Anda di halaman 1dari 31

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN NUTRISI

OLEH KELOMPOK 5:
KELAS B 10B

PUTU INDAH JELITA LESTARI (173222826)


NI WAYAN KENDRANITI (173222822)
NI PUTU SUYATI NINGSIH (173222820)
NI WAYAN SUTARNI (173222824)
NI LUH WIDARSIH (173222811)
NI MADE WIDYANTHI (173222816)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya-
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Konsep dan Prinsip Kebutuhan
Nutrisi” tepat pada waktunya.
Makalah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha penulis sendiri, melainkan
berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya selaku penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu baik bantuan secara fisik
maupun batin yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Denpasar, 6 November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
1. Tujuan Umum .................................................................................................................. 2
2. Tujuan Khusus.................................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................................................ 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
A. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Nutrisi................................................................................ 3
1. Pengertian ......................................................................................................................... 3
2. Prinsip-prinsip nutrisi ....................................................................................................... 3
3. Proses pencernaan makanan ............................................................................................. 8
4. Kebutuhan nutrisi sesuai tahap tumbuh kembang .......................................................... 12
5. Pola makan alternatif memenuhi kebutuhan nutrisi ....................................................... 18
B. Pengkajian Kebutuhan Nutrisi ........................................................................................... 21
C. Diagnosa Keperawatan terkait dengan Kebutuhan Nutrisi ................................................ 23
D. Intervensi Keperawatan ..................................................................................................... 23
BAB III ......................................................................................................................................... 27
PENUTUP..................................................................................................................................... 27
A. Simpulan ............................................................................................................................ 27
B. Saran .................................................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Semua
tersebut didapat dari zat-zat dari luar tubuh yang disebut dengan nutrisi. Nutrisi erat
kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor
fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit
tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua
makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari
selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem
pencernaan yang nantinya kan membantu dalam memilah nutrisi yang baik dan buruk bagi
tubuh. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak
ada gizi dalam tubuh dan bisa menyebabkan timbulnya penyakit / terkena gizi buruk yang
dapat merugikan tubuh.
Menurut penulis, masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi ini diharapkan dapat dipahami
terutama bagi tenaga kesehatan seperti perawat. Hal ini disebabkan karena seorang perawat
diharapkan mampu dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Berdasarkan latar belakang diatas yang mengemukakan bahwa nutrisi sangat penting bagi
manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup,
mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun
akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari. Oleh karena itu
diperlukannya pemahaman bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat

1
sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat materi tentang konsep
dan prinsip kebutuhan nutrisi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi?
2. Apa saja pengkajian kebutuhan nutrisi?
3. Apa saja diagnosa keperawatan yang terkait dengan kebutuhan nutrisi?
4. Apa saja rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan tentang kebutuhan
nutrisi?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami konsep konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi
b. Untuk mengetahui pengkajian kebutuhan nutrisi
c. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan yang terkait dengan kebutuhan nutrisi
d. Untuk mengetahui rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan
tentang kebutuhan nutrisi.

D. Manfaat
Penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca makalah ini diharapkan
dapat menambah wawasan tentang konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi dan menyesuaikan
dengan setiap asuhan keperawatan serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis
beserta civitas akademika tentang konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dan Prinsip Kebutuhan Nutrisi


1. Pengertian
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh.
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa,
2001).
Nutrisi adalah zat-zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam
tubuhb serta mengeluarkan sisanya (Almatsier, 2002).

2. Prinsip-prinsip nutrisi
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan oksigen,
terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk
melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik, 2007)
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom
Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa
asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat terdiri dari dua: karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
1) Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari:

3
a) Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, Ada tiga jenis heksosa yang penting
dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
 Glukosa
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah
sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan
fruktosa dalam madu.
 Fruktosa
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis.
 Galaktosa
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi
terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
b) Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehaltosa.
 Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gila
jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat
dalam serangga.
 Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula
pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam bahan makanan tersebut
melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banyak digunakan di
Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna.
Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu.
 Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh- tumbuhan bila benih atau bijian
berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
 Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu
unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa.
c) Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.

