Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

RAGAM PENGETAGUAN

Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Strategi Pengorganisasian Pelatihan


Dosen Pengampu : Prof. Dr. C. Asri Budiningsih

Disusun oleh :

1. Nopri Prianto ( 16105244008 )


2. Cahyo Wicaksono ( 16105241026 )
3. Anita Saraswati ( 16105244019 )

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
BAB I

Pendahuluann

A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang widyaiswara
profesional adalah kemempuan dalam mengorganisir materi pembelajaran. Untuk
melakukan tugas tersebut, widyaiswara hendaknya memiliki keterampilan bagaimana
merencanakan pembelajaran tersebut sesuai dengan karakteristik bahan materi
pembelajaran disamping karakteristik peserta pelatihan.
Dalam makalah ini diuraikan tentang dimensi atau ragam pengetahuan
khususnya dalam pengorganisasian materi yang diselenggarakan oleh widyaiswara.
Proses pelatihan di kelas untuk para peserta pelatihan hendaknya dapat mengarahkan,
membimbing, dan mempermudah mereka dalam penguasaan sejumlah konsep dasar
sehingga mereka dapat membentuk struktur ilmu pengetahuannya sendiri. Tugas ini
sebenarnya tidak mudah mengingat kemampuan peserta pelatihan memiliki latar
belakang kemampuan dan lingkungan yang berbeda. Oleh karena itu, sangat perlu
Seorang widyaiswara memahami ragam pengetahuan agar dapat menyusun materi
pelatihan secara lebih terarah dan terkonsep sehingga peserta pelatihan lebih mudah
menerima materi pelatihan yang disampaikan.
Penguasaan dan pengembangan dimensi dan struktur pembelajaran dalam
pelatihan sangat penting bagi widyaiswara karena peserta pelatihan diharapkan telah
memiliki kemampuan berfikir abstrak dan parsial atau spesialisasi serta berpikir
analitis. Untuk memfasilitasi kebutuhan ini calon widyaiswara perlu mempersiapkan
model pembelajaran yang tepat yang didukung oleh kemampuan penguasaan terhadap
dimensi-dimensi pengetahuan dan strukturnya.
Melalui uraian makalah berikut ini akan dibahas mengenai ragam pengetahuan
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana ragam pengetahuan fakta, konsep, prinsip dan prosedur?
C. Tujuan
 Mengidentifikasi ragam pengetahuan fakta, konsep, prinsip dan prosedur
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ragam Pengetahuan menurut Ahli
Ilmu atau pengetahuan berdasarkan teori informasi dapat diklasifikasi dan dikaji
karakterisitiknya. Analisis pengetahuan dilaksanakan melalui mengelompokkan jenis
ilmu berdasarkan strtuktur di dalamnya serta jenjang atau tingkat pemahamannya bagi
proses belajar seseorang. Berikut ini adalah kajian beberapa pakar tentang ragam
pengetahuan (Prawiradilaga: 2007);
1. Ragam pengetahuan menurut Merril
Merril, dalam model desain pembelajaran CDT, telah menyinggung tentang
kategori ilmu. Ia menyatakan bahwa isi pembelajaran terdiri atas fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip. Pendapat Merril ini merupakan konsep tertua untuk
kategorisasi ilmu. Ia memang memfokuskan pada pembentukan kognitif pebelajar.
Desain pembelajaran yang dikembangkannya khusus untuk ranah belajar kognitif.
Konsep Merril ini berorientasi pada struktur informasi pada umumnya.
2. Ragam Pengetahuan menurut Kemp, dkk
Berbeda dengan Merril, Kemp, dkk memperhatikan ranah belajar lainnya
seperti kemampuan antar pribadi dan sikap. Kategori ilmu menurut mereka adalah
fakta, konsep, prinsip atau aturan, kemampuan antar pribadi, dan sikap. Kemp, dkk
berpendapat bahwa proses belajar menyangkut ragam pengetahuan kemampuan
antar pribadi dan sikap sering diabaikan orang. Padahal kompetensi yang
sesungguhnya dari seseorang selalu ditinjau dari seluruh aspek tersebut.
Kemungkinan salah satu penyebabnya adalah kesulitan instrumen pengukuran hasil
belajar atas kedua ragam pengetahuan tersebut. Pendapat mereka sejalan dengan
rumusan dari Bloom tentang ranah afektif.
3. Ragam Pengetahuan menurut Anderson & Krathwohl, dkk.
Sedikit berbeda dengan pendapat sebelumnya, rumusan Anderson &
Krathwohl, dkk menyatakan bahwa ragam pengetahuan terdiri dari fakta, konsep,
prosedur, dan metakognisi.
Metakognisi adalah ciri utama dari konsep mereka tentang ragam pengetahuan.
Anderson & Krathwohl, dkk beranggapan bahwa jika seseorang sedang belajar,
maka akan terjadi peningkatan kognitif dalam dirinya. Setiap potensi terkait
motorik atau sikap bermula dari proses kognitif. Berpikir kognitif menjadi dasar
dari segala penguasaan ilmu dan peningkatan kemampuan.
4. Ragam Pengetahuan menurut Romiszowski
Romiszowski bersama Kemp, dkk memiliki visi yang sama atas pencantuman
kemampuan antarpribadi dan sikap sebagai bagian dari ragam pengetahuan.
Romiszowski menyatakan bahwa ragam pengetahuan motorik juga terabaikan, atau
mengalami nasib yang sama seperti sikap dan kemampuan antar pribadi. Anggapan
bahwa apa yang dikerjakan melalui motorik tak harus dipikirkan secara matang
merupakan salah satu alasan pengabaian ragam pengetahuan. Padahal orang yang
mampu menunjukkan kinerja motorik dengan baik bagi Romiszowski berarti orang
tersebut termasuk pandai. Kemampuan motorik yang menonjol dilandasi oleh
penguasaan ragam pengetahuan lain sampai yang tersulit, yaitu metakognitif.
Sebelumnya, dua ahli yang mencantumkan motorik ini adalah Bloom dengan
istilah psikomotor, serta Gagne dengan sebutan kemampuan motorik. Semua
sepakat bahwa motorik ini berkaitan erat dengan keahlian seseorang dalam
melakukan pekerjaan terkait dengan fungsi anggota tubuh.
Dari beberapa pendapat yang telah dijabarkan para ahli, ragam pengetahuan dapat
digambarkan seperti dalam tabel di bawah ini:
Pakar
Anderson &
Ragam Kemp, dkk Romiszowski,
Merril (1983) Krathwohl
(1994) 1981
(eds., 2001)
Knowledge
Type of Content
Dimension Knowledge
Istilah Content Structure
(Dimensi Categories
(Jenis) (Struktur)
Pengetahuan)
Fakta Ya Ya Ya Ya
Konsep Ya Ya Ya Ya
Prinsip Ya Ya Tidak Ya
Prosedur ya Ya Ya Ya

Kemampuan
antarpribadi/ Tidak Ya Tidak Ya
sosial
Sikap Tidak Ya Tidak Ya
Metakognitif Tidak Tidak Ya
Motorik Tidak Tidak Tidak Ya
Tabel 1. Pendapat Pakar (Prawiradilaga, 2007)
A. Jenis / Ragam Pengetahuan
1. Fakta
Ada beberapa konsep fakta yang sering dijadikan acuan dalam mendefinisikan
pengertian fakta dalam ragam pengetahuan. Menurut Merril (Reigeluth, ed,. 1983,
hlm. 287-289) Fakta adalah informasi tentang nama orang, tempat, kejadian,
istilah, julukan, simbol, termasuk juga hubungan antar informasi tersebut. Berbeda
dengan pandangan Merril, Menurut Kemp, dkk., fakta adalah hubungan antara dua
objek.
Selanjutnya, Anderson dan Krathwohl, dkk. memberikan definisi fakta yang
lebih komprehensif. Menurut mereka, elemen fakta adalah symbol-simbol yang
dikaitkan dengan benda konkret yang dapat memberikan gambaran pentingnya
informasi tersebut. Jadi, fakta ini sangat diperlukan guna memperkenalkan “benda”
apapun juga. Selain itu, Anderson dan Krathwohl, dkk membuat pengelompokkan
fakta menjadi dua jenis, yaitu:
a) Istilah
Menurut mereka ragam pengetahuan fakta yang termasuk “istilah” adalah,
seperti kata-kata, bilangan, tanda, symbol atau gambar.
b) Rincian atau Elemen
Rincian atau elemen adalah ragam pengetahuan fakta menyangkut rincian
khusus, aspek sesuatu hal yang tersirat dalam fakta itu sendiri. Termasuk
rincian atau elemen ini adalah rincian kejadian, lokasi, orang,tanggal tertentu,
dan sebagainya.

