Anda di halaman 1dari 13

Journal of Borneo Holistic Health, Volume 1 No.

1 Juni 2018 hal 14-26


P ISSN 2621-9530 e ISSN 2621-9514

ANALISIS KORELASI KINERJA PERAWAT DENGAN TINGKAT


KEPUASAN PASIEN WISATAWAN ASING DI UGD BIMC
HOSPITAL
Ida Ayu Agung Laksmi1, Artika Dewi Amri2
1,2 STIKES Bina Usada Bali. Jalan Padang Luwih Dalung-Bali.
*Email : Agunglaksmi41@gmail.com

Abstrak
Kualitas pelayanan keperawatan sangat tergantung dari kinerja perawat yang mencerminkan kemampuan
seorang perawat dalam mengimplementasikan proses asuhan keperawatan. Selain dinilai dari tingkat
akreditasi, kepuasan pasien juga sangat mempengaruhi citra dan kepercayaan masyarakat termasuk
wisatawan asing. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross
sectional bertujuan untuk mengetahui korelasi antara dimensi kinerja perawat terhadap tingkat kepuasan
pasien asing yang dirawat di UGD BIMC Hospital. Terdapat hubungan yang signifikan antara keenam
domain kinerja perawat yaitu kepemimpinan, perawatan kritis, kemampuan kolaborasi dan pengajaran,
kemampuan perencanan, kemampuan komunikasi dan profesionalitas perawat dengan kepuasan pasien
wisatawan asing di UGD BIMC Hospital dengan nilai p < α (0.05) melalui uji analisis spearman rho.
Oleh karena itu, perawat perlu untuk terus mengupayakan dan selalu mengembangkan pelayanan
keperawatan sesuai dengan program terstruktur sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat sehingga
kualitas pelayanan juga meningkat.

Kata kunci: kepuasan pasien, kinerja perawat

Abstract

Correlation Analysis of Nurse Performance with Satisfaction Level of Foreign Patients in BICM
Hospital. The quality of nursing care intensely depends on the performance of nurse that reflects the
ability in implementing the nursing care process. In addition to assess from the level of accreditation, the
patient satisfaction also greatly affects the image and trust of community including foreign tourists. This
research is an observational analytic research with cross sectional design aimed to know the correlation
between the dimensions of nurse's performance to the level of satisfaction of foreign patient treated in
emergency department BIMC Hospital. There is a significant correlation between the six domains of
nurse performance namely leadership, critical care, collaboration and teaching ability, planning ability,
communication skill and nurse professionalism with patient satisfaction of foreign tourists at BIMC
Hospital with p < α value (0.05) through spearman rho analysis test. Therefore, nurses need to continue to
seek and always develop nursing services in accordance with the structured program in order to improve
the performance of nurses and to increase the quality of service.

Keywords: Patient Satisfaction, Nurse Performance.


Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

Pendahuluan Kinerja perawat menurut

Kualitas pelayanan keperawatan Schwirian (1978) dan Dyess & Parker

sangat tergantung dari kinerja perawat. (2012) dibagi menjadi 6 dimensi yang

Kinerja perawat mencerminkan meliputi kemampuan kolaborasi dan

kemampuan seorang perawat dalam pengajaran, kemampuan perencanaan,

mengimplementasikan proses asuhan perawatan kritis, hubungan

keperawatan (Ilyas, 2002). Kinerja interpersonal, kepemimpinan, dan

keperawatan di UGD didasarkan atas pengembangan profesionalitas dimana

pedoman dan standar yang menjadi keenam dimensi ini bekerja secara

acuan dalam pelayanan keperawatan sinergis dan dapat dinilai secara

yang dapat diukur dari pelayanan yang kuantitaif. Kemampuan kolaborasi

diberikan kepada pasien sehingga dinilai penting sebagai dasar dalam

pasien di UGD merasakan puas atau bekerjasama dengan tim, kemampuan

tidak puas (Kurniadi, 2013). Provinsi perencaanaan merupakan kemampuan

Bali merupakan salah satu dari empat dasar dari investigasi dan pengkajian

daerah di Indonesia yang disiapkan masalah pasien sampai menentukan

sebagai target dalam pengembangan rencana tindakan yang akan

wisata medis karena memiliki potensi dilaksanakan, perawatan kritis

pariwisata yang luar biasa dengan menunjukkan keandalan kompetensi

fasilitas kesehatan yang telah memadai. sorang perawat dalam melaksanakan

Berdasarkan studi pustaka yang tindakan yang telah direncanakan

dilakukan oleh Rosalina, dkk. (2015), sebelumnya, hubungan interpersonal

dikatakan bahwa Bali memiliki peluang mencerminkan sikap caring dan

yang sangat potensial untuk empathy, dan pengembangan

berkembang di bidang pelayanan profesionalitas merupakan faktor yang

pariwisata medis. Bali yang merupakan dapat menjadi indikator seorang

destinasi pariwisata terkenal di dunia perawat bekerja secara professional atau

menjadi salah satu destinasi pariwisata tidak.

favorit bagi wisatawan mancanegara. Rumah Sakit BIMC merupakan

Oleh karena itu, tidak sedikit pasien rumah sakit pilihan tujuan wisata

yang masuk ke UGD RS Internasional kesehatan dan layanan gawat darurat

adalah para wisatawan asing. unggulan di Indonesia pertama yang


mendapat akreditasi internasional dari

15
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

Australian Council on Healthcare Penelitian ini mengambil tempat di


Standards (ACHS). Selain dinilai dari UGD BIMC Hospital yang diawali
tingkat akreditasi, kepuasan pasien juga dengan penyusunan proposal pada
sangat mempengaruhi citra dan bulan Februari dan Maret 2017 dan
kepercayaan masyarakat termasuk akan dilaksanakan pada bulan Mei
wisatawan asing. Menurut Irawan sampai dengan bulan Juni 2017. Teknik
(2012), kepuasan pasien berpengaruh sampling yang digunakan adalah non-
secara signifikan terhadap kepercayaan probablity sampling dengan jenis
pelanggan dan kemudian kepercayaan accidental sampling dengan kriteria
pelanggan berpengaruh secara inklusi pasien dengan kewarganegaraan
signifikan terhadap kesetiaan pasien. asing dengan usia dewasa (18-60 tahun)
Berdasarkan latar belakang tersebut dan kriteria eksklusi pasien dengan
maka peneliti tertarik untuk melakukan memiliki kondisi khusus dengan
penelitian yang berjudul analisis faktor klasifikasi P1 di UGD.
yang mempengaruhi tingkat kepuasan Instrumen yang akan digunakan
wisatawan asing terhadap pelayanan pada penelitian ini adalah kuisioner
keperawatan di IGD RS BIMC. Kuesioner kinerja perawat berdasarkan
Six Dimension Scale Nursing

Metode Performance (6 DSNP) dari Schwirian


(1978) dalam Nabirye (2010) meliputi;
Penelitian ini merupakan
(1) kepemimpinan; (2) perawatan kritis;
penelitian analitik observasional dengan
(3) pengajaran dan kolaborasi; (4)
rancangan cross sectional. Peneliti tidak
perencanaan dan evaluasi; (5) hubungan
melakukan tindakan intervensi apapun
interpersonal dan komunikasi; dan (6)
maupun perlakuan khusus pada subjek
pengembangan profesional, sedangkan
penelitian dan hanya terbatas pada
penilaian tingkat kepuasan pasien
pemberian kuesioner kepada subjek.
dengan kuisioner satisfaction felling.
Penelitian ini menggunakan metode
Analisis data yang digunakan
penelitian kuantitatif yang bertujuan
adalah uji korelasi Sperman rho dengan
untuk mengetahui korelasi antara
tingkat signifikansi 5%.
dimensi kinerja perawat terhadap
tingkat kepuasan pasien asing yang
dirawat di UGD BIMC Hospital.

