Anda di halaman 1dari 28

Pengaruh Tinggi Badan terhadap Panjang Jari

Manis Siswa
Disusun Oleh:

1. Anggi Evio Putri Beanta


2. Chesea Dwi Cahyani
3. Raras Cahyaningrum
4. Ryan Davin Noor

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 102 JAKARTA

DKI JAKARTA

2018/2019
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah ilmiah ini yang bertemakan pengaruh tinggi badan terhadap
panjang jari manis siswa

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua hal itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah ini yaitu tentang pengaruh
tinggi badan terhadap panjang jari manis siswa dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi pada pembaca.

Jakarta, 2 Februari 2019

(Penulis)
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ .ii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ...iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... .1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ .1


1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................... .2
1.3. Rumusan Masalah ....................................................................................... .2
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... .2
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................................ .2
1.6. Waktu Dan Tempat ..................................................................................... .3
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................4

2.1 Deskripsi Ibu Jari / Jempol ............................................................................4


2.2 Pengertian Berat Badan ............................................................................... ..4
2.3 Pengukuran berat badan .............................................................................. ..5
2.4 Penilaian Berat Badan ................................................................................... 5
2.5 Definisi Siswa ............................................................................................... 5
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................9

3.1.Pendekatan Penelitian .................................................................................. .9


3.2.Variabel Penelitian ....................................................................................... .9
3.3.Populasi dan Sampel .................................................................................... .9
BAB 4 HASIL PENELITIAN .................................................................................. 14

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 23

5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 23


5.2. Saran ........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 24

LAMPIRAN ............................................................................................................. 25
Daftar Lampiran

Tabel 3.1 Data Observasi…………………………………………………..….. 10

Tabel 4.1 Descriptive Statistics………………………………………………... 15

Tabel 4.2 Descriptive Statistics………………………………………………... 15


Tabel 4.3 Correlations…………………………………………………………. 16
Tabel 4.4 Variables Entered/Removeda……………………………………….. . 17
Tabel 4.5 Model Summaryb………………………………………………….… 17
Tabel 4.6 ANOVAa…………………………………………………………….. 17
Tabel 4.7 Coefficientsa…………………………………………………………. 19
Tabel 4.8 Coefficient Correlationsa…………………………………………….. 20
Tabel 4.9 Residuals Statisticsa………………………………………………….. 20

Grafik 4.1 Regression Standardized Residual…………………………………... 21


Grafik 4.2 Observed Cum Prob…………………………………………………. 21
Gambar 6.1 Pengambilan data…………………………………………………... 25

Gambar 6.2 Pengambilan data…………………………………………....……… 25

Gambar 6.3 Pengambilan data…………………………………………….…….. 25

Gambar 6.4 Pengambilan data……………………………………………..……. 25

Gambar 6.5 Pengambilan data…………………………………………………... 25

Gambar 6.6 Pengambilan data…………………………………………………... 25


BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Tinggi badan adalah hasil pengukuran maksimum panjang tulang-


tulang tubuh yang membentuk poros tubuh, yang diukur dari titik tertinggi
kepala ke titik terendah dari tulang kalkeneus. Tinggi badan diukur dengan
alat ukur tinggi badan dengan satuan centimeter. Tinggi badan bersifat turun
temurun, namu bisa juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti keadaan
gizi pada masa pertumbuhan. Pada prinsipnya panjang tulang jari kita
berbanding secara proporsional dengan tinggi badan kita. Sedangkan jari
manis adalah jari tangan antara jari tengah dan jari kelingking, biasa diberi
bercincin.

Setiap manusia memiliki tinggi badan yang berbeda antara satu


individu dengan individu yang lainnya. Walaupun dua individu memiliki
inggi badan yang sama, tapi kenyataan panjang jari manisnya tidak sama.
Seperti contohnya panjang jari manis, tidak semua orang memiliki tinggi
tubuh yang sama panjang dengan panjang jari manis.

Oleh karena itu kami sebagai peneliti akan melakukan penelitian yang
terkait tentang hubungan tinggi badan terhadap panjang jari manis seseorang.
Dimana, yang akan menjadi sampel di penelitian ini adalah siswa dan siswi
SMAN 102 JAKARTA yang akan peneliti ambil berdasarkan random
sampling sebanyak 60 siswa.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis diatas, penulis
memberikan identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian
sebagai berikut:

1. Pengaruh tinggi badan terhadap panjang jari manis siswa


2. Hubungan tinggi badan terhadap panjang jari manis
3. Salah satu contoh tumbuh adalah bertambahnya tinggi badan dan panjang
ruas jari
4. Setiap manusia memiliki tinggi badan dan panjang ruas-ruas tulang yang
berbeda

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis dapat


merumuskan:
1. Apakah tinggi badan mempengaruhi panjang jari manis?
2. Bagaimana sikap siswa-siswi terhadap penelitian tinggi badan terhadap
panjang jari manis?
3. Adakah hubungan yang singnifikan antara tinggi badan terhadap
panjang jari manis siswa?

1.4. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2018/2019.


Sebelum penelitian dimulai, peneliti mengawali dengan observasi untuk
menemukan permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2019.

2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 102 JAKARTA . Tempat
penelitian ini dipilih karena berawal dari studi pendahuluan, peneliti
menemukan permasalahan mengenai hubungan antara tinggi badan dengan
panjang jari manis siswa.

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini bertujuan untuk


siswa-siswi SMAN 102 JAKARTA dan pembaca agar dapat mengetahui
tinggi badan ideal jika hanya dilihat dari panjang jari manis dan
mengetahui pengaruh tinggi badan terhadap panjang jari manis siswa.

2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini bemanfaat untuk
siswa-siswi SMAN 102 JAKARTA dan pembaca untuk lebih paham
mengenai tinggi badan ideal jika hanya dilihat dari panjang jari manis dan
dapat mengetahui hubungan antara tinggi badan terhadap panjang jari
manis seseorang.
Bab II

Kajian Pustaka

A. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata


pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)
yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”. Pengaruh
adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang” (Depdikbud,
2001:845). WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya
yang berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain
(Poerwardaminta:731). Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul
dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.

B. Pengertian tubuh manusia

Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur


fisik organisme manusia. Tubuh manusia terdiri atas kepala, leher, batang
badan, 2 lengandan 2 kaki. Ketinggian rata-rata tubuh manusia dewasa sekitar
1,6 m (5-6 kaki). Ukuran tubuh manusia biasanya ditentukan oleh gen. Jenis
dan komposisi tubuh dipengaruhi oleh faktor pascakelahiran
seperti diet dan olahraga.

Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh terdiri dari hampir


100.000.000.000 sel. Masing-masing merupakan bagian sistem organyang
dirancang untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial. Sistem organ tubuh
termasuk: kardiovaskular, kekebalantubuh, pencernaan, pernapasan, ekskresi, p
erkemihan, muskuloskeletal, saraf, endokrin, dan reproduksi. Tubuh manusia
sering hanya disebut "tubuh". Badan orang mati disebut "jenazah" atau
"kadaver".

