Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Salah satu perawatan mesin sepeda motor adalah dengan memanaskan mesin

motor. Alasan harus melakukan pemanasan mesin sebelum digunakan adalah: Mencegah
kehausan Jika mesin jarang digunakan alias tidak bekerja dalam waktu lama, biasanya oli
mengendap di panci oli. Nah, pemanasan mesin disini berfungsi untuk membuat oli
bergerak masuk kembali ke bagian bagian mesin yang perlu dilumasi. Mengurangi
kebocoran kompresi Pada beberapa bagian komponen mesin yang bekerja pada temperatur
tinggi (misalnya kepala piston), ada bagian tertentu yang sengaja dibuat tidak presisi atau
sengaja dibuat adanya celah (misalnya antara dinding silinder dan kepala piston). Para
desainer memang sengaja membuat celah pada bagian yang tidak presisi ini karena secara
otomatis bagian tersebut akan memuai dan menjadi presisi dengan sendirinya sehingga
kebocoran kompresi tidak terjadi. Oleh karena itu kebocoran kompresi juga membuat
tenaga mesin tidak optimal. Membuat proses pembakaran menjadi sempurna. Proses
pembakaran yang sempurna terjadi ketika temperatur di mesin dan sekitarnya sudah cukup
panas. Karena itu mesin perlu dipanasi. Kalau proses pembakaran yang tidak sempurna
dikarenakan temperatur mesin masih dingin atau belum cukup panas sehingga suplai bahan
bakar harus lebih banyak agar pembakarannya sempurna. Jadi penggunaan kendaraan
bermotor yang belum dipanasi mula-mula tenaganya belum optimal karena proses
pembakarannya belum sempurna.
1.2

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tugas ini adalah mencari tau manfaat dari pemanasan awal

mesin, supaya mesin tidak cepat mengalami keausan.

1.3

Tujuan Penelitian
a. Mengetahui manfaat pemanasan mesin terhadap kinerja mesin.
b. Mengetahui cara merawat mesin lebih baik supaya bisa digunakan selama
mungkin.

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat dari tugas ini adalah:
1

a. Mengetahui manfaat pemanasan awal mesin untuk kendaraan bermotor


b. Mengetahui perawatan kendaraan bermotor yang baik dan benar.
1.5

Batasan Penelitian
Batasan penelitian disini adalah pemanasan mesin hanya pada kendaraan sepeda

motor, kami tidak melakukan pada mobil atau kendaraan bermotor laiinya. Batasan dalam
melakukan percobaan juga di lakukan hanya dalam waktu satu menit.
1.6

Sistematika Penulisan
Sistematika di penulisan ini di mulai dari halaman pertama yang berisi judul dari

penelitian yang kami lakukan yaitu kajian manfaat pemanasan awal mesin pada
kendaraan bermotor, kemudian pernyataan orisinilitas, pernyataan dewan penguji,
halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, pernyataan persetujuan publikasi, daftar isi,
daftar gambar, daftar tabel, daftar symbol. Kemudian dilanjutkan bab 1 yang berisi bahwa
pada bab 1 menjelaskan tentang latar belakang dari judul yang kami ajukan, menjelaskan
alasan kenapa kami memilih judul ini, lalu menjelaskan dengan ringkas pengertian dari
judul kami. Kemudian bab 2 menjelaskan teori penunjang yang menjelaskan tentang
penilitian pendahuluan yang pernah di lakukan orang hingga saat ini, parameter-parameter
yang menjadi penentu hasil penelitian dan pengaruhnya, aplikasi hingga saat ini yang telah
di berikan kepada masyarakat. Bab 3 menjelaskan tentang prosedur-prosedur dari
penelitian kami, mulai dari langkah langkah sebelum memulai penelitian, hingga menulis
hasil akhir dari penelitian. Bab 4 analisa. Bab 5 kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
kami lakukan.
1.7

