Anda di halaman 1dari 59

MANAJEMEN PENDIDIKAN

MI NAHDLATUL ULAMA’ SUMPUT SIDOARJO

Dosen Pembimbing Lapangan

M. Athoiful Fanan, M.Pd


NIY/NIDN. 09.10.17/2104048401

Disusun oleh:
Anny Maesyaroh (2019138200001)
Hutiyah (2019138200014)
Anya Olimvia Wimpi Suwandi P. (2019138200017)
Alifa Hana Arisanti (2019138200018)
Siti Mashito Novita (2019138200041)
Robiatus Solikhah (2018138200012)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI
SIDOARJO
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Latihan Profesi (PLP) yang berjudul:

“Manajemen Pendidikan di MI Nahdlatul Ulama’ Sumput Sidoarjo”

Telah dibaca dan disahkan.

Disetujui pada tanggal

12 Desember 2022

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Lapangan

M. Athoiful Fanan, M.Pd

NIY/NIDN. 09.10.17/2104048401

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur yang kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nyalah Program Praktik Latihan Profesi (PLP) STAINIM Tahun 2022 di
MI Nahdlatul Ulama‟ Sumput Sidoarjo dapat terlaksana dengan baik dan sekaligus dapat menyelesaikan laporan
ini tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan PLP yang dilaksanakan selama satu bulan efektif di MI Nahdlatul
Ulama‟ Sumput Sidoarjo. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak yang telah meluangkan
waktunya sampai laporan ini selesai. Oleh karena itu, melalui laporan ini kami menyampaikan terimakasih
khususnya kepada:

1. Kedua orangtua dan saudara yang selalu mendo‟akan penulis


2. Bapak Drs. Ahmad Hariyadi, M.Si, selaku Ketua STAI An-Najah Indonesia Mandiri Sidoarjo
3. Ibu Chusnul Khulukiyah. M.Pd, selaku Kepala Madrasah MI Nahdlatul Ulama‟ Sumput Sidoarjo
4. Bapak Fathul Fauzi, S.Sos.I, M.Pd.I, selaku Kaprodi Manajemen Pendidikan Islam STAI An -Najah
Indonesia Mandiri Sidoarjo
5. Bapak M. Athoiful Fanan, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang senantiasa meluangkan
waktunya guna memberikan arahan dan bimbingan
6. Bapak Moch Nasrullah, M.Pd.I, selaku guru pamong Praktik Latihan Profesi di MI Nahdlatul Ulama‟
Sumput Sidoarjo
7. Guru- guru MI Nahdlatul Ulama‟ Sumput Sidoarjo dan rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak
membantu dan bekerjasama selama PLP.

Kami telah berupaya semaksimalnya namun keterbatasan kami, laporan ini masih kurang sempurna. Oleh karena
itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Sidoarjo, 11 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah............................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian................................................................................................................... 2
D. Kegunaan ............................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI MANAJEMEN MADRASAH ............................................................ 3
A. Manajemen Peserta Didik Madrasah..................................................................................... 3
B. Manajemen Sarana Prasarana Madrasah ............................................................................... 7
C. Manajemen Perpustakaan Madrasah ..................................................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................ 13
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................................................... 13
B. Metode Penelitian .................................................................................................................. 13
C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................................................... 14
D. Teknik Analisis Data ............................................................................................................. 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................... 16
A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput Sidoarjo .......................................... 16
B. Manajemen Peserta Didik ..................................................................................................... 21
C. Manajemen Sarana Prasarana Madrasah ............................................................................... 26
D. Manajemen Perpustakaan Madrasah ..................................................................................... 32
BAB V PENUTUP ........................................................................................................................... 38
A. Kesimpulan............................................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 40
LAMPIRAN- LAMPIRAN............................................................................................................. 42
iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Observasi Administrasi Kepala Madrasah


Lampiran 2. Observasi Administrasi Surat Menyurat
Lampiran 3. Observasi Administrasi Kesiswaan
Lampiran 4. Observasi Administrasi Pembelajaran
Lampiran 5. Observasi Administrasi Kurikulum
Lampiran 6. Observasi Administrasi Perpustakaan
Lampiran 7. Dokumentasi Bukti Fisik Administasi Sekolah
Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan Praktik Latihan Profesi (PLP)

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen merupakan suatu pengaturan, pengelolaan yang bertujuan untuk tercapainya tujuan
agar berjalan dengan baik. Manajemen memiliki peran penting dalam lingkup pendidikan yang dapat
mendorong kemajuan dan pengembangan dalam bidang administasi. Maka, lembaga pendidikan perlu
memahami manajemen dan mengimplementasikannya. Manajemen dalam pendidikan meliputi;
manajemen keuangan, manajemen kurikulum, manajemen sarana prasarana, manajemen peserta didik,
manajemen perpustakaan, manajemen laboratorium dan seterusnya. Manajemen peserta didik
merupakan gabungan dari kata manajemen dan peserta didik. Manajemen diartikan sebagai suatu proses
pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang
lakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia.
Sedangkan peserta didik adalah suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, kemudian di proses
dalam proses pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Manajemen peserta didik dapat
diartikan suatu bentuk penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang bersangkutan dengan peserta
didik mulai dari masuk hingga lulus dari sekolah. Bertujuan untuk menata proses peserta didik mulai dari
perekrutan, mengikuti proses belajar mengajar hingga lulus sesuai dengan tujuan sekolah agar
berlangsung secara efektif.1 Menurut Suwardi dan Daryanto fungsi manajemen peserta didik adalah
sebagai wadah bagi peserta didik untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi seoptimal mungkin,
baik dari segi individual, segi social, segi kebutuhan, segi aspirasi dan lain sebagainya. 2 Dapat dikatakan
manajemen peserta didik bukan terpusat pada pencatatan kegiatan peserta didik, melainkan mencakup
aspek- aspek yang lebih luas.
Menurut Daryanto sarana prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting
dalam proses peningkatan prestasi siswa khususnya non akademik. Yang mana manajaman sarana
prasarana tidak terlepas dari process of planning, leading and controling. Pengelolaan sarana prasarana
juga merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pengadaan,

1
Jaja Jahari dkk, Manajemen Peserta Didik, Jurnal ISEMA: Islamic Education Manajemen, 3(2). 2018
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/isema

2
Suwardi dan Daryanto, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: Gaya Media, 2017)
1
penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, rehabilitasi dan penghapusan. Kemudian
sarana prasarana yang sangat di butuhkan dalam pembangunan dunia pendidikan salah satunya yaitu
perpustakaan, perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi serta menjadi tulang punggung gerak
majunya suatu institusi terutama di institusi pendidikan, di mana tuntutan untuk adaptasi terhadap
perkembangan informasi sangat tinggi. Perpustakaan memiliki peranan yang signifikan untuk
mendukung siswa agar gemar membaca dan meningkatkan literasi informasi.
MI Nahdlatul Ulama‟ Sumput Sidoarjo merupakan madrasah berbasis teknologi dengan
mengunggulkan nilai- nilai keislaman dalam aspek pembelajaran, aspek kedisiplinan, aspek kegiatan
ekstrakulikuler. Tidak dapat dipungkiri, prestasi siswa setiap tahun meningkat. Dengan demikian, peneliti
tertarik untuk meneliti manajemen pendidikan di MI Nahdlatul Ulama‟ Sumput Sidoarjo dalam hal
manajemen peserta didik, manajemen sarana dan prasarana, dan manajemen perpustakaan.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan manajemen peserta didik melalui program pena IKK di MI NU
Sumput Sidoarjo?
2. Bagaimana pengelolaan sarana prasarana dalam meningkatkan prestasi non akademik di sekolah
MI Nahdatul ulama Sumput?
3. Bagaimana evaluasi ketersediaan koleksi literatur buku Keislaman di perpustakaan Madrasah
ibtidaiyah Nahdatul ulama Sumput?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengembangan manajamen peserta didik melalui program pena IKK di MI NU
Sumput Sidoarjo
2. Untuk mengetahui pengelolaan sarana prasarana dalam meningkatkan prestasi non akademik di
sekolah MI Nahdatul ulama Sumput
3. Untuk mengetahui evaluasi ketersediaan koleksi leteratur buku Keislaman di perpustakaan
Madrasah ibtidaiyah Nahdatul ulama Sumput.
D. Kegunaan
1. Sebagai hasil untuk perbandingan studi di sekolah lembaga lain dengan penelitian yang sama

2
BAB II
KAJIAN TEORI MANAJEMEN MADRASAH

A. Manajemen Peserta Didik Madrasah


Manajemen peserta didik merupakan gabungan dari kata manajemen dan peserta didik.
Manajemen diartikan sebagai suatu proses pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian yang lakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia. Sedangkan peserta didik adalah suatu komponen masukan dalam
sistem pendidikan, kemudian di proses dalam proses pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional. Manajemen peserta didik dapat diartikan suatu bentuk penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang bersangkutan dengan peserta didik mulai dari masuk hingga lulus dari sekolah. Bertujuan
untuk menata proses peserta didik mulai dari perekrutan, mengikuti proses belajar mengajar hingga lulus
sesuai dengan tujuan sekolah agar berlangsung secara efektif.3
Menurut Suwardi dan Daryanto fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wadah bagi
peserta didik untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi seoptimal mungkin, baik dari segi
individual, segi social, segi kebutuhan, segi aspirasi dan lain sebagainya.4 Dapat dikatakan manajemen
peserta didik bukan terpusat pada pencatatan kegiatan peserta didik, melainkan mencakup aspek- aspek
yang lebih luas. Secara garis besar program kegiatan peserta didik dilakukan melalui kegiatan kulikuler
dan ekstrakulikuler. Kegiatan ekstrakulikuler berfungsi sebagai penunjang kegiatan kuliker. Sebagai
tindak lanjutan dari manajemen peserta didik perlu dilakukan pembinaan dan pengembangan terhadap
siswa khususnya pembinaan dan pengembangan dalam kedisiplinan.
Manajemen peserta didik merupakan layanan yang terpusat pada pengaturan, pengawasan, dan
layanan peserta didik di kelas atau di luar kelas seperti: pengenalan dan pengembangan kemampuan
minat. Manajemen peserta didik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari masuk hingga lulus sekolah. Prihatin
mengatakan ruang lingkup manajemen peserta didik mencakup perencanaan peserta didik, penerimaan

3
Jaja Jahari dkk, Manajemen Peserta Didik, Jurnal ISEMA: Islamic Education Manajemen, 3(2). 2018
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/isema

4
Suwardi dan Daryanto, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: Gaya Media, 2017)
3
peserta didik, pengelompokan peserta didik, pembinaan kedisiplinan peserta didik, kegiatan eksta kelas,
kehadiran peserta didik, kenaikan kelas peserta didik, perpindahan peserta didik, kelulusan dan alumni,
pelaksaan manajemen peserta didik, peranan kepala sekolah dalam manajemen peserta didik, dan
pengelolaan layanan peserta didik.5
Nasihin juga menjelaskan bahwa ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi analisis
kebutuhan peserta didik, rekruitmen peserta didik, seleksi peserta didik, orientasi peserta didik,
penempatan peserta didik, pembinaan serta pengembangan peserta didik, pencatatan dan pelaporan,
kelulusan dan alumni, dan layanan yang menunjang manajemen peserta didik seperti: layanan
perpustakaan, bimbingan konseling, layanan kesehatan dan seterusnya.6 Tujuan manajemen peserta didik
adalah mengatur kegiatan peserta didik agar proses pembelajaran dapat terlaksana secara tertib dan
teratur sehingga memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan sekolah. Pada dasarnya, semua
perencanaan manajemen peserta didik mengedepankan kegiatan yang inovatif. Sekolah akan menyusun
perencanaan manajemen peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan sekolah.7
1. Penerimaan Peserta Didik
Dalam penerimaan peserta didik baru, sekolah akan menimbang dan merumuskan beberapa
hal yang dibutuhkan yaitu aspek kebijakan penerimaan peserta didik, system penerimaan peserta
didik, kriteria penerimaan peserta didik, dan prosedur penerimaan peserta didik baru. Kebijakan
operasional penerimaan peserta didik juga memuat tentang sistem pendaftaran seleksi atau
penyaringan yang akan diberlakukan kepada peserta didik. Petunjuk ini harus berpedoman karena
memang dibuat dalam rangka mendapatkan calon peserta didik sebagaimana yang diinginkan atau
diidealkan.8 Dalam manajemen pendidikan, penerimaan peserta didik memiliki peran penting. Hal
ini, untuk menentukan sejauh mana lembaga pendidikan berhasil sesuai dengan kriteria- kriteria
yang dibutuhkan pendidikan. . Untuk itu, prosedur penerimaan peserta didik baru harus di
rencanakan secara baik. Beberapa prosedur yang dilakukan dalam penerimaan peserta didik baru,
diantaranya:
a. Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru

5
Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011)
6
Nasihin dan Sururi, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2009)
7
Ria Sita Ariska, Manajemen Kesiswaan, Jurnal Manager Pendidikan, 9(6) 2015, hl, 832
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/managerpendidikan/
8
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta: Bumi Aksara,2015), hal. 42
4
b. Rapat penerimaan peserta didik
c. Pembuatan, penyebaran dan pemasangan pengumuman (banner, baliho dll)
d. Pendaftaran calon peserta didik baru
e. Seleksi peserta didik
f. Penentuan peserta didik yang akan diterima
g. Pendaftaran ulang9
Istilah kriteria dikatakan sebagai patokan yang menentukan seseorang untuk diterima sebagai
peserta didik. Kriteria terdiri dari tiga macam; Pertama, kriteria acuan patokan (standard criterion
referenced) yaitu status penerimaan peserta didik berdasarkan patokan yang telah ditentukan
sebelumnya. Kedua, kriteria acuan norma (norma criterian referenced) adalah status penerimaan
peserta didik berdasarkan keseluruhan prestasi dalam mengikuti test atau seleksi. Ketiga, kriteria
berdasarkan daya tampung adalah status penerimaan peserta didik didasarkan daya tampung yang
sudah ditentukan dari sekolah
2. Pembinaan Peserta Didik
Pembinaan peserta didik adalah membina peserta didik sehingga berkembang
kemampuannya secara maksimal sesuai dengan tujuan sekolah. Pembinaan peserta didik
dilakukan sehingga anak mendapat bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal
kehidupannya di masa depan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi sekolah untuk membina mereka
agar mereka mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat belajar mereka sehingga
diharapkan dapat menciptakan suatu keadaan dimana peserta didik dapat lebih tertib dan lebih
mementingkan tugas-tugas belajarnya10
Tujuan pembinaan peserta didik adalah meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk
menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala, sehingga terhindar dari usaha pengaruh
yang bertentangan dengan kebudayaan nasional, menumbuhkan daya tangkal terhadap pengaruh
negatif yang datang dari luar lingkungan sekolah; memantapkan kegiatan kokurikuler dan

9
Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011)
10
Nurul Rahmi, Persepsi Guru tentang Manajemen Peserta Didik Sekolah dasar Negeri Gugus II Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
Solok, Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1), 2014, hl.532

5
ekstrakulikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum; meningkatkan apresiasi dan
penghayatan seni; menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara; meneruskan dan meningkatkan
kesegaran jasmani dan rohani serta rekreasi; dalam wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah/
OSIS.11
Lembaga pendidikan (sekolah) dalam pembinaan peserta didik biasanya melakukan
kegiatan tersebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan esktra kurikuler. Kegiatan kurikuler
adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum yang pelaksanaanya dilakukan
pada jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler dalam bentuk proses belajar mengajar di kelas dengan
nama mata pelajaran atau bidang studi yang ada di sekolah. Sedangkan kegiatan esktrakurikuler
merupakan kegiatan peserta didik yang dilaksanakan diluar ketentuan yang telah ada dalam
kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang
dimiliki oleh peserta didik.12
Tujuan pendidikan tidak hanya mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap
kepribadian, serta aspek emosional, di samping keterampilanketerampilan lain. Kegiatan
ekstrakurikuler bertujuan mengembangkan dan mengaplikasikan minat dan bakat peserta didik,
memperluas pengetahuan peserta didik, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran dan
melengkapi pembinaan manusia seutuhnya13
3. Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik
Menurut Suwardi dan Daryanto evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan
menilai proses dan hasil belajar peserta didik baik yang berupa kegiatan kurikuler maupun
ekstrakurikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar peserta didik
dalam hal menguasai materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuantujuan yang
telah ditetapkan. Tujuan umum evaluasi peserta didik adalah sebagai berikut: (a) mengumpulkan
data-data yang membuktikan taraf kemajuan peserta didik dalam mencapai tujuan yang
diharapkan, dan (b) memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pegalaman yang

11
Gilang Cahyo N.T, Manajemen Pembinaan Peserta Didik pada Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi SMP Negeri 232 Jakarta;
Jurnal Inprovement, ed.3, 2015
12
Tim Dosen UPI, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2017)
13
Auwzid dan Karwanto, Manajemen Peserta Didik di SMP Baitussalam Surabaya, Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, 4(4), 2014
6
didapat.14Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur keberhasilan peserta didik, ada tiga jenis
tes, yaitu: (a) tes diagnostik, adalah tes yang digunakan untuk mengetaui kelemahan-kelemahan
peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dpaat dilakukan pemberian perlakuan
yang tepat. (b) tes formatif, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah
dibentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. (c) tes sumatif, dilaksanakan setelah berakhir
pemberian sekelompok program atau pokok bahasan.15

B. Manajemen Sarana Prasarana Madrasah


Manajemen sarana prasarana menurut Daryanto menyatakan bahwasanya sarana prasarana
pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses
peningkatan prestasi non akademik di sekolah. Untuk itu perlu di lakukan peningkatan dalam
penggunaan dan pengelolaannya. kemudian Yuliani dan kristiwan, pengelolaan adalah sebuah konsep
tentang manajman. Oleh karena itu teori pengelolaan lebih mengacu kepada konsep dasar manajaman.
Manajemen dapat di artikan sebagai "process of planning, organzing, leading and controling.
Pengelolaan sarana prasarana adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengadaan, pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, rehabilitasi, penghapusan. Semua perangkat,
fasilitas atau perlengkapan dasar baik secara langsung di gunakan atau tidak merupakan penunjang dalam
meningkatkan prestasi di sekolah. sarana dan prasarana guna mendukung tujuan pendidikan secara tepat.
Kemudian dalam proses belajar mengajar secara berkesinambungan dan tersusun dalam program
pembelajaran yang disusun sebelum proses pembelajaran berlangsung. tidak terlepas dari beberapa faktor
penting yang mampu mendukung terselenggaranya pendidikan disekolah, salah satu faktor penting yang
mampu mendukung terselenggaranya pendidikan adalah tersedianya sumber daya pendidikan seperti
sarana dan prasaranapendidikan.16
Menurut Depdiknas dalam Barnawi sarana pendidikan adalah semua perangkat, peralatan, bahan
dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan disekolah. Sedangkan prasarana
pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang

14
Badrudin, Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: Indeks, 2014)
15
Suwardi dan Daryanto, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: Gaya Media, 2017)
16
Barnawi, Analisis Pengelolaan Sarana Prasarana di Sekolah Negeri 20 Tanjung raja Kabupaten Ogen Ilir, 2021
7
17
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah . Menurut Moenir sarana dan prasarana adalah segala jenis
peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam
pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi
kerja. Kemudian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa perlu adanya fasilitas yang memadai,
kegiatan yang terstruktur dan ekstrakurikuler yang mendukung. Kegiatan pembelajaran baik secara
akademik maupun non akademik dapat berjalan dengan maksimal 18.
Manajemen sarana prasarana memiliki beberapa tahapan, diantaranya sebagai berikut:
1. Perencanaan Sarana Prasarana
Perencanaan mempunyai arti penting dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam
usaha pencapaian tujuan. Oleh karena itu fungsi perencanaan merupakan fungsi yang pertama dan
utama yang perlu sekali diperhatikan dan dikerjakan secara seksama karena kesalahan menyusun
rencana akan berakibat beruntun pada fungsi atau langkah-langkah berikutnya. perencanaan
merupakan awal kegiatan manajemen dalam setiap organisasi karena melalui perencanaan ini
ditetapkan apa yang akan dilakukan, kapan melakukannya dan siapa yang akan melakukan
kegiatan tersebut. Akan tetapi sebelum sampai pada langkah-langkah ini diperlukan data dan
informasi yang cukup serta analisis untuk menetapkan rencana konkrit yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sagala menjelaskan ciri-ciri perencanaan yang baik dan dipandang mampu
mencapai tujuan adalah:
a. Harus didasarkan kepada fakta dan data-data yang jelas yang telah terbukti kebenarannya.
b. Merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi, dan
kesanggupan melihat ke depan.
c. Harus sanggup mengetahui kemungkinan-kemungkinan kesulitan yang akan muncul dan
menyiapkan jalan keluarnya.
d. Terdiri dari keputusan-keputusan yang diambil mendahulu tindakannya.
e. Bersangkut paut dengan unsur-unsur perubahan

17
MN Huda, Tadibi : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2018
18
EN An Naafi, “ Pengelolaan Sarana Prasarana dalam Meningkatkan Prestasi Non Akademik Robotika di MAN Surabaya”
8
Dalam merumuskan perencanaan melalui berbagai tahapan yaitu sebagai berikut: (1) penetapan
tujuan, (2) pengumpulan data-data serta penetapan dugaan atau ramalan, (3) menetapkan
alternatif cara bertindak, (4) mengadakan penilaian alternatif, dan (5) memilih alternatif.
2. Pengadaan Sarana Prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana adalah proses memikirkan dan menetapkan program
pengadaan sarana dan prasarana sekolah pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
pendidikan di sekolah. Perencanaan sarana dan prasarana harus jelas dan rinci spesifikasinya,
antara lain jumlah, jenis, serta harganya. Di samping itu memperhatikan faktor utility yaitu
kegunaannya di sekolah dan standar kualitasnya. Dalam pelaksanaan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah dianjurkan sekolah membuat daftar cek, tentang sarana dan prasarana yang
sudah diadakan dan belum. Pengadaan sarana dan prasarana pada hakikatnya adalah kelanjutan
dari program perencanaan yang telah disusun oleh sekolah sebelumnya. Dalam pengadaann ini
harus dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan memperhatikan skalaprioritas
yang dibutuhkan oleh sekolah dalam menunjang keberhaislan pelaksanaan proses pembelajaran.
Adapun langkah-langkah pengadaan meliputi:
a. Menampung usulan semua pengadaan dari berbagai sumber (guru, tenaga kependidikan,
komite sekolah, stakeholders).
b. Menyesuaikan dengan analisis kebutuhan yang sudah dibuat sebelumnya.
c. Menyesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana baru dengan anggaran yang
tersedia.
d. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana dalam kurun waktu minimum 1 tahun
3. Inventarisasi Sarana Prasarana
Sebelum sarana dan prasarana yang baru akan digunakan perlengkapan sekolah tersebut
perlu diiventarisasi terlebih dahulu. Inventarisasi adalah suatu kegiatan melaksanakan
penggunaan, penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang, dan menyusun daftar
barang yang menjadi milik sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur. Tujuan
inventarisasi adalah untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi barang yang dipunyai
suatu organisasi. Sedangkan yang dimaksud dengan inventaris adalah suatu dokumen berisi jenis
dan jumlah barang yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang menjadi milik dan tanggung

9
jawab sekolah. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan inventarisasi adalah pencatatan
dan penyusunan daftar barang yang menjadi milik sekolah secara sistematis, tertib, teratur sesuai
dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku. Sekolah dengan melakukan inventarisasi akan
memudahkan untuk mengetahui jumlah barang yang diadakan, tahun berapa diadakannya, dan
sumber biaya pengadaa.
4. Penyaluran Sarana Prasarana
Penyaluran merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab penyimpanan
kepaa unit-unit atau orangorang yang membutuhkan barang itu. Penyaluran dalam prosesnya, ada
tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: a) ketepatan barang yang disampaikan, baik jumlah
maupun jenisnya; b) ketepatan sasaran penyampaiannya; dan c) ketepatan kondisi barang yang
disalurkan. Sekolah dalam rangka itu, ada tiga langkah yang sebaiknya ditempuh oleh bagian
penanggung jawab penyimpanan atau penyaluran, yaitu: penyusunan alokasi barang, pengiriman
barang dan penyerahan barang.
5. Pemeliharaan Sarana Prasarana
Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang-barang sesuai
dengan bentuk-bentuk jenis barangnya sehingga barang tersebut awet dan tahan lama. Pihak yang
terlibat dalam pemeliharaan barang adalah semua warga sekolah yang terlibat dalam pemanfaatan
barang tersebut. Pemeliharaan sarana dan prasarana termasuk aspek krusial dalam pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan, karena bukan lagi rahasia umum, bahwa sarana dan prasarana
yang tidak terpelihara dirasakan sangat tidak nyaman oleh para penggunanya. Pemeliharaan
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dimaksudkan untuk mengkondisikan sarana dan
prasarana tersebut senantiasa siap pakai dan tidak mengalami masalah ketika sedang
dipergunakan. Oleh karena itu, pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus
dilakukan secara teratur, sistematism, dan kontinu.
Ada dua jenis pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah, yakni pemeliharaan sehari-
hari dan pemeliharaan secara berkala. Pemeliharaan sehari-hari adalah jenis pemeliharaan yang
hampir setiap hari dilakukan agar sarana dan prasarana tersebut siap, aman, dan nyaman dipakai.
Contohnya menyapu lantai, mengepel lantai, dan membersihkan computer dari debu.
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah secara berkala ditujukan kepada jenis

10
sarana dan prasarana yang memang membutuhkan pemeliharaan secara berkala. Contohnya
pengecetan tembok, pengecatan/pemeliharaan kusen, pintu, dan jendela
6. Penghapusan Sarana Prasarana
Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan menidakan barang-barang milik
negara atau milik lembaga/institusi swasta dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan
perundangundangan yang berlaku. Dalam hal ini penghapusan dapat dilakukan dengan lelang atau
melalui pemusnahan. Tujuan penghapusan adalah:
a. Mencegah pengeluaran yang besar untuk biaya pengamanan dan/atau pemeliharaan
b. Mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan atas barang inventaris yang tidak
berguna lagi
c. Membebaskan lembaga/institusi dari tanggung jawab pemeliharaan dan pengamanan
d. Meringankan beban inventarisasi19

C. Manajemen Perpustakaan Madrasah


Perpustakaan merupakan suatu sarana yang sangat di butuhkan dalam pembangunan dunia
Pendidikan. Pendidikan tidak akan mungkin berjalan dengan baik apabila tidak adanya dukungan dari
sumber sarana belajar yang di perlukan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Perpustakaan
memiliki peranan yang signifikan untuk mendukung siswa agar gemar membaca dan meningkatkan
literasi informasi. Untuk mendukung tercapainya tujuan perpustakaan, maka perpustakaan sekolah
melaksanakan fungsinya sebagai pusat pendidikan, dan pusat informasi. Perpustakaan bagi perguruan
tinggi atau Institut ataupun universitas adalah sarana penunjang yang sudah selayaknya diperhatikan
dengan baik. Walaupun merupakan sarana penunjang, fungsi perpustakaan bagi perguruan
tinggi/Institut/universitas/lembaga/badan korporasi lainnya, sangatlah vital, seperti jantung di dalam
tubuh manusia. Salah satu fungsi perpustakaan adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat. Upaya-
upaya pengelola perpustakaan agar masyarakat gemar membaca dan mau mengunjungi perpustakaan
patut dihargai. Dengan semakin banyaknya pengguna/ masyarakat yang mengunjungi dan
memberdayakan perpustakaan, ini mengindikasikan bahwa perpustakaan dapat memenuhi peran dan
fungsinya dengan baik. Fungsi perpustakaan dari masa ke masa mungkin saja mengalami perubahan dan

19
Rusydi Ananda dan Oda Kinata, “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan”, (Medan: CV. Widya Puspita, 2017)
11
perkembangan, namun pada dasarnya fungsi perpustakaan dapat dijabarkan sebagai berikut: fungsi
edukatif, fungsi informative, fungsi penelitian, fungsi kultural, dan fungsi rekreasi.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, maka perpustakaan sekolah perlu mengelola,
menyajikan serta menghimpun beberapa bahan pustaka sebagai sumber informasi agar dapat di
manfaatkan dengan maksimal oleh para pustakawan, sehingga nantinya di harapkan dapat memperluas
cakrawala pandang jasa perpustakaan. Strategi dalam pengelolaan perpustakaan juga sangat penting
dibangun agar semua sumber daya yang ada di perpustakaan dapat di manfaatkan secara maksimal dalam
meningkatkan minat kunjung siswa. Perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi serta menjadi
tulang punggung gerak majunya suatu institusi terutama di institusi pendidikan, di mana tuntutan untuk
adaptasi terhadap perkembangan informasi sangat tinggi20.
Evaluasi menurut Arikunto ialah suatu kegiatan memperoleh data tentang sesuatu dibandingkan
dengan standar dan ukuran yang telah ditentukan. Sedangkan evaluasi koleksi perpustakaan yakni
merupakan suatu kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi pemanfaatannya oleh pemustaka
serta ketersediaan koleksi bagi pemustaka21. Pihak perpustakaan diperlukan untuk melakukan evaluasi
koleksi secara periodik serta sistematik guna memastikan bahwa koleksi perpustakaan mengikuti
perubahan. Dengan adanya evaluasi ini nantinya di harapkan pustakawan bisa mengetahui apakah tujuan
yang di buatnya perpustakaan ini sudah tercapai dengan baik atau belum.
Dalam sebuah perpustakaan pasti diperlukan koleksi, koleksi sendiri yakni suatu kumpulan,
olahan atau simpanan bahan pustaka untuk disajikan kepada pustakawan guna memenuhi kebutuhan atas
informasi. Jenis koleksi yang ada diperpustakaan sekolah biasanya berupa buku fiksi dan non fiksi serta
koleksi non buku. Apabila koleksi di dalam perpustakaan tidak di manfaatkan dengan baik oleh
pustakawan maka koleksi di perpustakaan tidak berguna. Penilaian layanan perpustakaan biasanya di
teliti dari seberapa keterpakaiannya koleksi yang ada di perpustakaan hal ini di lakukan untuk
mengetahui seberapa efektifnya pengembangan koleksi perpustakaan.

20
Affa Iztihana and Mecca Arfa, „Peran Pustakawan MTs N 1 Jepara Dalam Upaya Mengembangkan Minat Kunjungan Siswa Pada
Perpustakaan‟, Ilmu Perpustakaan, 9.1 (2020), 93–103.
21
Rati Novita Ningsih, „Evaluasi Ketersediaan Koleksi Di Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta (Bersadarkan Kajian Terhadap
Silabus Kurikulum KTSP Mata Pelajaran Muatan Lokal)‟, 2009, i-xxi;1-15;81-84.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.22 Penelitian kualitatif dilakukan bertujuan untuk
mengetahui keadaan riil lokasi yang diteliti dengan cara mendeskripsikan keadaan dilokasi penelitian
dengan memuat data berupa fakta yang ditemui di lokasi. Kemudian pada penelitian ini akan
dideskripsikan seluruh temuan hasil penelitian.

B. Metode Penelitian
Metode pengumpulan data ialah langkah yang dianggap paling strategis dalam penelitian, karena
seperti yang kita tahu bahwasannya tujuan utama dari diadakannya penelitian adalah untuk mendapatkan
data.23 pada penelitian ini teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan metode sebagai berikut:
1. Observasi.
Observasi ialah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap
objek yang diteliti secara langsung. Tujuan dari observasi adalah untuk mengamati secara
langsung terkait aktivitas terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini dan
membandingkannya dengan hasil wawancara. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini
yakni observasi non partisipan dimana peneliti hanya sebagai pengamat peristiwa yang terjadi di
lapangan. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni mengamati kegiatan belajar mengajar,
mengamati kegiatan di perpustakaan serta mengamati sarana dan prasarana yang tersedia di MI
NU Sumput Sidoarjo. Observasi dilakukan oleh peneliti guna memperoleh data yang nyata
mengenai manajemen peserta didik, manajemen sarana dan prasarana serta manajemen
perpustakaan di MI NU Sumput Sidoarjo.
2. Wawancara.

22
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 3.
23
Sugiyono, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, R&D, hl. 224
13
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui percakapan antara dua
orang atau lebih antara pewawancara dan orang yang diwawancarai / informan dengan tujuan
menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai topik yang diteliti. Ada beberapa macam
wawancara yang dapat diterapkan dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang
dilakukan oleh peneliti dalam pengumpulan datanya. Terlebih dahulu peneliti menyiapkan
instrumen penelitian yang disusun secara sistematis. Instrumen tersebut berupa pertanyaan-
pertanyaan yang akan diajukan sebagai pedoman dalam berwawancara dengan informan.
3. Dokumentasi.
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dalam rangka melengkapi data data
yang telah diambil sebelumnya. Data yang diambil dapat berupa data sekuder seperti arsip,
dokumen sekolah dan lain-lain.

C. Jenis dan Sumber Data.


Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari:
1. Data Primer.
Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan langsung dari sumbernya yang
memuat data utama yang nantinya akan diolah oleh peneliti. Sumber data ini berasal dari
narasumber atau informan. Data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui wawancara yang dimbil
langsung dari informan di MI NU Sumput Sidoarjo.
2. Data Sekunder.
Data sekunder ialah data tambahan yang didapatkan secara tidak langsung dan bukan
berasal dari narasumber. Data sekunder biasanya berupa buku, foto, dokumen maupun arsip
sekolah. Data sekunder disini sebagai data yang melengkapi data utama. Pada penelitian ini,
peneliti menmperoleh data sekunder melalui arsip sekolah, dokumen sekolah, serta dokumentasi
untuk mengetahui lebih dalam tentang manajemen peserta didik, manajemen sarana dan prasarana
serta manajemen perpustakaan yang ada di MI NU Sumput Sidoarjo

D. Teknik Analisis Data.

14
1. Reduksi Data (Data Reduction).
Data yang telah didapat dilapangan dikumpulkan dan dicatat secara jelas dan rinci.
Selanjutnya data yang sudah ada direduksi oleh penelitii. Mereduksi data berarti mencatat hal-hal
yang pokok, merangkum dan juga memfokuskan pada hal-hal yang penting sesuai tema agar lebih
sederhana. Dalam penelitian ini data yang ditemukan oleh peneliti di lapangan baik hasil dari
wawancara, observasi maupun dokumentasi untuk selanjutnya dipilah dan dicatat hal-hal pokok
yang dianggap penting dan sesuai dengan topik yang diteliti.
2. Penyajian Data (Data Display).
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data
yaitu menyajikan data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dengan baik.
Penyajian data biasa dilakukan dengan uraian singkat, Bagan hubungan antar kategori,flowchart
dan lain-lain. Dalam penelitian kualitatif biasanya data disajikan dalam bentuk teks yang bersifat
naratif. dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk naratif.24
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing).
Data yang telah direduksi dan disajikan dikumpulkan yang selanjutnya akan ditarik
kesimpulan oleh penulis. Kesimpulan merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian
karena kesimpulan memuat poin-poin penting dari sebuah penelitian yang dituangkan dalam
bentuk kalimat singkat dan mudah dipahami. Dalam penelitian ini, data yang telah di reduksi dan
telah disajikan akan ditarik kesimpulan . kesimpulan disini bertujuan untuk menjawab rumusan
masalah yang telah dirumuskan. Kesimpulan disajikan dalam bentuk deskripsi berdasarkan hasil
yang didapat di lapangan.

24
Sugiyono, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, R&D, hl. 246-249
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Sumput Sidoarjo


1. Sejarah
Awal mula berdirinya MI Nahdlatul Ulama Sumput tidak ubahnya seperti Lembaga-
lembaga Pendidikan pada umumnya. Meski bukan Lembaga Pendidikan yang dananya selalu
disubsidi oleh pemerintah, lambat laun sekolah ini menjadi pilihan favorit masyarakat
Pamekasan.
Pada bulan Juli 1962 mayoritas warga Kudar memasukkan anaknya yang umur 6 sampai 7
tahun. Akhirnya MI Nahdlatul Ulama Sumput yang berlokasi di Desa Sumput yang dulunya
hanya satu kelas (sekitar 20 anak), alhamdulillah saat ini mencapai 325 siswa, yang dulunya
masih menumpang di MI Nahdlatul Ulama Sumput, alhamdulillah saat ini memiliki gedung
sendiri . pada awal berdirinya MI Nahdlatul Ulama Sumput jumlah guru sebanyak 5 orang.
Disamping itu juga, alhamdulillah saat ini guru MI Nahdlatul Ulama Sumput sebanyak 18 orang
dengan jumlah santri setiap tahun selalu mengalami peningkatan
2. Letak Geografis
MI Nahdlatul Ulama Sumput merupakan Lembaga dibawah naungan Kementrian Agama
yang beralamatkan Sumput. Adapun lokasi MI Nahdlatul Ulama Sumput terletak pada geografis
yang sangat cocok unuk proses belajar mengajar yang terletak di tengah pemukiman penduduk.
MI ini dibangun dengan pertimbangan tata letak bangunan yang memberikan kenyamanan untuk
belajar. Hal ini dapat dilihat dari tata letak ruang belajar yang agak jauh dari jalan raya sehingga
kebisingan dari kendaraan bermotor dan kendaraan umum yang melintasi jalan raya dapat
diminimalisir dan siswa teteap belajar dengan nyaman.
Adapun batas -batas dari lokasi MI Nahdlatul Ulama Sumput adalah sebelah utara
berbatasan dengan Kantor Pengairan, sebelah barat berbatasan dengan jalan raya, sebelah selatan
berbatasan dengan pemukiman warga, sebelah timur berbatasan dengan sungai.
3. Identitas MI Nahdlatul Ulama‟ Sumput
a. Nama Lembaga : MI Nahdlatul Ulama Sumput

16
b. Alamat / Desa : Jl. Raya Sumput No.02 Sidoarjo
c. Kecamatan : Sidoarjo
d. Kabupaten : Sidoarjo
e. Provinsi : Jawa Timur
f. Kode Pos : 61228
g. No. Telp : 031-99701062
h. Nama Yayasan : MI Nahdlatul Ulama Sumput
i. Status Sekolah : Swasta
j. Status Lembaga MI : Swasta
k. No. SK Kelembagaan : Mm.13/05.00/PP.03.2/1530/1995
l. NSM : 111235150108
m. NIS / NPSN : 60717049
n. Tahun didirikan/beroperasi : 1962
o. Status Tanah : Wakaf
p. Luas Tanah : 570
q. Nama Kepala Sekolah : Chusnul Khulukiyah, S.Pd
r. No. SK Kepala Sekolah : 431/SK.PENG/MINU/VI/2016
s. Masa Kerja Kepala Sekolah : 5 Tahun
t. Status Akreditasi : “A”
u. No dan SK Akreditasi : 173/BAP-S/M/SK/XI/2017

17
4. Struktur Organisasi Komite

Kepala Madrasah Ketua Wakil Ketua


(Chusnul (KH. Abdul (H. Abdul
Khulukiyah, M. Pd) Wajib Abbas) Latif)

Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara Wakil


(Moch. Mahfudz (Arif Martha (M. Musthofa, Bendahara
Adnan) Wibawa, S.E) S.E) (Ach. Sibaweh)

Anggota Bidang Anggota Bidang Anggota Bidang

5. Stuktur Organisasi Madrasah

Kepala
Madrasah

Komite
Madrasah

UR. UR. UR. UR.


Bendahara Prasarana Kesiswaan Kurikulum

Unit
Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Tata usaha
Perpustakaan

Masyarakat Siswa

18
6. Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan belajar mengajar di MI Nahdlatul Ulama Sumput diselenggarakan pada waktu
pagi hari, dimulai pada pukul 07.00 – 13.15, menyadari sangat pentingnya tenaga kependidikan
dan keberhasilan proses belajar mengajar, Lembaga Pendidikan ini benar-benar memperhatikan
mutu guru. Hal ini dibuktikan dengan tenaga pengajar yang mengajar di Lembaga inii yaitu
hamper semua berlatar belakang Pendidikan. Jumlah tenaga seluruhnya ada 3 orang guru dan 18
orang tenaga kependidikan.
Adapun Daftar Nama Guru MI Nahdlatul Ulama Sumput tahun 2020/2021 adalah sebagai
berikut:

No. Nama Jabatan


1. Chusnul Khulukiyah, S.Pd Kepala Madrasah
2. Supriyadi, M.Pd.I Waka Kesiswaan
3. H. Zain Abdillah Waka Sarpras
4. Mufidah, M.Pd.I Waka Kurikulum
5. Hj. Nur Isnaini Ulfah, S.Ag Wali Kelas
6. H. Abdul Halim Guru
7. Nuro Wahdah, S.Pd Wali Kelas
8. Nur Affifah Rosyidah, S.Pd Wali Kelas
9. Makhis Zato Zabir Guru + Operator
10 Nur Khayati, S. Pd.I Wali Kelas + Bendahara
11. Moch. Nasrulloh, M.Pd.I Wali Kelas
12. Yuli Jayanti, S.Pd Wali Kelas
13. Dewi Romlah. S.Pd Wali Kelas
14. Hj. Aprilia Rusita, M.Pd Wali Kelas
15. Faidah Qur‟aniyah, M.Pd.I Wali Kelas
16. Wiwin Ma‟rifah, S.Pd Guru + Operator
17. M. Masyhur Syukron, S.Pd Guru

19
18. Dewi Lailatus Sa‟adah Guru
19. Kirsul Ulum Satpam
20. Sabar Tukang Kebun
21. Windi Arsih Pesuruh

7. Data Peserta Didik


Di MI Nahdlatul Ulama Sumput pada tahun pelajaran 2020/2021, jumlah siswa secara
keseluruhan adalah 325 siswa, yang terdiri dari 148 laki-laki dan 177 perempuan.

Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

I 26 31 57

II 18 28 46

III 28 27 55

IV 27 28 55

V 23 29 52

VI 26 34 60

Jumlah 148 177 325

8. Sarana Prasarana
Ketersediaan saran dan prasarana merupakan salah satu komponen penting yang harus
terpenuhi dalam menunjang pencapaian tujuan Pendidikan. Sarana dan prasarana pembelajaran
yang terdapat di MI Nahdlatul Ulama Sumput cukup memadai. Diantaranya, madrasah
menyediakan LCD dan layer proyektor sebagai media pembelajaran yang dipasang di beberapa
kelas. Di perpustakaan tersedia Al-Qur‟an, dan guru PAI untuk peserta didik. Berikut ini adalah
sarana dan prasarana yang terdapat di MI Nahdlatul Ulama Sumput : bisa dilihat pada tabel
berikut:
20
No Prasarana Jumlah Kondisi

1. Kantor Guru 1 Layak

2. Ruang Kepala Sekolah 1 Layak

3. Ruang Tata Usaha 1 Layak

4. Ruang Kelas 12 Layak

5. Aula 1 Layak

6. Perpustakaan 1 Layak

7. Laboratorium Computer 1 Layak

8. Toilet Guru 2 Layak

9. Toilet Siswa 3 Layak

10. Kantin 1 Layak

11. Gudang 3 Layak

12. Tempat Parkir 2 Layak

B. Manajemen Peserta Didik Madrasah


1. Penerimaan Peserta Didik di MI NU Sumput.
Dalam penerimaan peserta didik baru, sekolah akan menimbang dan merumuskan
beberapa hal yang dibutuhkan yaitu aspek kebijakan penerimaan peserta didik, system
penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan peserta didik, dan prosedur penerimaan peserta
didik baru. Kebijakan operasional penerimaan peserta didik juga memuat tentang sistem
pendaftaran seleksi atau penyaringan yang akan diberlakukan kepada peserta didik. Petunjuk ini

21
harus berpedoman karena memang dibuat dalam rangka mendapatkan calon peserta didik
sebagaimana yang diinginkan atau diidealkan.25
Panitia penerimanaan peserta didik baru (PPDB) MI NU Sumput Sidoarjo hanya
menerapkan jalur seleksi untuk menerima peserta didik. Jalur seleksi bukan untuk menentukan
diterima atau tidaknya peserta didik, melainkan bertujuan untuk mengetahui kelengkapan
administrasi dan kemampuan peserta didik baru. Jalur seleksi terdiri dari dua tahapan yaitu
tahapan seleksi administrasi dan tes tulis serta membaca. Tahapan pertama yang dilakukan dalam
seleksi peserta didik baru adalah pemeriksaan administrasi sekaligus mengklasifikasikan
penentuan kelas A dan B. Tahapan kedua adalah tes menulis dan membaca.
Istilah kriteria dikatakan sebagai patokan yang menentukan seseorang untuk diterima
sebagai peserta didik. Kriteria terdiri dari tiga macam; Pertama, kriteria acuan patokan (standard
criterion referenced) yaitu status penerimaan peserta didik berdasarkan patokan yang telah
ditentukan sebelumnya. Kedua, kriteria acuan norma (norma criterian referenced) adalah status
penerimaan peserta didik berdasarkan keseluruhan prestasi dalam mengikuti test atau seleksi.
Ketiga, kriteria berdasarkan daya tampung adalah status penerimaan peserta didik didasarkan
daya tampung yang sudah ditentukan dari sekolah. Penerimaan peserta didik baru di MI NU
Sumput Sidoarjo memiliki kriteria- kriteria tertentu, antara lain; a) Memiliki akte lahir, bertujuan
untuk mengetahui usia anak agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sehingga apabila usia
anak kurang mencukupi pihak sekolah akan menyarankan kembali ke TK, b) Ijazah TK/RA/PG,
bertujuan untuk memastikan kelulusan siswa, c) Kelancaran membaca dan menulis, lulusan
TK/RA tidak dapat dipastikan semua lancar dalam membaca. Apabila ditemukan peserta didik
baru belum lancar dalam membaca maka wali kelas akan menindak lanjuti dengan cara
memberikan pembelajaran tambahan di luar jam sekolah berkisar 1 jam. Hal ini bertujuan agar
siswa dapat mengikuti pembelajaran di kelas secara baik.
Prosedur penerimaan peserta didik baru di MI NU Sumput Sidoarjo menyediakan 3
gelombang pendaftaran. Gelombang pertama, peserta didik akan mendapatkan potongan biaya
daftar ulang 65%. Gelombang kedua, peserta didik akan mendapatkan potongan biaya daftar
ulang 35%. Gelombang ketiga, peserta didik akan membayar secara keseluruhan biaya

25
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah,(Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hal. 42
22
administrasi. Panitia PPDB MI NU Sumput Sidoarjo meliputi; Waka kesiswaan sekaligus
merangkap menjadi ketua panitia, waka kurikulum, sekretaris, bendahara, sie. perlengkapan dan
tim humas (penyebaran brosur kepada masyarakat). Salah satu factor utama kendala penerimaan
peserta didik baru adalah letak lokasi yang menikung di jalan raya.
2. Pembinaan Peserta Didik di MI NU Sumput.
Pembinaan peserta didik di MI NU Sumput Sidoarjo melalui kegiatan kurikuler dan ekstra
kulikuler. Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang ditentukan dalam kurikulum yang di
laksanakan pada jam pelajaran. Kegiatan kurikuler dalam proses pembelajaran di kelas sesuai
nama mata pelajaran yang ada di sekolah. Sedangkan kegiatan ekstrakulikuler adalah suatu
kegiatan yang di selenggarakan oleh sekolah tetapi di luar jam pelajaran. Kegiatan kurikuler yang
dilaksanakan di MI NU Sumput Sidoarjo yaitu: Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan
mulai hari Senin- Sabtu. Pada hari Senin- Kamis, peserta didik kelas 1-3 mengikuti KBM jam
06.45-11.35 WIB dan kelas 4-6 jam 06.45-14.50 WIB. Pada hari Jum‟at peserta didik mengikuti
KBM jam 06.45- 10.30 WIB. Pada hari Sabtu peserta didik kelas 1-3 mengikuti KBM jam 06.45-
09.30 WIB dan kelas 4-6 jam 06.45-11.00 WIB. Kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di
MI NU Sumput Sidoarjo adalah sebagai berikut: Pertama , pramuka. Kegiatan pramuka
dilaksanakan pada hari Sabtu, kelas 1-3 pukul 08.10- 09.20 WIB dan kelas 4-5 09.50- 11.00 WIB.
Kedua, Qasidah/ Maulid Ad- Diba‟. Kegiatan Qasidah dikhususkan untuk perempuan dimulai
dari pukul 08.10- 09.20 WIB. Ketiga, Ishari/ al- Banjari. Kegiatan ishari dikhususkan untuk laki-
laki dimulai dari pukul 08.10- 09.20 WIB.
Pembinaan disiplin dan pengembangan peserta didik memiliki konteks yang berbeda.
Pembinaan disiplin, sekolah melakukan upaya membangun kesadaran peserta didik untuk
mentaati setiap peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Sedangkan pengembangan
peserta didik, sekolah berupaya memberikan pengalaman belajar untuk menjadi bekal bagi
peserta didik dimasa depan berupa kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler. Disiplin sangat erat
kaitannya dengan ketertiban artinya kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturang
dikarenakan dorongan dari luar. Disiplin disekolah terbagi menjadi 4 yaitu: disiplin di kelas,
tahapan untuk membantu mengembangkan disiplin yang baik dikelas, penganggulangan

23
pelanggaran disiplin, dan membentuk disiplin di sekolah.26 Pembinaan peserta didik dalam aspek
kedisiplinan di MI NU Sumput dilakukan setiap upacara bendera dengan memberikan arahan
dan motivasi tentang kedisiplinan; disiplin dalam belajar, disiplin pulang, disiplin mengikuti
sholat dzhuhur berjama‟ah dan lainnya. Sekolah telah menerapkan peraturan- peraturan
kedisiplinan sesuai dengan kesepakatan wali kelas dan peserta didik . Hal ini bertujuan, agar
peserta didik dapat mematuhi peraturan sesuai dengan kesadaran dan tanggung jawabnya.
Kemudian, peraturan tersebut di tempel di masing- masing kelas. Peraturan kedisiplinan di kelas
diantaranya: datang tepat waktu, siap belajar, peduli satu sama lain, berbicara dengan baik, angkat
tangan untuk berbicara, izin keluar kelas dan seterusnya.27
Setiap kelas tentunya memiliki perbedaan peraturan, sebab menyesuaikan keadaan peserta
didik. Adapun kategori sanksi untuk peserta didik yang melanggar aturan ada 2 yaitu : sanksi
ringan dan sanksi berat. Sanksi ringan, seperti membaca istighar 100 kali dan membersihkan
kelas.28 Sanksi berat, di berlakukan apabila telah melebihi 3 kali keterlambatan sekolah. Tahapan
pertama, peserta didik akan di serahkan kepada wali kelas untuk menangani dengan menghubungi
orang tua dan memotivasi siswa. Tahapan kedua, apabila wali kelas tidak mampu maka waka
kesiswaan akan menyelesaikan permasalahan tersebut.
3. Pengembangan Peserta Didik Melalui Pena IKK.
Pengembangan peserta didik melalui Pengambilan Nomor Antrian Keluar Kelas atau Pena
IKK adalah suatu program yang dilakukan oleh MI NU Sumput Sidoarjo dalam mendisiplinkan
siswanya. Pena IKK merupakan penyediaan nomor untuk keluar kelas berbentuk keplek/ kalung
29
yang berisi nomor . Setiap kelas disediakan tiga keplek. Teknisnya adalah setiap siswa yang
izin keluar kelas wajib memakai atribut nomor antrian keluar kelas, hal ini hanya untuk yang
berkepentingan seperti ke kamar mandi atau ke kantor baik ke kantor guru ataupun ke kantor
kepala madrasah. Setiap kelas hanya diperbolehkan satu siswa laki laki atau dua siswa
perempuan, apabila terdapat siswa yang izin lagi maka harus menunggu siswa sebelumnya
kembali ke kelas terlebih dahulu. Sehingga keluar masuknya siswa dari kelas terorganisir. Tujuan

26
Ibid
27
Hasil observasi di kelas 1A MI NU Sumput Sidoarjo, pada tanggal 06 November 2022 pukul 11.30 WIB
28
Hasil wawancara dengan Tim Kedisiplinan: M. Masyhur Syukron, S.Pd, pada tanggal 04 November 2022 pukul 09.45 WIB.
29
Hasil Obervasi di kelas 6 B MI NU Sumput Sidoarjo, pada tanggal 05 November 2022 pukul 11.10 WIB
24
diadakannya program ini adalah sebagai bentuk usaha perwujudan visi dan misi madrasah. Selain
itu, Pena IKK bertujuan sebagai upaya untuk mendisiplinkan siswa yang keluar kelas pada saat
jam pelajaran berlangsung. 30
Adapun langkah- langkah dalam pengembangan manajemen peserta didik melalui Pena
IKK adalah:
a. Perencanaan.
Saat evaluasi akhir tahun ditemukan masalah mengenai masih banyaknya anak yang
keluar kelas pada saat jam pelajaran. Kemudian ada usulan bagaimana apabila anak-anak
dibuatkan tanda nomor untuk keluar kelas. Dengan adanya usulan tersebut maka dibuatlah
oleh tim pengembang yang ditunjuk untuk membuat program alternatif tersebut. Tim
pengembang terdiri dari kepala sekolah, waka kesiswaan, waka kurikulum, waka sarana
dan prasarana serta guru senior.
b. Penyediaan sarana dan prasarana.
Setiap kelas disediakan keplek atau nomor antrian untuk keluar kelas. Setiap anak yang
berkepentingan keluar kelas akan diberikan satu nomor atau keplek. Selain itu pihak
sekolah juga kamar mandi sebanyak 12 kamar mandi dengan rincian lima kamar mandi
berada di lantai bawah, dua kamar mandi di lantai atas dan lima kamar mandi di bangunan
belakang. Kamar mandi tersebut mencukupi untuk 325 siswa.
c. Sosialisasi.
Program Pena IKK yang telah disepakati oleh seluruh anggota selanjutnya akan
disosialisasikan kepada para guru pada rapat awal tahun ajaran. Kemudian guru
mensosialisasikan kepada para siswa. Harapannya adalah setiap guru maupun siswa dapat
memahami dan dapat bekerja sama mensukseskan program tersebut. Pada rapat ini juga
dibahas mengenai pembagian jam mengajar, pembagian wali kelas dan pemberian SK.
d. Implementasi.
Jika dinilai secara pribadi oleh waka kesiswaan, masih ada beberapa kelas yang belum
efektif melaksanakan program tersebut. Sehingga diperlukan evaluasi lagi.
e. Evaluasi

30
Hasil wawancara dengan Waka kesiswaan: Bapak Supriyadi,M.Pd.I, pada tanggal 05 November 2022 pukul 09.15 WIB.
25
Evaluasi dilaksanakan setiap akhir semester. Kemudian hasil evaluasi tersebut akan
disampaikan dan dibahas kembali kepada bapak ibu guru juga pada siswa pada awal
semester.
Kendala atau hambatan dalam pengembangan manajemen peserta didik melalui Pena IKK.
Kendala yang dihadapi MI NU Sumput dalam pengembangan peserta didik. melalui Pena IKK
adalah:
a. Sosialisasi kepada guru masih belum menyeluruh sehingga guru dianggap masih mudah
memberikan izin kepada siswa yang ingin keluar dari kelas tanpa menunggu siswa yang
izin keluar sebelumnya kembali ke kelas. Hal ini juga dapat mengganggu pembelajaran
dikelas.
b. Masih adanya siswa yang keluar tidak memakai nomor antrian. Nomor antrian yang
seharusnya digunakan masih digunakan oleh siswa yang belum kembali ke kelas.
Akibatnya siswa diluar kelas semakin banyak berkeliaran dan tidak disiplin.
c. Penggunaan nomor antrian tidak digunakan sebagaimana mestinya. Penggunaan nomor
yang awalnya digunakan sebagai izin saat ke kamar mandi, ke kantor atau hajat penting
yang lain disalahgunakan oleh siswa yang ingin keluar kelas untuk jajan dan bermain di
luar kelas dengan dalih izin ke kamar mandi.
C. Manajemen Sarana Prasarana Madrasah.
Pengelolaan sarana dan prasarana ada beberapa tajapan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
yaitu perencanaan sarana prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan sebuah
kebutuhan di waktu yang akan datang baik dalam menganalisis kebutuhan inventarisasi jangka pendek
atau jangka panjang.
1. Perencanaan sarana prasarana di sekolah MI NU Sumput.
Perencanaan yang ada di sekolah MI Nahdlatul ulama, bahwasanya bendahara
menanyakan terlebih dahulu kepada guru-guru terkait kebutuhan apa saja yang di butuhkan ketika
di kelas Kemudian bendahara mencatat kebutuhan guru-guru yang mengajar di kelas tersebut baik
berupa spidol, penghapus, bolpen, dan penunjang lainnya Yang mana akan di hendel secara
langsung oleh bagian keuangan di sekolah MI Nahdlatul ulama. berbeda dengan kebutuhan yang
nominalnya cukup besar seperti halnya lemari buku di kelas, alat Banjari, tenda untuk Pramuka

26
semuanya di rencanakan dengan mengadakan rapat terlebih dahulu yang mana yang terlibat untuk
menyusun perencanaan di sekolah minu Sumput sendiri yakni kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru-guru, bendahara,komite sekolah. Kemudian perencanaan yang sudah di buat di
ajukan dengan membuat proposal. Alat-alat yang nominalnya cukup besar untuk di beli perlu
adanya kebijakan dari kepala sekolah. Karena menyesuaikan dana yang tersedia disekolah.
2. Pengadaan sarana prasarana di sekolah minu sumput.
Pengadaan merupakan faktor pendukung yang yang sangat di butuhkan agar prestasi
belajar siswa semakin meningkat dan berjalan dengan efektif oleh karena itu perlu adanya
31
fasilitas yang memadai . Penunjang untuk kegiatan ekstrakurikuler sendiri ada banjari, buku-
buku bacaan puisi, alat-alat Pramuka seperti semapur, tenda, tongkat, Walaupun tidak semua
kebutuhan di tanggung langsung oleh sekolah ada beberapa penunjang yang memang anak itu
sendiri yang beli seperti halnya alat kaligrafi, kitab dsb. Sejauh ini untuk kegiatan yang sering di
lombakan oleh peserta didik minu Sumput belum sesuai dengan kegiatan ekstrakurikuler yang
ada. Kemampuan peserta didik di gali ketika belajar secara langsung oleh gurunya. Seperti halnya
juara Tahfidz yang mana kegiatan btq peserta didik yang sudah jilid akhir wajib menghafalkan juz
30. Untuk juara lainnya seperti baca puisi, Kaligrafi, peserta didik yang tidak memiliki fasilitas
tersebut dari pihak sekolah menunjang Alat-alat ketika ada perlombaan saja.
3. Penyimpanan sarana prasarana di sekolah MI NU Sumput.
Penyimpanan sarana prasarana dalam meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah minu
Sumput Sidoarjo.Penyimpanan sarana prasarana merupakan suatu upaya untuk menyimpan
barang di suatu tempat agar barang tidak mudah rusak dan hilang. Penyimpanan barang yang baik
dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar siswa. Baik secara akademik maupun non
akademik. Adapun penyimpanan barang yang di lakukan sekolah minu sendiri untuk barang-
barang yang masih bisa di pakai atau dalam keadaan baik di tempatkan sesuai dengan tempat
sarana prasarana yang ada, kemudian barang-barang yang sudah tidak bisa di pakai di letakan di
gudang. Untuk barang-barang yang rusak sekiranya masih bisa di daur ulang seperti halnya meja
yang patah, kursi, jam dinding di sekolah minu sendiri langsung di eksekusi atau di benahi oleh
petukang

