Anda di halaman 1dari 7

KAJI EKSPERIMEN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PREMIUM, PERTALITE DAN PERTAMAX

TERHADAP PERFORMA HONDA VARIO 125 FI


1
M. Onsuryo S. Mursito, Achmad Syarief, M. Rizali
1
Program Studi Tenik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
JL. Akhmad Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalimantan selatan, 70714
Telp. 0511- 4772646, Fax 0511-4772646
E-mail: onsuryo92@gmail.com

Abstrak : Di Indonesia, Bahan bakar bensin yang sering digunakan ada tiga jenis yaitu premium,
pertamax, dan pertalite yang dibedakan dengan angka oktan. Angka oktan dapat berpengaruh terhadap mesin
sepeda motor baik dari performa daya dan torsi, laju konsumsi bahan bakarnya maupun temperatur oli. Pada
percobaan ini diuji unjuk kerja motor mengenai torsi, daya, konsumsi bahan bakar spesifik, serta temperatur oli
ketika menggunakan premium, pertalite dan pertamax yang diuji pada motor honda Vario 125 FI.

Pada Pengujian ini akan dicoba pada sepeda motor jenis Honda Vario 125 FI dengan variasi bahan bakar
berupa premium, peralite, dan pertamax kemudian membandingkan besarnya pengaruh dari penggunaan bahan
bakar yang berbeda tersebut terhadap torsi, daya, konsumsi bahan bakar, dan temperatur oli mesin. Pengambilan
data torsi dan daya menggunakan alat yang disebut dinamometer tipe chasis dengan pembacaan putaran mesin
dari 3000 rpm sampai batas maksimum putaran mesin. Sedangkan pada pengujian temperatur oli mesin
digunakan alat berupa termometer digital untuk melihat temperatur oli mesin dengan variasi putaran mesin 4000
rpm, 6000 rpm, dan 7000 rpm. Sementara Konsumsi bahan bakar spesifik dihitung berdasarkan jumlah volume
bahan bakar yang diperlukan untuk menghabiskan 5ml bahan bakar selama satu menit dengan variasi putaran
mesin 4000 rpm, 6000 rpm, dan 7000 rpm. Pengujian torsi dan daya dilakukan di Bengkel PNP Performance
Banjarmasin sedangkan pengujian temperatur oli mesin dan konsumsi bahan bakar dilakukan di Workshop
Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Hasil penelitian menunjukkan Pertamax menghasilkan torsi maksimal mencapai 9,416 Nm/4460 rpm,
pertalite torsi maksimalnya mencapai 9,270 Nm/4374rpm, sedangkan premium torsi maksimal hanya 9,089
Nm/4311rpm. Daya maksimal pertamax lebih tinggi yaitu 9,611 Hp/ 8498 rpm, pertalite hanya 9,402 Hp/8458
rpm, sedangkan premium hanya 9,142Hp/8416 rpm. Konsumsi bahan bakar spesifik pertamax yang lebih kecil
yaitu 0,152 kg/kWh pada 7000 rpm. Sedangkan pada pertalite 0,162 kg/kWh pada 7000 rpm. Sedangkan
premium pada 7000 rpm mengkonsumsi paling tinggi yaitu 0,176 kg/kWh. Ketika menggunakan pertamax,
temperatur oli lebih tinggi yaitu 52,7oC pada 7000 rpm, pertalite hanya 46,5 oC/7000 rpm, sedangkan premium
lebih rendah yaitu sekitar 45,5oC pada 7000 rpm.

Kata Kunci : Daya, Torsi, Konsumsi Bahan Bakar, Temperatur Oli, Variasi Oktan Bahan Bakar

