Anda di halaman 1dari 2

Faktor Lokal & Sistemik yang Mempengaruhi Erupsi Gigi

Erupsi gigi adalah keadaan tumbuh atau munculnya gigi di atas gingiva di dalam rongga mulut.
Proses ini merupakan suatu proses biologis yang sangat kompleks yang masih belum dapat
dipahami sebelumnya. Hal ini disebabkan karena erupsi disertai oleh perubahan jaringan seperti
proses resorbsi dan aposisi tulang alveolar, perkembangan akar dan jaringan periodontal. Erupsi
gigi membutuhkan resorbsi tulang untuk memperlebar akses menembus tulang alveolar.

Pada umumnya, proses erupsi gigi ke dalam rongga mulut, disebabkan oleh empat hal
diantaranya, gigi terdorong ke dalam mulut disebabkan karena pertumbuhan akar,pertumbuhan
tulang disekitar gigi, tekanan dari pembuluh darah, dan karena adanya dorongan dari bantalan
gigi.

a. Faktor Lokal

• Kehilangan ruangan akibat premature loss gigi desidui

• Posisi abnormal/ malposisi

• Crowding, ruang tidak cukup membuat erupsi menjadi lebih lambat

• Kista dentigerous yang menghalangi gigi untuk erupsi

• Retensi gigi desidui, kadang-kadang gigi desidui mengalami ankilosis

• Resorpsi akar gigi desidui yang lambat akibat infeksi periapikal menyebabkan gigi
permanen terlambat erupsi

• Jarak gigi ke tempat erupsi

• Trauma dari benih gigi

• Mukosa gigi yang menebal

b. Faktor Sistemik

1. Sistem endokrin

• Hipotiroid: keterlambatan pada erupsi gigi sulung, eksfoliasi gigi sulung, keterlambatan
erupsi gigi permanen.

• Hipoparatiroid: produksi PTH yang kurang memadai akan mengakibatkan penurunan


kalsium. Jika kadar kalsium menurun dapat mengganggu proses kalsifikasi gigi sehingga
erupsi gigi tertunda.
• Hipopituitarism: gigi sulung tidak resorbsi (pada penderita dwarfism ptituitary),
akibatnya gigi permanen tidak dapat erupsi.

2. Gangguan nutrisi

• Defisiensi protein: keterlambatan perkembangan mandibula dan keterlambatan erupsi


gigi.

• Defisiensi vit. D: kalsifikasi tidak sempurna karena absorbsi kalsium dan fosfor tidak
adekuat, sehingga menyebabkan keterlambatan erupsi.

• Defisiensi kalsium dan fosfor: kalsifikasi tidak sempurna dan berdampak pada
keterlambatan erupsi.

3. Penyakit sistemik

• Cleidocranial dysplasia: keterlambatan proses tumbuh kembang gigi sehingga


menyebabkan keterlambatan resorbsi gigi sulung dan mengakibatkan keterlamabatan
erupsi gigi permanen.

• Sindroma down: proses tumbuh kembang gigi terhambat sehingga menyebabkan


keterlambatan erupsi gigi, bentuk rahang yang kecil menyebabkan crowding dan
menghambat erupsi gigi.

• Achondroplastic dwarfism: tumbuh kembang gigi terhambat berdampak pada


keterlambatan erupsi gigi permanen.

• Ptituitary gigantism: makrodonsia menyebabkan kekurangan ruang untuk erupsi yang


dapat menyebabkan erupsi terhambat, erupsi pada tempat yang salah, atau bahkan tidak
erupsi.

Daftar Pustaka :

Amrullah, Siti Sarah Aulia. Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Erupsi Gigi Permanen
Pada Anak. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi Anak Universitas Hasanuddin. Makassar

Anda mungkin juga menyukai