Berdasar dari berbagai sumber yang dipaparkan, maka ragam pengetahaun fakta
berkaitan dengan:

a) Nama orang, tempat, yang menurut kebahasaan harus ditulis dengan huruf
awal besar seperti Dewi, bandung.
b) Benda, baik konkret paupun abstrak, termasuk di dalamnya flora dan fauna
seperti meja, kursi, berbagai jabatan dan profesi dan seterusnya.
c) Kejadian atau peristiwa proklamasi Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.
d) Berbagai istilah seperti ekonomi, ilmu dan sebagainya.

2. Konsep
Konsep ada dua yaitu, konkret atau nyata dan abstrak. Konsep nyata
mengandung aspek kebendaan dan kasatmata. Sedangkan usul, gagasan,
pandangan atau pendapat seseorang terhadap sesuatu hal dapat dikategorikan
sebagai konsep abstrak.
Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian pengetahuan konsep :
 Kemp,dkk : konsep adalah ketegori atau ragam yang menunjukkan
kesamaan atau kemiripan gagasan, kejadian, objek atau kebendaan.
 Merrill : konsep adalah kelompok objek atau kebendaan, kejadian, symbol,
yang memiliki kesamaan atau kemiripan karakteristik serta nama atau
julukan.
 Anderson dan Krathwhohl : pengetahauan konsep mencakup pengetahuan
kategorisasi atau klasifikasi tersebut. Konsep dengan ragam fakta lebih
rumit, berbentuk teratur dan terorganisasi.

Dari contoh di atas dapat dirumuskan bahwa konsep berupa klasifikasi sdan
kategori memiliki kesaamaan ciri-ciri atau gagasan di antara struktur atau
komponennya doperlukan sebagai persyaratan membangun konsep, klasifikasi
atau kategori.

3. Prinsip
Dalam mengemukakan rumusan prinsip, beberapa ahli memiliki definisi yang
cukup berbeda, terutama definisi dari Kemp, et al. dengan Merril. Namun,
perbedaan pandangan di antara pakar-pakar tersebut pada dasarnya merupakan
penegasan pendapat satu sama lain. Pendapat perihal definisi prinsip menurut dua
pakar tersebut yaitu:
 Merrill : prinsip nberupa penjelasan atau ramalan atas sesuatu kejadian di
dunia ini, menyangkut hukum sebab-akibat dengan sifat hubungan korelasi
untuk menginterpretasi kejadian khusus.
 Kemp,et al : prinsip merupakan hubungan antara dua konsep. Contoh
prinsip mikroekonomi, jika kebutuhan tinggi, sedangkan pasokan rendah
maka harga menjadi tinggi.

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa perbedaan keduanya yaitu
Merril menyatakan bahwa prinsip adalah prediksi atau alasan mengapa sesuatu hal
terjadi, bertdasarkan dalil atau rumus tertentu, sedangkan Kemp, et al.
menggarisbawahi ragam pengetahuan prinsip terkait dengan pengertian sebab-
akibat.

4. Prosedur
Prosedur dalam pandangan umum pada dasarnya didefinisikan sebagai isi atau
materi tentang pelaksanaan suatu pekerjaan atau tugas yang berurutan. Namun,
beberapa ahli memiliki pandangan khusus perihal rumusan prosedur yang lebih
rinci dan konseptual, dan beberapa pandangan dikhususkan dalam ranah dan
wilayah pembelajaran.
Beberapa pandangan ahli terkait definisi prosedur antara lain:
 Kemp,dkk : prosedur adalah tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan
oleh peserta didik secara bertahap atau berurutan.
 Merrill : prosedur adalah rangkaian langkah pelaksanaan pekerjaan yang
harus dilaksanakan secara bertahap untuk mencapai tujuan tertentu, atau
untuk menyelesaikan suatu masalah atau produk.
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur
merupakan suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan secara bertahap dan
berurutan sesuai rangkaian langkah yang ada guna mencapai tujuan tertentu
ataupun menyelesaikan masalah dan produk.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasar uraian yang telah dipaparkan pada halamab sebelumnya, dapat
disimpulkan ilmu pengetahuan berdasarkan teori informasi dapat dipilah dan dikaji
karakteristiknya. Analisis pengetahuan dilaksanakan melalui mengelompokkan jenis
ilmu berdasarkan struktur di dalamnya serta jenjang atau tingkat pemahamannya bagi
proses belajar seseorang.
Seorang widyaiswara memahami ragam pengetahuan agar dapat menyusun
materi pelatihan secara lebih terarah dan terkonsep sehingga peserta pelatihan lebih
mudah menerima materi pelatihan yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai