Manis Siswa
Disusun Oleh:
DKI JAKARTA
2018/2019
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah ilmiah ini yang bertemakan pengaruh tinggi badan terhadap
panjang jari manis siswa
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua hal itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini yaitu tentang pengaruh
tinggi badan terhadap panjang jari manis siswa dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi pada pembaca.
(Penulis)
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
LAMPIRAN ............................................................................................................. 25
Daftar Lampiran
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Oleh karena itu kami sebagai peneliti akan melakukan penelitian yang
terkait tentang hubungan tinggi badan terhadap panjang jari manis seseorang.
Dimana, yang akan menjadi sampel di penelitian ini adalah siswa dan siswi
SMAN 102 JAKARTA yang akan peneliti ambil berdasarkan random
sampling sebanyak 60 siswa.
1. Waktu Penelitian
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 102 JAKARTA . Tempat
penelitian ini dipilih karena berawal dari studi pendahuluan, peneliti
menemukan permasalahan mengenai hubungan antara tinggi badan dengan
panjang jari manis siswa.
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini bemanfaat untuk
siswa-siswi SMAN 102 JAKARTA dan pembaca untuk lebih paham
mengenai tinggi badan ideal jika hanya dilihat dari panjang jari manis dan
dapat mengetahui hubungan antara tinggi badan terhadap panjang jari
manis seseorang.
Bab II
Kajian Pustaka
A. Pengaruh
Tinggi tubuh atau tinggi badan adalah jarak maksimum dari vertex
ke telapak kaki (tim anatomi FIK Universitas Negeri Yogyakarta, 2011).
Menurut Snell (2006) yang dikutip oleh Dinda Carissa (2015), tinggi badan
didefinisikan sebagai hasil pengukuran maksimum panjang tulang-tulang tubuh
yang membentuk poros tubuh (The body axist), yang diukur dari titik tertinggi
kepala yang disebut vertex (puncak kepala) ke titik terendah dari tulang
kalkaneus (tuberositas calcanei) yang disebut heel. Pertumbuhan tinggi badan
mengikuti pola pertumbuhan tipe umum. Umur dua tahun pertama, tinggi badan
tumbuh cepat, dengan pertumbuhan 20 cm pada umur satu tahun dan 10 cm
pada umur dua tahun, sehingga tinggi badan anak umur dua tahun mencapai
kira-kira setengah tinggi badan dewasa. Awal masa sekolah, pertambahan tinggi
badan kira-kira 6 cm pertahun, hal ini menunjukkan pertumbuhan yang
melambat, bahkan akan makin lambat sampai menjelang remaja kira-kira umur
dua belas tahun. Masa pubertas, pertumbuhan tinggi badan melonjak kembali
sampai umur kira-kira enam belas tahun, kemudian melambat lagi dan berhenti
pertumbuhannya kira-kira pada umur 18 – 20 tahun (Hanom, 2012).
Berhentinya pertumbuhan ini karena menutupnya lempeng-lempeng epifisis.
Penutupan epifisis terjadi pada umur kira-kira 16 – 18 tahun pada wanita dan
umur 18 – 21 tahun pada pria (Sinclair, 1978). Tinggi badan (TB) merupakan
komponen yang fundamental sebagai indikator status gizi, dengan
menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan. Sehingga pengukuran
tinggi badan seseorang secara akurat sangatlah penting untuk menentukan nilai
Indeks Massa Tubuh (IMT), selain itu tinggi badan dapat digunakan sebagai
pengukur Basal Metabolism Rate
Cara Pengukuran
Tinggi badan diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram (1992), yaitu :
· Perkiraan panjang lahir : 50 cm
· Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir
· Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
· Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
· Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
· Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun
Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992) yang lain :
· Lahir : 50 cm
· Umur 1 tahun : 75 cm
· 2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77
Keuntungan dari indeks TB/ U, antara lain
1. Baik untuk menilai status gizi masa lampau
2. Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa
Kelemahan indeks TB/U, antara lain
1. Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun
2. Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak,
sehingga diperlukan dua orang untuk melakukanya
3. Ketepatan umur sulit didapat
c. Pengertian Tangan
Tangan memiliki dua definisi. Definisi yang luas adalah anggota badan
dari siku sampai ke ujung jari tangan, sedangkan definisi yang sempit adalah
anggota badan dari pergelangan sampai ujung jari tangan (bagian dalamnya
disebut telapak tangan). Sebagian besar manusia memiliki dua tangan, biasanya
dengan empat jari dan satu ibu jari. Jika jari-jari ditekuk erat, tangan akan
membentuk suatu kepalan.
Metodologi penelitian
Metode penelitian adalah cara untuk mendapat kan data yang akurat
dengan tujuan untuk menegetahui pengaruh tinggi badan terhadap panjang jari
manis. Kami melakukan penelitian di mulai pada tanggal 25 januari 2019.
Penelitian yang kami ambil dengan cara mengukur tinggi badan dan panjang jari
manis siswa siswi kelas XII SMAN 102 Jakarta
Kami mengambil populasi dan sampel seperti yang sudah kami sebutkan
diatas agar dapat memudahkan kami dalam mengumpulkaan mendapatkan data
semaksimal mungkin.
3.1.4 Metode pengumpulan data
Adapun metode pengumpulan data yang kami lakukan adalah penelitian
yang kami ambil dengan cara mengukur tinggi badan dan panjang tangan siswa
siswi kelas 12 IPA SMAN 102 Jakarta.
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Tinggi_Badan 162.0617 8.67875 60
Panjang_Jari_Manis 7.4633 .80968 60
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel panjang jari manis memiliki nilai
terendah sebesar 5,70dan nilai tertinggi sebesar 9,10 dengan nilai rata-ratanya sebesar
7.4633dan standar deviasinya (tingkat sebaran datanya) sebesar 0.80968 Variabel
tinggi badan memiliki nilai terendah sebesar 146.00 dan nilai tertinggi sebesar
177.00dengan nilai rata-ratanya sebesar dan tingkat sebaran datanya sebesar 8.67875
Tabel 4.3 Correlations
Correlations
Tinggi_Badan Panjang_Jari_Manis
Tinggi_Badan Pearson Correlation 1 .631**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**
Panjang_Jari_Manis Pearson Correlation .631 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Tinggi_Badanb . Enter
a. Dependent Variable: Panjang_Jari_Manis
b. All requested variables entered.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
Model Summary
Change Statistics
R Std. Error R F
Mod Squar Adjusted of the Square Chang
el R e R Square Estimate Change e df1 df2 Sig. F Change
1 .631 .399 .388 .63329 .399 38.443 1 58 .000 .000
a
Hasil analisis dari table tersebut menunjukan bahwa pengaruh panjang jari manis(x)
dan tinggi badan(Y) = 39,9% dengan nilai r sebesar 0,631
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 15.418 1 15.418 38.443 .000b
Residual 23.261 58 .401
Total 38.679 59
a. Dependent Variable: Panjang_Jari_Manis
b. Predictors: (Constant), Tinggi_Badan
Model Tinggi_Badan
1 Correlations Tinggi_Badan 1.000
Dari data diatas dapat dilihat bahwa koefisien korrelasi panjang jari manis
1000sedangkan koefisien kovarianses adalah 9.02E-5
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 6.5173 8.3432 7.4633 .51120 60
Residual -1.27188 1.53481 .00000 .62790 60
Std. Predicted Value -1.851 1.721 .000 1.000 60
Std. Residual -2.008 2.424 .000 .991 60
Grafik 4.1 Regression Standardized Residual
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari seluruh data yang telah penulis kaji secara
saksama adalah. Penulis menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara Panjang Jari Manis dengan Tinggi Badan seseorang. Data ini akurat karena
dari data yang telah penulis uji dengan SPSS menyatakan hasil bahwa panjang jari
manis dan tinggi badan memiliki hubungan yang signifikan dan saling berasosiasi
antara kedua variabel. Pengambilan data telah diukur dengan menggunakan penggaris
sebagai mengukur Panjang Jari Manis dan Meteran sebagai mengukur Tinggi Badan
Siswa-Siswi kelas 12 di SMAN 102 JAKARTA. Oleh karena itu penulis menyatakan
bahwa Panjang jari manis seseorang dapat menentukan atau mempengaruhi tinggi
badan seseorang namun dengan tingkat keakurasiannya bisa dikatakan rendah.
5.2 Saran
Penulis menyarankan, siswa-siswi kelas 12 tidak perlu cemas dengan Pengaruh
Panjang Jari Manis terhadap Tinggi Badan. Karena Sesuai dengan data-data dan
Penelitian yang telah kami lakukan dan analisis secara seksama terdapat hubungan
yang signifikan antara panjang jempol dan berat badan di kalangan siswa-siswi kelas
12 SMAN 102 Jakarta namun dengan tingkat keakurasian yang dikatakan rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Abdullah dan Eny Rahma. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.