16
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

Hasil Pada domain teaching yaitu


kemampuan kolaborasi dan pengajaran
Tabel 1.1 Analisis Korelasi Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC didapatkan p-value < 0,05 yang artinya
Hospital
Variabel Kepuasan terdapat korelasi yang bermakna antara
r p-value
Kepemimpinan 0,300 0,003
variabel teaching dengan kepuasaan
Perawatan Kritis 0,563 ≤ 0,001 pasien. Dari hasil uji korelasi diperoleh
Teaching 0,428 ≤ 0,001
Planning 0,495 ≤ 0,001 nilai r = 0,428 yang berarti korelasi
Komunikasi 0,522 ≤ 0,001
Profesionalitas 0,542 ≤ 0,001 sedang dengan pola positif. Semakin
tinggi kemampuan perawat dalam
Berdasarkan tabel 1.1 dapat
bekerjasama dengan teamwork selama
dilihat nilai p pada domain
memberikan asuhan keperawatan maka
kepemimpinan 0,003 < 0,0 5yang
semakin tinggi pula kepuasan pasien.
berarti bahwa terdapat korelasi yang
Dari hasil analisis yang
bermakna antara kepemimpinan dengan
diperlihatkan melalui tabel 1.1 juga
kepuasaan pasien. Didapatkan nilai r =
diperoleh nilai p <0,05 pada domain
0,300 yang berarti korelasi rendah
planning yang artinya terdapat korelasi
dengan pola positif, artinya semakin
yang bermakna antara kemampuan
tinggi tingkat kepemimpinan dalam
perencanaan perawat dengan kepuasaan
memberikan asuhan keperawatan pada
pasien. Diperoleh nilai r=0,495 yang
pasien maka semakin tinggi pula
artinya semakin tinggi kemampuan
kepuasaan pasien.
perawat dalam merencanakan tindakan
Pada variabel perawatan kritis
keperawatan yang diberikan pada pasien
berdasarkan hasil uji anaisis diperoleh
maka semakin tinggi pula kepuasan
nilai p-value < 0,05 sehingga terdapat
pasien.
korelasi yang bermakna antara
Berdasarkan hasil uji analisis
perawatan kritis dengan kepuasaan
diperoleh niai p<0,05 dan nilai r=0.522
pasien. Didapatkan nilai r= 0,563,
yang artinya terdapat korelasi yang
artinya semakin tinggi kemampuan
bermakna antara komunikasi dengan
perawat dalam menunjukkan
kepuasan pasien, semakin tinggi
kompetensi saat menangani pasien
kemampuan perawat dalam
dengan keadaan gawat darurat dan kritis
menunjukkan komunikasi terapeutik
maka semakin tinggi pula kepuasan
dan berinteraksi dengan teamwork
pasien.
selama memberikan asuhan

17
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

keperawatan pada pasien maka semakin rumah sakit, karena merekalah yang
tinggi pula kepuasan pasien tersebut. sehari-harinya melakukan kontak
Tabel 1.1 juga menunjukkan nilai langsung dan memiliki waktu terbanyak
p<0,05 pada domain profesionalitas dalam berinteraksi dengan pasien.
perawat yang artinya terdapat korelasi Untuk mengoptimalkan sumber daya
antara profesionalitas dengan kepuasan dalam Rumah Sakit perlu
pasien dengan nilai r =0,542 yang memperhatikan faktor-faktor yang
berarti korelasi sedang dengan pola mempengaruhi kinerja perawat,
positif, artinya semakin tinggi diantaranya adalah gaya kepemimpinan
kemampuan perawat dalam dan kepuasan kerja. Kinerja yang baik
menunjukkan derajat profesionalitas dapat dicapai karena adanya keterkaitan
kerja maka semakin tinggi pula yang saling menunjang antara
kepuasan pasien. pemimpin dan bawahannya yang
berkomitmen terhadap organisasi untuk

Pembahasan melaksanakan kinerja yang diharapkan


dapat mencapai tujuan.
Hubungan Faktor Kepemimpinan
Untuk mencapai kinerja perawat
dengan Kepuasan Pasien
yang baik diperlukan kepemimpinan
Kepemimpinan meliputi proses
yang mempunyai kemampuan sehingga
mempengaruhi dalam menentukan
terbentuk kepuasan kerja. Dengan gaya
tujuan organisasi, memotivasi perilaku
kepemimpinan yang baik dan
pengikut untuk mencapai tujuan,
terpenuhinya kepuasan kerja, maka
mempengaruhi untuk memperbaiki
kinerja perawat dapat ditingkatkan dan
kelompok dan budayanya. Pemimpin
akan berdampak kepada peningkatan
yang baik harus bisa menyampaikan
kinerja dan berdampak pada kepuasan
idenya secara ringkas, jelas dan tepat
pasien. Pada penelitiannya diperoleh
serta dapat menggunakan ketrampilan
hasil uji analisis didapat nilai p = 0,003
komunikasi dan pengaruhnya untuk
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
meyakinkan dan mengarahkan orang
terdapat korelasi yang bermakna antara
lain dalam mencapai tujuan organisasi.
kepemimpinan dengan kepuasaan
Tenaga perawat memiliki posisi yang
pasien. Didapatkan nilai r = 0,300 yang
cukup menentukan terhadap tinggi
berarti korelasi rendah dengan pola
rendahnya mutu pelayanan kesehatan di
positif, artinya semakin tinggi tingkat

18
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

kepemimpinan dalam memberikan dan rawat inap, peran perawat sangat


asuhan keperawatan pada pasien maka menentukan tingkat kepuasan pasien.
semakin tinggi pula kepuasaan pasien. Respons time perawat merupakan
Pada penelitian yang dilakukan gabungan dari waktu tanggap atau
Aini dan Sosilo (2014), tentang waktu respon perawat saat pasien tiba
pengaruh gaya kepemimpinan dan didepan pintu rumah sakit, sampai
kepuasan kerja terhadap kinerja perawat mendapatkan tanggapan atau respon
di ruang rawat inap A RSUP DR. dari petugas instalasi gawat darurat
Soeradji Tirtonegoro Klaten dengan waktu pelayanan yaitu waktu
menunjukkan bahwa gaya yang diperlukan pasien sampai selesai
kepemimpinan berpengaruh positif dan (Haryantun, 2008). Berdasarkan
signifikan terhadap kinerja perawat. penelitian ini hasil uji analisis diperoleh
Arah koefisien variabel gaya nilai p-value < 0,05 sehingga terdapat
kepemimpinan adalah positif yaitu korelasi yang bermakna antara
sebesar 0,476 dan signifikan karena perawatan kritis dengan kepuasaan
nilai t hitung > t tabel (2,349 > 1,980). pasien. Didapatkan nilai r= 0,563,
Pengaruh positif menunjukkan bahwa artinya semakin tinggi kemampuan
pengaruh gaya kepemimpinan searah perawat dalam menunjukkan
dengan kinerja perawat atau dengan kompetensi saat menangani pasien
kata lain gaya kepemimpinan yang baik dengan keadaan gawat darurat dan kritis
akan berpengaruh terhadap kinerja maka semakin tinggi pula kepuasan
perawat yang bertugas di ruang rawat pasien.
inap di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Hal ini sejalan dengan penelitian
Klaten yang baik. yang dilakukan Pisu D. Hermawan, dkk
Hubungan Faktor Keperawatan (2015) kepuasan pasien berkaitan erat
Kritis dengan Kepuasan Pasien dengan mutu pelayanan keperawatan
Keperawatan kritis merupakan yang di berikan perawat kepada pasien
kemampuan perawat dalam serta ketepatan dan kecepatan
menunjukkan kompetensi saat memberikan pelayanan menunjang
menangani pasien dengan keadaan tingkat kepuasan pasien. Penelitian
gawat darurat dan kritis. Peran perawat yang dilakukan Mustafa (2008),
sangat penting karena selain sebagai Hubungan Antara Persepsi Pasien
ujung tombak di instalasi gawat darurat Terhadap dimensi mutu pelayanan

19
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

keperawatan dengan kepuasan pasien di besar untuk merasa puas dibandingkan


ruang gawat darurat inap dirumah sakit dengan responden yang memberi
umum PKU Muhammadiyah penilaian tidak baik.
Temanggung didapatkan bahwa ada Hubungan Faktor Teaching dengan
hubungan yang bermakna antara Kepuasan Pasien
persepsi pasien terhadap dimensi Kolaborasi merupakan hubungan
ketanggapan pasien. Dalam hal ini atau proses interaksi yang terjadi antara
pelayanan yang lebih tanggap dan lebih rekan kerja, yang bekerja dalam tim
peduli terhadap harapan dan keinginan kesehatan untuk mencapai tujuan
pasien. Pada penelitian yang dilakukan bersama berdasarkan pada nilai dan
Mumu, J. Like, dkk (2015), tentang prinsip yang berlaku, mengenai
Analisis Faktor-Faktor Yang kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas,
Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien kesetaraan, tanggung jawab dan
di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP tanggung gugat. Kolaborasi mengarah
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado pada kerjasama Tim Kesehatan.
menunjukkan bahwa penilaian sebagian Kerjasama tim (teamwork) adalah
besar responden tentang kemampuan interaksi atau hubungan dari suatu tim
petugas untuk memberi pelayanan (dua atau lebih rekan kerja),
dengan cepat, segera menanggapi setiap dikhususkan disini adalah anggota
keluhan pasien, memberikan informasi profesional kesehatan yang saling
yang jelas tentang tindakan medis dan bergantung, berbagi informasi, sehingga
terapi yang diberikan, memperhatikan dapat mengambil keputusan bersama
setiap kebutuhan pasien, dan alur dengan tujuan untuk memberikan
pelayanan terinformasikan dengan jelas layanan kesehatan kepada pasien secara
adalah baik. Dalam penelitian ini optimal.
dimensi daya tanggap berhubungan Berdasarkan penelitian ini, dari
scara signifikan dengan kepuasan pasien hasil uji korelasi diperoleh nilai r =
di Instalasi Poliklinik Penyakit Dalam 0,428 yang berarti korelasi sedang
RSUP Prof Dr R.D. Kandou Manado dengan pola positif. Semakin tinggi
(p<0.05) Penelitian ini juga kemampuan perawat dalam
menunjukkan bahwa responden yang bekerjasama dengan teamwork selama
memberi penilaian daya tanggap baik memberikan asuhan keperawatan maka
memiliki peluang 34.833 kali lebih semakin tinggi pula kepuasan pasien.

20
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

Salah satu tujuan kolaborasi pelayanan keperawatan sekaligus


adalah memberikan pelayanan menjamin kepuasan pasien terhadap
kesehatan yang berkualitas dengan pelayanan keperawatan. Dalam
menggabungkan keahlian unik dari perencanaan keperawatan, perawat
masing-masing profesi, untuk menetapkan berdasarkan data dan
menggabungkan keahlian unik ini rumusan diagnosa keperawatan yang
dibutuhkan kesadaran dan kemampuan merupakan petunjuk dalam membuat
dari masing-masing profesi, kurangnya tujuan dan asuhan keperawatan untuk
kesadaran dan kemampuan dalam mencegah, menurunkan atau
berkolaborasi dapat menimbulkan mengeliminasi masalah kesehatan klien.
dampak yang buruk terhadap kualitas Berdasarkan penelitian ini, hasil
layanan yang diberikan begitu juga analisis diperoleh nilai p<0,05 yang
sebaliknya. Untuk memberikan artinya terdapat korelasi yang bermakna
pelayanan yang bermutu pada pasien antara planning dengan kepuasaan
rawat intensif, dibutuhkan kerjasama pasien. Diperoleh nilai r=0,495 yang
antara profesi dokter, perawat, apoteker, artinya semakin tinggi kemampuan
radiografer, analis kesehatan, ahli gizi, perawat dalam merencanakan tindakan
fisioterapis, biomedis dan staf keperawatan yang diberikan pada pasien
pendukung medis di Rumah Sakit. maka semakin tinggi pula kepuasan
Dalam memberikan pelayanan pada pasien. Pemberian kualitas pelayanan
pasien kritis, peran perawat cukup besar membutuhkan interaksi yang baik
untuk mengelola pasien dan bersinergi antara petugas atau pemberi pelayanan
dengan profesi lain untuk menghasilkan dengan pelanggan. Apabila pemberi
pelayanan yang berkualitas. layanan memberikan pelayanan dengan
Hubungan Faktor Planning dengan cara dan hasil yang baik, maka itu akan
Kepuasan Pasien menimbulkan kesan yang baik pula
Salah satu strategi untuk (Tjiptono, 2011).
mengoptimalkan peran dan fungsi Hubungan Faktor Komunikasi
perawat dalam pelayanan keperawatan dengan Kepuasan Pasien
adalah melakukan manajemen Komunikasi adalah komponen
keperawatan dengan harapan adanya penting dalam praktik keperawatan.
faktor kelola yang optimal dan mampu Komunikasi menjadi salah satu upaya
meningkatkan keefektifan pembagian individu dalam menjaga dan

21
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

mempertahankan proses interaksi lain. Rendahnya komunikasi terapeutik


dengan orang lain. Komunikasi yang dilakukan oleh perawat berdampak
merupakan alat yang efektif untuk terhadap ketidakpuasan pasien
mempengaruhi tingkah laku manusia, Berdasarkan penelitian ini, hasil
sehingga komunikasi dikembangkan uji analisis diperoleh niai p<0,05 dan
dan dipelihara secara terus menerus nilai r=0.522 yang artinya terdapat
(Mubarak. 2012). Perawat sebagai korelasi yang bermakna antara
tenaga kesehatan yang paling lama dan komunikasi dengan kepuasan pasien,
sering berinteraksi dengan klien dan semakin tinggi kemampuan perawat
perawat diharapkan dapat menjadi dalam menunjukkan komunikasi
“obat” secara psikologis. Kehadiran dan terapeutik dan berinteraksi dengan
interaksi yang dilakukan perawat teamwork selama memberikan asuhan
hendaknya membawa kenyamanan dan keperawatan pada pasien maka semakin
kerinduan bagi klien (Mundakir, 2011). tinggi pula kepuasan pasien tersebut.
Perawat memerlukan keterampilan Selaras dengan penelitian ini, penelitian
khusus yang mencakup keterampilan yang dilakukan oleh Husna, dkk (2009)
intelektual, teknikal yang tercermin tentang hubungan komunikasi
dalam perilaku berkomunikasi secara terapeutik perawat dengan kepuasan
terapeutik dengan orang lain (Sheldon, pasien dalam pelayanan keperawatan di
2013). rumah sakit Siti Khodijah Sepanjang
Hubungan antara perawat dan menunjukkan bahwa berdasarkan uji
klien yang terapeutik bisa terwujud statistik tentang hubungan antara
dengan adanya interaksi yang terapeutik komunikasi terapeutik perawat dengan
antar keduanya (Damaiyanti dan kepuasan pasien menunjukan korelasi
Iskandar, 2014). Purwanto (2012), ada yang bermakna bahwa terdapat korelasi
beberapa kemungkinan kurang yang positif dan kuat antara
berhasilnya komunikasi terapeutik Komunikasi terapeutik perawat dengan
perawat pada klien diantaranya kepuasan pasien. Korelasi yang positif
dipengaruhi oleh kurangnya dan kuat ini menerangkan bahwa bila
pengetahuan perawat dalam komunikasi komunikasi terapeutik diterapkan secara
terapeutik, sikap perawat, tingkat konsisten oleh perawat didalam
pendidikan, pengalaman, lingkungan, memberikan pelayanan keperawatan
jumlah tenaga yang kurang dan lain- maka akan berdampak pada pencapaian

22
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

kepuasan pasien akan pelayanan keahlian (kompetensi) yang layak


tersebut atau terdapat hubungan yang sesuai bidang tugasnya dan pendapatan
kuat antara komunikasi terapeutik yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
perawat dengan kepuasan pasien. Pada penelitian ini, berdasarkan
Kepuasan ini pula akan berdampak pada hasil uji analisis diperoleh nilai p<0,05
kualitas pelayanan keperawatan yang artinya terdapat korelasi antara
khususnya dan Kualitas pelayanan profesionalitas dengan kepuasan pasien.
rumah sakit umumnya maupun Diperoleh nilai r =0,542 yang berarti
pengakuan terhadap kemampuan korelasi sedang dengan pola positif,
profesional perawat didalam mengatasi artinya semakin tinggi kemampuan
permasalahan pasien. perawat dalam menunjukkan derajat
Hubungan Faktor Profesionalitas profesionalitas kerja maka semakin
dengan Kepuasan Pasien tinggi pula kepuasan pasien. Sejalan
Keperawatan adalah suatu bentuk dengan penelitian ini, penelitian yang
pelayanan profesional yang merupakan dilakukan Saat (2015) menyatakan
bagian integral dari pelayanan bahwa berdasarkan hasil pengujian
kesehatan, didasarkan pada ilmu dan dengan menggunakan regresi linier
kiat keperawatan ditujukan kepada berganda diperoleh hasil bahwa
individu, keluarga, kelompok, dan profesionaisme membawa pengaruh
masyarakat baik sehat maupun sakit yang signifikan terhadap mutu
yang mencakup seluruh proses pelayanan di RSUD Undata Palu.
kehidupan manusia. Konsep tentang
profesionalisme saat ini menuntut Kesimpulan
adanya kemampuan seorang perawat
Terdapat hubungan yang
dalam melaksanakan tugas pekerjaan
signifikan antara keenam domain
dengan efesien dan efektif.
kinerja perawat yaitu kepemimpinan,
Profesionalisme memiliki dua criteria
perawatan kritis, kemampuan
pokok, yaitu keahlian dan pendapatan
kolaborasi dan pengajaran, kemampuan
(bayaran). Kedua hal itu merupakan
perencanan, kemampuan komunikasi
satu kesatuan yang saling berhubungan.
dan profesionalitas perawat dengan
Artinya seseorang dapat dikatakan
kepuasan pasien wisatawan asing di
memiliki profesionalisme manakala
UGD BIMC Hospital. Oleh karena itu,
memilikidua hal pokok tersebut, yakni

23
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

perawat perlu untuk terus Azizah, dkk (2017). Discharge Planning


mengupayakan dan selalu Mempengaruhi Kualitas
mengembangkan pelayanan Pelayanan Keperawatan. Jurnals
keperawatan sesuai dengan program of Nursing Community, 8(1).
terstruktur sehingga dapat Dahlan, S.M. 2013. Besar Sampel dan
meningkatkan kinerja perawat sehingga Cara Pengambilan Sampel.
kualitas pelayanan juga meningkat. Jakarta: Salemba Medika.
Damaiyanti dan Iskandar. 2014. Asuhan
Keperawatan Jiwa. Bandung:
Referensi Refika Aditama.
Aditama, T. Y. (2007). Manajemen de Freitas, J. S. (2014). Quality of
nursing care and satisfaction of
Administrasi Rumah Sakit. patients attended at a teaching
Jakarta: Penerbit Universitas hospital. Rev. Latino-Am.
Enfermagem,22 (3).
Indonesia. Dyess, S. & Parker, C.G. (2012).
Al-Abri, A. & Al-Balushi, A. (2014). Transition support for the newly
licensed nurse: a programme that
Patient Satisfaction Survey as a made a difference. Journal of
Tool Towards Quality Nursing Management, 20, 5. DOI:
10.1111/j.1365-
Improvement.Oman Medical 2834.2012.01330x.
Journal, 29 (1). Forough R, Mohammad E, Hamid H.
(2007). Nurse caring in Iran and
Aini, Q. & Susilo, H. (2014). Pengaruh its relationship with patient
Gaya Kepemimpinan Dan satisfaction Australian Journal of
Advanced Nursing, 26(2):75-84.
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Gillies, D. (2006). Nursing
Perawat Di Ruang Rawat Inap A Management System Approach
Secondedition. WB Sanfers
Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Company: Philadelphia.
Klaten. urnal Manajemen Rumah Haryantu, Nunuk dan Sudaryanto.
(2008). Perbedaan Waktu
Sakit, 3(1). Tanggap Tindakan Keperawatan
Ann, K., Matthew, D., Douglas, M., Pasien Cidera Kepala Kategori I-
V Di Instalasi Gawar Darurat
Jeannie, P., Linda, F., Donna F. & RSUD De. Moewardi. Jurnal
Linda H. (2009). Nursing: A Key Berita Ilmu keperawatan.
Ilyas, Y. (2002). Kinerja: Teori,
to Patient Satisfaction, Health Penilaian, dan Penelitian, Pusat
Affairs (Millwood), 28, 4. Kajian Ekonomi Kesehatan.
Depok: Fakultas Kesehatan
Arisutha, D. (2005). Dimensi Kualitas Masyarakat Universitas Indonesia.
Pelayanan. Jakarta: Gramedia Kemenkes RI (2011). Standar
Pelayanan Keperawatan Gawat
Pustaka.

24
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

Darurat di Rumah Sakit. Management). Bogor: Ghalia


Direktorat Bina Pelayanan Indonesia.
Keperawatan & Keteknisian Nasution, M.N. (2004). Manajemen
Medik. Jasa Terpadu. Jakarta: PT Ghalia
Kotler, Philip & Keller, K.L (2008). Indonesia.
Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Nursalam. (2011). Manajemen
Jakarta: Penerbit Erlangga. Keperawatan.edisi 3 Jakarta:
Kurniadi, A. (2013). Manajemen Salemba Medika.
Keperawatan dan Prospektifnya: Orah, dkk (2014). Faktor-faktor yang
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Berhubungan dengan Tingkat
Fakultas Kedokteran Universitas Kepuasan Pasien Rawat Inap
Indonesia. terhadap Pelayanan Keperawatan
Mangkuprawira, S., & Hubeis, A.V. di Ruang Interna RSUD Noongan.
(2007). Manajemen Mutu Sumber Manado. Universitas Sam
Daya Manusia. Bogor: Penerbit Ratulangi.
Ghalia Indonesia. Parasuraman, A. V. (2001),
Margaretha, F. (2003). Tinjauan Diterjemahkan oleh Sutanto.
Persepsi Manajemen Terhadap Delivering Quality Service. New
Struktur Modal Perusahaan Go York: The Free Press,
Public. Media Riset Bisnis dan Pasuraman. (2003). Delivery Quality
Manajemen, 3. Service. Balancing Customer
Mulyono, H., Hamzah, A., & Abdullah, Perseption and Expectation. New
Z. (2013). Faktor-faktor yang York: New York The Press.
berpengaruh terhadap Kinerja di Pisu, D. Hermawan. (2015). Hubungan
RS Tingkat III Ambon.Jurnal Respons Time Perawat Dengan
AKK, 2 (1), 18-26. Kepuasan Pasien Di Instalasi
Mundakir. (2011). Komunikasi Gawat Darurat Rsup Prof. Dr. R.
Keperawatan: Aplikasi Dalam D. Kandou Manado. E-jurnal
Pelayanan, Edisi Pertama. keperawatan, 3(2).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mubarak (2012). Komunikasi Dalam Pohan, I. (2007). Jaminan Mutu
Keperawatan: Aplikasi dan Teori. Layanan Kesehatan. Jakarta:
Jakarta, Salemba Medika. Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Purwanto, A. E. (2012). Implementasi
Muninjaya, G. A. A. (2011). Kebijakan Publik Konsep dan
Manajemen Mutu Pelayanan Aplikasinya di Indonesia.
Kesehatan, Jakarta: EGC. Yogyakarta: Gava Media.
Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Rosalina, P.D., dkk. (2015). Membuka
Darurat. Yogyakarta: Nuha Pintu Pengembangan Medical
Medika. Tourism di Bali. JUMPA, 1 (2).
Mustofa, Akhmad. (2008). Hubungan Sangadji, E., & Sopiah (2013). Perilaku
Antara Presepsi Pasien Terhadap Konsumen Pendekatan Praktis
Dimensi Mutu Pelayanan disertai Himpunan Jurnal
keperawatan Dengan Kepuasan Penelitian. Yogyakarta:Andi
Pasien Diruangan Rawat inap Sangadji, E.M., & Sopiah. (2013).
Rumah Sakit Umum PKU Prilaku Konsumen: Pendekatan
Muhammadiyah Temanggung. Praktis Disertai: Himpunan Jurnal
Nasution, M. N. (2005). Manajemen Penelitian. Yogyakarta: Penerbit
Mutu Terpadu (Total Quality Andi.

25
Laksmi, I.A.A., & Armi, A.D, Analisis Korelasi Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Wisatawan Asing di UGD BIMC Hospital

Saat. (2015). Pengaruh Komitmen,


Motivasi Kerj Dan
Profesionalisme Perawat
Terhadap Mutu Pelayanan Di
Rumah Sakit Undata Palu. (Tesis
magister tidak dipublikasikan).
Universitas Tadulako.
Spillane. (2006). Managing Quality
Customer Service.Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Tjiptono, F. (2011) Service Quality and
Satisfation (ed3). Yogyakarta:
Andi.

26

Anda mungkin juga menyukai