4
 Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat dalam biji
tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim
pencernaan.
 Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit
fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia,
bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti.
Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.
2) Karbohidrat kompleks
a) Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang
tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis polisakarida yang
penting adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati.
 Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
 Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan
lewat pipa (tube feeding).
 Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat
di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Dua
pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen
dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut,
sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan
semua sel tubuh.
 Polisakari dan Nonpati/SeratSerat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena
peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Ada dua golongan serat yaitu yang
tidak dapat larut dan yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah
selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum,
mukilase, glukan, dan algal.

5
Fungsi karbohidrat
 Fungsi utamanya sebagai sumber energi ( 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori )
bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung
menjadi energi untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen
di hati dan otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit hanya
dapat menggunakan energi yang berasal dari karbohidrat saja.
 Melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil energi.
 Membantu metabolisme lemak dan protein, dengan demikian dapat mencegah terjadinya
ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
 Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
 Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting
dalam asam nukleat.
b. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba,
kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong
(misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis
oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan
diserap oleh usus. Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan
energi total.
Fungsi protein :
 Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal
 Protein menghasilkan jaringan baru.
 Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
 Protein sebagai sumber energi.
c. Lemak

6
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan
energi total.
Fungsi lemak :
 Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
 Ikut serta membangun jaringan tubuh.
 Perlindungan
 Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C,
B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
1) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja
sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta
gangguan pertumbuhan serta rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur,
keju, dan hati.
2) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak
bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh
menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12
digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks
membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan,
kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan
hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks
bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi, B12
dari daging, ikan, telur, dan susu.
3) Vitamin C

7
Vitamin C terdapat pada jeruk dan berbagai sayuran. Vitamin C sangat diperlukan tubuh
untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu
anggota grup vitamin B) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu
penyerapan zat besi.
4) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D. Vitamin D sangat penting
karena membantu kalsium masuk ke tulang.
e. Mineral dan Air
1) Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting
dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada
jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Fungsi mineral yaitu
 Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh
(Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler)).
 Bahan dasar enzim dan protein.
 Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
2) Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar
antara 1200-1500 cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas
optimum
3. Proses pencernaan makanan
Menurut Asmadi (2008), dalam sistem pencernaan terjadi proses ingesti, digesti,
absorpsi, metabolisme, dan ekresi
a) Ingesti
Ingesti adalah suatu proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan ke dalam
tubuh melalui proses menelan baik melalui koordinasi gerakan volunter dan involunter.Tahap
pertama adalah koordinasi otot lengan dan tangan membawa makanan ke mulut terjadi proses
mengunyah yaitu proses penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi,otot
mulut,gusi dan lidah.

8
Tahap selanjutnya adalah setelah makanan dikunyah adalah proses menelan,merupakan
bergeraknya makanan dari mulut ke esofagus menuju lambung.Proses ini terjadi secara
refleks akibat penekanan pada bagian faring.
b) Digesti
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang di bawa
kedalam lambung dan usus halus.Pada proses ini terjadi penyederhanaan ukuran makanan
sampai dapat di absorbsi oleh intestinal.
 Digesti Karbohidrat : proses dimulai pada mulut,dibantu oleh enzim ptialin yang mengubah
amilum menjadi maltosa. Selanjutnya dibantu oleh enzim amylase yang dihasilkan
pankreas.Lalu dilakukan di usus halus melalui proses mekanik dan kimiawi.
 Digesti protein: pada digesti protein di lambung, terjadi pengubahan protein menjadi pepton
oleh enzim pepsin. Pepton kemudian didigesti lagi menjadi peptida yang lebih kecil di
duodenum oleh enzim tripsin yang di hasilkan pankreas. Selanjutnya peptida didigesti lagi
menjadi asam amino yang siap untuk diabsorbsi
 Digesti Lemak : Pada proses awal digesti lemak diemulsi di lambung,lalu diurai menjadi
asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang dihasilkan pankreas. Hasil penguraian akan
diabsorbsi di usus, Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara
ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
c) Absorbsi
Absorbsi merupakan proses nutrien diserap usus melalui saluran darah dan getah bening
menuju ke hepar .Di lambung hanya terjadi absorbsi alcohol ,pada usus halus terjadi proses
utama yaitu 90% dari nutrien yang sudah dicerna dan sedikit absorbsi air.
Secara spesifik ,absorpsi yang terjadi di usus halus adalah pada usus halus bagian atas
mengabsorbsi vitamin yang larut dalam air, asam lemak,dan gliserol,natrium,kalsium.Fe,serta
klorida. Usus halus bagian tengah mengabsorbsi monosakarida,asam amino,dan zat
lainnya.Sedangkan usus halus bagian bawah mengabsorbsi garam empedu dan vitamin B12.
Absorpsi air paling banyak dilakukan pada kolon.
 Absorbsi karbohidrat : karbohidrat diabsorbsi dalam bentuk monosakarida terutama
glukosa,galaktosa,fruktosa.Absorpsi terjadi secara transpor aktif untuk glukosa dan
galaktosa dan secara difusi untuk fruktosa.
 Absorbsi protein : protein diabsorbsi dalam bentuk asam amino secara transpor aktif

9
 Absorbsi lemak : lemak diabsorbsi dalam bentuk asam lemak dan gliserol dengan
bantuan asam empedu masuk ke dalam sel mukosa usus halus.
d) Metabolisme
Metabolisme adalah prose akhir penggunaan makanan dalam tubuh yang meliputi semua
perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap oleh tubuh hingga dikeluarkan oleh
tubuh sebagai sampah. Glukosa yang merupakan hasil akhir digesti karbohidrat akan
mengalami proses oksidasi dan menghasilkan kalori,energi.dan zat buangan seperti karbon
dioksida. Bila glukosa ini tidak dapat dipakai sebagai sumber energi,maka glukosa akan
mengalami proses glikogenesis dan menghasilkan glikogen yang disimpan di hepar dan otot.
Bila sewaktu-waktu glukosa kurang,maka glikogen diubah kembali menjadi glukosa
(glikolisis).
Sementara protein oleh tubuh digunakan untuk aktivitas dalam tubuh,sistem imun,dan
normalisasi pertumbuhan,memproduksi enzim,memelihara sel,perbaikan jaringan dan
menjags keseimbangan tubuh.Bila kekurangan protein akan menyebabkan terjadinya
edema,asites,dan gangguan pertumbuhan.
e) Ekskresi
Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh untuk menjaga
homeostasis,caranya melalui defekasi yaitu mengesksresi sisa metabolisme berupa feses
melalui saluran cerna. Miksi membuang sisa metabolisme dalam bentuk urin yang
dikeluarkan oleh urogenitalia. Diaforesis merupakan pembuangan zat sisa metabolisme
melalui keringat.

10
Pathway Proses Pencernaan Makanan

Makanan
Proses digesti karbohidrat
(enzim ptialin) Mulut
Pati maltosa

gigi Lidah Kelenjar Ludah


Ingesti

Tenggorokan
Digesti :
Protein (Pepsin) Digesti :
Lambung
Protein Pepton Maltosa Glukosa

Usus Halus (monosakarida)

Absorpsi Pepton Asam amino


Usus Besar Lemak asam lemak +
gliserol
Rektum

Anus Ekskresi

11
4. Kebutuhan nutrisi sesuai tahap tumbuh kembang
a) Nutrisi Bagi Neonates
Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi bila dinyatakan dalam satuan
berat badan karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan yang sangat pesat.
Kebutuhan bayi akan energi adalah 100-110 kal/kg berat badan sehari dan kebutuhannya
akan protein adalah 3-4 gram/kg berat badan sehari. Bayi mulai disusukan sedini mungkin,
langsung setelah lahir. Waktu dan lama menyusui disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on
demand) untuk pertumbuhan tulang kerangka, kebutuhan kalsium (Ca) dan posfor (P) harus
sangat diperhatikan.
Ketika dilahirkan, bayi cenderung kekurangan cadangan vitamin A dan vitamin K
sehingga harus diberi vitamin ini sejak umur dini postnatal. Juga unsur Fe termasuk yang
cepat menyusut pada neonatus. Usus neonatus masih steril tidak mengandung flora, sampai
mengkonsumsi makanan (ASI) pertama dari luar. Flora usus ini sanggup mensintesa
berbagai vitamin B-kompleks dan vitamin K. Terutama vitamin K harus diberikan pada
neonatus, untuk menghindarkan hemorrhagia neonatorum karena kekurangan vitamin K
tersebut. Selain itu derajat penguapan cairan badan pada bayi juga relatif tinggi, sehingga
pemberian air kepada bayi harus diperhatikan khusus. Makanan bayi yang alamiah adalah
ASI (Air Susu Ibu). ASI dianjurkan untuk bayi karena :
 Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi
 Mengandung antibody, yaitu kolostrum.
 Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi
 Praktis, selalu segar dan ekonomis.
Nilai Gizi ASI :
 Protein
 Karbohidrat
 Lemak
 Vitamin
 Mineral
b) Nutrisi Bagi Infant

12
Pada usia ini bayi dapat diberikan buah–buahan (pisang) atau biscuit sejak usia 2 bulan
sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik (bubur susu) pada usia 3 – 4 bulan,
sesuai keperluan bayi masing – masing.
Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan padat, yaitu makanan lumat,
misalnya bubur susu yang dapat dibuat dari tepung (beras, jagung atau havermouth), susu
dan gula. Waktu yang untuk memberikan makanan lumat dapat dipilih yang sesuai,
misalnya sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira – kira 2 jam sebelumnya
tidak diberikan apa–apa. Dengan demikian bayi menyusui dengan kebutuhannya, diberi
bubur susu satu kali dan buah – buahan satu kali.
Pada bayi umur 5 – 6 bulan dapat diberikan 2 kali makanan bubur susu sehari, buah –
buahan dan telur. Sementara bayi umur 6 – 7 bulan dapat mulai diberikan nasi tim yang
merupakan makanan lunak dan juga merupakan makanan campuran yang lengkap karena
dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur
atau tepung ikan) dan bahan makanan sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran
hijau (bayam), buah tomat dan wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan yang
mengandung nutrien yang lengkap bila dibuat dengan bahan – bahan tersebut. Selama masa
bayi makan nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan menelannya dan
tidak banyak mengandung serat – serat yang dapat mempersulit pencernaan.
Pada bayi umur 8 – 12 bulan bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim,
yaitu, pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya jam 09.00, pada siang hari sebagai
makan siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai makan malam sekitar jam 17.00 –
18.00.
Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima makanan 3 kali sehari, yaitu pada
waktu pagi (makan pagi), siang (makan siang), dan sore atau malam (makan malam).
Selama masa bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi tidak alergi. Telur dapat
dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang atau dimakan bersama –
sama dengan nasi tim.
c) Nutrisi Bagi Toddler
1) Kebutuhan Nutrisi
 Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak usia ini
terhadap kalori, protein dan cairan menurun.

13
 Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari.
 Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan makanan
yang kaya zat besi.
d) Nutrisi Bagi Pra Sekolah
Karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan
pada anak Prasekolah adalah:
 Nafsu makan berkurang.
 Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya dari pada
makan.
 Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.
 Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga.
Kebutuhan Nutrisi

 Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun kebtuhan kalori
menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein tetap 1,2 gr/kgBB/hari.
 Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak.
Pola dan Pilihan Makanan
 Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati.
 Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan dan permen.
 Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan dengan
keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan.
 Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.
e) Nutrisi Pada Usia Sekolah
Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang berarti, sehingga kebutuhan
kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal/kg berat badan. Beberapa karakteristik yang terkait
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak usia sekolah adalah
sebagai berikut :
 Anak dapat mengatur pola makannya sendiri.
 Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah dan di lingkungan luar
rumah serta adanya reklame atau iklan makanan tertentu di televisi yang dapat

14
mempengaruhi pola makan atau keinginannya untuk mencoba makanan yang belum
dikenalnya.
 Kebiasaan menyukai satu makanan tertentu berangsur – angsur hilang.
 Pengaruh aktivitas beramain dapat menyeababkan keinginan yang lebih besar pada
aktivitas bermain dari pada makan.
Kebutuhan Nutrisi

 Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran tubuh.
Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.
 Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang sesuai
dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan makanan sebagai sumber
kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja.
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :
Usia Kalori Protein Cal Fe Vit A Vit B Vit C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun cal dr Dr Mg U Mg Mg

f) Nutrisi Pada Remaja


Kelompok umur remaja juga menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat, yang disebut
“adolescense growth spurt”, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya.
Pada remaja laki-laki kegiatan jasmani sangat, karena biasanya pada umur inilah perhatian
untuk sport sedang tinggi-tingginya, seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking dan
sebagainya. Bila konsumsi berbagai zat gizi tidak ditingkatkan, mungkin terjadi defisiensi
relatif terutama defisiensi vitamin-vitamin.
Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan menses disertai pembuangan
sejumlah Fe. Remaja putri kelompok ini sangat sadar akan bentuk badannya, sehingga
banyak yang membatasi konsumsi makanannya. Bahkan banyak yang berdiit tanpa
pengawasan atau nasihat seorang ahli kesehatan dan gizi. Penyuluhan dan bimbingan gizi
yang benar dan jelas sangat diperlukan oleh golongan remaja ini.
Kebutuhan Nutrisi
15
 Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai kelompok
makanan.
 Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :
Perempuan
 usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari
 usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari
Laki-laki
 usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari
 usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari
g) Nutrisi Pada Dewasa
Pada orang dewasa, dimana pertumbuhan tidak lagi terjadi kebutuhan zat-zat gizi lebih
tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya laki-laki lebih memerlukan energi ini
disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak bergerak tetapi pada aktivitasnya juga
memerlukan energi banyak. Semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang maka
kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan.
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka kecukupan
gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk laki-laki antara
2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber
karbohidrat.
Klasifikasi dewasa berdasarkan usia :
 Masa dewasa muda (21-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan
pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
 Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini
merupakan puncak untuk aktivitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan
nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.
 Dewasa tua (46 th keatas)
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan
berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative.
 Wanita masa kehamilan menyusui

16
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup.
Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan
kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI mengandung 75 kal, 12 gr protein, 45 gr lemak
laktosa vitamin dan lain-lain.
h) Nutrisi Pada Lansia
Kebutuhan Gizi Pada Lansia
1) Kalori
Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolisme
seluruh sel dan kegiatan otot berkurang
2) Protein
Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari untuk
mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein meningkat sebagai
tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah tulang dan pembedahan
3) Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari kalori total
4) Lemak
Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total. Kelebihan dan
kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah
5) Serat
6) Vitamin
Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap berlangsung
pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12, vitamin D dan asam folat.
Angka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk Lansia dalam sehari :
Komposisi Laki-Laki Perempuan
Energi (kal) 1960 1700
Protein (gram) 50 44
Vitamin A (RE) 600 700
Thiamin (mg) 0,8 0,7
Riboflavin (mg) 1,0 0,9
Niasin (mg) 8,6 7,5
Vitamin B12 (mg) 1 1
Asam folat (mcg) 170 150

17
Vitamin C (mg) 40 30
Kalsium (mg) 500 500
Fosfor (mg) 500 450
Besi (mg) 13 16
Seng (mg) 15 15
Iodium (mcg) 150 150

Sumber : Kementrian Kesehatan RI

5. Pola makan alternatif memenuhi kebutuhan nutrisi


Menurut Kementrian Kesehatan (2014), Pola makan alternatif yang dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi adalah
a. Menikmati beraneka ragam makanan
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis
pangan yang dikonsumsi.Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin mudah
untuk memenuhi kebutuhan gizi. Bahkan semakin beragam pangan yang dikonsumsi
semakin mudah tubuh memperoleh berbagai zat lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan.
Namun dalam menikmati makana perlu juga memperhatikan keamanan makanan tersebut.
Cara menerapkan mengonsumsi makanan yang beraneka ragam yaitu berpedoman pada 5
kelompok pangan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk,
sayuran, buah-buahan dan minuman.
b. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
Secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral,
dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan buah-
buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh. Berbeda
dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan karbohidrat terutama berupa fruktosa dan
glukosa. Sayur tertentu juga menyediakan karbohidrat , seperti wortel dan kentang sayur.
Sementara buah tertentu juga menyediakan lemak tidak jenuh seperti buah alpokat dan buah
merah. Oleh karena itu konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu bagian
penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Berbagai kajian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buahbuahan yang cukup
turut berperan dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah.
mengendalikan tekanan darah. Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko

18
sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi
sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam pencegahan penyakit tidak
menular kronik. Konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup merupakan salah satu
indikator sederhana gizi seimbang.
c. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan pangan sumber protein nabati.
Kelompok pangan lauk pauk sumber protein hewani meliputi daging ruminansia (daging
sapi, daging kambing, daging rusa dll), daging unggas (daging ayam, daging bebek dll), ikan
termasuk seafood, telur dan susu serta hasil olahnya. Kelompok Pangan lauk pauk sumber
protein nabati meliputi kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti kedele, tahu, tempe,
kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang hitam, kacang tolo dan lain-lain.
Meskipun kedua kelompok pangan tersebut (pangan sumber protein hewani dan pangan
sumber protein nabati) sama-sama menyediakan protein, tetapi masing-masing kelompok
pangan tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan. Pangan hewani mempunyai asam
amino yang lebih lengkap dan mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan
minerallebih baik, karena kandungan zat-zat gizi tersebut lebih banyak dan mudah diserap
tubuh. Tetapi pangan hewani mengandung tinggi kolesterol (kecuali ikan) dan lemak.Lemak
dari daging dan unggas lebih banyak mengandung lemak jenuh.Kolesterol dan lemak jenuh
diperlukan tubuh terutama pada anak-anak tetapi perlu dibatasi asupannya pada orang
dewasa.
d. Mengonsumsi makanan pokok yang beragam
Makanan pokok adalah pangan mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi atau
telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak lama.Contoh
pangan karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi, talas, garut, sorgum, jewawut, sagu
dan produk olahannya. Indonesia kaya akan beragam pangan sumber karbohidrat tersebut..
Cara mewujudkan pola konsumsi makanan pokok yang beragam adalah dengan
mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan. Salah
satu cara mengangkat citra pangan karbohidrat lokal adalah dengan mencampur makanan
karbohidrat lokal dengan terigu, seperti pengembangan produk boga yang beragam misalnya,
roti atau mie campuran tepung singkong dengan tepung terigu, pembuatan roti gulung pisang,
singkong goreng keju dan lain-lain.

19
e. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi
Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan
Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok makan),
natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok
makan) per orang per hari akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan
serangan jantung. Informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan yang
tercantum pada label pangan dan makanan siap saji harus diketahui dan mudah dibaca
dengan jelas oleh konsumen.
f. Biasakan Sarapan
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai
jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam
rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
g. Membiasakan minum air putih setiap hari
Sekitar 78% berat otak adalah air. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kurang air
tubuh pada anak sekolah menimbulkan rasa lelah (fatigue), menurunkan atensi atau
konsentrasi belajar. Minum yang cukup atau hidrasi tidak hanya mengoptimalkan atensi atau
konsentrasi belajar anak tetapi juga mengoptimalkan memori anak dalam belajar.
Pemenuhan kebutuhan air tubuh dilakukan melalui konsumsi makanan dan minuman.
Sebagian besar (dua-pertiga) air yg dibutuhkan tubuh dilakukan melalui minuman yaitu
sekitar dua liter atau delapan gelas sehari bagi remaja dan dewasa yang melakukan kegiatan
ringan pada kondisi temperatur harian di kantor/rumah tropis.
h. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
Hal ini perlu dibiasakan untuk mencegah bahaya yang mungkin terjadi pada konsumen
terutama keterangan tentang informasi kandungan zat gizi dan tanggal kadaluarsa sebelum
membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.
i. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencegah kuman masuk kedalam tubuh. Kapan saja harus
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, antara lain:
 Sebelum dan sesudah memegang makanan
 Sesudah buang air besar dan menceboki bayi/anak

20
 Sebelum memberikan air susu ibu
 Sesudah memegang binatang
 Sesudah berkebun
j. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga/energi
dan pembakaran energi.
Manfaat dari aktivitas fisik :
 Aktivitas fisik dapat mencegah kematian dini
 Pentingnya memantau berat badan

B. Pengkajian Kebutuhan Nutrisi


Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian
khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan
kebutuhan nutrisi.
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe
makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang dapat
digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan rencana
makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makanan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemapuan makan, antara lain kemampuan
mengunyah ; menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas
6. Pengonsumsian obat
7. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari pemeriksaan fisik terhadap aspek-asppek berikut :

