PELATIHAN PEMANDU
ORIENTASI PENGEMBANGAN PENDAMPING KEMAHASISWAAN
(PP-OPPEK)
B. Dasar
1. Undang-Undang, No.20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang, No.12, Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No.4 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah, No.44, Tahun 2015, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Presiden, No.13, Tahun 2015, tentang Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi;
6. Permenristekdikti, No.62, Tahun 2016, tentang Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Menristekdikti, No.15, Tahun 2018, tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga
Layanan Pendidikan Tinggi;
C. Tujuan PP-OPPEK
Tujuan umum PP-OPPEK untuk menyegarkan dan membangun kembali komitmen
Pimpinan satuan kerja bidang kemahasiswaan, dan dosen pendamping/pembina kemahasiswaan.
Fungsi utama pembinaan kemahasiswaan adalah membentuk sifat, dan pola piker mahasiswa
agar menjadi generasi yang inovatif, responsive, kreatif, dan berdaya saing dalam menghadapi
kompetisi di era revolusi industry 4.0 Adapun tujuan khusus yang hendak di capai adalah:
1. Agar pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan maupun dosen pendamping
kemahasiswaan dapat mempersiapkan diri melakukan pembinaan dalam mendampingi
mahsiswa sesuai dengan masanya.
2. Agar pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan maupun dosen pendamping
kemahasiswaan mampu menghasilkan SDM terdidik yang berkualitas, terampil, dinamis
dan menjadi learner yang mampu belajar, serta mengejar hal-hal baru;
3. Agar pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan maupun dosen pendamping
kemahasiswaan mampu mengambil inisiatif dan menginspirasi mahsiswa dalam
menciptakan IPTEK yang inovatif, adaptif, kompetitif sebagai konsep utama daya saing
dalam membangun bangsa.
D. Tema
Kegiatan Pelatihan Pemandu Orientasi Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (PP-
OPPEK) Universitas Muhammadiyah Ponorogo, memilih tema “Menyiapkan Pendamping
Kemahasiswaan Inovatif, Responsive, Kreatif, Dan Berdaya Saing Dalam Menghadapi
Kompetisi di Era Revolusi Industri 4.0”
E. Metode
Metode yang digunakan metode diktorium yaitu metode yang mengharuskan peserta untuk
ikut aktif dalam (1) menentukan tujuan belajar pribadi, (2) menjalankan aktivitas belajar yang
meliputi eksperimen, diskusi, latihan dan tugas mandiri (3) menyusun rencana tindak lanjut
pribadi. Materi yang bersifat “teoritis” dapat dapat disampaikan dalam kelas besar, bahkan
mungkin juga cukup diberikan bahan bacaan. Namun pada materi yang bersifat pengembangan
sikap dan ketrampilan peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok kerja dan akan di
damping/dilakukan pemanduan oleh pelatih dalam menjalankan setiap aktiviatas yang dilakukan
dalam pelatihan.
Selanjutnya mekanisme Pelatihan Pemandu Orientasi Pengembangan Pendamping
Kemahasiswaan (PP-OPPEK) Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dapat digambarkan
sebagai berikut:
K. Penutup
Segala sesuatu yang belum di atur dan tertulis dalam proposal kegiatan Pelatihan Pemandu
Orientasi Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (PP-OPPEK) Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, akan dilengkapi oleh Panitia, terima kasih.