I. PENDAHULUAN kerusakan dan yang lebih penting lagi akan dapat


Kendaraan di Indonesia saat ini masih mengefisiensikan penggunaan bahan bakar.
bergantung pada bahan bakar minyak bumi Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik
tersebut. Dalam masyarakat yang lebih dikenal ada untuk melakukan ekseperimen dengan judul “Kaji
tiga jenis bensin yaitu premium, pertamax, dan Eksperimen Penggunaan Bahan Bakar Premium,
pertalite(jenis baru). Masing-masing jenis bahan Pertalite dan Pertamax Terhadap Performa Honda
bakar tersebut memiliki angka oktan yang berbeda. Vario 125 Esp” agar dapat diketahui seberapa besar
Angka oktan menunjukan berapa besar tekanan pengaruh terhadap mesin sepeda motor baik dari
maksimum yang dapat diberikan di dalam mesin performa daya dan torsi, laju konsumsi bahan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Pada bakarnya maupun temperatur oli.
tekanan tertentu bahan bakar akan menyala seiring
adanya tekanan pada piston yang menaikkan II. DASAR TEORI
temperatur di dalam silinder. Penyalaan yang Mesin merupakan alat untuk membangkitkan
diakibatkan tekanan ini tidak dikehendaki karena tenaga atau bisa disebut sebagai penggerak utama
dengan merubah energi panas dari ruang
dapat menyebabkan detonasi. Oleh sebab itu pembakaran menjadi energi mekanis dalam bentuk
dengan penggunaan bahan bakar yang sesuai tenaga putar. Tenaga untuk menggerakkan
dengan perbandingan kompresi yang tepat untuk kendaraan tersebut diperoleh dari panas hasil
mesin yang digunakan, diharapkan akan pembakaran bahan bakar sehingga panas yang
mengoptimalkan kinerja mesin, mengurangi timbul karena adanya pembakaran itulah yang
dipergunakan untuk menggerakkan kendaraan, atas dasar nilai kalor bahan bakarnya(Jalius Jama
dengan kata lain tekanan gas yang terbakar akan dkk,2008).
menimbulkan gerakan putaran pada sumbu engkol Bahan bakar bensin(premium,pertamax,dan
dari mesin. Ada tiga faktor pembakaran yaitu pertalite) memiliki nilai kalor yang berbeda seperti
temperatur, oksigen (udara), dan bahan bakar. yang ada pada tabel 2.1.
Tanpa tiga faktor ini maka pembakaran tidak akan
sempurna. (Jalius Jama dkk, 2008). Tabel 1. Nilai Kalor premium,pertalite, pertamax
Proses perubahan energi dari mulai proses
pembakaran sampai menghasilkan daya pada poros No Bahan Nilai Nilai
motor bakar melewati beberapa tahapan dan tidak bakar Oktan kalor
mungkin perubahan energinya 100%. Selalu ada kJ/kg
kerugian yang dihasilkan selama proses perubahan, 1 Premium 88 42609
hal ini sesuai dengan hukum termodinamika kedua 2 Pertalite 90 44260
yaitu "tidak mungkin membuat sebuah mesin yang 3 Pertamax 92 44791
mengubah semua panas atau energi yang masuk
memjadi kerja". Jadi selalu ada "keterbatasan" dan Premium adalah bahan bakar minyak jenis
"keefektifitasan" dalam proses perubahan, ukuran distilasi berwarna kekuningan yang jernih dan
inilah yang dinamakan efisiensi(Sunyoto,2008). mempunyai nilai oktan 88. Bensin premium
mempuyai sifat anti ketukan yang baik dan dapat
Dinamometer dipakai pada mesin dengan batas kompresi hingga
Pengukuran torsi pada poros (rotor) dengan 9,0 : 1 pada semua jenis kondisi, namun tidak baik
prisip pengereman dengan stator yang dikenai jika digunakan pada motor bensin dengan kompresi
beban sebesar w. Mesin dinyalakan kemudian pada tinggi karena dapat menyebabkan knocking. Bensin
poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk premium produk Pertamina memiliki kandungan
megukur torsi mesin pada poros mesin diberi rem maksimum sulfur (S) 0,05%, timbal (Pb) 0,013% ,
yang disambungkan dengan w pengereman atau oksigen (O) 2,72%, pewarna 0,13 gr/100 l, tekanan
pembebanan. Pembebanan diteruskan sampai poros uap 62 kPa, titik didih 215 ºC.
mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum Pertamax merupakan jenis bahan bakar
yang terbaca adalah gaya pengereman yang dengan angka oktan 92. Pertamax dianjurkan
besarnya sama dengan gaya putar poros mesin F. digunakan untuk kendaraan bahan bakar bensin
Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara yang mempunyai perbandingan kompresi tinggi
gaya dengan jaraknnya adalah sebuah torsi. (9,1 : 1 sampai 10,0 : 1). Pada bahan bakar
pertamax ditambahkan aditif sehingga mampu
Bahan Bakar membersihkan mesin dari timbunan deposit pada
Menurut Eri Sururi dan Budi Waluyo, pada fuel injector dan ruang pembakaran. Bahan bakar
motor bakar sangat dipengaruhi oleh fenomena pertamax sudah tidak menggunakan campuran
pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Semakin timbal sehingga dapat mengurangi racun gas buang
sempurna proses pembakaran di setiap kondisi kendaraan bermotor seperti nitrogen oksida karbon
kerja mesin,semakin tinggilah prestasi mesin yang monoksida. Bensin pertamax berwarna kebiruan
dihasilkan. Beberapa hal yang menentukan dan memiliki kandungan maksimum sulfur (S)
kesempurnaan pembakaran adalah perbandingan 0,1%, oksigen (O) 2,72%, pewarna 0,13 gr/100 l.
kompresi mesin (Compression Ratio), ketepatan Pertalite merupakan bahan bakar minyak
waktu pembakaran, perbandingan campuran udara terbaru dari Pertamina dengan RON 90 . Pertalite
dan bahan bakar serta homogenitas campuran. dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam
Kesalahan penggunaan bahan bakar bisa proses pengolahan di kilang minyak. Untuk
menyebabkan fenomena knocking yang selanjutnya membuat Pertalite komposisi bahannya adalah
akan memperpendek usia komponen-komponen nafta yang memiliki RON 65-70, agar RON-nya
mesin itu sendiri. menjadi 90 maka dicampurkan HOMC( High
Bahan bakar dengan oktan rendah lebih mudah Octane Mogas Component), HOMC bisa disebut
terbakar, sehingga semakin tinggi rasio Pertamax, Pencamouran HOMC yang memiliki
kompresinya maka akan membutuhkan oktan yang RON 92-95, selain itu juga ditambahkan zat aditif
lebih tinggi. Ketika bahan bakar terbakar lebih EcoSAVE. Zat aditif EcoSAVE bukan untuk
awal(karena kompresi tinggi) sebelum busi meningkatkan RON tetapi agar mesin menjadi
memercikkan api, maka akan terjadi detonasi bertambah halus, bersih dan irit. Pertalite
akibat ledakan yang terjadi oleh bahan bakar yang direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki
menyala lebih awal. komresi 9,1-10,1 dan mobil keluaran 2000 ke atas,
Nilai kalor (panas) bahan bakar perlu kita terutama yang telah menggunakan teknologi
ketahui, agar neraca kalor dari motor dapat dibuat. Electronic Fuel Injection (EFI) dan Catalytic
Efisiensi atau tidak kerjanya suatu motor, ditinjau Converters.
Konsumsi Bahan Bakar Spesifik dan Laju Alur Penelitian
Konsumsi Bahan Bakar
Perhitungan konsumsi bahan bakar spesifik
ini digunakan untuk mengetahui jumlah bahan
bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya
dalam waktu tertentu dengan rumus sebagai
berikut:

𝑚𝑓
𝑠𝑓𝑐 =
𝑃
dimana :

sfc = Konsumsi Bahan Bakar spesifik


mf = laju konsumsi bahan bakar (g/s)
P = daya poros (kW)
Sedangkan besarnya laju aliran massa bahan bakar
(mf) dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

ρ x V𝑓 x 10 −3
mf = x 3600
𝑡𝑓

Dimana :

Mf = Konsumsi bahan bakar (kg/jam)


ρ = Massa jenis (gr/ml).
ρ Bensin adalah 0.715 gr/ml
vf = Volume bahan bakar yang diuji (ml).
tf = Waktu untuk menghabiskan bahan
bakar yang diuji (detik) Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Pelumas Tempat Penelitian


Pelumas adalah zat cair yang digunakan untuk Pengujian daya dan torsi dilakukan di PnP
melumasi diantara dua permukaan yang bergesek. Performance Banjarmasin. Sedangkan pengujian
Semua permukaan komponen motor yang bergerak konsumsi bahan bakar, temperatur oli mesin
seharusnya selalu dalam keadaan basah oleh bahan dilakukan di Workshop Teknik Mesin Universitas
pelumas. Fungsi utama pelumas ada dua yaitu Lambung Mangkurat.
mengurangi gesekan (friksi) dan sebagai
pendinginan dari proses pembakaran. Salah satu Bahan yang digunakan dalam penelitian antara
syarat pemilihan pelumas adalah kekentalan lain: bensin(premium, Pertalite, dan pertamax), oli
minyak pelumas harus disesuaikan dengan jenis AHM MPX2 SAE 10W-30 serta sepeda motor
operasi mesin tersebut. Sebab jika viskositasnya Honda Vario 125 FI
terlampau rendah akan mengakibatkan overheating Tipe mesin : 4 Langkah, SOHC,
pada mesin. Sebaliknya jika terlalu kental maka Pendingin Cairan
kerja mesin akan semakin berat. Pelumas Diameter x Langkah piston: 52,4 x 57,9 mm
dibedakan menjadi dua yaitu pelumas mineral dan Volume Langkah : 124,8 cc
sintetis. Perbandingan kompresi : 11,0 : 1
Daya Maksimum : 8,3 kW/8500 rpm
Torsi Maksimum : 10,8 Nm/5500 rpm
Sistem pengapian : Full Transisterize,
III.METODE PENELITIAN Baterai
Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen yaitu memvariasikan Alat eksperimen yang digunakan antara lain:
rpm motor yang berbahan bakar premium, pertalite dinamometer yaitu alat yang digunakan untuk
dan pertamax, kemudian akan dilihat hasilnya mengukur torsi sebuah mesin motor, termometer
berupa perubahan yang terjadi pada daya, torsi di untuk mengukur temperatur oli mesin, gelas ukur
tiap variasi rpm . Setelah itu mengukur Konsumsi untuk mengukur volume bahan bakar, H-Diag
bahan bakar serta temperatur oli mesin untuk untuk mengukur putaran mesin.
membandingkan panas yang dihasilkan ketika Ada dua tahapan yang dilakukan pada
menggunakan premium, pertalite dan pertamax. penelitian ini yaitu langkah persiapan dan langkah
pengujian. Langkah persiapan yaitu melakukan Tabel 2. Perbandingan torsi menggunakan
pengecekan kondisi mesin uji yang meliputi ban, premium, pertalite, dan pertamax.
kondisi minyak pelumas mesin, sistem induksi Rpm Premium Pertalite Pertamax
udara, dan sistem kelistrikan (pengapian). Torsi Torsi Torsi
menyiapkan dan memeriksa alat ukur dan alat-alat (Nm) (N.m) (N.m)
tambahan lainnya. Serta memastikan semua 4000 8,55 8,74 8,88
instrumen bisa bekerja dengan baik untuk
mendapatkan hasil yang optimal dan menghindari 5000 8,77 8,86 8,98
terjadinya kecelakaan kerja.
Setelah persiapan selesai dilanjutkan dengan 6000 8,47 8,60 8,65
pengujian. Pengujian pertama adalah pengujian
torsi dan daya dengan bahan bahan bakar pertama 7000 8,42 8,55 8,59
yaitu pertamax. Pengujian diawali dengan
menaikkan kendaraan ke stand dinamometer 8000 8,02 8,22 8,33
kemudian memasang pengaman serta memasang
kabel rpm pada koil sepeda motor, menghidupkan 9000 6,93 7,09 7,36
mesin kemudian memvariasikan putaran mesin dari
3000 rpm sampai batas maksimum putaran mesin. Torsi 9,08Nm/ 9,27Nm/ 9,41 Nm/
Setelah itu merekam data hasil pengujian. Setelah Maks. 4311rpm 4374rpm 4460 rpm
itu mendinginkan mendinginkan mesin.
Setelah pengujian torsi dan daya maka
dilanjutkan dengan pengujian temperatur oli mesin. Berikut adalah grafik torsi terhadap putaran mesin
Pertama kali yaitu mengukur temperatur awal oli
mesin. Setelah itu menghidupkan mesin dan
menaikkan putaran menjadi 4000 rpm selama satu 9,5
menit. Setelah itu mematikan mesin dan mencatat
hasil pengujian temperatur kemudian mengulangi 9
pengujian dengan variasi putaran 6000 dan 7000
rpm kemudian mendinginkan mesin dan 8,5
Torsi(Nm)

mengulangi sebanyak 3 kali percobaan.