2.1.1 Tinggi badan

Tinggi tubuh atau tinggi badan adalah jarak maksimum dari vertex
ke telapak kaki (tim anatomi FIK Universitas Negeri Yogyakarta, 2011).
Menurut Snell (2006) yang dikutip oleh Dinda Carissa (2015), tinggi badan
didefinisikan sebagai hasil pengukuran maksimum panjang tulang-tulang tubuh
yang membentuk poros tubuh (The body axist), yang diukur dari titik tertinggi
kepala yang disebut vertex (puncak kepala) ke titik terendah dari tulang
kalkaneus (tuberositas calcanei) yang disebut heel. Pertumbuhan tinggi badan
mengikuti pola pertumbuhan tipe umum. Umur dua tahun pertama, tinggi badan
tumbuh cepat, dengan pertumbuhan 20 cm pada umur satu tahun dan 10 cm
pada umur dua tahun, sehingga tinggi badan anak umur dua tahun mencapai
kira-kira setengah tinggi badan dewasa. Awal masa sekolah, pertambahan tinggi
badan kira-kira 6 cm pertahun, hal ini menunjukkan pertumbuhan yang
melambat, bahkan akan makin lambat sampai menjelang remaja kira-kira umur
dua belas tahun. Masa pubertas, pertumbuhan tinggi badan melonjak kembali
sampai umur kira-kira enam belas tahun, kemudian melambat lagi dan berhenti
pertumbuhannya kira-kira pada umur 18 – 20 tahun (Hanom, 2012).
Berhentinya pertumbuhan ini karena menutupnya lempeng-lempeng epifisis.
Penutupan epifisis terjadi pada umur kira-kira 16 – 18 tahun pada wanita dan
umur 18 – 21 tahun pada pria (Sinclair, 1978). Tinggi badan (TB) merupakan
komponen yang fundamental sebagai indikator status gizi, dengan
menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan. Sehingga pengukuran
tinggi badan seseorang secara akurat sangatlah penting untuk menentukan nilai
Indeks Massa Tubuh (IMT), selain itu tinggi badan dapat digunakan sebagai
pengukur Basal Metabolism Rate

2.1.2 TINGGI BADAN MENURUT UMUR(TB/U)


Hasil pengukuran tinggi badan menurut umur menggambarkan status
gizi masa lalu. Balita yang diukur dengan TB/U dapat dinyatakan tinggi badan
sangat pendek, pendek, normal, dan tinggi. Bagi yang TB/U kurang menurut
WHO-NCHS dikategorikan sebagai stunted atau pendek tidak sesuai dengan
umurnya (PTSU). Berbeda dengan BB/U yang mungkin dapat diperbaiki dalam
waktu pendek, baik pada anak maupun dewasa. PTSU pada dewasa tidak dapat
lagi dinormalkan.
Dasar pengukuran linear adalah tinggi (panjang) atau stature dan
merefleksikan pertumbuhan skeletal. Pengukuran tinggi badan seseorang pada
prinsipnya adalah mengukur jaringan tulang skeletal yang terdiri dari kaki,
panggul, tulang belakang, dan tulang tengkorak. Penilaian status gizi pada
umumnya hanya mengukur total tinggi (atau panjang) yang diukur secara rutin.
Tinggi badan yang dibandingkan dengan umur dapat digunakan sebagai
indikator status gizi masa lalu
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan
panjang badan. Hal ini dikarenakan anak usia dibawah 2 tahun sulit untuk
berdiri tegak pada waktu pengumpulan data tinggi badan. Pada bayi baru lahir,
panjang badan rata-rata adalah sebesar + 50 cm. Pada tahun pertama,
pertambahannya sebesar 1,25 cm/bulan ( 1,5 x panjang badan lahir).
Penambahan tersebut akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun,
yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan
pertumbuhan tinggi badan yang cukup pesat, yaitu 5 – 25 cm/tahun pada
wanita, sedangkan pada laki-laki peningkatannya sekitar 10 –30 cm/tahun.
Pertambahan tinggi badan akan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.
Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Menurut Puslitbang
Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh dan
untuk anak 0-2 tahun digunakan bulan penuh.

Cara Pengukuran
Tinggi badan diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram (1992), yaitu :
· Perkiraan panjang lahir : 50 cm
· Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir
· Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
· Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
· Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
· Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun
Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992) yang lain :
· Lahir : 50 cm
· Umur 1 tahun : 75 cm
· 2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77
Keuntungan dari indeks TB/ U, antara lain
1. Baik untuk menilai status gizi masa lampau
2. Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa
Kelemahan indeks TB/U, antara lain
1. Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun
2. Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak,
sehingga diperlukan dua orang untuk melakukanya
3. Ketepatan umur sulit didapat
c. Pengertian Tangan

Tangan memiliki dua definisi. Definisi yang luas adalah anggota badan
dari siku sampai ke ujung jari tangan, sedangkan definisi yang sempit adalah
anggota badan dari pergelangan sampai ujung jari tangan (bagian dalamnya
disebut telapak tangan). Sebagian besar manusia memiliki dua tangan, biasanya
dengan empat jari dan satu ibu jari. Jika jari-jari ditekuk erat, tangan akan
membentuk suatu kepalan.

