Anda di halaman 1dari 4

Ibu Dr. Ir. Rijanti Rahayu Maulani M.

Si

Menurut Ibu mengapa Prodi Teknologi Pasca Panen ini didirikan di ITB untuk tingkatan
S1? Seperti yang kita tahu di universitas lain Teknologi Pasca Panen merupakan
program studi untuk S2. apa ada tantangan tertentu Bu?
Karena hal itu menyangkut kebijakan. Klao saya tidak salah dengar, prodi Teknologi Pasca
Panen ITB dibentuk karena mandat dari DIKTi. Maksudnya, Teknologi Pasca Panen dibentuk
pada saat Dr. Pingkan Aditiawati menjadi WDA dan prof. Tati dekannya.

Lalu Menurut Ibu sendiri seberapa penting hadirnya program studi ini di ITB? Dan apa
peran Teknologi Pasca Panen dalam menyelesaikan masalah di Indonesia?
Kalau untuk saya pribadi merupakan hal yang sangat tepat hadirnya prodi ini karena bisa
mewadahi bidang ilmu yg saya pelajari. Tapi secara umum, hadirnya Teknologi Pasca Panen
di SITH bisa lebih melengkapi kajian ilmu dan teknologi yang berbasis hayati. Karena
merupakan mandat, prodi Teknologi Pasca Panen berusaha mencari warnanya sendiri agar
berbeda dari prodi sejenis lainnya, dan memang untuk Teknologi Pasca Panen sendiri
nomenklaturnya masih baru untuk jenjang S1, yang sejenis adalah Teknologi Hasil Pertanian,
TH Hutan, TH Perikanan, TH Ternak, dll. Disesuiakan dengan SDM yang ada di SITH, maka
kajian Teknologi Pasca Panen diarahkan ke 3 komoditas yaitu pertanian, kehutanan, dan
perikanan. Menurut saya, Teknologi Pasca Panen sangat berperan dalam menyelesaikan
permasalahan pertanian d Indonesia karena selama ini kehilangan pasca panen produk hasil
pertanian masih kategori tinggi, sehingga perlu solusi untuk menekannya. Di kementerian
pertanian sendiri sudah ada bidang khusus yang menangani teknologi pascapanen, suatu saat
apabila SDM nya sudah banyak yang lebih tepat dan sesuai bidang tersebut, maka
permasalahn-permasalan yg banyak timbul akan lebih banyak pemecahannya.

lulusan Teknologi Pasca Panen ITB lah yang banyak jadi kandidatnya nanti. Ya itu di
pemerintahan. Peluang lain sangat banyak karena konsumen sekarang sudah lebih pintar dan
mendahulukan kualitas. Maksudnya, perusahaan-perusahaan yang menangani produk hasil
pertanian berkualitas banyak dicari.

Jika Ibu berkenan, apakah pesan Ibu untuk mahasiswa lulusan Teknologi Pasca Panen
nantinya? Berhubung kami masih angkatan pertama Bu.
Yang jelas karena ada 3 komoditas yang disajikan, untuk keperluan TA 1 dsn 2 kalian harus
memilih dan fokus di satu komoditas. Tetapi setelah lulus, karena kalian mempelajari
pengetahuan dan teknik pascapanen yang lebih luas, maka peluang kerja nya pun menjadi lebih
luas. Tidak terbatas hanya menguasai paacapane hasil pertanian saja, tapi juga kehutanan dan
perikanan. Mudah-mudahan nomenklaturnya familiar juga untuk stakeholder nantinya. Selama
ini image pascapanen hanya untuk komoditas pertanian, makanya porsinya menjadi seakan-
akan lebih besar.
Bapak Dr. Atmawi Darwis, S.Hut., M.Si.

Menurut Bapak mengapa Prodi Teknologi Pasca Panen ini didirikan di ITB untuk
tingkatan S1? Seperti yang kita tahu di universitas lain Teknologi Pasca Panen
merupakan program studi untuk S2. apa ada tantangan tertentu Pak?
Sebagai negara agraris dan kepulauan, permasalahan terkait penanganan paska panen menjadi
suatu hal yang selalu dihadapi para pelaku baik ditingkat hulu sampai hilir. Hal tersebut,
tentunya menjadi pemikiran intitusi ITB khususnya SITH untuk menghadapi tantangan
tersebut. Mengapa harus menunggu sampai tingkat master dulu? Dengan SDM yang dimiliki
baik dosen maupun mahasiswa, saya pikir pembukaan prodi sarjana paskapanen sudah siap
untuk mencetak calon-calon generasi yang setidaknya menggali permasalahan terkait teknologi
pasca panen sehingga kedepannya kejenjang yang lebih tinggi bisa memecahkan permasalah-
permasalahan tersebut dengan inovasi-inovasi yang diciptakan dan dikembangkannya.

Menurut Bapak seberapa penting hadirnya program studi ini di ITB? Dan apa peran
Teknologi Pasca Panen dalam menyelesaikan masalah di Indonesia?
Pastinya penting bukan tanpa alasan. Coba kita lihat visi dan misi ITB, SITH, dan prodi
pascapanen itu sendiri. Pengetahuan dasar hasil hayati yang sangat beragam perlu dipelajari
karakteristik dasarnya sehingga akan ada ketepatan dalam penanganannya. Itu semua dapat
diperoleh di bidang Teknologi Pasca Panen.

Jika Bapak berkenan, apakah pesan Bapak untuk mahasiswa lulusan Teknologi Pasca
Panen nantinya? Berhubung kami masih angkatan pertama Pak.
Saya yakin, prodi Teknologi Pasca Panen akan menjadi prodi yang difavoritkan kedepannya
dan saya yakin kalian sebagai angkatan pertama akan bangga dengan hal tersebut. Tunjukkan
kemampuan kalian dengan ilmu yang telah diperoleh dan teruslah mengembangkan diri dengan
terus belajar. Tunjukkan bahwa ilmu Teknologi Pasca Panen mempunyai peranan penting
dalam menjaga ketahanan pangan dan energi di Indonesia khususnya dan Dunia tentunya.
SEMANGAT YA

Bapak Rudi Dungani, S.Hut., M.Sc., PhD.

Menurut Bapak mengapa Prodi Teknologi Pasca Panen ini didirikan di ITB untuk
tingkatan S1? Seperti yang kita tahu di universitas lain Teknologi Pasca Panen
merupakan program studi untuk S2. apa ada tantangan tertentu Pak?

Sebagai salah satu negara tropis, Indonesia kaya akan biodiversitas tropika yang khas dan
berbeda dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan keunggulan ini, diharapkan SITH
dan ITB dapat berperan dalam menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang
unggul dalam sains dan teknologi sehingga menjadi bangsa yang sejahtera. Program Studi
Teknologi Pasca Panen sendiri diharapkan berkontribusi sebagai jawaban atas masalah mutu
produk setelah panen, baik produk pertanian, kehutanan dan perikanan agar tetap terjamin
kualitas dan kesegarannya sampai ke tangan pengguna primer (konsumen) atau pengguna
sekunder (industri). Program studi ini mencakup bidang-bidang strategis yang dikembangkan
berdasarkan berbagai permasalahan yang terjadi di Negara-negara tropis seperti Indonesia.
Periode pasca panen dimulai dari produk dipanen sampai produk tersebut dikonsumsi, atau
diproses lebih lanjut. Cara penanganan, dan perlakuan pasca panen sangat menentukan mutu
yang diterima konsumen serta masa simpan atau masa pasar. Namun demikian, periode pasca
panen tidak bisa terlepas dari sistem produksi, bahkan sangat tergantung dari sistem produksi
produk tersebut. Cara berproduksi yang tidak baik mengakibatkan mutu panen tidak baik pula,
dan sistem pasca panennya hanyalah bertujuan untuk mempertahankan mutu produk yang
dipanen (penampakan, tekstur, cita rasa, nilai nutrisi dan keamanannya), memperpanjang masa
simpan, serta masa pasar. Sistem penanganan (panen, pengangkutan, pengawetan, sortasi,
pengemasan, dan penyimpanan) terindentifikasi menyebabkan kerugian jika tidak ditangani
dengan baik.

