DISUSUN OLEH :
M. HAFIZ MUFLIH
1508260071
A3
Kelompok :3
FAKULTAS KEDOKTERAN
2017
PENENTUAN KADAR BADAN KETON, KREATININ DAN
I. Tujuan:
Alat :
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pot urin
Pipet tetes
Pipet mohr
Penjepit tabung
Bunsen
Tisu
Cuvette
Spektrofotometri
Pipet otomatis
Serbet
Label
Vortex
Bahan :
Urine
Ammonia 10 %
(NH4)2SO4
Natrium Nitroprussid 5 %
NaOH 10 %
FeCL3 10 %
Reagensia erba
Aquadest
Dalam urin terdiri atas aseton, asam asetoasetat dan asam 13-hidroksi butirat. Karena
aseton mudah menguap, maka urin yang diperiksa harus segar. Pemeriksaan benda keton
dengan reagens pita ini dapat mendeteksi asam asetoasetat lebllh dari 5--10 mg/dl, tetapi cara
ini kurang peka untuk aseton dan tidak bereaksi dengan asam beta hidroksi butirat. Hasil
positif palsu mungkin didapat bila urin mengandung bromsulphthalein, metabolit levodopa
dan pengawet 8-hidroksi-quinoline yang berlebihan.
Dalam keadaan normal pemeriksaan benda keton dalam urin negatif.Pada keadaan
puasa yang lama, kelainan metabolisme karbohidrat seperti pada diabetes mellitus, kelainan
metabolisme lemak didalam urin didapatkan benda keton dalam jumlah yang tinggi.
b. Pemeriksaan Badan Keton Dalam Urin (Reaksi Rothera & Reaksi Gerhardt)
Sampel urin yang diuji tidak mengandung badan keton (Acetone & asam diasetat)
NORMAL
Kadar kreatinin urin pada kelompok 4 (kelompok lain) adalah 17,62 (normal
pada urine : 14 – 26 mg/kg/hari) TIDAK NORMAL
http://element.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=138642
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter%20II.pdf
www.ejournal.stikesmucis.ac.id/file.php?file...id=953...pdf
IX . LAMPIRAN