Jurnal Skripsi PDF
Jurnal Skripsi PDF
Abstrak : Di Indonesia, Bahan bakar bensin yang sering digunakan ada tiga jenis yaitu premium,
pertamax, dan pertalite yang dibedakan dengan angka oktan. Angka oktan dapat berpengaruh terhadap mesin
sepeda motor baik dari performa daya dan torsi, laju konsumsi bahan bakarnya maupun temperatur oli. Pada
percobaan ini diuji unjuk kerja motor mengenai torsi, daya, konsumsi bahan bakar spesifik, serta temperatur oli
ketika menggunakan premium, pertalite dan pertamax yang diuji pada motor honda Vario 125 FI.
Pada Pengujian ini akan dicoba pada sepeda motor jenis Honda Vario 125 FI dengan variasi bahan bakar
berupa premium, peralite, dan pertamax kemudian membandingkan besarnya pengaruh dari penggunaan bahan
bakar yang berbeda tersebut terhadap torsi, daya, konsumsi bahan bakar, dan temperatur oli mesin. Pengambilan
data torsi dan daya menggunakan alat yang disebut dinamometer tipe chasis dengan pembacaan putaran mesin
dari 3000 rpm sampai batas maksimum putaran mesin. Sedangkan pada pengujian temperatur oli mesin
digunakan alat berupa termometer digital untuk melihat temperatur oli mesin dengan variasi putaran mesin 4000
rpm, 6000 rpm, dan 7000 rpm. Sementara Konsumsi bahan bakar spesifik dihitung berdasarkan jumlah volume
bahan bakar yang diperlukan untuk menghabiskan 5ml bahan bakar selama satu menit dengan variasi putaran
mesin 4000 rpm, 6000 rpm, dan 7000 rpm. Pengujian torsi dan daya dilakukan di Bengkel PNP Performance
Banjarmasin sedangkan pengujian temperatur oli mesin dan konsumsi bahan bakar dilakukan di Workshop
Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Hasil penelitian menunjukkan Pertamax menghasilkan torsi maksimal mencapai 9,416 Nm/4460 rpm,
pertalite torsi maksimalnya mencapai 9,270 Nm/4374rpm, sedangkan premium torsi maksimal hanya 9,089
Nm/4311rpm. Daya maksimal pertamax lebih tinggi yaitu 9,611 Hp/ 8498 rpm, pertalite hanya 9,402 Hp/8458
rpm, sedangkan premium hanya 9,142Hp/8416 rpm. Konsumsi bahan bakar spesifik pertamax yang lebih kecil
yaitu 0,152 kg/kWh pada 7000 rpm. Sedangkan pada pertalite 0,162 kg/kWh pada 7000 rpm. Sedangkan
premium pada 7000 rpm mengkonsumsi paling tinggi yaitu 0,176 kg/kWh. Ketika menggunakan pertamax,
temperatur oli lebih tinggi yaitu 52,7oC pada 7000 rpm, pertalite hanya 46,5 oC/7000 rpm, sedangkan premium
lebih rendah yaitu sekitar 45,5oC pada 7000 rpm.
Kata Kunci : Daya, Torsi, Konsumsi Bahan Bakar, Temperatur Oli, Variasi Oktan Bahan Bakar
𝑚𝑓
𝑠𝑓𝑐 =
𝑃
dimana :
ρ x V𝑓 x 10 −3
mf = x 3600
𝑡𝑓
Dimana :
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertamax menghasilkan torsi yang lebih besar
dibanding pertalite dan premium. Nilai kalor yang
Torsi besar pada pertamax ditambah rasio kompresi
Berdasarkan hasil pengujian torsi menggunakan tinggi menyebabkan tekanan yang besar setelah
dinamometer, maka didapat nilai torsi seperti pada TMA sehingga torsi yang dihasilkan juga lebih
tabel 2. besar. Tetapi pada pertalite terutama premium
menghasilkan tekanan pembakaran yang lebih kecil
sehingga torsi yang dihasilkan akan berkurang.
Efek Torsi atau momen putar motor adalah hasil
kali gaya yang dihasilkan dari pembakaran dengan
panjang lengan torak. Hal ini terlihat ketika
menggunakan bahan bakar dengan oktan
tinggi(Pertamax), torsi yang dihasilkan lebih tinggi
dengan torsi maksimal mencapai 9,416 Nm/4460
rpm, pertalite torsi maksimalnya mencapai 9,270
Nm/4374rpm, sedangkan premium torsi maksimal ketika menggunakan pertalite hanya 9,402Hp/8458
hanya 9,089 Nm /4311rpm. Hal ini membuktikan rpm, sedangkan premium hanya 9,142Hp/8416 rpm
bahwa efek penggunaan bahan bakar dengan oktan
yang berbeda menyebabkan tekanan pembakaran Hasil Pengujian Konsumsi Bahan Bakar
yang berbeda. Tetapi ketika mencapai torsi
maksimal dan putaran mesin terus dinaikkan, maka Hasil Pengujian konsumsi bahan bakar dapat
torsi yang dihasilkan semakin kecil menurun. dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
45,0
pertamax lebih sedikit dibanding premium
Premium maupun pertalite, Hal ini ditunjukkan dengan
40,0 40,7
Pertalite nilai SFC pada pertamax yaitu 0,152 kg/kWh
pada 7000 rpm. Ketika memakai pertalite lebih
35,0 Pertamax
boros dengan putaran mesin 7000 rpm
33,2
konsumsi bahan bakarnya mencapai 0,162
30,0 kg/kWh. Premium juga memiliki konsumsi
4000 6000 7000 lebih besar dari pertalite yaitu 0,176 kg/kWh.
3. Temperatur oli mesin pertamax lebih cepat
Rpm panas dibanding premium maupun pertalite.
Ketika memakai premium, temperatur oli mesin
Gambar 5. Temperatur Oli Terhadap Putaran Mesin lebih dingin. Sedangkan pertalite lebih panas
dibanding premium. Temperatur pertamax pada
Sepeda motor dengan kompresi tinggi putaran 7000 rpm mencapai 52,7oC. Pada
memerlukan bahan bakar dengan oktan tinggi agar pertalite hanya 46,5oC pada 7000 rpm. Ketika
bahan bakar dapat terbakar dengan waktu yang menggunakan premium lebih dingin yaitu 45oC
tepat. Sehingga dengan kompresi dan oktan bahan pada 7000 rpm.
bakar yang tinggi dapat menghasilkan panas
pembakaran yang tinggi. Hal ini yang Saran
mengakibatkan panas yang lebih tinggi ketika
menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi. Berdasarkan eksperimen ini, selanjutnya
Sehingga ketika menggunakan pertamax, diharapkan adanya penelitias tentang viskositas oli
temperatur oli lebih tinggi yaitu 52,7oC pada 7000 pada penggunaan bahan bakar premium,pertalite
rpm, pertalite hanya 46,5oC pada 7000 rpm, dan pertamax.
DAFTAR PUSTAKA
Sugeng Mulyono,Gunawan,Budha
Maryanti,.Pengaruh Penggunaan dan
Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar
Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk
Kerja Motor Bakar Bensin.Teknologi
Industri Universitas Balikpapan.