31
EN An Naafi, “Pengelolaan Sarana Prasarana dalam Meningkatkan Prestasi Non Akademik Robotika di MAN Surabaya”, 2022
27
4. Penyaluran sarana prasarana di sekolah MI NU Sumput.
Penyaluran merupakan kegiatan atau rangkaian dari proses atau pengelolaan sarana
prasarana. Pendistribusian atau penyaluran merupakan kegiatan yang mencakup pemindahan
barang dan tanggung jawab dari instansi atau kepala instansi atau pemegang yang lain. Dalam
lingkungan yang sempit seperti sekolah maka Kegiatan ini dapat berwujud kegiatan seperti
membagi atau mengeluarkan barang sesuai dengan kebutuhan guru atau bagian dalam instansi
tersebut untuk keperluan kegiatan belajar mengajar serta perkantoran32. Beberapa contoh
penyaluran di sekolah Minu Sumput: terdapat pojok baca disetiap ruang kelas, sehingga bagian
perpustakaan sekolah akan menyalurkan dan membagikan beberapa buku, buku cerita, dongeng
Al- quran, juz amma, di setiap ruang kelas dan diletakkan di pojok buku dalam upaya
meningkatkan minat baca siswa.Setiap guru mendapat 1 paket alat mengajar (alat tulis, spidol,
pensil, penghapus, dll)
5. Pemeliharaan sarana prasarana di sekolah MI NU Sumput.
Pemeliharaan sarana prasarana dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah minu
Sumput Sidoarjo. Pemeliharaan sarana prasarana adalah salah satu proses penting dalam
pendidikan, pemeliharaan sarana prasarana adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan
pengaturan agar sarana prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara
hati- hati dalam menggunakannya, dan pemeliharaan yang bersifat khusus dilakukan oleh petugas
yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud 33. Siswa Minu Sumput
diajarkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan kelas, dengan itu setiap kelas
para siswa siswi sudah mendapat giliran membersihkan ruang kelas mereka masing-masing.
untuk kendala dalam perawatan sarpras Minu yakni mendisiplinkan siswa siswi agar tidak
mencorat- coret meja atau tembok diruang kelas mereka, membiasakan mereka membuang
sampah pada tempat sampah, dan membiasakan mereka agar tetap terus menjaga sarpras sekolah
dan sadar akan pentingnya menjaga fasilitas sekolah sehingga mereka tidak merusak
fasilitas/sarpras sekolah lagi Dan untuk setiap ruangan Perpustakaan, UKS, Lab Komputer, sudah

32
Selly Dwinisatina, “Manajemen Sarana Prasarana tentang Penyaluran”, 2017
33
Alif Wiijaksono, “ Manajemen Pendidikan tentang Pemeliharaan Sarana Prasarana di Madrasah Aliyah Negeri MAN Surabaya”
28
memiliki guru yang bertanggung jawab pada masing- masing ruangan tersebut, namun di MI NU
Sumput ini belum memiliki Lab Ipa dan Bahasa sendiri.
6. Rehabilitasi sarana prasarana di sekolah MI NU Sumput.
Rehabilitasi sarana prasarana dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah minu
Sumput Sidoarjo rehabilitasi sarana prasarana artinya memperbaiki sarana prasarana yang rusak
dengan cara ditambal atau membeli alat suku cadang yang rusak sehingga barang tersebut dapat
digunakan kembali.34 Bila ada sarana yang rusak parah seperti contohnya meja ataupun kursi
belajar yang digunakan siswa MI NU Sumput, maka akan di beri ke pihak lain (rombeng), untuk
sementara di simpan di gudang, namun jika masih bisa digunakan maka akan didaur ulang
kembali (diperbaiki, dicat, dll) agar bisa digunakan kembali jadi selain lebih hemat, juga dapat
mengurangi sampah.
7. Penghapusan sarana prasarna di sekolah MI NU Sumput.
Penghapusan sendiri merupakan tahap akhir dari pengelolaan sarana prasarana yang mana
barang yang sudah tidak layak di pakai akan di tiadakan atau di hapus. Berbeda dengan
penghapusan sarana prasarana yang di peroleh dari pemerintah seperti halnya gedung dll maka
penghapusan tersebut perlu di rapatkan terlebih dahulu. Untuk penghapusan sarana prasarana di
sekolah minu sendiri ialah barang yang sekiranya masih bisa di gunakan akan di perbaiki jika
kerusakan barang tersebut tidak parah. Jika barang yang sudah tidak bisa diperbaiki maka akan di
kasihkan sama rombeng terlebih dahulu35
Faktor pendukung prestasi Non akademik di sekolah MI NU Sumput.
1. Kegiatan ekstrakulikuler.
Dalam meningkatkan prestasi non akademik ekstrakulikuler sangat penting bagi peserta
didik selain mengasah skill dari peserta didik ekstrakulikuler juga mampu membiasakan peserta
didik untuk mengekpresikan kemampuan di bidang yang di geluti36. Berikut kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah Mi Nahdatul ulama. 1) kegiatan ekstrakurikuler Banjar atau
idzhari. Kegiatan tersebut sudah berjalan sejak berdirinya sekolah Mi Nahdatul ulama.

34
MN Huda –Tadibi,“Manajemen Pendidikan Islam”, 2018
35
Herawati, “Analisis Pengelolaan Sarana Prasarana”, 2020
36
Hasil wawancara dengan Kepala Bagian Sarana Prasarana: Bapak Nasrulloh, M.Pd, pada tanggal 05 November 2022 pukul 08.15
WIB

29
Ekstrakurikuler Banjari sendiri merupakan seni atau kegiatan islami yang sering di bawakan oleh
group Sholawat untuk meramaikan sebuah kegiatan. Kemudian ekstrakurikuler Banjari di sekolah
MI Nahdlatul ulama Langsung di latih dengan pelatih yang sudah mahir di bidangnya dan anak-
anak di buat kelompok untuk mempelajari setiap darbuk yang di pegang selain itu peserta didik
sudah terjun langsung di masyarakat untuk meramaikan acara maulid, khitanan dan sebagainya.
2) kegiatan ekstrakurikuler Diba dan Sholawat. Kegiatan diba sendiri merupakan kegiatan islami
yang Menggungkan nabi Muhammad dan berdzikir untuk mendapatkan syafaatnya. Selain itu
peserta didik di sekolah MI Nahdlatul ulama juga di bekali dengan pelatihan tes vokal. 3)
kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka merupakan kegiatan untuk
melatih peserta didik menjadi anak yang pemberani, di siplin, dan memiliki jiwa pemimpin. Di
sekolah MI Nahdlatul ulama melakukan kegiatan ekstrakurikuler setiap satu pekan sekali yakni di
hari Sabtu. Kegiatan yang dilakukan peserta didik mulai dari mempelajari tentang teori
kepramukaan,sejarah,dll. Peserta didik juga di latih untuk bisa PBB atau pelatihan Baris berbaris,
semapur, peonering dan membuat tenda dan sebagainya.
2. Sarana prasarana yang memadai.
Salah satunya adalah adanya fasilitas ekstrakurikuler yang memadai, serta sarana
prasarana lainnya yang mendukung37. Berikut sarana prasarana yang ada di sekolah MI Nahdlatul
di antaranya memiliki :

No Nama Barang Jumlah Kond si


1 Meja guru 17 Baik
2 Kursi guru 28 Baik
3 Meja siswa 206 Baik
4 Kursi siswa 328 Baik
5 Papan tulis 13 Baik
6 Gorden 15 Baik

37
Hasil wawancara dengan Kepala Bagian Sarana Prasarana: Bapak Nasrulloh, M.Pd, pada tanggal 05 November 2022 pukul 08.20
WIB

30
7 Kipas angin 15 Baik
8 Lemari 15 Baik
9 Poster ulama NU 13 Baik
10 Rak 12 Baik
11 Jam dinding 12 Baik
12 Poster jam dinding 12 Baik
13 Poster wapres 12 Baik
14 Lambang Garuda 12 Baik
15 Cermin 12 Baik
16 Papan adm kelas 12 Baik
17 Keranjang sampah 16 Baik
18 Sapu 16 Baik
19 Keranjang kaligrafi 12 Baik
20 Komputer 15 Baik
21 Mic/bas 3 Baik
22 Penebah 1 Baik
23 Rak buku 2 Baik
24 Pajangan dinding perpustakaan 6 Baik
25 Kalender 3 Baik
26 Kursi sofa 2 Baik
27 Kulkas 1 Baik

3. Ruang khusus prestasi siswa.

Ruang Prestasi khusus yang ada di sekolah MI Nahdatul ulama merupakan kelas
untuk pengembangan prestasi siswa melalui pelatihan-pelatihan yang di laksanakan secara
rutin. Adapun ruangan prestasi siswa di antaranya :

a. Ruang puisi

b. Ruang kaligrafi
31
c. Ruang tahfidz

d. Ruang olimpiade

Dari beberapa ruangan tersebut memiliki fasilitas yang memadai sehingga dapat
menunjang keberhasilan peserta didik. Kemudian dari beberapa prestasi atau penghargaan
yang di raih oleh peserta didik di tempatkan di ruang Prestasi dengan tujuan untuk
memotivasi peserta didik lainnya dalam mengembangkan38
D. Manajemen Perpustakaan Madrasah
1. Profil Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput.
Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput terletak di Gedung 1
sekolah, lebih tepatnya di lantai 2. Sekolah ini beralamat di Jl. Raya Sumput 2, Sidoarjo, Jawa
Timur. Perpustakaan ini ialah tempat koleksi buku yang di oprasikan oleh sebuah istitusi atau
Lembaga dengan tujuan untuk mendukung standart sertifikasi sekolah. Perpustakaan ini memiliki
luas kurang lebih 3 X 3 m2, di dalam perpustakaan ini juga terdapat beberapa fasilitas di
antaranya yakni 2 rak buku besar dan 5 rak buku tempel, 3 kursi, 1 meja dan ruang baca yang
cukup memadai.
2. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput.
Agar tercapainya tujuan standart sertifikasi sekolah, perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah
Nahdlatul Ulama‟ Sumput memiliki visi dan misi yang mampu mewujudkan tujuan tersebut.
Berikut visi dan misi Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput :
 Visi. Terwujudnya minat, kemampuan, serta kebiasaan membaca menuju siswa mandiri
dalam memahami dan menirukan.
 Misi.
a. Menjadikan perpustakaan sebagai sumber belajar siswa.
b. Mendorong siswa gemar membaca.
c. Membangun kreatifitas siswa. Faidah Qur‟aniyah, M.Pd.I
d. Menumbuhkan minat dan bakat di bidang kesastraan.

38
MN Huda -Tadibi “Manajemen Pendidikan Islam”, 2018

32
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput

Kepala Madrasah
(Chusnul Khulukiyah, S.Pd)

Kepala Perpustakaan
(Yuli Jayanti, S.Pd)

Bidang Pengelolaan Bidang


Pelayanan
(Faidah Qur'aniyah, M. Pd.I) (Siswa- siswi)

Sumber: Dokumen Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Sumput1


Hasil Penelitian

Penelitian evaluasi ketersediaan koleksi literatur buku keislaman diperpustakaan Madrasah


Ibtida‟iyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput. Dengan ini dilihat dari tujuan penelitian, maka peneliti
memaparkan hasil penelitian yang peneliti peroleh dari hasil observasi dan wawancara. Berikut
merupakan hasil analisis data yang mengenai evaluasi ketersediaan koleksi literatur buku keislaman di
perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput. Selain itu, koleksi literatur apa saja yang
ada di perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput.

1. Jadwal kegiatan perpustakaan.


Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perpustakaan sekolah Madrasah Ibtida‟iyah
Nahdlatul Ulama‟ Sumput, dapat di ketahui bahwasannya perpustakaan sekolah buka setiap hari
yaitu di hari senin – sabtu. Mulai bukanya perpustakaan sekolah yaitu di jam 07.00 – 12.00, akan
tetapi jam kunjung siswa ke perpustakaan hanya di berlakukan di jam istirahat saja yakni :

NO HARI WAKTU PETUGAS

1. Senin – Kamis 09.30 – 10.00 Yuli Jayanti

33
2. Jum‟at 09.00 – 09.30 Yuli Jayanti

3. Sabtu 09.30 – 10.00 Yuli Jayanti

2. Koleksi Ketersediaan Buku Keislaman di Perpustakaan Sekolah.


Mengenai hasil wawancara penulis dengan kepala perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah
Nahdlatul Ulama‟ Sumput bahwa seluruhnya melakukan evaluasi terhadap koleksi literatur buku
keislaman. Dengan ini dilihat dari data buku induk perpustakaan yang ada. Menurut Yuli Jayanti
yang saat ini menjabat sebagai kepala perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟
Sumput bahwasannya “kami selalu mengevaluasi ketersediaaan koleksi literatur buku keislaman
dengan cara melihat data yang ada “.Yuli Jayanti mengatakan bahwa “setiap tahun ada juga
penambahan buku serta terdapat penanganan maupun kebijakan. Jika ada buku keislaman yang
hilang maka di haruskan untuk mengganti. Serta rata-rata jumlah koleksi literatur buku keislaman
di sini hanya kisaran 40% dari buku-buku yang lain”. Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang
penulis dapat, bahwasannya ketersediaan koleksi literatur buku keislaman perpustakaan di
Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput belum mencukupi. Untuk lebih jelasnya jumlah
buku keislaman yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput dapat di lihat pada
table berikut :

NO. JUDUL BUKU JUMLAH BUKU

1. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 205

2. Akidah Akhlak 101

3. Bahasa Arab 77

4. Fiqih 86

5. Ahlussunnah wa al-Jama‟ah (Aswaja) 24

6. Al Qur‟an Hadis 149

34
7. Baca Tulis Al Qur‟an (BTQ) 26

8. Indahnya Surga 14

9. Kisah Teladan Islam 1

10. Indahnya Surga Pedihnya Neraka 1

11. Juz‟Amma 4

12. Shalat Dhuha 1

13. Kisah Wali Songo 7

14. Dongeng anak muslim 1

15. Kisah Nyata 25 Nabi 7

16. 99 Asmaul Husna 3

17. Kisah Nabi Harun 1

18. Abu Nawas 5

19. Rangkuman Sholat 1

20. Khalifah Utsman 1

21. Berguru Kepada Nabi 1

22. Taman Surga 1

23. Para Penghuni Surga 1

24. Legenda Syekh Siti 1

JUMLAH 720

35
3. Daftar Kunjung Siswa.
Pada bagian ini peneliti mengemukakan hasil temuannya dalam kegiatan peneltiaanya
mengenai kegiatan siswa ketika di perpustakaan Madrasah Ibtida‟iyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput
selama bulan Oktober 2022. Data ini di peroleh dari surve buku daftar kunjung siswa yang ada di
perpustakaan sekolah.

NO HARI JUMLAH JENIS BUKU YANG DI


KEDATANGAN BACA

1 Minggu Pertama 10 anak/siswa Buku cerita/dongeng

2 Minggu Kedua 5 anak/siswa Buku cerita dan pelajaran

3 Minggu Ketiga 8 anak/siswa Buku cerita/dongeng

4 Minggu Keempat 7 anak/siswa Buku cerita/dongeng

Dari daftar tabel di atas dapat diketahui ketidak stabilannya jumlah kunjungan siswa di
setiap minggunya. Bedasarkan surve di lapangan ketidak stabilan ini di karenakan kurang
menariknya buku cerita yang ada di perpustakaan sekolah dan kebanyakan buku yang ada di
dalam perpustakaan yaitu buku-buku pelajaran siswa. Ketersediaan koleksi buku keislaman di
Madrasah Ibtida‟iyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput, merupakan unsur pertama yang terdapat di
perpustakaan sekolah. Hal yang harus di perhatikan di sini yakni mengenai pengadaan buku di
setiap bulannya karena ini akan menjadi daya tarik perpustakaan sekolah terhadap siswa agar
meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku terbaru yang di sediakan di perpustakaan
sekolah.

Selain siswa bisa membaca buku di perpustakaan sekolah, siswa juga di perbolehkan
meminjam buku koleksi yang ada di perpustakaan dengan kurun waktu pengembalian yakni 2
hari. Jika siswa dalam 2 hari belum mengembalikan buku hal yang pertama di lakukan oleh pihak
perpustakaan sekolah yaitu dengan cara menegurnya, apabila masi belum di kembalikan juga
maka siswa yang meminjam buku koleksi tersebut akan di kenakan denda uang Rp.5000,00. Dan
36
jika buku yang di pinjamnya hilang maka siswa di haruskan mengganti buku tersebut dengan cara
membelinya di luar sekolah atau menyetorkan uang denda sesuai dengan harga buku yang telah di
hilangkannya. Jumlah kunjungan di perpustakaan sekolah Madrasah Ibtida‟iyah Nahdlatul
Ulama‟ Sumput di batasi dengan jumlah maksimal 10 siswa. Karena tempat pepustakaan yang
kurang luas dan demi kenyamanan siswa-siswa yang ingin membaca di dalam perpustakaan.
Sedangkan jumlah peminjaman buku di setiap harinya pihak sekolah membatasi dengan jumlah
maksimal 15 anak di setiap harinya.

Dari ha sil di atas dapat di ketahui bahwasannya koleksi buku keislaman yang paling di
gemari anak-anak yakni mengenai cerita atau dongeng bertema keislaman dari pada buku
pelajaran yang lain.

Pembahasan

Berikut peneliti paparkan dari beberapa hal yang terkait evaluasi ketersediaan koleksi literatur
buku keislaman di perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput, serta koleksi literatur
buku keislaman apa saja yang ada di perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput.

Menurut hasil wawancara dengan kepala perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟
Sumput. Bahwa beliau senantiasa melakukan evaluasi ketersediaan koleksi literatur buku keislaman di
perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput. Melihat dari apa yang ada penambahan
buku juga mempengaruhi karena setiap tahun atau bulannya ada pergantian buku. Adapun koleksi buku
keislaman sendiri merupakan sebuah kumpulan buku-buku keislaman. Tentu sebuah sekolah atau
lembaga yang bermutu dilihat dari sebuah perpustakaannya. Sebab sekolah Madrasah Ibtidaiyah
Nahdlatul Ulama‟ Sumput berbasis religius. Juga terdapat kebijakan pengembangan perpustakaan tentu
ada disebuah lembaga atau sekolah. Kebijakan pengembangan tentu setiap lembaga atau sekolah
berbeda-beda.Salah satunya terdapat di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput yakni ada suatu
rencana dalam kebijakan tersebut namun belum terlaksana. Dan dalam merencanakan kebijakan
pengembangan perpustakaan tentu harus disusun dengan rapi dan tertulis. Jika tidak seperti itu maka
terdapat salah paham antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lainnya. Serta ada juga beberapa
faktor yang mempengaruhi kebijakan pengembangan perpustakaan.

37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan di MI NU Sumput Sidoarjo
yaitu:
1. Manajemen peserta didik di MI NU Sumput Sidoarjo ditandai dengan adanya penerimaan peserta
didik baru dengan system seleksi. Selanjutnya peserta didik di bina melalui aspek kegiatan
kurikuler dan ekstrakulikuler. Selain itu, peserta didik juga dibina dalam aspek kedisiplinan oleh
guru. Pengembangan manajemen peserta didik melalui program Pena IKK diawali dengan
perencanaan, penyediaan sarana prasarana, sosialisasi, implementasi dan evaluasi. Kendala atau
hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program Pena IKK di MI NU Sumput yaitu
sosialisasi kepada guru belum merata, masih terdapat siswa yang tidak memakai nomor antrian
keluar kelas, dan penggunaan nomor antrian keluar kelas tidak digunakan semestinya.
2. Manajemen Sarana prasarana di MI NU Sumput di tandai dengan perencanaan sarana prasarana
yang dilakukan untuk merencanakan sebuah kebutuhan sarana prasarana di waktu yang akan
datang. Baik kebutuhan inventaris jangka pendek maupun jangka panjang dalam perencanaan
sendiri perlu melibatkan beberapa anggota baik kepala sekolah,guru, dan komite lainnya.
Sedangkan untuk perencanaan kebutuhan yang nominalnya cukup rendah pembelian inventarisasi
langsung di hendel oleh bagian keuangan secara langsung. Kemudian untuk pengadaan sarana
prasarana di sekolah MI Nahdatul ulama itu ada beberapa penunjang dan fasilitas yang memadai
untuk mendukung para siswa ini untuk lebih maju menggapai prestasi mereka. penunjang
kegiatan ekstrakurikuler di MI NU Sumput ada buku-buku bacaan, alat pramuka seperti tenda,
tongkat dll.penunjang untuk KBM seperti, lcd, proyektor, lab komputer dan penyimpanan sarpras
sendiri ialah barang di MI NU Sumput barang yang masih bisa dipakai maka ditempatkan dan di
gunakan sesuai dengan fungsinya, barang yang sudah tak layak pakai maka ditempatkan di
gudang. penyaluran merupakan pemindahan barang dan tanggung jawab dari 1 pihak ke pihak
yang lain, dalam lingkungan sekolah maka kegiatan ini dapat berwujud seperti membagi atau
mengeluarkan barang sesuai dengan apa yang di butuhkan.kegiatan penyaluran di MI NU Sumput
yakni : program pojok baca, membagi buku-buku bacaan disetiap kelas untuk meningkatkan

38
minat baca siswa siswi, memfasilitasi layar LCD dan proyektor untuk KBM. Setelah itu dalam
pengelolaan sarana prasarana juga penting untuk pemeliharaan sarpras upaya untuk mengurus dan
mengatur agar sarpras selalu dalam kondisi yang baik, terawat, dan siap pakai saat di butuhkan,
yakni seperti tidak mecoret meja dan dinding, menggunakan dan merawat lab komputer, lcd dan
proyektor ,menjaga kebersiha nruang kelas ,perpustakaan, dan lingkungan sekolah. rehabilitasi
yaitu memperbaiki sarpras yang rusak seperti meja kursi yang digunakan belajar sehari-hari siswa
MI NU Sumput, jika masih bisa digunakan maka didaur ulang kembali, jika rusaknya parah maka
akan diberikan ke pihak lain. penghapusan sarpras yaitu barang yang sudah tidak layak pakai dan
sudah tidak dibutuhkan kegunaannya maka akan di tiadakan atau dihapus. Faktor pendukung
prestasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler diantaranya ada kegiatan Banjari, Diba
atau sholawat dan ekstrakulikuler Pramuka. Dan adapun faktor pendukung lainnya untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa ialah setiap kelas memiliki fasilitas yang memadai, fasilitas
ekstrakurikuler yang mendukung, dan pembina atau pelati yang sangat mahir di bidang
ekstrakulikuler kemudian adanya ruang khusus prestasi belajar siswa. Baik Ruang prestasi puisi,
kaligrafi, olimpiade, tahfidz dan sebagainya.
3. Manajemen Perpustakaan dalam evaluasi ketersediaan buku keislaman sekitar 40% dari buku-
buku yang lainnya. Koleksi buku keislaman rata-rata buku pelajaran serta kondisinya dalam
keadaan rapi.Untuk penanganan dalam buku yang hilang buku keislaman sama seperti yang
lain.Jika hilang akan disuruh mengganti dan kebijakan pengembangan yang sudah ada
diperpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput. Serta mulai bukanya
perpustakaan di hari senin sampai sabtu. Adapun siswa mengunjungi perpustakaan yang dimana
peneliti data dari setiap minggu di bulan Oktober. Dalam beberapa kunjungan selama bulan
Oktober terdapat ketidakstabilan yang dimana mengalami kenaikan dan penurunan. Dan juga
perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama‟ Sumput ini memperbolehkan peminjaman
buku dengan jangka waktu 2 hari, jika melebihi jangka waktu tersebut akan dikenakan denda
yakni membayar Rp.5000,00.

39
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi dan Oda Kinata. 2017.“Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan”. (Medan: CV. Widya
Puspita)

Ariska, Ria Sita. 2015. Manajemen Kesiswaan. Jurnal Manager Pendidikan. 9(6).
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/managerpendidikan/
Auwzid dan Karwanto, 2014. Manajemen Peserta Didik di SMP Baitussalam Surabaya, Jurnal Inspirasi
Manajemen Pendidikan,.4(4)
Badrudin. 2014. Manajemen Peserta Didik, (Jakarta: Indeks)

Busyairi, A. dan Fani Oktavinati. 2019. Manajemen Peserta Didik Dalam Pengembangan Minat dan Bakat
Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler. Joyful Learning Journal. 8(4)

Cahyo, Gilang .N.T. 2015. Manajemen Pembinaan Peserta Didik pada Sekolah Penyelenggara Pendidikan
Inklusi SMP Negeri 232 Jakarta; Jurnal Inprovement, ed.3
Dwinisatina, Selly. 2017. “Manajemen Sarana Prasarana tentang Penyaluran”

Firdaus, Akmal dan Aslinda. 2020. Strategi Pengembangan Manajemen Peserta Didik Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan di MTsN Padang Panjang. Jurnal al-Fikrah VIII(2)

Imron, Ali. 2015. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara

Iztihana, Affa, and Mecca Arfa, „Peran Pustakawan MTs N 1 Jepara Dalam Upaya Mengembangkan Minat
Kunjungan Siswa Pada Perpustakaan‟, Ilmu Perpustakaan, 9.1 (2020), 93–103

Jahari, Jaja dkk. 2018. Manajemen Peserta Didik. Jurnal ISEMA: Islamic Education Manajemen. 9(6)
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/isema
Khoirul Umam, Muhammad. 2018. Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Manajemen Peserta Didik. Jurnal al-
Hikmah 6(2)

Moleong, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya


Mujahidin, Endin dkk. 2020. Pengembangan Manajemen Peserta Didik Program Tahfidz. Jurnal Ta‟dhibuna:
Jurnal Pendidikan Islam. 9(1) http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TADIBUNA/
40
Nasihin dan Surani, 2009. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Prihatin, 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Rahmi, Nurul. 2014. Persepsi Guru tentang Manajemen Peserta Didik Sekolah dasar Negeri Gugus II
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok, Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1)

Rati Novita Ningsih. 2009 „Evaluasi Ketersediaan Koleksi Di Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta
(Bersadarkan Kajian Terhadap Silabus Kurikulum KTSP Mata Pelajaran Muatan Lokal)‟

Sugiyono, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, R&D


Suwardi dan Daryanto, 2017. Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta: Gaya Media
Tim Dosen UPI. 2017. Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta)

41
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1. Observasi Administrasi Kepala Madrasah

OBSERVASI ADMINISTRASI KEPALA MADRASAH

Satuan Pendidikan : MI NU Sumput Sidoarjo


Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2022

Administrasi Bukti Fisik


No. Aspek yang di observasi
Ada Tidak Ada Tidak
1. Jadwal pelajaran sekolah  
2. Jadwal kegiatan ekstrakulikuler  
3. Kalender pendidikan  
4. Program kegiatan ekstrakulikuler  
5. Buku catatan kegiatan keluar  
6. Buku agenda kelas/ Jurnal pembelajaran  
7. Daftar pembagian tugas mengajar  
8. Daftar pemeriksaan RPP  
9. Daftar penyelesaian kasus di sekolah  
10 Daftar hasil ujian sekolah  
11. Rekap kenaikan kelas/ lulusan  
12. Daftar penyerahan ijazah  
13. Rekap pelaksanaan supervise kelas  
14. Catatan tindak lanjut hasil supervisi  
15. Pelaksanaan supervise kegiatan ektrakulikuler,  
perpustakaan, ulangan umum, dan ujian
16. Rencana program supervisi  

42
17. Hubungan masyarakat  
18. Laporan hasil belajar (Rapor)  
19. Program tahunan sekolah  
20. Ijazah dan tanda lulus (copy arsip)  
Jumlah 20 0 20 0

43
Lampiran 2. Observasi Administrasi Surat Menyurat

OBSERVASI ADMINISTRASI SURAT MENYURAT

Satuan Pendidikan : MI NU Sumput Sidoarjo


Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2022

Administrasi Bukti Fisik


No. Aspek yang di observasi
Ada Tidak Ada Tidak
1. Agenda surat keluar/masuk teratur  
2. Buku ekspedisi teratur  
3. File untuk arsip dipisah- pisah dalam kelompok  
4. Buku tamu umum  
5. Buku tamu pembinaan  
6. Notulen rapat  
7. Tempat khusus: semua berkas di masukkan dalam  
map dan disimpan dalam lemari
8. Buku induk pegawai  
9. Daftar hadir  
10 Buku cuti pegawai  
11. Uraian tugas pegawai  
12. Data statistic pegawai  
13. Catatan kenaikan pangkat pehawai  
Jumlah 13 0 13 0

44
Lampiran 3. Observasi Administrasi Kesiswaan

OBSERVASI ADMINISTRASI KESISWAAN


Satuan Pendidikan : MI NU Sumput Sidoarjo
Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2022

Administrasi Bukti Fisik


No. Aspek yang di observasi
Ada Tidak Ada Tidak
1. Administrasi kesiswaan  
a. Buku induk siswa diisi lengkap  
b. Buku mutasi siswa diisi dengan benar  
c. Persetujuan mutasi  
d. Dokumen penyerahan Ijazah  
e. Tata tertib siswa  
f. Daftar nama siswa  
. g. Buku kelas/leger  
. h. Beasiswa  
2. Kegiatan Ekstrakulikuler  
a. Pramuka  
b. Seni islami: Banjari, Ishari, Diba‟  
c. Jadwal Kegiatan  
d. Jurnal pelaksanaan kegiatan  
3. Prestasi siswa  
e. Tingkat Nasional  
f. Tingkat Provinsi  
g. Tingkat Kota/kabupaten  
h. Tingkat Kecamatan  
Jumlah 16 3 16 3

45
Lampiran 4. Observasi Administrasi Pembelajaran

OBSERVASI ADMINISTRASI PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MI NU Sumput Sidoarjo


Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2022

Administrasi Bukti Fisik


No. Aspek yang di observasi
Ada Tidak Ada Tidak
1. Pembagian tugas guru  
2. Jadwal pelajaran  
3. Kalender pendidikan  
4. Jadwal kegiatan semester/tahunan  
5. Kurikulum K13/Merdeka  
6. Silabus semua guru  
7. Promes semua guru  
8. Prota semua guru  
9. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)  
10 Daftar nilai siswa (semua guru)  
11. Perhitungan kehadiran guru  
12. Analisis ulangan harian (semua guru)  
13. Program tindak lanjut (semua guru)  
14. Analisis ulangan umum (semua guru)  
15. Daftar nama siswa tiap kelas  
16. Daftar nama wali kelas  
17. Buku absen siswa tiap kelas (Jurnal)  
18. Perhitungan kehadiran siswa  
Jumlah 18 0 18 0

46
Lampiran 5. Observasi Aministrasi Kurikulum

OBSERVASI ADMINISTRASI KURIKULUM

Satuan Pendidikan : MI NU Sumput Sidoarjo


Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2022

Administrasi Bukti Fisik


No. Aspek yang di observasi
Ada Tidak Ada Tidak
1. a. Buku/ dokumen 1 Kurikulum (K13)  
b. Buku II/ dokumen silabus (K13)  
c. Buku III/dokumen RPP (K13)  
2. Rekapitulasi guru yang telah membuat RPP,  
prota, promes, silabus, dan kurikulum
3. Program perbaikan dan pengayaan  
4. Jadwal pelajaran  
5. Program ekstrakulikuler  
6. Pelaksanaan pengajaran  
7. Buku piket dan jadwal piket guru  
8. Catatan perbaikan dan pengayaan  
9. Catatan kegiatan pendalaman materi guru  
10 Catatan kegiatan ekstrakulikuler  
11. Penilaian hasil belajar siswa  
12. Nilai ulangan harian  
13. Nilai ulangan umum  
14. Nilai tugas (pekerjaan rumah)  
15. Analisis ulangan harian  
16. Analisis hasil penilaian  

47
17. Presentase pencapaian daya serap siswa  
18. Pencapaian ketuntasan belajar siswa  
19. Kumpulan soal  
a. Soal ulangan harian  
b. Soal ulangan umum (PTS/UAS)  
c. Soal Ujian Akhir (US)  
20. Data nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS)  
a. Rata- rata nilain UAS  
b. Rata- rata 5 mata pelajaran  
c. Grafik rata- rata nilai UAS tiap MP  
d. Data peringkat perolehan UAS di Kota/  
Kecamatan/ Provinsi
e. Pencapaian nilai UAS  
21. Daftar buku wajib referensi dan pelengkap  
Jumlah 31 0 30 1

48
Lampiran 6. Observasi Administrasi Perpustakaan

OBSERVASI ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN


Satuan Pendidikan : MI NU Sumput Sidoarjo
Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2022

Administrasi Bukti Fisik


No. Aspek yang di observasi
Ada Tidak Ada Tidak
1. Ruang perpustakaan memadai  
2. Pengelolaan, profesional  
3. Tata tertib, pelaksanaan baik  
4. Program dan jadwal kegiatan  
5. Buku induk  
6. Klasifikasi buku, kartu buku katalog  
7. Kartu peminjam  
8. Daftar peminjam  
9. Daftar pengunjung  
10 Almari, rak buku  
11. Penempatan buku sesuai klasifikasi  
12. Meja baca dan kursi memadai  
13. Penerangan  
14. Sirkulasi udara  
15. Kebersihan  
16. Pengadaan koleksi  
a. Buku pelajaran dan pelengkap  
b. Buku fiksi dan non fiksi  
c. Referensi  
Jumlah 9 10 9 10

49
Lampiran 8. Dokumentasi Bukti Fisik Administasi Sekolah

Arsip Surat Keluar/ Masuk Buku Ekspedisi Daftar Hadir dan Notulen Rapat

Buku Tamu Daftar Hadir Pegawai (Fingerprint) Lemari Arsip Berkas

50
Buku Induk Siswa Kisi- kisi Penilaian Tengah Surat Kerjasama dengan Kepala
Semester ( PTS) Desa

Instrument Supervisi dan Tindak Perangkat Pembelajaran Tematik Buku Tamu Diknas
lanjut (Kemenag)

51
Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan Praktik Latihan Profesi (PLP)
Foto Bersama DPL, Kepala
Penyerahan Surat Perizinan PLP Penutupan PLP Sekolah, dan Guru Pamong

Upacara dan Pentas Seni Hari Bimbingan sekaligus rapat Penyerahan Cindera Mata kepada
Santri Nasional koordinasi Sekolah

52
Pencatatan Buku Induk Stempel dan Pemberian Kode Buku Membersihkan dan Menata Buku
Perpustakaan Perpustakaan Perpustkaan

Pencatatan Buku Induk Siswa Kegiatan KBM 1 Kegiatan KBM 2

53
Foto Bersama Guru TK dan MI NU Membuat Kreasi Ruang
Sumput Sidoarjo Perpustakaan Membuat Kreasi Ruang Kelas 6 B

54

Anda mungkin juga menyukai