COMBUSTIO
A. DEFINISI
Luka bakar menyebabkan kehilangan integritas kulit dan juga menimbulkan efek
sistemik yang sangat kompleks. Luka bakar biasanya dinyatakan dengan derajat yang
ditentuka oleh kedalaman luka bakar. Beratnya luka bergantung pada dalam, luas, dan letak.
Selain beratnya luka bakar, umur dan keadaan kesehatan penderita sebelumnya merupakan
faktor yang sangat mempengaruhi prognosis (R. Sjamsuhidajat, 2010).
Menurut Arif Mutaqqin (2011) Luka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk
luka-luka lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati (escar) yang
tetap berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama. Menurut Sunita Almatsia,
(2004) Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh yang disebabkan oleh suhu
tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme. Sedangkan menurut
Pierce dan Neil, (2006) Luka bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap
trauma suhu atau termal.
Luka bakar merupakan respon kulit terhadap suatu rangsangan dari luar berupa suhu
panas yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan sitem metabolisme tubuh.
B. ETIOLOGI
Menurut Arif Mutaqqin (2011) Penyebabnya luka bakar dapat dibagi dalam beberapa
jenis, sebagai berikut:
a. Panas basah (luka bakar) yang disebabkan oleh air panas (misalnya: teko atau minuman).
b. Luka bakar dari lemak panas akibat memasak lemak.
c. Luka bakar akibat api unggun, alat pemanggang, dan api yag disebabkan oleh merokok di
tempat tidur.
d. Benda panas (misalnya radiator).
e. Radiasi (misalnya terbakar sinar matahari).
f. Luka bakar listrik akibat buruknya pemeliharaan peralatan listrik.
g. Luka bakar akibat zat kimia, disebabkan oleh zat asam dan basa yang sering menghasilkan
kerusakan kulit yang luas.
C. PATOFISIOLOGI
Kulit adalah organ terluar tubuh manusia dengan luas 0,025m2 pada dewasa. Bila kulit
terbakar akan terjadi peningkatan permeabilitas karena rusaknya pembuluh darah kapiler, dan
KONTAK DENGAN
PERMUKAAN KULIT INHALASI ASAP
Arif Muttaqin. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen. Jakarta. Salemba
Medika
DR. Sunita Almatsia, M.SC. 2004. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama
Pierce A. Grace & Neil R. Borley. 2006. At Glace Ilmu Bedah. Surabaya. Erlangga
Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat Plus Contoh Askep Dengan Pendekatan Nanda
Nic Noc. Yogyakarta. Nuha Medika
Marylin E. Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaandan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Penerbit Buku Kedoketran
EGC. Jakarta
R. Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta. EGC
Nanda, 2009. Pedoman Diagnosa Keperawatan