USULAN PENELITIAN
HIBAH KOMPETISI PENELITIAN ( HKP ) ADI BUANA 2019
Oleh:
Tetty Rihardini, SST., M.Keb.
Peneliti Utama
a. Nama Lengkap : Tetty Rihardini, SST., M.Keb.
b. NIDN : 070107198101
c. Jabatan Fungsional : Tenaga Pendidik
d. Program Studi : Kebidanan
e. Nomer HP : 08563466981
f. Alamat Surat (email) : tettyrihardini@gmail.com
Menyetujui
Ketua LP2M
Peneliti
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
3. Obyek Penelitian (Jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian)
5. Usulan Biaya Hibah Adi Buana Surabaya Tahun ke-1 : Rp. 3.000.000,-
7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya):
8. Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori atau
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50
kesehatan reproduksi[.
10. Jurnal Ilmiah yang menjadi sasaran: Jurnal nasional tidak terakreditasi
11. Rencana luaran HKI, Buku, Purwarupa atau luaran lainnya yang
Halaman Sampul i
Halaman Pengesahan ii
Prakata iii
Identitas dan Uraian Umum iv
Ringkasan vi
Daftar Isi vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Hipotesis Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Menstruasi 3
2.2 Gangguan Kesehatan Reproduksi 10
2.3 Kerangka Konseptual 18
BAB 3 METODE PENELITIAN 19
3.1 Desain Penelitian 19
3.2 Tempat dan WaktuPenelitian 19
3.3 Variabel Penelitian 20
3.4 Populasi dan Sampel 21
3.5 Definisi Operasional 22
3.6 Prosedur dan Tahapan Pengumpulan Data Penelitian 23
3.7 Analisis Data 24
BAB 4 TUJUAN PENELITIAN DAN TARGET LUARAN 25
4.1 Tujuan Penelitian 25
4.2 Target Luaran 25
BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA 26
BAB 6 JADWAL PENELITIAN 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah masa dimana terjadi proses ke arah kematangan, baik
berguna untuk mengurangi risiko dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk
kesehatan adik dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini, bahkan sebelum
Kesehatan merupakan kebutuhan dan hak setiap insan agar dapat kemampuan
yang melekat dalam diri setiap insan.hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat,
kesehatan masyarakat yang optimal. Oleh karena itu perlu diselengarakan upaya
kepada masyarakat.
2.1. Menstruasi
pembuluh darah karena sel telur (ovum) tidak dibuahi (Pudjiastuti, 2012). Menstruasi
adalah masa perdarahan yang terjadi pada perempuan secara rutin setiap bulan selama
masa suburnya (Laila, 2011). Sementara menurut Prawirohardjo (2011) pendarahan haid
merupakan hasil interaksi kompleks yang melibatkan sistem hormon dengan organ tubuh,
yaitu hipotalamus, hipofise, ovarium, dan uterus serta faktor lain di luar organ reproduksi.
Menurut istilah haid ialah darah yang keluar dari rahim (wanita dewasa) pada waktu-
waktu tertentu sebagai tanda kematangan pembuahan (reproduksi) pada wanita (Nur,
2016). Menstruasi adalah pengeluaran darah, mukus, dan debrissel dari mukosa uterus
(Rosenblatt, 2007). Siklus menstruasi terdiri atas tiga fase yaitu: fase folikular
(sebelum telur dilepaskan), fase ovulasi (pelepasan telur) dan fase luteal (setelah
menstruasi terdiri atas tiga fase, yaitu fase menstruasi, proliferasi dan sekresi.
pada hari pertama menstruasi. Pada fase ini, endometrium tebal dan kaya akan
cairan serta nutrisi yang didesain untuk nutrisi bagi embrio. Jika tidak ada sel
telur yang dibuahi, level estrogen dan progesteron rendah. Sehingga lapisan atas
hari. Siklus menetap dan teratur pada usia 18-40 tahun. Rata-rata kehilangan
darah 40-50ml, dimana 70% hilang pada 48 jam pertama dan kontraksi terkuat
di 24-48 jam pertama. Pada saat yang sama, kelenjar hipofisis meningkatkan
folikel, tiap folikel berisi sebuah telur. Akhir fase, biasanya hanya satu folikel
beberapa referensi ini disebut fase proliferasi. Fase folikular sampai fase
proliferasi berlangsung selama 13-14 hari dan merupakan fase terlama. Fase ini
menjadi pendek saat mendekati menopause. Fase ini berakhir tepat saat LH
mendekati ovarium bawah pengaruh LH. Setelah itu folikel berkembang dan sel
2006). Fase ovulasi biasanya berlangsung selama 16-32 jam, berakhir setelah
yang dapat diukur dari urin. Pengukuran ini sekaligus dapat menentukan apakah
seorang wanita sedang masa subur. Telur dapat dibuahi hanya sampai 12 jam
Fase yang terakhir adalah fase luteal. Fase ini berlangsung selama kurang
lebih 7-14 hari (setelah masa ovulasi) dan berakhir sesaat sebelum menstruasi
pengisian endometrium dengan cairan dan nutrisi untuk fetus. Begitu juga pada
serviks, mucus menebal agar sperma atau bakteri masuk ke uterus. Selain itu
terjadi peningkatan suhu selama fase ini dan menetap sampai periode menstruasi
dimulai. Kadar estrogen pada fase ini, menjadi tinggi untuk menstimulasi
khususnya di nucleus arkuatus. Banyak pusat saraf dalam sitem limbic otak
menghantarkan sinyal ke nucleus arkuatus untuk modifikasi intensitas GnRH
selama beberapa menit yang terjadi setiap satu saapai tiga jam. Pelepasan GnRH
(Guyton, 2011).
produksi GnRH spesifik sebagai mekanisme umpan balik yang mengatur kadar
dan LH yang dipicu oleh GnRH menjadi tertekan, tetapi efek primernya terhadap
terutama penghasil FSH. Estrogen memiliki efek yang sangat kuat dalam proses
umpan balik negatif ini, bila terdapat progesteron maka efek penghambatan akan
Melalui umpan balik positif, kadar estrogen yang rendah dan meningkat
pada fase awal folikel menghambat sekresi LH, tetapi kadar estrogen yang tinggi
LH dan FSH. Kadar tersebut juga bekerja langsung pada hipofisis anterior untuk
daripada sekresi FSH pada pertengahan siklus (Sherwood dalam Saadiah, 2014).
mendominasi fase luteal, dengan kuat menghambat sekresi FSH dan LH. Proses
baru dilepaskan. Jika tidak terjadi pembuahan maka korpus luteum akan
secara tajam, mengakibatkan lenyapnya efek inhibisi dari hormon FSH dan LH
Ada pula yang memiliki siklus haid sekitar 25 sampai 35 hari. Ini masih terhitung
normal. dianggap memiliki haid yang teratur jika menstruasi datang setiap 23 hari
atau setiap 35 hari, atau di mana saja di antara rentang waktu ini. Menstruasi yang
Waktu ovulasi (saat indung telur melepaskan sel telurnya) pada siklus haid
yang normal akan selalu datang di hari ke-14, tepat di pertengahan siklus. Masa
ovulasi juga sering disebut sebagai masa subur, ketika sel telur siap untuk dibuahi
oleh sperma. Jika tidak, hari pertama menstruasi akan tiba dalam empat belas hari
kemudian.
yang berarti menstruasi selesai di sekitar tanggal 12. Dengan demikian, masa
ovulasi yang sebelumnya jatuh sekitar tanggal 20-21 di bulan lalu. Sementara
masa ovulasi selanjutnya akan datang dalam empat belas hari setelah hari terakhir
menstruasi (tanggal 12), yaitu di tanggal 26-27 masih di bulan yang sama.
menstruasi sebulan sekali, dengan total 11-13 kali menstruasi dalam satu tahun
kalender. Siklus haid ini akan terus berulang sampai masuk ke usia menopause,
ketika tubuh sudah tidak memproduksi sel telur lagi sehingga tidak akan
Selain dilihat dari pola siklusnya, menstruasi yang normal juga bisa dilihat
dari:
1. Warna darahnya
Darah haid yang normal umumnya berwarna merah terang seperti buah ceri
ranum. Meski begitu, seberapa merahnya akan bervariasi juga antar satu wanita
dan yang lainnya — tergantung pada tingkat kekentalan atau volume darah.Warna
merah terang biasanya paling terlihat pada hari menstruasi pertama dan kedua,
karena darah yang keluar di awal biasanya masih segar dan alirannya cukup deras.
karena “usia”nya sudah tua. Mungkin juga darah ini adalah sisa dari siklus
orang yang mengalami haid selama 2 hari saja. Variasi lamanya waktu haid juga
bergantung banyak atau tidaknya darah yang dikeluarkan. Bila terjadi selama 2
hari, biasanya darah yang dikeluarkan lebih banyak. Menstruasi yang tidak
kunjung usai bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari penggunaan pil KB,
3. Keputihan
Keputihan diproduksi oleh leher rahim dan terjadi pada masa subur. Cairan
keputihan yang keluar menjelang haid normalnya berwarna putih jernih/ bening,
tekstur kental dan lengket (lebih cair mendekati masa subur), dan tidak berbau.
a) Perut kembung
d) Payudara sensitif
e) Muncul jerawat
f) Ngidam makanan
g) Perubahan mood
Gejala PMS biasa muncul beberapa hari menjelang haid dan berhenti di hari-hari
warna darah haid, keputihan tidak normal, rasa sakit yang amat sangat, serta siklus
(Imron, 2014).
menjadi:
1. Polimenorea
panjang siklus menstruasi klasik, yaitu kurang dari 21 hari per siklusnya,
sementara volume perdarahannya kurang lebih sama atau lebih banyak dari
2. Oligomenorea
siklus menstruasi klasik, yaitu lebih dari 35 hari per siklusnya. Volume
profilerasi yang lebih panjang dibanding fase proliferasi siklus menstruasi klasik.
3. Amenorea
jenis:
a. Amenorea primer
mengalami amenorea.
b. Amenorea sekunder
c. Hipermenorea
dari normalnya dan lebih lama dari normalnya (lebih dari 8 hari).
d. Hipomenorea
a. Dismenorhea
b. Mastadinia
d. Mittelschmerz
Rasa nyeri saat ovulasi, akibat pecahnya folikel de Graff dapat juga disertai
dengan perdarahan/bercak (Prawirohardjo, 2016).
yaitu:
1. Fungsi hormon terganggu yaitu menstruasi terkait erat dengan sistem hormon
yang diatur di otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan
2. Kelainan sistemik yaitu ada wanita yang tubuhnya sangat gemuk dan kurus.
dalam tubuhnya tidak bekerja dengan baik atau wanita menderita penyakit
metabolisme didalam tubuh. Bisa saja karena stres, wanita jadi mudah lelah,
prolaktinnya cukup tinggi. Hormon prolaktin ini sering kali membuat adik
tidak kunjung menstruasi karena memang hormon ini menekan tingkat
kesuburan ibu. Pada kasus ini tidak masalah, justru sangat baik untuk
Sebaliknya, jika tidak sedang menyusui, hormon prolaktin juga bisa tinggi,
kepala.
berat badan. Kondisi patologis seperti berat badan yang kurus dan anorexia
menimbulkan amenorea.
6. Tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi fungsi
Teratur
Siklus Menstruasi
Pengumpulan Data
Cara Pengukuran/
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala Data
Hasil Pengukuran
1 Gangguan Kesehatan Gangguan pada sistem Kuesioner 1. Ya Rasio
Reproduksi reproduksi wanita yang 2. tidak
berupa gangguan
menstruasi, kelainan yang
terjadi pada siklus
menstruasi berupa
perdarahan menstruasi yang
Cara Pengukuran/
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala Data
Hasil Pengukuran
terlalu banyak ataupun
terlalu sedikit, atau siklus
menstruasi yang tidak
beraturan, atau bahkan
tidak haid sama sekali.
2 Keteraturan Siklus Jumlah hari, terhitung sejak Kuesioner 1. Teratur Nominal
Menstruasi hari pertama menstruasi 2. Tidak Teratur
hingga hari pertama
menstruasi berikutnya. Rata-
rata memiliki siklus
menstruasi 28 hari; yang
berarti setiap 28 hari, ia akan
mengalami menstruasi. Tapi
siklus menstruasi setiap
wanita berbeda. Ada yang
mengalaminya setiap 24 hari,
ada juga yang mengalaminya
setiap 34 hari.
Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test yaitu mengukur
signifikansi perbedaan kapasitas remaja sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan tentang gangguan kesehatan reproduksi.
Target luaran pada penelitian ini adalah publikasi ilmiah pada jurnal
1. Studi Kepustakaan
2. Pengajuan proposal
3. Pengambilan data 1
4. Evaluasi
Pengambilan data 2
5. Analisis dan
Pembahasan
6. Penulisan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2017. Survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun
2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Kusmiran, E. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba
Medika.
Notoatmodjo S. 2015. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Proverawati, Atikah dan Maisaroh, S. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh
Makna. Yogyakarta: Nuha Medika. Purwoastuti, Endang. 2015. Ilmu
Obstetri dan Ginekologi Sosial Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Romauli, dkk. 2015. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Santrock, JW. 2015. Perkembangan anak edisi 7 Vol.2 Jakarta: Erlangga .
Sarwono WS. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sianipar, O. 2009. Pravelensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-faktor yang.
Berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jaktim.
Wirajosastro, H. 2013. Ilmu Kebidanan Edisi 4. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono.
World Health Organization (WHO). 2010. Physical Activity. In Guide to
Community Preventive Services Web site, 2008
World Health Organization. 2002. Report of the expert consultation on the optimal
duration of exclusive breastfeeding. Geneva: World Health
Organization.
Yusuf LN, Syamsu. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa setelah mendapatkan
penjelasan dari peneliti, maka saya bersedia berpartisipasi menjadi responden
dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh Nyna Puspita Ningrum, dengan judul
“Mengenali Siklus Menstruasi Sebagai Langkah Preventif Gangguan
Kesehatan Reproduksi pada Remaja”.
Demikian pernyataan persetujuan yang telah saya tanda tangani untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Surabaya, 2019
Responden
(....................................................)
Lampiran 2
*Diisi peneliti
KUESIONER RESPONDEN
Petunjuk Pengisian : Isilah data sesuai dengan item pertanyaan yang diminta
dibawah ini.
1. Nama (Inisial) :
2. Usia : tahun
:
3. Menstruasi pertama saat usia : tahun
4. Siklus : hari
5. Tanggal Hari Pertama Haid Terakhir :
6. Riwayat silkus menstruasi 3 bulan terakhir : Teratur/ Tidak (coret salah
satu)
GANGGUAN MENSTRUASI
GANGUAN SIKLUS
LAMA MENSTRUASI
2 Lama menstruasi :
a. 1 hari e. 5 hari
b. 2 hari f. 6 hari
c. 3 hari g. 7 hari
d. 4 hari h. > 7 hari, sebutkan....
3 Apakah setiap bulan adik selalu mengalami lama haid seperti itu?
4 Ketika nyeri haid, apakah adik merasa bernafas lebih cepat dari
biasanya?
5 Apakah nyeri juga disertai rasa pusing dan mual?