energi listrik. Tujuan
yang penting dalam proses sirkulasi darah, yaitu
diberikan TENS adalah untuk mengurangi nyeri.
kembalinya darah dari ekstremitas bawah ke
Berdasarkan jurnal yang berjudul Exploring the
jantung, memompa darah ke jantung oleh
evidence for using TENS to relieve pain,
kontraksi otot. Latihan ankle pumping sering
Transcutaneous electrical nerve stimulation
digunakan untuk menghilangkan edema dan
(TENS) memiliki beberapa keunggulan karena
pencegahan trombosis vena dalam (DVT) yang
merupakan non adiktif, berarti non invasif
terkait dengan tirah baring lama.28
analgesia yang mudah digunakan dan dapat
Gerakan dapat dilakukan sebagai berikut:
memberikan analgesia terus menerus untuk
a. Heel rise foot pumps berbagai kondisi. pemberian intervensi TENS
b. Toe rise foot pumps dengan frekuensi tinggi (90-130 Hz) bertujuan
c. Knee flexion with minimal foot movement untuk mengurangi nyeri berdasarkan teori gate
d. Knee flexion with plantar flexion control, nyeri disebakan oleh aktivitas serabut
e. Knee extension with minimal foot movement saraf yang kecil, dengan memberikan stimulasi
f. Knee extension with plantar flexion pada serabut saraf sensorik yang berukuran besar
g. Clockwise ankle rotation sehingga dapat memblok rasa nyeri, nyeri dapat
h. Anti-clockwise ankle rotation berkurang dan memberikan rangsangan pada serat
i. Lateral foot rotation yang ditemukan di otot sehingga otot yang sakit
j. Medial foot rotation mengurangi pengeluaran neurotransmitter seperti
aspartat dan glutamat serta meningkatkan
Kasus yang penulis bahas dalam pengeluaran neurotransmitter opoid endogen yang
makalah ini yakni kondisi pasien bernama Tn. bekerja seperti endorfin. Pemberian dengan
M.P dengan usia 24 tahun, seorang prajurit TNI frekuensi rendah (2-5Hz), TENS dapat
AU yang pada kesehariannya melakukan latihan merangsang tubuh untuk mengeluarkan
binaan fisik seperti lari, push up, sit up dan shuttle endorfin.22
run. Selain itu juga, pasien memiliki hobi Modalitas kedua yang diberikan adalah
olahraga sepak bola, voli dan jogging yang rutin Ultrasound Therapy. Pada buku yang ditulis oleh
dilakukan seminggu sekali bersama teman- dr. Novita Intan Arovah, MPH yang berjudul
temannya. Dasar-dasar Fisioterapi pada Cedera Olahraga
Pasien didiagnosa Post Rekonstruksi menjelaskan tentang pengaruh efek yang
Ruptur Anterior Crcuciate Ligament Sinistra. ditimbulkan Ultrasound Therapy, ultrasound
Pada pemeriksaan awal pasien memasuki minggu merupakan jenis thermotherapy (terapi panas)
ke tiga pasca rekonstruksi yang berarti memasuki yang dapat mengurangi nyeri akut maupun kronis.
fase I dan II. Pasien datang dengan keluhan nyeri Terapi ini menggunakan arus listrik yang
saat berjalan dan nyeri saat menekuk lutut kiri dialirkan lewat tranducer yang mengandung
sehingga sulit digerakan. Hal tersebut kristal yang dapat mengembang dan kontraksi
menyebabkan pasien kesulitan untuk berdiri serta memproduksi gelombang suara yang dapat
berjalan, berjongkok, solat dengan posisi berdiri, ditransmisi pada kulit serta kedalam tubuh. Terapi
rukuk, sujud dan belum bisa kembali melakukan ultrasound biasanya dilakukan pada rentang
aktivitas sehari-hari sebagai anggota TNI frekuensi 0.8 sampai dengan 3 MHz. Frekuensi
Angkatan Udara serta belum bisa melakukan yang lebih rendah dapat menimbulkan penetrasi
hobinya bermain sepak bola, voli dan jogging. yang lebih dalam (sampai dengan sentimeter).