2.2.1 JARI MANIS

Jari manis (bahasa Inggris: ring finger) adalah jari keempat


pada tangan manusia, dihitung dari ibu jari (jari pertama) atau "proksimal", atau
jari kedua dihitung dari jari kelingking atau "ulnar"; terletak antara jari
tengah dan jari kelingking. Dalam bahasa Latin disebut "digitus medicinalis"
("jari pengobatan"), "digitus annularis" ("jari cincin"), "digitus quartus" ("jari
keempat"), atau "digitus IV" sebagaimana dipakai dalam anatomi. Ada yang
merujuk sebagai "jari ketiga" jika tidak menghitung ibu jari dan menyebut jari
telunjuk sebagai "jari pertama"
Bab III

Metodologi penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk mendapat kan data yang akurat
dengan tujuan untuk menegetahui pengaruh tinggi badan terhadap panjang jari
manis. Kami melakukan penelitian di mulai pada tanggal 25 januari 2019.
Penelitian yang kami ambil dengan cara mengukur tinggi badan dan panjang jari
manis siswa siswi kelas XII SMAN 102 Jakarta

No Nama Siswa Kelas Tinggi Panjang Jari Manis


Badan
1 Lia Palupi XII MIPA 4 149.5 6
2 Almalika Nadiya Maghfirah XII MIPA 1 154 7
3 Apriliyanti EKa Putri XII MIPA 1 155 6.2
4 Kartika Dwiana XII MIPA 1 162 8
5 Mohammad Ilham Rahmatullah XII MIPA 1 168 8
6 Yudha Brahmesti XII MIPA 1 175 9
7 Fiqo Kusuma XII MIPA 1 169 8
8 Mahesa Erlangga XII MIPA 1 169 9
9 Yehezkiel Strugel Pakpahan XII MIPA 1 170.5 8
10 Aldo XII IIS 1 175 8
11 Alvian Yuan Mile XII MIPA 1 168 7
12 Monica Maranatha XII MIPA 1 156 8
13 Muhammad Akbar Setiawan XII MIPA 1 170 7.8
14 Ferliana Arisa ade Kusuma XII MIPA 2 146 6.4
15 Fajar Rahman XII MIPA 2 170 8.5
16 Salsa Khaliza Putri XII MIPA 2 153 7.2
17 Muhammad Alif XII MIPA 2 171.5 7.5
18 Sinta Nur Aulia XII MIPA 2 158 7.3
19 Zefanya Jhon Poltak Pangabean XII MIPA 2 165.4 7.3
20 Salwa Nada Rahmah XII MIPA 2 158 7.5
21 Rotua Elisabeth Siahaan XII MIPA 2 160 7
22 Adetya Yulyastuti XII MIPA 2 155 7
23 Muhammad Ilham Saputra XII MIPA 2 165.5 6.4
24 Primanda Hans Cristian XII MIPA 2 166 7
25 Muhammad Dimas Aditya XII MIPA 2 173.5 9.1
26 Firdaus Bonatua Purba XII MIPA 2 167.3 6.5
27 Hari Herlambang XII MIPA 3 171 8.7
28 Nadya Putri Az-Zahra XII MIPA 3 174 8
29 Lukman Nulhamkim XII MIPA 3 172 7.9
30 Triloka Bintang Pramesthi XII MIPA 3 167 7.8
31 Aulia Rahmawati XII MIPA 3 164 7.9
32 Salsabilla thahira Izza XII MIPA 3 150 7.6
33 Nidya Mutiara ayuna XII MIPA 3 146 7.5
34 Aurellia Khusna Enjelita XII MIPA 3 155.5 7
35 Nabila Hibatullah Suhardi XII MIPA 3 153 7
36 Yayang Lupitasari XII MIPA 3 156 7.8
37 Wulan Eka Mawarni XII MIPA 3 157 8.7
38 Arif Rahman Pitono XII MIPA 3 171.5 9
39 Febsa Maulana Aziz XII MIPA 3 169.5 7.5
40 Rahyan Khaliq Azmy XII MIPA 3 170 8
41 Khoirul Fadillah Novianto XII MIPA 3 162 7.2
42 Prameindira Ajeng Sagita XII MIPA 3 163 7.1
43 Cindi Amalia XII MIPA 3 155 6.5
44 Riska Agustin XII MIPA 3 153 7
45 Reyhan Hafizh Harswiadi XII MIPA 3 171 8.5
46 Abdullah Al-Zahid Ammar XII MIPA 3 165 7.6
47 Annisa Nur Kwan Imasithoh XII MIPA 3 151 6.9
48 Adelia Dwi Astuti XII MIPA 3 160.5 7
49 Fathimah XII MIPA 3 150 7.5
50 Ananda Safitri XII MIPA 3 153 7.3
51 Satya Bagaswara XII MIPA 4 171 7.5
52 Hary Susilo Pratama XII MIPA 4 168.5 7.8
53 Rifky Adam Kusumaputra XII MIPA 4 167.5 7.5
54 Irna Iqlima XII MIPA 4 154 7
55 Devi Agna Sulistyaningsih XII MIPA 4 150 6.5
56 Mutiarafajrin Ramadany XII MIPA 4 148.5 6
57 Anggita Ristiana XII MIPA 4 151.5 5.7
58 Alvina Serolin XII MIPA 4 155 6
59 Dimas Cahya Nugroho XII MIPA 4 170.5 8.7
60 Aditya Hasta Kurnia Pamungkas XII MIPA 4 177 7.4

3.1.2 Populasi dan sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi dari kelas 12 IPA
SMAN 102 Jakarta. Sampel penelitian ini digunakan untuk mendapatkan
gambaran dari populasi. Sampel ini diambil dari siswa siswi kelas XII IPA
SMAN 102 Jakarta.

Kami mengambil populasi dan sampel seperti yang sudah kami sebutkan
diatas agar dapat memudahkan kami dalam mengumpulkaan mendapatkan data
semaksimal mungkin.
3.1.4 Metode pengumpulan data
Adapun metode pengumpulan data yang kami lakukan adalah penelitian
yang kami ambil dengan cara mengukur tinggi badan dan panjang tangan siswa
siswi kelas 12 IPA SMAN 102 Jakarta.

3.1.5 Prosedur kerja

Langkah-langkah yang harus dikerjakan sebagai berikut :


 Siapkan alat-alat ukur berupa meteran dan pita meteran.
 Ukur tinggi badan dan panjang jari manis setiap orang yang dijadikan sempel
 Catat hasil pengukuran pada kertas.
 Membuat laporan hasil pengukuran.
Bab IV

HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance


Tinggi_Badan 60 31.00 146.00 177.00 9723.70 162.0617 8.67875 75.321
Panjang_Jari_Manis 60 3.40 5.70 9.10 447.80 7.4633 .80968 .656
Valid N (listwise) 60

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Tabel 4.2 Descriptive Statistics

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Tinggi_Badan 162.0617 8.67875 60
Panjang_Jari_Manis 7.4633 .80968 60

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel panjang jari manis memiliki nilai
terendah sebesar 5,70dan nilai tertinggi sebesar 9,10 dengan nilai rata-ratanya sebesar
7.4633dan standar deviasinya (tingkat sebaran datanya) sebesar 0.80968 Variabel
tinggi badan memiliki nilai terendah sebesar 146.00 dan nilai tertinggi sebesar
177.00dengan nilai rata-ratanya sebesar dan tingkat sebaran datanya sebesar 8.67875
Tabel 4.3 Correlations

Correlations
Tinggi_Badan Panjang_Jari_Manis
Tinggi_Badan Pearson Correlation 1 .631**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**
Panjang_Jari_Manis Pearson Correlation .631 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Penafsiran Hasil Korelasi:


A. Arti Angka Korelasi
Ada dua tanda dalam penafsiran korelasi melalui nilai koefisien, yaitu tanda (+) dan
(-) yang berhubungan dengan arah korelasi, serta menyatakan kuat tidaknya korelasi.
B. Signifikansi Hasil Korelasi
Berdasarkan nilai Signifikansi, kita bisa mengambil simpulan atas hipotesis :
H0 = Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.
H1 = Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas menggunakan kriteria :
– Jika probabilitas > 0,01 ,maka H0 diterima.
– Jika probabilitas < 0,01 ,maka H0 ditolak.
Berdasarkan acuan penafsiran diatas,maka perhitungan korelasi pearson
menggunakan data panjang jari manis dan tinggi badan maka salah satu tafsiran yang
dapat kita berikan adalah ;
Korelasi pearson panjang jari manis dengan tinggi badan memiliki nilai 0.631yang
dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah dan berdasarkan uji signifikasi
hasilnya menunjukkan nilai 0.000 probabilitas 0,01 yang berarti asosiasi kedua
variabel adalah signifikan.
Tabel 4.4 Variables Entered/Removeda

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Tinggi_Badanb . Enter
a. Dependent Variable: Panjang_Jari_Manis
b. All requested variables entered.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Tabel 4.5 Model Summaryb

Model Summary
Change Statistics
R Std. Error R F
Mod Squar Adjusted of the Square Chang
el R e R Square Estimate Change e df1 df2 Sig. F Change
1 .631 .399 .388 .63329 .399 38.443 1 58 .000 .000
a

a. Predictors: (Constant), Tinggi_Badan

b.dependent Variable : panjang jari manis


Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Hasil analisis dari table tersebut menunjukan bahwa pengaruh panjang jari manis(x)
dan tinggi badan(Y) = 39,9% dengan nilai r sebesar 0,631

Tabel 4.6 ANOVAa

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 15.418 1 15.418 38.443 .000b
Residual 23.261 58 .401
Total 38.679 59
a. Dependent Variable: Panjang_Jari_Manis
b. Predictors: (Constant), Tinggi_Badan

Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Dari Tabel diatas, dapat dianalisis sebagai berikut:


1) Membuat Hipotesis dalam uraian kalimat
Ho: panjang jari manis tidak dapat digunakan untuk memprediksi tinggi siswa
SMAN 102 JAKARTA yang diprediksikan melalui factor visual dan pengujian untuk
mendapatkan ukuran panjang jari manis yang tepat.
Ha: panjang jari manis dapat digunakan untuk memprediksi tinggi badan siswa
SMAN 102 JAKARTA yang diprediksikan melalui visual factor visual dan pengujian
untuk mendapatkan ukuran panjang jempol yang tepat.
2) Kaidah pengujian
a) Berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel
Jika: Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Jika: Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak
Dimana nilai Fhitung dari tabel anova sebesar 38.443 dan nilai Ftabel dari tabel F=
38.679
Jika Probabilitas (sig) > α, maka Ho diterima
Jika Probabilitas (sig) < α, maka Ho ditolak
Dimana: dari tabel anova nilai probabilitas (sig) = 0.0dan nilai taraf signifikan α = 0,0
3) Membandingkan Ftabel dan Fhitung serta sig dan α.
Ternyata: Fhitung = 38,443≤ Ftabel = 38.679 ,maka Ho diterima.
Ternyata: 0,00 >0,00, maka Ho tidak diterima
4) Keputusannya
Panjang jari manis seseorang tidak dapat digunakan untuk memprediksi tinggi badan
seseorang yang dipengaruhi dengan factor visual dan pengujian untuk mendapatkan
ukuran tinggi badan yang tepat.
Tabel 4.7 Coefficients
Coefficientsa
Standar
dized 95.0%
Unstandardized Coeffici Confidence
Coefficients ents Interval for B Correlations
Std. Lower Upper Zero- Parti
Model B Error Beta T Sig. Bound Bound order al Part
1 (Consta -2.082 1.542 - .182 -5.169 1.004
nt) 1.35
1
Tinggi_ .059 .009 .631 6.20 .000 .040 .078 .631 .631 .631
Badan 0
a. Dependent Variable: Panjang_Jari_Manis
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Dari Tabel diatas dapat dianalisa sebagai berikut:


1) model untuk persamaan regresi untuk memperkirakan pengaruh panjang jari manis
terhadap tinggi badan siswa SMAN 102 JAKARTA adalah Y =-2.082 + 0,059X.
Dimana Y adalah panjang jari manis, sedangkan X adalah tinggi badan siswa
SMAN 102 JAKARTA.
2) Uji Signifikansi (Korelasi Product Moment Pearson)
a) Membuat Hipotesis
Ho : Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara panjang jari manis terhadap
tinggi badan seseorang
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara panjang jari manis terhadap tinggi
badan seseorang
Nilai ttabel
ttabel = t(α / 2) (n - 2)
=6.200 (0,0/ 2) (59 - 2)
= 6.200(0)(57) = 0
3) Membandingkan ttabel dan thitung
thitung = 6,200 > ttabel = 0 maka Ho ditolak
(4) Membuat keputusan
Karena terhitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak, sehingga Ha diterima
Tabel 4.8. Coefficient Correlations
Coefficient Correlationsa

Model Tinggi_Badan
1 Correlations Tinggi_Badan 1.000

Covariances Tinggi_Badan 9.025E-5


a. Dependent Variable: Panjang_Jari_Manis

Dari data diatas dapat dilihat bahwa koefisien korrelasi panjang jari manis
1000sedangkan koefisien kovarianses adalah 9.02E-5

Tabel 4.9 Residuals Statisticsa

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 6.5173 8.3432 7.4633 .51120 60
Residual -1.27188 1.53481 .00000 .62790 60
Std. Predicted Value -1.851 1.721 .000 1.000 60
Std. Residual -2.008 2.424 .000 .991 60
Grafik 4.1 Regression Standardized Residual

Grafik 4.2 Observed Cum Prob


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari seluruh data yang telah penulis kaji secara
saksama adalah. Penulis menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara Panjang Jari Manis dengan Tinggi Badan seseorang. Data ini akurat karena
dari data yang telah penulis uji dengan SPSS menyatakan hasil bahwa panjang jari
manis dan tinggi badan memiliki hubungan yang signifikan dan saling berasosiasi
antara kedua variabel. Pengambilan data telah diukur dengan menggunakan penggaris
sebagai mengukur Panjang Jari Manis dan Meteran sebagai mengukur Tinggi Badan
Siswa-Siswi kelas 12 di SMAN 102 JAKARTA. Oleh karena itu penulis menyatakan
bahwa Panjang jari manis seseorang dapat menentukan atau mempengaruhi tinggi
badan seseorang namun dengan tingkat keakurasiannya bisa dikatakan rendah.
5.2 Saran
Penulis menyarankan, siswa-siswi kelas 12 tidak perlu cemas dengan Pengaruh
Panjang Jari Manis terhadap Tinggi Badan. Karena Sesuai dengan data-data dan
Penelitian yang telah kami lakukan dan analisis secara seksama terdapat hubungan
yang signifikan antara panjang jempol dan berat badan di kalangan siswa-siswi kelas
12 SMAN 102 Jakarta namun dengan tingkat keakurasian yang dikatakan rendah.
DAFTAR PUSTAKA

--------. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di


kbbi.kemdikbud.go.id/jempol/ibujari. Diakses 23 januari 2019

Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di


Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet 4 2010.

Aly, Abdullah dan Eny Rahma. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Marhijanto, Bambang. 2007. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Masa Kini).


Surabaya: Terbit Terang

Sarwono. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh kembang anak. Dalam IG.N.Gde Ranuh: Tumbuh


kembang anak. Edisi 1. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta
LAMPIRAN

Gambar 6.1 Pengambilan data Gambar 6.2 Pengambilan data

Gambar 6.3 Pengambilan data Gambar 6.4 Pengambilan data


Gambar 6.5 Pengambilan data Gambar 6.6 Pengambilan data

Gambar 6.7 Pengambilan data Gambar 6.8 Pengambilan data

Anda mungkin juga menyukai