21
a. Rambut yang sehat bercikan mengkilat, kuat, tidak kering dan tidak mengalami
kebotakan bukan karena factor usia
b. Daerah diatas kedua pipi dan bawah mata tidak berwana gelap
c. Mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah
d. Daerah bibir tidak kering, pecah-ecah, ataupun mengalami pembengkakan
e. Lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah terang, dan tidak ada luka pada
permukaannya
f. Gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus
rapat sertaerat tidak tertarik ke bawah sampai di bawah permukaan gigi
g. Gigi tidak berlubang dan tidak berwarna
h. Kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau tidak terjadi
pendarahan yang berlebihan
i. Kuku jari kuat dan berwarna merah muda
8. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan.
Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/grafik sehingga dapat terlihat
pola perkembangannya.
Tinggi dan berat badan orang dewasa sering dibandingkan dengan bermacam-macam
peta untuk dirinya. Pada umumnya, berat untuk pria lebih dari berat badan seorang
wanita walaupun tingginya sama. Ini disebabkan pria mempunyai persentase jaringan dan
struktur tulang yang berbeda.
Seseorang dengan persentase bagian tubuh yang besar dan jaringan otot yang banyak
akan terlihat gemuk (over weight). Metode khusus yang sering digunakan untuk
mengukur besar tubuh seseorang adalah area kulit yang berada di atas otot trisep. Pada
umumnya, wanitamempunyai lipatan kulit yang lebih tebal di daerah ini. Ini disebabkan
banyaknya jaringan subkutan pada wanita, sehingga membuat wanita terlihat lebih
gemuk.
9. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-lain.

22
C. Diagnosa Keperawatan terkait dengan Kebutuhan Nutrisi
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Faktor biologis
b. Faktor ekonomi
c. Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutriuen
d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
e. Ketidakmampuan menelan makanan
f. Faktor psikologis
2) Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolik
b. Asupan berlebihan dalam kaitan dengan aktivitas fisik (konsumsi kalori)

D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan NOC: 1. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi kurang dari 1. Nutritional status: 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
kebutuhan tubuh Adequacy of nutrient untuk menentukan jumlah
berhubungan 2. Nutritional Status : food kalori dan nutrisi yang
dengan: and Fluid Intake dibutuhkan pasien
Ketidakmampuan 3. Weight Control 3. Yakinkan diet yang dimakan
untuk memasukkan Setelah dilakukan mengandung tinggi serat
atau mencerna tindakan keperawatan untuk mencegah konstipasi
nutrisi oleh karena selama nutrisi kurang 4. Ajarkan pasien bagaimana
faktorbiologis, teratasi dengan indikator: membuatcatatan makanan
psikologis a. Albumin serum harian.
atauekonomi. b. Pre albumin serum 5. Monitor adanya penurunan
c. Hematokrit BB dan gula darah
DS: d. Hemoglobin 6. Monitor lingkungan selama
1. Nyeri abdomen e. Total iron binding makan
2. Muntah capacity 7. Jadwalkan pengobatan dan

23
3. Kejang perut f. Jumlah limfosit tindakan tidak selama jam
4. Rasa penuh tiba- makan
tibasetelah 8. Monitor turgor kulit
makan 9. Monitor kekeringan, rambut
kusam, totalprotein, Hb dan
DO: kadar Ht
1. Diare 10. Monitor mual dan muntah
2. Rontok rambut 11. Monitor pucat, kemerahan,
yang berlebih dan kekeringan jaringan
3. Kurang nafsu konjungtiva
makan 12. Monitor intake nuntrisi
4. Bising usus 13. Informasikan pada klien dan
berle-bih keluarga tentang manfaat
5. Konjungtiva nutrisi
pucat 14. Kolaborasi dengan dokter
6. Denyut nadi tentang kebutuhan suplemen
lemah makanan seperti NGT/ TPN
sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
15. Atur posisi semi fowler atau
fowler tinggi selama makan
16. Anjurkan banyak minum
17. Pertahankan terapi IV line
18. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonikpapila
lidah dan cavitas oval

Ketidakseimbangan NOC : NIC :


nutrisi lebih dari 1. Nutritional Status: food Weight Management
kebutuhan tubuh and Fluid Intake 1. Diskusikan bersama pasien
Berhubungan 2. Nutritional Status: nutrient mengenai hubungan antara

24
dengan: Intake yang Intake intake makanan, latihan,
berlebihan terhadap 3. Weight control peningkatan BB dan
kebutuhan Setelah dilakukan penurunan BB
metabolisme tubuh tindakan keperawatan 2. Diskusikan bersama pasien
selama mengenai kondisi medis yang
DS : Ketidakseimbangan nutrisi dapat mempengaruhi BB
1. Laporan lebih teratasi dengan 3. Diskusikan bersama pasien
adanya kriteria hasil: mengenai kebiasaan, gaya
sedikitaktivitas a. Mengerti factor yang hidup dan factorherediter yang
atau tidak meningkatkan berat dapat mempengaruhi BB
adaakti-vitas badan 4. Diskusikan bersama pasien
b. Mengidentifikasi mengenai risiko yang
DO: tingkah laku dibawah berhubungan dengan BB
1. Lipatan kulit kontrol klien berlebih dan penurunan BB
tricep> 25mm c. Memodifikasi diet 5. Dorong pasien untuk merubah
untuk wanita dalam waktu yang kebiasaan makan
dan>15 mm lama untuk 6. Perkirakan BB badan ideal
untuk pria mengontrol berat pasien Nutrition Management
2. BB 20 % di badan 7. Kaji adanya alergi makanan
atas idealuntuk d. Penurunan berat badan 8. Kolaborasi dengan ahli gizi
tinggi 1-2pounds/mgg untuk menentukan jumlah
dankerangka e. Menggunakan energy kalori dan nutrisi yang
tubuh ideal untukaktivitas sehari dibutuhkan pasien.
3. Makan dengan hari 9. Anjurkan pasien untuk
responeksternal meningkatkan intake Fe
(misalnya: 10. Anjurkan pasien untuk
situasi sosial, meningkatkan protein dan
sepanjang hari) vitamin C
4. Dilaporkan atau 11. Berikan substansi gula
diobservasi 12. Yakinkan diet yang dimakan
adanya mengandung tinggi serat untuk

25
disfungsi pola mencegah konstipasi
makan (misal: 13. Berikan makanan yang terpilih
memasangkan (sudah dikonsultasikan dengan
makanan ahli gizi)
dengan aktivitas 14. Ajarkan pasien bagaimana
yang lain) membuat catatan makanan
5. Konsentrasi harian.
intake makanan 15. Monitor jumlah nutrisi dan
pada menjelang kandungankalori
malam 16. Berikan informasi tentang
kebutuhannutrisi
17. Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Weight reduction Assistance
1. Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
2. Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
3. Tentukan tujuan
penurunan BB
4. Beri pujian/reward saat
pasien berhasil mencapai
tujuan
5. Ajarkan pemilihan
makanan

26
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Konsep dan Prinsip Kebutuhan nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam
tubuhb serta mengeluarkan sisanya (Almatsier, 2002).
Prinsip-prinsip nutrisi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Prinsip-prinsip nutrisi tersebut dalam system pencernaan mengalami proses ingesti, digesti,
absorpsi, metabolisme, dan ekresi.
Kebutuhan nutrisi dari bayi sampai lansia berbeda-beda sesuai dengan perkembangan
tumbuh kembangnya. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut diperlukan pola makan
alternatif seperti menikmati beranekargam makanan, banyak makan sayuran dan cukup buah-
buahan, membiasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi,
mengonsumsi makanan pokok yang beragam, membatasi konsumsi pangan manis, asin dan
berlemak, membiasakan sarapan , membiasakan minum air putih setiap hari, membiasakan
membaca label pada kemasan pangan, mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih
mengalir,melakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal.
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan
dengan kebutuhan nutrisi serta diagnosa keperawatan terkait dengan kebutuhan nutrisi yaitu
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dan ketidakseimbangan nutrisi lebih dari
kebutuhan tubuh.

B. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Oleh karena
itu upaya untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan gizi seimbang dan
gaya hidup yang sehat.

27
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Almatsier,Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Asmadi.2008. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika
Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC
Irianto, Djoko Pekik, 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.Yogyakarta : CV
Andi Offset
Izwardy,Doddy dkk. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC

28

Anda mungkin juga menyukai