Setelah dilakukan tindak lanjut terhadap keluhan Gelombang suara dapat mengakibatkan molekul
tersebut melalui serangkaian pemeriksaan, penulis molekul pada jaringan bergetar sehingga
menemukan beberapa masalah, diantaranya yaitu menimbulkan energi mekanis dan panas. Keadaan
adanya nyeri gerak fleksi dan ekstensi knee ini menimbulkan panas pada lapisan dalam tubuh
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
79 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

seperti otot, tendon, ligamen, persendian dan active stretching technique in males with normal
tulang. Efek thermal terapi ultrasound ditemukan and limited hamstring flexibility” menunjukan
sangat bermanfaat dalam terapi gangguan bahwa manfaat teknik stretching sangat efektif
musculoskeletal, menghancurkan jaringan parut untuk meningkatkan fleksibilatas otot dan lingkup
dan membantu mengulur tendon. Secara khusus, gerak sendi.30 Teknik stretching yang lain yaitu
terapi ultrasound dapat dipergunakan pada dengan metode hold relax bahwa teknik hold
keadaan spasme otot yang merupakan keadaan relax efektif untuk meningkkatkan fleksibilitas
ketegangan dan kontraksi otot yang berlangsung hamstring. Mekanisme untuk meningkatkan
terus menerus sehingga timbul rasa nyeri.23 hamstring bergantung pada efek autogenic
Pada jurnal Proprioceptive inhibition, autogenic inhibition bergantung pada
Neuromuscular Facilitation (PNF): Its fungsi dari organ- organ tendon golgi, yang tidak
Mechanisms and Effects on Range of Motion and hanya mendeteksi perubahan panjang tetapi juga
Muscular Function dijelaskan bahwa dalam ketegangan. Hold relax stretching
Proprioseptif neuromuskular Fasilitasi (PNF) meningkatkan fleksibilitas melalui relaksasi dari
adalah teknik peregangan dimanfaatkan untuk komponen kontraktil otot, sementara peregangan
meningkatkan elastisitas otot dan telah terbukti statis penyebab peningkatan elastisitas
memiliki efek positif pada aktif dan pasif ROM, viskoelastik componen non kontraktil. Dengan
ada 4 mekanisme teori fisiologi untuk demikian hasil dari penelitian ini juga
meningkatkan ROM yaitu inhibisi autogenik, menyebutkan bahwa hold relax dan static
inhibisi respirokal, stress relaxation dan gate stretching memainkan peran yang sama dalam
control theory. Inhibisi autogenik adalah yang meningkatkan fleksibilitas otot.31 Program latihan
terjadi dalam otot ketika berkontraksi atau yang ketiga yaitu terapi latihan strengthening
meregang dalam bentuk penurunan rangsangan dengan metode isometric resistence exercises
karena sinyal penghambatan dikirim dari golgi berdasarkan jurnal yang ditulis oleh J. Hardjono,
tendon organ otot yang sama hal ini dapat SKM, MARS, Terapi latihan sebagai salah satu
mempengaruhi pemanjangan otot. Inhibisi modalitas fisioterapi, dapat digunakan untuk
resiprokal adalah cara dimana agonis dan meningkatkan kekuatan otot yaitu dengan
antagonis bekerjasama. Ketika salah satu memberikan latihan strengthening. Karena
berkontraksi, otot yang lain relaksasi, sehingga dengan memberikan latihan strengthening maka
menghambat otot-otot bekerja melawan satu sama akan terjadi penambahan jumlah sarkomer dan
lain. Kontraksi pemendekan dari otot antagonis serabut otot (filamen aktin dan miosin yang
dapat memberikan pemanjangan otot dari otot diperlukan dalam kontraksi otot), sehingga
agonis. Ketika sistem saraf pusat mengirim pesan dengan terbentuknya serabut-serabut otot yang
ke otot agonis (otot menyebabkan gerakan) untuk baru kekuatan otot dapat meningkat.27
kontraksi, ketegangan di otot antagonis dihambat Setelah melakukan terapi dengan
oleh impuls dari neuron motorik dan dengan modalitas listrik TENS, US, terapi latihan berupa
demikian harus secara bersamaan rileksasi. ROM exercices, Stretching PNF dengan hold
Fenomena saraf ini disebut inhibisi timbal balik. relax, strengthening serta ankle pumping sejak 10
Stres relaxation Stres relaksasi adalah apa yang Februari 2016 hingga 22 Februari 2016, terdapat
terjadi ketika unit musculotendinous, yang perubahan pada penurunan nilai VAS pada nyeri
melibatkan otot-otot dan tendon yang terhubung gerak fleksi dan ekstensi knee sinistra,
memiliki ketegangan yang konstan sehingga peningkatan kekuatan otot, berkurangnya spasme
perlahan-lahan akan memberikan peningkatan pada otot hamstring dan gastrocnemius knee
pada panjang otot. Gate control theory adalah sinistra, serta lingkup gerak sendi bertambah.
Teori kontrol gerbang yang terjadi ketika dua
jenis rangsangan, seperti nyeri dan tekanan, PENUTUP
mengaktifkan reseptor masing-masing pada waktu KESIMPULAN
yang sama. ketika otot digerakkan secara pasif
Ruptur anterior cruciate ligament adalah
diluar batas aktif lingkup gerak sendi, pasien akan
robekan yang terjadi pada anterior cruciate
memberikan tekanan yang dapat memblok rasa
ligament yang menghubungkan tulang femur dan
nyeri, dengan gerakan yang konsisten dapat
tibia. Ligamen ini mencegah femur bergeser ke
meningkatkan perpanjangan pada otot dan
arah posterior terhadap tibia dan mencegah tibia
tendon.22 Intervensi selanjutnya yaitu pemberian
terapi latihan yang berupa stretching. Metode bergeser ke arah anterior terhadap femur.
Robekan ini dapat mengakibatkan berkurangnya
yang dilakukan yaitu passive stretching hamstring
dan hold relax. Stretching merupakan teknik yang stabilitas sendi lutut. Pada kasus ini, ruptur terjadi
digunakan untuk mengulur suatu jaringan yang ketika pasien mendarat tiba-tiba dan mengalami
mengalami pemendekan. Berdasarkan penelitian benturan pada lutut sebelah kiri pada saat terjun
payung, kemudian tungkai atas dan bawah pasien
yang dilakukan oleh Ayala F dan koleganya
dalam jurnalnya yang berjudul “Comparison of memutar ke kiri dan terseret oleh parasutnya yang
belum ditutup. Tindakan yang dilakukan adalah
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1
80 Iman Santoso et al (Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Post Op Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament
Sinistra Grade Iii Akibat Ruptur)

operasi rekonstruksi dengan mengganti anterior terapi modalitas berupa TENS dan US. Selain itu
ligament cruciate yang ruptur dengan tendon juga diberikan terapi latihan yaitu Quadriceps
yang lain. Dalam kasus ini, pasien menggunakan Setting Exercises, Hamstring Setting Exercises,
tendon hamstring graft untuk menggantikannya. Active dan Passive ROM Exercises, Hold Relax,
Problematika fisioterapi yang muncul setelah Stretching dan Ankle Pumping. Evaluasi yang
rekonstruksi adalah adanya nyeri gerak fleksi dan didapatkan setelah terapi cukup signifikan yang
ekstensi knee sinistra, keterbatasan ROM fleksi ditandai dengan berkurangnya nyeri gerak fleksi
dan ekstensi knee sinistra, spasme pada otot dan ekstensi knee sinistra, meningkatnya ROM
hamstring dan gastrocnemius bagian sinistra, fleksi dan ekstensi knee sinistra, meningkatnya
penurunan kekuatan otot fleksor dan ekstensor kekuatan fleksor dan ekstensor knee sinistra dan
knee sinistra. Pasien mengeluhkan kesulitan spasme pada otot hamstring dan gastrocnemius
berjalan, berjongkok, serta solat dengan posisi bagian sinistra berkurang.
berdiri dan duduk. Oleh karena itu, untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut diberikan

DAFTAR PUSTAKA Kayla B. Hindle, Tyler J. Whitcomb, Wyatt O.


Briggs, and Junggi Hong. Proprioceptive
Ahmed Hasim, Amir Iqbal, Shanawaz Anwer, Neuromuscular Facilitation (PNF): Its
Ahmad Alghadir. Journal of physical Mechanisms and Effects on Range of
therapy science: Effect of modified hold- Motion and Muscular Function. J Hum
relax and static stretching on hamstring Kinet; 2012.
muscle flexibility. 2015 Kisner Carolyn. 2007. Therapeutic exercises 5th
Arnheim D. Modern Principles of Athletic edition. Philadelphia: Davis Company.
Training. United State of America: Times Marieb EN, Wilhem PB, Mallat Jon. Human
Mirror/Mosby College Publishing. 1985 Anatomy. 6th ed. United States of America:
Ayala F. Physical therapy in sport: Comparison Pearson Highered; 2012.
of active stretching technique in males with Nursing Time.net, Exploring the evidence for
normal and limited hamstring flexibility. using TENS to relieve pain.
2013. NursingTimes.net. 2012.
Backer Marianne, Kofoed Hakon. Clinical Quinn, E. What is Ligament?
Measurment Compared. The Journal of http://sportsmedicine.about.com/od/glossary
Bone and Joint Surgery; 2010. /g/ligament.htm. Diunduh tanggal 2 maret
Barber, Edward L. Strength and Range of 2016
Motion Examination Skills for The Clinical Subagyo. Rekontruksi Anterior Cruciata
Orthotist. Ligament (ACL) dengan Arthroscopy.
http://www.oandp.org/jpo/library/1993_02_ http://www.a hlibedahtulang .com/artikel-
049.asp. Diakses tanggal 5 Maret 2016. 168-5- - rekonstruksi- anterior -cruciata-
Beardshaw A, Penhaul L, Kennedy N, Clayton L, ligament-acl-dengan-arthroscopy .html.
Wheeldon N. Oxford University Hospitals: Diunduh tanggal 20 Februari 2016
ACL Reconstruction Physiotherapy Advice University of Wisconisn Sport Medicine.
for Patients; 2015 Rehabilitation Guide Anterior Cruciate
Boucher, Laura. Lower Extrimity Ligament Recontruction. United States of
Anthropometry. America; 2013
http://gradworks.umi.com/36/72/3672156.ht William E. Prentice. Rehabilitation techniques
ml. Diunduh tanggal 8 Maret 2016. for sports medicine and athletic training;
dr. Arovah I N. Dasar-dasar Fisioterapi Pada fourth ed. McGraw Hill publications.
Cedera Olahraga. Yogyakarta; 2012. Diakses 3 Juni 2016
Edward R. Reconstruction rupture Anterior Zein, Ikhwan. Cedera Anterior Cruciate
Cruciate Ligament with Arthroscopy. United Ligament (Acl) pada Atlet Berusia Muda.
States of America; 2010 MEDIKORA VOL XI. No. 2 Oktober
Hickey BA, Cleves A, Alikhan R, Pugh PN, 2013:111-121. FIK UNY.
Nokes L, Perera A, The effterkaitt of active
toe movement (AtoM) on calf pum function
and deep vein thrombosis in patients with
acute foot and ankle trauma treated with
castndash a prospekttive randomised study,
foot and ankle surgery; 2016
Jon C. Thompson. Anatomy of leg/knee, Netter’s
concise orthopaedic anatomy. 2010
Jurnal Vokasi Indonesia. Jan-Jun 2018 | Vol.6 | No.1

Anda mungkin juga menyukai