Model Operasional Penelitian


Pada penelitian ini, cara pengoperasian penilitian itu yaitu dengan menggunakan 2

sepeda motor yang di panaskan bersamaan namu beda durasi, kemudian kita melihat
perbedaan dari kedua sepeda motor tersebut. Lalu penilitian dilakukan dengan cara
berbeda, sepeda motor 1 di panaskan setiap ketika akan di operasikan seminggu berturut,
lalu sepeda motor 2 tak pernah di panaskan dalam seminggu.
BAB 2
TEORI PENUNJANG

Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi saat ini kendaraan bermotor
memenuhi jalan. Sehigga menyebabkan kemacetan hampir di semua kota Pulau Jawa. Hal
ini di pengaruhi oleh kebutuhan transportasi yang mobile, selain harganya yang relatif
murah daripada mobil. Dengan kemajuan teknolgi mesin motor yang semakin maju, saat
ini sepeda motor juga kuat untuk perjalanan lintas propinsi. Ambil contoh saja orang
perantauan di Jakarta pulang kampung sebagian besar mengunakan sepeda motor. Namun
terkadang seseorang lalai memperhatikan motor karena kesibukan akan kegiatan masingmasing orang. Salah satu perawatan kendaraan bermotor adalah dengan cara pemanasan
awal sebelum digunakan.
2.1

Manfaat Pemanasan Awal Kendaraan Bermotor


a. Untuk Fungsi Pelumasan
Matinya engine mengakibatkan matinya fungsi pelumasan. Fungsi pelumasan ini

penting, di antaranya untuk mengurangi aus pada komponen-komponen yang bergesekan


seperti gear ke gear, ring piston dengan dinding silinder, dan lain-lain. Semakin lama mati,
semakin banyak oli yang berjatuhan atau kembali ke tempat penyimpanannya.
Pastinya oli yang berada di bagian gear, piston dan sebagainya akan menipis. Bila
mesin dinyalakan setelah mati cukup lama maka butuh waktu bagi oli untuk melumasi
bagian-bagian gear atau bergesekan lainnya. Kalau langsung main digunakan, dengan
pelumasan yang sedikit, gear-gear bisa aus, ring piston bisa patah yang mengakibatkan
kendaraan agan tidak bisa berjalan. Itu adalah hal yang paling vital dalam pentingnya
proses pemanasan.
Piston itu bergerak umumnya 50 putaran dalam 1 detik atau 3000 rpm, ini dalam
keadaan statis (tanpa di gas). Jadi bagaimana kalau anda sedang membawa motor anda
dengan kecepatan 100 km/jam? Tentunya akan lebih dari 50 putaran dalam 1 detik.
Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang bergerak, akan terjadi peristiwa
pergesekan antara logam. Oleh karena itu akan terjadi peristiwa pelepasan partikel partikel
dari pergesekan tersebut. Keadaan dimana logam melepaskan partikel disebut aus atau
keausan. Untuk mencegah atau mengurangi keausan yang lebih parah yaitu memperlancar
kerja mesin dan memperpanjang usia dari mesin dan peralatan itu sendiri, maka bagian
bagian logam dan peralatan yang mengalami gesekan tersebut diberi perlindungan ekstra.

b. Untuk pembakaran yang lebih sempurna


Sebelum mesin dinyalakan, bensin dan udara masih berada di tempatnya masingmasing. Sehingga dibutuhkan waktu pada proses pencampuran udara dan bahan bakar
untuk memperoleh campuran yang pas antara bahan bakar dan udara sekitar 1 : 14,7 atau
dalam ukuran liter dapat disebutkan 1 liter bensin secara ideal harus bercampur dengan
11500 liter udara. Beginilah cara pencampurannya, yang warna ungu itu bahan bakar dan
hijau itu udara. Awalnya pencampuran udara belum stasioner, kalau bensinnya kebanyakan
akan membuat suara mesin seperti suara tembakan. Akhirnya setelah stasioner
pencampuran udara menjadi lebih ideal otomatis bunyi tersebut semakin berkurang
karena bahan bakar terbakar lebih sempurna. Mesin mobil maupun motor memerlukan
jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik
dan menghasilkan kinerja yang optimal. Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan
angka / nilai oktan (RON), misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan
seterusnya. Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih
tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin
mobil/motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga.
c. Mengurangi Kebocoran Kompresi
Pada beberapa bagian komponen mesin yang bekerja pada temperatur tinggi
(misalnya kepala piston), ada bagian tertentu yang sengaja dibuat tidak presisi atau sengaja
dibuat adanya celah (misalnya antara dinding silinder dan kepala piston). Para desainer
memang sengaja membuat celah pada bagian yang tidak presisi ini karena secara otomatis
bagian tersebut akan memuai dan menjadi presisi dengan sendirinya sehingga kebocoran
kompresi tidak terjadi. Oleh karena itu kebocoran kompresi juga membuat tenaga mesin
tidak optimal.

2.2

Fungsi Pelumas Dalam Perawatan Mesin


Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau

mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam yang
satu dengan permukaan logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat

dikurangi, permukaan logam yang terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang
diperlukan akibat terserap gesekan, dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan akan
berkurang.
Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga berfungsi sebagai penghantar panas.
Pada mesin mesin dengan kecepatan putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan
bantalan sebagai akibat dari adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi
sebagai penghantar panas dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu
mesin.
Suhu yang tinggi akan merusak daya lumas. Apabila daya lumas berkurang, maka
maka gesekan akan bertambah dan selanjutnya panas yang timbul akan semakin banyak
sehingga suhu terus bertambah. Akibatnya pada bantalan bantalan tersebut akan terjadi
kemacetan yang secara otomatis mesin akan berhenti secara mendadak. Oleh karena itu,
mesin mesin dengan kecepatan tinggi digunakan pelumas yang titik cairnya tinggi,
sehingga walaupun pada suhu yang tinggi pelumas tersebut tetap stabil dan dapat
melakukan pelumasan yang indah kemudian sempurna demi mencapai tujuan yang
sempurna indah di pandang di perhatikan apalagi di buktikan, kemudian daripada itu
pelumas juga dapat berfungsi melakukan sesuatu dengan baik. Pelumas berperan penting
dalam perawatan mesin, semakin bagus pelumas akan semakin bagus mesin.

2.3

Fungsi Oli Dalam Perawatan Mesin


Oli adalah bahan penting bagi kendaraan bermotor. Memilih dan menggunakan oli

yang baik dan benar untuk kendaraan bermotor anda, merupakan langkah tepat untuk
merawat mesin dan peralatan kendaraan agar tidak cepat rusak dan mencegah pemborosan.
Masyarakat umum beranggapan bahwa fungsi utama oli hanyalah sebagai pelumas mesin.
Padahal oli memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yakni antara lain sebagai;
Pendingin, Pelindung Karat, Pembersih dan Penutup Celah pada Dinding Mesin. Semua
fungsi tersebut adalah sangat erat berkaitan; sebagai Pelumas, Oli akan membuat gesekan
antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin untuk
mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu Oli juga bertindak sebagai fluida yang

memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat Celcius ke bagian lain
mesin yang lebih dingin.
2.4

Mesin Pembakaran Dalam


Mesin pembakaran dalam adalah sebuah mesin yang sumber tenaganya berasal dari

pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi hasil pembakaran campuran bahan bakar
dan udara, yang berlangsung di dalam ruang tertutup dalam mesin, yang disebut ruang
bakar (combustion chamber). "Mesin pembakaran dalam" sendiri biasanya merujuk kepada
mesin yang pembakarannya dilakukan secara berselang-seling. Yang termasuk dalam
mesin pembakaran dalam adalah mesin empat tak dan mesin dua tak, dan beberapa tipe
mesin lainnya, misalnya mesin enam tak dan juga mesin wankel. Selain itu, mesin jet dan
beberapa mesin roket termasuk dalam mesin pembakaran dalam.Mesin pembakaran dalam
agak berbeda dengan mesin pembakaran luar (contohnya mesin uap dan mesin Stirling),
karena pada mesin pembakaran luar, energinya tidak disalurkan ke fluida kerja yang tidak
bercampur dengan hasil pembakaran. Fluida kerja ini dapat berupa udara, air panas, air
bertekanan, atau cairan natrium yang dipanaskan di semacam boiler. Sebuah mesin piston
bekerja dengan membakar bahan bakar hidrokarbon atau hidrogen untuk menekan sebuah
piston, sedangkan sebuah mesin jet bekerja dengan panas pembakaran yang mendorong
bagian dalam nozzle dan ruang pembakaran, sehingga mendorong mesin ke depan. Secara
kontras, sebuah mesin pembakaran luar seperti mesin uap, bekerja ketika proses
pembakaran memanaskan fluida yang bekerja terpisah, seperti air atau uap, yang kemudian
melakukan kerja. Mesin jet, kebanyakan roket dan banyak turbin gas termasuk dalam
mesin pembakaran dalam, tetapi istilah "mesin pembakaran dalam" seringkali menuju ke
"mesin piston", yang merupakan tipe paling umum mesin pembakaran dalam. Mesin
pembakaran dalam ditemukan di Cina, dengan penemuan kembang api pada Dinasti Song.
Pembakaran Semua mesin pembakaran dalam bergantung pada pembakaran dari bahan
bakar kimia, yang biasanya dibakar dengan campuran oksigen dari udara (memungkinkan
juga untuk menginjeksikan nitrogen oksida, yang gunanya untuk mendapatkan tenaga
tambahan). Proses pembakaran ini menghasilkan panas dalam jumlah besar, ditambah
dengan bahan kimia lain misalnya karbon dioksida. Pada beberapa bagian komponen
mesin yang bekerja pada temperatur tinggi (misalnya kepala piston), ada bagian tertentu

yang sengaja dibuat tidak presisi atau sengaja dibuat adanya celah (misalnya antara dinding
silinder dan kepala piston).

BAB 3
PROSEDUR PENELITIAN
Pada penelitian ini penulis meniliti tentang manfaat pemanasan awal mesin agar
motor lebih awet dan efisien dalam penggunaan bahan bakar. Jadi cara yang di aplikasikan
untuk memulai penilitian ini ada 2 macam supaya dapat mengetahui perbedaan yang di
hasilkan dari masing masing kendaraan.
Dalam penelitian ini di butuhkan 2 sepeda motor, motor pertama yang tidak pernah
di lakukan pemanasan, motor kedua selalu mendapat perlakuan pemanasan. Di dalam
penelitian ini, pemilihan motor yang digunakan untuk eksperimen iyalah sepeda motor
yang menggunakan karburatot, bukan injeksi. Karna semakin maju nya teknologi, sepeda
motor yang menggunakan injeksi biasanya tidak perlu pemanasan, tapi walau
bagaimanapun lebih baik tetap menggunakan pemanasan. Matinya enjin mengakibatkan
matinya fungsi pelumasan. Fungsi pelumasan ini penting, di antaranya untuk mengurangi
aus pada komponen2 yang bergesekan seperti gear ke gear, ring piston dengan dinding
silinder, dan lain2. Semakin lama mati, semakin banyak oli yang berjatuhan atau kembali
ke tempat penyimpanannya. Pastinya oli yang berada di bagian gear, piston dan sebagainya
akan menipis. Bila mesin dinyalakan setelah mati cukup lama maka butuh waktu bagi oli
untuk melumasi bagian-bagian gear atau bergesekan lainnya.
Ketika sudah di dapat hasil dari penelitian tersebut, baru di ambil lah data data
dari hasil kedua motor tersebut. Di olah kemudian dapat di ketahui hasil dari penelitian.
Mesin yang ada di dalam pada motor yang sering di panaskan akan lebih bagus ketimbang
motor yang jarang di panaskan, sistem pembakaran pada motor yang sering di panaskan
juga akan lebih lancer, lebih rapi, lebih bagus.
Pada penelitian ini, bahan bakar juga berpengaruh terhadap kebagusan mesin,
semakin tinggi oktan yang terkandung akan semakin bagus terhadap mesin. Semakin tinggi
angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu
bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin mobil/motor kita, kemudian akan

menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga. Akan tetapi pada percobaan kali ini, kita
menggunakan bahan bakar premium.

BAB 4
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Salah satu perawatan mesin sepeda motor yang mendasar dan sangat penting adalah
dengan memanaskan mesin motor. Ini biasa dilakukan sebelum kita pergi ke suatu tempat
dengan sepeda motor. Sebenarnya pekerjaan ini apa sih manfaatnya? Berikut analisa dan
pembahasannya.
Matinya enjin mengakibatkan matinya fungsi pelumasan. Fungsi pelumasan ini
penting, di antaranya untuk mengurangi aus pada komponen2 yang bergesekan seperti gear
ke gear, ring piston dengan dinding silinder, dan lain2. Semakin lama mati, semakin
banyak oli yang berjatuhan atau kembali ke tempat penyimpanannya. Pastinya oli yang
berada di bagian gear, piston dan sebagainya akan menipis. Bila mesin dinyalakan setelah
mati cukup lama maka butuh waktu bagi oli untuk melumasi bagian-bagian gear atau
bergesekan lainnya. Dengan pelumasan yang sedikit, gear2 bisa aus, ring piston bisa patah
yang mengakibatkan kendaraan agan gbs jalan. Ini adalah hal yang paling vital dalam
pentingnya proses pemanasan. Piston bergerak umumnya 50 putaran dalam 1 detik atau
3000 rpm, ini dalam keadaan statis (tanpa di gas). Jadi bagaimana kalau anda sedang
membawa motor anda dengan kecepatan 100 km/jam ? Tentunya akan lebih dari 50
putaran dalam 1 detik.
Sebelum mesin dinyalakan, bensin dan udara masih berada di tempatnya masing2.
Sehingga dibutuhkan waktu pada proses pencampuran udara dan bahan bakar untuk
memperoleh campuran yang pas antara bahan bakar dan udara sekitar 1 : 14,7 atau dalam
ukuran liter dapat disebutkan 1 liter bensin secara ideal harus bercampur dengan 11500
liter udara. Beginilah cara pencampurannya, yang warna ungu itu bahan bakar dan hijau itu
udara.
Motor dipanasin Awalnya pencampuran udara belum stasioner, kalau bensinnya
kebanyakan jadinya ngebul kalau udaranya yang kebanyakan kentut ( keluar bunyi

petasan ) Akhirnya setelah stasioner pencampuran udara menjadi lebih ideal otomatis
petasan dan ngebulnya semakin berkurang karena bahan bakar terbakar lebih sempurna.
Mesin mobil maupun motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain
mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal.
Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan angka / nilai oktan (RON), misalnya
Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan seterusnya.
Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi.
Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin mobil/motor
kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga.
Jika kita cermati spesifikasi kendaraan kita, pada brosur yang baik akan
menampilkan informasi rasio kompresi (Compression Ratio / CR). CR ini adalah hasil
perhitungan perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap
jarak langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja. terlihat pada
tabel, bahwa CR mesin mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia adalah 11 : 1. Dari
informasi spesifikasi brosur tersebut, kita bisa menentukan bahwa mesin mobil AX kita
tersebut memerlukan jenis bensin yang bernilai oktan 95, yaitu bensin Pertamax Plus.
Bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai CR pada
mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Mesin berkompresi tinggi
membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi), yang akan menjadi masalah
adalah, ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api.
Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi,
akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut. Kita sering
mendengar istilah Ngelitik (pinging/knocking). Bagaimana menggambarkan kejamnya
ngelitik yang dirasakan piston? Ibarat telapak tangan kita ditusuk2 dengan paku kira-kira
begitu. Perlahan namun pasti.. membuat piston seperti permukaan bulan dan bahkan bisa
bolong.
Saat terjadi ngelitik, bensin tidak menjadi tenaga yang terpakai. Kerja mesin tidak
optimal. Kembali diulang, mesin yang CR nya tinggi, memerlukan bensin yang lambat
terbakar. Semakin tinggi nilai CR, bensin harus semakin lambat terbakarnya (oktan tinggi).

10

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Panasilah motor 2-3 menit sebelum pergi. Jangan lama2 juga karena bisa
menyebabkan knalpot jadi berwarna keungu2an atw kecoklatan untuk knalpot yang
berwarna silver atw terang. Hal ini disebabkan oleh terlalu panasnya knalpot karena udara
hanya berputar disitu2 saja sehingga tidak terjadi proses pendinginan.
Kenapa harus 2-3 menit? Itu karena mesin motor karena tergolong mesin kecil jadi
fungsi pelumasan awaldgn tujuan agar pelumas merata ke semua bagian itu bisa berjalan
seiiring dgn bergeraknya putaran mesin. Dan juga karena mesin motor termasuk wet
lubricating atau sistem pelumasan basah artinya mesin terendam didalam minyak lumas
atau dengan kata lain pelumasan awal/pemanasan gak terlalu urgensi. Lain hal dgn mesin2
diesel ukuran besar dimana terdapat sump tank dimana pelumasan awal sangat dianjurakan
krn bagian mesin menjadi kering setelah mesin tersebut berhenti/mati krn kebanyakan
mesin diesel ukuran besar menggunakan sistem dry lubricating.
Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi. Semakin TINGGI nilai
oktan, maka bensin semakin lambat terbakar. Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin
lebih sulit menguap (penguapan rendah). Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu
tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.
SARAN
Motor yang gak dipake semaleman biasanya pelumasan di dalam mesinnya
kurang mau lebih bagus lagi, sebelum kunci di on kan itu mesin di engkol terlebih
dulu >5 kali abis itu baru di kontak on.. panasin cukup 1-2 menitatau sampe stasioner..
sehingga pelumasan sempurna.

11

Ada baiknya ketika pemanasan memakai cara manual jangan memakai starter
karena starter yang kita pakai menggunakan listrik kurang lebih 500 watt, maka dari itu
penggunaan starter yang terlalu sering dapat menyebabkan umur aki yang singkat.(kecuali
buat motor yg dari pabrikan sudah tidak ada kick starter, pasti pihak pabrik sudah
merancang sistem elektrik tertentu yang tidak membuat aki cepat jebol). Bila anda jarang
memanaskan mesin maka biasanya motor anda sering mati bila mesinnya dingin contohnya
sewaktu hujan dan berhenti karena macet.
DAFTAR PUSTAKA
http://riesqi.mywapblog.com/manfaat-dari-memanaskan-mesin.xhtml
http://www.mobilku.org/2013/01/memanaskan-mesin-mobil-manfaat-plus.html
http://astraworld.blogspot.com/2008/06/memanaskan-mesin-bukan-sekadar.html
http://sahabatsepi.wordpress.com/2013/01/26/manfaat-memanaskan-mesin-kendaraan/
http://www.kaskus.co.id/thread/5313f1ebc1cb1762708b45ce/tips-seputar-bagaimanamemanaskan-mesin-motor-mobil-dengan-benar
http://spekmotor.blogspot.com/2014/05/memanaskan-mesin-sepeda-motor-wajibkah.html

12

LAMPIRAN
Tabel Rasio Kompresi

Berikut spek kompresi motor motor di Indonesia

13

14

Anda mungkin juga menyukai