Tantangan memang ada, Sebagai prodi yang baru dan sangat berbeda dengan prodi-prodi
sejenis di universitas lain membuat prodi ini belum dikenal di masyarakat. Untuk itu kita
bersama-sama untuk mempromosikan prodi ini ke masyarakat luas, saya yakin prodi ini akan
berkembang seiring dengan meningkatnya tuntutan atau kebutuhan para lulusan prodi ini.
Dimana Indonesia merupakan suatu Negara dengan variasi produk hayati seperti sayuran,
buah-buahan, ikan dan jenis kayu, rotan dan bamboo sangat tinggi yang kesemuanya
memerlukan teknologi untuk meningkatkan nilai tambahnya.

Menurut Bapak seberapa penting hadirnya program studi ini di ITB? Dan apa peran
Teknologi Pasca Panen dalam menyelesaikan masalah di Indonesia?
Prodi TPP didirikan di ITB memang sangat penting mengingat di prodi-prodi SITH-ITB yang
ada saling terkait disana ada prodi Rekayasa Kehiutanan, rekayasa pertanian dan rekayasa
hayati yang didalamnya secara singkat mempelajari produk-produk biologis dari mulai
pertumbuhan sampai siap panen. Setelah panen yang merupakan masalah utama dari produk
biologis yang telah disebutkan di atas menjadi salah satu alasan prodi TPP didirikan di ITB
khususnya di SITH. Dipihak lain di fakultas teknik industry (FTI) telah di buat prodi teknologi
pangan, sehingga prodi TPP sangat penting di ITB sebagai prodi untuk memecahkan
permasalahn produk biologis yang selama ini terjadi di Indonesia.

Jika Bapak berkenan, apakah pesan Bapak untuk mahasiswa lulusan Teknologi Pasca
Panen nantinya? Berhubung kami masih angkatan pertama Pak.
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki keragaman SDH-tropika yang
tinggi dan kaya akan sumberdaya alam potensial yang terbarukan dan berkelanjutan.
Permasalahan utama bangsa di Indonesia saat ini dalam bidang pemanfaatan sumberdaya alam
adalah kehilangan nilai tambah dalam proses pasca panen di berbagai pasar. Beberapa
sumberdaya alam tersebut seperti hasil-hasil hutan, hasil-hasil pertanian dan hasil-hasil
perikanan. Sistem penanganan pasca panen di Indonesia yang terjadi selama ini adanya
kapasitas manusia, infrastruktur dan kelembagaan yang rendah dan kesenjangan informasi
/data dalam merumuskan sistem pasca panen terpadu dan berkelanjutan. Fakta di atas
menunjukkan bahwa tantangan terbesar dalam pendidikan bidang teknologi pasca panen adalah
penyediaan sumber daya manusia yang mampu mengembangkan metode sederhana dan
berbasis sains yang sederhana untuk penanganan pasca panen yang dapat disediakan di negara
tropika secara berkelanjutan. Untuk itu dibutuhkan paradigma baru pendidikan bidang
teknologi pasca panen yang mengutamakan mampu mengidentifikasi penyebab dan sumber
kerugian untuk produk utama, mengidentifikasi teknologi pasca panen potensial yang dapat
digunakan untuk mengurangi kerugian. Sebagai Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia,
Institut Teknologi Bandung (ITB) seharusnya dapat menjawab tantangan ini dengan
menghasilkan alumni program sarjana Teknologi Pasca Panen yang handal, tangguh dan
kompeten dalam menghadapi tantangan bidang pasca panen; serta mampu merumuskan sistem
pasca panen terpadu dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai