Etnopedagogi
Disusun oleh :
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS PASUNDAN
TAHUN 2018-2019
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang dibuat makalah ini adalah, karena banyak sekali model pembelajaran yang dapat
digunakan dalam pembelajaran biologi akan tetapi, jarang Digunakan dari budaya setempat
daerah tersebut, sebenarnya banyak sekali budaya budaya diberbagai daerah yang dapat
dijadikan media pembelajaran khususnya untuk materi biologi
Sehingga, kelompok kami mengambil kebudayaan wayang untuk dijadikan model pembelajaran
untuk biologi, mengambil media ajar wayang ini, supaya dapat melestaeikan wayang ini sebagai
aset bangsa Indonesia dan supaya lebih banyak lagi media untuk mengajarkan hal hal mengenai
materi biologi yang bukan mengenai abstraksi seperti pada materi sel, materi DNA dan hal
lainnya
Menggunakan wayang juga sebagau melestarikan kebudayaan Jawa Barat, kenapa tidak
menggunakan media belajar yang lain? Karena kita harus terfokus terlebih dahulu satu
kebudayaan sehingga nantinya akan mengembangkan budaya lainnya yang dapat dijadikan
media ajar maupun metode ajar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Etnopedagogi
menurut Chaidar Alwasilah lahir pendidikan bermakna deliberatif, yaitu “setiap masyarakat
berusaha mentransmisikan gagasan fundamental yang berkenaan dengan hakikat dunia,
pengetahuan, dan nilai-nilai yang dianutnya.”7 Hal inilah yang kemudian melahirkan istilah
Etnopedagogi, yaitu praktek pendidikan berbasis kearifan lokal.
Kearifan lokal yang terdapat pada beberapa kelompok/ masyarakat minoritas di Indonesia
banyak mengandung nilai luhur budaya bangsa, yang masih kuat menjadi identitas karakter
warga masyarakatnya. Namun di sisi lain, nilai kearifan lokal sering kali dinegasikan atau
diabaikan, karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zamannya. Padahal dari
kearifan lokal tersebut dapat dipromosikan nilai-nilai luhur yang bisa dijadikan model dalam
pengembangan budaya bangsa Indonesia.
Etnopedagogi memandang pengetahuan atau kearifan lokal (local knowledge, local wisdom)
sebagai sumber inovasi dan keterampilan yang dapat diberdayakan untuk kesejahteraan
masyarakat. Etnopedagogi adalah praktek pendidikan berbasis kearifan lokal dalam berbagai
ranah seperti pengobatan, seni bela diri, lingkungan hidup, pertanian, ekonomi, pemerintahan,
sistem penanggalan dan lain-lain.Kearifan lokal layak menjadi basis pendidikan dan
pembudayaan. Pengenalan terhadap budaya lokal khususnya di Jawabarat kepada siswa
sangat diperlukan sehingga siswa dapat menghayati, melestarikan budayanya dan dirinya
sendiri. Pengembangan model pembelajaran biologi yang berorientasi pada etnopedagogi
diharapkan dapat memberikan pengayaan yang berarti dalam menunjang tujuan pendidikan
nasional yang akan membentuk karakter bangsa. Oleh karena itu, etnopedagogi menjadi
landasan dalam pengembangan model pembelajaran biologi yang berbasis kearifan lokal,
karena pembelajaran tersebut dapat mendekatkan guru dan siswa dengan situasi konkret yang
mereka hadapi untuk dapat lebih memahami budayanya sendiri, sehingga menumbuhkan dan
memberikan perhatianterhadap pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam sekitar
2
3
Dalam perspektif hakikat pendidikan, baik Alwasilah ef a/. (2009) maupun Kartac (2010)
memandang bahwa pendidikan tidak terlepas dari aspek sosial dan kultural bersifat
deliberatif dalam arti masyarakat mentransmisikan dan mengabadikan kehidupan yang baik
yang berasal dari kepercayaan masyarakat yang fundamental hakikat dunia, pengetahuan dan
tata nilai (Alwasilah et al',2009: 16)
OIeh karena itu reorientasi landasan ilmiah mengenai pendidikan yang hirau terhadap nilai-
nilai kemanusiaan sesuatu yang selama ini luput dari perhatian dikarenakan kurangnya studi
tentang landasan budaya pendidikan. Keutamaan pendidikan hendaknya jangan sampai
tereduksi halyang superficial, sebagaimana terjadi kini pada rezim standarisasi, sehingga
mengatur tujuan luhur dari pendidikan itu sendiri, yaitu pendidikan yang membudayakan
(suratno)
Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali.
Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga
memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.
Wayang merupakan media informasi, karena dari segi penampilannya, komunikatif di dalam
masyarakat. Penggunaan wayang sebagai media pembelajaran dimaksudkan dalam kegiatan
pembelajaran wayang digunakan untuk menyampaikan materi dalam bentuk cerita. Diharapkan
dengan adanya media wayang, siswa lebih tertarik memperhatikan materi yang disampaikan
oleh guru.
Media wayang merupakan media yang menarik untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Selain untuk mengajarkan tentang kebudayaan Indonesia media wayang dapat dikembangkan
menjadi media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari.
Pada dasarnya masyarakat mengenal wayang hanya dalam cerita atau legenda dari Jawa. Namun
dengan perkembangan zaman wayang dapat digunakan sebagai media yang edukatif dan efektif
dalam pembelajaran dengan kemasan yang berbeda dan menarik minat belajar siswa. Media
wayang dapat diciptakan dengan bahan-bahan yang mudah Oktavianti (2014). Guru dapat
membuat kemasan cerita yang menarik perhatian siswa pada materi pelajaran. Dengan
memadukan materi pelajaran sebagai isi dalam cerita pertunjukan wayang.
Sebenarnya wayang ini bisa sebagai metode pembelajaran dimateri keragaman hayati dan sistem
gerak , menurut kelompok kami menggunakan wayang sebagai salah satu budaya yang memang
terdapat di pulau jawa ini, diharapkan bukan hanya generasi tua yang melestarikan wayang tapi
generasi generasi muda yang dapat melestarikannya, sehingga dimungkinkan materi materi
biologi seperti halnya keragaman hayati, sistem gerak dapat menggunakan wayang sebagai
media pembelajarannya.
Wayang tidak hanya ada wayang tradisional saja yang dianggap oleh anak anak muda jaman
sekarang, tapi tadi telah disebutkan bahwa ada gayang hetum, gayang hetum ini adalah salah satu
contoh wayang yang berbentuk hewan dan tumbuhan, bisa berupa gambar, materi ini cocok
diberikan kepada anak smp.
5
Dimateei sistem gerak san keragaman hayati, dengan dalangnya sendiri gurunya, sehingga bukan
hanya siswanya saja yang melestarikan kebudayaan ini akan tetapi, gurunyapun memiliki peran
sebagai melestarikan budaya juga. Media pembelajaran ini disesuaikan dengan tingkatan
Kognitif anak tersebut. Sebagai guru nantinya mengajar harus benar benar menguasai materi
karena dengan media pembelajaran ini, sedikit saja guru tidak menguasai materi akan terlihat
oleh peserra didik.
Wayang, alternatif media pembelajaran yang sebagai budaya daerah yang memang harus
dilestarikan keberadaannya. Nantinya kelompok kami akan mencoba menggunakan media
wayang di materi biologi lebih khususnya keanekaragaman hayati dan gerak.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sintaks
Sintaks Pembelajaran pementasan wayang ini di aplikasikan pada RPP Sistem Gerak.
Berikut adalah sintaks dari metode pembelajaran wayang :
Sintaks metode pembelajaran
Sesi
Sintaks Guru
Pembelajaran Siswa
1. Masuk dan 1. Ketua Kelas
membuka pelajaran, memimpin doa
kemudian
mengintruksikan satu
orang untuk
memimpin berdoa
2. Memberikan 2. Menyimak
Pendahuluan
Apersepsi pengantar
pembelajaran dan
menjelaskan materi
pendahuluan dan
tujuan diadakannya
pembelajaran sistem
gerak
6
7
1. Pembagian peran :
a) Gerak bisep dan trisep 4 orang
b) Gerak sinergis : 2 orang
c) Gerak berlawanan : 2 orang
B. RPP
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
9
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleransi, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia
4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui
studi literatur
C. INDIKATOR
D. MATERI PEMBELAJARAN
2. Fungi rangka
8. Macam-macam otot
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode ceramah
2. Problem based learning (berbasis masalah)
3. Presentasi siswa
4. Diskusi kelas
5. Praktikum
11
6. Kuis
1. Pertemuan ke-1
manusia
2. Pertemuan ke-2
Kesimpulan
Bahwa wayang salah satu budaya yang haruskan dilestarikan oleh kalangan murid bukan hanya
kalangan yang sudah tua saja, dan wayang bisa sebagai metode ajar didalam materi biologi lebih
spesifik dalam materi gerak. Bahwasanya semoga dengan media ajar ini membangkitkan
mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut hubungan antara kebudayaan (wayang) dengan media
ajar.
Saran
Diharapkan dengan pengunaan media ajar wayang ini, menimbulkan kekreatifan untuk
memberikan media ajar yang lebih menarik dalam mengajarkan materi biologi supaya peserta
didik dapat tertarik akan materi biologi dikarenakan media ajarnya yang menarik
15
DAFTAR PUSTAKA