8
Pengujian terakhir yaitu konsumsi bahan bakar. Premium
Diawali dengan memasang ujung selang dari gelas 7,5
ukur ke input pompa bahan bakar, mengisi bahan Pertalite
bakar ke gelas ukur dengan pertamax kurang lebih 7 Pertamax
100 ml, menghidupkan mesin dan merekam waktu
konsumsi bahan bakar dengan stopwatch per 5 ml 6,5
dengan sebanyak 5 kali perekaman. Setelah itu
4000
5000
6000
7000
8000
9000

mematikan mesin dan mencatat hasil perekaman


kemudian mengulangi langkah 3 dan 4 dengan
variasi putaran 6000 dan 7000 rpm. Setelah itu RPM
mendinginkan mesin sampai temperatur awal oli
mesin. Setelah pengujian pertamax selesai
dilanjutkan dengan pengujian pertalite dan Gambar 2. Grafik Torsi Terhadap Putaran Mesin
premium.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dibanding pertalite dan premium. Nilai kalor yang
Torsi besar pada pertamax ditambah rasio kompresi
Berdasarkan hasil pengujian torsi menggunakan tinggi menyebabkan tekanan yang besar setelah
dinamometer, maka didapat nilai torsi seperti pada TMA sehingga torsi yang dihasilkan juga lebih
tabel 2. besar. Tetapi pada pertalite terutama premium
menghasilkan tekanan pembakaran yang lebih kecil
sehingga torsi yang dihasilkan akan berkurang.
Efek Torsi atau momen putar motor adalah hasil
kali gaya yang dihasilkan dari pembakaran dengan
panjang lengan torak. Hal ini terlihat ketika
menggunakan bahan bakar dengan oktan
tinggi(Pertamax), torsi yang dihasilkan lebih tinggi
dengan torsi maksimal mencapai 9,416 Nm/4460
rpm, pertalite torsi maksimalnya mencapai 9,270
Nm/4374rpm, sedangkan premium torsi maksimal ketika menggunakan pertalite hanya 9,402Hp/8458
hanya 9,089 Nm /4311rpm. Hal ini membuktikan rpm, sedangkan premium hanya 9,142Hp/8416 rpm
bahwa efek penggunaan bahan bakar dengan oktan
yang berbeda menyebabkan tekanan pembakaran Hasil Pengujian Konsumsi Bahan Bakar
yang berbeda. Tetapi ketika mencapai torsi
maksimal dan putaran mesin terus dinaikkan, maka Hasil Pengujian konsumsi bahan bakar dapat
torsi yang dihasilkan semakin kecil menurun. dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Daya Tabel 4. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Terhadap


Berdasarkan hasil pengujian daya menggunakan Putaran Mesin
dinamometer, maka didapat nilai daya seperti pada
tabel 3. RPM Premium Pertalite Pertamax
Daya SFC Daya SFC Daya SFC
Tabel 3. Perbandingan daya menggunakan
premium, pertalite, dan pertamax. 4000 3,528 0,168 3,608 0,155 3,667 0,145
Rpm Premium Pertalite Pertamax 6000 5,24 0,175 5,321 0,144 5,358 0,129
Daya (HP) Daya (HP) Daya (HP)
4000 4,80 4,91 4,99 7000 6,07 0,176 6,166 0,162 6,203 0,152

5000 6,16 6,22 6,30


Berdasarkan tabel 4 maka dapat dibentuk grafik
6000 7,13 7,24 7,29 seperti di bawah ini.
7000 8,27 8,39 8,44
Konsumsi Bahan Bakar
8000 9,00 9,23 9,35
0,18
SFC (kg/kWh)

9000 8,75 8,95 9,30 0,16


Daya 9,14Hp/84 9,4Hp/845 9,61 Hp/ 0,14 premium
Maks 16 rpm 8 rpm 8498 rpm
0,12 pertalite
0,1 pertamax
Berikut adalah grafik daya terhadap putaran mesin 4000 6000 7000
RPM
9,5
Gambar 4. Grafik SFC terhadap Putaran Mesin
8,5
Daya (HP)

7,5 Konsumsi Pertamax lebih irit daripada pertalite


Premium dan premium disebabkan pertamax lebih tahan
6,5 terhadap kompresi tinggi karena nilai kalor yang
Pertalite besar. Hal ini terlihat pada konsumsi bahan bakar
5,5
Pertamax spesifik pertamax yang lebih kecil dibanding
4,5 pertalite dan premium. Pertamax pada putaran 7000
rpm konsumsi bahan bakar pertamax yaitu 0,152
kg/kWh. Sedangkan pada pertalite 0,162 kg/kWh
pada 7000 rpm. Sedangkan premium pada 7000
RPM rpm mengkonsumsi paling tinggi yaitu 0,176
kg/kWh.
Gambar 3. Grafik Daya Terhadap Putaran Mesin Berdasarkan uji statisik pada gambar 4.8,
menunjukkan bahwa jenis bahan bakar
Besar atau kecilnya daya yang dihasilkan sangat memberikan pengaruh terhadap konsumsi bahan
berpengaruh pada variasi putaran mesin dan efek bakar spesifik. Hal ini dibuktikan nilai F lebih
dari bahan bakar yang mempunya nilai oktan yang besar dari Fcrit (batas minimal), yaitu . P-value
berbeda. Semakin nilai oktan tinggi bahan bakar (tingkat signifikansi) juga membuktikan hal yang
akan sulit terbakar yang menyebabkan daya suatu sama dengan yaitu di bawah 0,05, dengan p-value
motor mengalami peningkatan. Hal ini terebukti di bawah 0,05 maka membuktikan bahwa bahan
ketika menggunakan pertamax, daya yang bakar memberikan pengaruh terhadap konsumsi
dihasilkan lebih tinggi yaitu 9,611 Hp/ 8498 rpm, bahan bakar.
Hasil Pengujian Temperatur Oli Mesin sedangkan premium lebih rendah yaitu sekitar
Hasil pengujian temperatur oli mesin 45,5oC pada 7000 rpm. Kompresi tinggi dan
menggunakan premium, pertalite, pertamax dengan tekanan Pembakaran yang lebih besar
variasi putaran mesin 4000 rpm, 6000 rpm, dan menyebabkan temperaturnya naik tetapi diiringi
7000 rpm dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. dengan tenaga yang dihasilkan.
Berdasarkan uji statisik analysis of Varian
Tabel 5. Perbandingan temperatur oli mesin temperatur oli mesin seperti yang terlihat pada
menggunakan premium, pertalite, dan pertamax gambar 4.9, menunjukkan bahwa jenis bahan bakar
memberikan pengaruh terhadap temperatur oli
Bahan Rata- mesin. Hal ini dibuktikan nilai F lebih besar dari
Percobaan RPM Fcrit (batas minimal), yaitu P-value (tingkat
bakar rata
4000 33,2 signifikansi) juga membuktikan hal yang sama
Percobaan I Pertamax 6000 40,7 dengan yaitu di bawah 0,05, dengan p-value di
7000 52,7 bawah 0,05 maka membuktikan bahwa bahan
bakar memberikan pengaruh terhadap temperatur
oli mesin.
4000 31,3
Percobaan II Pertalite 6000 38,3
V. KESIMPULAN DAN SARAN
7000 46,5
Kesimpulan
4000 30,8 Berdasarkan hasil dan pembahasan yang didapat
Percobaan III Premium 6000 37,3 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
7000 45,5 1. Pertamax menghasilkan torsi dan daya yang
lebih besar. Ketika menggunakan premium,
daya dan torsi yang dihasilkan lebih kecil.
Sementara pertalite berada di tengah antara
Berdasarkan tabel 5 maka dapat dibentuk grafik di pertamax dan premium. Hal ini terlihat pada
bawah ini. daya dan torsi maksimum yang dihasilkan.
Pertamax memiliki daya maksimum 9,611
Temperatur Oli Mesin Terhadap Hp/8498 rpm dan torsi maksimum pada 9,41
Nm/4460 rpm. Pertalite daya maksimum hanya
Putaran Mesin
mencapai 9,4 Hp/8458 rpm dan torsi maksimum
55,0 hanya 9,27 Nm/ 4374 rpm. Sedangkan premium
52,7 lebih rendah yaitu daya maksimum hanya
50,0 9,142 Hp/8416 rpm dengan torsi maksimum
hanya mencapai 9,089 Nm/4311.
2. Konsumsi bahan bakar ketika menggunakan
Suhu (0C)

45,0
pertamax lebih sedikit dibanding premium
Premium maupun pertalite, Hal ini ditunjukkan dengan
40,0 40,7
Pertalite nilai SFC pada pertamax yaitu 0,152 kg/kWh
pada 7000 rpm. Ketika memakai pertalite lebih
35,0 Pertamax
boros dengan putaran mesin 7000 rpm
33,2
konsumsi bahan bakarnya mencapai 0,162
30,0 kg/kWh. Premium juga memiliki konsumsi
4000 6000 7000 lebih besar dari pertalite yaitu 0,176 kg/kWh.
3. Temperatur oli mesin pertamax lebih cepat
Rpm panas dibanding premium maupun pertalite.
Ketika memakai premium, temperatur oli mesin
Gambar 5. Temperatur Oli Terhadap Putaran Mesin lebih dingin. Sedangkan pertalite lebih panas
dibanding premium. Temperatur pertamax pada
Sepeda motor dengan kompresi tinggi putaran 7000 rpm mencapai 52,7oC. Pada
memerlukan bahan bakar dengan oktan tinggi agar pertalite hanya 46,5oC pada 7000 rpm. Ketika
bahan bakar dapat terbakar dengan waktu yang menggunakan premium lebih dingin yaitu 45oC
tepat. Sehingga dengan kompresi dan oktan bahan pada 7000 rpm.
bakar yang tinggi dapat menghasilkan panas
pembakaran yang tinggi. Hal ini yang Saran
mengakibatkan panas yang lebih tinggi ketika
menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi. Berdasarkan eksperimen ini, selanjutnya
Sehingga ketika menggunakan pertamax, diharapkan adanya penelitias tentang viskositas oli
temperatur oli lebih tinggi yaitu 52,7oC pada 7000 pada penggunaan bahan bakar premium,pertalite
rpm, pertalite hanya 46,5oC pada 7000 rpm, dan pertamax.
DAFTAR PUSTAKA

Jama, Jalius dkk. 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid


I. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

Sunyoto,dkk.2008.Teknik Mesin Industri Jilid II.


Jakarta: Departemen pendidikan Nasional.

Purnomo, Trio Bagus.2013. Perbedaan Performa


Motor Berbahan Bakar Premium 88 Dan
Motor Berbahan Bakar Pertamax 92.
Semarang:Universitas Negeri Semarang

Sugeng Mulyono,Gunawan,Budha
Maryanti,.Pengaruh Penggunaan dan
Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar
Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk
Kerja Motor Bakar Bensin.Teknologi
Industri Universitas Balikpapan.

Pratama, M. Hafiz.2016. Uji Eksperimental


Pengaruh Penambahan Bioetanol Pada
Bahan Bakar Pertalite Terhadap Unjuk
Kerja Motor Bakar
Bensin.Sumatera:Universitas Sumatera
Utara

Saripudin Aep,Marijo dan Muhammad


Kommarudin.2005.Pengujian Kinerja
motor Bensin dengan Bahan Bakar
Premium dan Pertamax.

Fx.,Sukidjo.2011. Performa Mesin Sepeda Motor


Empat Langkah Berbahan Bakar Premium
dan Pertamax. Diploma Teknik Mesin
Sekolah Vokasi UGM.

Eri Sururi dan Budi Waluyo.. Kaji Eksperimen:


Perbandingan Penggunaan Bahan Bakar
Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk
kerja Mesin Pada Sepeda Motor suzuki
Thunder Tipe EN-125 .Program Studi
Mesin Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang.

Ir. Astu Pudjanarsa,MT. Dan Prof. Ir. Djati


Nursuhud,MSME.2006. Mesin Konversi
Energi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai